Petunjuk Teknis Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER
1
DAFTAR ISI Daftar Isi BAB I Pendahuluan .................................................................... A. Latar Belakang .................................................................... B. Tujuan .................................................................................. C. Ruang Lingkup ................................................................... BAB II Dekonsentrasi PROPER 2012 ........................................ BAB III Tahap Persiapan ............................................................. A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................. B. Penguatan Kapasitas ......................................................... C. Sosialisasi ............................................................................ BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ............................... A. Pengumpulan Data Awal ................................................. B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................ C. Penyusunan Laporan Inspeksi ......................................... D. Supervisi .............................................................................. BAB V Pemeringkatan ................................................................ A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara ............................................................. B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. BAB VI Peningkatan Kapasitas Kabupaten/Kota .................. BAB VII Jadual Kegiatan Proper 2012 ....................................... BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ...............................................
4 4 5 5 6 9 9 9 10 11 11 11 13 14 16 16 17 18 19 20 21 23
2
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk Teknis Kegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, Tahun 2012 dapat kami susun tepat pada waktunya. Dalam rangka menjawab pengelolaan lingkungan yang lebih baik, Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan mengupayakan perencanaan program dan kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, dapat dilaksanakan secara terarah dan terukur oleh Pemerintah Provinsi sesuai sasaran kinerja Kementerian Lingkungan Hidup. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkan ketaatan perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaran lingkungan hidup dapat dicegah sejak dini. Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalam mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.
Jakarta, 5 Desember 2011 Deputi MENLH Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
M.R. Karliansyah
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia, pada hakekatnya dimaknai sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Pusat terhadap Daerah melalui pendelegasian kewenangan yang dimiliki dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah agar terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan utama penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan adalah untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat di daerah, sebagaimana dimaksud dalam konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, serta penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, telah menetapkan urusan bidang lingkungan hidup yang menjadi Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kriteria eksternal, akuntabilitas dan efisiensi. Dalam pelaksanaan urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup, Menteri memandang perlu untuk menyelenggarakan dekonsentrasi bidang lingkungan hidup kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah. Dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjung pencapaian sasaran prioritas nasional yang termuat dalam Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama meningkatnya pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran air limbah dan emisi; menurunnya pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah, dan limbah B3; memastikan penghentian kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai (DAS); tersedianya kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim; dan meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pengawasan pengendalian pencemaran air dan udara serta limbah B3 melalui mekanisme PROPER merupakan satu dari Program Nasional yang dilaksanakan secara dekonsentrasi. Untuk menstandarkan pelaksanaan dekonsentrasi tersebut perlu disusun petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah
4
(SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraan dekonsentrasi bidang lingkungan hidup. B. Tujuan Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusi pengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugas dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER. C. Ruang Lingkup Petunjuk teknis dekonsentrasi ini memuat langkah-langkah dan standar teknis pelaksanaan PROPER di Provinsi. Petunjuk teknis terdiri dari BAB I Pendahuluan yang menjelaskan mekanisme umum Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER. BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2012, BAB III menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapan pelaksanaan PROPER. BAB IV menjelaskan tentang mekanisme dan prosedur pelaksanaan inspeksi lapangan dan supervisi. Langkah setelah inspeksi lapangan dan supervisi dijelaskan dalam BAB V tentang Pemeringkatan. Salah satu tugas dekonsentrasi adalah peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota. Langkah-langkah peningkatan kapasitas di jelaskan pada Bab VI. Sedangkan Bab VII menjelaskan tentang Jadual Pelaksanaan dan selanjutnya pada Bab VIII dijelaskan tentang Evaluasi & Pelaporan. Untuk kepraktisan buku ini, maka Lampiran-lampiran dipisahkan dari Buku Petunjuk Teknis.
5
BAB II DEKONSENTRASI PROPER 2012 Pelaksanaan PROPER periode 2011-2012 ditargetkan untuk melakukan pengawasan terhadap 1355 perusahaan dengan ketentuan: a. 860 pengawasan penaatan PROPER dilakukan oleh 21 Provinsi. b. 495 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. c. Pengawasan dan usulan peringkat Biru, Merah dan Hitam dilakukan oleh 21 Provinsi dan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. d. Penilaian Hijau dan Emas dilakukan oleh Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. e. Penetapan peringkat dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup. Proses penetapan provinsi yang berperan serta pada pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2012 telah ditentukan melalui Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pengendalian Pencemaran yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 26-27 Juli 2011. Pada Rakernis tersebut telah disetujui jumlah dan nama perusahaan yang akan dilakukan pengawasan penaatan oleh 21 Provinsi. Untuk memperbaharui data perusahaan yang mutakhir, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan telah mengirimkan surat No. B-9991/Dep.II/LH/11/2001 Perihal Industri Dekon 2012 untuk meminta masing-masing Provinsi mengajukan daftar nama perusahaan yang akan di PROPER pada periode 2011-2012. Seluruh provinsi telah memberikan respon dengan rekapitulasi jumlah industri yang diusulkan sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi perusahaan peserta PROPER melalui mekanisme dekonsentrasi. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
PROVINSI Bali Banten Bengkulu D.I. Yogyakarta Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kep. Bangka Belitung Lampung Maluku NTB Riau Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Sumatera Barat
MPJ 19 70 0 15 5 61 37 40 1 4 0 4 1 15 2 10 1 6 5
RAKERNIS 2011 PEM AGRO TOTAL 6 0 25 6 19 95 4 9 13 2 4 21 10 18 33 23 12 96 16 21 74 18 17 75 11 11 23 20 16 40 10 8 18 2 31 37 4 4 9 9 1 25 13 46 61 8 9 27 2 3 6 8 17 31 4 15 24
USULAN PROVINSI 2012 MPJ PEM AGRO TOTAL 19 6 0 25 73 8 14 95 0 6 9 15 15 2 4 21 6 15 18 39 60 23 32 115 37 14 11 62 20 16 36 72 2 4 24 30 7 20 13 40 0 10 9 19 5 2 30 37 1 4 4 9 17 8 1 26 5 19 35 59 8 9 4 21 1 2 3 6 11 8 12 31 5 4 15 24
6
No. 20 21
PROVINSI
MPJ 7 25 328
Sumatera Selatan Sumatera Utara Jumlah
RAKERNIS 2011 PEM AGRO TOTAL 27 17 51 13 25 63 216 303 847
USULAN PROVINSI 2012 MPJ PEM AGRO TOTAL 7 27 17 51 24 13 26 63 323 220 317 860
Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = Sektor Agroindustri
Adapun daftar lengkap perusahaan peserta PROPER yang didekonsentrasikan kepada Provinsi terdapat pada Lampiran 2. Dekonsentrasi PROPER dilaksanakan dengan melaksanakan 4 tahapan pelaksanaan PROPER sebagai berikut : 1. Persiapan 2. Inspeksi Lapangan dan Supervisi 3. Pemeringkatan Penaatan 4. Peningkatan Kapasitas PERSIAPAN PENETAPAN TIM TEKNIS & TIM PELAKSANA
PENGUATAN KAPASITAS
PENGUMPULAN DATA
SOSIALISASI
INSPEKSI LAPANGAN & SUPERVISI INSPEKSI TAHAP I
SUPERVISI TAHAP I
INSPEKSI TAHAP II
SUPERVISI TAHAP II
INSPEKSI TAHAP III
SUPERVISI TAHAP III
PEMERINGKATAN PENAATAN PENYUSUNAN RAPORT SEMENTARA
MASA SANGGAHAN
REVIEW PERINGKAT TAHAP I
REVIEW SANGGAHAN
PENENTUAN PERINGKAT SEMENTARA
PEMBERITAHUAN PERINGKAT SEMENTARA
REVIEW PERINGKAT TAHAP II
USULAN PERINGKAT
PENINGKATAN KAPASITAS PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN / KOTA
Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2012 7
Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalah pelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 21 Provinsi tersebut di atas, Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikuti ketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Kriteria penilaian PROPER adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1. Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas pelaksanaan PROPER, semua aparat yang terlibat dalam pelaksanaan PROPER wajib melaksanakan etika Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup, yakni: 1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri; 2. Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau kepentingan lainnya yang berkaitan dengan hasil pengawasan; 3. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan petugas dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan; 4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama melaksanakan pengawasan; 5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif; 6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan teknis; 7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung untuk keselamatan kerja; 8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadap usaha dan atau kegiatan.
8
BAB III TAHAP PERSIAPAN Tahap persiapan pada dasarnya adalah persiapan untuk melaksanakan kegiatan PROPER selanjutnya. Perangkat lunak seperti Kriteria Penilaian, perusahaan yang akan di PROPER, Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan PROPER perlu disiapkan agar pelaksanaan PROPER sesuai dengan target dan jadual yang ditetapkan. Adapun langkah-langkah tahap persiapan antara lain adalah: A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER Tahap pertama dalam persiapan pelaksanaan dekonsentrasi PROPER 2012 adalah melakukan penyusunan Tim Pelaksana PORPER Provinsi. Langkah-langkah penyusunan tim adalah sebagai berikut : 1. Kepala Institusi Lingkungan Hidup Provinsi menetapkan susunan Tim Pelaksana PROPER Provinsi dalam suatu surat keputusan dengan susunan sebagai berikut: a. Ketua Tim Pelaksana PROPER, adalah Kepala Bidang yang menangani pengawasan. b. Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi: 1) Staf administrasi yang bertugas menyelesaikan urusan administrasi dan keuangan. 2) Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data hasil pengawasan lapangan dan menyiapkan Rapor, Tim Pengolah Data harus menguasai komputer terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel. c. Tim Inspeksi PROPER Provinsi, adalah pejabat pengawas lingkungan hidup daerah atau staf teknis yang memperoleh pelatihan pengawasan PROPER. d. Khusus untuk penilaian aspek kerusakan lingkungan kegiatan pertambangan dapat dilakukan bekerjasama dengan inspektur tambang pada instansi pertambangan Provinsi. 2. Kepala Intitusi Lingkungan Hidup Provinsi menyampaikan Surat Keputusan Tim Pelaksana PROPER Provinsi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. B. Penguatan Kapasitas Dalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan PROPER, maka sumberdaya manusia pelaksana harus memenuhi persyaratan kompetensi yang standar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penguatan kapasitas dengan ketentuan: 9
1. 2. 3. 4.
Tim teknis PROPER melakukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi. Sekretariat PROPER mengkoordinasikan pelaksanaan penguatan kapasitas dan sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER. Sertifikasi Petugas Inspeksi PROPER didasarkan atas uji kompetensi dan tingkat kehadiran peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas. Tim Pelaksana PROPER Provinsi yang telah memperoleh sertifikasi melakukan peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan oleh Tim Teknis PROPER.
Output kegiatan: 1. Jumlah orang yang dilatih 2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat 3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas C. Sosialisasi Dalam rangka menginformasikan keikutsertaan dan kriteria serta mekanisme PROPER kepada perusahaan maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengadakan sosialisasi PROPER dengan ketentuan: 1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER tahun 2012 di wilayahnya dan perusahaan lain yang diproyeksikan akan diikutsertakan dalam PROPER tahun berikutnya. 2. Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Unit Teknis Kementerian Lingkungan Hidup yang menangani PROPER. 3. Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk pelaksanaan sosialisasi. 4. Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan kehadiran perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasi dan menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan lain dalam rangka mendukung pelaksanaan PROPER melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet, seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa. Output: 1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosiaslisasi 2. Jumlah peserta sosialisasi 3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
10
BAB IV INSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI
A. Pengumpulan Data Awal Pengumpulan data awal bertujuan mengumpulkan informasi awal, yang digunakan untuk menyusun strategi inspeksi lapangan. Persiapan yang baik dengan informasi awal yang lengkap merupakan faktor penentu utama pelaksanaan inspeksi yang efektif dan efisien. Pengumpulan data awal dilaksanakan dengan ketentuan : 1.
Tim Pelaksana PROPER Provinsi mengumpulkan data awal berupa : a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER bagi perusahaan yang telah diperingkat periode penilaian sebelumnya. b. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL. c. Laporan Pelaksanaan Izin. d. Profil Perusahaan yang memuat informasi dasar seperti nama dan alamat perusahaan, kapasitas produksi atau jasa, proses produksi atau jasa, upaya pengendalian penemaran yang dilakukan dan upaya penanganan limbah B3.
2. Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat mengumpulkan data dengan kuisioner dan menyampaikan hasil kusioner kepada Sekretariat PROPER. Output: Data kuisioner yang telah diisi oleh usaha dan/atau kegiatan.
B. Pelaksanaan inspeksi Dalam rangka rangka pengambilan data sekunder dan primer Tim Pelaksana PROPER melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan: 1. Setiap Tim Inspeksi terdiri dari: a. Pengawas PROPER Provinsi : 2 (dua) orang untuk pengawasan Aspek Air, Udara dan Pengelolaan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan (kegiatan pertambangan); b. Pengawas PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota atau staf teknis yang sudah mendapat pelatihan PROPER; 11
2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah atau Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi, 3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan: a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi. b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas. 4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus PROPER.
mengacu pada panduan inspeksi
5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut: a. Tahap I : 5 Maret s/d 6 April 2012; b. Tahap II : 16 April s/d 1 Juni 2012; c. Tahap III : 11 Juni s/d 3 Agustus 2012. 6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Tim Pelaksana PROPER Provinsi sudah harus menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut : Tabel 2. Tahapan Inspeksi TAHAP INSPEKSI I II III
TARGET INSPEKSI 25 % 70 % 100 %
KETERANGAN
7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan inspeksi kepada Sektretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiap bulan. 8. Setiap pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan oleh petugas laboratorium yang terakreditasi. 9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan. 10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi. 11. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, yang didalamnya paling tidak memuat informasi : a. Informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai; b. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air; c. Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara; d. Kinerja penaatan pengelolaan limbah B3; e. Pelaksanaan AMDAL, UKL/UPL; f. Perizinan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan; g. Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khusus untuk kegiatan pertambangan); 12
h. Foto-foto hasil pengawasan lapangan; i. Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai; j. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3; k. Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan). 12. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER mengacu pada Lampiran 3. 13. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapangan wajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. 14. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. Sekretariat PROPER Provinsi sangat dianjurkan untuk mendokumentasikan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (discan) selain tetap mendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy). 15. Satu copy Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. Jika tersedia data elektronik maka Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat menyerahkan data elektronik. 16. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuh untuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER. Output kegiatan: 1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER; 2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan; 3. Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai; 4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah; 5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3; 6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;
C. Penyusunan Laporan Inspeksi Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segera mengambil tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telah melanggar peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Laporan inspeksi disusun dengan ketentuan: 13
1. Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajib menyelesaikan laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalam aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, dan pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan) serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengan dilampiri oleh: a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER. b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan. c. Data Swapantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai. d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1. e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3. f. Hasil Pengisian Daftas Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan. 2. Format ringkasan ketaatan perusahaan sesuai Lampiran . 3. Laporan inspeksi wajib didokumentasikan oleh Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi secara sistematis sehingga mudah ditelusuri. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup memiliki hak penuh untuk mengakses laporan inspeksi ini. Output Kegiatan: Dokumentasi laporan inspeksi lapangan
D. Supervisi Kegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusun Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakan secara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadual pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 3. Tahapan Supervisi SUPERVISI Tahap I Tahap II Tahap III
TANGGAL 9-13 April 2012 4-8 Juni 2012 6-10 Agustus 2012
Pelaksanaan Supervisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1
Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.
14
1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan bahan bahan supervisi sebagai berikut : a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER beserta lampirannya. b. Laporan hasil inspeksi. c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3 harus sudah dalam format seperti yang terdapat pada Lampiran 4. d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara mengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini. 2. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi terhadap proses penyusunan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. 3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup menyusun Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan dan Berita Acara Supervisi. 4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melaporkan hasil supervisi kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melaporkan hasil supervisi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup. 5. Sekretariat PROPER Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup wajib mendokumentasikan Laporan Hasil Supervisi. Output kegiatan: 1. Kumpulan Hasil Inspeksi. 2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. 3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan 4. Berita Acara Supervisi.
15
BAB V PEMERINGKATAN A.
Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) Sementara
Langkah pertama untuk pemeringkatan adalah penyusunan Rapor semetara. Pada tahapan ini sebenarnya adalah tahapan untuk memutakhirkan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara yang telah disusun pada saat supervisi dengan memasukkan data-data pemantauan dan neraca limbah B3 yang terbaru. Adapun pelaksanaan penyusunan Rapor Sementara dilakukan dengan ketentuan : 1. Petugas inspeksi PROPER wajib menyelesaikan Rapor Sementara berdasarkan Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, foto-foto hasil pengawasan lapangan, Data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai, Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup, Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3, Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan dan progress perbaikan yang telah dilakukan usaha dan atau kegiatan yang dinilai. 2. Rapor Sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaan lingkungan aspek AMDAL/UKL-UPL, Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan limbah B3 sesuai dengan kriteria penilaian PROPER yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5. 3. Format Rapor Sementara yang memuat kinerja perusahaan dalam pengendalian pencemaran air, udara dan limbah B3 serta pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan) mengacu pada : a. Format Rapor Sementara yang ditetapkan oleh Tim Teknis; b. Dihitung dengan menggunakan spreadsheet analisa kinerja yang telah ditetapkan. 4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi kemudian menyusun status penaatan/peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari Rapor Sementara sesuai Lampiran 6. 5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasil status penaatan / peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada Sekretariat PROPER.
16
6. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peer review dalam penyusunan Rapor Sementara. 7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian Rapor Sementera dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjamin kredibilitas pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadual pelaksanaan PROPER yang ditelah ditetapkan.
8. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup menyusun status penaatan/peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasil rekapitulasi dari rapot sementara dan Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara. Output kegiatan: 1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER; 2. Rekapitulasi status penaatan; 3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara; 4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan peringkat awal usaha dan atau kegiatan.
B. Pemberitahuan hasil peringkat sementara Setelah Rapor Sementara diselesaikan, langkah selanjutnya adalah menyampaikan Rapor tersebut kepada perusahaan untuk memperoleh tanggapan. Langkah langkah untuk memberitahukan hasil peringkat sementara adalah sebagai berikut : 1.
2. 3.
4.
5.
Kepala institusi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan secara tertulis hasil status sementara penaatan Perusahaan beserta Rapor Sementara kepada Ketua Tim Teknis melalui Sekretariat PROPER tanggal 31 Agustus 2012. Rapor Sementara disampaikan kepada Perusahaan pada tanggal 10 s/d 14 September 2012. Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke Perusahaan dilakukan melalui surat Kepala instansi lingkungan hidup dengan tembusan Ketua Tim Teknis PROPER. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib memiliki sistem untuk memastikan Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara dapat diterima oleh Perusahaan yang dinilai. Pemberitahunan secara tertulis kepada perusahaan harus mencantumkan tanggal dan tempat untuk menyampaikan sanggahan atau klarifikasi terhadap Rapor sementara. 17
Output kegiatan: 1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara 2. Tanda terima pengiriman dokumen
C. Sanggahan/Klarifikasi Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilai diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaian peringkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung dan menanggapi sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan pada tanggal 2 s/d 5 Oktober 2012. 2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupun dikirim melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terima dokumen sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 s/d 5 Oktober 2012, maka Perusahaan dianggap menerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara. 3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen sanggahan pada tanggal 8 s/d 10 Oktober 2012. Hasil evaluasi dokumen sanggahan didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkat akhir pada tanggal 11 s/d 12 Oktober 2012. 4. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi wajib menjawab sanggahan secara tertulis kepada Perusahaan yang melakukan sanggahan tentang: c. Perbaikan peringkat Perusahaan atau, d. Sanggahan akan didiskusikan lebih lanjut dengan Tim Teknis PROPER. 5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika : a. terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi, b. melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi. 6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkat perusahaan.
18
7. Jawaban sanggahan paling lambat 16 Oktober 2012 dengan tembusan kepada Ketua Tim Teknis PROPER. Output kegiatan: 1. Tanda terima dokumen sanggahan; 2. Jawaban atas sanggahan.
D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER Berdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER. Adapun langkah-langkah review hasil sanggahan adalah sebagai berikut : i.
Dewan pertimbangan akan melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan.
ii.
Dalam melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan, Dewan Pertimbangan dapat melakukan verifikasi langsung ke Perusahaan yang bersangkutan.
iii.
Ketua Tim Teknis menetapkan daftar usulan peringkat akhir PROPER dan daftar kandidat Hijau dan Emas PROPER dari hasil review Dewan Pertimbangan PROPER.
19
BAB VI PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan peningkatan kapasitas kepada aparat pengawas lingkungan hidup Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan oleh Ketua Tim Teknis PROPER. Lingkup penguatan kapasitas mencakup : a. Kriteria dan mekanisme pelaksanaan PROPER; b. Tata cara pengawasan penaatan lingkungan hidup (pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, serta pengendalian kerusakan lingkungan, khusus kegiatan pertambangan); c. Cara penyusunan Berita Acara Hasil Pengawasan; d. Cara pengolahan data hasil pengawasan; e. Cara penyusunan Rapor Sementara dan, f. Cara penyusunan Rapor final. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada para peserta penguatan kapasitas yang lulus. Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan penguatan kapasitas kepada Ketua Tim Teknis PROPER. Output kegiatan: 1. Jumlah orang yang dilatih; 2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat; 3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.
20
BAB VII JADUAL KEGIATAN PROPER 2012 Pelaksanaan kegiatan PROPER periode 2011 β 2012 dilaksanakan dengan jadual sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tahapan Persiapan Peningkatan Kapasitas Inspeksi Tahap I Supervisi Tahap I Inspeksi Tahap II Supervisi Tahap II Inspeksi Tahap III Supervisi Tahap III Raport Sementara Pemeringkatan Sementara Pengiriman Raport
12 13 14
Masa Sanggah Evaluasi Dokumen Sanggahan Jawaban Sanggahan Evaluasi Dokumen Hijau & Emas
Waktu 1 Januari s/d 26 Februari 2012 2Februari s/d 26 Februari 5 Maret s/d 6 April 9 April s/d 13April 16 April s/d 1 Juni 4 Juni s/d 8 Juni 11 Juni s/d 3 Agustus 6 Agustus s/d 10 Agustus 13 Agustus s/d 31 Agustus Agustus 2012 10 September s/d 14 September 2012 2 Okrober s/d 5 Oktober 2012 8 Oktober s/d 10 Oktober 2012 16 Oktober Oktober 2012
Menyepakati Usulan Peringkat Akhir Draft SK MENLH Siap Design Buku Proper Konsultasi Publik Persiapan MAL WAPRES Kunjungan Lapangan Review ESELON I Rapat ESELON I DEWAN PROPER Peringkat Hijau Final Pengumuman PROPER Pengiriman Raport
Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober 2012 Oktober β November 2012 Oktober β November 12 November 2012 November 2012 November 2012 November 2012 30 November 2012 Desember 2012
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
21
BAB VIII EVALUASI DAN PELAPORAN Laporan manajerial dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup yang Dapat Didekonsentrasikan. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematis semua output tahapan kegiatan dan Tim PROPER Kementerian Lingkungan Hidup berhak secara penuh untuk mengakses dokumentasi pelaksanaan PROPER.
22
Sekretariat PROPER KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER, dapat menghubungi:
Sekretariat PROPER Telp./Fax. : (021) 8520-886 Email:
[email protected] Alamat: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas β Jakarta 13410.
23
LAMPIRAN 1 KRITERIA PENILAIAN KETAATAN PROPER 2011-2012
KRITERIA PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) BIRU, MERAH, DAN HITAM A.
B.
PELAKSANAAN AMDAL ATAU UKL/UPL No.
ASPEK
1.
