PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JARAK (Jatropha curcas Linn.) PADA BERBAGAI TARAF DOSIS PUPUK N DAN P
Oleh Geugeu Maharani A34102012
PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN GEUGEU MAHARANI. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jarak (Jatropha curcas Linn.) pada Berbagai Taraf Dosis Pupuk N dan P. (Dibimbing oleh SUDRADJAT). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N dan P serta interaksinya pada pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Cikarawang, Darmaga, Bogor pada bulan Desember 2005 sampai bulan Mei 2006. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu tingkat pemupukan N dan tingkat pemupukan P. Tingkat pemupukan N terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg/ha (N 0 ), 67 kg/ha (N 1 ), 133kg/ha (N 2 ), 267 kg/ha (N 3 ). Tingkat pemupukan P terdiri dari 3 taraf yaitu 0 kg/ha (P0 ), 100 kg/ha (P1 ), 200 kg/ha (P2 ). Setiap tanaman dipupuk K dengan dosis 200 kg/ha. Tiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Penyemaian dilakukan pada polybag ukuran 15 cm x 20 cm. Penelitian ini dilakukan pada lahan seluas 864 m2 yang dibagi menjadi 36 petak. Tiap petak berukuran 4 m x 6 m. Sebelum penanaman lahan diolah terlebih dahulu, pengolahan tanah dilakukan tiga minggu sebelum benih di tanam di lapang. Pengolahan tanah dilakukan sebanyak dua tahap. Setelah tanaman berumur 7 minggu setelah tanam (MST) maka bibit tersebut siap dipindah ke lapang. Bibit ditanam dengan jarak tanam 2 m x 2 m pada petak yang telah ditentukan pada masing- masing ulangan dengan satu bibit per lubang tanam. Pupuk dasar berupa 200 kg K2 O/ha yang di tempatkan di piringan. Pemupukan dilakukan berdasarkan perlakuan, pupuk SP-36 diberikan sekaligus saat tanam sedangkan Urea diberikan bertahap yaitu setengah dosis pada saat tanam di lapang dan setengah dosis dua bulan kemudian. Kegiatan-kegiatan dalam pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk nitrogen meningkatkan semua parameter vegatatif (tinggi, diameter, jumlah cabang dan jumlah daun) yang diamati hingga akhir pengamatan. Perlakuan pemupukan nitrogen dosis 67 kg N/ha mampu meningkatkan semua karakter vegetatif yang diamati, yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun dan indeks luas daun (ILD). Pemberian dosis pupuk nitrogen 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha sudah tidak efisien karena peningkatkan pertumbuhan yang dihasilkan tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan perlakuan dosis 67 kg N/ha. Hasil analisis regresi diketahui dugaan dosis optimum rata-rata pupuk nitrogen untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar adalah 182 kg N/ha. Tanaman jarak lebih responsif terhadap pemupukan nitrogen daripada pemupukan fosfor. Pupuk fosfor berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun dan ILD. Interaksi nitrogen dan fosfor tidak mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar hingga akhir pengamatan (15 minggu setelah aplikasi (MSA)).
PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JARAK (Jatropha curcas Linn.) PADA BERBAGAI TARAF DOSIS PUPUK N DAN P
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh Geugeu Maharani A34102012
PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul
:
PERTUMBUHAN
VEGETATIF
TANAMAN
JARAK
(Jatropha curcas Linn. ) PADA BERBAGAI TARAF DOSIS PUPUK N DAN P Nama
:
Geugeu Maharani
NRP
:
A34102012
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr Ir Sudra djat, MS NIP : 130 873 228
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof Dr Ir H Supiandi Sabiham, Magr NIP : 130 422 698
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 19 Maret 1984. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ojak Sudrajat dan Ibu Tien Kartini. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD N Pananjung II, Pangandaran pada tahun 1990-1995 dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD N Pabuaran, Banjar, lulus tahun 1996. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP PGRI Batulawang hingga tahun 1999. Tahun 2002 penulis lulus dari SMA N 1 Banjar dan melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor melalui program Undangan Seleksi Masuk IPB(USMI) pada Program Studi Agronomi, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan semangat dan kemampuan sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini berjudul “Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jarak (Jatropha curcas Linn.) pada Berbagai Taraf Dosis Pupuk N dan P” disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama penelitian dan penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr Ir Sudradjat, MS selaku dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini. 2. Dr Ir Ade Wachjar, MS dan Ir Supijatno, MSi selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan untuk perbaikan skripsi ini. 3. Mamah, Bapa dan keluarga besar di Banjar dan Pangandaran untuk do’a yang tidak pernah terputus serta dorongan yang tulus, baik moril maupun materil. 4. Bapak Agun Gunandjar Sudarsa dan keluarga atas kepercayaannya. 5. Seluruh guru dan staf SD N Pananjung 2, SD N Pabuaran, SMP PGRI Batulawang, SMA N 1 Banjar serta dosen dan staf Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB atas semua bantuan dan ilmunya. 6. Pak Sarta serta seluruh staf kebun percobaan IPB Cikarawang atas bantuan dan kerjasamanya. 7. Teh Harti dan Alm. Neng Ari atas persahabatan dan kenangan yang takkan pernah tergantikan. 8. Ai, Encas, Tita, Adi ”coco” Irawan, Yudi, Wiwin, Patuh (atas persahabatan dan bantuannya selama penelitian) dan semua rekan Agronomi 2002 atas motivasi dan kebersamaannya. 9. Nana Mulyana atas kesabaran, perhatian dan bantuannya.
10. Dwi, Ratih, Widi dan semua penghuni serta staf asrama putri TPB gedung A1 angkatan 2002 atas kerjasama, persahabatan dan keceriannya. 11. Vidi, Teguh, Emma, Iin, Atin, Dickie dan keluarga besar desa Jagapura, kecamatan Kersana, kabupaten Brebes atas kerjasama dan kebersamaan selama kuliah kerja profesi (KKP). 12. Tuti, Kak Ecil, Kak Desi, Kak Lina, Rini, Seni, Popi dan Ika atas kebersamaan dan keceriaannya. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian studi dan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini berguna bagi yang memerlukan.
Bogor, Agustus 2006
Penulis
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN ................................................................................... Latar Belakang ............................................................................ Tujuan ......................................................................................... Hipotesis .....................................................................................
1 1 2 3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... Botani dan Morfologi ................................................................. Syarat Tumbuh............................................................................ Pemupukan ................................................................................. Pupuk N ..................................................................................... Pupuk P .......................................................................................
4 4 5 6 8 9
BAHAN DAN METODE ....................................................................... Waktu dan Tempat...................................................................... Bahan dan Alat ........................................................................... Metode Penelitian ....................................................................... Pelaksanaan Penelitian................................................................ Pengamatan.................................................................................
12 12 12 12 13 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... Hasil ............................................................................................ Kondisi Umum ...................................................................... Tinggi Tanaman .................................................................... Diameter Batang.................................................................... Jumlah Cabang ...................................................................... Jumlah Daun.......................................................................... Indeks Luas Daun (ILD) ....................................................... Pembahasan ................................................................................ Pemupukan Nitrogen............................................................. Pemupukan Fosfor................................................................. Interaksi Pupuk Nitrogen dan Fosfor ....................................
16 16 16 18 20 22 25 28 29 29 32 33
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... Kesimpulan ................................................................................. Saran ...........................................................................................
35 35 35
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
36
LAMPIRAN ............................................................................................
39
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
Teks 1. Dosis Pemupukan Tanaman Jarak Pagar ....................................
7
2. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ....................................................
18
3. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ...........................................
21
4. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ...........................................
23
5. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ...........................................
26
Lampiran 1. Hasil Analisis Contoh Tanah.........................................................
40
2. Kriteria Penilaian Hasil Analisis Tanah........................................
40
3. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ...........................................................................................
41
4. Data Klimatologi Bulanan Wilayah Darmaga Bogor (Desember 2005-Mei 2006) .............................................................................
43
5. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ...............................................................................
43
6. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ........................... .
45
7. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)............................................................... .
46
8. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)............... .
48
Nomor
Halaman Lampiran
9. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)............................................................... .
48
10. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) .............. .
50
11. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)............................................................... .
51
12. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ................. .
53
13. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA ...............................
53
14. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.). .......................................................................................... .
53
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman Teks
1. Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.).................................................................
19
2. Pengaruh Pupuk P terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.).................................................................
19
3. Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA .........................................
20
4. Pengaruh Pupuk N terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ......................................................
21
5. Pengaruh Pupuk P terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ......................................................
22
6. Pengaruh Pupuk N terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA ...............................
22
7. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ......................................................
24
8. Pengaruh Pupuk P terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ......................................................
24
9. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA ...............................
25
10. Pengaruh Pupuk N Terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) ......................................................
26
11. Pengaruh Pupuk P terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.).................................................................
27
12. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA .........................................
27
13. Pengaruh Pupuk N terhadap Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA......................
28
Lampiran 1. Denah Percobaan...........................................................................
54
2. Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Jarak Pagar ......................
55
Nomor
Halaman Lampiran
3. Kondisi Umum Tanaman pada Akhir pengamatan.......................
56
4. Hama dan Penyakit Tanaman Jarak Pagar ....................................
57
PENDAHULUAN Latar Belakang Diversifikasi energi merupakan salah satu solusi mendasar untuk mengatasi permasalahan krisis energi khususnya yang berkaitan dengan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Hal ini dipandang sebagai solusi jangka panjang yang menjanjikan karena bagaimanapun produksi minyak fosil terbatas. BBM merupakan energi yang tidak dapat diperbarui (renewal/daur ulang) dan suatu saat akan habis sehingga diperlukan pengembangan dan penggunaan energi alternatif seperti biodiesel, energi samudra, tenaga angin dan surya. Biodiesel merupakan energi alternatif yang paling potensial. Biodiesel adalah bahan bakar yang ramah lingkungan, tidak beracun dan dibuat dari minyak nabati atau minyak goreng bekas. Selain itu biodiesel juga merupakan salah satu sumber energi yang renewable dan biodegradeble. Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya mampu menyediakan bahan baku biodiesel yang melimpah. Setidaknya ada 60 tanaman potensial yang dapat dijadikan bahan baku biodiesel. Dua diantaranya yang sudah diteliti dan diterapkan sebagai bahan bakar adalah jarak dan kelapa sawit. Minyak jarak merupakan energi alternatif yang paling potensial karena kadar purging nut jarak relatif tinggi dan tidak berkompetisi dengan industri pangan. Menurut Duryatmo dan Raharjo (2005), minyak kelapa sawit tidak begitu diandalkan karena selama ini kebutuhannya masih berkompetisi dengan industri pangan dan minyak ini membeku pada suhu 16o C. Tanaman jarak termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Tanaman jarak dibagi menjadi dua genus yaitu genus Ricinus dan genus Jatropha. Tiga spesies yang terkenal dari genus Ricinus adalah Ricinus communis L., R. macrocarpus L. dan R. miicrocarpus L. (Weiss, 1971). Heyne (1987) juga menambahkan bahwa genus Jatropha juga memiliki tiga spesies yang terkenal antara lain Jatropha curcas L., J. multifida L. dan J. gossypifolia L. Namun hanya jarak castor (Ricinus communis L.) dan jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang telah digunakan sebagai penghasil minyak sedangkan spesies lainnya banyak yang digunakan sebagai tanaman hias.
Jenis bahan baku menjadi salah satu penentu kualitas biodiesel. Menurut Prihandana dan Hendroko (2006) minyak castor tidak dapat digunakan sebagai biodiesel karena terlalu kental sehingga hanya bisa digunakan sebagai pelumas. Fajar (2006) menambahkan sifat kimia fisika bahan baku biodiesel yang sangat menentukan adalah viskositas (40o C), sedangkan viskositas jarak castor (15.217.1 cSt) lebih tinggi dari jarak pagar (4.48 cSt(30o C)) sehingga tidak cocok untuk otomotif. Setiap tanaman selalu menguras hara dari dalam tanah, ketersediaan hara dalam tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah, maka diperlukan input hara ke dalam tanah untuk mencapai produktivitas yang diharapkan. Salah satu bentuk input hara ke dalam tanah adalah dengan pemupukan. Menurut Soepardi (1983) tiga unsur makro, N, P, K merupakan unsur hara yang paling dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tanaman dan seringkali mengalami kekurangan. Pengaruh ketiga unsur tersebut telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas pada tanaman jarak Ricinus communis Linn. Menurut Godin dan Spensley (1971) menyatakan bahwa untuk meghasilkan biji jarak sebesar 1 500 kg/ha dibutuhkan 45 kg N/ha, 18 kg P2 O5 /ha dan 15 kg K2 O/ha. Sedangkan menurut Weiss (1971) untuk menghasilkan 2 000 kg/ha biji jarak diperlukan 80 kg N/ha, 18 kg P2 O5 /ha, 32 kg K2 O/ha, 12 kg Ca/ha, dan 10 kg Mg/ha. Menurut Penelitian Sudarmo et al. (2002) pupuk nitrogen yang bersumber dari Urea dengan dosis 60 kg N/ha dengan pemberian dua kali dapat menghasilkan benih jarak Ricinus communis Linn. paling tinggi 1 720 kg/ha dengan mutu baik. Hingga saat ini belum ada studi yang intensif tentang pengaruh masingmasing ketiga unsur makro, N, P, K serta kombinasinya terhadap tanaman jarak pagar dan belum adanya dosis rekomendasi pemupukan khusus untuk tanaman jarak pagar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh pemupukan N dan P terhadap tanaman jarak pagar.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk megetahui pengaruh taraf pupuk N dan P terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.).
