Eni Cahyani
95
PERENCANAAN TATA RUANG TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN SWASTA KOTA PALEMBANG
Eni Cahyani, S.E., M.Si. Dosen Politeknik ANIKA Palembang E-mail :
[email protected]
Info Artikel :
ABSTRACT
Diterima 13 September 2016 Direview 20 September 2016 Disetujui 15 Oktober 2016
Purpose - This study aims to determine the effect on employee performance spatial planning. Design/methodology - The analysis conducted on four private company covers 30-500 samples are employees of private companies in the city of Palembang. Testing the hypothesis in this study will be conducted using Structural Equation Model (SEM). Findings – The results showed that the performance can be explained by the variable furniture and the preparation of the physical environment. The individual test results showed that there are two variables : the preparation of the furniture and the physical environment positive effect on performance.
Keywords : Spatial Planning Performance
Prosedur (SOP), pemberian imbalan
PENDAHULUAN Setiap tujuan
perusahaan
utama
memiliki
yaitu
untuk
mendapatkan keuntungan,
mereka
membutuhkan faktor-faktor produksi untuk membantu mencapai tujuan tersebut. Salah satu faktor tersebut adalah tenaga kerjanya, perusahaan berusaha untuk
dengan
berbagai
mendapatkan
cara
performance
yang maksimal dari karyawannya. Seperti penciptaan Standar Operasi
dan system kerja yang sempurna hal ini
dilakukan
untuk
mendorong
tenaga kerja bekerja dengan efektif dan
efisien.Namun,
perusahaan
sering kali tidak peka dengan faktor tersebut, tenaga kerja tidak bisa disamakan dengan mesin, dirawat fisiknya maka akan beroperasi sesuai dengan fungsinya. Menurut kebutuhan merupakan
Abraham dasar unsur-unsur
Maslow manusia yang
Eni Cahyani
96
dibutuhkan manusia dalam menjaga
diikuti dengan ruang penyimpanan
keseimbangan baik secara fisiologis
dokumen atau arsip yang nyaman,
maupun psikologi. Jika kebutuhan ini
ruang kerja yang bersifat personal
terpenuhi
hingga
maka
mempertahankan kehidupan
dapat
keseimbangan
dan
kesehatan.
pengaturan
kabel
yang
digunakan dalam ruangan.
Oleh
Penelitian
dilakukan
oleh
karena itu, perusahaan tidak cukup
Perveen, dkk (2012) menunjukkan
memberikan gaji besar, kemudian
bahwa terdapat arah hubungan yang
akan mendapatkan kinerja yang baik
positif
dari karyawan
tempat
tapi secara psikologi
antara
variabel
kerja
suasana
dengan
perlu dipenuhi.Kebutuhan-kebutuhan
karyawan.
ini
karena
yang dilakukan oleh Asnar (2013)
menurut Abraham Maslow tingkatan
yang menyatakan bahwa terdapat
kebutuhan terus bertambah ketika
tingkat hubungan yang kuat antara
karyawan
tata ruang kantor dan produktivitas
sulit
sekali
dipenuhi
tersebut
berada
pada
tingkat kebutuhan tertentu
kerja
Sedangkan
kinerja
pegawai.
penelitian
Penelitian
yang
Kebutuhan psikologis berkaitan
dilakukan oleh Hammed and amjad
dengan kenyamaan karyawan baik
(2009) menunjukkan bahwa desain
dari
kantor berpengaruh positif terhadap
hubungan
kerjasesama
karyawan, atasan dan lingkungan
produktivitas karyawan.
kantor.Udara
yang
sejuk,
pencahayaan
yang
cukup,
(2009:101), tata ruang kantor dapat
dan
diartikan sebagai pengaturan dan
peralatan yang memadai serta layout
penyusunan seluruh mesin kantor,
yang baik mempengaruhi psikologi
alat
karyawan
perabot kantor pada tempat yang
kebersihan,
Penelitian 2005)
perlengkapan
dalam yang
dalam
perusahaan.
dilakukan
Sukoco
(Strek,
(2007:207)
Menurut
Sedarmayanti,
perlengkapan
tepat,
sehingga
bekerja
dengan
kantor
karyawan baik,
serta
dapat
nyaman,
menemukan bahwa 83% pegawai
leluasa dan bebas bergerak guna
sangat
mencapai
mengharapkan
adanya
efisiensi
kerja.
pencahayaan yang tepat, area kerja
Pelaksanaan tata ruang kantor yang
yang sesuai, serta temperatur udara
baik dapat memperlancar jalannya
yang
suatu pekerjaan dan juga
nyaman.
