K#MUruEKASE @2*T4 Komunikcsi don Pemilihcn Umurn 2A1 4 Persicpcn, Felckscnctrn, dcn fuJcs* Deit;r:rr .
ISBN 978:602i-14699 O-3
PROSIDING
SEMINAR BESAR NASIONAL KOMUNIKASI
KOMUNIKASI @2O1 4 Komunikosi don Pemilu 2O1 4 Persiopon, Peloksonoon, don Moso Depon :
Diterbitkon oleh
:
Ikl:rrr: t:rr jsi;r i(llrrillii;ltr iiliir!it!i:i1
MEMPERJUANGKAN IIAK PUBLIK
:
HAL
163
HAL
169
HAL
176
FIAL
185
HAL
191
PELANGGARAN KAMPAI\TYE DI TELEVISI DAN KETIDAKBERDAYAAN PPI PujiRianto
DIGITALISASI TELEVISI DI INDONESIA : PELUANG DAN AI{CAMAN TERIIADAP DEMOKRASI lwan Awaluddin Yusuf
PEMBERITAAN PEMILU :2OI4DIMEDIA MASSA
:
TINJAUAN ETIKA JURNALISTIK Ivlulharnetti Syas
KTPE]\,IILIKAN MEDIADAN URGENSI JURNALISN{E
DAMAI
Farid Rusdi,S.Si..M.Si
PERUBA}IAN KONSEP BISNIS N{IDLA DI
II{DONESL{
HAI. l98
Yuli Nugraheni S.Sos., M.Msi, Finsensius Yuli Purrnama S.Sos', M'Med Kom
KEI'EI\ILIKAN NIEDIA DAN PEI{CIT}L{.\i{
IIAL
203
HAL
214
KT\NDIDAT PIINIILU PRESIDEN 2014 Sevly Eka Putri
TELEVISI DAN POPULATUTAS POLITISI Rahmat Edi lrawan, S.Pd, M.lKom PEN
C
ITRA.AN NIELALUI ]\,IED IA DAI.{ ELEKTABILITAS
HAL 2I9
PAITTAI POLITIK GUNTUB \^/IDIANTO, NUR AFIFAH PUTFI
},IAI{AJE N{EN PARTISIPATIF R{D I O KON{U NITAS
D
I DAERAH HAL
225
HAI,
232
PANTLTRA JA\VA BARAT
llochamad Fochim, Nova Yuliati, dan Dede Lilis Ch FAKTOR PENYEBAB PEMILII{AN DAN PENOLAK-AN
II{I,AN POLITIK lnge Hutagalung
t0
Seminor Besor Nosionol Komunikosi
Komunikqsi @2014
KEPtrMTLIKAI{ MtrDIA DAI\{ TNDEPENDtrNSI WARTAWAI\ Tumor. o Rahardjo Jurusan iltnu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro
[email protected]. id
ABSTRAK merel'leksikarl kepentingan Aksiorr.ra secctnd lay,ofjotu.nalrsrr rnenl,atali.an bahn,a isi rnedia selaltr
Aksiorna clari ;lihal<-pjhali vang tlletnbet'ikatl rluktingan linarlsial ter-hadap keberadaarl rnedia' yang berlangsung tersebut rnenentukan "kebenarannl'a" dalanr praktik rnedia di lndonesia. Praktik rnedia' Pemilik ,.rernperliharkan kecelderlngan terjadinl,a penett'asi oleli pihak-piirak yang rnemiliki dari rredia van!. dirnilikinyru unrr* rnelakukan aktivitas dalanl upaya
rneura.faatkan *,aktu da1 ruapg
untuk rllelgekspresikan kepentin-ean (politik) urereka ntenjelarlg pertilihan urruln
20
l4'
Praktik
tnetlgeksllresikan rredia cli Intlonesia selau-ia ini tidak cirkup rtrertrberi ruang bagi u'arta$'an untul< terjadi karena posisi i,dependeusi rrer.eka dalanr nren.]aiankarr liebijalian reciaksiorral. Kondisi ini
letllalt' tau,ar (&iygrr irting lto.sition) ri artau,an clilradiipan pentilik tnedia cerrderutrc'
Kata kunci: kepcltiliLarr ntcclili.
