PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI DUSUN KAVLING BRINGIN DESA KESAMBI KECAMATAN PORONG SIDOARJO MAYANG KRISTI A. 1212010024 SUBJECT: Persepsi, Remaja, Kehamilan DESCRIPTION: Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang diseluruh dunia dan juga di negara berkembang seperti Indonesia. Kehamilan pada remaja disebabkan karena adanya kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuan yang masih dibawah umur dan pergaulan remaja yang semakin bebas. Persepsi remaja yang salah tentang hubungan seksual dan kehamilan membuat remaja tidak mempertimbangkan usia aman untuk melakukan hubungan seksual sehingga dapat mengakibatkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan rancang bangun survei. Variabel penelitian adalah persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja. Populasi yaitu 53 remaja putri berusia 15-21 tahun dengan sampel sebanyak 25 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian dilakukan di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo pada tanggal 3-6 Juli 2015. Pengumpulan menggunakan lembar kuesoner. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai persepsi positif tentang kehamilan pada usia remaja sebanyak 13 responden (52%) dan hampir setengahnya responden mempunyai persepsi negatif yaitu sebanyak 12 responden (48%). Responden yang mempunyai persepsi positif disebabkan karena responden yang sudah pernah mendapatkan informasi tentang kehamilan yang diterima di sekolah. Informasi yang didapatkan tentang kehamilan menyebabkan responden mempunyai gambaran atau pandangan tentang kehamilan di usia remaja Perawat dapat memberikan penyuluhan kepada remaja tentang kehamilan dan bahaya kehamilan pada usia remaja sehingga dapat menambah pengetahuan remaja tentang kehamilan pada usia remaja ABSTRACT Pregnancy in adolescents is a serious issue and is a growing problem worldwide as well as in developing countries such as Indonesia. Pregnancy in adolescents is due to the custom of the people wedding their under aged girls and more common free association among teenagers. Teenagers’ mistaken perception about sexual intercourse and teenage pregnancy makes them don’t consider safe age for sexual intercourse that can lead to unwanted teenage pregnancies. This study was conducted to determine the perception of adolescents regarding teenage pregnancy. This type of research is descriptive survey design. Research variable is the perception of adolescents regarding teenage pregnancy. Population is 53 girls aged 15-21 1
years with a sample of 25 respondents. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The study was conducted in Kavling Bringin, Kesambi, Porong, Sidoarjo from July 3 to 6, 2015. Data collection was done by using questionnaire sheet. Data was analyzed by using frequency distribution. The results suggest that the majority of respondents have positive perception about teenage pregnancy i.e. 13 respondents (52%) and almost half of respondents have a negative perception i.e. 12 respondents (48%). Respondents’ positive perception is due that they have received information about pregnancy in school. The information obtained about the pregnancy give the respondents idea or vision of teenage pregnancy. Nurses can provide counseling to teens about pregnancy and the dangers of teenage pregnancy in order to increase knowledge on teenage pregnancy. Keywords: Perception, Teenage, Pregnancy Contributor
: 1. Vonny Nurmalya M, S.Kep.Ns., M.Kep 2. Sulis Diana, SST.,M.Kes Date : 30 Juli 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document SUMMARY : Latar Belakang Remaja yang dalam bahasa Inggris “adolesence” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa (BKKBN, 2011). Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang diseluruh dunia dan juga di negara berkembang seperti Indonesia. Kehamilan pada remaja disebabkan karena adanya kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuan yang masih dibawah umur dan pergaulan remaja yang semakin bebas. Kehamilan dan melahirkan diusia belasan tahun mengandung resiko-resiko tertentu. Baik ibu maupun bayi keduanya berada dalam kondisi resiko tinggi. Remaja putri yang berusia antara 15 hingga 19 tahun, mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar meninggal dunia saat mereka hamil atau melahirkan, bila dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahunan. Umumnya bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu remaja beresiko tinggi dalam tingkat kematian yaitu meninggal dunia sebelum usia mencapai 1 tahun dengan presentase 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu pada usia di atas 20 tahun (BKKBN, 2004 dalam Bariroh, 2009). Angka kehamilan penduduk perempuan di Indonesia berusia 10-54 tahun adalah 2,68%. Kejadian kehamilan beresiko pada umur kurang 15 tahun sebesar 0,02% dan kehamilan pada umur remaja (15-19 tahun) sebesar 1,97%, terutama terjadi di perdesaan (0,03%). Prevalensi kehamilan pada usia remaja di pedesaan 2,71% lebih tinggi dibanding perkotaan 1,28%. Berdasarkan fenomena tersebut apabila tidak segera dilakukan pengaturan kehamilan melalui program keluarga berencana (KB) akan mempengaruhi tingkat fertilitas di Indonesia (Riskesdas, 2013). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo pada tanggal 7 Februari 2015 dengan metode wawancara kepada 5 remaja putri didapatkan bahwa 1 remaja putri mempunyai persepsi positif sedangkan 4 remaja putri mempunyai persepsi negatif tentang hubungan seksual dan kehamilan, dimana 4 remaja putri tersebut mempunyai persepsi bahwa berciuman dengan lawan jenis merupakan hal yang wajar karena tidak menyebabkan kehamilan, alat
2
kontrasepsi (pil KB dan kondom) dapat mencegah kehamilan, aborsi merupakan jalan keluar ketika hamil pada masa sekolah. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya (Slameto, 2010). Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan umum, penerimaan diri, intensitas, keakraban dan sesuatu yang baru (Sobur, 2011). Persepsi remaja yang salah tentang hubungan seksual dan kehamilan membuat remaja tidak mempertimbangkan usia aman untuk melakukan hubungan seksual sehingga dapat mengakibatkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Pola pacaran yang tidak sehat seperti telah melakukan hubungan seksual merupakan permasalahan yang saat ini juga dialami oleh remaja. Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan memberikan tekanan batin (stres) (Manuaba, 2009). Peran serta perawat dalam pelaksaaan upaya preventif tersebut dilakukan dengan meningkatkan hubungan remaja dengan lingkungan keluarga, memberi pendidikan seksual yang sehat, mengikutsertakan dalam semua aktivitas yang produktif, menganjurkan untuk menggunakan metode keluarga berencana (kondomisasi, metode hormonal, metode darurat). Upaya preventif ini bertujuan untuk menyelamatkaan alat reproduksi remaja, sehingga tidak terjadi akibat yang buruk dan dapat meneruskan serta menurunkan generasi yang tangguh pada waktunya berkeluarga nanti (Manuaba, 2009). Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri berusia 15-21 tahun di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo yaitu sebanyak 53 orang dengan sampel sebanyak 25 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan data dilakukan di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo pada tanggal 3-6 Juli 2015. Peneliti menggunakan teknik angket yang dilakukan dengan membagikan kuesioner untuk memperoleh data persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja. Alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisa data menggunakan deskriptif statistik tipe distribusi frekuensi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi positif tentang kehamilan pada usia remaja sebanyak 13 responden (52%). Persepsi positif disebabkan karena responden telah mengerti tentang kehamilan dan mengerti tentang masalah kepribadian dalam perkembangan seks. Persepsi dapat dipengaruhi oleh sikap dan kepercayaan individu dalam menerima informasi. Kemudahan seseorang untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Wawan dan Dewi, 2010). Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti TV, radio, surat kabar, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut (Azwar, 2011). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Judith W. Herrman (2008) yang menjelaskan bahwa remaja
3
