PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA MENURUT FIQIH ISLAM, KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
TESIS OLEH EVY SUSANTY 117011069 / Mkn
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
1
1
2
3
ABSTRAK Pernikahan merupakan awal dari terbentuknya sebuah keluarga. Namun ketika perkawinan itu menyangkut masalah umur, menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat disebabkan perspektif dari regulasi perkawinan masing-masing berbeda dalam menentukan batasan umur antara hukum nasional yang diatur dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum agama yang diatur dalam Fiqih Islam serta Kompilasi Hukum Islam. Permasalahan yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini pertama, bagaimana pengaturan tentang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua dalam Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan? Kedua apakah akibat hukum dari perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan? Ketiga apakah perbedaan dan persamaan dari perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan UU Perkawinan? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang mengacu pada norma yang terdapat di dalam Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan, sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis. Disimpulkan pertama pengaturan tentang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua dalam Fiqih Islam, KHI dan UU Perkawinan masing-masing tidak dibenarkan. Ketiga dasar hukum perkawinan ini melarang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua. Akibat hukum perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua menurut Fiqih Islam dan KHI sama-sama menimbulkan akibat hukum tidak sah atau batal. Sedangkan akibat hukum menurut UU Perkawinan dapat dibatalkan. Perbedaan yang mencolok terdapat antara Fiqih Islam dengan KHI dan UU Perkawinan yakni pada aspek penentuan batasan umur untuk kawin dan pemberian izin dari orang tua. Disarankan pertama agar ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan harus menjadi pedoman penting bagi setiap orang yang hendak melangsungkan perkawinan, kedua untuk menghindari akibat dari perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua, harus dilakukan upaya pencegahan sebelum terjadinya perkawinan, atau dilakukan upaya pembatalan jika perkawinan tersebut telah terlanjur dilaksanakan. Ketiga, agar batasan umur untuk kawin dalam KHI dan UU Perkawinan harus diubah menjadi minimal bagi laki-laki dan 16 (enam belas) tahun bagi perempuan menjadi minimal 18 (delapan belas) tahun tanpa membedakan antara umur laki-laki dan perempuan, setidaknya dapat memenuhi batasan umur menurut Konvensi Hak Anak dengan batasan minimal 20 (dua puluh) pada umur ini paling memenuhi syarat kematangan biologis dan psikis. Kata Kunci: Perkawinan Anak di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua, Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam, dan Undang-Undang Perkawinan.
1i
2
ABSTRACT
Marriage is the early phase of the forming of a family. But, when the marriage comes to age problem, it results in a controvercy in the society due to the difference of each marriage regulation perspective in determining the age limit between national law regulated in Law No.1/1974 on Marriage and the Islamic law set forth in Islamic jurisprudence (Fiqh) and Islamic Law Compilation. The research questions focused in this study were, first, how the marriage of minors without parental permission is regulated in Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, and Law on Marriage?; second, what is the consequence of the marriage of minors without parental permission according to Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, and Law on Marriage?; and third, what are the differences and similarities of the marriage of minors without parental permission according to Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, and Law on Marriage? This is a descriptive analytical normative juridical study referring to the norms found and stated in Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, and Law on Marriage. The conclusion is that, first, in Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, and Law on Marriage, the marriage of minors without parental permission is not allowed. According to Islamic Fiqh and Islamic Law Compilation, legal consequence of the marriage of minors without parental permission is illegal or canceled. According to Law No.1/1974 on Marriage, legal consequence of the marriage of minors without parental permission is the marriage can be canceled. The significant difference found in Islamic Fiqh and Islamic Law Compilation, and Law on Marriage is in the aspects of the determination of age limit to get married and prental permission. It is suggested that, first, Article 2 paragraph (1) of Law on Marriage be an important guidance for those who are going to get married; second, to avoid the consequences resulted from the marriage of minors without parental persmission, the prevention efforts should be done before the marriage occurs or the cancellation efforts should be done if the marriage has already carried out; and third, the age limit to get married in the Islamic Law Compilation and Law on Marriage must be changed into minimum 18 (eighteen) years old without distinguising the age of man and woman. This age limit can, at least, meet the minimum age limit of 20 (twenty) years old according to the Convention of Child Rights, because this age is the most eligible condition of biological and psychological maturity. Keywords: Marriage of Minors Without Parental Permission, Islamic Fiqh, Islamic Law Compilation, Law on Marriage
ii
3
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul :”Perkawinan Anak Dibawah Umur Tanpa Izin Orang Tua Menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan”, yang disusun guna memenuhi salah satu persyaratan yang harus dilengkapi dalam rangkaian Program Studi Pasca Sarjana pada Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis menyadari bahwa proses tersusunnya tesis ini tidak terlepas dari segala bantuan yang telah diberikan oleh banyak pihak dan pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada Penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada Penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Sumatera Utara Medan. 3. Bapak Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA selaku Ketua Komisi Pembimbing yang selalu memberikan arahan, masukan, perhatian dan motivasi kepada Penulis. 4. Bapak Prof. Dr. H. Hasballah Thaib, MA, Ph.D selaku Anggota Pembimbing yang selalu memberikan arahan, masukan, perhatian dan motivasi kepada Penulis. 5. Ibu Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum selaku Anggota Komisi Pembimbing yang selama ini dengan sangat sabar dan sangat perhatian telah memberikan pengarahan, nasehat serta bimbingan kepada Penulis, dalam pembuatan tesis ini. 6. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin Lubis, SH. MS. CN selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan arahan, kritik, masukan yang membangun kepada Penulis. 7. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH. CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan, kritik dan masukan yang membangun kepada Penulis. 8. Bapak-bapak dan Ibu-Ibu Staf Pengajar serta para Pegawai di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 9. Rekan-rekan serta teman-teman tercinta di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara di Program Magister Kenotariatan yang selalu memberikan Penulis semangat dan memberikan dorongan agar cepat menyelesaikan studi.
