PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH KORBAN KEJAHATAN PENGGANDAAN KARTU ATM PADA BANK SWASTA NASIONAL DI DENPASAR
Oleh: Komang Juniawan Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Unud
ABSTRACT Responsibility of the bank to refund customers money that became victims of ATM card duplication is the bank have responsibility to refund the customer money, so that the loss of customer funds was caused by his own negligence, then the bank is not have responsibility to refund losses suffered by customers. Legal efforts taken by the bank to refund customers money that became victims of ATM card duplication such as : Clarification of customer complaints by checking the data to determine the customer's account transactions that cause a reduction in the customer's account balance, then deliver customer transactions was conducted customer; Checking customer transactions allegedly clumsy, one of which is checking the CCTV at the cash machine withdrawals are not recognized by the customer, checking and known whether the transaction is concluded that the transaction is correct or odd transactions; Returns missing customer funds, if it is concluded that the clients do not make transactions recorded in the customer's account, and making a crime report in the ATM card duplication police to do the investigation against the perpetrators. Keywords : Customer protection, the trust relationship between the bank and its customers and the bank's responsibility to customers.
I.
PENDAHULUAN
intermediasi bagi pihak dengan likuiditas
1.
Latar Belakang Masalah.
yang dimiliki berlebih baik dalam dunia
Fungsi Bank sebagai salah satu
usaha,
instansi
pemerintah
maupun
dari beberapa lembaga keuangan yang
kelompok rumah tangga dengan pihak
ada di Indonesia yaitu sebagai lembaga
lain yang likuiditasnya kurang. Peran ini 1
menyebabkan bank memiliki posisi yang
Undang-undang nomor 10 tahun 1998
penting dalam mendukung kegiatan
tentang perbankan. Tanggungjawab bank
ekonomi masyarakat. Bank memiliki
terhadap
fungsi utama sebagai penghimpun serta
mengalami kehilangan dana juga diatur
penyalur dana masyarakat dan memiliki
dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
tujuan untuk menunjang pembangunan
No. 7/6/PBI/2005 tanggal 20 Januari
nasional
usaha
2005 tentang “Transparansi Informasi
meningkatkan pemerataan ekonomi dan
Produk Bank dan Penggunaan Data
peningkatan kesejahteraan rakyat.1
Pribadi Nasabah”; PBI No. 7/7/PBI/2005
sebagai
bentuk
Jasa perbankan biasanya dibagi
tanggal
nasabah
20
khususnya
Januari
2005
yang
tentang
menjadi dua tujuan, yang pertama yaitu
“Penyelesaian Pengaduan Nasabah”; dan
sebagai lembaga yang menyediakan alat
PBI No.8/5/PBI/2006 tanggal 30 Januari
pembayaran dengan yang efesien bagi
2006 tentang “Mediasi Perbankan”.
nasabah berupa uang tunai, tabungan,
Semua peraturan tersebut sebagai bentuk
kartu ATM, kartu debet, kartu kredit,
realisasi
cek dan bilyet giro (BG). Tujuan yang
menyesuaikan kegiatan usaha perbankan
kedua,
dengan ketentuan dalam Undang-undang
sebagai
meningkatkan kepada
arus
pemanfaatan
sarana dana yang
untuk investasi
Bank
Perlindungan
Indonesia
Konsumen
untuk
yang
lebih
mewajibkan kesetaraan antara pelaku
produktif, yaitu dengan menampung
usaha dalam hal ini bank dengan
dana tabungan milik nasabah kemudian
konsumen yaitu nasabah.3
menyalurkannya dalam bentuk pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana.2 Perlindungan
dana
nasabah
Pemanfaatan teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang penting bagi hampir seluruh aktivitas masyarakat
perbankan di Indonesia sudah diatur
termasuk
dalam
dunia
perbankan.
dalam Undang-undang nomor 7 tahun
Kegiatan perbankan dengan electronic
1992 sebagaimana telah dirubah dengan
transaction (e-banking) melalui mesin ATM, telepon seluler (phone banking)
1
Mahmal Rizka, Bank Sebagai Lembaga Keuangan, URL : http://mahmalrizka..com.html, diakses tanggal 5 Nopember 2010. 2 Kasmir, 2002, Dasar-dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta, h. 1-2
3
Deputi Gubernur Bank Indonesia, 2011, “Keynote Speech, Pembobolan Dana Nasabah Bank dan Celah Kriminal Priority Banking”, dalam Seminar Majalah Warta Ekonomi, Jakarta, tanggal 26 Mei.
2
dan jaringan internet (Internet banking),
Perkembangan
pesat
teknologi,
merupakan beberapa contoh pelayanan
selain berdampak positif dapat juga
transaksi perbankan dengan teknologi
berdampak negatif, salah satunya adalah
informasi.
keamanan,
berkembangnya kejahatan di dunia maya
penggunaan teknologi dapat memberi
yang dikenal sebagai Cybercrime. Hal
perlindungan
ini
Dari
sisi
keamanan
data
dan
4
transaksi.
tentu
juga
berdampak
pada
penggunaan teknologi ATM yang tidak
Seiring
dengan
perkembangan
daat
menghindari
kejahatan
tersebut, salah satu produk sebagai hasil
tersebut.
teknologi di bidang perbankan yang
transaksi menggunakan ATM
dapat
terlaksana dengan baik dan benar, teknik
membantu
kegiatan
transaksi
mempermudah perbankan
bagi
Untuk
potensi menjamin
proses dapat
pengamanan yang digunakan adalah
nasabah tanpa perlu mendatangi teller
dengan
Bank
identification number (PIN) sehingga
adalah
(Automated Asynchronous
mesin
ATM.
