PERUBAHAN KEKUATAN KOMPRESI DENTAL PLASTER YANG DICAMPUR DENGAN NACl DALAM BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI
1
Ishak Yan Aipipidely Vonny N. S. Wowor 3 Jimmy Abidjulu
2
1
Kandidat Skripsi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Ilmu Material Kedokteran Gigi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email:
[email protected] Abstract: Dental plaster is a type of sedimentary rock formed from limestone and chemically dissolved sulfate in the soil to form calcium sulfate (CaSO4 ). Dental plaster of the natural compound is generally a stable form of CaSO4 2H2O . Water contained in dental plaster water is not free but united by water molecules hence the nature of the universe is dental plaster is stable. If dental plaster hemihydrate reacts with water, the water molecules in the dental plaster back to the original amount. As a result of this reaction, the heat stored in dental plaster hemihydrate will be issued and the molecules of a separate dental plaster ( for burning ) reunite to form stable CaSO4 2H2O. This was an experimental study which aimed to test the compression strength of dental plaster mixed with NaCl in various concentrations. There were 3 samples to be tested. The results showed that at 0.5 % concentration of 7.06 MPa, at 1% 6.90 MPa, at 1.5% 12.23 MPa, at 2% 10.06 MPa, at 3 % 6.33 MPa, at 4% 4.42 MPa, and at control 8.63 MPa. At the concentration of 1.5 % as compared to the other concentrations, the use of electron - electron bound to each other from hemihydrate powder and the NaCl resulting in a stable chemical bonds that can increase the strengthness of compressed dental plaster mixed with 1.5 % NaCl. Conclusion: Dental plaster mixed with NaCl 4% had the lowest strengthness while dental plaster mixed with NaCl 1.5% had the highest strengthness. Keywords: dental plaster, NaCl, compression tools Abstrak: Dental plaster merupakan jenis batuan endapan yang terbentuk secara kimiawi dari kapur dan sulfat yang larut dalam tanah membentuk calcium sulfat (CaSO 4 ), dental plaster yang dari alam umumnya merupakan senyawa stabil berbentuk CaSO4 2H 2 O. Air yang terkandung dalam dental plaster itu bukan berbentuk air bebas tetapi air yang bersatu dengan molekulnya sehingga dental plaster alam bersifat stabil. Bila dental plaster hemihidrat bereaksi dengan air maka molekul air di dalam dental plaster kembali ke jumlah semula. Akibat reaksi ini, panas yang tersimpan dalam dental plaster hemihidrat akan dikeluarkan dan molekul-molekul dental plaster yang terpisah (karena pembakaran) bersatu kembali ke bentuk stabil CaSO 4 2H 2 O. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menguji kekuatan kompresi dental plaster yang dicampur dengan NaCl dalam berbagai variasi konsentrasi. Terdapat 3 sampel untuk diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi NaCl 0,5% kekuatan dental plaster 7,06 MPa; 1% 6,90 MPa; 1,5% 12,23 MPa; 2% 10,06 MPa; 3% 6,33 MPa; 4% 4,42 MPa; dan kontrol 8,63 MPa. Hasil pada konsentrasi 1,5% dibandingkan dengan kosentrasi lainya dikarenakan adanya pemakaian elektron-elektron yang saling terikat dari bubuk hemihidrat dan NaCl tersebut, sehingga terjadi ikatan-ikatan kimia stabil yang dapat menambah kekerasan atau
kekuatan kompresi dari dental plaster tersebut saat dicampur dengan konsentrasi NaCl 1,5%. Simpulan: Campuran dental plaster dengan NaCl 4% memiliki kekuatan terendah sedangkan dengan NaCl 1,5% memiliki kekuatan tertinggi. Kata kunci: dental plaster, NaCl, alat kompresi
Dental plaster ialah jenis batuan
besar, dan bahan yang biasa digunakan
endapan yang terbentuk secara kimiawi
yakni dental plaster. Kekuatan kompresi
dari kapur dan sulfat yang larut dalam
dari produk dental plaster
tanah membentuk calcium sulfat (CaSO 4 ).