Pelaksanaan Amdal/UKL-UPL
BIRU 1. Memiliki Amdal/UKLUPL 2. Melaksanakan ketentuan dalam: a. SK Kelayakan Lingkugan b. ANDAL, RKL-RPL c. UKL UPL 3. Melaporkan pelaksanaan RKLRPL/ UKL -UPL
PERINGKAT MERAH 1. Tidak Melaksanakan ketentuan dalam: a. SK Kelayakan Lingkungan b. ANDAL, RKL-RPL c. UKL-UPL 2. Tidak Melaporkan pelaksanaan RKL-RPL/ UKL-UPL
HITAM Tidak Memiliki Amdal/ UKL-UPL
KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR No.
ASPEK
1.
Ketaatan Terhadap Titik Penaatan
2.
Ketaatan Parameter dipantau
Terhadap yang
BIRU Memantau seluruh titik penaatan dan/atau air buangan yang harus dikelola sesuai dengan peraturan. 1. Memantau seluruh parameter yang dipersyaratkan sesuai dengan: a. IPLC (Izin Pembuangan Limbah Cair) b. Baku Mutu Nasional atau Provinsi c. Izin Pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi pada tanah 2. Ketaatan diukur berdasarkan peraturan/persyarata n yang lebih ketat. 3. Khusus Industri Sawit yang menerapkan Land Aplication parameter yang tidak ada baku mutunya tingkat ketaatan >=80% 4.
PERINGKAT MERAH
Tidak memantau seluruh parameter yang sesuai persyaratan baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan: a. IPLC b. Baku Mutu Nasional atau Provinsi c. Khusus untuk Industri Sawit parameter yang tidak ada baku mutunya <80%
HITAM Terdapat titik penaatan dan/atau air buangan yang tidak pernah dipantau selama periode penilaian Tidak pernah melakukan pemantauan parameter yang sesuai dengan: a. IPLC b. Baku Mutu Nasional atau Provinsi c. Izin Pemanfaatan (land aplication)
Catatan: 1. Khusus Rumah Sakit jumlah parameter yang dipersyaratkan sebanyak 5 parameter: pH, BOD, COD, TSS, EColi 2. Khusus Industri MPJ belum memiliki baku mutu spesifik menggunakan baku mutu yang ada di AMDAL dan UKL/UPL. Jika baku mutu tidak tercantum dalam dokumen Amdal dan UKL/UPL maka menggunakan baku mutu pada Kepmen 51 Tahun lampiran C Golongan 1 3. Khusus Industri Agro yang belum memiliki baku mutu spesifik wajib mengukur BOD, COD, pH, TSS, Minyak dan Lemak. 4. Khusus Industri Pertambangan yang belum memiliki baku mutu spesifik menggunakan Baku Mutu
1
No.
ASPEK
BIRU
PERINGKAT MERAH
HITAM
Tambang yang sejenis.
3.
Ketaatan terhadap jumlah data yang dilaporkan
Melaporkan data secara lengkap sesuai dengan yang dipersyaratkan >90% sebagai berikut: 1. Pemantauan kualitas air limbah 2. Produksi bulanan (riil) atau bahan baku 3. Catatan debit harian air limbah yang dibuang
Melaporkan data sesuai dengan yang dipersyaratkan < 90% sebagai berikut: 1. Pemantauan kualitas air limbah 2. Produksi bulanan (riil) atau bahan baku; 3. Catatan debit harian air limbah yang dibuang
Melaporkan palsu.
data
Catatan: 1. Data pemantauan harian parameter COD dan pH untuk Industri petrokimia 2. Data pemantauan harian parameter pH dan TSS atau debit untuk Industri pertambangan 3. Data pemantauan harian parameter pH untuk Industri Agro sesuai yang dipersyaratkan 4. Bagi Industri yang pengelolaan air limbahnya diserahkan ke kawasan industri pengolah air limbah tingkat ketaatan 100%. 5. Bagi Industri Migas yang telah melakukan 100% injeksi maka tingkat ketaatan 100% 6. Bagi industri yang menggunakan kembali (reuse/recycle) 100% air limbahnya maka tingkat ketaatan 100% 4.
Ketaatan Baku Mutu
Terhadap
Data hasil pemantauan memenuhi 90 % baku mutu dalam satu periode penilaian tiap titik penaatan tiap parameter dan data 6 bulan terakhir dalam periode penilaian memenuhi baku mutu.
Data hasil pemantauan memenuhi <90 % baku mutu dalam satu periode penilaian tiap titik penaatan tiap parameter
Data hasil pemantauan melebihi 500% BMAL selama 50% periode penilaian tiap titik penaatan tiap parameter
Catatan: Hasil data primer akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 5. Ketaatan Terhadap Izin 1. Mempunyai izin Tidak pembuangan mempunyai izin limbah cair (IPLC) pembuangan air ke badan air / Laut limbah (IPLC) ke / Land Application; badan air / Laut 2. Izin dalam proses / LA ; akhir (persyaratan izin sudah lengkap) Catatan: Untuk daerah yang belum mempunyai Perda yang mengatur perizinan tidak dinilai dalam ketaatan terhadap izin 6. Ketaatan Terhadap 1. Menggunakan jasa A. Tidak memenuhi 1. Tidak memenuhi Ketentuan Teknis laboratorium salah satu seluruh eksternal/internal persyaratan teknis ketentuan yang yang sudah; dibawah ini: dipersyaratkan terakreditasi atau 1. Menggunakan dalam sanksi yang ditunjuk oleh jasa administrasi; Gubernur; laboratorium 2. Melakukan by 2. Memisahkan eksternal/inte pass. saluran air limbah rnal yang dengan limpasan air sudah; hujan; terakreditasi 3. Membuat saluran atau yang air limbah yang ditunjuk oleh kedap air ; Gubernur; 4. Memasang alat 2. Memisahkan pengukur debit saluran air (flowmeter); limbah 5. Tidak melakukan dengan pengenceran; limpasan air 6. Tidak melakukan by hujan; pass air limbah; 3. Membuat 7. Memenuhi seluruh saluran air
2
No.
C.
ASPEK
BIRU ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi administrasi.
PERINGKAT MERAH limbah yang kedap air ; 4. Memasang alat pengukur debit (flowmeter); 5. Tidak melakukan pengenceran. B. Memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi administrasi;
HITAM
KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA No. 1.
ASPEK Ketaatan Terhadap Sumber Emisi
BIRU A. Sumber emisi yang sudah mempunyai baku mutu emisi spesifik: Memantau semua sumber emisi, kecuali: 1. Internal Combustion Engine (Genset, Transfer Pump Engine) : a. kapasitas < 100 HP (76,5 KVA) dan beroperasi < 1000 jam/tahun; b. yang digunakan untuk kepentingan darurat, kegiatan perbaikan, kegiatan pemeliharaan < 200 jam/tahun; c. yang digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las 2. Exhaust Laboratorium Fire Assay 3. Khusus Rumah Sakit dan Hotel tidak diwajibkan memantau sumber emisi yg beroperasi < 1000 jam/tahun
PERINGKAT MERAH Sumber emisi yang sudah mempunyai baku mutu emisi spesifik:
HITAM Tidak pernah melakukan pemantauan sumber emisi pada periode penilaian
Tidak semua sumber emisi dipantau
B. Sumber emisi yang belum mempunyai baku mutu emisi spesifik (non proses pembakaran). sumber emisi yang dipantau diwakili satu cerobong dari tiap unit produksi dan dilakukan secara bergantian sehingga semua sumber emisi dapat dipantau Catatan: Point B berlaku Khusus untuk Industri Manufaktur, Prasarana, Jasa dan Agroindustri
3
No. 2.
ASPEK Ketaatan Parameter
Terhadap
1.
2.
3.
Ketaatan terhadap jumlah data yang dilaporkan
1.
BIRU Memantau seluruh parameter yang dipersyaratkan : a. Untuk sektor yang mempunyai Baku Mutu Spesifik mengacu kepada Baku Mutu Emisi Spesifik. b. Untuk sektor yang belum mempunyai Baku Mutu Spesifik mengacu kepada baku mutu Amdal/ UKL-UPL, jika dokumen Amdal/ UKLUPL tidak mencantumkan baku mutu maka menggunakan baku mutu Lampiran V B Kepmen 13/1995, kecuali Genset mengacu kepada PerMenLH 21 Tahun 2008 Lampiran IVA Bagi emisi yang bersumber dari proses pembakaran dengan kapasitas < 25 MW atau satuan lain yang setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur parameter sulfur dioksida jika kandungan sulfur dalam bahan bakar kurang dari atau sama dengan 0,5% berat dan tidak mengukur parameter total partikulat. Melaporkan data secara periodik: a. Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data minimal 75% dari seluruh data pemantauan rata-rata harian. (data dianggap valid apabila dalam sehari minimal tersedia 18 jam pengukuran)
PERINGKAT MERAH Terdapat parameter yang tidak diukur sesuai persyaratan baku mutu Lampiran VB Kepmen 13/1995 atau Baku Mutu Spesifik
Pelaporan data tidak lengkap sesuai dengan peraturan baik data pemantauan manual maupun CEM
HITAM Tidak pernah memantau parameter yang dipersyaratkan sesuai dengan baku mutu
1.
2.
Tidak ada data pemantauan manual atau CEMS. Melaporkan data pemantauan palsu
4
No.
4.
ASPEK
Ketaatan Terhadap Baku Mutu
BIRU b. Pemantauan Manual, setiap 6 bulan minimal 1 data, kecuali proses pembakaran dengan: 1. Kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun. 2. kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. 3. kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. c. Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian minimal 1 kali dalam 1 tahun. 1.
2.
Memenuhi BMEU 100% untuk pemantauan manual; Bagi pemantauan yang wajib CEMS, Data hasil pemantauan dapat dilampaui sampai batas 5% dari data rata-rata harian yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi;
PERINGKAT MERAH
1. Pemantauan manual : Tidak memenuhi baku mutu 2. Pemantauan CEMS : a. data hasil pemantauan melebihi 5% dari data rata-rata harian selama 3 bulan waktu operasi b. jumlah data rata-rata harian kurang dari 75% (data dianggap valid apabila dalam sehari minimal tersedia 18 jam pengukuran)
HITAM
1.
Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan manual Melebihi Baku Mutu > 500%
2.
Dalam satu periode penilaian 25% data CEMS > 500% Baku Mutu
5
No. 5.
D.
ASPEK Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
BIRU 1. Memasang dan mengoperasikan CEM bagi industri : a. Unit Regenerator Katalis (unit Perengkahan katalitik alir) b. Unit Pentawaran Sulfur c. Proses pembakaran dengan kapasitas > 25 MW dan apabila kandungan sulfur > dari 2% untuk seluruh kapasitas d. Peleburan Baja e. Pulp & Kertas f. Pupuk g. Semen 2. Peralatan CEM beroperasi normal; 3. Menaati semua persyaratan teknis cerobong 4. Semua sumber emisi non fugitive emisi harus dibuang melalui Cerobong 5. Menggunakan jasa laboratorium eksternal yang ditunjuk oleh Gubernur; 6. Memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu yang ditentukan
PERINGKAT MERAH 1. Tidak menaati semua persyaratan teknis cerobong 2. Tidak memasang CEMS
HITAM 1. Membuang emisi gas buang tidak melalui cerobong; 2. Tidak memenuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam sanksi administrasi;
KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3 PERINGKAT No.
ASPEK
1.
Pendataan Jenis dan Volume Limbah yang dihasilkan : - Identifikasi jenis Limbah B3 - Pencatatan Jenis Limbah B3 yang dihasilkan - Melakukan Pengelolaan Lanjutan (pengelolaan setelah penyimpanan)
Semua terpenuhi
1. Tidak seluruh limbah teridentifikasi 2. Tidak rutin melakukan Pencatatan jenis LB3 yang dihasilkan 3. Tidak seluruh LB3 dilakukan Pengelolaan lanjutan
2.
Perizinan : - Izin pengelolaan Limbah B3 - Masa berlaku izin (kadaluarsa)
1. Memiliki izin PLB3 yang dipersyaratkan dan izin tersebut masih berlaku 2. Telah mengajukan izin PLB3 dan secara teknis telah memenuhi ketentuan (berdasarkan hasil
1.
BIRU
MERAH
2.
Izin telah habis masa berlaku dan tidak mengajukan perpanjangan izin Telah mengajukan izin, namun belum menyelesaikan persyaratan teknis dan ditemukan
HITAM 1.
Tidak melakukan identifikasi LB3 2. Tidak melakukan pencatatan jenis LB3 yang dihasilkan 3. Tidak melakukan pengelolaan lanjutan terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan 4. Tidak memiliki manifest yang sesuai dengan limbah B3 yang dikelola Tidak memiliki salah satu izin pengelolaan limbah B3.
6
PERINGKAT No.
ASPEK
BIRU verifikasi tim Proper)
3.
4.
Pelaksanaan Ketentuan Izin: Pemenuhan terhadap ketentuan teknis dalam izin selain Baku Mutu(kecuali Baku Mutu Lingkungan seperti Emisi, Effluent dan standard mutu) a. Emisi (Insinerator dan atau bahan bakar pembantu) 1. Pemenuhan terhadap BME 2. Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa
Memenuhi > 90% dari ketentuan izin. (10% hanya diperuntukkan bagi kesalahan-kesalahan minor misalnya simbol/label, lampu penerangan, APAR (alat pemadam kebakaran) dalam penyimpanan Limbah B3.) 1. Seluruh parameter memenuhi BME, dan 2. Mengukur seluruh parameter, dan 3. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku
b. Effluent (Pengolahan air limbah B3, Pengolahan air lindi, sumur pantau) 1. Pemenuhan terhadal BMAL 2. Jumlah parameter yang diukur dan dianalisa
c. Standar Mutu produk atau material limbah B3 yang akan dimanfaatkan Frekuensi pengukuran 1. Parameter yang diukur (contoh kuat tekan, kualitas pelumas bekas yang akan dibakar, dll) Open dumping dan Pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi limbah B3 1. Rencana Pengelolaan 2. Pengelolaan ceceran 3. Jumlah ceceran
MERAH penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya. Memenuhi 90% > x > 50% dari ketentuan izin PLB3
HITAM
Memenuhi < 50% dari ketentuan izin PLB3
1. Tidak semua parameter memenuhi BME, atau 2. Tidak mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan, atau 3. Frekuensi pengukuran tidak sesuai dengan izin
1. Tidak pernah melakukan pengukuran emisi 2. Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan tidak memenuhi baku mutu 3. Melebihi baku mutu untuk parameter yang sama selama 3 kali berturut-turut
1. Seluruh parameter memenuhi BMAL, dan 2. Mengukur seluruh parameter, dan 3. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku
1. Tidak semua parameter memenuhi BMAL, atau 2. Tidak mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan, atau 3. Frekuensi pengukuran tidak sesuai dengan izin
1. Seluruh persyaratan standar mutu memenuhi ketentuan izin, dan 2. Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku
Tidak memenuhi salah satu persyaratan standar mutu
1. Tidak pernah melakukan pengukuran kualitas air limbah 2. Dalam satu periode penilaian semua data pemantauan tidak memenuhi baku mutu 3. Melebihi baku mutu untuk parameter yang sama selama 3 kali berturut-turut Tidak melakukan pengukuran standar mutu sesuai dengan ketentuan izin/peraturan yang berlaku.
1. Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill). 2. Pengelolaan tanah terkontaminasi akibat operasi dilakukan sesuai dengan rencana pengelolaan. 3. Clean up tumpahan (spill) diselesaikan dalam waktu satu bulan.
1.
2.
3.
Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill). Pengelolaan tanah terkontaminasi hasil clean tidak sesuai dengan rencana pengelolaan. Clean up tumpahan (spill)
Tidak clean up
melakukan
7
PERINGKAT No.
ASPEK
BIRU 4. Jumlah/volume tumpahan (spill) tercatat dengan baik.
5.
Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan (%)
1.
2.
6.
Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3
1.
2.
3.
7.
Dumping, open burning dan pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu: 1. Izin dumping 2. Jumlah/volume LB3 yang di dumping
1.
2. 3.
Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola 100 % dengan pengelolaan lanjutan sesuai dengan ketentuan Seluruh jenis limbah B3 dilakukan pengelolaan Pihak ke-3 (pengumpul) yang ditunjuk : a. mempunyai izin yang masih berlaku b. Jenis limbah yang dikumpul sesuai dengan izin yang berlaku c. memiliki kontrak kerjasama yang sah antara pengumpul dengan pihak pemanfaat atau pengolah d. tidak dalam masalah pencemaran lingkungan Pihak ke-3 Jasa Pengangkutan limbah B3 memiliki izin dari Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan jenis limbah B3 yang diizinkan. (Izin yang dimaksud juga terkait dengan pemindahan/pengangk utan limbah B3 internal perusahaan yang melintasi wilayah/sarana publik) Dokumen limbah B3 (manifest) yang dimiliki oleh penghasil sesuai dengan ketentuan Kepdal 02/1995 Memiliki izin dengan cara tertentu dari instansi yang berwenang Tidak melakukan kegiatan open burning Telah menghentikan kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut sesuai dengan rencana detil
MERAH
4.
1.
2.
HITAM
diselesaikan lebih dari satu bulan. Jumlah/volume tanah terkontaminasi tidak tercatat dengan baik. Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola 100% > x > 50%, atau Tidak seluruh jenis limbah B3 dilakukan pengelolaan
1.
2.
Jumlah/volume limbah B3 yang dikelola < 50%, atau seluruh limbah B3 tidak dilakukan pengelolaan
1. Pihak ke-3 (pengumpul) yang ditunjuk : a. Izin habis masa berlaku b. Tidak memiliki kontrak kerjasama yang sah dengan pihak pemanfaat atau pengolah c. sedang dalam masalah pencemaran lingkungan 2. Tidak memiliki izin untuk Pengangkutan internal limbah B3 untuk pemindahan limbah B3 yang melintasi sarana publik 3. Dokumen limbah B3 (manifest) yang dimiliki oleh penghasil tidak sesuai dengan ketentuan Kepdal 02/1995
1. Pihak ke-3 Pengumpul Limbah B3 tidak memiliki izin. 2. Jasa Pengangkutan limbah B3 tidak memiliki izin dari Kementerian Perhubungan
1. Telah mengajukan izin, namun belum menyelesaikan persyaratan teknis dan ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya 2. Telah menghentikan
1.
2.
Melakukan Dumping tanpa izin Dengan sengaja melakukan kegiatan open burning
8
PERINGKAT No.
ASPEK
BIRU penyelesaian dalam kurun waktu tertentu serta melakukan sesuai dengan rencana tersebut
MERAH
HITAM
kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut namun tidak sesuai dengan rencana detil penyelesaian dalam kurun waktu tertentu
9
KRITERIA PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Kriteria Proper Aspek Pengendalian kerusakan lingkungan didasarkan pada hasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang dengan menggunakan kriteria potensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan. Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan.
PERINGKAT No.
ASPEK
1.
Pengendalian Kerusakan Lingkungan
BIRU
MERAH
Semua tahapan/lokasi tambang atau 100% dengan Nilai Total dari Penilaian Aspek Potensi kerusakan lingkungan adalah lebih besar atau sama dengan 80.
Tidak semua tahapan/ lokasi tambang dengan Nilai Total dari Penilaian Aspek Potensi kerusakan lingkungan untuk lebih besar atau sama dengan 80.
HITAM Kurang dari 50% dari semua tahapan/lokasi tambang mendapatkan Nilai Total lebih kecil 55
Lebih dari 50% dari semua tahapan/lokasi tambang mendapatkan Nilai Total lebih kecil 55
Status aktivitas: Pembersihan Lahan/Pengupasan Penutup/Penambangan/Penimbunan/Reklamasi Kriteria
ASPEK MANAJEMEN
E.
K1
Parameter
1. Peta Rencana
2. Persetuju an
3. Kemajuan luasan
Standar Evaluasi >= Skala 1 2.000
Tanah
Pucuk/Penggalian
Tanah
Nilai
Ket
:
10
< Skala 1 : 2.000
5
tidak peta Ada
0
a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing lokasi atau peta keseluruhan) b. Ada peta minimal skala 1: 2000, Peta ini biasanya merupakan peta kerja 1: 5000 di lapangan. Jika diperlukan 1: 2000 bisa dalam bentuk digital. c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola drainase, dapat digunakan untuk melihat kemajuan tambang) d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian dilakukan a. Peta untuk lokasi yang dinilai (masing-masing lokasi atau peta keseluruhan) b. Ada peta dengan skala diatas 1: 2000. c. Peta menggambarkan: Interval kontur, Pola drainase, dapat digunakan untuk melihat kemajuan tambang) d. Tanggal pengesahan peta sebelum penilaian dilakukan Tidak ada peta perencanaan
tersedia
6
Tidak Ada
0
sesuai rencana
2
a. Ada persetujuan oleh instansi teknis atau paling tidak Kepala Teknik Tambang (KTT) b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), dapat disetujui oleh manager/kepala lapangan yang bertanggungjawab dibidang perencanaan, engineering dan/atau produksi a. Tidak ada persetujuan oleh instansi teknis atau paling tidak Kepala Teknik Tambang (KTT) b. Untuk peta kerja /sequent (1 : 2000), tidak ada persetujuan oleh manager/kepala lapangan yang bertanggungjawab dibidang perencanaan, engineering dan/atau produksi a. realisasi sama atau lebih kecil dari luasan rencana, dilihat dari realisasi Triwulanan. b. Pada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka diperlukan persetujuan instansi teknis c. Membandingkan laporan realisasi kemajuan tahapan pertambangan (laporan lapangan, laporan triwulanan) dan prakiraan lapangan dengan
10
Kriteria
Parameter
Standar Evaluasi
Nilai
Ket rencana dalam dokumen RKTTL
>luas rencana sesuai rencana
0 2
4. Jadwal
tidak sesuai
Aktifitas
ada aktifitas/kontin u tidak ada aktifitas 3 bulan s/d 1 tahun
tidak aktifitas tahun Besar
K3
ada 1
5
0
0
Potensi Longsor
Sedang
K4
>
10
Upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar
5
Kecil
10
Ada
10
a. Realisasi sesuai jadwal rencana b. Ada kondisi tertentu terjadi perubahan, maka diperlukan persetujuan instansi teknis c. Jadwal pelaksanaan realisasi tahapan pertambangan dibandingkan dengan jadwal rencana pertambangan dalam dokumen RKTTL a. Realisasi tidak sesuai jadwal rencana b. Tidak ada persetujuan perubahan rencana dari instansi teknis a. Ada aktifitas dilapangan b. Aktifitas termasuk pemompaan di Pit atau perawatan kolam a. Terlihat tidak ada aktifitas dilapangan b. Lamanya ditinggal 3 bulan s/d 1 tahun, dilihat dari data rencana kerja dan realisasi Triwulanan c. Lahan ditinggal > 1 Tahun, tetapi ada persetujuan dari instansi terkait a. Tidak ada aktifitas lebih dari 1 tahun b. tidak ada persetujuan instansi terkait terhadap lahan tersebut ditinggalkan sementaras a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng jenjang atau overall > 5 0 dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Kemiringan atau tinggi Lereng dibuat berdasarkan rekomendasi kajian geoteknik namun tidak dimintakan persetujuan Pemerintah c. Ada longsoran atau guguran batuan diarea tambang, meskipun kemiringan lereng sesuai rekomendasi kajian geoteknik d. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng dengan area lebih dari sepertiga bagian lereng; atau e. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di lapangan dengan luas zona lebih dari seperempat bagian lereng a. Lebih besar dari sudut kemiringan lereng jenjang/overall sampai dengan 50 dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng dengan area kurang dari sepertiga bagian lereng c. Ada gejala pergerakan tanah yang terlihat dilapangan dengan luas zona kurang dari seperempat bagian lereng a. Sudut kemiringan lereng jenjang atau overall sama atau lebih kecil dari rekomendasi kajian geoteknik yang disetujui Pemerintah (tercantum dalam FS atau dalam kajian tersendiri) b. Tidak ada retakan pada lereng maupun pada puncak lereng c. Tidak ada gejala pergerakan tanah yang terlihat di lapangan a. Dilakukan analisis geokimia (pengkarakteristikan batuan limbah) untuk memastikan ada tidaknya batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (potensi asam atau PAF atau yang lainnya). Lampiran : dokumen studi pengkajian batuan potensi dan tidak potensi asam b. Ada perlakuan terhadap batuan potensi asam (SOP pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak potensi asam) c. Ada sistem pengumpul leachate/seepage/rembesan
11
Kriteria
Parameter
Standar Evaluasi
Nilai
Ket
d.
e. f. Tidak
0
a.
b.
c.
d. e.
f. g.
h. K5
1. Upaya pengendal ian erosi
Ada
10
a.
b.
c.
