Persepsi Masyarakat tentang Keselamatan Pengguna Jalur Khusus Sepeda Motor di Jalan Raya Kota Denpasar Anak Agung Bayu Indrawan, I Nengah Punia, Wahyu Budi Nugroho Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTARCT Traffic Jams is one of the urban problems that are inevitable in big cities in Indonesia. Denpasar city as the capital of Bali province also experienced problems of congestion and other transportation problems. The increasing number of people in Denpasar and the increasing mobility of society, leading to increased number of vehicles that have an impact on transportation matters. The number of motorcycles that dominate contributed the largest number of accidents. Management and traffic engineering must be done to reduce the number of accidents, one of them by creating a special line of motorcycles. This research explains how the public perception of a special line of motorcycles as well as the impact of its use on the safety of motorists. Social action theory put forward by Max Weber and the theory of social structuring Anthony Giddens with qualitative methods can explain the behavior of people in the Denpasar city driving in the special line of motorcycles. Basically any public behavior that is done consciously or unconsciously is the result of the action itself.
Kata kunci: Persepsi, jalur khusus sepeda motor, perilaku masyarakat penduduk rata-rata tahunan di wilayah
1. Pendahuluan Permasalahan
transportasi
berupa
kemacetan, polusi suara dan udara sering kita temui setiap hari di beberapa kota besar dan kota kecil di Indonesia. Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali yang juga sebagai tujuan wisata domestik maupun internasional tentu mempunyai masalah transportasi. Salah satu masalah yang
dihadapi
masalah
Kota
kemacetan.
mempunyai
Denpasar Kota
adalah
Denpasar
luas wilayah 127,98 km2
(www.denpasarkota.go.id).
Pertumbuhan
perkotaan
antara
diperkirakan
tahun
mencapai
1980-2000
3%-5%.
Angka
tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata nasional per tahun dibawah 2%. Keadaan
ini
penyediaan
harus
diimbangi
sarana
dan
dengan
prasarana
transportasi yang memadai. Sepeda motor merupakan kendaraan yang mendominasi di Kota Denpasar. Pada 2013,
Kepolisian
Republik
Indonesia
menyebutkan 70 persen kecelakaan lalu lintas didominasi pengendara sepeda motor
(www.kompas.com).
Sepeda
motor
angkutan massal melalui penyediaan lajur
memberikan
kemudahan
dan
atau jalur atau jalan khusus, pemisahan
terjangkau untuk dimiliki oleh masyarakat.
atau pemilahan pergerakan arus lalu lintas
ertumbuhan yang cepat dari sepeda motor
berdasarkan peruntukan lahan, mobilitas,
tampaknya terkait erat dengan sejumlah
dan
kebijakan lain, seperti sosial, ekonomi,
Berdasarkan
budaya.
membutuhkan
Perhubungan membuat jalur khusus roda
komitmen tingkat tinggi untuk memastikan
dua. Jumlah kendaraan roda dua yang
tingkat layanan yang dibutuhkan untuk
dominan
sepeda
ditambah lagi kendaraan roda dua memiliki
akses
Hal
ini
motor
akan
yang
akan
ditampung
(Sukawati, 2013).
aksesibilitas hal
(Anonim,
2010).
tersebut
Dinas
menyebabkan
kemacetan,
kemampuan untuk mendahului kendaraan
Permasalahan transportasi di Indonesia
lainnya
secara
zig-zag
dapat
sudah sangat parah, khususnya di kota-
menimbulkan
kota besar. Berdasarkan Undang Undang
besar. Seringkali bahaya ini tidak disadari
Republik Indonesia nomor 22 Tahun 2009
oleh
Pasal 93 tentang Lalu lintas dan angkutan
tahunnya pengendara sepeda motor di
Jalan, butir satu menyebutkan manajemen
Kota Denpasar mengalami pertumbuhan
dan rekayasa lalu lintas dilaksanakan untuk
dari 7 % hingga 12 %. Jumlah sepeda
mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan
motor
dan gerakan lalu lintas dalam rangka
mencapai
menjamin
(http://denpasarkota.bps.go.id). Maka dari
keamanan,
keselamatan,
resiko
yang
pengendara
pada
kecelakaan
roda
tahun
dua.
2012
lebih
Setiap
saja
telah
618.853
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan
itu
angkutan jalan. Butir dua menyebutkan
persepsi masyarakat pengguna jalan raya
manajemen
pada jalur khusus sepeda motor di kota
dan
rekayasa
lalu
lintas
sebagaimana dimaksud pada butir satu,
peneliti
berniat
unit
meneliti
mengenai
Denpasar.
dilaksanakan dengan; penetapan prioritas setelah Ibu Kota Jakarta. Sebagai kota
2. Kajian Pustaka khusus
pendidikan dan industri, jalan-jalan yang
sepeda motor di Indonesia tidak mudah
ada di Surabaya termasuk kota yang
ditemukan.
mengalami
Penelitian
mengenai
Namun
jalur
terdapat
beberapa
kemacetan.