mempunyai persepsi positif tentang kehamilan pada remaja, kehamilan pada usia dini dianggap "rumit" dalam banyak aspek salah satunya pada aspek biaya. Banyak remaja di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo yang mempunyai persepsi positif, hal ini disebabkan karena responden yang sudah pernah mendapatkan informasi tentang kehamilan yang diterima di sekolah. Responden yang pernah mendapatkan informasi cenderung mempunyai persepsi positif dikarenakan informasi yang didapatkan tentang kehamilan menyebabkan responden mempunyai gambaran atau pandangan tentang kehamilan di usia remaja. Dari hasil kuesioner responden menjawab paling rendah pada soal wanita dapat besiko hamil selama menstruasi yaitu sebanyak 66. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Maramah (2014) yang menjelaskan bahwa banyak orang yang beranggapan bahwa jika seorang wanita berhubungan seks saat sedang menstruasi (haid) maka dia tidak bisa hamil. Faktanya, hamil saat menstruasi bisa terjadi meskipun kemungkinnannya sangat kecil. Berdasarkan parameter pengertian kehamilan sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif yaitu sebanyak 16 responden (64%). Sesuai dengan teori Brooker (2009) kehamilan adalah mengandung anak (bayi) gestasi dari periode menstruasi sebelumnya sampai persalinan, yang normalnya adalah 40 minggu alau 280 hari), dan dibagi menjadi tiga periode, atau trimester, masing-masing berlangsung 3 bulan. Kehamilan 40 minggu dikatakan cukup bulan. Siswa yang memiliki persepsi positif tentang kehamilan di usia muda dikarenakan responden yang telah berumur 18-21 tahun dan sudah pernah mendapatkan informasi tentang kehamilan. Karena semakin tinggi umur seseorang maka semakin banyak informasi yang diperoleh khususnya tentang kehamilan yang membuat remaja menjadi semakin mengerti tentang kehamilan. Berdasarkan parameter masalah kepribadian dalam perkembangan seks sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif yaitu sebanyak 13 responden (52%). Sesuai dengan teori Chandraningrum (2005) Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang diseluruh dunia dan juga di negara berkembang seperti Indonesia. Kehamilan pada remaja disebabkan karena adanya kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuan yang masih dibawah umur dan pergaulan remaja yang semakin bebas. Berdasarkan hasil penelitian banyak remaja yang berumur 15-17 tahun mempunyai persepsi negatif tentang kepribadian dalam seksual, hal ini karena pada usia yang masih dibawah umur (<17 tahun) merupakan usia yang masih labil dan suka bergaul dengan temannya. Berdasarkan parameter masalah dampak kehamilan di usia remaja sebagian besar responden memiliki persepsi yang negatif yaitu sebanyak 17 responden (68%). Sesuai dengan teori Chandraningrum (2005) kehamilan dan melahirkan diusia belasan tahun mengandung resiko-resiko tertentu. Baik ibu maupun bayi keduanya berada dalam kondisi resiko tinggi. Remaja putri yang berusia antara 15 hingga 19 tahun, mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar meninggal dunia saat mereka hamil atau melahirkan, bila dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahunan. BKKBN (2004) bayi-bayi dari para remaja mempunyai kemungkinan lebih besar untuk lahir dini (premature) atau lahir dalam keadaan berat badan di bawah normal, pertumbuhan janin terhambat, lahir cacat dan berpenyakitan. Berdasarkan hasil penelitian banyak remaja yang berumur 15-17 tahun mempunyai persepsi negatif tentang dampak kehamilan di usia remaja, hal ini karena remaja yang belum banyak mengetahui dampak negatif dari kehamilan di usia remaja cenderung mempunyai persepsi yang negatif karena kurangnya informasi tentang kehamilan di usia remaja.
4
Simpulan Persepsi remaja tentang kehamilan pada usia remaja di Dusun Kavling Bringin Desa Kesambi Kecamatan Porong Sidoarjo sebagian besar termasuk dalam kategori positif. Rekomendasi Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi siswa tentang kehamilan pada remaja seperti usia, sumber informasi. Perawat dapat memberikan penyuluhan kepada remaja tentang kehamilan dan bahaya kehamilan pada usia remaja sehingga dapat menambah pengetahuan remaja tentang kehamilan pada usia remaja. Hendaknya remaja putri tidak melakukan pergaulan bebas yang dapat meningkatkan resiko hamil pada usia remaja serta menambah pengetahuan tentang kehamilan dan bahaya kehamilan di usia remaja. Hendaknya institusi pendidikan menambah buku atau literatur tentang kesehatan khususnya tentang kehamilan dan bahaya kehamilan di usia remaja. Alamat Correspondensi : - Alamat rumah : Bringin, Pamotan, Porong, Sidoarjo - Email :
[email protected] - No. HP : 085707115317
5