besar bila dibandingkan dengan dental
Dental plaster yang berasal dari alam
stone.
umumnya
merupakan
stabil
perbedaan bentuk partikel bubuk dari
berbentuk
CaSO4
yang
keduanya.1,2 Kekuatan kompresi lebih
terkandung dalam dental plaster itu bukan
besar yang dimiliki dental stone membuat
air bebas tetapi air yang bersatu dengan
gipsum ini dipilih untuk digunakan dalam
molekulnya sehingga sifat dari dental
pembuatan model rahang. Namun dalam
plaster alam adalah bersifat stabil. Akibat
praktek di klinik, operator seringkali
reaksi ini, panas yang tersimpan dalam
dipersulit dengan habisnya persediaan
dental plaster hemihidrat akan dikeluarkan
dental
dan molekul-molekul dental plaster yang
pengecoran
terpisah
bersatu
pengecoran sering tidak dapat ditunda
kembali ke bentuk stabil CaSO 4 2H 2 O. Ini
dikarenakan cetakan rahang tersebut tidak
berarti dental plaster mengeras setelah
bisa dibiarkan teralu lama pada suhu
diberi air dan dapat digunakan sebagai
kamar
tujuan konstruksi atau sebagainya. Melalui
terjadinya perubahan dimensi cetakan.
suhu
Mengantisipasi kondisi demikian perlu
(karena
dan
senyawa
2H 2 O.
Air
pembakaran)
temperatur
yang
berbeda,
Hal
stone
dipikirkan
plaster dan dental stone.
pengganti. Pada
disebabkan
saat
akan
cetakan
karena
dihasilkan dua jenis gipsum yaitu dental
Dalam hal ini, dental plaster banyak
ini
tidak terlalu
adanya
melakukan
gigi.
dapat
Pekerjaan
menyebabkan
bahan
pengalaman
karena
alternatif
klinik
beberapa
digunakan untuk berbagai keperluan pada
dokter
bidang kedokteran gigi, contohnya untuk
digunakan untuk menggantikan peran dari
pembuatan basis model studi rahang, mold
dental stone, yakni dengan melakukan
pada pembuatan protesa akrilik, dan lain-
pencampuran atau penambahan garam
lain. Untuk keperluan ini dibutuhkan
dapur (NaCl) sebagai bahan pencampur.
bahan dental plaster yang mempunyai
NaCl
kekuatan kompresi yang tidak terlalu
dibandingkan
ternyata
selama
dental
ini
plaster
jarang
dengan
bisa
digunakan
jenis
bahan
pencampur lainnya. Pada umumnya NaCl
dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
digunakan dalam hal pekerjaan konstruksi.
tingkat perubahan kekuatan kompresi pada
Pada konsentrasi yang rendah NaCl dapat
dental plaster setelah dicampur dengan
mempercepat waktu pengerasan dental
NaCl,serta pada konsentrasi berapa dapat
plaster sedangkan bila ditambahkan dalam
mencapai
kekuatan
jumlah yang tinggi maka dapat menjadi
maksimal,
tujuan
penelitian
retarder17. Adanya pengalaman tersebut
mengetahui
apakah
terjadi
mendorong peneliti untuk melakukan uji
kekuatan
kekuatan kompresi pada dental plaster
konsentrasi berapa yang dapat memberikan
yang
kekuatan kompresi yang maksimal.
dicampur
dengan
NaCl
dalam
kompresi
kompresi,serta
yang untuk
perubahan mengetahui
berbagai konsentrasi untuk melihat adanya perubahan kekuatan kompresi yang terjadi pada
dental
plaster.
