PERENCANAAN FASILITAS Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
PERENCANAAN FASILITAS
zulkifli_alamsyah
Tujuan dan klasifikasi perencanaan fasilitas Siklus fasilitas Perencanaan lokasi Perencanaan tata letak Perencaan sistem material and handling
Program Studi Agribisnis UNJA
2
PERENCANAAN FASILITAS TUJUAN:
Menunjang Tujuan Organisasi Penggunaan Fasilitas secara Efektif Minimisasi Investasi Modal Kemudahan Pemeliharaan Fasilitas Meningkatkan Keselamatan dan Kepuasan Kerja
KLASIFIKASI: • Perencanaan Lokasi
• Perencanaan Tata Letak • Perencanaan Sistem Material Handling zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
3
Perencanaan Fasilitas
Dilakukan sebelum perusahaan beroperasi,
dan bisa juga Dilakukan sesudah perusahaan beroperasi,
terutama akibat: Pindahnya pusat kegiatan bisnis Berubahnya adat kebiasaan masyarakat Pindahnya konsentrasi pemukiman Jaringan komunikasi dan transportasi yg lebih baik Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan. zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
4
Perencanaan Fasilitas
SIKLUS FASILITAS Fase I Tetapkan Tujuan Fasilitas Fase II Kembangkan Rencana Fasilitas
Kembangkan kegiatan utama dan penunjang Tentukan hubungan antar semua kegiatan Kebutuhan ruangan Alternatif rencana fasilitas Evaluasi alternatif Pilih alternatif terbaik
zulkifli_alamsyah
Fase III Terapkan Rencana Fasilitas
Terapkan rencana fasilitas Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan
Program Studi Agribisnis UNJA
5
Perencanaan Fasilitas
PERENCANAAN LOKASI
Tujuan: Menentukan lokasi scr tepat agar perusahaan (pabrik) dpt beroperasi scr efisien dan memungkinkan perluasan dimasa mendatang.
Faktor Yang Perlu Diperhatikan
zulkifli_alamsyah
Letak Pasar Letak sumber bahan baku Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan enerji (listrik, air) Lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat Kebijakan pemerintah (lingkungan, ekonomi) Sarana dan prasarana transportasi Kesesuaian daya dukung dan nilai ekonomi lahan Kemungkinan perluasan KeamananProgram Studi Agribisnis UNJA 6
Perencanaan Fasilitas
PERENCANAAN LOKASI Metode Penilaian Lokasi:
zulkifli_alamsyah
Factor Rating
Analsis Nilai Ideal
Analisis Ekonomi
Analsisis Volume-Biaya
Pendekatan Pusat Graviti
Metode Transportasi
Program Studi Agribisnis UNJA
7
Perencanaan Fasilitas
Contoh pemilihan lokasi berdasarkan metoda factor rating Faktor Pasar Bahan baku Tenaga kerja Tenaga listrik Air Prasarana umum Perluasan Jumlah
Bobot (%) 25 20 20 15 10 5 5
Lokasi I Nilai BxN 100 25 90 18 100 20 100 15 60 6 80 4
Lokasi II Nilai BxN 80 20 100 20 90 18 80 12 100 10 100 5
100
100
100
5 93
5 90
Keterangan: B x N = bobot x nilai
zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
8
Perencanaan Fasilitas
Contoh pemilihan lokasi berdasarkan metoda analisis nilai ideal Faktor
Nilai Ideal
Lokasi I
Lokasi II
Pasar Bahan baku Tenaga kerja Tenaga listrik Air Prasarana umum Perluasan
25 20 20 15 10 5
25 18 20 15 6 4
20 20 18 12 10 5
5
5
5
Jumlah
100
93
90
zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
9
Perencanaan Fasilitas
Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis ekonomi Faktor biaya Biaya tenaga kerja Biaya transportasi Biaya umum dan administrasi Biaya bahan bakar dan utiliti
Lokasi I 380 98 37
II 397 90 27
III 422 88 33
IV 452 72 32
17
12
11
18
526
554
574
Jumlah biaya 532 Keterangan: biaya dalam jutaan rupiah
zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
10
Perencanaan Fasilitas
Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis ekonomi
Faktor non-biaya
Lokasi
I II III Sikap masyarakat BS BS B Keaktifan serikat buruh B B BS Fasilitas transportasi BS B B Fasilitas perumahan BS B BS Fasilitas kesehatan B BS C Fasilitas pendidikan BS BS B Keamanan lingkungan KS BS BS Sarana sosial C BS B Peraturan daerah BS BS BS Sumber air tawar K B BS 39 46 44 Keterangan: BS = baik sekali (5) B = baik (4) K = kurang (2) C = cukup (3) KS = kurang sekali (1) zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
IV BS K BS B BS B C BS B BS 42
11
Perencanaan Fasilitas
Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis volume-biaya
LOKASI FC I 320000 II 250000 III 200000
VC 15 20 30
Q=5000 TC 395000 350000 350000
Q=10000 TC 470000 450000 500000
Cost (juta)
Q=14000 TC 530000 530000 620000
III
II
600
I
500 400
300 200
Lokasi III
Lokasi II
Lokasi I
100 zulkifli_alamsyah
2
4
6Program Studi 8 Agribisnis 10 UNJA12
14
16
Produksi (000 unit) 12
Pemilihan Lokasi Bdsrk Pendekatan Pusat Graviti Memilih lokasi bdsrk jarak atau biaya minimal
Y
Koordinat lokasi yang dipilih
zulkifli_alamsyah
C
18 12
Misalkan Permintaan agen A, B, C, dan D masing2 20, 30, 15, dan 10 dengan koordinat lokasi spt terlihat pada gambar disebelah.