Dalam
rangka
penelitian serupa yang peneliti temukan
menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas
mengenai jalur khusus sepeda motor.
khususnya
Seperti
sepeda
penelitian
milik
Ludfi
Djakfar
yang
motor
menimpa di
pengendara
Surabaya,
maka
Asep
Akbar
dan
Agus
dibangunlah jalur khusus, dengan harapan
Suharyanto (2014) dengan judul Evaluasi
jalur khusus tersebut dapat meminimalisir
Efektivitas
terjadinya kecelakaan lalu lintas dan untuk
Hikmana,
Implementasi
Lajur
Sepeda
Motor (Studi Kasus Jalan Raya Darmo Kota
mewujudkan
Surabaya),
perlindungan
dipaparkan
bahwa
Kota
Surabaya merupakan kota terbesar kedua
pengendara
kenyamanan dari roda
kecelakaan dua.
Penelitian
dan bagi ini
bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas
Aceh sebagai kota hijau. Akan tetapi,
implementasi
motor
pembangunan jalur sepeda di tujuh ruas
menggunakan metode Analisis Statistika
jalan tersebut tidak berfungsi sebagaimana
Deskriptif
mestinya.
lajur
serta
sepeda
metode
Importance
Salah
satu
hal
yang
Performance Analysis (IPA) dan metode
mengkhawatirkan dari kegiatan bersepeda
SWOT
yaitu jaminan keselamatan yang relatif
untuk
strategi. bahwa
mengetahui
Hasil
kinerja
penelitian
implementasi
dan
menunjukka
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
lajur
mengetahui kondisi eksisting jalur sepeda
khusus sepeda motor pada ruas Jalan
di Kota Banda Aceh, mengetahui persepsi
Raya
masyarakat
Darmo
penggunaan
lemah.
Surabaya
memberikan
dan
komunitas
sepeda
pengaruh positif terhadap kelancaran lalu
terhadap pembangunan jalur sepeda, dan
lintas. Kinerja jalan pada ruas Jalan Raya
rencana
pemerintah
Darmo Surabaya cenderung stabil, dengan
sepeda
ke
LOS C baik sebelum maupun sesudah
menunjukkan lebar jalur sepeda bervariasi
dilakukannya
khusus
(1,5 m- 3,5 m), karena ke tujuh jalur sepeda
persepsi
tersebut mengikuti ruas jalan yang telah
pengguna lajur khusus sepeda motor pada
ada dan pada RTRW Kota Banda Aceh
ruas Jalan Raya Darmo, tingkat kesesuaian
tidak
efektivitas
khusus
penyediaan jalur sepeda terhadap ruas
sepeda motor di Jalan Raya Darmo sudah
jalan yang akan dibangun. Berdasarkan
cukup optimal dengan 1,13 serta pengguna
pengamatan jalur sepeda yang tersedia
merasa puas dengan pelayanan dan kinerja
kurang
lajur khusus di ruas Jalan Raya Darmo.
nyaman, karena permukaan jalur tersebut
Berdasarkan
masih memberikan getaran bagi pesepeda,
sepeda
strategi
penerapan
motor.
Berdasarkan
implementasi
hasil
dapat
bersamaan penyelesaian
tanpa
lajur
perhitungan
pengembangan
eksternal
lajur
harus lain
depan.
dibahas
untuk
Penelitian
mengenai
memberikan
rasa
jalur ini
rencana
aman
dan
dan
marka jalur sepeda yang tertimpa oleh
secara
marka lajur lalu lintas, jalur yang tertutup
menunggu
oleh ranting pohon dan sampah serta
internal
dilakukan
program
analisis
kota
secara
masih
banyak
kendaraan
parkir
dan
pedagang kaki lima. Hal ini juga sesuai
bertahap. Selain itu terdapat pula penelitian
dengan
hasil
survei
menyatakan
Terhadap Pembangunan Jalur Sepeda di
kenyamanan dan keamanan dari jalur
kota Banda Aceh yang diteliti dalam tesis
sepeda yang telah tersedia di Kota Banda
milik Sari Irma Wati (2014). Penelitian ini
Aceh
menyebutkan,
Persepsi
dengan
sebesar
setuju
responden
sejenis terkait Kajian Persepsi Masyarakat
seiring
kurang
ke
71,54%
masyarakat
dan dan
terhadap
79,22%. komunitas
bertambahnya pengguna sepeda di Kota
sepeda terhadap program pemerintah yang
Banda Aceh, pemkot telah membangun
mewajibkan penyediaan jalur sepeda di
jalur khusus sepeda yang merupakan salah
jalan
satu langkah mewujudkan Kota Banda
responden setuju. Rencana terhadap jalur
protokol
menunjukkan
90,77%
sepeda di masa yang akan datang yaitu
diulang,
masyarakat dapat menggunakan sepeda
bentuk persetujuan secara diam-
sebagai
diam dari pihak mana pun.
transportasi
melanjutkan
jarak
dekat
perjalanan
dan
tindakan dalam
dengan 4)Tindakan
menggunakan Trans Kuta Raja sehingga
itu
diarahkan
kepada
seseorang atau kepada beberapa
Kota Banda Aceh dapat terwujud menjadi
individu.
kota hijau.
