Kingdom News 21 July 2013
Perubahan Paradigma Dengan Respon Yang Benar Sermon by Pdt. Yosua Gunawan - Article source http://rockmalang.blogspot.sg
D
alam kehidupan kita di dunia sangat dipengaruhi oleh cara pandang kita secara pribadi. Cara pandang di tentukan dari setiap keadaan yang ada disekitar kita sehingga akan menimbulkan kesimpulan yang akan menjadi sebuah paradigma atau pola pikir dari seseorang. Selain itu cara pandang kita mempengaruhi setiap tindakan yang akan kita lakukan. Begitu juga dengan pertobatan yang kita alami dalam kehidupan kekristenan kita. Dalam pertobatan kekristenan dibutuhkan metanoia yaitu perubahan pola pikir dan menaklukkannya kepada pola pikir Kristus yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Karena melalui hal inilah yang akan menentukan respon dari seseorang untuk bertindak menentukan sesuatu yang baik dalam proses pertobatannya sehingga menjauhkan diri kita dari kehidupan lama kita. Di dalam Yohanes 5:1–16 dijelaskan mengenai sebuah cara pandang dan respon menurut Alkitab yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika kita baca di dalam Yohanes 5:1–5, disana dijelaskan
mengenai kisah seorang yang sakit selama 38 tahun lamanya, dimana dia selalu terlambat masuk kedalam kolam betesda, dimana kolam tersebut sanggup memberikan kesembuhan ketika permukaan airnya di goncangkan oleh malaikat, tetapi tidak ada yang tahu kapan kolam tersebut akan digoncangkan sehingga sewaktu-waktu kolam tersebut bergoncang harus segera masuk kedalam kolam tersebut sehingga dapat menerima kesembuhan langsung pada saat itu juga. Tetapi orang yang sakit selama 38 tahun tersebut selalu terlambat untuk masuk kedalam kolam sehingga dia tidak pernah menerima kesembuhan. Dari kisah ini dapat kita simpulkan bahwa kita sebenarnya dekat dengan setiap kemurahan yang terjadi di dalam kehidupan kita tetapi kita tidak pernah sanggup dalam menggapainya, itu dikarenakan diri kita sendiri yang kurang berusaha untuk menggapainya. Begitu juga dalam kehidupan kekristenan kita dimana kita sudah menjadi Kristen atau percaya Tuhan, tetapi banyak dari kita tidak mengalami hal tersebut sehingga kita tidak bersambung ke halaman 3...
autumn of extraordinary favor Leviticus 26:9 “I will look on you with favor and fruitful and increase your numbers, and I will keep my covenant with you.” (NIV) Imamat 26:9 “Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.” kingdomnews 02
weeklydevotional
sambungan dari halaman 2...