Harapan
tersebut
dapat
Eni Cahyani
97
menghasilkan kinerja pegawai yang
belum terencana dengan baik, namun
baik.
kuantitas
Menurut Rivai dan Basri,
penjualan
alat-alat
(2005:50), kinerja adalah hasil atau
kesehatan terus meningkatPenelitian
tingkat
ini
keberhasilan
seseorang
bertujuan
untuk
mengetahui
secara keseluruhan selama periode
pengaruh tata ruang terhadap kinerja
tertentu dalam melaksanakan tugas
karyawan
dibandingkan
maupun parsial.
dengan
berbagai
baik
secara
Simultan
kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target
atau
sasaran
atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
telah disepakati bersama.
Tata Ruang Kantor Istilah tata ruang kantor berasal dari office layout, lebih sering disebut
Dapat disimpulkan ada hubungan
layout.
erat tata ruang kantor dengan kinerja
pengaturan perabotan, mesin dan
karyawan
sebagainya.
yang
untuk
telah
mencapai
tujuan
ditentukan
oleh
perusahaan. Peneliti
Tata ruang kantor adalah
Beberapa
mendefinisikan
tata
ahli
ruang
kantor
adalah sebagai berikut : The Liang melakukan
observasi
Gie (2007:186), tata Ruang kantor
kepada PT.Gunung Selatan lestari,
adalah
perusahaan
kebutuhan-kebutuhan
tersebut
produsen
merupakan alat-alat
kesehatan,perusahaan memasarkan
alat
ini kesehatannya
penemuan
tentang
mengenai ruang
penggunaan
dan secara
terperinci dari suatu ruang untuk menyiapkan
suatu
susunan
yang
lansung ke instasi kesehatan seperti
praktis dari factor-faktor Fisik yang
klinik dan rumah sakit. Perusahaan
diperlukan bagi pelaksanaan kerja
memasarkan alat kesehatan di dalam
perkantoran
dan
layak.
luar
kota
Palembang.
dengan
Kemudian
biaya Quible
yang dalam
Berdasarkan data penjualan 3 (tiga)
Sukoco (2009:189), tata ruang kantor
tahun
(layout) adalah penggunaan ruang
terakhir
(2013-2015)
terus
meningkat dengan rata-rata 24,87%
secara
efektif,
serta
mampu
per tahun. Hal ini cukup menarik
memberikan
kepuasan
kepada
untuk diteliti, karena berdasarkan
pegawai
observasi peneliti tata ruang kantor
pekerjaannya, maupun memberikan
dan pencahayaan serta warna yang
kesan yang mendalam bagi pegawai.
dalam
melaksanakan
Eni Cahyani Tata
ruang
kantor
dapat
Perkembangan
dan
98
perluasan
diartikan sebagai pengaturan dan
kegiatan kantor di kemudian hari (bila
penyusunan seluruh mesin kantor,
mungkin) (Sedarmayanti, 2009:109).
alat
perlengkapan
kantor
serta
Menurut
The
Liang
Gie
perabot kantor pada tempat yang
(2009:188) ada 3 unsur dalam tata
tepat,
ruang kantor yang baik meliputi unsur
sehingga
bekerja
karyawan
dengan
baik,
dapat
nyaman,
leluasa dan bebas bergerak guna mencapai
efisiensi
(Sedarmayanti,
2009:101).
