PERENCANAAN LAYOUT RUANG PARKIR KENDARAAN UNTUK MEMAKSIMALKAN LOKASI PARKIR DAN EFEKTIFITAS FLOW KENDARAAN di POOL TIPAR CAKUNG PT ADI SARANA ARMADA Sahala Wijaya School of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, BINUS University, Jl. KH Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta, 11410, Indonesia, 021-5345830,
[email protected] Sahala Wijaya, Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng
ABSTRAK
PT. Adi Sarana Armada (Assa Rent) is a business rental company that has a pool Tipar Cakung serpo in North Jakarta. During the preparation process of departmental vehicles after sales operation, the flow of vehicles are less effective among particular station maintenance process occurs backtracking and cross traffic. Placement of units at a stockyard parking is not manageable units in the absence of grouping units according to vehicle status stockyard area that complicate placement and retrieval time officers vehicle. Planning the layout and arrangement between craft station using algorithms to determine the displacement distance between sation, the frequency shift during vehicle preparation process and provide an effective process flow. Results of the proposed layout plan will provide a comparison with the initial layout and process flow in terms of effectiveness and efficiency are obtained. From the analysis done on the layout of the proposal has gained 51.09% over the short distance of the initial layout. No backtracking occurs when the displacement distance on the layout so that the efficiency of the proposal obtained by 100% compared to the initial layout. Cost efficiency of the vehicle displacement distance at the proposed layout is Rp 279.424 which means there is a difference of Rp 136.644 So the proposed layout can save the cost of material handling transfer units per day by 48,90 % Kata kunci : Layout, Craft Algorithm Method, Delivery Cost, Distance and Cost Efficiency
PENDAHULUAN Latar Belakang Tata letak yang kurang efektif terjadi pada PT. Adi Sarana Armada (Assarent) yang merupakan perusahaan bisnis rental kendaraan, berlokasi di pool Tipar Cakung Jakarta Utara departemen after sales operation yang bertugas dalam persiapan unit kendaraan. Setiap unit kendaraan memiliki atribut untuk membedakan kendaraan sesuai dengan kebutuhan unit kendaraan. Namun pada penempatan unit di stockyard seringkali petugas harus mencari-cari kendaraan, hal ini disebabkan karena tidak adanya pembagian letak parkir pada stockyard sesuai dengan atribut kendaraan. Aliran proses persiapan unit terdiri dari station perawatan, cuci, salon dan penempatan unit kendaraan pada stockyard.
Pengamatan yang di lakukan selama empat bulan di mulai dari bulan Januari 2013 - April 2013 pada waktu 08:00 WIB - 18:00 WIB dengan data rata-rata 12 unit kendaraan yang masuk dan 10 unit kendaraan yang keluar dari pool tipar cakung. Jumlah unit kendaraan yang masuk diantaranya 11 adalah unit yang melakukan perawatan dan 1 adalah unit baru. Dimana saat setelah unit melakukan perawatan di station maintenance service & salon interior selanjutnya ke station cuci kendaraan dengan jarak perpindahan 36 m, dan setelah cuci kendaraan unit ke station maintenance service & salon interior dengan jarak perpindahan 42 m. Terjadi backtracking dari station cuci menuju maintenance service & salon interior sebanyak 11 kali dengan total jarak perpindahan 462 m, dan cross traffic yang terjadi saat unit dari stockyard akan keluar pool melewati station cuci.
Keterangan gambar : Unit masuk baru langsung menuju stockyard Unit masuk yang melakukan maintenance Unit dari stockyard keluar Titik cross traffic A B C D
Station receiving Station maintenance dan salon kendaraan Station cuci kendaraan Station stockyard
D (Stockyard)
C (C
B (Maintenan ce & Salon)
A ( Gambar 1. Aliran backtracking dan cross traffic layout awal
Perumusan Masalah Letak station cuci salon kendaraan yang berjauhan sehingga menyebabkan jarak tempuh kendaraan antar station menjadi lebih panjang. Terjadi backtracking dan cross traffic setelah proses maintenance menuju station cuci dan salon kendaraan. Belum adanya pengelompokan lokasi parkir pada stockyard sesuai dengan status unit kendaraan di pool tipar.
Tujuan dan Manfaat Memberikan aliran proses perpindahan kendaraan menjadi lebih efektif dengan memperpendek jarak tempuh kendaraan selama proses persiapan kendaraan antar station mulai dari maintenance sampai penempatan pada stockyard menggunakan metode algoritma craft. Menghilangkan backtracking dan cross traffic setelah proses maintenance menuju station cuci kendaraan dan salon kendaraan
menggunakan metode algoritma craft. Perencanaan tata letak material handling dan flow proses untuk meningkatkan efektifitas flow kendaraan menggunakan metode algoritma craft.
