P e r e n c a n a aPne m b a n g r n a n
EraDesentralisasi Dalam Perencanaan
Tatagwiranto.) Ir. Tatag Wiranto, MIIRP adalah Deputi Bidang Otonomi Daerah dan Pengentbangatt Regional & Kandidat Doktor Progrant Pasca Sarjana UniversitctsGadjalt Mada (UGM) Yogyakarta- red
Pendahuluan hal membicarakan sosok kegiatan "perencanaan" kedepan, tampaknl'a hal f\alam I--f terseb,ttddak dapat dilepaskandari konteks perkembanganpolitik kepemerintahan, sosial-ekonomi,dan teknologi, serta paradigm^Perencana n sendiriDefinisi pefencanaan dapat dikenali melalui 3 konsep formal, yaitu upava mengkaitkan keilmuan dan pengetahuanteknikal bagi : (1) tindakan di dalam domainpublik (actionin tbepublic dontain),yangdiangkat dari filosofi politik, berupa suarutindakan baik pengubahankondisi perilaku rutin dan inisiasidari sesuatu matarantaikonsekwensi agar tidak terjadi sesuatuhal yang tidak diinginkan, merupakan ketedibatan peran (ii) proses penganhan masvarakat (societalguidance),vang pemerintah baik dalam bentuk alokasi dan inovasi, meruPakan suatu proses politik (iii) proses transformasi sosial(socialtransfornntion),]-ang peran pemerintah dan pasar karena kekosongan atav genk^nsosial-politik masyarakat (Friedmann, 1.987). Beberapa bentuk perencanaan vang dikenali sampai dengan saat ini antata lain" perencanaan provek, petencanaan sektoral, perencanaan Progfam pembangunan, perencanaanmakro ekonomi, dan perencanaanwilavah dan kota. I{egiatan Perencanaan sebagaibesar merupakan proses tindakan mengubah kondisi dan pengatahanma51'212[21 \rangbiasanyadilakukan oleh organisasipemerintah.Namun pada akhir-akhir ini gerakan sosial-politik masvarakat sangat dominan, sehingga tindakan pefenc^naan untuk mengarahkan masi'arak^t t^np^ proses pelibatan dan partisipasi masyarakat akan men\rebabkan berkurangnya ^tau tidak adanva legitimasi hasil suatu proses kegiatan Defencanaan.
PerencanaanPentbangunanEdisi 02 TahmtIX Maret 2004
P e r e n c a n a aPne r b a n g u n a n
Pertanl'aan pokok vang diajukan dalam hal ini ad,alah(i) apa permasalahan pokok yang dihadapi oleh masyarakatpada saatini? (ii) nilai-nilai seperti ^p^ dalam proses kegiatan perencanaan ,\,^ngdiadopsi 1,angdapat dilakukan olgh pemerintah? bagaimanaproses kegiatan perencanaanitu sendiri dapar lilakukan oleh t.-U"ga perencanaanatau profesi Perencanasecara efektif sebagaialat pengambilan keputusan dan tindakan unruk memecahkan permasalahanmasyarakar? Dengan melihat perkembangan siruasi pad,a akhir-alkhir ini, tulisan ini merupakan sumbangan pemikiran untuk daPat membantu memecahkan permasalahankemas1,212katan melalui peningkatan kinerja p...rr."rr"^., dengan pendekatanbaru sertamemperkuat proses perencanaansecaratransparan,akuntabel,dan fartisipatif di berbagai tingkatan pemerintahan.
