JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI DALAM SENGKETA JUAL BELI ONLINE Aditya Ayu Hakiki, Asri Wijayanti, Rizania Kharisma Sari FH Universitas Muhammadiyah Surabaya Abstract In community disputes often occur online purchase adverse buyers. The purpose of this study was to determine the forms of legal protection and remedies for aggrieved buyers in selling and buying online dispute. This research is normative juridical approach to legislation. Results of the first study is a form of legal protection for the buyer in a dispute over online trading that is the rule of law on the rights and obligations of the seller and the buyer (Article 1473-1519 BW), proof of electronic transactions (Article 5 of Law No. 11 of 2008), right to sue tort (Article 1365 BW) if the aggrieved buyer can file a lawsuit based on their default. Results of the second study are legal remedies which can be done by consumers were harmed in selling and buying online dispute consists of litigation (PN, PT, MA Article 48 of Law No. 8 of 1999 jo. Article 38 of Law No. 11 of 2008) and non-litigation through mediation, conciliation or arbitration (Article 39 of Law No. 11 of 2008). The resulting recommendations are needed socialization of legal protection under the Act ITE. Keywords: seller, buyer, buying and selling online, electronic transactions, Default (toko), pemasaran dapat diseluruh dunia.1
A. Pendahuluan Jual beli online telah dilakukan
Kekurangannya adalah kualitas barang
oleh masyarakat. Perkembangan dunia
tidak sesuai dengan di website, tidak
bisnis kini semakin berkembang pesat
mengetahui lokasi dan identitas penjual,
salah
rentan terjadi penipuan.2
satunya
menggunakan
berbisnis
teknologi
Masyarakat tidak perlu bertemu
online.
secara langsung untuk berbelanja atau
Masyarakat kini sangat senang dan lebih
membeli suatu barang yang dibutuhkan
memilih untuk berbelanja melalui media
akan tetapi tidak jarang juga masyarakat
onlinekarena terdapat kemudahan dalam
mengalami kerugian dalam berbelanja dan
bertransaksi. Terdapat manfaat kelebihan
melakukan
dan kekurangan dari jual beli online.
Transaksi online yang berbasis internet ini
Kelebihannya adalah penjual dan pembeli
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor
melalui
media
kecanggihan
dengan
internet
atau
transaksi
secara
online.
tidak perlu bertemu secara langsung, pemilihan barang bisa dilakukan dimana
1
Waran, Ediko, 2009, Perkembangan Teknologi Komunikasi Online edisi Ke: 3050, Universitas Indonesia, Jakarta. 2 Ibid.
saja, penjual tidak memerlukan tempat jual 119
Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan
penjual ada yang menjadi reseller ada
Transaksi elektronik.
yang menjadi perantara. Reseller adalah
Seperti kasus berikut yakni Wahyu Razbaeni
telah
dirugikan
penyedia stok barang terlebih dahulu untuk
akibat
dijual kembali kepada pembeli. Stok
wanprestasi atas jual beli kamera di salah
barang di dapat dari sebuah produk, dan
satu web toko onlinepada tanggal 27
reseller akan membeli kembali dengan
November 2012.3 Masrini telah dirugikan
jumlah banyak atau grosir agar mendapat
akibat wanprestasi atas jual beli karpet di
harga murah.
salah satu web online pada tanggal 1 Maret
Transaksi online yang dilakukan
2016.4 Calon penumpang pesawat di
melalui suatu media elektronik disebut
bandara
telah
electronic commerce. Para pihaknya tidak
dirugikan akibat wanprestasi atas jual beli
harus bertemu secara langsung atau dapat
tiket pesawat di jasa travel onlinetanggal
tidak
Soekarno-Hatta
yang
5
saling
mengenal
sebelumnya.
