Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran Pasca Diberlakukannya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Uswatun Hasanah Dosen Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Email:
[email protected]/
[email protected] Abstract The Citizenship Law of 2006, more generous, and more gender-neutral definition of citizenship. Such children will now receive Indonesian citizenship automatically. This research dealt with behaviors of mixed marriages couple and restrainedof comply new Citizenship law in the Regency Surabaya. The data showed that in general, public perceptions toward good reaction. Difference style of stay home, job of husband were influence to difference of behavior of mixed marriage couple to comply of it. Qualifications for naturalization are now restricted to residence in Indonesia for 5 consecutive years or 10 years in total, incompleted document, psychological restrain, all of it, to become restrain of mixed marriage couple to comply with Citizenship Law of 2006. Key Word : behavior, mixed marriage couple, Citizenship law of 2006. Abstrak UU Kewarganegaraan Lama (1958) menganut asas ius sanguinis hanya dari garis ayah (patriarchal of view) dan tidak memberikan kesamaan antara laki-laki dan perempuan untuk menentukan kewarganegaraan anak. Sebaliknya, UUK baru (2006) lebih memberikan jaminan bagi setiap warga negara untuk memiliki status kewarganegaraan, menjunjung tinggi kesetaraan gender, memberikan kemudahan mendapatkan kewarganegaraan bagi seorang yang telah lahir dan tinggal di Indonesia cukup lama, memberikan perlindungan para ibu terhadap anak-anaknya dari perkawinan campuran serta berbagai masalah kewarganegaraan yang timbul akibat perkawinan campuran. Penelitian ini tentang Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran Pasca Diberlakukannya UU No12/2006 tentang Kewarganegaraan Di Kota Surabaya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sikap dan perilaku keluarga perkawinan campuran positif atas perubahan UU Kewarganegaraan. Faktor yang melatarbelakangi perbedaan sikap dan perilaku keluarga perkawinan campuran adalah perbedaan bentuk keluarga (tinggal bersama atau terpisah); serta faktor pekerjaan suami. Faktor yang menjadi kendala keluarga perkawinan campuran menyikapi penentuan kewarganegaraan adalah kendala teknis, kendala psikis,dan kendala yuridis. Kata kunci: perilaku, perkawinan campuran, UU Kewarganegaraan 2006 74
75
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
Pendahuluan
orang tuanya atau orang tuanya tidak memiliki kewarganegaraan. Akibat-
Status kewarganegaraan dalam
nya hal tersebut sering menimbulkan
UUK lama mengandung potensi
dampak yang kompleks dalam kehi-
diskriminatif terhadap etnis dan gen-
dupan keluarga. Yang dimaksud de-
der. Kasus yang sering terjadi dalam
ngan perkawinan campuran adalah
perolehan dan pembuktian kepemi-
perkawinan antara dua orang yang di
likan Surat Bukti Kewarganegaraan
Indonesia tunduk pada hukum yang
Republik Indonesia (SBKRI) mer-
berlainan, karena perbedaan kewar-
upakan indikasi diskriminasi ras/
ganegaraan dan salah satu pihak
etnis yang ada di Indonesia. UUK
berkewarganegaraan Indonesia (pa-
lama menganut asas ius sanguinis
sal 57 UU Nomor 1 Tahun 1974
hanya dari garis ayah (patriarchal of
tentang Perkawinan).
view) dan tidak memberikan hal
Konsep perubahan asas kewar-
yang sama antara laki-laki dan pe-
ganegaraan meliputi perubahan asas
rempuan untuk menentukan kewar-
yang dianut dalam UU Nomor 12
ganegaraan anak yang dilahirkannya.
Tahun 2006. Adapun asas-asas yang
Diskriminasi ras/etnis ini dialami
dianut dalam UU tersebut adalah (1)
selain oleh kelompok etnis Tionghoa
asas ius sanguinis yaitu asas yang
juga kaum perempuan Indonesia
menentukan kewarganegaraan seseo-
yang kawin dengan warga negara
rang berdasarkan keturunan (2) asas
asing (WNA). Akibat paling parah
ius soli terbatas adalah asas yang
jika perkawinan perempuan dengan
menentukan kewarganegaraan seseo-
WNA itu putus karena perceraian
rang berdasarkan negara tempat
ataupun karena kematian. Ketentuan
kelahiran yang diberlakukan terbatas
diskriminatif
atas dasar etnis dan
bagi anak-anak sesuai dengan keten-
gender ini membawa implikasi pada
tuan dalam UU ini, (3) asas kewar-
diskriminasi
negaraan tunggal adalah asas yang
terhadap
anak-anak
mereka. Sementara asas ius solli terbatas
menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang, dan (4) asas
pada anak-anak yang lahir di Indo-
kewarganegaraan
nesia dari orang tua yang tidak jelas
adalah asas yang menentukan kewar-
ganda
terbatas
76
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
ganegaraan ganda bagi anak-anak
kendala yang dihadapi para anggota
sesuai dengan ketentuan undang-
keluarga
undang ini. Sedangkan perubahan
dalam menyikapi penentukan kewar-
asas-asas
ganegaraan setelah berlakunya UU
perkawinan
campuran
yang berkaitan dengan hukum kewarganegaraan meliputi status per-
perkawinan
campuran
Nomor 12 Tahun 2006. Berdasarkan
uraian
di
atas,
kawinan, status kewarganegaraan
permasalahan dalam penelitian ini
pasangan, dan status anak.