Teller Transfer
ATM
menggunakan
personal
Machine
/
hanya orang yang mengetahui nomor
Mode
/
PIN saja yang dapat melakukan transaksi
Anjungan Tunai Mandiri) adalah suatu sistem perangkat komputerisasi yang
pada ATM.6 Berdasarkan
keterangan
Kepala
dipergunakan oleh lembaga perbankan
Unit Reserse Kriminal Ekonomi Polresta
sebagai salah satu upaya menyediakan
Denpasar,
sistem layanan transaksi keuangan di
(selanjutnya disingkat AKP) I Made
tempat
Karsa, diketahui bahwa salah satu
umum
tanpa
menggunakan
pegawai bank (teller).5
Ajun
Komisaris
Polisi
bentuk kejahatan yang berkaitan dengan ATM adalah dengan penggandaan kartu ATM. Penggandaan kartu ATM ini
4
Tim Perundang-Undangan dan Pengkajian Hukum Direktorat Hukum Bank Indonesia, 2006, “Urgensi Cyberlaw di Indonesia Dalam Rangka Penanganan Cybercrime di Sektor Perbankan”, dalam Buletin Hukum Perbankan Dan Kebanksentralan, Volume 4 No. 2, Bank Indonesia, Jakarta. 5 Roni Sambiangga, Sistem Keamanan ATM, URL : http: // www.total.or.id / info. Php? kk= Anjungan_Tunai_Mandiri , diakses tanggal 5 Nopember 2010.
dilakukan
dengan
cara
skimmer
pada
lubang
memasang untuk
memasukkan kartu ATM dan kamera tersembunyi di atas tombol kunci. 6
Tim Perundang-Undangan dan Pengkajian Hukum Direktorat Hukum Bank Indonesia, loc cit, hal 5.
3
Pemasangan skimmer bertujuan untuk
menggunakan kartu ATM palsu hasil
merekam data elektronik kartu ATM
duplikasi dari kartu ATM milik para
nasabah
nasabah.
pada
pita
magnetic
yang
terdapat di kartu ATM. Sedangkan kamera tersembunyi bertujuan untuk
2.
Rumusan Masalah
mengetahui nomor PIN masing-masing
Berdasarkan
latar
belakang
nasabah. Setelah data tersebut diketahui
masalah sebagaimana dikemukakan di
kemudian dibuatkan kartu yang baru
atas, maka dapat dirumuskan beberapa
hasil duplikasi dari data-data tersebut
masalah antara lain :
dan pelaku dapat langsung menggunakan kartu
ATM
palsu
tersebut
a. Bagaimanakah tanggung jawab
tanpa
bank untuk mengembalikan dana
sepengetahuan nasabah.
nasabah
Hal ini yang terjadi pada beberapa
korban
kejahatan
penggandaan kartu ATM ?
nasabah Bank BCA cabang Denpasar
b. Upaya
hukum
apakah
yang
bank
dalam
yang dimulai sejak awal tahun 2010.
dilakukan
oleh
Para nasabah merasa terkejut uang yang
pengembalian
tersimpan dalam rekening tabungannya
korban kejahatan penggandaan
di Bank BCA telah berkurang bahkan
kartu ATM ?
dana
nasabah
sampai puluhan juta rupiah. Setelah dilakukan pengecekan ke Bank ternyata
3.
Tujuan Penulisan
dalam sistem komputer terdata bahwa
a
Tujuan Umum
nasabah telah melakukan penarikan dan
Untuk mengetahui perlindungan
atau transfer uang dengan menggunakan
hukum
kartu ATM padahal para nasabah tidak
kejahatan penggandaan kartu ATM pada
pernah melakukan transaksi tersebut
Bank Swasta Nasional di Denpasar.
sama
b
sekali.
Kemudian
nasabah
melaporkan kejadian yang dialaminya
terhadap
nasabah
korban
Tujuan Khusus Untuk mengetahui tanggung jawab
tersebut kepada pihak Kepolisian dan
bank
setelah
dan
nasabah korban kejahatan penggandaan
diketahui bahwa
modus
kartu ATM dan untuk mengetahui upaya
uang
tersebut
dilakukan
penyidikan pengambilan
penyelidikan
hukum
untuk
yang
mengembalikan
dilakukan
oleh
dana
bank 4
sebagai dasar dalam pengembalian dana
karena kesalahannya melainkan karena
nasabah korban kejahatan penggandaan
kejahatan penggandaan kartu ATM.
kartu ATM.
Data
Primer
penelitian II.
ini
dipakai
adalah
data
dalam yang
bersumber dari penelitian lapangan yaitu
Metode Penelitian Dalam
yang
ini,
di Bank Central Asia cabang Denpasar,
penulis menggunakan metode penelitian
Bank Mutiara (ex Bank Century) cabang
secara Yuridis Empiris yaitu melakukan
Denpasar,
pengkajian
ketentuan
Denpasar, Bank BNI cabang Denpasar
peraturan perundang-undangan secara
dan Bank Pembangunan Daerah Bali
faktual pada peristiwa hukum tertentu
cabang Denpasar serta kantor satuan
masyarakat.7
reserse kriminal Kepolisian Resor Kota
Penelitian ini bersifat Deskriftif yaitu
Denpasar. Sedangkan data sekunder
mendeskripsikan
dan
atau
yang dipakai dalam penelitian ini adalah
menggambarkan
pelaksanaan
suatu
data yang bersumber dari data-data
peraturan perundang-undangan untuk
berupa dokumen yang sudah ada dalam
memecahkan permasalahan8. Kemudian
bentuk bahan hukum. Bahan hukum
dijelaskan langkah-langkah pihak bank
primer yang digunakan adalah peraturan
apabila menerima komplain atau laporan
perundang-undangan tentang perbankan
dari
masalah
Bahan hukum sekunder yang digunakan
kehilangan dana pada rekening akibat
antara lain pendapat para pakar hukum
penggunaan kartu ATM. Setelah itu
berkaitan dengan permasalahan yang
dijelaskan tindak lanjut pihak bank
dibahas, buku-buku hukum khususnya
berkaitan dengan pengembalian dana
perbankan dan jurnal-jurnal hukum.
nasabah apabila dari hasil pemeriksaan
Sedangkan bahan hukum tertier yang
ternyata dana nasabah yang hilang bukan
digunakan salah satunya adalah kamus
yang
pembuatan
jurnal
pelaksanaan
terjadi
nasabahnya
dalam
mengenai
hukum. 7
Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 53 8 Program Studi Magister Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, 2009, “Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Penulisan Tesis Ilmu Hukum”, Univ Udayana, Denpasar,h.38.
Bank
Tehnik
Permata
pengumpulan
cabang
data
menggunakan tehnik wawancara lalu dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif analitis.
