1
Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan
Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017
1. PELAPORAN KEUANGAN PMK 177/PMK.05/2015 1. Entitas Pelaporan (Kementerian/Lembaga) wajib
menyusun Laporan Keuangan Kementerian Negara Lembaga (LKKL) dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan.
2. Entitas Akuntansi (Satuan Kerja) wajib menyampaikan
laporan keuangan selaku Kuasa Pengguna Anggaran/ Barang secara periodik dan berjenjang kepada Entitas Pelaporan ( Kementerian/Lembaga ).
3
LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan PMK 177/PMK.05/2015 Pasal 3 : Laporan Keuangan yang disusun terdiri atas : a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) b. Neraca c. Laporan Operasional (L/O) d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) Permenkeu nomor:222/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian laporan Keuangan Kementerian /Lembaga.
4
KRITERIA DALAM PENENTUAN OPINI LK
Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Materialitas Kesalahan saji
Efektivitas Pengendalian Intern
Kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan
Memadainya Pengungkapan dalam CaLK
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
SAI SAK SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
SIMAKBMN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN BARANG MILIK NEGARA
PMK Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan PMK No.171/PMK.05/2007
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN BARANG MILIK NEGARA
SIMAK BMN
PERSEDIAAN
SIMAK BMN
1. Format Laporan Realisasi Anggaran
1. Format Laporan Realisasi Anggaran Komparatif
2. Format Neraca
2. Format Neraca (Komparatif)
3. Format Laporan Operasional
3. Format Laporan Operasional
3. Format Laporan Operasional (Detil)
3. Format Laporan Operasional (Detil)
3. Format Laporan Operasional (Detil)
3. Format Laporan Operasional (Detil)
4. Format Laporan Perubahan Ekuitas (Detil)
18
LAPORAN KEUANGAN Output Laporan Utama yang dihasilkan oleh aplikasi SIMAK BMN: a. Laporan Barang Kuasa Pengguna b. Laporan Barang Kuasa Pengguna – Persediaan c. Laporan Posisi BMN di Neraca
1. Format Laporan Barang Kuasa Pengguna
19
20 2. Format Laporan Barang Kuasa Pengguna - Persediaan
3. Format Laporan Posisi BMN di Neraca
21
22
LAPORAN KEUANGAN Output Laporan Utama yang dihasilkan oleh aplikasi PERSEDIAAN a. Laporan Posisi Persediaan di Neraca b. Laporan Persediaan c. Laporan Rincian Persediaan d. Laporan Mutasi Persediaan
1. Format Laporan Posisi Persediaan di Neraca
23
2. Format Laporan Persediaan
24
3. Format Laporan Rincian Persediaan
25
4. Format Laporan Mutasi Persediaan
26
27
LAPORAN KEUANGAN Nilai yang tersaji pada :
1. Neraca 2. Laporan Operasional dan 3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Dibentuk dan Dipengaruhi oleh :
SAIBA
SIMAK BMN
PERSEDIAAN
28
LAPORAN KEUANGAN
SAIBA
SIMAK BMN
PERSEDIAAN
Koordinasi Bersama & Rekonsiliasi Bulanan atas penyajian nilai : 1. Persediaan 3. Beban 2. Aset Tetap & Aset Lainnya 4. Amortisasi/Akumulasi Penyusutan
KOORDINASI
REKONSILIASI
NERACA, L/O DAN LPE
29
Standar Reviu atas Laporan Keuangan (PP 60/2008, Ps. 57 ayat (5))
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara m e n e t ap ka n s t a n d a r rev i u at a s l ap o ra n ke u a n ga n sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat ( 4 ) u n t u k d i g u n a ka n s eb aga i p e d o m a n d a l a m pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.
