PERTEMUAN 9,10& 11 KONSOLIDASI - PERUBAHAN KEPEMILIKAN
PENDAHULUAN Hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anak lebih Mudah dicapai melalui pemilikan saham daripada dengan cara merger atau konsolidasi, khususnya apabila dilihat dari segi dana yang diperlukan. Melalui kepemilikan saham, hak kontrol terhadap perusahaan lain dapat dilakukan secara bertahap. Akan tetapi kepemilikan saham yang dilakukan secara bertahap, berarti bahwa hak pemilikan saham perusahaan anak itu berubah-ubah. Hal mengakibatkan timbulnya persoalan persoalan khusus didalam penyusunan neraca konsilidasi. Terlepas dari metode pencatatan yang dipakai, perubahan hak pemilikan mengakibatkan pula perubahan saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak. Perubahan dalam saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak dalam hal ini tidak disebabkan oleh perubahan “nilai investasi” seperti halnya pada metode equity. Tetapi perubahan itu disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya jumlah relative ( prosentage ) pemilikan saham dari jumlah saham-saham perusahaan anak. Perubahan-perubahan semacam ini tidak saja disebabkan oleh pemilikan saham perusahaan anak yang dilakukan secara bertahap, akan tetapi banyak hal-hal lain yang mengakibatkan perubahan serupa yang nanti akan dijelaskan didalam makalah ini.
TUJUAN PERKULIAHAN a) Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa hal yang menyebabkan perubahan hak kepemilikan b) Mahasiswa dapat menjelaskan perlakuan akuntansi untuk pembelian saham perusahaan anak yang dilakukan beberapa kali c) Mahsiswa yang menjelaskan perlakuan akuntansi untuk dan penjualan saham perusahaan anak yang dimiliki perusahaan induk d) Mahasiswa dapat menjelaskan perlakuan akuntansi untuk emisi saham dan penarikan kembali saham – saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak pemilikan
perusahaan induk dan perlakuan akuntansi transaksi lainnya yang mempengaruhi perubahan hak pemilikan. DESKRIPSI MATERI : KONSOLIDASI – PERUBAHAN KEPEMILIKAN 1.
Pengertian dan Pengaruh Adanya Perubahan Hak Pemilikan Penggabungan usaha merupakan usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan di dalam memilih dasar yang akan dipakai untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang mengadakan penggabungan usaha, adalah :
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.
Kepemilikan perusahaan induk/investor pada perusahaan anak/investasi mungkin berubah sebagai akibat perusahaan anak menjual saham tambahan atau perusahaan anak menjual saham miliknya sendiri. Pengaruh aktivitas-aktivitas tersebut pada perusahaan induk/investor tergantung pada harga saat saham tambahan tersebut dijual atau saham diperoleh kembali dibeli, dan pada apakah perusahaan induk dilibatkan secara langsung dalam transaksitransaksi dengan perusahaan anak. Perubahan dalam saldo rekening investasi saham-saham perusahaan anak dalam hal ini tidak disebabkan oleh perubahan nilai investasi seperti halnya pada metode equity.Tetapi perubahan itu disebabkan oleh bertambah atau berkurangnya jumlah relative (prosentage) pemilikan saham dari jumlah saham- saham perusahaan anak.perubahan- perubahan semacam ini tidak saja disebabkan oleh pemilikan saham perusahaan anak yang dilakukan secara bertahap, akan tetapi banyak hal- hal lain yang mengakibatkan perubahan yang serupa.
2.