Permasala han Kemasya rakatan danlindakanperenca naan Permasalahan kemasl'arakatan 1'ang tampak menonjol pada al
Dalam kegiatanatau tindakan perencanaan,permasalahanvang muncul secara umum adalah: (1) adant'akeraguandari ban'ak kalangan terhadap keberadaandan manfaat tindakan perencanaanuntuk dapat
PerencanaattPentbangtunnEdisi 02 TahtmIX Mnret 2004
P e r e n c a n a aPne t b a n g u n a n
rre uyelcsaianntaselaht'angclihadapioielr mast'arakat, ci'.rnkesiatan (2) kura'gn'a kcterkaitanantara berbasai pr()sesperencanaxncliclalanikesiatan sektor publik sosial-ckonomit ang berlangsungcli mast'arakat, tata ruang clanpembiavaan'mauplrn Perencanaan (3) kr-rranglt'ak6nsistensiantarakcbiiakan,perencan:ran,
dan
lvilal'ahclankota, sektoraldenganPerencan'i2n pertanahan,sert,rantaraPerencnnaan
(4) ki-rrangranggapnvaproseskesiatanperencanaanclengankebi-rtuhan"klien" 1'angada,atauterlepasnvakegiatan clenganpr()sespolitik, sertakurangterbukanvaProsesdan proclukkesiatanperencanaankepada p.."r,.^,-,onr1 publik, clalamProses kurang efektifnya proses interaksi antara ()rganisasipemerintah, clunia usaha,clan masvarakat kcgiatanpcrcncana{rn
/i\
(,
clan inpr-rt lemahn'a prgciuk perencanaanuntuk clapat memberikan infrrrmasi tentang kebiiakan, inovasi, rr-rang, perubahan pada teknikal clalamperancangankegiatan pembangunan atau investasi1'angberclampak
o
dalam proses kurangnl,a kapasrtas<;rganisasiperencanaanclalam melaksrnakan tugas clan fungsinl'a baik serta Proses kebiiakan, clan percncanaan,pengelolaaninformasi baui keperluan anaiisispermasalahan pengambilan keputusan bagi pihrrk pelaku vang berkepentlnsan,
dan prt'tses (8) tefbatasn),awawasan clan kemampv^n para perencana untuk memahami paradigma, metoclx, dan terutama perencanaan1,anubaik, dan carakeria interaktif densan disiplin lain, pelaku berkepenttngan, clenganmasvarakat.
PeranPerencanaan untuk dari pr<>ses I{eg-ratanperencanaandi negara maju telah berkembang seclemikianrupa sebagaibagian masvarakatdan terkait merespon permasalahansosial-ekonomi dan politik, bahkan suCahmerupakan buclava publik, semakin manajemen sistem dan erat clenganslsrem manajemen publik. Semakin maju buclavapolitik teknikal untuk input clan besar kontribusi perencanaanclalam memberikan informasi kebiiaksanaan,inovasi, publik dan sektor menclukung proses pengrmbiian kepr-rnrsanbagi pihak pelaku berkepentinean baik sektor alokasi dan tindakan benruk sebagai aclalah nvata indiviclual. KeEatan perencanaan1,angpaiinu pri'at, ,-'-.,nup.,r-, tetapi akan gtidance). iika peran in.r'asi clalamarenapurblik termasuk sebagaialat pengarahanmasvarakat (racielal sosialkeklratan melalui pemerintah gaeal atau tidak kurang efektif maka proses perubahan sosialakan mensuat mengurangi Dalam keadaannormal, tindakanperencanaantetap mcmesangprinsip unruk tidak p.litik m^s1-ar^kat. ruang gerak masl'arakatclan mekanisffIepasar' paclanegarar.ang
n.mip2s..rr,fuinusipemerintah aclalahmengurangi clistorsiakibat lingkungan clan alam akibat ekternalitisnya,penyediaaripelayananpublik, menjaqaclanmemanfaatkansumberdava 1994)'Untuk itu untlrk kepentinganpublik. sertamelindungi kelompok vanglemahposisinla (C)u'enIj. Hr-rqhes,
Edisi 02 TahunlX Maret 2004 Peml>urtgttnart Perenc'unaan
ffi
P e r e n c a n a aPne m b a n g u n a n
insffumen dalam melaksanakan fungsi pemerintah adalah dalam hal pefl)rediaan barangdan jasa 1,angdiberikan kepada masyarakat melalui anggaran pemerintah, pemberian subsidi bagi masyarakat dan usaha swasta untuk menyediakan barang dan jasa yang seharusnl'a disediakan pemerintah, penanganan produksi barang dan jasa kebutuhan Pasary^ngbelum layak dilakukan oleh masyarakat,dan pembua t^n c^r^pengafuran untuk membatasi kegiatdn yang tidak layak dilakukan pelaku ekonomi yang menyebabkan distorsi pasar dan mengganggu kepentingan publik (externalitiu). Kegiatan Perencanaandapat pula dikatagorikan sebagaibarangdan iasapublik, I'ang sebenarnla merupakan "iasa'tnformasi kebijaksanaan,inovasi, dan input solusi teknikal" baglproses pengambilan keputusan oleh sektor publik dan sektor privat dalam hal: (1) alokasi kegiatan atau investasi oleh pemerintah dalam penyediaan barang dan fasa publik untuk memenuhi kebutuhan kolektif, (2) alokasi kegiatan atau investasi oleh masya rakat dan usaha swasia dalam penye diaan batangdan jasa privat untuk memenuhi kebutuh^n p^s r, (3) tindakan Pengaturan (insentif dan disinsentif) untuk mengarahkan pemanfaaran ruang secara efektif dan efisien, dan membatasi distorsi dan mengurangi dampak ekternalities I'ang diakibatkan oleh pem nf^^t^n ,fuang, (4) menyediakan pedindungan atau pemberd ayaanbagl kelompok masyankatyang lemah unruk memperoleh akses ruang bagi kebutuhan hidupnya.