adalah : (a) Bagaimana sikap dan
UUK baru lebih memberikan
perilaku keluarga perkawinan cam-
jaminan bagi setiap warga negara
puran dalam menyikapi perubahan
untuk memiliki status kewarganega-
UU kewarganegaraan; (b) Hal-hal
raan, menjunjung tinggi kesetaraan
apakah yang melatarbelakangi per-
gender,
kemudahan
bedaan sikap dan perilaku keluarga
mendapatkan kewarganegaraan bagi
perkawinan campuran terhadap peru-
seorang yang telah lahir dan tinggal
bahan UU kewarganegaraan; (c)
di Indonesia cukup lama, dan mem-
Adakah kendala anggota keluarga
berikan perlindungan para ibu terha-
perkawinan campuran dalam me-
dap anak-anaknya dari perkawinan
nyikapi penentuan kewarganegaraan
memberikan
campuran serta berbagai masalah kewarganegaraan yang timbul akibat
Metode Penelitian
perkawinan campuran. Perubahan tersebut seharusnya diikuti pula oleh
Penelitian ini merupakan peneli-
perubahan sikap keluarga perka-
tian kualitatif deskriptif. Dalam
winan campuran.Namun, bagi para
penelitian kualitatif deskriptif, indi-
anggota keluarga yang melakukan
vidu yang diteliti ditempatkan seba-
perkawinan campuran yang sudah
gai subyek penelitiandan berusaha
terbiasa dengan kebiasaan lama tidak
memahami subyek baik individu
mudah untuk berubah paradigma
maupun lembaga dalam keseluruhan
yang telah lama dilaksanakan.Oleh
(Bogdan dan Taylor : 1993). Peneli-
karena itu, perlu diungkapkan sikap,
tian dilaksanakan Maret-Desember
perilaku serta hal yang melatar-
2009, di Kota Surabaya. Informasi
belakangi sikap dan perilaku, serta
perilaku keluarga perkawinan cam-
77
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
puran dalam mensikapi perubahan asas
kewarganegaraan
diperoleh
melalui: - Pengamatan terlibat (participan observer) di Kantor Departemen Hukum
dan
HAM,
Kantor
Imigrasi maupun Kantor Catatan Sipil; - Wawancara mendalam (indept interview) dengan beberapa keluarga perkawinan campuran sebagai informan. Wawancara mendalam dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan pedoman wawancara
yang
berisi
per-
tanyaan-pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti selama di lapangan. - Studi dokumen atas kasus-kasus yang terkait, termasuk informasi yang didapat dari media massa, para pejabat maupun pengamat yang pernah menangani kasus keluarga perkawinan campuran. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tiga jalur kegiatan yakni mereduksi data, menguji data, dan menarik kesimpulan. Ketiganya dilakukan dengan proses yang terjadi terus menerus dan dilakukan sebelum, selama, serta sesudah proses penelitian di lapa-
ngan. Hasil dan Pembahasan Sikap dan perilaku keluarga perkawinan campuran dalam menyikapi perubahan UU Kewarganegaraan Informan yang dimintai pendapat tentang
adanya
perubahan
UU
Kewarganegaraan di Kota Surabaya memberikan jawaban positif mengenai perubahan UUK 2006, terutama bagi informan yang berstatus sebagai istri yang kawin dengan laki-laki WNA. Tanggapan positif diberikan karena UUK 2006 ini memberikan kemudahan bagi anak yang lahir dari perkawinan campuran, anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNI dengan laki-laki WNA maupun anakyang lahir dari perkawinan seorang wanita WNA dengan lakilaki WNI, sama-sama diakui sebagai WNI. Anak tersebut akan berkewarganegaraan ganda, namun,setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin maka ia harus menentukan pilihannya. Pernyataan untuk memilih tersebut harus disampaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 tahun atau setelah kawin. Dimungkinkan kewarganegaraan ganda secara terbatas selain ber-
78
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
dasarkan asas ius solli (berdasarkan
HAM
tempat kelahiran) dan ius sanguinis
kewarganegaraan RI. Setelah mem-
(berdasarkan garis darah ayah), yang
peroleh keputusan Menteri Hukum
hanya berlaku bagi mereka dengan
dan HAM melapor ke instansi pelak-
kriteria tertentu yakni bagi anak di
sana kependudukan dan pencatatan
bawah usia 18 tahun dan belum
sipil. Apabila aktanya diterbitkan di
menikah. Namun, setelah berusia 18
Indonesia maka diberikan catatan
tahun atau sudah kawin, ia berhak
pinggir
menentukan
kewarganegaraannya
bahwa yang bersangkutan adalah
sendiri dalam jangka waktu 3 tahun.
WNI. Namun, apabila aktanya tidak
Hal itu dimaksudkan untuk melin-
diterbitkan di wilayah Indonesia
dungi keharmonisan keluarga sesuai
maka instansi pelaksana kependudu-
tuntutan pergaulan internasional.
kan dan pencatatan sipil menerbitkan
tentang
pada
penetapan
akta
status
kelahirannya
Anak dari hasil perkawinan cam-
surat keterangan pelaporan pen-
puran memperoleh status kewar-
catatan bahwa yang bersangkutan
ganegaraan Indonesia sebagai anak
memiliki kewarganegaraan ganda
yang lahir dari perkawinan yang sah
terbatas. Adapun bunyi catatan ping-
dari seorang ayah dan ibu WNI
gir adalah sebagai berikut: ”Ber-
(Pasal 4 b UUK 2006). Oleh karena
dasarkan Keputusan Menteri Hukum
itu, berdasarkan kelahirannya, maka
dan Hak Asasi Manusia Nomor.....
anak dari hasil perkawinan campuran
Tahun.....Tentang Kewarganegaraan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Republik Indonesia Akta Nama....
a. Anak yang lahir sebelum tanggal
Memperoleh Kewarganegaraan In-
1 Agustus 2006
donesia berdasarkan pasal 41 UUK
Bagi anak yang lahir sebelum
2006” (SE Mendagri No. 471/1478/
UUK 2006 dan belum berusia 18
MD tanggal 1 April 2007 dan SE
tahun, sesuai ketentuan pasal 41
Mendagri No. 470/511/MD tanggal
UUK
15 Nopember 2007).
2006
dapat
memperoleh
kewarganegaraan RI dengan cara
Pasal 41 UUK 2006 pada intinya
mendaftarkan diri ke Departemen
menyatakan bahwa bagi anak-anak
Hukum dan HAM untuk memper-
yang lahir dari perkawinan campuran
oleh keputusan Menteri Hukum dan
sebelum UUK 2006, yang pada
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
79
mulanya berkewarganegaraan asing,
melaporkan ke Kantor Imigrasi
dapat mendaftarkan diri untuk men-
setempat atau Kantor Perwakilan RI
jadi WNI kepada Menteri Hukum
(bagi yang berada di luar negeri)
dan HAM melalui pejabat atau
dengan melampirkan paspor dan
Perwakilan RI di luar negeri paling
Keputusan Menteri tentang Perole-
lambat 4 (empat) tahun setelah UU
han Kewarganegaraan RI, pengem-
ini diundangkan. Subyek dari pasal
balian dokumen keimigrasian dapat
41 UUK 2006 meliputi anak yang
dilakukan pemberian paspor RI
memiliki kewarganegaraan
ganda
dengan diberikan cap ”Yang ber-
terbatas karena kelahiran, pengakuan
sangkutan adalah subyek UUK 2006
anak, maupun pengangkatan anak
pasal 4 c,d,h,l, dan pasal 5” dan bagi
yang saat ini belum berusia 18 tahun.