Penelitian
ini
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian
dibuat dari dental plaster yang dicampur
eksperimental laboratories, menggunakan
dengan
rancangan penelitian eksperimental murni
konsentrasi,sedangkan besarnya sampel
dengan desain rancangan eksperimental
yaitu 18 balok gipsum dengan variasi
sederhana (post test control group design),
konsentrasi konsentrasi NaCl (0,5%, 1%,
dimana
setelah
1,5%, 2%, 3%, 4%) terdiri dari 3 buah
akan
balok.Uji kekuatan kompresi balok gipsum
pelakuan.
observasi Hasil
menunjukkan
dilakukan penelitian
perubahan
ini
kekuatan
larutan
merupakan
NaCl
pengujian
dalam
dari
berbagi
kekuatan
kompresi dental plaster yang dicampur
tekanan yang diberikan pada balok gipsum
dengan NaCl dalam berbagai konsentrasi.
yang dibuat dari dental plaster dengan cara
Penelitian dilakukan dengan meminta ijin
memecahkan
pada kepala bagian Laboratorium Struktur
menggunakan alat uji kompresi. Cara kerja
dan Material Bangunan Fakultas Teknik
pembuatan larutan NaCl dalam berbagai
Universitas Sam Ratulangi. Penelitian
konsentrasi:Konsentrasi
dilakukan dari bulan februari hingga
dibuat
cara
melakukan
Oktober 2013, penelitian dilakukan dengan
pencampuran antara 0,5gr
NaCl yang
cara membuat balok gipsum dari dental
sudah ditimbang terlebih dahulu dengan
plaster, sampel yaitu balok gipsum yang
aquades sebanyak 100 ml dalam gelas ukur
sampel
dengan
balok
NaCl
gipsum
0,5 %
dimasukan ke dalam gelas ukur dan diaduk
variabel kontrol dan hasil pencampuran
hingga larut. Selanjutnya dengan cara yang
bubuk gipsum jenis yang sama dengan
sama dibuat larutan dengan konsentrasi
larutan NaCl dalam berbagai konsentrasi
1%; 1,5%; 2%; 3% dan 4%. Balok gipsum
(0,5%, 1%,1,5%,2%,3%, dan 4%) untuk
dental
hasil
balok gipsum yang dijadikan variabel
pencampuran bubuk gipsum merek Super
terikat. NaCl adalah Natrium Klorida yang
Type 6000 dengan W:P ratio 100 ml air
diperoleh dari pasaran berupa garam dapur
berbanding 200gr bubuk gipsum sebagai
yang digunakan sehari-hari.
plaster
merupakan
HASIL PENELITIAN Balok gipsum dari dental plaster yang
setelah 1 jam didiamkan. Hasilnya dapat
telah mengeras dikeluarkan dari cetakan
dilihat pada gambar 3 di bawah ini:
Gambar 3. Balok gipsum dental plaster yang telah dikeluarkan dari cetakan. Pengukuran kekuatan kompresi dilakukan dengan
menggunakan alat uji kompresi
(control digital) yang angka atau nilainya langsung bisa terlihat pada skala yang tertera pada alat uji kompresi seperti gambar 4 berikut ini:
Gambar 4. Alat Uji Kompresi
Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster tanpa penambahan larutan NaCl, yang dihitung dalam satuan Mega Pascal (MPa) dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: a.
Tabel 1. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster tanpa penambahan NaCl dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil uji kekuatan kompresi (MPa) Aquades (kontrol)
Balok gipsum 1
Balok gipsum 2
Balok gipsum 3
Hasil rata-rata (MPa)
8,99
8,45
8,45
8,63
Data pada tabel 1. Menunjukkan bahwa
menunjukkan tingkat kekuatan kompresi
hasil pengukuran uji kekuatan kompresi
mencapai 8,4 MPa ; sedangkan pada balok
pada balok gipsum dental plaster tanpa
gipsum dental plaster ketiga kekuatan
penambahan larutan NaCl,yaitu pada balok
kompresi mencapai 8,45 MPa. Hasil rata-
gipsum
rata uji kekuatan kompresi balok gipsum
pertama
didapatkan
kekuatan
kompresi mencapai 8,99 MPa; hasil pada balok
gipsum
dental
plaster
dental plaster sebesar 8,63 MPa..
kedua
Hasil pengukuran berat NaCl 0,5 gram untuk pembuatan larutan NaCl 0,5% dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini.
b. c. d.
