PETUNJUK PRAKTIKUM MANAJEMEN AGROBISNIS
LABORATORIUM AGROBISNIS BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UGM 2016
1
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan diktat Manajemen Agrobisnis ini dapat terselesaikan dengan baik. Diktat ini disusun dengan harapan untuk membantu kelancaran kegiatan praktikum Manajemen Agrobisnis. Kegiatan praktikum lapangan meliputi : manajemen pengadaan bahan baku / faktor produksi, pengoperasian dan pengawasan produksi, manajemen pasca panen dan pemasaran. Sehingga mahasiswa dapat memperoleh gambaran lengkap aplikasi Manajemen Agrobisnis pada industri peternakan di Indonesia. Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan diktat. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan, agar di masa yang akan datang terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas diktat Manajemen Agrobisnis menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga dengan terselesaikannya diktat praktikum Manajemen Agrobisnis, dapat memberikan manfaat bagi praktikan pada khususnya dan semua pihak pada umumnya. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu proses penyusunan diktat ini.
Yogyakarta, Februari 2016
Tim Dosen dan Asisten SosEk
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3 TATA TERTIB .............................................................................................................. 5 PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN AGROBISNIS ........................................... 5 KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN ................................................................... 6 Pendahuluan ............................................................................................................... 6 Tujuan ........................................................................................................................ 6 Lokasi ......................................................................................................................... 6 Pelaksanaan ................................................................................................................ 6 Pengumpulan Data ..................................................................................................... 6 Waktu ......................................................................................................................... 6 Tema Bahasan ............................................................................................................ 7 Laporan Praktikum Lapangan .................................................................................... 7 Sistem Penilaian Kegiatan Praktek Lapangan ........................................................... 7 FORMAT LAPORAN ................................................................................................... 8 Garis-garis Besar Program Pelaksanaan Praktikum ...................................................... 9 Manajemen Agrobisnis .................................................................................................. 9 Materi Asistensi I ......................................................................................................... 11 Manajemen Pengadaan Bahan Baku (aktivitas hulu) .................................................. 11 Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi (aktivitas on farm) ................. 11 Sistem Agrobisnis Pada Perusahaan ........................................................................ 12 Struktur Organisasi .................................................................................................. 12 Tipe struktur organisasi............................................................................................ 12 Contoh pertanyaan : Organisasi ............................................................................... 13 Perencanaan Produksi dalam Agrobisnis ................................................................. 14 Proses Produksi ................................................................................................ 16 Manajemen Produksi ....................................................................................... 16 Tipe Produksi ........................................................................................................... 16 Pengendalian Proses Produksi dalam Agrobisnis .................................................... 17 Materi Asistensi II........................................................................................................ 19 Manajemen Pasca Panen dan Pemasaran ..................................................................... 19 (aktivitas hilir).............................................................................................................. 19 3
Penanganan Pasca Panen ......................................................................................... 19 Jenis-jenis standarisasi ............................................................................................. 20 Diversifikasi Produk ................................................................................................ 20 Tataniaga Produk yang Dihasilkan Perusahaan ........................................................... 22 Lembaga Tataniaga .................................................................................................. 22 Saluran / Jalur Tataniaga .......................................................................................... 23 Daftar Pustaka .............................................................................................................. 25 Daftar Perusahaan ........................................................................................................ 26 Pendampingan Pelaksanaan Praktikum ....................................................................... 28 Contact Person Asisten ................................................................................................ 29 Catatan ......................................................................................................................... 30
4
TATA TERTIB
PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN AGROBISNIS
1.
Seluruh rangkaian acara kegiatan praktikum wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah MANAJEMEN AGROBISNIS.
2.
Bagi mahasiswa yang mengulang kuliah diwajibkan mengikuti seluruh acara praktikum termasuk kunjungan ke industri peternakan, kecuali bagi mahasiswa yang telah mengikuti praktikum kunjungan pada industri peternakan sebelumnya.
3.
Demi kelancaran pelaksanaan praktikum, praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum acara asistensi, General Pretest, praktikum dan responsi dimulai.
4.
Apabila tidak mengikuti salah satu rangkaian acara praktikum (asistensi, praktikum, general pretest, diskusi, responsi), maka harus membuat izin yang diserahkan kepada asisten dan WAJIB mengikuti acara susulan. Khusus untuk praktek lapangan kunjungan ke industri peternakan praktikan WAJIB mengikutinya. Bagi yang tidak mengikuti akan mendapatkan nilai TL.
5.
Pembuatan laporan diberikan waktu 1 minggu setelah acara kunjungan ke industri peternakan. Keterlambatan pengumpulan laporan hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan pengurangan nilai.
6.
Berpakaian rapi dan sopan, menggunakan baju berkerah dan sepatu tertutup dalam mengikuti semua acara praktikum.
7.
Dilarang merokok, berbuat tidak sopan, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum.
8.
Menghormati dan berlaku sopan terhadap sesama praktikan, asisten, dosen.
9.
Asisten berhak menegur, memperingatkan, dan memberi sanksi kepada praktikan yang dianggap menggangu pelaksanaan praktikum.
10. Ketentuan lain yang belum tercantum akan diberitahukan kemudian.
5
KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN
Pendahuluan Praktikum lapangan Manajemen Agrobisnis adalah bagian yang tak terpisahkan dari mata kuliah Manajemen Agrobisnis yang merupakan mata kuliah wajib di Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan
Tujuan Praktikum lapangan bertujuan agar mahasiswa Fakultas Peternakan UGM: a.