yang memiliki paspor kebangsaan
Dengan demikian, Pasal 41 ini hanya
lain dilampirkan affidavit dapat
berlaku sampai dengan tahun 2010,
diberikan paspor RI meskipun memi-
dikarenakan sampai saat ini masih
liki paspor asing, pengaturan keluar
banyak
belum
masuk wilayah Indonesia. Bagi anak
Wilayah
yang didaftarkan tengah menunggu
Hukum dan HAM di Indonesia dan
keputusan menteri, tetapi izin keimi-
Kantor Perwakilan RI di luar negeri,
grasiannya habis masa berlakunya,
sehingga perlu untuk menginten-
diberikan penangguhan selama 90
sifkan sosialisasi kepada pelaku
hari.
penduduk
mendaftar
perkawinan
ke
yang
Kantor
campuran
mengenai
keberadaan pasal dimaksud. Adapun yang berkaitan dengan
b. Anak yang lahir setelah tanggal 1 Agustus 2006
ketentuan keimigrasian, anak yang
Bagi anak yang lahir setelah tang-
lahir sebelum UUK 2006, bagi yang
gal 1 Agustus 2006, jika berada di
belum/tidak didaftarkan, tetap diwa-
wilayah RI, maka orang tuanya harus
jibkan memiliki izin keimigrasian
melaporkan ke Kantor Imigrasi
namun cukup diselesaikan pada
setempat atau bagi anak yang berada
Kantor Imigrasi (Kanim) setempat.
diluar wilayah RI, harus dilaporkan
Sedangkan bagi anak yang telah
ke Perwakilan RI setempat untuk
didaftarkan oleh orang tua atau wali
dibuatkan keterangan secara afidavit
80
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
pada paspor asingnya, serta agar
sama; anak pemegang dua paspor
dapat diberikan paspor RI dengan
yang memilih menggunakan paspor
peneraan pada subyek ganda terba-
kebangsaan lain pada saat masuk
tas.
atau keluar wilayah negara Republik
Beberapa fasilitas keimigrasian
Indonesia maka pejabat Imigrasi atau
bagi anak subyek kewarganegaraan
Petugas Peme-riksaan Pendaratan di
Ganda Terbatas adalah bahwa anak
Tempat Pemeriksaan Imigrasi me-
yang
paspor
nerakan cap ”Yang bersangkutan
kebangsaan lain pada saat masuk dan
subyek pasal 4 huruf c, huruf d, huruf
berada di wilayah negara Indonesia
h, huruf l, dan Pasal 5 Undang-
dibebaskan dari kewajiban memiliki
undang Nomor 12 Tahun 2006
Visa, Izin Keimigrasian, dan Izin
tentang Kewarganegaraan Republik
Masuk kembali (re-entry permit).
Indonesia” pada Arrival Departure
Hal ini tentu dapat menghemat biaya
Card-nya.
hanya
memegang
yang selama ini dikeluarkan untuk
Di samping itu, anak-anak hasil
mengurus persyaratan dokumen ke-
perkawinan campuran yang lahir
imigrasian tersebut.
setelah diundangkannya UUK 2006,
Anak yang hanya memegang
status kewarganegaraan anak yang
paspor kebangsaan lain yang mela-
dicatat dalam akta kelahiran adalah
kukan perjalanan masuk atau keluar
WNI tetapi biodatanya ditulis dua
wilayah Indonesia pada paspornya
jenis kewarganegaraan. Pencatatan
diterakan Tanda Bertolak/Tanda Ma-
pada akta kelahiran sebagaimana
suk oleh Pejabat Imigrasi atau Petu-
dimaksud, tidak memerlukandaftar
gas Pemeriksa Pendaratan di Tempat
baru atau khusus, karena walaupun
Pemeriksaan Imigrasi sebagaimana
anak tersebut dimungkinkan memili-
layaknya WNI; bagi anak pemegang
ki kewar-ganegaraan ganda terbatas
dua paspor pada saat yang bersa-
keberadaan di Indonesia tetap diper-
maan (Paspor Republik Indonesia
lakukan sebagai WNI sama dengan
dan Paspor Kebangsaan lain), pada
anak WNI lainnya.
saat masuk atau keluar wilayah
Kewarganegaraan
ganda
pada
negara Republik Indonesia wajib
anak bersifat terbatas dalam arti
menggunakan satu paspor yang
setelah berusia 18 tahun atau sudah
81
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
kawin, anak tersebut harus menya-
Nopember 2007 yang intinya adalah
takan memilih salah satu kewar-
sebagai berikut:
ganegaraannya dan wajib melapor ke
a. berdasarkan pasal 4 huruf c dan
Instansi Pelaksana atau UPTD Ins-
huruf d UUK 2006 bahwa anak
tansi Pelaksana. Waktu pelaporan
yang lahir dari perkawinan cam-
paling lambat 14 (empat belas) hari
puran yang salah satu orang
terhitung sejak tanggal batas waktu
tuanya WNI maka kewarganega-
untuk memilih berakhir sebagaimana
raan anak tersebut adalah WNI.
yang diatur dalam peraturan perun-
b. Berkenaan dengan hal tersebut
dang-undangan. Anak tersebut wajib
maka bagi anak-anak hasil per-
mengembalikan KTP dan menyerah-
kawinan campuran yang lahir
kan KK serta Akta Catatan Sipil
setelah diundangkannya UUK
untuk diubah oleh Instansi Pelaksana
2006,
atau UPTD Instansi Pelaksana. Peja-
anak yang dicatat dalam akta
bat Pencatatan Sipil pada Instansi
kelahiran adalah WNI.
