BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2010 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2010 sebesar 5,82 persen Perekonomian Jawa Timur pada triwulan I tahun 2010 meningkat sebesar 3,08 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2009 (q-to-q), dan apabila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2009 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,82 persen. Secara kumulatif sampai dengan triwulan I atau Januari – Maret 2010 (c-to-c), ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 5,82 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I tahun 2010 baik (y-on-y) maupun (c-to-c) terjadi pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,26 persen, diikuti oleh sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,14 persen, sektor Pertambangan dan Penggalian 9,89 persen, sektor Perdangan, Hotel dan Restoran 9,62 persen dan sektor Konstruksi sebesar 6,12 persen, sementara sektor lainnya tumbuh kurang dari 5 persen. Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,84 persen, diikuti sektor Industri Pengolahan 0,93 persen, sektor Pengangkutan dan Komunikasi 0,63 persen, sektor Jasa-Jasa 0,30 persen dan sektor Pertanian 0,20 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya memberikan sumbangan pertumbuhan antara 0,08 persen sampai dengan 0,19 persen. Struktur Ekonomi Jawa Timur pada triwulan I 2010 masih ditopang oleh tiga sektor utama yakni sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 28,44 persen, sektor Industri Pengolahan sebesar 27,37 persen, dan sektor Pertanian sebesar 19,67 persen. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur sebesar 75,48 persen. Sementara kontribusi sektor-sektor lainnya antara 1,15 persen sampai dengan 7,86 persen. Perekonomian Jawa Timur yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2010 mencapai Rp 182,13 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 83,10 triliun.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
1
I. Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha a. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I tahun 2010 Pada triwulan I periode Januari - Maret tahun 2010 ini kinerja ekonomi Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan, ditandai dengan beberapa fenomena ekonomi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, seperti membaiknya ekonomi global yang ditandai dengan cukup tinggi kenaikan ekspor-impor Jawa Timur ke dan dari luar negeri sehingga sektor riil Jawa Timur tumbuh cukup tinggi, selain itu sektor non tradeable goods Jawa Timur tumbuh sangat tinggi akibat permintaan domestik dan hal ini didukung oleh dorongan kredit perbankan, arus transportasi barang/penumpang dan pemakaian sarana komunikasi yang cukup tinggi serta adanya 10 hari long-weekend selama bulan Januari - Maret 2010, membuat subsektor hotel, restoran dan jasa hiburan juga meningkat. Fenomena lain, persiapan menjelang Pilkada di beberapa Kabupaten/Kota, dan beberapa kebijakan fiskal dan moneter baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, telah membuat kinerja perekonomian Jawa Timur tumbuh cukup tinggi yang mencapai angka 5,82 persen. Pertumbuhan ini sangat menggembirakan, karena telah melewati besaran pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun 2009 yang sebesar 4,95 persen. Kinerja perekonomian Jawa Timur triwulan I tahun 2010 yang tumbuh 5,82 persen, ditandai oleh pertumbuhan yang tinggi di sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 9,62 persen, sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,62 persen, dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 10,14 persen. Kinerja ketiga sektor tersebut, diiringi pula dengan sumbangan pertumbuhan dari ketiga sektor yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 2,84 persen, 0,63 persen, dan 0,48 persen. Pendorong pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, untuk subsektor perdagangan terutama karena hasil-hasil sektor pertanian (di luar subsektor tabama) dan sektor industri Jawa Timur cukup tinggi dalam memenuhi permintaan luar negeri dan domestik selain masuknya pasokan barang impor baik dari luar negeri maupun lintas provinsi, sementara subsektor hotel dan restoran didorong oleh cukup tinggi kunjungan wisman dan khususnya wisnus dalam memanfaatkan 10 hari long-weekend selama Januari – Maret 2010. Seiring dengan perkembangan perdagangan, hotel dan restoran, maka pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi juga tumbuh tinggi terutama untuk angkutan rel dan jalan raya, selain angkutan udara dan laut, sementara subsektor Komunikasi, tumbuh karena kebutuhan masyarakat akan komunikasi masih cukup tinggi. Yang juga tumbuh tinggi adalah subsektor Jasa Penunjang Angkutan, terutama dengan dibukanya Jembatan Suramadu, yang membuat arus barang dan orang bergerak dengan cepat.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
2
Tabel 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan I dan Januari – Maret Tahun 2010 (persen) Jan – Maret 2010 Sumber Terhadap Pertumbuhan Jan – Maret 2009 (q-to-q) (c-to-c)
Lapangan Usaha
Trw I 2010 Thd trw I 2009 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan (y-on-y)
Trw I 2010 terhadap trw IV 2009 (q-to-q)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persew, dan Js Perush
0,99 9,89 3,73 4,77 6,12 9,62 10,26 10,14
0,20 0,19 0,93 0,08 0,17 2,84 0,63 0,48
62,30 -14,12 -2,92 -0,74 -9,63 -6,17 0,09 -4,70
7,75 -0,33 -0,76 -0,01 -0,31 -2,08 0,01 -0,25
0,99 9,89 3,73 4,77 6,12 9,62 10,26 10,14
0,20 0,19 0,93 0,08 0,17 2,84 0,63 0,48
3,91
0,30
-10,70
-0,94
3,91
0,30
5,82
5,82
3,08
3,08
5,82
5,82
9. Jasa - Jasa PDRB
Sumber Pertumbuhan (c-to-c)
(7)
Sektor lain yang tumbuh tinggi adalah sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 9,89 persen dan sektor konstruksi sebesar 6,12 persen, dengan memberikan sumber pertumbuhan masing-masing sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen. Kegiatan eksplorasi dan eksploitas migas di beberapa lokasi seperti lepas pantai Madura dan daratan Bojonegoro ikut meningkatkan pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian, sementara pertumbuhan sektor konstruksi didorong oleh cukup berkembangan pengembangan properti dan kantor yang baru selain, pembangunan jalan/jembatan dan pembangunan PLTU di Pacitan. Sedangkan sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 0,99 persen oleh karena adanya pergeseran panen raya padi yang semula diperkirakan pada Februari-Maret 2010 menjadi Maret-April 2010, meskipun subsektor perikanan, perkebunan, dan peternakan tumbuh cukup tinggi. Walaupun hanya tumbuh 0,99 persen tetapi sektor pertanian mampu memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,20 persen. Sektor industri pengolahan tumbuh hanya 3,73 persen, terutama ada dorongan pertumbuhan dari subsektor industri barang dari kayu dan industri semen dan barang galian bukan logam, tetapi sektor industri masih mampu memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,93 persen. Selanjutnya sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 4,77 persen, terutama karena perkembangan gas kota yang cukup tinggi, meskipun hanya mampu memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,08 persen, dan sektor Jasa-jasa tumbuh sebesar 3,91 persen akibat pekembangan jasa hiburan yang tumbuh tinggi, walau hanya mampu menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,30 persen, seperti dapat dilihat pada Grafik1. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