Tidak
0
a.
b.
c.
2. Kondisi sarana pengendal i erosi
Memadai
8
a.
b. c.
d.
dari timbunan (AAT) dan melakukan pengolahan AAT di IPAL Ada perencanaan dan pengelolaan terhadap batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (AAT atau lainnya); dan Adanya upaya pengelolaan terhadap AAT dan upaya pengolahan AAT. Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpai dilapangan, nilai pH β₯ 6 Tidak ada pengkarakteristikan batuan limbah (Potensi dan tidak potensi membentuk asam). Tidak ada studi pengkajian batuan potensi dan tidak potensi asam Tidak ada perlakuan terhadap batuan potensi asam (SOP pemberlakuan batuan potensi asam dan tidak potensi asam) Tidak ada sistem pengumpul leachate/seepage/rembesan dari timbunan (AAT) dan melakukan pengolahan AAT di IPAL Tidak ada sistem drainase untuk mengalirkan genangan-genangan AAT Tidak dilakukan analisis geokimia untuk memastikan ada tidaknya batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (potensi asam atau PAF atau yang lainnya) Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpai di lapangan. Nilai pH β€ 6 Tidak ada perencanaan dan pengelolaan terhadap batuan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (AAT atau yang lainnya); atau Tidak ada upaya pengelolaan terhadap AAT dan upaya pengolahan AAT Ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Kolam sedimen berfungsi sebagaimana mestinya (kekeruhan air semakin berkurang pada tiap kompartemen) Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Tidak ada sarana pengendali erosi berupa drainase, terasiring, guludan, rip rap, drop structure, mulsa, jut net, cover croping, gabion, kolam sedimen (settling pond, sedimen trap), atau yang lainnya; Kolam sedimen tidak berfungsi sebagaimana mestinya (kekeruhan air semakin berkurang pada tiap kompartemen) sarana pengendali erosi dalam bentuk drainase memenuhi kriteria teknis untuk dapat menampung semua air limpasan dan terarah ke dalam IPAL/settling pond (Mintakan Peta sistem pengelolaan air limbah) Cover Cropping: menutupi lebih besar dari 50% Sedimen trap/sediemen pond efektif menangkap sedimen dilihat dari desain fisik lapangan (minta data perawatan sedimen trap/sedimen pond; jumlah sedimen yang dipindahkan) Ada perhitungan volume air larian permukaan berdasarkan daerah tangkapan hujan (catchment
12
Kriteria
Parameter
Standar Evaluasi
Nilai
Ket area) e. Ada peta pengelolaan air larian permukaan (peta water management); f. Drainase dibuat berdasarkan perencanaan dan perhitungan kapasitas air larian permukaan; g. Kolam sedimen dibuat berdasarkan perencanaan dan desain disetujui oleh KTT atau pejabat berwenang di perusahaan; dan h. Kapasitas kolam sedimen sesuai dengan volume air larian permukaan (ada dasar perhitungan) dan air dalam kolam terlihat tergenang/tidak mengalir (aliran hanya terlihat di saluran antar kompartemen)
3. Indikasi terjadi erosi
4. Sistem drainase
Tidak Memadai Ada
0 0
Tidak
7
a. aliran drainase dari kegiatan pertambangan (lerenglereng aktifitas tambang) cukup jernih, dibuktikan dengan pengukuran Parameter TSS atau turbidity yang rendah. b. Tidak ditemukan jumlah sedimen yang banyak di sedimen trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat dari data jumlah sedimen hasil pengerukan/perawatan kolam pengendap oleh perusahaan. c. Terdapat sedimentasi, namun jumlahnya tidak berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. d. Tidak terdapat alur-alur erosi pada lereng timbunan e. Ada erosi pada lereng, namun mempunyai dimensi kecil (lebar < 20 cm dan dalam < 5 cm) f. Sarana pengendali erosi berfungsi sebagaimana mestinya, dibuktikan dengan berkurangnya kekeruhan air larian permukaan semakin ke arah hilir
10
a. Terdapat sistem drainase di seluruh areal pertambangan b. Drainase dapat memenuhi mengalirkan semua air limpasan ke kolam-kolam pengendap/settling pond. c. Tidak ditemukan aliran liar keluar ke lingkungan tanpa melalui kolam pengendap/settling pond d. Ada peta manajemen pengelolaan air tambang e. Pada seluruh area kegiatan diluar pit ada sarana drainase f. Drainase terhubung dan mengarah ke kolam
Menuju sistem pengendali kualitas air
ke
a. Kekeruhan yang tinggi pada aliran drainase dari kegiatan pertambangan (lereng-lereng aktifitas tambang), dibuktikan dengan pengukuran Parameter TSS atau turbidity yang sangat tinggi. Ukuran Parameter TSS atau turbidity identik dengan banyaknya sedimen yang tererosi. b. Ditemukan banyak sedimen yang ada di sedimen trap/ kolam pengendap pertama. Dilihat dari data jumlah sedimen hasil pengerukan/perawatan kolam pengendap oleh perusahaan. c. Adanya galur (bekas aliran air dilereng. d. Terdapat sedimentasi dalam jumlah yang signifikan. e. Ada erosi pada lereng mempunyai dimensi lebar > 20 cm dan dalam > 5 cm f. Sarana pengendali erosi tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dibuktikan dengan bertambahnya kekeruhan air larian permukaan semakin ke arah hilir
13
Kriteria
Parameter
Standar Evaluasi
Nilai
Ket sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling pond); g. Drainase dibuat sesuai dengan kapasitas air larian permukaan (dimensi semakin besar ke arah hilir, tidak ada indikasi luapan air) h. Tidak mencampur aliran air permukaan dari tambang dengan aliran alami
K6
5. Ada potensi kebencan aan?
Langsung menuju badan perairan
0
Ya
0
Tidak
NILAI TOTAL
15
a. Ditemukan tidak ada sistem drainase pada lokasi pertambangan b. Terdapat aliran air run-off keluar ke lingkungan/badan air tanpa melalui kolam pengendap/settling pond c. Ada area kegiatan di luar Pit tanpa sarana drainase d. Ada drainase yang tidak mengarah ke kolam sedimen (sedimen pond, sedimen trap, atau settling pond); e. Drainase dibuat tidak sesuai dengan kapasitas air larian permukaan (dimensi semakin besar ke arah hilir, tidak ada indikasi luapan air) f. Mencampur aliran air permukaan dari tambang dengan aliran alami a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan dengan masyarakat tidak dilengkapi dengan fasilitas tanggap darurat b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat lebih dekat dari jarak yang direkomendasikan di dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL a. Lokasi kegiatan pertambangan yang berbatasan dengan masyarakat dilengkapi dengan fasilitas tanggap darurat b. Apabila jarak batas terluar dengan masyarakat memenuhi ketentua jarak yang direkomendasikan di dalam kajian FS dan Dokumen AMDAL
100
KETERANGAN : ο‘ Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan pertambangan. ο‘
Kriteria dibedakan menjadi : - Tidak Potensi Rusak ( X β₯ 8O ) - Potensi Rusak Ringan ( 55 β€ X < 8O ) - Potensi Rusak Berat ( X < 55)
14
LAMPIRAN 2 DAFTAR INDUSTRI PESERTA PROPER DEKONSENTRASI PERIODE 2011-2012 1. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bali No
NAMA PERUSAHAAN
SEKTOR
SUB SEKTOR
PROVINSI
KAB./KOTA
1
Alila Ubud
MPJ
Hotel
Bali
2
Amandari
MPJ
Hotel
Bali
3
Ayana
MPJ
Hotel
Bali
4
AYODYA RESORT BALI
MPJ
Hotel
Bali
Badung
5
BALI INTERCONTINENTAL
MPJ
Hotel
Bali
Badung
6
DISCOVERY KARTIKA PLAZA HOTEL
MPJ
Hotel
Bali
Badung
7
FOUR SEASON RESORT AT JIMBARAN BAY
MPJ
Hotel
Bali
Badung
8
FOUR SEASONS SAYAN
MPJ
Hotel
Bali
Gianyar
9
GRAND HYATT BALI
MPJ
Hotel
Bali
Badung
10
INNA GRAND BALI BEACH HOTEL
MPJ
Hotel
Bali
Denpasar
11
MELIA BALI VILLAS & SPA RESORT
MPJ
Hotel
Bali
Kab. Badung
12
Mercure Kuta
MPJ
Hotel
Bali
13
Nikko Bali
MPJ
Hotel
Bali
14
Royal Beach Seminyak Bali
MPJ
Hotel
Bali
15
SANUR BEACH HOTEL
MPJ
Hotel
Bali
16
Sanur Paradise
MPJ
Hotel
Bali
17
SHERATON LAGUNA
MPJ
Hotel
Bali
Kab. Badung
18
THE OBEROI BALI
MPJ
Hotel
Bali
Kab. Badung
19
THE WESTIN RESORT NUSA DUA
MPJ
Hotel
Bali
Kab. Badung
20
PT. Indonesia Power UBP Bali Unit Bisnis Pesanggaran
PEM
Energi PLTG & PLTD
Bali
Kota Denpasar
21
PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTG Gilimanuk
PEM
Energi PLTG
Bali
Gilimanuk
22
PT. Indonesia Power UBP Bali Unit PLTGU Pemaron
PEM
Migas Distribusi
Bali
Karangasem
23
PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal BBM Manggis
PEM
Migas Distribusi
Bali
Karangasem
24
PT. Pertamina (Persero) S & D Region III Terminal BBM Sanggaran
PEM
Migas Distribusi
Bali
Kota Denpasar
25
PT. Pertamina DPPU Ngurah Rai
PEM
Migas Distribusi
Bali
Kab. Badung
Kota Denpasar
15
2. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Banten No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Fega Aqua Farmindo
Agroindustri
Udang windu beku
2
PT. Kulit Murni Asia Tenggara
Agroindustri
Kullit
Banten
Tangerang
Banten
Tangerang
Banten
Tangerang
3
PT. Makmur Sejahtera Lestari
Agroindustri
PENYAMAKAN KULIT
4
PT. Agarindo Bogatama
Agroindustri
Agar-Agar
Banten
Tangerang
5
PT. Charoen Pokhpand Indonesia
Agroindustri
Ayam Beku
Banten
Serang
6
PT. Japfa Santori Indonesia
Agroindustri
Olahan Daging
Banten
Tangerang
7
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Kebun Kertajaya
Agroindustri
Sawit
Banten
Lebak
8
PT. Satya Raya Indah Woodbased Industries
Agroindustri
Plywood
Banten
Kota Cilegon
9
PT. Sinar Sosro
Agroindustri
Minuman Ringan
Banten
Pandeglang
10
PT. Sumber Graha
Agroindustri
Kayu lapis
Banten
Tangerang
11
PT. Torabika Eka Semesta
Agroindustri
Kopi
Banten
Tangerang
Banten
Tangerang
12
PT. Indofood Fritolay Makmur
Agroindustri
Pengolahan Kentang
13
PT.Nestle - Cikupa
Agroindustri
Permen Gula
Banten
Tangerang
14
PT. Angsa Daya
MPJ
Tegel Keramik
Banten
Tangerang
15
PT. KMK Global Sport
MPJ
Sepatu
Banten
Tanggerang
16
PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
17
PT. Angels Products
MPJ
Gula Rafinasi
Banten
Serang
18
PT. Argo Pantes, Tbk.
MPJ
Tekstil
Banten
Kota Tangerang
19
PT. Arwana Keramik - Serang Plant
MPJ
Keramik
Banten
Serang
20
PT. Asahimas Chemical
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
21
PT. Austrindo Jaya Abadi
MPJ
Galvanis
Banten
Banten
22
PT. Bayer MaterialScience Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
23
PT. BlueScope Steel Indonesia
MPJ
Pelapisan logam
Banten
Kota Cilegon
24
PT. Cabot Indonesia
MPJ
Industri Kimia
Banten
Kota Cilegon
25
PT. Chandra Asri
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
26
PT. Cilegon Fabricators
MPJ
Mesin
Banten
Cilegon
27
PT. Clariant
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
28
PT. Colorindo Aneka Chemicals
MPJ
Pewarna Tekstil
Banten
Serang
29
PT. Dongjin Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
30
PT. Dover Chemical
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
31
PT. Dystar Colours Indonesia - Cilegon Plant
MPJ
Pewarna Tekstil
Banten
Kota Cilegon
32
PT. Dystar Colours Indonesia - Gabus Plant
MPJ
Pewarna Tekstil
Banten
Kota Cilegon
33
PT. Gajah Tunggal Divisi SBR
MPJ
Industri Kimia
Banten
Serang
34
PT. Galvindo Inti Selaras
MPJ
Pelapisan logam
Banten
Tangerang
35
PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Tangerang Mills
MPJ
Kertas
Banten
Tangerang Selatan
36
PT. Indonesia Synthetics Textile Mills (ISTEM)
MPJ
Tekstil
Banten
Kota Tangerang
16
No 37
Nama Perusahaan PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
MPJ
Tekstil
Banten
Kota Tangerang
Banten
Tangerang
38
PT. Iron Wire Works
MPJ
Peleburan Logam
39
PT. Jawa Manis Rafinasi
MPJ
Gula Rafinasi
Banten
Kota Cilegon
40
PT. Lautan Otsuka Chemical (LOC)
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
41
PT. LG Electronics Indonesia
MPJ
Elektronik
Banten
Tangerang
42
PT. Mitsuba Indonesia
MPJ
Industri Logam
Banten
Tangerang
43
PT. Mitsubishi Chemical Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
44
PT. Nippon Shokubai Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
Banten
Kota Cilegon
45
PT. NX Indonesia
MPJ
Lain-lain (Magnet)
46
PT. Osram Indonesia
MPJ
Lampu Pijar
Banten
Tangerang
47
PT. Pacinesia Chemical Industry
MPJ
Petrokimia
Banten
Tangerang
48
PT. Pelat Timah Nusantara (LATINUSA)
MPJ
Pelapisan logam
Banten
Kota Cilegon
49
PT. Pelita Cengkareng Paper
MPJ
Kertas
Banten
Tangerang
50
PT. Permata Dunia Sukses Utama
MPJ
Gula Rafinasi
Banten
Kota Cilegon
51
PT. Polypet Karyapersada
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
52
PT. Pratama Abadi Industri
MPJ
Sepatu
Banten
Tangerang
53
PT. Putra Bangun Citra Mandiri
MPJ
Pelapisan logam
Banten
Tangerang
54
PT. Rohm and Haas Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
55
PT. Sentra Usahatama Jaya
MPJ
Gula Rafinasi
Banten
Kota Cilegon
56
PT. Showa Esterindo Indonesia
MPJ
Petrokimia
Banten
Serang
57
PT. SK Keris
MPJ
Tekstil
Banten
Tangerang
58
PT. Standar Toyo Polymer (Statomer)
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
59
PT. Styrindo Mono Indonesia
MPJ
Industri Kimia
Banten
Serang
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
MPJ
Keramik
Banten
Tangerang
60 61
PT. Styron Indonesia (ex. PT. Dow Chemical Indonesia) PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. - Divisi Fitting Serpong
62
PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk.
MPJ
Tekstil
Banten
Tangerang
63
PT. TITAN Petrokimia Nusantara
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
64
PT. Tri Polyta Indonesia, Tbk.
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
65
PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk. (UIC)
MPJ
Petrokimia
Banten
Kota Cilegon
66
PT. YKK AP Indonesia
MPJ
Banten
Tangerang
67
PT. Yuasa Battery Indonesia
MPJ
Banten
Kota Tangerang
68
RSUD Adji Darmo Lebak
MPJ
Rumah Sakit
Banten
69
RSUD Berkah Pandeglang
MPJ
Rumah Sakit
Banten
70
RSUD Cilegon
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Cilegon
71
RSUD Kabupaten Serang
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Serang
72
RSUD Tangerang
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Tangerang
73
Rumah Qodr Islamic Village
MPJ
Rumah Sakit
Banten
74
Rumah Sakit Eka Hospital
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Lain-lain (Al profile) Battery Sel Basah
17
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
75
Rumah Sakit Internasional Omni
MPJ
Rumah Sakit
Banten
76
Rumah Sakit Krakatau Medika
MPJ
Rumah Sakit
Banten
77
Rumah Sakit Mayapada Tangerang
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Tangerang
78
Rumah Sakit Sari Asih Tangerang
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Tangerang
79
Rumah Sakit Siloam Karawaci
MPJ
Rumah Sakit
Banten
Tangerang
80
Krakatau Daya Listrik (KDL)
PEM
Energi PLTU
Banten
Kota Cilegon
81
PT. Indonesia Power UBP Suralaya
PEM
Energi PLTU
Banten
Kota Cilegon
82
PT. Pertamina - DPPU Pondok Cabe Tangerang
PEM
Migas Distribusi
Banten
Tangerang
83
PT. Pertamina (Persero) Unit Aviasi SoekarnoHatta Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI)
PEM
Migas Distribusi
Banten
Tangerang
84
PT. Pertamina - STS Teluk Semangka
PEM
Migas Distribusi
Banten
85
PT. Pertamina S&D Reg II - TT Tg Gerem
PEM
Migas Distribusi
Banten
Kota Cilegon
86
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Lontar Sektor Labuan - PLTU 2 Banten Labuan
PEM
Energi PLTU
Banten
Pandeglang
87
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon
PEM
Energi PLTGU
Banten
Kota Cilegon
88
PT. SPIJ
MPJ
Pipa
Banten
Kota Cilegon
89
PT. Rinnai Indonsesia
MPJ
Kompor
Banten
Tangerang
90
PT. Adis Dimension Footwear
MPJ
Sepatu
Banten
Tangerang
91
PT. Duta Sugar
Agroindustri
Gula Rafinasi
Banten
Serang
92
PT. Nikomas Gemilang
MPJ
Sepatu
Banten
Serang
93
PT. Powchen Indonesia
MPJ
Sepatu
Banten
Serang
94
PT. Yasunaga Indonesia
MPJ
Logam
Banten
Serang
95
PT. Sulfido Adi Usaha
MPJ
Kimia
Banten
Cilegon
18
3. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Bengkulu No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT Agricinal
Agroindustri
Sawit
Bengkulu
Bengkulu
2
PT. Agri Andalas
Agroindustri
Sawit
Bengkulu
Seluma
3
PT. Agro Muko - Mukomuko POM Unit Sari Bulan Estate
Agroindustri
Sawit
Bengkulu
Muko-Muko
4
PT. Alno Agro Utama
Agroindustri
Sawit
Bengkulu
Bengkulu
5
PT. Batanghari Bengkulu Pratama
Agroindustri
Karet
Bengkulu
Bengkulu Tengah
6
PT. Bio Nusantara Teknology
Agroindustri
Minyak Goreng
Bengkulu
Bengkulu Utara
7
PT. Bukit Angkasa Makmur
Agroindustri
Karet
Bengkulu
Bengkulu Tengah
8
PT. DARIA DHARMA PRATAMA
Agroindustri
Sawit
Bengkulu
Bengkulu Utara
9
PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Padang Plawi
Agroindustri
Karet
Bengkulu
Seluma
10
PT. Bukit Sunur
PEM
Tambang Batubara
Bengkulu
Bengkulu Tengah
11
PT. Danau Mas Hitam
PEM
Tambang Batubara
Bengkulu
Bengkulu Tengah
12
PT. Inti Bara Perdana
PEM
Tambang Batubara
Bengkulu
Bengkulu Tengah
13
PT. Kusuma Raya Utama
PEM
Tambang Batubara
Bengkulu
Bengkulu Tengah
14
PT. Pertamina - Depot Pulau Baai
PEM
Migas Distribusi
Bengkulu
Kota Bengkulu
15
PT. Ratu Samban Mining
PEM
Tambang Batubara
Bengkulu
Bengkulu Tengah
19
4. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi D.I Yogyakarta No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Budi Makmur Jaya Murni
Agroindustri
Penyamakan Kulit
2
PT. Madu Baru PG Madukismo
Agroindustri
Gula
D.I. Yogyakarta
Bantul
3
PT. Mirota
Agroindustri
Susu
D.I. Yogyakarta
Sleman
4
PT. Sari Husada - Unit 1 Yogyakarta
Agroindustri
Susu
D.I. Yogyakarta
Kota Yogyakarta
5
CV. KARYA HIDUP SENTOSA, CV
MPJ
Alat Berat
D.I. Yogyakarta
6
Hotel Hyatt Sleman
MPJ
Hotel
D.I. Yogyakarta
Yogyakarta
7
Hotel Sahid Raya
MPJ
Hotel
D.I. Yogyakarta
Sleman
8
Novotel
MPJ
Hotel
D.I. Yogyakarta
Yogyakarta Sleman
D.I. Yogyakarta
Bantul
9
Pabrik Cambrik Gabungan Koperasi Batik Indonesia
MPJ
Tekstil
D.I. Yogyakarta
10
PT. BERLICO MULIA FARMA, PT
MPJ
Farmasi
D.I. Yogyakarta
11
PT. GE Lighting Indonesia
MPJ
Lampu
D.I. Yogyakarta
12
PT. KUSUMA SANDANG MEKARJAYA
MPJ
Tekstil
D.I. Yogyakarta
13
PT. Samitex Sewon
MPJ
Tekstil
D.I. Yogyakarta
Bantul
14
PT. Yogyakarta Tekstil
MPJ
Tekstil
D.I. Yogyakarta
Kota Yogyakarta
15
Rumah Sakit Hidayahtulah Yogyakarta
MPJ
Rumah Sakit
D.I. Yogyakarta
Yogyakarta
16
Rumah Sakit JIH
MPJ
Rumah Sakit
D.I. Yogyakarta
Yogyakarta
17
Rumah Sakit Panti Nugroho Sleman
MPJ
Rumah Sakit
D.I. Yogyakarta
Sleman
18
Santika Hotel
MPJ
Hotel
D.I. Yogyakarta
Sleman
19
The Cangkringan Jogja Villas & Spa Yogyakarta
MPJ
Hotel
D.I. Yogyakarta
20
PT. Pertamina (Persero) DPPU Adisucipto
PEM
Migas Distribusi
D.I. Yogyakarta
Yogyakarta
21
PT. Pertamina (Persero) TBBM Rewulu
PEM
Migas Distribusi
D.I. Yogyakarta
Bantul
Kota Yogyakarta
20
5. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jambi No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Agro Mitra Madani
Agroindustri
Sawit
Jambi
Tanjung Jabung Barat
2
PT. Asiatic Persada PKS Sei Kandang
Agroindustri
Sawit
Jambi
Batanghari
3
PT. Batang Hari Tembesi
Agroindustri
Karet
Jambi
Kota Jambi
4
PT. Djambi Waras I
Agroindustri
Karet
Jambi
Kota Jambi
5
PT. Djambi Waras II Jujuhan
Agroindustri
Karet
Jambi
Bungo
6
PT. Hok Tong - Jambi
Agroindustri
Karet
Jambi
Kota Jambi
7
PT. Inti Indosawit Subur I - Muara Bulian
Agroindustri
Sawit
Jambi
Batanghari
8
PT. Inti Indosawit Subur II - Tungkul Ulu
Agroindustri
Sawit
Jambi
Tanjung Jabung Barat
9
PT. Jamika Raya PKS
Agroindustri
Sawit
Jambi
Bungo
10
PT. Kresna Duta Agrindo PKS Jelatang
Agroindustri
Sawit
Jambi
Merangin
11
PT. Kresna Duta Agrindo PKS Langling
Agroindustri
Sawit
Jambi
Merangin
12
PT. Kresna Duta Agro Indo PKS Pelakar
Agroindustri
Sawit
Jambi
Sarolangun
13
PT. Megasawindo Perkasa CRF
Agroindustri
Sawit
Jambi
Bungo
14
PT. Megasawindo POM
Agroindustri
Karet
Jambi
Bungo
15
PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) PKS Pinang Tinggi
Agroindustri
Sawit
Jambi
Muara Jambi
16
PT. REMCO JAMBI
Agroindustri
Karet
Jambi
Kota Jambi
17
PT. Sari Aditya Loka I
Agroindustri
Sawit
Jambi
Merangin
18
PT. Sari Aditya Loka II
Agroindustri
Sawit
Jambi
Bungo
19
PT Lontar Papirus Pulp and Paper
MPJ
MPJ
Jambi
Tanjung Jabung Barat
20
RS Raden Mattaher
MPJ
MPJ
Jambi
Jambi
21
RSD Kol. Abundjani Bangko
MPJ
MPJ
Jambi
Merangin
22
RSUD A. Thalib Sei Penuh
MPJ
Rumah Sakit
Jambi
Sungai Penuh
23
RSUD Kuala Tungkal
MPJ
Rumah Sakit
Jambi
Kuala Tungkal
24
RSUD Muara Bungo
MPJ
MPJ
Jambi
Bungo
PEM
Migas EP
Jambi
Batang Hari
PEM
Migas EP
Jambi
Tebo
26
Conocophillips (South Jambi), Ltd. - PSC Gas Operation Mont'D Or Oil Tungkal, Ltd.
