1. PENDAHULUAN Kebutuhan informasi sangat penting digunakan sutatu perusahaan untuk meingkatkan profit. Dengan kemajuan teknologi yang ada bepengaruh untuk kemjuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Meskipun teknologi semakin maju, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi akuntansi pada usahanya terutama dalam laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sistem informasi akuntansi dapat berupa siklus penerimaan kas dan pengeluaran kas. Menurut Romney (2006) tentang siklus penerimaan kas, “Siklus penerimaan kas adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan penjualan
barang dan jasa”. Sedangkan
pengeluaran kas, “Siklus pengeluaran kas adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.” Seiring dengan kebutuhan informasi yang sangat penting dalam perkembangan usaha bisnis perdagangan, terdapat salah satu cara mengelola datadata transaksi, mulai dari penyimpanan hingga menghasilkan informasinya, yaitu dengan penggunaan sistem database. Menurut Marlinda (2004:1) sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record – record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan
1
informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Keuntungan sistem basis data yaitu mengurangi kerangkapan data, kemanan data terjaga, serta menyediakan backup data. Shamlan Mebel merupakan salah satu perusahaan dagang di jalan Jendral Sudirman No.15 Salatiga milik Bapak Sulaiman. Shamlan Mebel merupakan perusahaa dagang yang sedang berkembang. Barang yang dijual antara lain meja, kursi, sofa, lemari, buffet, springbed. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas masih dengan cara manual dengan menggunakan buku dan alat tulis. Shamlan Mebel mempunyai 2 karyawan. Sedangkan untuk pencatatan pembukuanya, pemilik sendiri yang mencatatnya. Pemilik sendiri belum memahami bagaimana pencatatan transaksi dengan baik. Serigkali pemilik lupa mencatat pengeluaran dan penerimaan kas yang terjadi. Hanya nota saja yang menjadi bukti pengeluaranya. Bagi pemilik Shamlan Mebel informasi mengenai kondisi kas merupakan hal yang mereka butuhkan, karena hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan kelancaran proses bisnis sehari-hari. Maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu proses bisnis dan pencatatan yang sesuai dengan kebutuhan pada Shamlan Mebel terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Pemilik Shamlan Mebel tertarik untuk memperbaiki sistem penerimaan dan pengeluaran kasnya. Apabila usahanya ini semakin berkembang maka Shamlan mebel perlu adanya sistem yang berbasis database yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. dalam perancangan sistem informasi ini dapat menggunakan Ms. Access 2007 karena dalam penggunaanya software ini paling mudah dimengerti oleh user. Dan kriteria sistem yang baik adalah kegunaan yaitu sistem
2
harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan, ekonomis yaitu sistem harus harus dapat menyumbang sesuatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biayanya, kehandalan yaitu keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi serta dapat beroprasi secara efektif dan efesien, kapasitas yaitu sistem harus sesederhana mungkin agar dengan mudah dimengerti, dan fleksibilitas yaitu sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahanperubahan (http://artidari.blogspot.com/2012/03/kriteria-sistem-yang-baik.html). Karena selama ini pencatatan masih dilakukan secara manual sehingga besar kemungkinan terjadinya salah catat dalam pembukuan. Karena pencatatanya masih menggunakan cara manual pemilik juga harus membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk melakukan pencatatan. Dengan demikian pemilik dapat lebih cepat melihat posisi kas yang diperlukan. Masalah penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah penelitian dalam skripsi ini adalah merancangkan aplikasi database dengan menggunakan
Ms.
Accsess 2007 pada siklus penerimaan dan siklus pengeluaran kas untuk Shamlan Mebel. Persoalan penelitian Bagaimana perancangan aplikasi database dari siklus penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan mebel dengan menggunakan Ms. Accsess 2007? Tujuan penelitian
3
Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan rancangan aplikasi database siklus penerimaan dan pengeluaran kas untuk Shamlan mebel dengan menggunakan Ms. Accsess 2007 sehingga dapat digunakan untuk mengolah data – data dari transaksi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemilik dari Shamlan mebel dalam melakukan proses pencatatan transaksi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas, mempermudah mendapatkan informasi tentang persediaan barang, serta dapat menghemat waktu dalam menghasilkan informasi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi. Selain itu, penulis berharap penulisan ini dapat membantu para pembaca untuk memahami tentang aplikasi Ms. Accsess 2007 yang digunakan dalam perusahaan dagang.
2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi sangat dibutuhkan akuntansi dlam pengambilan keputusan. “Sistem
informasi
adalah
suatu
sistem
didalam
suatu
organisasi
yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan menyediakan pihak luar dengan laporan yang ditentukan.” (Jogianto, 1997:36)
4
dalam (Leitch dan Davis, 1983). Namun sebagaimana yang disebutkan oleh Suwardjono (2003:39) bahwa sistem iformasi akuntans mempelajari berbagai ancang bangun, prosedur-prosedur untuk pengumpulan, penciptaan dan pelaporan data akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan tertentu. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari informasi yang menumpulkan, memproses, dan menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi perusahaan.
Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Siklus penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan pemrosesan data terkait, yang berhubungan dengan menyediakan barang dan pelayanan ke pelanggan dan menagih uang pembayaran untuk penjualan tersebut. Penerimaan kas berasal dari pendapatan tunai, penagihan piutang, dan berbagai sumber pendapatan lainnya (Romney, 2001). Penerimaan kas adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga investasi, penjualan aktiva, dan berbagai sumber pendapatan lainnya (Mulyadi, 2001) Jadi dapat disimpulkan Penerimaan kas adalah suatu rangkaian aktivitas bisnis dimana perusahaan menerima kas masuk dari penjualan yang dilakukan dalm bisnis normalnya.Tujuan utama dari siklus penerimaan kas adalah menyediakan produk dengan harga yang sesuai. Aktifitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan
5
adalah menerima pesanan dari pelangganan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, dan penagihan kas. “Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas.” Dana-dana yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya digunakan untuk pembelian persediaan, biaya pemeliharaan, biaya gaji atau upah karyawan dan pengeluaran lainnya (Soemarso, 2004).
Sistem akuntansi penerimaan kas Sistem informasi penerimaan kas adalah satu jaringan proedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pneriman kas dari penjualan rutin dan tidak rutin berdasarkan ketetuan-keentuan dari perusahaan yang bersangkutan (Mulyadi, 2003). Sedangkan Abdul Halim (2007) mengungkapkan sistem auntasi penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi dan kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan. Tujuan utama dari sistem penerimaan kas adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditepat dn waktu yang tepat. Sistem penerimaan juga memiliki beberapa fungsi yaitu mendpatkan dan memproses data mengenai berbagai aktifitas bisnis, meyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung dalam pengamblan keputusan.
6
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem informasi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, pencatatan, dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun secara tunai untuk mempermudh pembiayaan pengelolaan perusahaan (Soemarso, 2002). Namun sebagaimana dikatakan oleh Yusuf (2001:174) bahwa sistem akuntansi penngeluaran kas terdapat sistem akuntasi pokok yang biasa digunakan dalam sistem akuntasi penengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan tunai atau melalui dana kas kecil. Tujuan utama dari sistem pegeluaran adalah menekan total biaya dalam memperoleh dan memelihara persediaan, peralatan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh organisasi. Perancangan Sistem Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem (Jogiyanto, 1993). Verzello dan John Reuter III (1982)
mengemukakan perancangan sistem merupakan tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
7
Jadi perancangan sistem dapat disimpulkan merupakan bentuk kegiatan yang menjabarkan rencana sistem yang akan dibuat berdasarkan identifikasi kebutuhan.Dengan
melakukan
analisis
perencanaan
sistem
kita
dapat
memperkirakan besaran perusahaan sehingga saat pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar.
3. METODE PENELITIAN Jenis Sumber Data Dalam penelitian ini jenis simber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pemilik mengenai siklus penerimaan dan pengeluaran kas. Data sekunder diperoleh peneliti
dengan
mengumpulkan bukti-bukti dokumen seperti kuitansi dan buku kas harian langsung dari objek penelitian yang nantinya akan diolah lebih lanjut. Pengamatan langsung yaitu melakukan peninjauan atau pengamatan langsung ke tempat penelitian ke lokasi yaitu Shamlan Mebel. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh dan mengetahui data tentang gambaran untuk perancangan sistem informasi akuntasi pada perusahaan khususnya mulai dari proses perencanaan, dan penerapan sistem. Fokus penelitian ini adalah analisis perancangan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan Mebel. Input data yang digunakan terkait dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas. Selanjutnya akan diproses data input dengan
8
menganilis kebutuhan informasi yang akan menghasilkan output berupa informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas. Tahap selanjutnya adalah perancangan proses. Kebutuhan informasi yang terkait kemudian dilakukan proses modeling yang akan menghasilkan Data Flow Diagram (DFD). Selanjutnya membuat rancangan database dengan input Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk melakukan proses data modeling dan akan menghasilkan
Entity Relationship Diagram (ERD). Kemudian membuat
rancangan aplikasi dengan data input Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang akan digunakan untuk melakukan proses perancangan menggunakan Microsoft Access dan akan menghasilkan output yaitu aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan mebel. Dalam peneletian ini menggunakan analisis descriptive qualitative, dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut: 1. Menganalisis kebutuhan informasi apa dalam perusahaan tersebut. 2. Membuat rancangan proses dengan data input kebutuhan informasi yang terkait penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan untuk proses modeling dan menghasilkan output yaitu Data Flow Diagram (DFD). 3. Membuat rancangan database dengan data input Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk proses data modeling dan menghasilkan output yaitu Entity Relationship Diagram (ERD). 4. Membuat rancangan aplikasi dengan input Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang digunakan untuk melakukan proses
9
perancangan menggunakan Microsoft Access sehingga akan menghasilkan output yaitu aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas. Teknik dan Analisis Penelitian: PENERIMAAN KAS - data penjualan - data penerimaan kas
PENGELUARAN KAS - data pembeian - data penerimaan barang - data pembayaran
- Informasi penjualan
- Informasi penerimaan kas - Informasi Pembelian - Informasi Pengeluaran kas -kebutuhan informasi yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas
DFD
ERD
Analisis kebutuhan
Pembuatan DFD
Pembuatan ERD
Perancangan database menggunakan access
Identitas kebutuhan informasi
DFD
ERD
Sistem yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Shamlan Mebel merupakan perusahaan dagang yang sedang berkembang. Didalam perkembangan usahanya, Shamlan Mebel mengalami masalah sebagai berikut. Pencatatan transaksi yang masih manual masih menggunakan buku dan alat tulis, pemilik tidak memahamai bagaimana pencatatan transaksi dengan baik dan benar, pemilik juga terkadang tidak menulis transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan sulit melihat laporan kas bulan lalu. Sistem informasi terkomputerisasi akan membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di Shamlan mebel. Sistem komputerisasi berbasis database akan membantu Shamlan Mebel.
