Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN REKAM MEDIS
Rapitos Sidiq1, Quratul Aini2 1,2 Poltekkes Kemenkes Aceh
[email protected] Abstract Quality of care in a hospital is highly dependent on the perceptions of patients, although the quality of service can be judged from the five principles of Service Quality. Medical records section is one form of care in the hospital is very important, part of which was first utilized so that the patient is always in the spotlight, it does not directly affect the image of the hospital. This study goals to determine the relationship Perception on the Quality of Care Patient medical records Utilization Interests Birthday With Care medical record on Medical Record Unit of Banda Aceh Meuraxa hospital. Samples are patients who use medical records service parts totaling 97 people taken by accidental. Data was collected by distributing questionnaires on June 16-July 4, 2015. Processing and analysis of data with a computerized system with statistical test Chi-square (÷), degrees of freedom (df) 1, the level of significance (á) 0.05 (5%) , The study found patients’ perception of service quality medical records are mostly located in the Good category is 51 people (52.6%) and 82 people or 84.5% said it would re-utilize medical record service. P-value = 0.028 (<0.05), meaning that there is a significant relationship between the perception of patient medical records on the Quality of Care Utilization Interests Birthday With Care medical record Medical Record Unit Meuraxa Hospital in Banda Aceh. Keywords: Perception, Quality, Service, Medical Record Abstrak Kualitas pelayanan pada sebuah rumah sakit sangat tergantung dari persepsi pasien, meskipun kualitas pelayanan dapat dinilai dari 5 prinsip Service Quality. Bagian Rekam medis merupakan salah satu bentuk pelayanan di rumah sakit yang sangat penting, bagian yang pertama sekali dimanfaatkan pasien sehingga selalu menjadi sorotan, secara tidak langsung mempengaruhi citra rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Sampel penelitian adalah pasien yang memanfaatkan pelayanan bagian rekam medis yang berjumlah 97 orang yang diambil secara accidental. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner pada tanggal 16 Juni - 4 Juli 2015. Pengolahan dan analisa data dengan sistem komputerisasi dengan uji statistic Chi-square 2 (÷ ), derajat kebebasan (df) 1, tingkat kemaknaan (á) 0,05 (5%). Hasil penelitian menemukan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 51 orang (52,6%) dan 82 orang atau 84,5% menyatakan akan kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis. Nilai p-value = 0,028 (<0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Kata Kunci : Persepsi, Kualitas, pelayanan, Rekam Medis
14
14
Rapitos Sidiq, dkk. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan ...
PENDAHULUAN Kesehatan telah menjadi kebutuhan yang utama bagi masyarakat, hal tersebut tercermin dari semakin meingkatnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan yang didukung oleh meningkatnya taraf hidup, sehingga menuntut penyedia fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik. (Darsono 2003) Persepsi pasien adalah indikator yang sangat penting dalam menilai kualitas pelayanan rekam medis perawatan di rumah sakit. Hal ini sangat penting untuk pengembangan rumah sakit (Kleefstra et al. 2012) Persepsi pasien sangat erat kaitannya dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pasien (Chang et al. 2013) Persepsi tersebut sangat tergantung kepada persepsi, sehingga banyak penelitian menggunakan persepsi pasien sebagai indikator dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan (Lei & Jolibert 2012) Banyak penelitian yang sudah dilakukan tentang Dalam menilai persepsi pasien terhadap pelayanan rekam medis yang telah diberikan terutama pelayanan rekam medis perawatan tidak hanya dapat dilihat dari satu aspek saja tetapi dari bayak aspek. (Kieft et al. 2014) Aspek tersebut mencakup aspek bio, psiko, sosial dan spritua (Izumi 2012) Persepsi pasien tersebut dapat diketahui dari pengalaman. Penelitian menunjukan bahwa pasien yang memiliki persepsi yang baik terhadap suatu pelayanan disebuah rumah sakit cendrung akan loyal kepada rumah sakit tersebut dengan cara memanfaatkannya kembali (Chen et al. 2014) karena persepsi penerima pelayanan rekam medis terhadap suatu jasa merupakan suatu perbandingan antara profesinya terhadap jasa yang diterima dengan harapannya