•·. PERSEPSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME KEP ALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU DI MTS AL-AWWAB IN DEPOK Skripsi Ini Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurua11 Untuk Meme11uhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarja11a Pe11didika11 Islam
Oleh
HANNA MARIA NIM 101018121034
PROGRAM STUDI SUPERVISI PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1428 HI 2007 M
LEMBARPENGESAHAN Skripsi
yang
PROFESIONALISME
berjudul KEPALA
"PERSEPSI SEKOLAH
GURU
DALAM
TERHADAP
MENINGKATKAN
MOTIVASI MENGAJAR GURU DI MTS AL-AWWABIN DEPOK" ini telah diujikan dalam sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 ( S 1 ) pada program studi Supervisi Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam. Jakarta, 20 November 2007 Panitia Ujian Munaqosah Ketua Panitia (ketua Jurusan KVSP)
Tanda Tangan
f;/
1~, u1
Dra. Y efnelty, Z, M.Pd NIP. 150 209 382
................ " ................ ..
Sekretaris (Sekretaris Jurusan KI/SP) Drs. H. Mu'arif SAM, M.Pd NIP. 150 268 586
.............~................. .
Penguji I Dr. Asril Dt.P. Sindo, MA NIP. 150 217 911
Penguji II
(A.
Drs. Syauki, M.Pd NIP. 150 246 289
Mengetahui: Dekan,
I
'
II
4. Ors. H. !-!.A.Mukhtar, Kepala Sekolah Mts Al-Awwabin Sawangan Depok, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksankan serangkaian kegiatankegiatan khususnya penelitian. 5. Keluarga. Terutama Abah dan Ummi tercinta, yang telah mengasuh, membimbing serta mendo'akan, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 6. Saudara-saudaraku tersayang, bang Fahrni, Adi dan Darul, yang memberikan motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi. 7. Tante-tanteku yang baik, Ci nanah dan Ci mamah, yang sudah banyak memberikan bantuan moril maupun materiil kepada penulis Akhirnya penulis hanya dapat mengembalikan segalanya kepada Allah SWT, semoga mereka mendapat imbalan kebaikan berlipat ganda atas segala jasa dan bantuan serta pengorbanannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
Jakarta, 29 Oktober 2007 Penulis
Hanna Maria
111
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ................................................................... . DAFTAR !81...............................................................................
111
DAFT AR TABEL.........................................................................
IV
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.........................................................
I
B. ldentifikasi Masalah............................................ ... . . . . . . . . . . . . . . .
4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 5
BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Profesionalisme Kepala Sekolah................................. ... 6
B. Tugas dan fungsi kepala sekolah............................................ ...
10
C. Kompetensi Kepala Sekolah... ... ...... .. . ...... ... ....... .. ... ... ... ....... ...
14
D. Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru........
16
E. lndikator kepala sekolah profesional..,........................................
20
F. Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru.................................................
20
I. Pengertian Persepsi... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
2. faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi... ...... ... ... ... ... ........ ...
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian............................................................... ..
23
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................ ..
23
C. Populasi dan Sampel........................................................... ..
23
D. Metode Penelitian............................................................... ..
24
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................
24
v
Daftar Tabel
ha! I. Kisi-kisi instrumen penelitian.........................................................
25 2. Keadaan sarana dan prasarana Mts Al-Awwabin Bedahan... ... ...... ........... 30 3. Datajumlah siswa tahun pelajaran 2006/2007... .... ..... ... ... ... ...... ............ 30 4. Data guru Mts Al-Awwabin Depok tahun ajaran 2006/2007......... ......... .. . 31 5. kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat program semesteran 32 6. kepala sekolah memberikan bimbingan dalam membuat satuan pelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... 33 6. kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum'melaksanakan proses belajar me11gaja..................................................................... 33 7. Kepala sekolah memberikan peajabaran pokok bahasan satuan pelajaran... ... 34 8. Kepala sekolah membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pelajam.................................................................. .. 34 9. Kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa................................. 35 1O.Kepala sekolah mengadakan alat bantu pengajaran................................ 35 11.Kepala sekolah membina guru dalam menciptkan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan di kelas......... ......... ... ..... .... ......... .......... 36 12.Kepala sekolah membantu guru dalam menentukan metode mengajar ......... 36 13.Kepala sekolah memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas............. .. ... . .. . . ... . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 14.Kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengaj ar yang bervariasi...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 15.Kepala sekolah memberikan kesempata kepada guru-guru untuk mengikuti penataran yang berhubungan dengan perbaikan pengajaran ........................ 38 16.Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi. bading ke sekolah lain ................................................................... 38 17.Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melanjutkan studi. ....................................................................................... 39 18.kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok guru bidang studi ................ 39 19.Kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi para guru dan staff.............................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 40 20.kepala sekolah mengdakan rapat setiap semester dalam rangka mengevaluasi program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 40 21.Kepala sekolah mengadakan brifing nersama setiap minggu atau bulannya . . . . 41 22.Kepala sekolah mengdakan rapat sekolah untuk mengevaluasi program ........ 41 23.Kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah .................................................................. 42
JV
F. Teknik Analisis Data.............................................................
26
BAB IV BASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Mts Al-Awwabin ........................................ .
27
B. Deskripsi Data ................................................................. .
32
C. Analisis Data .................................................................... .
32
D. Intrepetasi Data ................................................................. .
44
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................... ...
46
B. Saran-saran.......................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan
yang
serba
cepat
dalam
kehidupan
ma~yaraka(
akibat
perkcmbangan ilmu dan teknologi, serta macam-macam tuntutan kehidupan dari berbagai sektor sangat berpengaruh terhadap kehidupan seko!ah. Sekolah adalah sebuah sistem, yaitu stmktur yang terdiri dari berbagai komponen yang berkaitan erat satu sama lain secara fungsional sehingga merupakan keterpaduan yang sinergis. Da!mn komponen-komponen itu terjadi proses-proses yang sesuai dengan fungsi masing-masing, tetapi tidak eksklusif atau sendiri-sendiri, melainkan saling berkaitan, saling mendukung, dan saling 1nempengaruhi satu sama lain. Sekolah sebagai sistem terbuka, sebagai sistem sosial, dan sekolah sebagai agen perubahan 1, bukan hanya hams peka penyesuaian diri, me!ainkan seharusnya pula dapat mengantisipasikan perekembangan-perkembangan yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sekolah sebagai salahsatu satuan pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam bidang pendidikan, perlu ditingkatkan kegiatannya sesuai dengan fungsinya serta tanggung jawabnya, mengingat sekolah sebagai lembaga pendidikan tempat
dlselengg~rak.annya 1
proses pendidikan secara berjenjang dan berkel3njutan,
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Seko/ah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya), (JakijrJ:a; Raja Grafindo Persada 2002), cet.ke-3
2
dan sebagai bagian dari sistem pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam Undangundang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional sebagai berikut: " Satuan Pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang be~jenjang
dan berkesinambungan. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan
yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara
be~jenjang
dan berkelanj utan. "2 Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mcngembangkan potensi manusia yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
3
. lTntu.k 1netlgl1asilkan sebual1 lembaga pcntlidikan, dalam hal ini sckolah, yang dapat menghasilkan output yang berhasil, maka sangat diperlukan adanya kerjasanm yang baik pada seluruh komponen pendidikan yang terdapat di sekolah tersebut. Salah satu kekuatan efektif dalam pengelolaan sekolah yang berperan bertanggung jawab menghadapi perubahan adalah kepemimpinan kepala sekolah, yaitu perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru di dalam proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau
2
Penjabaran Bakti, 1990),h. l 82 3
Sistem
Pendidikan
nasional,
(Jakarta:
Balai
Penerbitan
Dharma
Hadari Nawawi, Organisasi Seka/ah dan Pengelolaan Ke/as Sebagai Lembaga Pendidikan, (Jakarta: CV.Haji Masagung, Cet.ke-3, 1989), h.27.