5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
banking termasuk dalam ruang lingkup
1.
pembinaan bank dalam arti sempit.11
Tanggung jawab bank untuk mengembalikan dana nasabah
Selain
korban kejahatan penggandaan
kepercayaan
kartu ATM.
dimana bank dilandasi atas hubungan
Bank merupakan salah satu bentuk
kepercayaan antara bank dengan nasabah
terdapat
(Fiduciary
Principle),
dan
keuangan yaitu Badan usaha yang
Principle) yaitu kewajiban bank untuk
memiliki kekayaan berupa aset keuangan
merahasiakan semua hal yang berkaitan
(finnancial
dengan keuangan nasabah dan menurut
yang
digunakan
kerahasiaan
asas
lembaga keuangan. Pengertian lembaga
assets)
asas
itu
sebagai modal untuk melakukan usaha
aturan
jasa keuangan, baik penyediaan dana
dirahasiakan.12
untuk membiayai usaha produktif dan kebutuhan
konsumtif,
maupun
jasa
keuangan bukan pembiayaan. 9 Usaha
Perbankan
perbankan
Perbankan
wajib
untuk
berfungsi
utama
sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Indonesia
(Confidential
perbankan
Sedangkan
tujuan
adalah untuk
menunjang
berasaskan demokrasi ekonomi dengan
pelaksanaan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam rangka meningkatkan pemerataan,
serta menggunakan prinsip kehati-hatian
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
(prudent banking principle) yaitu dalam
nasional
menjalankan
kesejahteraan rakyat banyak.
ke
arah
nasional
peningkatan
bank
wajib
(prudent)
untuk
Berkaitan dengan tindak pidana
masyarakat
yang
perbankan, Badan Pembinaan Hukum
dipercayakan pada bank.10 Menururt
Nasional (BPHN), Departemen Hukum
Anwas Nasution, ketentuan prudent
dan HAM memberikan pengertian yang
bersikap melindungi
usahanya,
pembangunan
hati-hati dana
11
9
Abdulkadir Muhammad, 2004, Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Citra Aditya Bhakti, Bandung, h. 8. 10 Rachmadi Usman, 2001, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, h. 18.
Anwar Nasution, Pokok-pokok Pikiran tentang Pembinaan dan Pengawasan Perbankan dalam rangka Pemantapan Kepercayaan kepada Masyarakat terhadap Industri Perbankan, Makalah disampaikan pada Seminar tentang “Pertanggungjawaban Bank terhadap Nasabah”, Departemen Kehakiman, BPHN, Hotel Indonesia, Jakarta, tanggal 24-25 Juni 1997, h. 2 12 Rachmadi Usman, Op.Cit, h. 16-18
6
berbeda untuk Tindak pidana perbankan
timbul akibat suatu kebijaksanaan
dan tindak pidana di bidang perbankan,
atau kegiatan usaha bank.
yaitu :
2. Perlindungan
a. Tindak pidana perbankan
adalah
langsung,
Perlindungan
secara
yaitu langsung
semua perbuatan yang melanggar
terhadap
ketentuan yang diatur dalam Undang-
kemungkinan resiko kerugian yang
Undang
Perbankan,
pidana
yang
sebagai
tindak
timbul dari kegiatan usaha yang
dilakukan
dalam
dilakukan oleh bank.13
bank
berdasarkan
Undang-Undang Perbankan.
semua
teknologi
merupakan sistem
salah
informasi
satu yang
menurut Allen H. Lipis adalah Alat kasir
perbuatan
otomatis yang ditempatkan di dalam
melanggar hukum yang berhubungan
maupun di luar area bank, yang dapat
dengan kegiatan dalam menjalankan
mengeluarkan uang tunai dan dapat
usaha
sebagai
melayani transaksi-transaksi perbankan
sasaran maupun sebagai sarana, atau
yang rutin.14 Kartu ATM adalah kartu
tindak pidana yang bukan hanya
yang bisa dipergunakan untuk penarikan
mencakup
Undang-
secara tunai baik di bank maupun pada
Undang Perbankan saja, namun juga
mesin ATM. Dalam kartu ATM ini
mencakup
umum
terdapat pita magnetic (Magnetic stripe)
lainnya selama berkaitan dengan
biasanya tertulis data pribadi pemegang
lembaga perbankan.
kartu dalam bentuk kode-kode tertentu
bank,
jenis
ATM
digunakan oleh bank. Pengertian ATM
b. Tindak pidana di bidang perbankan adalah
terhadap
atau
kegiatan menjalankan fungsi dan usaha
nasabah
baik
bank
pelanggaran
tindak
Perlidungan
pidana
hukum
terhadap
yang hanya bisa dibaca oleh computer
nasabah dapat dilakukan dalam 2 (dua)
dan dilengkapi dengan mesin pembaca
cara yaitu :
magnetic stripe.15
1. Perlindungan tidak langsung, yaitu perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah terhadap semua resiko
kerugian
yang
mungkin
13
Hermansyah, 2009, Edisi Revisi Hukum Perbankan Indonesia, Kencana, Jakarta, h. 154 14 Noviyanto, 2011, Pengantar teknologi ATM dalam Jurnal Sistem Informasi Perbankan, URL : http:// jurnal.unikom.ac.id, akses tanggal 10 Januari 2013. 15 Ibid.
7
Proses pengungkapan kejahatan
dilakukan penelitian oleh pihak bank,
penggandaan kartu ATM yang terjadi di
memang benar ada transaksi nasabah
wilayah Denpasar awalnya diketahui
yang dilakukan di mesin ATM baik
berdasarkan
nasabah
berupa penarikan tunai maupun transfer
mengadukan
yang berlokasi di Denpasar dan ada juga
tentang berkurangnya simpanan pada
yang berlokasi di Australia dan beberapa
rekeningnya
tempat lainnya di wilayah Indonesia.
laporan
penyimpan
dana
dari
yang
padahal
mereka
tidak
pernah merasa melakukan transaksi
Setelah dilakukan pengecekan data
penarikan uang atau transaksi lain yang
transaksi nasabah dapat diketahui bahwa
membuat berkurangnya saldo rekening
waktu
nasabah tersebut. Hal ini bermula terjadi
penarikan pada mesin ATM berdasarkan
pada nasabah Bank Central Asia (bank
kode WSID (work station identity) yang
BCA). Berdasarkan wawancara dengan
tertera pada mutasi rekening nasabah,
Wani Sabu, kepala biro Halo BCA
dimana WSID ini merupakan identitas
dijelaskan bahwa peristiwa tersebut
yang dimiliki oleh masing-masing unit
diketahui dari komplain yang diterima
mesin ATM dan semua mesin ATM
Bank BCA melalui layanan Halo BCA
memiliki
selama periode bulan Januari 2010 yang
Kemudian
mencapai
rekaman
234
nasabah.