irltle
llcilil!-llsi \\ ai-ta\r'arl. kebi]akatl reclel<siolai'
Seminor Besor Nosionql Komunikosi
185
Komunikosi @2014
PEi\DAHULUAN Hal yang rnendasar untuk rnemahami struktur rnedia adalah pertanyaan tentang kepernilikan (ownership) dan bagaimana kekuatan dari kdpemilikan tersebut diimplernentasikan (McQuail, 2010:226). Keyakinan bahwa kepernilikan pada akhimya akan menentukan sifat dari media tidak saja dijelaskan oleh Teori Marxist, tetapijuga aksiorna yang dikernukakan Altschull tentang second latv ofjournalfuirr. Aksioura tersebut menyatakan Lralrrva isi rnedia selalu nrerefieksikan kepentingan dari pihak-pihak yang mernberikan dukrrngan finansial terhadap keberadaau rnedia.
Pernikiran teoritik tentang relasi antara isi media dengan pihak-pihak yang mernberikan dukungan finansial mcnjadi relevan ketika kita mencoba menganiati pr-aktik rnedia cli Indonesia. terutama media penyiaran televisi. Praktik-praktik yang berlangsung merrperlihatkan kecenderungan terjadinya penetrasi oleh pihak-pihak yang rnerniliki rnedia. Pernilik rnemanfaatkan r.vaktu dan ruang dali rnedia 1'ang dirnilikinl,a untuk rnelakukan aktivitas-aktivitas dalarn upaya untuk urengekspresikan kepentinean (politik) rnenjelang pernilihan urnun'r 20I4. Secara konseptual. ruang dan u'akttt 1,ang digunakan oleli pernilik rnedia r:ntuk rnenl,atnpaikan kepentingan politik seharusny'a bisa dieunakan untuk rnenvampaikan pesan-llesan t'ang Iebih
bennanlaat dan r'.'lelan densan kepentinean publik, kare,:a nredia rrerupakan ruangpublik, scbuiih ruang )'ang seciikit banyak rnemberi otonomi dan arena tcrbuka bagi perdcbatan pLrblik (N,lcQuail.
2000: 157). \\'artau'an clalarr menjalankan aktivitas jurnalistiknl,a seharusn\,a pellu memiliki inclependensi. kar-t'na tuqas wrir'1a\r'ln atlalah rnelindLrnsi eksprcsi gagasan publik lang Lr.-bas dan tei'br,rka Asrrr.nsi cialarl ltor.i I-ibeli.rl (NlcQuail. 2010.221') nienegaskiln bahrra kcperlilikln (otnterslrilt) dapat secirrir elektil'dipisahkan dali ke nclali kcputusan-keputusan eciitorial, Ke1-rutusan 1anc. lehiir besar lcntang sLirnLrcr dl.,'a. str.atcgi bisnis drn lairr-lain nrr'n-ir:cli keuenun!:an prrnilikstclattgkan \\ lrrturviln tlibcri kebeLxrslrr untuk rner:rt-.riAt kr-[]utusiln-kep'(rtusan proi'csir-inal telrtarrs isi
tredia vrng rrren.irrtli kc'ahlian
khusr-rs rrercka, Kajian tcntang keoenrilikrn rnedia ilarr irrcicirenJcnsi \\ ilrta\\'an dirnaksLrdkan rrntuk nre nclallalkali ganrl.ralln tcntang pe Iaksanaan ke bi.;ukarr rr'daksional
r:rng dilakukan ol.-h sLntu irrstitLrsi nredia dan baqairrlrna kcrlr:dirkan \\'zirta\\'an tci-kait indepen clcnsi u)c-reka dal arit
nr
dengan
cn-ialankiin kebi.j akirn redaksional.