sebelum menggunakan jasa tersebut (Jasfar 2005) Persepsi pasien dapat dijadikan tolak ukur dalam mengukur kesuksesan dan efektivitas pelayanan rumah sakit. Efektivitas rumah sakit tersebut meskipun persepsi tersebut sangat tergantung dari persepsi pasien maka penyedia pelayanan harus bisa memahaminya, Put yourself in your patient’s shoes “Tempatkan diri anda pada posisi pasien anda”, adalah sebuah peribahasa yang menjelaskan bagaimana cara memahami pasien. (Sreenivas 2003). Persepsi dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali datang, sampai pasien meninggalkan rumah sakit. Untuk mengukur kualitas pelayanan rekam medis dapat dinilai dari 5 prinsip Service Quality yaitu yaitu bukti langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability) Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance) dan Empati
(Emphaty). Keunggulan layanan tersebut tidak akan terwujud jika ada salah satu prinsip pelayanan rekam medis yang dianggap lemah. (Parasuraman et al. 1998). Sehubungan dengan hal diatas salah satu bagian pelayanan rekam medis yang sangat menentukan cerminan pelayanan rekam medis di rumah sakit adalah bagian rekam medis atau medical record. Karena kualitas, akurasi dan kelengkapan informasi merupakan hal-hal yang sangat fundamental dalam pengembangan kualitas pelayanan rekam medis kepada pasien (Greiver et al. 2012). Tidak dapat dipisahkan rekam medis memiliki dua fungsi penting bagi rumah sakit, yaitu membantu mendukung proses perawatan pasien dan Yang kedua adalah, menyediakan catatan hukum perawatan yang diberikan dan bertindak sebagai sumber data untuk mendukung pemeriksaan klinis, penelitian, alokasi sumber daya, pemantauan kinerja, epidemiologi dan perencanaan pelayanan rekam medis (Tavakoli et al. 2015). Sehingga pelayanan rekam medis yang diberikan oleh seorang petugas rekam medis sangat mepengaruhi mutu sebuah rumah sakit. Oleh karena itu rekam medis sebagai bagian terdepan dari pelayanan rekam medis kepada pasien harus memberikan citra yang baik sehingga pasien pun memiliki tanggapan yang positif terhadap pelayanan rekam medis sebuah rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Kota Banda Aceh. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelas C berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan NP. 009-E/Menkes/SK/I/2003, tentang Persetujuan Peningkatan Kelas RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dari Kelas D menjadi Kelas C. Pada Saat ini RSUD Meuraxa memiliki 40 dokter spesialis. Jumlah dokter spesialis ini dinilai kurang karena idealnya rumah sakit ini memiliki 80 dokter spesialis. tingkat kunjungan pasien di Poliklinik rata-rata 250 orang per-hari. Sedangkan di instalasi gawat darurat mencapai 100 pasien per-hari. Sementara untuk rawat terdapat 200 tempat tidur. RSUD Meuraxa tidak hanya melayani pasien dari Kota Banda Aceh saja, tetapi juga pasien dari Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, maupun Kota Sabang sehingga manajemen rumah sakit mencoba mengusulkan RSUD Meuraxa ini sebagai rumah sakit regional. Berdasarkan hasil survey pengumpulan awal yang terhadap 10 (sepuluh) orang pasien tentang persepsi pelayanan rekam medis pada unit rekam medis dan didapatkan sejumlah pengakuan dari responden yaitu (1) 15
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
seringnya kehilangan berkas pasien 4 orang (40%), (2) proses pendaftaran yang lambat 7 orang (70%), (3) status map pasien tidak sama dengan diagnosa dan Surat Egabilitas Pasien (SEP) 4 orang (40%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUDMeuraxa Kota Banda Aceh
3
Lansia Awal
4
4.1
Jumlah
97
100
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
Dasar
10
10.3
Menengah
57
58.8
Tinggi
30
30.9
97
100
Jumlah
Persentase
Belum Bekerja
14
14.4
METODE PENELITIAN
IRT
30
30.9
PNS
15
15.5
Penelitian ini bersifat Deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian adalah pasien yang memanfaatkan pelayanan rekam medis unit rekam medis RSUD Meuraxa. Data penelitian dikumpulkan tanggal 16 Juni – 4 Juli 2015 dengan jumlah sampel 97 orang, tehnik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling. Data dikumpulkan dengan penyebaran Kuesioner. Tahapan Pengolahan data yaitu; editing, coding, transfering dan tabulating. Analisa data univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa Bivariat menggunakan sistem kumputerisasi dengan uji statistic Chi-square (÷), derajat kebebasan (df) 1, tingkat kemaknaan (á) 0,05 (5%).