Pelaksana atau UPTD Instansi Pelak-
status
kewarganegaraan
c. Pencatatan pada akta kelahiran
sana membuat catatan pinggir pada
sebagaimana
register akta catatan sipil dan kutipan
memerlukan daftar baru atau
akta catatan sipil serta mencabut
khusus, karena walaupun anak
KTP serta mengeluarkan data anak
tersebut dimungkinkan memiliki
dari KK. Pejabat pada Instansi Pelak-
kewarganegaraan ganda terbatas
sana atau UPTD Intansi Pelaksana
keberadaan di Indonesia tetap
merekam data perubahan status
diperlakukan sebagai WNI sama
kewarganegaraan sebagaimana da-
dengan anak WNI lainnya.
lam database kependudukan.
dimaksud,
tidak
d. Apabila anak sebagaimana yang
Dalam rangka pelaksanaan pener-
dimaksud huruf a yang memiliki
bitan dokumen kependudukan khu-
kewarganegaraan ganda terbatas
susnya akte kelahiran, Departemen
pada usia 18 tahun atau paling
Dalam Negeri telah mengeluarkan
lambat 21 tahun menggunakan
Surat Edaran No. 471/1478/MD
hak memilih kewarganegaraan
tanggal 1 April 2007 dan Surat
WNA, dapat dicatat kembali
Edaran No. 470/511/MD tanggal 15
dalam register akte kelahiran dan
82
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
kutipan akta kelahiran yang ber-
kan pilihan, ia dianggap memilih
sangkutan dalam bentuk catatan
sebagai WNA dan wajib mengemba-
pinggir.
likan KTP dan menyerahkan KK
e. Apabila orang tuanya menghen-
serta Akta Catatan Sipil untuk
daki anak tersebut mendapatkan
dilakukan perubahan-perubahan (ca-
kewarga-negaraan asing, kiranya
tatan pinggir) oleh instansi Dinas
dapat disarankan untuk dicatatkan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sesuai hukum orang tuanya yaitu
(Direktorat Pencatatan Sipil, Dirjen
pada perwakilan negara yang
Administrasi Kependudukan, Dep-
bersangkutan guna menghindari
dagri).
penolakan oleh negara yang ber-
Perlindungan maksimum dalam
sangkutan. Mengenai pemberian
UUK 2006 tercantumnya ketentuan
status kewarganegaraan kepada
yang memberikan penegasan status
anak tersebut, orang tua anak
kewarganegaraan RI. Bagi pemukim
tersebut harus membuat pernyata-
keturunan asing yang tidak memiliki
an secara tertulis mengenai keber-
dokumen, diberikan status kewar-
atannya.
ganegaraan dengan diberikan doku-
Secara khusus Pasal 95 Peraturan
men kependudukan. Bagi pemukim
Presiden No 25 Tahun 2008 tentang
keturunan asing tanpa dokumen
Persyaratan dan Tata Cara Pendaf-
kewarganegaraan dan kependudukan
taran Penduduk dan Pencatatan Sipil,
yang telah cukup lama tinggal di
menyebutkan tentang perlunya mem-
Indonesia secara turun temurun telah
beritahukan atau mengingatkan ke-
didata
pada anak yang berkewarganegaraan
(Pemda) dapat diusulkan mendapat
ganda bahwa mereka paling lambat 3
penegasan status kewarganegaraan
tahun setelah berusia 18 tahun atau
RI oleh Menteri Hukum dan HAM.
sudah kawin harus menyatakan
Perolehan
memilih salah satu kewarganega-
duduk yang bersangkutan bukan
raannya dan melapor ke instansi
termasuk perubahan kewarganega-
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
raan (naturalisasi) sehingga tidak
Sipil setempat. Apabila anak berke-
diperlukan adanya pengucapan sum-
warganegaraan ganda tidak melaku-
pah atau pernyataan janji setia di
oleh
Pemerintah
Daerah
kewarganegaraan
pen-
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
83
depan pejabat, seperti yang dilaku-
kewarganegaraan dengan mendaftar-
kan oleh orang-orang yang melaku-
kan diri di Perwakilan RI dalam
kan perubahan kewarganegaraan dari
waktu paling lambat 3 (tiga) tahun
WNA menjadi WNI. Bagi penduduk
sejak UUK 2006 diundangkan se-
yang telah mendapat Keputusan
panjang tidak mengakibatkan kewar-
Menteri Hukum dan HAM tentang
ganegaraan ganda (Pasal 42 UUK
Kewarganegaraan RI dan melapor-
2006). Selanjutnya pasal 9 Peraturan
kan
pelaksana
Menteri Hukum dan HAM RI No
(Badan/Dinas/Kantor kependudukan
M.01-HL.03.01 Tahun 2006 tentang
dan Pencatatan Sipil Kabupatan/Ko-
Tata Cara Pendaftaran Untuk Mem-
ta) untuk mendapatkan dokumen
peroleh Kewarganegaraan RI Ber-
kependudukan, seperti Kartu Keluar-
dasarkan Pasal 41 dan Memperoleh
ga, Kartu Tanda Penduduk dan
Kembali Kewarganegaraan RI ber-
Akta-akta catatan sipil agar dapat
dasarkan Pasal 42 UUK 2006, men-
diberikan kemudahan dan percepatan
yatakan bahwa permohonan pendaf-
dalam pemberian pelayanan. WNI
taran sebagaimana dimaksud dalam
yang telah memperoleh akta kelahi-
Pasal 9 hanya dapat diproses apabila
ran KK dan KTP WNI dapat mem-
telah diajukan secara lengkap kepada
pergunakan dokumen kependudukan
Kepala Perwakilan RI paling lambat
tersebut sebagai bukti untuk berbagai
pada tanggal 1 Agustus 2009. De-
kepentingan tertentu.
ngan demikian, Pasal 42 ini hanya
kepada
instansi
Perlindungan maksimum dalam UUK 2006 juga diberikan kepada WNI yang berada di luar negeri.Bagi WNI yang bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun atau lebih tidak melaporkan diri kepada Perwakilan Republik Indonesia dan telah kehilangan Kewarganegaraan RI sebelum UU K 2006 diundangkan, dapat memperoleh kembali
berlaku sampai dengan tahun 2009. Hal-hal yang melatarbelakangi perbedaan sikap dan perilaku keluargan perkawinan campuran terhadap perubahan UU kewarganegaraan Tidak setiap keluarga perkawinan campuran memahami bahwa Pasal 41 UUK 2006 ini berlakunya paling lambat 4 (empat) tahu, sehingga ada yang memanfaatkan pasal ini dan
84
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
ada yang belum. Pasal 41 UUK 2006
jelas jaminan terhadap hak-hak pa-
pada intinya menyatakan bahwa bagi
sangan perkawinan campuran adalah
anak-anak yang lahir dari perka-
Pasal 19 Ayat (1) yang menyatakan
winan campuran sebelum UUK 2006
bahwa “Warga negara asing yang
yang pada mulanya berkewarganega-
kawin secara sah dengan Warga
raan asing, dapat mendaftarkan diri
Negara Indonesia dapat memperoleh
untuk menjadi WNI kepada Menteri
Kewarganegaraan Republik Indone-
Hukum dan HAM melalui pejabat
sia dengan menyampaikan pernyata-
atau Perwakilan RI di luar negeri
an menjadi warga negara di hada-
paling lambat 4 (empat) tahun sete-
pan Pejabat”.
lah UUK 2006 ini diundangkan.
