PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN GEDANGAN SIDOARJO Sonny Saputra, Didik Bambang S Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP – ITS Email:
[email protected] ABSTRAK Meningkatnya jumlah penduduk beserta aktivitasnya mengakibatkan meningkatnya jumlah timbulan sampah. Timbulan sampah yang semakin meningkat membutuhkan pengelolaan sampah yang baik untuk mereduksi jumlah sampah yang dihasilkan. Salah satunya dengan Material Recovery Facility (MRF). Pembangunan MRF ini bertujuan untuk mereduksi jumlah sampah melalui pemilahan dan pengomposan Penentuan densitas, komposisi, berat dan volume sampah dilakukan dengan menggunakan kotak pengukur 40 liter, kotak 500 liter dan penimbangan. Sampah yang ada masih tercampur. Pemilahan sampah di TPS Tebel dilakukan secara manual,dan belum ada tempat pemilahan. Dari hasil perencanaan didapat bahwa volume sampah yang dapat dikompos adalah 1,8 m3. Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk perencanaan MRF ini sebesar Rp 249.997.864,89 . Sedangkan pendapatan rata rata yang diperoleh dari perencanaan MRF ini sebesar Rp 185.610.600 Kata Kunci : MRF, Timbulan, Recovery Facto
ABSTRACT Increasing population and its activity also caused the increasing amount of solid waste. Increasing amount of solid waste requires a good management and appropriate processing. One way of processing waste in the district of Gedangan Sidoarjo is named the Materials Recovery Facility (MRF). MRF plans include: the methods and equipment used, the required land area, human resource needs, leachate storage system and counting income from design MRF, analysis of the results at polling stations Tebel MRF planning. Determination of density and composition of the waste was done by using existing sampling technic with 40 liter box, 500 liter box and by weight measurement
1
From design planning,we know that the volume of garbage that can be turned into compost is 1,8 m3. The cost that needed for MRF design is Rp 249.997.864,89, and the money earned from this MRF design is Rp 185.610.600 Keyword : MRF, Solid Waste, Recovery Factor
PENDAHULUAN Kecamatan Gedangan yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan kecamatan yang padat penduduknya. Di mana kecamatan ini adalah Kecamatan dengan penduduk lebih dari 20000 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk menyebabkan semakin menumpuknya jumlah timbulan sampah. Jumlah sampah yang masuk ke TPS Tebel adalah 8 m3/hari. Sedangkan jumlah sampah yang masuk ke TPA di Sidoarjo adalah 2.000 m³/hari. Banyaknya jumlah sampah yang ada menyebabkan munculnya berbagai masalah baru, seperti bau, melubernya jumlah sampah yang ada, hingga kurangnya lahan untuk pembuangan sampah. Salah satu daerah di Sidoarjo yang berpotensi untuk melakukan daur ulang sampah adalah Tebel. Daerah ini merupakan daerah dengan penduduk yang sangat padat. Daerah ini berlokasi di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Sampah yang ada di daerah tersebut dapat diolah dengan Material Recovery Facility (MRF). Hal ini dikarenakan sebagian besar sampah belum terkelola dengan baik, dan sampah hanya dikumpulkan dari rumah tangga ke TPS, lalu dibuang ke TPA. MRF merupakan fasilitas yang digunakan untuk memilah sampah yang terkumpul pada TPS sesuai dengan jenisnya. MRF juga dilengkapi dengan fasilitas komposting dan gudang penyimpanan sampah yang bernilai ekonomi. Sekitar 70-80% sampah di kota kota besar di Indonesia berasal dari bahan organik, sehingga pengomposan merupakan salah satu alternatif untuk meminimalkan dampak negatif sampah yang tidak terolah. Dengan MRF dapat dihitung jumlah sampah yang dapat dikompos. Diharapkan dengan adanya MRF dapat menghemat luas lahan landfill dan dapat memberikan masukan keuangan yang kontinyu dengan adanya daur ulang.