beberapa
definisi
di
atas
sebagai berikut : 1. Perancangan atau penyusunan
kerja
tata ruang, yakni bagaimana
Dari
seseorang dapat menggunakan
dapat
luas lantai kantor semaksimal
disimpulkan bahwa tata ruang kantor
mungkin.
adalah
pengaturan
pelaksanaan namun
kerja
Penyusunan ruang
kerja
untuk
kantor
yang
efektif
mendatangkan
memberikan
kepuasan
yang
sebagai
penghamburan
nyaman, leluasa dan bebas bergerak.
waktu
adalah
perencanaan
Mencegah
kantor
penghamburan
yang
prosedur
kerja
ruang
Menjamin
kelancaran
pekerjaan;
Mencegah
pegawai di
dan
Menjamin pekerjaan
bersangkutan;
Memungkinkan
proses
tenaga
proses
tenaga dan waktu pegawai karena dipersingkat;
Mencegah
pegawai;
kelancaran
dapat
keuntungan
berikut:
karyawan agar bekerja dengan baik,
Tujuan
baik
kerja
pemakaian secara
efisien;
Mencegah para pegawai. 2. Penyusunan Perabotan, yakni
bagian lain terganggu oleh publik
penyusunan
yang akan; menemui bagian tertentu,
letaknya
atau mencegah terganggu oleh suara
menurut susunan yang efisien.
bising
Menciptakan
Apabila suatu hari tata ruang
pegawai;
ternyata dapat diperbaiki dan
Mengusahakan adanya keleluasaan
berubah, pimpinan tidak ragu
bagi: Gerakan pegawai yang sedang
memperbaikinya.
bekerja; Kemungkinan untuk pegawai
kembali merupakan keharusan.
dan
lainnya;
kenyamanan
memanfaatkan
kerja
ruangan
bagi
keperluan lain pada waktu tertentu;
perabotan
yang
tepat
pada dan
Peninjauan
3. Persyaratan Lingkungan fisik, Setiap
kantor
mempunyai
Eni Cahyani persyaratan
yang
harus
dipenuhi oleh setiap manajer (Gie, 2009:210). Ada 4 hal yang
definisi
kinerja
menurut
99
menurut
beberapa : a. Sinambela
(2012:5)
kinerja
sangat mempengaruhi efisiensi
adalah hasil kerja yang dicapai
dalam
oleh
pekerjaan
perkantoran
seseorang
atau
yaitu : Cahaya, Warna, Udara,
sekelompok orang dalam suatu
dan Suara.
organisasi,
Menurut Indikator
Asnar
dari
tata
(2013:1492) ruang
kantor
sebagai berikut : jenis
tata
ruang
kantor;
dengan
wewenang dan tanggung awab masing-masing, dalam rangka upaya
1. Keefektifan
sesuai
mencapai
tujuan
organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum
2. Kelancaran lalu lintas pegawai; Ketepatan dalam penempatan perlengkapan kantor;
dan sesuai moral dan etika. b. Veithzal
(2005:97),
kinerja
adalah hasil seseorang secara
3. Ketepatan jarak antara pegawai
keseluruhan
selama
periode
dengan perabot dan peralatan
tertentu didalam melaksanakan
kantor;
tugas,
seperti
4. Kelengkapan peralatan kantor;
kerja,
target
5. Ketepatan
kriteria yang telah ditentukan
jumlah
pegawai
dengan ruang kantor;
terlebih
6. Kesesuaian jenis pekerjaan; 7. Ketepatan warna dinding;
standar atau
dahulu
hasil
sasaran
dan
telah
disepakati bersama c. A.A
Anwar
Prabu
8. Ketepatan ventilasi udara;
Mangkunegara
(2006
:
9),
9. Ketepatan pencahayaan;
kinerja karyawan (prestasi kerja)
10. Kebersihan;
adalah
hasil
kerja
11. Tingkat kelembaban udara;
kualitas
dan
kuntitas
12. Tingkat kebisingan suara.
dicapai oleh seorang karyawan
secara yang
dalam melaksanakan tugasnya Kinerja
sesuai dengan tanggung jawab
Kinerja suatu
proses
dipandang tentang
sebagai bagaimana
pekerja mencapai hasil kerja. Berikut
yang diberikan d. Menurut “kinerja
Rivai
(2004:309),
pegawai
merupakan
Eni Cahyani perilaku
yang
ditampilkan sebagai
nyata, setiap
prestasi
yang orang
kerja
yang
berhubungan
dengan
100
pengelolaan
data base untuk digunakan dalam mempertinggi
kinerja
organisasi.