Mengetahui peranan dan pengelolaan masing-masing subsistem dalam sistem agrobisnis serta pengorganisasiannya.
b.
Mengetahui manajemen pengadaan bahan baku
c.
Mengetahui manajemen pengoperasian dalam bidang agrobisnis dan pengendalian proses produksi
d.
Mengetahui manajemen pasca panen dan pemasaran
Lokasi Praktikum lapangan dilaksanakan di perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis.
Pelaksanaan Praktikum Manajemen Agrobisnis meliputi asistensi, general pretest, kunjungan lapangan, diskusi, dan responsi. Pemberian asistensi dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Selanjutnya diadakan general pretest dan pengarahan pembuatan kuesioner oleh asisten. Dengan demikian praktikan akan memperoleh gambaran situasi pengelolaan agrobisnis di wilayah lokasi praktek lapangan.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung menggunakan kuesioner kepada pihak perusahaan yang bersangkutan mengenai sejarah dan organisasi perusahaan, manajemen pengadaan bahan baku, manajemen pengoperasian dan pengawasan produksi, manajemen pasca panen dan pemasaran.
Waktu Praktikum lapangan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 6
Tema Bahasan Tema bahasan dalam praktek lapangan ini adalah: 1. Manajemen pengadaan bahan baku / faktor produksi 2. Pengoperasian dan pengawasan produksi 3. Manajemen pasca panen dan pemasaran
Laporan Praktikum Lapangan Hasil praktikum lapangan dituangkan dalam bentuk laporan yang berupa paper atas pengarahan Dosen atau Asisten Pembimbing Lapangan. Cara penulisan laporan dengan menggunakan pedoman penulisan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Praktek Lapangan dan disesuaikan dengan format laporan. Laporan diketik satu setengah spasi pada kertas HVS ukuran kwarto dengan kertas Buffalo sebagai cover yang dapat diambil di Bagian Sosial Ekonomi Peternakan. Setiap kelompok membuat laporan sebanyak dua buah untuk Bagian Sosial Ekonomi Peternakan dan perusahaan yang bersangkutan. Laporan Praktikum Lapangan ini dipertanggungjawabkan dalam bentuk responsi hasil praktek lapangan (secara individu).
Sistem Penilaian Kegiatan Praktek Lapangan Kegiatan Praktek Lapangan terdiri dari beberapa acara yang memberikan kontribusi penilaian sebesar 30% dari keseluruhan matakuliah, yaitu:
1.
Asistensi
10%
2.
General pretest
10%
3.
Kunjungan lapangan
20%
4.
Diskusi
5%
5.
Laporan
25%
6.
Responsi
30%
Kehilangan salah satu nilai dari acara-acara tersebut di atas akan mengakibatkan kehilangan nilai praktikum secara keseluruhan.
7
FORMAT LAPORAN HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Praktek Lapangan Metode BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan Keadaan Perusahaan Saat ini Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Bidang Usaha BAB III. MANAJEMEN AGROBISNIS PADA PERUSAHAAN Hubungan subsistem pada perusahaan Manajemen pengadaan bahan baku dan pengorganisasian Manajemen pengoperasian dan pengawasan produksi Manajemen pasca panen dan pemasaran BAB IV. PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
8
Garis-garis Besar Program Pelaksanaan Praktikum Manajemen Agrobisnis Mg
Tanggal
I-II
8 Feb – 18 Feb 2016
III
Senin, 22 Februari
Pokok Acara Praktikum Survey lokasi dan pendaftaran nama kelompok
Sub Pokok Acara Praktikum Mencari lokasi praktikum lapangan pada industri peternakan
Jumlah (jam) 7-8 jam/mg
Asistensi I
Manajemen pengadaan bahan baku (aktivitas hulu)
1,5 jam III (13.00- (mhs 14.30) ganjil) dan IV (genap)
III
Selasa, 23 Asistensi II Februari
III
Jumat, 26 Februari
General Pretest
IV
29 Februari– 4 Maret
Pengarahan
VVII
5–26 Maret
Kunjungan lapangan
Manajemen Pengoperasian dan pengawasan produksi (aktivitas on farm) Manajemen pasca panen dan pemasaran (aktivitas hilir)
Ruang
1,5 jam III (13.00- (mhs 14.30) ganjil) dan IV (genap) Uji kemampuan 1 jam III kognitif pada materi (13.00- (mhs asistensi 14.00) ganjil) dan IV (genap) Penjelasan 2 jam III pelaksanaan (mhs praktikum, ganjil) pembuatan dan IV kuesioner, dan (genap) laporan Pengumpulan data primer tentang : 1. 1. Profil perusahaan dan organisasi 2. 2. Perencanaan, operasi, dan pengawasan produksi 3. 3. Spesifikasi produk, penetapan 9
4-5 jam/mg
Koordinator Tim dosen(PIC : Dr Tri Anggraeni K) dan asisten Asisten
Assisten
Asisten
Asisten
Asisten
VIII- 28 MaretIX 08 April X 09 April – 17 April
harga, distribusi , dan promosi Ujian Tengah Semester Kunjungan lapangan
Pengumpulan data primer tentang : 1. Profil perusahaan dan organisasi 2. Perencanaan , operasi, dan pengawasan produksi 3.Spesifikasi produk, penetapan harga, distribusi , dan promosi Entry data dan Tabulasi hasil wawancara di perusahaan Konsultasi dan diskusi pembuatan laporan
XI
18–22 April
Penyusunan laporan
XII
25-29 April
Penyusunan laporan
XIII
5 Mei
XIV
9–13 Mei
Pengumpulan Laporan Responsi/Post Test
4-5 jam/ mg
Asisten
4-5 jam
Asisten
4-5 jam
Asisten
Asisten Presentasi hasil 15 kunjungan lapangan mnt/klp
III (mhs ganjil) dan IV (genap)
Asisten
UJIAN AKHIR SEMESTER Keterangan : Dosen Pembimbing : 4 orang 1. Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, SU. 2. Dr. Ir. Rini Widiati, MS. 3. Dr. Tri Anggraini Kusumastuti, SP., M.P. 4. Dr. Ir. Suci Paramitasari S., MM. Asisten Koordinator
: Sinta Puspita Sari
Anggota
: Maya Kurnia Kusuma
Taufik Ismail