2
Dengan dibangunnya MRF di Daerah Tebel ini, diharapkan dapat memanfaatkan kembali sampah yang bernilai ekonomis, mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, dan mengurangi sumber bau yang disebabkan oleh pengangkutan sampah, dan mengurangi biaya pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN Daerah perencanaan pada tugas akhir ini adalah wilayah Kecamatan Gedangan Sidoarjo Indonesia dengan Luas wilayah 2.310 ha. Kecamatan Gedangan memiliki letak geografis pada 7,3˚-7,5˚ Lintang Utara (LU) dan 112,5˚ –112,9˚ Bujur Timur (BT). Kecamatan Gedangan adalah Kecamatan yang cukup padat penduduknya, kepadatan penduduk tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Jumlah Penduduk (jiwa) di Lingkungan Kecamatan Gedangan Kelurahan
Luas Wilayah Jumlah
Kepadatan
(km2)
(orang/km2)
Penduduk (orang)
Ganting
1,03
3603
3498
Karangbong
2,03
6656
3279
Tebel
2,32
12906
5563
Kragan
0,77
2076
2696
Gemurung
1,79
3774
2108
Punggul
1,99
6391
3212
Wedi
1,49
4786
3212
Ketajen
1,41
7757
5501
Gedangan
1,97
6091
3092
Sruni
0,79
8139
1030
3
Keboansikep
1,3
10993
8456
Keboananom
2,25
8096
3598
Bangah
1,31
6267
4784
Sawotratap
1,74
13648
7843
Semambung
1,83
6445
3522
Total
24,02
107728
Sumber : Data Kecamatan Gedangan tahun 2009 Pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo saat ini dikelola oleh
Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, dan pengelolaannya di lakukan oleh sub dinas Kebersihan yang mempunyai tugas melaksanakan kebersihan serta pencegahannya mulai dari pengumpulan sampah dari TPS ke TPA. Ada beberapa TPS yang terdapat di seluruh kecamatan dan tersebar di beberapa lokasi di masing masing kecamatan yaitu TPS Gedangan, TPS Tebel, TPS Makro, TPS Pepelegi dll Saat ini Kabupaten Sidoarjo mempunyai 3 (tiga) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) aktif dan 4 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) non aktif . Ada 3 TPA yang sudah dioperasikan, yaitu: 1. TPA Bareng Krajan Krian dengan Luas 24.625 m2 2. TPA Kepung Jabon dengan luas 29.356 m2. 3. TPA Kalisogo dengan luas 22.635 m2. Dan 4 TPA yang non aktif, yaitu: 1. Desa Bulu Sidokare, Sidoarjo dengan luas lahan 23.000 m2 dan sekarang digunakan sebagai lapangan 2. Desa Buru Kidul, Sidoarjo dengan luas lahan 20.000 m2 dan dilahan berupa hutan kota 3. Desa Nglelon, Taman dengan luas lahan 20.000 m2 dan lahan berupa RUSUNAWA. 4. Desa Candi Pari yang terletak di kecamatan Porong dengan luaas lahan 20.000 m2 dan sekarang berupa lahan kosong. Saat ini telah Dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sidoarjo :
4
1. Kelurahan Janti, Kecamatan Waru 2. Kelurahan Ngingas, Kecamatan Waru 3. Kelurahan Keboansikep, Kecamatan Gedangan 4. Kelurahan SiwalanPanji, Kecamatan Buduran Pemilihan lokasi MRF di Kelurahan Tebel dikarenakan lokasi lahan di kelurahan Tebel tidak berada di tempat yang padat penduduknya, jauh dari badan air (berjarak 300 meter), tersedia lahan kosong yang cukup luas, namun belum mempunyai pengelolaan sampah yang cukup baik. Selain itu dilihat dari kondisi sosial, minat masyarakat cukup tinggi akan adanya fasilitas daur ulang sampah. Ini terbukti dari survey/wawancara yang dilakukan terhadap kepala desa.Kelurahan Tebel pada tahun 2009 mempunyai penduduk berjumlah 12.906 orang. Sedangkan luas wilayah