ii
MOTTO “Radhitu Billahi Rabba” “Hidup itu tidak hanya sekedar untuk „mengerti apa‟ namun, juga harus „bisa‟ apa”
Drs. Supriyadi, MS. “Kadang dalam hidup ini, pemenang itu bukan yang paling cepat sampai tujuan, tapi yang paling mampu bertahan menyelesaikan berat dan banyaknya tugas kehidupan meskipun penuh dengan hambatan, rintangan dan cobaan” Nicholas Simarmata, S.Psi. MA. “Hidup itu memcontoh lalu memberikan contoh dan di „inspirasi‟ dan meng‟insiprasi‟ “ Penulis
iii
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini saya persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tersayang yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan selalu ada disegala kondisi Ngaterin dan Sulik Kakak-kakak yang selalu ada memberikan bantuan, segala dukungan dan semangat Enik Nur Aini dan Anisah Serta Almamater tercinta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
iv
v
Hubungan Fanatisme dan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal Anggota Komunitas Suporter Sepak Bola di Kota Denpasar Hendra Choirul Anam Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Abstrak Fanatisme merupakan perilaku individu yang identik dan mengutamakan tujuan tertentu tanpa melihat dan memperdulikan akibat yang akan timbulkan. Dalam mengekspresikan fanatisme dan kecintaan kepada tim kesayangan, suporter sepak bola melakukannya dengan cara bersama-sama hal ini terlihat dari sikap dan perilakunya termasuk melakukan perilaku agresivitas verbal di dalam stadion maupun di luar stadion untuk mendukung tim kesayangan saat bertanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. Subjek penelitian ini adalah anggota komunitas suporter sepak bola yang berada di kota Denpasar yang berjumlah 115 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan wawancara untuk pengambilan datanya. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan (R) sebesar 0.323 (F=6.511; p<0,05), yang memiliki arti bahwa fanatisme dan konformitas secara bersama-sama memenggaruhi munculnya agresivitas verbal. Koefisien determinasi sebesar 0.104, memiliki arti bahwa sumbangan efektif fanatisme dan konformitas dalam menjelaskan varian agresivitas verbal sebanyak 10,4%, dan dari nilai beta terstandarisasi didapatkan bahwa fanatisme lebih berperan terhadap agresivitas verbal dengan nilai sebesar -2.546 daripada konformitas sebesar -1.040. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang negatif signifikan dari fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. Hasil dari kualitatif menunjukkan bahwa: Jenis-jenis nyanyian atau Chant yang dihasilkan dari peniruan suporter luar negeri dan Chant/nyanyian yang dibuat oleh komunitas dari kretivitas sendiri. Faktor-faktor munculnya agresivitas verbal diantaranya adalah rivalitas, tindakan komunitas lain, norma etika budaya timur, sedangkan yang dirasakan adalah dampak positif : mempunyai teman baru, saling bantu satu sama lain atau gotong royong, belajar mengenai bersosialisasi dan sebagai wadah pemersatu serta terciptanya perdamaian. Dampak negatifnya adalah banyaknya waktu yang terbuang. Harapan terkait hubungan dengan komunitas lain adalah sebagai wadah pemersatu dan terciptanya perdamaian. Kata kunci: fanatisme, konformitas, agresivitas verbal komunitas suporter sepak bola.
vi
The Correlation between Fanaticism and Conformity Against Verbal Aggressiveness in Members of Football Supporters Community in Denpasar City Hendra Choirul Anam Department of Psychology, Faculty of Medicine, Udayana University Abstract Fanaticism is an individual behavior that is identical and prioritizes a specific goal without seeing or considering the impacts it causes. Football supporters express their fanaticism and their love for their favorite team in groups. This can be seen in their attitude and behavior, including verbally-aggressive behavior which they display inside and outside the stadium to support their favorite team during their match. The objective of this research is to discover the relationship between fanaticism and conformity against verbal aggressiveness in football supporters‟ community members in Denpasar city. The subjects of this research are members of football supporters‟ community in Denpasar with the total of 115 people. The sampling technique used in this research is cluster sampling, and interview is the method used to gather data. This research uses mixed method, both quantitative and qualitative. The result of multiple regression analysis shows (R) value equals to 0.323 (F=5.11; p<0.05), which means fanaticism and conformity simultaneously affects the occurrence of verbal aggressiveness. The coefficient of determination is 0.104, meaning the effective contribution of fanaticism and conformity in explaining the variant of verbal aggressiveness is 10,4% and from the value of standardized beta it can be concluded that fanaticism plays a more significant role in verbal aggressiveness at -2.546 compared to conformity at -1.040. The conclusion of this research is that fanaticism and conformity has a negative significant role in verbal aggressiveness in members of football supporters‟ community in Denpasar. Qualitative results show that the chants are created by imitating supporters abroad and also by the community‟s own creativity. Factors that cause verbal aggressiveness are rivalry, the actions of the other community, eastern cultural ethics and norms. The positive impacts felt by the members are having new friends, helping out and being helped by fellow members, learning how to socialize, having a sense of unity and attaining peace. The negative impact is that a lot of time is wasted. From this study, we should aim to build inter-community relations as a way to attain peace and unity. Keywords: fanaticism, conformity, verbal aggressiveness community of football fans.