PERTEMUAN 5 : PERSEBARAN PENDUDUK Oleh Ol h: Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA (
[email protected])
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik - Universitas ESA UNGGUL Semester Genap 2012/2013
1. MP VERTIKAL Æ mobilitas sosial Æ perubahan status 2. MP HORISONTAL Æ MP Geografis (batas wilayah dan waktu)
Mobilitas Penduduk merupakan p salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk Mobilitas penduduk menjadi salah satu faktor yang mendorong d perubahan b h kondisi k di i sosial i l ekonomi suatu wilayah Mobilitas penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan
Aspek Mobilitas Penduduk Aspek Spatial/ keruangan y Aspek p Tempat p Tinggal gg y Aspek Waktu y Aspek perubahan sosial y
PENDEKATAN MAKRO MIGRASI “FAKTOR PENYEBAB MIGRASI” oleh: Everett S. Lee Faktor Faktor Penyebab Migrasi Faktor-Faktor 1. Faktor Daerah Asal 2 Faktor 2. F kt D Daerah hT Tujuan j 3. Faktor Rintangan Antara 4. Faktor Individu
ROBERT NORRIS,, Menambah M b h 3 Faktor F kt lagi l i (melengkapi Everett S. Lee) 1. Faktor Migrasi Kembali 2 Faktor 2. F kt K Kesempatan t Antara A t 3. Faktor Migrasi Paksaan
Mitchell, menyatakan ada kekuatankekuatankekuatan dalam bermigrasi
1 Kekuatan Sentripetal 1. Æ Kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal
2 Kekuatan Sentrifugal 2. Æ Kekuatan yang mendorong orang untuk meninggalkan daerah asal
Daya dorong dan daya tarik Daya Dorong y Makin berkurangnya g y sumber daya y alam y Menyempitnya kesempatan kerja di tempat asal. y Perbedaan tingkat upah y Kemajuan transportasi dan komunikasi y Adanya y tekanan p politik, agama, g suku dan ras di daerah asal y Tidak cocok lagi dg budaya setempat y Alasan pekerjaan/pendidikan/perkawinan y Bencana alam Daya Tarik • Ada rasa superior di tempat baru atau peluang memasuki lapangan kerja yg cocok. • Kesempatan mendapat pekerjaan dan upah yg lebih baik • Kesempatan pendidikan • Kondisi lingkungan yg menyenangkan • Informasi/Ajakan teman/sdr/famili • Daya tarik kota besar
Pendekatan Mikro Migrasi James T Fawcett
Mi = ∑ Vi x Ei keterangan ete a ga Mi = migration Vi = Value (nilai) Ei = Expectancy (Harapan)
ÆV V-EE Theory
Vi dan Ei apa saja? Kemakmuran y Status y Kenyamanan y Rangsangan y Kemandirian K di i y Afiliasi y Moralitas y
Pendekatan Sistem DesaDesa-Kota (Akin L. Mabogunje) Calon migran dari desa ke kota akan melalui saluran-saluran migrasi, dan melewati sub sistem kontrol dan mekanisme penyesuaian, penyesuaian sebelum memasuki wilayah perkotaan yang didalamnya juga terdapat mekanisme penyesuaian dan kontrol.