Lintang Gia Purwashanti
Swastian Ganick
Wahyu Wijayanti
Hendri Fatchurahman
Travelia Febrin 10
Materi Asistensi I Manajemen Pengadaan Bahan Baku (aktivitas hulu) Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi (aktivitas on farm)
I. Gambaran umum Macam badan usaha yang biasa dijalankan pada industri peternakan meliputi : 1. Perusahaan perorangan Dimiliki seorang individu. Pemilik menjalankan manajemen, memikul semua resiko, dan menikmati sendiri semua keuntungan yang diperoleh. Contoh : Peternakan Kambing Sahabat Alam Sejati 2. CV (persekutuan komanditer) CV adalah asosiasi 2 orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan sebagai milik bersama guna mendapatkan laba dengan ikatan perjanjian akan tanggungjawab masing-masing orang. Contoh : CV Adlan Agrinusa, CV Tamto Mandiri, CV Marlin Brothers 3. Firma (Fa) Firma merupakan persekutuan bagi mereka yang menjalankan perusahaan di bawah nama bersama. Contoh : Firma Surya Dairy Farm 4. PT (Perseroan Terbatas) Merupakan kumpulan orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh : PT Indmira, PT Sari Husada Generasi Mahardika 5. Koperasi Koperasi
adalah
organisasi
ekonomi
rakyat
yang
berwatak
sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan. Contoh : Koperasi Susu Warga Mulya, Koperasi Peternakan Sarono Makmur
Hal yang ditanyakan tentang kondisi potensi industri peternakan : Nama Perusahaan Alamat (Lokasi usaha)
11
No Izin Usaha Bentuk Perusahaan Pendiri I Pemilik Perusahaan Sejarah Perusahaan Kapan berdiri (tgI,bl,th) Latar belakang pendirian Visi (tujuan umum) Misi (tujuan khusus) Bidang usaha yang dijalankan Perkembangan perusahaan saat ini -
satu lokasi, ada cabang lain, dll sebutkan
-
perkembangan unit usaha yang dijalankan
II. Sistem Agrobisnis Pada Perusahaan 1. Jelaskan bagaimana keterkaitan subsistem agrobisnis yang dijalankan pada perusahaan 2. Perusahaan masuk dalam subsistem agrobisnis hulu, budidaya, hilir / pengolahan, atau subsistem penyedia jasa / pendukung?. 3. Gambarkan hubungan subsistem yang dijalankan perusahaan dengan subsistem yang lain dalam suatu sistem agrobisnis (disesuaikan dengan kondisi riil yang dijalankan perusahaan).
III. Struktur Organisasi Organisasi hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik, supaya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama. Tipe struktur organisasi Berdasarkan prinsip organisasi, tipe utama struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu : 1. Organisasi lini /departemen, struktur dimana garis wewenang hanya satu, sederhana dan jelas (top down) cocok untuk agrobisnis kecil. 2. Organisasi staf seperti organisasi lini , ada tempat bagi para ahli /spesialis/konsultan tetapi tidak diberi wewenang . 3. Organisasi fungsional digunakan untuk mengatasi masalah terkait 12
4. Pembenturan wewenang staf ahli dengan memberi mereka wewenang yang sesuai dengan bidang keahliannya. Contoh pertanyaan : Organisasi 1. Bagaimana bentuk struktur organisasi pada perusahaan atau tiap unit usaha? 2. Bagaimana hubungan struktur organisasi unit dengan struktur organisasi pusat dan hubungan antar organisasi unit/departemen? 3. Apa saja upaya yang dilakukan unit usaha agar tugas masing-masing karyawan menjadi satu kesatuan yang terpadu. 4. Berapa jumlah karyawan yang ditempatkan pada perusahaan atau masing-masing unit usaha dan apakah sudah mencukupi kebutuhan perusahaan 5. Bagaimana proses penyampaian perintah /delegasi wewenang dari atasan ke bawahan 6. Apakah terdapat hambatan dalam proses penyampaian perintah, jika ada jelaskan dan bagaimana cara mengatasi. 7. Pernahkah terjadi konflik dalam perusahaan, jika pernah apa sumber permasalahannya dan bagaimana pemecahan masalah tersebut? IV. Manajemen Pengadaan Bahan Baku 1. Jenis bahan baku atau faktor produksi atau input : Bahan baku dapat berupa pakan, DOC, kandang, vaksin, obat-obatan, peralatan produksi, tenaga kerja, dll. 2. Asal bahan baku : Bahan baku dapat berasal dari pasar terdekat, dalam kota, atau luar kota, dll. 3. Cara Pengadaan dan Harga Bahan Baku : Pengadaan bahan baku dilakukan dengan cara membeli dengan harga tertentu atau memproduksi sendiri. V. Manajemen Pengoperasian dan Manajemen Produksi Manajemen Produksi berhubungan dengan aktivitas hulu yang dilakukan sebelum suatu proses produksi dimulai meliputi perencanaan input produksi yaitu modal, produk , bahan baku, dan tenaga kerja. 1. Modal Sebelum mulai suatu usaha didirikan maka perlu diketahui sumber permodalan untuk menjalankan usaha. Hal yang harus diperhitungkan : Asal/ sumber modal (modal sendiri, pinjaman, atau bantuan permodalan) Besar modal awal untuk usaha dan diujudkan dalam bentuk apa
13
2. Perancangan / Design Produk Hal yang ditanyakan ; Jenis produk (ternak hidup, olahan) Alasan pemilihan produk Ada /tidaknya teknologi pada design produk Peramalan produksi dan harga jual (buat grafik/trend perkembangan produksi dan harga jual produk dalam periode tertentu minimal 1 bulan) dan jelaskan pada periode kapan terjadi penurunan atau peningkatan produksi dan harga produk. 3. Pengadaan Bahan Baku Perencanaan bahan baku meliputi :
macam bahan baku yang digunakan,
jumlah /ketersediaan bahan baku yang diperlukan,
sumber/asal bahan baku beserta harganya , dan
asal supplier untuk menjamin kontinuitas produk.