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Hubungan Fanatisme dan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal Anggota Komunitas Suporter Sepak bola di kota Denpasar.” Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyelesaian skripsi ini Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini peneliti dengan ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada: 1. Allah SWT, atas berkat dan karunianya yang selalu memberikan tuntunan, kemudahan dan kelancaran pada tiap proses penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. dr. Putu Astawa, SpOT (K)., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 3. Ibu Dra. Adijanti Marheni, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 4. Drs. Supriyadi, MS,Psi. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Drs. I Made Rustika, M.Si., Nicholas Simarmata, S.Psi.MA, selaku dosen pembimbing akademik saya yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa selama saya menuntunt ilmu. 6. Dra. Adijanti Marheni, M.Si., David Hizkia Tobing S.Psi, MA., dan Ni Made Ari Wilani, S.Psi, M. Psi., sebagai dosen penguji yang juga telah banyak membantu untuk merevisi dan memberikan masukan terkait skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi. 7. Seluruh dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah membekali ilmu dan membagi pengalaman selama peneliti menempuh pendidikan empat tahun terakhir ini. 8. Seluruh staf tata usaha (TU) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah membantu dalam segala urusan administrasi dan birokrasi. 9. Orangtua tercinta, ayah dan ibu yang selalu mendoakan, memberikan dukungan, bantuan, nasehat untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. viii
10. Kakak-kakak tersayang Enik Nur Aini dan Anisah yang memberikan banyak bantuan bagi peneliti selama proses menyelesaikan skripsi. 11. Kepada seluruh anggota komunitas suporter sepak bola dikota Denpasar yang telah mengizinkan peneliti dan menerima peneliti dalam mengambil data pada masingmasing komunitas suporter sepak bola. 12. Dharma Budi, Cokorda Dwi Satria, Andika Karta dan Dein Reinhard Legi, Gita Sedana, Gus Rama, Adjie Dharmasatya dan Sarah Josepie yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. 13. Sahabat tersayang Helmi Arafat, Santy Farida, Henik Tristian, Desi Ayu, Azharrudin Anshori, Vawhaikul Umam, M. Radika, Aimatun Nur Azizah yang senantiasa memberikan dukungan dan menjadi tempat berkeluh kesah bagi peneliti selama penyelesaian skripsi ini. 14. Saudariku tersayang Alm. Rista Amalia, terimakasih peneliti ucapkan atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini. Setiap perjuangan yang sudah terlewati menjadi kenangan yang abadi dalam ingatan peneliti. 15. Tim Aget Outbound: Ariesta (2010), Dhika (2010), Ryan Hidayat (2010), Gusti (2011), Adit (2011), Angga Wirama (2011), Edun (2013) dan Brian Obie (2013) serta tim Rumah Belajar Turiya: Adelia (2010), Winda YGD (2011), Mirah Laksmi (2011), Riana (2011) Yuli Aggraeni (2012) dan Bunda Agus Binti beserta tim. 16. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan, Zettrasedon (ZTS). Terutama Lutfi, Samuel, Yoga Adityawira, Ivan Prasetya, Agra, Wulan Atmaja, Irma, Ananda Adiputra, Khrisna Pramana, Ratih Wulandari, Ratih, Dea, Rima, Dini dan kakak angkatan Ayana (2010), Adit (2010) dan teman-teman pria Psikologi Udayana Berbagai pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan almamater. Denpasar, Desember 2016 Penulis.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………... i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………… ii HALAMAN MOTO……………………………………………………………………... iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………...
v
PERSYARATAN KEASLIAN PENELITIAN…………………………………………
vi
ABSTRAK………………………………………………………………………………
vii
ABSTRACT……………………………………………………………………………..
viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………
xiv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………........
xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………...
xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...
1
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………..
1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..
9
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………...
9
D. MANFAAT PENLITIAN…………………………………………………….
10
E. KEASLIAN PENELITIAN…………………………………………………..
10
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………
13
A. Agresi…………………………………………………………………………. 1. Definisi Agresi……………………………………………………….
13 16
2. Teori-teori Agresi…………………………………………………….
17
3. Aspek - aspek Perilaku Agresi……………………………………….
18
4. Dimensi Agresivitas………………………………………………….
18
5. Agresi Verbal…………………………………………………………
19
x
B. Fanatisme……………………………………………………………………...
21
1. Definisi Fanatisme……………………………………………………
21
2. Aspek- aspek Fanatisme……………………………………………...
22
3. Faktor - faktor Fanatisme…………………………………………….
22
4. Ciri - ciri Fanatisme………………………………………………….
23
C. Konformitas…………………………………………………………………..
24
1. Definisi Konformitas…………………………………………………
24
2. Aspek- aspek Konformitas…………………………………………..
25
3. Faktor - faktor Konformitas…………………………………………
26
4. Tipe-tipe konformitas………………………………………………..
26
D. Dinamika Antar Variabel…………………………………………………….
27
E. Hiotesis Penelitian……………………………………………………………
30
BAB. III METODELOGI…………………………………………………………….