24 Desember 2015. Herdien Dwi Andhika
Electronic commerce transaction adalah
telah dirugikan akibat wanprestasi atas
transaksi antara penjual dan pembeli untuk
jual beli kamera di situs onlineterkenal
menyediakan barang, jasa, atau mengambil
pada tanggal 23 September 2015.6
alih hak. Kontrak ini dilakukan dengan
Kedudukan penjual dan pembeli
media elektronik tanpa dihadiri para pihak
dalam penjual dalam jual beli online tidak
yang melakukan transaksi.
berada dalam satu tempat yang sama. Penjual
dalam
beli
online,
untuk menjual produk secara onlinemelalui
sebagai
penjual,
fasilitas internet yang merupakan bisnis
reseller, atau perantara. Diantara semua
paling efektif dewasa ini, tetapi para pihak
penjual pada sistim onlinetidak semuanya
harus benar-benar memahami dan ahli
sebagai asli penjual. Ada yang menjadi asli
dalam menggunakan fasilitas internet.7
kedudukannya
jual
E-Commerce merupakan metode
dapat
Jual beli adalah salah satu bentuk perjanjian jual beli yang diatur dalam
3
http://News.Okezone.Com/Read/2012/11 /30/512/725824/Tergiur-Harga-Murah-MahasiswiTertipu-Toko-Online-Fiktif, diakses 23 Maret 2016 4 Http://Bangka.Tribunnews.com, diakses 23 Maret 2016 5 http://Metro.Sindonews.com, 25 Desember 2016 6 Arjawinangun, Komaruddin Bagja. “Tertipu Belnaja Online, Lapor Polisi Malah Disuruh Ikhlasin”, http://Metro.Sindonews.com, 25 September 2016.
hukum perikatan 1457 - 1540 B.W.. Online adalah bentuk transaksi yang diatur dalam Pasal 1 ayat 2 UU No 11 Tahun 2008
7
Wawan Muhwan Hariri, 2011, Hukum Perikatan, CV. Pustaka Setia, Bandung. Hlm.337.
120 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Tentang Elektronik
Informasi serta
dan
diatur
Transaksi pula
undangan sebagai sentral kajian dan
dalam
regulasi yang bersangkutan dengan isu
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
hukum yang ditangani baik secara vertikal
2012 Tentang Transaksi Elektronik.
maupun horizontal.9
Sengketa jual beli online yang
D. Pembahasan
mengakibatkan kerugian terhadap pembeli
1. Bentuk
adalah satu bentuk pelanggaran terhadap
Perlindungan
Hukum
Bagi
pasal 1457 B.W. dan pasal 4 Undang-
Pembeli dalam Sengketa Jual Beli
Undang Nomor 8 Tahun 1999.
Online Perjanjian jual beli diatur dalam
B. Rumusan Masalah
pasal 1457-1540 B.W.. Menurut pasal
Dari uraian diatas muncul permasalahan
1457
yaitu:
persetujuan yang mengikat pihak penjual
a. Bagaimana bentuk perlindungan hukum
berjanji menyerahkan sesuatu barang /
bagi pembeli dalam sengketa jual beli
benda, dan pihak lain yang bertindak
online?
sebagai pembeli mengikat diri berjanji
jual
beli
adalah
suatu
untuk membayar harga. Menurut Salim
b. Apa upaya hukum bagi pembeli yang dirugikan dalam sengketa jual
B.W.,
H.S perjanjian jual beli adalah suatu
beli
perjanjian yang dibuat antara pihak penjual
online?
dan pihak pembeli.10 Di dalam perjanjian itu pihak penjual berkewajiban untuk
C. Metode Penelitian
menyerahkan objek jual beli kepada
Penelitian ini adalah penelitian
pembeli dan berhak menerima harga dan
hukum normatif dengan menggunakan
pembeli berkewajiban untuk membayar
pendekatan statute approach, atau suatu
harga
pendekatan yang beranjak dari peraturan perundang-undangan
yang
berlaku
dan
tersebut.
di
berhak
menerima
objek
11
Indonesia yang memecahkan isu hukum yang diajukan sesuai dengan hierarkis dan asas-asas
perundang-undangan8,
9
serta
Asri Wjiayanti, 2002, Strategi Penulisan Hukum Normatif, Lubuk Agung, Bandung. Hlm. 71. 10 Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak Teori Dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta. Hlm. 49. 11 Ibid.
didasarkan pada peraturan perundang8
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian hukum, Kencana Prenada Group, Jakarta. Hlm. 136-137.
121 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Di dalam perjanjian jual beli terdapat
berlaku untuk masing-masing barang
beberapa asas yang mendasari perjanjian
tersebut yaitu :
jual beli yaitu :
- Benda bergerak
1. Asas kebebasan berkontrak
- Benda tidak bergerak
2. Asas konsensualisme
- Penyerahan benda tak bertubuh
3. Asas mengikatnya suatu perjanjian
b. Menanggung kenikmatan tenteram atas
4. Asas itikad baik
barang tersebut dan menanggung cacat
5. Asas kepribadian
tersembunyi. Pasal 30 sampai dengan
Di
dalam
perjanjian
ada
pula
Pasal 52 United Nations Convention on
beberapa syarat yang harus dipenuhi
Contract for the International Sale of
sebelum melakukan perjanjian, yaitu :
Goods mengatur tentang kewajiban pokok dari penjual yaitu sebagai berikut
1.