27
Petrochina International Jabung Ltd
PEM
Migas EP
Jambi
Tanjung Jabung Barat
28
PT. Asia Multi Investama
PEM
Pertambangan
Jambi
Tebo
29
PT. Bangun Energy Indonesia
PEM
Pertambangan
Jambi
Batanghari
30
PT. Jambi Prima Coal
PEM
Pertambangan
Jambi
Sarolangun
31
PT. Kuansing Inti Makmur
PEM
Pertambangan
Jambi
Bungo
32
PT. Minimex Indonesia
PEM
Pertambangan
Jambi
Sarolangun
33
PT. Nusantara Thermal Coal
PEM
Pertambangan
Jambi
Bungo
34
PT. Pertamina - DPPU Sultan Thaha
PEM
Migas Distribusi
Jambi
Kota Jambi
35
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Jambi
PEM
Migas Distribusi
Jambi
Kota Jambi
36
PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Jambi - Area Selatan (ex UBEP Jambi)
PEM
Migas EP
Jambi
Muaro Jambi dan Kota Jambi
PEM
Migas EP
Jambi
Tanjung Jabung Timur
PEM
Migas EP
Jambi
Sarolangun
25
37 38
PT. Petrochina International Jabung Ltd. (Minyak) TAC Pertamina - Binawahana Petrindo Meruap Pte.Ltd
21
No 39
Nama Perusahaan TAC Pertamina - Insani Mitrasani Gelam (EMP Gelam)
Sektor PEM
Sub Sektor Migas EP
Provinsi Jambi
Kab./Kota Muaro Jambi
22
6. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Barat No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Anugerah Setia Lestari
Agroindustri
Kecap
Jawa Barat
Subang
2
PT. Aqua Golden Mississipi
Agroindustri
Air Mineral
Jawa Barat
Sukabumi
3
PT. Bellfoods Indonesia
Agroindustri
Olahan Daging
Jawa Barat
Bogor
4
PT. Coca Cola (Fresh Tea)
Agroindustri
Teh
Jawa Barat
Sumedang
5
PT. Condong Garut β Komoditi Karet
Agroindustri
Karet
Jawa Barat
Garut
6
PT. Condong Garut β Komoditi Sawit
Agroindustri
Sawit
Jawa Barat
Garut
7
PT. Heinz ABC Indonesia - Karawang
Agroindustri
Kecap/Saus
Jawa Barat
Karawang
8
PT. Indofood Sukses Makmur
Agroindustri
Mie Instan
Jawa Barat
Bekasi
9
PT. Indofood Sukses Makmur
Agroindustri
Bumbu Masak
Jawa Barat
Karawang
10
PT. Indolacto Factory
Agroindustri
Susu
Jawa Barat
Sukabumi
11
PT. Indosentra Pelangi
Agroindustri
Kecap
Jawa Barat
Bekasi
12
PT. Karyana Gita Utama
Agroindustri
Jawa Barat
Sukabumi
13
PT. LASSALLEFOOD INDONESIA
Agroindustri
Peternakan Makanan dan Minuman
Jawa Barat
Depok
14
PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Jalupang
Agroindustri
Karet
Jawa Barat
Subang
15
PT. PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh
Agroindustri
Gula
Jawa Barat
Majalengka
16
PT. PG Rajawali II Unit PG Karang Suwung
Agroindustri
Gula
Jawa Barat
Cirebon
17
PT. PG Rajawali II Unit PG Sindang Laut
Agroindustri
Gula
Jawa Barat
Cirebon
18
PT. PG Rajawali II Unit PG Subang Pasir Bungur
Agroindustri
Gula
Jawa Barat
Subang
19
PT. PG Rajawali II Unit PG Tersana Baru
Agroindustri
Gula
Jawa Barat
Cirebon
20
PT. Rose Brand (Budi Makmur Sentosa)
Agroindustri
Tepung Beras
Jawa Barat
Subang
21
PT. San Miguel
Agroindustri
Olahan Daging
Jawa Barat
Depok
Jawa Barat
Karawang
22
PT. Sanwoo Indonesia
Agroindustri
Penyamakan Kulit
23
PT. SERAYU MAKMUR KAYUINDO
Agroindustri
Kayu Lapis
Jawa Barat
Cirebon
24
PT. Sincona Indonesia Lestari
Agroindustri
Kina
Jawa Barat
Subang
25
PT. Tang Mas (2 Tang)
Agroindustri
Air Mineral
Jawa Barat
Bekasi
26
PT. Varia Indo Tirta (Vit)
Agroindustri
Air Mineral
Jawa Barat
Sukabumi
27
PTPN VII Cikumpay
Agroindustri
Karet
Jawa Barat
Purwakarta
28
PTPN VIII Kebun Gunung Mas
Agroindustri
Teh
Jawa Barat
Bogor
29
PTPN VIII Kebun Panglejar
Agroindustri
Teh
Jawa Barat
Bandung Barat
30
PTPN VIII Kebun Walini
Agroindustri
Teh
Jawa Barat
Subang
31
PTPN VIII Rancabali
Agroindustri
Teh
Jawa Barat
Bandung Barat
32
Ultrajaya Milk Industry
Agroindustri
Jawa Barat
Bandung Barat
33
PT. EJIP
MPJ
Jawa Barat
Bekasi
34
PT. JABABEKA
MPJ
Jawa Barat
Bekasi
35
PT. LIPPO Cikarang
MPJ
Jawa Barat
Bekasi
36
PT. MM-2100
MPJ
Jawa Barat
Bekasi
37
PT. PPLI
MPJ
Jawa Barat
Bogor
38
PT. Surya Cipta Swadaya
MPJ
Susu Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Pengolah Limbah Kawasan Industri
Jawa Barat
Karawang
23
No
Nama Perusahaan
39
CV. Purnama Tirtatex
MPJ
Sektor
Tekstil
Sub Sektor
Jawa Barat
Provinsi
Bandung
Kab./Kota
40
CV. Sungai Indah Tekstile
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung
41
PT. Abbot Indonesia
MPJ
Jawa Barat
Depok
42
PT. Armindo Catur Pratama
MPJ
Farmasi Pelapisan Logam
Jawa Barat
Bogor
43
PT. Arnott Indonesia
MPJ
Makanan/Biskuit
Jawa Barat
Bekasi
44
PT. Ateja Multi Industri
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung Barat
45
PT. Ateja Tritunggal
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung Barat
46
PT. Bhineka Karya Manunggal
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Karawang
47
PT. Bintang Agung
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung
48
PT. Bio Farma (Persero)
MPJ
Farmasi
Jawa Barat
Bandung
49
PT. Bridgestone Tire Indonesia - Karawang Plant
MPJ
Ban
Jawa Barat
Karawang
50
PT. Brigestone Tire Indonesia - Bekasi Plant
MPJ
Ban
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bekasi
51
PT. Bukit Terang Paksi Galvanis
MPJ
Pelapisan Logam
52
PT. Central Georgette Nusantara Printing Mill (CGNP)
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung Barat
53
PT. Central Texindo
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung Barat
54
PT. Dactex Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung
55
PT. Deliatex Kusuma
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bogor
56
PT. Essar Indonesia
MPJ
Pengolahaan Logam
57
PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk
MPJ
Kertas
58
PT. Galvindo Ampuh
MPJ
59
PT. Grand Textile Industry (Grantex)
MPJ
Pelapisan Logam Tekstil
Jawa Barat
Bandung
60
PT. Hino Motor Manufacturing Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Purwakarta
61
PT. Holcim Indonesia, Tbk - Narogong Plant
MPJ
Semen
Jawa Barat
Bogor
62
PT. Indo-Bharat Rayon
MPJ
Rayon
Jawa Barat
Purwakarta
63
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik Citeureup
MPJ
Semen
Jawa Barat
Bogor
64
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk - Pabrik Palimanan
MPJ
Semen
Jawa Barat
Cirebon
65
PT. Indorama Synthetics, Tbk - Bandung
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Bandung
66
PT. Indorama Synthetics, Tbk. - Purwakarta
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Purwakarta
67
PT. Insan Sandang Internusa
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Sumedang
68
PT. Kahatex I
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Cimahi
69
PT. Kahatex II
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Sumedang
70
PT. Kalbe Farma, Tbk
MPJ
Farmasi
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bekasi
71
PT. Kao Indonesia
MPJ
Consumer Goods
72
PT. Kewalram Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Barat
Sumedang
73
PT. Kimia Farma (Persero), Tbk- Plant Bandung
MPJ
Farmasi
Jawa Barat
Bandung
74
PT. Muliakeramik Indahraya
MPJ
Keramik
Jawa Barat
Bekasi
75
PT. Pabrik Kertas Noree Indonesia
MPJ
Kertas
Jawa Barat
Bekasi
76
PT. Papertech Indonesia
MPJ
Kertas
Jawa Barat
Subang
77
PT. Parisindo Pratama
MPJ
Kertas
Jawa Barat
Bogor
24
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
78
PT. Pindad (Persero)
MPJ
Peleburan Logam
79
PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-1
MPJ
Kertas
Jawa Barat
Karawang
80
PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills-2
MPJ
Kertas
Jawa Barat
Karawang
81
PT. Pupuk Kujang
MPJ
Pupuk
Jawa Barat
Karawang
82
PT. Sanyo Electronics Indonesia
MPJ
Elektronik
Jawa Barat
Bekasi
83
PT. Sanyo Jaya Component Indonesia
MPJ
Elektronik
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bandung
84
PT. Showa Indonesia Manufacturing
MPJ
Komponen Otomotif
85
PT. South Pacific Viscose
MPJ
Rayon
Jawa Barat
Purwakarta
86
PT. Sumi Rubber
MPJ
Ban
Jawa Barat
Karawang
Jawa Barat
Bogor
Jawa Barat
Bandung
Jawa Barat
Karawang
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bekasi
87
PT. Sumiden Serasi Wire Products
MPJ
88
PT. Tanabe Indonesia
MPJ
Pelapisan Logam Farmasi
89
PT. Toyota Manufacturing Indonesia - Karawang Plant
MPJ
Otomotif
90
PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Cikarang
MPJ
91
PT. Walsin Lippo Industries
MPJ
92
PT. YKK Zipper Indonesia
MPJ
93
Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Derajat
94
Consumer Goods Pelapisan Logam Ritslulting
Jawa Barat
Bekasi
PEM
Energi Geothermal
Jawa Barat
Garut
Pertamina EP Proyek Pondok Tengah
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Bekasi
95
Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Ltd
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Karawang
96
PT. Aneka Tambang, Tbk - Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor
PEM
Tambang Mineral
Jawa Barat
Bogor
97
PT. Chevron Geothermal Salak, Ltd.
PEM
Energi Geothermal
Jawa Barat
Sukabumi
98
PT. Cikarang Listrindo
PEM
Energi PLTGU
Jawa Barat
Bekasi
99
PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak
PEM
Energi PLTP
Jawa Barat
Sukabumi
100
PT. Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Kamojang
PEM
Energi Geothermal
Jawa Barat
Bandung
101
PT. Indonesia Power UBP Semarang Sub Unit PLTG Sunyaragi
PEM
Energi PLTG
Jawa Barat
Cirebon
102
PT. Pertagas Area Jawa Bagian Jawa barat
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Indramayu
103
PT. Pertamina β Depot Cikampek
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Cikampek
104
PT. Pertamina β Depot Tasikmalaya
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Tasikmalaya
105
PT. Pertamina - Depot Ujung Berung PT. Pertamina - DPPU Bandara Husein Sastranegara
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Bandung
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Bandung
107
PT. Pertamina (Persero) RU VI β Kilang Balongan
PEM
Migas UP
Jawa Barat
Indramayu
108
PT. Pertamina EP Region Jawa Field Subang
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Subang
109
PT. Pertamina EP Region Jawa Field Tambun
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bandung
106
110
PT. Pertamina Geothermal Area Kamojang
PEM
Energi Geothermal
111
PT. Pertamina Region Jawa β Jatibarang
PEM
Migas EP
Jawa Barat
Indramayu, Majalengka
112
PT. Pertamina S&D Reg II β Balongan Group
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Indramayu
113
PT. Pertamina S&D Reg II - Depot Padalarang
PEM
Migas Distribusi
Jawa Barat
Bandung
25
No
Nama Perusahaan
114
PT. PJB UP Muara Tawar
PEM
Sektor
115
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd
PEM
Sub Sektor Energi PLTGU Energi Geothermal
Provinsi
Kab./Kota
Jawa Barat
Bekasi
Jawa Barat
Bandung
26
7. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Tengah No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PG. Mojo
Agroindustri
Gula
Jawa Tengah
2
PG. Tasik Madu
Agroindustri
Gula
Jawa Tengah
3
PT. Coca Cola Bottling Indonesia
Agroindustri
Minuman Ringan
Jawa Tengah
4
PT. Gunung Slamet (SOSRO)
Agroindustri
Minuman Ringan
Jawa Tengah
Tegal
5
PT. Industri Gula Nusantara
Agroindustri
Gula
Jawa Tengah
Kendal
6
PT. Kayu Lapis Indonesia
Agroindustri
Plywood
Jawa Tengah
Kendal
7
PT. Kievet Indonesia
Agroindustri
Bahan makanan
Jawa Tengah
Salatiga
8
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG Gondang Baru
Agroindustri
Gula
Jawa Tengah
Klaten
9
PT. SARIHUSADA
Agroindustri
Susu
Jawa Tengah
Klaten
10
PT. Sosro
Agroindustri
Minuman Ringan
Jawa Tengah Jawa Tengah
Semarang
11
PT.Indofood Fritolay Makmur
Agroindustri
Pengolahan Kentang
12
Grand Candi Hotel
MPJ
Hotel
Jawa Tengah
Semarang
13
Gumaya Tower Hotel Semarang
MPJ
Hotel
Jawa Tengah
Semarang
14
Hotel Lor In
MPJ
Hotel
Jawa Tengah
Solo
15
Hotel Sahid Jaya
MPJ
Hotel
Jawa Tengah
Solo
16
Kubota Indonesia
MPJ
Mesin
Jawa Tengah
17
PT. Apac Inti Corpora
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
18
PT. Ara Shoes Ind
MPJ
Sepatu
Jawa Tengah
19
PT. Batam Textile Industry (Batamtex)
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Semarang
20
PT. Bina Guna Kimia
MPJ
Industri Kimia
Jawa Tengah
Semarang
21
PT. Dan Liris
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Sukowarjo
22
PT. Daya Manunggal Tekstil (Damatex)
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Kota Salatiga
23
PT. Duniatex
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
24
PT. Hanil Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
25
PT. Hartono Istana Teknologi (HIT)
MPJ
Elektronik
Jawa Tengah
26
PT. Holcim Indonesia, Tbk - Cilacap Plant
MPJ
Semen
Jawa Tengah
Cilacap
27
PT. Indo Acidatama, Tbk.
MPJ
Industri Kimia
Jawa Tengah
Karang Anyar
28
PT. Indonesia Steel Tube Work (ISTW)
MPJ
Pelapisan logam
Jawa Tengah
Kota Semarang
29
PT. Iskandartex
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
30
PT. Konimex
MPJ
Farmasi
Jawa Tengah
31
PT. Kurios Barutama
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
32
PT. Lokatex
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
33
PT. Mekar Armada Jaya (New Armada)
MPJ
Karoseri Kendaraan
Jawa Tengah
Magelang
34
PT. Mutu Gading Tekstil
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Karanganyar
35
PT. Phapros, Tbk.
MPJ
Farmasi
Jawa Tengah
Kota Semarang
36
PT. Pismatex
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Semarang
Sukoharjo
27
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
37
PT. Primatexco Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Batang
38
PT. Pura Nusapersada
MPJ
Kertas
Jawa Tengah
Kudus
39
PT. Raja Besi
MPJ
Pelapisan logam
Jawa Tengah
Kota Semarang
40
PT. Sango Ceramics Indonesia
MPJ
Keramik
Jawa Tengah
41
PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit I (ex unit IV)
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Karang Anyar
42
PT. Sari Warna Asli Textile Industry - Unit III
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Karang Anyar
43
PT. Sri Rejeki Isman (Sritex)
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Sukoharjo
44
PT. Tiga Manunggal Tekstil (Timatex)
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Kota Salatiga
45
PT. Tyfountex Indonesia
MPJ
Tekstil
Jawa Tengah
Sukoharjo
46
RSU Dr. Suraji Tirtonegoro
MPJ
Rumah Sakit
Jawa Tengah
47
RSU PKU Muhammadiyah Roemani
MPJ
Rumah Sakit
Jawa Tengah
Semarang
48
Rumah Sakit Dr. Kariadi
MPJ
Rumah Sakit
Jawa Tengah
Semarang
49
PLTU Rembang
PEM
Energi PLTU
Jawa Tengah
Rembang
50
PT. Geo Dipa Energy Unit Dieng
PEM
Energi Geothermal
Jawa Tengah
Wonosobo
51
PT. Indonesia Power UBP Semarang - Tambak Lorok
PEM
Energi PLTG/PLTU/PLTGU
Jawa Tengah
Kota Semarang
52
PT. Pertamina - Depot Tegal
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Tegal
53
PT. Pertamina (Persero) Production Unit Cilacap Lubricants
PEM
Migas UP
Jawa Tengah
Cilacap
54
PT. Pertamina (Persero) RU IV - Kilang Cilacap
PEM
Migas UP
Jawa Tengah
Cilacap
55
PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal BBM Boyolali
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Boyolali
56
PT. Pertamina (Persero) S&D Region II Terminal BBM Pengapon
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Semarang
57
PT. Pertamina DOH Blora
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
58
PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Cilacap
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Cilacap
59
PT. Pertamina S&D Reg II - Terminal BBM Maos
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Cilacap
60
PT. PLN (Persero) Pembangkit Tanjung Jati B Jepara
PEM
Energi PLTU
Jawa Tengah
Jepara
61
PT. Sumber Segara Primadaya (S2P)
PEM
Energi PLTU
Jawa Tengah
Cilacap
62
Terminal Transit Lomanis
PEM
Migas Distribusi
Jawa Tengah
Cilacap
28
8. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Jawa Timur No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Aneka Coffee Industry
Agroindustri
Kopi
Jawa Timur
Sidoarjo
2
PT. Aneka Tuna Indonesia
Agroindustri
Pengolahan Ikan
Jawa Timur
Pasuruan
3
PT. Campina
Agroindustri
Es Cream
Jawa Timur
Surabaya
4
PT. Eka Timur Raya
Agroindustri
Pengolahan Jamur
Jawa Timur
Pasuruan
5
PT. Gudang Garam - Pasuruan
Agroindustri
Rokok
Jawa Timur
Pasuruan
6
PT. Heinz ABC Indonesia
Agroindustri
Sirup & Kecap
Jawa Timur
Pasuruan
7
PT. Indofood Sukses Makmur
Agroindustri
Mie
Jawa Timur
Pasuruan
8
PT. Indolakto - Pasuruan Factory
Agroindustri
Susu
Jawa Timur
Pasuruan
9
PT. Japfa Comfeed
Agroindustri
Pakan Ternak
Jawa Timur
Sidoarjo
10
PT. Kebon Agung PG. Kebon Agung
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Malang
11
PT. Kutai Timber Indonesia
Agroindustri
Plywood
Jawa Timur
Probolinggo Kota
12
PT. Nestle Indonesia - Kejayan Factory
Agroindustri
Susu
Jawa Timur
Pasuruan
13
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Bobbin
Agroindustri
Cerutu
Jawa Timur
Jember
14
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Djombang Baru
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Jombang
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Mojokerto
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Sidoarjo
15 16
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Gempolkrep PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Krembong
17
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Lestari
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Nganjuk
18
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Meritjan
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Kediri
19
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Mojopanggoong
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Tulung Agung
20
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Ngadirejo
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Kediri
21
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Pesantren Baru
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Kediri
22
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Tjoekir
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Jombang
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Sidoarjo
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Sidoarjo
23 24
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Toelangan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Watotoelis
25
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Assembagoes
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Situbondo
26
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Djatiroto
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Lumajang
27
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Kedawoeng
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Pasuruan
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Madiun
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Bondowoso
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Magetan
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Jember
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Madiun
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Malang
28 29 30 31 32 33
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pagottan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pradjekan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Redjosari PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Semboro PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Soedhono PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I
29
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
34
PT. PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru II
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Malang
35
PT. PG Rajawali I Unit PG Rejo Agung Baru
Agroindustri
Gula
Jawa Timur
Madiun
36
PT. Satelit Sriti
Agroindustri
Agar-agar
Jawa Timur
Pasuruan
37
PT. Adiprima Suraprinta
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Gresik
38
PT. Ajinomoto Indonesia
MPJ
MSG
Jawa Timur
Mojokerto
39
PT. Cheil Jedang Indonesia - Pasuruan Plant
MPJ
MSG
Jawa Timur
Pasuruan
40
PT. Ekamas Fortuna
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Malang
41
PT. Kertas Basuki Rahmat
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Banyuwangi
42
PT. Kertas Leces (Persero)
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Probolinggo
43
PT. Miwon Indonesia
MPJ
MSG
Jawa Timur
Gresik
44
PT. Molindo Raya
MPJ
Industri Kimia
Jawa Timur
Malang
45
PT. New Simomulyo
MPJ
Pelapisan logam
Jawa Timur
Surabaya
46
PT. Otsuka Indonesia
MPJ
Farmasi
Jawa Timur
Malang
47
PT. Philips Indonesia
MPJ
Lampu
Jawa Timur
Surabaya
48
PT. Platinum Ceramic Industries
MPJ
Keramik
Jawa Timur
Surabaya
49
PT. Sasa Inti
MPJ
MSG
Jawa Timur
Probolinggo
50
PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. - Pabrik Tuban
MPJ
Semen
Jawa Timur
Tuban
51
PT. Sepanjang Baut Sejahtera
MPJ
Pelapisan logam
Jawa Timur
Surabaya
52
PT. Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Mojokerto
53
PT. Surabaya Mekabox
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Gresilk
54
PT. Surya Zig Zag
MPJ
Kertas
Jawa Timur
Kediri
55
PT. Timur Megah Steel
MPJ
Pelapisan logam
Jawa Timur
Gresilk
56
PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Rungkut
MPJ
Consumer Goods
Jawa Timur
Surabaya
57
HESS (Indonesia Pangkah), Ltd.