28
A. Metode Penelitian…………………………………………………………….
28
B. Fase Pertama…………………………………………………………………
31
1. Identifikasi Variabel Penelitian……………………………………..
32
2. Definisi Oprasional Penelitian………………………………………
32
3. Subjek Penelitian……………………………………………………
34
4. Metode Pengumpulan Data…………………………………………
35
5. Validitas dan Reliabilitas……………………………………………
39
6. Metode Analisis Data……………………………………………….
41
a. Uji Asumsi Penelitian………………………………………
41
b. Uji Hipotesis……………………………………………….
41
c. Uji Multikolinieritas……………………………………….
42
C. Fase Kedua………………………………………………………………….
43
1. Rancangan Penelitian Kualitatif……………………………………
43
2. Unit Analisis………………………………………………………..
43
3. Responden Penelitian………………………………………………
44
4. Teknik Pengalian Data…………………………………………….
44
5. Teknik Perorganisasian dan Analisis Data………………………..
45
6. Teknik Pemantapan Kredibilitas Penelitian……………………….
46
7. Penegakan Etika Penelitian………………………………………..
48
xi
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………..
47
A. Hasil Kuantitatif……………………………………………………….
47
1. Persiapan Penelitian…………………………………………...
50
2. Pelaksanaan Penelitian………………………………………...
59
3. Karakteristik Subjek Penelitian……………………………….
60
4. Analisis Data dan Hasil Penelitian…………………………....
68
a. Uji Asumsi…………………………………………...
69
b. Uji Linieritas…………………………………………
69
c. Uji Multikolinieritas………………………………….
71
d. Uji Hipotesis…………………………………………
71
5. Analisis Tambahan……………………………………………
74
B. Hasil Kualitatif………………………………………………………..
75
1. Setting Penelitian……………………………………………....
75
2. Hasil dan Analisis Penelitian…...................................................
77
C. Pembahasan…………………………………………………………….
80
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………..
91
A. Kesimpulan…………………………………………………………… B. Saran………………………………………………………………….. .
91 92
1. Saran Praktis……………………………………………………….
92
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya……………………………………
93
3. Saran Bagi Pengurus Suporter Sepak Bola dan Pemerintah……….
93
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
94
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
97
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Dinamika Hubungan Fanatisme dengan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal Anggota Komunitas Suporter Sepak Bola……… 29
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pilihan Jawaban Pada Skala…………………………………………….. 34 Tabel 2. Sebaran Item Skala Fanatisme (Sebelum di Uji Validitasnya)…………………........................................ 35 Tabel 3. Sebaran Item Skala Konformitas (Sebelum di Uji Validitasnya)…………………......................................... 36 Tabel 4. Sebaran Item Skala Agresivitas Verbal (Sebelum di Uji Validitasnya)…………………………………………….. 37 Tabel 5. Nomor Item Gugur Pada Skala Fanatisme……………………………… 53 Tabel 6. Sebaran Item Skala Fanatisme (Setelah Uji Validitas Item)….……………………………………………. 53 Tabel 7. Nomor Item Gugur Pada Skala Konformitas …………………………..
55
Tabel 8. Sebaran Item Skala Konformitas (Setelah Uji Validitas Item)…..…………………………………………… 56 Tabel 9. Nomor Item Gugur Pada Skala Agresivitas Verbal…………………….
57
Tabel 10. Sebaran Item Skala Agresivitas Verbal (Setelah Uji Validitas Item)……..………………………………………… 58 Tabel 11. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin………………………… 60 Tabel 12. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia…………………………………… 60 Tabel 13. Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Mengikuti Komunitas………….
61
Tabel 14. Deskripsi Subjek Berdasarkan Pekerjaan atau Profesi………………..
62
Tabel 15. Deskripsi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir………………….
63
Tabel 16. Deskripsi Subjek Berdasarkan Asal Suku……………………………..
64
Tabel 17. Deskripsi Subjek Berdasarkan Asal Komunitas………………………
64
Tabel 18. Deskripsi Data Penelitian……………………………………................ 65 Tabel 19. Deskripsi Mean Teortik dan Mean Empirik…………………………..
66
Tabel 20. Kategorisasi Fanatisme……………………………..............................
66
Tabel 21. Kategorisasi Konformitas……………………..………………………. 67 Tabel 22. Kategorisasi Agresivitas Verbal………………..……………………... 68 Tabel 23. Hasil Uji Normalitas…………………………………………………..
69
Tabel 24. Hasil Uji Linieritas………………………………………………….....
70
Tabel 25. Hasil Uji Multikolinieritas……………………………………………
71
xiv
Tabel 26. Hasil Uji Regresi Berganda Fanatisme dan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal..................................................................
