PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL
FITRIANA A.R
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul: “Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional” adalah karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Oktober 2006
Fitriana A.R NRP G151020071
ABSTRACT FITRIANA A.R. The Experimental Economics Method to Examine Education Insurance on Syariah and Convensional System. Under supervision of BAMBANG JUANDA and DIDIN HAFIDHUDDIN. Experimental Economics is one way to collect data instead of common happenstance data. Experimental economics studies deal with mimicking
market behaviour with reward s as the main instrument. An environment is created so that the response changes can be observed. This research aims applying the experimental method to compare two system of Insurance, which are syariah and conventional systems. There is risk to share with in insurance system. The insurance company takes all of the risk in conventional system while the customers take the responsible too in syariah system. It also concerns ages for death risk included , that’s why in this research, age is one of the factors to be observed of besides the system. 25 and 40 years old represent the age of customers who take education insurance product. The experiment took place in November 2005. The result shows that customers with 40 years old age give more premium than customers with 25 years old age. Average profit of 25 years old customers in syariah system is higher than in conventional system. At 40 years old the average profit of customers seems to be the same. Average pro fit of the company with conventional system is alway s higher compares to syariah system, in both ages of customers. The result of experiment with the choice shows that, without knowing what insurance system’s name they have taken, the customers tend to choose syariah system.
ABSTRAK FITRIANA A.R. Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan Pada Sistem Syariah Dan Konvensional. Dibimbing oleh BAMBANG JUANDA dan DIDIN HAFIDHUDDIN. Percobaan Ekonomi merupakan salah satu cara pengumpulan data selain data yang tersedia di publikasi. Studi percobaan ekonomi menirukan suatu tingkah laku pasar dengan menggunakan hadiah (rewards) sebagai alat utamanya. Suatu lingkungan diciptakan sedemikian rupa sehingga perubahan-perubahan respon dapat diamati. Penelitian ini bertujuan menggunakan metode percobaan untuk membandingkan kinerja dari dua sistem asuransi yaitu sistem syariah dan sistem konvensional. Dengan adanya risiko yang harus ditanggung, sistem syariah menempatkan nasabah sebagai tertanggung juga penanggung atau lazimnya disebut konsep sharing of risk, sedangkan sistem konvensional menempatkan perusahaan asuransi sebagai penanggung sedangkan nasabah sebagai tertanggung saja atau disebut juga konsep transfer risk. Umur juga mempengaruhi risiko yaitu risiko kematian, karenanya dalam penelitian ini faktor umur juga diamati. 25 tahun dan 40 tahun mewakili umur nasabah yang menggunakan jasa asuransi pendidikan putra-putrinya. Hasil percobaan ekonomi yang dilakukan bulan November 2005 menunjukkan bahwa dengan asumsi peluang meninggal peserta umur 40 tahun lebih besar dari peserta umur 25 tahun, peserta dengan umur 40 tahun memberikan rata-rata premi yang lebih tinggi daripada peserta dengan umur 25 tahun. Rata-rata profit peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada sistem syariah daripada konvensional. Pada umur 40 tahun diperoleh rata-rata profit peserta yang relatif sama. Rata-rata profit perusahaan asuransi dari peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada asuransi konvensional daripada syariah. Demikian pula halnya dari peserta dengan umur 40 tahun. Apabila terdapat kebebasan memilih sistem asuransi, tanpa tahu nama sistem yang dipilih, baik peserta dengan umur 25 tahun dan 40 tahun cenderung memilih sistem asuransi syariah.
PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA ASURANSI PENDIDIKAN PADA SISTEM SYARIAH DAN KONVENSIONAL
FITRIANA A.R
T e s is Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P ro gram S tud i S t at i st i ka
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
Judul Tesis
:
Nama Mahasiswa
:
Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan pada Sistem Syariah dan Konvensional Fitriana A.R
NRP Program Studi
: :
G151020071 Statistika
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Bambang Juanda, MS Ketua
Dr. Drs. Didin Hafidhuddin, MS Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Statistika
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Aji Hamim Wigena, MS
Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro. MS
Tanggal Ujian: 21 September 2006
Tanggal Lulus:
PRAKATA Alhamdulillah. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penelitian dan penulisan tesis ini berhasil diselesaikan. Shalawat, rahmat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat yang bertakwa dan mulia. Tema yang dipilih dalam tesis ini adalah alternatif metode pengumpulan data, dengan judul Percobaan Ekonomi Untuk Mengkaji Kinerja Asuransi Pendidikan
Pada Sistem Syariah Dan Konvensional. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Bambang Juanda, MS dan Dr. Drs Didin Hafidhuddin , M.S selaku pembimbing yang dengan sabar telah banyak memberi saran-saran dan masukan dalam penelitian dan penulisan tesis. Juga kepada Bapak Dr. Ir. Budi Susetyo, MS yang telah memberi kesempatan
penulis untuk tetap bertahan melanjutkan studi. Kepada Ayah, semoga dilimpahkan Allah keberkahan hidup dunia dan akhirat, kebanggaan penulis akan dukungan dan kepercayaannya. Terima kasih penulis untuk Ibu (alm), Umi, Kakak, Adek, Iqbal, Kak Amah, Bang Is, Fira, Omy dan Miftah tersayang atas doa dan kasih sayangnya. Juga untuk Kak Nisa, Nany, As, Nita, Tami, Yuli, Een, Bang Aqil tercinta dan semua penghuni KEDELAI atas cara masing-masing dalam menunjukkan dukungannya. Akhirnya ucapan terima kasih penulis tujukan kepada teman-teman semua, khususnya angkatan 2002, Pak Heri, mahasiswa FMIPA Matematika Unsyiah yang membantu percobaan penulis, guru-guru dan semua pihak yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyelesaian penelitian dan studi penulis pada Program Studi Statistika, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga penelitian ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2006
Fitriana A.R NRP G151020071
RIWAYAT HIDUP Fithriana A.R, dilahirkan di Banda Aceh, ibukota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 15 Oktober 1974 M atau 28 Ramadhan 1395, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari Ayah Abdurrachman Aly dan Ibu Rukiah Yusuf (almarhumah). Penulis menyelesaikan pendidikan menengah d i Madrasah Aliyah Negeri 1 Banda Aceh pada tahun 1993. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala dan lulus Agustus 1998. Sejak tahun 1997 penulis mengajar Bahasa Inggris di LBB Phibeta Banda Aceh. Tahun 2002 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke Sekolah Pascasarjana pada Program Studi Statistika Institut Pertanian Bogor dengan beasiswa dari Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional. Awal tahun 2006 penulis diterima menjadi staf pengajar pada Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. x PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................................. Tujuan Penelitian ......................................................................................... Manfaat Penelitian .......................................................................................
1 2 2
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Asuransi ..................................................................................... Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional............................ Sistem Asuransi Syariah (Takaful) ............................................................. Sistem Asuransi Konvensional .................................................................... Percobaan Ekonomi ..................................................................................... Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Pengujian Hipotesis ......................................................................................
3 3 5 7 8 10 12
METODE PENELITIAN Data .............................................................................................................. Metode..........................................................................................................
13 13
HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Pelaku Percobaan .......................................................................... Percobaan A ................................................................................................. Percobaan B .................................................................................................
20 21 25
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ...................................................................................................... Saran.............................................................................................................
28 29
DAFTAR PUSTAKA .. ...............................................................................
30
LAMPIRAN . ...............................................................................................
31
DAFTAR TABEL Halaman 1 Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. ..............
4
2 Dana Pendidikan. .......................................................................................
6
3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL ......................................................
12
4 Hasil analisis ragam premi percobaan A ....................................................
21
5 Hasil analisis ragam profit peserta percobaan A........................................
22
6 Hasil analisis ragam profit perusahaan percobaan A ................................. 23 7 Data Frekuensi percobaan B .....................................................................