TIIYJATJAiY PI]STAI(A Pernikir.an ieoritrk lang rnenjadi landasan berpikir dalarn studi ini terl
& Iross.200i: 292). Kepcrrtinean pubiik nrernililii tttakna bahri'a :ncclia menrbri\\'a tugas-tuqas pen1in,s. dalatr.r tlasvarakal r,ang tleiiputi l) plur-rtlitas clalattt l.r-pcnrilikau nredia,2) kebebasan rnenvanrpaikan intbrmasi.3) keragarlran inlorrlasi yarrg sosial r arig
ire ntin._e
tet.scilra urrtLrk pubiili, -1) kelaearnan ekspi'esi pcnciaprrt, -5) pencapaian )'ang ekstensit. tr) kualitas infbrrrasi dlin bLrclava vans terseclia untul< publik. T) dLrl
vans cletnokr-atis.8) trerrghorrnati sislcrn )'udisial. dan 9) rnengholirati hak-hak iniJiridu dan hak orangpaclauinrrnrn)'a(I\,lcQuail.200(l:
l-1.-l:ivlcQuail.2010: 16-5).SalahsatLrsirgasanpentingdalanr
l'ecri
Tanggun-q Ja\\,ab Sosial ivleilia rnenlatakan bahu'ii rledia rnelnpun)'ai kerva-liban kepacla masvarakat dan kepeirilikan rnedia rlerupakan keperca.,,aan vang diberikarl kepada publik @rrblic trusl). Usaha 1'ang dilakukan oleh n.redia untuk rnengekspresikan kepentingan publik bukanlah persoalan yang sederhana. karena kebanyakan nredia n.lemang "tidak dipersiapkan" untuk melayani
t86
Seminor Bescr NosionoI Komunlkesi
Komunikosi @2014
kepentingan publik. Dalaur praktiknya, rnedia rnengikuti pilihan-pilihannya sendiri dalam iingkup
kultural, politik, atau ekonomi. Teori Classical Marxisrn menjelaskan bahwa media dipahami sebagai instrumen dari kelas dorninan dan sarana dimana para kapitalis lnempromosikan kepentingankepentingan rnereka. Media menyebarkan ideologi dari kelas berkuasa dalam rnasyarakat dan karenanya n.renindas kelornpok-kelourpok ma{inal (Littlejohn
& Foss, 2005:292).
Secara metodologis, studi tentang kepemilikan rnedia dan independensi wartawan bersifat deskriptif 1'ang berupal'a menguraikari
praktik pelaksanaan kebr.lakan redaksional dan posisi wafiawarl terkait dengan independensi nrereka dalarn menjalankan kebijakan redaksional. Subl,ek dari penelitian ini adalah u'a(au'an (pernimpin redaksi, anggota redaksi, reporler') rnedia rnassa cetak dan rnedia penyiaran. l\4ereka diharapkan bisa mernberikan ir,fornrasi tentang pengalarnarr mereka dalatn rnenjalankan kebij akan redaksional. Data perrelitian ini diperoleh dari hasil \\ra\\,ancara rnendalarn clengan infomran (warlarvan) rr.redia
di tingkat lokal maLrpr,ur nasional. Data vang diperoleh dianalisis dengan rlengikuti langkah-langkah dalarn penelitian kualitatif, yaitu reduksi data, pengorganisasian data. cetak dan penyiaran
dan interpretasi (Sarantakos, 1993: 300-301).
Penelitian ini memiliki keterbatasan, karena menitikberatkan pada kajian perilaku dari dalarn. y'aitu bagairnana independensi u'afiat,an dalan.r rnenjalankan kebijakan redaksional. Penelitian ini tidak berusaha mengkaji faktor eksternal (l<epernilikau niedia) )/ang secara langsung rnaupun tidak lattgsune bisa metnenqaruhi independensi x,arta*'an. Keperrilikart rnedia dan intervensi terhadap kebijakan redaksional urerupakan isu 1,ang sensitif.
TEMUAN PE,NE,LITIAN Penclitian yang dilakukan tnenen.rukan bcberapa hal f iirrg terkait dengan independensi \\/amawar.r dalarn tnenjalanl
Iredia menjadi faktor peuting yang ikut nreneritukan independensi u,at1a\\,an dalarn rnenjalankan kebi.iakan redaksional. Dalarn catatan penr:alarnan para inf ornran, l<epentingan-kepentingan
perlilik
rnedia, terutanra kepentineari politrk dan pellernanan pentilil< dengan kolega politik dan ekonorni
tretttberi pcngalLrli terhadap kebebasan merel
Reporler -r'ang tiienjadi inforrnan penelitian ini rnenuturkarr pengalatlannya bahu,a sebelurn nielaksanakan lipuian ia diberi aralian oleh koordinator liputannl'a untuk berhati-hati dan tahu diri terkait dengan isu 1,'ang akan disarnpaikan kepada publik, terlebih isu yang belhubuncan dengan kepentingan penrilik..lika ada nrasalah yang terkait dengan kepentingan pernilik atau kolega dekatnya, media ternpat ia rnenjalankan profesi kew,artarvanannya berusaha untLrk tidak mernberitakan sepanjang rnernungkinl
bidik (angle) yang sengaja dirancang
agar'
tidak rnerugikan kepentingan pernilik atau kolega dekatnya. Produser sebuah prograrn berita beberapa kali pemah dilarang untuk memberitakan persoalan )'ang rnenyangkut kepentingan pemilik atau kari,an-kaivan baik pernilik. Larangan untuk tidak rnernberitakan disarnpaikan secara langsung oleh pernirnpin redaksi kepada pirnpinan di barvahny,a
danberlanjutsarnpairepofter. "Kepentinganpemilikdankawan-kqwanbaikpemilikbisa"memaksa"
redaksi untuk nrerubah arah kebiiakan redoksionalnya", kata informan (produser) rnenuturkan pengalamannya.