4. Perencanaan dan pengelolaan input tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja
Deskripsi kerja (tugas dan tanggungjawab)
Spesifikasi kerja (persyaratan kerja meliputi persyaratan
fisik, umur,
pendidikan, skill, dll)
Cara penarikan tenaga kerja
Cara seleksi tenaga kerja
Sistem kompensasi tenaga kerja (upah harian/mingguan / bulanan )
Upah insentif (bonus,komisi),
Pembagian laba
VI. Perencanaan Produksi dalam Agrobisnis 1. Merancang produk. Karakteristik atau ciri-ciri produk yang dirancang akan mempengaruhi rancangan (design) sistem produksi dan sistem operasi. Material yang digunakan di dalam memproduksi suatu produk tertentu akan berpengaruh terhadap tipe mesin, peralatan yang sesuai dengan bentuk produk, bagaimana mengatur tenaga kerja sehingga dapat merangkai produk dengan baik.
14
2. Perencanaan kapasitas dan merancang proses. Para manajer operasi harus memikirkan berapa besar akan memproduksi barang/jasa dan bagaimana cara memproduksinya. Perencanaan kapasitas sangat tergantung pada sumberdaya yang dimiliki, skala ekonomi dan pasar yang dikuasai. 3. Pemilihan lokasi. Suatu perusahaan dalam menentukan lokasi pabrik paling tidak harus mengacu pada beberapa faktor yaitu: 1) sumber bahan baku, 2) ketersediaaan tenaga kerja, 3) lokasi pasar, dan 4) insentif khusus yang tersedia, sebagai contoh tersedianya fasilitas umum jalan TOL dan sebagainya. 4. Perencanaan tata letak/Lay out dan fasilitasnya. Perencanaan tata letak pabrik pada dasarnya berguna untuk mempermudah dalam hal penanganan bahan baku/sumberdaya dan proses produksi. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam sistem produksi, antara lain : 1) Meningkatkan output produksi per satuan unit input 2) Mengurangi waktu tunggu 3) Mengurangi proses pemindahan bahan 4) Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dan sebagainya) 5) Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi 6) Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran aktivitas dalam proses produksi. 5. Menyusun tugas dan mengorganisasikan tugas. Pemilihan proses produksi secara langsung mempengaruhi jumlah dan tingkat kemampuan personel yang dibutuhkan. Beberapa masalah utama yang dihadapi manajer di bagian ini adalah membangun dan menggunakan standard kerja, mengorganisasi pekerjaan, peranan masing-masing personel agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 6. Koordinasi sumberdaya produksi dan permintaan. Manajer dapat mengambil langkah operasi jangka pendek yang efisien dibanding perencanaan jangka menengah yang telah dibuat sebelumnya untuk mengantisipasi penyesuaian sumberdaya produksi dengan adanya perubahan permintaan produk. Sebagai contoh, dengan cara mengkoordinasi kembali personel
yang ada, atau dengan
menyewa/menambah tenaga kerja, pelatihan, lembur, penjadwalan kembali proses produksi dan sub kontrak pekerjaan yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. 7. Perencanaan penjaminan mutu produk. Organisasi bisnis harus mempunyai pemikiran bahwa mutu produk yang dihasilkan merupakan komponen dari strategi. Namun demikian mutu produk yang dihasilkan 15
berhubungan dengan biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu dalam dalam rangka menjamin mutu produk dengan biaya yang dapat dihemat harus mempertimbangkan (1) design produk, (2) tipe peralatan yang digunakan, (3) cara merawat peralatan, (4) kualitas dan pelatihan para pekerja, (5) kualitas dan penanganan bahan baku, dan (6) prosedur pengujian dan evaluasi mutu produk. 8. Mengelola material dan penyimpanan. Dalam jangka pendek manajer operasi harus selalu memikirkan pengelolaan material dan penyimpanan, penjadwalan operasi dan personelnya. Dalam hal ini manajer harus membuat perencanaan tentang material apa yang harus dibeli, dari mana suplai nya/penjualnya, kapan membelinya, dan bagaimana cara membelinya. 9. Penjadwalan personel, peralatan dan pekerjaan. Kegiatan manajemen disinni meliputi penjadwalan personel, penggunaan mesinmesin, tugas-tugas dalam proses produksi. Perencanaan penjadwalan personel, penggunaan peralatan dan pekerjaan yang tepat akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penghematan biaya produksi. VII.
Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi
1. Proses Produksi Serangkaian prosedur dan kegiatan/aktivitas yang terjadi dalam penciptaan produk/jasa. Oleh karena itu untuk menghasilkan produk/jasa yang sesuai perlu direncanakan dan dikelola proses produksinya (Manajemen Produksi). 2. Manajemen Produksi Rangkaian keputusan/kebijakan pengelolaan guna mendukung proses produksi. Oleh karena itu manajemen produksi terkait dengan Interaksi pekerja, bahan dan mesin , Pengendalian biaya dan waktu, dan Penataan lokasi fasilitas sehingga produksi dapat dikatakan sebagai sistem yang menyeluruh untuk menghasilkan produk/jasa. Oleh karena itu dalam rangka mengelola proses produksi perlu ditetapkan/direncanakan tipe produksinya dan dikendalikan agar hasil sesuai dengan tujuannya. Tipe Produksi a. Berkesinambungan : Arus masukan berlangsung terus melalu sistem yang ditetapkan standar (distandarisasi) untuk menghasilkan keluaran yang sama. Sebagai contoh : Produksi telur ayam ras, Produksi daging ayam broiler, dan Produksi pakan ternak yang terus menerus.
16
b. Terputus-putus : Proses produksi dengan (a) keluaran berbeda-beda, (b) prosedur berubah-ubah, dan (c) masukan berubah-ubah.
Sebagai contoh : Pengolahan susu
menjadi keju, mentega dan ice cream. 3. Pengendalian Proses Produksi dalam Agrobisnis Secara ringkas pengendalian produksi paling tidak harus dilaksanakan terhadap : (a) pembelian, (b) persediaan, (c) penjadwalan, dan (d) mutu produk. a. Pembelian Dalam agrobisnis, pembelian produk terdiri dari tiga jenis, yaitu : 1) Pembelian produk untuk pemrosesan. Sebagai contoh perusahaan sosis/bakso daging sapi melakukan pembelian daging sapi untuk diproses menjadi sosis, bakso dan abon. Demikian juga pada perusahaan pakan ternak pembelian produk sebagai bahan baku berupa jagung, bekatul, tepung ikan dan berbagai produk lainnya untuk di proses menjadi pakan yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap untuk ternak. 2) Produk untuk dijual kembali. Sebagai gambaran perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran susu bubuk, susu pasteurisasi, sosis, bakso dan lain-lain. Perusahaan melakukan pembelian produk-produk tersebut untuk dijual kembali. 3) Produk yang digunakan langsung, misalnya pembelian pakan ternak pada perusahaan budidaya sapi atau ayam ras. b. Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan sangat terkait erat dengan pengendalian pembelian. Kuantitas persediaan yang besar akan memakan biaya penyimpanan dan pemilikan yang besar pula. Manajer produksi agrobisnis seharusnya berupaya untuk selalu menghitung persediannya secara akurat sehingga dapat mengingatkan departemen pembelian apabila mereka membutuhkan persediaan yang lebih banyak dan dengan demikian mereka dapat membaca kecenderungan perputaran persediaan (inventory turnover). c. Pengendalian Penjadwalan. Implementasi pengoperasian produksi dalam agrobisnis terkait dengan pencapaian tujuan yang efektif dan efisien dibatasi oleh waktu. Metode penjadwalan (schedulling) yang digunakan agrobisnis tergantung pada ukuran dan kompleksitas operasinya. Perusahan kecil cenderung memiliki metode penjadwalan yang relatif sederhana dan bersifat tuntas. Akan tetapi pada perusahaan besar sering terdapat apa yang disebut sebagai “model jaringan kerja”. Diantaranya dua yang paling terkenal adalah Teknik peninjauan evaluasi program / program evaluation review technique (TPEP/PERT) dan MJK/CPM (critical path method) dan
17
metode probabilistic. Metode-metode tersebut dapat di pelajari dari buku “Project Manajement” dalam N. Mingus (2004) dan buku-buku manajemen proyek lainnya. d. Pengendalian Mutu Ada dua macam pengendalian mutu:, yaitu pengendalian masukan dan pengendalian keluaran. Disini kita hanya akan melihat sekilas mengenai pengendalian keluaran (output) sedangkan pengendalian masukan sudah diuraikan pada sub bab sebelumnya. Pedoman kunci dalam pengendalian mutu adalah : 1) memeriksa sekurang – kurangya sejumlah sampel untuk menjamin mutu, 2) kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan, dan 3) jumlah retur produk yang telah didistribusikan kepada konsumen. Pengecekan langsung
juga dapat mengungkapkan kekeliruan
berlarut – larut dalam produksi yang dapat perusahaan.