Pada ayat berikutnya, disebutkan
Dengan demikian, Pasal 41 ini hanya
bahwa untuk memperoleh kewar-
berlaku sampai dengan tahun 2010,
ganegaraan Indonesia, selain me-
dikarenakan sampai saat ini masih
nyampaikan pernyataan kepada peja-
banyak penduduk yang belum men-
bat,
daftar ke Kantor Wilayah Hukum
menikahi WNI dipersyaratkan telah
dan HAM di Indonesia dan Kantor
bertempat tinggal di wilayah negara
Perwakilan RI di luar negeri, maka
RI paling singkat 5 tahun berturut-
disarankan untuk mengintensifkan
turut atau paling singkat 10 tahun
sosialisasi kepada pelaku perka-
tidak berturut-turut. Ketentuan ke-
winan campuran mengenai kebera-
mudian
daan pasal dimaksud.
dengan Departemen Hukum dan
warga
negara
langsung
asing
yang
ditindaklanjuti
UUK 2006 ini juga memberi
HAM yang mengeluarkan Permen-
kesempatan warga negara asing yang
hukham M. 02-HL.05.06 Tahun
menjadi suami atau istri dari warga
2006 tentang Tata Cara Menyam-
negara Indonesia, untuk menjadi
paikan Pernyataan untuk Menjadi
warga negara Indonesia, sebagaima-
WNI.
na warga negara asing itu juga
Terdapat berbagai faktor yang
berhak mendapat status permanent
melatarbelakangi perbedaan sikap
residence tanpa harus kehilangan
dan perilaku keluarga perkawinan
kewarganegaraannya. Salah satu pa-
campuran atas perubahan paradigma
sal yang menggambarkan dengan
UU kewarganegaraan, seperti ada
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
85
keluarga perkawinan campuran yang
ganegaraan. Meskipundi dalam akta
bertempat tinggal serumah, dan ada
kelahiran dicantumkan kewargane-
yang bertempat tinggal terpisah
garaan seseorang tetapi akta kelahi-
(tidak serumah karena suami di luar
ran tidak memberikan kewarganega-
negeri), serta faktor pekerjaan suami.
raan seseorang. Perolehan kewar-
Bagi yang bertempat tinggal seru-
ganegaraan seseorang berdasarkan
mah karena suami ada di luar negeri,
UU Kewarganegaraan bukan ber-
tentu membawa pengaruh pada sikap
dasarkan UU Administrasi Kepen-
untuk mendaftarkan kewarganega-
dudukan.
raan bagi anaknya, karena sebagian
Korelasi antara kewarganegaraan
besar anak-anaknya berkewargane-
dengan administrasi kependudukan,
garaan asing dan surat-surat penting
bisa dibedakan dalam hal:
dibawa suami ke luar negeri. Oleh
1). Perolehan kewarganegaraan
karena itu, tidak bisa segera menga-
a. Kewarganegaraaan ganda ter-
jukan pendaftaran untuk memper-
batas:
oleh kewarganegaraan RI.
- kelahiran baru setelah ber-
Faktor lain adalah karena suami
lakunya UUK 2006, di
ingin bekerja di Indonesia maka
dalam akta kelahirannya
suami memanfaatkan perubahan UU
langsung ditulis WNI. Se-
Kewarganegaraan ini untuk me-
dangkan di dalam biodata
nyampaikan pernyataan pendaftaran
anak, ditulis 2 (dua) jenis
menjadi WNI dihadapan pejabat.
kewarganegaraannya
Jika saja bukan karena pekerjaan,
- berdasarkan pasal 41 UUK
tentu suaminya tidak ingin menjadi
2006, setelah penetapan
WNI.
status kewarganegaraan In-
Terdapat hubungan erat antara hukum
kewarganegaraan
donesia, pada akta-akta ca-
dengan
tatan sipil yang dimiliki
administrasi kependudukan. Bahwa
diberikan catatan pinggir
akta kelahiran sebagai bukti autentik
(sepanjang akta tersebut
atas peristiwa kelahiran seseroang
diterbitkan di Indonesia)
dan memuat identitas seseorang yang berisi nama, asal usul dan kewar-
b. Perolehan kembali kewarganegaraan
86
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
Berdasarkan pasal 42 UUK
yang bersangkutan oleh Dinas
2006, perolehan kembali ke-
Kependudukan dan Catatan
warganegaraan
Sipil.
RI,
setelah
penetapan status kewarganegaraan
RI
diikuti
Dengan demikian, jelaslah bah-
dengan
wa dalam perolehan kewarganega-
pengisian Biodata Penduduk,
raan baik dalam ganda terbatas,
Penerbitan KK dan KTP.
perolehan kembali kewarganegaraan
c. Penegasan status kewarganegaraan.
maupun tentang penegasan status WNI, semuanya memerlukan doku-
Bagi pemukim keturunan
men kependudukan; artinya bahwa
asing tanpa dokumen kewar-
di dalam akta kelahiran ditulis status
ganegaraan dan kependudukan
kewarganegaraan yaitu WNI meski-
yang telah cukup lama tinggal
pun dalam biodata ditulis 2 (dua)
di Indonesia secara turun te-
kewarganegaraan. Begitu pula de-
murun, setelah didata oleh
ngan perolehan kembali kewar-
Pemerintah Daerah (Pemda)
ganegaraan maka setelah penetapan
dapat diusulkan untuk men-
status WNI, diikuti pengisian Bioda-
dapat penegasan status kewar-
ta, KK dan KTP (pasal 42 UUK
ganegaraan RI oleh Menteri
2006). Bagi pemukim keturunan
Hukum dan HAM.
asing yang tidak memiliki dokumen
2). Kehilangan Kewarganegaan RI
pun setelah ada penegasan status
Seseorang WNI yang kehilangan
kewarganegaraan RI maka diberikan
kewarganegaraannya maka :
kepadanya dokumen kependudukan
a. Dalam akta-akta catatan sipil
(KK, KTP, dan Akte Kelahiran). Ini
yang dipunyai akan diberikan
semua menunjukkan bahwa ada
catatan pinggir, kemudian ku-
hubungan hukum kewarganegaraan
tipan akta yang dipegang pada
dengan administrasi kependudukan.
yang bersangkutan ditarik oleh Dinas
Kependudukan
dan
Catatan Sipil. b.