Sepakat
2.
Cakap
3.
Kausa yang halal
4.
Suatu hal tertentu
: - Menyerahkan barang - Menyerahterimakan dokumen - Memindahkan hak milik12
Terdapat pula hak dan kewajiban bagi
penjual
dan
pembeli
2) Hak dan Kewajiban Pembeli
dalam
Hak dari pembeli adalah menerima
melakukan perjanjian jual beli, yaitu :
barang yang telah dibelinya, baik secara nyata maupun secara yuridis. Kewajiban
1) Hak dan Kewajiban Penjual
pembeli untuk membayar harga barang
Hak dari Penjual menerima harga barang
adalah termasuk
yang telah dijualnya dari pihak pembeli
tindakan pemenuhan
prestasi dalam perjanjian jual beli yang
sesuai dengan kesepakatan harga antara
telah dibuat oleh para pihak ditempat
kedua belah pihak. Sedangkan kewajiban
pembayaran yang telah disepakati kedua
Penjual adalah :
belah pihak. Kewajiban pihak pembeli
a. Menyerahkan hak milik atas barang
adalah : 13
yang diperjualbelikan. Di dalam B.W.
a. Membayar harga yang dibelinya sesuai
mengenal tiga jenis benda yaitu benda
dengan janji yang telah dibuat
bergerak, benda tidak bergerak dan benda tidak bertubuh maka penyerahan
12
Salim H.S.,Hukum Kontrak Teori Dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakrta, 2003, Hlm. 56. 13 Ibid. Hlm. 57.
hak miliknya juga ada tiga macam yang 122
Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
b. Memikul biaya yang telah ditimbulkan
namun dengan melihat ketentuan Pasal
dalam jual beli, misalnya ongkos kirim.
1320 B.W.
2. Transaksi Elektronik E-commerce
UU ITE tidak mengatur mengenai atau
transaksi
kriteria barang yang boleh diperdagangkan
elektronik telah diatur dalam Undang-
dalam transaksi e-commerce, namun UU
Undang
ITE
Republik Indonesia Nomor 11
mewajibkan
penjual
untuk
tahun 2008, selanjutnya disebut dengan
menyediakan informasi yang lengkap dan
UU ITE yang mendefinisikan e-commerce
benar berkaitan dengan produk yang
sebagai transaski elektronik adalah sebuah
ditawarkan
perbuatan hukum yang dilakukan dengan
melarang penyebaran berita bohong dan
menggunakan
menyesatkan
komputer
komputer,
dan/atau
media
jaringan elektronik
kerugian
lainnya (Pasal 1 ayat 2 UU ITE).14
(Pasal
9
UU
yang
pembeli
ITE)
dan
mengakibatkan dalam
transaksi
elektronik (Pasal 28 ayat (1) UU ITE).
Di dalam UU ITE terdapat pula
Dalam
UU
ITE,
dokumen
asas-asas hukum informasi dan transaksi
elektronik bisa dijadikan sebagai alat bukti
elektronik, diatur dalam Pasal 3 UU
apabila terjadi sengketa antara kedua belah
Nomor 18 Tahun 2008 tentang ITE, yang
pihak yang telah mengikatkan diri melalui
meliputi asas kepastian hukum, manfaat,
transaksi elektronik. Pada Pasal 5 diarur
kehati-hatian, itikad baik, dan kebebasan
tentang informasi elektronik dan dokumen
memilih teknologi atau netral teknologi.
elektronik, yang berbunyi :
Yang menjadi obyek e-commerce
1. Informasi elektronik dan/ atau dokumen
adalah barang atau jasa yang diperjual
elektronik dan/atau hasil cetakannya
belikan oleh penjualkepada setiap orang
merupakan alat bukti hukum yang sah.