REMITTANCE (Peter Curson) y
Remitan (=Remittance) Æ pengiriman kembali uang/barang ke daerah asal
Tujuan Remitan 1. Bantuan Keluarga 2. Perayaan “life cycle” 3. Biaya perjalanan 4. Pembayaran kembali hutang 5. Penanaman modal 6. Program Pensiunan
UKURAN MIGRASI Migrasi seumur hidup (Life time migrant) migrasi yang dicacah di suatu propinsi/kab yang bukan propinsi/kab tempat kelahirannya. kelahirannya y Migrasi total (Total migrant) ialah migrasi yang tempat tinggal terakhir berbeda dengan propinsi/kab tempat ia dicacah y Migrasi Mi i risen i ((recent migrant) i ) iialah l h migrasi i i dimana propinsi/kab tempat tinggal sekarang b b d dengan berbeda d propinsi/kab i i/k b tempat tinggal i l 5 tahun lalu. y
Migrasi di Indonesia y
Jumlah penduduk Indonesia besar dan semakin mobile sehingga migrasi di Indonesia meningkat dengan cepat
y
Peningkatan migrasi dipicu oeh peningkatan sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi
y
Arah, arus dan volume migrasi disebabkan (salah satunya) oleh perbedaan kondisi ekonomi
y
Terajadi perubahan arah dan arus migrasi dari jawa, bali, NTB ke arah Sumatra mulai mengarah ke Kalimantan dan kawasan Timur Indonesia
Migrasi di Indonesia Kebijakan makro mobilitas penduduk * ekonomi makro 1967-1980, pemusatan industri manufaktur di Jakarta dan pesisir Jawa → urbanisasi meningkat *
1980, mekanisasi sektor pertanian yg berakibat penurunan daya serap TK sektor pertanian → migrasi desa - kota & peningkatan i k transmigrasi i i paruh h tahun h dasawarsa 80-an dan pengembangan KTI
Migrasi di Indonesia y
y
Tahun 1990an ◦ Perubahan P b h kebijakan k bij k di bidang bid transmigrasi i iÆ trans swakarsa ◦ Pengembangan g g ppusat-pusat p ppertumbuhan ekonomi terpadu (Kapet) Tahun 2000-an ◦ Otonomi Ot i Daerah D h x Beberapa daerah melakukan pembatasan migrasi g ppenduduk x Lebih banyak migran spontan, x Peningkatan migrasi keluarga
Pulau
Luas wilayah (%)
Penduduk (%) 1930
1961
1971
6.9
68.7
65.0
63.8
2. Sumatera
24.7
13.5
16.2
3. Kalimantan
28.1
3.6
9.9 30.4
1. Jawa dan Madura
4. Sulawesi 5. Pulau lainnya
1980
1985
1990
1995
2000
2005
61.9
60.9
60.0
58.9
59.1
58.8
17.5
19.0
19.9
20.3
21.0
20.7
21.0
4.2
4.4
4.5
4.7
5.1
5.5
5.5
5.5
6.9
7.3
7.1
7.1
7.0
7.0
7.3
7.3
7.2
7.3
7.3
7.2
7.5
7.5
7.6
7.3
7.4
7.5
Ta be l 1 Angka Migra si Ma suk Rise n pe r 1000 Pe nduduk Be rda sa rka n Te mpa p t Tingga gg l 5 Ta hun Ya ng g La lu Ta hun 1980,1985, 1990 da n 1995 Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatra Utara Sumatra Barat R i a u J a m b i Sumatra Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI. Yogyakarta Jawa Timur B a l I Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan S l Sulawesi i T Tenggara Maluku Irian Jaya
1980 19 10 27 43 73 47 84 107 115 18 7 34 7 15 8 9 15 50 29 89 21 62 9 52 31 27
1985
1990 15 7 24 42 36 23 42 25 99 21 7 42 6 10 11 7 8 35 28 65 7 22 8 75 18 47
16 10 32 73 67 33 70 35 99 38 13 55 10 23 10 7 13 69 30 101 14 40 16 52 36 43
1995 7 9 32 38 24 18 47 17 65 29 12 57 13 20 13 9 12 22 24 60 8 37 18 36 11 27
Ta be l 2 Angka Migra si Ke lua r Risen pe r 1000 Pe nduduk Be rda sa rka n Te mpa t Tingga l 5 Ta hun Ya ng La lu Ta hun 1980,1985, 1980 1985 1990 da n 1995 Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatra Utara Sumatra Barat R i a u J a m b i Sumatra Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI. Yogyakarta Jawa Timur B a l I Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Irian Jaya
