10/12/2010
MATRIX MATRIX PERKIRAAN BIAYA KECELAKAAN
TL5181 SMK3
Biaya kecelakaan Terdiri dari : • Biaya langsung, dan langsung dan • Biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah : • Biaya kompensasi dan santunan, • Biaya pertolongan pertama, pertama • Biaya pengobatan/operasi dan perawatan, dan • Biaya pengangkutan. TL5181 SMK3
1
10/12/2010
Biaya tidak langsung adalah biaya tersembunyi yang merupakan biaya konsekuensi karena adanya kecelakaan. Yang termasuk g ke dalam biaya y tidak langsung g g adalah : • Biaya proses penurunan produksi karena terganggunya proses produksi akibat terjadinya kecelakaan, • Biaya kehilangan upah (Man‐Hours) karena pekerja yang terkena kecelakaan tidak dapat bekerja, ataupun akibat pekerja lain yang tidak bekerja karena menolomh pada saat terjadi kecelakaan, kecelakaan • Biaya (Man‐Hours) untuk melakukan training kepada pekerja pengganti atau kerja lembur, dan • Biaya perbaikan kerusakan material dan peralatan. TL5181 SMK3
TL5181 SMK3
2
10/12/2010
TL5181 SMK3
• Biaya langsung biasanya sudah dimasukkan ke dalam biaya yang ditangani melalui asuransi; sedangkan biaya tidak langsung tidak masuk dalam cakupan biaya klaim asuransi. Ratio Biaya Tidak Langsung terhadap Biaya Langsung : • Besarnya tidak selalu sama dan tergantung jenis industri/perusahaan. • Di luar negeri, biasanya biaya tidak langsung ini perbandingannya 2‐13 kali lebih besar daripada biaya langsung. Persoalan : bagaimana memperkirakan besar biaya kecelakaan? TL5181 SMK3
3
10/12/2010
METODE ROBINSON Sifat Matrix Robinson g p menjawab j persoalan harus: p Metode yyang dapat 1. Efektif: Biaya kecelakaaan harus dimasukkan dalam laporan biaya 2. Memperhitungkan biaya tidak langsung yang tidak diasuransikan 3. Harus mempunyai feedback yang dapat dimasukkan setiap saat. Agar dapat diterima dan diterapkan pada proyek, maka metode harus: 1. Murah, baik dari segi pengembangan metode, implementasi dan p y operasionalnya. 2. Sederhana, untuk dimengerti, diterapkan dan digunakan. 3. Fleksibel dan mudah diadaptasikan terhadap berbagai perubahan kondisi perusahaan. 4. Harus menyeluruh yang dapat menyelesaikan berbagai kecelakaan kerja yang terjadi. TL5181 SMK3
Prinsip Matrix Robinson Robinson (1979) melakukan pengolahan data terhadap ribuan data data kecelakaan kecelakaan kerja yang yang terjadi pada industri konstruksi. Pendekatan kecelakaan kerja dengan 3 klasifikasi variable, yaitu : • Bagian badan yang terluka (kepala, leher, lengan, d sebagainya); dan b i ) • Sifat jejas (patah tulang, amputasi, luka sayat, dan sebagainya); • Ada tidaknya kehilangan hari kerja. TL5181 SMK3
4
10/12/2010