PMK No. 255/PMK.09/2015 tgl 31 Desember 2015 tentang Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
30
•
•
•
31
Akurat dan Handal
Akurat
Handal
Saldo LK K/L
Data Keuangan = Data BMN
= Buku Besar
Data Keuangan Unit = Data KPPN (SAI)
Saldo LK K/L
Data BMN Unit = Data KPKNL (SIMAK BMN)
= Laporan Pendukung
Data BMN = Data Hasil Inventarisasi
32
Absah dan Kesesuaian dengan SAP…
Absah
• Proses verifikasi dokumen telah sesuai ketentuan • Proses otorisasi dokumen telah sesuai ketentuan
SAP
• Pengakuan • Pengukuran • Penyajian dan Pelaporan
SAIBA SIMAK BMN
PERSEDIAAN INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
LAPORAN OPERASIONAL (LO) PENDAPATAN
600
BEBAN
1.000
SURPLUS (DEFISIT) KEG.OPERASIONAL
(400)
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KEG.NON OPR SURPLUS SEBELUM POS LUAR BIASA POS LUAR BIASA
(300)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE) DEFISIT LO TRANSAKSI ANTAR ENTITAS EKUITAS AKHIR
(300) (0)
SURPLUS (DEFISIT) LO
EKUITAS AWAL
100
Harus BALANCED: Total ASET = Kewajiban + Ekuitas
2.000
(300) 1.500
3.200
NERACA TOTAL ASET
5.200
TOTAL KEWAJIBAN
2.000
EKUITAS
3.200
Langkah-Langkah Review Laporan Keuangan Satuan Kerja
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
36
PROSES REVIU LAPKEU SATKER
Transaksi
Dokumentasi
Pengkodean
Jurnal
Posting
Peringkasan
Buku Besar
Neraca Percobaan
Aplikasi SAI/SIMAK BMN Dokumen Sumber
Pengerjaan Kertas Kerja Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
37
KOMPONEN REVIU
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Reviu Migrasi Saldo Awal Reviu Laporan Realisasi Anggaran Reviu Laporan Operasional – Pendapatan Reviu Laporan Operasional – Beban Reviu Laporan Perubahan Ekuitas Reviu Neraca Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI
OPINI LK KEMENRISTEKDIKTI TA 2015 WDP pada akun-akun berikut: 1. Kas Lainnya dan Setara Kas dan Kas BLU 2. Piutang Bukan Pajak dan Piutang dari Kegiatan Operasional BLU 3. Persediaan dan Persediaan BLU 4. Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan BLU 5. Beban Barang dan Jasa
39
LANGKAH-LANGKAH REVIU UNTUK AKUN NERACA 1. 2.
3. 4.
5.
Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan Buku Besar, dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi akun Neraca telah didukung dengan Memo Penyesuaian, dengan menelusuri keberadaaan Memo Penyesuaiannya. Pastikan bahwa rincian akun Neraca telah disajikan sesuai BAS dengan melakukan perbandingan terhadap klasifikasi BAS. Pastikan bahwa saldo awal akun Neraca telah sama dengan saldo akhir akun Neraca periode sebelumnya, dengan melakukan penelusuran ke Neraca periode sebelumnya. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan saldo normal (misalnya: akun Aset memiliki saldo normal Debet dan akun Kewajiban memiliki saldo normal Kredit), dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca.
Reviu per Akun Neraca A. B. C. D. E. F. G. H.
Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Setara Kas Piutang Pajak Persediaan Aset Tetap Aset lainnya Kewajiban
A. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Dokumen yang Diperlukan: 1. Rekening Koran; 2. Buku Kas Umum; 3. Buku Kas Pembantu; 4. Berita Acara Pemeriksaan Kas; 5. Register Penutupan Kas; 6. Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP)/Surat Setoran Pajak(SSP); 7. SPM, SP2D-UP dan SP2D-TUP; 8. Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran; 9. Bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan.
A. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Langkah-langkah Reviu: 1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
yang disajikan di Neraca hanya mencakup UP dan TUP dengan membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan, dan tidak termasuk Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2DTUP. 2. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai rupiahnya, dengan melakukan penelusuran ke Register Penutupan Kas. 3. Pastikan ...
A. KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Langkah-langkah Reviu: 3. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran
pada akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen SSBP-nya. 4. Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan Kas, dan bukti-bukti pengeluarannya, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen dimaksud.
B. KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN Langkah-langkah Reviu: 1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan di Neraca hanya mencakup hak negara yang belum disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga (seperti uang hasil lelang pihak ketiga dan uang jaminan), melalui perbandingan dengan perhitungan yang dibuat oleh unit teknis. 2. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen SSBP-nya. 3. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah disajikan sebesar nilai rupiahnya dengan menelusuri Register Penutupan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.
C. SETARA KAS Tujuan = untuk memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi, yaitu: 1. Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas dan bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. 2. Setara Kas dicatat sebesar nilai rupiah nominal. Apabila terdapat setara kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca. 3. Setara Kas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Suatu investasi disebut setara kas jika investasi tersebut memiliki masa jatuh tempo paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehannya.
C. SETARA KAS Dokumen yang Diperlukan: 1. Rekening Koran di Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran; 2. Sertifikat Deposito (untuk BLU); 3. Memo Penyesuaian Setara Kas. Langkah Reviu: Pastikan bahwa saldo Setara Kas yang disajikan di Neraca hanya mencakup Jasa Giro yang belum disetor ke Kas Negara dan Deposito yang berjangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan, melalui penelusuran ke Rekening Koran di Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran, Sertifikat Deposito (untuk BLU) dan Memo Penyesuaiannya.
D. PERSEDIAAN Tujuan =untuk memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi, yaitu: 1. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan termasuk barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat . 2. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan telah diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. 3. Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan (apabila diperoleh dengan cara pembelian), biaya standar (apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri) dan nilai wajar (apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan). 4. Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir periode akuntansi dan disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.