yang membeli barang dan jasa melalui e-
2. Infromasi elektronik dan/atau dokumen
commerce. Namun tidak semua barang
elektronik dan atau hasil cetakannya
atau jasa dapat diperjualbelikan dalam e-
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
commerce. UU ITE dan UUPK tidak
UU ITE merupakan perluasan dari alat
mengatur mengenai syarat-syarat barang
bukti yang sah sesuai dengan hukum
atau
acar yang berlaku di Indonesia.
jasa
yang
diperjualbelikan
diperbolehkan dalam
untuk
e-commerce,
3. Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
dinyatakan
sah
apabila
14
Siswanto Sunarso, 2009, Hukum Informasi Dan Transaksi Elektronik, Rineka Cipta, Jakarta. Hlm. 57.
menggunakan system elektronik sesuai 123 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dengan ketentuan yang diatur dalam
dilakukan secara elektronik dan sesuai
undang-undang ini.
dengan Pasal 1 angka 17 UU Undang-
4. Ketentuan
informasi
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
dokumen
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
elektronik sebagaimana dimaksud pada
disebut sebagai kontrak elektronik yakni
ayat (1) tidak berlaku untuk :
perjanjian yang dimuat dalam dokumen
a. Surat yang menurut undang-undang
elektronik atau media elektronik lainnya.
harus dibuat dalam bentuk tertulis;
Perjanjian E-commerce dikenal dua pelaku
dan
yaitu
elektronik
mengenai dan/
atau
b. Surat berserta dokumennya yang menurut
undang-undang
merchant/penjualyang
penjualan
harus
dan
melakukan
buyer/costumer/pembeli
yang berperan sebagai pembeli.
dibuat dalam bentuk akta notariil
Proses transaksi yang biasanya
atau akta yang dibuat oleh pejabat
dilakukan antara penjual onlines hop dan
pembuat akta.
15
pembeli adalah sebagai berikut :
Selain ketentuan yang diuraikan
1. Transfer Antar Bank
oleh pasal diatas, terdapat ketentuan lain
Jenis transaksi ini memudahkan
yang diatur dalam pasal 6 UU ITE dan
proses konfirmasi karena dana bisa dengan
pasal 7 UU ITE bahwa suatu informasi
cepat di cek oleh penjual setelah menerima
elektronik dan/atau dokumen elektronik
bukti transfer.
dapat digunakan sebagai alasan timbulnya
2. COD (Cash on delivery)
suatu hak.16
Pada sistem transaksi macam ini
3. Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik
adalah transaski yang mempertemukan
Transaksi online adalah transaksi
antara penjual dan pembeli.
yang dilakukan penjual dan pembeli
3.
secara online melalui media internet dan
Rekening Bersama Cara pembayaran ini sedikit berbeda
tidak membutuhkan kehadiran para pihak.
dengan
proses
pembayaran
melalui
Pada transaksi jual beli melalui internet,
transfer bank. Jika dalam transfer bank,
para pihak terkait di dalamnya melakukan
pihak ketiga nya adalah bank, sedangkan
hubungan hukum yang dituangkan dalam
dengan sistem Rekber yang menjadi pihak
bentuk perjanjian atau kontrak yang
ketiga adalah lembaga pembayaran yang telah dipercaya baik oleh pihak penjual
15 16
Ibid. Hlm. 48. Ibid, Hal.51.
124 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
online,
tidak bertanggung jawab karena
tokopedia, bukalapak, facebook, instagram dll sebab pada hanya sebagai media dalam menjalankan usaha yang dilakukan oleh penjual. Apabila para pihak menggunakan transaksi melalui rekening bersama akan menimbulkan
hubungan
hukum
bagi
penjual (seller) dengan pembeli (buyer), penjual (seller) dengan rekening bersama, dan pembeli (buyer) dengan rekening maupun pembeli.17 Skema proses transaksi
bersama. Ketikan penjual dan pembeli
menggunakan rekening bersama :18
sepakat untuk menggunakan jasa rekening
4. Hubungan Hukum antara Penjual dan
bersama,
Pembeli
maka
pihak
jasa
rekening
bersama berhak mendapatkan biaya (fee)
Transaksi yang dilakukan dalam
atas jasa yang mereka berikan kepada
forum jual beli online akan menimbulkan
pengguna jasa rekening bersama. biaya
hubungan
hukum
(fee) ditanggung berdasarkan kesepakatan
setidaknya
tiga
yang
pihak
melibatkan
yaitu
pembeli
antara penjual dan pembeli, akan tetapi
(buyer), penjual (seller), dan situs online
pada umumnya yang menanggung biaya
(facebook, instagram, kaskus dll) . Namun
(fee)
dari ketiga pihak tersebut, pihak-pihak
pembeli.