3
penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan_ tuntutan perken1bangan.
Sikap kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu tanggung jawab profesional yang harus diemban oleh kepala sekolah. Banyak faktor yang menentukan rnaju atau tidaknya sebuah sekolah. Salah satunya adalah tergantung sebcrapa besar tingkat profesionalisrne seorang kepala sekolah. Kepala sekolah mcrniliki berbagai potcnsi yang dapat dikembangkan secara optimal. Setiap kepala sekolah harus memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Perhatian tersebut harus ditunjukkan dalam kemauan untuk mengembangkan diri dan sekolahnya secara optimal. Berdasarkan pe11iabaran ha! di atas, penulis mgm meneliti lebih jauh bagaimana profesionalisme kepala sekolah di Mts Al-Awwabin. Mts Al-Awwabin merupakan sebuah lembaga pendidikan yang sudah berdiri cukup lama hampir lebih dati 20 tahun. Selama kurun waktu 20 tahun Mts Al-Awwabin sudah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah. Setiap kepala sekolah tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam meajalankan tugasnya sebagai sebagai seorang kepala sekolah. Tingkat profesionalisme kepala sekolah pun berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan terus kualitas sekolah tentunya seorang kepala
sekolah
harus
berupaya
meningkatkan
motivasi
mengajar
guru.
Profesionalisme kepala sekolah sangat diperlukan untnk membantn memotivasi kerja guru dalam proses pembelajaran. Motivasi sangat penting dan harus dimiliki oleh
4
setiap pribadi yang bersangkutan. Dengan adanya motivasi kerja ini akan timbul rasa cinta terhadap profesi yang diembannya. Berdasarkan latar belakang
di atas, penulis menentukan judul skripsi
PERSEPSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU DI MTS ALAWWABIN DEPOK
Adapun alasan penulis memilih judul tersebut adalah sebagai berikut: I. lngin mengetahui sejauhmana persepsi guru terhadap profesionalisme kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru 2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar _guru. B. ldentifikasi Masalah
Dal am rangka mengkaj i persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru, timbul berbagai pertanyaan: I. Apakah tugas dan fungsi kepala sekolah dalam memotivasi guru? 2. Apakah kepala sekolah sudah berusaha maksimal dalam memotivasi guru? 3. Usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru? 4. Bagaimanakah profesionalisme kepala sekolah terkait peningkatan motivasi mengajar guru?
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dari berbagai pennasalahan yang telah diidentifikasikan di atas temyata masalah profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru menyangkut beberapa aspek. Mengingat keterbatasan penelitian dalam waktu, dana dan tenaga, maka penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut: I. Persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru. 2. Usaha-usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengaJar guru. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam menjalankan peran dan tl]gasnya terkait dengan peningkatan motivasi mengajar guru? 2. Usaha-usaha apa sajakah yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru?
BAB II KERANGKA TEORI
A.Pengertian Profesionalisme Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang bertugas untuk memimpin suatu sekolah yang diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi materi palajaran dan peserta yang menerima pelajaran.
1
Profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya.
2
Secara umum profesi diartikan sabagai suatu pekerjaan yang memerlukan '
pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Menurut Uzer Usman Kata "profesional" berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
1
Wahjosumido, Kepemimpinan Kepala Seka/ah (Ti;yauan Teoritik dan Permasalahmmya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2002), cet.ke-3 2
Sudarwin Danim, lnovasi Pendidikan, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2002),h.23.
7
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Profesionalisme berasal dari kata bahasa inggris profesionalism yang secara leksikal berarti sifat profesionaL Orang yang profesional memiliki sikap-sikap yang berbeda dengan orang yang tidak profesional meskipun dalam pekerjaan yang sama atau katakanlah berada dalam satu ruang kerja. Tidak jarang pula orang yang berlatar belakang pendidikan yang sama dan bekerja pada tempat yang sama menampilkan kinerja profesional yang berbeda, serta berbeda pula pengakuan masyarakat kepada mereka. Profesionalisme melibatkan beberapa istilah yang berkaitan yaitu profesi, profesional, dan profesionalisme. Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi. Suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang ora11g yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu. Sebuah profesi menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu, bukan sekedar serpihan atau hanya common sense, serta kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik.'
3
Dede Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Gum, (Yogyakarta: Adicita Karya NuS?_ 1999),h.94
9
seperti memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas, merupakan karier yang dibina secara organisatoris, diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profeisonal.
6
Untuk menjamin berjalannya tugas kepala sekolah secara profesional
ada
beberapa pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Diantaranya: I. Administrasi dan Supervisi Pendidikan 2. Filsafat dan Teori Pendidikan 3. Pembinaan Kurikulum 4. Statistik atau Metodologi Penelitian 5. Psikologi Pendidikan atau Belajar 6. Psikologi Anak atau Remaja 7. Proses Belajar mengajar 8. Teknik Evaluasi 9. Bimbingan dan Konseling I 0. Perencanaan Pendidikan Selain pengetahuan di atas yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah, menurut Ngalim Purwanto ada beberapa persyaratan lainnya yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah diantaranya: a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. b. Mempunyai pengalaman bekerja cukup, terutama di sekolah sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Memiliki kepribadian yang baik,terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidangbidang pengetahuan dan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide kreatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya. 7
6
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004)cet.ke 11.H. 134. 7 Ngalim Purwanto,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung:RosdaKarya,2000).