5)Tindakan
2.1 Teori Tindakan Sosial Teori
atau
Tindakan
itu
memperhatikan
tindakan orang lain dan terarah
Sosial
yang
kepada orang tertentu. Selain
dikemukakan oleh Max Weber. Basis teori
kelima
Weber mengenai teori sosial ialah tindakan
menurut Weber tindakan sosial
sosial (Wirawan, 2012), yaitu tindakan yang
dapat pula dibedakan dari sudut
terkait yang ditujukan kepada orang lain.
waktu sehingga ada tindakan
Dalam contoh yang sederhana dijelaskan,
yang diarahkan kepada waktu
bahwa jika seseorang melempar batu ke
sekarang, waktu lalu, atau waktu
sungai dengan tujuan untuk mengagetkan
yang akan datang. Sasaran suatu
orang
tindakan
di
dekatnya,
maka
ini
disebut
ciri
pokok
social
tersebut,
bisa
individu
sebagai tindakan sosial. Akan tetapi, jika
tetapi juga bisa kelompok atau
tidak
sekumpulan orang.
dimaksudkan
seperti
itu,
maka
aktifitas itu tidak disebut sebagai tindakan sosial. Oleh karena itu, sesuai dengan definisi yang dikemukakan Weber, maka teori
ini
bertujuan
untuk
memahami
tindakan sosial serta antar hubungan sosial untuk sampai pada penjelasan kausal. Dengan demikian, yang menjadi kajian
3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, untuk memudahkan peneliti dalam mendapatkan data mendalam, akurat, dan terercaya mengenai persepsi masyarakat pengguna jalan raya pada jalur khusus sepeda motor di Denpasar. Penelitian
sosiologi antara lain:
kualitatif 1)Tindakan manusia yang menurut aktornya
mengandung
makna
subjektif dan hal ini bisa meliputi berbagai tindakan nyata.
yang
juga
kompleks
membatin sepenuhnya. 3)Tindakan itu bisa berasal dari
dalam
realitas
masyarakat
(Sugiyono, 2007). Penelitian deskriptif dilakukan dalam penelitian keadaan
2)Tindakan nyata itu bisa bersifat
menggambarkan
ini
untuk
sebenarnya
mendiskripsikan yang
terjadi
di
masyarakat tentang fenomena transportasi yang
dihadapi
Penelitian
masyarakat
deskriptif berbagai
denpasar.
juga situasi
akan
akibat pengaruh positif atas suatu
menggambarkan
atau
situasi, tindakan yang sengaja
variabel yang timbul di masyarakat yang
menjadi obyek penelitian (Bungin, 2013).
sisanya 9.756 Ha merupakan lahan bukan
3. 1
pertanian
Metode Penelitian Metode
penelitian
yang
digunakan
adalah metode kualitatif, pemilihan metode
seperti
jalan,
permukiman,
perkantoran, sungai dan lain lain (Denpasar Dalam Angka, 2014).
kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti ingin mendapatkan data data yang lebih mendalam mengenai persepsi masyarakat pengguna jalan raya pada jalur khusus
4. 2
Hasil Temuan dan Analisa
4. 2. 1 Pengguna Sepeda Motor yang Menggunakan Jalur Khusus Sepeda Motor
sepeda motor di Denpasar dan dengan menggunakan metode kualitatif peneliti akan mendapatkan data yang lebih akurat tentang berbagai fenomena yang terjadi di lapangan. Sehingga hasil dari penelitian akan
lebih
akurat
dan
terpercaya.
Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif
juga
dapat
menggambarkan
realitas yang kompleks dalam masyarakat
Berdasarkan
observasi
peneliti
di
lapangan, terdapat 3 kategori pelaku yang dapat diidentifikasi persepsi serta alasan dibalik
tindakannya,
sepeda
motor
yakni
pengguna
pengendara jalur
khusus
sepeda motor, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan jalur khusus sepeda motor, pengedara yang parkir di jalur khusus sepeda motor.
(Sugiyono, 2007).
1. Pengendara Pengguna Jalur Khusus Penelitian deskriptif dilakukan dalam penelitian
ini
karena
bertujuan
untuk
Sepeda Motor Pengendara
sepeda
motor
yang
mendiskripsikan keadaan sebenarnya yang
menggunakan jalur khusus sepeda motor
terjadi di masyarakat tentang fenomena
sangat jarang dijumpai. Meskipun demikian
transportasi
masih
yang
dihadapi
masyarakat
ada
beberapa
orang
yang
denpasar. Penelitian deskriptif juga akan
menggunakan jalur ini. SW (42) salah satu
menggambarkan
pengguna
berbagai
situasi
atau
jalur
khusus
sepeda
motor
variabel yang timbul di masyarakat yang
mengatakan bahwa dia menggunakan jalur
menjadi obyek penelitian (Bungin, 2013).
khusus sepeda motor untuk menghindari
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Gambaran Penelitian
Umum
Subyek
terjadinya kecelakaan dan memberikan contoh kepada pengendara lainnya Bila
SW
(42),
menggunakan
jalur
khusus sepeda motor karena ingin memberi
Denpasar secara administratif wilayah
contoh, maka lain hal dengan KS (35) yang
memiliki empat kecamatan, empat puluh
memiliki pengalaman buruk di jalan raya,
tiga desa/ kelurahan. Luas wilayah Kota
yakni
Denpasar sebesar 12.778 Ha atau 2,18
mengalami
persen dari luas wilayah Provinsi Bali.
sehingga menyebabkan ia trauma bila tidak
Sekitar 2.506 Ha merupakan lahan sawah,
mengikuti
lahan pertanian bukan sawah 516 Ha dan
salah
seorang kecelakan
aturan
lalu
anaknya di
pernah
jalan
lintas.