Kelurahan Tebel adalah 2,32 ha. Berarti kepadatannya adalah 556293 orang/km2. Gambar 3.2 menunjukkan letak kelurahan Tebel di Kecamatan Gedangan Lokasi MRF tidak terletak di TPS Tebel. Ini karena TPS Tebel hanya memiliki total lahan seluas 40 m2, tidak cukup untuk dijadikan MRF. Selain itu dari kondisi fisik tidak dimungkinkan adanya perluasan lahan TPS. Ini karena lahan di sekitar TPS adalah kuburan, sehingga tidak dimungkinkan adanya perluasan TPS untuk dijadikan MRF. MRF direncanakan akan dibangun di tanah kosong seluas 500 m2, yang berjarak 200 meter dari TPS. Tanah tersebut merupakan tanah milik desa dan sudah mendapat perijinan dari kepala desa. TPS Tebel merupakan tempat penampungan sampah domestik dan sampah institusi. Gambar 3.3 menunjukkan lokasi MRF
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk, dengan menggunakan metode geometri, karena koefisien korelasi yang mendekati satu, maka jumlah penduduk tahun 2014 adalah
5
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk tahun 2014 Kelurahan Ganting Karangbong Tebel Kragan Gemurung Punggul Wedi Ketajen Gedangan Sruni Keboansikep Keboananom Bangah Sawotratap Semambung Total
Jumlah penduduk 3847 7107 13948 2217 4029 6824 5110 8282 6503 8690 11737 8644 6691 14752 6881 115.262
Analisa Berat Sampah Pengukuran berat sampah dilakukan selama 8 hari berturut turut. Hari pertama sampling sampah di Kelurahan Tebel dimulai pada hari Senin tanggal 22 Maret 2010 sampai dengan Selasa tanggal 30 Maret 2010. Pengukuran berat sampah dilakukan dengan menimbang berat masing masing kresek dari 100 rumah, lalu hasilnya dijumlahkan dan dirata ratakan. Pengukuran dilakukan dengan bantuan 2 orang. Berikut ini berat sampah yang dihasilkan,dapat dilihat pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Berat Sampah Tiap Hari Sampling ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata rata
Berat total Sampah(kg/hr) 105 102 103 104 106,4 108 107,6 102,4 104.76
6
Analisa Densitas Sampah Pengukuran densitas sampah dilakukan berdasar SNI 19-3964-1995 dengan cara mencampur rata dan memasukkan sampah ke dalam kotak berukuran 0,2m x 0,2 m x 1,0 m hingga penuh rata tanpa dilakukan pemadatan. Kemudian kotak tersebut diangkat setinggi 20 cm, lalu dihentakkan tiga kali ke permukaan tanah. Lalu dilakukan pengukuran dan perhitungan volume sampah yang ada dalam kotak. Sampah yang ada di dalam kotak ditimbang untuk mengetahui berat sampah dalam kotak. Berat sampah dalam kotak diketahui dengan cara pengurangan antara berat sampah dan kotak dikurangi berat kotak kosong. Pengukuran densitas sampah dilakukan tiap hari selama 8 hari berturut turut. Densitas dapat diketahui dengan membagi berat sampah dalam kotak dengan volume sampah. Volume sampah diketahui dengan mengukur tinggi sampah dalam kotak pengukur, lalu dikalikan panjang dan lebar kotak. Adapun hasil dari pengukuran densitas sampah dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut. Tabel 1.4 Pengukuran Densitas Sampah Tinggi
Volume sampah Berat
sampah
(m3)
dalam kotak (kg)
(kg/m3)
(a)
(b)
(c)
(d)
1
0,76
0,0304
4,6
151,3
2
0,775
0,031
4,8
154,8
3
0,765
0,0306
5
163,3
4
0,78
0,0312
5,5
176,3
5
0,775
0,031
5,4
174,2
Hari ke
sampah Densitas Sampah
(m)
7
Hari ke
Tinggi
Volume sampah Berat
sampah Densitas Sampah
sampah