JO
B. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
Setiap organisasi pada hakikatnya memiliki manager yang bertugas menggerakkan dan mengendalikan semua kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya. Pada organisasi sekolah, kepala sekolah berperan sebagai manager untuk melaksanakan manajemen pendidikan sekolah secara efektif dan efisien. Kepala sekolah sebagai yang bertanggung jawab di sekolah mempunyai kewajiban menjalankan sekolahnya. Ia selalu berusaha agar segala sesuatu di sekolahnya berjalan lancar. Misalnya : •
Murid -murid dapat belajar pada waktunya
•
Guru-gurunya siap untuk memberikan pelajaran
•
Waktu untuk mengajar dan belajar agar teratur, dll. Kepala sekolah hams berusaha agar semua potensi yang ada di sekolahnya,
baik potensi yang ada pada unsur manusia maupun yang ada pada alat, perlengkapan, keuangan dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar tujuan sekolah dapat tercapai dengan sebaik-baiknya pula. Jadi kepala sekolah adalah seorang administrator sekaligus supervisor dalam pendidikan. 8 Menurut Made Pidarta kepala sekolah mempunyai beberapa fungsi dan tugas dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya, yaitu :
8
Ahmad Rohani.,Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Seko/ah, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991 ), Cet.ke-1,H. 74
11
I. Kepala sekolah sebagai manajer, mempunyai tugas sebagai berikut : • • • • • • •
Mengadakan prediksi Melakukan inovasi Menci ptakan strategi atau kebijakan Mengadakan perencanaan Menemukan sumber-sumber pendidikan Menyediakan fasilitas Melakukan pengendalian
2. Kepala sekolah sebagai pemimpin pengajaran dan supervisor, tugasnya antara lain : • • • • •
Memimpin Memotivasi, menga1'.1:ifkan dan mensejahterakan Melaksanakan supervisi Meningkatkan profesi mendisiplin9
Selain itu menurut EMulyasa Tugas dan Fungsi kepala sekolah adalah sebagai berikut: I. Kepala Sekolah Sebagai Educator (pendidik)
•
Menciptakan iklim sekolah yang kondusif
• Memberikan nasehat kepada warga sekolah
•
Memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan
• Melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program akselerasi. 2. Kepala Sekolah Sebagai Administrator •
9
Mengelola kurikulum
Made Pidarta, Peran Kepa!a Sekolah Pada Pendidikan Dasar, ( Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1995), h.39.
12
• • • • •
Mengelola admistrasi peserta didik Mengelola administrasi personalia Mengelola administrasi sarana dan prasarana Mengelola administrasi kearsipan Mengelola administrasi keuangan
3. Kepala Sekolah Sebagai Leader • Memberikan petunjuk dan pengawasan •
Meningkatkan kemauan tenaga kependidikan
•
Membuka komunikasi dua arah
•
Mendelegasikan tugas
4. Kepala Sekolah Sebagai Inovator Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Kepala sekolah sebagai
innovator
akan
tercermin
dari
cara-cara
ia
melakukan
pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, dispilin, serta adaptabel dan fleksibel. 5. Kepala Sekolah Sebagai Motivator. Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategi yang unrul:: memberikan motivasi keoada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi dapat ditumbuhkan mel2.iui pengaturan Iingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorong.an, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belaJar melalui pengembangan Pusat Swnber Belajar (PSB).
13
6. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Kepala sekolah sebagai supervisor hams diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah sebagai supervisor hams memperhatikan prinsip-prinsip: (I) hubungan konsultatif, kolegial, dan bukan hirarkis, (2) dilaksanakan secara demokratis (3) berpusat pada tenaga kependidikan (guru), (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kependidikan, (5) merupakan bantuan profesional. 7. Kepala Sekolah Sebagai Manajer Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai mana3er, kepala sekolah hams memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah. 10
10
E.Mulyasa, Op.Cit.,.h.98
14
C. Kompetensi Kepala Sekolah Menurut
Soebagio Atmodiwiryo
untuk
menjadi
kepala
sekolah
profesional, seorang kepala sekolah harus memenuhi beberapa kompetensi berikut rm:
I. Komitmen terhadap misi sekolah, dan berkepentingan untuk menjadikan gambaran bagi sekolahnya. 2. Orientasi kepemimpinan proaktif 3. Ketegasan 4. Sensitif terhadap hubungan yang bersifat interpersonal dan orgamsas1 (mencari hubungan interpersonal) 5. Mengumpulkan informasi, menganalisis pembentukan konsep 6. Fleksibilitas intelektual 7. Persuasif dan memanajemeni interaksi 8. Kemampuan beradaptasi secara taktis 9. Motivasi dan perhatian terhadap pengembangan 10. Kontrol dan evaluasi 11. Kemampuan berorganisasi dan pendelegasian 12. Komunikasi (penyampaian gagasan secara pribadi) 11
Untuk dapat menjadi seorang kepala sekolah yang efektif diperlukan adanya lima ketrampilan administrasi dan kompetensi sebagai berikut: 1. Ketrampilan Teknis Ketrampilan teknis ini meliputi pengetahuan khusus dan keahlian pada suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas, yaitu dalam cara penggunaan alat, dan teknis pelaksanaan kegiatan. 2. Ketrampilan Hubungan Manusia Ketrampilan
ini
berkaitan dengan kerja sama dengan orang
lain.
Kemampuan untuk memberikan bantuan dan bekerja sama dengan orang lain,
" Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, ( Jakarta: Ardadizya Jaya,2000.h.163).
15
maupun
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi (sekolah yang lebih
efektif dan
efisien)
3. Ketrampilan Membuat Konsep Ketrampilan ini meliputi kemampuan untuk merangkum menjadi satu dalam bentuk gagasan atau ide-ide melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan situasi yang relevan dengan organisasi itu. 4. Ketrampilan Pendidikan dan Pengajaran Ketrampilan ini meliputi penguasaan pengetahuan tentang belajar mengajar. Seorang kepala sekolah hams memiliki pengalaman mengajar sebelum ia diangkat menjadi kepala sekolah. Hal ini diperlukan untuk membantu para
guru
yang menemukan kessulitan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 5. Ketrampilan Kognitif Ketrampilan ini meliputi kemampuan dan pengetahuan
yang bersifat
intelektual. Seorang kepala sekolah hams memiliki pengetahuan dasar tentang teori-teori belajar mengajar. Hal ini diperlukan agar bantuan kepala sekolah terhadap guru-guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar menjadi lebih optimal. 12
12
lbid.,h.162
16
D. Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru
Dorongan motivasi yang digerakkan oleh kapala sekolah sangat penting sekali bagi seorang guru dalam melakukan aktivitas mengajarnya. Kepala sekolah yang tidak mengerti dan memahami kekurangan-kekurangan guru akan menimbulkan hubungan yang kurang baik antara guru dan kepala sekolah yang mana ha! ini akan berimbas kepada motivasi mengajar guru. Kurangnya motivasi mengajar pada guru dapat disebabkan oleh kurangnya guru mendapat perlakuan yang wajar dan sugestif sebagai individu yang penuh potensi untuk bertumbuh dan berkembang secara positif. Motivasi tidak dapat diraba atau dirasakan namun dapat dilihat dari seseorang bertingkah laku. Motivasi kerja yang rendah dapat diketahui bila seseorang selalu melamun, bermalas-malas,. suka menganggur, sering meninggalkan tugas, sering absen, apatis terhadap tugas, dan sering datang terlambat. Dan motivasi kerja yang tinggi dapat diketahui dengan tingkah laku yang penuh kegembiraan, ketetapan hati, antusiasme, rasa senasib sepenanggungan, ingin bekerjasama dan selalu mengambil inisiatif. 13 Usaha yang perlu dilakukan
kepala sekolah
dalam
meningkatkan
motivasi mengajar guru dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Kepala sekolah menyusun tuj uan kegiatan dengan jelas dan menginformasikan kepada guru sehingga mereka mengetahui tujuan bekerja. 2. Guru hendaknya dilibatkan dalam dalam penyusunan program kegiatan sekolah. 3. Kepala sekolah mengevaluasi tugas guru dan memberitahukan hasil evaluasi tersebut kepada guru
13
Piet A Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982).,h.276.