Hal yang Menyebabkan Perubahan Hak pemilikan dan Pengaruhnya terhadap Neraca konsolidasi Ada beberapa hal yang mengakibatkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan
pengaruhnya terhadap penyususnan neraca konsolidasi, antara lain: Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh sejak saat pembelian saham pada tahap pertama. Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh baru stelah beberapa tahap pembelian saham
Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang dimiliki perusahaan induk Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak. 2.1 Perlakuan akuntansi untuk pembelian saham perusahaan anak yang dilakukan beberapa kali. Sangat dimungkinkan bahwa suatu perusahaan yang telah mempunyai hak control pada perusahaan lain terus menambah hak pemilikannya dengan cara membeli saham-saham perusahaan lain tersebut dari para pemegang saham lainnya. Apabila hal ini terjadi, maka mengakibatkan tidak saja perubahan di dalam saldo rekening investasi saham, melainkan juga perubahan terhadap rekening laba yang ditahan (LYD) pada buku-buku perusahaan induk. Namun demikian sampai seberapa jauh perubahan-perubahan yang harus diakui sangat dipengaruhi oleh pencatatan yang dipakai terhadap investasi saham-saham perusahaan anak. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diberikan contoh sebagai berikut :
Contoh Soal : Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 PT Citra memiliki sebanyak 400 lembar sahamsaham PT Borneo, dengan perincian sebagai berikut : Pada tanggal 1 Januari 2010, dibeli sebanyak 375 lembar @Rp 60.000 per lembar dan pada tanggal 1 Juli 2011, dibeli sebanyak 25 lembar @Rp 75.000 perlembar. Sedang modal saham masing-masing perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 500 lembar nominal @Rp 50.000 per lembar. Berikut ini data tentang saldo laba yang ditahan, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan sejak awal tahun 2010 sampai akhir tahun 2011 dari kedua perusahaan tersebut : Perubahan - perubahan Laba Yang Ditahan Laba yang ditahan, per 31 Desember 2009 Laba usaha, tahun 2010 Pembagian deviden, bulan Desember 2011 Laba usaha, tahun 2011
PT Citra Rp 15.000.000 Rp 3.750.000 Rp 2.500.000 Rp 6.250.000
PT Borneo Rp 3.750.000 Rp 5.000.000 Rp 1.250.000 Rp 5.000.000
Pengaruh bertambahnya pemilikan saham dari semula 75% dari jumlah saham yang beredar menjadi 80% pada tanggal 1 juli 2011 dan perubahan–perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham pada PT Borneo sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Citra, terhadap saldo rekening Investasi Saham dari laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra akan nampak seperti pada tabel yang berikut:
Keterangan 31 Des 2009 : saldo… 1 Jan 2010 : beli 375 saham @Rp 60.000 -
-
31 Des 2010 : Laba usaha PT Citra, Rp 3.750.000 PT Borneo Rp. 5.000.000 1 Juli 2011 : beli 25 lembar saham @Rp.75.000 Des 2011 : pembagian deviden : PT Citra Rp 2.500.000 PT Borneo Rp. 1.250.000 31 Des 2011 : laba usaha : PT Citra Rp 6.250.000 PT Borneo Rp 5.000.000 31 Desember 2011, saldo
Metode Harga Perolehan Investasi saham Laba yang ditahan 15.000.000 22.500.000 22.500.000 22.500.000 1.875.000 24.375.000 24.375.000 24.375.000
15.000.000 3.750.000 18.750.000 18.750.000 (2.500.000) 1.000.000 17.250.000 6.250.000 23.500.000
Metode harga perolehan (Cost Method) Apabila metode harga perolehan dipakai pengaruh perubahan pemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku PT Citra (perusahaan induk), adalah berupa kenaikan saldo rekening investasi sebesar harga perolehan 25 lembar pada tanggal 1 Juli 2011 dan hak atas deviden yang dibagikan oleh PT Borneo pada bulan Desember 2011. Akan tetapi apabila pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Borneo dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham pada tanggal tersebut. Sedang eliminasi saldo laba yang ditahan, masing-masing dipakai titik tolak dari saldo pada tanggal 1 Juli 2011 jika tidak diketahui secara pasti besarnya laba usaha untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni dipakai pendekatan rata-rata per tahun sebagai berikut: Laba yang ditahan, 1 Januari 2011
8.750.000
Ditambah : Laba usaha, rata-rata per bulan-tahun 2011 : (6/12 x Rp 5.000.000) Laba yang ditahan, 1 Juli 2011
2.500.000 11.250.000
Didalam neraca yang dikonsolidasi harus diakui adanya bagian kenaikan saldo laba yang ditahan pada perusahaan anak. Oleh karena telah terjadi perubahan hak pemilikan saham, maka hal ini juga mempengaruhi cara-cara menentukan bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan tersebut. Penentuan bagian atas kenaikan laba yang ditahan itu harus memperhatikan jumlah relative pemilikan saham dalam periode akuntasi yang bersangkutan. Dengan bertitik tolak pada ketentuan tersebut “kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk PT Citra (perusahaan induk)” di dalam neraca konsolidasi yang disusun pada tanggal 31 desembe 2011, dihitung sebagai berikut : Saldo laba yang ditahan : (PT Borneo, 1 juli 2011)