Gambar 5. Hasil pengukuran NaCl 0,5 gram
Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl 0,5%, yang dihitung dalam satuan MPa dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 0,5% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl NaCl 0,5%
Balok gipsum 1 6,34
Balok gipsum 2 7,24
Balok gipsum 3 7,61
6,90
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa
balok
hasil pengukuran uji kekuatan kompresi
menunjukkan tingkat kekuatan kompresi
pada balok gipsum dental plaster dengan
mencapai 7,24 MPa ; sedangkan pada
penambahan
balok
larutan
NaCl
0,5%,
gipsum
Hasil rata-rata (MPa)
gipsum
dental
dental
plaster
plaster
kedua
ketiga
menunjukkan hasil sebagai berikut: Balok
kekuatan kompresi mencapai 7,61 MPa
gipsum
(Gambar 6).
pertama
didapatkan
kekuatan
kompresi mencapai 6,34 MPa; hasil pada
Gambar 6. Hasil pengukuran NaCl 1 gram
Hasil uji kekuatan kompresi pada balok
kekuatan kompresi mencapai 6,57 MPa;
gipsum dental plaster dengan penambahan
hasil pada balok gipsum dental plaster
larutan NaCl 1%,
kedua
yang dihitung dalam
menunjukkan
tingkat
kekuatan
satuan MPa dapat dilihat pada Tabel 3.
kompresi mencapai 6,92 MPa ; sedangkan
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
pada balok gipsum dental plaster ketiga
hasil pengukuran uji kekuatan kompresi
kekuatan kompresi mencapai 6,90 MPa.
pada balok gipsum dental plaster dengan
Hasil rata-rata uji kekuatan kompresi balok
penambahan larutan NaCl 1%, yaitu pada
gipsum dental plaster sebesar 6,90 MPa.
balok
gipsum
pertama
didapatkan
Tabel 3. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 1% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl
Balok gipsum 1 6,57
NaCl 1%
Balok gipsum 2 6,92
Balok gipsum 3 7,23
Hasil rata-rata (MPa) 6,90
Hasil pengukuran berat NaCl ,51 gram untuk pembuatan larutan NaCl 1,5% dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini:
Gambar 7. Hasil pengukuran NaCl 1,5 gram Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl 1,5%, yang dihitung dalam satuan MPa dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 4. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 1,5% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl
Balok gipsum 1 10,4
NaCl 1,5%
Balok gipsum 2 12,4
Balok gipsum 3 13,89
Hasil rata-rata (MPa) 12,23
Data pada tabel 4. Menunjukkan
penambahan larutan NaCl 1,5%,
bahwa
yaitu pada balok gipsum pertama
hasil
pengukuran
kekuatan kompresi
uji
pada balok
gipsum dental plaster dengan
didapatkan
kekuatan
kompresi
mencapai 10,4 MPa; hasil pada
balok
plaster
kekuatan
tingkat
13,89 MPa. Hasil rata-rata uji
kekuatan kompresi mencapai 12,4
kekuatan kompresi balok gipsum
MPa ; sedangkan pada balok
dental plaster sebesar 12,23 MPa.
kedua
gipsum
gipsum
dental
menunjukkan
dental
plaster
kompresi
mencapai
ketiga
Hasil pengukuran berat NaCl 2 gram untuk pembuatan larutan NaCl 2% dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini:
Gambar 8. Hasil pengukuran NaCl 2 gram Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl 2%, yang dihitung dalam satuan MPa dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 2% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl
Balok gipsum 1 9,80
NaCl 2%
Balok gipsum 2 10,19
Balok gipsum 3 10,19
Hasil rata-rata (MPa) 10,06
Data pada tabel 5. Menunjukkan
didapatkan
bahwa
mencapai 9,80 MPa; hasil pada
hasil
pengukuran
kekuatan kompresi
uji
kekuatan
gipsum
dental
kompresi
pada balok
balok
gipsum dental plaster dengan
kedua
penambahan larutan NaCl 2%,
kekuatan
yaitu pada balok gipsum pertama
10,19 MPa; sedangkan pada balok
menunjukkan kompresi
plaster tingkat mencapai
gipsum
dental
kekuatan
plaster
kompresi
ketiga
kekuatan kompresi balok gipsum
mencapai
dental plaster sebesar 10,06 MPa.