(m3)
dalam kotak (kg)
(kg/m3)
(a)
(b)
(c)
(d)
6
0,79
0,0316
6,2
196,3
7
0,785
0,0314
6,3
200,6
8
0,765
0,0306
4,8
156,9
(m)
Densitas sampah rata rata
Ket :
171,7
(b) = (a) x 0,2 x 0,2
(d) = (c)/(b) Dari Tabel 1.4 di atas,dapat diketahui bahwa Densitas rata rata sampah adalah sebesar 171,7 kg/m3
Analisa Komposisi Sampah Komposisi sampah di wilayah perencanaan diperhitungkan dengan mengambil data primer. Pengambilan sampel sampah dilakukan selama delapan hari di kawasan perumahan Kelurahan Tebel Berikut ini adalah contoh perhitungan komponen plastik pada hari ke 1 : Berat Plastik = 22,3 kg Berat total sampah = 105 kg 22,3 Persentase komponen plastik = 105 x100% = 21,2 % Hasil penelitian lapangan mengenai komposisi sampah dan berat sampah, yang ditunjukkan dalam tabel 1.5 dan 1.6
8
Tabel 1.5 Komposisi sampah Komposisi Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Kg
Kg
kg
%
kg
%
Plastik
22.3
21.2
21.2 20.8 23.2 22.5 22
21.2
Kaca
2.5
2.38
1.7
1.67 1.7
1.65 2.7
2.6
Kain
6.5
6.19
6.5
6.37 7.5
7.28 6.5
6.25
Kertas
7
6.67
6.6
6.52 6.4
6.21 6.6
6.34
Logam
0.5
0.47
0.3
0.29 0.2
0.18 0.3
0.29
Organik
65
61.95 64.9 63.5 62.2 60.4 64.9 62.4
Lain Lain
1.2
1.14
0.8
0.76 1.8
1.8
1
0.92
Jumlah
105
100
102
100
100
104
100
103
%
%
Lanjutan Tabel 1.5 Komposisi Hari ke 5
Hari ke 6
Hari ke 7
Hari ke 8
Kg
Kg
Kg
Kg
%
Plastik
24.7
23.2 26.4 24.4 25.2
23.5 23.5
22.9
Kaca
2
1.88 1.7
1.57 2.7
2.6
2.9
2.83
Kain
6.5
6.1
6.02 5.5
5.23 4.8
4.69
Kertas
6.4
6.02 6.8
6.3
8.1
7.7
7.52
Logam
0.5
0.47 0.4
0.31 0.3
0.27 0.6
0.58
Organik
64.9
61.7 64.9 60.3 63.3
58.9 60.4
59
Lain Lain
1.4
1.34 1.3
1.37 2.5
2.48
Jumlah
106,4 100
6.5
108
%
8.6
%
1.2
1.46
100
107,6 100
9
%
102,4 100
Tabel 1.6 Komposisi Sampah Domestik Komposisi
Berat rata Persentase rata
Komposisi(%)
Plastik
23,6
22.57
Kaca
2,24
2.19
Kain
6,29
5.93
Kertas
7,01
6.86
Logam
0,39
0.35
Organik
63.8
60.78
Lain Lain
1.43
1.38
Total
104.76
100,0
Berat Rata Rata Timbulan Sampah Berat rata rata timbulan sampah diperoleh dari membagi berat sampah rata rata tiap hari dengan jumlah penduduk yang telah diketahui Contoh perhitungan : Berat sampah rata rata : 104,76 kg/hari Jumlah Penduduk saat penelitian : 656 orang berat sampah rata rata Volume sampah rata rata = densitas sampah rata rata berat sampah rata rata jumlah penduduk Berat Timbulan sampah =
=
104,76 kg/hari 656 orang
= 0,16 kg/orang / hari
10
= 0,61 m3/hari
volume sampah rata rata jumlah penduduk Volume Timbulan sampah =
=
0,61 m 3/hari 656 orang
= 0,00113 m3/orang/hari = 1,13 liter/orang/hari Setelah volume timbulan dan berat timbulan diketahui, maka dapat dihitung proyeksi timbulan sampah, yaitu dengan mengalikan volume dan berat timbulan dengan jumlah penduduk tahun proyeksi. Didapat bahwa proyeks timbulan sampah adalah sebagai berikut : Kelurahan Ganting Karangbong Tebel Kragan
Gemurung Punggul Wedi Ketajen Gedangan Sruni Keboansikep Keboananom Bangah Sawotratap Semambung Total
Jumlah Timbulan sampah (kg/hari) 615,52 1137,12 2231 354,72
644,64 1091,84 817,6 1325,12 1040,48 1390,4 1877,92 1383,04 1070,56 2360,32 1100,96 18441,24
Jumlah Timbulan sampah (m3/hari) 4,35 8,03 15,8 2,51
4,55 7,71 5,7 9,35 7,34 9,82 13,26 9,7 7,56 16,6 7,77 160,05