dihasilkan oleh karyawan sesuai
e.Sarana dan prasarana yang dimiliki,
dengan
yang
perannya
dalam
perusahaan”.
berhubungan
penggunaan
e. Menurut Ghoniyah dan Masurip (2011:124) “kinerja adalah hasil
teknologi
penyelenggaraan
Menurut
organisasi
John
dibandingkan dengan berbagai
dalam
kemungkinan,
mengemukakan
standar,
bagi pada
setiap aktivitas organisasi.
kerja selama periode tertentu
misal
dengan
Milner
Sudarmanto 4
(1988)
(2009:11),
dimensi
yang
target/sasaran atau kriteria yang
menjadi tolak ukur dalam menilai
telah disepakati bersama.
kinerja :
Dari beberapa definisi di atas
a. Kualitas,
yaitu
disimpulkan kinerja adalah hasil kerja
kesalahan,
secara kualitas dan kuantitas yang
kecermatan
dicapai seseorang sesuai dengan
dalam
rangka
mencapai
tujuan
yaitu
c. Penggunaan waktu dalam kerja yaitu
Menurut Soesilo dalam Hessel
:
ketidakhadiran,
keterlambatan
Nogi (2005 : 180), kinerja suatu
waktu
kerja
efektif/jam kerja hilang d. Kerjasama dengan orang lain
faktor berikut : a.Struktur organisasi
dalam bekerja
sebagai
Menurut
internal
yang
fungsi
yang
(2009:19) aspek untuk menilai kinerja
menjalankan aktivitas organisasi ;
karyawan terdiri atas aspek kualitas
b.Kebijakan pengelolaan, berupa visi
dan
dan misi organisasi; c.Sumber daya
meliputi proses kerja dan kondisi
manusia, yang berhubungan dengan
kerja,
kualitas karyawan untuk bekerja dan
dalam melaksanakan pekerjaan dan
berkarya secara optimal; d.System
jumlah kesalahan. Sedangkan aspek
informasi
kuantitas
berkaitan
hubungan
jumlah
pekerjaan yang dihasilkan
organisasi.
organisasi dipengaruhi adanya faktor-
kerusakan,
b. Kuantitas,
wewenang dan tanggungjawabnya
tingkat
dengan
manajemen,
yang
Mangkunegsra
kuantitas.
waktu
Aspek
yang
kualitas
dipergunakan
pekerjaan
meliputi
Eni Cahyani ketepatan
kerja
dan
kualitas
101
Verifikatif. Teknik pengumpulan data
pekerjaan, tingkat kemampuan dalam
dengan
bekerja
dalam
kepustakaan) dan field work research
data/informasi,
(telaah di lapangan) yang terdiri dari
dan
kemampuan
menganalisis
kemampuan/kesalahan
dalam
menggunakan mesin atau peralatan. Sholihah
research
(telaah
observasi, wawancara, angket, dan penelusuran
Penelitian oleh Sa’idatuddun’ya Imro’atus
library
dokumen.