25
8 Two-Sample T-Test untuk premi percobaan B ..........................................
26
9 Two-Sample T-Test untuk profit peserta pecobaan B ..............................
27
10 Two-Sample T-Test untuk profit perusahaan percobaan B ......................
27
DAFTAR GAMBAR Halaman 11 Rancangan Percobaan A……..................................................................... 15 12 Rancangan Percobaan B………………………………….........................
16
13 Grafik profit peserta percobaan A..............................................................
22
14 Grafik profit perusahaan percobaan A .......................................................
24
15 Grafik persentase pilihan peserta percobaan B ..........................................
26
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 16 Instruksi percobaan ....................................................................................
31
17 Lembar keputusan asuransi syariah ............................................................
33
18 Lembar keputusan asuransi konvensional..................................................
34
19 Lembar perhitungan asuransi konvensional ...............................................
35
20 Lembar perhitungan asuransi syariah .........................................................
36
21 Data percobaan A .......................................................................................
37
22 Pengujian asumsi analisis ragam percobaan A ..........................................
40
23 Plot interaksi percobaan A .........................................................................
43
24 Data peserta percobaan B...........................................................................
44
25 Pengujian asumsi percobaan B................................................................... 45
PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep asuransi yang paling sederhana dan umum adalah suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang bisa tertimpa kerugian, guna menghadapi kejad ian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok (Muslehuddin, 1999). Salah satu bentuk persiapan tersebut yang saat ini kian diminati masyarakat adalah investasi jangka panjang bagi pendidikan anak. Asuransi bisa dipilih menjadi salah satu pilihan untuk merencanakan dana pendidikan anak di masa depan. Kesadaran yang makin tinggi dari masyarakat akan masa depan pendidikan anaknya membuat produk-produk asuransi pendidikan terus diburu masyarakat. Perusahaan asuransi pun juga makin inovatif menawarkan produk-produknya untuk menarik minat masyarakat. Jenis asuransi pendidikan ini juga menjadi produk unggulan dari sejumlah perusahaan asuransi. Selain sistem asuransi konvensional yang telah dikenal masyarakat kini sistem asuransi berdasarkan syariah mulai berkembang di Indonesia. Jasa asuransi dengan sistem konvensional masih begitu diminati karena dianggap memberikan keuntungan yang lebih besar karena keuntungan dapat langsung
ditetapkan.
Sedangkan
kebiasaan
masyarakat
yang
memilih
menggunakan jasa asuransi syariah disebabkan karena mereka beragama Islam. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apabila kebiasaan ini dinafikan akankah terlihat kec enderungan calon peserta asuransi dalam memilih sistem asuransinya. Bagaimana sebenarnya profit dari kedua sistem asuransi itu, manakah yang lebih menguntungkan bagi nasabah dan perusahaan asuransi. Serta bagaimana nasabah bereaksi dalam memberikan premi. Untuk melihat kinerja kedua sistem asuransi tersebut dengan kombinasi umur tertentu dilakukan suatu metode percobaan yang lebih lazim dikenal dengan percobaan ekonomi. Experimental economics dewasa ini merupakan salah satu cabang ekonomi yang banyak diminati sebagai suatu metode pengumpulan data. Juanda (1997), mengemukakan bahwa metode percobaan dalam ilmu ekonomi adalah suatu cara
yang sangat baik untuk membangkitkan data yang kualitasnya dapat lebih baik (dan kemungkinan biayanya lebih kecil) daripada data yang tersedia di publikasi. Paling tidak metode percobaan memberikan cara alternatif untuk mendapatkan data. Percobaan ekonomi haruslah dilakukan di dalam lingkungan
yang
terkontrol. Lingkungan ekonomi terdiri dari para pelaku ekonomi bersama aturan yang berlaku atau institusi sebagai tempat berinteraksinya pelaku ekonomi. Percobaan-percobaan ekonomi dapat dilakukan pada penelitian-penelitian pasar komoditas dan asset, teori permainan (game theory), keuangan dan sub bidang ekonomi lainnya. Dalam penelitian ini diterapkan metode percobaan ekonomi ini pada transaksi asuransi.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kinerja sistem asuransi konvensional dan syariah dengan menggunakan metode percobaan ekonomi. Penelitian ini dikhususkan pada jenis asuransi pendidikan dengan umur nasabah 25 dan 40 tahun.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada dunia perasuransian dalam mengembangkan sistem asuransinya dan menjadi masukan kepada nasabah dalam memilih jasa asuransi pendidikan putra-putrinya. Dari segi metode, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk tersedianya contoh data ekonomi yang diambil bukan dari data lapangan melainkan dari suatu percobaan.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Asuransi Definisi resmi asuransi konvensional d isebutkan dalam pasal 246 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang): Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana penanggung dengan menikmati suatu premi mengikat dirinya terhadap tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian karena kehilangan keuntungan, atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya karena suatu kejadian yang tidak pasti (Sembiring 2006). Amrin (2006) menyatakan bahwa menurut Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong
di antara sejumlah orang melalui investasi
dalam bentuk aset dan tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional Sula (2004) menjelaskan beberapa prinsip yang membedakan asuransi syariah dan asuransi konvensional, yaitu: Tabel 1 Perbedaan antara Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional No
Prinsip
Asuransi Syariah
Asuransi Konvensional Perjanjian dua pihak atau lebih; pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung.