18
sebelum
terjadi
mendatangkan kerugian yang besar bagi
Materi Asistensi II Manajemen Pasca Panen dan Pemasaran (aktivitas hilir) Sesudah diketahui manajemen produksi mulai dari perencanaan sampai pengawasan produksi yaitu jumlah ketersediaan bahan baku atau input produksi maka perlu dilanjutkan dengan analisis laporan keuangan secara sederhana untuk kontrol terhadap pengadaan bahan baku. Laporan keuangan yang dimaksud adalah mengetahui aset (kepemilikan perusahaan baik itu berbentuk barang bergerak ataupun barang tetap) yang disebut dengan biaya investasi, biaya tetap maupun operasinal yang dikeluarkan oleh perusahaan serta penerimaan yang diperoleh dari cabang usaha yang dijalankan. Perhitungan pendapatan = (Total penerimaan – total biaya) per periode waktu. Sebagai contoh usaha ayam broiler : penerimaan = hasil penjualan ayam umur panen (jumlah ayam terjual * harga per ekor) biaya investasi = lahan, kandang (luas * harga per meter) per periode waktu. biaya tetap = pengadaan DOC (Rp/ekor), listrik dan air (Rp/bulan) per periode waktu. biaya variabel = pakan obat, vaksin, tenaga kerja (Rp) per periode waktu. unit analisis pada perhitungan pendapatan bisa dalam bentuk rupiah/tahun, rupiah/ekor, atau rupiah/perusahaan. Analisis pendapatan secara skematis dapat dituliskan dalam bentuk tabel. I. Penanganan Pasca Panen a. Ada tidaknya standarisasi dan grading b. Macam teknologi atau bentuk nilai guna untuk menambah kualitas produk c. Ada tidaknya diferrensiasi produk dan atau diversifikasi produk d. Pengemasan, merk dagang e. Jaminan atau garansi jika terjadi kerusakan produk 1. Standarisasi dan Grading Standarisasi penetapan suatu ukuran atau ketentuan mutu yang diterima umun berdasar ciri produk baik dari sisi ukuran, bentuk, warna dan lain-lain. Grading
mengelompokkan produk berdasar bobot agar memudahkan proses
pemanenan, menghindari selisih bobot badan yang mencolok, serta menjamin produk yang diberikan kepada konsumen telah memenuhi klasifikasi.
19
Jenis-jenis standarisasi a. Standarisasi khusus : Dilakukan oleh perusahaan bersangkutan khusus untuk kepentingan sendiri (misalnya rasa, aroma, kemasan pada susu Indomilk). b. Standar umum / kualitas : Dilakukan untuk diikuti oleh seluruh perusahaan. Standar ini ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen, badan khusus misalnya lembaga konsumen atau persetujuan bersama. c.
Standar jual : Menetapkan jumlah tertentu suatu barang dalam bungkus (unit atau volume).
d.
Standar ukuran : Ditetapkan oleh pemerintah, badan khusus atau persetujuan.
2. Diversifikasi Produk Suatu usaha yang dilakukan untuk menganekaragamkan jenis produk yang bertujuan untuk memperluas pangsa pasar sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Contoh : Daging sapi diolah menjadi berbagai produk, yaitu bakso, nugget, sosis, sate, kornet, dll. 3. Perencanaan pemasaran Prakiraan penjualan (buatlah peramalan jumlah produk yang terjual dalam periode tertentu minimal 1
bulan ) dan jelaskan pada periode kapan terjadi penurunan atau
peningkatan permintaan produk. Buatlah analisis persaingan / SWOT Analisis (kekuatan perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada perusahaan dan buatlah strategi untuk kemampuan bersaing ) sebagai masukan bagi perusahaan 4. Kebijaksanaan pemasaran Produk -
Asal pembelian produk
-
Asal supplier produk
-
Bagaimana cara yang dilakukan untuk
-
penanggulangan apabila terjadi over produksi
-
ataupun kelangkaan barang?
Harga Cara penetapan harga jual produk ( berdasar harga pasar, berdasar biaya produksi atau harga asosiasi ) dan alasan penetapan harga jual Distribusi -
Bagaimana alur atau saluran pemasaran dan produk-produk yang dihasilkan di perusahaan?
-
Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan dalam pelaksanaan pemasaran? 20
-
Apabila terjadi kerusakan pada saat pengiriman barang, yang menanggung bebannya siapa?
-
Bagaimana cara untuk menjaring konsumen di tengah persaingan perdagangan yang ketat?
-
Di daerah mana distribusi pemasaran barang-barangnya?
-
Apa resiko dan kegiatan pemasaran barang-barang tersebut?
-
Bagaimana atau dengan apa pengangkutan atau transport distribusi dilakukan?
-
Apakah ada asuransi dalam kegiatan?