iii
4
10. Selanjutnya kedua orang tua Penulis, Bapak H.M. Syahrum SH dan Ibu Hj. Lilawaty Lubis atas doa dan kasih sayangnya serta dorongan semangat terus menuntut ilmu dan senantiasa memberikan nasehat dan doa restu kepada penulis, begitu juga kakanda Eddy Syahputra, SE, Ir. Handy, Andrian dan Hendra Syahdani, SH. M.Kn yang selalu memberikan dukungan dan motivasi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini. 11. Kekasih tercinta Agung Pribadi, Amd yang selalu memberi motivasi dan semangat kepada penulis untuk terus maju. 12. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk bantuan dan perhatian yang diberikan kepada Penulis dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan kiranya tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan kekhilafan selama dalam penyelesaian tesis ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Medan, Februari 2014 Penulis
EVY SUSANTY
iv
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi Nama
: Evy Susanty
Tempat/ Tanggal Lahir
: Bengkulu, 03 September 1984
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Swadaya Pasar 7 Gg. Tower No.1 Marindal
II. Orang Tua Nama Ayah
: H.M. Syahrum, SH
Nama Ibu
: Hj. Lilawaty Lubis
III. Riwayat Pendidikan 1. SD Yapena 45 Medan, Tamat Tahun 1996 2. SLTP Ani Idrus Medan, Tamat Tahun 1999 3. SMU Budi Utomo Perak Jombang Jatim, Tamat Tahun 2002 4. D1 Tricom Medan, Tamat Tahun 2004 5. S1 Universitas Islam Sumatera Utara, Tamat Tahun 2008 6. S2 Program Magister Kenotariatan Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Tamat Tahun 2014.
v
6
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................................ i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ v DAFTAR ISI......................................................................................................... vi DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ viii DAFTAR SINGKATAN...................................................................................... x I. PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3 E. Keaslian Penelitian......................................................................... 3 F. Kerangka Teori dan Konsepsi........................................................ 4 G. Metode Penelitian........................................................................... 7 II. PENGATURAN TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA DALAM FIQIH ISLAM, KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN............................................................ 9 A. Asas-Asas Hukum Perkawinan ...................................................... 9 B. Pengaturan Perkawinan Anak di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua.................................................................................................. 9 III. AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA MENURUT FIQIH ISLAM, KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANGUNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.................................................................................. 13 A. Dispensasi Perkawinan Terhadap Perkawinan Anak di Bawah Umur .............................................................................................. 13 B. Akibat Hukum Perkawinan Anak di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua....................................................................................... 13 C. Pencegahan Perkawinan Anak di Bawah Umur............................. 16 IV. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA MENURUT FIQIH ISLAM, KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.................................................................................. 17 A. Perbedaan Perkawinan Anak di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua Menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan...................... 17 vi
7
B. Persamaan Perkawinan Anak di Bawah Umur Tanpa Izin Orang Tua Menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan...................... V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
vii
24 26 26 27 29
8
DAFTAR ISTILAH Al-mashlahah
=kepentingan umum
Al-qur’an
=kitab suci agama islam
Applied Theory
= teori penerapan
Baligh
= masa dewasa
Batil
= tidak sah
Dispensasi
=pengecualian
Equilibrium
=keseimbangan
Esensial
=mendasar
Fasik
=menyimpang dari agama
Fiqih
= ilmu syariat islam
Fiqih munakahat
=ilmu syariat islam yang mempelajari tentang perkawinan
Fuqaha
= seorang ahli fiqih
Grand Theory
=teori dasar
Hadist
=perkataan (sabda)
Hifdzu al nasl
=kewajiban menjaga dan memelihara keturunan
Iddah
=periode menunggu
Ijab qobul
= akad nikah
Ijtihad
= sebuah usaha yang sungguh-sungguh
Ikhtilaaful al-dien
=perbedaan agama
Jumhur ulama
=para pakar ulama
Khitbah
=peminangan
Legal system theory
=teori sistem hukum
Married by accident =perkawinan akibat kecelakaan Mazhab
=jalan yang dilalui atau dilewati
Mawaddah
=cinta dan harapan
Menopause
=berhentinya siklus menstruasi seorang wanita
Miitsaqaan gholiidhan=akad yang sangat kuat
viii
9
Monogami
=satu suami atau istri
Mut’ah
=sementara
Perancis civil law
=hukum eropa continental
Poliandri
=seorang istri bersuami lebih dari satu
Poligami
=seorang suami beristri banyak
Qiyas
=menggabungkan atau menyamakan
Sakinah
=ketenangan atau damai
Sekufu
=kesetaraan atau kesamaan
Spiritual
=hubungan seorang dengan Tuhannya.
Stuiting
=pencegahan
Sunnah
=sikap, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya
Syariat
=hukum atau peraturan
Syar’I
=hukum yang isinya perintah dan larangan allah terhadap manusia
Talak
=Cerai
Talak ba’in qubro
=perceraian yang ketiga kalinya
Utilitarian theory
=teori kemanfaatan
Walimatul ursy
=upacara perkawinan
Warrahmah
=kasih sayang
Zawwaja
=pasangan
Zina
= perbuatan besanggama antara laki-laki dan perempuan diluar nikah.
ix
10
DAFTAR SINGKATAN KCS
=Kantor Catatan Sipil
KHI
=Kompilasi Hukum Islam
KUA
=Kantor Urusan Agama
MUI
=Majelis Ulama Indonesia
UU
=Undang-undang
x