Ia
raya,
juga
mengeluhkan banyaknya pengendara lain yang tidak tertib aturan.
khusus sepeda motor menjadi lahan parkir
Persepsi para informan kunci terkait jalur
khusus
sepeda
Menurutnya, terjadinya alih fungsi jalur
motor
beragam.
bagi
kendaraan
lain,
aibat
kurangnya
sosialisasi yang dilakukan oleh instansi
Tindakan sosial KS (35) mengacu pada
terkait
tindakan rasional instrumental dari teori
motor.
rasionalitas yang dikemukakan Weber. KS
terhadap pelanggar hanya dilakukan pada
(35) menggunakan jalur khusus sepeda
titik dan waktu tertentu saja.
motor karena adanya pengalaman buruk
mengenai KP
jalur
(28)
khusus sepeda
merasa
penindakan
Hal ini tentu menjadi tugas besar bagi
keluarga yang mengalami kecelakaan di
pemerintah
jalan raya. Apalagi penyebabnya adalah
meningkatkan
tidak menggunakan jalur khusus sepeda
khusus sepeda motor. Dari persepsi yang
motor. Pengalaman tersebut membuat KS
dikemukakan oleh informan dapat diketahui
(35) tidak ingin lagi mendapatkan masalah
bahwa dalam melakukan suatu penindakan
di jalan raya sehingga ia menggunakan
harus merata dan tidak tebang pilih.
jalur
Pengendara
khusus
sepeda
motor
untuk
dan
instansi
sosialisasi
menilai
terkait
untuk
tentang
jalur
pemerintah
belum
menghindari kecelakaan. Hal ini ia lakukan
optima dalam memaksimalkan sosialisasi
secara sadar untuk mencapai tujuannya.
dan fungsi dari jalur khusus sepeda motor.
Max Weber mengatakan bahwa individu
Banyaknya mobil yang parkir di jalur
manusia dalam masyarakat merupakan
khusus sepeda motor menjadi masalah lain
aktor yang kreatif dan realitas sosial bukan
yang
merupakan
menggunakan jalur khusus sepeda motor.
alat
yang
statis
daripada
paksaan fakta sosial. Walaupun pada
dihadapi
pengguna
motor
yang
Informan asli kota Denpasar AB (20)
akhirnya Weber mengakui bahwa dalam
mengatakan
masyarakat terdapat struktur sosial dan
khusus sepeda motor telah disadarinya
pranata sosial. Dikatakan bahwa struktur
sejak lama. Namun informan mengakui
sosial dan pranata sosial merupakan dua
kesadaran masyarakat tentang fasilitas
konsep
dalam
yang sudah disediakan bagi pengguna
Manusia
jalan raya kurang dimanfaatkan. Ia juga
bertindak tergantung kepada pemahaman
menyalahkan pertugas yang tidak lagi
atau
berjaga di jalur khusus sepeda motor.
yang
membentuk
saling
tindakan
pemberian
berkaitan sosial.
makna
pada
perilaku
mereka.
Menurutnya
bahwa
peran
keberadaan
petugas
jalur
dalam
Selain KS (35), KP (28) juga memilih
melakukan penjagaan dan penertiban di
tertib menggunakan jalur khusus sepeda
jalur khusus sepeda motor sangat penting.
motor, namun ia mengeluhkan pelanggaran
Saat diwawancara, AB (20) menggunakan
yang
yang
jalur khusus sepeda motor, namun ia juga
menjadikan jalur khusus sepeda motor
mengakui terkadang jalur khusus sepeda
sebagai tempat parkir.
motor tidak digunakan karena tidak adanya
dilakukan pengendara lain
petugas yang berjaga serta penuhnya jalur
khusus sepeda motor oleh mobil yang
merumuskan
parkir di jalur khusus sepeda motor.
2013).
perencanaan
Salah
satu
hal
(Sukawati, yang
harus
diperhatikan yaitu dampak yang timbul dari
4. 2. 2 Pengendara Sepeda Motor yang Tidak Menggunakan Jalur Khusus Sepeda Motor
suatu
perubahan
merupakan
hal
maka
yang
itu
harus
solusi
disiapkan
seperti apa yang diminta oleh informan.
TA (23) mengungkapkan bahwa tidak
Dinas Perhubungan kota Denpasar
semua sepeda motor menggunakan jalur
sudah mempersiapkan solusi dari berbagai
khusus
cenderung
masalah transportasi yang ada di kota
terburu-buru dalam berkendara. Hal ini
Denpasar. Masyarakat sebagai pengguna
yang
tidak
fasilitas yang ada di Kota Denpasar juga
menggunakan jalur khusus sepeda motor,
harus berperan aktif dalam mengetahui
disamping itu pengetahuan yang kurang
fungsi dari adanya fasilitas tersebut dan ikut
mengenai fungsi dari jalur khusus sepeda
menjaga fasilitas yang telah disediakan.
motor
sepeda
motor
meyebabkan
menjadi
dan
TA
(23)
penyebab
utama
tidak
menggunakan jalur khusus sepeda motor. Berdasarkan pernyataan diatas, TA mengacu
pada
perilaku
pengendara
4. 2. 4 Dinas Denpasar Dinas
Perhubungan
Perhubungan
kota
merupakan
sepeda motor lain yang tidak menggunakan
instansi terkait yang berkaitan dengan jalur
jalur khusus sepeda motor dan pengendara
khusus sepeda motor, peneliti menanyakan
mobil yang memarkirkan kendaraannya di
lebih detail mengenai jalur khusus sepeda
jalur khusus sepeda motor.