10,19 MPa. Hasil rata-rata uji Hasil pengukuran berat NaCl 3 gram untuk pembuatan larutan NaCl 3% dapat dilihat pada gambar 9 berikut ini:
Gambar 9. Hasil pengukuran NaCl 3 gram Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl 3%, yang dihitung dalam satuan MPa dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 3% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl
Balok gipsum 1 6,92
NaCl 3%
Balok gipsum 2 6,10
Balok gipsum 3 5,88
Data pada tabel 6 menunjukkan
balok
bahwa
kedua
hasil
pengukuran
kekuatan kompresi
uji
Hasil rata-rata (MPa) 6,33
gipsum
dental
menunjukkan
plaster tingkat
pada balok
kekuatan kompresi mencapai 6,10
gipsum dental plaster dengan
MPa ; sedangkan pada balok
penambahan larutan NaCl 3%,
gipsum
yaitu pada balok gipsum pertama
kekuatan kompresi mencapai 5,88
didapatkan
MPa. Hasil rata-rata uji kekuatan
kekuatan
kompresi
mencapai 6,92 MPa; hasil pada
dental
plaster
ketiga
kompresi balok gipsum dental
plaster sebesar 6,33 MPa.
Hasil pengukuran berat NaCl 4 gram untuk pembuatan larutan NaCl 4% dapat dilihat pada gambar 9 berikut ini:
Gambar 9. Hasil pengukuran NaCl 4 gram
Hasil uji kekuatan kompresi pada balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl 4%, yang dihitung dalam satuan MPa dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Distribusi hasil uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan penambahan larutan NaCl pada konsentrasi 4% dalam satuan Mega Pascal (MPa) Hasil Uji Kekuatan kompresi (MPa) Konsentrasi larutan NaCl
Balok gipsum 1 5,60
NaCl 4%
Balok gipsum 2 3,65
Balok gipsum 3 4,02
Hasil rata-rata (MPa) 4,42
Data pada tabel 7. Menunjukkan
balok gipsum pertama; 3,65 MPa
bahwa
uji
hasil pada balok gipsum dental
pada balok
plaster kedua; sebesar 4,02 MPa
gipsum dental plaster dengan
pada balok gipsum dental plaster
penambahan larutan NaCl 4%,
ketiga dan hasil rata-rata uji
yaitu sebesar 5,60 MPa pada
kekuatan kompresi sebesar 4,42
hasil
pengukuran
kekuatan kompresi
MPa.
Hasil rata-rata uji kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dengan variasi konsentrasi larutan NaCl 0,5%; 1%; 1,5%; 2%; 3%; 4% dalam satuan MPa (Tabel 8).
Tabel 8. Distribusi hasil rata-rata pengukuran kekuatan kompresi balok gipsum dental plaster dalam satuan Mega Pascal (MPa) Konsentrasi Larutan NaCl
Hasil Uji kekuatan kompresi (MPa)
NaCl 0,5%
7,06
NaCl 1% NaCl 1,5 NaCl 2% NaCl 3% NaCl 4%
6,90 12,2 10,0 6,33 4,42
Hasil rata-rata (MPa)
Data pada tabel 8 menunjukkan
6,90
MPa,
konsentrasi
1,5%
bahwa hasil rata-rata pengukuran
sebesar 12,23 MPa, konsentrasi
kekuatan kompresi pada balok
2%
10,06
MPa,
gipsum dental plaster dengan
konsentrasi 3% sebesar
6,33
penambahan larutan NaCl pada
MPa, dan konsentrasi 4% sebesar
konsentrasi 0,5% sebesar 7,06
4,42 MPa.
