ANALISIS KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) ANGKASA 1 JAKARTA TIMUR Rahmat Yusuf Wibowo Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRACT There are some things why students senior high school not interested in entrepreneurship after graduation is not willing to take risks, afraid to fail, do not have the capital and prefer to work on others. As a result, individuals think that entrepreneurship is something that is difficult to do and more fun to work on others. This study aims to determine the characteristics of competence in students senior high school Angkasa 1 East Jakarta to be able to perform entrepreneurial activities. Data has been gathered (collected) through deployment questionnaires. For the determination of the respondents used in this study is a randomized (random). As for determining the sample size of the population using the Slovin formula. Analysis tool used is descriptive analysis with the use of tables and Likert scale. Results of analysis showed that the characteristics of entrepreneurship competence in students senior high school Angkasa 1 East Jakarta into the positive category, by looking at the total weight of the indicator is 7733 according to the interpretation of scores who are at Median-Quartiles III or 6000-8000. Key words: Analysis, Competence, Entrepreneurship, SMA Angkasa 1 of East Jakarta. PENDAHULUAN Latar Belakang Sekarang ini banyak anak muda
meningkatkan jumlah pengangguran.
mulai tertarik dan melirik profesi bisnis
Upaya
yang cukup menjanjikan masa depan
pengangguran
cerah. Diawali oleh anak-anak pejabat,
lowongan pekerjaan sebagai PNS tentu
para
lulusan
saja tidak cukup, ditambah lagi dengan
perguruan tinggi sudah mulai terjun ke
kondisi perekonomian indonesia pada
pekerjaan bidang bisnis. Kaum remaja
saat ini yang semakin sulit. Ternyata
sekarang dengan latar belakang profesi
membawa pengaruh yang cukup besar
orang tua yang beraneka ragam mulai
pada
mengarahkan pandangannya ke bidang
indonesia khususnya para pelajar.
sarjana
dan
diploma
bisnis. Terbatasnya lapangan pekerjaan yang
tersedia
saat
ini
telah
pemerintah
kondisi
dengan
keuangan
mengurangi membuka
masyarakat
Survey BPS menemukan hanya sekitar 6 persen lulusan SMA dan
Perguruan bidang
Tinggi
yang
kewirausahaan,
menekuni sisanya
94
dengan
pelaksanaan
tugas
kerja
(Spencer, 1993).
persen memilih untuk bekerja pada
Kompetensi seseorang dapat dilihat
orang lain atau menjadi karyawan.
dari tingkat kreativitas yang dimilikinya
Temuan ini diperkuat hasil penelitian
serta inovasi-inovasi yang diciptakan
(Hartini, 2002) terhadap siswa-siswi
dan
SMA yang melaporkan bahwa masih
menyelesaikan
ada kecenderungan kuat dari para siswa
Kompetensi
untuk menjadi pegawai negeri atau
karakteristik mendalam atau perilaku
karyawan.
terukur yang dimiliki seseorang berupa
kemampuannya
dalam
suatu
masalah.
kewirausahaan
adalah
Ada beberapa hal mengapa siswa-
tindakan cerdas, bertanggung jawab
siswi SMA tidak tertarik berwirausaha
pada bidang tugasnya yang ditandai
setelah lulus yaitu tidak mau mengambil
dengan motivasi tinggi, penanggungan
resiko, takut gagal, tidak memiliki
resiko, melihat dan menilai peluang
modal dan lebih menyukai bekerja pada
bisnis dalam mengelola sumber daya
orang lain. Lebih lanjut dijelaskan
dan memperoleh keuntungan, dengan
bahwa siswa tidak tertarik berwirausaha
tindakan tersebut ia dianggap mampu
karena kurang memiliki motivasi dan
oleh masyarakat lain (Syafiuddin dan
tidak memiliki semangat serta keinginan
Amri Jahi, 2007).
untuk
berusaha
sendiri.
Akibatnya
individu berfikir bahwa berwirausaha merupakan sesuatu yang sulit untuk
Rumusan Masalah Perumusan masalah mengarah pada pentingnya
seseorang
dilakukan dan lebih senang untuk
menjalankan
bekerja pada orang lain.
mengetahui
Padahal dalam menjalankan setiap usaha setiap orang harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Kompetensi
yang
wirausaha kemampuan
ingin untuk
apa
yang
mereka miliki. Jadi penelitian secara spesifik berikut:
dapat
dirumuskan
Bagaimana
sebagai
karakteristik
merupakan suatu kemampuan yang
kompetensi kewirausahaan pada Siswa-
berhubungan dengan kegiatan mental,
siswi SMA Angkasa 1 Jakarta Timur ?
kegiatan berpikir dan sumber perubahan yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah,
perubahan
sosial
dan
penggerak untuk berbuat yang berkaitan
Tujuan Penelitian Tujuan penulisan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik karakteristik kompetensi kewirausahaan
pada siswa-siswi SMA Angkasa 1 Jakarta Timur.
- Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas sampai
METODE PENELITIAN
adalah
sejauh
mana
pernyataan data
yang
ditampung pada suatu kuesioner dapat Penentuan Sampel
mengukur apa yang ingin diukur (Dwi
Untuk penentuan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara acak (random). Sedangkan untuk Penentuan ukuran sampel dari populasi menggunakan rumus Slovin. Dengan tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel sebesar 10%. Dan jumlah seluruh pelajar SMA Angkasa 1 sebesar 630 pelajar.
Priyatno, 2009). Semua pertanyaan atau pertanyaan dalam kuesioner harus saling berkaitan dan tidak ada satupun yang keluar dari topik. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan korelasi bivariate pearson (product moment pearson). Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Reliabilitas adalah istilah yang digunakan
Jadi jumlah sampel minimum yang harus digunakan 86 pelajar, tetapi dalam penelitian ini menggunakan 100 orang pelajar untuk dijadikan sampel.
untuk
konsistensi
alat
pengukur
yang
ukur,
mengetahui apakah
digunakan
alat dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut
diulang
(Dwi
Priyatno, 2009).. Uji Reliabilitas ini Metode Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
menggunakan bantuan program SPSS yang
digunakan oleh penulis adalah :
digunakan
1. Kuesioner
kuesioner pada 100 siswa-siswi SMA Angkasa 1 Jakarta Timur.
pengukuran
Cronbach’s Alpha.. Item pertanyaan dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r tabel, atau memiliki
2. Studi Pustaka
tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai
Penulis akan mencari referensi dari
berhubungan
dalam
reliabilitas adalah menggunakan teknik
Penulis akan memberikan selebaran
buku-buku
18. Dalam pengujian SPSS, teknik yang
serta
literatur
dengan
yang masalah
kewirausahaan dan digunakan sebagai landasan teori. Alat Analisis yang Digunakan
koefisien yang diperoleh > 0,60 (Imam Ghozali, 2002:133) - Skala Likert’s Likert’s Summated Rating (LSR) adalah metode pengukuran sikap yang banyak digunakan dalam penelitian
sosial karena kesederhanaannya. Skala Likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932).
Dikenal juga dengan nama
skala sikap. Skala Likert merupakan skala yang paling banyak dipakai dalam inventori kepribadian karena bentuknya yang
simpel
dan
mudah
dalam
penggunaannya serta tidak sulit dalam melakukan
skoring.
LSR
sikap seseorang dengan kontribusi skala sekelompok
orang
0.260 0.407 0.496
lainnya
Hasil analisis diatas dapat dilihat semua nilai korelasi antara skor item dengan skor total > r tabel 0,195. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total dan dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Metode yang digunakan untuk uji reliabilitas
adalah
Cronbach's Alpha
PEMBAHASAN
metode
Alpha
N of Items
.651
Uji Validitas Metode yang digunakan untuk uji validitas
adalah
Bivariate
Pearson
(korelasi
produk
momen
pearson),
berikut ini adalah hasil dari uji validasi : Pearson correlation 0.230 0.454 0.243 0.493 0.440 0.420 0.242 0.315 0.336 0.261 0.269 0.218 0.487 0.301 0.527 0.511 0.358
Valid Valid Valid
(Cronbach’s)
(Riduwan, 2004).
Item x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0.195 0.195 0.195
sangat
bermanfaat untuk membandingkan skor
dari
18 19 20
R Table 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195
Hasil analisis diatas dapat dilihat nilai alpha 0.651 > 0.60. Sehingga dapat disimpulkan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
bahwa
butir-butir
instrumen penelitian adalah reliable yang
Keterangan
20
artinya
alat
pengukur
dapat
diandalkan untuk dilakukan berulang kali. Skala Likert’s Untuk
mendapatkan
informasi
tentang kompetensi kewirausahaan pada siswa-siswi SMA Angkasa 1 Jakarta Timur, maka penelitian ini melakukan survey dengan kriteria penilaian skor melalui
metode
kuesioner
menurut
Likert’s Summated Rating (LSR). LSR ini digunakan untuk mengukur respon subyek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama.
