PERDARAHAN POST PARTUM E.C. RETENSIO SISA PLASENTA Pembimbing: Dr. H. Agung Suhadi, Sp.OG (K) Oleh: Tejo Sujatmiko
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN – – – – – – –
Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Agama Tanggal Masuk No. CM
: Ny. N : Perempuan : 38 thn : Wonosobo : Islam : 20 Desember 2006 : 365549
Keluhan Utama Perdarahan setelah melahirkan sejak 5 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang Diantar bidan, ket perdarahan post partum, partus oleh dukun 6,5 jam yll karena retensi sisa plasenta. Bayi spontan dan setelah lahir dilakukan pemijatan di perut ibu. Jam 12.30 ditangani bidan dan dilakukan pengeluaran sisa plasenta tetapi gagal. Menurut bidan, perdarahan yang terjadi + 650 cc. Oleh bidan telah dilakukan tindakan pemberian infus NaCl 3 fl dan D5% 2 fl. periksa hamil di bidan rutin tiap bulan dan diberi obat tambah darah. Pasien diimunisasi TT 2x di bidan
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Diabetes Melitus, Hipertensi, penyakit jantung, asma disangkal.
Riwayat Haid Haid teratur, siklus 28 - 30 hari, lamanya ± 3 - 7 hari
Riwayat Fertilitas Pasien telah menikah selama 20 tahun
Riwayat Obstetri – – – – – – –
I : ♀, 19 tahun, 3000 gr, dukun, spontan II : Ab, 2 bulan III : ♂, 16 tahun, tdk ditimbang, dukun, spontan IV : Ab, 2 bulan V : ♀, 14 tahun, tdk ditimbang, spontan, dukun VI : ♀, 9 tahun, tdk ditimbang, spontan, dukun VII : ♂, 1 hari, 2700, spontan, dukun
Riwayat KB –
Pasien menggunakan KB suntik dan KB Pil
PEMERIKSAAN FISIK
– –
–
Keadaan Umum Lemah, Composmentis, anemis Vital Sign Tekanan Darah : 90 / 60mmHg Nadi : 110 kali / menit Frekuensi Nafas : 28 kali / menit Suhu : 36,5 oC Status Generalis Kepala : Konjuntiva anemis, pupil isokor Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi dan kelenjar tiroid. Dada : Pernafasan kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi, tidak terdapat ronkhi. Abdomen : Distended, peristaltik (+),Tidak ada sikatrik, tidak teraba masa dan tidak terdapat nyeri tekan. Ekstremitas : Tidak ada gangguan gerak dan edema.
– Status Obstetrik Inspeksi Mata Dada Abdomen Ekstrimitas
: Konjuntiva anemis : Hiperpigmentasi papilla dan areola mamae terlihat, kelenjar mammae terlihat membesar. : Striae gravidarum terlihat. : Tidak ada edema
Palpasi TFU 1 jari dibawah pusat. Pemeriksaan Dalam v/u. tenang, dinding vagina licin, servik terbuka 4 cm. kavum uteri kesan terdapat sisa jaringan, darah mengalir, uterus setelur angsa
PEMERIKSAAN PENUNJANG – – – – – –
Golongan Darah Hb Angka Leukosit Angka Trombosit Masa perdarahan Masa pembekuan
:B : 5,4 g% : 22.500/µL : 202.000/µL : 3 menit : 4 menit
DIAGNOSIS, PROGNOSIS DAN TERAPI – Diagnosis Syok hipovolemik ok perdarahan post partum dini e.c. retensio sisa plasenta post partus spontan P5A2
– Prognosis Dengan penanganan yang tepat, prognosis baik
– Terapi Perbaikan KU: - O2 4-6 l/menit Resusitasi cairan pasang 2 iv line guyur Tranfusi PRC bila Hb <8 g/dL Digital eksplorasi sisa plasenta
Laporan eksplorasi sisa plasenta 1.Pasien dalam posisi litotomi dalam anestesi umum 2.Antisepsis daerah genitalia eksterna dan sekitarnya 3.Vesika diyakinkan kosong 4.VT : Φ 4 cm, kesan teraba siasa jaringan plasenta 5.Dengan tangan kanan sikap obstetrik, masuk ke dalam vagina, menuju kavum
uteri, tangan kiri menekan fundus
6.Tangan kanan menyusuri uterus bagian dalam untuk melakukan digital
eksplorasi
7.Terdapat jaringan kotiledon 15 cc dan darah 25 cc 8.Drip oksitosin 1 A + 1 A metal ergometin → 20 tpm 9.Diyakinkan kontraksi baik, perdarahan (-)
TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI Perdarahan post partum ialah perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 cc. (Mochtar, 1998) Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam postpartum disebut PP akut, sedangkan bila telah lebih lama dari 24 jam, disebut PP lambat (late PPH). (William Obstetric, 2001)
Insidensi Perdarahan postpartum merupakan komplikasi dari 3,9% persalinan pervaginam, menimbulkan 35% kasus kematian maternal yang disebabkan karena perdarahan selama Dalam 20 tahun terakhir.