motor,
Sekretaris
Pribadi
Dinas
Perhubungan kota Denpasar Drs. I Wayan
4. 2. 3 Pengendara yang Parkir di Jalur Khusus Sepeda Motor N
(45)
mempersepsikan
bahwa
Lemesnawa, M.Si, mengatakan bahwa: “berlalu lintas itu merupakan perilaku”. Kesadaran
masyarakat
tentang
tertib
semenjak ada jalur khusus sepeda motor,
berlalu lintas masih kurang dan perlunya
ia mengalami kesulitan untuk memarkirkan
kesadaran dalam berkendara itu sangat
kendaraannya.
penting untuk terciptanya suasana yang
Begitu
pula
dengan
pelanggan tokonya yang juga kesulitan
aman
untuk
bahkan
menyiapkan fasilitas seperti jalur khusus
disampaikan pula oleh petugas parkir yang
sepeda motor bertujuan menekan angka
berkerja didepan tokoknya, yang membuat
keceleakaan.
parkir.
Keluhan
ini
pendapatan ekonominya berkurang. Ia juga
dan
tertib.
Dinas
Perhubungan
Persoalan lalu lintas muncul akibat
pemerintah
usaha menyatukan sejumlah tujuan yang
menyediakan lahan arkir khusus agar jalur
berbeda beda. Di satu pihak, semua orang
sepeda motor tidak dijadikan tempat parkir.
menginginkan
menyebutkan
seharusnya
Pengambil kebijakan dan para ahli harus
berpikir
lintas
sektoral
untuk
perjalanan
yang
aman,
nyaman, cepat dan murah. Di pihak lain terdapat sejumlah orang yang bergerak
pada saat yang sama dari, dan atau ketempat yang sama, serta menggunakan lintasan yang sama pula (Warpani, 1990). Salah satu definisi perencanaan adalah program
yang
menyangkut
tindakan
yang
menuju
umum.
Perencanaan
berbagai
kesejahteraan
Kepolisian merupakan instasi terkait yang
melakukan
terjadinya
penindakan
pelanggaran
di
terhadap
jalan
raya,
termasuk di jalur khusus sepeda motor.
suatu
Bersama instansi terkait lainnya seperti
proses yang sangat rumit, berisi kaitan
Dinas Perhubungan yang tergabung dalam
antara suatu segi kehidupan dengan segi
forum lalu lintas kota Denpasar. Seperti
lainnya,
dalam Undang-Undang no.22 tahun 2009
untuk
mencakup
4. 2. 5 Kepolisian Resor Kota Denpasar
menyederhanakan
dan
mempersempit persolan biasanya yang
dimana
dikaji hanya segi fisik, sosial dan ekonomi.
diperuntukan
jalur
khusus untuk
sepeda
pengguna
motor sepeda
Menurut Warpani (1990) menaksir atau
motor dan tidak diperbolehkan melakukan
menentukan prakira adalah salah satu
aktivitas lainnya pada jalur tersebut. Dalam
bagian
penindakan di jalur khusus sepeda motor,
atau
mata
rantai
proses
perencanaan. Makin tepat taksiran keadaan
Dinas
masa depan, akan makin baik pula rencana
kewenangan untuk melakukan penertiban
yang disusun. Pengertian merencana disini
dengan
mengandung arti campur tangan, yaitu
dengan kata lain instansi yang berkaitan
suatu uaha mengarahkan perkembangan
saling berkerjasama untuk membangun
kearah yang dikehendaki oleh si perencana
keamanan dan ketertiban di kota Denpasar,
yaitu
seperti yang disampikan oleh Kasubnit
Dinas
sudah
Perhubungan.
dilakukan
dari
kepolisian,
Dikyasa (Pendidikan dan Rekayasa) lalu
masyarakat, namun masih saja ada yang
lintas Polresta Denpasar, Bapak Putu
secara sengaja melanggar. Dishub bahkan
Sudarsana. Himbauan terus digencarkan,
membeli
untuk
namun penindakan juga terus dilakukan
masyarakat dan membuka trayek gratis,
untuk menertibkan. Jalur khusus sepeda
dengan tujuan untuk menghindari anak
motor berada di kawasan tertib lalu lintas
anak remaja yang menggunakan sepeda
atau tertib hukum. Sanksi pelanggaran
motor.
tentu
Dishub
angkutan
juga
aktif
pengawalan
mempunyai
kepada
56
secara
Sosialisasi
Perhubungan
massal
berkerjasama
sudah
sangat
jelas.
Sejak
dengan
dibangunnya jalur khusus sepeda motor
pihak kepolisian di jalan WR.Supratman
jumlah kecelakaan berkurang, khususnya
membuat jalur khusus sepeda motor dan
jumlah kecelakaan sepeda motor di jalur
mendapatkan perlawanan dari masyarakat
khusus sepeda motor, dan menciptakan
karena disana ada pasar, rumah sakit.
dampak yang positif terhadap keselamatan
Masyarakat
pengendara
mengkhawatirkan
lahan parkir mereka.
hilangnya
Menurut Warpani (1990), dari semua kenyataannya diketahui bahwa tidak semua pelaku atau pengendara memilih lintasan
yang tepat sama. Hal ini disebabkan adanya
alternatif
lintasan
yang
dinilai
berbeda-beda oleh para pelaku. Di samping itu,
pembagian
lalu
lintas
mencari titik keseimbangan.
cenderung Hal ini juga
harus didukung oleh masyarakat atau pengendara itu sendiri, karena perilaku atau tindakan seseorang berbeda beda seperti apa yang dikemukakan oleh empat tindakan sosial menurut rasionalitas Weber. 1.