MPa, konsentrasi 1%
sebesar
sebesar
BAHASAN Pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
kontrol.
Namun
bila
penambahan NaCl (garam dapur)
dibandingkan dengan penggunaan
untuk
larutan NaCl 1% hingga larutan
pembuatan
larutan
NaCl
dalam berbagai konsentrasi yang
NaCl
kekuatan
tekannya
digunakan untuk membuat balok
menunjukkan
trend
menaik.
gipsum dental plaster yang diuji
Turunnya
kekuatan
kompresi
kekuatan kompresinya. Hasil yang
mungkin
karena
pengaruh
diperoleh
penambahan NaCl. NaCl di sini
menunjukkan
turunnya
1,5%,
kekuatan kompresi pada penggunaan
berfungsi sebagai
larutan NaCl 0,5% bila dibandingkan
menyebabkan
aselerator yaitu
waktu
pengerasan
(setting time) lebih cepat, sehingga
serta bagian yang tidak larut dalam
mungkin saja proses manipulasi
air.
belum terjadi secara merata namun
menye-babkan
kristalisasi
pada
campuran adukan gipsum dental
sebagian besar campuran gipsum
plaster yang akan memengaruhi
dental
tingkat kekerasannya.
sudah
plaster.
menyebabkan
terjadi
Hal
ini
kekerasan
dapat gipsum
Kandungan-kandungan
Adanya
ini
ketidakmurnian
trend
menaik
pada
dental plaster menurun akibat tidak
kekuatan kompresi gipsum dental
meratanya kristalisasi yang terjadi.
plaster pada penggunaan larutan
Di
NaCl 1% hingga 1,5% mungkin
samping
itu
mungkin
juga
dipengaruhi oleh suhu ruangan. Suhu
diakibatkan
dapat memengaruhi setting time
elektron
menjadi lebih lambat. Suhu yang
hemihidrat dental plaster dan NaCl
rendah
yang ditambahkan, sehingga terjadi
menyebabkan
gipsum
dental
campuran
plaster
lama
karena bersama
menyebabkan
kristalisasi.
dental
lainnya
yang
dari
bubuk
ikatan-ikatan kimia yang stabil yang
mengeras atau menghambat proses Hal
pemakaian
kekerasan
plaster
gipsum
bertambah
dan
berpengaruh yaitu kemurnian bubuk
meningkatkan kekuatan kompresi-
dental
ini
nya. Faktor lainnya yang mungkin
kemurnian adukan gipsum dental
berpengaruh terhadap peningkatan
plaster dipengaruhi oleh adanya
kekuatan kompresi gipsum dental
penambahan NaCl serta ketidak-
plaster, yakni waktu dan kecepatan
murnian
NaCl
pengadukan,
Seperti
diketahui
plaster.
Dalam
yang
hal
digunakan.
NaCl
yang
atmosfir,
alat
suhu
dan
dan
tekanan
bahan
yang
ini
digunakan, hal-hal ini sangat penting
bukan NaCl murni, namun berupa
diperhatikan karena dapat berpe-
garam dapur yang ada di pasaran.
ngaruh
Biasanya bubuk garam ini sudah
balok gipsum dental plaster tersebut.