10
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan dari data yang telah diperoleh, dari analisis tersebut dapat diketahui informasi yang diperlukan pemilik terkait dengan masalah yang terjadi dalam perusahaan. Informasi yang dibutuhkan dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1. Analisis Kebutuhan Informasi Permasalahan Pencatatan kurang.
penerimaan
Kebutuhan Informasi kas
yang
Pencatatan pengeluaran kas hanya ditulis dalam buku karna hanya nota saja yang menjadi bukti pembelianya. Pemilik masih mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kasnya menggunakan buku dan alat tulis. Pemilik membutuhkan waktu yang lama dalam pencatatan transaksi secara manual. Tidak adanya pembuatan laporan keuangan
-
Informasi penjualan
-
Informasi penerimaan kas
-
Informasi pembelian
-
Informasi pengeluaran kas.
Sarana pencatatan yang mudah dimengerti oleh pengguna. Sarana pencatatan efisien.
yang
Mewajibkan pembuatan untuk setiap periode.
lebih
laporan
Pemodelan Data dan Proses Pada penelitian ini kebutuhan informasi yang ada pada Shamlan mebel dijadikan dasar dalam pemodelan data dan proses. Pemodelan data dan proses dilakukan dengan menggunakan DFD (Data Flow diagram) DFD (Data Flow diagram) level Konteks Pada DFD (Data Flow diagram) level konteks dibuat untuk mendiskripsikan arus data pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang akan dirancang untuk Shamlan mebel. Terdapat 2 external agent
11
pada sistem penerimaan dan
pengeluaran kas pada Shamlan mebel, yaitu pelanggan, pemasok, dan internal agent adalah pemilik. Dan 2 external agent tersebut menjadi sumber dan tujuan dari sistem informasi Shamlan mebel.
Data barang yang di beli
Pelanggan
Nota pembelian
Sistem penerimaan dan pengeluaran kas
Laporan penerimaan dan pengeluaran kas per perode
Pemilik
pembayaran pembayaran
Nota pembelian
Pemasok
Gambar 1. DFD (Data Flow diagram) level konteks
FDD (Functional Decomposition Diagram) Berdasarkan FDD (Functional Decomposition Diagram) yang dibuat dapat dilihat yang pertama yaitu dari pencatatan penerimaan kas dimana saat terjadi penjualan barang maka barang akan berkurang disisi kredit dan kas akan bertambah disisi debit, jadi pada database akan terjadi pengurangan pada jumlah barang, dan akan terjadi penambahan pada kas. Pencatatan pengeluaran kas dimana saat terjadi pembelian barang oleh pemasok maka barang akan bertambah disisi debit dan kas akan berkurang disisi kredit karena pembelian barang secara tunai, jadi pada database akan terjadi penambahan jumlah barang dan terjadi pengurangan pada kas., dan Pencatatan pelaporan. Pencatatan pelaporan dibagi menjadi 3 yaitu
12
Pencatatan laporan kas, Pencatatan laporan Pencatatan kas, dan Pencatatan laoran pengeluaran kas. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas
1.0 pencatatan penerimaan kas
2.0 pencatatan pengeluaran kas
3.0 Pelaporan
3.1 Laporan penerimaan kas
3,2 Laporan pengeluaran kas
Gambar 2. FDD (Functional Decomposition Diagram)
DFD (Data Flow Diagram) Level 0 Diagram level konteks pada Gambar 1 menjadi acuan pembuatan DFD (Data Flow Diagram) Level 0. Bertujuan untuk merancang aliran data secara terperinci dari satu proses menuju proses yang lain dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam pemodelan ini dilakukan pemrosesan input yang bersumber pada external agent kemudian diolah oleh sistem yang akan menghasilkan output yang kemudian diserahkan lagi oleh external agent.