Tindakan rasional bertujuan
Tindakan diarahkan apabila tujuan, alat, dan
akibatnya
diperhitungkan
dan
dipertimbangkan secara rasional. 2.
Tindakan yang dibuat-buat, dipengaruhi oleh perasaan emosi dan kepura-puraan aktor.
Tindakan yang dilakukan karena kebiasaan yang sudah mengakar, turun temurun. ini
tidak
menggunakan
perencanaan tertentu. Sekitar
70-80%
sepeda
motor
menggunakan jalur khusus sepeda motor, dapat dikatakan zero kecelakaan di jalur khusus sepeda motor. Suatu perubahan tentu dapat menimbulkan suatu masalah baru, seperti jalur khusus sepeda motor yang
digunakan
kendaraan
karena
untuk lahan
tempat parkir
parkir tidak
tersedia. Sosialisasi terkait adanya aturan dalam berlalu lintas yang disampaikan bukan
hanya
peran
Masyarakat
Informan tambahan yaitu masyarakat luas yang berada disekitar atau mengetahui adanya
jalur
khusus
sepeda
motor
mempunyai persepsi masing masing terkait adanya jalur khusus sepeda motor di kota Denpasar. GP (23) sebagai masyarakat luas mempunyai persepsi terkait adanya jalur
khusus
sepeda
motor
di
Kota
Denpasar, mempersepsikan bahwa jalur khusus sepeda motor itu bagus dan ide pembuatannya di apresiasi olehnya. Ia juga menyesalkan masyarakat yang masih tidak
berjaga. PP (35) juga mengungkapkan bahwa kurangnya
keseriusan
dari
Pemerintah
menjadi penyebabnya jalur khusus sepeda
Tindakan tradisional.
Tindakan
atau
sadar, dan minimnya pihak kepolisian yang
Tindakan afektif.
3.
4. 2. 6 Informan Luas
pemerintah
atau
instansi terkait tetapi juga tugas masyarakat luas yang ikut berperan aktif terhadap perubahan-perubahan yang ada.
motor
tidak
banyak
digunakan
oleh
pengendara sepeda motor. Disadari atau tidak kurangnya sosialisasi terkait adanya jalur
khusus
sepeda
motor
di
kota
Denpasar menjadi masalah yang cukup serius. Sedangkan mengungkapkan
persepsi bahwa
PD
(28)
informan
tidak
mengetahui guna jalur khusus sepeda. Informan melihat banyak penyalahgunaan fungsi dari jalur khusus sepeda motor itu, seperti dijadikan tempat untuk berjualan pedagang dan sebenarnya jalur khusus sepeda motor itu bagus. Akhir akhir ini informan melihat kurangnya penertiban oleh petugas menjadi salah satu penyebab jalur khusus sepeda motor tidak digunakan menurut fungsinya Menurut teori rasionalitas Weber, KP (28) yang merupakan salah satu informan
utama,
termasuk
tindakan
AB (20) termasuk dalam tindakan
rasionalitas nilai yang mempunyai tujuan
rasional afektif dalam teori rasionalitas
untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Weber, karena menggunakan jalur khusus
Namun informan juga mempunyai banyak
sepeda motor jika ada petugas yang
kritikan
terhadap
berjaga dan itu seperti ada rasa malu atau
pemerintah atau instansi terkait. Seperti
takut yang timbul karena tindakannya tidak
halnya
termasuk dalam tindakan yang benar atau
yang
jalur
dalam
disampaikan
khusus
sepeda
motor
merupakan perubahan transportasi yang juga mempengaruhi perubahan-perubahan perilaku masyarakat. Dari
persepsi
sesuai dengan aturan yang ada. Adanya jalur khusus sepeda motor di kota Denpasar merupakan penemuan baru
SW
(42)
dapat
yang
akan
menjadi
kebiasaan
atau
dikategorikan bahwa informan termasuk
perubahan perilaku atau tindakan sosial
dalam
yaitu
pengguna jalan raya di kota Denpasar. Hal
mempunyai tujuan lain dari tindakan yang
ini tentu menimbulkan pertentangan atau
ditunjukkannya.
konflik yang ditimbulkan oleh adanya jalur
tindakan
mengajak
rasional
tujuan
Informan
masyarakat
juga
ingin
lainnya
untuk
khusus
sepeda
motor.