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Gresik
58
Instalasi Surabaya
PEM
Migas Distribusi
Jawa Timur
Surabaya
59
JOB Pertamina Petrochina East Java
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Bojonegoro
60
Kangean Energy Indonesia, Ltd.
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Sumenep
61
Kodeco Energy Co. Ltd.
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Gresik
62
Lapindo Brantas, Inc. (Lapangan Wunut)
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Sidoarjo
63
PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTGU Grati
PEM
Energi PLTGU
Jawa Timur
Pasuruan
64
PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTU Perak
PEM
Energi PLTD
Jawa Timur
Surabaya
65
PT. Jawa Power
PEM
Energi PLTU
Jawa Timur
Probolinggo
66
PT. Paiton Energy Company
PEM
Energi PLTU
Jawa Timur
Probolinggo
67
PT. Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Sidoarjo
68
PT. Pertamina S&D Reg III - Instalasi Tg. Perak
PEM
Migas Distribusi
Jawa Timur
Surabaya
69
PT. PJB UP Gresik
PEM
Energi PLTGU
Jawa Timur
Gresik
70
PT. PJB UP Paiton
PEM
Energi PLTU
Jawa Timur
Probolinggo
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Sumenep
PEM
Migas EP
Jawa Timur
Surabaya
71 72
Santos (Madura Offshore) Pty., Ltd. Lapangan Gas Maleo Santos PTY LTD - Lapangan Oyong
30
9. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Barat No
Nama Perusahaan
Sektor
1
PT. Agro Lestari Mandiri
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Ketapang
2
PT. Agro Nusa Investama
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Sambas
3
PT. Bintang Harapan Desa
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
4
PT. Bonti Permai Jayaraya
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Sintang
5
PT. Bumi Pratama Khatulistiwa
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
6
PT. Ceria Prima
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Bengkayang
7
PT. Citra nusa intisawit
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
8
PT. Erna Djuliawati (Lyman Group)
Agroindustri
Plywood
Kalimantan Barat
Sanggau
9
PT. Giat Usaha Dieng
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
10
PT. Harapan Sawit Lestari
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Ketapang
11
PT. Hok Thong
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Pontianak
12
PT. Indofood Sukses Makmur
Agroindustri
Makanan
Kalimantan Barat
Kab. Pontianak
13
PT. Kalimantan Sanggar Pusaka
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Skadau
14
PT. Mitra Austrial Sejahtera
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
15
PT. Multi Prima Entakai
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Sekadau
16
PT. New Kalbar Processor
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Pontianak
17
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PMS Gunung Meliau
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Sanggau
18
PT. Poliplant Sejahtera
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Ketapang
19
PT. Sari Bumi Kusuma
Agroindustri
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
20
PT. Sime Indo Agro
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
21
PT. Sinar Dinamika Kapuas
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Barat
Melawi
22
PT. Star Rubber
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Kab. Kubu Raya
23
PT. Sumber Alam
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Pontianak
24
PT. Sumber Djantin
Agroindustri
Karet
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
25
Hotel Mercure
MPJ
Hotel
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
26
PT. Kota Niaga Raya
MPJ
Hotel
Kalimantan Barat
pontianak
27
PT. Dempal Resource
PEM
Tambang Bauksit
Kalimantan Barat
Kab. Sanggau
28
PT. Karya Utama Tambang Jaya
PEM
Tambang Bauksit
Kalimantan Barat
Kab. Ketapang
PEM
Energi PLTU
Kalimantan Barat
Kota Pontianak
PEM
Energi PLTD
Kalimantan Barat
pontianak
29 30
PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD dan PLTG Siantan PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas Area PLTD Sei Wie dan PLTD Sudirman
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
31
10. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kalimantan Selatan No
Nama Perusahaan
Sektor
1
PT. Sajang Heulang
Agroindustri
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
2
PT. Basirih Industrial Corporation
Agroindustri
Plywood
Kalimantan Selatan
Kota Banjarmasin
3
PT. Bersama Sejahtera Sakti - Unit Gunung Aru Factory
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Selatan
Kotabaru
4
PT. Ladang Rumpun Abadi
Agroindustri
5
PT. Hok Tong - Banjarmasin
Agroindustri
6
PT. Buana Karya Bhakti
Agroindustri
Kalimantan Selatan
7
PT. Kalimantan Jaya Wattido
Agroindustri
Kalimantan Selatan
8
PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Kebun Danau Salak
Agroindustri
Karet
Kalimantan Selatan
Banjar
9
PT. Sinar Kencana Inti Perkasa - Kebun Sekupang
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Selatan
Kota Baru
10
PT. Smart, Tbk. - PKS Batu Ampar
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Selatan
Kota Baru
11
PT. Smart, Tbk. - PKS Tanah Laut
Agroindustri
Sawit
Kalimantan Selatan
12
PT. Surya Satrya Timur
Agroindustri
Kalimantan Selatan
13
PTPN XIII (Persero) Tanah Laut
Agroindustri
Kalimantan Selatan
14
PT. Bridgestone Kalimantan Plantation
MPJ
Kalimantan Selatan
15
PT. Bumi Jaya
MPJ
Kalimantan Selatan
Barito Kuala
16
PT. Benua Lima Sejurus
MPJ
Kalimantan Selatan
Barito Kuala
17
Hotel Rattan Inn
MPJ
Hotel
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
18
Hotel Aston
MPJ
Hotel
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
19
PT. Indocement Tunggal Prakarsa
MPJ
Semen
Kalimantan Selatan
Kota Baru
20
RSUD Ulin Banjarmasin
MPJ
RS
Kalimantan Selatan
Banjarmasin
21
Bahari Cakrawala Sebuku
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
22
PT. Tunas Inti Abadi
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
23
PT. Sumber Kurnia Buana
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tapin, Banjar
24
PT. Bangun Banua Persada
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tapin, Banjar
25
PT. Arutmin Indonesia Tambang Asam-Asam
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
26
PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
27
PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
28
PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Kotabaru
29
PT. Eka Satya Yatama
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tabalong
30
PT. Interex Sacra Raya
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tabalong
31
PT. Borneo Indobara
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
32
PD. Baratala
PEM
Tambang Biji Besi
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
33
PT. Pertamina EBEP Tanjung
PEM
Migas
Kalimantan Selatan
Tabalong
34
PT. Jorong Barutama Greston
PEM
Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
35
PT. PLN (Persero) Pembangkit Sektor Barito
PEM
Batubara
Kalimantan Selatan
Kotabaru
36
PT. Nyiwan
PEM
Biji Besi
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan Karet
Kalimantan Selatan
Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin
32
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
37
PT. PLN (Persero) PLTU Sektor Asam-Asam
PEM
Energi PLTU
Kalimantan Selatan
Tanah Laut
38
PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO)
PEM
Tambang Mineral
Kalimantan Selatan
Kotabaru
39
PT. Baramarta
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Banjar
40
PT. Wahana Baratama Mining
PEM
Tambang Batubara
Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu
33
11. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung
Kab./Kota
1
PT. Forestra Lestari Dwikarya
Agroindustri
Sawit
Kab. Belitung
2
PT. Gunung Maras Lestari
Agroindustri
Sawit
3
PT. Gunung Sawit Bina Lestari
Agroindustri
Sawit
4
PT. Karini Utama
Agroindustri
Karet
5
PT. MP Leidong West Indonesia
Agroindustri
6
PT. Parit Sembada
Agroindustri
Sawit
7
PT. Sahabat Mewah dan Makmur
Agroindustri
Sawit
8
PT. SAWINDO KENCANA
Agroindustri
Sawit
9
PT. Steelindo Wahana Perkasa
Agroindustri
Sawit
10
PT. Koba Tin
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Bangka Tengah&Banka Selatan
11
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Pangkal Balam
PEM
Migas Distribusi
Kep. Bangka Belitung
Pangkal Pinang
12
PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana (Balaikarya)
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Bangka Induk
13
PT. Timah (Persero), Tbk. - Keteknikan dan Sarana (PLTD) Baturusa
PEM
Energi PLTD
Kep. Bangka Belitung
Bangka Induk
14
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Metalurgi Muntok
PEM
15
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Belinyu
PEM
Tambang Mineral Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung Kep. Bangka Belitung
16
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Sungailiat
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Bangka Induk
17
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Tambang Darat Toboali
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Bangka Selatan
18
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Produksi Belitung
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Belitung Timur
19
PT. Timah (Persero), Tbk. - Unit Wilayah Tambang Darat Jebus
PEM
Tambang Mineral
Kep. Bangka Belitung
Bangka Barat
Bangka Bangka Barat Bangka Bangka Barat Belitung Timur Belitung Timur Bangka Belitung
Bangka Barat Bangka Barat
34
12. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Lampung No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Ketapang
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Utara
2
PT. Budi Acid Jaya - Divisi Tapioka Labuhan Ratu
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Timur
3
PT. Florindo Makmur
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Tengah
4
PT. Great Giant Livestock Company
Agroindustri
Peternakan
Lampung
Lampung Tengah
Agroindustri
Pengalengan Nenas
Lampung
Lampung Tengah
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Tengah
5 6
PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi Nenas PT. Great Giant Pineapple Corporation - Divisi Tapioka
7
PT. Gula Putih Mataram
Agroindustri
Gula
Lampung
Lampung Tengah
8
PT. Gunung Madu Plantation
Agroindustri
Gula
Lampung
Lampung Tengah
9
PT. Indo Lampung Perkasa
Agroindustri
Gula
Lampung
Tulang Bawang
10
PT. Kencana Acidindo Perkasa
Agroindustri
Nenas
Lampung
Way Kanan
11
PT. Medco Etanol Lampung
Agroindustri
Etanol
Lampung
Lampung Utara
12
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bekri
Agroindustri
Sawit
Lampung
Lampung Tengah
13
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Bunga Mayang
Agroindustri
Gula
Lampung
Lampung Utara
14
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari
Agroindustri
Sawit
Lampung
Lampung Selatan
15
PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Kedaton
Agroindustri
Karet
Lampung
Lampung Selatan
16
PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Pematang Kiwah
Agroindustri
Karet
Lampung
Lampung Selatan
17
PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Tulung Buyut
Agroindustri
Karet
Lampung
Way Kaman
18
PT. Santosa Agrindo
Agroindustri
Peternakan
Lampung
Lampung Tengah
19
PT. Sari Segar Husada
Agroindustri
Olahan Kelapa
Lampung
Lampung Selatan
20
PT. Sumber Indah Perkasa - Sungai Buaya Mill
Agroindustri
Sawit
Lampung
Tulang Bawang
21
PT. Sweet Indo Lampung
Agroindustri
Gula
Lampung
Tulang Bawang
22
PT. Teguhwibawa Bhaktipersada
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Tulang Bawang
23
PT. Tunas Baru Lampung - Divisi CPO Kekah
Agroindustri
Sawit
Lampung
Lampung Tengah
Lampung
Way Kanan
24
PT.Budi Acid Jaya GIHAM
Agroindustri
Pengalengan Nenas
25
PT.Nestle - Nescafe
Agroindustri
Kopi
Lampung
Lampung Selatan
26
PT.Sinar Pematang Mulia
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Tengah
27
PT.Sinar Pematang Mulia II
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Mesuji
28
PT.Sorini Agro Asia Corporation
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Timur
29
PTPN VII - WAY BERULU
Agroindustri
Karet
Lampung
Pesawaran
30
Umas Jaya Agrotama
Agroindustri
Tapioka
Lampung
Lampung Timur
31
PT. Coca Cola Bottling Indonesia
MPJ
Lampung
Lampung Selatan
32
PT. Golden Sari
MPJ
Lampung
Bandar Lampung
33
PT. Kirin Miwon Food
MPJ
Lampung
Lampung Timur
34
PT. Semen Baturaja Panjang
MPJ
Lampung
BD. LPG
Semen
35
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
35
PT. Tanso Putra Asia
MPJ
Karbon Aktif
Lampung
Lampung Selatan
36
PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal BBM Panjang
PEM
Migas Distribusi
Lampung
Kota Bandar Lampung
37
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Tarahan
PEM
Energi PLTD
Lampung
Lampung Selatan
36
13. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Maluku No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Aneka Sumber Tata Bahari
Agroindustri
Pengalengan Ikan
Maluku
Kab. Maluku Tengah
2
PT. Maritim Timur Jaya
Agroindustri
Pengalengan Ikan
Maluku
Kota Tual
3
PT. Nissui Investment Indonesia
Agroindustri
Cold Storage
Maluku
Maluku Tengah
4
PT. Waenibe Wood Industries
Agroindustri
Kayu Lapis
Maluku
Kab. Buru
5
RSUD Dr. M. Haulusy
MPJ
Rumah Sakit
Maluku
Ambon
Maluku
Maluku Barat Daya
Maluku
Maluku Barat Daya
Tambang Tembaga Tambang Emas
6
PT. Batutua Kharisma Permai
PEM
7
PT. Gemala Borneo Utama
PEM
8
PT. Infek Marsela
PEM
Migas
Maluku
Maluku Tenggara Barat
9
PT. Manusela Prima Mining
PEM
Tambang Nikel
Maluku
Seram Bagian Barat
37
14. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Phonix Mas
Agroindustri
Agar-Agar
NTB
Kab. Lombok Barat
2
Amanwana Resort
MPJ
Hotel
NTB
Sumbawa
3
Holiday Resort
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
4
Hote Lombok Garden
MPJ
Hotel
NTB
Mataram
5
Hotel Grand Legi Mataram
MPJ
Hotel
NTB
Mataram
6
Hotel Lombok Plaza
MPJ
Hotel
NTB
Mataram
7
Hotel Lombok Raya
MPJ
Hotel
NTB
Mataram
8
Jeeva Klui Resort
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
9
Novotel
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Tengah
10
Qunci Villas
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
11
RS Umum Kota Mataram
MPJ
RS
NTB
Mataram
12
RS Umum Provinsi NTB
MPJ
RS
NTB
Mataram
13
Sanggigi Beach
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
14
Sheraton
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
15
The Jayakarta Lombok Beach Resort & Spa
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
16
The Oberoi
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Utara
17
The Santosa Villas & Resort Lombok
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Barat
18
Villa Ombak
MPJ
Hotel
NTB
Lombok Utara
19
PLTD Labuhan Sumbawa
PEM
Energi
NTB
Sumbawa
20
PLTD Niu Bima
PEM
Energi
NTB
Kota Bima
21
PLTD Taman
PEM
Energi
NTB
Mataram
22
PLTD Tanjung Karang
PEM
Energi
NTB
Mataram
23
PT. Newmont Nusa Tenggara
PEM
Pertambangan
NTB
Sumbawa Barat
24
PT. Pertamina - Depot Ampenan
PEM
Migas Distribusi
NTB
Ampenan
25
PT. Pertamina - Depot Badas
PEM
Migas Distribusi
NTB
Badas
26
PT. Pertamina - Depot Bima
PEM
Migas Distribusi
NTB
Bolo
38
15. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Riau No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
Musimas Pangkalan Lesung
Agroindustri
PMKS
Riau
Pelelawan
2
Panca Surya Agrindo
Agroindustri
PMKS
Riau
Rohul
3
PT Salim Ivomas Pratama Kayangan Mill
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hilir
4
PT. Adei Plantation
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
5
PT. Aneka Inti Persada - Teluk Siak Factory
Agroindustri
Sawit
Riau
Siak
6
PT. Ciliandra Perkasa
Agroindustri
PMKS
Riau
Kampar
7
PT. Duta Palma Nusantara
Agroindustri
Riau
Kuansing
8
PT. Eka Dura Indonesia
Agroindustri
Riau
Rokan Hulu
9
PT. HERVENIA KAMPAR LESTARI
Agroindustri
Karet
Riau
Kampar
10
PT. Inti Benua Perkasatama
Agroindustri
Minyak Goreng
Riau
Dumai
11
PT. INTI INDO SAWIT - BUATAN I
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
12
PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI I
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
13
PT. INTI INDO SAWIT SUBUR - UKUI II
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
14
PT. Inti Indosawit Subur II - Buatan II
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
15
PT. Ivo Mas Tunggal - PKS Sam-Sam
Agroindustri
Sawit
Riau
Siak
16
PT. Kimia Tirta Utama
Agroindustri
Riau
Siak
17
PT. Mitra Unggul Pusaka
Agroindustri
Riau
Pelalawan
18
PT. Mutiara Unggul Lestari
Agroindustri
Riau
Siak
19
PT. Padasa Enam Utama - PMKS Kaliantan Dua
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hulu
20
PT. Perdana Intisawit Perkasa
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hulu
21
PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Buatan
Agroindustri
Sawit
Riau
Siak
22
PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Sei Tapung
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hulu
23
PT. Perkebunan Nusantara V - PKS Tanjung Medan
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hilir
24
PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) Unit Sei Galuh
Agroindustri
Sawit
Riau
Kampar
25
PT. Pulau Sambu Guntung
Agroindustri
Minyak Kelapa
Riau
Indragiri Hilir
26
PT. Rama Jaya Pramukti
Agroindustri
Riau
Kampar
27
PT. Salim Ivomas Pratama - PKS Balam
Agroindustri
Sawit
Riau
Rokan Hilir
28
PT. Sari Lembah Subur 1 - PKS Ukui
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
29
PT. Sawit Asahan Indah
Agroindustri
Riau
Rokan Hulu
30
PT. Sinar Siak Dian Permai
Agroindustri
Sawit
Riau
Pelalawan
31
PT. Tasma Puja
Agroindustri
Sawit
Riau
Kampar
32
PT. Tirta Sari Surya
Agroindustri
Karet
Riau
Indragiri Hulu
33
PT. Tunggal Perkasa Plantation
Agroindustri
Sawit
Riau
Indragiri Hulu
34
PT. Wilmar Nabati Indonesia (Ex. PT. Bukit Kapur Reksa)
Agroindustri
Minyak Goreng
Riau
Kota Dumai
35
PTPN V Sei Pagar
Agroindustri
PMKS
Riau
Kampar
36
PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Parawang Mill
MPJ
Riau
Siak
Sawit
39
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
37
PT. Indofood
MPJ
Riau
Pekanbaru
38
PT. Riau Andalan Palp & Paper
MPJ
Riau
Pelalawan
39
RS. Eka Hospital
MPJ
Rumah Sakit
Riau
Pekanbaru
40
RSUD Arifin Ahmad
MPJ
Rumah Sakit
Riau
Pekanbaru
41
BOB PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
PEM
Migas EP
Riau
Siak Sri Indrapura
42
Kalila (Bentu) Ltd.
PEM
Migas EP
Riau
Kota Pekanbaru
43
Kalila (Korinci Baru), Ltd.
PEM
Migas EP
Riau
Kota Pekanbaru
44
Kondur Petroleum S.A. - Meranti Field
PEM
Migas EP
Riau
Meranti
45
Kondur Petroleum S.A. - Siak Field
PEM
Migas EP
Riau
Siak Sri Indrapura
46
Petro Selat
PEM
Riau
Siak
47
PT. Chevron Pacific Indonesia - Heavy Oil
PEM
Riau
Bengkalis
48
PT. Chevron Pacific Indonesia - Sumatera Light North (Bekasap)
PEM
Riau
Rokan Hilir
49
PT. Chevron Pasific Indonesia - SLS
PEM
Riau
Siak
50
PT. Medco E&P Indonesia Blok Kampar (Lirik)
PEM
Migas EP
Riau
Indragiri Hulu
51
PT. Nagamas Palm Oil Lestari
PEM
Migas UP
Riau
Dumai
52
PT. Patra SK
PEM
Migas UP
Riau
Kota Dumai
53
PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Dumai
PEM
Migas Distribusi
Riau
Kota Dumai
54
PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Dumai
PEM
Migas UP
Riau
Kota Dumai
55
PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Sei Pakning
PEM
Migas UP
Riau
Bengkalis
56
PT. Pertamina (Persero) S&D Region I Terminal BBM Sei Siak
PEM
Migas Distribusi
Riau
Pekanbaru
57
PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Lirik
PEM
Migas EP
Riau
Indragiri Hulu, Pelalawan, dan Siak
58
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru Unit PLTD/PLTG Teluk Lembu
PEM
Energi PLTD
Riau
Pekanbaru
59
PT. Riau Bara Harum
PEM
Tambang Batubara
Riau
Indragiri Hulu
40
16. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Selatan No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Berdikari
Agroindustri
Tepung terigu
Sulawesi Selatan
Makassar
2
PT. London Sumatera
Agroindustri
Karet
Sulawesi Selatan
Bulu Kumba
3
PT. Makassar Tene
Agroindustri
Gula Rafinasi
Sulawesi Selatan
Makassar
4
PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PG Camming
Agroindustri
Gula
Sulawesi Selatan
Bone
5
Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo
MPJ
Rumah Sakit
Sulawesi Selatan
Makassar
6
Hotel Sahid
MPJ
Hotel
Sulawesi Selatan
Makassar
7
Kawasan Industri Makassar (KIMA)
MPJ
Kawasan Industri
Sulawesi Selatan
Kota Makassar
8
PT. Barawaja
MPJ
Baja
Sulawesi Selatan
Makassar
9
PT. Maruki International
MPJ
Mebel
Sulawesi Selatan
Makassar
10
PT. Semen Bosowa
MPJ
Semen
Sulawesi Selatan
Maros
11
PT. Semen Tonasa
MPJ
Semen
Sulawesi Selatan
Pangkep
12
PT. Sermani Steel
MPJ
Pelapisan logam
Sulawesi Selatan
Kota Makassar
13
Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd
PEM
Migas EP
Sulawesi Selatan
Wajo
14
Pertamina Terminal BBM Makassar
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Selatan
Makassar
15
PT. Energy Sengkang
PEM
Energi PLTGU
Sulawesi Selatan
Wajo
16
PT. Indo Marmer Quary Utama
PEM
Tambang
Sulawesi Selatan
Pangkep
17
PT. International Nickel Indonesia (INCO) Sorowako, Tbk.