3
Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan y-on-y Triwulan I-2010 (Persen) 12 10,26 9,89
10
10,14
9,62
persen
8 6,12 6 4,77 3,91
3,73 4 2,84 2
0,99 0,20
0,93
0,63
0,19
0,08
0,48 0,30
0,17
0 Perta nia n
Pertamb ang an
Ind ustri
LGA
Ko nstruksi
Laju Pertumbuhan
Perd ag ang an
Ang kutan
Keua nga n
Ja sa-Jasa
Sumber Pertumbuhan
Perkembangan Ekonomi Jawa Timur triwulan I tahun 2010 terhadap triwulan IV tahun 2009 (qto-q), nampak juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 3,08 persen. pertumbuhan ini sebagian besar karena sistim pola tanam di Jawa Timur, khususnya subsektor tanaman bahan makanan dan kehutanan yang masing-masing meningkat sebesar 176,85 persen dan 125,47 persen. Sedangkan sektor lain yang masih tumbuh positif pada triwulan I (q-to-q) adalah sektor Angkutan dan Komukasi yang masih tumbuh sebesar 0,09 persen oleh karena ditopang oleh pertumbuhan jasa angkutan udara dan angkutan penyeberangan disekitar Banyuwangi. Sedangkan perkembangan sektor lainnya rata-rata pada triwulan I (q-to-q) mengalami konstraksi dari sebesar 0,74 persen (sektor listrik, gas, dan air bersih) hingga 14,12 persen (sektor pertambangan dan penggalian). Hal ini diduga karena aktivitas beberapa sektor yang mengalami konstraksi pada triwulan I (q-to-q) akibat aktivitas sektor-sektor diduga mencapai tingkat maksimal pada triwulan IV-2009.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
4
Grafik 2 Laju dan Sumber Pertumbuhan q-to-q Triwulan I- 2010 (Persen) persen 70 62,30 60 50 40 30 20 10
7,75 0,09 0,01
0
-0,33
-0,76 -0,74-0,01 -2,92
-10
-0,31 -9,63
-0,25 -4,70
-2,07 -6,17
-0,93 -10,70
-14,12 -20 Pertanian
Pertambangan
Industri
LGA
Laju Pertum buhan
b.
Konstruksi
Perdagangan
Angkutan
Keuangan
Jasa-Jasa
Sum ber Pertum buhan
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan Kumulatif Januari-Maret Tahun 2010 Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara kumulatif Januari – Maret tahun 2010 mencapai 5,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. Angka pertumbuhan ini persis sama dengan angka pertumbuhan y-on-y, karena bulan pengamatannya persis sama baik y-on-y maupun c-to-c, yaitu Januari-Maret tahun 2010 dibanding bulan yang sama tahun 2009. Sehingga analisis ringkasnya sama dengan uraian pada perkembangan y-on-y.
c.
Struktur Ekonomi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan I Tahun 2010
Struktur ekonomi Jawa Timur pada triwulan I tahun 2010, tidak terjadi perubahan yang signifikan dibanding dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Terdapat tiga sektor terbesar yang menjadi leading sector perekonomian Jawa Timur, yakni sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian. Pada triwulan I tahun 2009 ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 75,56 persen, dan pada triwulan I tahun 2010 sejalan dengan menurunnya produksi padi dan palawija selama triwulan I tahun 2010, maka kontribusi ke tiga sektor tersebut sedikit mengalami penurunan menjadi sebesar 75,48 persen seperti terlihat Tabel 3.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
5
Terdapat empat sektor yang mengalami penurunan kontribusi pada triwulan I-2010 terhadap triwulan I tahun 2009, yaitu sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dan sektor Jasa-jasa. Pada triwulan I tahun 2009 keempat sektor tersebut peran masing-masing sebesar 20,37 persen, 27,69 persen, 1,78 persen, dan 8,11 persen, sementara pada triwulan I tahun 2010 menjadi sebesar 19,67 persen, 27,37 persen, 1,74 persen, dan 7,86 persen. Sedangkan sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Konstruksi, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan kontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur. Jika pada triwulan I tahun 2009, peran kelima sektor tersebut masing-masing sebesar 1,45 persen, 3,02 persen, 27,49 persen, 5,62 persen, dan 4,47 persen, maka pada triwulan I tahun 2010 meningkat menjadi 1,55 persen, 3,07 persen, 28,44 persen, 5,70 persen, dan 4,60 persen. Tabel 2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2009, Triwulan I-2009, Triwulan IV-2009 dan Triwulan I-2010 (persen) Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan & penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Angkutan & Komunikasi 8. Keungan, Persw & Js Perusahaan 9. Jasa – Jasa PDRB