PATOFISIOLOGI Plasenta masih melekat ↓ Menghambat kontraksi dan retraksi ↓ Homeostasis terganggu ↓ Perdarahan (William Obstertric, 2001)
ETIOLOGI 1.
2. 3.
4. 5.
Atonia uteri, dapat terjadi sebagai akibat : Partus lama Pembesaran uterus berlebihan pada waktu hamil, seperti pada hamil kembar, hidramnion atau janin besar Multiparitas Anestesi yang dalam Anestesi lumbal Salah penanganan kala III persalinan Perlukaan jalan lahir Terlepasnya sebagian plasenta dari uterus karena uterus tidak bisa berkontraksi dan beretraksi dengan baik Tertinggalnya sebagian dari plasenta misalnya kotiledon atau plasenta suksenturiata Kelainan proses pembekuan darah akibat dari hipofibrinogenemia (solusio plasenta, retensi janin mati dalam uterus, emboli air ketuban)
DIAGNOSIS
Diagnosis biasanya tidak sulit, terutama apabila timbul perdarahan banyak dalam waktu pendek setelah partus atau perdarahan terus menerus setelah partus.
RETENSI SISA PLASENTA DEFINISI Tertinggalnya sebagian plasenta didalam kavum uteri setelah kelahiran. Bisa diakibatkan karena implantasi yang abnormal dari plasenta.
FREKUENSI Insidensi plasenta akreta diperkirakan bervariasi dari 1 dalam 2000 hingga 1 dalam 7000 kelahiran (Sabrina, 1994)
1. 2. 3. 4. 5.
FAKTOR RISIKO Umur Kehamilan Umur ibu Paritas Tempat melahirkan Penolong persalinan (Utomo, 1987)
DIAGNOSIS USG: Ruang sonolusen subplasenta yang normal akan mengganbarkan desidua dan jaringan miometrium yang ada dibawahnya, sehingga dengan tidak terlihatnya ruang sonolusen subplasenta atau zona hipoekoik retroplasenta menunjukkan adanya plasenta inkreta. Pemeriksaan: Riwayat masih tertinggalnya jaringan plasenta dan adanya perdarahan setelah melahirkan
PENANGANAN Terapi terbaik ialah pencegahan. Anemia dalam kehamilan harus diobati. Penatalaksanaan perdarahan postpartum tergantung dari penyebabnya Terapi obat bisa mencakup oksitosin (Pitocin), metilergonovin (Methergine), atau prostaglandin. Bila perlu, penggunaan cairan secara bersamaan dan penggantian darah mendasar sifatnya. Plasenta sedikit demi sedikit dapat dikeluarkan. (Marto Husodos, 1999)
KOMPLIKASI Sepsis Infeksi Perdarahan Syok
PEMBAHASAN Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan Anamnesis – –
Perdarahan per vaginam setelah melahirkan + 650 cc. Riwayat adanya sisa plasenta tertinggal dalam rahim
Pemeriksaan Fisik – – –
Kesadaran CM lemah Tanda vital menunjukkan tekanan darah pre shok, takikardi, takipneu Teraba sisa jaringan kesan sisa plasenta intrauteri
Pemeriksaan penunjang – –
Hb 5,4 g/dL Hematokrit : 21,3 %
Perdarahan pada pasien ini disebabkan karena adanya gangguan kontraksi uterus akibat masih melekatnya sebagian plasenta di dinding rahim.(Sukirna, 1980) Perdarahan postpartum menimbulkan konsekuensi serius yaitu sekitar 35% dari semua kasus kematian maternal yang disebabkan karena perdarahan selama kehamilan
Pada pasien ini kemungkinan factor resiko terjadinya retensio sisa plasenta adalah: pertolongan persalinan yang dilakukan di dukun, umur ibu > 35 tahun, paritas yang banyak, managemen kala 3 yang salah ataupun kemungkinan sifat penempelan plasenta pada rahim
Keadaan syok yang ditemukan saat di kamar
bersalin, ditangani dengan menghentikan penyebab perdarahan, pemberian resusitasi cairan dan oksigen sampai KU membaik. Pada pasien ini penghentian perdarahan dengan jalan eksplorasi sisa plasenta Kami juga menganjurkan perlunya kontrasepsi mantap
ALHAMDULILLAH Terimakasih