Teknik
analisis data yaitu statistik parametrik
Yusen
yang
Ruang
seberapa signifikan pengaruh tata
Kantor Terhadap Kinerja Karyawan
ruang kantor terhadap produktivitas
Bagian Tata Usaha di SMPN 1
kerja pegawai yang dimulai dengan
Lamongan 1 dengan jenis penelitian
mencari
yang digunakan adalah penelitian
(hubungan) dengan rumus Koefisien
kuantitatif,
dengan
20
Korelasi Product Moment dan tingkat
karyawan
tata
Metode
kesalahan yang dipilih adalah 5%,
dengan
analisis regresi linier sederhana, dan
mengenaiPengaruh
pengumpulan
Tata
sampel
usaha.
data
yaitu
bertujuan
untuk
mengukur
koefisien
dokumentasi, observasi, dan angket.
koefisien
Metode
Kesimpulannya, dalam penelitian ini
pengolahan
data
determinasi
korelasi
menggunakan analisis regresi linier
dapat
sederhana dengan bantuan software
pengaruh yang signifikan dari tata
SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan
ruang kantor terhadap produktivitas
hasil penelitian dinyatakan bahwa
kerja pegawai di PKP2A III LAN
tata
Samarinda.
ruang
kantor
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan bagian
tata
usaha
SMPN
1
Lamongan.
diketahui
(pengaruh).
bahwa
terdapat
Penelitian oleh Ahmad Rizal (2014)
mengenai
Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi dan tata
Penelitian
yang
dilakukan
Ruang kantor terhadap kinerja di
(2013),
Dinas Pendidikan Pemuda dan olah
seberapa
raga (DinDikpora) Kabupaten Blora.
signifikan pengaruh tata ruang kantor
Penelitian ini dilakukan terhadap 103
terhadap produktivitas kerja pegawai
orang PNS dengan menggunakan
di
Samarinda.
metode angket dan dokumentasi.
Metodologi penelitian yaitu Kuantitatif
Teknik analisis deskriptif persentase,
olehZaid
Habibie
untuk
mengetahui
PKP2A
III
Asnar1
LAN
Eni Cahyani asumsi hasil dan analisis regresi linier
0,227X1
+
berganda dengan bantuan program
Secara
simultan
SPSS. hasil penelitian di uji F hitung
motivasi dan tata ruang berpengaruh
= 21,572 dengan probabilitas sebesar
37,7%
0,000 < 0,05 sehingga diperoleh hasil
Secara
analisis
12,25%, motivasi 12,11% dan tata
regresi
linier
berganda
dengan persamaan Y = 14,475 +
0,359X2
terhadap
+
102
kepemimpinan,
kinerja
parsial
0,128X3.
pegawai.
kepemimpinan
ruang
4,84%.
Kerangka Pikiran
Gambar 1. Kerangka Pikiran
METODE PENELITIAN Penelitian
hubungan antara variabel terikat dan
dilakukan
pada
4
variabel bebas.
Perusahaan swasta maupun BUMND
terikat
di
variabel bebas adalah perencanaan
Palembang, desain penelitian
menggunakan akibat
hubungan
dimana
adalah
Dimana variabel kinerja
sedangkan
sebab-
tata ruang, model analisis dengan
menjelaskan
regresi berganda dengan persamaan
Eni Cahyani
103
sebagai berikut : Y= a + b1.X1+ b2.X2
factor > 0,5 yang berarti bahwa
+e
semua
Dimana :
adalah valid. Setelah indikator
Y = Kinerja Karyawan
konstruk, menilai discriminant
a
= Konstanta
validity
e
= Variabel error
melihat nilai AVE > 0,5 yang
indikator
konstruk
indikator
dengan
X1 = Penyusunan perabotan
bisa
X2 = Lingkungan Fisik
mengukur model penelitian ini
Penelitian
meliputi
30-500
digunakan
sehingga
untuk
memenuhi
sampel merupakan karyawan dari
persyaratan
perusahaan
konvergen dan reabilitas.
swasta
Palembang. sesuai
di
Pemilihan
dengan
penelitian
kota sampel
b. Composite
dalam
composite
sampel).
dihasilkan
tujuan
(purposive
validitas
reliability,
Nilai
reliability
yang
semua
konstruk
Teknik pengumpulan data dengan
sangat baik yaitu diatas > 0,7
melakukan
sehingga
dapat
bahwa
semua
studi
penyebaran
pustakaan
kuesoner.
dan
Pengujian
disimpulkan indikator
instrument dengan uji validitas dan
konstruk adalah reliabel atau
reabilitas, sedangkan teknik analisis
memenuhi uji reliabilitas.