Seminor Besqr Nosionol Komunikosi
'r87
Komunikosi @2O14
DISKUSI Meskipun kepernilikan rnedia tidak serla merta akan n.renghilangkan ia"utirrr. waflawan dalatn n.ienjalankari profesijumalistiknya, namul.I secara urnurn penelitian ini tnenetnukan bahrva u'aftarvan
sebenarnya tidak cukup rnemiliki kebebasan atau independensi dalarn tnenjalankan kebijakan redaksionalnl'a. Dalarn praktiknya, perniiik rnedia rnasih metnpunl'ai kekuatan yang cukup besar dalan mernengaruhi kebijakan tentaug isi media l,ang seharusnya menjadi kervenangan yang dimiliki oleh u,attau,an. Pemilik rnedia ntasih rnempunyai keleluasaan untuk melakukan catnpur tangarl terhadap kebijakan redaksional. Dalan.r lingkup praktik media fiurnaiistik) di lndonesia, posisi rvattau'an dihadapari pernilik rnedia rnasilr cendertrng lernirh. Warlau,an tidak cukLrp memiliki kekuatan tatvar (bargaining pou'er) yang
rnernadai ketika berhadapan dengan kepentingan pernilik. Wafiarvatt tidak lebih diternpatkan sebagai pekerja, rnereka belurri diirosisikan sebagai profesional dalarn mertjalankan aktivitas jurnalistiknya'
Iionsekuensinva. iutbalan secala firransial I'ang diterirla \\'alta\\Iatt relatiltidak uenradai. Ketidakberda),aan \\,al1a\\'an ketika berliadapan dengan kepentirrgan pernilik media sernakin rrerlbuktika6 kebenaran aksioma secr.trtd lav ctf.jrxrrnali.siri. bahu'a isi rnedia selalu nlerefleksil
krl:cnrinSan-i\epentingall dari ltihak-pihlri.r \,aug tntt.iiberikatt cltrktrrtsatt firluttsial terllidap keberadaan rnedia. ['ola vano terbangLrn dllanr relasi dntala isi tnedia dengan pihak-pihak 1'ang
laituisi rtrerlia(rirertliacrtntert!\r-net'efleksikatl icleologi atau kepentinsari ditri kelorrpok run:l rlenrbiarai. Dalatl cara pandatta kritikal. keadaarl va111 utenvebabkan \\'ij11a\\'rin licllk rrenrPLrnvai indcpcndeltsi dalatn rllelrjalattkait kebijakan etlittrlial di-iclaskan oleir pentikiralt 1i-or-i'rik ('Lr.s.,ii:rr,/ :\/,;rxi.;ttt- Ca!:a.-sall teoritik itti tllcttegaskan ball\\'a rledilt ciiptrlrartri sclrigai aliit aiati ir,silulrran drri hcla-c tlotllittlitt dat.L sarana ditllana lllra kal.italiq ntcrnltrcrr;irrsikan kcltentin.uirn-kcptntin:rait tttei'ckli. i\1edia nletlvebarkan iheoiogi dari r1r(-11rlb.riciul:iiu-garrfinansialarlllai;l/r.r itttcre.stltatter-r.
