PERSEPSI PENGUNJUNG TENTANG FASILITAS WISATA DI OBJEK WISATA LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
SITHY FATIMAH
PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN PERHOTELAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2014
PERSEPSI PENGUNJUNG TENTANG FASILITAS WISATA DI OBJEK WISATA LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Sithy Fatimah1, Silfeni2, Kasmita2 Program Studi Manajemen Perhotelan FT Universitas Negeri Padang email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Populasi pengunjung di objek wisata 160.242 orang. Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling sebanyak 100 orang. Pengumpulan data menggunakan angket berdasarkan Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau dikategorikan cukup baik dengan nilai rata-rata 172,01 yang berada pada rentangan 157,1- 185,9. Sedangkan berdasarkan masing-masing indikator yaitu: (1) bentuk fasilitas wisata tergolong pada pada kategori kurang baik dengan nilai rata-rata sebesar 49,46 berada pada rentang skor 42,7- 53,9, (2) fungsi fasilitas wisata tergolong pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 34,04 berada pada rentang skor 31,4- 37,6, (3) lokasi fasilitas wisata tergolong pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 46,65 berada pada rentang skor 39,4- 47,6, (4) mutu fasilitas wisata tergolong pada kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 42,86 berada pada rentang skor 39,8- 48,2. Abstract The purpose of research is to to know Perceptions Visitors About Facilities Attractions Tourism In Harau Valley. This study was descriptive quantitative. Population of 160 242 visitors in the attraction. Selection of the study sample using technique using incidental sampling as many as 100 people. Data collection using a questionnaire based on a Likert Scale that have been tested for validity and reliability. Perception research results Facility Visitors About Tourism In Harau Valley Attractions categorized quite well with the average value of 172.01 which is at 185.9 157,1- range. While based on each of the indicators, namely: (1) the form of tourist facilities belong to the poor category with an average value of 49.46 is in the range 53.9 42,7- scores, (2) the functions belonging to the category of tourist facilities quite well with the average value of 34.04 is in the range of 37.6 31,4- scores, (3) the location of tourist facilities belong to the category of fairly well with the average value of 46.65 scores were in the range 39.4 - 47.6, (4) the quality of tourist facilities belong to the category of fairly well with the average value in the range of 42.86 39,8- score of 48.2. 1 2
Prodi Manajaemen Perhotelan untuk wisuda periode September 2014 Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-UNP
1
Puluh
A. Pendahuluan
kekayaan
yang
memiliki
potensi
pariwisata
Kabupaten Lima Puluh Kota, Propinsi
air
satu provinsi di Indonesia yang
Barat.
terjun
(sarasah)
yang
mempesona.
memiliki potensi pariwisata yang Sumatera
Sumatera
Lembah Harau mempunyai lima
favorit bagi wisatawan. Salah
adalah
Lembah
Nagari Harau, Kecamatan Harau,
merupakan salah satu tujuan
baik
adalah
Harau. Lembah Harau Terletak di
Indonesia sebagai Negara kepulauan
Kota
Berikut ini data jumlah
Barat.
kunjungan wisatawan Lembah
Objek wisata unggulan Sumatera
Harau selama tahun 2013 dapat
Barat terletak di Kabupaten Lima
dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Jumlah kunjungan wisatawan Lembah Harau selama satu tahun pada tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan / Month
Wisnu/ Local Tourist
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah / Total
32,936 8,997 9,836 8,723 39,762 6,402 12,948 14,110 6,724 7,312 6,439 6,053 160,242
Wisman / Foreig Tourist 154 62 215 374 511 346 540 268 406 124 169 86 3,255
Jumlah/Total 33,090 9,059 10,051 9,097 40,273 6,748 13,488 14,378 7,130 7,436 6,608 6,139 163,497
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota (2013) Berdasarkan tabel di atas observasi pada tanggal terlihat
jumlah
kunjungan
wisatawan selama tahun 2013
Januari
pada
bulan-bulan
untuk
melihat
keadaan objek wisata tersebut.
tidak stabil bahkan cenderung menurun
2014
10
penulis
Berdasarkan
observasi
terlihat
beberapa
tertentu. Melihat ketidakstabilan
permasalahan,
jumlah pengunjung pada tahun
minimnya tempat sampah di
2013
lokasi objek wisata dan fasilitas
penulis
melakukan
antara
lain
2
kolam renang yang tidak terawat
restoran di sekitar lokasi objek
dengan
wisata.
baik.