• Konsepnya adalah pendekatan statistik menggunakan biaya kecelakaan langsung dari kecelakaan‐kecelakaan yang telah terjadi selama 3 tahun lebih. • Biaya (dibuat konstan) diatur sehingga inflasi dapat dimasukkan diperlukan nilai harga satuan kota pada tahun tertentu. • Ketiga variable di atas digambarkan dalam suatu matrix (satu data kecelakaan menempati satu sel pada matrix). • Data dari berbagai macam kategori diolah sehingga menghasilkan h ilk biaya bi rata‐rata untukk berbagai b b i jejas j j kecelakaan – bagian tubuh. • Untuk mendapatkan konsep yang lebih independen, maka isi sel dapat dibuat/diisi dengan perkiraan ahli asuransi dan kemudian dibandingkan. TL5181 SMK3
Keuntungan : dengan hanya mengetahui : • Sifat‐sifat Sifat sifat jejas • Bagian badan yang terluka, dan • Kehilangan atau tidak kehilangan hari kerja. Perusahaan dapat menghitung biaya total luka‐luka akibat kecelakaan kerja Menggunakan matrix tersebut, perkiraan biaya kecelakaan didapatkan dengan lebih singkat. TL5181 SMK3
5
10/12/2010
Langkah‐langkah Membuat Matrix Robinson A. Mengumpulkan data dari jenis‐jenis kecelakaan kerja yang terjadi pada kurun waktu lebih dari 3 tahun, berupa 3 tahun berupa : • Sifat jejas • Bagian badan yang terkena • Biaya langsung : ‐ biaya P3K ‐ biaya pengobatan/perawatan ‐ biaya pengangkutan ‐ gaji pegawai yang sakit ‐ besar santunan TL5181 SMK3
• Biaya tidak langsung : ‐ kehilangan jam kerja pekerja lain yang tidak terluka (ikut melihat)
‐ kehilangan jam kerja pekerja lain yang tidak terluka (ikut menolong)
‐ kehilangan jam kerja bagi pengawas ‐ biaya lembur untuk menaikkan produksi ‐ biaya memperbaiki/mengganti peralatan ‐ biaya lain : menyewa pegawai, menyewa alat, pelatihan pegawai baru.
TL5181 SMK3
6
10/12/2010
B. Pengolahan Data 1. Besar biaya yang didapat distandard‐kan : Rp sekarang Rp Konstan = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ X 100 Index harga • IH = Index Harga untuk tahun sekarang terhadap tahun dasar • Contoh : Index Harga Kota Bandung (Tahun 1979 sebagai Dasar = 100) Tahun
Index Harga
1981
198,19
1982
199,95
1983
212,52
1984
217.53 TL5181 SMK3
• Bila diperoleh biaya kecelakaan : Rp 11.935,00 pada d tahun t h 1981 (dari 1981 (d i data) maka, d t ) k nilai rupiah pada tahun dasar : =
11.935 X 100 6.022,00 198,19
TL5181 SMK3
7
10/12/2010
2. Data dibuat dalam bentuk tabel Nomor
Matrix
81002 82031
(16,6,1)
Biaya Langsung Rp
Biaya Tidak Langsung Rp
(8 5 2) (8,5,2)
Rp
Rp
Catatan : 81002 : Kecelakaan kerja pada tahun 81 nomor urut kedua (16,6,1) : 16 : Pergelangan tangan : 6 : Jejas dalam : 1 : Kehilangan 1 Kehilangan jam kerja jam kerja (8,5,2) : 8 : Jari‐jari kanan : 5 : Luka bakar : 2 : Tidak adakehilangan jam kerja
TL5181 SMK3
3.
4. 5. 6.
4. 8.