menerima janji Tuhan yang sudah di janjikan oleh Tuhan kedalam kehidupan kita. Jika kita baca di dalam Yohanes 5:6–9, dimana dalam penggalan ayat tersebut diceritakan bahwa orang yang sakit tersebut ketika di datangi oleh Tuhan Yesus, dia menyampaikan kepada Tuhan mengenai sakitnya yang selama 38 tahun tidak sembuh yang dikarenakan dia selalu terlambat untuk masuk kedalam kolam sehingga dia menyalahkan orang lain karena orang lain tidak mau membantunya untuk masuk kedalam kolam tersebut. Selain itu, bisa juga dikarenakan dia terlalu nyaman dengan kondisi sakitnya yang sudah 38 tahun lamanya. Dan ini adalah pola pikir yang salah dimana dia tidak berusaha dan selalu menyalahkan keadaan yang ada. Tetapi Yesus berkata “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Seketika itu juga, orang yang menderita sakit tersebut langsung menerima kesembuhan dari Tuhan. Dari kisah tersebut diatas, menggambarkan bahwa Tuhan sanggup menolong kita dan menyelamatkan kita tanpa dibatasi oleh cara atau metode yang sudah dibuat oleh manusia karena Tuhan mempunyai caranya sendiri dan tidak sesuai dengan metode atau cara yang sudah ada. Maka dari itu hendaklah kita senantiasa percaya dan menggantungkan diri kita kepada Tuhan dan mengikuti setiap caracaranya Tuhan yang mampu membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jadi, milikilah paradigma yang benar di dalam Tuhan. Pelajaran dari paradigma yang salah, jangan mencoba me-manusiakan Tuhan dan dan men-Tuhan kan manusia. Begitu juga dengan kehidupan kita, jangan punya mentalitas yang salah yaitu pasif dan cenderung menyalahkan orang lain. Di kisah selanjutnya yang terdapat di dalam Yohanes 5:10-13, dimana di dalam ayat tersebut menjelaskan mengenai kisah selanjutnya dari orang yang sakit 38 tahun lamanya. Dimana pada saat orang sakit tersebut disembuhkan
adalah hari sabat. Dimana di hari sabat tidak boleh melakukan aktifitas apapun juga, tetapi Yesus malah melakukan kesembuhan kepada orang tersebut sehingga orang sakit tersebut di intimidasi oleh orang lain dan dia menyalahkan Tuhan Yesus karena menurut dia, dia yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk mengangkat tilam, bangkit dan berdiri seperti yang di tulis di dalam Yohanes5:11 yang menyebutkan “Akan tetapi ia menjawab mereka: ‘Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.’”. Kadang tidak kita sadari bahwa diri kita juga sama dengan orang sakit tersebut, dimana kita sudah ditolong oleh Tuhan tetapi kita tidak pernah mengucap syukur oleh pertolongan Tuhan yang sudah terjadi di dalam kehidupan kita. Terdapat kisah yang berbeda yang terdapat di dalam Yohanes 9:17, 24 -25, 30-33, dimana dari ayat tersebut menceritakan mengenai orang buta yang juga disembuhkan oleh Tuhan Yesus, dia juga disembuhkan tetapi dia tidak peduli dengan intimidasi yang ada disekelilingnya, dan dia tetap menyebut Tuhan Yesus sebagai seorang nabi. Walaupun banyak orang-orang yang ada di sekitar dia yang mencemoohnya tetapi dia tetap memuliakan Tuhan. Begitu juga dengan diri kita, dimana kita harus tetap berani memuliakan Tuhan dan mengakui Tuhan dimanapun kita berada sehingga nama Tuhan dimuliakan serta siap membayar harga untuk Tuhan. Perlu kita ketahui bahwa INJIL yang SEJATI bukanlah mujizat kesembuhan fisik, tetapi KESEMBUHAN ROHANI dimana orang SADAR akan dosa dan BERTOBAT. Dikisah yang terakhir di dalam Yohanes 5:14-16, dimana kisah tersebut adalah mengenai orang sakit 38 tahun tersebut yang mengalami sukacita yang luar biasa, “Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: ‘Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya 03 kingdomnews
weeklydevotional
padamu jangan terjadi yang lebih buruk.’ Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orangorang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.’ Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab
mereka, kata-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.’” Dari ayat tersebut sangat jelas tersirat bahwa Yesus dimuliakan oleh orang sakit tersebut, dan ini dikarenakan dia memiliki pola pikir yang benar di dalam Tuhan dan mengalami perubahan paradigma sehingga dia memiliki respon yang benar di dalam Tuhan. Jadi milikilah paradigma yang benar dan beresponlah yang benar sesuai dengan kebenaran Tuhan yang memerdekakan.