Komplain
dan
tempat
WSID
serta
yang
dilakukan CCTV
jumlah
berbeda. pengecekan
(Close
circuit
nasabah tersebut rata-rata menjelaskan
television) pada mesin ATM yang
bahwa uang mereka yang ada di dalam
menjadi
rekening
tiba-tiba
tersebut dan diketahui bahwa transaksi
merasa
tersebut dilakukan oleh orang-orang
berkurang secara
padahal
nasabah
tidak
tempat
transaksi
melakukan penarikan namun dalam print
mencurigakan
out / rekening koran tercatat bahwa ada
helm atau topi dan berjaket. Selanjutnya
penarikan uang melalui ATM. Karena
dilakukan pengecekan rekaman CCTV
komplain yang dilakukan oleh nasabah
di unit mesin ATM yang ada di seluruh
tersebut
banyak,
Bali dan diketahui bahwa ada beberapa
kemudian pihak Bank BCA melakukan
orang yang melakukan pemasangan
pengecekan
skimmer
bersamaan
terhadap
dan
transaksi para
nasabah yang komplain tersebut. Setelah
dan
dengan
nasabah
kamera
menggunakan
pengintai
di
beberapa mesin ATM milik bank BCA. 8
Dengan ditemukannya fakta-fakta
oleh orang lain tanpa ijin. Berdasarkan
tersebut, kemudian pihak bank BCA
identifikasi
memutuskan
kemudian diketahui beberapa nasabah
untuk
melaporkan
data
nasabah
peristiwa ini kepada pihak Kepolisian
penerima
Resor Kota Denpasar untuk penanganan
memang tidak memiliki hubungan dan
lebih
tidak saling mengenal dengan nasabah
lanjut
agar
dapat
segera
menemukan serta menindak pelakunya.
korban
dana
dari
tersebut,
(pemilik
pelaku
dana).
yang
Setelah
Berdasarkan laporan dari pihak
dilakukan interogasi terhadap nasabah
Bank BCA dan beberapa nasabah
penerima dana tersebut, diketahui bahwa
tersebut, kemudian penyidik Kepolisian
yang mengirimkan uang ke rekening
Resor
melakukan
yang bersangkutan adalah salah satu
penyelidikan dan penyidikan berkaitan
keluarganya yang tidak lain adalah salah
dengan
dana
satu pelaku penggandaan kartu ATM.
nasabah melalui mesin ATM yang
Dari pelaku inilah kemudian dapat
diawali
diketahui sindikat pemalsu kartu ATM
Kota
Denpasar
peristiwa
dengan
mendetail
penarikan
pengecekan
terhadap
data
secara transaksi
yang
terjadi
belakangan
ini
serta
masing-masing nasabah. Berdasarkan
diketahui pula modus operandi yang
wawancara dengan AKP I Made Karsa,
dilakukan oleh para pelaku.
Kanit II Unit Ekonomi Satuan Reserse Kriminal
Kepolisian
Denpasar
dijelaskan
upaya
pengungkapan
Resor
Kota
bahwa,
dalam
penggandaan kartu ATM ini yaitu : Proses
diawali
dengan
pemasangan
ini
skimmer dan kamera di mesin ATM
penyidik bekerjasama dengan pihak
yang tersebar di wilayah Denpasar.
Bank dimana sebelumnya sudah terlebih
Skimmer dipasang dengan menggunakan
dahulu
Bank
double tape pada mulut slot kartu ATM.
Indonesia untuk dapat melihat data
Tujuan pemasangan skimmer ini adalah
nasabah yang dicurigai sebagai rekening
untuk merekam dan mengambil data
milik pelaku ataupun rekening penerima
kartu ATM yang tertera pada pita
dana
magnetic
meminta
yang
peristiwa
Adapun cara pelaku melakukan
persetujuan
ditransfer
oleh
pelaku,
stripe
yaitu
permukaan
mengingat data nasabah merupakan
berwarna hitam pada kartu
ATM.
rahasia nasabah yang tidak bisa dibuka
Sedangkan kamera sengaja dipasangi 9
pelindung berwarna sesuai dengan mesin
alat MCR sehingga secara otomatis data
ATM agar tidak dapat terlihat, kemudian
langsung masuk ke dalam kartu ATM
dipasang di atas keypad agar dapat
tersebut.
melihat nomor PIN yang ditekan oleh
dimasukkan ke dalam amplop dan di
nasabah.
dan
amplop ditulis nomor PIN masing-
kamera tersebut dipasang sekitar lima
masing kartu ATM untuk memudahkan
sampai dengan tujuh jam selanjutnya
penggunaannya.
Pemasangan
skimmer
dilepas dan diambil datanya.
Selanjutnya
kartu
ATM
Setelah proses duplikasi kartu
Setelah data kartu ATM milik
ATM tersebut selesai, kemudian semua
nasabah yang sudah terekam di skimmer
kartu ATM yang sudah jadi dibagikan
diambil,
kepada
kemudian
data
dikirimkan
beberapa
anggota
sindikat,
kepada salah satu sindikat pelaku yang
masing-masing membawa dua puluh
berada di luar negeri yaitu Bulgaria
sampai dengan tiga puluh kartu ATM.
untuk dilakukan pengolahan data dengan
Selanjutnya para pelaku melakukan
cara menyesuaikan antara data yang
pengambilan dana di mesin-mesin ATM
terekam di skimmer dengan data nomor
dengan menggunakan semua kartu ATM
PIN
duplikat tersebut. Setelah semua kartu
yang
terekam
pada
kamera
tersembunyi. Pengolahan data tersebut
dilakukan
penarikan,
para
dilakukan dengan waktu selama sekitar
berkumpul
tiga bulan. Setelah pengolahan data
mengumpulkan uang hasil penarikan
selesai, hasilnya dikirimkan lagi kepada
kartu selanjutnya uang hasil kejahatan
sindikat pelaku ke Indonesia.
tersebut dibagikan kepada semua pelaku.