13
Data barang yang di beli
Penjualan
Penerimaan kas
pelanggan
Pembayaran Pemasok Pembayaran 1.0 Pencatatan Penerimaan kas
Nota pembelian
Nota Pembelian
Pembelian Pengeluaran Kas
Barang
2.0 pencatatan Pengeluaran kas
Pemasok
Kas
3.0 Pelaporan
Laporan Bulanan
Pemilik
G ambar 3. DFD (Data Flow Diagram) Level 0
DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Dalam proses pelaporan dibutuhkan DFD (Data Flow Diagram) Level 1 agar lebih terperinci. Jadi informasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas bisnis pada Shamlan mebel terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
14
3,1 Laporan Penerimaan Kas
3,2 Laporan Pengeluaran Kas
Penerimaan Kas
Laporan Bulanan
Pengeluaran Kas
Pemilik
Laporan Bulanan
Gambar 4. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD) Perancangan Database 1. Tabel Tabel adalah kumpulan data mengenai suatu objek tertentu dalam kolom (field) dan baris (record). Berikut adalah tabel yang dibutuhkam oleh Shamlan Mebel:
Tabel Barang
15
Pada tabel barang terdapat 6 field yaitu kode barang (primary key), nama barang, ukuran, harga beli, harga jual, dan jumlah barang. Jenis data pada kode barang adalah Text, field size : 20 ; jenis data pada nama barang adalah Text, field size : 40 ; jenis data pada ukuran adalah Text, field size : 10 ; jenis data pada harga beli adalah currency ; jenis data pada harga jual adalah currency ; dan jenis data pada jumlah barang adalah Text, field size : 3. Berikut ini adalah gambar desain tabel barang dan gambar tabel barang setelah data dimasukkan:
Gambar 6. Gambar Desain Tabel Barang
16
Gambar 7. Gambar Isi Tabel Barang
Tabel Pembelian-Pengeluaran Kas Pada tabel Pembelian-pengeluaran kas terdapat 6 field yaitu Nomor PO
(primary key), tanggal pembelian, kode pemasok, nama pemasok, kode karyawan, dan nama karyawan. Jenis data pada nomor PO adalah Text, field size : 20 ; jenis data pada tanggal pembelian adalah Date/Time ; jenis data pada kode pemasok adalah Text, field size : 20 ; jenis data pada nama pemasok adalah Text, field size : 20 ; jenis data pada kode karyawan adalah Text, field size : 20 ; dan jenis data pada nama karyawan adalah Text, field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel pembelian-pengeluaran kas dan gambar tabel pembelian-pengeluaran kas setelah data dimasukkan:
17
Gambar 8. Gambar Desain Tabel Pembelian-pengeluaran kas
Gambar 9. Gambar Isi Tabel Pembelian
Tabel Detail Pembelian Barang Pada tabel detail pembelian barang terdapat 4 field, yaitu Nomor PO, kode
barang, nama barang, jumlah barang yang dibeli. Jenis data pada No. PO Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kode barang Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama barang Text dengan field size : 20 ; jenis data pada jumlah barang yang dibeli Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel detail pembelian barang dan gambar tabel detail pembelian barang setelah data dimasukkan:
18
Gambar 10. Gambar Desain Tabel Detail Pembelian Barang
Gambar 11. Gambar Isi Tabel Detail Pembelian Barang
Tabel Penjualan-Penerimaan Kas Pada tabel penjualan-penerimaan kas terdapat 6 field, yaitu Nomor SO
(primary key), tanggal penjualan, kode karyawan, nama nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan. Jenis data pada Nomor SO adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada tanggal penjualan adalah adalah Date/Time dengan field size : 20 ; jenis data kode karyawan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama karyawan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data kode pelanggan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama pelanggan adalah adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel penjualan-
19
penerimaan kas dan gambar tabel penjualan-penerimaan kas setelah data dimasukkan:
Gambar 12. Gambar Desain Tabel Penjualan-Penerimaan Kas
Gambar 13. Gambar Isi Tabel Penjualan-Penerimaan Kas
Tabel Detail Penjualan Barang Pada tabel detail penjualan barang terdapat 4 field, yaitu Nomor SO, kode
barang, nama barang, jumlah barang yang dijual. Jenis data pada Nomor SO adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kode barang adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama barang adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada jumlah barang yang dijual adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel detail penjualan barang dan gambar tabel detail penjualan barang setelah data dimasukkan:
20
Gambar 14. Gambar Desain Tabel Detail Penjualan Barang
Gambar 15. Gambar Isi Tabel Detail Pembelian Barang
Tabel Karyawan Pada tabel karyawan terdapat 4 field, yaitu kode karyawan (primary key),
nama karyawan, alamat, dan kota/kabupaten. Jenis data pada Kode karyawan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama karyawan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada alamat adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kota/kabupaten adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel karyawan dan gambar tabel karyawan setelah data dimasukkan:
21
Gambar 16. Gambar Desain Tabel Karyawan
Gambar 17. Gambar Tabel Karyawan
Tabel Pemasok Pada tabel pemasok terdapat 4 field, yaitu kode pemasok (primary key),
nama pemasok, alamat pemasok, kota/kabupaten. Jenis data pada kode pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada alamat pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kota/kabupaten adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel pemasok dan gambar tabel pemasok setelah data dimasukkan:
Gambar 18. Gambar Desain Tabel Pemasok
22
Gambar 19. Gambar Tabel Pemasok
Tabel Pelanggan Pada tabel pelanggan terdapat 2 field, yaitu Kode pelanggan (primary key)
dan nama pelanggan. Jenis data pada kode pelanggan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama pelanggan adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar gambar desain tabel pelanggan dan gambar tabel pelanggan setelah data dimasukkan:
Gambar 20. Gambar Desain Tabel Pelanggan
Gambar 21. Gambar Tabel Pelanggan
Tabel Pengeluaran Lain Pada tabel pengeluaran lain terdapat 6 field, yaitu Nomor transaksi (primary
key), tanggal, kas keluar, kode kas, nama kas, dan keterangan . Jenis data pada nomor transaksi adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada tanggal adalah Date/Time; jenis data pada Kas keluar adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kode kas adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama kas adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada keterangan adalah Text dengan field size
23
: 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel pengeluaran lain dan gambar tabel pengeluaran lain setelah data dimasukkan:
Gambar 22. Gambar Desain Tabel Pengeluaran Lain
Gambar 23. Gambar Tabel Pengeluaran Lain 2. Query Query adalah sebuah extracting data dari suatu database untuk pengolahan lebih lanjut. Dalam penelitian ini database penyimpanan yang digunakan adalah query karena dapat digunakan untuk mengambil data dari beberapa tabel sehingga dapat memberikan sebuah data baru yang terstruktur dan lengkap.