PEM
Tambang Mineral
Sulawesi Selatan
Luwu Timur
18
PT. Makassar Power
PEM
Energi PLTD
Sulawesi Selatan
Pinrang
19
PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Palopo
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Selatan
Kota Palopo
20
PT. Pertamina S&D Reg IV - Terminal BBM Parepare
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Selatan
Pare pare
21
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel dan Sultra Sektor Tello
PEM
Energi PLTD
Sulawesi Selatan
Makassar
41
17. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Tengah No
Nama Perusahaan
1
PT. Cipta Cakra Murdaya
2
PT. Sentral Sari Wida
3
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
Agroindustri
Sawit
Sulawesi Tengah
Kab. Buol
Agroindustri
Pengolahan Udang/Ikan
Sulawesi Tengah
Luwuk
PT. Tamaco Graha Krida
Agroindustri
Sawit
Sulawesi Tengah
Morowali
4
RSUD Undata
MPJ
RS
Sulawesi Tengah
Palu
5
PT. Medco E&P Tomori
PEM
Migas EP
Sulawesi Tengah
Luwuk
6
PT. Sino Steel
PEM
Tambang Nikel
Sulawesi Tengah
Morowali
42
18. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sulawesi Utara No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor IKAN BEKU
Provinsi Sulawesi Utara
Kab./Kota
1
CELEBES MINA PRATAMA
Agroindustri
2
CV. Indahsaro Boltim
Agroindustri
Bitung
3
ETMIECO SARANA LAUT
Agroindustri
IKAN BEKU
Sulawesi Utara
Bitung
4
PT. AKE
Agroindustri
Air Mineral
Sulawesi Utara
Minahasa Utara
5
PT. Cargill
Agroindustri
Minyak Goreng
Sulawesi Utara
Minahasa Selatan
6
PT. Coco Prima
Agroindustri
Sulawesi Utara
Minahasa Utara
7
PT. Delta Pasific Bitung
Agroindustri
Sulawesi Utara
8
PT. Indofood Sukses Makmur Cbp Bitung
Agroindustri
Sulawesi Utara
Bitung
9
PT. Salim Ivomas Pratama - Bitung
Agroindustri
Minyak Kelapa
Sulawesi Utara
Kota Bitung
10
PT. Tirta Investama
Agroindustri
Air Mineral
Sulawesi Utara
Minahasa Utara
11
PT. Wilmar Nabati Indonesia
Agroindustri
Minyak Goreng
Sulawesi Utara
Bitung
12
SARI CAKALANG, PT
Agroindustri
IKAN KAYU
Sulawesi Utara
Bitung
13
Cocotinos Resort Minut
MPJ
HOTEL
Sulawesi Utara
14
Grand Kawanua Hotel
MPJ
Hotel
Sulawesi Utara
Manado
15
Hotel Gran Puri Manado
MPJ
Hotel
Sulawesi Utara
Manado
16
Hotel Santika Minut
MPJ
HOTEL
Sulawesi Utara
17
Hotel Sultan Raja Minut
MPJ
HOTEL
Sulawesi Utara
18
Kima Bajo Resort Minut
MPJ
HOTEL
Sulawesi Utara
19
Peninsula Hotel
MPJ
Hotel
Sulawesi Utara
Manado
20
PT. Bangun Wenang (Coca Cola)
MPJ
Manufaktur
Sulawesi Utara
Minahasa Utara
21
RSU Kandau
MPJ
Rs
Sulawesi Utara
Manado
22
Sedona Hotel
MPJ
Hotel
Sulawesi Utara
Manado
23
Swissbel Hotel Maleosan Manado
MPJ
Hotel
Sulawesi Utara
Manado
24
Depot Bitung
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Utara
Bitung
25
PLTP Lahendong Tomohon
PEM
HOTEL
Sulawesi Utara
26
PT. Avocet Bolaang Mongondow/ PT. J. Resorce
PEM
Tambang Mineral
Sulawesi Utara
Bolaang Mongondow
27
PT. Meares Soputan Mining
PEM
Mineral
Sulawesi Utara
Minahasa
28
PT. Pertamina - Depot Tahuna
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Utara
Kab. Kepulauan Sangihe
29
PT. Pertamina - DPPU Sam Ratulangi
PEM
Migas Distribusi
Sulawesi Utara
Manado
30
PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong
PEM
Energi Geothermal
Sulawesi Utara
Minahasa danTomohon
31
PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor Minahasa Unit PLTD Bitung
PEM
Energi PLTD
Sulawesi Utara
Bitung
Sulawesi Utara
43
19. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Barat No
Nama Perusahaan
Sektor
1
AMP Plantation, PT
Agroindustri
Sawit
Sub Sektor
Sumatera Barat
Provinsi
Kota Padang
Kab./Kota
2
PT. Agrowiratama
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Kab. Pasaman Barat
3
PT. Bakri Pasaman Plantation
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Kab. Pasaman Barat
4
PT. Bina Pratama Sakato Jaya
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Sawalunto Sijunjung
5
PT. Gersindo Minang Plantation
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Kab. Pasaman Barat
6
PT. Incasi Raya - Pangian POM
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Dharmasraya
7
PT. Lembah Karet
Agroindustri
Karet
Sumatera Barat
Kota Padang
8
PT. Mutiara Agam/Minang Agro
Agroindustri
Tapioka
Sumatera Barat
Kab. Agam
9
PT. Pasaman Marama Sejahtera
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Pasaman
10
PT. Perkebunan Pelalu Raya
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Kab. Agam
11
PT. Sawita Jaya
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Kab. Pasaman Barat
12
PT. Selago Makmur Plantation
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Dharmasraya
13
PT. Sumbar Andalas Kencana
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Dharmas Raya
14
PT. Teluk Luas
Agroindustri
Karet
Sumatera Barat
Kota Padang
15
PT. Tidar Kerinci Agung
Agroindustri
Sawit
Sumatera Barat
Dharmasraya
16
Hotel Best Western
MPJ
Hotel
Sumatera Barat
Kota Padang
17
Hotel The Hill
MPJ
Hotel
Sumatera Barat
Kota Bukittinggi
18
PT. Semen Padang
MPJ
Semen
Sumatera Barat
Kota Padang
19
RS Islam Ibnu Sina
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Barat
Kota Padang
20
RS Yos Sudarto
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Barat
Kota Padang
21
Allied Indo Coal, PT
PEM
Batubara
Sumatera Barat
Kab. Sawahlunto
22
PLN Kit. Sumbagsel Pauh Limo
PEM
Energi PLTG
Sumatera Barat
Kota Padang
23
PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal Transit Teluk Kabung
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Barat
Kota Padang
24
PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Ombilin
PEM
Energi PLTU
Sumatera Barat
Kota Sawah Lunto
44
20. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Selatan No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Aneka Bumi Pratama
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
Kota Palembang
2
PT. BADJA BARU
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
Kota Palembang
3
PT. Bina Sains Cemerlang
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
4
PT. Buluh Cawang Plantation - PKS Dabuk Rejo
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ilir
5
PT. Cipta Futura - PMKS Ujan Mas
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Muara Enim
6
PT. Djuandasawit Lestari
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Rawas
7
PT. Gutrie Peconina Indonesia
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
8
PT. HINDOLI - TJ. DALAM
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
9
PT. Hindoli (a Cargil Company) PKS Sungai Lilin
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
10
PT. Kirana Musi Persada
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
11
PT. Pancasamudera Simpati
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
Kota Palembang
12
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Betung
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
13
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Cinta Manis
Agroindustri
Gula
Sumatera Selatan
Ogan Ilir
14
PT. Pinago Utama
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
15
PT. PP London Sumatera Indonesia - Unit Sei Lakitan
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Musi Rawas
16
PT. Prasidha Aneka Niaga
Agroindustri
Karet
Sumatera Selatan
Kota Palembang
17
PT. Sampoerna Agro PKS SELAPAN JAYA
Agroindustri
Sawit
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ilir
18
Hotel Novotel Palembang
MPJ
Hotel
Sumatera Selatan
Palembang
19
PT. Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper
MPJ
Pulp & Paper
Sumatera Selatan
20
Pupuk Sriwijaya
MPJ
Pupuk
Sumatera Selatan
21
RS Dr. Mohammad Hoesin
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Selatan
22
RS RK Charitas
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Selatan
23
RS Siti Khodijah Palembang
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Selatan
24
Semen Baturaja
MPJ
Semen
Sumatera Selatan
25
Asrigita Prasarana Borang
PEM
Energi PLTGU
Sumatera Selatan
26
Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Gas Operation
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
27
Conocophillips (Grissik), Ltd. - PSC Oil Operation
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
28
Indonesia Power Inderalaya
PEM
Energi PLTG
Sumatera Selatan
Kota Palembang
29
JOB Pertamina Golden Spike Indonesia, Ltd.
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim
30
JOB Pertamina Talisman (OK) Ltd.
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Ogan Komiring Ulu (Oku)
31
Meppo-Gen Gunung Megang
PEM
Energi PLTG
Sumatera Selatan
Lahat
32
PT. Batubara Lahat
PEM
Batubara
Sumatera Selatan
33
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim
PEM
Tambang Batubara
Sumatera Selatan
Muara Enim
34
PT. KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim
45
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
35
PT. Medco E& P Indonesia Lematang, Ltd.
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
36
PT. Medco E&P Indonesia - Blok South Sumatera Extension
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Musi Rawas
37
PT. Medco E&P Indonesia - Rimau Asset
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
38
PT. Pertamina - Depot LPG Plan Pulau Layang
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Selatan
39
PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Kab. Banyuasin
PEM
Migas UP
Sumatera Selatan
Kab. Banyuasin
40
PT. Pertamina (Persero) RU III - Kilang Musi Plaju
PEM
Migas UP
Sumatera Selatan
Kota Palembang & Banyuasin
41
PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pendopo
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim
42
PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Prabumulih
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim, Kota Prabumulih
43
PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Adera
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim
44
PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Limau
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Muara Enim
45
PT. Pertamina Pertagas Area Sumatera Bagian Selatan
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Selatan
Muara Enim, Kota Prabumulih, Kota Palembang
46
PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM Kertapati
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Selatan
Kota Palembang
47
PT. PLN (Persero) Pembangkit Sumbagsel sektor pembangkit keramasan-Pusat Listrik Kramasan
PEM
Energi PLTG
Sumatera Selatan
Kota Palembang
48
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bukit Asam
PEM
Energi PLTU
Sumatera Selatan
Muara Enim
49
PT. PLN Kit. Sumbagsel Inderalaya
PEM
Energi PLTG
Sumatera Selatan
Kota Palembang
50
TAC Pertamina - Pilona Tanjung Lontar
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Lahat
51
TAC Pertamina Elnusa Tristar Ramba, Ltd. ( Pertamina EP UBEP Ramba)
PEM
Migas EP
Sumatera Selatan
Musi Banyuasin
46
21. Daftar Industri Peserta PROPER Dekonsentrasi Provinsi Sumatera Utara No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
Provinsi
Kab./Kota
1
PT. Adei Crumb Rubber Industries
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Kota Tebing Tinggi
2
PT. Bakrie Sumatera Plantation (Bunut)
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Asahan
3
PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Simalungun
4
PT. Bumi Sari Prima
Agroindustri
Tapioka
Sumatera Utara
Kota Pematang Siantar
5
PT. Eastern Sumatera Indonesia Tolan Tiga Group
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Simalungun
6
PT. Hari Sawit Jaya - PMKS Negeri Lama Satu
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Labuhan Batu
7
PT. Langkat Kepong Nusantara - Tanjung Keliling (ex PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Unit Tanjung Keliling)
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Langkat
8
PT. Multimas Nabati Asahan (CPO)
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Batubara
9
PT. Multimas Nabati Asahan (Minyak Goreng)
Agroindustri
Minyak Goreng
Sumatera Utara
Batubara
10
PT. Pantja Surya
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Simalungun
11
PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PG Sei Semayang
Agroindustri
Gula
Sumatera Utara
Langkat
12
PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) PKS Pagar Merbau
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Langkat
13
PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu
Agroindustri
Gula
Sumatera Utara
Langkat
14
PT. Perkebunan Nusantara II Sawit Seberang
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Langkat
15
PT. Perkebunan Nusantara III - PMKS Sei Baruhur
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Labuan Batu
16
PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Aek Torop
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Labuan Batu
17
PT. Perkebunan Nusantara III Sei Kambing PKS Sei Silau
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Asahan
18
PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Simalungun
19
PT. PP London Sumatera Indonesia PKS Turangie
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Langkat
20
PT. Rubber Hocklie
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Deli Serdang
21
PT. Siringo Ringo
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Labuan Batu
22
PT. SMART, TBK - Padang Halaban Mill
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Labuhan Batu
23
PT. Socfin Indonesia Aek Loba - Tanah Gambus
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Batubara
24
PT. Socfin Indonesia PKS Bangun Bandar
Agroindustri
Sawit
Sumatera Utara
Serdang Begadai
25
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Agroindustri
Pulp
Sumatera Utara
Toba Samosir
26
PTPN IV RAMBUTAN
Agroindustri
Karet
Sumatera Utara
Serdang Begadai
27
Hotel Arya Duta
MPJ
Sumatera Utara
28
Hotel Citi International
MPJ
Sumatera Utara
29
Hotel Grand Angkasa
MPJ
Sumatera Utara
30
Hotel Grand Aston City Hall
MPJ
Sumatera Utara
31
Hotel Grand Swiss-Bel
MPJ
Sumatera Utara
32
Hotel JW Marriott
MPJ
33
Kawasan Industri Medan (KIM)
MPJ
34
Latek Indo Toba Perkasa
MPJ
35
PT. Astriko Asbestas
36
PT. Ecogreen Oleochemicals - Medan Plant
37
Sumatera Utara Sumatera Utara
Medan
Sumatera Utara
Medan
MPJ
Kawasan Industri Sarung Tangan Karet Asbes
Sumatera Utara
Medan
MPJ
Industri Kimia
Sumatera Utara
Medan
PT. Floral Sawita Chemindo
MPJ
Oleocemical
Sumatera Utara
Medan
38
PT. Growth Sumatera (Steel Mill)
MPJ
Peleburan Logam
Sumatera Utara
Medan
39
PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)
MPJ
Peleburan Logam
Sumatera Utara
Batubara
40
PT. Industries Badja Garuda
MPJ
Peleburan Logam
Sumatera Utara
Medan
41
PT. Jyi Shin Indonesia
MPJ
Hotel
Sumatera Utara
Medan
47
No
Nama Perusahaan
Sektor
Sub Sektor
MPJ
43
PT. Nipsea Paint
MPJ
44
PT. PDM Indonesia
MPJ
Kertas
Sumatera Utara
45
RS Adam Malik
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
46
RS Dr. Pirngadi
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
47
RS Herna
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
48
RS Santa Elisabeth Medan
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
49
RS. Colombia Asia (Exs RS Gleneagles Medan)
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
Medan
50
RS. Permata bunda
MPJ
Rumah Sakit
Sumatera Utara
Medan
51
JOB Pertamina Costa International Group, Ltd.
PEM
Migas EP
Sumatera Utara
Langkat
52
PT. Asia Keramasan
PEM
Energi PLTD
Sumatera Utara
Medan
53
PT. Pertamina - Depot Kisaran PT. Pertamina (Persero) Depot Filling Plant LPG Tandem PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Pangkalan Brandan
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Utara
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Utara
Kota Binjai
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Utara
Langkat
PEM
Pemasaran
Sumatera Utara
Kota Pematang Siantar
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Utara
Medan
PEM
Migas EP
Sumatera Utara
Langkat
Sumatera Utara
Karo
Sumatera Utara
Kota Medan
55 56 57 58
PT. Pertamina (Persero) Pemasaran Depot Pematang Siantar PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Medan Group PT. Pertamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu
Sumatera Utara
Kab./Kota
PT. Musim Mas - Oleochemical
54
Oleocemical
Provinsi
42
Medan
Sumatera Utara Medan
59
PT. Pertamina Geothermal Energy Sibayak
PEM
60
PT. Pertamina S&D Reg I - Instalasi Labuan Deli
PEM
Energi Geothermal Migas Distribusi
61
PT. Pertamina S&D Reg I - Terminal BBM Pematang Siantar
PEM
Migas Distribusi
Sumatera Utara
Kota Pematang Siantar
62
PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN MEDAN PLTD TITI KUNING
PEM
Pembangkit Listrik
Sumatera Utara
Kota Medan
63
PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Pembangkit Belawan
PEM
Energi PLTU/PLTGU
Sumatera Utara
Kota Medan
48
LAMPIRAN 3 FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER
BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada hari ini, ........ tanggal ....... bulan ........... tahun ............., pukul ........ Waktu Indonesia Bagian ........, di Desa .........., Kecamatan ..........., Kabupaten ............, Provinsi .........., kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......................................... Instansi : ......................................... NIP./No. PPLH : ..................../ .......... Pangkat/Gol. : ............ ....../ ........... Jabatan : ............................................................................................................... ...............................................................................................................
Beserta anggota pengawas: Nama
NIP./No. PPLH
Jabatan
secara bersama-sama telah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap: Perusahaan
:
Alamat
:
Nama Jabatan
: :
Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air dan Udara yang terdiri dari pemantauan, pemeriksaan dan verifikasi teknis. Catatan temuan-temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan disaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini. Pejabat Pengawas LH - KLH Nama :
BPLHD Provinsi .......... Nama :
BPLHD Kab./Kota ......... Nama :
Perusahaan Nama : .......................
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦
49
Lampiran Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup Perusahaan
: ................................................
Hari/Tanggal
: ................................................
Ringkasan TEMUAN LAPANGAN:
A. UMUM Nama Perusahaan
:
Tahun Berdiri/beroperasi :
:
Jenis Industri :
:
Proses Produksi (secara ringkas) :
:
Luas Area :
:
Jumlah Karyawan :
:
Kapasitas Produksi sesuai RKL/RPL
ο·
Terpasang (Izin) :
:
ο·
Riil :
:
Volume Riil / tahun : Nilai Investasi :
:
Produk / Merek Dagang :
:
Bahan Baku :
:
Bahan Penolong :
:
Status permodalan (asal negara) :
:
Prosentase Pemasaran : eksport
:
Prosentase Pemasaran : domestik
:
Sistem Majanemen Lingkungan :
:
Dokumen Lingkungan :
:
Inspeksi Terakhir :
:
Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
50
B. AMDAL/UKL-UPL Berisi tentang informasi persetujuan kelayakan lingkungan, instansi yang memberikan persetujuan dan hasil evaluasi kesesuaian antara pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan di dalam AMDAL/UKL-UPL dengan kondisi operasi kegiatan saat ini. Contoh : Persetujuan Kelayakan Lingkungan telah diperoleh melalui surat Keputusan Bupati AA no.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, perihal Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara Kapasitas Produksi Hingga 70 Juta Ton/Tahun oleh PT. AAA Luas Areal kurang lebih 90.938 ha, di Kecamatan BB, Kabupaten CC, Provinsi FF.
C. PENGENDALIAN KUALITAS AIR Berisi tentang:
1. Status perizinan pembuangan air limbah. Cantumkan Nomor Surat Izin Pembuangan Air Limbah, instansi yang mengeluarkan, tanggal disahkan dan masa berlaku izin Contoh: PT. AAA sudah memiliki izin pembuangan air limbah domestik dari Bupati AAA dengan Nomor: 2106 Tahun 2006 dan berlaku selama 5 tahun.
2. Sumber air limbah beserta titik koordinat penaatan. Cantumkan nama outlet, lokasi pembuangan, titik koordinat penaatan dan sumber air limbah berasal dari mana? Contoh: No
Nama Outlet
Lokasi
1.
Outlet A
AAA
2.
Outlet B
BBB
Koordinat
Sumber
o
S: 02 49β21,9β E: 104 o04β59,7β S: 02o49β25,5β E: 104 o04β46,6β
Keterangan
Air terproduksi Stasiun A yang dibuang ke Sungai A. Air terproduksi Stasiun B yang dibuang ke Sungai B.
3. Status ketaatan terhadap pemenuhan baku mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau Perusahaan dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak? Contoh: Outlet WWTP pH COD
Mei 7,03
Juni 8,29
Juli 7
Tahun 2010 Agust Sept 7,57 8,37
Okt 8,15
Nov 8,02
Des 8,04
BML 6-9
1
1
36
5
9
6
3
3
200 mg/L
Minyak & Lemak
8,49
1,5
4,9
0,06
0,01
0,22
0,34
0,51
25 mg/L
Amonia H2S
0,03 0,02
0,02 0,01
0,01 0,04
0,05 0,02
0,06 0,02
0,06 0,01
0,02 0,01
0,02 0,03
5 mg/L 0,5 mg/L
Phenol Total
0,02
0,05
0,09
0,06
0,05
0,05
0,01
0,52
2 mg/L
Suhu
20
10
15
25
30
35
25
20
45 oC
TDS
50
20
49
30
88
77
65
78
400 mg/L
Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Ket.
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
51
4. Status ketaatan terhadap parameter baku mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan untuk memantau kualitas air limbah apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan atau izin pembuangan air limbah yang berlaku. Contoh: PT. AAA sudah mengukur kualitas air limbah dengan menggunakan parameter Baku Mutu air limbah terproduksi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2010 di outletoutlet bak kontrol (Oil Catcher) di masing-masing Stasiun Pengumpul yaitu parameter pH, Suhu, Minyak dan Lemak, H2S, NH3-N, Phenol Total, TDS dan COD.
5. Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan lingkungan atau izin pembuangan air limbah yang berlaku. Contoh: PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas air limbah terproduksi yang dibuang ke lingkungan pada outlet-outlet IPAL di masing-masing Stasiun Pengumpul. Pengukuran kualitas air limbah tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX yang terakreditasi setiap 1 bulan sekali dan sudah melaporkannya tiap 3 bulan sekali kepada BLH Kabupaten AAA, BLH Provinsi BBB dan Kementerian Lingkungan Hidup.
6. Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi dan verifikasi lapangan apakah perusahaan sudah menggunakan laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur dalam pengambilan sampel air limbah, apakah sudah memisahkan saluran air limbah dnegan saluran limpasan air hujan, apakah IPAL dan saluran air limbah yang kedap air, apakah ditemukan saluran by pass (tanpa melalui pengolahan air limbah) dan apakah ada proses pengenceran air limbah? Contoh: 1. PT. AAA sudah menggunakan laboratorium yang terakreditasi untuk pengukuran kualitas air limbah yaitu PT. CCC Provinsi XX. 2. PT. AAA sudah memisahkan saluran air limbah dan saluran limpasan air hujan. 3. PT. AAA Asset sudah membuat saluran air limbah yang kedap air. 4. Pada saat pemantauan di lokasi SP A, Tim Pengawas PROPER menemukan air limbah yang tidak dikelola di IPAL.
7. Informasi Lain ο· Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian ο·
Pencemaran Air. Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.
D. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Berisi tentang: 1.
Status Ketaatan terhadap titik penaatan. Cantumkan nama sumber emisi, bahan bakar emisi, kapasitas atau daya pengemisi, apakah memiliki cerobong dan penempatan lubang sampel sudah sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
52
Contoh: Emisi udara dari kegiatan PT. AAA berasal dari sumberβsumber sebagai berikut: No.
Nama Sumber Emisi (Kode Cerobong)
Bahan Bakar
Kapasitas
1. 2.
KKJ-DR#1 KKJ-DR#2
Gas Gas
860 HP 860 HP
Diameter Stack (inch)
Tinggi Stack (m)
Tinggi Lubang Sampling dari elbow (m)
Memiliki Sarana Sampling
Keterangan
8 8
20 20
1,7 1,7
Ya Ya
Stack Horizontal Stack Horizontal
2.
Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu. Evaluasi baku mutu apa yang digunakan Perusahaan untuk memantau kualitas udara emisi apakah sudah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku Contoh: PT. AAA sudah mengukur kualitas udara emisi dengan menggunakan parameter Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 di seluruh cerobong pengemisi.
3.
Status ketaatan terhadap pelaporan. Evaluasi ketaatan terhadap pelaporan apakah frekuensi pengukuran dan pelaporan yang dilakukan oleh Perusahaan sudah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku. Contoh: a. PT. AAA sudah menghitung Beban Pencemaran Udara Emisi, sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi. b. PT. AAA sudah melakukan pengukuran kualitas udara emisi di seluruh cerobong pengemisi. Pengukuran kualitas udara emisi tersebut dilakukan oleh Laboratorium XX dan sudah melaporkannya kepada BLH Kabupaten BBB, BLH Provinsi XX dan Kementerian Lingkungan Hidup setiap 6 bulan sekali.