Sebagai Perencana, ketika dihadapkan pada pemecahan persoalan yangdihadapi masyarakatdan dalam memberikan input tindakan perencanaan, maka paling tidak ia harus mempunyai keahlian dalam: 0
mendefinisikan persoalan dan mengkaitkan dengan tindakan atau intervensi kebijakan,
(i) memodelkan dan menganalisis situasi bagi perumusan tindakan intervensi dengan memperincikan kedalarn instrumen kebijakan dan mobilisasi sumberdaya, (ii) mendesain satu atau beberapa solusi dalam bentuk paket kebijakan, rencan^ tindakan, dan kelembagaan, yaflg memuat dimensi (a) penetapan fi.riuan dan sasaran kedepan, (b) pengorganisasian rencan tindakan, t^nc ngan fisik atau ruaflg, (c) kebutuhan masukan sumberdaya,(d) prosedur pelaksan4an,dan (e) pemantauan dan evaluasi umpan balik, (iv) melakukan proses evaluasiterhadap usulan alternatif solusi dari segi kelal,akan reknis, efektifitas biaya, analisis dampak, kelayakan politik, dll-nya.
Nilai-Nilai dalamPerencanaan Pada dasarnya nilai-nilai baku dalam kegiatan perencanaan adalahrasionalitas pasar dan rasionalitas sosialpolitik, yang mempengaruhi proses dan tiridakan perenc^n^ n Turunan dari keduanya adalahnilai-nilai seperd transparan, akuntabel, keadilan, dan partisipa af atau demokratis.
PerencanaanPembangunanEdisi 02 TahtuzIX Maret 2004
P e r e n c a n a aPne t b a n g r n a n
perencanaan proses perencanaanvang mudah dimengerti, dimana ),ang"transparan", cirinl,a adalahadanva pelakr-r inforn-rasitenran€lproduk dun i.rform"si kebijakan dan input teknikal tersediadan aksesnl'aterbr-rka,dan dalam atau tedibat kePutLlsan pengambilan dalam dimainkan berkepentingandapat mengetahui ^p^ per^n vang dipertanggungiawabkan lain dapat dndakan perencanaan.Perenconaanyang "akuntabel" mempunvai ciri antara sumberdal'a, dan sah diterima masyarakar,sesuaidengan tujuan'r'ang ditetapkan, efisien dalam menggunakan dan kemudahan,dan melihat kepentinganmasYarakat efektif dalampemecahansolusimasalah,memberi keleluasaan perencanaan yang "berkeadilan" mempunyai ciri ant^ralain dapat melihat keseimbangan ^fltar^ hak-hak banr.ak. lemah individu dan dan kepentinganmasl,arakatbanyak, atau memberikan pemihakan kepadamasavarakatyang "partisipatif akses dan kemampuan.l,^ ,rrrt.rk mendapatkan sumberda)taYang diperlukan. Perencanaanyang dan atau demokratis" dapat dicirikan sebagai perencanaan yang mengadopsi prinsip interaktif, kesetaraan, semua aspirasi memPertimbangkan kooperatif dalam proses pengambilan keputusan secarabersama dengan pelaku yang berkepentingan dan bagr kepentingan masyarakatbant'ak'
Perencanaan Substansi pada dasarnl,atujuan perencan afladalahuntuk menyediakaninformasi tindakan kebijaksanaan,inovasi, dan pemanfaatan solusi teknis bagi proses alokasi sumberdaya publik, pengarahan masyarakat, serta optimasi atau operasional sumberdal,ayang tersedia.Substansi perenc^na^rlyangbersifat strategik dan perencanaanteknikal terkait pada pada hakekatnl'a terkait dengan sistem perencanaanmakro (umum) dan mikro (spesifik),mauPun memuat dasarnl'a perencanaanpada ,ikln, -^.rrlemen publik dan siklus manaiemenkegiatan/pro)'ek. Substansi pengarufan produk gabungan aflt^r^ rekayasa sosial-ekonomi dan lingkungan {isik, dan iuga memuat produk pengarahan yang dihasilkan darikesepakatanpolitik, kela,vakanekonomi, dan solusi teknikal unruk memberikan bagi