kembali
pelaku untuk
Dari data yang sudah diterima
Berkaitan dengan perbuatan para
tersebut, kemudian dibaca menggunakan
tersangka tersebut, mereka dapat dijerat
alat bernama Magnetic Card Reader
dengan beberapa pasal jika dilihat dari
(MCR) yaitu alat pembaca data kartu
peran masing-masing tersangka. Pasal
magnetik
dihubungkan
pidana yang dapat disangkakan antara
dengan komputer. Data masing-masing
lain tindak pidana pencurian terhadap
nasabah yang sudah ditata kemudian
para pelaku yang mengambil dana
satu persatu dibuatkan duplikat kartu
nasabah melalui mesin ATM dengan
ATM dengan cara digesek / swipe pada
kartu
yang
sudah
ATM
palsu,
tindak
pidana 10
pemalsuan surat terhadap para tersangka
karena kejahatan penggandaan kartu
yang
atau
ATM atau uang nasabah tersebut hilang
menduplikasi kartu ATM milik nasabah
karena sebab lain terutama disebabkan
yang asli, tindak pidana di bidang
karena kelalaian nasabah.
berperan
Informasi (ITE)
membuat
dan Transaksi
terhadap
Elektronik
melakukan pengecekan data transaksi
melakukan pemasangan skimmer dan
yang dilakukan oleh para nasabah. Dari
kamera pengintai untuk merekam data
data transaksi tersebut menunjukkan apa
elektronik pada kartu ATM nasabah
saja
tanpa
terhadap rekeningnya seperti penyetoran,
serta
pelaku
Proses klarifikasi diawali dengan
yang
ijin
para
dan
mengambil
dan
yang
dilakukan
melalui
oleh
teller,
nasabah
mengolah data nasabah yang sudah
penarikan
terekam pada skimmer tanpa ijin dan
melalui ATM, transfer dana via ATM
tindak pidana pencucian uang terhadap
serta
para pelaku yang menerima, menyimpan
menyebabkan
dan atau mengirimkan dana atau uang
bertambahnya saldo rekening nasabah
hasil kejahatannya kepada orang lain
tersebut. Khusus terhadap nasabah yang
atau di rekening penyimpanan.
mengadukan
transaksi
penarikan
lainnya
yang
berkurang
atau
saldo
rekeningnya
berkurang tanpa melakukan transaksi, Upaya Hukum yang Dilakukan
akan diperiksa transaksi penarikan atau
Oleh Bank Dalam Pengembalian
transfer yang pernah dilakukan oleh
Dana
Korban
nasabah. Rekaman transaksi tersebut
Kejahatan Penggandaan Kartu
akan diklarifikasi kepada nasabah yang
ATM.
bersangkutan
Tidak semua pengaduan nasabah
transaksi yang mana saja yang dianggap
yang melaporkan kehilangan uang dalam
tidak pernah dilakukan oleh nasabah dan
rekeningnya mendapatkan pengembalian
yang mana saja yang diakui oleh
dari pihak bank. Pihak bank akan
nasabah.
2.
Nasabah
untuk
mengetahui
melakukan klarifikasi terlebih dahulu
Dari beberapa transaksi yang tidak
terhadap pengaduan nasabah tersebut,
diakui oleh nasabah tersebut kemudian
apakah pengaduan nasabah itu memang
dilakukan pengecekan detail transaksi.
kehilangan uang dalam rekeningnya
Apabila transaksi dilakukan melalui 11
ATM, akan dilakukan pengecekan pada rekaman CCTV pada mesin
ATM
Namun apabila hasil klarifikasi dan
penyelidikan
ternyata
tidak
tersebut. Dari rekaman tersebut dapat
ditemukan adanya indikasi transaksi
diketahui
melakukan
janggal yang bukan dilakukan oleh
transaksi di mesin ATM menggunakan
nasabah melainkan semata-mata karena
kartu ATM nasabah. Hal ini dapat dilihat
kelalaian nasabah, maka pihak bank
pada kasus penggandaan kartu ATM
tidak akan mengembalikan dana / uang
nasabah Bank BCA di Denpasar. Dari
nasabah
yang
rekaman CCTV pada beberapa mesin
transaksi
tersebut
ATM di wilayah Denpasar dan Badung,
dikehendaki oleh nasabah.
siapa
yang
berkurang
walaupun
sebenarnya
tidak
diketahui bahwa ada seorang laki-laki
Contoh alasan kehilangan dana
melakukan transaksi di mesin ATM
karena kelalaian nasabah antara lain :
dengan menggunakan beberapa kartu
Kartu ATM nasabah tertinggal pada
ATM yang setelah diselidiki kartu ATM
mesin
tersebut adalah kartu ATM dengan
mengambilnya setelah transaksi, kartu
identitas para nasabah yang melakukan
ATM nasabah hilang bersama dengan
pengaduan ke Bank karena dananya
catatan
berkurang. Dari fakta yang ditemukan
nasabah tidak melakukan pemblokiran
tersebut,
dengan segera, nasabah menjadi korban
barulah
pihak
bank
ATM
karena
nomor
nasabah
PINnya
lupa
sedangkan
menyimpulkan bahwa transaksi yang
penipuan
seperti
dilakukan oleh nasabah adalah transaksi
berhadiah,
jual
janggal yang sebenarnya tidak dilakukan
maupun
oleh nasabah melainkan dilakukan oleh
lainnya. Semua contoh kasus tersebut,
orang lain yang patut diduga merupakan
dana / uang nasabah yang hilang tidak
pelaku
pelaku
akan mendapatkan pengembalian dari
Dengan
pihak Bank. Dengan dilaksanakannya
atau
penggandaan kesimpulan selanjutnya
kelompok kartu
tersebut,
ATM. pihak
mengembalikan
bank
prosedur
dana
nasabah
penipuan
beli secara online,
penipuan
dengan
penanganan tersebut
nasabah sesuai dengan jumlah yang
menjamin
berkurang karena perbuatan pelaku.
penyelesaian
undian
pengaduan
diharapkan
terselenggaranya pengaduan
modus
dari
dapat upaya para
nasabah kepada pihak bank secara 12
efektif dalam waktu yang singkat, cepat
Bank
dan
mendukung
Denpasar dan Bank Permata Denpasar,
kesetaraan hubungan antara pihak bank
satu Bank pemerintah yaitu Bank Negara
sebagai pelaku usaha dengan pihak
Indonesia (BNI) Denpasar serta satu
nasabah selaku konsumen dan pengguna
Bank daerah yaitu Bank Pembangunan
jasa perbankan.
