Keselamatan Jalan Raya
Achri Taufiqurrohman 101910301061
Penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas berdasarkan peraturan PU
STRATEGI PENINGKATAN KESELAMATAN JALAN a. pencegahan kecelakaan b. pengurangan kecelakaan
PRINSIP DASAR PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN Prinsip dasar penanganan lokasi rawan kecelakaan, antara lain: a. akurasi data kecelakaan b. dapat mengurangi angka dan korban kecelakaan; c. Berdasarkan tingkat pengurangan kecelakaan dan pertimbangan ekonomis; d. Meningkatkan kondisi keselamatan pada lokasi kecelakaan.
KRITERIA PENANGANAN LOKASI KECELAKAAN LALU LINTAS a. Kriteria penanganan lokasi tunggal • titik (persimpangan) atau segmen ruas jalan sepanjang 200 m sampai dengan 300 m; • lokasi kecelakaannya relatif mengelompok (clustered); • memiliki faktor penyebab yang relatif sama; • didasarkan atas tingkat kecelakaan dan tingkat fatalitas kecelakaan tertinggi; • rata-rata tingkat pengurangan kecelakaan dengan pendekatan ini umumnya mencapai 33% dari total kecelakaan.
b. Kriteria penanganan ruas atau route • ruas jalan atau segmen ruas jalan (minimum 1 km); • tingkat kecelakaan yang tinggi; • berdasarkan atas tingkat kecelakaan atau tingkat fatalitas kecelakaan tertinggi per km ruas jalan; • pengurangan tingkat kecelakaan mencapai 15% dari total kecelakaan.
PEMILIHAN TEKNIK PENANGANAN Pemilihan teknik penanganan lokasi rawan kecelakaan didasarkan atas pertimbangan efektifitas. Selain itu, suatu penanganan yang diusulkan perlu memperhitungkan ekonomis tidaknya penanganan tersebut untuk diterapkan.
MONITORING PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN a. untuk memastikan teknik penanganan memenuhi syarat keselamatan; b. untuk mengetahui tingkat kinerja atau keefektifannya dalam mengurangi kecelakaan; c. untuk mengevaluasi secara ekonomi tingkat pengembalian dari biaya penanganan tersebut.
SISTEM PENDATAAN KECELAKAAN LALU LINTAS a. sistem data base memiliki data yang berkaitan dengan aspek jalan dan lingkungan, b. aspek kendaraan, dan aspek manusianya sebagai pengguna; c. memiliki fasilitas analisis data untuk mengeluarkan tabel-tabel; d. mampu mengeluarkan daftar lokasi kecelakaan dengan angka terburuk; e. memiliki fasilitas untuk menganalisis data kecelakaan pada lokasi yang spesifik.
KETENTUAN TEKNIS a. Identifikasi lokasi rawan kecelakaan; b. Identifikasi lokasi kecelakaan terburuk berdasarkan frekuensi kecelakaan; Teknik identifikasi lokasi kecelakaan tersebut antara lain: a. Lokasi kecelakaan terburuk pada jaringan jalan perkotaan diidentifikasikan dengan : 1. Sistem node berdasarkan nomor persimpangan. 2. Sistem link berdasarkan nomor ruas jalan. b. Lokasi kecelakaan pada ruas jalan antar kota
TEKNIK PEMERINGKATAN LOKASI KECELAKAAN a. Tingkat kecelakaan 1. Perhitungan tingkat kecelakaan lalu lintas untuk lokasi persimpangan, menggunakan rumus :
dengan :
2. Perhitungan tingkat kecelakaan untuk ruas jalan, menggunakan rumus :
b. Pemeringkatan dengan pendekatan statistik kendali mutu untuk jalan antar kota
c. Pemeringkatan dengan pembobotan tingkat kecelakaan menggunakan konversi biaya kecelakaan
ANALISIS KARAKTERISTIK DATA KECELAKAAN a. Pendekatan analisis data, “5W + 1H”. b. Teknik analisis, dengan analisis diagram tongkat c. Analisis statistik, untuk ini adalah Uji-Chi Kuadrat atau Uji-Normal. .
PROSEDUR PENANGANAN Persiapan Tahap identifikasi lokasi rawan kecelakaan Langkah-1: Identifikasi lokasi kecelakaan terburuk Langkah-2: Peringkatan lokasi kecelakaan Langkah-3 : Survei pendahuluan Langkah-4 : penentuan lokasi rawan kecelakaan Tahap analisis data Langkah-5: Pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data lapangan
Langkah-6 : Analisis karakteristik kecelakaan Langkah-7 : Analisis persepsi pengemudi Tahap pemilihan teknik penanganan Langkah-8 : Identifikasi dan pemilihan teknik penanganan Langkah-9 : Pertimbangan ekonomis Pelaksanaan konstruksi Tahap monitoring dan evaluasi Langkah-10 : Monitoring perilaku lalu lintas dan kecelakaan Langkah-11 : Evaluasi pengaruh penanganan terhadap kecelakaan Langkah-12 : Analisis biaya dan manfaat
SELESAI TERIMA KASIH