digunakan
dalam
penelitian
mengandung beberapa unsur kimia
Bila
terhadap
kekuatan
dibandingkan
tekan
dengan
lainnya selain NaCl. Seperti contoh
penelitian sejenis yang dilakukan
garam dapur standar SNI yang
sebelumnya, terdapat perbedaan hasil
mengandung
dan
yang diperoleh. Hasil yang diperoleh
kandungan lainnya berupa air (H 2 0);
dalam penelitian yang dilakukan oleh
yodium; Fe 2 0 3 ; Ca dan Mg; S0 4
Maria Howarto (2012), penambahan
NaCl
94,9%;
NaCl dalam adukan gipsum dental
yang dilakukan menggunakan dental
plaster
plaster merek super type 6000. Pada
menunjukkan peningkatan
pada konsentrasi larutan NaCl 1%
penelitian
dibandingkan kontrol, selanjutnya
sebelumnya menggunakan alat uji
menunjukkan trend menurun pada
kekuatan kompresi manual. Dalam
konsentrasi larutan NaCl 2%; 3%;
wawancara yang dilakukan dengan
5%; 10% dan 30%. Hal ini agak
petugas laboratorium teknik dimana
berbeda dengan hasil penelitian,
penelitian ini dilakukan, diperoleh
dimana
diperoleh
informasi bahwa pada penelitian
menunjukkan peningkatan kekuatan
sebelumnya skala hasil uji kekuatan
kompresi
kompresi
hasil
yang
dari
kontrol
pada
yang
sulit
dilakukan
terbaca.
Dengan
konsentrasi 0,5%. Selanjutnya pada
demikian hasil yang diperoleh tidak
konsentrasi 0,5% hingga konsentrasi
begitu
1,5% memperlihatkan trend menaik
dilakukan selanjutnya menggunakan
dan
pada
alat yang berbeda, yakni alat uji
konsentrasi 2% hingga 4%. Secara
kekuatan kompresi digital. Hal ini
umum perbedaan perolehan hasil
memungkinkan
hasil
mungkin disebabkan oleh karena
dengan
dan
penggunaan bahan campuran NaCl
dibanding hasil terdahulu oleh Maria
yang
Howarto.
kembali
berbeda,
penelitian NaCl
menurun
sebelumnya
murni
penelitian
dimana
digunakan
sedangkan yang
pada
pada
dilakukan
akurat.
jelas,
Penelitian
Kondisi
yang
uji
terbaca
lebih
akurat
lainnya
yang
mungkin juga memengaruhi, yakni pengadukan yang tidak teratur dan homogen
dapat
menyebabkan
menggunakan NaCl berupa garam
banyaknya
udara
dapur yang banyak mengandung
Apabila udara ini tidak dihilangkan
unsur-unsur
kimia
lainnya.
maka dapat menyebabkan kelemahan
Keberadaan
unsur-unsur
ini
pada balok gipsum dental plaster
yang
terjebak.
memengaruhi kemurnian campuran
akibat
gipsum dental plaster yang dapat
setelah dental plaster mengeras. Oleh
berpengaruh
karena itu pada manipulasi dental
Perbedaan
pada
kekerasannya.
lainnya
bisa
juga
porositas
yang
terbentuk
plaster penggunaan vibrator sangat
disebabkan karena perbedaan jenis
diperlukan.
atau merek dental plaster yang
memiliki peran menentukan pada
digunakan,
kekerasan atau kekuatan kompresi
sedangkan
penelitian
Faktor
suhu
juga
gipsum dental plaster. Perbedaan
kristal gipsum menjadi lebih besar.
hasil
Apabila masih terdapat kelebihan air
yang
diperoleh
dengan
penelitian terdahulu mungkin juga
akibat
disebabkan oleh perbedaan suhu
penguapan karena suhu yang rendah,
ruangan saat penelitian dilakukan.
mengakibatkan kristal-kristal gipsum
Efek
akan
menjadi terlarut dan pengikatannya
memengaruhi setting time, dimana
menjadi lemah. Dari hasil penelitian
pada suhu yang rendah setting time
yang
akan lebih panjang dan kekerasan
penambahan NaCl dalam pencam-
atau
puran adukan dental plaster melalui
dental
suhu
yang
kekuatan plaster
berbeda
kompresi akan
gipsum
berkurang.
larutan
terhambatnya
dilakukan
NaCl
ternyata
dalam
proses
dengan
berbagai
Kekuatan kompresi dental plaster
konsentrasi
kering 2 (dua) kali lebih kuat dari
perubahan kekuatan kompresi dental
kekuatan basahnya, karena kekerasan
plaster. Kekuatan kompresi terbesar
dari produk gipsum terjadi jika air
diperoleh pada pencampuran adukan
keluar dan kristal-kristal gipsum
dental plaster menggunakan larutan
yang
NaCl 1,5%.