D
24
Lokasi yg dipilih
A B
6
10
18
22
30
X
Xi.Vi 10(20) + 18(30) + 30(15) + 22(10) X = –––––– = –––––––––––––––––––––––––––– = 18,8 Vi 20 + 30 + 15 + 10
Yi.Vi 12(20) + 6(30) + 18(15) + 24(10) Y = –––––– = –––––––––––––––––––––––––––– = 12,4 Vi 20 + 30 + 15 + 10 Program Studi Agribisnis UNJA
13
Perencanaan Fasilitas
PERENCANAAN TATA LETAK
TUJUAN: Mengembangkan suatu sistem produksi yg efisien dan efektif utk mencapai efisiensi dalam proses produksi, melalui: zulkifli_alamsyah
Pemanfaatan peralatan pabrik dgn optimal Penggunaan jumlah TK secara minimal Pengaliran bahan dan produk dgn lancar Kebutuhan persediaan yang rendah Pemakaian ruangan secara efisien Suasana kerja dan ruang gerak yg baik Biaya produksi dan investasi yg rendah Fleksibilitas terhadap perubahan Keselamatan kerja yg tinggi Program Studi Agribisnis UNJA
14
Perencanaan Fasilitas
PERENCANAAN TATA LETAK Faktor yg mempengaruhi efektifitas tata letak:
Material handling Utilisasi Ruang Kemudahan pemeliharaan Kelonggaran gerak Orientasi produk Perubahan produk atau desain produk
Jenis-jenis tata letak: Tata letak proses Tata letak produk Tata letak posisi tetap zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
15
Perencanaan Fasilitas
Tata letak proses (fungsional)
Alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Cocok untuk discrete production dan bila proses produksi tidak baku Umumnya dijumpai pd bengkel-bengkel, pergudangan, rumah sakit, universitas, atau perkantoran. G u d a n g
zulkifli_alamsyah
Bubut
Bubut
Bor
Las
Bubut
Bubut
Bor
Las
Potong
Potong
Grinda
Cat
Potong
Potong
Grinda
Cat
Program Studi Agribisnis UNJA
G u d a n g
16
Perencanaan Fasilitas
Tata-letak Proses
Kelebihan: Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi Memungkinkan penggunaan mesin2 yg multi-guna produksi Memperkecil terhentinya produksi akibat kerusakan mesin Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan Investasi yg rendah karena dpt mengurangi duplikasi peralatan Memungkinkan spesialisasi supervisi.