1980
1985 11 21 45 25 25 29 21 10 59 17 36 27 20 21 14 13 11 17 22 17 18 13 24 31 19 14
1990 8 21 42 21 22 24 18 17 58 13 26 39 12 11 6 10 8 19 26 24 15 9 16 14 18 17
14 27 43 28 32 31 24 23 120 14 41 41 20 20 11 14 14 27 29 36 21 16 23 27 21 19
1995 13 18 33 32 22 26 25 25 90 11 25 38 12 16 10 12 9 26 19 33 18 14 20 24 22 14
Ta bel 3 Angka Migrasi Risen Neto per 1000 Penduduk Berdasa rkan Tempa t Tinggal 5 Tahun Ya ng Lalu Tahun 1980,1985, , , 1990 dan 1995 Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatra Utara Sumatra Barat R i a u J a m b i Sumatra Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI. Yogyakarta Jawa Timur B a l I Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah S l Sulawesi i S Selatan l t Sulawesi Tenggara Maluku Irian Jaya
1980 8 -11 -18 18 18 48 18 63 97 56 1 -29 7 -13 13 -6 -6 -4 4 33 7 72 3 49 -15 15 21 12 13
1985 7 -14 -18 18 21 14 -1 24 8 41 8 -19 3 -6 6 -1 5 -3 0 16 2 41 -8 13 -8 8 61 0 30
1990 2 -17 -11 11 45 35 2 46 12 -21 24 -28 14 -10 10 3 -1 -7 -1 42 1 65 -7 24 -7 7 25 15 24
1995 -6 -9 -1 1 6 2 -8 22 -8 8 -25 18 -13 19 1 4 3 -3 3 -4 4 5 27 -10 23 -2 2 12 -11 13
PERSENTASE MIGRAN RISEN NETO ANTAR PULAU DI INDONESIA, 1980-2005 Pulau
1980
1990
1995
2000
2005
, 53,85
6,52 ,
-12,50 ,
0,14 ,
-3,15 ,
-63,36
-18,75
6,36
-2,87
-3,06
Kalimantan
8,36
8,47
4,30
2,89
-0,33
Sulawesi
3,11
0,53
0,85
0,32
2,15
-2,07
3,24
1,00
-0,47
4,39
Sumtra Jawa
Kepulauan Lain
Daerah Pengirim Migran Indonesia, 2005 1,200,000 1,000,000 800 000 800,000 600,000 400,000 , 200,000 -
Jumlah Migran
MOBILITAS NON PERMANEN g Mobilitas non p permanen seringkali dibahas dalam lingkup mikro ´ Belum ada data nasional, tetapi Sakernas 2007 sudah d h memasukkan kk data d t mobilitas bilit non permanen khusus pekerja (lihat tabel berikut) ´ Bagaimana mencatat mobilitas non permanen sehingga hak-hak dasar mereka terpenuhi. ´ Kenyataan bahwa mobilitas non permanen menunjukkan peningkatan terutama mobilitas desakota ´
PERSENTASE MIGRAN KOMUTER DI INDONESIA,2005 Umur
Laki-laki
Perempuan
Total
0-9
3,7
4,6
4,5
10-14 10 14
5,9 59
7,74 7 74
7,7 77
15-19
9,0
11,7
11,7
20-24
12,7
15,0
15,0
25 29 25-29
13 2 13,2
12 7 12,7
12 7 12,7
30-34
12,9
11,8
11,7
35-39
13,1
11,4
11,4
40-44
11,0
9,6
9,6
45-49
8,4
7,2
7,2
50-54
5,7
4,7
4,7
55-59
2,5
2,1
2,1
60-64
1,0
0,9
0,9
65 ke atas
0,8
0,7
0,7
Jumlah
5.231.775
7,608,569
7.608.569
PEKERJA MENURUT KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN STATUS MIGRASI Pekerjaan Menetap Jenis Pekerjaan Informal F Formal l Lapangan Pekerjaan Pertanian Manufaktur Jasa Jenis Pekerjaan TNI/POLRI Manager/legislatif Profesional Teknisi/asisten prof Tata Usaha Jasa/perdagangan p g g Pertanian Pengolahan Operator Pekerja kasar Status Pekerjaan Berusaha dg dibantu buruh tdk tetap Buruh/karyawan/p egawai Pekerja bebas/tdk dibayar Berusaha dg dibantu buruh tetap Total
Sumber: Sakernas, 2007
Jenis Migran Komuter Sirkuler
Total
96.6 85 9 85.9
1.4 9 8 9.8
2.0 4 4 4.4
67.893.487 30 588 706 30.588.706
99.0 87.7 90.1
0.3 7.0 6.3
0.7 5.2 3.6
40.393.371 18.577.921 39.510.901
79 1 79.1 90.0 90.4
16.4 16 4 7.5 8.0
4 5 4.5 2.4 1.5
489 141 489.141 2.113.258 3.621.025
80.6
14.6
4.8
1.699.962
80.1 92.5 99.2 91.4 86.7 91.6
16.9 4.5 .3 4.4 7.9 3.7
3.0 3.0 0.5 4.2 5.4 4.7