2008
2009
2009 Triw I
Triw IV
Triw I-2010
(2) 16,58 2,17 28,48 1,89 3,32 29,26 5,45 4,70 8,14
(3) 16,39 2,17 28,04 1,82 3,40 29,44 5,69 4,76 8,29
(6) 20,37 1,45 27,69 1,78 3,02 27,49 5,62 4,47 8,11
(7) 13,50 2,35 28,81 1,66 3,43 31,09 5,89 4,77 8,51
(8) 19,67 1,55 27,37 1,74 3,07 28,44 5,70 4,60 7,86
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Secara nominal pencapaian angka PDRB Jawa Timur cenderung meningkat, jika pada triwulan I tahun 2009, PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku mencapai Rp 164,80 triliun, kemudian di triwulan IV tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp 176,57 triliun dan pada triwulan I tahun 2010 meningkat lagi menjadi sebesar Rp 182,13 triliun. Sehingga selama satu tahun dari triwulan I tahun 2009 ke triwulan I tahun 2010 kue pembangunan Jawa Timur telah meningkat 1,11 kali. Sektor pertambangan dan penggalian meningkat paling cepat dibanding sektor-sektor lain, yakni sebesar 1,18 kali, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 1,14 kali, lalu sektor konstruksi dan sektor pengankutan dan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
6
komunikasi yang meningkat 1,12 kali. Sedangkan sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor listrik, gas, dan air bersih masing-masing meningkat sebesar 1,09 kali, 1,07 kali dan 1,00 kali. Seiring meningkatnya PDRB atas dasar harga berlaku, kenaikan juga terjadi PDRB atas harga konstan 2000, pada triwulan I tahun 2009 adalah sebesar Rp 78,52 triliun kemudian meningkat menjadi Rp 80,61 triliun pada triwulan IV-2009 dan pada triwulan I-2010 meningkat lagi menjadi Rp 83,10 triliun. Kesembilan sektor berturut-turut menurut ranking adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp 25,39 triliun, kemudian sektor Industri Pengolahan sebesar Rp 20,44 triliun, disusul oleh sektor Pertanian sebesar Rp 16,27 triliun, sektor Jasa-Jasa sebesar Rp 6,28 triliun, sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesa Rp. 5,29 triliun, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar Rp 4,11 triliun, sektor Konstruksi sebesar Rp 2,32 triliun, dan sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp 1,64 triliun, serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terakhir sebesar Rp 1,37 triliun Tabel 3 PDRB Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 (Milliar Rupiah) Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan & penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Angkutan & Komunikasi 8. Keungan, Persw & Js Perusahaan 9. Jasa – Jasa PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku Triw ITriw IVTriw I2009 2009 2010 (2) (3) (6) 33.573 23.842 35.821 2.385 4.148 2.826 45.633 50.863 49.844 2.933 2.936 3.167 4.971 6.053 5.587 45.311 54.900 51.797 9.263 10.392 10.382 7.366 8.419 8.386 13.366 15.018 14.322 164.801 176.571 182.132
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Triw ITriw IVTriw I2009 2009 2010 (7) (8) (9) 16.107 10.023 16.267 1.490 1.907 1.638 19.703 21.051 20.437 1.308 1.381 1.371 2.183 2.564 2.317 23.160 27.058 25.389 4.795 5.282 5.287 3.731 4.312 4.109 6.046 7.035 6.282 78.524 80.613 83.097
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
7
II.