Kendala keluarga perkawinan campuran dalam menyikapi penentuan kewarganegaraan
KK dan KTP yang bersangkutan dicabut dan ditarik dari
Terdapat berbagai kendala keluar-
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
87
ga perkawinan campuran dalam
apabila yang bersangkutan sudah
menyikapi penentuan kewarganega-
bertempat tinggal di wilayah negara
raan, seperti kendala teknis (belum
RI paling singkat 5 (lima) tahun
lengkapnya dokumen yang diperlu-
berturut-turut atau paling singkat 10
kan), kendala psikis (perbedaan
(sepuluh) tahun tidak berturut-turut
pilihan
antara
dengan syarat-syarat sebagaimana
suami istri), dan kendala yuridis,
ditentukan dalam Pasal 3 Permen-
(seperti lama tinggal yang disyarat-
hukham No.M.02-HL.05.06 Tahun
kan
sehingga
2006 tentang Tata Cara Menyam-
belum bisa menyampaikan surat
paikan Pernyataan untuk Menjadi
pernyataan
WNI. Bagi WNA yang kawin secara
kewarganegaraan
belum
Keluarga
terpenuhi) tetap
menjadi WNI. campuran,
sah dengan WNI dapat memperoleh
tidak semuanya bertempat tinggal
kewarganegaraan RI dengan men-
satu rumahbahkan ada yang suami-
yampaikan pernyataan menjadi WNI
nya tinggal terpisah di luar negeri.
dihadapan pejabat dengan syarat-
Jadi kemudahan yang diberikan
syarat sebagaimana ditentukan da-
undang-undang tidak serta merta
lam ayat (3) dan (4). Selanjutnya,
mengakibatkan keluarga perkawinan
Pejabat memeriksa kelengkapan per-
campuran memanfaatkan peluang
nyataan dalam jangka waktu 14
undang-undang, beberapa kendala
(empat) hari sejak permohonan dite-
seperti dokumen kependudukan diri-
rima. Dalam hal pernyataan telah
nya dan si anak dibawa si suami ke
dinyatakan lengkap, pejabat
luar negeri, enggannya suami jika
yampaikan kepada Menteri dalam
anaknya menjadi WNI merupakan
waktu paling lambat 14 (empat) hari
beberapa faktor yang menjadi kenda-
terhitung sejak tanggal pernyataan
la
diterima secara lengkap. Menteri
dalam
perkawinan
menyikapi
penentuan
kewarganegaraan.
men-
memeriksa pernyataan dalam waktu
Penyampaian pernyataan menjadi
paling lambat 14 (empat) hari
WNI di hadapan pejabat merupakan
terhitung sejak tanggal pernyataan
sarana yang tersedia bagi WNA yang
diterima dari Pejabat. Dalam hal
kawin secara sah dengan WNI untuk
penyataan telah lengkap, dalam wak-
memperoleh kewarganegaraan RI,
tu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
88
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
terhitung sejak tanggal pernyataan
suaminya,
diterima dari Pejabat, Menteri mene-
mengikuti kewarganegaraan suami-
tapkan keputusan bahwa orang yang
nya akibat perkawinan tersebut atau
mengajukan pernyataan memperoleh
laki-lakiWNI yang kawin dengan
kewarganegaraan
Keputusan
perempuan WNA kehilangan kewar-
Menteri tersebut disampaikan ke-
ganegaraan RI jika menurut hukum
pada
diteruskan
negara asal istrinya kewarganega-
kepada orang mengajukan pernyata-
raan suami mengikuti kewarganega-
an dalam waktu paling lambat 14
raan isteri sebagai akibat perkawinan
(empat) hari terhitung sejak tanggal
tersebut. Surat dimaksud dapat di-
keputusan Menteri diterima. Kemu-
ajukan oleh perempuan atau laki-laki
dian pemohon wajib mengembalikan
setelah 3 (tiga ) tahun sejak tanggal
dokumen yang berkaitan dengan
perkawinannya berlangsung.
Pejabat
RI. untuk
kewarganegaraan
istri
statusnya sebagai WNA kepada
Ketentuan ini telah diakomodasi
instansi yang berwenang dalam
dalam PP No.2007 tentang Tata Cara
waktu
Memperoleh, Kehilangan, Pembata-
paling
lambat
14
hari
terhitung sejak tanggal diterimanya
lan,
Keputusan Menteri. Menteri kemu-
Kewar-ganegaraan RI. Dalam Pasal
dian mengumumkan nama orang
55 PP No.2/2007 dinyatakan bahwa
yang memperoleh kewarganegaraan
perempuan atau laki-laki WNI yang
RI dalam Berita Negara RI. Jadi
kawin dengan laki-laki atau perem-
waktu yang diperlukan untuk me-
puanWNA kehilangan kewarganega-
nyampaikan
menjadi
raan RI karena menurut hukum
WNI minimal 86 hari (kurang lebih 3
negara asal suami atau isteri, kewar-
bulan).
ganegaraan istri atau suami mengi-
Dalam
pernyataan
hal
pengajuan
dan
Memperoleh
Kembali
surat
kuti kewarganegaraan suami atau
pernyataan ingin tetap menjadi WNI
isteri sebagai akibat perkawinan
sebagaimana diatur dalam pasal 26
tersebut. Jika perempuan atau laki-
UUK 2006, dalam hal perempuan
laki ingin tetap menjadi WNI dapat
WNI yang kawin dengan laki-laki
mengajukan surat pernyataan me-
asing kehilangan kewarganegaraan
ngenai keinginan kepada Menteri
RI jika menurut hukum negara asal
melalui Pejabat atau Perwakilan RI
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
89
yang wilayah kerjanya meliputi
keputusan Menteri diterima dan
tempat tinggal orang yang mengaju-
tembusannya disampaikan kepada
kan pernyataan dengan syarat-syarat
Pejabat atau Perwakilan RI. Proses
sebagaimana ditentukan dalam ayat
ini juga memerlukan waktu minimal
(3) dan (4). Selanjutnya, Pejabat atau
86 hari (kurang lebih 3 bulan).