Selain
itu,
toilet/kamar mandi yang ada
Permasalahan
atas
sulit ditemui pengunjung, hal ini
diduga
disebabkan
tidak
penurunan jumlah pengunjung.
terdapatnya tanda pengenal yang
Sesuai dengan penelitian Epi
menunjukkan
Syahadad (2005) menunjukkan
karena
keberadaan
penyebab
di
terjadinya
“Faktor
pelayanan,
toilet/kamar mandi. Selain itu
bahwa:
kebersihan toilet/kamar mandi
faktor sarana prasarana, faktor
juga tidak terjaga. Selanjutnya
objek dan daya tarik wisata, dan
musholla yang ada tidak terjaga
faktor
kebersihannya,
hal
bersama-sama
menyebabkan
pengunjung
mempunyai pengaruh terhadap
merasa tidak nyaman dalam
jumlah pengunjung di Taman
beribadah.Permasalahan
Nasional
ini
lain
keamanan
secara (simultan)
Gede
Pangrango”.
yang tampak oleh penulis pada
(http://puslitsosekhut.web.id/pub
saat
likasi.p hp?id=175)
observasi
adalah
tidak
terawatnya taman bermain anak. Berdasarkan hal di atas dapat
Selain
itu
Menurut
Suwantoro (1997: 19):
dilihat bahwa fasilitas-fasilitas wisata yang terdapat pada objek wisata Lembah Harau tidak terawat dengan baik. Selain hal di
atas
masalah
lain
yang
dihadapi oleh pengunjung pada objek
wisata
premanisme
ini
warga
adalah setempat.
Hal yang tidak kalah penting adalah
keterbatasan
sarana
akomodasi seperti hotel dan
“Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata, meliputi: (1) Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), (2) Prasarana Wisata, (3) Sarana Wisata, (4) Tata Laksana (pelayanan, keamanan, dan kenyamanan) (5) Masyarakat / Lingkungan”.
3
Berdasarkan
penjelasan
kemudian individu menyadari
di atas, hal penting yang perlu
tentang
diperhatikan pada suatu objek
dipersepsikan”.
wisata
adalah
sarana
sesuatu
yang
dan
Pentingnya penelitian ini
prasaran wisata. Sarana dan
penulis angkat untuk melihat
prasarana wisata ini merupakan
bagaimana
komponen dari fasilitas wisata.
pengunjung yang datang ke
Fasilitas wisata
objek wisata Lembah Harau.
menurut Mill
penilaian
dari
(2000: 30) adalah: “Pelayanan
Karena
pendukung yang selalu siap
fasilitasnya
dimanfaatkan
para
permasalahan yang tampak oleh
pelayanan
penulis. Oleh sebab itu penulis
wisatawan
oleh dan
jika
tersebut menawarkan mutu dan
memiliki
harga
melakukan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan wisatawan
melihat
Setiap pengunjung yang
dilihat
dari banyak
pemikiran
untuk
penelitian
guna
bagaimana
pengunjung
persepsi
tentang
fasilitas
datang ke suatu objek wisata
wisata yang dituangkan dalam
memiliki
bentuk skripsi yang berjudul:
persepsi
terhadap
stimulus-stimulus yang ada di
“PERSEPSI
PENGUNJUNG
sekitarnya.
TENTANG
FASILITAS
terdiri
Persepsi
dari
persepsi
tersebut visual,
WISATA
DI
OBJEK
persepsi auditif, persepsi taktil,
WISATA LEMBAH HARAU
serta persepsi kinestetik. Hal ini
KABUPATEN LIMA PULUH
sesuai dengan pendapat Sunaryo
KOTA”.
