BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Deskripsi Latar
Penelitian dilakukan pada PT Energi Mega Persada yang berada di Jalan HR. Rasuna Said, Komplek Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower lantai 22 – lantai 32.
3.2
Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yakni sumber data primer dan sumber data sekunder:
Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui informasi terkait strategi dan peranan public relation, maka digunakannya data primer untuk menjawab kebutuhan penulis terhadap informasi dari riset, seperti focus disscussion group, observasi lapangan, pengisian kuisioner, dan wawancara. Keuntungan data primer adalah penulis mendapatkan jawaban yang efektif dari sederet pertanyaan yang diajukan sehingga jawaban dari responden real tanpa rekayasa. Hanya saja memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya yang cukup besar untuk mempersiapkannya. Data Sekunder
Data sekunder digunakan sebagai data pendukung. Setelah data primer, maka didukung dengan adanya data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Seperti melalui orang lain atau melalui dokumen – dokumen yang ada. Data sekunder tidak dipersiapkan untuk kegiatan penelitian, namun digunakan untuk tujuan penelitan. Data sekunder bisa berasal dari data internal maupun data eksternal. Data internal bersifat data pribadi seperti data intern perusahaan yang bersangkutan dan laporan perusahaan. Sedangkan data ekternal berasal dari luar perusahaan, dimana data tersebut bukan diterbitkan atau dikeluarkan dari perusahaan yang bersangkutan, termasuk buku. Adapun keuntungan data sekunder adalah efektif dalam waktu. Tanpa harus membuang waktu yang lebih lama, data sudah dapat diperoleh dan dapat dijabarkan penulis secara deskriptif dengan jelas. Namun kelemahan dari data sekunder bisa jadi kurang valid, karena bukan data langsung yang keluar dari mulut narasumber dan juga bisa jadi sudah merupakan hasil editing dari pihak lain yang mengelola data tersebut.
3.3
Satuan Kajian
Satuan kajian dalam penelitian ini adalah Individu. Penulis akan membahas satuan kajian tentang peran Public Relation dalam kepuasan komunikasi karyawan di dalam organisasi.
3.4
Metode Riset
Jenis metode Riset penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dimana penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati, yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan Wawancara mendalam kepada narasumber dan Focus Discussion Group (FGD).
a.
Obervasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi menjadi bagian dalam penelitian berbagai disiplin ilmu, baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu social. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat recheckingin atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya.Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan tidak langsung misalnya melalui questionnaire dan tes. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus
dipenuhi
berbagai
hal
yang
tidak
relevan.
Wawancara Mendalam (Depth Interviews) Metode Wawancara Mendalam adalah metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Wawancara mendalam merupakan salah satu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam. Biasanya metode ini menggunakan sample yang terbatas, jika periset merasa data yang dibutuhkan sudah cukup, maka tidak perlu mencari sampel (responden) yang lain. Dalam pelaksanaannya, metode wawancara mendalam ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar diperoleh hasil wawancara yang mendalam. b.
Focus Group Discussion (FGD) Metode riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak. Biasanya terdiri dari 6-12 orang yang secara bersamaan dikumpulkan, diwawancarai dengan dipandu oleh moderator. Moderator memimpin responden (peserta diskusi) tentang topik yang dipersiapkan melalui diskusi yang tidak terstruktur dimana moderator dapat dirangkap oleh periset atau diperankan orang lain. Tahapan dalam FGD adalah: 1. Periset mendefiniskan masalah. Misalnya, respon publik internal terhadap pelayanan sistem informasi baru di perusahaan. 2. Periset menentukan sampel. Karena FGD adalah riset terbatas, maka jumlah peserta diskusi pun sedikit, sekitar 6-12 orang. Jika lebih dari itu, kelompok
diskusi bisa dibuat dua. Periset harus menentukan bahwa responden yang terpilih dapat dianggap mewakili beberapa orang yang lain. 3. Menyiapkan sarana atau fasilitas diskusi. 4. Tahap pelaksanaan diskusi. Diskusi bisa dilaksanakan dimana saja (di hotel, ruang pertemuan, ruang kelas, di rumah), tergantung kesepakatan bersama antarpeserta diskusi. 5. Analisis dan interpretasi data. Data yang terkumpul dari diskusi berbentuk data mengenai nteraksi (nonverbal) dan perbincangan (conversation). Data conversation ini biasanya berbentuk sinopsis perbincangan. Sementara data interaksi akan lebih mudah diamati dengan bantuan video tape recorder.