ke Ias r
an,, lrer'l
ltcrttiltgnlt-ke pentingannl'a derlgan tiileli pte liicsakkan kcinsinrlrn\ J rt1--r'r.ilrrpr,r i urtisui'i isi nrr'dia l artg rtterr-jldikeri'etiatlgatl \\'Al1a\\'all. 'l'rrsrrs riarlau'irn adalah nrrnrbclilian keplda khalarali vlt,tt llit: ltirblic need.lel-rih dari sekadat'lr'/ral S,--carl ir6r'qtalii-. seltarusrrr a
the
ltib!ic: ,rrlrr"
pr.ililili rtrctliri lrisa rritrri-.ahliart
ke
seclarrgkan keua-jibun pcnrilill adaialt ttiengetrbangkart sutltber dai'a 1'arrg
di:riliki
l anggurtg Jau'ab Sosial tllertegaskatl 1-rci itsalraali. Pioirosisi Teot'i kepada publik (prrblic tru.tl). vartq diltcrikan kepr'rca\1aan tnerupakan nredia balrrr,a kepestilikart clriii uret'e lca6akar-, str-aie gis bisrris
PtrIYUTT]P DiskLrsi tcrltanq tentr.lan stucli ini rnenqhasill
o
Praktik rnedia
o c
Relasi y,anr tinrpirrre arriara \\atta\iaii dcr,gar', pcttiilik nicdia tnerijadikan *ar-tau'ar', tidak lebih
dipaharri sebagai pekerja, bukan profesional rnedia. ldealisrne \\,ada\van untuk rnenvuarakan kepentingan publik lnelnang tidak serla rnerla hilang akibar carnpur tansan pemilik dalarn kebijakan redaksional. \Varlar.van rnasilt rnerniliki cara atau siasat unruk rerap dapat rnengekspresikan kepentingan publik. Natnun. idealisrne yang dimiliki \\,at1a\\,an tidak cukup untuk tnernengaruhi kekuatan
pemilik dalarn tnelakukan penetrasi
terhadap kebijakan redaksional.
Seminor Besqr Nosionol Komunikosi
189
'q
Komunikosi @2014
DAFTAR PUSTAKA Herman, Edrvard. "Media in the U.S. Political Econon.ty"
&
dalar.r.r Jol.rn
Dorvning, Ali Moharnrnrnadi
Arrnabeile Sreberny-Mohauunadi, Qtrestioning The Media, A Critical Introduction, Nervbulry
Park, California, SAGE Publications, Inc., 1990.
McQuail, Denis.
,4,1ass
Conrntunication Theory, Fotrrth Editiott, Thousand Oaks, Califomia, SAGE
Publications, Inc., 2000. Ir4cQuail, Denis.
,4.1ass
Con'tntunication Theory, Sixth Edition, Tlrousand Oaks, California, SAGE
Publications, Inc., 2010.
Littlejohn, Stephen \Y.
4
&
Karen
A.
Foss. Theorres of Human Commttnication, Eighth Editiott,
Behnont, Califoniia, \d/dasrvorlh A Division of Thornson Learning' Inc., 2005. N,liller, Katlrerine. Comnttnication Tlrcories, Perspective, Proce:^ses, and Contexts, Second EditiortNer.i' York. l'he l\'lcGrau'-lJill Coinpanies, Inc., 2005.
Neurnarr, W. Larvrence. Social Researc/t ilTethocls, Qualitcttiye and Qtranlilative Apprctctcltes, Third
Etlitiott.
Bostotr.
Allvn & Bacon A \/iacottl Compani'.
1997.
Sarantakos, Soririos. Sc,tciol Rescorch. South Melbourtte. N'lacrniilan Ecltrcation. Atlstralia, 1993Shocttraker. Palrela J.
,\lt'tiitt Coti/cnt,
& Stephen D. Rtese llt'litrirt,g
Slct:t.tttc{
7r';c';\1c'ssrri:r' ['!'it't;t
ie
s
rtl'ltt{lit':'nt'c: oil :\lLrr':
lltlitir'ttt.l.\erl'\br-k. LonSinan Publisltei's. I996.
BIODA'TA PENUI-IS
Nrtrr.rr icnrlret clln tansgal
: l-itrtrotllo Rahal-djtl
llltir
Pckcr.jaan kanr6r 'le lcpon.,'Facsiurile Aiallit rLrptalr l cic-pon Alaritat
Rir.r'a1
: Setttaretlg.
-10
Oktobe
l
i96i-)
: L)rrsen Jrrrusrirr Ilrnu KoinLrrtil'lrlsi FISIP Linclip : Jalan ['rof. Sudarlo. Sl'l Iiarnpus Terttbalane Setraratrg : ({12-1) 7'16-5-10E
' .lrilap l{lrtLr Rirtiit i\',
i3
Pcrunrnas 1-logosari
Se
nrrrrns
-50 196
: ((t2'1) 67 19466. IIP: 08132-':7-s1725
at Pendidikan:
r S I Illru I(ottrirrtil
190
I
Seminor Besor Nosionol Komunikosi
i