72
Tabel 27. Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F…………………….... 72 Tabel 28. Hasil Uji Regresi Berganda Nilai Koefisien Beta dan Nilai t Variabel Fanatisme dan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal.………………………….. 73 Tabel 29. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Penelitian……………………………. 74 Tabel 30. Hasil Uji Independent Sample t-test………………………….………… 75 Tabel 31. Jadwal Wawancara…………………………………………………….. 76
xv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Skala Fanatisme…………………………………………………….
97
Lampiran 2. Skala Konformitas………………………………………………….
104
Lampiran 3. Skala Agresivitas Verbal…………………………………………...
108
Lampiran 4. Data Uji Coba Skala Fanatisme…………………………................
112
Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Skala Fanatisme………………………..
129
Lampiran 6. Data Uji Coba Skala Konformitas…………………………………
130
Lampiran 7. Validitas dan Reliabilitas Skala Konformitas…………………….
143
Lampiran 8. Data Uji Coba Skala Agresivitas Verbal…………………………..
145
Lampiran 9. Validitas dan Reliabilitas Skala Agresivitas Verbal………………
159
Lampiran 10. Data Penelitian………………………………………..……….....
161
Lampiran 11. Uji Normalitas Data Penelitian……………………………….......
165
Lampiran 12. Uji Linearitas Data Penelitian……………………….……………
166
Lampiran 13. Uji Multikolinearitas Data Penelitian…….………………… ……
167
Lampiran 14. Uji Regresi Berganda Data Penelitian………………………. ……
168
Lampiran 15. Uji Independent Sample t-test…………………………………….
170
Lampiran 16. Guidline Wawancara ……………………………………………
171
Lampiran 17. Infoconcent…………………………………………………………….... 174 Lampiran 18. Verbatim.…………………………………………………………… 175 Lampiran 19. Fieldnote………………..…………………………………………… 186 Lampiran 20. Hasil Coding ……………………………………………………… 193 Lampiran 21. Studi Pendahuluan………………………………………………… 195 Lampiran 22. Surat Ijin Penelitian.………………………………………………. 200
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah salah satu kegiatan fisik yang berguna untuk menjaga kesehatan dan memiliki peran penting dalam kehidupan karena dengan olahraga semua sistem dalam tubuh akan bekerja secara lebih baik. Olahraga sangatlah banyak jenisnya salah satunya adalah sepak bola. Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan oleh sebelas orang pemain dalam satu tim yang bertanding dalam waktu 2 x 45 menit dengan (tambahan waktu selama 2 x 15 menit dan adu tendangan penalty) di pimpin oleh satu wasit lapangan, dua asisten wasit, dan satu pengawas pertandingan yang dilaksanakan di lapangan sepak bola berukuran panjang 120 meter dan lebar 90 meter (Syarief, 2013). Dalam olahraga sepak bola dukungan dari suporter merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu tim dalam sebuah pertandingan sepak bola, di karenakan kehadiran suporter membuat setiap pemain lebih bersemangat dan termotivasi untuk memperlihatkan kemampuannya (Harian Rakyat, 2005). Adapun arti suporter dalam kamus bahasa Indonesia adalah orang yang mendukung pemain dan sebuah tim. Hal ini berarti suporter adalah orang yang mencintai satu orang atau suatu tim yang diidolakannya dan rela melakukan apapun untuk mendukung objek tersebut (Harian Supersoccer, 2011). Menurut Soekanto (dalam Prakoso, 2013) suporter merupakan suatu bentuk kelompok sosial yang secara relatif tidak teratur dan terjadi karena ingin melihat sesuatu (spectator crowds). Graham (dalam Handoko & Andrianto, 2006) mengartikan suporter adalah individu ataupun kelompok yang hadir dalam suatu pertandingan olahraga yang memiliki tujuan untuk mendukung salah satu tim yang bertanding dan memiliki rasa keterikatan dengan tim tersebut. Suporter ini biasanya memiliki rasa kecintaan yang lebih dibandingkan penonton biasa yang hadir di lapangan. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan kelompok suporter saat 17
melihat pertandingan sepak bola, ada dua sisi di dalamnya yaitu sebagai hiburan dan sebagai biang kerusuhan. Hal ini seperti diungkapkan Handoko (2008) bahwa, Suporter sepak bola dapat dilihat dari dua sisi yaitu (1) Sisi negatif (Hooliganisme) dan (2) Sisi positif (sebagai hiburan dan solidaritas sosial). Untuk lebih jelasnya sisi suporter sepak bola dijelaskan secara singkat sebagai berikut: a). Sisi negatif (Hooliganisme) Secara umum hooligan diidentifikasi sebagai orang atau sekelompok orang yang sering membuat onar atau kerusuhan. Pada olahraga sepak bola, hooligan akan merasakan kenikmatan saat menghadapi situasi rusuh, baik dengan kelompok suporter lain maupun dengan aparat keamanan. Tujuan utama hooligan adalah membuat onar atau kerusahan saat menyaksikan pertandingan sepak bola dengan melakukan kerusuhan atau keonaran untuk mendapatkan kepuasan. Sisi negatif ini dengan sengaja ingin membuat situasi penonton menjadi tidak nyaman. b) Sisi positif Sepak bola (sebagai hiburan dan solidaritas) Sisi positif suporter sepak bola yaitu, suporter datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola untuk mendapatkan hiburan atau untuk mengalami event untuk ikut ambil bagian dalam suatu pertandingan yang dapat dijadikan pengalaman atau sejarah pada event-event penting. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, sisi positif dari suporter sepak bola yaitu datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola untuk mendapatkan hiburan. Di samping itu juga, suporter tersebut datang untuk memberikan dukungan dan semangat bagi tim kesayangannya dengan melakukan atraksi dan nyanyian-nyanyian untuk mengobarkan semangat para pemain yang sedang bertanding (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Suporter sepak bola tidak hanya mendukung tim kesayangannya pada saat di lapangan saja tetapi juga di luar lapangan yang berbentuk menjadi organisasi atau komunitas suporter sepak bola. Indonesia memiliki banyak komunitas suporter sepak bola yang tersebar di seluruh daerah Indonesia termasuk di Bali. Komunitas suporter sepak bola yang terbentuk di Indonesia tidak hanya mendukung tim sepak bola lokal melainkan juga tim sepak bola luar
18
negeri. Tujuan terbentuknya komunitas suporter sepak bola adalah sebagai wadah untuk mendukung tim kesayangan dan tempat berkumpul untuk para suporter pendukung tim sepak bola yang sama. Komunitas supporter sepak bola memiliki sebuah struktur organisasi seperti ketua sampai dengan anggota (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Suporter sepak bola di luar lapangan membentuk sebuah komunitas atau organisasi dimana dalam komunitas suporter sepak bola ini menjadi wadah pemersatu suporter di luar lapangan, seperti komunitas suporter klub sepak bola dari Eropa misalnya: United Indonesia pada 2006 dan Juventus Club Indonesia pada tahun 2009, Milanisti Indonesia pada Maret 2003, Romanisti (Romanisti Indonesia), United Indonesia (Manchester United Fans Club Indonesia), BIGREDS (Liverpool Indonesia), JCI (Juventus Club Indonesia), AIS (Arsenal Indonesia Supporter). BIGREDS Indonesia awal tahun 2000 (Putri, 2014). Komunitas-komunitas suporter klub sepak bola ini berkembang cepat dengan munculnya komunitas-komunitas suporter klub sepak bola di setiap kotanya termasuk di kota Denpasar. Perkembangan komunitas suporter klub sepak di kota Denpasar tergolong cepat pada awal tahun 2009 sampai tahun 2016 terhitung komunitas suporter sepak bola di setiap daerah kota Denpasar berjumlah lebih dari 15 komunitas yang terdiri dari komunitas suporter klub sepak bola tim lokal maupun tim dari Eropa. Ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas suporter klub sepak bola di kota Denpasar. Contoh kegiatan yang dilakukan oleh komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar adalah
nonton bareng pertandingan,
bernyanyi bersama, memakai atribut yang sama dan aktivitas fisik bersama seperti futsal dan sosial seperti kunjungan ke panti asuhan dan donor darah. Kegiatan yang sering dilakukan oleh komunitas adalah nonton bareng (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Fans klub selalu mengadakan acara wajib yaitu „nonton bareng‟ (nobar). Kegiatan “nonton bareng” ini hampir setiap minggu diadakan oleh komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. “nonton bareng” menjadi sebuah hiburan tersendiri bagi para pecinta bola
19
terutama pada anggota komunitas suporter sepak bola. Berbeda dengan suporter lapangan, dukungan para suporter klub sepak bola dalam “nonton bareng” ini tidak dapat terdengar oleh para pemain atau tim secara langsung. Suporter hanya bernyanyi, bersorak untuk mendukung tim favorit (Putri, 2014). Semua suporter sepak bola mempunyai sebuah harapan yaitu agar tim kebanggaannya memenangkan pertandingan, sehingga suporter rela mengeluarkan harta ataupun dukungan untuk tim kebangaanya seperti memberikan dukungan berupa nyanyian pada saat tim kesayangan bertanding. Rasa kebanggaan yang berlebihan terhadap sebuah klub atau tim sepak bola membuat para suporter sepak bola, rela melakukan apa saja yang berhubungan dan berlandaskan klub atau tim kesayangan. Rasa kebanggaan yang berlebihan itu yang disebut fanatisme (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Fanatisme merupakan perilaku individu yang identik dan mengutamakan tujuan tertentu tanpa melihat dan memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan (Praja, 2010). Dalam mengekspresikan fanatisme dan rasa cinta kepada tim kesayangan komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar terlihat dari sikap dan perilaku salah satunya dengan menggunakan atribut, pakaian yang digunakan pada saat tim kesayangan bertanding. Adapun peralatan yang digunakan untuk memeriahkan teriakkan dan dukungan penggemar sepak bola terhadap tim kesayangannya, mulai dari syal, bendera klub, memakai “jersey” resmi klub sepak bola turut dikenakan para suporter sebagai bentuk dukungan (Harian Bimbie, 2015). Kadangkala fanatisme yang ditunjukkan oleh komunitas suporter klub sepak bola dikota Denpasar dilakukan secara berlebihan dalam mendukung tim kesayangan saat bertanding sehingga berubah menjadi tindakan agresivitas terutama agresivitas verbal. Tindakan agresivitas verbal komunitas suporter klub sepak bola di kota Denpasar ini akan meningkat ketika terjadi interaksi antara dua kelompok suporter lain. Sebagai contoh di Indonesia tindakkan suporter yang bentrok dengan suporter yang lain yang disebabkan oleh saling ejek atau menghina satu