3.5
a.
Metode Pengumpulan Data
Pada metode Wawancara mendalam, narasumber terdiri dari karyawan pada PT Energi Mega Persada dimana penulis akan melakukan wawancara terhadap Bapak Budi selaku VIP Energi Mega Persada
b.
Pada metode Focus Group Discussion, penulis mengambil sampel beberapa divisi dengan total & orang yang terdapat di Energi Mega Persada yaitu: 1. Divisi Public Relation sejumlah 1 orang. 2. Divisi Land Matters sejumlah 1 orang. 3. Divisi Media Relation sejumlah 1 orang 4. Divisi HR Benefit sejumlah 1 orang.
5. Divisi Corporate Social Responbility sejumlah 1 orang. 6. Divisi Security sejumlah 1 orang 7. Divisi HR Service sejumlah 1 orang 8. Divisi Goverment Relation & Formalities sejumlah 1 orang 9. HR Organization Development (OD) sejumlah 1 orang
3.6
Metode Pencatatan Data
Untuk metode pencatatan data pada metode riset wawancara menggunakan alat perekam berupa handphone, alat tulis dan buku catatan. Pada metode riset focus group discussion, penulis menggunakan alat perekam yakni dengan menggunakan handphone, alat tulis serta buku catatan.
3.7
Analisis dan Penafsiran Data
Pada analisis data yang digunakan yaitu analisis model metode kualitatif, dimana metode analisis yang telah disesuaikan pada subyek penelitian yang diteliti di Energi Mega Persada. Langkah-langkah penafsiran data yang dibuat adalah:
1. Menempatkan dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber, dimana dalam penelitian ini sumber penelitian adalah publik internal yang ada didalam
organisasi, dimana pengumpulan informasi dilakukan
melalui wawancara
mendalam dan focus group discussion. Penulis juga mengumpulkan data melalui wawancara dengan menggunakan rekaman dan panduan wawancara yang peneliti tulis. Setelah itu memeriksa data-data apakah sudah terpenuhi data yang di butuhkan pada penelitian. 2. Reduksi, pada langkah ini dimana peneliti memilih informasi mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak sesuai dengan masalah penelitian. 3. Kategorisasi, mencari hubungan antar kategori dan memperluas sehingga didapat kategori data yang murni dan tidak tumpang tindih satu dengan yang lainnya dengan mempertimbangkan keabsahan data, kompetensi
subjek
penelitian,
tingkat
autentisitasnya
memperhatikan lalu
melakukan
pemaknaan data, lalu setelah itu makna data yang ada dibandingkan dengan teori yang ada untuk membantu penulis menentukan hasil penelitian. 4. Penyajian, Setelah informasi dipilah-pilah dan di kategorikan, maka hasil yang disajikan bisa dalam bentuk table, ataupun uraian penjelasan. 5. Tahap akhir, adalah menarik simpulan dan saran.
1.8 Keabsahan Data 1.8.1
Kompetensi Subyek Riset Pada penelitian ini subjek riset harus mempunyai kredibilitas, caranya
dengan menguji jawaban pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pengalaman subjek ( Bungin, 2012 ) . Dalam penelitian ini yang membahas mengenai strategi
public relation dalam membangun kepuasan komunikasi karyawan, maka subjek riset adalah karyawan department HR & GPA pada PT Energi Mega Persada. 1.8.2
Trustworthiness : Trustworthiness dimana menguji tentang kebenaran dan kejujuran subjek
dalam mengungkapkan realitas sesuai dengan yang di alami, dirasakan atau di bayangkan. Trustwothiness ini mencakup dua hal yaitu : a. Authenticity Memperluas konstruksi personal yang di ungkapkan, memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempermudah untuk mendapat pemahaman yang lebih medalam (Bungin, 2012). Pada authenticity memberi peluang kepada subjek (pelaku) yaitu karyawan department HR & GPA pada PT Energi Mega Persada untuk bercerita mengenai apa yang dialaminya dalam konteks wawancara yang informal (santai).
b. Triangulasi Menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lain-nya) yang tersedia. Disini jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada (Bungin, 2012). Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis : 1. Triangulasi sumber
Dimana penulis mengecek atau membandingkan ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda yaitu dengan cara membandingkan dengan yang dikatakan oleh para karyawan dengan yang dikatakan oleh informan yang terkait. 2. Triangulasi metode Dimana penulis melakukan usaha pengecekan keabsahan data dan temuan
riset.
Penulis
menggunakan
lebih
dari
pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama.
satu
tehnik