Hipotesis 1. Pupuk N meningkatkan pertumbuhan tanaman jarak pagar. 2. Pupuk P meningkatkan pertumbuhan tanaman jarak pagar. 3. Interaksi
pemupukan
N
dan
pertumbuhan tanaman jarak pagar.
P
memberikan
pengaruh
terhadap
TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Morfologi Jatropha curcas Linn. dikenal sebagai tanaman pagar dan umumnya ditanam disepanjang tepi jalan, oleh karena itu tanaman jarak ini lebih dikenal dengan sebutan tanaman jarak pagar. Di Indonesia, tanaman jarak pagar memiliki beberapa nama daerah, antara lain: jarak kosta (Sunda), J. budeg (Jawa), kaleke (Madura), jarak pageh (Bali), balancai (Manado) dan nawabih nawas (Aceh).( Heyne (1987); Sinaga (2005); Prihandana dan Hendroko (2006)). Perdu besar yang berasal dari Amerika ini pertama ditemukan sekitar 7 juta tahun yang lalu, dengan klasifikasi sebagai berikut: Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Jatropha
Spesies
: Jatropa curcas Linn.
Sumber: www.biotechcityluknow.com. Batang tanaman jarak selain berkulit licin juga penuh tonjolan bekas daun gugur. Daun tunggal dan getah berwarna putih keruh. Buahnya bulat berdiameter 3-4 sentimeter. Jika masak, buahnya berwarna kuning dan saat kering akan tampak retak-retak (www.sinarharapan.com). Deskripsi lebih lengkap menurut Sinaga (2005) adalah sebagai berikut:
Tanaman Jarak merupakan perdu atau
pohon kecil, bercabang-cabang tidak teratur, tinggi sekitar 1-7 m. Batangnya berkayu, silindris, bercabang, berkulit licin, memiliki tonjolan-tonjolan bekas tangkai daun yang gugur. Bila dipatahkan atau terluka, batangnya akan mengeluarkan getah putih, kental dan agak keruh. Daunnya merupakan daun tunggal, tersebar disepanjang batangnya. Permukaan atas dan bawah daun
berwarna hijau tetapi permukaan bawah lebih pucat dari permukaan atas. Daun lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang dan lebar hampir sama, yaitu sekitar 5-15 cm. Helai daun bertoreh, berlekuk bersudut 3 atau 5. Pangkal daun berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang daun menjari dengan 5-7 tulang utama. Tangkai daun panjang, sekitar 4-15 cm. Lebih lanjut Sinaga (2005) menyatakan bahwa bunga jarak pagar merupakan bunga majemuk berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga jantan maupun betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau di ketiak daun. Kelopak 5 buah berbentuk bulat telur, panjang sekitar 4 mm. Benang sari mengelompok pada pangkal, warna kuning. Tangkai putik pendek, berwarna hijau, dan kepala putik melengkung keluar berwarna kuning. Mahkota 5 buah, berwarna agak keunguan. Buahnya berupa buah kotak, berbentuk bulat telur, diameter 2-4 cm, berwarna hijau ketika muda dan kuning jika sudah masak. Buah terbagi menjadi 3 ruang, masing- masing ruang berisi satu biji. Biji berbentuk lonjong, berwarna coklat kehitaman, dan mengandung banyak minyak. Heyne (1987) menyatakan bahwa biji jarak pagar Jatropha curcas mudah dibedakan dari biji Ricinus communis. Biji jarak pagar panjangnya 1.8-2.1 cm dan lebarnya 1.1 cm, bagian luarnya berwarna hitam-kotor suram merata dan setelah dikeringkan penuh dengan retak-retak kecil. Sedangkan biji Ricinus selain berwarna hitam adapula yang berwarna coklat tergantung varietas, kulit luarnya licin, berbercak-bercak serta bentuk dan ukurannya berbeda. Prihandana dan Hendroko (2006) menambahkan bahwa pembentukan buah jarak pagar memerlukan waktu 90 hari dari pembungaan sampai matang. Buah jarak pagar tidak matang serentak, dalam satu rangkaian akan terdapat bunga, buah muda serta buah yang sudah kering. Syarat Tumbuh Tanaman jarak pagar ditanam dan tumbuh liar dimana- mana didaerah tropik (Heyne, 1987). Tanaman jarak pagar dapat tumbuh baik pada tanah yang tidak begitu subur dan beriklim panas, dari dataran rendah hingga ketinggian 300 meter diatas permukaan laut (dpl) (Sinaga, 2005). Menurut Prihandana dan Hendroko (2006), jenis tanah yang baik bagi tanaman jarak pagar adalah yang
mengandung pasir 60-90% dan pH tanah 5.5-6.5. Tanaman jarak pagar toleran terhadap curah hujan sekitar 300-1 000 mm per tahun dengan suhu lebih dari 20 o C. Populasi tanaman menurut www.biotechcityluknow.com adalah 2 500 per hertar dengan jarak tanam 2 m x 2 m dan pada daerah dengan curah hujan tinggi atau pada tanah yang miskin hara maka populasinya 1 666 tanaman per hektar. Perbanyakan tanaman ini bisa dengan setek batang atau biji yang sudah tua. Menurut Mahmud et al. (2005), biji yang digunakan untuk benih sebaiknya berasal dari buah yang dipanen
berwarna kuning dan dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan pada tempat yang teduh. Benih
yang
baik
untuk
perkecambahan yaitu benih yang akan keluar minyak bila ditekan dengan kuku. Sebaiknya jangan benih yang sudah retak, tergores atau terinfeksi jamur. Panjang stek sekitar 60-120 cm dan dibenamkan sekitar 20 cm dalam tanah. Benih dapat dikecambahkan terlebih dahulu di bak persemaian dan setelah dua minggu dipindahkan ke polybag atau bisa juga langsung di tanam di polybag atau penanaman benih langsung di lubang tanam di lapang. Menurut Mahmud et al. (2005), umur tanaman di lapang dapat dipercepat tiga bulan melalui pembibitan di polybag. Media pada polybag berupa tanah yang dicampur dengan kompos atau pupuk kandang dan pasir unt uk menjamin drainase dan aerasi yang baik. Benih akan tumbuh setelah 7-10 hari dan setelah 2-3 bulan bibit siap dipindahkan ke lapang. Setek dapat juga di tanam sebelumnya di polybag untuk mendapatkan tanaman yang sehat di lapang. Pemupukan Hara merupakan zat yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan, unsur-unsur hara tersebut dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar yaitu meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), belerang atau sulfur (S), beserta karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Sebaliknya unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), dan molibdenum (Mo). Tiga belas unsur hara (kecuali C, H dan O) diperoleh tanaman dari tanah, sedangkan unsur C, H, O diperoleh tanaman
dari air dan udara (Soepardi, 1983). Umumnya unsur hara tersebut telah tersedia dalam tanah, namun seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, unsur hara tersedia dalam tanah akan terus berkurang, sehingga perlu tambahan dari luar. Penambahan unsur hara kedalam tana h salah satu caranya dengan pemupukan. Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (1998) pupuk diklasifikasikan berdasarkan tipe senyawa yang dikandung, yaitu pupuk organik dan
pupuk
anorganik atau pupuk mineral, sedangkan berdasarkan jumlah unsur hara yang dikand ung, pupuk digolongkan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Penggunaan pupuk akan berkitan erat dengan ekonomi dan efektivitas pemupukan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan karena akan mempengaruhi keseimbangan hara dalam tanah. Hariyono (2000) menyatakan dengan pertimbangan hasil akhir yang diharapkan dan kondisi tanah maka beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemupukan tanaman jarak antara lain jenis pupuk, dosis pupuk, waktu pemupukan, dan cara pemupukan. Ketersediaan hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kelarutan zat hara, pH tanah, kemampuan tukar kation (KTK) dan tekstur tanah serta kandungan bahan organik. Ada tiga unsur makro yang sering ditambahkan kedalam tanah sebagai pupuk daganga n, yaitu unsur N, P, dan K. ketiga unsur tersebut kemudian disebut dengan unsur- unsur pupuk (Soepardi, 1983). Glendinning (1986) kemudian menambahkan bahwa ketiga unsur pupuk tersebut selain dibutuhkan dalam jumlah besar juga seringkali mengalami kekurangan. Menurut Haryadi (2005) belum ada dosis rekomendasi khusus untuk tanaman jarak pagar. Tabel 1 merupakan perkiraan dosis pupuk tanaman jarak pagar. Tabel 1. Dosis Pemupukan Tanaman Jarak Pagar Tahun ke-
Urea
SP-36
KCl
Kiserit
------------------------------g/pohon/tahun-----------------------------1
2×20
2×20
2×20
2×5
2
2×40
2×30
2×30
2×10
3
2×60
2×50
2×40
2×15
4
2×100
2×75
2×60
2×20
5 dst
2×150
2×100
2×80
2×20
Pupuk N Pupuk N sering disebut sebagai amoniak, dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu organik dan anorganik (Soepardi, 1983). Glendinning (1986) menambahkan bahwa N dalam tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. N organik memerlukan proses penguraian oleh mikrobia tanah, sehingga menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman. Menurut Salisbury dan Ross (1995) serta Havlin et al. (1999) nitrogen merupakan unsur hara esensial bagi tumbuhan yang diserap dalam bentuk ion amonium (NH4 +) dan nitrat (NO3 -). Namun menurut Leiwakabessy et al. (2003) bentuk N yang diabsorpsi tanaman berbeda-beda, pada umumnya tanaman-tanaman darat mengambil unsur N dari dalam tanah dalam bentuk ion nitrat (NO3 -) yang terbanyak. Nitrogen mendapat perhatian dan lebih banyak diteliti karena jumlah dalam tanahnya sedikit, sedangkan jumlah yang diangkut tanaman tiap tahunnya lebih banyak. Selain itu sifat lain dari unsur N adalah mudah larut dan mudah hilang dalam air drainase, mudah menguap, atau bahkan tidak tersedia sama sekali untuk tanaman (Soepardi, 1983). Glendinning (1986) menyatakan bahwa tanaman yang cukup N akan berwarna hijau tua dan tumbuh segar, sebaliknya apabila tanaman kekurangan N akan menguning dan kerdil. Havlin et al. (1999) menambahkan nahwa N merupakan bagian integral dari klorofil, yang merupakan penyerap utama cahaya matahari untuk fotosintesis. Suplai N yang cukup berhubungan dengan fotosintesis dan pertumbuhan vegetatif yang baik serta tanaman berwarna hijau gelap. Menurut Leiwakabessy et al. (2003) penyediaan N berhubungan dengan penggunaan karbohidrat. Apabila persediaan N sedikit, maka hanya sebagian kecil hasil fotosintesis yang diubah menjadi protein dan sisanya diakumulasikan dalam bentuk karbohidrat. Penimbunan karbohidrat ini menyebabkan sel-sel vegetatif tanaman menebal sehingga tanaman menjadi lemah dan kerdil. Sebaliknya apabila N banyak tersedia, maka akan sedikit karbohidrat yang akan terakumulasi karena sebagian besar dijadikan protein penyusun protoplasma. Oleh karena protoplasma mengikat air, maka tanaman yang di pupuk N biasanya mempunyai kadar air yang tinggi dalam sel vegetatifnya.
Nitrogen yang bersumber dari bahan organik seperti sampah, sisa ikan, ampas jarak, dan tepung coklat harus mengalami aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi sebelum nitrogennya tersedia bagi tanaman. Akibatnya N organik tidak seefektif urea (45% N), amonium nitrat (34% N) atau amonium sulfat (ZA 21% N) dan pupuk majemuk NP atau NPK yang merupakan sumber N anorganik, sehingga tidak menghasilkan respon tanaman yang cepat, apalagi kalau keadaan tanah tidak menunjang proses pelapukan (Soepardi, 1983). Menurut Leiwakabessy et al. (2003) pengadaan N di dalam tanah terjadi melalui proses mineralisasi N dari bahan organik dan immobilisasinya, fiksasi N dari udara oleh mikroorganisme, melalui hujan dan bentuk-bentuk presipitasi yang lain, dan pemupukan.