Kesetimbangan Massa (Mass Balance) Kesetimbangan massa sampah digunakan untuk mengetahui jumlah sampah yang dapat direduksi (daur ulang dan komposting) dan residu. Berikut ini perhitungan untuk kesetimbangan massa
11
Tabel 1.8 Perhitungan Kesetimbangan Massa Komponen
Organik Plastik Kertas Kaca Logam Kain Lain Lain Total
Persentase Berat Tiap Recovery komponen Komponen Factor (%) (kg) (%)
Material Terdaur Ulang (kg)
Residu (kg)
(a) 60.78 22.57 6.86 2,19 0.35 5,93 1.38
(d) 1017 303,107 74 43,965 7,02 0 0 1445
(e) 339 200,393 79 4,885 0,78 132,3 30,8 786
(b) 1356 503,5 153 48,85 7,8 132,3 30,8 2231
(c) 75 60,2 48,5 90 90 0 0
Perhitungan volume Tiap Komponen MRF Perhitungan volume tiap komponen dilakukan untuk mempermudah dalam perhitungan luas lahan, karena luas lahan dalam satuan meter, sedangkan neraca massa dalam satuan berat, maka satuan berat harus dikonversikan ke volume (m3). Perhitungan volume tiap komponen dapat dilihat pada tabel 1.9 Tabel 1.9 Perhitungan Volume Tiap Komponen No
Komponen Persentase Volume (%)
Volume
per Volume
Sampah
komponen
Total
(m3/orang/hari) tahun
(m3/orang/
komponen
(m3/hari)
hari)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
1
Organik
60.78
0,00113
0,000686
9,6
2
Plastik
22.57
0,00113
0,000254
3,5
12
Tiap pada
proyeksi
No
Komponen Persentase Volume (%)
Volume
per Volume
Sampah
komponen
Total
(m3/orang/hari) tahun
(m3/orang/
Tiap
komponen
pada
proyeksi
(m3/hari)
hari)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
3
Kertas
6.86
0,00113
0,0000775
1,1
4
Kaca
2,19
0,00113
0,00002475
0,35
5
Kain
5,93
0,00113
0,000067
0,93
6
Logam
0,35
0,00113
0,00000395
0,06
7
Lain lain
1.38
0,00113
0,0000156
0,22
Keterangan : (d) = (c) x (b) (e) = (d) x jumlah penduduk (13948 orang) Perhitungan Luas Lahan Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa luas lahan yang dibutuhkan adalah 265,7 m2 Berikut ini perincian luas lahan yang dibutuhkan untuk tiap komponen MRF pada tabel 1.10 Komponen Tempat Pemilahan Gudang Penyimpanan sampah kering Penampungan sampah organik dan Pencacahan Gudang Penyimpanan Peralatan Pengomposan Pematangan Pengayakan dan Pengemasan Lahan penampungan Lindi Area Gerobak Kantor Toilet Tempat penampungan Residu Gudang kompos Tempat Cuci Tangan dan kaki Total
13
Luas lahan (m2) 36 13,75 9,5 5,2 101,6 23,7 3,8 1 30 9 4,5 21 4,6 2 265,7
Setelah luas lahan diketahui, lalu akan dihitung biaya untuk pembangunan MRF,yaitu dengan mengalikan Volume Pekerjaan (BOQ) dengan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK). Didapat perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut : Tabel 1.11 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya NO
Uraian Pekerjaan
A
PEKERJAAN PERSIAPAN Pembersihan Lokasi Pembuatan Bouwplank (m) PEKERJAAN TANAH Pekerjaan Penggalian Tanah Pengangkutan Tanah keluar Proyek Pengurugan Tanah Kembali Pekerjaan Pengurugan Pasir dengan Pemadatan PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Pemasangan Batu Kali Belah Kosongan (Aanstamping) Pemasangan Batu Kali Belah (1 Pc : 4 Ps) Pekerjaan beton berstruktur K-225 Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Bekisting Pemasangan Tegel Keramik 30x30 cm Pemasangan Batu Merah 1 Pc : 4 Ps tinggi 2-5 m Plesteran Halus 1 Pc : 4 Ps tebal 1,5 cm PEKERJAAN ATAP
2 B
C
D
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
394,52
m2
5137,5
2.026.846,5
76,86
m
27317,2