Daerah
tepat
serta
dapat
Setiap pengaduan nasabah akan diproses
sampai
diperoleh
Mutiara
(ex
(BPD)
Bank
Bali
Century)
kantor
pusat
Denpasar. Dari kelima bank yang diteliti
hasil
tersebut, diketahui bahwa hanya bank
penyelesaian yang diinginkan nasabah
BCA Denpasar yang nasabahnya banyak
dan pihak bank. Apabila tidak diperoleh
mengalami
titik temu antara pihak bank dengan
penggandaan kartu ATM yaitu sebanyak
nasabah
adanya
234 (dua ratus tiga puluh empat)
sengketa yang biasanya disebabkan oleh
nasabah. Untuk Bank Mutiara (ex Bank
tidak dipenuhinya tuntutan finansial
Century) Denpasar hanya ada satu
Nasabah oleh Bank dalam penyelesaian
nasabah
yang
pengaduan Nasabah, maka terhadap
adanya
dugaan
sengketa tersebut dilakukan mediasi
ATM,
sedangkan
perbankan.
Denpasar
yang menimbulkan
Dengan
adanya
mediasi
atau
sebagai
korban
melaporkan
tentang
penggandaan Bank
menerima
dua
laporan
penggandaan
diperoleh suatu penyelesaian sengketa
nasabahnya. Untuk Bank BNI Denpasar
antara pihak nasabah dengan pihak bank
dan Bank BPD Bali dijelaskan bahwa
secara sederhana, murah dan cepat serta
belum ada nasabahnya yang melaporkan
menjaga agar hak-hak sebagai nasabah
tentang
tetap dapat terjaga dan terpenuhi dengan
penggandaan kartu ATM.
kehilangan
ATM
Permata
perbankan tersebut diharapkan dapat
baik.
kartu
kartu
dananya
dari
karena
Terhadap kelima bank tersebut Untuk dapat mengetahui prosedur
pengembalian
dana
nasabah
yang
juga ditanyakan
mengenai prosedur
pengembalian dana nasabah jika ada
menjadi korban kejahatan penggandaan
nasabahnya
yang
menjadi
korban
kartu ATM, telah dilakukan penelitian di
kejahatan penggandaan kartu ATM.
tiga bank swasta nasional yang ada di
Berdasarkan wawancara dengan bapak
Denpasar yaitu Bank BCA Denpasar,
Ketut Sumarta selaku kepala PSDM 13
Bank BCA cabang Denpasar, diketahui
kemudian
bahwa proses penanganan pengaduan
dilaporkan ke kantor pusat di Jakarta,
234 (dua ratu tiga puluh empat) nasabah
dimana
yang menjadi korban penggandaan kartu
ditemukan
ATM tersebut diserahkan langsung ke
dilakukan oleh nasabah yaitu transaksi
kantor pusat di Jakarta atas permintaan
yang dilakukan di tempat berbeda yang
kantor pusat sedangkan kantor cabang
jaraknya
Denpasar hanya menerima pengaduan
memungkinkan dapat dilakukan dalam
nasabah
Pelaksanaan
rentang waktu yang singkat. Namun
penyelesaian pengaduan para nasabah ini
pihak bank Mutiara (ex Bank Century)
dilaksanakan sepenuhnya oleh kantor
tidak melakukan penyelidikan mendalam
pusat Jakarta mulai dari tahap klarifikasi
terhadap
dan kemudian bekerjasama dengan pihak
mengembalikan dana nasabah tersebut
Kepolisian untuk mengetahui pelaku
dengan beberapa pertimbangan bahwa
penggandaan
kecepatan
Setelah
tersebut.
kartu
dapat
ATM
tersebut.
disimpulkan
hasil
dalam
klarifikasi
proses
transaksi
klarifikasi
janggal
berjauhan
pelaku
tersebut
dan
dan
pelayanan
yang
tidak
langsung
penyelesaian
bahwa
pengaduan nasabah paling penting untuk
pengaduan nasabah yang kehilangan
menjaga kepercayaan nasabah terhadap
dana disebabkan oleh penggandaan kartu
bank, nilai kerugian tidak begitu besar
ATM, langkah Bank BCA selanjutnya
dan untuk nasabah diwajibkan untuk
adalah melakukan pengembalian dana
segera memperbaharui nomor PIN ATM
nasabah yang menjadi korban tersebut
milik nasabah sehingga pemilik ATM
langsung melalui transfer ke masing-
palsu tidak dapat menggunakan lagi
masing rekening milik nasabah.
kartunya.
Berdasarkan wawancara dengan
Sedangkan untuk Bank Permata
Sugiri selaku Kepala cabang di Bank
cabang
Mutiara (ex Bank Century) Denpasar,
keterangan dari Purnama Dewi selaku
untuk pengaduan nasabah Bank Mutiara
customer service di Bank Permata
(ex Bank Century) Denpasar, pihak
Cabang
Bank
proses penyelesaian pengaduan nasabah
Mutiara
langsung pengaduan
(ex
Bank
melakukan dana
nasabah
Century) klarifikasi tersebut,
korban
Denpasar,
Denpasar
berdasarkan
diketahui
penggandaan
kartu
bahwa
ATM
diserahkan langsung ke kantor pusat 14
Jakarta dimana setelah proses klarifikasi
Berdasarkan hasil penelitian pada
dari pihak Bank Permata, nasabah
salah satu bank daerah yang ada di Bali
langsung menerima pengembalian dana
yaitu Bank BPD Bali melalui wawancara
nasabah namun pihak Bank Permata
dengan bapak Cokorda Oka Putra selaku
pusat tidak melakukan penyelidikan
Kepala Divisi Perencanaan Strategis
terhadap
kartu
Bank BPD Bali kantor pusat, dijelaskan
ATM tersebut. Mengenai pertimbangan
bahwa belum ada nasabah Bank BPD
kebijakan yang diambil oleh pihak
Bali yang menjadi korban penggandaan
kantor pusat tersebut, tidak dijelaskan
kartu ATM dan melakukan pengaduan
secara
wawancara
kepada pihak Bank BPD Bali. Selain itu
tersebut karena semua dokumen ada di
dijelaskan bahwa apabila ada nasabah
kantor pusat Jakarta.