Pupuk P Tanaman membutuhkan fosfor pada semua tahap pertumbuhan khususnya pada awal pertumbuhan. Namun dalam penyediaan unsur P ini paling bermasalah karena tersedianya lambat dan merupakan unsur yang relatif immobil dalam tanah. Oleh karena itu maka kebutuhan tanaman akan fosfor perlu dipertimbangkan pada waktu pembuatan pupuk P (Soepardi, 1983). Pupuk P yang diberikan kedalam tanah hanya sebagian yang dapat diserap oleh tanaman, sisanya terfiksasi dan menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Unsur P pada waktu dan kondisi tertentu akan tersedia bagi tanaman yang disebut dengan efek residu (Glendinning, 1986). Fosfor dalam tanah berada dalam bentuk organik dan anorganik. Bagi tanaman kedua bentuk unsur P tersebut merupakan sumber yang penting. Ada dua jenis pupuk anorganik, yaitu pupuk P yang larut dalam air dan pupuk P yang larut dalam asam sitrat. Tanah-tanah masam yang kandungan P-nya rendah, maka pupuk P akan lebih efisien adalah pupuk P yang larut dalam air. Beberapa pupuk P yang umum digunakan adala h batuan fosfat alam (rock phosphate), superfosfat (TSP, SP-36), kalium fosfat, dan bentuk-bentuk majemuk (amonium fosfat, NPK, dan lain- lain). Masing- masing jenis pupuk P tersebut memiliki spesifikasi dan kandungan P yang berbeda-beda. Pupuk P juga dibuat kombinasi dengan mikrobia, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi pemupukan. Biosuper misalnya, merupakan kombinasi fosfat alam dengan sulfur yang dibentuk pelet
dengan bakteri Thiobacillus, yaitu bakteri yang mengoksidasi sulfur. Oksidasi sulfur akan menghasilkan asam yang dapat melepas P dari fosfat alam sehingga menjadi tersedia bagi tanaman (Hariyono, 2000). Fosfor pada tanaman berpengaruh dalam pembelahan sel, pembentukkan lemak dan albumin, pembungaan, pembuahan dan pengisian biji, perkembangan akar halus dan rambut, pencegah kerebahan, membantu mempercepat kematangan tanaman dengan mengurangi penggunaan N, meningkatkan kualitas tanaman terutama untuk biji-bijian dan sayur mayur serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit (Soepardi,1983). Sutedjo (1994) menambahkan bahwa unsur P dapat mempercepat pertumbuhan akar semai. Unsur P berpengaruh selain terhadap pertumbuhan juga
produksi
tanaman. Fungsi P dalam pengaruhnya terhadap produksi adalah P mampu meningkatkan hasil serta bobot bahan kering serta memperbaiki kualitas hasil. Menurut Sutedjo (1994) unsur P sebagai bahan pembentuk, terpencar-pencar dalam tubuh tanaman. Semua inti mengandung fosfor dan selanjutnya sebagai senyawa-senyawa fosfat di dalam sitoplasma dan membran sel. Bagian-bagian tubuh tanaman yang bersangkutan dengan pembiakan generatif, seperti daun-daun bunga, tangkai-tangkai sari, kepala-kepala sari, butir-butir tepung sari, daun buah serta bakal biji ternyata mengandung P. Havlin et al. (1999) juga menyatakan bahwa unsur P sangat diperlukan untuk pembentukan komponen asam amino, enzim, nukleotides, phosphoprotein, phospholipid dan gula fosfat. Pemberian P pada awal pertumbuhan tanaman sangat penting untuk perkembangan organ reproduksinya. Unsur P juga banyak ditemukan dalam biji dan buah. Kekurangan fosfor berakibat bagi tanaman karena dapat mempengaruhi proses metabolismenya. Pertumbuhan tanaman terhambat, perakaran tidak berkembang dengan baik dan daun tua cepat rontok karena fosfor dalam tanaman bersifat mobil dan bergerak dari daun tua ke daun muda. Daun berwarna hijau tua dan kadang-kadang bergelombang. Selain itu juga terjadi akumulasi karbohidrat yang dapat mendorong terbentuknya antosianin, sehingga daun dan batang berwarna kemerahan atau ungu (Partohardjono dan Karama,1991). Bentuk ion fosfat yang diserap oleh tanaman sangat ditentukan oleh pH tanah. Apabila dalam keadaan alkalin bentuk HPO4 2- merupakan bentuk ion fosfat
yang larut. Bila pH menurun, dua bentuk ion fosfat H2 PO4
-
dan PO42- akan
ditemukan. Makin rendah pH makin dominan ion H2 PO4 -. Kedua bentuk ion fosfat itu diserap oleh tanaman (Soepardi, (1983) dan Havlin et al. (1999)). Tanaman hanya dapat menyerap fosfor dalam bentuk yang tersedia, tetapi tanaman masih mungkin mengalami defisiensi fosfor pada tanah-tanah yang mengandung fosfat alam dalam jumlah yang cukup. Menurut Soepardi (1983) defisiensi fosfor dapat terjadi antara lain karena jumlahnya sedikit dalam tanah, ketidaksediaan fosfor yang sudah ada dalam tanah, dan adanya fiksasi fosfor yang mencolok. Leiwakabessy et al. (2003) menambahkan bahwa defisiensi fosfor diperparah lagi dengan kehilangan fosfor melalui mekanisme panen dan erosi. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah defisiensi fosfor pada tanah masam menurut Leiwakabessy dan Sutandi (1998) yaitu dengan pemberian pupuk fosfat alam atau pemberian pupuk superfosfat yang sebelumnya diperlakukan dengan pemberian kapur. Usaha mempertahankan P-tersedia dalam tanah dapat dilakukan melalui pengendalian fiksasi hingga batas tertentu dan pemberian pupuk P. Pengendalian fiksasi dilakukan dengan pengapuran dan pemupukan dasar. Menurut Leiwakabessy et al. (2003) yang menjadi masalah dalam pemupukan P yaitu rendahnya efisiensi pemupukan, terutama pada tanah-tanah yang mempunyai kapasitas fiksasi uns ur P yang tinggi.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Cikarawang, Darmaga, Bogor yang terletak pada ketinggian 250 meter diatas permukaan laut (m dpl) dengan jenis tanah Latosol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2005 sampai bulan Mei 2006. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan adalah benih jarak pagar (Jatropha curcas Linn.), pupuk anorganik Urea, SP-36 dan KCl, Furadan 3G. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, Leaf Area meter dan jangka sorong.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu tingkat pemupukan N dan tingkat pemupukan P. Tingkat pemupukan N terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg/ha (N0 ), 67 kg/ha (N 1 ), 133 kg/ha (N 2 ), 267 kg/ha (N 3 ). Tingkat pemupukan P terdiri dari 3 taraf yaitu 0 kg/ha (P0 ), 100 kg/ha (P1 ), 200 kg/ha (P2 ). Setiap tanaman dipupuk K dengan dosis 200 kg/ha. Tiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Denah peta percobaan dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1. Model rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut: Yijk = µ + Kk + Ni + Pj + (NP)ij + eijk Keterangan: Yijk
: Nilai pengamatan dari perlakuan pemupukan N ke- i, pemupukan P ke-j dan kelompok ke-k
µ
: Nilai rataan umum
Kk
: Pengaruh kelompok ke-k
Ni
: Pengaruh pemupukan N ke-i
Pj
: Pengaruh pemupukan P ke-j
(NP)ij
: Pengaruh interaksi perlakuan pemupukan N ke- i dan perlakuan Pemupukan P ke-j
eijk
: Pengaruh galat percobaan perlakuan pemupukan N ke-i dan pemberian pupuk K ke-j pada kelompok ke-k Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan yang dicobakan
dilakukan analisis ragam (Uji F), jika hasil uji F menunjukkan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut
Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.
Perlakuan pupuk N dianalisis dengan uji polinomial orthogonal pada 15 Minggu Setelah Aplikasi (MSA).
Pelaksanaan Penelitian Penyemaian dan Pembibitan Penyemaian dilakukan pada polybag ukuran 15 cm x 20 cm. Setiap tanaman diberi Furadan 3G (dosis 10 kg/ha). Media tanamnya berupa tanah dan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 3 : 1. Setelah berumur 7 minggu setelah tanam (MST) maka bibit tersebut siap dipindah ke lapang. Gambar penyemaian dan pembibitan dapat dilihat pada Gambar Lampiran 2.
Pengolahan Tanah Penelitian ini dilakukan pada lahan seluas 864 m2 yang dibagi menjadi 36 petak. Tiap petak berukuran 4 m x 6 m. Sebelum penanaman lahan diolah terlebih dahulu, pengolahan tanah dilakukan tiga minggu sebelum bibit di tanam di lapang. Pengolahan tanah dilakukan sebanyak dua tahap. Pengolahan pertama adalah untuk membalikkan tanah kemudian dibiarkan beberapa hari. Pengolahan tanah kedua adalah untuk menggemburkan, meratakan, dan ploting. Jarak antar satuan percobaan atau petakan sebesar 50 cm. Pada pengolahan kedua dilakukan pula pengapuran kemudian tanah dibiarkan selama dua minggu. Denah peta percobaan dapat dilihat pada Gambar Lampiran 1.
Penanaman di Lapang Bibit ditanam dengan jarak tanam 2 m x 2 m pada petakan berukuran 4 m x 6 m dengan satu bibit per lubang tanam, sehingga populasi per petak adalah 6 tanaman. Pupuk dasar berupa 200 kg K2 O/ha yang di tempatkan di piringan.
Aplikasi Pemupukan Pemupukan dilakukan berdasarkan perlakuan yang diujicobakan yang terdiri dari dosis pupuk N terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg/ha (N 0 ), 67 kg/ha (N 1 ), 133 kg/ha (N 2 ), 267 kg/ha (N 3 ). Dosis pupuk P terdiri dari 3 taraf yaitu 0 kg/ha (P0 ), 100 kg/ha (P1 ), 200 kg/ha (P2 ). Pupuk SP-36 diberikan sekaligus saat tanam, sedangkan Urea diberikan bertahap yaitu setengah dosis pada saat tanam di lapang dan setengah dosis dua bulan kemudian.
Pemeliharaan Kegiatan-kegiatan dalam pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, dilakukan saat berumur 1 MSA untuk mempertahankan populasi. Penyiangan gulma pada piringan dilakukan sebulan sekali. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan secara manual.
Pengamatan Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk N dan P pada pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar maka peubah yang diamati adalah: 1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh, pengamatan dimulai pada saat 1 sampai 15 MSA, seminggu sekali. 2. Diameter batang (cm), diukur 5 cm dari permukaan tanah, pengamatan dimulai pada saat 1 sampai 15 MSA, seminggu sekali. 3. Jumlah cabang, dihitung mulai tanaman berumur 1 sampai 15 MSA, seminggu sekali. 4. Jumlah daun, diperoleh dengan menghitung semua daun yang sudah terbuka penuh, dihitung seminggu sekali mulai 1 sampai 15 MSA. 5. Indeks Luas Daun (ILD), dihitung pada saat umur tanaman 15 MSA. Pengukuran luas daun diambil dari satu tanaman contoh, dengan cara: a.
Penjiplakan daun dengan menggunakan kertas koran, dilakukan pada daun no 1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36 dan seterusnya. Banyaknya daun yang dijiplak tergantung banyaknya jumlah daun pada tanaman contoh tersebut (mewakili daun bagian atas, tengah dan bawah).
b.
Kertas hasil jiplakan tersebut kemudian dimasukan ke alat Leaf area meter agar diketahui luas daun contoh.
c.
Luas daun total diperoleh dengan rumus: Luas Daun total = jumlah daun total x luas daun contoh jumlah daun contoh
d.
Indeks Luas Daun dihitung dengan rumus: ILD =
Luas Daun Total Luas Lahan Ternaungi
Keterangan: Luas Lahan Ternaungi = Luas Lahan yang ternaungi oleh tanaman yang diukur menggunakan kuadran 100 cm x 100 cm.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tanah latosol Cikarawang yang digunakan sebagai tempat penelitian mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dengan pH (H2 O) masam yaitu 5.3. Unsur N dan P2 O5 tergolong rendah dengan kadar masing- masing 0.14% dan 5.3 ppm, sedangkan unsur K2 O tergolong sangat rendah yaitu 6 mg/100g, sedangkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah tersebut tergolong sedang yaitu sebesar 16.73 cmol(+)/kg, menurut klasifikasi sifat kimia tanah Balai Penelitian Tanah (BALITAN) Bogor (Tabel Lampiran 1 dan 2). Menurut Prihandana dan Hendroko (2006), pH tanah yang baik bagi tanaman jarak pagar adalah 5.5-6.5. Tanaman jarak pagar termasuk tanaman indeterminate, yaitu tanaman yang mempunyai masa vegetatif yang terus berlangsung pada masa generatif. Tanaman jarak pagar mulai berbunga pada umur 8 MSA. Penelitian berakhir pada saat populasi tanaman berbunga lebih dari 75%. Tanaman yang diberi pupuk N, telah berbuah sekitar 50-60% pada saat penelitian berakhir (15 MSA). Kondisi umum tanaman pada akhir pengamatan dapat dilihat pada Gambar Lampiran 3. Pengaruh setiap perlakuan nyata terlihat pada setiap karakter vegetatif yang diamati. Tanaman jarak pagar yang diberi perlakuan N dan P mengalami pertumbuhan yang lebih cepat daripada tanaman tanpa perlakuan pupuk N dan P. Walaupun diketahui dari hasil uji F bahwa tidak ada interakasi antara N dan P yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jarak pagar. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh pupuk N dan P terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar di sajikan pada Tabel Lampiran 3. Beberapa gulma yang terdapat di lahan pertanaman jarak pagar antara lain: Axonopus compressus (Swartz) Beauv, Ageratum conyzoides L., Borreria laevis (Lamk) Griseb, Borreria alata (Aubl.)DC, Emilia sonchifolia (L) DC. Ex Wight, Mimosa pudica, M. invisa, Sida rhombifolia L, Urena lobata L dan beberapa gulma berdaun lebar lainnya. Namun gulma yang paling mendominasi terutama di sekitar piringan adalah golongan teki, Cyperus spp.