-
Konsumen potensial (pelanggan tetap), konsumen yang dituju (segmen pasar)
Distribusi Produk Strategi saluran atau distribusi pemasaran merupakan salah satu hal penting pada kebijaksanaan tempat yang harus dilakukan yaitu mendesain saluran pemasaran dan mengimplementasikannya. Proses desain meliputi segmentasi pasar, identifikasi posisi, pemilihan target dan menetapkan saluran baru atau memperbaiki saluran yang ada. Berbagai alternatif saluran dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan oleh pemasar dengan catatan bahwa terdapat kesesuaian saluran terhadap produk dan persyaratan pelanggan dan juga perbandingan harga jual dan biaya distribusi. Analisis rantai saluran dapat digunakan untuk membantu menggambarkan saluran mana yang digunakan pada tahap tertentu, seperti tahap pembelian atau proses pengiriman produk. Sebagai langkah akhir, perusahaan harus memprediksikan saluran mana yang akan dipilih. Kebijakan penyaluran atau distribusi, keputusan saluran akan mempengaruhi 2 hal, yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan Ada beberapa alternatif yang biasa dipilih peternak
dalam distribusi produk
peternakan yaitu: a)
Produsen → Konsumen
b)
Produsen → Pedagang eceran → Konsumen
c)
Produsen → Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
d)
Produsen → Agen /pedagang pengumpul → Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
21
5. Tataniaga Produk yang Dihasilkan Perusahaan Lembaga Tataniaga Lembaga tataniaga adalah pihak yang menjalankan fungsi tataniaga. Lembaga tataniaga dapat terdiri dari perseorangan atau kelompok. Masing-masing lembaga tataniaga dapat menjalankan satu atau beberapa tugas tataniaga sekaligus. Alasan utama penggunaan jasa perantara tataniaga adalah karena mereka dapat membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Menurut Kotler (1990) guna memenuhi kegiatan-kegiatan serta penampungan produksi diperlukan kelembagaan dengan jaringan-jaringan yang mampu melaksanakan pemenuhan kepuasan manusia. Unsur yang terlibat dalam tataniaga yaitu produsen, konsumen, dan lembaga perantara (Limbong dan Sitorus, 1985). Contoh lembaga-lembaga tataniaga a. Pengumpul, adalah mereka yang aktif membeli dan mengmpulkan barang dari produsen di daerah produksi dan menjualnya ke pedagang perantara berikutnya dan jarang menjual kepada kkonsumen akhir, contoh : pengumpul ayam kampung, ayam layer afkir, ayam broiler, susu (koperasi), telur (ayam/itik/burung puyuh), sapi dan kambing. b. Pengolah, adalah mereka yang melakukan pengolahan terhadap produk-produk peternakan sehingga menjadi barang jadi maupun setengah jadi, untuk selanjutnya disalurkan kepada konsumen atau perantara berikutnya. Dibedakan menjadi : 1)
Pengolah barang setengah jadi, seperti : jagal sapi / Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Ayam (RPA).
2)
Pengolah barang jadi, contoh : a) Daging sapi/ayam : abon, sosis, dendeng, daging asap, corned beef, bakso, ayam goreng, ayam bakar, itik goreng, dll. b) Kulit / tanduk : pabrik kulit, pengrajin kulit / tanduk, pengusaha krupuk rambak, dll. c) Kotoran ternak : pembuatan pupuk jadi (sapi / ayam) d) Telur : telur asin (itik), pembuat roti, makanan siap saji dari telur, dan lain-lain. e) Susu : pasteurisasi, yoghurt (susu fermentasi), keju, es krim, susu kuda liar, dan lain-lain.
22
f) Pakan ternak : hijauan (tebon / rendeng), konsentrat, bahan konsentrat (pabrik tepung ikan), probiotik (starbio, EM-4, dll) Saluran / Jalur Tataniaga Urut-urutan lembaga tataniaga yang harus dilalui oleh produsen peternakan dari tempat berproduksi sampai ke konsumen disebut saluran tataniaga. Satu jenis produk dimungkinkan mempunyai lebih dari satu macam saluran tataniaga. Buckhl dalam Kottler (1990) mendefinisikan saluran tataniaga sebagai suatu saluran yang digunakan oleh seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan atau fungsi tataniaga untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen. Snodgrass dan Wallance (1975) berpendapat jalur tataniaga komoditi hasil pertanian pada umumnya memerlukan model yang relatif pendek sesuai dengan sifatnya yang mudah rusak, tidak tahan lama serta memakan tempat. Namun demikian oleh Purcell (1979) dikatakan bahwa bila dalam penanganan komoditi tersebut dapat diproses atau diolah lebih lanjut sesungguhnya jalur tataniaga yang panjangpun dapat ditempuh. Jalur tataniaga akan efisien bila masing-masing lembaga dalam jalur tataniaga mendapatkan bagian proporsi yang merata. Semakin panjang saluran tataniaga yang dilalui suatu mata dagangan semakin besar biaya tataniaga yang dikeluarkan serta keuntungan yang diperoleh dari masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses penyaluran barang tersebut (Hadijah, 1986).
Contoh 1. Tataniaga Sapi Potong Peternak
: merupakan produsen yang menghasilkan produk berupa ternak sapi, dengan harga jual di tingkat peternak.
Blantik desa
: tugas yang dikerjakan adalah membawa ke pedagang lokal dan lain-lain. Harga jual/upah?
Pedagang lokal
: tugasnya adalah mengangkut, menyimpan, dsb. Biaya? (berapa hari memberi makan). Harga jual?
Pasar hewan
: tugasnya mencari/mendatangkan
pembeli (fungsi pertukaran). Biaya
angkut, karcis pasar, upah untuk pembantu pedagang. Harga jual? Jagal
: fungsinya adalah mengolah (menyembelih) komoditas ternak yang diperjualbelikan. Biaya (pengolahan, transportasi, dll). Harga jual?
23
Margin Tataniaga Margin tataniaga adalah perbedaan harga konsumen akhir untuk suatu produk dengan harga yang diterima produsen untuk produk yang sama. Margin meliputi biaya tataniaga dan keuntungan yang didapat oleh pedagang perantara mulai dari produsen/peternak sampai dengan pedagang eceran. Margin tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut : M = Pk – Pp Keterangan : M
= margin tataniaga (Rp)
Pk
= harga di tingkat konsumen akhir (Rp)
Pp
= harga di tingkat produsen (Rp)
Jika hanya menemui 1 lembaga tataniaga saja , sehingga harga jual dari 1 tahap sekaligus menjadi harga beli untuk tahap berikutnya. M = Pk –Pg Keterangan : M = margin tataniaga (Rp) Pk = harga jual (Rp) Pg = harga beli + total biaya tetap dan biaya variabel Semakin kecil margin tataniaga tidak menjamin sistem tataniaga efisien apabila mengecilnya
margin
disertai
dengan
menurunnya
kepuasan
konsumen.