4.
Status ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu. Evaluasi hasil pelaporan data swapantau Perusahaan dengan cara membuat table hasil swapantau, apakah memenuhi baku mutu atau tidak? Contoh: Status pemantauan dan hasil pemantauan saat ini adalah sebagai berikut: No.
Nama Sumber Emisi
1
KKJ-DR#1
2
KKJ-DR#2
Lokasi
Kaji Kompressor Kaji Kompressor
Pemantauan Total Partikulat (150 mg/Nm3) 2010 Semester 1 Semester 2 1,32 1,12
Pemantauan SO2 (800 mg/Nm3) 2010 Semester 1 Ssemester 2 0,48 0,70
Keterangan
Memenuhi Baku Mutu Memenuhi Baku Mutu
5.
Status ketaatan terhadap ketentuan teknis. Evaluasi apakah memiliki cerobong dan penempatan lubang sampel sudah sesuai Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. Contoh: Seluruh cerobong pengemisi sudah dilengkapi dengan lubang sampling dan sarana pendukung sebagaimana ketentuan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
6.
Informasi Lain
Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
53
ο· ο·
Cantumkan seluruh informasi/fakta/temuan yang berkaitan dengan ketentuan Pengendalian Pencemaran Udara. Lampirkan data analisis swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur.
E. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT/LIMBAH B3 Berisi tentang:
1. Status Perijinan Jenis Perizinan
No. Izin
Masa Berlaku
Lingkup
Penyimpanan LB3 dst
Catatan: a. Kolom Jenis Perijinan berisi tentang Jenis izin Limbah B3 yang dimiliki. b. Kolom No. Izin berisi tentang No SK Perizinan, tanggal diterbitkan, dan instansi yang mengeluarkan izin. c. Kolom Masa Berlaku berisi tentang masa berlakunya izin.
d. Kolom lingkup berisi tentang jenis Limbah B3 yang dikelola. 2. Data Pengelolaan Limbah B3 pada periode bulan....tahun... s/d bulan....tahun....... Jenis Limbah
Dihasilkan
Dikelola
Tersimpan
(ton)
(ton)
(ton)
Tipe Pengelolaan
Pelaku Pengelolaan
Kode Manifest
Catatan: a. Kolom Jenis Limbah berisi tentang Jenis seluruh limbah B3 yang dihasilkan baik di TPS maupun di tempat lain.
b. Kolom Dihasilkan adalah jumlah limbah B3 yang dihasilkan dalam satuan tonase. c. Kolom Dikelola adalah jumlah limbah B3 yang dikelola dalam satuan tonase. d. Kolom Tersimpan adalah jumlah limbah B3 yang tersimpan di Tempat Penyimpanan Semesntara Limbah B3 dalam satuan tonase.
e. Kolom Tipe Pengelolaan berisi tentang Jenis pengelolaan: dimanfaatkan, diinsinerasi, Bioremediasi, landfill, atau diserahkan kepada pihak ke-3 yang memiliki izin dari KLH. Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
54
f. Kolom Pelaku Pengelolaan berisi tentang apakah limbah B3 dikelola internal perusahaan atau oleh pihak ke-3 (dicantumkan nama Perusahaan pihak ke-3nya).
g. Kolom Kode Manifest berisi tentang kode surat manifest Limbah B3. 3. Evaluasi Fasilitas Tempat Penyimpanan Limbah B3 No 1
Aspek Kelengkapan
Deskripsi Fasilitas & Pengelolaan
Ketaatan
Dimensi bangunan (dalam m)
Sludge IPAL : 18,47 m x 3,23 m
2
Kapasitas penyimpanan
3
Posisi Geografis (GPS)
Dipertimbangkan berdasarkan perbandingkan volume limbah dihasilkan dengan dimensi TPS; atau volume limbah tersimpan dengan dimensi TPS Ada atau tidak ada titik GPS
4
Papan nama TPS Limbah Jelas terlihat dari jarak tertentu B3 Simbol pada bangunan Jelas terlihat dari jarak tertentu; TPS Sesuai dengan karakteristik limbah yang disimpan TPS terlindung/aman Hanya dapat diakses oleh yang berhak; Tersedia pintu yang kokoh dan dapat dikunci; Kualitas Bangunan Penyimpanan
Ya/Tidak
7
Atap
Ya/Tidak
8
Dinding
Rangka atap, material atap, ada tidaknya kebocoran, serta kesesuaian ukuran atap untuk mencegah masuknya air tampias Material dinding, kekuatan dinding, ketebalan
9
Lantai
Konstruksi lantai berupa acian/keramik dalam kondisi baik/retak-retak/kurang terawat; Ada batasan/jarak yang jelas untuk penyimpanan masing-masing jenis limbah; Ada kemiringan lantai yang mengarah pada bak pengumpul ceceran/tumpahan; Bak pengumpul tumpahan/ceceran aman dari potensi pencemaran lingkungan; Ada kemiringan yang mencegah masuknya air hujan kedalam tempat penyimpanan Memadai baik siang maupun malam; Dalam posisi yang aman (lampu tidak terlalu rendah) Memadai untuk sirkulasi udara dalam TPS; Konstruksi mencegah masuknya binatang ke dalam TPS
Ya/Tidak
5
6
10 Penerangan
11 Ventilasi
Ya/Tidak
Oli bekas, aki bekas, neno bekas : 4,53 m x 4,8 m Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Penataan Penyimpanan Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
55
12 Pemisahan jenis limbah
Ya/Tidak
13
Ya/Tidak
14
15
16
Ada pengelompokan penyimpanan limbah berdasarkan karakteristik masing-masing limbah; Simbol dan Label Limbah Memiliki simbol dan label; Memasang simbol B3 pada kemasan dan label pada setiap kemasan; Penandaan per kelompok limbah Kemudahan untuk Ada jarak yang memadai antara tapak loading/ unloading penyimpanan dengan pintu TPS; Memudahkan perorangan atau alat kerja untuk beroperasi; Pemeriksaan kemasan Tersedia check list pemeriksaan kemasan berisi LB3; Ada kegiatan pemeriksaan secara reguler Keamanan penumpukan Penumpukan kemasan dilakukan dengan mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan, dan keamanan; Kelengkapan yang dipersyaratkan
Ya/Tidak
Ya/Tidak
17 Logbook/catatan masuk limbah B3 18
19
20 21 22 23
keluar Tersedia log book didalam lokasi TPS; Log book digunakan untuk memantau aktivitas pengelolaan limbah B3 dalam TPS; SOP Penyimpanan Tersedia SOP penyimpanan untuk masingmasing limbah; SOP memberikan arahan kegiatan yang jelas; SOP Tanggap Darurat Tersedia SOP tanggap darurat untuk setiap resiko kecelakaan/bencana; SOP memberikan arahan kegiatan yang jelas; Peranan para pihak tercermin dengan jelas; Perlengkapan Tanggap Ketersediaan racun api, absorben, dll darurat Keselamatan Kerja Ketersediaan perlengkapan keselamatan kerja, ketersediaan P3K Penangkal petir Terutama jika ketinggian bangunan TPS melebihi bangunan lain disekitarnya Tata letak dan Lantai, dinding, langit-langit serta sarana dan Housekeeping prasarana dalam TPS dalam kondisi terawat; Lingkungan sekitar fasilitas penyimpanan limbah B3 terawat; TPS tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan selain limbah B3;
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak
4. Informasi lainnya dalam Pengelolaan Limbah B3: a. Pernyataan bahwa limbah B3 yang dihasilkan: telah seluruhnya teridentifikasi, seluruhnya telah dicatat, masing-masing limbah B3 memiliki langkah pengelolaan lanjut, langkah pengelolaan tersebut tercantum dalam dokumen lingkungan, serta pengelolaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan PLB3. a. Memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melakukan pengelolaan limbah B3 (TPS LB3; incinerator; fasilitas pemanfaatan) b. Memiliki izin-izin yang diperlukan dalam kegiatan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
56
(sesuai dengan rekapitulasi bagian perijinan PLB3);
c. Memenuhi (seluruh) persyaratan yang ditetapkan dalam ijin pengelolaan limbah B3 yang dimiliki (disesuaikan dengan list βevaluasiβ masing-masing perijinan yang dimiliki);
a. Melakukan pengelolaan dokumen limbah B3 (manifest) sesuai dengan ketentuan yang berlaku: (memiliki dua salinan manifest untuk setiap pengiriman limbah B3; menyampaikan salinan kepada KLH; menggunakan kode dokumen yang sah, dan tujuan pengiriman yang legal) b. Melakukan pelaporan khusus sesuai dengan ketentuan (izin) yang berlaku secara teratur (sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan; menggunakan format yang benar; disampaikan kepada pihak-pihak sesuai persyaratan izin); c. Catatan temuan lainnya: (data impor limbah untuk bahan baku). d. Lampirkan pelaporan Neraca Limbah B3 dan Manifest Limbah B3.
RENCANA TINDAK :
1. Mencantumkan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh perusahaan atas hasil temuan lapangan (yang tidak sesuai ketentuan) dengan batas waktu yang disepakati bersama.
2. Mencantumkan kewajiban pelaporan data swapantau dan hasil perbaikan kepada instansi yang berkaitan (BLH Kabupaten, BLH Provinsi, Pusat Pengelolaan Ekoregion dan Kementerian Lingkungan Hidup).
Mengetahui: Petugas Perusahaan : (.............................................) Cap Perusahaan
Petugas inspeksi (PPLH): (.........................................)
57
BERITA ACARA PENGAMBILAN FOTO/VIDEO
Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun ..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi : Perusahaan
: .....................................................
Alamat
: .....................................................
Telp. Fax
: ......................... : .........................
Petugas yang mengambil foto/Video : Nama
: ...................................................
Instansi
: ...................................................
Tanda Tangan : β¦β¦β¦β¦β¦β¦ Pengambilan Foto/Video disaksikan dan diketahui oleh pihak perusahaan: Nama
: .................................................
Jabatan
: ................................................
Tanda Tangan : ................................................ Demikian Berita Acara Pengambilan Foto/Video dibuat dengan sebenar-benarnya. Pejabat Pengawas LH - KLH
BLH Provinsi ..........
BLH Kab./Kota .........
Perusahaan
Nama :
Nama :
Nama :
Nama : .......................
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦
58
BERITA ACARA PENGAMBILAN SAMPEL _______________________________________________________________________________________________________________________
Pada hari ini, β¦β¦β¦β¦β¦., tanggal β¦β¦β¦β¦....β¦....β¦ bulanβ¦β¦...β¦β¦β¦β¦ tahun .............................., di Kabupaten/Kota............................Provinsi........................., kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama 1.......................................... 2.......................................... 3..........................................
Pangkat/Gol. ............................... ............................... ...............................
Jabatan ................................ ................................ ................................
NIP/PPLH ......................./........ ......................./........ ......................./........
Telah melakukan pengambilan sampel di lokasi : Nama perusahaan
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Alamat perusahaan
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Jenis Industri
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Pengambilan contoh limbah ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dilakukan oleh Tim Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Petugas Pengambil Sampel : Nama : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Instansi : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. NIP : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Pangkat/Golongan : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Jabatan : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Tanda tangan
: ......................
Dengan hasil sebagai berikut : No.
Lokasi
Kode Sampel
pH
Debit
Jenis Limbah
Waktu
Keterangan
Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah jabatan. Saksi-Saksi : Pejabat Pengawas LH - KLH
BLH Provinsi ..........
BLH Kab./Kota .........
Perusahaan
Nama :
Nama :
Nama :
Nama : .......................
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦...
Ttd: β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Cap Perusahaan
59
Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah
60
Contoh Lampiran Hasil Analisis Laboratorium yang Terakreditasi: 1.
Analisis Air Limbah:
61
2.
Analisis Kualitas Udara Emisi.
62
LAMPIRAN 4 FORMAT PENGISIAN DATA SWAPANTAU PERUSAHAAN
ANALISIS KUALITAS UDARA Untuk pengisian data swapantau menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah pengisian: 1. Buat masing-masing table setiap parameter yang dipantau. 2. Buat kolom bulan, outlet pembuangan air limbah dan Baku Mutu (BM). 3. Isi kolom bulan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Isi kolom Outlet berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur. 5. Isi kolom Baku Mutu sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan atau izin . Contoh: Tabel Parameter pH Bulan Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11
Outlet Kotabatak 8.5 8.02 8.13 8.32 7.89 7.28 7.1 7.02 7.12 7.35 7.41 8.73
Outlet Petapahan 8.07 7.43 8.1 8.38 7.98 7.35 7.55 7.53 7.41 7.12 7.45 8.3
Outlet Suram 7.58 7.53 7.99 7.97 7.58 7.17 7.2 7.24 7.33 7.08 7.83 7.75
Outlet Lindai 7.64 7.34 7.98 7.75 7.49 7.89 7.92 7.95 7.87 7.63 7.62 7.82
BM
BM 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
63
ANALISIS KUALITAS UDARA Untuk pembuatan grafik menggunakan excel, berikut adalah langkah-langkah pengisian: 1. Buat masing-masing table setiap parameter udara yang dipantau. 2. Buat Kolom Sumber Emisi dan Periode Pengukuran. 3. Buat Row Baku Mutu dan isi sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan 4. Isi kolom Sumber Emisi sesuai dengan sumber pengisi atau nama cerobong. 5. Isi kolom Semester berdasarkan hasil pemantauan/pengukuran/swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur. Contoh: Tabel Parameter SO2 Sumber Emisi Gas Compressor (CBE 1) Gas Compressor (AWE2)
Semester I 2010
Semester II 2010
1
1
1
1
Gas Compressor (CBE 3) Gas Compressor (CBE 4) Gas Compressor (CBE 5) Gas Compressor (AWE 6) Gas Turbin 1 Gas Turbin 2 Gas Turbin 3 Gas Turbin 4 Gas Turbin 5 Gas Turbin 6 Gas Turbin 7 Gas Turbin 8 Gas Turbin 9 Gas Turbin 10 Gas Turbin 11 BM
1 1 1 1 1
1 1 1 225 0
1
1
1
1
150
150
Semester I 2011
1
1 1.7 1 2.42 1 3.79 2.94 1 2.14 150
64
PENGELOLAAN LIMBAH B3 CONTOH
NAMA PERUSAHAAN
SEKTOR INDUSTRI : LOKASI : TIM PENILAI :
A. REKAPITULASI KINERJA PENAATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 No 1 2 3
4 5
ASPEK PENILAIAN Pendataan Jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3
HASIL PENAATAN YA
SEBAGIAN
TIDAK
ο―ο
οΈο
ο―ο
οΈο
ο―ο ο
ο―ο
a. Pemenuhan Persyaratan Teknis
ο―ο
οΈο
ο―ο
b. Pemenuhan Baku Mutu
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
οΈο
ο―ο
Pelaksanaan Ketentuan izin
Pengelolaan Limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain Dumping, Reinjeksi, dll. Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan
6
Pengelolaan LB3 oleh pihak ke-3 dan Pengangkutan Limbah B3
ο―ο
οΈο
ο―ο
7
Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi limbah B3
ο―ο
ο―ο
ο―ο
Kesimpulan Kinerja Penaatan Pengelolaan Limbah B3
ο―ο
οΈο
ο―ο
B. USULAN PERINGKAT KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3 Mengacu pada Kriteria PROPER 2010 Pengelolaan Limbah B3
C. CATATAN
65
CONTOH
PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3
FORM I B email :
[email protected]
NAMA PERUSAHAAN
N o
ASPEK PENILAIAN
A
Pendataan Jenis dan volume limbah yang dihasilkan
1
Melakukan Identifikasi seluruh jenis LB3
2
Melakukan pencatatan seluruh jenis LB3
3
Melakukan pengelolaan lanjutan seluruh jenis LB3
SEKTOR INDUSTRI : LOKASI : TIM PENILAI :
YA ο―ο ο―ο ο―ο dilengkap i dgn manifest LB3
HASIL PENAATAN SEBAGIAN TIDAK οΈο οΈο οΈο dilengkapi dgn manifest LB3
ο―ο ο―ο ο―ο tidak dilengkapi dgn manifest LB3
B
Status Perizinan Pengelolaan Limbah B3
4
Memiliki izin untuk seluruh kegiatan PLB3 dan izinnya masih berlaku
ο―ο
* Jika dalam proses pengajuan izin : secara teknis telah memenuhi ketentuan dan tidak ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatannya
οΈο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
οΈο
ο―ο
5
C
Pelaksanaan ketentuan dalam izin
6
Pemenuhan terhadap ketentuan dalam izin (penentuan persentase menggunakan checklist tersendiri)
ο―ο ο izin habis masa berlaku dan tidak melakukan perpanjangan izin
β₯ 90 %
90% > x β₯ 50%
ο―ο tidak memiliki salah satu izin PLB3
< 50%
66
D
Emisi (Insinerator atau bahan bakar pembantu)
7
Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Emisi (BME)
ο―ο
ο―ο
ο―ο jika seluruh Parameter tidak memenuhi BM untuk satu periode, atau melebihi BM untuk parameter yang sama 3x berturut-turut
8
Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan
9
Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin
ο―ο ο―ο
ο―ο ο―ο
ο―ο
Frekuensi tidak sesuai izin E
Effluent (pengolahan air limbah B3, Pengolahan air lindi)
10
Seluruh Parameter memenuhi Baku Mutu Air Limbah (BMAL)
ο―ο
11
Mengukur seluruh parameter yang dipersyaratkan
12
Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin
ο―ο ο―ο
ο―ο
ο―ο jika seluruh Parameter tidak memenuhi BM untuk satu periode, atau melebihi BM untuk parameter yang sama 3x berturut-turut
ο―ο ο―ο
ο―ο
Frekuensi tidak sesuai izin F
Standar Mutu (Pemanfaatan Limbah B3 atau Kegiatan Lain)
13
15
Melakukan pengukuran standar mutu sesuai dengan ketentuan izin Seluruh persyaratan standar mutu memenuhi ketentuan izin Frekuensi pengukuran sesuai dengan ketentuan izin
14
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
ο―ο
G
Pengelolaan Limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re- Injeksi, dll.
16
Memiliki izin Dumping dari Instansi yang berwenang
17
* Jika dalam proses pengajuan izin : telah menyelesaikan persyaratan teknis dan tidak ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan
18
Dumping tanpa izin, melakukan clean up area dumping dalam kurun waktu tertentu dengan mengajukan rencana detil penyelesaian dan
ο―ο ο―ο
ο―ο ο―ο belum menyelesaika n persyaratan teknis dan ditemukan penyimpanga n dalam pelaksanaan kegiatan
ο―ο
ο―ο tidak sesuai dengan
ο―ο tidak melakukan clean up
67
melakukan sesuai dengan rencana tersebut
rencana
H
Jumlah Limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan (%)
19
Jumlah/Volume LB3 yang dikelola dengan pengelolaan lanjutan sesuai dengan ketentuan
20 I 21
Seluruh Jenis Limbah B3 dilakukan pengelolaan
ο―ο
23
24 25 26
J 27
100% > x β₯ 50%
100%
ο―ο
29
< 50%
οΈο
ο―ο
Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki izin
οΈο
ο―ο
ο―ο
Pihak ke-3 (pengumpul) memiliki kontrak kerjasama yang sah dengan pihak pemanfaat atau pengolah
ο―ο
Pihak ke-3 (pengumpul) tidak dalam masalah pencemaran lingkungan
οΈο
Pihak ke-3 (pengangkut) memiliki izin dari Kementerian Perhubungan Dokumen LB3 (Manifest) yang dimiliki oleh penghasil, sesuai dengan Kepdal 02/1995 Untuk perpindahan LB3 di Internal perusahaan, Memiliki izin Pengangkutan untuk perpindahan limbah B3 tersebut yang melintasi sarana publik
habis masa berlaku
tidak memiliki izin
ο―ο tidak memiliki kontrak kerjasama yang sah
ο―ο sedang dalam masalah pencemaran lingkungan
οΈο ο―ο
ο―ο οΈο tidak sesuai
ο―ο
ο―ο tidak memiliki izin pengangkutan LB3 di Internal Perusahaan yg melintas sarana publik
Tanah Terkontaminasi Limbah B3 clean up ceceran diselesaikan dalam waktu 1 bulan
ο―ο
ο―ο > 1 bulan
28
ο―ο
Pengelolaan Limbah B3 oleh pihak ke-3 dan Pengangkutan Limbah B3
x 22
οΈο
jumlah/volume tanah terkontaminasi tercatat dengan baik
ο―ο
pengelolaan tanah hasil clean up sesuai dengan rencana pengelolaan
ο―ο
ο―ο tidak tercatat dengan baik
ο―ο tidak melakukan clean up
ο―ο tidak melakukan pencatatan
ο―ο tidak sesuai dengan rencana pengelolaan
68
K
Open Burning (membakar limbah B3 di lahan terbuka)
30
Tidak melakukan kegiatan open burning
31
*Jika dalam periode penilaian pernah melakukan kegiatan open burning, perusahaan telah menghentikan kegiatan open burning dan mengolah limbah tersebut sesuai dengan rencana detail penyelesaian dalam kurun waktu tertentu serta melakukan sesuai rencana tersebut
ο―ο ο―ο
ο―ο ο―ο tidak sesuai dengan rencana detil penyelesaian dalam kurun waktu tertentu
69
CONTOH
Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6
FORM 3
1. TPS LIMBAH B3 NO
KETENTUAN
1 2 3 4 5 6 7
PENGEMASAN pengemasan dilakukan sesuai dengan bentuk limbah pengemasan dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah pengemasan dilengkapi dengan simbol label limbah B3 penempatan sesuai jenis karakteristik limbah kondisi kemasan bebas karat kondisi kemasan tidak bocor kondisi kemasan tidak meluber
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
BANGUNAN DAN PENYIMPANAN bagian luar diberi papan nama Bagian luar diberi simbol limbah B3 sesuai dengan limbah yang disimpan limbah terlindung dari hujan dan sinar matahari mempunyai sistem ventilasi memiliki saluran dan bak penampung tumpahan penyimpanan dalam sistem blok / sel masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul limbah diberi alas / pallet tumpukan limbah maks. 3 lapis disimpan sesuai dengan masa penyimpanan (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi)
18 19
PEMANTAUAN memiliki logbook/catatan keluar masuk limbah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan logbook/catatan
20
PENGELOLAAN LANJUTAN melakukan pengelolaan lanjutan
YA
TIDAK
KETERANGAN
ya ya tidak ya ya ya ya
ya ya ya ya tidak ya ya tidak ya
ya tidak
ya
70
21 22 23 24
PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional
25 26 27 28 29 30
LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP penyimpanan memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik
ya ya ya ya ya
TOTAL YA TOTAL TIDAK
20 5
PROSENTASE PENTAATAN LB3
tidak
80%
71
CONTOH
Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6
FORM 3
2. KOLAM SLUDGE MINYAK NO
1 2 3 4 5 6 7
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
PENYIMPANAN memiliki rancang bangun sesuai dg jumlah memiliki rancang bangun mencegah luapan limbah lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk) dilengkapi sistem penerangan memiliki sumur pantau upstream & downstream bagian luar bangunan diberi simbol limbah B3 memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah
PEMANTAUAN 8 melakukan pencatatan sludge yg disimpan/bulan 9 melakukan pencatatan sludge yg dikelola/bulan PENGELOLAAN LANJUTAN 10 melakukan pengelolaan lanjutan (SOR, kirim ke pihak pengumpul, dll)
11 12 13 14
PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur pelaporan ke Bupati pelaporan ke PPLH Regional
15 16 17 18 19 20
LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP penyimpanan memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik
TOTAL YA TOTAL TIDAK
0 20
PROSENTASE PENTAATAN LB3
0%
72
CONTOH
Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6
FORM 3
3. INSINERATOR NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KETENTUAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
PENAATAN UMUM tidak terjadi ceceran selama pengangkutan uji limbah yang dibakar 3 bulan sekali limbah yang dibakar sesuai izin pengoperasian insinerator sesuai izin PENAATAN KHUSUS mengukur suhu gas bakar di burning chamber mencatat jumlah dan komposisi limbah yang dibakar suhu ruang bakar I 600-800 Β°C (atau sesuai izin) suhu ruang bakar II 900-1100 Β°C (atau sesuai izin) dilakukan proses heating up jumlah limbah yang dibakar sesuai izin komposisi limbah yang dibakar sesuai izin mengukur emisi gas buang sesuai izin memenuhi BME insinerator sesuai izin memenuhi efisiensi pembakaran sesuai izin
PEMANTAUAN 15 memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah 16 17 18 19
PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional
20 21 22 23 24 25
LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP pengoperasian insinerator memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik TOTAL YA TOTAL TIDAK
0 25
PROSENTASE PENTAATAN LB3
0%
73
CONTOH Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6
FORM 3
4. BIOREMEDIASI NO
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11
12 13 14 15 16 17
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
PENAATAN UMUM Dilakukan pengujian awal (TPH,TCLP & Total logam berat) TPH sebelum diolah memenuhi persyaratan desain sesuai persyaratan permeabilitas lapisan dasar sesuai persyaratan drainase dan pond air luapan mampu menampung sel sesuai dengan timbulan limbah yang diolah memiliki sumur pantau upstream & downstream PENAATAN KHUSUS jenis microrganism bukan merupakan rekayasa genetic pencampur bukan merupakan material yang terkontaminasi LB3 sampel yang dianalisis sesuai persyaratan sampel air tanah dan sumur pantau dilakukan sesuai izin PENANGANAN HASIL OLAHAN (jika ada yang sudah selesai diolah) uji toksikologi material hasil olahan & hasil sesuai izin material hasil olahan dikelola sesuai dengan rencana kelola material hasil olahan dimanfaatkan/ditempatkan internal lokasi penempatan material hasil olahan teridentifikasi dgn baik lokasi penempatan material hasil olahan aman, bebas banjir material hasil olahan diuji TPH, air tanah, sampel tanaman dan badan sungai sesuai izin
74
PEMANTAUAN memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah 18 kegiatan bioremediasi
19 20 21 22
PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) pelaporan ke MENLH pelaporan ke Gubernur Pelaporan ke Bupati Pelaporan ke PPLH Regional
23 24 25 26 27 28
LAIN-LAIN tersedia alat tanggap darurat tersedia fasilitas P3K memiliki SOP pengoperasian bioremediasi memiliki SOP tanggap darurat tersedia pagar, pintu darurat dan rute evakuasi kebersihan / housekeeping baik TOTAL YA TOTAL TIDAK
0 28
PROSENTASE PENTAATAN LB3
0%
75
CONTOH
Dokumen Bantu Untuk Pengisian Form 1 no. C6
FORM 3
6. LANDFILL / PENIMBUNAN NO
KETERANGAN
YA
TIDAK
KETERANGAN
DATA PENAATAN 1 Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin 2 Mengutamakan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Recovery) sebelum ditimbun 3 Memiliki sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan 2 downstream) RANCANG BANGUN FASILITAS PENIMBUNAN 4 Lapisan dasar (sub base) adalah tanah lempung yang dipadatkan dengan permeabilitas 1 x 10-9 m/det 5 Permeabilitas sistem pendeteksi kebocoran (k) = 1 x 10-4 m/det 6 Ketebalan minimum lapisan geomembran HDPE 1,5 mm 7 Lapisan tanah penghalang k = 1 x 10-9 m/det dan 30 cm 8 Memiliki sistem pengumpul lindi 9 Permeabilitas pengumpul lindi 1 x 10-4 m/detik 10 Lapisan pelindung adalah tanah setempat dg tebal 20 cm dan dilapisi geotextile
11 12 13 14 15 16 17 18 19
BAK PENGUMPUL LINDI Berada di dalam lokasi landfill dan memiliki 1 unit pompa Konstruksi pondasi, lantai dan dinding dari beton Memiliki SOP Penimbunan Air lindi diolah di IPAL Melakukan uji kualitas lindi dalam bak pengumpul lindi sebelum dipindah ke fasilitas IPAL Melakukan uji kualitas air tanah pada sumur pantau rona awal Menetapkan Baku Mutu air tanah sesuai dengan rona awal Pengujian dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga yang independen dan terakreditasi Melakukan uji kualitas air lindi setiap 3 bulan 76
20 Melakukan pencatatan arus jumlah limbah B3 yang keluar dan masuk tempat penimbunan PELAPORAN (jika baru mengajukan izin, tidak perlu diisi) 21 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke KLH 22 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda Provinsi 23 Melakukan pelaporan setiap 3 (tiga) bulan ke Pemda Kabupaten/Kota TOTAL YA TOTAL TIDAK
0 23
PROSENTASE PENTAATAN LB3
0%
77
LAMPIRAN 5 FORMAT RAPOR SEMENTARA
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN
Nama Perusahaan
:
PT ...