3.594.683 17.953.986 33.662.079 11.801.591 6.279.361 17.267.107
96 2 96.2
1 1.7
2 1 2.1
40 66 211 40.665.211
85.2
10.3
4.5
27.737.702
97.3
1.0
1.8
27.228.169
92.6
4.1
3.2
2.850.448
93.3
4.0
2.7
100.0
PEKERJA MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN STATUS MIGRASI, 2007 Menetap Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan Kelompok Umur - Kurang dari 20 tahun - 20 – 45 tahun - Lebih dr 45 tahun Status Kawin - Kawin - Tidak Kawin Pendidikan - SMA+ - SMP - SD ke bawah Tempat Tinggal - Perkotaan - Pedesaan Jumlah %
Sumber: Sakernas, 2007
Jenis Migran Komuter Sirkuler
Total
91.6 96.2
4.5 3.1
3.9 0.8
62.197.333 36.284.860
95.5
2.5
2.0
28.966.337
92.1
4.8
3.1
63.973.288
95.0
2.7
2.3
5.542.568
93.6 93 6 92.1
3.7 3 7 5.4
2.8 2 8 2.5
79.677.136 79 677 136 18.805.057
87.3 93.8 95.8
9.8 3.2 1.7
2.9 3.1 2.5
24.445.251 18.554.784 55.482.158
89.7 95.7 91.865.768 93.3
7.7 1.6 3.935.724 4.0
2.7 2.8 2.680.701 2.7
39.407.227 59.074.966 98.482.193 100.0
URBANISASI Tingkat urbanisasi ialah proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan pada waktu tertentu ´ Urbanisasi ialah perubahan (peningkatan/ penurunan) proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan pada periode waktu tertentu. ´ Penyebab urbanisasi; ´ 1. Migrasi g dari desa ke kota ´ 2. Pertumbuhan alami di kota (lahir-mati) ´ 3. 3 Reklasifikasi daerah (pedesaanÆ perkotaan ´
Laju Pertumbuhan penduduk perkotaan Æ Rumus Geometri dan Eksponensial ´
Tempo Urbanisasi Æ Selisih antara laju pertumbuhan penduduk g laju pertumbuhan perkotaan dengan penduduk pedesaan ´
URBANISASI ´
´
´
g dengan g p Sehubungan pertambahan p penduduk Indonesia yang cepat maka kota-kota besar pun mempunyai penduduk yang besar pula. T h 1971 sekitar Tahun kit 17 17,4 4 % penduduk d d k ti tinggl ggl di perkotaan, menjadi 43,1 % thun 2005 dn diperkiakan akan mencapai p 64,2% , tahun 2020 Migrasi desa-kota berpengaruh pada perluasan sektor jasa dan informal
ANGKA URBANISASI INDONESIA 1971-2020 NAD Sumatera Utara Sumatera barat Riau jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan K li Kalimantan Timur t Ti Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatn Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Indonesia
1971 8.4 17.2 7 13.3 29 1 29.1 27 11.7 9.8 0 100 12.4 10.7 16.3 14.5 0 9.8 8.1 5.6 11 12.4 26.7 39 2 39.2 19.5 5.7 18.2 6.3 0 13.3 0 16.3 17.4
1980 8.9 25.5 12.7 27.1 12 7 12.7 27.4 9.4 12.5 0 93.4 21 18.7 22.1 19.6 0 14.7 14.7 7.5 16.8 10.3 21.4 39 8 39.8 16.8 9 18.1 9.3 0 10.8 0 20.2 22.3
1990 15.8 35.5 20.2 31.7 21 4 21.4 29.3 20.4 12.4 0 99.6 34.5 27 44.4 27.4 0 26.4 17.1 11.4 20 17.6 27.1 48 8 48.8 22.8 16.4 24.5 17 0 19 0 24 30.9
2000 23.6 42.4 29 43.7 28 3 28.3 34.4 29.4 21 43 100 50.3 40.4 57.6 40.9 52.2 49.7 34.8 15.4 24.9 27.5 36.2 57 7 57.7 36.6 19.3 29.4 20.8 25.4 25.3 28.9 22.2 42
2010 34.3 50.1 39.8 56.5 36 5 36.5 42.9 41 33.3 52.2 100 66.2 56.2 70.2 56.5 67.2 64.7 48.8 20.7 31.1 40.7 46.7 66 2 66.2 49.8 22.9 35.3 25.6 36.8 26.9 30.6 23.5 54.2
2020 44.9 58.8 50.6 66.9 44 5 44.5 50.9 51.7 46.2 60.3 100 77.4 68 79.3 68.9 77.7 75.6 61 26.4 39 53.3 56.3 73 1 73.1 61.1 27.3 42.6 31.8 47.8 28.8 32.5 25.1 64.2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI ´
Pullfactor yang demikian besar dari kota-kota dibandingkan perdesaan ditambah persentase penduduk terbesar ada di daerah perdesaan.