Dengan
membandingkan margin tataniaga yang diperoleh dari berbagai saluran tataniaga yang akan dapat dilihat sampai sejauh mana efektivitas pasar tersebut 6. Komunikasi -
Apakah media yang digunakan untuk promosi ? (website,leaflet,brosur, mouth to mouth ,pameran, dll)
-
Apakah ada peran petugas khusus untuk promosi (Research/ Development/ Teknikal Service)
24
Daftar Pustaka Cliff, R. dan K. Ricketts. 2009. Agribusiness : Fundamentals and Applications 2nd. Edition. Delmar Cengage Learning. NY. USA. Downey, D. And S. P, Erickson. 1987. Agribusiness Management. 2nd Edition, McGraw-Hill 297 Book Co. Inc. New York. Widiati, R. dan T. A. Kusumastuti. 2013. Manajemen Agrobisnis : Aplikasi pada Industri Peternakan. PT Citra Gama Sakti. Yogyakarta.
25
Daftar Perusahaan No
Nama Perusahaan
Alamat
Profil
Waktu Kunjungan
1.
Jogja Ice Cream
Jalan Raya Tajem, Maguwoharjo, Sleman
Produksi dan Pemasaran Ice Cream
Sabtu, 27 Februari 2016 (08.00 WIB – selesai)
2.
Sahabat Alam Sejati
Bromonilan RT 8 RW 3, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Peternakan Kambing etawa, pembibitan, pengolahan susu kambing dan pemasaran.
Minggu, 06 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
3.
PT Indmira
Jalan Kaliurang km 16,3, Pakem, Daerah Istimewa Yogyakarta
Produsen pupuk organik, nutrisi hewan dan bahan-bahan perbaikan ekosistem
Selasa, 08 Maret 2016 (13.00 WIB – selesai)
4.
Bhumi Nararya Farm
Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman
Breeding , fattening, trading kambing
Jumat, 11 Maret 2016 (13.30 WIB – selesai)
5.
Jogja Telur
Mlati, Sleman, Yogyakarta
Pemasaran dan grosir telur
Sabtu, 12 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
6.
Berkah Bukit Turgo
Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman
Trading sapi potong
Minggu, 13 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai
7.
Sahabat Ternak
Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
Budidaya kambing etawa. Bibit Kambing PE, Susu Kambing Etawa
Selasa, 15 Maret 2016 (13.00 WIB – selesai)
8.
CV Adlan Agrinusa
Kemirikebo, Girikerto, Turi,
Peternakan Kambing Perah
Jumat, 18 Maret 2016
26
(13.00 WIB – selesai)
Sleman, Yogyakarta
9.
Manding (Pak Danang)
Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta
Kerajinan Kulit
Sabtu, 19 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
10.
Manding (Pak Rusman)
Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta
Kerajinan Kulit
Sabtu, 19 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
11.
Sinar Andhini
Jalan Kaliurang KM 19, Sleman, Yogyakarta
Trading, Pemotongan, Pengolahan daging sapi
Minggu, 20 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
12.
Sari Ecco
Jalan Wijaya Kusuma Nomor 1 dan 2B, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta
Pengolahan daging
Minggu, 20 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
13.
CV Tamto Mandiri
Nganggring, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
Pengolahan Susu kambing bubuk
Sabtu, 26 Maret 2016 (08.00 WIB – selesai)
14.
Koperasi Susu Warga Mulya
Jl. Palagan Tentara Pelajar, Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
Peternakan sapi perah, koperasi susu, pengolahan susu pasteurisasi
Sabtu, 16 April 2016 (09.00 WIB – selesai)
15.
Sari Andhini
Gondangan
Trading, Pemotongan, Pengolahan daging sapi
Jumat, 15 April (13.00 WIB selesai )
27
Pendampingan Pelaksanaan Praktikum
Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, SU. Lintang Gia Purwashanti
: Jogja Ice Cream Sinar Andhini
Hendri Fatchurahman
: PT Indmira Kerajinan Kulit Manding
Dr. Ir. Rini Widiati, MS. Taufik Ismail
: Bhumi Nararya Farm Kerajinan Kulit Manding
Wahyu Wijayanti
: Sari Ecco Koperasi Susu Warga Mulya
Dr. Tri Anggraini Kusumastuti, SP., M.P. Sinta Puspita Sari
: Sahabat Alam Sejati Jogja Telur
Maya Kurnia Kusuma
: Sahabat Ternak CV Tamto Mandiri
Dr. Ir. Suci Paramitasari S., MM. Swastian Ganick
: Sari Andhini Berkah Bukit Turgo
Travelia Febrin
: CV Adlan Agrinusa
28
Contact Person Asisten
No.
Nama
CP
1.
Swastian Ganicka
085717322569
2.
Taufik Ismail
085641622420
3.
Hendri Fatchurahman
082141447949
4.
Travelia Febrin
085729155625
5.
Sinta Puspita Sari
085710285859
6.
Maya Kurnia Kusuma
085643497970
7.
Lintang Gia Purwashanti
085747032231
8.
Wahyu Wijayanti
085868978434
29
Catatan
30