Data iklim di lokasi penelitian yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah Darmaga, Bogor, menunjukan bahwa rata-rata suhu bulanan mencapai 25.6o C. Waktu selama penelitian termasuk pada musim hujan dengan rata-rata curah hujan bulanan mencapai 235.23 mm dengan jumlah hari hujan berkisar 12-27. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan curah hujan terendah pada bulan Maret (Tabel Lampiran 4). Menurut Prihandana dan Hendroko (2006), tanaman jarak pagar toleran terhadap curah hujan sekitar 300-1 000 mm per tahun dengan suhu lebih dari 20 o C. Tanaman jarak pagar di lapang tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Terutama karena penanaman di lapang dilakukan pada pertengahan bulan Februari dengan curah hujan bulanan sekitar 434.2 mm, tanaman jarak ada yang mati dengan gejala busuk pada akarnya. Gejala ini menurut Prihandana dan Hendroko (2006) disebabkan oleh Phytophtora spp. Minggu selanjutnya hingga penelitian selesai gejala lebih banyak ditimbulkan oleh hama, karena menurut data iklim, curah hujan sudah mulai menurun. Minggu ketiga setelah aplikasi ada tanaman yang mati dengan gejala yang tampak adalah terpotongnya batang tanaman di dekat permukaan tanah. Gejala ini menurut Dadang (2005) serupa dengan gejala tanaman yang diserang ulat tanah. Di Indonesia terdapat beberapa spesies ulat tanah yang dapat menyerang tanaman jarak pagar, satu diantaranya adalah Agrotis ipsilon. Tanaman yang mati langsung disulam untuk mempertahankan populasi. Setelah tanaman dewasa, ditemukan juga tanaman yang rebah karena gerekan pada pangkal batangnya yang disebabkan oleh rayap namun tidak menyebabkan kematian pada tanaman. Beberapa hama lain yang menyerang daun jarak adalah belalang (Valanga spp.), ulat api (Parasa lepida), ulat bulu, ulat jengkal, kutu putih dan tunggau (Tetranychus spp.) (Gambar Lampiran 3). Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jarak pagar selama penelitian berlangsung di lapang hanya di lakukan secara manual, karena serangan hama dan penyakit masih berada di atas ambang ekonomi.
Tinggi Tanaman Hasil sidik ragam (Tabel Lampiran 3) menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk N sangat nyata mempengaruhi tinggi tanaman jarak pagar mulai pada 3 MSA hingga 15 MSA. Pupuk P berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 7, 8, 10, 11, 12, 13 MSA dan berpengaruh sangat nyata pada 14 MSA. Interaksi antara pupuk N dan P tidak mempengaruhi tinggi tanaman jarak pagar. Sidik ragam pengaruh nitrogen (N), fosfor (P) dan interaksinya terhadap tinggi tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) disajikan pada Tabel Lampiran 5. Tabel 2. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0
67
14.50 17.75 18.30c 20.94b 24.30b 27.02b 32.14b 37.62b 40.15b 44.47b 49.69b
13.50 16.23 22.16b 28.92a 35.57a 41.26a 50.84a 59.44a 64.85a 76.15a 87.46a
12
52.75b
13 14 15
58.74b 62.97b 65.19b
Keterangan;
Pupuk N (kg N/ha) 133
Pupuk P (kg P2 O5 /ha) 267
0
100
200
14.25 19.65 23.29ab 29.75a 36.94a 42.32a 53.25a 61.74a 66.56a 77.36a 88.71a
15.29 18.07 24.58a 31.19a 37.99a 44.00a 54.51a 62.87a 68.78a 78.76a 89.90a
13.65 16.27 21.64 26.74 32.19 36.69 44.90b 52.15b 57.33 65.54b 75.19b
14.68 19.04 22.28 27.94 34.02 38.83 47.67ab 55.41ab 60.23 69.05ab 78.23ab
14.81 18.46 22.26 28.35 34.77 40.29 50.30a 58.50a 62.46 72.75a 83.17a
94.18a
93.97a
94.44a
79.18b
82.45b
89.63a
104.52a 107.90a 112.00a
102.22a 106.34a 132.15a
104.64a 108.45a 112.55a
87.51b 90.75b 94.53
91.96ab 95.38b 99.33
97.88a 102.88a 122.74
MSA = Minggu Setelah Aplikasi, angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT pada taraf 5%
Tabel 2 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha berbeda nyata dib andingkan dengan perlakuan dosis pupuk N tinggi (67 kg N/ha, 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha) sejak 3 sampai 15 MSA. Pemberian dosis pupuk N diatas 67 kg N/ha tidak memberikan penambahan tinggi tanaman yang berbeda nyata, kecuali pada 3 MSA dosis pupuk N 67 kg N/ha berbeda nyata dengan dosis pupuk N 267 kg N/ha. Pengaruh dosis pupuk P 200 kg P2 O5 /ha berbeda nyata dibandingkan dosis pupuk P 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha pada 7 hingga 14 MSA, walaupun pada 7, 8, 10, 11 dan 13 MSA dosis pupuk P 200 kg P2 O5 /ha dan
100 kg P2 O5 /ha pengaruhnya tidak berbeda nyata. 140
Tinggi Tanaman (cm)
120
0 kg N/ha
67 kg N/ha
133 kg N/ha
267 kg N/ha
100 80 60 40 20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 1. Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) 140 0 kg P2O5/ha
Tinggi tanaman (cm)
120
100 kg P2O5/ha
100
200 kg P2O5/ha
80 60 40 20 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 2. Pengaruh Pupuk P terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Gambar 1 menunj ukkan bahwa selama pengamatan pengaruh dosis pupuk 267 kg N/ha menghasilkan tinggi tanaman terbesar dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha, 67 kg N/ha, dan 133 kg N/ha. Berdasarkan Gambar 2, pupuk P meningkatkan tinggi tanaman seiring dengan peningkatan dosis pupuk P. Dosis pupuk 200 kg P2 O5 /ha menghasilkan tinggi tanaman terbesar dibandingkan dengan 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha.
Tinggi Tanaman (cm)
300
200 Y = 65.6852 + 0.837320 X - 0.0024810 X2 R-Sq = 37.2 %
100
0
100
200
300
Dosis Pupuk N (kg N/ha)
Gambar 3. Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Hasil uji regresi (Gambar 3 dan Tabel Lampiran 6) diketahui bahwa pupuk N pada 15 MSA berpengaruh sangat nyata secara kuadartik dengan rumus Y= 65.6852 + 0.837320 X – 0.0024810 X2 . Dugaan dosis optimum dari persamaan tersebut untuk tinggi tanaman jarak pagar adalah 169 kg N/ha.
Diameter Batang Hasil sidik ragam (Tabel Lampiran 3) menunjukkan bahwa diameter batang tanaman jarak pagar dipengaruhi pupuk N sejak 1 hingga 15 MSA (kecuali 5 MSA), namun pengaruhnya mulai stabil sejak 6 MSA. Pupuk p berpengaruh nyata hanya pada 13 dan 15 MSA. Interaksi pemupukan N dan P berpengaruh sangat nyata pada 2 MSA dan berpengaruh nyata pada 3 MSA terhadap diameter batang tanaman jarak pagar. Sidik ragam pengaruh nitrogen (N), fosfor (P) dan interaksinya terhadap diameter tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) disajikan pada Tabel Lampiran 7. Tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk N tinggi (67 kg N/ha, 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha) sejak 6 sampai 15 MSA. Pemberian dosis pupuk N diatas 67 kg N/ha tidak memberikan penambahan diameter batang yang berbeda nyata, kecuali pada 12 MSA pengaruh dosis pupuk N 67 kg N/ha berbeda nyata dosis pupuk 133 kg N/ha tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis pupuk 267 kg N/ha.
Tabel 3. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1.17bc 1.24b 1.36b 1.42b 1.75 1.86b 1.96b 2.17b 2.36b 2.67b 2.81b
12 13 14 15 Keterangan;
Pupuk N (kg N/ha) 0
67
Pupuk P (kg P2 O5 /ha)
133
267
0
100
200
1.23a 1.30ab 1.52a 1.70a 1.91 2.22a 2.50a 2.78a 2.90a 3.23a 3.55a
1.16c 1.30ab 1.52a 1.72a 1.91 2.26a 2.51a 2.81a 2.98a 3.23a 3.33a
1.22ab 1.33a 1.53a 1.76a 1.94 2.32a 2.55a 2.84a 3.03a 3.34a 3.49a
1.16 1.27 1.43 1.64 2.09 2.08
1.21 1.31 1.53 1.68 1.86 2.19
1.21 1.30 1.48 1.63 1.84 2.15
2.30 2.59 2.74 3.05 3.25
2.43 2.63 2.83 3.20 3.35
2.42 2.73 2.89 3.18 3.47
2.90c
3.64a
3.58b
3.74a
4.05a 4.19a 4.36a
4.06a 4.26a 4.39a
3.22 3.62b 3.79 3.89b
3.47 3.83a 3.97 4.19a
3.44 3.88a 4.01 4.16a
3.00b 3.09b 3.22b
3.98a 4.16a 4.36a
MSA = Minggu Setelah Aplikasi, angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT pada taraf 5%
Diameter Batang (cm)
5
4
0 kg N/ha
67 kg N/ha
133 kg N/ha
267 kg N/ha
3
2
1
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 4. Pengaruh Pupuk N terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Gambar 4 menunjukkan bahwa selama pengamatan pengaruh dosis pupuk 267 kg N/ha menghasilkan diameter batang terbesar dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha, 67 kg N/ha, dan 133 kg N/ha. Berdasarkan Gambar 5, dosis pupuk 200 kg P2 O5 /ha menghasilkan diameter batang terbesar dibandingkan dengan 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha.
Diameter Batang (cm)
5
0 kg P2O5/ha 100 kg P2O5/ha 200 kg P2O5/ha
4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Diameter Batang (cm)
Gambar 5. Pengaruh Pupuk P terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)
4.5
3.5 Y = 3.31518 + 0.0145518 X- 0.0000399 X2 R-Sq = 69.9 %
2.5 0
100
200
300
Dosis Pupuk N (kg N/ha)
Gambar 6. Pengaruh Pupuk N Terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Gambar 6 dan Tabel lampiran 8 menunjukkan pengaruh pupuk N hasil regresi pada 15 MSA, sangat nyata secara kuadartik. Diketahui persamaan Y= 3.31518 + 0.0145548 X – 0.0000399 X2 , sehingga dapat diduga dosis optimum untuk diameter batang tanaman jarak pagar adalah 182 kg N/ha.
Jumlah Cabang Pembentukan cabang nyata dipengaruhi oleh pemupukan N dan P. Hasil sidik ragam (Tabel Lampiran 3) menunjukan bahwa pengaruh pupuk N sangat nyata meningkatkan jumlah cabang sejak 4 MSA hingga akhir pengamatan (15
MSA). Pupuk P pengaruhnya lebih lambat yaitu mulai sejak 5 sampai 12 MSA. Penambahan jumlah cabang tanaman jarak pagar tidak dipengaruhi oleh interaksi pemupukan N dan P. Hasil pengamatan, pembentukan cabang pada tanaman jarak pagar rata-rata dimulai pada 3 MSA. Namun pada beberapa petak terdapat tanaman yang telah bercabang pada 1 MSA. Sidik ragam pengaruh nitrogen (N), fosfor (P) dan interaksinya terhadap jumlah cabang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) disajikan pada Tabel Lampiran 9.
Tabel 4. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pupuk N (kg N/ha) 0
67
0.00 0.00 0.07 0.13c 0.30c 0.33c 0.35c 0.35c 0.41c 0.44b 0.52b 0.54b 0.74b 1.09b 1.63b
0.02 0.02 0.50 1.11b 1.65b 1.83b 2.06b 2.30b 2.55b 2.78a 4.24a 4.56a 5.24a 5.97a 7.23a
Pupuk P (kg P2 O5 /ha)
133
267
0
100
200
0.02 0.04 0.33 1.89ab 2.52a 2.72a 2.89a 3.17a 3.31a 3.44a 4.07a 4.61a 5.26a 5.87a 6.72a
0.00 0.00 0.76 1.94a 2.50a 3.04a 3.13a 3.46a 3.48a 3.61a 4.34a 4.97a 5.79a 6.33a 7.49a
0.00 0.00 0.42 0.83 0.94b 1.18b 1.25b 1.49b 1.55b 1.68b 2.49b 2.76b 3.61 4.42 4.86
0.01 0.01 0.39 1.57 2.33a 2.53a 2.71a 2.89a 2.99a 3.04a 3.58a 4.07a 4.23 4.76 5.88
0.01 0.03 0.44 1.40 1.94a 2.24a 2.36a 2.58a 2.78a 2.99a 3.81a 4.17a 4.94 5.27 6.56
Keterangan; MSA = Minggu Setelah Aplikasi, angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT pada taraf 5%
Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh pupuk N dengan dosis 267 kg N/ha sejak 4 hingga 15 MSA berbeda nyata dibandingkan dengan dosis 0 kg N/ha. Walaupun dosis pupuk 267 kg N/ha tidak berbeda nyata dengan dosis 133 kg N/ha sejak 4 sampai 15 MSA sedangkan dengan dosis 67 kg N/ha tidak berbeda nyata sejak 6 sampai 15 MSA. Dosis pupuk P 0 kg P2 O5 /ha pengaruhnya berbeda nyata dengan dosis 100 kg P2 O5 /ha dan 200 kg P2 O5 /ha. Pemberian dosis 100 kg P2 O5 /ha dan 200 kg P2 O5 /ha pengaruhnya tidak berbeda nyata.