data menggunakan SEM. Pengujian
2. Evaluasi
hipotesis
Inner
Model
atau
dalam
Structural Model, Dalam menilai
penelitian ini akan dilakukan dengan
model struktural dengan PLS,
menggunakan
dapat dilihat nilai R-Squares
Structural
Equation
Model (SEM) dengan teknik sebagai
untuk
berikut:
endogen
1. Menilai
Outer
Model
dengan
Convergent Validity a. Outer validity
Model, dari
setiap
sebagai
model
laten
kekuatan
prediksi dari model struktural. Perubahan
Convergent
varabel
dapat
nilai digunakan
R-Squares untuk
dengan
menjelaskan pengaruh variabel
indikator reflektif dapat dilihat
laten eksogen tertentu terhadap
dari korelasi antara indikator
variabel laten endogen apakah
dengan
konstruk.
mempunyai
Konstruk dengan nilai loading
substantive.
score
pengaruh Nilai
R-Square
Eni Cahyani 0,75;
104
0,5;
dan
0,25
b. Jika thitung< ttabel maka H0
menunjukkan
bahwa
model
diterima, artinya artinya variabel
kuat, moderate, dan lemah.
yang
Pengujian hipotesis dilakukan
berupa variabel eksogen atau
dengan membandingkan thitung
endogen)
dan ttabel. Penelitian ini menguji
(sendiri-sendiri)
pengaruh
berpengaruh terhadap variabel
variabel
eksogen
mempengaruhi
terhadap endogen dan variabel
yang
endogen
terhadap
variabel
endogen).
endogen
lainnya
sehingga
penelitian diuji sebagai berikut: a. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak, artinya variabel yang mempengaruhi (dapat berupa
(dapat
secara
parsial tidak
dipengaruhi
(variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Outer Model dengan Convergent Validity Berdasarkan
kerangka
variabel eksogen atau endogen)
pemikiran, peneliti membuat model
secara parsial (sendiri-sendiri)
sebagai berikut:
berpengaruh terhadap variabel yang
dipengaruhi
(variabel
endogen).
Gambar 2. Model Output PLS
Eni Cahyani
105
Outer Model (Measurement Model)
gambar 3. Berdasarkan penilaian
Penyusunan Perabotan
outer loading variabel lingkungan
Variabel penyusunan perabotan
fisik, indikator X21, X22, dan X24
memiliki 5 indikator yang terdiri dari
harus dikeluarkan dari model karena
X11
Hasil
memiliki outer loading kurang dari
data
0,5.
sampai
lengkap
dengan
X15.
pengolahan
menggunakan program statistik dapat
Model
akan
dire-estimasi
dilihat melalui outer loading pada
kembali dengan membuang indikator
gambar 3. Berdasarkan penilaian
dengan outer loading kurang dari 0,5.
outer loading variabel penyusunan
Setelah
perabotan,
kembali,
indikator
dilakukan
X15
harus
model
karena
memuat outer loading lebih dari 0,5
memiliki outer loading kurang dari
yang ditunjukkan pada gambar 4.
0,5.
Nilai outer loading terpenuhi sehingga
dikeluarkan
dari
Model
akan
dire-estimasi
kembali dengan membuang indikator
variable
semua
re-estimasi
indikator
lingkungan
fisik
telah
telah
memenuhi persyaratan validitas.
dengan outer loading kurang dari 0,5. Setelah kembali,
dilakukan semua
re-estimasi
indikator
telah
Outer Model (Measurement Model) Kinerja
memuat outer loading lebih dari 0,5
Variabel komitmen organisasi
yang ditunjukkan pada gambar 4.
memiliki 10 indikator yang terdiri dari
Nilai outer loading terpenuhi sehingga
Y1
variable penyusunan perabotan telah
lengkap
memenuhi persyaratan validitas.
menggunakan program statistik dapat
sampai
dengan
Y10.