17
4. Kepala sekolah memenuhi kebutuhan guru dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya dan memberikan rasa aman. 5. Kepala sekolah memperhatikan perbedaan individual guru misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap mereka terhadap pekerjaannya. 6. Kepala sekolah memberikan bimbingan terus menerus terhadap tugas menga3ar guru. 7. Kepala sekolah memberikan hadiah terhadap guru yang teladan. Usaha-usaha kepala sekolah di atas
dalam meningkatkan motivasi guru
dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi sebagai berikut: a. Hidup Layak dan Rasa Aman I. Hidup Layak
Hidup layak bukan berarti mewah, tetapi standar hidup yang todak memaksa guru sampai hams berhutang terns menerus dan hidup daiam lingkungan ketakutan terhadap uang. Hidup layak berarti dapat menjamin makanan, pakaian dan perumahan bagi keluarga, bebas dari takut terhadap keuangan, dan dapat mengenyam apa yang dinamakan cukup yang berlaku bagi umum. 2. RasaAman Jaminan rasa aman meliputi : • Jangan menekan guru dengan menahan pengusulan kenaikan pangkat • Adanya jaminan bi la sakit • Bahan-bahan pokok dipenuhi • Gaji tidak terlambat • Suasana kerja yang tidak tertekan
19
e. Rasa Mampu Guru-guru menginginkan agar mereka juga diakui bahwa mereka mampu berprestasi. Misalnya kepala sekolah mengakui bahwa guru mampu dalam menunaikan tugas, mampu memberi sumabangan dalam kelompok kerja, pemimpin mengakui guru mampu berkembang dalam jabatan mereka
f. Pengakuan dan penghargaan Salah satu penyebab orang mau bekerja ialah timbul hasrat untuk diakui oleh pemimpin, teman, sejawat, orangtua dan masyarakat. Dengan adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain akan meningkatkan motivasi guru untuk lebih baik dalam melaksanakan tugas g. Ikut ambit bagian dalam pembentukan police sekolah Guru ingin mengambil bagian dalam menentukan police sekolah. Keinginan untuk dikutsertakan merupakan penghargaan bahwa gun: 11).erasa keberadaannya diakui. Ikut ambil bagian dalam menyusun dan menentukan kebijakan sekolah mempunyai manfaat, guru merasa bahwa saran, gagasan bermanfaat bagi kemajuan sekolah, sehingga guru akan lebih berkreatifitas lebih baik.
14
Ib;d., h. 277.
14
20
E. Indikator kepala sekolah profesional
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan indikator kepala sekolah profesional sebagai berikut: I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
F.
Mampu mengatur lingkungan fisik sekolah Mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif Menerapkan displin dan memberikan penghargaan Mampu memberikan petunjuk dan pengawasan Mampu memberdayakan potensi guru Memberikan kesempatan guru meningkatkan profesinya Melibatkan guru dalam kegiatan yang menunjang program sekolah Mampu mengelola kurikulum dan administrasi pendidikan.
Persepsi
guru
terhadap
profesionalisme
kepala
sekolah
dalam
meningkatkatkan motivasi mengajar guru I. Pengertian persepsi
Kata persepsi berasal
dari
kata "perception"
yang berarti
penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu yang diawali dengan penginderaan kemudian ditransfer ke otak. 15 Menurut Alisuf Sabri persepsi adalah "Proses di mana individu dapat mengenali objek dan fakta-fakta objektif dengan menggunakan alat-alat indera".
15
16
TI10n M.Echols dan Hasan Sadily, Kamus !nggris-lndonesia, (Jakarta: Gramedia, 1995),
h.105. 16
Alisuf Sabri, Psiko/ogi Umum dan Perkembangannya, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h.
21
Sejalan dengan pendapat Jalaluddin bahwa "Persepsi merupakan pengamatan tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan". 17 Sedangkan menurut Bimo Walgito persepsi adalah "Proses pengorganisasian, pengintrepetasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan alctifitas yang integrasi dalam individu". 18 2. Faktor-faktor yang mempengamhi persepsi Persepsi seseorang terhadap objek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun berasal dari Iuar dirinya. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap objek yang sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi di antaranya: I. Motif adalah faktor yang internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya
motif menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuaru dan sebaliknya. 2. Kesediaan dan harapan. Hal ini akan menentukan pesan yang mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan diintrepetasi.
17
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). li5 J
18
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), Cet.Ke-1,h. 54.
22
3. Intensitas rangsang. Kuat lemah rangsang yang diterima akan sanagt berpengaruh bagi individu. 4. Pengulangan suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titikjenuh. 19
19
Singgih Gunarsa, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 1999), Cet.Ke-4, h. l 07
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap profesionalime kepala sekolah
dalam meningkatkan motivasi mengajar guru. 2. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru. B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua minggu mulai dari tanggal 22 April sampai dengan 2 Mei 2007 sehingga data yang diperoleh dari responden lebih akurat. Penelitian ini dilakukan di Mts Al-A wwabin Depok. C. Populasi dan Sampel
Berdasarkan judul penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di Mts Al-A wwabin Depok yang berjumlah 19 orang. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap profesionahsme kepala sekolah, dalam penelitian ini sampel yang diambil penulis adalah semua gum yang ada di Mts Al-Awwabin Depok. Karena jumlah gumnya kurang dari dari 100 maka penuli.s mengambil semuanya..