Biaya langsung kemudiandiklasifikasikan ke dalam matrix dengan dasar : ‐ bagian tubuh yang terkena kecelakaan atau luka (isi dari baris‐baris pada matrix) ‐ jenis jejas yang terjadi (isi dari kolom‐kolom pada matrix) ‐ ada tidaknya kehilangan hari kerja Menempatkan 3 variabel di atas pada sel yang berhubungan di skejul matrix yang ada. Biaya langsung tersebut ditempatkan pada skejul dan dihitung harga rata‐rata tiap selnya. Ini merupakan biaya langsung yang diperoleh. Untuk biaya idak langsung, maka dikalikan dengan suatu faktor rasio biaya tidak langsung terhadap biaya langsung. (Faktor ini untuk Indonesia masih Indonesia masih harus dicari dengan tepat. Di tepat Di Amerika Serikat biasa dikalikan dengan 3 ~ tergantung jenis industrinya). Biaya total adalah : Biaya Total = Biaya Langsung + (Biaya Langsung x Faktor) Terakhir biaya total ini dikonversikan ke dalam jam kerja sehingga matrix dapat digunakan secara universal. TL5181 SMK3
8
10/12/2010
Accident Cost Schedule, Dollars – versi Amerika Serikat Injury Type
Amputation
Strain Sprain Fracture Crush, Mash Smash
Cut Puncture Burn Laceration
Head, Face Eye (s)
NA 1 – 45.000
NA NA
250 250
3.000 3.000
325 200
7.500 5.000
250 300
1.000 1.000
350 300
6.000 5.000
Neck
2 – 245.000 NA
350
7.000
1.500 8.000
250
3.000
325
5.000
250
2.000
300
7.000
and Shoulder A (s) Arm ( )
1 – 190.000 190 000
350
4 000 4.000
1 000 6.000 1.000 6 000
250
3 000 3.000
250
5 000 5.000
300
3 000 3.000
250
6 000 6.000
and Elbow (s) Wrist (s)
2 – 250.000 1 – 52.000
275
2.500
700
9.000
250
3.000
325
5.000
250
4.000
350
8.000
and Hand Thumb (s)
2 – 250.000 8.000 ea. Up to 275 37.000
2.500
350
5.000
250
3.000
200
5.000
200
3.000
200
5.000
Body Part
700 NA
8.000
Bruise Abrasion Other
and Finger (s) Back Chest and Lower Trunk
NA NA
2.000 10.000 450 4.000
NA 100.000 NA
250 250
3.000 8.000
325 325
7.500 5.000
320 250
5.000 3.000
350 10.000 250 9.000
Ribs Hip Leg (s) and Knees
NA NA 1 – 89.000
350 NA 375
1.000 3.500 4.000
450 450 500
4.000 12.000 15.000
NA 250 250
3.000 3.000
325 325 325
5.000 5.000 5.000
350 350 250
3.000 5.000 3.000
300 450 300
9.000 4.000 8.000
Foot (feet) Ankle (s)
2 – 280.000 1 – 44.000
300
2.500
450
9.000
250
2.500
300
3.000
280
1.000
350
2.000
2 – 90.000 7.000 ea. Up to 300 40.000
1.500
200
2.500
250
3.000
325
2.000
200
1.000
220
2.000
200
8.000
Toe (s) Hernea Rupture Heart Attack Hearing Loss Death
TL5181 SMK3
Accident Cost Schedule, Labor Hours – versi Amerika Serikat
Head, Face Eye (s)
Amputation
Strain Sprain Fracture Crush, Mash Smash
Cut Puncture Burn Laceration
Bruise Abrasion Other
NA 3.300 (1)
NA NA
50 600 NA
20 20
220 220
25 15
550 380
20 20
75 75
25 20
450 380
18.000 (2) Neck and Shoulder Arm (s) and Elbow (s)
NA 14.000 (1)
25 25
520 300
110 600 75 450
20 20
220 220
25 20
380 380
20 20
150 220
20 20
520 450
Wrist (s) and Hand
3.800 (1)
20
190
50
650
20
220
25
380
20
300
25
450
Thumb (s) and Finger (s)
600 ea. Up to 2.800 20
190
25
380
20
220
15
380
15
220
15
380
Back Chest and Lower Trunk
NA NA
150 750 35 300
NA NA
7.400
20 20
220 600
25 25
550 380
25 20
380 220
25 20
750 680
Ribs Hip Leg (s) and Knees
NA NA 6.600 (1)
25 75 NA 260 30 300
35 300 35 900 35 1.100
NA 15 220 20 220
25 25 25
380 380 380
25 25 20
220 380 220
250 680 35 300 20 600
20
190
35
650
15
190
20
220
20
75
25
150
520 ea. Up to 3.000 20
110
15
190
20
220
25
150
15
75
20
150
15
600
18 000 (2) 18.000 18.000 (2)
21.000 (2) Foot (feet) Ankle (s)
3.300 (1) 6.600 (2)
Toe (s) Hernea Rupture Heart Attack Hearing Loss Death
TL5181 SMK3
9
10/12/2010
Skejul Biaya Kecelakaan – versi Indonesia No.