Jumlah Cabang
8 7
0 kg N/ha
67 kg N/ha
6
133 kg N/ha
267 kg N/ha
5 4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 7. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)
Jumlah Cabang
7 6
0 kg P2O5/ha
5
100 kg P2O5/ha
4
200 kg P2O5/ha
3 2 1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 8. Pengaruh Pupuk P terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Gambar 7 menunjukkan bahwa selama pengamatan pengaruh dosis pupuk 267 kg N/ha menghasilkan jumlah cabang terbanyak dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha, 67 kg N/ha, dan 133 kg N/ha. Berdasarkan Gambar 8, pupuk P meningkatkan jumlah cabang seiring dengan peningkatan dosis pupuk P. Dosis pupuk 200 kg P2 O5 /ha menghasilkan jumlah cabang terbanyak dibandingkan dengan 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha.
Jumlah Cabang
10
5 Y = 2.16976 + 0.0654142 X - 0.0001729 X2 R-Sq = 56.2 %
0 0
100
200
300
Dosis Pupuk N (kg N/ha)
Gambar 9. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Hasil regresi pengaruh pupuk N (Gambar 9 dan tabel Lampiran 10) pada 15 MSA didapat persamaan Y = 2.16976 + 0.0654142 X – 0.0001729 X2 , sehingga dapat diduga dosis optimum untuk jumlah cabang adalah 189 kg N/ha.
Jumlah Daun Hasil pengamatan, pemupukan N dan P mempengaruhi penambahan jumlah daun pada tanaman jarak pagar. Hasil sidik ragam (Tabel Lampiran 1) menunjukkan bahwa pupuk N mempengaruhi penambahan jumlah daun secara sangat nyata mulai 3 MSA sampai 15 MSA sedangkan pengaruh pupuk P lebih lambat. Pengaruh pupuk P mulai nyata pada 4, 5 dan 12 MSA dan pada 6 sampai 14 MSA pengaruhnya sangat nyata (kecuali 12 MSA). Penambahan jumlah daun tidak dipengaruhi interaksi pemupukan N dan P. Sidik ragam pengaruh nitrogen (N), fosfor (P) dan interaksinya terhadap jumlah daun tanaman jarak pagar (jatropha curcas Linn.) disajikan pada Tabel Lampiran 11. Tabel 5 menunjukkan bahwa pengaruh perlakua n dosis pupuk N 0 kg N/ha berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk N tinggi (67 kg N/ha, 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha) sejak 3 sampai 15 MSA. Pemberian dosis pupuk N diatas 67 kg N/ha tidak memberikan penambahan jumlah daun yang berbeda
nyata, kecuali pada 6 dan 8 MSA dosis pupuk 67 kg N/ha berbeda nyata dengan 267 kg N/ha. tapi tidak berbeda nyata dengan dosis 133 kg N/ha. Pengaruh dosis pupuk P 200 kg P2 O5 /ha berbeda nyata dibandingkan dosis pupuk P 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha pada 5 hingga 15 MSA. Tabel 5. Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pupuk N (kg N/ha) 0
67
9.30 11.76 14.37b 18.89b 22.26b 24.28c 30.63b 35.44c 38.06b 40.19b 45.04b 47.11b 48.78b 49.46b 53.74b
Pupuk P (kg P2 O5 /ha)
133
9.65 12.93 19.65a 37.56a 48.61a 57.67b 75.02a 93.07b 113.91a 132.43a 156.64a 174.00a 210.39a 227.74a 253.54a
267
8.94 12.72 21.52a 42.19a 53.00a 62.48ab 83.74a 105.41ab 121.91a 140.00a 162.72a 194.80a 214.81a 245.78a 278.07a
0
8.98 12.93 22.17a 41.72a 54.04a 68.37a 85.70a 110.09a 127.85a 143.08a 171.40a 195.28a 203.46a 252.11a 284.90a
100
8.83 12.47 19.51 30.33b 38.24b 45.29b 57.17b 70.32b 83.29b 95.28b 112.00b 131.82b 138.07b 154.49b 167.69b
9.29 12.72 19.47 38.78a 47.26a 55.85a 72.10a 92.96a 108.14a 120.32a 144.54a 161.36a 177.63a 205.97a 240.06a
200 9.53 12.56 19.29 36.15ab 47.93a 58.46a 77.06a 94.74a 109.87a 126.16a 145.31a 165.21a 192.39a 220.85a 244.94a
Keterangan; MSA = Minggu Setelah Aplikasi, angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT pada taraf 5%
300
Jumlah Daun
250 200 150
0 kg N/ha
66.67 kg N/ha
133.33 kg N/ha
266.68 kg N/ha
100 50 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
12 13 14 15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 10. Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)
300 0 kg P2O5/ha
250
Jumlah Daun
100 kg P2O5/ha 200 kg P2O5/ha
200
150 100
50 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Minggu Setelah Aplikasi (MSA)
Gambar 11. Pengaruh Pupuk P terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Gambar 10 dan 11 menunjukkan pertumbuhan jumlah daun dari 1 sampai 15 MSA. Pemberian pupuk dengan dosis 267 kg N/ha menghasilkan penambahan jumlah daun terbesar dibandingkan dengan 0 kg N/ha, 67 kgN/ha dan 133 kg N/ha (Gambar 10). Pupuk P dengan dosis 200 kg P2 O5 /ha menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan dosis pupuk P 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha. Penambahan jumlah daun yang dipengaruhi pupuk P dengan dosis 200 kg P2 O5 /ha mencapai dibandingkan dengan dosis pupuk 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha.
450
Jumlah Daun
400 350 300 250 200 Y = 66.6530 + 2.76332 X
150
- 0.0073483 X2
R-Sq = 68.8 %
100 50 0 0
100
200
300
Dosis Pupuk N (kg N/ha)
Gambar 12. Pengaruh pupuk N terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA
Gambar 12 dan Tabel Lampiran 12 menunjukkan hasil uji regresi pemupukan N terhadap jumlah daun pada 15 MSA. Didapatkan persamaan Y = 66.6530 + 2.76332 X – 0.0073483 X2 sehingga dapat diduga dosis optimum untuk jumlah daun pada tanaman jarak pagar adalah 188 kg N/ha.
Indeks Luas Daun (ILD) Menurut hasil sidik ragam diketahui bahwa pemupukan N dan P berpengaruh terhadap peningkatan nilai ILD. Interaksi pemupukan N dan P tidak berpengaruh terhadap peningkatan nilai ILD (Tabel Lampiran 13). Hasil uji lanjut diketahui bahwa walaupun perlakuan dosis pupuk N tinggi (67 kg N/ha; 133 kg N/ha; 267 kg N/ha) tidak berbeda nyata dalam meningkatkan nilai ILD, masingmasing nilainya 2.25, 2.63 dan 2.43, namun berbeda nyata dengan perlakuan dosis pupuk N 0 kg N/ha, rata-rata ILD- nya hanya 0.53. Pengaruh perlakuan dosis pupuk P 0 kg P2 O5 /ha memghasilkan nilai ILD yang lebih kecil (1.67) yang berbeda nyata dengan dosis 100 kg P2 O5 /ha dan 200 kg P2 O5 /ha. Pemberian dosis pupuk 200 kg P2 O5 /ha pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan dosis 100 kg P2 O5 /ha masing- masing nilai ILD-nya adalah:, 2.13 dan 2.07.
Indeks Lua s D aun
4
3
2
1
Y= 0.609958 + 0.0260145 X- 0.0000723 X2 R-Sq = 75.7 %
0 0
100
200
300
Dosis Pupuk N (kg N/ha)
Gambar 13. Pengaruh pupuk N terhadap Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.)
Pemupukan N pada tanaman jarak dapat meningkatkan nilai ILD sangat nyata secara kuadratik dengan rumus Y = 0.609958 + 0.0260145 X – 0.0000723 X2 (Gambar 13 dan Tabel Lampiran 14).
Pendugaan dosis optimum untuk
peningkatan nilai ILD adalah 180 kg N/ha.
Pembahasan Pemupukan Nitrogen Hasil analisis menunjukkan bahwa pupuk nitrogen sangat berpengaruh dalam memacu dan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar. Menurut Soepardi (1983), unsur nitrogen berfungsi dalam merangsang pertumbuhan vegetatif, berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel. Hal ini didukung pula dengan hasil penelitian Ala (1987) bahwa pemupukan nitrogen dan waktu tanam mempengaruhi pertumbuhan karena meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering tajuk tanaman kapas. Adnan (2003) menyatakan bahwa pupuk nitrogen berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, ILD dan jumlah cabang tanaman saga manis. Tanaman jarak pagar lebih responsif terhadap pemupukan nitrogen daripada fosfor. Pengaruh nitrogen lebih cepat terlihat pada semua karakter vegetatif tanaman yang diamati, misalnya pada tinggi tanaman pengaruh pemupukan nitrogen mulai sangat nyata pada 3 MSA. Namun pada diameter batang pengaruh nyata mulai ditunjukkan pada saat 1 MSA dan pengaruhnya mulai stabil sangat nyata sejak 6 MSA hingga 15 MSA. Hal ini diduga karena diameter bibit jarak yang ditanam tidak seragam. Saat pembibitan kebutuhan haranya berasal dari tanah dan penambahan pupuk kandang ayam. Menurut Marsono dan Sigit (2000), pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam padat mengandung 0.40% N, 0.10% P dan 0.45% K. Setelah bibit ditanam di lapang serta pengaplikasian pupuk nitrogen maka penyerapan pupuk nitrogen cepat oleh tanaman jarak pagar. Perlakuan pemupukan nitrogen dosis 67 kg N/ha mampu meningkatkan semua karakter vegetatif yang diamati, yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun dan indeks luas daun (ILD). Pemberian dosis pupuk nitrogen 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha sudah tidak efisien karena peningkatkan
pertumbuhan yang dihasilkan tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan perlakuan dosis 67 kg N/ha. Hal ini diduga pada taraf dosis 67 kg N/ha telah mencukupi kebutuhan tanaman jarak pagar. Namun pemberian dosis pupuk 267 kg N/ha menghasilkan penambahan terbesar untuk tinggi, diameter batang, jumlah cabang dan jumlah daun terbesar dibandingkan dengan dosis nitrogen 0 kg N/ha, 67 kg N/ha dan 133 kg N/ha, kecuali untuk peubah indeks luas daun dosis 133 kg N/ha menghasilkan indeks luas daun terbesar. Menurut Harjadi (1996), pembentukan daun tanaman menggunakan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya. Pembentukan daun menggunakan karbohidrat pada proses fotosintesis dan respirasi melibatkan senyawa yang disebut kofaktor enzim yang mengandung unsur nitrogen. Penambahan nitrogen diharapkan menambah pembentukan kofaktor enzim yang akan menyebabkan pembentukan daun tanaman jarak pagar bertambah banyak seiring dengan penambahan nitrogen. Jumlah daun semakin banyak maka fotosintesis yang dilakukan tanaman jarak pagar akan semakin tinggi. Prawinata et al. (1995) menyatakan bahwa jika unsur nitrogen yang tersedia lebih banyak daripada unsur lainnya, maka daun dapat tumbuh lebih banyak sehingga dapat meningkatkan laju fotosintesis serta tanaman serealia dapat menghasilkan biji yang mengandung protein lebih tinggi. Menurut Salisbury dan Ross (1995), nitrogen merupakan komponen utama dalam sitokinin, sedangkan sitokinin dapat memacu pembelahan sel sehingga meningkatkan tunas yang terbentuk, pemanjangan tunas dan memacu perkembangan kloroplas serta sintesis klorofil. Sitokinin akan mempengaruhi stomata yang terbuka sehingga akan meningkatkan fotosinsesis. Havlin et al. (1999) menambahkan bahwa nitrogen merupakan bagian integral dari klorofil, yang merupakan penyerap utama cahaya matahari untuk fotosintesis. Suplai nitrogen yang cukup berhubungan dengan fotosintesis dan pertumbuhan vegetatif yang baik serta tanaman berwarna hijau gelap. Peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang tanaman jarak pagar dengan cepat diduga karena pada periode vegetatif hasil fotosintesis digunakan untuk penambahan volume tanaman. Penambahan volume tanaman dapat berupa tinggi tanaman dan diameter batang. Walaupun tanaman jarak pagar termasuk
tanaman indeterminate namun semakin tua atau memasuki masa generatif, penambahan tingginya semakin menurun. Lebih lanjut Harjadi (1996) menyatakan bahwa hasil asimilat dari fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan vegetatif dan sebagian disimpan untuk pembentukan bunga dan buah. Jumlah cabang akan menentukan jumlah bunga, buah dan biji karena bunga jarak pagar muncul disetiap ujung batang atau ketiak daun. Sehingga semakin banyak cabang diharapkan akan meningkatkan jumlah bunga dan buah yang dihasilkan. Jumlah dan ukuran daun tanaman jarak pagar semakin meningkat dengan perlakuan dosis pupuk nitrogen yang tinggi sehingga meningkatkan nilai ILD-nya. ILD merupakan rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman tersebut. Sitompul dan Guritno (1995) menyatakan bahwa kerapatan daun berhubungan erat dengan populasi atau jarak tanam. Semakin rapat jarak tanam antar tanaman, semakin tinggi kerapatan di antara daun dan semakin sedikit cahaya yang sampai ke lapisan daun bawah. Nilai ILD > 1 menggambarkan adanya saling menaungi di antara daun pada lapisan bawah tajuk serta mendapat cahaya yang kurang dan menyebabkan laju fotosintesis yang lebih rendah daripada yang tidak ternaungi. Namun nilai ILD = 1 tidak berarti tanpa naungan. Hal ini tergantung pada posisi dan bentuk daun. Jarak tanam 2 m × 2 m memungkinkan agar tajuk tanaman jarak pagar tidak saling menutupi. Hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman jarak dengan perlakuan dosis pupuk nitrogen tinggi (67 kg N/ha; 133kg N/ha; 267 kg N/ha) memiliki rata-rata ILD > 1 yaitu masing- masing 2.25, 2.63 dan 2.43. Sedangkan untuk tanaman jarak dengan perlakuan dosis pupuk nitrogen 0 kg N/ha rata-rata ILD-nya hanya 0.53. Tanaman dengan perlakuan dosis pupuk nitrogen tinggi (67 kg N/ha, 133 kg N/ha dan 267 kg N/ha) memiliki pertumbuhan lebih baik daripada tanaman dengan perlakuan pupuk nitrogen dosis 0 kg N/ha. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ILD tersebut masih berpengaruh positif terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman dan belum melewati nilai ILD kritisnya. Hasil uji regresi (polinomial orthogonal) pada 15 MSA untuk semua karakter vegetatif yang diamati menunjukkan bahwa rata-rata dosis optimum untuk pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar adalah 182 kg N/ha.