masyarakat. sebagai Dampak penting 1,angdihasilkan dari tindakan perencanaan:(1) meningkatnva kemampuan masvarakat t^t^r'an indi'idu, kel uarga,dan masyarakatsebagaipelaku bagi proses perubahan sosial-ekonomi,(2) terciptanl'a terbangunnl'a (3) dan pasar, masl'arakat sosial-politik yang lebih akomodatif terhadap proses perkembangan dapat kapasiias kelembagaan pembangunan, (4) tersedianl'a informasi kebijakan, inovasi, dan teknikal 1'ang digunakan sebagais^r^n^pengambilan keputusan bag-rpara pelaku vang berkepentingan (stakeltolckrs)'
EraDesentralisasi Dalam Perencanaan Peran pertanyaan pokok adalahapa yang dimaksud clesentralisasiitu dan elemen ^pa\'^ng ada didalamnl'a? apa permasalahan),angmuncul sebgaiakibat.kebijakandesentralisasidan ott>nomi pada proses kegiatanPerencanaan tuiuan di claerah?bagaimana proses perencanaantersebut dapat diiakr:kan secara efektif dalam rnendukung clesentralisasi? apa relevansiclariperencanaanterhadap tr'rjr-ran desentralisasi? Desentra[sasradalahmengalihkanadministrasivangterkonsentrasipada satupusat kekllasaandan mennrunkan kekuasaantersebr-rtke pacla pemerintah daerah. Desentralisasimempunvai sisi positif, \'airu secaraekonomi bial'a dapat memperbaiki efisiensi dalam penvecliaanpermintaan pelal-ananbarang dan iasapublik, mengurangi
PerencanaanPenrbangunanEdisi 02 TahuttIX Maret 2001
Perencanaan Pembangunan
dan efektif dalam penggunaansumberdal'amanusia;secarapolitik dapat meningkatkanakr-rntabilitas, kerampilan politik, dan integrasi nasional, mendekatkan kepada masl,arakar,menciptakan pela\,^nanvang lebih dekat dengan "klien", merupakanarenauntuk dapat melatdrprosespartisipasimasl.arakat,dan mengembangkankepemimpinan elit politik. Dinegaramaju reaksiterhadapkebijakandesentralisasiterutamadiakibatkanoleh munculnya persoalan in-efisiensidan dis-ekonomi akibat fragmentasipolitik 1'angbeqpengaruhterhadap:(i) makin tidak terkendalinl.a pengelolaandaerah perkotaan, (ii) kegagalandalammanajemen pelar.ananpendidikan dan kesehatan,(iii) disparitas pelal'anan umum ^nt^ra pusat kota dan pinggiran, (iv) meningkatn)'a anti-profesionalisme pada organisasi pemerintah daerah, (v) penurunan kualitas administrasi pemerintah daerah,dll-nya. Disamping itu kebijakan desentralisasimengandung risiko "separatisme", \,angjika ddak disadari akan menggangu kesatuan teritorial negara,memperkuat gejalapenyemPitan wawasan kebangsaan,dan memperkuat penl'alahgunaan kekuasaandi tingkat bawah. Di negan kita, persoal^n y^ng muncul secara tidak diduga akibat kebijakan desentralisasidan otonomi daerah adalahterkait dengan: (i) respon bedebihan terhadap batasandan lingkup kewenangantugas yang diserahkan ke daerah otonom tanpa diimbangi dengan kapasitasyang memadai, (ii) dampak negatif dari luasnya kekuasaan DPRD dalam pengawzsan,pemilihan dan pengangkatankepala daerah,pengesahananggu^n dan belaniadaerah, (iii) tidak adanya hirarki ^ntara pemerintah propinsi dan pemerintah kabupatenf kota I'ang menimbulkan ketidakharmonisan hubungan kerja vertikai, (iv) ketidakjelasanpemahaman terhadap ffansparansidan akuntabilitas, serta partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik sehingga timbul gerakan masa yang bekelebihan,(v) penyempitan warvasankebangsaandan pembatasanproses asimilasibudaya dan interaksi sosial sehingga timbul arogansi kedaerahan. Dampak