PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP) 1. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mendesain sebuah topologi jaringan 2. Melakukan proses routing dengan protokol RIP 2. Peralatan 1. PC dengan software Packet Tracer 3. Dasar Teori Routing Information Protocol atau yang dikenal RIP adalah dinamik routing protokol yang sudah cukup tua. Diciptakan sekitar tahun 1970. Cara kerjanya berdasarkan Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan pendekatan berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai suatu network. Routing Information Protocol (RIP) mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM) RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router. RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap route membuat router
tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya. RIP yang cara kerjanya berdasarkan Distance Vector Routing Protocol memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis. Menghitung-sampai-tak hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing. Untuk mencegah kasus menghitung-sampai-tak-hingga, RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian, router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi. 4. Prosedur Percobaan 1. Buat jaringan seperti pada gambar 1 dengan Packet Tracer
Gambar 1. Konfigurasi Satu 2. Berikan IP address, Subnet mask dan Gateway pada masing-masing PC dan router. Device
IP address
Netmask
Gateway
PC 0
192.168.0.2
255.255.255.0
?
PC 1
192.168.0.3
255.255.255.0
?
PC 2
192.168.1.2
255.255.255.0
?
PC 3
192.168.1.3
255.255.255.0
?
PC 4
192.168.3.2
255.255.255.0
?
PC 5
192.168.3.3
255.255.255.0
?
PC 6
192.168.6.2
255.255.255.0
?
PC 7
192.168.6.3
255.255.255.0
?
PC 8
192.168.5.2
255.255.255.0
?
PC 9
192.168.5.3
255.255.255.0
?
Interface
Router 0
Router 1
Router 2
Fa0/0
192.168.0.1
192.168.3.1
192.168.5.1
Fa0/1
192.168.1.1
192.168.4.1
192.168.6.1
Fa0/2
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.4.2
Router
Keterangan : Fa0/0, Fa0/1, Fa0/2 sesuaikan dengan nama interface yang digunakan pada packet tracer 3. Aktifkan protokol routing RIP pada masing–masing router Router>enable Router#configure terminal Router (config)#router rip Router(config-router)#network
Router 0 : Router (config)#router rip Router (config-router)#network 192.168.0.0 Router (config-router)#network 192.168.1.0 Router (config-router)#network 192.168.2.0 Router 1 : Router (config)#router rip Router (config-router)#network 192.168.2.0 Router (config-router)#network 192.168.3.0 Router (config-router)#network 192.168.4.0 Router 2 : Router (config)#router rip Router (config-router)#network 192.168.4.0 Router (config-router)#network 192.168.5.0 Router (config-router)#network 192.168.6.0 4. Lakukan perintah show ip route pada masing-masing router dan catat serta analisa.. Router#show ip route 5. Putus jalur antara router 1 ke router 2. Kemudian lakukan perintah show ip route pada masing-masing router dan catat serta analisa hasilnya. 6. Sambung kembali jalur antara router 1 ke router 2 dan putus jalur antara router 0 ke router1. Lakukan perintah show ip route dan catat serta analisa hasilnya.
7. Lakukan traceroute dari masing-masing PC untuk melihat next hope interface yang dilewati dari sumber ke tujuan 8. Buat jaringan seperti pada gambar 2 dengan Packet Tracer
Gambar 2. Konfigurasi Dua 9. Berikan IP address, Subnet mask dan Gateway pada masing-masing PC dan router. Konfigurasi Dua: PC10 : 192.168.8.2/24 GW :192.168.8.1 PC11 : 192.168.8.3/24 GW :192.168.8.1 e3 R0 : 192.168.7.1/24 e2 R3 : 192.168.7.2/24 e3 R2 : 192.168.9.1/24 e1 R3 : 192.168.9.2/24 e0 R3 : 192.168.8.1/24 10. Lakukan perintah show ip route pada masing-masing router dan catat hasilnya. 11. Putus jalur antara router 2 ke router 3. Kemudian lakukan perintah show ip route pada masing-masing router dan catat hasilnya.
12. Sambung kembali jalur antara router 2 ke router 3 dan putus jalur antara router 0 ke router1. Lakukan perintah show ip route dan catat hasilnya. 13. Lakukan traceroute dari masing-masing PC untuk melihat next hope interface yang dilewati dari sumber ke tujuan 14. Buat jaringan seperti pada gambar 3 dengan Packet Tracer
Gambar 3. Konfigurasi Tiga 15. Silakan desain IP address sesuka anda dan juga interfacenya boleh pakai fastethernet atau serial 16. Tes jaringan dengan menggunakan perintah traceroute pada dari PC0 atau PC1 ke PC2 atau PC3.catat dan analisa hasilnya. PC>tracert (no ip yang dituju) 17. Lakukan traceroute dari PC0 ke PC4 dan dari PC2 ke PC4 catat dan analisa hasilnya 18. Putus jalur antara router 0 ke router 2 dan router 0 ke router 4. Lakukan perintah traceroute seperti diatas catat dan analisa hasilnya.