Pemupukan Fosfor Dosis pupuk 200 kg P2 O5 /ha menghasilkan peningkatan terbesar pada tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun dan ILD yang berbeda nyata dengan dosis 0 kg P2 O5 /ha dan 100 kg P2 O5 /ha. Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (1998), unsur fosfor berperan dalam pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan dan peredaran ke seluruh tanaman dalam bentuk ATP dan ADP. Unsur ini juga berperan dalam pembelahan sel melalui peranan nukleoprotein yang ada dalam inti sel, selanjutnya berperan dalam meneruskan sifat-sifat kebakaan dari generasi ke generasi melalui peranan DNA. Havlin et al. (1999) menambahkan
bahwa unsur fosfor sangat diperlukan untuk pembentukan
komponen asam amino, enzim, nukleotida, phosphoprotein, phospholipid dan gula fosfat. Pemberian fosfor pada awal pertumbuhan tanaman sangat penting untuk perkembangan organ reproduksinya. Fosfor juga banyak ditemukan dalam biji dan buah. Hal ini mendukung pernyataan Prihandana dan Hendroko (2006) bahwa pupuk untuk tanaman penghasil minyak seperti
tanaman jarak pagar sebaiknya
dipupuk dengan pupuk hara fosfat yang lebih tinggi daripada jenis pupuk lainnya (nitrogen dan kalium). Pengaruh pemupukan fosfor cenderung tidak stabil dan lebih lambat pada pertumbuhan tanaman jarak pagar. Rendahnya respon tanaman terhadap pemupukan fosfor diduga karena rendahnya ketersediaan fosfor dalam tanah. Partohardjono dan Karama (1991) menyatakan bahwa kemasaman tanah berperan penting terhadap ketersediaan fosfor dan efisiensi pupuk fosfor yang diberikan kepada tanah. Diketahui dari hasil analisis tanah bahwa P2 O5 dalam tanah dalam keadaan rendah sedangkan pH tanah adalah 5.3. Sebagian besar tanah ketersediaan fosfor mencapai maksimum pada pH 6.0-6.5. Pengapuran diharapkan dapat meningkatkan ketesediaan fosfor. Keadaan ini juga diduga disebabkan pula oleh lingkungan dan kondisi tanah. Data iklim di lokasi penelitian yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah Darmaga, Bo gor, menunjukan bahwa curah hujan pada saat awal pertumbuhan tanaman di lapang rendah. Kondisi lahan yang kering saat penelitian ini berlangsung mengakibatkan pupuk yang diberikan tidak larut
sehingga sebagian besar pupuk yang diberikan menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Partohardjono dan Karama (1991) menyatakan bahwa kadar air yang rendah menyebabkan ketersediaan pupuk fosfor menjadi turun. Selain itu keadaan ini juga mempengaruhi serapan hara oleh tanaman. Lebih lanjut Partohardjono dan Karama (1991) menyatakan bahwa akar tanaman cenderung tumbuh kearah dimana terdapat banyak fosfor seperti alur pupuk fosfor. Biomassa akar sedikit maka hanya sedikit akar yang dapat memanfaatkan air dan hara pada musim kering. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang tersedia dalam tanah. Hal ini berkaitan dengan fungsi air sebagai stabilisator suhu tanah dan tanaman. Menurut Havlin et al. (1999), faktor lain yang berpengaruh terhadap kuantitas fosfor selain pH, kadar air tanah dan pemupukan fosfor adalah suhu, kelembaban, aerasi dan intensitas penanaman. Leiwakabessy et al. (2003) menyatakan bahwa bahan organik mampu meningkatkan ketersediaan fosfor dalam tanah. Hasil analisis tanah menunjukan tanah latosol Cikarawang yang digunakan sebagai tempat pene litian mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dengan keadaan bahan organik yang rendah pula sehingga
mempengaruhi
ketersediaan unsur fosfor bagi tanaman.
Interaksi Pupuk Nitrogen dan Fosfor Interaksi pupuk nitrogen dan fosfor tidak berpengaruh terhadap karakter vegetatif (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun dan ILD) tanaman jarak pagar hingga akhir pengamatan (15 MSA). Hal ini diduga karena belum seimbangnya unsur hara dalam tanah. Soeminto (1996) dalam Hidayat (2005) menyatakan bahwa unsur nitrogen sangat berpengaruh terhadap efisiensi pemupukan fosfor. Pemupukan fosfor berdosis tinggi tanpa diimbangi dengan pemupukan nitrogen yang cukup maka respon untuk penyerapan pupuk fosfor akan tetap kecil, meskipun tanaman berada dalam kond isi kahat fosfor. Interaksi unsur hara ini akan mempengaruhi penyerapan atau penggunaan satu atau lebih unsur tertentu oleh tanaman. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh keseimbangan unsur hara yang tersedia. Soepardi (1983) menyatakan apabila unsur N, P, K ditambahkan secara tepat tidak saja
mengendalikan, mengimbangi dan mendukung pertumbuhan tanaman, tetapi juga mendukung penyerapan unsur lain sehingga menunjang pertumbuhan tanaman yang normal. Menurut Foth (1988) pengaruh nitrogen pada tanaman adalah meningkatkan pertumbuhan dengan cepat. Peningkatan pertumbuhan vegetatif akibat pemberian nitrogen tidak berubah bila fosfor, kalium dan unsur penting lainnya tidak tersedia dalam jumlah yang cukup.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Perlakuan pupuk nitrogen meningkatkan semua parameter vegatatif (tinggi, diameter, jumlah cabang dan jumlah daun) yang diamati hingga akhir pengamatan. 2. Rata-rata dosis optimum untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jarak paga r adalah 182 kg N/ha. 3. Pupuk fosfor berpengaruh terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, dan ILD , sedangkan penambahan diameter batang hanya dipengaruhi pada akhir pengamatan. 4. Interaksi nitrogen dan fosfor tidak mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman jarak pagar hingga 15 MSA (akhir pengamatan).
Saran Hasil penelitian dapat disarankan untuk menggunakan dosis pupuk nitrogen adalah 182 kg N/ha untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman jarak pagar. Namun perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh dosis tersebut terhadap produksi serta penelitian lanjutan untuk memperoleh kombinasi pupuk yang optimum.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2003. Pengaruh pupuk nitrogen dan perambatan terhadap pertumbuhan dan produksi daun saga manis (Abrus precatorius L.). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ala, A. 1987. Pengaruh waktu tanam dan pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitaas serat dari dua varietas kapas (Gossypium hirsutum L.) pada dua tipe iklim. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anonim. 2002. Jarak penyubur rambut dan penyembuh kanker. http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/06/kes//kes04.htm. Diakses 16 September 2005. Anonim. 2005. Jatropha curcas. http://www.biotechcityluknow. borg/htm/biodiesel/ plantdetail1.htm. Diakses tanggal 23 September 2005. Dadang. 2005. Pengendalian hama dan penyakit tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) untuk Biodiesel dan Minyak Bakar. Diselenggarakan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB. 22 Desember 2005. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Duryatmo, S dan A. Raharjo. 2000. Dibutuhkan jarak sebanyak-banyaknya. Trubus. 367: 38-39. Fajar, R. 2006. Kualitas biodiesel dan efeknya terhadap kinerja dan kondisi mesin; evaluasi terhadap standar nasional kualitas biodiesel Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar Kimia Populer; Bioenergi Solusi Energi Alternatif Masa Kini. Diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Kimia IPB. 3 Juni 2006. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Foth. 1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Diterjemahkan Endang Dwi Purbayanti, Dwi Retno Lukiwati dan Rahayuning Trimulatsih, editor Sri Andani B Hudoyo. Edisi ketujuh. Gajah Mada University Press. Yo gyakarta. 762 hal. Glendinning, J.S. 1986. Fertilizer handbook. Australian Fertilizers Ltd. Nort Sydney.Australia. Godin. V.J. and P.C. Spensley. 1971. TPI Crop Product Digest Oil Seeds. The Tropical Product Institute, Foreign and Commonwealth Office. London. 170 hlm. Hariyono, B. 2000. Pemupukan tanaman jarak. Monografi Balittas No 6: Jarak. Balittas. Malang. 53 hal.
Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. Cetakan ke-12. Gramedia. Jakarta. 197 hal. Haryadi. 2005. Sistem budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn.). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) untuk Biodiesel dan Minyak Bakar. Diselenggarakan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB. 22 Desember 2005. Institut Pertanian Bogor. Bo gor. Havlin, J.L., Beaton, J.D, Tisdale, S.M dan Nelson W.L. 1999. Soil Fertily and Fertilizers. 6th edition. Prentice Hall. Ney Jersey. 86-216p. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Diterjemahkan oleh Litbang Kehutanan. Jakarta. 2521p. Leiwakabessy, F.M. dan Sutandi.1998. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmuilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Leiwakabessy, F.M, U.M. Wahjudin, dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 237 hal. Mahmud, Z, A.A. Rivaie dan D. Allorerung. 2005. Petunjuk Teknis Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. 35 hal. Marsono dan P. Sigit. 2000. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. 152 hal. Partohardjono, M.I.S dan A. S. Karama. 1991. Fosfor Peranan dan Penggunaannya dalam Bidang Pertanian. Kerjasama PT Petrokimia Gresik (Persero) dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Bogor. 70 hal. Prawinata, W., S. Haran, dan P. Tjondronegoro. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. Departemen Botani. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Institut Pertanian Bogor. Bogor. 341 hal. Prihandana, R. dan R. Hendroko. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak Pagar. Agromedia Pustaka. Jakarta. 84 hal. Salisbury, F.B. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1-3. Penerjemah Lukma, D.R dan Sumaryana. ITB. Bandung. Sinaga, E. 2005. Jatropha curcas L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS. Dalam http://www.tumbuhanobat P3OUNAS/jatrophacurcas.htm. Diakses pada Tanggal 16 September 2005.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 417 hal. Soeminto, B. 1996. Berbagai faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur fosfor oleh tanaman. majalah kultum. No 11. Dalam Hidayat, F. N. 2005. Pengaruh pemupukan fosfor dan gandasil B terhadap pertumbuhan dan produksi stroberi dari planlet in vitro. Skripsi. Depertemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sudarmo, H.R., Mardjono, dan Suprijono. (2002). Pengaruh sumber nitrogen, dosis dan waktu pemberian terhadap produksi dan mutu benih jarak. Dalam Prosiding Lokakarya Pengembangan Jarak dan Wijen dalam Rangka Otoda. Diselenggarakan di Malang, Tanggal 16 Oktober 2002. Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan. Bogor.53-57p. Sutedjo, M.M. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT Rineka Cipta. Jakarta. 26 hal. Weiss, E. A. 1971. Castor, Sesame and Safflower. Leonard Hill, London. 525p
LAMPIRAN
Tabel Lampiran 1. Hasil Analisis Contoh Tanah Parameter C-organik (%) N (%) C/N P2 O5 Bray (ppm P) K2 O (mg/100g) KTK/CEC (cmol(+)/kg) KB (%) Susunan Kation: Ca (cmol(+)/kg) Mg (cmol(+)/kg) K (cmol(+)/kg) Na (cmol(+)/kg) pH H2 O
Hasil 1.05 0.14 8 5.3 6 16.73 45
Kriteria Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang
6.24 1.02 0.08 0.114 5.3
Sedang Sedang Sangat rendah Rendah Masam
Tabel Lampiran 2. Kriteria Penilaian Hasil Analisis Ta nah Parameter
C-organik (%) N (%) C/N P2 O5 Bray (ppm P) K2 O (mg/100g) KTK/CEC (cmol(+)/kg) Susunan Kation: Ca (cmol(+)/kg) Mg (cmol(+)/kg) K (cmol(+)/kg) Na (cmol(+)/kg) KB (%)
pH H2 O
Sangat rendah
Rendah
<1 <0.1 <5 <4 <10 <5
1-2 0.1-0.2 5-10 5-7 10-20 5-16
<2 <0.3 <0.1 <0.1 <20 Sangat masam <4.5
Nilai sedang 2-3 0.21-0.5 11-15 8-10 21-40 17-24
Tinggi 3-5 0.51-0.75 16-25 11-15 41-60 25-40
2-5 6-10 11-20 0.4-1 1.1-2.0 2.1-8.0 0.1-0.3 0.4-0.5 0.6-1.0 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 20-40 41-60 61-80 masam Agak netral Agak masam alkalis 4.5-5.5 5.5-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5
Sumber: Pusat Penelitian Tanah (1980)
Sangat Tinggi >5 >0.75 >25 >15 >60 >40
>20 >8 >1 >1 >80 Alkalis >8.5
Tabel Lampiran 3. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Parameter Vegetatif Tinggi Tanaman
Diameter Batang
Uji F
Umur Tanaman (MSA)
N
P
N*P
1
tn
tn
tn
2
tn
tn
tn
3
**
tn
tn
4
**
tn
tn
5
**
tn
tn
6
**
tn
tn
7
**
*
tn
8
**
*
tn
9
**
tn
tn
10
**
*
tn
11
**
*
tn
12
**
*
tn
13
**
*
tn
14
**
**
tn
15
**
tn
tn
1
*
tn
tn
2
*
tn
**
3
**
tn
*
4
**
tn
tn
5
tn
tn
tn
6
**
tn
tn
7
**
tn
tn
8
**
tn
tn
9
**
tn
tn
10
**
tn
tn
11
**
tn
tn
12
**
tn
tn
13
**
*
tn
14
**
tn
tn
15
**
*
tn
Lanjutan Tabel Lampiran 3. Rekapitulasi Sidik Ragam Pengaruh Pupuk N dan P terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman Parameter Vegetatif Jumlah Cabang
Jumlah Daun
ILD
Uji F
(MSA)
N
P
N*P
1
tn
tn
tn
2
tn
tn
tn
3
tn
tn
tn
4
**
tn
tn
5
**
**
tn
6
**
**
tn
7
**
**
tn
8
**
**
tn
9
**
**
tn
10
**
**
tn
11
**
*
tn
12
**
*
tn
13
**
tn
tn
14
**
tn
tn
15
**
**
tn
1
tn
tn
tn
2
tn
tn
tn
3
**
tn
tn
4
**
*
tn
5
**
*
tn
6
**
**
tn
7
**
**
tn
8
**
**
tn
9
**
**
tn
10
**
**
tn
11
**
**
tn
12
**
*
tn
13
**
**
tn
14
**
**
tn
15
**
tn
tn
15
**
*
tn
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%, MSA = Minggu Setelah Aplikasi, ILD = Indeks Luas Daun
Tabel Lampiran 4. Data Klimatologi Bulanan Wilayah Darmaga Bogor (Desember 2005-Mei 2006) Temperatur (o C)
Bulan
Desember 2005 Januari 2006 Februari 2006 Maret 2006 April 2006 Mei 2006 Rata-rata
Ratarata 25.5 25.2 25.5 25.8 25.8 26.0 25.6
Curah Hujan
Maks
Min
(mm)
Intensitas Cahaya (Cal/cm2 )
30.4 29.8 30.9 30.9 31.6 31.5 30.9
22.9 22.9 22.8 22.9 23.0 22.6 22.9
251.5 639.8 434.2 138.3 163.9 323.7 325.23
218.3 222.9 253.5 240.0 256.9 253.7 240.9
Kelembaban Nisbi (RH) (%) 86 89 89 84 84 84 86
Tabel Lampiran 5. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) mur Tanaman (MSA) 1
2
3
4
5
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
JK 2.9080 14.6806 9.9209 15.9843 42.8623 86.3561 28.6222 53.0490 51.5073 217.6291 600.1032 950.9109 5.2233 198.2024 3.4915 21.2500 65.8273 293.9945 4.0114 571.8483 18.2223 53.9916 123.7877 771.8613 25.4201 1088.3001 45.3976 25.9549 181.5833 1366.6560
KT
F Hit
Pr>F
KK
1.4540 4.8935 4.9604 2.6604 1.9483
0.75 2.51 2.55 1.37
0.4858 0.0850tn 0.1012tn 0.2711tn
9.7038
14.3111 17.6830 25.7537 36.2715 27.2774
0.52 0.65 0.94 1.33
0.5990 0. 5924tn 0.4042tn 0.2860tn
29.1364
2.6117 66.0675 1.7457 3.5417 2.9921
0.87 22.08 0.58 1.18
0.4317 0.0001** 0.5664tn 0.3509tn
7.8339
2.0057 190.6161 9.1111 8.9986 5.6267
0.36 33.38 1.62 1.60
0.7041 0.0001** 0.2208tn 0.1945tn
8.5632
12.7101 362.7667 22.6988 4.3259 8.2538
1.54 43.95 2.75 0.52
0.2366 0.0001** 0.0859tn 0.7839tn
8.5247
Lanjutan Tabel Lampiran 5. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 6
7
8
9
10
11
12
13
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
43.7827 1657.9700 84.6054 16.1420 321.3036 2114.8037 17.7313 2962.7219 187.7744 34.1745 554.4674 3756.8695 68.9311 3856.0075 257.0886 35.1133 646.6248 4863.7653 20.6354 4838.6209 172.5997 63.8153 816.6367 5912.5080 33.6904 7359.1446 330.5671 63.4021 1047.0413 8833.8455 2.6241 10292.0600 415.1238 84.7785 1102.4473 11897.0337 155.4421 11595.4762 720.3511 78.8552 1131.1312 13681.2557 21.4642 13735.8168 683.0051 111.2449 1370.3627 15921.8936
KT
F Hit
Pr>F
KK
21.8914 552.6567 42.3027 2.6903 14.1956
1.54 28.93 2.98 0.19
0.2362 0.0001** 0.0716tn 0.9766tn
9.7481
8.8656 987.5740 93.8872 5.6957 25.2031
0.35 39.18 3.73 0.23
0.7073 0.0001tn 0.0404* 0.9639tn
10.5279
34.4656 1285.3358 128.5443 5.8522 29.3920
1.17 43.73 4.37 0.20
0.3282 0.0001** 0.0252* 0.9735tn
9.7832
10.3177 1612.9403 86.2998 10.63589 37.1199
0.28 43.45 2.32 0.29
0.7599 0.0001** 0.1213tn 0.9371tn
10.1403
16.8452 2453.0482 165.28836 10.5670 47.5928
0.35 51.54 3.47 3.47 0.22
0.7058 0.0001** 0.0489* 0.9654tn
9.9715
1.3120 3430.6867 207.5619 14.1297 50.1112
0.03 68.46 4.14 0.28
0.9742 0.0001** 0.0297* 0.9393tn
8.9672
77.7211 3865.1587 360.1755 13.1425 51.4151
1.51 75.18 7.01 0.26
0.2426 0.0001** 0.0044** 0.9516tn
8.5530
10.7321 4578.6056 341.5025 18.54081 62.2892
0.17 73.51 5.48 0.30
0.8429 0.0001** 0.0117* 0.9314tn
8.5294
Lanjutan Tabel Lampiran 5. Sidik Ra gam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 14
Sumber Keragaman
15
U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
KT
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
27.1296 13442.5637 936.0336 219.1614 1387.2291 16012.1175 1913.4057 21847.3908 5391.8987 5361.9309 24066.7989 58581.4251
13.5648 4480.8546 468.0168 36.5269 63.0559 956.7029 7282.4636 2695.9494 893.6552 1093.9454
F Hit
Pr>F
KK
0.22 71.06 7.42 0.58
0.8081 0.0001** 0.0034** 0.7428tn
8.2359
0.87 6.66 2.46 0.82
0.4311 0.0023** 0.1082tn 0.5685tn
31.3594
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%; MSA = Minggu Setelah Aplikasi
Tabel Lampiran 6 . Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Tinggi Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman
DB
JK
2
21819.2
10909.6
9.79311
0.000*
Linier
1
7979.5
7979.5
5.3615
0.027*
Kuadratik
1
13839.7
13839.7
12.4234
0.001**
Galat
33
36762.2
1114.0
Total
35
58581.4
Regresi
KT
F Hit
P
Tabel Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Diameter Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
KT
F Hit
Pr>F
KK
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
0.0016 0.0338 0.0163 0.0753 0.0589 0.1860 0.0156 0.0321 0.0093 0.0596 0.0737 0.1903 0.0134 0.1645 0.0558 0.1371 0.2057 0.5764 0.0385 0.6762 0.0147 0.1259 0.2299 1.0851 0.6969 0.0162 0.4748 3.0208 9.6677 13.8764 0.0258 1.8411 0.0717 0.0558 0.4609 2.4554 0.0337 2.1249 0.1288 0.0599 0.4925 2.8397 0.0818 2.7532 0.1169 0.1163 0.5949 3.6632
0.0008 0.0113 0.0081 0.0125 0.0027
0.30 4.21 3.03 4.68
0.7427 0.0170* 0.0686tn 0.0033**
4.3390
0.0078 0.0107 0.0047 0.0099 0.0034
2.32 3.19 1.39 2.97
0.1217 0.0435* 0.2704tn 0.0282*
4.4679
0.0067 0.05483 0.02792 0.0228 0.0093
0.72 5.86 2.99 2.44
0.4993 0.0042** 0.0712tn 0.0580tn
6.5267
0.0192 0.2254 0.0074 0.0210 0.0104
1.84 21.57 0.70 2.01
0.1825 0.0001** 0.5053tn 0.1079tn
6.1921
0.3485 0.0054 0.2374 0.5035 0.4394
0.79 0.01 0.54 1.15
0.4650 0.9981tn 0.5902tn 0.3697tn
34.3181
0.01292 0.6137 0.0359 0.0093 0.0209
0.62 29.29 1.71 0.44
0.5488 0.0001** 0.2037tn 0.8414tn
6.7653
0.0169 0.7083 0.0644 0.0100 0.0224
0.75 31.64 2.88 0.45
0.4824 0.0001** 0.0777tn 0.8402tn
6.2701
0.0409 0.9177 0.0585 0.0194 0.0270