yang ditimbulkan terhadap kegiatan perencanaan ad,alah:. (i) wewenang daerah dalam kegiatan perencanaanyang penuh, sehinggaproses pengambilan keputusan terjadi ditingkat lokal, hubungan horisontalinternal menjadi kuat dibandingkan hubungan verukal-eksternal,(ii) peran lembaga perwakilan semakin besar dibandingkan dengan eksekutif, rasionalistasperencanaanmelemah dibandingkan rasionaltas konstituen, metoda dan proses perencanaan berubah dari teknikal ke politikal dengan parrisipasi penuh dari berbagai pihak berkepentingan melalui forum-forum, dan (iii) sumber pembial'aan dari pihak pemerintah propinsi dan pusat berkutang, sehinggakekuasaanalokasi sumberdayaberada di tingkat lokal.
SifatPartisipasif Perencanaan Perencan^^n s^ngatjelas bersifat partisipatif. Namun bila dilihat dari sejarahnl,a,dasar partisipasi di dalam perencanaanpublik telah berubah dari partisipasi yang dilakukan oleh sebuahkelompok kecil I'ang terdiri dari kalanganelit informal menjadi sebuah kelompok unsur pendukung formal dengan dasar vang luas.Tujuan dari partisipasiwarga juga telah berubah. Varga sekarangdapat memegang tiga fungsi di dalam perencanaan.Pertama adalah sebagaipendukung bagi lembaga perencanaanbeserta kegiatan-kegi^t^nnya.Kedua, berfungsi sebagai alat unfuk memperoleh kebijaksanaan dan pengetahuan di dalam pengembangan sebuah rencana serra mengidentifikasi misi dari lembaga perencanaan.Fungsi ketiga, dan 1'angmulai berkembane adalah fungsinl'a sebag?ipengawasatas haknva sendiri dan hak orang lain dalam merancang dan menl'ampaikan kebijakan. Terdapatlima Peranyang dapat direncanakanoleh warga di dalam perencanaan, l,airur:tinjauan dan komentar, konsultasi, pemberi nasihat, pengambilan'kepunrsan bersama, dan pengambilan keputusan terkenclali.\\hrga dapat memegang lebih dari satu peran di dalam suatu organisasi.Timbulnl,a perafl u/argadi dalam perencanaan
l0
PerertcanaanPentbattpwtanEdisi 02 Tahm IX Maret 2004
P e r e n c a n a aPne m b a n g r n a n
pcn9ambilrrnkeputr-rsan serta meninqkatn'a lernbagaperenc.in2ianvengrnemiliki spesialisasitelalrmengubaircl:rsar ber.rientasi terbaclao claric.mmunitr.plannin!, .lnri vnng murni berorientasipaclakcpentinqanurmummenjacli isr-tlans sul)stansif clan kepentinuan prilracli atau kelompok. Lembaga perencanaanberfr-rngsiatas llama suatu r ansiclas. penclukunq penulis telah mengiclentifikasienam straresiclariparusipasitvarga.lietepatan clrrnkeefekdfan stratesl-str2teg1 ini akan bereantr-rngpaclaclr-rakonclisi. perrama adalah konclisr organisasi;r,airu misi, bantuan, serta sr-rtnberdat'a suatu orsanisasi' Ticlak semlra beruantr'rngkepada protes strategi tepat unruk semua organisasi.Strateg 1'angbercrientasi pacla konflik, t'ang ticlak tepat bagi hai masl.arakar,sepertl 1'angdiperiihatkan oleh lembaga anti kemiskinan lokal, merr-rpakan vans sosial ref<>rmasi orsanisasi baei tepat lebih akan lembagaperencanaanLrmum.Tampaknr,aslratlrstratesi konflik besar Sebagian sencliri' lebih rnensuntungkan lasi, r'ang menclukuns dirinva 1,angdiclukuns secarapribacli, atau sumber bergantung kepacla keiompok kurang berunrr-rngr.ang berusaha memperoleh perubahan sosial harus Salah satu contoh 1'ang mereka. maksud clengan simpatik da'a mereka sendiri utatr kepnda kelompok lain I'ang buruh para aclalah )'ang terorqanisir' baik aclalahperjuanuan .,ntuk