pengolahan
Hasil data
dilihat melalui outer loading pada Outer Model (Measurement Model)
gambar 3. Berdasarkan penilaian
Lingkungan Fisik
outer
Variabel
variabel
kinerja
,
fisik
indikator Y3,Y4, Y5, Y6, Y7, Y8,
memiliki 5 indikator yang terdiri dari
danY9 harus dikeluarkan dari model
X21
Hasil
karena memiliki outer loading kurang
data
dari 0,5.
sampai
lengkap
lingkungan
loading
dengan
X25.
pengolahan
menggunakan program statistik dapat dilihat melalui outer loading pada
Model
akan
dire-estimasi
kembali dengan membuang indikator
Eni Cahyani
106
dengan outer loading kurang dari 0,5.
Nilai outer loading terpenuhi sehingga
Setelah
variable
dilakukan
kembali,
semua
re-estimasi
indikator
telah
kinerja
telah
memenuhi
persyaratan validitas.
memuat outer loading lebih dari 0,5 yang ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 3. Outer Loading Sebelum Re-Estimasi
Gambar 4. Outer Loading Setelah Re-Estimasi
Outer
Model
dengan
Average
Variance Extracted (AVE)
dari
mengukur
blok
indikator
konstruk
atau
dilihat
pada
tabel
3.
Berdasarkan pengujian AVE, semua
Outer model juga dilihat dari AVE
dapat
yang variable
variable telah diatas 0,5 sehingga dapat
dikatakan
kontruk telah valid
semua
indikator
Eni Cahyani
107
Tabel 1. AVE Variable AVE X1 0,613 X2 0,579 Y 0,654 Sumber : hasil perhitungan dari program SEM
Outer Model dengan Composite
mengeliminasi indikator yang tidak
Reliability
valid dan reliable, semua variable
Outer model juga dilihat dari composite
reliability
dari
blok
memiliki nilai composite diatas
0,7
reliability
sehingga
dapat
indikator yang mengukur konstruk
disimpulkan bahwa semua indikator
atau variable dapat dilihat pada tabel
konstruk
4.
memenuhi uji reliabilitas.
Setelah
re-estimasi
dengan
adalah
reliable
atau
Tabel 2. Composite Reliability Composite Reliability X1 0,861 X2 0,723 Y 0,848 Sumber : hasil perhitungan dari program SEM Variable
Pengujian Inner Model (Structural
lingkungan
fisik
sebesar
35%
Model)
sedangkan
65%
dijelaskan
oleh
Hasil konstruk
pengujian
R-Square
Y adalah sebesar 0,35.
variable lain diluar yang diteliti. Untuk menguji signifikan, dapat
Semakin besar variable independen
dilihat
tersebut
dilakukan pengolahan data. Batas
menjelaskan
variable
nilai
t-statistik
dependen sehingga semakin kuat
signifikan
persamaan structural. Berdasarkan
melebihi nilai t-tabel (α=0,05) sebesar
hal tersebut, peneliti menyimpulkan
1,96. Hasil estimasi statistik dapat
kinerja dapat dijelaskan oleh variable
dilihat pada tabel berikut.
penyusunan
perabotan
dan
adalah
apabila
setelah
nilai
t
Eni Cahyani
108
Tabel 3. Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path Variab el
Original Sample
Sample Mean
X1→Y
0,162 0,219 X2→Y 0,529 0,529 Sumber Data: Data Olahan
Standar Error
TStatistic
0,160 0,132
1,011 4,008
Pengaru h Positif Positif
Signifikan/ti dak Tidak signifikan Signifikan
Gambar 5. Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path
Hasil parameter perabotan
uji
terhadap
antara
koefisien
penyusunan
terhadap
menunjukkan ada pengaruh
kinerja
positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil
uji
terhadap
koefisien
positif
parameter antara lingkungan fisik
sebesar 16,2% (yaitu berdasarkan
terhadap kinerja menunjukkan ada
nilai original sample X1→Y dengan
pengaruh
nilai 0,162) namun tidak signifikan
(yaitu
pada (α=0,05) dengan nilai statistik
sample X2→Y dengan nilai 0,529)
1,011 (dibawah 1,96). Berdasarkan
dan signifikan pada (α=0,05) dengan
hasil penelitian, dapat disimpulkan
nilai statistik 4,008 (diatas 1,96).
penyusunan perabotan berpengaruh
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
positif sebesar 52,9%
berdasarkan
nilai
original
disimpulkan
lingkungan
fisik
Badri
Eni Cahyani
109
Sukoco,
2007.