(2004) “Persepsi
menyatakan
bahwa:
merupakan
proses
akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu
proses
diterimanya
stimulus oleh alat indra,
lalu
diteruskan ke otak, dan baru
B. Metode Penelitian Jenis
penelitian
yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasi penelitian
ini adalah semua pengunjung domestik
yang
pernah 4
berkunjung ke Objek Wisata
Sdi = 1/6 (Nilai ideal tertinggi -
Lembah
Nilai ideal terendah)
selama
tahun
2013
dengan jumlah rata-rata 160.242. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling,
C. Hasil dan Pembahasan
1. Deskripsi Objek Wisata Lembah Harau
dengan jenis insidental sampling dengan
total
sampel
dalam
penelitian ini adalah 100 orang.
Lembah Harau adalah objek wisata alam andalan di Lima Puluh Kota, Provinsi
Instrumen penelitian yang
Sumatera Barat. Terletak di
digunakan dalam penelitian ini
Kecamatan Harau. Berada ±
adalah kuesioner (angket) yang
138 Km dari Padang ± dan 47
disusun menurut skala likert .
Km dari Bukittinggi
Teknik analisis
sekitar ± 18 Km dari Kota
ini
data penelitian
menggunakan
rumus
dan
Payakumbuh dan ±2 Km dari
penelitian rata-rata ideal (Mi),
Pusat
dan
(Sdi).
Kabupaten Lima Puluh Kota.
Menurut Arikunto (1998: 201)
dilingkungi batu pasir yang
dapat diklasifikasikan menjadi 5
terjal berwarna-warni, dengan
kategori yaitu
ketinggian 100 sampai 500
standar
deviasi
(Mi + 1,5 Sdi) – keatas = Sangat Baik (Mi + 0,5 Sdi) – (Mi + 1,5 Sdi) = Baik (Mi - 0,5 Sdi) – (Mi + 0,5 Sdi) = Cukup Baik (Mi - 1,5 Sdi) – (Mi - 0,5 Sdi) = Kurang Baik (Mi - 1,5 Sdi) – kebawah = Tidak Baik Untuk mencari skor rata-rata ideal digunakan rumus Mi = ½ (Nilai ideal tertinggi + Nilai ideal terendah)
Pemerintahan
meter. Lembah
Harau
ini
terdiri dari 3 (tiga) kawasan: Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang alam
memberikan yang
asri
nuansa juga 5
berpotensi
untuk
pengembangan
olah
raga
panjat tebing karena memiliki
yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. 2. Deskripsi
Karakteristik
bukit batu yang terjal dan
Responden
juga mempunyai lokasi yang
a. Karakteristik
biasa
memantulkan
suara
Responden Berdasarkan
(echo). Disini juga terdapat
Umur
fasiltas penginapan berupa homestay
yang
dimanfaatkan
Karakteristik
bisa
responden
wisatawan
umur
berdasarkan
pada
penelitian
dapat dilihat pada tabel 2: Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No 1 2 3 4 5
Umur 15-20 21-30 31-40 41-50 > 50 Total
Frekuensi (orang) 37 28 21 11 3 100
Persentase (%) 37% 28% 21% 11% 3% 100%
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Hasil
penelitian
menunjukkan
b. Karakteristik
37%
Responden Berdasarkan
responden berusia 15-20,
Jenis Kelamin
28% responden berusia 21-30,
21%
berusia
Karakteristik
responden
31-40,
responden
11%
jenis
berdasarkan
kelamin
pada
responden berusia 41-50,
penelitian dapat dilihat
dan 3% responden berusia
pada tabel 3:
> 50. Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Total
Frekuensi (orang) 47 53 100
Persentase (%) 47% 53% 100%
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah)
6
Pada
tabel
menunjukkan
8
c. Karakteristik
47%
Responden Berdasarkan
responden laki-laki dan 53%
Pekerjaan
responden
Karakteristik
perempuan.
responden
berdasarkan
pekerjaan pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4: Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pekerjaan Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Pelajar Mahasiswa TNI/Polri Petani Pensiunan Lain-lain Total
Frekuensi (orang) 20 12 20 9 28 3 1 1 6 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Data penelitian menunjukkan
terdapat
Persentase (%) 20% 12% 20% 9% 28% 3% 1% 1% 6% 100%
sebagai
TNI/Polri,
1%
responden sebagai petani,
20% responden bekerja
1%
sebagai pegawai negeri,
sebagai pensiunan, dan
12% responden bekerja
6%
sebagai pegawai swasta,
sebagai lainnya.