11.250.000
Saldo, pada tanggal 1 Jan 2010 : (pada saat pembelian saham tahap pertama)
3.750.000
Kenaikan : periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011
7.500.000
Hak pemilikan saham : dlm periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011
75%
Kenaikan : saldo laba yang ditahan untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-1 Juli 2011 5.625.000 Saldo laba ditahan, 31-12-2011
12.500.000
Saldo pada tanggal 1 Juli 2011
11.250.000
Kenaikan periode 1/7 sampai dengan 31/12/2011
1.250.000
Hak pemilikan saham, periode 1 juli – 31 Des 2011
80%
Kenaikan : saldo laba yg ditahan, untuk PT Citra periode 1 Juli – 31 des 2011
1.000.000
Kenaikan : saldo laba yg ditahan, untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-31 Jul 2011
6.625.000
Adapun bentuk, daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, menurut metode harga perolehan Nampak sebagai berikut :
PT Citra dan Perusahaan Anaknya (PT Borneo) Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 2011 Metode harga perolehan Rekening-rekening neraca Debit : Investasi saham-saham, PT Borneo… Eliminasi 80% modal saham….. Eliminasi 75% saldo laba yang ditahan, 1/1/10 sebesar Rp 3.750.000…. Eliminasi 5% saldo laba yang ditahan, 1/7/11 sebesar Rp 11.250.000… Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham……….. Macam-macam aktiva
Kredit: Macam-macam hutang…. Modal saham, PT Citra…. Laba yang ditahan, PT Citra.. Modal saham, PT Borneo…. Eliminasi 80%.... Hak pem.saham minoritas 20%. Laba yang ditahan, PT Borneo. Eliminasi 80% seperti diatas.. Hak pem. Saham minoritas 20% Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan induk……
Eliminasi
Neraca konsolidasi
PT Citra
PT Borneo
24.375.000 -
-
-
20.000.000
-
-
-
-
-
2.812.500
-
-
-
-
-
562.500
-
-
-
-
-
-
1.000.000
-
50.625.000 75.000.000
50.000.000 50.000.000
-
-
100.625.000
-
26.500.000
17.500.000
-
-
-
39.000.000
25.000.000
-
-
-
-
25.000.000
23.500.000
-
-
-
-
23.500.000
-
25.000.000
-
-
-
-
-
-
20.000.000 -
-
-
5.000.000
-
12.500.000
-
-
-
-
-
-
3.375.000
-
-
-
-
-
-
-
-
2.500.000
-
-
-
-
-
6.625.000
75.000.000
50.000.000
23.375.000
23.375.000
101.625.000
101.625.000
D
K
D
K
2.2 Perlakuan akuntansi untuk pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham perusahaan anak, yang dimiliki oleh perusahaan induk.
Meskipun tujuan pemilikan saham-saham pada perusahaan anak tidak untuk diperjualbelikan, akan tetapi dalam keadaan tertentu perusahaan induk dapat menjual kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang telah dimilikinya. Apabila hal ini terjadi, berarti akan mengurangi tidak saja hak pemilikannya pada perusahaan anak melainkan juga nilai investasinya. Pengaruh berkurangnya hak pemilikan dapat segera ditentukan dengan mudah karena berhubungan dengan jumlah lembar saham-sahamnya, sehingga tidak menimbulkan banyak masalah didalam penyusunan neraca konsolidasi selanjutnya, setelah terjadinya penjualan saham-saham tersebut. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan berkurangnya nilai investasi, khususnya apabila saham-saham perusahaan anak itu semula diperoleh melalui beberapa tahap pembelian dan dengan harga (perolehan) yang berbeda-beda.
Contoh soal : PT Dani memiliki 400 lembar saham-saham PT wijaya, yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2010 dengan harga @ Rp 70.000 per lembar. Berhubung sesuatu hal pada tanggal 1 Juli 2011, 50 lembar saham diantaranya dijual kembali dengan harga @Rp 80.000. pada waktu itu masing-masing perusahaan mempunyai modal saham yang beredar sebanyak 500 lembar, dengan nilai nominal @Rp 500.000 per lembar. Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember 2009, laba (rugi) usaha dan pembagian deviden selama 2 tahun berturut-turut dari masing-masing perusahaan. Perubahan Laba Yg Ditahan Laba yg ditahan, 31 Desember 2009 Pembagian deviden tahun 2010 Laba usaha tahun 2010 Pembagian deviden tahun 2011 Laba usaha tahun 2011
PT Dani Rp 36.250.000 Rp 7.500.000 Rp 8.750.000
PT Wijaya Rp 12.500.000 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000
Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada saldo laba yang ditahan dan penjualan 50 lembar saham PT Wijaya oleh PT Dani pada tanggal 1 Juli 2011 tersebut, akan mempengaruhi saldo rekening investasi saham dan saldo laba yang ditahan pada buku-buku PT Dani sejak terjadinya pemilikan saham sampai dengan akhir tahun buku 2011, seperti diikhtisarkan pada tabel berikut.