memperoleh hak asasi:contoh vans lain rotuuttrttifi' Strategr),ans tepat bagi lembaga perencanaanumlrm clan sebagianbesar lembaga Perencanaan staf. Irungsi dari strategipenambahan 'ang luas aclalahstratesiperubahan p..it^t ,r serta stratesipenarnbahan perencanaanclanorganisasi keputusan bagi staf aclalahuntuk menyediakansumbcr clat'a,legitimasidan dukr-rngan tidak clapat cliperoleh tanpa aclanl'a perencanaan.Namun sumber clar.a,leqitim^ri ,".,^ dukungan seperti itr-r d.lk,-,.rsa.clan keterlibaranpafa partisipan cli dalam kegiatan organisasi' clrri orgrnisrsi Percncltnaan Dalam hal ini, para partisipan warsa dapat diangtap sebagaiansgota staf nilai clalammembantu organisasi terseb*t. Keahlian kh.rsr,syang ii-itit i oleh para partrsipanclipanclanumemiliki merupakan Org".rirasitersebutjelasmengakuibahu'akeahliankhnsusseftaPengetahuan mencapainrjuan-turjuan.ry^. pacla terletak kepurusan pengambilan clalam \Yeu,enangterakhir clasarpemikiran clalampengambilan keplrtLrsan. we\r/enang' deu'an clirekrur, mereka dengan 1^bot^nr,^n! lebih tinggi cli dalam srrukrur organisasi seperd dewan menolak memperhatikan usulan sertapara anggota tegisiaAf..el^ c1ilain pihak, organisasitersebut terus-menerurs partisilan tidak dapat clipenuhi dan serta nasihat para partisipan maka hubunsan akan cliakhiri. Harapan para bersurnadalam mengatasl tampaknl'a para parrisipanakan menarik dr-ikunganmereka.Strategiperubahanperilakr-r ;'politik" proses perencanaan.Dengan karakteristik preferensi clari sasaran npo ,-orrgbi^rnrrr.oclisebut sebaeai persainganantar organisesicomp.."rr.n'-r^^.r r.anu clapatcliperdebatkanserta aclanvakonsep pasar bebas clari untlrk mengakomoclasiberbasai mr-rnit' maka clisarankannntuk rrrengangkatstrateci pertisipasi lang bertujuran preferensi nilai terhadap suatu kepentingan.Strategrpembahan perilaku memiliki kelebihan clalarnmemberikan ()rganisasi konteks proses perencanaantersebut' clial,g, memperbolehkandialog terseburclisiarkancli clalan-r takut mereka, memperoieh lain r.:rngteriibat juea cliclorong untr-rkberpartisipasiaear mcnghilangkan Perasaan masukanmereka,sertamemper
Percttt'unrttrtt PernbangtrtttttrEtlisi 02 kthun lX lvlaret 2004
l1
P e r e n c a n a aPne m b a n g u n a n
Peningkatan Kineria Perencanaan Tindakan perencanaanberperan di dalam mensintesakananalisispermasalahandan kriteria perrnasalahan sosial-ekonomi,politik, kelembagaan,dan teknikal kedalam formulasi rujuan kebijakan,alternadf stiategi, s.trategi dan rencanatindakan teSpilih,dan kebijakanpelaksanaansecararasionaldan bersifat kedepanunruk mengarahkan Proses perubahan yang diinginkan masl'arakat.Ditinjau dari kebutuh an dalam rangka pengarahan p.rrg.*b"rrg^r, sosial-ekonomimasl'arakatdi daerah,terdapat tiga (3) pendekatanuntuk melakukan tindakan perencanaan, )ralru (1) strategi sisi permintaan (dettandside),(2) strategi sisi penau,aran (sapp!,side),dan (3) strategi pelatanankawasan (seruicearea). "Strategi sisi petmintaan" (dertandsidestrategy)merupakan suaru cara pengembangan suaru daerah dengan tujuan peningkatanpemenuhanpermintaan lokal terhadapbarang dan jasadari luar akrbatperkembangan sori"lekonomi masyarakat, sedangkan "strategi sisi penawaran" (supp! sidestmtegy)merrrpakrn cwa y^ng ditujukan untuk meningkatkan pasokan keluar atau ekspor yang biasani,adidasarkanpada