20% responden bekerja
responden
bekerja
responden
bekerja
d. Karakteristik
sebagai wiraswasta, 9%
Responden Berdasarkan
responden
Asal
sebagai responden
bekerja pelajar,
28% bekerja
Karakteristik responden
berdasarkan
sebagai mahasiswa, 3%
asal pada penelitian dapat
responden
dilihat
bekerja
pada
tabel
5:
7
Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal No 1 2 3
Asal Wisatawan Lokal / Setempat Luar Kota dalam Provinsi Luar Provinsi Total
Frekuensi (orang) 38 40 22 100
Persentase (%) 38% 40% 22% 100%
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Data penelitian e. Karakteristik menunjukkan
terdapat
Responden Berdasarkan
38% responden berasal
Jumlah Kunjungan
dari lokal/setempat, 40% responden
berasal
Karakteristik
dari
responden
berdasarkan
luar kota dalam provinsi,
jumlah kunjungan pada
22% responden berasal
penelitian dapat dilihat
dari luar provinsi.
pada tabel 6:
Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan No 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah Kunjungan 1 2 3 4 5 6 >6 Total
Frekuensi (orang) 23 16 13 4 8 3 33 100
Persentase (%) 23% 16% 13% 4% 8% 3% 33% 100%
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Data menunjukkan 23%
penelitian terdapat responden
kali,
8%
responden
berkunjung sebanyak 5 kali,
3%
responden
berkunjung sebanyak 1
berkunjung sebanyak 6
kali,
responden
kali, dan 33% pengunjung
berkunjung sebanyak 2
berkunjung lebih dari 6
kali,
kali
16%
13%
responden
berkunjung sebanyak 3 kali,
4%
responden
berkunjung sebanyak 4
3. Deskripsi Pengunjung
Persepsi Tentang
Fasilitas Wisata Di Objek
8
Wisata
Lembah
Kabupaten
Lima
Harau
Lembah Harau Kabupaten
Puluh
Lima Puluh Kota diperoleh nilai rata-rata 172,01, skor
Kota Berdasarkan
hasil
terendah 85dan skor tertinggi
perhitungan
statistik
258.
mengenai
persepsi
gambaran kategori penilaian
pengunjung tentang fasilitas
hasil penelitian seperti pada
wisata
Tabel 7.
di
objek
wisata
Maka
diperoleh
Tabel 7 Klasifikasi Variabel Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rentang Skor ˃ 214,7 185, 9 – 214,7 157,1 – 185,9 128,3 – 157,1 ˂ 128,3 Jumlah
F 13 19 27 33 7 50
% 13% 19% 27% 33% 7% 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Berdasarkan
mengenai
persepsi
pengkategorian skor dan nilai
pengunjung
rata-rata pada statistik data
fasilitas wisata di objek
hasil
wisata
penelitian,
terlihat
tentang
Lembah
Harau
bahwa nilai rata-rata persepsi
Kabupaten Lima Puluh
pengunjung tentang fasilitas
Kota
wisata sebesar 172,01 berada
indikator bentuk fasilitas
pada rentang skor 157,1 –
diperoleh nilai rata-rata
185,9 dengan kategori cukup
49,23, skor terendah 26
Hasil persepsi pengunjung
dan skor tertinggi 93.
dapat diuraikan berdasarkan
Maka diperoleh gambaran
indikatornya sebagai berikut:
kategori penilaian hasil
a. Bentuk Fasilitas
penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan
ditinjau
seperti
dari
pada
Tabel 8.