yang terlibat secara langsung adalah
5. Permasalahan yang timbul dalam jual
pembeli (buyer), penjual (seller). Situs
jasa
rekening
bersama
adalah
beli melalui online
belanja online sendiri tidak terlibat secara
a. Keabsahan Perjanjian dalam transaksi
langsung dalam transaksi yang dilakukan
jual beli elektronik
antara pembeli dan penjual oleh sebab itu
Di dalam Pasal 1320 B.W. adanya 4
segala akibat yang timbul dari transaksi
syarat sahnya suatu perjanjian yaitu : kesepakatan antara kedua belah pihak
17
Rekber (2012), Wadah Diskusi Pengetahuan Tentang Rekening Bersama http://www.google.com, Diakses Pada Tanggal 3 July 2016 18 http://www.aditya-web.com (Ilustrasi Rekening Bersama)
untuk mengikatkan diri, kecakapan untuk membuat perjanjian, obyek tertentu dan suatu sebab yang halal. 125 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
E –commerce merupakan metode dagang
modern
yang
dapat kemungkinan seperti pihak yang
tidak
melakukan transaksi mungkin saja pihak
mempertemukan penjual dan pembeli,
yang secara hukum tidak diperkenankan
maka untuk terjadinya suatu kesepakatan
melakukan tindakan hukum.
sulit untuk diketahui dengan jelas kapan
d. Wanprestasi
kesepakatan antara kedua belah pihak itu
Bentuk-bentuk
terjadi.
dari
pada
wanprestasi yang dilakukan oleh penjual
Selain
itu
mengenai
kecakapan
antara lain:
kedua belah pihak juga dipertanyakan
- Tidak Melakukan Apa yang Telah
karena antara penjual dan pembeli tidak
Disanggupi
bertemu secara langsung maka tidak dapat
Dalam penelitian ini, peneliti sering
diketahui dengan jelas kedua belah pihak
kali menemukan atau bahkan mengalami
tersebut cakap atau tidak menurut Undang-
itikad yang tidak baik dari penjual
Undang.
onlineshop.
Mengenai suatu sebab yang halal juga
menjadi
permasalahan
mengabaikan
dalam
Penjual
seringkali
kewajibannya
sebagai
penjual sehingga merugikan pembeli.
transaksi jual beli melalui internet. Sebab
Setelah melakukan transaksi yang
yang halal dalam Undang-Undang adalah
telah disepakati para pihak dan penjual
tidak melanggar kesusilaan dan ketertiban
sudah
umum.
menghilang dan susah untuk dihubungi
b. Keamanan dalam bertransaksi
kembali sedangkan pembeli tidak puas
Masalah
keamanan
yang
menerima
dengan
barang
haknya,
sudah
penjual
dijanjian
oleh
dipermasalahkan dalam aspek ini adalah
penjual karena barang tidak sesuai dengan
masalah keabsahan pelaku transaksi dan
yang diperjanjikan sebelum melakukan
masalah keaslian pesan agar bisa dijadikan
transaksi.
barang bukti.19
- Melaksanakan Apa Yang Dijanjikan
c. Keberadaan penjual dan oembeli yang
Tetapi Terlambat
tidak jelas
Bentuk
kerugian
seperti
ini
Mengingat adanya transaksi yang
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
dilakukan dalam dunia maya, sehingga
bentuk kerugian pada huruf “a”. Jika barang yang dipesan datang terlambat,
19
Abdul Halim Barkatullah, et.al, 2005, Bisnis E-Commerce Studi Sistem Keamanan Dan Hukum Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
tetapi tetap dapat dipergunakan, hal ini 126 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
dapat digolongkan sebagai prestasi yang
mengajukan gugatan ke pengadilan sesuai
terlambat.
dengan aturan Pasal 38 ayat 1 UU ITE
Sebaliknya, jika prestasinya tidak dapat
digunakan
lagi,
sedangkan jalur non litigsi atau ADR,
digolongkan
pembeli dapat menyelesaikan sengketa
sebagai tidak melaksanakan apa yang
diluar
telah diperjanjikan.
mediasi, konsiliasi, negoisasi atau arbitrase
6. Upaya Hukum Bagi Pembeli Dalam
yang diatur dalam pasal 39 ayat 2 UU ITE.