Wiraswasta
38
39.2
Jumlah
97
100
Jumlah
Persentase
Dibawah UMP
30
30.9
Diatas UMP
30
30.9
Belum/Tidak Ada
37
38.1
Jumlah
97
100
HASIL Hasil pengumpulan data penelitian ini dibagi kedalam dua jenis yaitu; data demografi dan data variabel penelitian. Data Demografi. Data demografi terdiri dari distribusi frekwensi responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Jumlah. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan 1
Jumlah
Persentase
Laki-Laki
Jenis Kelamin
41
42.3
Perempuan
56
57.7
Jumlah 2
16
97
100
Jumlah
Persentase
Remaja Akhir
18
18.6
Dawasa Awal
54
55.7
Dewasa Akhir
21
21.6
Umur
Jumlah 4
5
Pekerjaan
Jumlah Penghasilan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari segi jenis kelamin sebagian besar responden adalah perempuan yaitu 56 orang (57,7%), kemudian berdasarkan umur sebagian besar responden adalah golongan umur dewasa awal yang berumur antara 26 – 35 tahun 54 orang (55,7%), dari tingkat pendidikan 57 orang atau 58,8% berada pada tingkat pendidikan menengah. Berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar responden adalah wiraswasta yaitu 38 orang (39,2%) dan berdasarkan jumlah penghasilan sebagian besar responden adalah belum/tidak memiliki penghasilan yaitu 37 orang (38,1%), mereka ini adalah ibu rumah tangga yang penghasilannya berdasarkan penghasilan suami dan pelajar/mahasiswa yang belum memiliki penghasilan.
Data Variabel Penelitian Data variabel penelitian terdiri dari data subsub variabel penelitian yaitu persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan dari 5 (lima) aspek, yaitu bukti langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability) Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty). Hasil Pengolahan data tersebut diuraikan dalam tabel distribusi frekwensi berikut ini: 1. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Rekam Medis
Rapitos Sidiq, dkk. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan ...
Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis pada RSUD Meuraxa Banda Aceh secara umum dapat digambarkan pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Rekam Medis. No
Persepsi
Jumlah
Persentase
1
Baik
51
52.6
2
Kurang Baik
46
47.4
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa secara umum persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 51 orang (52,6%). Sedangkan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis dari aspek; bukti langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability) Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance) dan Empati (Emphaty), adalah sebagai berikut:
Keandalan (Reliability) hal-hal yang dinilai adalah bagaimana persepsi pasien terhadap lama waktu yang dibutuhkan utuk pendaftaran, kecapatan petugas dalam melaksanakan tugas, kemampuan dan kemauan petugas dalam memberikan penjelasan setiap kali pasien bertanya dan waktu yang dubutuhkan dalam pengambilan berkas rekam medis. Persepsi pasien terhadap hal-hal tersebut digambarkan pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari aspek Keandalan (Reliability) No
Jumlah
Persentase
1
Baik
Kehandalan
79
81.4
2
Kurang Baik
18
18.6
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa persepsi pasien terhadap aspek Keandalan (Reliability) sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 79 orang (81,4%).
2. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari aspek Bukti Langsung (Tangibles)
4. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari Aspek Ketanggapan (Responsiveness)
Untuk mengetahui Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari aspek Bukti Langsung (Tangibles) hal-hal yang dinilai yaitu bagaimana persepsi pasien terhadap kebersihan rumah sakit, kebersihan ruang tunggu rekam medis, penampilan petugas, fasilitas ruang tunggu dan disain ruang tunggu. Persepsi pasien terhadap hal-hal tersebut digambarkan pada tabel 3 berikut ini.
Untuk mengetahui tingkat persepsi pasien terhadap aspek Ketanggapan (Responsiveness) hal-hal yang dinilai bagaimana persepsi pasien terhadap kesiapsediaan petugas registrasi di tempat, ketelitian petugas dalam melayani dan memeriksa berkas pasien, pemanggilan pasien sesuai dengan nomor antri. Persepsi pasien terhadap hal-hal tersebut digambarkan pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 3 Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Terhadap aspek Bukti Langsung (Tangibles)
Tabel 5 Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari Aspek Ketanggapan (Responsiveness)
No
Bukti Langsung
Persentase
No
Ketanggapan
Jumlah
Persentase
1
Baik
55
56.7
1
Baik
57
58.8
2
Kurang Baik
42
43.3
2
Kurang Baik
40
41.2
Jumlah
97
100
Jumlah
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa persepsi pasien terhadap aspek bukti langsung (tangibles) sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 55 orang (56,7%).
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa persepsi pasien terhadap aspekKetanggapan (Responsiveness) sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 57 orang (58,8%).
3. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari aspek Keandalan (Reliability)
5. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari Aspek Jaminan (Assurance)
Untuk mengetahui Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari aspek
Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis dari aspek
17
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
responden diminta tanggapannya apabila responden sakit, apakah ia akan kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis Rekam Medis Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. Respon yang diberikan oleh responden dapat digambarkan pada tabel 8 berikut ini.
Jaminan (Assurance) hal-hal yang dinilai ialah bagaimana persepsi pasien terhadap kemampuan petugas meyakinkan pasien tentang pelayanan rekam medis yang diberikan, sopan santun, mempermudah urusan, keramahtamahan petugas. Persepsi pasien terhadap hal-hal tersebut digambarkan pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Tingkat Persepsi terhadap aspekJaminan (Assurance) No
Jaminan
Jumlah
Persentase
1
Baik
71
73.2
2
Kurang Baik
26
26.8
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa persepsi pasien dari aspek Ketanggapan (Responsiveness) sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 57 orang (58,8%).
Tabel 8 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Minat Pemanfaatan Ulang
Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan rekam medis dari aspek Jaminan (Assurance) hal-hal yang dinilai ialah bagaimana persepsi pasien terhadap pelayanan rekam medis yang diberikan oleh petugas dengan penuh perhatian, petugas menjelaskan alur pelayanan rekam medis dan pengurusan pendaftaran dengan baik, petugas berdiskusi dengan pasien kebagian mana pasien sebaiknya beobat sesuai dengan keluhan pasien. Persepsi pasien terhadap hal-hal tersebut digambarkan pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari Aspek Empati (Emphaty) No
Empati
Jumlah
Persentase
1
Baik
73
75.3
2
Kurang Baik
24
24.7
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa persepsi pasien terhadap aspek Empati (Emphaty) sebagian besar berada pada katagori Baik yaitu 73 orang (75,3%).
7. Minat Pemanfaatan Ulang
18
Setelah responden menjawab semua pertanyaan tentang persepsi mereka terhadap kualitas pelayanan rekam medis, pada bagian akhir
Jumlah
Persentase
1
Ya
82
84.5
2
Tidak
15
15.5
Jumlah
97
100
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa dari 97 orang responden ternyata 82 orang atau 84,5% menyatakan akan kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis dan hanya 15 orang atau 15,5% yang menyatakan tidak berminat untuk kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis RSUD Maurxa Kota Banda Aceh.
6. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis dari Aspek Empati (Emphaty)
Minat Pemnfaatan Ulang
No
Analisa Bivariat Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Untuk mengetahui hubungan antara Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh, data dianalisis menggunakan sistem kumputerisasi dengan uji statistic Chi-square (÷), derajat kebebasan (df) 1, tingkat kemaknaan (á) 0,05 (5%). Adapun hasil tabel silang (crosstab) seperti pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh No 1 2
Minat PemanfaatanUlang
Persepsi
Ya
Tidak
Jml
Baik Kurang Baik
47 35
4 11
51 46
Jumlah
82
15
97
Rapitos Sidiq, dkk. Persepsi Pasien terhadap Kualitas Pelayanan ... Berdasarkan tabel 13 diatas dapat diketahui bahwa dari 51 orang responden yang menyatakan Baik terhadap pelayanan rekam medis rekam medis sebanyak 47 orang akan kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis rumah sakit tersebut. Sedangkan dari 46 yang menyatakan Kurang Baik dengan pelayan rekam medis 11 orang menyatakan tidak akan kembali memanfaatkan pelayanan rekam medis . Setelah dilakukan pengolahan data dengan sistem komputerisasi karena salah satu sel memeiliki nila ekspitasi kurang dari 5 maka nilai yang digunakan adalah nilai Fisher’s Exact Test dengan nilai signifikan hitung (÷) : p-value 0,028 (<0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.
PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagai besar pasien yang memanfaatkan pelayanan pada bagian rekam medis RSUD Meuraxa memiliki persepsi katagori Baik yaitu 51 orang (52,6%) dan 82 orang atau 84,5% menyatakan akan kembali memanfaatkan pelayanan. Sehingg dengan P-Value 0,028 (<0,05), artinya tterdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis Unit Rekam Medis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Persepsi yang baik akan membentuk perilaku yang baik, artinya sesorang yang berpersepsi yang baik tentang sesuatu tentu akan menerima sesuatu tersebut. Dalam hal ini pasien yang berpresepsi bahwa pelayanan rekam medis pada RSUD Meuraxa yang baik tentu akan kembali berkunjung ke rumah sakit tersebut bila pasien tersebut membutuhkan karena merasa puas dengan pelayanannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Chen et al. Tahun 2014 dengan judul “Model construction of nursing service satisfaction in hospitalized tumor patients” yang menemukan bahwa pasien yang memilki persepsi yang baik terhadap suatu pelayanan disebuah rumah sakit cendrung akan loyal kepada rumah sakit tersebut dengan cara memanfaatkannya kembali. Sehingga persepsi pasien sebenarnya dapat dijadikan sebagai sebagai indikator dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan (Lei & Jolibert 2012). Karena persepsi pasien dapat dijadikan tolak ukur dalam mengukur
kesuksesan dan efektivitas pelayanan rumah sakit. (Sreenivas 2003). Meskipun sebenarnya ada faktorfaktor lain yang membuat pasien tetap memanfaatkan pelayanan rumah sakit tersebut walaupun persepsinya tidak baik tetang pelayanan rekam medisnya. Faktor-faktor tersebut misalnya masyarakat tidak punya pilihan lain karena keterbatasan ekonomi. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa 37 orang (38,1%), respoaden adalah pasien yang tidak atau belum memiliki penghasilan. Faktor lain adalah adanya asuransi kesehatan. Untuk saat ini di Provinsi Aceh khususnya di Kota Banda Aceh selain pelayanan asuransi kesehatan BPJS (Askes) juga terdapat JKRA (Jaminan Kesehatan Masyarakat Aceh) bagi Non ASN (Aparat Sipil Negara) atau Non PNS. JKRA hampir mengkaver seluruh warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Aceh. Sehingga semua pelayanan di rumah sakit diberikan secara cuma-cuma. Faktor lain sistem rujukan, secara administrasi dan prosedural mengharuskan pasien untuk berobat pada rumah sakit tertentu secara bertahap, sehingga pasien harus memanfaatkan pelayanan rumah sakit yang direkomendasikan puskesmas. Meskipun di Kota Banda Aceh terdapat rumah sakit swasta dan TNI/POLRI yang juga melayani pasien BPJS dan JKRA namun untuk rujukan tahap pertama masyarakat lebih memilih rumah sakit milik pemerintah salah satunya adalah RSUD Mauraxa Kota Banda Aceh.
SIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan rekam medis Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan rekam medis pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Kota Banda Aceh.
DAFTAR PUSTAKA Chang, C.-S., Chen, S.-Y. & Lan, Y.-T., 2013. Service quality, trust, and patient satisfaction in interpersonal-based medical service encounters. BMC Health Services Research, 13, p.22. Available at: http://www.ncbi.nlm. nih.gov/pmc/articles/PMC3570322/. Chen, Y. et al., 2014. Model construction of nursing service satisfaction in hospitalized tumor patients. Internationaljournalof…
19
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
,7(10),pp.3621–3629.Availableat: http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4238539/ [Accessed December 31, 2014]. Darsono. 2003. Pelayanan rekam medis dan Kemampuan. Yogyakarta: EGC. Greiver, M. et al., 2012. Measuring data reliability for preventive services in electronic medical records. BMC Health Services Research, 12(1), p.116. Available at: BMC Health Services Research. Izumi, S., 2012. Quality improvement in nursing: Administrative mandate or professional responsibility? NIH Public Access Published in final edited form as: Nurs Forum. 2012 October/ ; 47(4): 260–267. doi:10.1111/ j.1744-6198.2012.00283.x.
Kleefstra, S. et al.. 2012. An instrument assessing patient satisfaction with day care in hospitals. BMC health services research,12,p.125. Availableat:http://www.pubmedcentral.nih. gov/articlerender.fcgi?artid=3439708&tool= pmcentrez&rendertype=abstract. Lei, P. & Jolibert, A., 2012. A three-model comparison of the relationship between quality, satisfaction and loyalty: an empirical study of the Chinese healthcare system. BMC Health Services Research, 12, p.436. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pmc/articles/PMC3520735/. Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. & Berry, L.L., 1998. SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64.
Jasfar. 2005. Manajemen jasa pendekatan terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sreenivas, 2003. Pengukuran Tingkat Persepsi Pelanggan, Jakarta: Rineka Cipta.
Kieft, R.A. et al., 2014. How nurses and their work environment affect patient experiences of the quality of care: a qualitative study. BMC health services research, 14(1), p.249. Available at: http://www.pubmedcentral.nih. gov/articlerender.fcgi?artid=4064111&tool= pmcentrez&rendertype=abstract [Accessed December 23, 2014].
Tavakoli, N. et al., 2015. The study of inpatient medical records on hospital deductions: An interventional study. Journal of Education and Health Promotion, 4, p.38. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC4456877/.
20