20
sama lain (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Pemicu dari tindkan suporter ini cukup kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada klub, soal wasit, kinerja panitia pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi suporter (Syarief, 2013). Kefanatikan anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar menyebabkan anggota komunitas berperilaku agresi terutama perilaku agresivitas verbal. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Budi (dalam Suroso, 2010) bahwa kefanatikan suporter seringkali berbuah pertikaian dan perkelahian. Fanatisme juga dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok, tak jarang juga menimbulkan perilaku agresi. Fanatisme terhadap klub sepak bola contohnya, suporter fanatik yang hanya mampu melihat kebaikan dari tim favoritnya saja dan hanya melihat kekurangan dari tim lain yang bukan menjadi tim favoritnya. Wujud ekspresi dari fanatime ini seringkali menjadi perilaku agresi (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Komunitas suporter sepak bola dalam mengekspresikan dukungan dan fanatismenya selalu dilakukan secara bersama-sama hal ini disebut dengan konformitas. Menurut Deaux (1993) mengatakan bahwa konformitas adalah sikap patuh dengan kelompok meskipun tidak ada arahan secara langsung untuk ikut serta dalam kegiatan
yang dilakukan oleh kelompok. Adapun, contoh dari
tindakan konformitas komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar seperti bernyanyi bersama, memakai atribut tertentu yang sama dan melakukan gerakan tertentu pada saat nonton bareng atau mendukung tim kesayangan yang bertanding. Dalam mendukung klub kesayangan secara bersama-sama kadang kala menimbulkan tindakan agresi. Menurut Le Bon (dalam Sarwono, 1999), kelompok memang lebih agresi dari pada individu dikarenakan nilai kelompok lebih irasional dan impulsif daripada nilai individuindividu sebagai perorangan. Komunitas suporter klub sepak bola bertingkah laku dengan melakukan segala hal yang berkaitan dengan tim kesayangan termasuk didalamnya perilaku agresivitas verbal. Munculnya perilaku agresisivitas verbal komunitas suporter klub sepak
21
bola diakibatkan oleh kelompok suporter lain yang menghina tim lain, kemudian adanya faktor individu lain dalam kelompok. Individu kehilangan keyakinan yang dimiliki disebabkan oleh nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok. Individu yang lebih mengedepankan identitas kelompoknya tersebut secara berlebihan hal ini disebut deindividuasi (Sarwono, 1999). Reicher, (dalam Taylor, Pepalu, & Sears 2012) juga menjelaskan bahwa deindividuasi adalah individu kehilangan dirinya sendiri di dalam kerumunan kemudian bertindak secara berbeda, dalam satu gerombolan atau kelompok emosi dari satu orang akan menyebar keseluruh anggota kelompok, ketika seseorang melakukan sesuatu, bahkan apabila tindakan itu dalam situasi normal tidak akan diterima, semua orang cenderung akan ikut-ikutan melakukanya. Tindakan biasanya dikontrol oleh nilai-nilai etika, dan aturan sosial yang kita pelajari (Le Bon dalam Taylor, Pepalu & Sears, 2012). Perilaku agresivitas verbal yang dilakukan oleh komunitas suporter sepak bola ini juga diakibatkan adanya kehadiran banyak orang dalam suatu ruangan, dimana setiap orang akan sulit untuk mengontrol situasi dan sulit untuk meghindari kontak dengan kelompok yang tak diinginkan (Baron & Rodin dalam Taylor, Pepalu & Sears, 2012). Hal ini juga disebut dengan crowding adalah keadaan psikologis dimana seseorang merasa tidak nyaman atau stres karena merasa berada di tempat yang sangat sempit (Taylor, Pepalu & Sears, 2012). Faktor-faktor inilah yang berpengaruh terhadap perilaku agresivitas verbal komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar pada saat nonton bareng berlangsung dengan komunitas lain (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Berkowitz (2003) mendefinisikan perilaku agresi verbal sebagai suatu bentuk perilaku atau aksi agresi yang bertujuan untuk menyakiti individu lain, perilaku agresi verbal diungkapkan dalam bentuk umpatan, ejekan, fitnahan, dan ancaman melalui kata-kata. Agresi verbal adalah agresi yang dilakukan bertujuan untuk melukai orang lain secara verbal. Bila seorang mengumpat, membentak, berdebat, mengejek, dan sebagainya, individu itu dapat
22