D. PERSEDIAAN Langkah-langkah Reviu:
Pastikan bahwa saldo Persediaan di Neraca telah sesuai dengan daftar rekapitulasi Persediaan yang didukung dengan Berita Acara Opname Fisik Persediaan (khusus untuk semesteran dan tahunan) dari unit teknis (sub bagian umum atau perlengkapan) dan pastikan bahwa semua akun Persediaan yang dikelola oleh unit teknis yang bersangkutan telah disajikan dalam Neraca, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke dokumen-dokumen dimaksud. 2. Pastikan bahwa Persediaan yang dalam kondisi rusak atau usang telah dikeluarkan dari saldo Persediaan, melalui penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan dan Daftar Rekapitulasi Persediaan (SIMAK-BMN). 1.
D. PERSEDIAAN 3.
4.
Pastikan bahwa saldo Persediaan yang disajikan di Neraca adalah sama dengan saldo fisik Persediaan dikalikan dengan biaya perolehan terakhir sesuai Berita Acara Opname Fisik Persediaan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan. Pastikan bahwa unit akuntansi telah menggunakan Aplikasi Persediaan yang terdapat di SIMAK-BMN secara optimal, melalui permintaan keterangan dan perbandingan antara Berita Acara Opname Fisik Persediaan dengan Daftar Rekapitulasi Persediaan (SIMAK-BMN).
E. ASET TETAP Langkah-langkah Reviu: 1.
2. 3. 4.
Pastikan bahwa saldo awal Aset Tetap di Neraca telah menunjukkan nilai wajar, melalui : a. Permintaan keterangan apakah satuan kerja telah melaksanakan Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN bersama-sama dengan Tim DJKN. b. Perbandingan antara hasil IP BMN (Rekapitulasi Laporan Hasil Inventarisasi, Laporan Hasil Inventarisasi Barang Rusak Ringan dan Rusak Berat, Laporan Hasil Inventarisasi Barang Berlebih, Laporan Hasil Inventarisasi Barang Tidak Ditemukan) dengan nilai Aset Tetap di SIMAK-BMN dan Neraca. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap di Neraca telah sesuai dengan rincian Aset Tetap di CaLK, melalui penelaahan CaLK. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap pada CaLK telah sesuai dengan Lampiran BMN, melalui penelaahan Lampiran BMN. Pastikan bahwa Aset Tetap (misalnya Tanah, Gedung dan Bangunan, Kendaraan Operasional) yang tidak didukung dengan dokumen yang sah telah diungkapkan dalam CaLK.
E. ASET TETAP 5. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dibukukan sebagai penambahan
Aset Tetap atau Aset Lain-lain, melalui rekonsiliasi antara Daftar Realisasi Belanja Modal dengan penambahan Aset Tetap atau Aset Lain-lain yang berasal dari pembelian, pengembangan nilai aset, Aset Tetap dalam renovasi, perolehan KDP, dan pengembangan KDP. 6. Pastikan bahwa mutasi tambah dan mutasi kurang yang telah dibukukan dalam SIMAK-BMN telah didukung dengan dokumen sumber untuk transaksi Transfer Masuk, Reklasifikasi Masuk, Pertukaran, Perolehan Lainnya, Pengurangan Nilai Aset, Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas, Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset, Penerimaan Aset Tetap Renovasi, Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah (Keluar), Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan, Penghentian Aset dari Penggunaan, Saldo Akhir Tahun Berjalan, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen yang terkait. 7. Pastikan bahwa untuk Aset Tetap yang dalam kondisi Rusak Berat/Usang telah direklasifikasi ke Aset Lainnya, melalui permintaan keterangan dan penelusuran dokumen Berita Acara Penghentian Penggunaan Aset Tetap ke akun Aset Lainnya. 8. Pastikan bahwa Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak telah direklasifikasikan ke dalam Aset Lainnya dan diungkapkan dalam CaLK melalui permintaan keterangan.
53
REVIU LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
1. Cek Saldo Normal Akun pada Neraca Percobaan 2. Cek Kesesuaian Nilai Pagu Belanja di SAIBA dengan dokumen DIPA terakhir. 3. Cek apakah Realisasi Belanja sudah direkon dengan KPPN atau belum. 4. Lakukan Rekonsiliasi antara SAIBA dan SIMAK BMN 5. Cek selisih antara realisasi belanja dengan Beban 6. Cek kesesuaian jurnal manual yang dibuat oleh Satker
54
SALDO NORMAL adalah sebagai berikut: Akun Aset (1xxxxx)
Saldo Normal Debet
Penyisihan Piutang
Kredit
Akumulasi Penyusutan
Kredit
Kewajiban (2xxxxx)
Kredit
Pendapatan (4xxxxx)
Kredit
Pengembalian Pendapatan
Debet
Beban (5xxxxx)
Debet
Beban Penyisihan Piutang
Debit
Pengembalian Belanja/Beban
Kredit
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
TERIMA KASIH