Sengketa Jual Beli Online
pengadilan yaitu dengan proses
Berikut adalah tabel penyelesaian sengketa antara jalur litigasi dan non litigasi:
Upaya hukum yang dapat ditempuh bagi pembeli dalam sengketa jual beli online adalah melalui dua jalur yaitu jalur litigasi dan jalur non litigasi. Jalur Litigasi atau melalui proses pengadilan, pembeli atau
pihak
yang
dirugikan
dapat
Tabel 1. Penyelesaian Sengketa Bagi Pembeli Jual Beli Online Keterangan
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrase
Proses
Non formal
Non formal
Non formal
Jangka Waktu
Cepat
Cepat
Cepat
Sifat
Mediator dan para
Konsiliator dan para
Arbiter dan para pihak bersengketa
pihak bersengketa
pihak bersengketa
Ditanggung
Ditanggung bersama
-
Ditentukan oleh arbiter
bersama atau
atau kesepakatan para
-
Biaya dihitung berdasarkan nilai
kesepakatan para
pihak
Biaya
perkara (Pasal 36 Prosedur Arbitrase
pihak Putusan
BANI)
Tidak mengikat
Tidak mengikat (apabila
-
Final
(apabila gagal
gagal mencapai
-
Mempunyai kekuatan hukum tetap
mencapai
kesepakatan, para pihak
-
Mengikat para pihak
kesepakatan, para
dapat menempuh upaya
pihak dapat
gugatan di pengadilan
menempuh upaya
atau arbitrase
gugatan di pengadilan atau arbitrase
127 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Pengambil
Para pihak dengan
Para pihak dengan
Keputusan
fasilitas mediator
fasilitas konsiliator
Arbiter
Penerbit Pustaka Pelajar, Celeban Timur Yogyakarta.
D. Penutup Bentuk
perlindungan
hukum
Abdul Halim Barkatullah, et.al, 2005,
terhadap pembeli dalam sengketa jual beli
Bisnis E-Commerce Studi sistem
onlinediatur dalam B.W. jo UU No 11
keamanan dan hukum di Indonesia,
Tahun 2008 jo. PP No 82 Tahun 2012 jo.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
B.W.. UU No 8 Tahun 1999 mengatur
Agus Yudha Hernoko, 2010,
tentang wanprestasi (Pasal 1243 B.W.) UU
Perjanjian
No 11 Tahun 2008 mengatur tentang
k-1, Kencana, Jakarta.
(Pasal 5 UU ITE). PP No 82 Tahun 2012 tentang
sahnya
Ahmadi Miru, 2007, Hukum Kontrak dan
kontrak
Perancangan
elektronik (Pasal 47 PP No 82 Tahun
Media, Jakrta.
onlineterdiri atas litigasi dan non litigasi.
mengajukan
gugatan
litigasi ke
Raja
Konsumen Suatu Pengantar, Diadit
yang dirugikan dalam sengketa jual beli
secara
PT
Az Nasution, 2001, Hukum Perlindungan
Upaya hukum terhadap pembeli
hukum
Kontrak,
Grafindo Persada, Jakarta.
2012).
Upaya
Proporsionalitas
Dalam Kontrak Komersial, cetakan
dokumen elektronik sebagai alat bukti
mengatur
Asas
Hukum
C.S.T. Kansil, 2000, Hukum Tata Negara
adalah
Republik
Pengadilan
Indonesia,
PT
Rineka
Perbandingan
Hukum
Cipta, Jakarta.
Negeri, banding ke Pengadilan Tinggi,
--------,
kasasi ke Mahkamah Agung dan Upaya
2010,
Administrasi Negara, Rineka Cipta,
hukum peninjauan kembali ke Mahkamah
Jakarta.
Agung (Pasal 38 UU ITE)). Upaya hukum non litigasi terdiri atas Mediasi, Konsiliasi,
Celine Tri Siwi Kristiyantu, 2008, Hukum
dan Arbitrase (Pasal 39 UU ITE)
Perlindungan Konsumen (cet. ke-1),
Daftar Pustaka
Sinar Grafika, Jakarta.