Query Barang Query barang dibuat untuk mengetahui jumlah barang yang jumlahnya akan
berubah berdasarkan kode barang (tabel barang), nama barang (tabel barang), ukuran (tabel barang), harga beli (tabel barang), harga jual (tabel barang), dan jumlah (tabel barang). Berikut ini adalah gambar query barang:
24
Gambar 24. Gambar Query Barang
Query Pembelian-Pengeluaran Kas Query pembelian-pengeluaran kas dibuat untuk mengetahui jumlah
pembelian barang yang jumlahnya akan berubah berdasarkan Nomor PO (tabel pembelian), tanggal pembelian (tabel pembelian), kode pemasok (tabel pemasok), nama pemasok (tabel pemasok), kode karyawan (tabel katyawan), Nama karyawan (tabel karyawan), kode barang (tabel barang), nama barang (tabel barang), ukuran (tabel barang), dan jumlah barang yang dibeli (tabel barang). Berikut ini adalah perhitungan untuk jumlah dan total pembelian: Jumlah : =[Harga Beli]*[Jumlah Barang Dibeli] Total Pembelian: =Sum([Harga Beli]*[Jumlah Barang Dibeli])
25
Berikut ini adalah query pembelian-pengeluaran kas:
Gambar 25. Gambar Query Pembelian-Pengeluaran Kas
Query penjualan-Penerimaan Kas Query penjualan-penerimaan kas dibuat untuk mengetahui jumlah barang
yang terjual yang jumlahnya akan berubah berdasarkan Nomor SO (tabel penjualan), tanggal pemjualam (tabel penjualan), kode karyawan (tabel karyawan), nama karyawan (tabel karyawan), kode pelanggan (tabel pelanggan), dan nama pelanggan (tabel pelanggan), nama barang (tabel barang), ukuran (tabel barang), dan jumlah barang yang dijual (tabel barang). Berikut ini perhitungan untuk jumlah dan total penjualan: Jumlah: =[Harga Jual]*[Jumlah Barang Dijual] Total penjualan: =Sum([Harga Jual]*[Jumlah Barang Dijual]) Berikut ini adalah gambar query penjualan-penerimaan kas:
26
Gambar 26. Gambar Query Penjualan-Penerimaan Kas
Query Stock Barang Query stock barang dibuat untuk mengetahui jumlah stock barang yang
yang tersisa yang jumlahnya akan berubah berdasarkan kode barang (tabel barang), nama barang (tabel barang), jumlah barang dibeli (query pembelian), jumlah barang dijual (query penjualan), jumlah barang (tabel barang). Berikut ini perhitungan untuk jumlah barang sisa dan stock yang tersedia: Jumlah barang sisa : [Jumlah Barang Dibeli]-[Jumlah Barang Dijual] Stock tersedia: [Jumlah Barang]+[Jumlah Barang sisa] Berikut ini adalah gambar query stock barang:
27
Gambar 27. Gambar Query Stock Barang
Query Pengeluaran Lain Query pengeluaran lain dibuat untuk mengetahui pengeluaran lain apa saja
yang terjadi yang jumlahnya akan berubah berdasarkan nomor transaksi (tabel pengeluaran lain), tanggal (tabel pengeluaran lain), kode kas (tabel kas), nama kas (tabel kas), kas keluar (tabel pengeluaran lain), dan keterangan (tabel pengeluaran lain). Berikut ini adalah gambar query pengeluaran lain:
Gambar 28. Gambar Query Pengeluaran Lain 3. Form Form (formulir) yaitu untuk digunakan oleh pemilik dalam memudahkan pemindahan data dari database. Dalam penelitian ini trdapat 10 form yaitu form barang, form pembelian-pengeluaran kas, subform detail pembelian barang, form kas, form penjualan-penerimaan kas, subform detail penjualan barang,form karyawan, form pelanggan, dan form pemasok, dan form pengeluaran lain. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar untuk Formulir:
Formulir Barang Form barang digunakan untuk mencatat barang-barang baru yang ada d
Shamlah mebel. Formulir barang berisi kode barang, nama barang, ukuran, harga beli, dan harga jual.