halus
menghasilkan
mengendap pengikatan
yang
menunjukkan
adanya
kristal-
SIMPULAN
model rahang dan lain-lain bagi keperluan perawatan dalam bidang Prostodonsia maupun Ortodonsia sebagai bahan alternatif pada kondisi darurat dimana dibutuhkan bahan gipsum yang memiliki kekuatan yang tinggi dan kekerasan permukaan yang memadai untuk keperluan perawatan.Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan melakukan pengendalian pada factor-faktor yang dapat memengaruhi kekerasan atau kekuatan kompresi dental plaster, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih akurat.
Terjadi perubahan kekuatan kompresi pada dental plaster yang dicampur dengan NaCl dalam berbagai variasi konsentrasi. Peningkatan kekuatan kompresi maksimal terhadap dental plaster terjadi pada pencampuran menggunakan larutan NaCl 1,5%. SARAN Dapat mempertimbangkan penambahan NaCl pada saat pencampuran dental plaster untuk keperluan pembuatan
DAFTAR PUSTAKA 1. Anusavice KJ. Buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi, ed. 10. Jakarta: EGC; 2004: h; 155-75.
2.
Craig RG, Powers JM, Wataha JC. Dental materials, 8th ed. India: Mosby; 2005: p; 199-215.
3.
Anusavice KJ. Philips’science of dental materials, 11th ed. India: Saunders; 2004: p; 255-77 4. Mahler DB, Ady AB, Fairhurst CW. Gypsum objective. 2010 5. Kuntze RA: The Chemistry and Technology of Gypsum. Philadelphia, American Sociaty for Testing and Meterials, STP 816,2002 6. Anusavice KJ. Philips’science of dental materials, 11th ed. India: Saunders; 2004: p; 255-77 7. Anusavice KJ. Philips’science of dental materials, 11th ed. India: Saunders; 2004: p; 255-77 8. Soratur SH. Essential of dental materials. New Delhi: Jaypee; 2007. p.133-143. 9. Bayne SC. Hill C. Dental anatomi and morphology. 2005 10. Manappallil JJ. Basic dental material. Foreword by V surendra Shetty. New delhi, India: Jaypee; 2003.p.82-97 11. Koudi MS, Sanjayagouda BP. Dental materials prep manual for undergraduates. 1st ed. New Dehli; Elsevier: 2007.p.47-54 12. Chandra S, Chandra Sh, Chandra R. A text book of dental materials with multiple choice question. Foreword Surush Chandra. New delhi, India: Jaypee; 2007.p.36-47
13. Wisnumurti, Ristinah, Puteri YA. Pengaruh penggunaan akselerator megaset merah dibawah dosis optimal terhadap kuat tekan beton dengan berbagai variasi umur beton. Jurnal rekayasa sipil, vol1. Malang. 2007 14. Kurlansky M. Salt: A world history. Walker publishing company. 2002 15. Hussain S. Textbook of dental materials. Foreword. MF Baig, NM Veeraiyan. 1st ed. New Dehli, India: Jaypee; 2004.p.38-43. 16. Suyatno. 2010. Menghitung besar sampel penelitian kesehatan masyarakat. Serial online (diakses 24 Oktober 2013). Available from URL: http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/201 0/05/menghitung-besar-sampelpenelitian.pdf 17. Fraunhofer JAV. Dental Material at a glance. Hongkong: Wiley-blackwell; 2010.p.8-9. 18. Ramachandran VS. Concrete admixtures handbook. 2nd ed. USA; Noyes publications: 1995.p.1087-9. 19. Taylor HFW. Cement chemistry. 2nd ed. London; Thomas Telford: 2003.p.347. 20. Jorgensen KD: Studies on the setting of plaster of paris. Odont T 305, 1994