dikatakan sedang melakukan agresi verbal (Buss dan Perry, 1992). Atkinson (1999) Agresi verbal, adalah agresi yang dilakukan oleh individu berasal dari sumber agresi secara verbal. Agresi verbal ini dapat berupa kata-kata kasar atau kata-kata yang dianggap mampu menyakiti, melukai, menyinggung perasaan atau membuat orang lain menderita. Adapun bentuk agresivitas secara verbal di ungkapkan dengan mengucapkan kata-kata yang menghina, berteriak, mengejek, dan membantah (Turner & Helms, 1995). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar pada saat nonton bareng berlangsung selalu melakukan tindakan agresivitas verbal terhadap komunitas lain, hal ini diakibatkan adanya faktor nyanyian yang diungkapkan oleh salah komunitas yang mengakibatkan saling ejek, antar komunitas suporter sepak bola pada saat nonton bareng berlangsung. Misalnya komunitas suporter sepak bola United Indonesia Bali dan Big Reds Bali dalam setiap nontong bareng kedua komunitas tersebut selalu melakukan tindakan agresivitas verbal dalam mendukung tim kesayangan bertanding, hal ini dikarenakan persaingan dan sejarah kedua tim tersebut sangat buruk sehingga, hal ini juga berdampak pada hubungan antara suporter kedua tim tersebut. Agresivitas verbal tidak hanya berlangsung pada saat nonton bareng saja namun juga dilakukan di sosial media seperti menyidir dan menghina tim rival yang mengalami kekalahan (Anam, Studi Pendahuluan, 2016). Berikut adalah beberapa contoh dari berbagai kasus agresivitas verbal yang dilakukan oleh komunitas suporter sepak bola yang terkait dengan fanatisme dengan konformitas suporter klub sepak bola. Kasus yang pertama adalah kasus yang terjadi pada tanggal 3 Maret 2013, tepatnya di kota Yogyakarta terjadi tawuran antara pendukung Real Madrid dan Barcelona setelah nonton bareng antara kedua suporter. Hal ini terjadi akibat saling ejek satu sama lain didalam tempat nonton bareng, kemudian berlanjut tawuran di luar tempat nonton bareng dengan saling lempar batu satu sama lain (Harian Republika, 2013). Kasus kedua
23
adalah pada tanggal 16 Mei 2105 pada leg kedua semifinal liga champions antara Real Madrid vs Juventus terjadi bentrok pada acara nonton bareng di Gelanggang Olahraga (GOR) Otista, Jakarta Timur, para fans Real Madrid dan Juventus hal ini diakibatkan karena perilaku kedua suporter yang saling ejek satu sama lain (Harian Supersoccer, 2015). Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa peningkatan pada fanatisme dan konformitas pada komunitas suporter sepak bola dapat memberikan kontribusi terhadap perilaku agresivitas verbal. Hal tersebut mendorong minat peneliti untuk mengetahui lebih jauh “ apakah ada hubungan antara fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal pada anggota komunitas suporter klub sepak bola di kota Denpasar? B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang penelitian tersebut peneliti ingin mengetahui: 1. Apakah ada hubungan antara fanatisme dan konformitas terhadap agresivitas verbal pada anggota komunitas suporter klub sepak bola di Denpasar 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola itu muncul. 3. Untuk mengetahui dampak mengikuti komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar.
C. Tujuan Penelitian Dilakukannya penelitian ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneiliti, yaitu adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara fanatisme dan konformitas dengan agresivitas verbal pada anggota komunitas suporter klub sepak bola dikota Denpasar 2. Mendapatkan data empirik tentang konformitas, fanatisme dan agresivitas suporter sepak bola. 24
3. Untuk mengetahui variabel mana yang lebih besar kontribusinya, fanatisme atau konformitas dalam menjelaskan gejala agresivitas. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya agresivitas verbal anggota komunitas suporter sepak bola. 5. Untuk mengetahui dampak mengikuti komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapakan memberikan sumbangan dalam pengembangan Psikologi Sosial, Psikologi Komunitas dan Psikologi Olahraga dalam kaitanya dengan perilaku fanatisme , konformitas dan agresivitas verbal. b. Mengetahui pengaruh fanatisme pada kondisi psikologis anggota suporter klub sepak bola terhadap munculnya tindakan agresivitas verbal. c. Hasil dari penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu bahan penegembangan alat ukur (alat tes) psikologi terkait untuk mengukur hubungan antara fanatisme dan konformitas dengan perilaku agresi verbal pada anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. d. Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian serta dasar untuk penelitian selanjutnya, terutama bagi peneliti yang tertarik untuk membahas lebih jauh lagi tentang hubungan antara fanatisme dan konformitas dengan perilaku agresi verbal pada anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. e. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan dan referensi untuk mengembangkan penelitian yang terkait dengan hubungan antara fanatisme dan konformitas dengan agresivitas verbal pada anggota komunitas suporter sepak bola, dengan mengembangkan responden atau wilayah lain sebagai tujuan penelitian.