Keterangan
Metode Harga Perolehan Investasi saham
Laba yg ditahan
31 Desember 2009 : Saldo 1 Januari 2010 : Beli 400 lembar saham @Rp 70.000 Desember 2010 : Pemabagian deviden, PT Wijaya Rp 2.500.000 31 Desember 2010 : Laba usaha PT Dani Rp 7.500.000 PT Wijaya Rp 5.000.000
-
1 Juli 2011 : Harga perolehan saham = 50 x Rp 70.000….. Nilai buku saham = 50 x 75.000….. Desember 2011 : Pembagian deviden PT Wijaya Rp 2.500.000
-
31 Desember 2011: laba usaha : PT Dani Rp 8.750.000 PT Wijaya Rp 5.000.000 Saldo per 31 Desember 2011
-
36.250.000
28.000.000
-
28.000.000
2.000.000 38.250.000
28.000.000
7.500.000 45.750.000
(3.500.000) 24.500.000
500.000 46.250.000
24.500.000
1.750.000 48.000.000
24.500.000
8.750.000 56.750.000
Metode harga perolehan Apabila metode harga perolehan dipakai maka perubahan yang terjadi pada saldo rekening investasi saham hanya terbatas pada pengurangan sebesar harga perolehan dari 50 lembar saham yang dijual pada tanggal 1 juli 2011, yaitu sebesar Rp 3.500.000 (50 x Rp 70.000). penjualan saham-saham PT wijaya ini mengakibatkan terjadinya laba (penjualan saham) sebesar Rp 500.000 yaitu selisih antara harga penjualan sebesar Rp 4.000.000 (50 x 80.000) dikurangi dengan harga perolehannya sebesar Rp 3.500.000. transaksi ini oleh PT Dani dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut : Kas (piutang) Investasi saham-saham, PT Wijaya Laba penjualan saham, PT Wijaya
4.000.000 3.500.000 500.000
Sedang terhadap deviden yang dibagikan oleh PT Wijaya mempunyai pengaruh terhadap saldo laba yang ditahan, PT Dani sesuai dengan deviden yang diterima pada saat deviden dibagikan. Dalam hal ini sebesar Rp 2.000.000 (80% x Rp 2.500.000) pada bulan Desember 2010 dan sebesar Rp 1.750.000 (70% x 2.500.000) pada bulan desember 2011. Apabila pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Wijaya didasarkan pada besarnya pemilikan saham pada tanggal neraca (dalam hal ini 70%). Sedang eliminasi terhadap saldo laba yang ditahan dilakukan sesuai dengan pemilikan
saham pada tanggal neraca dan atas dasar saldo pada saat terjadi pemilikan saham-saham (dalam hal ini pada tanggal 1 Januari 2010). Bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan pada PT Wijaya selama pemilikan dihitung sesuai dengan hak pemilikan terakhir (pada tanggal neraca), yaitu sebesar Rp 3.500.000 (70% x (17.500.000 – 12.500.000). Meskipun ada perubahan terhadap hak pemilikan relatif saham-saham perusahaan anak, yaitu selama satu setengah tahun pertama (1 Januari 2010 sampai dengna 1 Juli 2011) PT Dani mempunyai hak pemilikan 80% dan setengah tahun berikutnya (1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011) mempunyai hak pemilikan sebesar 70% dari jumlah saham yang beredar. Bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan untuk 10% hak pemilikan selama satu setengah tahun (1 Januari 2010 sampai dengan 1 Juli 2011) telah direalisasikan sebagai laba penjualan atas saham-saham yang bersangkutan pada tanggal 1 Juli 2011. Laba penjualan saham tersebut merupakan gabungan dari (bagian atas) kenaikan saldo laba yang ditahan selama pemilikan dan laba (rugi) yang disebabkan oleh perubahan kurs saham yang bersangkutan. Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, apabila metode harga perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut : PT Dani dan perusahaan anaknya (PT Wijaya) Dafta Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 2011 Metode Harga Perolehan Rekening-rekening Neraca Debit: Investasi sahamsaham PT Wijaya Eliminasi 70% modal saham Eliminasi 70% saldo laba yg ditahan, 1-12010 Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku Aktiva lain-lain
Kredit: Macam-macam hutang Modal saham, PT Dani Laba yg ditahan, PT Dani Modal saham PT Wijaya Eliminasi 70%
PT Dani
PT Wijaya
Eliminasi D
K
Neraca Konsolidasi D K
24.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