Jenis Industri
:
Minyak Goreng
Lokasi Kegiatan
:
KABUPATEN LOMBOK TENGGARA BARAT
Peringkat Sementara
:
TIMUR,
PROVINSI
NUSA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012 78
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN Periode 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012 Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Kegiatan
: : :
PT ... Minyak Goreng KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
I. AMDAL No. 1.
Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999 Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.
Penaatan
Taat
2.
Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL
Tidak Taat
Keterangan Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh Kepala Dinas Lingkunga Hidup, Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Timur Belum melaporkan secara rutin pelaksanaan UKL-UPL
II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air No. 1. 2. 3.
4.
5. 6.
Pengelolaan Limbah Cair Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan Ketaatan terhadap pelaporan
Penaatan Keterangan 100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPAL sudah dilakukan pemantauan Sepanjang masa evaluasi parameter 87% TSS dua bulan tidak dilaporkan Ketaatan terhadap parameter Baku 100% Parameter yang dipantau sudah lengkap Mutu sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun 2010 Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Hasil swapantau yang dilaporkan 87% Mutu memenuhi baku mutu namun hasil pemantauan KLH melebihi baku mutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak Izin pembuangan No Tidak 660.31/2875/203.2/2010 namun sudah Ketaatan terhadap Izin Taat habis masa berlakunya pada tanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis Ditemukan bypass dari saluran Tidak sebelum masuk ke kolam IPAL dan Taat belum memasang alat ukur debit EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
79 79
B.
Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air
Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL 2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten Lombok Timur 3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri minyak goreng 4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi. 1. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan. 2. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian, kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup. III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan 100%
No. 1.
Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan
2.
Ketaatan terhadap pelaporan
100%
3.
Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu Emisi
100%
4.
Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu Emisi
100%
5.
Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang dipersyaratkan
Taat
Keterangan ο· Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasi gliserin, 2 unit genset ο· Seluruh sumber emisi sudah dipantau Semua parameter dari hasil pemantauan semua sumber emisi sudah dilaporkan sesuai peraturan Parameter yang dipantau dari semua sumber emisi sudah sesuai peraturan Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi Semua cerobong sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana sampling
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
2
80
B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007. 2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku. 3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku.. 4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3) A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pengelolaan Limbah B3 Penyimpanan Sementara
Status Perizinan ο
No. Surat
Masa Berlaku
Keterangan
315 Tahun 2009 7 Desember 2009
3 Tahun
SK diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur. TPS limbah B3 berupa gudang.
B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011) Jenis Limbah
Satuan
A. Sumber Dari Proses Produksi Reject product solid Ton WWTP sludge Ton Expire Product Ton
Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum Dikelola
30.15 11.72 30.89
30.15 11.72 30.89
0 0 0
Perlakuan
Diangkut oleh PT. Elmusonsetindo dan PT. Environmate Technology International
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi Oli bekas Ton 0.3 0.3 0 TPS Limbah B3 Lampu TL Bekas Ton 0.0034 0.0034 0 TPS Limbah B3 Botol bekas reagent Ton 0.1 0.1 0 TPS Limbah B3 TOTAL Ton 73.1634 73.1634 0 Persentase % 100 100 0 Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak pengangkut/pengumpul/pengolah berizin. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
3
81
C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum Keterangan pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat Penyimpanan Sementara 100 β Penaatan terhadap izin 100 β pengelolaan limbah B3 Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status perizinan pengelolaan limbah B3 Pelaksanaan ketentuan dalam Izin a. Pemenuhan Ketentuan Teknis b. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate, emisi insinerator, dll Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3 Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi Limbah B3 Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Taat ο ο
Belum Taat -
ο
-
-
-
-
-
ο
-
ο
-
-
-
ο
-
Keterangan
E. Kesimpulan PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan 1. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah memilki izin 2. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang masih berlaku 3. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi : o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan o Jumlah / berat limbah yang dikelola o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III, dll) o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3 Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra 4. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
4
82
V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN) A Rekapitulasi Hasil Penilaian No.
Tahapan
1.
Penambangan
2. 3. 4.
Lokasi
Blok Lanut (Rasik;Riska) Waste Dump Penimbunan Olimpic Penimbunan Waste Dump Nala Reklamasi Blok Lanut JUMLAH DATA
Nilai Total
X β₯ 80
98
1
96
1
96 96 4
1 1 4
55 < x < 80
X β€ 55
Keterangan Taat Taat Taat Taat Taat
B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan. C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
5
83
LAMPIRAN 6 FORMAT REKAPITULASI RAPORT SEMENTARA A. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Nama Perusahaan
:
Jenis Industri
:
Lokasi kegiatan
:
Periode Evaluasi
:
PT. AAA β¦β¦β¦β¦ Kab./Kota β¦.. ,Provinsi β¦β¦. 1 Juli 2010 - 30 Juni 2011
I.
Ketaatan Terhadap Titik Penaatan
a.
Jumlah Outlet Air Limbah
:
β¦.
b.
Jumlah Outlet yang dipantau
:
β¦.
Tingkat Ketaatan
:
β¦.%
Keterangan: 1. Row Jumlah Outlet Air Limbah berisi jumlah seluruh outlet pembuangan air limbah yang dimiliki perusahaan. 2. Row Jumlah Outlet yang dipantau berisi jumlah outlet pembuangan air limbah yang dipantau oleh perusahaan. 3. Row Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah outlet yang dipantau dibagi dengan jumlah outlet air limbah yang dimiliki perusahaan. II.
Ketaatan Terhadap Parameter Pemantauan / Pelaporan / Pemenuhan Baku Mutu
PARAMETER
No.
1 2 3
Nama Outlet (titik penaatan)
PELAPORAN
Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin
Jumlah Paramater Pemantauan
2
Outlet Oil Catcher A Outlet Oil Catcher B Outlet Oil Catcher C Tingkat Ketaatan
PEMENUHAN BAKU MUTU Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 %< x<= 500%)
Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%)
Tingkat Ketaatan
COD
6
0
50%
100%
TDS
0
0
100%
100%
H2S
0
0
100%
Tingkat Ketaatan
Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin
Jumlah data yang dilaporkan
Tingkat Ketaatan
2
100%
12
12
100%
2
2
100%
12
12
2
2
100%
12
12
100%
100%
Parameter
50%
84
Ket.
KETERANGAN: A. KOLOM PARAMETER 1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah. 2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin. 3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan jumlah parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin. 5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah. B. KOLOM PELAPORAN 1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah. C. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU 1. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet). 2. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500%. 3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500%. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu dengan jumlah data yang dilaporkan. 5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
85
TINGKAT KETAATAN Ketaatan Terhadap Pemantauan
100%
Ketaatan Terhadap Pelaporan
100%
Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu
50%
KETERANGAN: 1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah. 2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah. 3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah. III.
No. 1. 2. 3. 4.
5.
Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
Pengelolaan Limbah Cair Perusahaan mempunyai ijin pembuangan air limbah Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dengan saluran limpahan air hujan Saluran pembuangan limbah cair kedap air Tidak melakukan pengenceran termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair Perusahaan mempunyai alat ukur debit dan berfungsi dengan baik
6.
Mengukur debit harian
7.
Mengukur pH harian
Sudah Taat β
Belum Taat
Keterangan
β β β -
Tidak diwajibkan
-
Tidak diwajibkan Tidak diwajibkan
KETERANGAN: Beri tanda β sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.
86
IV.
Hasil Pemantauan KLH/BLH PEMANTAUAN I
No.
Nama Outlet (titik penaatan)
Parameter
Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%)
Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%)
PEMANTAUAN II Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < = 500%)
Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%)
Jumlah KETERANGAN: Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah: 1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap outlet). 2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu. 3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan I. 4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan I. 5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan II. 6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari 500% untuk pemantauan II.
87
B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Nama Perusahaan
:
Jenis Industri
:
Lokasi kegiatan
:
Periode Evaluasi
:
PT. AAA β¦. Kab./Kota β¦..., Provinsi β¦.. β¦β¦
I.
Ketaatan Terhadap Titik Penaatan
A.
Sumber Emisi Proses Produksi
No.
Sumber Emisi
Tingkat Ketaatan
a.
Jumlah Cerobong
β¦
b.
Jumlah Cerobong yang dipertimbangkan dalam PROPER
β¦
c.
Jumlah Cerobong yang dipantau
β¦
d.
Jumlah tipe sumber emisi
β¦
B.
Keterangan
β¦%
Sumber Emisi Pembakaran Dalam (Genset)
No.
Sumber Emisi
Tingkat Ketaatan
a.
Jumlah Genset
β¦
b.
Jumlah Genset dengan Kapasitas @ >=1 MW
β¦
c.
Total Kapasitas Genset (MW)
β¦
Jumlah Genset yang dipertimbangkan dalam PROPER
β¦
d.
Jumlah Genset yang dipantau
β¦
e.
Pemantauan mewakili semua tipe emisi
β¦
Keterangan
β¦%
88
II.
Tingkat Ketaatan Terhadap Parameter, Pelaporan dan Pemenuhan Baku Mutu PARAMETER
No.
1
2
TIPE EMISI
NAMA CEROBONG
Genset
Proses
PELAPORAN
JUMLAH PARAMETER
PERATURAN
PERATURAN
PELAPORAN
TINGKAT KETAATAN
2
2
2
PEMEHUHAN BAKU MUTU
PELAPORAN NOx
TINGKAT KETAATAN CO
TINGKAT KETAATAN
100%
2
2
2
2
100%
100%
100%
100%
2
100%
2
2
2
2
100%
100%
100%
100%
4
4
100%
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
4
4
100%
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
SOx
TINGKAT KETAATAN
TINGKAT KETAATAN NOx
NOx
SOx
Opa sitas
TINGKAT KETAATAN SOx
Opa sitas
Engine/Genset
8
8
100%
Proses
2
2
100%
β¦%
KETERANGAN: A. KOLOM PARAMETER 1. Kolom Tipe Emisi berisi tentang Tipe Emisi (mesin pembakaran dalam/proses produksi). 2. Kolom Nama Cerobong yang dipantau berisi nama/kode cerobong yang dipantau. 3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan berdasarkan peraturan dan data yang dilaporkan. 4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin. B. KOLOM PELAPORAN 1. Kolom peraturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan peraturan dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 2. Kolom pelaporan berisi tentang jumlah data parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
89
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian PROPER. 4. Row Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan. D. KOLOM PEMENUHAN BAKU MUTU 1. Kolom Parameter berisi jumlah parameter emisi yang melebihi baku mutu (cantumkan data parameter emisi udara yang melebihi baku mutu paling tinggi untuk tiap cerobong dalam prosentase). 2. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase data yang tidak memenuhi baku mutu.
III.
Tingkat Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu DATA TIDAK MEMENUHI BAKU MUTU
No.
TIPE EMISI
NAMA CEROBONG
100 % < = X < 500 % SOx
1
Engine
Partikulat
> 500 %
NOx
CO
NOx
CO
0
0
Opasitas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TINGKAT KETAATAN
Partikulat
Opasitas
E-1 (compressor SP PBM Barat) E-1 (genset SP1 Gunung Kemala) E-2 (genset SP1 Gunung Kemala)
2
Proses
Boiler
0
0
0
0
0
0
0
Glycol Dehydrator
0
0
0
0
0
0
0
Engine
0
Proses
0
100%
0 0
0
0
0
0
100%
KETERANGAN: Isi kolom data parameter yang tidak memenuhi baku mutu apakah melebihi 100 % < x < 500% atau lebih dari 500%.
90
IV. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis Pengelolaan Emisi Udara Mempunyai cerobong emisi Cerobong dilengkapi dengan lubang sampel sesuai Kepdal No. 205/1996 Cerobong dilengkapi dengan pagar pengaman Cerobong dilengkapi dengan lantai kerja Cerobong dilengkapi dengan tangga Cerobong emisi dilengkapi dengan peralatan CEMS Peralatan CEM berfungsi dengan baik
Sudah Taat β
Belum Taat
Keterangan
β β β β -
Tidak diwajibkan Tidak diwajibkan
KETERANGAN: Beri tanda β sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.
91
LAMPIRAN 7 FORMAT RAPOR FINAL
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN
Nama Perusahaan
:
PT ...
Jenis Industri
:
Minyak Goreng
Lokasi Kegiatan
:
KABUPATEN LOMBOK TENGGARA BARAT
Peringkat
:
TIMUR,
PROVINSI
NUSA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2012 92
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN Periode 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012 Nama Perusahaan Jenis Industri Lokasi Kegiatan
: : :
PT ... Minyak Goreng KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
I. AMDAL No. 1.
Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/1999 Memiliki dokumen AMDAL/UKL-UPL.
Penaatan
Taat
2.
Melaporkan Pelaksanaan RKL-RPL/UKL-UPL
Tidak Taat
Keterangan Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKLUPL/2008 disetujui oleh Kepala Dinas Lingkunga Hidup, Pertambangan dan Energi Kabupaten Lombok Timur Belum melaporkan secara rutin pelaksanaan UKL-UPL
II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air No. 1. 2. 3.
4.
5. 6.
Pengelolaan Limbah Cair Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan Ketaatan terhadap pelaporan
Penaatan Keterangan 100% Perusahaan mempunyai satu titik outlet IPAL sudah dilakukan pemantauan Sepanjang masa evaluasi parameter 87% TSS dua bulan tidak dilaporkan Ketaatan terhadap parameter Baku 100% Parameter yang dipantau sudah lengkap Mutu sesuai dengan Permen LH No 04 Tahun 2010 Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Hasil swapantau yang dilaporkan 87% Mutu memenuhi baku mutu namun hasil pemantauan KLH melebihi baku mutu > 500%BMAL untuk parameter minyak lemak Izin pembuangan No Tidak 660.31/2875/203.2/2010 namun sudah Ketaatan terhadap Izin Taat habis masa berlakunya pada tanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis Ditemukan bypass dari saluran Tidak sebelum masuk ke kolam IPAL dan Taat belum memasang alat ukur debit
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
93
93
B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah, izin dan ketentuan teknis, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku CI. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 5. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL 6. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten Lombok Timur 7. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri minyak goreng 8. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi. 3. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan. 4. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian, kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup. III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan 100%
No. 1.
Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan
2.
Ketaatan terhadap pelaporan
100%
3.
Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu Emisi
100%
4.
Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu Emisi
100%
5.
Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang dipersyaratkan
Taat
Keterangan ο· Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasi gliserin, 2 unit genset ο· Seluruh sumber emisi sudah dipantau Semua parameter dari hasil pemantauan semua sumber emisi sudah dilaporkan sesuai peraturan Parameter yang dipantau dari semua sumber emisi sudah sesuai peraturan Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi Semua cerobong sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana sampling
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
2
94
B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan taat terhadap pemenuhan titik penaatan pemantauan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan 6. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boile r, Heather yang aktif dengan parameter dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007. 7. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku. 8. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku.. 9. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 10. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3) A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pengelolaan Limbah B3 Penyimpanan Sementara
Status Perizinan ο
No. Surat
Masa Berlaku
Keterangan
315 Tahun 2009 7 Desember 2009
3 Tahun
SK diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur. TPS limbah B3 berupa gudang.
B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Neraca Limbah B3 Periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011) Jenis Limbah
Satuan
A. Sumber Dari Proses Produksi Reject product solid Ton WWTP sludge Ton Expire Product Ton
Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum Dikelola
30.15 11.72 30.89
30.15 11.72 30.89
0 0 0
Perlakuan
Diangkut oleh PT. Elmusonsetindo dan PT. Environmate Technology International
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi Oli bekas Ton 0.3 0.3 0 TPS Limbah B3 Lampu TL Bekas Ton 0.0034 0.0034 0 TPS Limbah B3 Botol bekas reagent Ton 0.1 0.1 0 TPS Limbah B3 TOTAL Ton 73.1634 73.1634 0 Persentase % 100 100 0 Ket : Mulai bulan Januari 2011, pengangkutan limbah B3 hanya dilakukan oleh PT. Environmate Technology International (ETI). 99% limbah yang dihasilkan dilakukan pengelolaan lanjutan dengan dikirim ke pihak pengangkut/pengumpul/pengolah berizin. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
3
95
C. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum Keterangan pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat Penyimpanan Sementara 100 β Penaatan terhadap izin 100 β pengelolaan limbah B3 Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
D. Ringkasan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun No. 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan Status perizinan pengelolaan limbah B3 Pelaksanaan ketentuan dalam Izin c. Pemenuhan Ketentuan Teknis d. Pemenuhan Baku Mutu, antara lain : eachate, emisi insinerator, dll Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu, antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan limbah B3 Penanganan tindak lanjut kegiatan open dumping, open burning, pengelolaan tumpahan dan tanah terkontaminasi Limbah B3 Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Taat ο ο
Belum Taat -
ο
-
-
-
-
-
ο
-
ο
-
-
-
ο
-
Keterangan
E. Kesimpulan PT. Angin Ribut, secara umum telah melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. F. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan 5. Agar tetap menempatkan seluruh limbah B3 yang dihasilkan pada TPS limbah B3 yang telah memilki izin 6. Agar memastikan bahwa pihak pengangkut/pengumpul/pengolah limbah B3 memiliki izin yang masih berlaku 7. Tetap melakukan pencatatan dan melaporkan neraca seluruh limbah B3 yang meliputi : o Jumlah / berat limbah yang dihasilkan o Jumlah / berat limbah yang dikelola o Pengelolaan lanjutan limbah B3 yang disimpan (dimanfaatkan, dikirim ke pihak ke-III, dll) o Waktu tinggal limbah B3 di Tempat penyimpanan limbah B3 Secara rutin triwulanan ke KLH u.p. Deputi Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi NTB Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, dan Pusat Pengelolaan Ekoregional Balinusra 8. Memprioritaskan upaya 4R (reduce, reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3. EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
4
96
V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN) A Rekapitulasi Hasil Penilaian No.
Tahapan
1.
Penambangan
2. 3. 4.
Lokasi
Blok Lanut (Rasik;Riska) Waste Dump Penimbunan Olimpic Penimbunan Waste Dump Nala Reklamasi Blok Lanut JUMLAH DATA
Nilai Total
X β₯ 80
98
1
96
1
96 96 4
1 1 4
55 < x < 80
X β€ 55
Keterangan Taat Taat Taat Taat Taat
B Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Perusahaan telah Taat dalam Aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan. C Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan Perusahaan agar mempertahankan kinerja aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE 1 Juli 2011 β 30 Juni 2012
PT .....
5
97