“Faith means believing that blessing never fails to follow obedience, no matter the sacrifice” ~ Beth Moore
HARGAI YANG TERABAIKAN
K
etika bermaksud menancapkan PAKU dengan sebuah PALU, seorang pria melukai JEMPOL TANGANNYA sendiri saat pukulannya meleset. Mendengar hal itu, seorang temannya bermaksud berempati dengan mengatakan: “Kau sedang sial rupanya.” Anehnya, pria itu menjawab: “Tidak, aku tidak sial. Aku justru merasa BERUNTUNG, karena dengan kejadian itu, aku jadi bisa MENGHARGAI jempol tanganku. Sebelumnya, aku tidak menyadari, betapa BERNILAINYA jempol tanganku ini. Pada hari pertama setelah kecelakaan itu, aku menghitung. Ternyata ada 257 hal yang aku gunakan dengan jempolku setiap hari. Tanpa adanya kecelakaan itu, aku mungkin tak akan pernah menyadari betapa PENTING jempol tanganku.” Acapkali, kita juga seperti pria itu. Kita
tidak pernah atau jarang menghargai sesuatu sampai kita KEHILANGANNYA. Misalnya, anggota tubuh kita, pasangan kita, orang tua, anak, saudara, sahabat, pekerjaan, harta benda, bahkan sampai pembantu rumah tangga yang kita punyai. Semua itu kita anggap sewajarnya dan sudah sepantasnya kita miliki. Kita jarang mengucap SYUKUR atas karunia-NYA itu. Ketika hal-hal itu tak ada, kita baru merasa kehilangan, karena menyadari FUNGSINYA. Kita harus belajar MENGHARGAI hal-hal yang nampaknya BIASA-BIASA saja. Jangan tunggu sampai semuanya hilang dari genggaman kita. Ketika kita mau merenung sejenak, sesungguhnya, semua KARUNIA itu tidak ada yang biasa-biasa saja. Semuanya sungguh ISTIMEWA, sebab Tuhan itu LUAR BIASA.
“What seems to us a bitter trials are often blessings in disguise” ~ Oscar Wilde kingdomnews 04
weeklydevotional
Save my fork
T
here was a woman who had been diagnosed with a terminal illness and had been given three months to live. So as she was getting her things “in order”, she contacted her pastor and had him come to her house to discuss certain aspects of her final wishes. She told him which songs she wanted sung at the service, what scriptures she would like read, and what outfit she wanted to be buried in. The woman also requested to be buried with her favorite Bible. Everything was in order and the pastor was preparing to leave when the woman suddenly remembered something very important to her. “There’s one more thing,” she said excitedly. “What’s that?” came the pastor’s reply. “This is very important,” the woman continued. “I want to be buried with a fork in my right hand.” The pastor stood looking at the woman, not knowing quite what to say. “That surprises you, doesn’t it?” the woman asked. “Well, to be honest, I’m puzzled by the request,” said the pastor. The woman explained. “In all my years of attending church socials and potluck dinners, I always remember that when the dishes of the main course were being cleared, someone would inevitably lean over and say, ‘Keep your fork’. It was my favorite part because I knew that something better was coming...like
velvety chocolate cake or deep-dish apple pie. Something wonderful, and with substance! So, I just want people to see me there in that casket with a fork in my hand and I want them to wonder ‘What’s with the fork?’ Then I want you to tell them: ‘Keep your fork....the best is yet to come.’” The pastor’s eyes welled up with tears of joy as he hugged the woman goodbye. He knew this would be one of the last times he would see her before her death. But he also knew that the woman had a better grasp of heaven than he did. She knew that something better was coming. At the funeral people were walking by the woman’s casket and they saw the pretty dress she was wearing, another favorite Bible, and the fork placed in her right hand. Over and over, the pastor heard the question, “What’s with the fork?” And over and over he smiled. During his message, the pastor told the people of the conversation he had with the woman shortly before she died. He also told them about the fork and about what it symbolized to her. The pastor told the people how he could not stop thinking about the fork and told them that they probably would not be able to stop thinking about it either. He was right. So the next time you reach down for your fork, let it remind you ever so gently, that the best is yet to come!