2.099.599
205,7
m3
21.750
67,84
m3
30000
4.473.975 2035200 110,55
m3
7250
9,48
m3
81325
801487,5
770961
13,48
m3
169296,8 2.282.120,864
35,66
m3
369974,1 13193276,41
8,14
m3
651328,5
5301813,99
1624,98
kg
14.110,75
22929686,54
108,325
m2
185749
20121260,43
36,99
m2
65052,64
2406297,154
28,37061
m3
486249,1
13795183,58
784,7776
m2
18216,96 14296262,15
14
E
Pembuatan Rangka Plafon Asbes Pemasangan KudaKuda WF Pemasangan besi baja profil WF<200 mm Pemasangan wuwung genteng Pemasangan Atap Asbes Gelombang Kecil (Luar) Pemasangan Atap Asbes Gelombang Kecil (dalam) PEKERJAAN LAIN LAIN Pemasangan Pintu dan jendela Pemasangan kusen pintu dan jendela kayu kamper Pemasangan Pagar
36,99
m2
288.475
3.599
kg
20.252,56
742,64
kg
18.245
18,5
m
45.612,15
362,9
m2
26.796,18
843824,775 9.724.333,722
60,76
m2
24.568,28
1.492.768,7
12
buah
299495,5
4.672.129,8
12
buah
1.068.000
167,4
m2
14.875
Pemasangan Titik Stop Kontak Gedung Pemasangan Titik Lampu Gedung Pemasangan Saklar Tunggal Pemasangan instalasi air bersih Pemasangan instalasi air kotor Pemasangan septictank biofilter Pemasangan Pagar
3
buah
29.455,3
2.490.075 88.366
6
buah
195.150
1.170.900
1
buah
26.755,3
26.755,30
20
meter
76.500
20
meter
86.950
1
unit
2.469.419
1739000 2.469.419
21,93
m
148,470,24
3.255.952,4
Pengecatan/Plamur Tembok dengan Cat Total Biaya
10.670.690,25
72888963,44
13549466,8
12.816.000
1530000
422,672
2
m
9547 4.035.249,584
249.997.864,89
Sedangkan jumlah pemasukan tiap tahun dari perencanaan MRF dapat dilihat pada tabel 1.12 Tabel 1.12 Jumlah pemasukan tiap tahun Uraian Pendapatan Pendapatan per bulan per tahun Penjualan barang 9.617.550 30.776.160 Lapak Penjualan 70.200.000 5.850.000 kompos Total 15.467.550 185.610.600
15
KESIMPULAN Kesimpulan dari Perencanaan MRF ini adalah : 1. Dari hasil perhitungan didapat bahwa Jumlah sampah organik yang dapat dikompos = 1,8 m3/hari 2. Rencana Anggaran Biaya Yang Dibutuhkan untuk perencanaan MRF dan sarana pendukungnya sebesar Rp 249.997.864,89. 3. Pendapatan Rata rata tiap tahun yang diperoleh dari Perencanaan MRF ini adalah sebesar Rp 185.610.600
DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Departeman Pekerjaan Umum. 1990. Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. SK SNI T13-1990-F. Yayasan LPMB. Bandung. Isroi, 2008. Kompos. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos). Diakses 13 Februari 2009 jam 01.12. Central for Policy and Implementation Studies (CPIS).1992. Panduan Teknik Pembuatan Kompos dari Sampah. Teori dan Aplikasi Kodoatie, RJ. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka Belajar, (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/sistempersampahan) , diakses 7 Februari 2009 jam 20.00. Hapsari,I.2002. Pengembangan TPS Sebagai Material Recovery Facility di Kelurahan Tegalsari. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS. Tchobanoglous, G., Theisen, H. Dan Vigil, S. 1993. Integrated Solid Waste Management: Engineering Principles ang Management Issues. McGraw-Hill, Inc. Singapore.
16
Trihadiningrum, Y. 2002. Modul Ajar Pengelolaan Sampah. Jurusan Teknik Lingkungan FTSPITS. SNI 19-3964-1995, tentang metode pengambilan dan komposisi sampah perkotaan Yuwono, D.2005. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta
17
pengukuran
contoh timbulan dan