statistik
9
Tabel 8 Klasifikasi Variabel Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Ditinjau Dari Indikator Bentuk Fasilitas Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rentang Skor ˃ 76,3 65,1 – 76,3 53,9 – 65,1 42,7 – 53,9 ˂ 42,7 Jumlah
f 1 8 29 33 29 50
% 1% 8% 29% 33% 29% 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Berdasarkan
mengenai
pengkategorian skor dan
pengunjung
nilai
persepsi tentang
rata-rata
pada
fasilitas wisata di objek
data
hasil
wisata
statistik
Lembah
Harau
penelitian, terlihat bahwa
Kabupaten Lima Puluh
nilai
Kota
rata-rata
pengunjung
persepsi
ditinjau
dari
tentang
indikator fungsi fasilitas
fasilitas wisata ditinjau
diperoleh nilai rata-rata
dari
bentuk
34,04, skor terendah 16
49,46
dan skor tertinggi 53.
berada pada rentang skor
Maka diperoleh gambaran
indikator
fasilitas
42,7
–
sebesar
53,9
dengan
kategori penilaian hasil
kategori kurang baik.
penelitian
seperti
pada
Tabel 9.
b. Fungsi Fasilitas Berdasarkan hasil perhitungan
statistik
Tabel 9 Klasifikasi Variabel Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Ditinjau Dari Indikator Fungsi Fasilitas Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rentang Skor ˃ 43,8 37,6 – 43,8 31,4 – 37,6 25,2 – 31,4 ˂ 25,2 Jumlah
f 15 21 17 30 17 50
% 15% 21% 17% 30% 17% 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah)
10
Berdasarkan
mengenai
persepsi
pengkategorian skor dan
pengunjung
nilai
tentang
rata-rata
pada
fasilitas wisata di objek
data
hasil
wisata
statistik
Lembah
Harau
penelitian, terlihat bahwa
Kabupaten Lima Puluh
nilai
Kota
rata-rata
pengunjung
persepsi
ditinjau
dari
tentang
indikator semangat kerja
fasilitas wisata ditinjau
diperoleh nilai rata-rata
dari
fungsi
45,65, skor terendah 19
34,04
dan skor tertinggi 68.
berada pada rentang skor
Maka diperoleh gambaran
indikator
fasilitas
31,4
–
sebesar
37,6
dengan
kategori penilaian hasil
kategori cukup baik.
penelitian
seperti
pada
Tabel 10.
c. Lokasi Fasilitas Berdasarkan hasil perhitungan
statistik
Tabel 10 Klasifikasi Variabel Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Ditinjau Dari Indikator Lokasi Fasilitas Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rentang Skor ˃ 55,8 47,6 – 55,8 39,4 – 47,6 31,2 – 39,4 ˂ 31,2 Jumlah
f 18 22 33 21 6 50
% 18% 22% 33% 21% 6% 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Berdasarkan
fasilitas wisata ditinjau
pengkategorian skor dan
dari indikator semangat
nilai
rata-rata
pada
kerja
data
hasil
berada pada rentang skor
statistik
sebesar –
penelitian, terlihat bahwa
39,4
nilai
kategori cukup baik.
rata-rata
pengunjung
persepsi tentang
47,6
46,65
dengan
d. Mutu Fasilitas
11
Berdasarkan hasil
indikator mutu fasilitas
perhitungan
statistik
diperoleh nilai rata-rata
mengenai
persepsi
42,86, skor terendah 19
tentang
dan skor tertinggi 69.
fasilitas wisata di objek
Maka diperoleh gambaran
wisata
kategori penilaian hasil
pengunjung
Lembah
Harau
Kabupaten Lima Puluh
penelitian
Kota
Tabel 11.
ditinjau
dari
seperti
pada
Tabel 11 Klasifikasi Variabel Persepsi Pengunjung Tentang Fasilitas Wisata Di Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Ditinjau Dari Indikator Mutu Fasilitas Kategori Rentang Skor Sangat Baik ˃ 56,5 Baik 48,2 – 56,5 Cukup Baik 39,8 – 48,2 Kurang Baik 31,5 – 39,8 Tidak Baik ˂ 31,5 Jumlah
f 14 17 26 26 17 50
% 14% 17% 26% 26% 17% 100
Sumber : Data Primer, 2014 (Diolah) Berdasarkan
Penelitian
pengkategorian skor dan
menemukan
nilai
ini
telah
gambaran
rata-rata
pada
persepsi pengunjung tentang
data
hasil
fasilitas
wisata
penelitian, terlihat bahwa
wisata
Lembah
nilai
persepsi
Kabupaten Lima Puluh Kota.