17.500.000
-
-
-
-
-
8.750.000
-
-
-
-
-
-
-
1.750.000
75.500.000
50.000.000
-
-
125.500.000
-
100.000.000
50.000.000
-
-
-
25.750.000
18.250.000
7.500.000
-
-
-
25.000.000
-
-
-
56.250.000
25.000.000 56.750.000
-
-
-
-
-
-
-
17.500.000
-
-
-
Hak pem saham minoritas 30% Laba yg ditahan, PT Wijaya Eliminasi 70%, seperti diatas hak pem saham minoritas 30% Kenaikan saldo laba yg ditahan untuk PT Dani (70% x (17.500.00012.500.000))
-
25.000.000
-
-
-
7.500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
8.750.000
-
-
-
-
17.500.000
-
-
-
5.250.000
-
-
-
-
-
3.500.000
100.000.000
50.000.000
26.250.000
26.250.000
125.500.000
125.500.000
2.3 Perlakuan akuntansi untuk emisi saham dan penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak pemilikan perusahaan induk. Hak pemilikan saham oleh perusahaan induk pada perusahaan anak bisa berubah-ubah, tidak saja di sebabkan oleh transaksi pembelian dan penjualan saham-saham yang bersangkutan oleh perusahaan induk melainkan juga transaksi modal ( saham ) yang terjadi pada perusahaan anak sendiri. Transaksi-transaksi modal (saham) pada perusahaan anak akan mempengaruhi secara tidak langsung pada bagian pemilikan perusahaan induk. Pengeluaran saham-saham baru (emisi saham) oleh perusahaan anak misalnya, akan mengakibatkan berkurangnya hakhak pemilikan perusahaan induk, apabila atas emisi saham tersebut perusahaan induk tidak berhasil memperoleh/memiliki saham-saham yang baru tersebut sama dengan prosentase pemilikannya semula. Dilain pihak penarikan kembali (pelunasan) sebagian modal saham oleh perusahaan anak pada pemegang saham minoritas akan berakibat kenaikan terhadap prosentase pemilikan saham bagi perusahaan induk. Perubahan hak-hak pemilikan yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada struktur permodalan perusahaan anak, memerlukan perhatian dan analisa khusus dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih riil mengenai masalah ini, berikut akan diberikan contoh sebagai berikut.
Contoh soal : PT Citra membeli 450 lembar saham-saham PT Borneo pada tanggal 1 Januari 2010, dengan harga @ Rp 60.000 per lembar.
Berikut ini struktur permodalan dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009, beserta perubahan-perubahan yang telah terjadi selama 2 tahun berturut-turut : Keterangan PT Citra Modal saham, 500 lembar nominal @Rp 50.000/lembar Rp 25.000.000 Laba yg ditahan, 31 Desember 2009 Rp 37.500.000 Laba usaha, tahun 2010 Rp 10.000.000 Pembagian deviden, desember 2011 Rp 5.000.000 Laba usaha, tahun 2011 Rp 11.250.000
PT Borneo Rp 25.000.000 Rp 2.250.000 Rp 3.750.000 Rp 3.750.000 Rp 5.000.000
Pada tanggal 1 januari 2011 PT Borneo menjual saham baru sebanyak 100 lembar dengan harga @ Rp 75.000. dengan adanya penjualan 100 lembar saham baru oleh PT Borneo tersebut pada tanggal 1 Januari 2011, maka hak pemilikan saham-saham PT Citra yang dalam tahun 2010 sebesar 90%(450/500 x 100%) akan turun menjadi sebesar 75% (450/600 x 100%) dalam tahun, 2011. Oleh PT Borneo transaksi penjualan 100 lembar saham tersebut dicatat sebagai berikut: Kas (piutang pemegang saham)
Rp 7.500.000
Modal saham
Rp 5.500.000
Agio saham
Rp 2.500.000
Oleh sebab itu struktur permodalan PT Borneo pada tahun 2011, akan menjadi sebagai berikut: Modal saham, 600 lembar nominal x Rp 50.000
Rp 30.000.000
Agio saham
Rp 2.500.000
Laba yg ditahan
Rp 6.250.000
Adapun pengaruh perubahan struktur permodalan PT Borneo tersebut pada rekening investasi saham dan laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra, akan tampak seperti pada tabel yang berikut ini : Metode Harga Perolehan
Keterangan 31 Desember 2009 : Saldo 1 Januari 2010 : Beli 450 lembar saham @Rp 60.000 31 Desember 2010 : Laba usaha PT Citra Rp 10.000.000 PT Borneo Rp 3.750.000
Investasi Saham
Laba Yg Ditahan
-
37.500.000
27.000.000 27.000.000
37.500.000
-
10.000.000 -