Perwakilan RI memeriksa kelengka-
Dalam pasal 49 PP No. 2 Th 2007
pan pernyataan dalam jangka waktu
tentang Tata Cara Memperoleh,
14 (empat) hari sejak permohonan
Kehilangan, Pembatalan, Dan Mem-
diterima. Dalam hal pernyataan telah
peroleh Kembali Kewarganegaraan
dinyatakan lengkap, pejabat atau
dinyatakan bahwa WNI yang kehi-
Perwakilan RI menyampaikan kepa-
langan kewarganegaraan akibat ke-
da Menteri dalam waktu paling
tentuan sebagaimana dimaksud da-
lambat 14 (empat) hari terhitung
lam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2)
sejak tanggal pernyataan diterima
UUK 2006, sejak putusnya perka-
secara lengkap. Menteri memeriksa
winan dapat memperoleh kembali
pernyataan dalam waktu paling
kewarganegaraan RI dengan menga-
lambat 14 (empat) hari terhitung
jukan permohonan kepada Menteri
sejak tanggal pernyataan diterima
melalui Pejabat atau Perwakilan RI
dari Pejabat atau Perwakilan RI.
yang wilayah kerjanya meliputi
Dalam hal penyataan telah lengkap,
tempat tinggal pemohon. Mengenai
dalam waktu paling lambat 30 (tiga
tata cara permohonan dan syarat-
puluh) hari terhitung sejak tanggal
syarat lampiran sebagaimana diatur
pernyataan diterima dari Pejabat atau
dalam pasal 49 ayat (2) dan ayat (3).
Perwakilan RI, Menteri menetapkan
Pejabat atau Perwakilan RI meme-
keputusan bahwa orang yang menga-
riksa dalam waktu 14 hari sejak tang-
jukan pernyataan, tetap sebagai
gal permohonan diterima, kemudian
WNI. Keputusan Menteri tersebut
jika permohonan diterima lengkap
disampaikan kepada Pejabat atau
maka Pejabat atau Perwakilan RI
Perwakilan RI untuk diteruskan
memeriksa kelengkapan permoho-
kepada orang mengajukan pernyata-
nan dalam waktu 14 hari. Dalam hal
an dalam waktu paling lambat 14
permohonan telah lengkap menyam-
(empat) hari terhitung sejak tanggal
paikan permohonan tersebut kepada
90
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
Menteri. Selanjutnya, Menteri me-
yuridis bagi pasangan yang ingin
meriksa selama 14 hari sejak permo-
tetap menjadi WNI. Hal ini berarti
honan diterima dari Pejabat atau
selama perempuan belum mengaju-
Perwakilan RI. Jika sudah lengkap
kan surat pernyataan berarti ia
maka Menteri menetapkan keputu-
berstatus WNA sebagaimana dalam
san memperoleh kembali kewar-
pasal 26 ayat (1), karena kejelasan
ganegaraan RI dalam waktu paling
status perempuan menjadi WNI itu
lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
disyaratkan untuk mengajukan surat
tanggal permohonan diterima. Kepu-
pernyataan. Oleh karena itu, selama
tusan Menteri sebagai tersebut ke-
belum mengajukan surat pernyataan,
mudian disampaikan dalam waktu
berarti si perempuan WNI yang
paling lambat 14 (empat belas) hari
kawin dengan laki-laki WNA bersta-
sejak tanggal ditetapkan dan salinan-
tus
nya disampaikan kepada Presiden,
suami sebagai akibat perkawinan
Pejabat atau Pewakilan RI. Pejabat
tersebut. Ini tentu menimbulkan
atau Perwakilan RI menyampaikan
problema, apabila ternyata sebelum
keputusan tersebut kepada pemohon
3 (tiga) tahun usia perkawinan
dalam waktu paling lambat 7 (tujuh)
mereka, ternyata terjadi perceraian.
hari terhitung sejak tanggal keputu-
Bagi si anak, sudah ada jaminan
san Menteri diterima. Jadi jika leng-
kepastian untuk diakui sebagai WNI,
kap, minimal membutuhkan waktu
namun bagi si perempuan, dia masih
153 hari atau kurang lebih 5 bulan
sebagai WNA. Oleh karena itu,
dalam proses memperoleh kembali
apabila ingin bertransaksi maupun
kewarganegaraan RI.
berlalu lintas di Indonesia, maka dia
mengikuti
kewarganegaraan
Kendala yang terjadi adalah usia
harus mengajukan permohonan ke-
perkawinan campuran yang bersang-
warganegaraan yang membutuhkan
kutan belum berusia 3 (tiga) tahun
prosedur permohonan lagi. Keengga-
sehingga belum dapat diajukan surat
nan suami WNA atau tidak adanya
pernyataan ingin tetap menjadi WNI
minat suami WNA menjadi WNI,
kepada Pejabat di wilayah yang
juga menjadi kendala bagi keluarga
meliputi tempat tinggal yang ber-
perkawinan campuran dalam me-
sangkutan. Ini merupakan kendala
nyikapi perubahan UU Kewargane-
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
91
garaan di samping kendala teknis
sehat serta tanpa ketakutan akan
maupun kendala yuridis lainnya.
kehilangan otonomi kewarganega-
Max Weber (1920) merekomen-
raan perempuan. Kedudukan perem-
dasikan konsep rasionalitas untuk
puan dan laki-laki sama dalam
menjadi kunci analisis ilmiah me-
hukum termasuk dalam status kewar-
ngenai tindakan manusia. Pendeka-
ganegaraan serta tidak ada pengha-
tan paling obyektif, bagi Weber
pusan atau pengurangan atau penjau-
adalah dengan menganalisis sesuai
han perempuan akan hak-haknya
dibalik tindakan yang dikemudian
karena status perkawinan. Hal inise-
diyakini sebagai rasionalitas tinda-
suaidengan ketentuan bahwa kewar-
kan. Artinya bahwa di balik setiap
ganegaraan merupakan hak asasi
tindakan selalu ada yang dapat
setiap manusia yang dijamin secara
dianalisis sebagai motif mengapa
internasional dalam Deklarasi Uni-
seseorang itu bertindak. Rasionalitas
versial Hak Asasi Manusia dan
merupakan suatu kerangka acuan
secara nasional diatur dalam UUD
bersama dimana aspek-aspek sub-
NRI 1945 pasal 28 D ayat 4, yang
yektif
dianalisis
menyatakan bahwa setiap orang
Susilo,
berhak atas status kewarganegaraan.
secara
tindakan obyektif
dapat (Suko
2009:86).