METODE PENELITIAN Diagram Flowchart Metode pelaksanaan ini digunakan dalam penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Dalam metode penelitian dilakukan diagram alir pemecahan masalah untuk proses pengolahan data dari berbagai informasi.
Tahap Identifikasi Masalah Tahap ini diawali dengan studi lapangan, perumusan masalah, penentuan tujuan penelitian, dan studi pustaka. Langkah-langkah yang ada pada tahap identifikasi masalah tersebut dijelaskan pada sub bab berikut ini.
Studi Lapangan Tahap awal dari penelitian ini yaitu studi lapangan. Tahap ini dilakukan dengan mengamati proses penempatan kendaraan pada stockyard. Mengamati aliran proses persiapan kendaraan dan perpindahan antar station. Melakukan wawancara pada petugas parkir saat proses parkir penempatan dan pengambilan unit di stockyard.
Studi Pustaka Pada tahapan studi pustaka penulis mengumpulkan berbagai referensi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam tahap-tahap penelitian selanjutnya. Referensi yang digunakan meliputi pustaka tentang facilities planning dan tata letak pabrik serta pustaka-pustaka lain yang mendukung.
Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Sebelum melakukan pengolahan dan analisis data, harus mengetahui dan menganalisa aliran proses perpindaan kendaraan yang kurang efektif dan terjadinya backtracking dan cross traffic. Juga tidak teraturnya penempatan kendaraan di stockyard. Untuk itu penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode. Wawancara kepada petugas parkir dan PDI yang bertugas untuk alokasi kendaraan di pool. Analisa keseluruhan aliran proses persiapan kendaraan mulai dari maintenance sampai pada penempatan kendaraan di stockyard. Analisa jarak perpindahan unit kendaraan antar station selama proses berlangsung.
Perancangan Layout Usulan Melakukan gambar design layout usulan dengan menerapkan metode ARC (Activity Relation Chart) dan AAD (Area Allocation Diagram) serta tata letak fasilitas dengan metode algoritma craft. Menurut (Hari Purnomo, 2004, p187-191) "Algoritma CRAFT memerlukan input yang berupa tata letak awal, data aliran (frekuensi perpindahan), data biaya (OMH persatuan jarak), dan jumlah departemen yang tidak berubah (fixed)". • Tata Letak Awal (initial layout) Merupakan skema layout awal sebelum perbaikan, ukuran jarak panjang dan lebar layout keseluruhan, seperti gambar berikut :
Stockyard
Station Cuci
Maintenance
6
Receiving
5
10
5
Gambar 2. Tata letak layout departemen • Simulasi Matrik Membuat suatu format peta matrik dari layout, setiap departemen memiliki jarak panjang dan lebar yang di simulasi menjadi matrik seperti contoh dbawah ini : D D D D D D C C C C C 1
D D D D D D C C C C C 2
D D D D D D C C C C C 3
D D D D D D C C C C C 4
D D D D D D C C C C C 5
D D D D D D C C C C C 6
D D D D D D C C C C C 7
D D D D D D C C C C C 8
D D D D D D C C C C C 9
D D D D D D C C C C C 10
B B B B B B A A A A A 11
B B B B B B A A A A A 12
B B B B B B A A A A A 13
B B B B B B A A A A A 14
B B B B B B A A A A A 15
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Gambar 3. Matriks elemen layout • Menentukan Lokasi Central Dari Tiap Departemen
1
2
3
4
Stockyard
Maintenance
Station cuci
Receiving
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 15
Gambar 4. Titik pusat koordinat departemen Lokasi Central : (Xa, Ya) = (6 , 9) (Xc, Yc) = (13 , 3) (Xb, Yb) = (13 , 10 ) (Xd, Yd) = (6 , 3) Dari masing-masing departemen di tentukan koordinat titik pusat (centroid) dihitung jarak rectilinear dari tiap departemen berdasarkan koordinat yang telah ditentukan dan tidak ada nilai negatif. Contoh perhitungan sebagai berikut : Perhitungan jarak rectilinear dari departemen A ke B, C, D [Xa - Xb] + [Ya - Yb] = [6 - 13] + [9-10] = 8 [Xa - Xc] + [Ya - Yc] = [6 - 13] + [9-3] = 1 [Xa - Xd] + [Ya - Yd] = [6 - 6] + [9-3] = 12
Analisa Layout Analisa dilakukan dengan perbandingan layout awal dan layout usulan menggunakan simulasi metode algoritma craft. Pengujian dilakukan untuk mengetahui : Jarak perpindahan antara layout awal dan layout usulan, efektifitas dari layout awal dan layout usulan, efisiensi dari layout usulan, efektivitas yang diperoleh untuk mendapatkan jarak terpendek dari perpindahan antar station, dan efisiensi diperoleh dari perhitungan persatuan jarak dengan perbandingan layout awal dan layout usulan.