Kekurangan: Meningkatnya kebutuhan material handling krn aliran proses yang beragam serta tidak dapat digunakannya ban berjalan Pengawasan produksi yang lebih sulit Meningkatnya persediaan barang dalam proses Total waktu produksi per unit yang lebih lama Memerlukan skil yang lebih tinggi Pekerjaan routing, penjadualan dan akunting biaya lebih sulit, krn setiap order baru hrs dilakukan re-planning. zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
17
Perencanaan Fasilitas
Tata-letak produk (product layout)
Bila proses produksi telah distandardisasikan serta
berproduksi dalam jumlah yang besar Setiap produk melalui tahapan operasi yang sama sejak awal sampai akhir Penyusunan mesin diatur sedemikian rupa sehingga dari setiap lini dapat dihasilkan suatu jenis komponen/produk tertentu. Banyak dipergunakan dalam industri otomotif dan elektronika
G u da n g
zulkifli_alamsyah
Bubut
Bor
Grinda
Press
Las
Bor
Potong
Bubut
Las
Bubut
Grinda
Bor
Program Studi Agribisnis UNJA
Bor
R ak i t Grinda
G u da n g
18
Perencanaan Fasilitas
Tata-letak produk Kelebihan:
Aliran material yang simpel dan langsung
Persediaan barang dalam proses yang rendah Total waktu produksi per unit yang rendah Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi Kebutuhan material handling yang rendah Pengawasan proses produksi yang lebih mudah Dapat menggunakan mesin khusus atau otomatis Dapat menggunakan ban-berjalan karena aliran
material tertentu Kebutuhan material dpt diperkirakan dan dijadwal-
kan lebih mudah. zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
19
Perencanaan Fasilitas
Tata-letak produk Kekurangan: Kerusakan pd sebuah mesin dpt menghentikan produksi
Perubahan disain produk dapat mengakibatkan tata letak tdk efektif Jika tdpt bottle neck, dpt mempengaruhi proses keseluruhan Biasanya memerlukan investasi mesin/peralatan yang besar Sifat pekerjaannya monoton, dpt mengakibatkan kebosanan zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
20
Perencanaan Fasilitas
Tata letak posisi tetap (fixed position layout)
Dipilih apabila karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik
lain menyebabkan produknya tdk mungkin atau sukar utk dipindahkan. Tata letak seperti ini biasanya terdapat pada pembuatan kapal laut, pesawat terbang, lokomotif, atau proyek-proyek konstruksi. Dapat berlaku untuk pembuatan produk-produk yang relatif kecil, misalnya dalam industri perakitan komputer atau arloji, dimana pekerjaan perakitan dan pengujiannya dilakukan di tempat yg sama. G u da n g
Bubut
Grinda
Produk
Las zulkifli_alamsyah
Pres
Cat Program Studi Agribisnis UNJA
G u da n g
Bor 21
Perencanaan Fasilitas
Tata letak posisi tetap
Kelebihan: Berkurangnya gerakan material Adanya kesempatan untuk melakukan pengkayaan tugas Sangat fleksibel, dpt mengakomodasi perubahan dlm disain
produk, bauran produk, maupun volume produksi Dapat memberikan kebanggaan pada pekerja karena dpt menyelesaikan seluruh pekerjaan.
Kekurangan: Gerakan personel dan peralatan yang tinggi Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan
Memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan tinggi Biasanya memerlukan ruang yang besar serta
persediaan barang dalam proses yang tinggi Memerlukan koordinasi dalam penjadualan produksi. zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
22
Perencanaan Fasilitas
PERENCANAAN SISTEM MATERIAL HANDLING
mm
Perencanaan material handling sangat terkait dgn perencanaan tata letak Dapat diartikan sebagai menangani material dgn menggunakan peralatan dan metoda yg benar
Material Handling: tidak saja Penanganan tapi juga Penyimpanan Transportasi Pengendalian
zulkifli_alamsyah
Bahan baku
Program Studi Agribisnis UNJA
Meminimal Biaya Operasi
23
Prinsip Dasar dalam Material Handling : 1. Memenuhi tujuan dan persyaratan dasar serta memper timbangkan keinginan masa datang. 2. Merupakan sistem operasi yang terintegrasi (penerimaan, inspeksi, penyimpanan, produksi, perakitan, pengemasan, pergudangan, dan pengangkutan) 3. Didisain sedemikian rupa sesuai kemampuan manusia dan keterbatasannya, sehingga dapat terjadi interaksi yang efektif dengan pengguna sistem. 4. Metoda dan peralatan harus memberikan biaya yang rendah 5. Pemakaian enerji perlu dijustifikasi secara ekonomis 6. Penggunaan ruangan harus dimanfaatkan seefektif mungkin zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
24
Prinsip Dasar dalam Material Handling : 7.
Memperhatikan faktor keselamatan tenaga kerja, kerusakan atau kehilangan produk
8.
Pemanfaatan sistem komputerisasi
9.
Urutan operasi dan tata letak peralatan harus efektif dan efisien
10. Memiliki standarisasi yang jelas 11. Menimbulkan dampak lingkungan seminimal mungkin 12. Mencakup rencana pemeliharaan dan jadual perbaikan peralatan
zulkifli_alamsyah
Program Studi Agribisnis UNJA
25