1.51 33.94 2.16 0.72
0.2424 0.0001** 0.1389tn 0.6401tn
6.2029
Lanjutan Tabel Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Diameter Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 9
10
11
12
13
14
15
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
KT
F Hit
Pr>F
KK
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
0.0702 2.58333 0.1451 0.0509 0.6735 3.5230 0.0575 2.7399 0.1597 0.1557 1.0403 4.1531 0.0056 3.6007 0.2671 0.2442 1.0387 5.1564 0.5154 4.0706 0.4391 0.1738 2.2758 7.4746 0.0474 7.1878 0.4715 0.1931 1.2681 9.1679 0.0122 8.5012 0.3420 0.2477 1.5006 10.6037 0.0236 8.8685 0.0689 0.2773 1.4479 11.3065
0.0351 0.8611 0.0725 0.0085 0.0306
1.15 28.13 2.37 0.28
0.3360 0.0001** 0.1170tn 0.9417tn
6.2059
0.0288 0.9133 0.0799 0.0259 0.0473
0.61 19.31 1.69 0.55
0.5531 0.0001** 0.2078tn 0.7656tn
6.9148
0.0028 1.2002 0.1336 0.0407 0.0472
0.06 25.42 2.83 0.86
0.9425 0.0001** 0.0807tn 0.5376tn
6.4707
0.2577 1.3569 0.2196 0.0290 0.1034
2.49 13.12 2.12 0.28
0.1059 0.0001** 0.1436tn 0.9403tn
9.5220
0.0237 2.3959 0.2357 0.0322 0.0576
0.41 41.57 4.09 0.56
0.6676 0.0001** 0.0309* 0.7585tn
6.3589
0.0061 2.8337 0.1710 0.0413 0.0682
0.09 41.54 2.51 0.61
0.9150 0.0001** 0.1045tn 0.7234tn
6.6559
0.0118 2.9562 0.3446 0.0462 0.0658
0.18 44.92 5.24 0.70
0.8370 0.0001** 0.0138* 0.6509tn
6.2851
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%; MSA = Minggu Setelah Aplikasi
Tabel Lampiran 8 . Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Diameter Batang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman
DB
Regresi Linier Kuadratik
JK
KT
F Hit
P
2 1
7.9010 4.32055
3.95048 4.32055
38.2807 21.0277
0.000* 0.000*
1
3.58042
3.58042
34.6947
0.000*
0.10320
Galat
33
3.4055
Total
35
11.3065
Tabel Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1
2
3
4
5
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
KT
F Hit
Pr>F
KK
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
0.0064 0.0032 0.0016 0.0112 0.0321 0.0546 0.0139 0.0084 0.0045 0.0261 0.0780 0.1309 8.0182 2.2331 0.0182 1.2518 6.1679 17.6890 0.3790 19.4739 3.6022 4.3243 12.8671 40.6465 0.7180 29.4972 12.3527 4.4211 13.0858 60.0748
0.0032 0.0011 0.0008 0.0019 0.0016
2.20 0.73 0.55 1.28
0.1346 0.5432tn 0.5847tn 0.3053tn
3.4521a)
0.0139 0.0084 0.0045 0.0261 0.0035
1.96 0.79 0.64 1.23
0.1648 0.5141tn 0.5367tn 0.3306tn
5.0866a)
4.0091 0.7444 0.0091 0.2086 0.2804
14.30 2.66 0.03 0.74
0.0001 0.0737tn 0.9682tn 0.6202tn
24.5138a)
0.1895 6.4913 1.8011 0.7207 0.5849
0.32 11.10 3.08 1.23
0.7266 0.0001** 0.0662tn 0.3280tn
21.5356a)
0.3590 9.8323 6.1764 0.7369 0.5948
0.60 16.53 10.38 1.24
0.5557 0.0001** 0.0007** 0.3250tn
17.7801a)
Lanjutan Tabel Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 6
7
8
9
10
11
12
13
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
0.2620 39.6104 12.0464 3.7223 14.0411 69.6822 0.3228 42.6736 13.9207 4.4115 14.3088 75.6374 0.1634 53.0474 13.0468 5.5592 13.6279 85.4447 0.4498 53.9108 14.4184 5.5612 12.6663 87.0064 0.4257 57.5794 14.3873 4.2381 16.2822 92.9126 0.0564 92.6031 11.7828 4.3759 30.0760 138.8942 1.39381667 118.57330000 14.88301667 4.49165000 44.28611667 183.62790000 0.00923889 150.39576667 10.67893889 3.26041667 37.32602778 201.67038889
KT
F Hit
Pr>F
KK
0.1310 13.2035 6.0232 0.6204 0.6382
0.21 20.69 9.44 0.97
0.8160 0.0001** 0.0011** 0.4669
16.5230a)
0.1614 14.2245 6.9603 0.7352 0.6504
0.25 21.87 10.70 1.13
0.7824 0.0001** 0.0006** 0.3775tn
38.2769
0.0817 17.6825 6.5234 0.9265 0.6195
0.13 28.55 10.53 1.50
0.8772 0.0001** 0.0006** 0.2257tn
33.9287
0.2249 17.9703 7.2092 0.9269 0.5757
0.39 31.21 12.52 1.61
0.6812 0.0001** 0.0002** 0.1916tn
31.1257
0.2129 19.1931 7.1936 0.7063 0.7401
0.29 25.93 9.72 0.95
0.7528 0.0001** 0.0009** 0.4778tn
33.5033
0.0282 30.8677 5.8914 0.7293 1.3671
0.02 22.58 4.31 0.53
0.9796 0.0001** 0.0263* 0.7770tn
35.5178
0.69690833 39.52443333 7.44150833 0.74860833 2.01300530
0.35 19.63 3.70 0.37
0.7112 0.0001** 0.0413* 0.8889tn
38.6771
0.00461944 50.13192222 5.33946944 0.54340278 1.69663763
0.00 29.55 3.15 0.32
0.9973 0.0001** 0.0628tn 0.9193tn
30.5803
Lanjutan Tabel Lampiran 9. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 14
Sumber Keragaman
15
U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB
JK
2 5.04015556 3 167.47436389 2 4.33970556 6 3.49669444 22 44.37011111 35 224.72103056 2 2.95257222 3 208.02725556 2 17.64382222 6 3.43291111 22 80.18856111 35 312.24512222
KT
F Hit
Pr>F
KK
2.52007778 55.82478796 2.16985278 0.58278241 2.01682323
1.25 27.68 1.08 0.29
0.3062 0.0001** 0.3583tn 0.9359tn
29.4858
1.47628611 69.34241852 8.82191111 0.57215185 3.64493460
0.41 19.02 2.42 0.16
0.6718 0.0001** 0.1122tn 0.9855tn
33.1038
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%; MSA = Minggu Setelah Aplikasi
Tabel Lampiran 10 . Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Cabang Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman
DB
JK
KT
F Hit
P
2
175.544
87.7721
21.1884
0.000*
Linier
1
108.343
108.343
18.0658
0.000*
Kuadratik
1
67.201
67.201
16.2226
0.000*
Galat
33
136.701
4.1425
Total
35
312.245
Regresi
Tabel Lampiran 11. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
JK 2.1074 2.9178 2.9950 3.7277 11.3461 23.0939 5.8804 8.3895 0.3922 4.4511 32.5198 51.6330 28.9724 337.5976 0.3331 45.1651 351.5338 763.6019 29.9195 3266.3767 448.3029 208.1954 1088.1466 5040.9412 80.9835 6072.7064 703.8622 231.9370 1711.6811 8801.1702 47.7131 10555.1898 1166.1487 201.0965 2128.5271 14098.6752 20.4248 18042.1976 2572.2096 465.3055 3524.0388 24624.1762 286.0494 32067.4680 447.3209 870.2063 5822.0559 43493.1005
KT
F Hit
Pr>F
KK
1.0537 0.9726 1.4975 0.6213 0.5157
2.04 1.89 2.90 1.20
0.1535 0.1615tn 0.0760tn 0.3408tn
7.7911
2.9402 2.7965 0.1961 0.7419 1.4782
1.99 1.89 0.13 0.50
0.1607 0.1605tn 0.8764tn 0.8001tn
9.6618
14.4862 112.5325 0.1665 7.5275 15.9788
0.91 7.04 0.01 0.47
0.4185 0.0017** 09896tn 0.8223tn
20.5778
14.9598 1088.7922 224.1515 34.6992 49.4612
0.30 22.01 4.53 0.70
0.7420 0.0001** 0.0225* 0.6514tn
20.0435
40.4917 2024.2355 351.9311 38.6562 77.8037
0.52 26.02 4.52 0.50
0.6014 0.0001** 0.0226* 0.8038tn
19.8322
23.8565 3518.3966 583.0743 33.5161 96.7512
0.25 36.37 6.03 0.35
0.7836 0.0001** 0.0082** 0.9044tn
18.4895
10.2124 6014.0659 1286.1048 77.5509 160.1836
0.06 37.54 8.03 0.48
0.9384 0.0001** 0.0024** 0.8130tn
18.4031
143.0247 10689.1560 2223.6604 145.0344 264.6389
0.54 40.39 8.40 0.55
0.5900 0.0001** 0.0019** 0.7661tn
18.9145
Lanjutan Tabel lampiran 11. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) Umur Tanaman (MSA) 9
10
11
12
13
14
15
Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total U N P N*P Galat Total
DB 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35 2 3 2 6 22 35
JK 197.6204 47572.0415 5307.8931 1260.7687 5714.9123 60053.2260 618.23637 65787.2067 6458.5984 1415.8645 7694.2648 81974.1682 243.5518 95855.6911 8673.6267 2978.7104 9383.3602 117134.9401 6303.1056 136688.9652 8007.0533 2800.6542 16134.8249 169934.6032 21393.9159 175067.8190 18932.6374 4605.17401 30113.2867 250112.7990 27825.1927 252779.2353 29097.9827 11251.4315 40779.6310 361733.4732 17104.7053 326947.1784 44918.7152 16767.2012 42610.1033 447347.9034
KT
F Hit
Pr>F
KK
98.8102 15857.3472 2653.9465 210.1281 259.7683
0.38 61.04 10.22 0.81
0.6880 0.0001** 0.0007** 0.5741tn
16.0480
309.1168 21929.0689 3229.2992 235.9774 349.7393
0.88 62.70 9.23 0.67
0.4274 0.0001** 0.0012** 0.6713tn
16.4158
121.7759 31951.8970 4336.8133 496.4517 426.5164
0.29 74.91 10.17 1.16
0.7544 0.0001** 0.0007** 0.3606tn
15.4179
3151.5528 45562.9884 4003.5267 466.7757 733.4011
4.30 62.13 5.46 0.64
0.0266 0.0001** 0.0119* 0.6999tn
17.7238
10696.9579 58355.9397 9466.3187 767.5233 1368.7858
7.81 42.63 6.92 0.56
0.0027 0.0001** 0.0047** 0.7567tn
21.8453
13912.5963 84259.7451 14548.9913 1875.2386 1853.6196
7.51 45.46 7.85 1.01
0.0033 0.0001** 0.0027** 0.4432tn
22.2188
8552.3527 108982.3928 22459.3576 2794.5335 1936.8229
4.42 56.27 11.60 1.44
0.0244 0.0001** 0.0004** 0.2435tn
20.22283
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%; MSA = Minggu Setelah Aplikasi
Tabel Lampiran 12 . Sidik Ra gam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Jumlah Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman
DB
Regresi Linier Kuadratik Galat Total
JK
2 1 1 33 35
KT
308283 186870 121413 140065 448348
154141 186870 121413 4244
F Hit
P
36.3164 24.2987 28.6054
0.000* 0.000* 0.000*
Tabel Lampiran 13. Sidik Ragam Pengaruh Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Interaksinya Terhadap Indeks Luas daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman U N P N*P Galat Total
DB
JK
2 3 2 6 22 35
KT
1.3572 25.1926 1.4723 0.4069 3.8618 32.2908
F Hit
0.6786 8.3975 0.7361 0.0678 0.1755
3.87 47.84 4.19 0.39
Pr>F 0.0364 0.0001** 0.0286* 0.8798tn
KK 21.3883
Keterangan: a) = hasil transformasi v(x+0.5), * = nyata, ** = sangat nyata pada uji F 1% dan 5%; MSA = Minggu Setelah Aplikasi
Tabel Lampiran 14. Sidik Ragam Uji Regresi Pengaruh Pupuk N terhadap Indeks Luas Daun (ILD) Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn.) pada 15 MSA Sumber Keragaman Regresi Linier Kuadratik Galat Total
DB
JK
KT
2 1 1 33 35
24.4566 12.7232 11.7334 7.8342 32.2908
12.2283 12.7232 11.7334 0.2374
F Hit 51.5094 22.1074 49.4248
P 0.000* 0.000* 0.000*
N2P1
Ulangan I N0P2 N0P1
N1P0
N0P0
N1P1
N2P0
N1P2
N3P1
N3P2
N3P0
N2P2
Ulangan II N3P0
N2P1
N1P1
N0P0
N3P1
N2P2
N1P0
N0P2
N0P1
N1P2
N3P2
N2P0
Ulangan III N1P2
N2P2
N2P0
N3P2
N0P2
N1P1
N3P0
N0P0
N2P1
N3P2
N0P1
N1P0
Gambar Lampiran 1. Denah Percobaan
Keterangan : N0P0 : 0 kg N/ha dan 0 kg P2 O5 /ha N0P1 : 0 kg N/ha dan 100 kg P2 O5 /ha N0P2 : 0 kg N/ha dan 200 kg P2 O5 /ha N1P0 : 67 kg N/ha dan 0 kg P2 O5 /ha N1P1 : 67 kg N/ha dan 100 kg P2 O5 /ha N1P2 : 67 kg N/ha dan 200 kg P2 O5 /ha N2P0 : 133 kg N/ha dan 0 kg P2 O5 /ha N2P1 : 133 kg N/ha dan 100 kg P2 O5 /ha N2P2 : 133 kg N/ha dan 200 kg P2 O5 /ha N3P0 : 267 kg N/ha dan 0 kg P2 O5 /ha N3P1 : 267 kg N/ha dan 100 kg P2 O5 /ha N3P2 : 267 kg N/ha dan 100 kg P2 O5 /ha
Benih Jarak Pagar
Penanaman Benih
Bibit Umur 10 Hari Setelah Tanam
Bibit Umur 25 Hari Setelah Tanam
Bibit Siap Tanam Gambar Lampiran 2. Pembibitan Tanaman Jarak Pagar
Gambar Lampiran 3. Kondisi Umum Tanaman pada Akhir Pengamatan
Tolumnia sp.
Ulat Bulu
Phytophtora spp.
Valanga nigricornis
Ferrissia virgata Cockerell.
virus
Gambar Lampiran 4. Hama dan Penyakit Tanaman Jarak Pagar