10 kata-kata mutiara 1. Dalam diri ORANG LAIN, carilah dulu SIFATSIFAT BAIKNYA. Dalam DIRI SENDIRI, carilah SIFAT-SIFAT BURUK 2. SUKSES tanpa KEHORMATAN, adalah hidangan tanpa bumbu, yang akan memuaskan RASA LAPAR anda, tapi tidak akan enak
3. Kata-kata yang KASAR, tidak dapat meremukkan tulang, tapi itu dapat meremukkan HATI 4.Tidak ada orang yang menerima kehormatan karena MEMINTA. KEHORMATAN diberikan kepada mereka yang sanggup MEMBERI 05 kingdomnews
weeklydevotional
5. Guru yang biasa akan BERCERITA. Guru yang baik akan MENJELASKAN. Guru yang agung, akan memberikan INSPIRASI. 6. Nilai seseorang itu ditentukan dari KEBERANIANNYA memikul TANGGUNG JAWAB, MENCINTAI HIDUP dan PEKERJAANNYA. 7. Betapapun BERBAKATNYA seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi
maksimum jika TIDAK DISIPLIN. 8. Orang berani adalah orang yang berani MENGAMBIL JALAN yang tidak dilalui oleh kebanyakan orang. 9. Tuhan tak pernah memberi KESUKSESAN yang mengorbankan KELUARGA 10. Jangan pernah MELARIKAN DIRI, jangan pernah LETIH dan jangan pernah PUTUS ASA.
SELF REFLECTION
I AM THANKFUL For the wife who says it’s hot dogs tonight because she is home with me, and NOT OUT WITH SOMEONE ELSE. For the husband who is on the sofa being a couch potato, because he is home with me and NOT OUT AT THE BARS. For the teenager who is complaining about doing dishes because it means she is at home, NOT ON THE STREETS. For the taxes I pay because it means I AM EMPLOYED. For the mess to clean after a party because it means I HAVE BEEN SURROUNDED BY FRIENDS. For the clothes that fit a little too snug because it means I HAVE ENOUGH TO EAT. For my shadow that watches me work because it means I AM OUT IN THE SUNSHINE For a lawn that needs mowing, windows that need cleaning, and gutters that need
kingdomnews 06
fixing because it means I HAVE A HOME. For all the complaining I hear about the government because it means WE HAVE FREEDOM OF SPEECH. For the parking spot I find at the far end of the parking lot because it means I AM CAPABLE OF WALKING AND I HAVE BEEN BLESSED WITH TRANSPORTATION. For my huge heating bill because it means I AM WARM. For the lady behind me in church who sings off key because it means I CAN HEAR. For the pile of laundry and ironing because it means I HAVE CLOTHES TO WEAR. For weariness and aching muscles at the end of the day because it means I HAVE BEEN CAPABLE OF WORKING HARD. For the alarm that goes off in the early morning hours because it means I AM ALIVE. THANK YOU GOD
infogereja
ABOUT
ROCK MINISTRY SINGAPORE SUNDAY SERVICE Sunday, 10.00 AM Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 YOUTH SERVICE Saturday, 05.00 PM Chandra +65 9876 1781 or Andre +65 8296 6730 CHILDREN’S CHURCH Sunday, 10.30 AM Alink +65 90664130 WOMEN GATHERING 2nd & 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) Ferdi +65 8510 7534 PRAYER MEETING Saturday, 12.30 PM Coronation Rd 21A (kediaman bapak gembala) Ida +65 9234 9771
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM ABRAHAM Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Wednesday, 07.30 PM KM DANIEL Ervita +65 8173 9355 Every Friday, 07.30 PM KM JOHN THE BAPTIST Lenny +65 9457 7470 (Ang Mo Kio) KM DAVID Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM SAMUEL Chandra +65 9876 1781 (Braddell) KM JOSEPH Alink +65 9066 4130 KM WOODLANDS Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands)
For more information: Email:
[email protected] | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378 Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313) 07 kingdomnews