´
Tekanan sosial ekonomi penduduk dan menyempitnya lapangan kerja di perdesaan
´
Anggapan kota yang selalu memungkinkan seseorang untuk pengembangan diri secara cepat Hal ini sering bertolak belakang dengan cepat. kenyataan.
MASALAH YANG DITIMBULKAN ADANYA URBANISASI YANG CEPAT ´ ´
´
´
Penurunan daya dukung dn daya tampung lingkungan Perluasan daerah kumuh dan daerah informl di perkotaan Æ pertanahan, administrasi kependudukan, kriminalitas, status kesehatan, status pendidikan, air tanah dll. Pendatang yang tak mempunyai keahlian atau mempunyai sedikit keterampilan yang sama sekali lain dari yyangg dibutuhkan di kota. Pembekalan untuk hidup p di kota tak cukup didapatkan. Walaupun pendatang mempunyai motivasi yang kuat untuk mengembangkan dirinya di kota tetapi k kenyataannya t kota k t sendiri di i belum b l siap i menerimanya. i
MASALAH YANG DITIMBULKAN ADANYA URBANISASI YANG CEPAT Cenderung urbanisasi kemiskinan dn pekerja miskin ´ Tahun 1970 kurang dari 20% penduduk miskin perkotaan, perkotaan tahun 2007 36% penduduk miskin di perkotaan ´
SITUASI BIDANG MOBILITAS SAAT INI p meningkat g mobilitas antar daerah tetap hanya di beberapa daerah terjadi penurunan ´ Peningkatan konsentrasi penduduk di perkotaan ´ peningkatan mobilitas non permanen ´p peningkatan g mobilitas internasional ´ peningkatan arus mobilitas tenaga kerja g dari luar negeri ´
ISU PEMBANGUNAN SAAT INI p g peningkatan mobilitas non p permanen p perlu penyediaan berbagai fasilitas sosial, ekonomi, budaya dan administrasi dll ´ penataan wilayah penyangga ´ migrasi g internasional ´
–
perlindungan hukum, kualitas keluarga migran, kesehatan reproduksi, sistem penggajian untuk TKA dll
KEBIJAKAN MOBILITAS PENDUDUK ANTAR WILAYAH KE DEPAN Umumnya kebijakan kependudukan dapat bersifat langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) Ada 3 pendekatan dlm kebijakan mobilitas penduduk 1. Merangsang perpindahan penduduk f migrasi spontan 2. Menghambat perpindahan penduduk f berlawanan dg HAM 3. Mengarahkan perpindahan penduduk sesuai kepentingan nasional : transmigrasi, pertumbuhan pusat-pusat ekonomi, rekayasa y sosial,, ekonomi,, fisik dan demografi g
PENGARAHAN MOBILITAS PENDUDUK ´ ´ ´ ´ ´ ´ ´ ´
menumbuhkan kondisi kondusif bagi terjadinya migrasi internal yang harmonis; memberikan perlindungan penduduk yang terpaksa pindah karena keadaan (pengungsi); M b ik kemudahan, Memberikan k d h perlindungan li d ddan pembinaan bi terhadap para migran internasional dan keluarganya; Menciptakan p keserasian,, keselarasan,, dan keseimbangan g d daya dukung d k dan d ddaya tampung lilingkungan; k mengendalikan kuantitas penduduk disuatu daerah/wilayah tertentu;; mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru; memperluas kesempatan kerja produktif; meningkatkan ketahanan dan pertahanan nasional. nasional