Munir
berpengaruh positif dan signifikan
Manajemen
Administrasi
terhadap kinerja.
Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.
KESIMPULAN
Hammed dan Amjad. 2009. Impact of
Berdasarkan
hasil
dapat
disimpulkan
dapat
dijelaskan
penyusunan
penelitian,
bahwa
kinerja
oleh
variable
perabotan
dan
Office Design on Employees’ Productivity: A Case study of BankingOrganizations Abbottabad,
of Pakistan.
lingkungan
fisik
sebesar
35%
International Journal Of Public
sedangkan
65%
dijelaskan
oleh
Affairs,
variable
lain
diluar
yang
diteliti.
Sedangkan hasil pengujian individu menunjukkan bahwa kedua variabel yakni penyusunan perabotan dan lingkungan fisik berpengaruh positif terhadap
kinerja.
Akan
tetapi
penyusunan perabotan berpengaruh tidak signifikan pada penelitian ini.
Administration
And
Management, (online), vol. 3, ISSUE 1. Gie, The Liang. 2009. Administrasi Perkantoran
Modern.
Yogyakarta : Liberty Gie, The Liang. 2006. Administrasi Perkantoran
Modern
edisi
empat. Yogyakarta : Liberty Ghoniyah,
DAFTAR PUSTAKA Achmad
2011.
Rizal.2014.
Pengaruh
Skripsi.
Kepemimpinan,
Motivasi,
Dan
Tata
Kantor
Terhadap
Nunung
dan
Masurip.
Peningkatan
Kinerja
Karyawan Kepemimpinan,
Melalui Lingkungan
Ruang
Kerja dan Komitmen. Jurnal
Kinerja
Dinamika Manajemen. Vol. 2.
Pegawai Di Dinas Pendidikan
No. 2. 2011. Hal. 118 – 129.
Pemuda
Universitas Islam Sultan Agung.
Dan
Olahraga
(Dindikpora) Kabupaten Blora. Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Semarang
Eni Cahyani Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama
Yogyakarta;
Lijan.
Pegawai:
(2012).
Teori,
2006. Manajemen Sumber Daya
dan
Manusia Perusahaan. Remaja
Graha Ilmu.
Rosdakarya, Bandung.
PUSTAKA
PELAJAR Sinambela,
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
110
Implikasi.
Kinerja
Pengukuran Yogyakarta:
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005.
Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen
Kebijakan
Publik
yang
Sumber Daya Manusia untuk
Membumi. Yogyakarta: Yayasan
Perusahaan
ke
Pembaruan Aministrasi Publik
Grafindo
Indonesia (YPAPI) & Lukman
Praktik.
dari
PT.
Teori
Raja
Persada, Jakarta.
Offset.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Zaid Habibie Asnar.2013. Pengaruh
Sumber Daya Manusia Untuk
Tata Ruang Kantor Terhadap
Perusahaan : Dari Teori Ke
Produktivitas Kerja Pegawai Di
Praktik.
Pusat Kajian Dan Pendidikan
PT.
Raja
Grafindo
Dan
Persada, Jakarta. Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri, 2005. Performance Appraisal. Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia
dan
Produktivitas
Kerja. Bandung: CV Mandar Maju. Sudarmanto.
2009.
Pengembangan SDM
Teori,
Kinerja
dan
Kompetensi Dimensi
dan
Implementasi dalam Organisasi.
Pelatihan
Aparatur
III
Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) Samarinda. EJournal
Ilmu
Pemerintahan,
2013, 1 (4) : 1488-1500 ISSN 2338-3651, unmul.ac.id
ejournal.ip.fisip-