tentang
Berdasarkan pengkategorian
fasilitas wisata ditinjau
skor dan nilai rata-rata pada
dari
statistik
rata-rata
pengunjung
di
objek Harau
indikator
disiplin
statistik data hasil penelitian,
sebesar
42,86
terlihat bahwa nilai rata-rata
berada pada rentang skor
persepsi pengunjung tentang
kerja
39,8
–
48,2
dengan
kategori cukup baik. 4. Pembahasan
fasilitas wisata motivasi kerja karyawan sebesar
172,01
berada pada rentang skor 157,1
–
185,9
dengan
12
kategori
cukup
baik.
42,7 – 53,9.
Menurut Mill (2000: 30):
Kamus
“Fasilitas
Indonesia
wisata
adalah
Menurut
Besar
Bahasa (Online):
pelayanan pendukung yang
“Bentuk
selalu siap dimanfaatkan oleh
yang
para
tampak”. Sesuai dengan
wisatawan
dan
pelayanan
adalah
wujud
ditampilkan
atau
tersebut
teori
Soekadijo
(2000:
menawarkan mutu dan harga
95):
“Bentuk
suatu
yang
fasilitas
sesuai
dengan
kebutuhan wisatawan” Teori
wisata
harus
dapat
tersebut
dikenal
(recognizable)
oleh
menunjukkan bahwa fasilitas
wisatawan”.
wisata merupakan hal penting
tersebut
yang dibutuhkan oleh para
bahwa
wisatawan. Berikut fasilitas
harus mudah dikenal, hal
wisata ditinjau dari indikator
ini
bentuk
fungsi
gunanya suatu fasilitas
fasilitas, lokasi fasilitas, dan
yang tersedia pada suatu
mutu fasilitas.
objek wisata jika tidak
a. Bentuk Fasilitas
dikenali oleh orang yang
fasilitas,
Persepsi
Teori menunjukkan
bentuk
karena
fasilitas
tidak
diharapkan
pengunjung
tentang
ada
dapat
menggunakannya.
Dari
fasilitas wisata di objek
teori
jelas
wisata
Harau
terlihat bentuk fasilitas
Kabupaten Lima Puluh
yang tersedia pada objek
Kota
dari
wisata
indikator bentuk fasilitas
belum
berada
kategori
kebutuhan dan keinginan
kurang baik dengan nilai
sesuai dengan ekspektasi
rata-rata
pengunjung yang datang
Lembah
ditinjau
pada
sebesar
49,46
berada pada rentang skor
yang
ada
Lembah
Harau
memenuhi
ke Lembah Harau.
13
Lembah
b. Fungsi Fasilitas Persepsi
Harau
belum
memenuhi kebutuhan dan
pengunjung
tentang
keinginan sesuai dengan
fasilitas wisata di objek
ekspektasi
wisata
yang datang ke Lembah
Lembah
Harau
Kabupaten Lima Puluh Kota
ditinjau
dari
Harau. c. Lokasi Fasilitas
indikator fungsi fasilitas berada
pada
kategori
pengunjung
Persepsi pengunjung
tentang
cukup baik dengan nilai
fasilitas wisata di objek
rata-rata
wisata
sebesar
34,04
berada pada rentang skor 31,4
–
37,6.
Sesuai
Lembah
Harau
Kabupaten Lima Puluh Kota
ditinjau
dari
dengan teori Soekadijo
indikator lokasi fasilitas
(2000:
berada
95)
pada
kategori
mengungkapkan: “Fungsi
cukup baik dengan nilai
artinya fasilitas
yang
rata-rata
disediakan
harus
berada pada rentang skor
berfungsi
dengan
sebagaimana
baik
mestinya”.
sebesar
46,65
39,4 – 47,6.