Standarisasi Membuat suatu SOP aliran proses pada layout usulan dan sosialisasi kepada semua petugas after sales operation.
HASIL DAN BAHASAN Tabel 1. Pemilihan metode pemecahan masalah Metode
CRAFT
BLOCPLAN
LOGIC
Data yang di butuhkan Data aliran Jarak tempuh Data keterikatan Data layout awal dan usulan Dapat merubah departemen yang tidak fix Efektifitas dan efisiensi cost Data aliran Data keterikatan Fixed layout Efektifitas dan efisiensi cost Perencanaan layout baru Bentuk layout harus rectangular Perencanaan layout baru Sampai departemen terkecil Dapat merubah departemen yang tidak fix Efektifitas dan efisiensi cost
Kondisi Aktual 1. Letak station cuci dan salon berjauhan (data aliran, keterikatan) 2. Terjadi backtracking dan cross traffic(data jarak tempuh, data layout awal dan usulan) 3. Jarak tempuh proses persiapan kendaraan bertambah jauh (data efektifitas dan efisiensi) 4. Kurangnya efektifitas akibat adanya backtracking dan penempatan unit tidak di kelompokkan sesuai status unit di stockyard
Gambar 2. Cycle proses unit pool pada layout awal
Analisa Jarak dan Frekuensi Perpindahan Unit Antar Station Tabel 2. Analisa jarak dan perpindahan pada layout awal
Station
Luas Area (m)
A
8 x 6 = 48
B
18 x 12 = 252
C D
Hubung an antar station A-B
Jarak perpindahan (m) 28
11
308
A-D
74
1
74
Frekuensi perpindahan
Jarak tempuh (m)
B-C
36
11
396
B-D
66
8
528
8 x 8 = 64
C-B
42
11
462
50 x 42 = 2100
D-A
60
10
600
Total
2368
Dari analisa unit kendaraan masuk dan keluar sesuai dengan status unit pada diagram pareto, maka didapat kesimpulan : • Unit masuk pool rata- rata dalam satu hari selama pengambilan data empat bulan dimulai dari Januari - April 2013 = 12 unit kendaraan • Unit keluar pool rata- rata dalam satu hari selama pengambilan data empat bulan dimulai dari Januari - April 2013 = 10 unit kendaraan
Delivery Cost Delivery cost unit diambil berdasarkan : • Biaya Operasi : bahan bakar, perawatan, upah operator Umur pakai sesuai dengan regulasi perusahaan adalah 3 tahun dan biaya bahan bakar dalam Rp 150.000 per 8 jam. Jarak operasional 2368 m dalam satu hari, dan biaya perawatan dengan regulasi perusahaan Rp 328.000 per unit dalam satu bulan atau Rp 1367 /jam, dan upah operator Rp 15.000 /jam. Total biaya = Biaya (Rp 1367 + Rp 18.750 + Rp 15.000) = Rp 35.117 / jam Jarak operasional / jam = 2368 m / hari x (1 hari / 8 jam) = 296 m / jam Delivery cost unit / meter = Rp 35.117 / jam = Rp 118 / meter 296 m / jam Dari perhitungan delivery cost unit setiap jarak 1 meter adalah Rp 118 / meter.