Buku Abdul Aziz Hakim, 2011, Negara Hukum dan
Demokrasi
Di
Kurniawan, 2011,
Indonesia,
Hukum Perlindungan
Konsumen, UB Press, Malang. 128 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Salim H.S, 2003, Hukum Kontrak Teori Lia Sautunninda, 2008, Jual Beli melalui Internet
(E-Commerce)
dan Teknik Penyusunan Kontrak,
kajian
Sinar Grafika, Jakarta.
menurut buku III KUH Perdata dan Undang-Undang Elektronik,
informasi
Fakultas
Universitas
Syiah
dan
......., 2003, Hukum Kontrak Teori dan
Hukum
Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar
Kuala,
Kuala
Grafika, Jakarta.
Lumpur. Setiono, 2004, Rule of Law (Supremasi M. Arsyad Sanusi, 2005, Hukum Dan
Hukum), Magister Ilmu Hukum
Teknologi Informasi (cet. ke-3), Tim
Program Pascasarjana Universitas
Kemas Buku, Jakarta.
Sebelas Maret, Surakarta.
Marzuki Peter Mahmud, 2011, Penelitian
Shidarta,
Hukum (cet. ke-7), Prenadamedia,
2000,
Hukum
Perlindungan
Konsumen, Grasindo, Jakarta.
Jakarta. Muladi, 2005, Hak Asasi Manusia –
Siswanto
Sunarso,
2009,
Hukum
Hakekat, Konsep, & Implikasinya
Informasi Dan Transaksi Elektronik,
dalam
Rineka Cipta, Jakarta.
Perspektif
Hukum
dan
Masyarakat, Cetakan k-1, Refika Aditama, Bandung.
Suyud Margono, 2004, ADR & ARBITRASE Proses Pelembagaan
Rachmadi
Usman,
Penyelesaian
2003,
Sengketa
Pilihan Di
dan Aspek Hukum (cet ke-2), Ghalia
Luar
Indonesia, Bogor.
Pengadilan, PT Citra Aditya Bhakti, Bandung.
Waran,
Ediko,
2009,
Perkembangan
Teknologi Komunikasi Online, Edisi Radito Resa, 2014, Transaksi
Aspek Hukum
Elektronik
Ke: 3050, Universitas Indonesia,
Perikatan,
Jakarta.
Pembuktian, Penyelesaian Sengketa,
Wawan Muhwan Hariri, 2011, Hukum
(Cet. ke-1), Graha Ilmu, Jogjakarta.
Perikatan,
CV.
Pustaka
Setia,
Bandung. 129 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380
JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Daftar Perundang-Undangan
http://bangka.tribunnews.com, tanggal 23 Maret 2016
Burgerlijk Wetboek (B.W.) Undang-Undang
Republik
http://metro.sindonews.com,
Indonesia
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
(LNRI
“Puluhan
Bandara
Soetta
Penumpang Tertipu
Travel
Desember 2015, diakses tanggal 23
Tahun 1999 Nomor 3821)
Maret 2016
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
http://metro.sindonews.com,
Tentang Arbitrase dan Alternatif
Arjawinangun, Komaruddin Bagja.
Penyelesaian Sengketa (LNRI Tahun
“Tertipu Belnaja Online, Lapor
1999 Nomor 138, TLNRI Nomor
Polisi Malah Disuruh Ikhlasin”,
Tahun 1999 3872) Republik
Deny.
Irawan,
Online”, metro.sindonews.com, 25
Tahun 1999 Nomor 42, TLNRI
Undang-Undang
diakses
metro.sindonews.com, 25 September
Indonesia
2015, diakses tanggal 23 Maret 2016
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Soemali, Hubungan Antara Konsumen dan
Informasi dan Transaksi Elektronik
Produsen, <www.soemali.dosen.nar
(LNRI Tahun 2008 Nomor 58,
otama.ac.id>, diakses pada 10 April
TLNRI Tahun 2008 Nomor 4843)
2016
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
Kamus
2012 Tentang Transaksi Elektronik
Henry Campbell Black, Black’s Law
(LNRI Tahun 2012 Nomor 189,
Dicitionary, West Group, St. Paul,
TLNRI Nomor 5348)
1999
Website http://news.okezone.com/read/2012/11/30/ 512/725824/tergiur-harga-murahmahasiswi-tertipu-toko-online-fiktif, diakses tanggl 23 Maret 2016
130 Volume 1 No.1 April 2017 ISSN Cetak: 2579-9983 E-ISSN: 2579-6380