25
1. Observasi
Observasi adalah "pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang diteliti". 1 Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai usaha-usaha kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar. Dan juga memperoleh data sejauhmana kepala sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari sebagai kepala sekolah. 2. Wawancara Wawancara adalah "Tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara langsung". 2 Dalam ha! ini penulis mengadakan wawancara dengan kepala sekolah guna mendapat data sejauhmana profesionalisme kepala sekolah dalam menjalankan peran dan tugasnya untuk meningkatkan motivasi mengajar guru. 3. Angket Angket adalah "daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung". 3 Angket ini disebarkan kepada guru di Mts Al-Awwabin Depok sebagai respondennya, guna mengetahui persepsi guru terhadap profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di sekolah tersebut.
1
Husaini Usman, Metodo/ogi Pene/itian Sosial,(Jakarta:Bumi Aksara Cipta,2000),cet.ke-
2
Ibid. h. 58 Jbid.h.60
3,h.54 3
27
f x
p
100%
N Keterangan: P
=
angka prosentase
f
=
frekuensi jawaban ynag diberikan responden
N
=
jumlah responden
I 00%
=
nilai tetap
Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase, kemudian pemuis mengkasifikasikan basil perhitungan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut: a. l 00 %= seluruhnya b. 90-99 %
=
hampir seluruhnya
c. 60-89 %
=
sebagian besar
d. 51-59 %
=
lebih dari setengahnya
e. 50 %
=
setengahnya
f. 40-49 %
= hampir
g. 10-39 %
=
sebagian kecil setengahnya
h.0%
=
tidak sama sekali
29
mempersiapkan generasi Islam yang memahami serta menggali hukum-hukum islam dari kitab-kitab kuning, ha! ini sesuai isi makalah KH. Ali Yafie yang disampaikan pada seminar sehari tanggal 12 Juli 1992 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Awwabin yaitu: Salah satu kebutuhan yang diakui keabsahannya yang terasa mendesak dewasa ini ialah pondok pesantren untuk mempersiapkan calon-calon fuqoha angkatan penerus dari pada ulama yang secara alamiah berangsur-angsur udzur atau meninggal.
Angkatan
penerus
ini
memerlukan wawasan
ilmu fiqih
yang
memungkinkan mereka menangkap makna kontekstual dari rumus-rumus tekstual yang sudah baku dari ilmu fiqih. Dalam pertumbuhan pondok pesantren ini khususnya setelah dibuka cabang Depok pada tanggal 5 Juni 1982, Al-Awwabin mulai membuka pendidikan formal untuk tingkat Mts dan MA Al-Awwabin. Dan pada tahun 1989, mulai membuka tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1990, KH.Abdurrahman Nawi membeli
tanah seluas 2 hektar di dareah Perigi Bedahan Sawangan, dan mulai
mendirikan pesantren khusus putri. Hingga sekarang jumlah alaumni yang sudah dikeluarkan oleh Pesantren Al-Awwabin mencapai ribuan alumnus.
30
2. Profil Sekolah dan Riwayat Singkat
Nama Sekolah
: Mts Al-Awwabin
Alamat
: JI. Raya Sawangan no. 21 Pancoran Mas, Bogor Depok 16432
Jenjang Akreditasi
: Disamakan (B+)
Tahun Berdiri
: 1982
Status Tanah
: Hak Milik
Luas Tanah
: +I Hektar
Status Bangunan
: Milik Sendiri
Luas Bangunan
: + 500 M
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Al-Awwabin mulai dibangun pada tahun 1982 dan mulai dimanfaatkan dalam pendidikan pada tahun 1984 sampai sekarang. Madrsah ini mengalami perubahan dan perkembangan dari tahun ke than terns meningkat, semula hanya memiliki 3 lokal serta perlengkapan kegiatan belajar yang masih sederhana. Pada akhimya local bertambah menjadi enam local ruang untuk belajar, 1 ruang kepala sekolah, I ruang perpustakaan, 1 ruang guru dan TU, 2 buah kantin, 2 buah kamar kecil, I buah ruang multimedia, 1 buah lapangan, 1 buah masjid, serta
31
perlengkapan alat-alat kegiatan belajar, diantaranya alat-alat olahraga, buku perpustakaan dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Al-Awwabin Depok, untuk lebihjelasnya lihat dalam table berikut ini.
Tabel 4.1 K ea d aan sarana d an prasarana M ts AIA wwa b'm D epo k Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan Luas Tanah 1 Hektar Baik RuangKelas 6 Lokal Baik Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik Ruang Guru Dan TU 1 Lokal Baik Ruang Perpustakaan 1 Lokal Baik Kan tin 2 Lokal Baik Ruang Multimedia 1 Lokal Baik Masjid 1 Lokal Baik Lapangan 1 Lokal Baik KamarKecil 2 Lokal Baik
-
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Keadan Murid Keadaan murid Madrasah Tsanawiyah Depok terdiri dari kelas I, II, III, pada tahun 2006/2007 denganjumlah
Ke las IMts II Mts III Mts Jumlah
Tabel 4.2 D ' th a ta ·mm lahs1swa a un peIa.1aran 2006/2007 Laki-laki Peremouan Jumlah 25 31 56 30 37 67 16 24 40 71 92 163
5. Keadaan guru dan Karyawan
I i '
I
i
I
!
I
32
Keadaan guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Al-Awwabin Depok pada tahun ajaran 2006/2007 sesuai dengan arsip berikut :
No l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabel 4.3 Data guru Mts Al-Awwabin Depok T a h un a1aran . 2006/2207 Na ma Jabatan Kepsek Drs. H.A.Mukhtar Guru Ust. Nahrowi Siti Badriyah Guru Guru Drs. Edi Marvanto Mukhtar Svarih Guru Dodi Hermanto Guru Guru Lukman Hakim Guru Abdul Svukur Guru Hi. Tati Marvati, LC Maulana Yusuf Guru Juriyati, S.Ag Guru Guru Hafiz Kami! Hj. Siti Hasanah Guru Ilyas Nurudin,S.Si Guru Drs. Erlina Guru Widi Astuti,S.Ag Quru Komariyah Guru Emi Syahrial, S.Ag Guru Latifah Salis,S.kom Guru Sofa,S.Pd Guru
Lulusan Sl Pesantren Sl SI SJ D3 Pesantren Sl SI SI Sl Sl Sl SI Sl SI D3 SI SI Sl
B. Deskripsi Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi dan penyebaran angket. Wawancara yang penulis lakukan adalah dalam rangka mengetahui
tentang
bagaimana
Profesionalisme
Kepala
Sekolah
Dalam
Meningkatkan Motivasi Menagajar Guru di Mts Al-Awwabin Depok dan untuk mengetahui keadaan di sekolah baik guru, siswa, sarana dan prasarana serta data-data
yang diperlukan lainnya, penulis melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang akurat. Adapun yang penulis buat sebanyak 20 item pertanyaan disebarkan kepada kepada 19 guru Mts Al-Awwabin Depok. Adapun angket tersebut berbentuk pilihan ganda yang hams dijawab oleh guru
dengan memberikan salah satu alternative
jawaban. Dari seluruh jawaban yang telah disebarkan kemudian ditabulasikan dengan bentuk prosentase dan diolah kemudian dapat diperoleh kesimpulan. C. Analisa Data
1. Indikator kepala sekolah mampu mengaur lingkungan fisik sekolah
No 1
Tabel 4.4 Keoala sekolah men!!adakan alat bantu oen!!aiaran Prosentase Frekuensi Alternatif iawaban 10 53% a. selalu senng 4 21% b. 5 26% c. kadang-kadang d. ti dak pernah 19 100% Jumlah
Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah selalu mengadakan alat bantu pengajaran. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang meajawab yang menjawab selalu (53%%), yang menjawab sering (21%), yang menjawab kadangkadang (26% ), dan tidak ada yang menjawab tidak pernah (0% ).