Kriteria Skor Kriteria
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Tidak Tahu (TT)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Hasil Kuesioner ITEM
STS
TS
TT
S
SS
1
0
5
16
63
16
390
2
0
5
21
61
13
382
3
1
1
5
62
31
421
4
0
5
32
53
10
368
5
1
27
27
38
7
323
6
0
2
2
43
53
447
7
0
2
10
50
38
424
8
0
4
41
47
8
359
9
0
10
15
60
15
380
10
0
5
8
49
38
420
11
0
0
14
58
28
414
12
0
6
20
62
12
380
13
1
4
37
50
8
360
14
0
4
40
48
8
360
15
0
3
14
60
23
403
16
0
7
44
42
7
349
17
1
6
22
55
16
379
18
1
11
32
49
7
350
19
2
7
8
66
17
389
20
0
3
2
52
43
432
398
7733
Jumlah 7 117 410 1068 Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2011
BOBOT
Untuk
Dari hasil kuesioner tersebut diketahui
bahwa
hasil
jawaban
kuesioner
dengan
menjawab
20
pertanyaan terhadap 100 responden,
mengukur
standar
kompetensi kewirausahaan dari 100 responden dapat dilihat dari analisis seperti berikut :
mayoritas jawaban adalah “Setuju” dengan jumlah 1068 jawaban. 1. Jumlah skor untuk setiap responden o Maksimal = 100 (5 x 20 item) o Minimal = 20 (1 x 20 item) o Median = 60 (3 x 20 item) o Kuartil I = 40 (2 x 20 item) o Kuartil III = 80 (4 x 20 item) 2. Jumlah skor untuk seluruh responden o Maksimal = 10.000 (100 x 100 responden) o Minimal = 2.000 ( 20 x 100 responden) o Median = 6.000 ( 60 x 100 responden) o Kuartil I = 4.000 ( 40 x 100 responden) o Kuartil III = 8.000 ( 80 x 100 responden) 3. Interprestasi jumlah skor tersebut adalah : Median < Skor < Kuartil III 6.000 < 7.733 < 8.000 Artinya Positif ( responden dinilai cukup kompetensi) Berdasarkan menunjukkan
Hasil
bahwa
Kuesioner
berinovatif , memiliki kepribadian yang
kompetensi
baik, sanggup untuk bekerjasama dalam
kewirausahaan pada siswa-siswi SMA
mencapai
Angkasa 1 Jakarta Timur masuk dalam
menginginkan
kategori positif dengan melihat total
kearah yang lebih baik.
bobot dari indikator yaitu 7.733 sesuai
keberhasilan, perubahan
Selanjutnya,
untuk
serta kemajuan
melihat
dengan interprestasi jumlah skor yang
secara detail interprestasi kompetensi
berada pada Median-Kuartil III atau
kewirausahaan pada siswa-siswi SMA
6.000-8.000.
Angkasa 1 Jakarta Timur sesuai dengan
bahwa
Hal
rata-rata
ini
menunjukkan
sisws-siswi
SMA
Angkasa 1 Jakarta Timur kemiliki kemampuan diri dalam berkreasi dan
yang ditetapkan, dapat dilihat pada Gambar berikut
7.733 (hasil Survei)
2.000
4.000
6.000
Minimal
Kuartil I
Median
Berdasarkan
hasil
bab-bab
yang
telah
sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa-siswi SMA Angkasa 1 Jakarta Timur
memiliki
karakteristik
kompetensi kewirausahaan yang positif dengan
melihat
total
bobot
dari
indikator yaitu 7.733 sesuai dengan interprestasi jumlah skor yang berada pada Median - Kuartil III atau 6.0008.000. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswi memiliki
Maksimal
kualitas
program
pendidikan dan pelatihan di sekolah,
Kesaimpulan
pada
10.000
Kuartil III
meningkatkan
PENUTUP
dibahas
8.000
di SMA Angkasa 1 karakteristik
kompetensi
seperti : kemampuan diri, kepribadian, keberhasilan serta bekerjasama yang cukup baik. Saran Perlunya pembinaan yang lebih intensif
terhadap
siswa-siswi
dalam
menumbuhkan
SMA
kompetensi
berwirausaha yang telah dimiliki dengan
seperti : pemberian tugas-tugas yang merangsang
kreativitas
para
siswa,
menghadirkan wirausahawan sebagai guru tamu di sekolah, serta dibentuk ekstrakulikuler
kewirausahaan
atau
karya ilmiah remaja. DAFTAR PUSTAKA Dwi Priyatno. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Hartini, 2002, Intensi Wirausaha Pada Siswa SMK. Skripsi. Univ Wangsa Manggala. Tidak dipublikasikan. Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma, Jakarta. Riduwan. 2004. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Penerbit Alfabeta, Bandung. Spencer, L.M., and S.M. Spencer, 1993, Competence at Work. New York: Chishster, Brisbane,
Toronto, Singapore: John Wiley & Sons, Inc. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Suryana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat. Syafiuddin dan Amri Jahi, 2007. “Hubungan Karakteristik Individu dengan Kompetensi Wirausaha Petani Rumput Laut di Sulawesi Selatan”, Jurnal Penyuluhan, Vol.3, No.1, ISSN:1858-2664. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmo dul/risetbisnis_pdf/06_bab_4_skala.pdf www.azuarjuliandi.com/elearning/ www.staffsite.gunadarma.ac.id/wardoyo /