Bank BPD Bali yang menjadi korban
pelaku
penggandaan
terperinci
Berdasarkan
dalam
wawancara
penggandaan kartu ATM, maka proses
dengan Suhartono selaku sub branch
pengembalian dana nasabah tersebut
manager (AVP) di Bank BNI cabang
akan tetap disesuaikan dengan peraturan-
Denpasar,
BNI
peraturan ataupun surat edaran yang
menerima
diterbitkan oleh Bank Indonesia dan
pengaduan nasabah yang menjadi korban
kebijakan tersebut tidak berbeda dengan
penggandaan kartu ATM. Berkaitan
yang diterapkan oleh bank-bank lainnya
dengan prosedur pengembalian dana jika
di seluruh Indonesia. Dijelaskan juga
ada nasabah Bank BNI yang menjadi
bahwa dalam penanganan pengaduan
korban kejahatan penggandaan kartu
nasabah bank BPD Bali, pelayanan
ATM, pihak Bank BNI akan menempuh
terhadap
langkah-langkah sebagaimana yang telah
terlaksana dengan cepat, tepat dan
ditetapkan oleh kantor pusat Jakarta dan
transparan untuk mencapai peningkatan
peraturan-peraturan
kepercayaan masayarakat terhadap bank
Denpasar
hasil
dijelaskan belum
bahwa
pernah
yang
diterbitkan
oleh Bank Indonesia. Peraturan yang pada umumnya digunakan antara lain peraturan
mengenai
prosedur
nasabah
diusahakan
dapat
BPD Bali. Proses penyelesaian
pengaduan
nasabah berkaitan dengan kejahatan
penyelesiaan pengaduan nasabah dan
penggandaan
mediasi perbankan.
dilaporkan
kartu ke
Bank
ATM
juga
Indonesia. 15
Berdasarkan keterangan pihak Bank
bentuk Peraturan Bank Indonesia, Surat
BCA Denpasar, Bank Mutiara (ex Bank
Edaran maupun dalam bentuk kebijakan
Century)
lain.
Denpasar,
Bank
Permata
Denpasar dan Bank BNI Denpasar, diketahui
bahwa
setiap
Selain
pelaksanaan
peraturan-
pengaduan
peraturan yang dikeluarkan oleh Bank
nasabah termasuk pengaduan tentang
Indonesia tersebut di atas, bank juga
kejahatan penggandaan kartu ATM,
meningkatkan pengamanan di masing-
proses
masing mesin ATM yang menjadi
penyelesaiannya
dilaporkan
setiap triwulan ke Bank Indonesia
tanggung
melalui kantor pusat di Jakarta karena
pemasangan tutup pelindung keypad atau
keempat bank tersebut memiliki kantor
tombol angka pada mesin ATM agar
pusat di Jakarta dan semua permasalahan
tidak terlihat kode angka yang ditekan
berkaitan
wajib
nasabah pada saat memasukkan kode
diketahui oleh kantor pusat. Sedangkan
PIN, pemasangan alat anti skimmer pada
untuk Bank BPD Bali, setiap pengaduan
lubang
nasabah
mengoptimalkan operasional CCTV di
dengan
akan
nasabah
dilaporkan
ke
Bank
jawab
bank,
pembaca
kartu
ATM,
seluruh
(Bali dan Nusa Tenggara) Denpasar
menempel himbauan kepada nasabah
mengingat kantor pusat Bank BPD Bali
untuk
ada di Denpasar dan masuk wilayah
transaksi di mesin ATM, melaksanakan
kerja Kantor Perwakilan wilayah III
pengecekan secara berkala terhadap
(Bali dan Nusa Tenggara), pelaporan
kondisi mesin dan ruang ATM dan
tersebut juga dilakukan setiap triwulan.
Implementasi teknologi chip sebagai
hasil
wawancara
ATM,
lain
Indonesia Kantor Perwakilan wilayah III
Berdasarkan
mesin
antara
berhati-hati
pengganti
pita
memasang
dalam
magnetik
/
kegiatan
(magnetic
dengan bapak Beston Pandjaitan selaku
stripe) pada kartu ATM beserta sarana
staf depertemen investigasi dan mediasi
pemrosesnya.
perbankan bahwa
Bank Bank
Indoesia Indonesia
diketahui
Bank
wajib
memakai
standar
sudah
teknologi chip yang sudah disepakati
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
oleh industri dan disetujui oleh Bank
menjamin keamanan dana nasabah di
Indonesia dan berlaku bagi semua Kartu
Bank di seluruh Indonesia baik dalam
ATM di Indonesia. Tujuan penggunaan 16
standar teknologi chip pada Kartu ATM
atau
ini
sehingga
adalah
untuk
meningkatkan
karena
kelalaian
kalau
nasabah,
hilangnya
dana
keamanan penggunaan Kartu ATM di
nasabah disebabkan oleh kelalaian
Indonesia. Batas waktu implementasi
nasabah sendiri, maka pihak bank
teknologi chip dan PIN 6 (enam) digit
tidak
ini adalah tanggal 31 Desember 2015.
kerugian yang dialami nasabah.
wajib
mengembalikan
Dengan diberlakukannya teknologi
1.2. Upaya hukum yang dilakukan oleh
chip pada kartu ATM pada tahun 2016
bank dalam pengembalian dana
nanti, diharapkan dapat menekan adanya
nasabah
kejahatan
penggandaan kartu ATM antara
penggandaan
kartu
ATM
sehingga keamanan dana nasabah di
lain:
bank dapat terus terjaga dan dengan
a. Upaya
sendirinya tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank akan terus meningkat.
korban
represif
kejahatan
(penindakan)
dilakukan dengan cara : - Klarifikasi pengaduan nasabah yang kehilangan dana dengan
IV. SIMPULAN DAN SARAN
cara melakukan pengecekan data
1. Simpulan
rekening
Berdasarkan tersebut
di
atas,
pembahasan dapat
diajukan
nasabah
mengetahui
untuk
transaksi-transaksi
yang menyebabkan berkurangnya
kesimpulan sebagai berikut :
saldo rekening nasabah, lalu
1.1 Tanggung jawab bank terhadap
nasabah menyampaikan transaksi
peristiwa kejahatan penggandaan
yang tidak merasa dilakukan
kartu ATM yang menyebabkan
nasabah.
kerugian hilangnya dana nasabah
- Pengecekan transaksi nasabah
adalah pihak bank bertanggung
yang diduga janggal berdasarkan
jawab terhadap pengembalian dana
penyampaian
nasabah yang hilang tersebut dengan
satunya
terlebih dahulu memastikan bahwa
CCTV pada mesin ATM yang
hilangnya dana nasabah memang
penarikan uangnya tidak diakui
benar disebabkan oleh perbuatan
oleh
tersangka penggandaan kartu ATM
pengecekan transaksi ini akan
nasabah,
adalah
nasabah.
salah
pengecekan
Dari
hasil
17
diketahui
dan
disimpulkan
terhadap kondisi mesin dan ruang
apakah transaksi tersebut sah
ATM.
atau transaksi janggal.