34
Tabel 4.5 Kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman cIan menyenanl! ka n d"I k e Ias Prosentase Alternatif iawaban Frekuensi No selalu 2 a. 4 21% b. senng 10 53% c. kadang-kadang 5 26% d. tidak pemah ' Jum\ah 19 100%
Dari tabel
di
atas
terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang
menciptakan suasana yang aman dan nyaman. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (53%), yang menjawab tidak pemah (26%), dan yang menjawab sering (21 %) dan tidak ada yang menjawab selalu. Data di atas menunjukkan kepala sekolah masih belum maksimal dalam menciptakan suasana aman dan nyaman bagi guru.
2. Indikator kepala sekolah mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif Tabel 4.6 Kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi para guru dan staff , No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase .) a . selalu 2 11% b senng c. kadang-kadang 15 78% d. tidak pemah 2 11% 100 •;., Jumlah 19 ~
I
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru menyatakan kepa!a sekolah kadang-kadang memecahkan masalah yang dihadapi guru. Hal ini dapat
36
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang menegur guru atau menasehati guru apabila melakukan kesalahan. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab sering (37%), kadang-kadang (53%), tidak penah (10%), daan tidak ada yang menjawab selalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepa!a sekolah masih kurang memberikan perhatian terhadap guru yang melakukan kesalahan. Tabel 4.9 Ke pa Ia se k oa I h mem ben"kan peng1hargaan ter ha dap uru yang berpresta si Alternatifjawaban Frekuensi No Prosentase 6 a. Selalu b. sering c. kadang-kadang 7 37% d. tidak oernah 12 63% Jumlah 19 100% Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hampir sebagian guru menyatakan kepala sekolah hanya kadang-kadang memberikan penghargaan terhadap guru yang berprestasi melakukan kesalahan. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (37%), tidak pernah (63%), tidak ada yang menjawab selalu (0%), dan sering (0%) Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah masih kurang memberikan perhatian terhadap guru yang memiliki prestasi.
37
4. Indikator kepala sekolah mampu memberikan bimbingan dan pengawasan Tabel Kepala sekolah memberikan saran dan menga .ar Alternatif iawaban No 7 a. selalu b. sermg c. kadang-kadang d. tidak pernah Jumlah
4.10 tanggapan terhadap kegiatan belajar d"I k eIas Prosentase Frekuensi
-
-
2 15 2 19
10,5% 79% 10,5% 100%
Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang memilih kadang-kadang (79% ), yang memilih sering (I 0,5% ), yang memilih tidak pemah (I 0,5%) dan tidak ada yang menjawab selalu. Tabel 4.11 Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase 8 a. selalu b. sering 5 26% c. kadang-kadang 14 74% d. tidak pemah Jumlah 100% 19
Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolab kadang-kadang melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester. Hal ini terlihat dari jawaban repsonden yang menjawab sering (26%), yang menjawab kadang-kadang (74%), dan tidak ada yang menjawab selalu (0%) dan tidak pemah (0%).
38
5. Indikator kepala sekolah mampu memmberdayakan potensi guru Tabel 4.12 1 ang s t u d'1 Kenala seko ah menga d a k an d'IS k us1. I{e Iompo k 1 uru b'd Prosentase Frekuensi Alternatif iawaban No 9 a. selalu b. senng I 1% 2 c. kadang-kadang 89% 17 d. tidak oernah 100 % 19 Jumlah Tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak pernah menagadakan diskusi kelompok guru bidang studi. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab tidak pernah (89%), yang menjawab selalu (0%), yang menjawab sering (0%), dan yang menjawab kadang-kadang (I 1%). Tabet 4.13 Kepala sekolah mengadakan pelatihan dan seminar serta bimbingan guna . ka tkan kompet ens1. guru memng No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase 10 a. selalu b. senng 53% c. kadang-kadang 10 47% d. tidak pernah 9 Jumlah 19 100% Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah hanya kadang-kadang mengadakan pelatihan dan seminar serta bimbingan guna meningkatkan kompetensi guru. Hal ini terlihat darijawaban responden yang menjawab kadang-kadang (53%), yang menjawab tidak pernah (47%), yang menjawab selalu (0%), dan tidak ada yang menjawab sering (0%).
39
6. Indikator kepala sekotah memberikan kesempatan guru meningkatkan potensinya Tabet 4.14 Kepata sekotah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti enataran an berhubun an den an erbaikan en a·aran No Alternatif ·awaban Frekuensi Prosentase 11 a. selalu 4 21% b. senng 10 53% c. kadang-kadang 5 26% d. tidak ernah Jumtah 19 100 % Tabet di atas rnenunjukkan bahwa kepala sekolah sering rnemberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti penataran yang berhubungan dengan perbaikan pengajaran. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab selalu (21%), yang menjawab sering (53%), yang menjawab kadang-kadang (26%), dan tidak ada yang menjawab tidak pernah (0% ). Tabet 4.15 Kepata sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi ban d.mg kese k o ta h Iam . d a tam rang ka penmg . katan mu t use ko ta h Atternatif iawaban Frekuensi Prosentase No 4 21% 12 e. selalu 10 53% f senng 5 26% g. kadang-kadang h. tidak pernah Jumlah 19 100 %
-·
Tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah sermg memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab sering (53%), yang menjawab selalu (21%), yang menjawab kadang-kadang (26%), dan yang menjawab tidak pemah (0%).
40
Tabel 4.16 Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melanjutkan studi Alternatif iawaban Frekuensi No Prosentase ,) 13 16% a. selalu b. senng 15 79% c. kadang-kadang 1 5% d. tidak oernah Jumlah 19 100-% ~
Dari tabel di atas menunjukkan sebagian guru menyatakan kepala sekolah sering memberikan kesempatan kepada guru untuk melanjutkan studi. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab sering (79% ), yang menjawab selalu (16%), yang menjawab kadang-kadang (5%), dan yang menjawab tidak pemah (0%).