PDRB Jawa Timur Menurut Komponen Penggunaan
Dari sisi Penggunaan, perekonomian Jawa Timur yang tumbuh sebesar 3,08 persen pada triwulan I tahun 2010 terhadap triwulan IV tahun 2009 (q-to-q), lebih didukung oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 6,09 persen, dan karena dorongan pertumbuhan impor dan ekspor yang masing-masing tumbuh sebesar 3,12 persen dan 2,07 persen. Dari pertumbuhan ekonomi 3,08 persen, PMTB memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 1,11 persen, ekspor juga sebesar 1,11 persen dan impor sebesar 1,60 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur y-on-y yang sama dengan c-to-c sebesar 5,82 persen, lebih didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 10,22 persen, impor 13,35 persen, PMTB 8,16 persen, dan konsumsi rumahtangga 5,94 persen. Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhann ekonomi sebesar 5,18 persen, diikuti dengan impor sebesar 6,40 persen, sementara konsumsi rumahtangga 4,14 persen, dan PMTB sebesar 1,49 persen. Struktur Ekonomi Jawa Timur pada triwulan I 2010 masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga dan ekspor yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 66,99 persen dan 45,85 persen. Sementara PMTB berkontribusi cukup besar 19,94 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 7,04 persen, sedangkan konsumsi lembaga swasta nirlaba memberikan kontribusi terendah sebesar 0,62 persen. Impor, sebagai penambah pasokan barang/jasa ke Jawa Timur, juga memiliki peran besar, mencapai 43,11 persen. Secara kumulatif Januari – Maret 2010, nilai komponen PDRB Penggunaan terbesar adalah
pengeluaran konsumsi rumahtangga mencapai Rp 122,01 triliun, diikuti oleh ekspor Rp 83,50 triliun dan impor Rp 78,52 triliun serta PMTB Rp 36,32 triliun.
a. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Tahun 2010 Perkembangan PDRB Jawa Timur menurut penggunaan pada triwulan I tahun 2010 terhadap triwulan IV tahun 2009 (q-to-q) sebesar 3,08 persen lebih dipacu oleh perkembangan ekspor, impor dan PMTB yang masing-masing tumbuh sebesar 2,07 persen, 3,12 persen dan 6,09 persen. Ekspor luar negeri Jawa Timur yang cukup tinggi karena permintaan global yang membaik, disamping ekspor antarwilayah yang juga cukup baik karena permintaan domestik yang tetap tinggi atas beberapa komoditas unggulan di sektor pertanian seperti komoditas perkebunan, perikanan, dan peternakan, serta komoditas industri makanan, minuman, dan tembakau, serta industri kertas, industri barang dari kayu serta industri semen. Sedangkan impor Jawa Timur dari luar negeri cukup menggembirakan karena impor bahan baku/penolong dan impor barang modal tumbuh cukup tinggi untuk menjaga keberlangsungan kegiatan industri di Jawa Timur, sementara impor antarwilayah lebih banyak masuk ke Jawa Timur industri kendaraan, elektronik dan mesin serta industri semen. Meskipun ekspor hanya tumbuh 2,07 persen (q-to-q) tetapi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi cukup besar yakni 1,11 persen, dan impor yang tumbuh 3,12 persen memiliki sumber Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
8
pertumbuhan 1,60 persen, sementara PMTB yang tumbuh 6,09 persen memberikan sumber pertumbuhan 1,11 persen. Yang menjadi perhatian adalah pengeluaran konsusmi pemerintah karena terkontraksi cukup tinggi, yang disebabkan oleh pola musim bahwa sebagian besar penyerapan anggaran baik pemerintah pusat (APBN) maupun pemerintah daerah (APBD) pada triwulan I-2010 biasanya masih rendah jika dibandingkan dengan triwulan IV-2009. Selain ekonomi global telah membaik dan ekonomi domestik juga tetap baik, yang juga tidak kalah penting adanya dukungan kebijakan fiskal dan moneter selama triwulan I tahun 2010 ikut memacu aktivitas ekonomi di berbagai sektor sehingga mempengaruhi perkembangan sisi permintaan. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur y-on-y sebesar 5,82 persen, juga akibat lingkungan eksternal dan internal yang cukup kondusif. Ekspor tumbuh tinggi sebesar 10,22 persen terutama didorong oleh pertumbuhan antarwilayah yang sebesar 14,21 persen, sementara impor tumbuh 13,35 persen karena tingginya ekspor luar negeri 12,82 persen dan impor antarwilayah 13,75 persen. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sangat tinggi menembus lima persen yakni sebesar 8,16 persen terutama didukung oleh aktivitas konstruksi properti dan perkantoran serta pemasangan mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan pencapaian tingkat efisiensi. Konsumsi rumahtangga yang tumbuh 5,94 persen karena ditopang oleh pertumbuhan konsumsi non makanan yang tumbuh 7,27 persen, seperti konsumsi barang elektronik, kendaraan dan jasa hiburan karena adanya 10 hari longweekend serta komunikasi karena pemakaian hand-phone dan internet. Tabel 4 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Menurut Komponen Penggunaan Triwulan I dan Januari – Maret Tahun 2010 (Persen)
Komponen Penggunaan
Trw I 2010 Thd Trw I 2009 (y-on-y)
(1)
(2)
1. Konsumsi Rumahtangga 2. Konsumsi Lbg Swasta Nirlaba 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Stock 6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
Sumber Sumber Trw I 2010 Thd Pertumbuhan Pertumbuhan Trw IV 2009 (q-to-q) (q-to-q) (y-on-y) (3)
(4)
(5)
5,94 8,52 0,45 8,16 51,17 10,22 13,35
4,14 0,05 0,03 1,49 1,32 5,18 6,39
-1,46 5,20 -34,56 6,09 -236,37 2,07 3,12
5,82
5,82
3,08
Jan- Mar 2010 Sumber Thd Pertumbuhan Jan-Mar 2009 (c-to-c) (c-to-c) (6)
(7)
-1,07 0,03 -3,08 1,11 6,58 1,11 1,60
5,94 8,52 0,45 8,16 51,17 10,22 13,35
4,14 0,05 0,03 1,49 1,32 5,18 6,39
3,08
5,82
5,82
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
9
Perkembangan PDRB menurut penggunaan Jawa Timur pada triwulan I-2010 terhadap triwulan IV-2009 (q-to-q) terutama digerakkan oleh pembentukan modal tetap bruto dan ekspor, sementara konsumsi rumahtangga dan konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,07 persen dan 3,08 persen. Sedangkan pertumbuhan impor Jawa Timur terutama karena dorongan pemenuhan kebutuhan pembentukan modal dan konsumsi non makanan, sehingga impor pada triwulan I (q-to-q) tumbuh 3,12 persen dengan memiliki sumber pertumbuhan 1,60 persen. Pengeluaran konsumsi pemrintah pada triwulan I-2010 (q-to-q) terkontraksi cukup tinggi, karena sebagian besar penyerapan anggaran baik pemerintah pusat (APBN) maupun pemerintah daerah (APBD) pada triwulan I-2010 biasanya masih rendah jika dibandingkan dengan triwulan IV-2009. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), triwulan I-2010 (q-to-q) masih mampu tumbuh sebesar 6,09 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,11 persen. Pertumbuhan yang cukup ekspansif dari PMTB ini sebagian besar akibat membaiknya investasi perumahan dan pembangunan beberapa jalan Tol Surabaya-Malang dan Surabaya-Mojokerto. Kondisi ini memberi dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur ke depan, khususnya para pelaku ekonomi swasta yang mulai merasa yakin akan kemampuan daya beli masyarakat Jawa Timur terutama untuk properti. Grafik 3 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Penggunaan y-on-y Triwulan I-2010 (Persen) 60 51,17 50
persen
40
30
20 13,35 10,22 10
8,52 5,94
8,16
6,40
5,18
4,14 0,05
1,49
0,45
1,32
0,03
0 Konsu msi R umahtangg a
Konsu msi Pemerintah
Konsumsi L embaga Swasta Nirlab a
Pembentukan Modal
Laju Pertumbuhan
Inve nto ri
Eksp or
Impor
Sum ber Pertumbuhan
b. Struktur Ekonomi Menurut PDRB Penggunaan Triwulan I Tahun 2010 Selama satu tahun terakhir dari triwulan I tahun 2009 hingga triwulan I tahun 2010 menunjukkan bahwa struktur ekonomi menurut PDRB penggunaan juga tidak terjadi pergeseran yang signifikan. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
10
Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih tetap memiliki kontribusi terbesar, yaitu 66,29 persen pada triwulan I-2009, meningkat sedikit menjadi 70,21 persen pada triwulan IV-2009, selanjutnya pada triwulan I-2010 turun lagi menjadi sebesar 66,99 persen. Peran yang termasuk besar adalah ekspor dan impor yang masing-masing berkontribusi sebesar 45,85 persen dan 43,11 persen pada triwulan I tahun 2010, dibanding satu tahun lalu berarti ada sedikit kenaikan, kontribusi ekspor naik 2,23 persen dan impor naik 3,25 persen. Hal yang juga terjadi pada investasi fisik atau PMTB yang mengalami peningkatan dari 17,47 persen pada triwulan I tahun 2009, menjadi sebesar 19,94 persen pada triwulan I tahun 2010. Tabel 5 Struktur PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2009, Triwulan I dan IV Tahun 2009, dan Triwulan I Tahun 2010 (persen) Lapangan Usaha
2008
2009
(1)
(2)
66,05 0,64 7,47 17,85 3,09 44,42 39,53 100,00
1. Konsumsi Rumahtangga 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDRB
2009 Triw I
Triw IV
(3)
(6)
(7)
67,75 0,63 7,88 17,92 1,25 46,41 41,85 100,00
66,29 0,63 7,62 17,47 4,23 43,62 39,86 100,00
70,21 0,63 8,99 17,62 -4,35 50,58 43,67 100,00
Triw I-2010 (8)
66,99 0,62 7,04 19,94 2,67 45,85 43,11 100,00
Secara nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku pada triwulan IV tahun 2009 sebesar Rp 123,96 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,58 persen, atau menjadi sebesar Rp 122,01 triliun pada triwulan I tahun 2010. Sedangkan atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan IV-2009 Rp 58,87 triliun, menjadi sebesar Rp 58,01 triliun, atau terjadi penurunan sebesar 1,46 persen pada triwulan I tahun 2010, Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga turun dari Rp 15,87 triliun pada triwulan IV tahun 2009 menjadi Rp 12,82 triliun pada triwulan I tahun 2010. Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 31,11 triliun pada triwulan IV tahun 2009 menjadi Rp 36,32 triliun pada triwulan I tahun 2010. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan IV tahun 2009 Rp 14,65 triliun, pada triwulan I tahun 2010 naik menjadi sebesar Rp 15,54 triliun. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku turun dari Rp 89,31 triliun pada triwulan IV tahun 2009 turun menjadi sebesar Rp 83,50 triliun pada triwulan I tahun 2010. Sebaliknya Nilai ekspor pada triwulan I tahun 2010 berdasarkan harga konstan 2000 terjadi peningkatan dibanding triwulan IV tahun 2009, yaitu dari Rp 42,99 triliun menjadi Rp 43,88 triliun. Sedangkan nilai impor baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan pada triwulan I tahun 2010
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
11
terhadap triwulan IV tahun 2009 mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 77,10 triliun meningkat menjadi sebesar Rp 78,52 triliun. Tabel 4 PDRB Jawa Timur Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan’2000 (Milliar Rupiah) LAPANGAN USAHA (1)
Atas Dasar Harga Berlaku Triw ITriw IVTriw I2009 2009 2010 (2) (3) (6)
Atas Dasar Harga Konstan'2000 Triw ITriw IVTriw I2009 2009 2010 (7) (8) (9)
1. Konsumsi Rumahtangga 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor Barang dan Jasa 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
109.239 1.042 12.562 28.789 6.964 71.890 65.685
123.964 1.108 15.870 31.107 -7.690 89.314 77.103
122.007 1.138 12.822 36.318 4.867 83.504 78.524
54.753 505 4.684 14.371 2.026 39.815 37.630
58.868 521 7.190 14.651 -2.246 42.992 41.364
58.006 548 4.705 15.544 3.063 43.884 42.653
PDRB
164.801
176.571
182.132
78.524
80.613
83.097
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
12
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: BPS PROVINSI JAWA TIMUR c.q. BIDANG NERACA WILAYAH DAN ANALISIS STATISTIK Jl. Raya Kendangari Industri No 43 - 44 Telp. Hunting (031) 8439343 Fax: (031) 8494007
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010
13