28
Pengguna menginputkan kode barang terlebih dahulu yang terdiri atas nama barang, contoh : “BF101” yang merupakan kode dari barang yang bernama “BIFET KAYU SHIMA” , kemudian dilanjutkan mengisi nama barang, satuan, harga beli, harga jual, dan jumlah barang. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database barang. Untuk mengisi data barang yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data barang maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record), sedangkan untuk mengetahui dan mencetak laporan dari database barang sendiri maka pengguna dapat menekan tombol open report dan tombol print, dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir barang:
29
Gambar 29. Gambar Formulir Barang
Formulir Penjualan-Penerimaan Kas Formulir penjualan-penerimaan kas digunakan untuk mencatat penjualan
barang di Shamlan mebel. Manfaat dari form penjualan-penerimaan kas ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menginput data transaksi penjualanpenerimaan kas yang dilakukan oleh pembeli. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik/pegawai. Form ini terdiri dari nomor SO,
30
tanggal pembelian, kode karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, dan detail penjualan (subform). Pengguna menginputkan nomor SO terlebih dahulu, contoh : “SO001” , lalu dilanjutkan mengisi kode karyawan dan nama karyawan otomatis akan terinput. Kemudian mengisi kode pelanggan maka secara otomatis nama pelanggan langsung terinput. Kemudian dilanjutkan mengisi detail penjualan barang (subform). Pengguna harus menginput kode barang maka nama barang,ukuran, dan harga jual otomatisakan terinput. Kemudian mengisikan jumlah barang yang dijual maka secara otomatis jumlah akan otomatis terhitung. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol untuk menyimpan data tersebut dalam database penjualan-penerimaan kas. Untuk mengisi data penjualan-penerimaan kas yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data penjualan-penerimaan kas maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record), sedangkan untuk mengetahui dan mencetak form sebagai nota penjualan (bukti penjualan) dari database penjualanpenerimaan kas sendiri maka pengguna dapat menekan tombol open report dan tombol print, dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir penjualan-penerimaan kas dan gambar Subform detail penjualan barang:
31
Gambar 30. Gambar Formulir Penjualan-Penerimaan Kas
Gambar 31. Gambar Subform Detail Penjualan Barang
32
Formulir Pembelian-Pengeluaran Kas Manfaat
dari
form
pembelian-pengeluaran
kas
ini
adalah
untuk
memudahkan pengguna dalam menginput data transaksi pembelian-pengeluaran kas yang dilakukan dengan pemasok. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari nomor PO, kode pemasok, nama pemasok, kode karyawan, nama karyawan, dan detail pembelian barang (subform). Pengguna menginputkan nomor PO terlebih dahulu, contoh : “PO001” , lalu dilanjutkan mengisi kode pemasok dan secara otomatis nama pemasok langsung terinput. Pengguna juga mengsikan kode karyawan dan nama karyawan otomatis akan terinput. Kemudian dilanjutkan mengisi detail pembelian barang (subform). Pengguna harus menginput kode barang maka secara otomatis nama barang, ukuran, dan harga beli akan terinput. Kemudian mengisi jumlah barang yang dibeli maka jumlah akan secara otomatis dapat terhitung. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol untuk menyimpan data tersebut dalam database pembelian-pengeluaran kas. Untuk mengisi data pembelian-pengeluaran kas yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data pembelian-pengeluaran kas maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record), sedangkan untuk mengetahui dan mencetak form sebagai bukti pembelian dari database pembelian-pengeluaran kas sendiri maka pengguna dapat menekan tombol open report dan tombol print, dan
33
untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pembelian-pengeluaran kas dan gambar Gambar Subform detail pembelian barang :
Gambar 32. Gambar Formulir Pembelian-Pengeluaran Kas
34
Gambar 33. Gambar Subform Detail Pembelian Barang
Formulir Pengeluaran Lain Manfaat dari form pengeluaran lain ini adalah untuk memudahkan
pengguna dalam menginput data dari pengeluaran lain. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari Nomor transaksi, kode akun, tanggal, jumlah kas keluar, dan keterangan. Pengguna menginputkan no transaksi, kode akun, kemudian dilanjutkan mengisi tanggal, jumlah kas keluar, dan keterangan. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database pengeluaran lain. Jika ingin membuang salah satu dari data pengeluaran lain maka pengguna dapat menekan tombol hapus, untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. pengeluaran lain:
35
Berikut ini adalah gambar formulir
Gambar 34. Gambar Formulir Pengeluaran Lain
Form Pemasok Manfaat dari form pemasok ini adalah untuk memudahkan pengguna
dalam menginput data dari pemasok. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik dan pegawai. Form ini terdiri dari kode pemasok, nama pemasok, dan alamat pemasok, kota/kabupaten. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database pemasok. Untuk mengisi data pemasok yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data pemasok maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record), sedangkan untuk mengetahui dan mencetak laporan dari database pemasok maka
36
pengguna dapat menekan tombol open report dan tombol print, dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pemasok:
Gambar 35. Gambar Formulir Pemasok
Formulir Karyawan Manfaat dari formulir karyawan ini adalah untuk memudahkan pengguna
dalam menginput data dari Karyawan yang bekerja di Shamlan mebel. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan formulir ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari kode Karyawan, nama karyawan, alamat pegawai dan Kota/kabupaten. Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database karyawan. Untuk mengisi data karyawan yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data pegawai maka pengguna dapat menekan tombol hapus.