7. lndikator kepala sekolah melibatkan guru dalam kegiatan yang menunjang program sekolah Tabel 4.17 Kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase 14 a. selalu b. senng 2 11% c. kadang-kadang 15 78% d. tidak oernah 2 11% Jumlah 19 100 % Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala sekolah kadangkadang mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (78%), yang
41
menjawab tidak pemah (I I%), yang menjawab sering (11 %), dan yang menjawab selalu (0%).
Tabel 4.18 Kepala sekolah melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam . se ko Ia h van!! t e Ia I1 d"1susun me Ia ksana Irnn program k er.ia Frekuensi Prosentase Alternatif .iawaban No 15 a. selalu b. sering 2 11% 78% c. kadang-kadang 15 d. tidak oemah 2 11% 19 100% Jumlah
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala sekolah kadangkadang melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam melaksanakan program kerja yang telah disusun. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (78% ), yang menjawab tidak pemah
(11 % ), yang
menjawab sering (11 %), dan yang menjawab, selalu (0%).
8. Indikator kepala sekolah mampu mengelola kurikulum dan administrasi pendidikan Tabel 4.19 Kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase 16 a. selalu b. senng I 5% c. kadang-kadang 15 79% d. tidak pemah 3 16% Jumlah 19 100%
42
Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (79%), sering (5%), yang menjawab tidak pernah (16%), dan tidak ada yang menjawab selalu (0%). Tabel 4.20 Kepala sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses be Ia.1ar . menga.1ar Alternatif jawaban Frelrnensi No Prosentase a. selalu 17 5 b. senng 26% I c. kadang-kadang 53% IO d. tidak oernah 4 21% 19 Jumlah 100 % I
I
I
Dari tabel di atas kepala sekolah kadang-kadang memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-kadang (53%), yang menjawab sering (26%), yang menjawab tidak pernah (21 % ) dan tidak ada yang menjawab selalu. Data di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar masih belum maksimal.
Tabel 4.21 . n Ke pa Ia se k oa I h mem ben"kan pen.1a "baran po kkbh o a asan satuan peIa 1ara No Alternatif jawaban Frekuensi Prosentase 18 a. selalu 6 b. senng 31,6% I c. kadang-kadang 8 42,1% d. ti dak pernah 5 26,3% Jumlah 19 100%
43
Dari tabel di atas terungkap kepala sekolah kadang-kadang memberikan penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden yang memilih kadang-kadang (42, l %), memilih sering (31,6% ), yang memilih tidak pernah (26,3%), dan tidak ada yang menjawab selalu (0%). Data di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam ha! ini masih sangat kurang dalam memberikan penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran.
Tabel 4.22 Kepala sekolah membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan . nem beIa1aran No Alternatif iawaban Frekuensi Prosentase I 19 a. selalu b. sermg I 17 c. kadang-kadang 89,5% I 2 d. tidak oemah 10,5% I Jumlah 19 100 % I
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah kadang-kadang membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pembelajaran. Hai ini dapat terlihat dari jawaban responden yang memilih kadang-kadang (89,5%), yang memilih tidak pernah (10,5%), yang menjawab selalu (0%), tidak pemah (0%). Data di atas menunjukkan kepala sekolah kurang membantu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pembelajaran.
44
Tabel 4.23 Kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau konpetensi dasar I h s1swa . vang harus d.IIDITki I oe Prosentase Frekuensi Alternatif iawaban No a. selalu 20 26% 5 b. sermg 14 74% c. kadang-kadang d. tidak pernah 100 % Jumlah 19 Dari tabel di atas terungkap bahwa kepala sekolah kadang-kadang membantu guru dalam merumuskan TIK . Hal ini terlihat dari jawan responden yang memilih kadang-kadang (74%), yang memilih sering (26%) dan tidak ada yang memilih selalu dan tidak pemah.
D. Intrepetasi Data
Dari tabel-tabel tersebut di atas, terdapat delapan indikator yang berkaitan dengan profesionalisme
kep~la
sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru.
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada indikator kepala sekolah mampu mengatur lingkungan fisik sekolah, profesionalisme kepala sekolah dalam ha! ini masih belum maksimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil data yang diperoleh dari jawaban-jawaban responden yang sebagian besar menjawab pilihan kadang-kadang. Dalam
kepala sekolah belum sepenuhnya melakukan peran dan
fungsinya. Dalam indikator kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan di kelas,dapat ditarik kesimpulan usaha
45
kepala sekolah masih kurang untuk menciptakan suasana yang kondusif Kepala sekolah hampir jarang membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru. Hal tersebut sesungguhnya sangat diperlukan oleh guru dan guru merasa diperhatikan. Dalam indikator kepala sekolah melakukan koordinasi dalam melaksanakan program kerja sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi mengajar guru masih kurang optimal. Kepala sekolah hanya kadang-kadang saja mengadakan brifing bersama setiap minggu atau bulannya. Secara keseluruhan hampir di semua indikator, peran kepala sekolah masih belum berfungsi secara optimal. Guru-guru masih merasa kurang diperhatikan dan dibimbing oleh kepala sekolah.
47 Hal ini agar guru tetap merasa bahwa ia adalah bagian dari sekolah. Semakin tinggi profesionalisme kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya maka akan semakin tinggi pula motivasi mengajar guru. 2. Kepala sekolah hendaknya terns
meningkatkan kemampuannya dalam
memberikan bimbingan dan bantuan kepada para guru. Hal ini diperlukan agar setiap guru yang ada di sekolah menjadi terns termotivasi dalam meningkatkan motivasi mengajarnya. Karena semakin tinggi motivasi mengajar guru maka akan berrdampak pula pada kualitas mengajar danjuga kualitas sekolah.
46
DAFTARPUSTAKA Ahmad Rohani, Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara, Cet.Ke-3, 1991 AM, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta : Rajawali Press, Cet.Ke-8, 1996 Atmodiwrio, Subagio, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Arda Dizya Jaya, 2000 Danim, Sudarwin, Inovasi Pendidikan, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2002 Mulyasa, E,M.Pd, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : Rosda Karya, Cet.Ke-4, 2004 Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga Pendidikan, Jakarta : CV.Haji Masagung, Cet.Ke-3, 1989 Penjabaran Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Balai Penerbitan Pendidikan Dharma Bhakti, 1990 Pidarta, Made, Peran Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1995 Purwanto, Ngalim, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2000 Sahertian, Piet, A, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.Ke-1, 2000 Supriadi, Dede, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 1999 Sutisna, Oteng, Administrasi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993 Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Uzer, Moh, Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya, Cet.Ke-9, 1998 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet.Ke3, 2002
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. a Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. Ha I
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. t62-21) 7443323
Email :
[email protected]
: ETrfL.02. II I /2007 : Abstraks1/0utline : BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 29 Januari 2007
Kepada Yth. Dra. Yafne\ti, Z, M.Pd Pembimbing Skripsi Faku\tas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatul\ah Jakarta.