Sesuai
dengan teori Soekadijo
tersebut
(2000:
97):
bahwa
fasilitas
artinya
lokasi
fasilitas harus berfungsi
fasilitas
tersebut
harus
dengan
mudah ditemui dan tidak
Teori menunjukkan
baik
sehingga
“Lokasi
dapat dipergunakan oleh
membingungkan
setiap pengunjung yang
wisatawan.
datang ke objek wisata
yang ada terlihat lokasi
tersebut. Dari teori yang
fasilitas
ada jelas terlihat fungsi
pada
fasilitas
Lembah
pada
yang
tersedia
objek
wisata
Dari
teori
yang
tersedia
objek
wisata
Harau
belum
memenuhi kebutuhan dan
14
keinginan
pelanggan
datang ke objek wisata
sesuai dengan ekspektasi
tersebut. Dari teori yang
pengunjung yang datang
ada jelas terlihat mutu
ke Lembah Harau..
fasilitas
yang
yang
tersedia pada objek wisata
d. Mutu Fasilitas Persepsi
Lembah
pengunjung
Harau
belum
tentang
memenuhi kebutuhan dan
fasilitas wisata di objek
keinginan sesuai dengan
wisata
ekspektasi
Lembah
Harau
pengunjung
Kabupaten Lima Puluh
yang datang ke Lembah
Kota
Harau.
ditinjau
dari
indikator mutu fasilitas berada
pada
kategori
D. Simpulan dan Saran 1. Simpulan
cukup baik dengan nilai rata-rata
sebesar
42,86
Secara
keseluruhan
persepsi pengunjung tentang
berada pada rentang skor
fasilitas
wisata
39,8 – 48,2.
wisata
Lembah
Sesuai
di
objek Harau
dengan pengertian mutu
Kabupaten Lima Puluh Kota
menurut Wahmuji (1991:
tergolong
677):
adalah
cukup
buruk
berdasarkan indikator bentuk
suatu benda, atau taraf
fasilitas tergolong pada pada
derajat
kategori kurang baik, fungsi
“Mutu
(ukuran),
baik
(kepandaian,
kecerdasan,
dsb)
,
kualitas”.
fasilitas
pada baik.
kategori Sedangkan
tergolong
pada
kategori cukup baik, lokasi
Teori
tersebut
menunjukkan
bahwa
kategori cukup baik, dan
fasilitas harus memiliki
mutu fasilitas tergolong pada
mutu yang baik sehingga
kategori cukup baik.
dapat dipergunakan oleh
fasilitas
tergolong
pada
2. Saran
setiap pengunjung yang
15
Untuk
Pemerintah
setempat diharapkan dapat memperbaiki fasilitas wisata yang telah ada dan membuat jadwal pemeliharaan fasilitas tersebut. Selanjutnya mampu bekerjasama
dengan
masyarakat setempat dalam mengelola
objek
Diharapkan
penelitian
menjadi
bahan
menambah ilmu
wisata. ini
http://kbbi.web.id/bentuk. 14/5/14/8.11wib. Mill, Robert Christie. 2000. Tourist The International Business. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
untuk
wawasan
dan
pengetahuan,
serta
menjadi
informasi
yang
memadai
khususnya
bagi
pihak terkait dan menjadi bahan
Kunjungan Wisatawan Di Taman Nasional Gede Pangrango.” Jurnal Online. (http://puslitsosekhut.web.id /publikasi.php?id=175). Diakses tanggal 15/01/2014/22.35wib.
pembelajaran.Untuk
peneliti lain diharapkan lebih
Soekadijo. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Utama. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Suwantoro, Gamal. 1992. Dasardasar Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
memperluas kajian tentang pengelolaan
objek
wisata,
atraksi
wisata,
promosi
wisata,
aksesibilitas,
dan
Wahmuji. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
kepuasan pengunjung. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Silfeni, M.Pd dan Pembimbing II Kasmita., S.Pd, M.Si. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Epi Syahadad. 2005. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 16