Identitas kewarganegaraan berim-
Jadi perubahan paradigma pera-
pliksi pada hak dan kwajiban sebagai
turan perundang-undangan kewar-
warga negara yang diatur dalam
ganegaraan lebih menjamin perlin-
hukum kewarganegaraan. Dengan
dungan baik bagi wanita yang
kejelasan identitas kewarganegaraan
melakukan perkawinan campuran
seorang, hak dan kwajibannya, maka
maupun bagi si anak hasil perka-
akses pada hak-hak kewarganega-
winan campuran akan menjadi sti-
raan yang melekat pada status terse-
mulus bagi mereka yang melakukan
but menjadi terjamin seperti hak
perkawinan campuran. Hak-hak me-
sipil, hak politik, hak ekonomi dan
reka untuk memilih suami secara
hak sosial (Anhony Gidens dalam
bebas menjadi terjamin dan aman
Indradi Kusuma,1985)
tanpa ada ketakutan dan ancaman
Begitu juga keberadaan anak
akan menjadi keluarga yang tidak
yang dilahirkan dari perkawinan
92
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
campuran sekarang dapat berstatus
jalankan prinsip bahwa anak dari
warganegara Indonesia (dan WNI
ayah WNA tersebut, yang lahir di
dalam ganda terbatas) tanpa ada
luar wilayah negara yang bersangku-
keharusan untuk melengkapi diri
tan tidak serta merta mengikuti
dengan paspor dan izin tinggal
kewarganegaraan ayah. Jika terjadi
sebagaimana orang asing termasuk
kasus semacam, harus diketahui
juga tidak ada keharusan mendaftar-
asas-asas kewargengaraan yang ber-
kan ke Kedutaan Besar negara
laku pada negara ayah. Anak yang
ayahnya. Hal ini mendapat respon
dimaksud dapat lahir di luar wilayah
yang positif karena tidak ada lagi
Indonesia dan di luar negara ayah.
biaya-biaya yang harus dikeluarkan
Dalam hal ini dapat terjadi tiga
akibat kelahiran seorang anak yang
kewarganegaraan yaitu kewargane-
sebagai akibat perkawinan campu-
garaan ayah, kewarganegaraan ibu,
ran.
dan kewarganegaraan tempat kelahi-
Ketentuan yang menyatakan bah-
ran (bagi negara yang menjalankan
wa anak yang lahir dari perkawinan
asas tempat kelahiran atau ius soli)
yang sah dari seorang ayah WNA
(Bagir Manan ,2009:71).
dan ibu WNI menjadi WNI, merupakan
penyimpangan
prinsip
taraan gender, maka status kewar-
“anak sah mengikuti kewarganega-
ganegaraan si istri yang tidak lagi
raan ayah” (ius sanguinis). Ketentu-
digantungkan kepada kewarganega-
an ini dapat menyebabkan anak yang
raan suami membawa implikasi pada
bersangkutan memiliki dua (dwi)
tidak terjadinya kesatuan hukum
kewarganegaraan. Dwi kewargane-
dalam perkawinan padahal kesatuan
garaan terjadi apabila negara ayah
demikian sangat diperlukan untuk
menjalankan asas ius sanguinis
dapat melaksanakan kewajiban da-
seperti
yang
lam hukum perkawinan tersebut. Di
memiliki
sisi lain, banyak kesulitan timbul jika
kewarganegaraan ayah dan WNI
si wanita tetap dengan kewarganega-
mengikuti
ibu.
raannya sendiri karena adanya perbe-
Namun ada kemungkinan pengecua-
daan kewargane-garaan berarti ada-
lian yaitu kalau negara ayah men-
nya perbedaan hukum dalam keluar-
Indonesia.
bersangkutan
dari
Seiring dengan tuntutan kese-
Anak
sekaligus
kewarganegaraan
Uswatun Hasanah : Perilaku Keluarga Perkawinan Campuran........
93
ga dan itu berimplikasi pada perbe-
penuhi) sehingga belum bisa men-
daan dalam pengaturan harta keka-
yampaikan Surat Pernyataan Menja-
yaan dalam perkawinan.
di WNI maupun Surat Pernyataan Ingin Tetap Menjadi WNI.
Kesimpulan Daftar Rujukan Penelitian tentangPerilaku Keluarga Perkawinan Campuran Pasca Diberlakukannya Undang-UndangNomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaan menemukan beberapa hal: Pertama, secara umum, sikap keluarga perkawinan campuran terhadap perubahan paradigma kewarganegaraan dalam UU No. 12 Tahun 2006 responnya positif. Kedua, terdapat berbagai
faktor
yang
belakangi
perbedaan
melatar-
sikap
dan
perilaku keluarga perkawinan campuran seperti faktor tempat tinggal terpisah maupun faktor pekerjaan suami. Ketiga, terdapat berbagai kendala keluarga perkawinan campuran dalam menyikapi penentuan kewarganegaraan, seperti kendala teknik (belum lengkapnya dokumen yang diperlukan), kendala psikis (perbedaan pilihan kewarganegaraan antara suami istri), dan kendala yuridis (seperti lama bertempat tinggal yang disyaratkan belum ter-
Bagir Manan,. 2009, Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam UU 12/2006, Yogyakarta: FH UII Press. B. Sunggono. 2002, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Press. Eko Bambang S.2005, Kewarganegaraan Ganda Sejalan Dengan Prinsip HAM. http://www.Jurnal Perempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-431%7CX Rabu, 05 Oktober 2005 Enggi Holt,2006, Kewarganegaraan RI Pasca UU No. 12/2006, Bagaimana Nasib Perkawinan Campuran? [28/10/06]. Hukumonline.com. 6 Februari 2007 Jimly Assidiqie 2006, Hukum Kewarganegaraan. Jakarta: MK Press. Junita Sitorus, 2002, Perkawinan Campuran dalam Hukum Kewarganegaraan Dan Keimigrasian. S e n i n , 1 3 , . h t t p : / / w w w. k o m pas.com/kompas cetak/0205/13/dikbud/perk 34.htm. Selasa, 6 Februari 2007. M. Indradi Kusuma dan Wahyu Effendy, 2002, Kewarganegaraan Indonesia : Catatan Kritis atas Hak Asasi Manusia dan Institu-
94
Rechtldee Jurnal Hukum, Vol. 8. No. 1, Juni 2013
sionalisasi Diskriminasiwarga Negara, FKKB- Gandi-The Asia Foundation.
1994, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya, Usaha Surabaya.
Mohammad Saihu, 2006, Selamat Tinggal “Diskriminasi”?. Komisi Hukum Nasional.16 Agustus 2006
Suko Susilo, 2009, Ekonomi Politik dan Teori Pembangunan, LSOD Depok, Jabar.
Nuning Hallett. 2005, Mencermati Isi Rancangan UU Kewarganegaraan. Kompas Cyber Media, Sabtu, 10 September 2005. Nursyahbani Katjasungkana. 2006, Pendapat Akhir FKB dalam Pembahasan RUU Kewarganegaraan RI. Tanggal 5 Juli 2006. Robert Bogdan dan Steven J. Taylor,
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Peraturan Menteri Hukum Dan Ham. M. 02-HL.05.06 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan Untuk Menjadi WNI.