pemanfaatansumberday,a lokal; dan "strategi pelal'anankavu'asan" merupakan suatu cara untuk mengembangkandaerah pot..rsirry,^ rendah 1,ang melalui penyediaan p ela1, anan dengan subsidi pemerintah. N{elihat kedepan untuk dapat melaksanakantindakan perencanaandalam pengembanganwilayah dan kota, terdapat dua issu penting 1'angterkait dengan kinerja perencanaanwilal,ah a^.r t ot^ yanglerkait dengan peran pemerintah daerah,yaitu (i) peningkatan kualitas prosesperenc na fldan (ii) pengembangankapasitas kelembagaan Perencanaan. Dalam rangka peningkatan kualitas proses perencanaan,diperlukan adopsi pendekatan-pendekatan baru antaralain: (1) pengkait^nantar^Prosespolitik dan rasionalitasperencanaankedalamprosesanalisis kebiiakan.analisissolusi teknikal, dan analisisorganisasional pelaksanaanrencana, Q) penerapan metoda interaksi multi organisasiatau antar pelaku berkepentingan d,alamprosespengambilan kepurusan publik atau bertumpu pada kepenringan rakl.at ban1,ak, (3) pengidentifikasianpada "klien" 1'angjelas dan menl'enruh persoalan dasar secarabenar dan densan solusi repat )'ang (4) pengintegrasianpotensi dan kapasitassumberdal,^ ),^ng tersedianl,abaik dari pemerintah, usaha s.\vasta, maupun masyarakatdalam proses perwujutan dan pemanfaatan ruang, (5) pemihakan dan pemberday'aan maslarakat
1,anglemah melalui metoda dialog,partisipatif,dan pembimbingan,
Dalam rungkapeningkatan kapasitaslembaga dan organisasiperencanaandi daerah,hal pendng 1.angperlu dilakukan adalah (1) pelemba{aan can pengaturan }'ang transparan dan akuntabel untuk dapat dapat memberikan efekt!fitas pengatahanbagi masl'arakatdan kemudahan dalam proses transformasi sosial, (2) pelembaga^n c r pengaruran(standaroperasidan prosedur)partisipasi dan kemitraan(usahaswasra,organisasi swadal'2masl,arakar,dan pemerintah) tintuk menghasilkan rindakan perencanaan r.angdidukung (/e.qitinan) dan sesuaidengan kesepatankepentingan maslarakar ban1,2L(duzocritic /pnrtic,pntiris,''
I2
PerettcanaailPentbangmnn Eclisi02 Tahm lX \vlaret2004
PerencanaanPernbangrnan
mengatuf (3) aclanl'akapasitasorganisasipublik untuk dapat menialankan cara Pengaturan )-ang disepakau, organisasikebutuhan dan pemanfa",^n por"rr.i dan sumberd aya\,^ngada, mengkordinasikan kepentingan perencanaandan pelaksan^anrencafla. organisasiuntuk mensinkronkan keg5iatan
perbaikan metoda perencanaandapat memberikan dampak positif terhadappeningkatankinerja perencanaan' pemahaman Dalam rangka memperbaiki metoda perencanaansangatpenting untuk memperkuat pengetahuandan proses kelembagaan), dan geogtafi' ekonomi, (sosial, politik, tentang p.rrd.firririr.t atau klarifikasi permasalahan pelaksanaan organisasional solusi teknikal(technica/solalion),dananalisis analisiskebij akan(politicalprocesses),analisis memahami realitas sumber persoalan sosial-ekonomi yang teriadi di Kegagalan ana[,sis). rencan (organiTaionol solusi masyarakat,faktot-faktor perubahan sosial-ekonomi dan spatial-geogtafis,proses analisiskebijakan, analisis membawa yang perencanaan tindakan teknikal, dan analisis organisasional akan berakibat padakefatalan hasil kerugian material-spiritualmasyarakatdan pemborosan sumber daya' informasi IJpayauntuk memperbaiki metoda petencaLnanharus diikuti pula dengan pemahaman mendalam pelaku sebagai masyarakat dan keluarga, ,.n,^.rg aspirasi dan kebutuhan sebenarnya masyarakatsebagaiindividu, dalam masyarakat d"la- pros.s transformasi sosial secaraberkelanjutan; pengembangan metoda partisipasi transparan,dan pengambilan kepuusan publik proses perencanaandan pelaksan^ n rencanasecarademokratik, mengatLu dengan kongkrit langkah diperlukan at
Perencanaan Lembaga Peran yang pedu dilakukan Untuk dapat melaksanakanpeningkatan kinerja perencanaan,beberapa langkah strategis oleh lembaga perencanaan,1-aitu: dalam berbagai kegiatan perericanaan,lembaga Perencana 0) peningkatan kapasins perencana yang terlibat menggunakan harus dapat mengambif inisiauf untuk pemutakhiran wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan metoda baru dalam Proses Perencanaan pedu melakukan (i) peningkatanhubungan keria antar lembagadan organisasiperencanaan,IembagaPerencana yang lebih interaksi ^n ^r^ p^r-^pelaku berkepenringan untuk dapat mengembangkan Proses perencanaan baik bagi kepentingan masYarakat, dan komunikasi (iii) peningkatan pelayanankepadamasr.ankatdipedukan adanyapengingkatankegiataninformasi dan pengetahuan teknikal dalam kegtatan Perencanaan'serta i^"g menyangkut perkembangan keilmuan lembaga memberikan informasi umpan balik kepada lembaga atau organisasi perencanaan' termasuk pendidikan Perencanaan.
Edisi 02 Tahun IX Maret 2004 PerencanaanPernbanRru'tan
13
P e r e n c a n a aPne m b a n g u n a n
Kesimpulan I{ebutuhan terhadapkegiatanperencanaanakan semakinbesarr-rntukclapatmemberikan informasi kebijakan, inovasi, dan inpr-rtteknikal daiam prosespengambilan keputusanoleh pemerintah, usahaswasra,clanmasl,arakat. Dalam era otonomi, pemerintah daerah memiliki tugas dan fungsi vans semakin penting dalam kegiatan pemerintahan dan penvediaanpelavananpublik dimana dalam proses manajemen publik tersebut instrumen Perencanaan sangatPenunguntuk menganusipasikondisi masadepan,mengarahkanmast,arakaqdan mendorons prosestransformasisosial. Kegiatan perencanaanseharusnl'2dapat mensinkronkan berbagaikepentingan para pelaku berkepentinean dan bekeriapada berbagaitingkatan pemerintahan,sertaterdapatketerkaitan^flt^r^kegiatan perencanaanmakro dan mikro, serta keterkaitan antara siklus manajemen publik (pabiicrzana.qenenf) dan siklus manajemen prol,ek (prolectnanagenenl 1'angdilakukan oleh sektor publik dan sektor privat.
Secarakhusus, kegiatanproses Perencanaanwila,,,2l dan kota harus dapat dilakukan secaratransparan,akuntabel, dan partisipatif (sebagai perwujudan prinsip-prinsip "goodgouernance") yang dapat -embeiikan dukungan pencapaianruiuan peningkatan kesejahteraanmas\rarakat,pertr-rmbuhanekonomi daerah,dan kelestarianlingkungan ruouD. Peningkatankapasitaskelembagaanpererrcanaanmer-r-rpakan suatu keharusanmelalui: 0
adopsi nilai-nilai baru yang diransformasikan dalam rangka tindakan perencanaan,
(ti) pengembangan metoda dan proses perencanaan untuk dapat merespon dinamika masl,arakat maupun perubahan sosial-ekonomi dan spatial-geografis, (iii) pengembangkanhubungan kerja vertikal dan horison tal antar pelaku 1,angberkepentingansecaraharmonis dalam proses perencanaandi tingkat pusar dan daerah, (iv) peningkatan kemampuan sumberdal'a manusia untuk mengelola rueas dan fungsi lembaga atau organisasi perencanaansecaraefektif baik di tingkat pusar maupun daerahl
t4
PerertcanattttPernbangunanEtlisi 02 TahunIX Maret 2004