Tabel 3. Delivery cost unit pada aliran layout awal Station A B
Jarak tempuh x biaya (Rp / m ) 36.344
Hubungan antar station
Jarak tempuh (m)
Delivery cost (Rp)
A-B
308
118
A-D
74
118
8.732
B-C
396
118
46.728
B-D
528
118
62.304
C
C-B
462
118
54.516
D
D-A
600
118
70.800
Total
279.424
Flow Kendaraan Layout Awal
8m
Sumber: data perusahaan Gambar 3. Flow kendaraan layout awal ( skala 1:400)
Flow Kendaraan Layout Usulan
16 m
Gambar 4. Flow kendaraan layout usulan (skala 1:400)
Gambar 5. Flow chart aliran kendaraan layout usulan
Analisa Jarak dan Perpindahan Layout Usulan
Tabel 4. Analisa jarak dan perpindahan layout awal Station
Luas Area (m)
Hubungan antar station A-B
Jarak perpindahan (m) 28
Frekuensi perpindahan 11
Jarak tempuh (m) 308
A
8 x 6 = 48
A-D
74
1
74
B
18 x 12 = 252
B-C
20
11
220
C D
8 x 8 = 64 50 x 42 = 2100
C-S D-A
4 48
8 10
32 480
S
8 x 8 = 64
S-D
12
8 Total
96 1210
Tabel 5. Analisa biaya perpindahan layout usulan Station A B
Hubungan antar station A-B
Jarak tempuh (m) 308
Biaya (Rp)
Jarak tempuh x biaya (Rp)
118
36.344
A-D
74
118
8.732
B-C
220
118
25.960
C
C-S
32
118
3.776
D
D-A
480
118
56.640
S
S-D
96
118
11.328
Total
142.780
Perbandingan Jarak dan Biaya Layout Awal dan Layout Usulan Dari hasil pengukuran jarak perpindahan aliran proses antar station pada layout awal dan layout usulan diperoleh perbandinganya seperti tabel berikut.
Tabel 4.13 Perbandingan layout awal dan layout usulan Layout Awal Layout Usulan Obyek Pengukuran
Selisih
Jarak tempuh (m)
2,368
1,210
1,158
Delivery cost unit (Rp / m)
118
118
0
Jarak tempuh x biaya (Rp)
279.424
142.780
136.644
• • •
Jarak tempuh perpindahan unit kendaraan antar station pada layout awal sebesar 2368 meter dan pada layout usulan menjadi 1210 meter. Jadi layout usulan memiliki jarak 51,09 % lebih pendek dibandingkan dengan layout awal. Terjadi backtracking sebanyak 11 kali dengan jarak tempuh 462 meter pada layout awal dan pada layout usulan tidak terjadi backtracking sehingga efisiensi jarak pada layout usulan diperoleh sebesar 100 % Penghematan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk delivery cost perpindahan unit kendaraan pada layout awal sebesar Rp 279.424 dan pada layout usulan adalah sebesar Rp 142.780 yang artinya terdapat selisih Rp 136.644. Jadi layout usulan dapat menghemat delivery cost unit per hari sebesar 48,90 %.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari perencanaan layout tata letak, aliran proses serta perhitungan yang telah di lakukan maka di ambil kesimpulan sebagai berikut: • Jarak tempuh perpindahan unit kendaraan antar station pada layout awal sebesar 2368 meter dan pada layout usulan menjadi 1210 meter. Jadi layout usulan memiliki jarak 51,09 % lebih pendek dibandingkan dengan layout awal. • Terjadi backtracking sebanyak 11 kali dengan jarak tempuh 462 meter pada layout awal dan pada layout usulan tidak terjadi backtracking sehingga efisiensi jarak pada layout usulan diperoleh sebesar 100 % • Penghematan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk delivery cost perpindahan unit kendaraan pada layout awal sebesar Rp 279.424 dan pada layout usulan adalah sebesar Rp 142.780 yang artinya terdapat selisih Rp 136.644. Jadi layout usulan dapat menghemat biaya delivery cost perpindahan unit per hari dengan persentasi sebesar 48,90 %
Saran Dari analisa yang telah di lakukanan serta data-data yang telah diperoleh dari tujuan penelitian untuk dapat dikembangkan menjadi improvement perbaikan yang lebih baik lagi.
REFERENSI Apple, J. M. (1990). Tata letak pabrik dan pemindahan bahan (3rd Edition). Penerbit Institut Teknologi Bandung Crown, C. (2011). ITIL Service Operation: Best Management Practice (2nd Edition). London: TSO (The Stationary Office) Esra, E. Aleisa (2005). Proceedings of the 2005 Winter Simulation Conference. For Effective Facilities Planning: Layout Optimization Then Simulation, or Vice versa, 1381-1383. Hatice E. Sanli. (2006). Spiral Facility Layout Generation And Improvement Algorithm. Journal of Manufacturing Systems, Vol. 15, No.5 pp 355-366. Purnomo, H. (2004). Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. (1st Edition). Yogyakarta : Graha Ilmu Sahroni (2003). Perencanaan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Metode Algoritma Craft. Volume 4, Nomor l, Februari -Agustus 2003:72 -82 Tompkins, James A (1996). Facilities Planning. (2nd Edition). The University of Michigan : John Wiley Wignjosoebroto, S. (1992). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. (1st Edition). Guna Widya
RIWAYAT PENULIS Sahala Wijaya lahir di kota Medan pada tanggal 18 Juli 1986. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Industri pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai Service Advisor di PT. Adi Sarana Armada (ASSA Rent)