Assa/amu 'a/aikum wr. \\'b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa, Nam a
Hanna Maria
NIM
\01018\2\034
J urusan
Kl - Supervisi Pendidikan
Semester
XII ( dua be\as)
Judul skripsi : " Profesionalisme kepa/a sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di MTS Al- Awwabin Depok ". Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tangga\ 29 Januari 2007 dengan abstraksi/outline sebagairnana ter\ampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 bulan berikutnya apabila belum selesai. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan Pembantu Dekan Bid. Akademik,
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketua J urusan ybs ..
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
mda Nomor 95, Ciputat 15412, lndonesia
Nomor Lamp. 1-1 a I
: (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email :
[email protected]
: ETffL.02.2/ 1/2007 : Outline/Proposal
Jakarta, 29 Januari 2007
: Pcrmohonan Izin Pcnclitian
Kepada Yth. Kepala ......................... . diTempat Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa, Nam a
Hanna Maria
NIM
!01018121034
Jurusan
Kl - Supervisi Pendidikan
Semester
XII ( dua belas)
Judul skripsi : " Profesiona/isme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di MTS Al- Awwabin Depok ". adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara .dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb.
a.n. Dekan Pembantu Dekan Bid. Akademik,
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
.D . Aziz ahrurrozi, MA . 150 202 343 ll):
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. 1da Nomor 95, Ciputat 15412, lndonesia
Nomor Lamp. Ha I
:(62-21) 7443328, 7401925. Fax. (62-21) 744332.E'
Email ;
[email protected]
: ET/TL.02.2/ 112006 : Jnstrumen Rise! : RISET/WAWANCARA
Jakarta, 29 Januari 2007
Kepada Yth. Kepala ............................. . di. Temp at Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
Hanna Maria
NIM
I 0I018121034
Jurusan
KI - Supervisi Pendidikan
Semester
XII ( dua belas)
Judul skripsi : " Profesionalisme kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru di MTS Al-Awwabin Depok ". adalah benar mahasiswa Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon bantuan Sauaara terhadap mahasiswa tersebut dalam melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan Pembantu Dekan Bid. Akademik,
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
No Hal
: Istimewa : Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yth. Ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Di Tern pat
Assa/amu'alaikum. Wr. Wb Saya yang bertanda tangan di bawah ini : I. 2. 3. 4.
Nama : Hanna Maria : 101018121034 NIM Smt/Kelas : IX/A : Kependidikan lslam/Supervisi Pendidikan Jurusan
Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program Strata (SI), dengan int saya mengajukan judul skripsi "Profesionalisme Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motived Mengajar Guru di Mt~ Al-Awwsbin Dcpok" Berikut ini saya lampirkan I. Outline 2. Bab I, Bab II, Bab Ill 3. Daftar Pustaka Sementara Demikian surat pengajuan ini saya buat, dengan harapan semoga diterima dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassa/amu'alaikum. Wr. Wb. Mengetahui, Dosen Seminar Proposal Skripsi
~
Ors. H. Mahsusi.MO.MM NIP. 150233073
~1;V~
;> (
PERGURUAN AL-AWWABIN Pu sat : Tebet Flarat VI H/3 1l" (021) 8297879 Jakarta Se Iatan Ca bang I : JI. Raya Sawangan Kp. Sengon Kel. Pancoranmas, Depok I Kota Depok"' (021) 7522120 Ca bang II : JI. Perigi Bedahan, Sawangan Ko ta Depok 1r (0251) 61 511 8
SURAT KETERANGAN NOMOR:71/0412007/Mts Al-.Awwabin
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Mts Al-Awwabin Depok dt..:ngan ini n1enerangkan bah\va :
Nama
: Hanna Maria
~IM
:10108121034
Fak/Jur/Sem
: Tarbiyah/KJ/SP/12
Universitas
: UJN SyarifHidayatullah Jakarta
Mahasiswa tersebut benar telah melakukan penelitian guna menadapatkan data sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul "PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU" di sekolah Mts Al-Awwabin Depok dari tanggal 22 April s/d 2 Mei 2007. Demikian surat keterangan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagamana mestinya. Terima Kasih.
ANGKET PERSEPSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME KEPALA SEK.OLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI MENGAJAR GURU
1. Berikut ini ada sejumlah pertanyaan untuk anda jawab. 2. Kami berharap kesediaan anda untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dengan sebenarnya, karena kejujuran anda dapat membantu kami dalam mengumpulkan data yang valid dalam penelitian 3. Angket ini adalah untuk kepentingan ilmiah dan semua jawaban anda akan kami jamin kerahasiaannya. l. Apakah kepala sekolah mengadakan bantuan alat bantu pengajaran? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
2. Apakah kepala sekolah membina guru dalam menciptakan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan di kelas? a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pernah 3. Apakah kepala sekolah membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh para guru dan staf? c. Kadang-kadang a. Selalu b. Sering d. ti dak pernah 4. Apakah kepala sekolah mengadakan brifing bersama setiap minggu atau bulannya? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 5. Apakah kepala sekolah menegur atau menasehati guru apabila melakukan kesalahan? a. selalu b.sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 6. Apakah kepala sekolah memberikan penghargaan jika guru berprestasi? a. seialu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 7. Apakah kepala sekolah memberikan saran dan tanggapan terhadap kegiatan belajar mengajar? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 8. Apakah kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar setiap akhir semester? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. idak pernah 9. Apakah kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok guru bidang studil? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
IO. Apakah Kepala sekolah mengadakan pelatihan dan seminar serta bimbingan guna meningkatkan kompetensi guru? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 11. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti penataran yang berhubungan dengan perbaikan pengajaran? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 12. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti studi banding ke sekolah lain dalam rangka peningkatan mutu sekolah? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 13. Apakah kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melaajutkan studi? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 14. Apakah kepala sekolah mengajak guru ikut serta dalam menetapkan program kerja sekolah? d. tidak pernah c. kadang-kadang b. sering a. selalu 15. Apakah kepala sekolah melakukan koordinasi bersama guru dan pegawai dalam melaksanakan program kerja sekolah yang telah disusun? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 16. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam menerapkan metode mengajar yang bervariasi? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 17. Apakah kepala sekolah sekolah memeriksa satuan pelajaran sebelum melaksanakan proses belajar mengajar? a. selal u b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 18. Apakah Kepala sekolah memberikan penjabaran pokok bahasan satuan pelajaran? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 19 .Apakah kepala sekolah membamu guru dalam mengalokasikan waktu pada satuan pembelajaran? A. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 20. Apakah kepala sekolah membantu guru dalam merumuskan TIK atau konpetensi dasar yang hams dimiliki oleh siswa? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah