PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PADA PROSES HULL CONSTRUCTION PEMBANGUNAN KAPAL BARU DENGAN KETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN ALGORITMA SQUEAKY WHEEL OPTIMIZATION Tranggono dan Budi Santosa
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email :
[email protected] ; budi s @ie.its.ac.id
Abstrak Penjadwalan proyek merupakan suatu permasalahan umum yang sering terjadi diperusahaan terutama perusahaan galangan kapal yang menerapkan job order system. Keterbatasan sumber daya dan predecessor constraint merupakan faktor penting yang mempengaruhi durasi dari pengerjaan proyek. Permasalahan tersebut secara umum dikategorikan sebagai Resource-Constrained Project Scheduling Problem (RCPSP). Permasalahan ini sering menjadi salah satu faktor penyebab dari terjadinya perbedaan/gap durasi yang besar antara project planning dengan realisasi. Sehingga akan berdampak pada proses penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, dilakukan optimasi penjadwalan proyek pembangunan kapal baru menggunakan metode Squeaky Wheel Optimization (SWO) dengan memperhitungkan keterbatasan jumlah sumber daya dan predecessor constraint dari setiap aktivitas yang terlibat. SWO merupakan metode heuristik yang menerapkan iterative searching dan greedy algorithm yang sangat tepat untuk mengoptimasi penjadwalan proyek yang berskala besar. Melalui metode SWO ini, dapat diperkirakan durasi pengerjaan proyek dengan sumber daya terbatas untuk dapat menyelesaikan proyek. Kata kunci : SWO, RCPSP, job order system, keterbatasan SDM
Abstract Project scheduling problem is very common in industry especially, for job order system company such as Ship Yard Company. The limited number of resources and predecessor constraint in project scheduling are key factors that determine duration of the whole project. This problem is known as Resource-Constrained Project Scheduling Problem (RCPSP). In this research, we try to optimize the project scheduling of new ship building construction and emphasize in a hull construction process by using Squeaky Wheel Optimization (SWO) method. SWO is a heuristic method that implements iterative searching and greedy algorithm to optimize the scheduling of scalable project. We also include resource constraint and predecessor constrain into our consideration. This method can predict the total duration of whole project with the limited number of resources that possible to accomplish the project. Keyword : SWO, RCPSP, job order system, resource constraint
1. Pendahuluan Pada iklim bisnis saat ini, perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi permintaan konsumen diantaranya penyelesaian suatu produk yang tepat waktu. Begitu juga untuk perusahaan yang bersifat job order system / proyek. Pada perusahaan tersebut koordinasi sistem penjadwalannya sangat rumit. Pihak manajer harus mempunyai visi terhadap semua
keseluruhan proses produksi, ditahap rancang/desain, persiapan material sampai dengan manufaktur perusahaan. Pihak manajer harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen secara realistis dengan memberikan kepastian kapan produk akhir selesai dan siap dikirimkan pada konsumen. Perusahaan juga harus dapat mengambil tindakan korektif yang sesuai apabila terdapat beberapa masalah yang terjadi sebelum proses produksi, untuk dapat
1
memenuhi kesepakatan yang telah dilakukan dengan konsumen. Performa perusahaan sangat dipengaruhi oleh seberapa efektif dan efisien sistem yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Sistem produksi adalah salah satu yang memegang peranan besar, seberapa efisien sistem produksi yang dijalankan berpengaruh terhadap performansi perusahaan tersebut . Begitu juga dengan perusahaan yang sistem produksinya bersifat proyek. Perusahaan dituntut untuk membuat jadwal yang optimal dengan waktu yang minimum dan realistis, sehingga konsumen tidak mengalami adanya keterlambatan penyelesaian suatu pesanan dari pelanggan atas waktu yang disepakati. Pada umumnya penjadwalan proyek hanya didasarkan pada waktu penyelesaian proyek, dimana suatu aktivitas akan dilaksanakan segera setelah aktivitas pendahulunya telah selesai dikerjakan. Kenyataannya suatu proyek akan terdiri dari banyak aktivitas, dimana setiap aktivitas tersebut memerlukan waktu dan sumber daya. Apabila sumber daya yang ada tidak terbatas maka tidak akan ada persoalan dalam penjadwalan proyek. Sebaliknya apabila sumber daya terbatas maka akan menyebabkan permasalahan saat pelaksanaan proyek akibat dari adanya konflik antar aktivitas yang membutuhkan sumber daya yang sejenis pada saat yang bersamaan. Masalah tersebut akan menjadi permasalahan yang serius dalam penyusunan jadwal suatu proyek, sebab jika terjadi dalam menjadwalkan aktivitas maka waktu penyelesaian proyek akan menjadi lebih lama. Di lain pihak dalam teknis pelaksanaan proyek seringkali terjadi gangguan-gangguan yang tidak dapat diramalkan sebelumnya sehingga menyebabkan pergeseran aktivitas dalam proyek dan mengganggu jalannya proyek tersebut. PT.Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) merupakan salah satu perusahaan yang berkompeten pada masalah pembuatan kapal. Sebagai perusahaan yang bersifat proyek, PT.Dok dan perkapalan Surabaya tak lepas dari aktivitas penjadwalan produksi untuk setiap proyek yang dijalankan. Pada proyek pembuatan kapal baru, memiliki beberapa tahap pembuatan mulai dari perancangan dan persiapan gambar kerja, persiapan tenaga kerja, pembuatan mal atau gambar produksi sampai pada akhirnya pembuatan konstruksi
lambung kapal atau hull construction yang memakai sumber daya manusia yang banyak. Perusahaan selama ini membuat jadwal penyelesaian proyek berdasarkan pada pengalaman dan data histori yang disesuaikan dengan tipe kapal yang dikerjakan. Sehingga sering sekali terjadi ketidaksesuaian antara perencanaan dan realisasi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian materi dan waktu dikarenakan perusahaan berusaha untuk mengejar deadline yang telah disepakati oleh customer. Dalam penelitian ini, dilakukan optimasi penjadwalan proyek hull construction pembangunan kapal baru menggunakan metode Squeaky Wheel Optimization (SWO) dengan memperhitungkan keterbatasan jumlah sumber daya dan predecessor constraint dari setiap aktivitas yang terlibat. SWO merupakan metode heuristik yang menerapkan iterative searching dan greedy algorithm yang sangat tepat untuk mengoptimasi penjadwalan proyek yang berskala besar. 1.1 Perumusan Masalah Permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana menyusun suatu penjadwalan proyek yang optimal, yaitu dapat dilaksanakan dalam waktu yang minimum dengan mengalokasikan keterbatasan sumber daya manusia pada proyek pembuatan hull construction 26 grand block. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi 2 hal, yaitu batasan penelitian dan asumsi yang akan digunakan dalam penelitian ini. 1.2.1 Batasan Penelitian Adapun batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Objek yang diamati adalah proyek pembuatan hull construction. 2. Durasi waktu yang digunakan diukur dalam satuan hari. 1.2.2 Asumsi Penelitian Sedangkan asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Variabel-variabel penentu terhadap penyelesaian proyek yang terdiri dari waktu dan pemenuhan atas sumberdaya memiliki pola deterministik
2
2. Kriteria optimal penjadwalan proyek adalah dapat menyelesaikan dengan waktu yang minimal tanpa adanya tingkat kebutuhan yang melebihi kapasitas. 3. Peralatan dan material telah tersedia. 4. Tidak ada perubahan desain dan perubahan fasilitas kerja. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk menyusun penjadwalan proyek hull construction 26 grand block pembangunan kapal baru dengan pendekatan Squeaky Wheel Optimization (SWO) dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya yang ada. 1.4 Manfaat Penelitian Membantu pihak manajemen perusahaan dalam melaksanakan proyek dengan keterbatasan sumber daya yang ada, untuk dapat menyelesaikan pembuatan hull construction 26 grand block sesuai dengan durasi yang direncanakan. 2. Metodologi Penelitian Pada bagian ini diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Secara umum terdapat empat tahapan yaitu tahap identifikasi permasalahan, tahap pengumpulan dan pengolahan data, tahap analisis data dan tahap kesimpulan dan saran. 2.1 Pengumpulan Data Tahap ini merupakan yang paling penting dalam penelitian ini yaitu melakukan pengambilan data-data yang dibutuhkan dalam metode penyelesaian yang telah ditentukan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperoleh data, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Melakukan interview Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pegawai yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Dokumen Pengumpulan data dengan mencatat dari dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Data macam aktivitas dalam proyek pembuatan hull construction 26 grand block.
2. Data durasi waktu pelaksanaan tiap aktivitas. 3. Data hubungan ketergantungan antar aktivitas. 4. Data alokasi dan jumlah sumber daya tiap aktivitas. 2.2. Pengolahan Data Pada tahap ini dilakukan penyusunan jadwal proyek dengan metode squeaky wheel optimization. 2.2.1 Pembuatan model matematis Fungsi tujuan pada permasalahan penjadwalan proyek dengan adanya keterbatasan sumberdaya pada umumnya adalah meminimumkan waktu finish ke n+1, dimana aktivitas ini menandakan tanda berakhirnya proyek. Salah satu yang paling utama dalam penelitian ini adalah aktivitas. Untuk itu karakteristik dan parameter aktivitas harus digambarkan dengan jelas. Fi wi
Di
pi
Li
Aktivitas Ti 0
ri
si
ci
di
di
t
Gambar 2.1 Parameter aktivitas Karakteristik aktivitas : Activity processing time p = (p1,p2,...pn). Berapa lama aktivitas berlangsung tanpa ada gangguan. Ready times r = (r1,r2,..rn). menandakan waktu tiap aktivitas yang berlangsung. Due dates d = (d1,d2,...dn).waktu spesifik ketika aktivitas diharapkan dapat selesai. Dead lines đ = (đ1, đ2,... đn). waktu spesifik ketika aktivitas harus selesai. Priorites w = (w1,w2,...wn). aktivitas harus sudah selesai dijadwalkan sebelum aktivitas lain mulai dijadwalkan Parameter aktivitas : Completion time Ci. Waktu ketika aktivitas selesai dikerjakan Flow time Fi = Ci-ri. Total waktu proses, termasuk waktu yang digunakan aktivitas untuk menunggu aktivitas lain selesai Tardines Di = max (Li,0). keterlambatan
3
Earlines Ei = max (-Li,0). aktivitas selesai lebih awal dari due date yang ditentukan.
2.2.2
Kendala hubungan ketergantungan antar aktivitas Fungsi kendala yang berkaitan dengan hubungan ketergantungan antar aktivitas. Maka konstrain dari hubungan ketergantungan antar aktivitas adalah :
…………….(1) Dimana : Wij = prioritas ij Si = waktu dimulainya aktivitas Ti = waktu dimulainya aktivitas Tj Sj 2.2.3
Kendala keterbatasan sumber daya manusia Kendala yang berkaitan dengan adanya keterbatasan SDM ditunjukan oleh konstrain berikut ini :
..(2) Dimana : rik = resource saat i ck = kapasitas maksimum resource 2.2.4 Pseudo code algoritma SWO Berikut ini pseudo code untuk algoritma SWO menurut Smith, T. B. a Pyle, J. M. (2004): 1: 2: 3: 4: 5: 6:
MKbest = infinity horizon = goal makespan initialize all Priorities for 1 to MaxIter for 1 to n Ti - get unscheduled task with the highest priority 7: X={} 8: if ScheduleWithDozing(Ti,X) fails 9: feasible = FALSE 10: end 11: if feasible 12: LeftShifting(Schedule) 13: if (MKcurrent less than MKbest) 14: MKbest = MKcurrent 15: decrease horizon
16:
if 10 iteration without feasible solution 17: increase horizon 18: update Priorities 19: end 2.2.5 Pembuatan program aplikasi dengan pendekatan Algoritma Squeaky Wheel Optimization (SWO) Pada tahapan ini akan dilakukan pembuatan program untuk menjadwalkan proyek dengan proses-proses dan aktivitas-aktivitas yang terlibat didalam proses hull construction. Dengan menggunakan menggunakan software Vibi.net. 2.2.6 Hasil running program Pada hasil running program, akan diperoleh urutan aktivitas-aktivitas, kapan aktivitas tersebut bisa dimulai dan selesai dengan dependensi dengan aktivitas yang lain, beserta alokasi resource sesuai dengan kebutuhan akan kualifikasi sumberdaya pada masing-masing aktivitas. 2.3 Analisa data Pada tahap analisa, dilakukan analisa dari pengolahan data dari durasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data. 2.3.1 Analisa Pengolahan proyek Dari hasil analisa pengolahan data diperoleh durasi penyelesaian proyek dengan menggunakan program penjadwalan proyek dengan pendekatan Squeaky Wheel Optimization (SWO). Kemudian akan dibandingkan dengan durasi dari data existing. 2.3.2 Pengujian Model Pada tahapan ini akan dilakukan analisis dari hasil running program penjadwalan dengan pendekatan SWO 2.3.3 Analisa keberhasilan program Pada Tahapan ini akan dilakukan analisa keberhasilan model dengan parameter keberhasilan yang telah ditentukan berdasarkan tujuan dari ppenelitian ini. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai pengumpulan data terkait berdasarkan penilitian ini dan dilanjutakan dengan melakukan pengolahan data menggunakan
4
metode yang telah ditetapkan guna mendukung segala aktivitas dalam penelitian ini 3.1 Pemilihan objek penelitian Proses produksi kapal dari desain sampai kapal jadi terdapat 3 Divisi penting yang terkait yaitu Rancang bangun, Divisi Produksi ( bengkel produksi ) dan Material. Dalam pembuatan kapal diperlukan beberapa tahapan proses produksi yaitu persiapan produksi yang berisi perancangan dan persiapan gambar kerja, penyimpanan dan pemeriksaan material, dan persiapan tenaga kerja, mould loft atau pembuatan mal atau gambar produksi. Dari perancangan bangunan (hull construction) terdapat 3 aktivitas utama diantaranya adalah fabrikasi, subassembly/assembly dan erection. Penelitian ini dilakukan pada divisi hull construction dimana dalam proyek ini terdapat 26 grand block yang harus dikerjakan. Proyek pembuatan hull construction dengan 26 grand block ini melalui proses diantaranya fabrikasi, assembly dan erection. Pemilihan proyek
pembuatan hull construction ini dikarenakan membutuhkan sumberdaya manusia yang banyak dan kurangnya pemerataan sumberdaya. Pada pembuatan hull construction ini dibagi menjadi 3 aktivitas yang mempunyai workshop diantaranya pada kegiatan fabrikasi untuk semua jenis block dilakukan marking, cutting,bending dan ketiga proses dilakukan dengan machining, pada kegiatan assembly untuk semua jenis block dilakukan transportasi, fitting block ,welding block dengan crane, fitter dan welder. Untuk kegiatan erection dilakukan transportasi, fitting block ,welding block dengan crane, fitter dan welder. Berikut ini adalah gambar mengenai pembuatan hull construction yang terdiri dari 26 grand block. Dari total 26 grand block terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian main hull untuk grand block nomor 1 sampai dengan nomor 18, dan bagian super structure untuk grand block nomor 19 sampai nomor 26.
Gambar 3.1 Hull construction 26 grand block (sumber:PT.DPS) 3.2 Pengumpulan Data Pada Data yang diambil adalah data perencanaan waktu penyelesaian aktivitasaktivitas pada proyek pembuatan hull construction 26 block PT. dok perkapalan Surabaya. Data-data yang digunakan berasal dari jadwal pembuatan hull construction kapal
yang dibuat perusahaan berdasarkan pengalaman untuk jenis aktivitas yang hampir sama. Data-data yang didapat diolah untuk memperoleh suatu penjadwalan proyek yang diinginkan, yaitu untuk minimasi waktu penyelesaian proyek dan mengetahui penggunaan sumberdaya yang optimal pada.
5
proses pembuatan hull construction 26 block PT Dok dan perkapalan Surabaya dengan memperhatikan keterbatasan sumberdaya dalam hal ini tenaga kerja. 3.2.1 Data aktivitas pada proses hull construction Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data yang akan menjadi data input dalam program penjadwalan proyek ini. Data yang digunakan adalah data proses pembuatan hull construction 26 grand block kapal.Untuk menyelesaikan proyek pembuatan hull construction 26 grand block, pekerjaan dibagi menjadi 9 aktivitas untuk tiap block nya. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah Data tersebut disajikan pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Deskripsi aktivitas pembuatan hull construction No Fabrikasi 1 2 3 Assembly 4 5 6 Erection 7 8 9
Deskripsi aktivitas Marking Cutting Bending Transportasi Fitting Welding Transportasi Fitting Welding
3.1.2 Data hubungan ketergantungan tiap aktivitas dan durasi pengerjaan Aktivitas-aktivitas proyek tersebut tidak dapat dikerjakan bersamaan tetapi ada ketentuan yang dinamakan hubungan ketergantungan antar aktivitas. Aktivitas mana yang mendahului dan aktivitas mana yang mengikuti akan diuraikan berikut ini. Data ketergantungan aktivitas ini akan menunjukkan bahwa suatu aktivitas tidak dapat dikerjakan sebelum aktivitas sebelumnya selesai dikerjakan.
Hubungan ketergantungan ini selain menandakan urutan proses juga merupakan keterbatasan sumberdaya yang tersedia sehingga suatu proses memiliki hubungan ketergantungan antara aktivitas satu dengan yang lain. Tiap aktivitas dalam proyek memerlukan durasi waktu penyelesaian masing-masing. Dan untuk total aktivitas yang ada pada proses hull construction ini mencapai 1570 aktivitas. Data ini merupakan perkiraan dari perusahaan yang dibuat berdasarkan pengalaman untuk jenis aktivitas yang hampir sama. 3.1.3 Data kapasitas sumber daya manusia Dalam aktivitas penyelesaian proyek pembuatan hull construction 26 grand block, PT.dok perkapalan surabaya memiliki beberapa kualifikasi tenaga kerja dan kapasitas untuk menyelesaikan tiap block. Tabel 3.2 Kapasitas sumber daya manusia pembuatan hull construction untuk proses fabrikasi tiap block
No 1 2 3
Deskripsi aktivitas Marking Cutting Bending
Jenis kualifikasi machining machining machining
Jumlah orang 1 1 2
Tabel 3.3 Kapasitas sumber daya manusia pembuatan hull construction untuk assembly tiap block No 1 2 3
Deskripsi aktivitas Transportasi Fitting Welding
Jenis kualifikasi crane fitting welding
Jumlah orang 1 2 3
Tabel 3.4 Kapasitas sumber daya manusia pembuatan hull construction untuk erection tiap block No 1 2 3
Deskripsi aktivitas Transportasi Fitting Welding
Jenis kualifikasi crane fitting welding
Jumlah orang 1 2 3
6
3.1.4 Data jumlah sumber daya manusia tiap proses Setiap proses yang terlibat memiliki jumlah sumber daya manusia untuk tiap aktivitasnya pada proyek pembuatan hull construction. Tabel 3.5 Jumlah sumber daya manusia tiap proses pembuatan hull construction
1 2
Nama proses Fabrikasi Assembly
3
Erection
No
Jenis Kualifikasi Machining Crane Fitter Welder Crane Fitter Welder
Jumlah orang 8 2 14 21 1 14 21
3.1.5 Pendefinisian sumber daya yang digunakan tiap proses Pada proses fabrikasi, assembly dan erection memerlukan pendefinisian resource yang dibutuhkan pada saat melakukan proses itu. Pendefinisian sumber daya ini berfungsi untuk pemberian nama pada sumber daya juga sebagai pembeda kualifikasi yang dibutuhkan tiap proses. Sebagai contoh kapasitas maksimum crane pada assembly hanya memerlukan satu crane, tetapi pada bengkel assembly mempunyai dua crane untuk transportasinya. Sedangkan pada bengkel erection hanya memiliki satu crane untuk transportasinya. Maka untuk menunjukkan adanya perbedaan antara crane yang digunakan pada proses assembly maupun pada proses erection, diberikan suatu identitas/ penamaan yang berbeda. Dengan pemberian identitas yang berbeda, maka akan menjadikan aktivitas tiap prosesnya menjadi unik sehingga mudah untuk dibedakan antara resource pada proses assembly dan resource pada proses erection. Selain itu penamaan ini merupakan suatu tanda atau menunjukkan bahwa kualifikasi sumber daya untuk proses assembly dan proses erection adalah berbeda. Sehingga kedua proses tersebut tidak dapat disamakan sumber dayanya, walaupun memiliki aktivitas yang sama dalam prosesnya Berikut ini adalah pendefinisian sumber daya untuk tiap prosesnya:
Tabel 3.6 Pendefinisian sumber daya yang digunakan tiap proses pembuatan hull construction
1 2
Nama proses Fabrikasi Assembly
3
Erection
No
Jenis Kualifikasi Machining Crane Fitter Welder Crane Fitter Welder
Pendefinisian resource Machining 1-8 Crane 1 -2 Fitter 1 -14 Welder 1-21 Crane 3 Fitter 15-28 Welder 22-42
3.2 Pengolahan Data Berikut ini adalah tampilan form awal pada pemrograman penjadwalan proyek dengan memakai software Visual Basic.net :
Gambar 3.2 Form Awal 3.2.1 Hasil running program Setelah itu memasukkan seluruh input dari resource, dengan menekan tombol “masukan resource“. Masukan data jumlah resource yang tersedia mulai dari resource proses fabrikasi, assembly dan erection. Selanjutnya menjalankan program dengan menekan tombol “Run“. Hasil yang diperoleh durasi pengerjaan proyek selama 350 hari dengan resource yang diinginkan seperti pada gambar 3.3. Setelah itu tekan tombol “lihat jadwal“ untuk melihat urutan aktivitas yang dikerjakan dapat dilihat pada gambar 3.4:
7
data historis. Dengan waktu penyelesaian yang lebih cepat, jumlah sumberdaya yang sama, pada proyek yang sama, maka jelas akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dikarenakan perusahaan mampu mengoptimalkan penggunaan sumberdaya yang tersedia dan dengan waktu penyelesaian proyek yang cepat, maka perusahaan dapat mencari order lain atau berkonsentrasi pada proyek lain yang sedang berjalan. Gambar 3.3 Hasil running program
Gambar 3.4 Form jadwal
4. Analisa dan Interpretasi data Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya, ada beberapa hal yang akan dibahas yaitu yang berhubungan dengan pengolahan data antara lain waktu penyelesaian proyek dan kebutuhan tenaga kerja. 4.1 Analisa Pengolahan proyek Proyek pada proses hull construction pembangunan kapal baru, Penjadwalan yang dilakukan diselesaikan dalam waktu 398 hari berdasarkan pada pengalaman dan data historis pada jenis kapal yang sama. Dari hasil running program penjadwalan proyek pada proses hull construction pembangunan kapal baru dengan menggunakan metode Squeaky Wheel Optimization (SWO), dapat diselesaikan dalam waktu 350 hari. Dengan keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia, waktu penyelesaian proyek dapat dilakukan lebih cepat 48 hari dibandingkan hasil penjadwalan yang dilakukan berdasarkan pengalaman dan
4.2 Pengujian model Program yang dibuat, dapat digunakan untuk menyusun jadwal proyek dengan kendala keterbatasan sumber daya manusia. Program ini akan melakukan pengurutan aktivitas yang didahulukan berdasarkan prioritas dari aktivitas tersebut dan menghasilkan waktu paling minimal untuk menyelesaikan proyek tersebut. Program yang dibuat ini mempunyai beberapa kelemahan diantaranya tiap iterasinya akan menghasilkan hasil yang berbeda. Ini dikarenakan tiap iterasi yang dilakukan akan selalu dibandingkan pada iterasi sebelumnya dan juga pengaruh blame pada tiap iterasi selalu merubah posisi/ urutan aktivitas yang mendapatkan blame. Sehingga perlu dilakukan running program berkali-kali sampai menemukan waktu penyelesaian proyek yang paling minimum. 4.3 Analisa keberhasilan program Dari hasil pengujian program dapat disimpulkan bahwa program ini mampu menjalankan fungsinya sebagai solusi untuk persoalan penjadwalan proyek proses hull construction 26 grand block pembuatan kapal baru. Keberhasilan ini ditinjau dari criteria yang telah ditetapkan, yaitu; menghasilkan jadwal dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya manusia untuk masingmasing kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tiap proses sehingga dalam penjadwalan selanjutnya tidak ditemukan terjadinya overload. Menghasilkan jadwal yang lebih baik dan optimal dibandingkan jadwal yang dibuat perusahaan berdasarkan pengalaman dan data historis dari jenis kapal yang sama.
8
5. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa kesimpulan 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Penjadwalan dengan program menggunakan pendekatan squeaky wheel optimization (SWO), menghasilkan jadwal alternative yang optimal untuk proyek pembuatan kapal baru pada proses hull construction 26 grand block yaitu dengan durasi yang minimal dan tanpa adanya overload tenaga kerja. Penjadwalan pembuatan kapal baru pada proses hull construction 26 grand block dengan menggunakan pendekatan squeaky wheel optimization (SWO), memerlukan waktu 350 hari dengan keterbatasan sumber daya manusia. Dalam pencarian jadwal yang optimal, perlu dilakukan running program berkali-kali untuk tiap iterasi yang berbeda ini dikarenakan hasil solusi untuk tiap iterasi tidak sama. Hal ini disebabkan blame yang terus mengisi aktivitas yang sulit dan merubah aktivitas keurutan yang paling depan sehingga tiap iterasi akan mempengaruhi solusi yang dihasilkan.
5.2 Saran Beberapa saran dan masukan yang dapat diberikan : 1. Penjadwalan yang dilakukan sebaiknya disusun berdasarkan jumlah sumber daya manusia yang tersedia sehingga penjadwalan yang disusun tidak terjadi overload tenaga kerja. 2. Penjadwalan yang dilakukan berdasarkan pengalaman dan data histori dari tipe kapal yang sama, sebaiknya dijadwalkan dengan kebutuhan kapal yang sekarang. Dikarenakan kondisi yang berbeda akan mempengaruhi penjadwalan. 3. Perlu dilakukan evaluasi terhadap penjadwalan proyek yang didasari oleh pengalaman dan data histori.
Dikarenakan penjadwalan yang dilakukan pada proyek –proyek sebelumnya kurang optimal. Sehingga menyebabkan kurang optimalnya juga penjadwalan proyek yang dilakukan sekarang karena jadwal proyek yang lalu dijadikan dasar penjadwalan proyek sekarang. 6. Daftar Pustaka Arima, Puri, (2008), Optimasi penjadwalan proyek pembuatan kereta api kelas ekonomi (K3) dengan menggunakan pendekatan algoritma genetika (Studi kasus PT.Inka Madiun).Tugas Akhir Teknik Industri ITS, Surabaya. Barbulescu, L.; Howe, A.; Whitley, L.; and Roberts, M. (2006). Understanding algorithm performance on an oversubscribed scheduling application. JAIR 27:577–615. Caseau, Y. (1997), Using constraint propagation for complex scheduling problems,1330/1997, 163–166. Joslin, D. E. a Clements, D. P. (1998), Squeaky wheel optimization, in ‘Proceedings of the Fifteenth National Conference on Artificial Intelligence (AAAI-98), Madison,WI’, pp. 340–346. Kovalick, Peter (2008), Heuristic algorithms for project scheduling. Graduation theses Czech Technical University in Prague, Faculty of Electrical Engineering, Prague. Kramer. L. A.,Barbulescu. L.V a Smith, S. F. (2007), Understanding performance tradeoffs in algorithms for solving oversubscribed scheduling. Pittsburgh Pinedo, Michael (1995), Scheduling: Theory, Algorithms, and System, Prentice Hall,Inc , New Jersey. Santosa, Budi (2003), Manajemen proyek, Penerbit Guna Widya, Surabaya. Smith, T. B. a Pyle, J. M. (2004), ‘An effective algorithm for project scheduling with arbitrary temporal constraints’, pp. 544–549. Suryo Kusumo,Aryo (2004), Buku latihan visual basic.net versi 2002 dan 2003, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Wayne L, Winston.Operations Research Applications and Algorithms,4th edition, Thomson Brooks/Cole.
9