Jenis jejas
Amputasi (1)
Bagian tubuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Terkilir, memar, buntu (2)
Kepala dan muka Leher dan bahu Lengan atas dan siku kiri Lengan atas dan siku kanan Pergelangan dan tangan kiri Pergelangan dan tangan kanan Jari-jari tangan kiri Jari-jari tangan kanan Punggung Dada dan rusuk Tulang rusuk Pinggul Tungkai atas dan lutut kiri Tungkai atas dan lutut kanan Pergelangan dan kaki kiri Pergelangan dan kakikanan Jari-jari kaki kiri Jari-jari kaki kanan Mata Seluruh badan Kematian
Patah tulang Jejas, dalam Luka (3) luka sayat (4) (5)
bakar Luka ringan Kebutaan (7) Dan lain-lain (6) (8)
TL5181 SMK3
Skejul Biaya Kecelakaan – versi Indonesia No.
Jenis jejas Bagian tubuh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kepala dan muka Leher dan bahu Lengan atas dan siku kiri Lengan atas dan siku kanan Pergelangan dan tangan kiri Pergelangan dan tangan kanan Jari-jari tangan kiri Jari-jari tangan kanan Punggung Dada dan rusuk Tulang rusuk Pinggul Tungkai atas dan lutut kiri Tungkai atas dan lutut kanan Pergelangan dan kaki kiri Pergelangan dan kakikanan Jari-jari kaki kiri Jari-jari kaki kanan Mata Seluruh badan Kematian
Amputasi (1)
Terkilir, memar, buntu (2)
Patah tulang Jejas, dalam Luka (3) luka sayat (4) (5)
bakar Luka ringan Kebutaan (7) Dan lain-lain (6) (8)
TL5181 SMK3
10
10/12/2010
Cara Menggunakan Matrix Robinson Misalkan terjadi kecelakaan kerja : Seorang pekerja terluka oleh sebatang kayu yang jatuh dari tangga. Pekerja tidak dapat bekerja keesokan harinya, sehingga ada kehilangan hari kerja. Pada hari kedua, tenaga/petugas keselamatan kerja menyimpulkan i lk bahwa b h tangan t pekerja k j patah. t h Tanpa menunggu dari petugas asuransi, biaya kecelakaan dapat diperkirakan dari tabel atau matrix yang sudah dibuat. Caranya : Petugas keselematan kerja melihat pada • Bagian sebelah kiri baris ‘TANGAN’ dan • Kemudian ke arah kanan menuju kolom dengan judul ‘PATAH’, dan • Kemudian biaya kecelakaan dilihat pada sel bagian kanan (yang memuat k l k kecelakaan k j dengan kerja d h i hilang) hari hil ) • Misalkan didapat angka 650 jam (atau berdasarkan perkiraan besar biaya total kecelakaan) • Besar jam ini, kemudian dikonversikan dengan upah pekerja per jam. Misalkan per jam pekerja dibayar $10 (kasus di AS), maka didapatkan besar biaya total kecelakaan tersebut sekitar $6500. TL5181 SMK3
Kesulitan‐kesulitan di Indonesia Data kecelakaan kerja tidak akurat : ‐ yang tercatat hanya yang mengalami luka ‐ data hanya jejas, keparahan jejas tidak jelas data yang dilaporkan hanya penyebab kecelakaan saja (akibatnya tidak dicatat). dicatat) ‐ data yang dilaporkan • Data untuk menghitung biaya tidak langsung tidak tersedia (uang lembur untuk peningkatan produksi, pegawai baru, dll) Data yang dicatat hanya biaya langsung karena berhubungan dengan pembayaran kembali oleh perusahaan asuransi. Di Indonesia : • Industri jalan terus walaupun terjadi kecelakaan, sehingga penurunan produksi tidak terlalu besar • Tidak ada penurunan produksi, karena ‘padat karya’ Jumlah pekerja yang ada melebihi yang diperlukan, padahal perusahaan akan membayar kelebihan gaji, kelebihan premi ini bisa dihitung sebagai biaya tidak langsung • Selalu ada tenaga yang dapat melakukan berbagai pekerjaan atau pegawai cadangan •
TL5181 SMK3
11