- Penerapan teknologi chip sebagai
- Pengembalian dana nasabah yang hilang,
apabila
pengganti
pita
magnetik
sudah
(magnetic stripe) pada kartu
disimpulkan bahwa nasabah tidak
ATM yang efektif berlaku untuk
melakukan
seluruh
transaksi
yang
nasabah
bank
di
tercatat pada rekening nasabah
Indonesia sejak tanggal 1 Januari
tersebut.
2016.
- Pembuatan laporan tindak pidana penggandaan
kartu
ATM
di
Kepolisian untuk dapat dilakukan penyelidikan
dan
penyidikan
terhadap pelaku.
dilakukan dengan cara : tutup
Saran. Setelah
diperoleh
kesimpulan
dari pembahasan atas permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
b. Upaya preventif (pencegahan)
- pemasangan
2.
dikemukakan saran-saran antara lain : 2.1. Agar
pelindung
pemerintah
menerbitkan
peraturan perundang-undangan yang
keypad atau tombol angka pada
mewajibkan
mesin ATM agar tidak terlihat
meningkatkan
kode angka yang ditekan nasabah
ATM yang dimiliki oleh bank dan
pada saat memasukkan kode PIN.
menerapkan
- pemasangan alat anti skimmer
terhadap
pihak
bank
keamanan
mesin
sanksi bank
yang yang
berat tidak
pada lubang pembaca kartu ATM
melaksanakan hal tersebut sehingga
dan mengoptimalkan operasional
dapat
CCTV di seluruh mesin ATM.
perbankan
- memasang / menempel himbauan
melindungi
nasabah
dari
kejahatan
penggandaan kartu ATM.
kepada nasabah untuk berhati-
2.2. Agar Bank Indonesia konsisten
hati dalam kegiatan transaksi di
memberlakukan aturan penggunaan
mesin ATM dan melaksanakan
teknologi chip pada kartu ATM
pengecekan
sebagai
secara
berkala
pengganti
kartu
ATM
dengan pita magnetik mulai tanggal 18
1 Januari 2016 dan memberikan
Kasmir, 2002, dasar-dasar Perbankan,
bantuan kepada bank untuk proses
Rajawali Pers,Jakarta.
pengadaan kartu dan infrastruktur
Muhammad, Abdul Kadir, 2004, Hukum
kartu ATM dengan teknologi chip
dan Penelitian Hukum, Citra Aditya
serta
Bakti Bandung.
tidak
mempersulit
proses
pengembalian dana nasabah korban
_____________________,
2004,
kejahatan penggandaan kartu ATM
Lembaga
dan segera memperbaharui kartu
Pembiayaan, Citra Aditya Bhakti,
ATM dengan teknologi chip untuk
Bandung.
menjaga keamanan dana nasabah di
Keuangan
dan
Nasution, Anwar, 1997, Pokok-pokok
rekening bank.
Pikiran tentang Pembinaan dan
2.3 Agar para nasabah lebih waspada
Pengawasan
Perbankan
dalam
dan berhati-hati dalam melakukan
rangka Pemantapan Kepercayaan
transaksi di mesin ATM serta selalu
kepada
melakukan penggantian nomor PIN
Industri Perbankan, Makalah pada
ATM
Seminar
secara
berkala
untuk
Masyarakat
tentang
meminimalisir kemungkinan resiko
“Pertanggungjawaban
menjadi
terhadap
korban
kejahatan
penggandaan kartu ATM.
terhadap
Nasabah”,
Kehakiman,
Bank Departemen
BPHN,
Hotel
Indonesia, Jakarta, tanggal 24-25 Juni.
DAFTAR PUSTAKA
Program
I. Buku Deputi Gubernur Bank Indonesia, 2011, “Keynote
Speech,
Studi
Magister
Hukum
Program Pasca Sarjana Universitas
Pembobolan
Udayana,
2009,
“Pedoman
Dana Nasabah Bank dan Celah
Penulisan Usulan Penelitian dan
Kriminal Priority Banking”, dalam
Penulisan Tesis Ilmu Hukum”, Univ
Seminar Majalah Warta Ekonomi,
Udayana, Denpasar.
Jakarta, tangal 26 Mei.
Tim
Hermansyah, 2009, Edisi Revisi Hukum Perbankan Jakarta.
Indonesia,
Kencana,
Perundang-Undangan Pengkajian Hukum
Hukum
Bank
dan
Direktorat
Indonesia,
2006,
“Urgensi Cyberlaw di Indonesia 19
Dalam
Rangka
Penanganan
Undang-undang nomor 10 tahun
Cybercrime di Sektor Perbankan”,
1998 tentang perbankan.
dalam Buletin Hukum Perbankan
Undang-undang nomor 8 tahun 1999
Dan Kebanksentralan, Volume 4,
tentang perlindungan konsumen.
No. 2, Bank Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang Nomor No 23 Tahun
Usman, Rachmadi, 2001, Aspek-aspek
1999
jo.
Hukum Perbankan di Indonesia,
Tahun
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Indonesia.
Undang-undang
No.3
2004 Tentang Bank
Undang-undang No. 15 tahun 2002 II. Artikel Internet
sebagaimana telah dirubah dengan
Noviyanto, 2011, pengantar teknologi
Undang-undang No. 25 tahun 2003
ATM dalam Jurnal Sistem Informasi
tentang Tindak Pidana Pencucian
Perbankan,
Uang.
http://
jurnal.unikom.ac.id, akses tanggal
Undang-undang No. 11 tahun 2008
10 Januari 2013.
tentang Informasi dan Transaksi
Rizka, Mahmal, Bank Sebagai Lembaga Keuangan,
URL
Elektronika.
:
www.eprints.undip.ac.id/index.php,
BIODATA PENULIS
diakses tanggal 5 Nopember 2010.
Nama lengkap dengan gelar:
Sambiangga, Keamanan
Roni,
2010,
ATM,
Sistem
URL
:
Komang Juniawan, SH, MH. Alamat rumah:
http://www.total.or.id/info.php?kk
Jl. Gunung Andakasa
=Anjungan%20Tunai%20Mandiri,
Gg.Raflesia No. 26, Denpasar.
diakses tanggal 5 Nopember 2010.
Tempat bekerja: Polresta Denpasar.
III. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Undang-undang nomor 7 tahun 1992
HP 081338555106 Alamat e-mail.
[email protected]
sebagaimana telah dirubah dengan
20