37
Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar Formulir Karyawan:
Gambar 36. Gambar Formulir Karyawan
Formulir Pelanggan Manfaat dari formulir pelanggan ini adalah untuk memudahkan pengguna
dalam menginput data pembeli di Shamlan mebel. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan formulir ini adalah pemilik/karyawan. Form ini terdiri dari kode pelanggan dan nama pelanggan.
38
Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database pelanggan. Untuk mengisi data pelanggan yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data pegawai maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pelanggan:
Gambar 37. Gambar Formulir Pelanggan 4.
Report Report berguna untuk mengetahui dan menampilkan unformasi transaksi
yang telah disimpan dan yang telah diproses dalam database dan dapat digunakan untuk memudahkan pengguna melihat hasil pencatatan transaksi dalam bentuk laporan. Dalam penelitian ini terdapat 6 report yaitu laporan daftar barang, laporan
39
pembelian-pengeluaran kas, laporan penjualan-laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran lain, laporan daftar stock barang, dan laporan daftar pemasok.
Laporan Daftar Barang Laporan daftar barang berfungsi untuk melihat berapa banyak barang yang
dimiliki oleh Shamlan mebel. Isi dari laoran barang adalah kode barang, nama barang, ukuran, harga beli, harga jual, dan jumlah barang. Berikut ini adalah gambar laporan daftar barang:
Gambar 38. Gambar Laporan Daftar Barang
40
Laporan Penjualan-Penerimaan Kas Laporan penjualan berfungsi untuk melihat jumlah barang yang telah dijual
oleh Shamlan mebel. Isi dari laporan penjualan adalah No. SO, tanggal penjualan, kode karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, kode barang, nama barang, ukuran, harga jual, jumlah barang yang dijual, jumlah dan total penjualan. Berikut ini adalah gambar laporan penjualan-penerimaan kas:
Gambar 39. Gambar Laporan Penjualan-Penerimaan Kas
41
Laporan Pembelian-Pengeluaran Kas Laporan pembelian berfungsi untuk melihat barang apa saja yang telah
dibeli dari pemasok. Isi dari laporan barang adalah Nomor PO, tanggal pembelian, kode pemasok, nama pemasok, kode barang, nama barang, ukuran, harga beli, jumlah barang yang dibeli, jumlah dan total pembelian. Berikut ini adalah gambar laporan pembelian-pengeluaran kas:
Gambar 40. Gambar Laporan Pembelian-Pengeluaran Kas
42
Laporan Pengeluaran Lain Laporan pengeluaran lain berfungsi untuk melihat pengeluaran lain apa
saja yang dilakukan oleh Shamlan mebel. Isi dari laporan pengeluaran lain adalah nomor transasksi, tanggal, kode kas, nama kas, kas keluar, dan keterangan. Berikut ini adalah gambar laporan pengeluaran lain:
Gambar 41. Gambar Laporan Pengeluaran Lain
Laporan Daftar Stock Barang Laporan ini berguna untuk mengetahui stock barang tersedia setelah
terjadinya transaksi-transaksi. laporan ini diambil dari query stock barang. Berikut ini adalah gambar laporan stock barang:
43
Gambar 42. Gambar Laporan Daftar Stock Barang
Laporan Daftar Pemasok Laporan ini berguna untuk mengetahui data-data pemasok dari Shamlan
Mebel. Laporan ini diambil dari tabel pemasok. Berikut ini adalah gambar laporan pemasok:
Gambar 43. Gambar Laporan Daftar Pemasok
44
5.
Switchboard Switchboard berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam menjalankan
aplikasi yang sudah dibuat sebelumnya seperti form dan report. Di dalam menu utama terdapat 5 bagian yaitu :
Transaksi Di dalam menu transaksi terdiri dari form pembelian-pengeluaran kas berguna untuk menginput transaksi terkait pembelian-pengeluaran kas yang dilakukan, form penjualan-penerimaan kas berguna untuk menginput transaksi terkait penjualan-penerimaan kas, form pengeluaran lain berguna untuk menginput transaksi terkait pengeluaran lain, dan kembali ke menu utama.
Kas Di dalam menu kas terdiri dari form pembelian subform yang berguna
untuk menginput hasil total pembelian keseluruhan, form penjualan subform untuk menginput hasil total penjualan keseluruhan, dan kembali ke menu utama.
Menu Data-data Di dalam menu data-data terdiri dari form barang yang berguna untuk
menginput data barang, form karyawan yang berguna untuk menginput data karyawan, form pemasok yang berguna untuk menginput data pemasok, form pelanggan yang berguna untuk menginput data pelanggan, dan kembali ke menu utama.