Seperti
yang
mengikuti tindakannya menggunakan jalur
dijelaskan
khusus sepeda motor sebagaimana tujuan
Perhubungan kota Denpasar Drs. I Wayan
dibangunnya jalur khuus sepeda motor
Lemesnawa, M.Si, muncul perlawanan dari
untuk
motor,
petugas parkir yang lahan mencari uangnya
dengan kata lain informan mempunyai
harus hilang karena adanya jalur khusus
tujuan
sepeda motor dan pemilik toko yang
para
lain
pengguna
dari
sepeda
tindakannya
untuk
menggunakan jalur khusus sepeda motor, Weber mengkategorikan tindakannya ke dalam rasionalitas tujuan. Tindakan
KS
(35)
oleh
sekretaris
Dinas
kehilangan pelanggannya. Informan
juga
mengatakan
tidak
adanya petugas yang berjaga di jalur dikategorikan
khusus sepeda motor menjadi salah satu
sebagai tindakan tradisional dalam teori
penyebab pengendara tidak menggunakan
rasionalitas Weber. Tindakan sosial yang
jalur khusus sepeda motor dan fungsi dari
dilakukan informan merupakan perubahan
jalur
yang terjadi karena adanya kebiasaan yang
disalahgunakan.
disebabkan
dari
akibat.
menurut
Informan
mengungkapkan
bahwa
dipengaruhi oleh tindakan orang lain dan
tindakannya didasari oleh suatu peristiwa
muncul karena suatu sebab akibat. Adanya
yang menimpa anggota keluarganya, hal ini
petugas yang berjaga di jalur khusus
secara tidak langsung merupakan tindakan
sepeda motor dapat dijadikan salah satu
tradisional yang didasari oleh kebiasaan
solusi untuk menertibkan pengendara yang
atau didasari oleh sebab akibat dari adanya
menyalahgunakan fasilitas
suatu peristiwa atau kebiasaan.
disediakan
suatu
sebab
khusus
teori
dan
sepeda
motor
Tindakan
seseorang
rasionalitas
dapat
yang
Weber
yang telah
memaksimalkan
fungsi dari jalur khusus sepeda motor
dari dibuatnya jalur khusus sepeda motor.
tersebut.
Banyak saran dan kritik yang disampaikan masyarakat kepada Dinas Perhubungan
Dampak dari adanya jalur khusus sepeda motor di kota Denpasar dapat dirasakan
oleh
masyarakat
luas.
Diantaranya lalu lintas menjadi tertib dan teratur seperti apa yang disampaikan oleh informan atau masyarakat luas dan dengan penjelasan yang disampaikan oleh instansi terkait Dinas Perhubungan kota Denpasar dan Polisi Reskrim kota Denpasar. Dampak terhadap keselamatan pengendara juga dirasakan oleh pengendara sepeda motor pengguna
jalur
khusus
sepeda
motor
karena tidak harus berdampingan dengan pengendara mobil yang merupakan salah satu tujuan dari dibuatnya jalur khusus sepeda motor. Menurut Kasubnit Dikyasa (Pendidikan dan Rekayasa) lalu lintas kota Denpasar, Bapak Putu Sudarsana dan Bapak
Usmayadi,
jumlah
kecelakaan
berkurang semenjak adanya jalur khusus sepeda
motor
dan
hampir
tidak
ada
kecelakaan di jalur khusus sepeda motor menurut pantauan Polresta Denpasar, tentu hal ini menggambarkan bahwa jalur khusus sepeda motor memiliki dampak yang baik dan
akan
terus
dikembangkan
dan
diperluas lagi wilayah cakupannya.
5. KESIMPULAN
selaku
instansi
Persepsi masyarakat mengenai jalur
dengan
tujuan
memaksimalkan fungsi dari jalur khusus sepeda
motor
tersebut,
diantaranya
sosialisasi yang terus ditingkatkan, salah satunya
melalui
media
banjar
yang
merupakan salah satu media sosialisasi yang
dapat
masyarakat
langsung
didengar
setempat
yang
oleh
bertempat
tinggal atau berdomisili di lingkungan banjar tersebut, keberadaan petugas terkait yang berjaga di jalur khusus sepeda motor ikut turun andil dalam memaksimalkan fungsi dari adanya jalur khusus sepeda motor juga menjadi
perhatian
masyarakat. muncul
yang
Seiring
perlawanan
serius
berjalannya yang
oleh waktu
muncul dari
masyarakat terkait adanya jalur khusus sepeda motor, diantaranya perlawanan dari tukang
parkir
yang
lahan
mencari
nafkahnya harus hilang karena adanya jalur khusus sepeda motor, pemilik toko yang tidak bisa memarkirkan kendarannya di depan tokonya yang juga akan kehilangan pelanggannya karena pelanggannya juga tidak
bisa
memarkirkan
kendarannya.
Masyarakat yang mempunyai dampak dari adanya
jalur
khusus
mengharapkan kantong
5.1 Kesimpulan
terkait
parkir
sepeda
penyediaan oleh
motor kantong
Pemerintah
agar
masalah yang mereka hadapi mempunyai solusi tersendiri. Dinas Perhubungan kota
khusus sepeda motor secara garis besar
Denpasar
pun
sudah
memiliki
mengatakan bahwa jalur khusus sepeda
tersendiri.
Salah
motor sangat berguna untuk menciptakan
kantong kantong parkir bagi mereka yang
suasana aman dan tertib, selain untuk
melakukan
menekan angka kecelakaan seperti tujuan
dampak dari adanya jalur khusus sepeda
satunya
perlawanan
solusi
menyiapkan
yang
terkena
motor
di
Denpasar.