25
2. Manfaat Praktis a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi untuk semua anggota suporter klub sepak bola agar dapat mengendalikan fanatisme, konformitas dan agresivitas verbal secara baik. b. Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penerapan ilmu psikologi di lembaga atau komunitas
yang
terkait,
untuk
dapat
memahami
dan
memikirkan
cara-cara
penanggulangan psikologis terkait anggota komunitas suporter sepak bola di kota Denpasar. E. Keaslian Penelitian Dalam pencarian yang peneliti lakukan, ada beberapa penelitian yang membahas mengenai fanatisme, konformitas dan agresivitas verbal, diantaranya: 1.
Penelitian yang berjudul Hubungan Identitas Sosial dan Konformitas Kelompok Dengan
Agresivitas Pada Suporter Sepak bola Persija yang dilakukan oleh Ridyawanti (2011), yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara identitas sosial dan konformitas kelompok dengan agresivitas pada suporter sepak bola Persija. Perbedaan penelitian Ridyawati (2011) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah karakter subjek penelitian, yaitu para suporter sepak bola persija Jakarta, penelitian yang dilakukan oleh Ridyawati (2011), menggunakan subjek yang berada di wilayah Jakarta, yaitu tepatnya di derah Jakarta Selatan. Penelitain yang dilakukan Ridyawati (2011) mengunakan metode penelitian metode angket. Hasil penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara identitas sosial dengan agresivitas pada suporter sepak bola Persija, yang berarti tinggi rendahnya agresivitas yang ditunjukkan oleh suporter sepak bola Persija tidak dapat dijelaskan dengan tinggi rendahnya identitas sosial. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014) yang berjudul Hubungan Antara Fanatisme
Terhadap Klub Dengan Kecenderungan Perilaku Agresif Pada Suporter Klub Sepak Bola 26
Nonton Bareng Di Yogyakarta, yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
fanatisme dengan kecenderungan perilaku agresif suporter klub sepak bola di
Yogyakarta, dalam penelitian yang dilakukan oleh Putri (2014), menggunakan subjek yang berada di wilayah Jawa Tengah, yaitu tepatnya di daerah Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan Putri (2014) menggunakan metode penelitian purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara fanatisme dengan munculnya kecenderungan perilaku agresif pada suporter klub sepak bola. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Sonny Andiyanto dan Arif Tri Handoko (2006), yang
berjudul Hubungan antara Fanatisme Positif Terhadap Klub Sepak bola Dengan Motivasi Menjadi Suporter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Fanatisme Positif Terhadap Klub Sepak bola Dengan Motivasi Menjadi Suporter. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut, yaitu menggunakan subjek anggota suporter klub PSIM Mataram, yang berada dikota Mataram. Penelitain yang dilakukan Sonny Andiyanto dan Arif Tri Handoko (2006) menggunakan metode pengambilan sampel penelitian accidental sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara Motivasi menjadi suporter dengan Fanatisme Positif terhadap klub sepak bola. 4.
Indria Hapsari dan Istiqomah Wibowo (2015) yang berjudul Hubungan Fanatisme dan
Agresivitas Suporter Sepak bola. Subjek dalam penelitian ini adalah suporter Persija Jakarta dikota Jakarta. Penelitian yang Indria Hapsari dan Istiqomah Wibowo (2015) mengunakan metode penelitian accidental sampling. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan adanya hubungan yang signifikan antara Fanatisme dengan Agresivitas. 5.
Penelitian yang dilakukan oleh Septian Adhi Prakoso (2013) yang berjudul Fanatisme
Suporter Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan. Penelitian ini menggunakan subjek kelompok suporter PASOEPATI yang berada di wilayah kota Solo. Penelitian yang dilakukan Septian Adhi Prakoso (2013) mengunakan metode pengambilan data accidental sampling. Hasil dari
27
penelitian ini adalah tidak ada perbedaan fanatisme antara pendidikan tinggi dan pendidikan rendah. 6.
Penelitian yang dilakukan oleh Eda Yanuar Sinatrya dan Eko Darminto (2012) yang
berjudul Agresivitas Suporter Sepak bola Persebaya Surabaya Pada Saat Pertandingan Berlangsung. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut, yaitu menggunakan subjek suporter Persebaya Surabaya yang tinggal dikota Surabaya. Penelitian yang dilakukan Eda Yanuar Sinatrya dan Eko Darminto (2012) menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan pengambilan sampel atau data menggunakan wawancara secara mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran perilaku yang dilakukan oleh suporter Persebaya adalah cenderung lebih agresif pada suporter adalah yang tidak terorganisir.
28