45
Laporan Bulanan Pada menu laporan terdapat laporan barang yang digunakan untuk
mengetahui informasi mengenai semua barang yang ada di toko tersebut, laporan pembelian-pengeluaran kas digunakan untuk melihat barang apa saja yang telah dibeli dari pemasok dan untuk melihat transaksi yang terkait dengan pengeluaran kas, laporan penjualan-penerimaan kas digunakan untuk melihat barang yang telah diual kepada pelanggan dan digunakan untuk melihat transaksi yang terkait dengan penerimaan kas, dan kembali ke menu utama digunakan untuk mengembalikan ke menu utama.
Keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi ini.
Berikut adalah tampilan Switchboard Toko Shmalan Mebel: Menu utama 1. Transaksi 2. Kas 3. Data-Data 4. Laporan Bulanan 5. Keluar Berikut ini adalah tampilan switchboard menu utama:
46
Gambar 44. Switchboard Menu Utama 1. Transaksi
Pembelian-Pengeluaran Kas
Penjualan-Penerimaan Kas
Pengeluaran Lain
Kembali ke menu utama
Gambar 45. Switchboard Menu Transaksi
47
2. Kas
Total Pembelian-Pengeluaran Kas
Total Penjualan-Penerimaan Kas
Kembali ke menu utama
Gambar 46. Switchboard Menu Kas 3. Data-data
Form Barang
Form Karyawan
Form Pemasok
Form Pelanggan
Kembali ke menu utama
Gambar 47. Switchboard Menu Data-Data
48
4. Laporan
Daftar Barang
Daftar Pemasok
Daftar Stock Barang
Laporan Pembelian-Pengeluaran Kas
Laporan Penjualan-Penerimaan Kas
Laporan Pengeluaran Lain
Kembali ke menu utama
Gambar 48. Switchboard Menu Laporan Bulanan 5. Keluar Keamanan Pada Sistem Informasi Pada sistem database ini berisi tentang transaksi-transaki yang berkaitan dengan kas, sehingga sangat penting. Maka dari itu pada sistem database ini dilengkapi dengan password agar hanya pemilik dan pihak terkait yang dapat mengakseas sistem database .
49
Selain memberikan password, bentuk keamanan yang lain yaitu dengan backup data. Backup data dilakukan agar data-data di dalam database bisa disimpan di dalam kaset CD.
5. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan penulis terhadap Shamlan mebel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Shamlan Mebel membutuhkan suatu software penerimaan dan pengeluaran kas berbasis database yang dapat digunakan untuk mencatat dan menampung segala macam data transaksi dan aktivitas yang terkait dengan kas. Dengan demikian pemilik juga dapat lebih efisien waktu
dalam
pencatatan. Sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut disertai dengan pembatasan hak akses pengguna yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Sistem informasi tersebut mampu menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pemilik Shamlan mebel untuk pengambilan keputusan dan pengendalian perusahaan. SARAN Selama uji coba penggunaan sistem informasi penerimaan dan perngeluaran kas yang telah dilakukan pada Shamlan mebel, karyawan dan pemilik sudah merasa familiar dalam mengoperasikan dan menyukai sistem informasi tersebut. Pengguna merasa mudah dalam memahami pengoperasian sistem informasi tersebut. Sistem informasi ini memberikan manfaat dan dampak positif bagi pencatatan transaksi dan aktivitas terkait penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan mebel. Namun
50
peneliti juga harus mengevaluasi apakah Shamlan mebel memperguanakan sistem tersebut selama menjalankan usahanya. Shamlan Mebel sebaiknya mengubah sistem pencatatan transaksi yang awalnya manual menjadi terkomputerisasi dengan alasan untuk mempermudah pencatatan transaksi yang dilakukan dalam setiap aktivitas yang terjadi di toko tersebut. Pada Shamlan mebel pemilik telah memiliki personal computer. Dengan demikian Shamlan mebel dapat menginvestasikan dan mempergunakan komputer tersebut untuk menjalankan software yang ada untuk kegiatan bisnisnya. Pengguna harus menjaga dan berhati-hati dengan akun yang mereka miliki untuk mengakses sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Hal tersebutuntuk mencegah terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan akun yang dilakukan oleh pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini telah dibuat berdasarkan prosedur yang ada, namun penelitian ini masih memilki keterbatasan. Keterbatasan tersebut adalah tidak adanya formulir dan laporan cash flow yang dapat digunakan untuk melihat saldo kas yang ada dalam perusahaan dagang tersebut.
51
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. HM, Jogiyanto 1993, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta. Jogiyanto HM. Sistem Informasi Berbasis Komputer, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1997 Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : C.V Andi Offset . Mulyadi, (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Robert J.Verzello, John Reuter III, 1982, Data Processing : System and Concepts, MacGraw-Hill, Tokyo Romney, Marshal R. & Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information Soemarso S.R, 2004, Akuntansi sebagai pengantar , salemba empat , Jakarta. Sumiyana. 1999. Pemograman Bisnis dan Akuntansi berbasis Ms. Accsess 2007. Yogyakarta: BPFE. Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar. Yogyakarta : BPFE Wildan. (21 Maret 2012). Unsur-unsur dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi. Diperoleh 27 Agustus 2014, dari http://artidari.blogspot.com/2012/03/kriteria-sistem-yang-baik.html
52
53