Penyediaan
masyarakat sangat berpengaruh terhadap
transportasi massal juga menjadi salah satu
suatu perubahan yang baru, sama halnya
solusi
penggunaan
perubahan kemajuan dalam transportasi,
kendaraan bermotor setiap tahunnya di
sosialisasi dengan cara yang tepat dengan
kota
untuk
melihat perilaku masyarakat secara luas
menekan penggunaan kendaraan bermotor
menjadi gambaran dalam penyampaian
oleh pelajar ataupun masyarakat.
suatu informasi yang baru.
dari
meningkatnya
Denpasar
yang
bertujuan
Pemerintah terkait harus lebih tegas Kedua, khusus
dampak sepeda
dari
adanya
motor
jalur
terhadap
keselamatan pengendara dapat dirasakan, seperti apa yang disampaikan oleh instansi terkait seperti Dinas Perhubungan kota Denpasar dan Kepolisian Reskrim kota Denpasar bahwa jumlah kecelakaan sejak adanya
jalur
khusus
sepeda
motor
berkurang. Kesadaran dari masyarakat juga menjadi faktor penting dalam penggunan jalur khusus sepeda motor. Kesadaran dari diri
sendiri
selain
dapat
menghindari
terjadinya kecelakaan, juga dapat menekan angka kecelakaan setiap tahunnya. Bukan hanya peran pemerintah, peran dari diri sendiri menjadi salah satu kunci sukses
dalam melakukan izin pembangunan suatu tempat usaha atau toko terkait tersedianya lahan parkir untuk tempat usaha tersebut. Hal itu untuk menghindari
bahu jalan
dijadikan lahan parkir untuk tempat usaha tersebut, atau dengan kata lain izinnya harus benar benar diawasi. Peneliti
yang
akan
melakukan
penelitian terkait mengenai jalur khusus sepeda motor, diharapkan mengkaji dari segi konflik yang timbul terhadap adanya jalur khusus sepeda motor. Hal itu untuk melihat konflik apa saja yang muncul dan bagaimana cara pemecahan masalahnya menggunakan teori-teori dalam sosiologi konflik.
dari terciptanya lalu lintas yang aman dan tertib
dan
juga
berdampak
terhadap
keselamatan dalam berkendara.
6. Daftar Pustaka Buku:
5. 2 Saran
Anonim. 2010. Undang Undang Republik
Sosialisasi
kemasyarakat
harus
Indonesia No 22 Tahun 2009
diperluas lagi dan dengan rentang waktu
Tentang
yang lebih sering, baik berupa sosialisasi
Angkutan
langsung ke masyarakat dengan cakupan
Bening
Lalu Jalan.
Lintas
Dan
Yogyakarta:
terkecil seperti ke banjar-banjar atau desa melakukan sosialisasi dan petugas yang berjaga di jalur khusus sepeda motor ditambah
untuk
himbauan
dan
melakukan penindakan
ajakan, terhadap
pelanggarn dalam berlalu lintas. Kesadaran
-----------2013. Denpasar Dalam Angka. Denpasar -----------2014. Denpasar Dalam Angka. Denpasar
Bungin, Burhan. 2011. Metode penelitian
Sukawati, Astati. 2013. Transportasi Kota
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
(Perencanaan, Manajemen dan Kebijakan).
---------------------2013. Metodologi Penelitian Sosial
dan
Ekonomi.
Bali:
University Press.
Jakarta:
Kencana Pranada Media Group.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992.
Analisis Data
Jakarta:
Universitas
Udayana
Transportasi.
Bandung: Penerbit ITB.
Kualitatif. Indonesia
Wirawan, Ida Bagus. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma.
Press.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Moleong,
Lexy
J.
2007.
Metedologi
Group.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan
Remaja Rosdakarya Offset.
Sistem Rakhmat,
Jalaludin.
2004.
Komunikasi.
PT.
Remaja Rosdakarya.
Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Psikologi
Bandung:
Perangkutan.
Jurnal: Hikmana, A. Akbar, dkk. 2014. Evaluasi
Ritzer,
George.
2011.
Sosiologi
Pengetahuan
Ilmu
Efektivitas
Berparadigma
Implementasi
Lajur
Sepeda Motor (Studi Kasus Jalan
Ganda. Jakarta: Rajawali Pers.
Raya
Darmo
kota
Surabaya).
Jurnal Rekayasa Sipil Volume 8
Setiadi, Elly. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya
No
Dasar. Jakarta: Prenada Media.
3.
Universitas
Brawijaya
Malang. Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta:
Rajawali
Pers. Sugihartono,
Skripsi: dkk.
Pendidikan.
2007.
Psikologi
Yogyakarta:
Oka, P. Gede. 2012. “Persepsi Masyarakat
UNY
Kintamani Bangli Terhadap Adanya
Press. Sugiyono.
2007.
Restoran Metode
Skripsi. Bali: Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana.
Bandung: Alfabeta. 2012.
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Penunjang
Pariwisata di Kintamani, Bangli”.
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Sugiyono.
Sebagai
Tesis:
Wati, S. Irma. 2014. “Kajian Persepsi Masyarakat
Terhadap
Pembangunan
Jalur
Sepeda
di
Kota Banda Aceh”. Tesis. Banda Aceh: Universitas Syah Kuala
Sumber lain: Persepsi.
Diunduh
dari
www.kamusbahasaindonesia.org pada 18 Februari 2015. Kondisi
Geografi.
Diunduh
dari
www.denpasarkota.go.id pada 24 Maret 2015. Tabel
Peningkatan
Jumlah
Kendaraan
Bermotor di Denpasar. Diunduh dari
www.denpasarkota.bps.go.id
pada 24 Maret 2015. Kecelakaan Sepeda Motor Penyumbang Terbesar Kematian di Jalan Raya. Diunduh
dari
www.kompas.com
pada 24 Maret 2015.