1
Konsep
Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama dengan mengeluarkan dana tabarru.
2
Akad
Akad tabarru (derma) dan akad Akad jual beli tijarah (termasuk mudharabah atau bagi hasil).
3
Jaminan (Risiko)
Sharing of Risk; saling Transfer risk; transfer risiko dari menanggung antara satu peserta tertanggung kepada penanggung. dengan peserta lainnya.
Prinsip
No
Asuransi Syariah
Asuransi Konvensional
4
Pengelolaan Dana
Terjadi pemisahan dana, yaitu Tidak ada pemisahan dana yang dana tabarru dan dana peserta, berakibat pada terjadinya dana sehingga tidak mengenal hangus. adanya dana hangus .
5
Kepemilikan Dana
Iuran merupakan milik peserta, Dana yang terkumpul dari premi sedangkan perusahaan hanya peserta seluruhnya menjadi milik Perusahaan bebas sebagai pemegang amanah perusahaan. dalam mengelola dana tersebut. menginvestasikannya kemana saja.
6
Unsur Premi Iuran terdiri dari unsur tabarru Unsur premi terdiri dari tabel dan tabungan bebas riba. mortalita, bunga (interest), biayabiaya asuransi.
7
Loading/ Komisi Agen
Sebagian asuransi loading dari dana pemegang saham. Sebagian lainnya dari 20-30% dari premi tahun pertama. Sehingga nilai tunai tahun pertama sudah terbentuk.
Loading cukup besar, terutama diperuntukkan bagi komisi agen. Bisa menyerap premi tahun pertama dan kedua. Sehingga biasanya nilai tunai tahun pertama dan kedua belum ada (masih hangus).
8
Sumber Pembayaran Klaim
Dari rekening tabarru, dimana peserta saling menanggung, dimana peserta saling menanggung. Jika salah satu peserta mendapat musibah, peserta lainnya ikut menanggung risiko.
Sumber biaya klaim adalah dari rekening perusahaan terhadap tertanggung murni bisnis dan tidak ada nuansa spiritual.
9
Keuntungan/ Profit dari hasil investasi bukan Keuntungan Profit seluruhnya jadi milik seluruhnya perusahaan, tapi dilakukan bagi perusahaan. hasil (mudharabah) dengan peserta.
10 Dewan Pengawas Syariah
dari hasil investasi adalah keuntungan
Adanya Dewan Pengawas Tidak ada dewan pengawas Syariah untuk menjamin jalannya bisnis sesuai syariah Islam
Dalam prosesnya asuransi menawarkan berbagai jenis produk, salah satunya adalah asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan merupakan suatu bentuk perlindungan untuk perorangan yang bermaksud menyediakan dana pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya sampai sarjana (Sula 2004).
Sistem Asuransi Syariah (Takaful) Sistem asuransi takaful menempatkan peserta sebagai tertanggung dan penanggung. Perusahaan asuransi hanya sebagai pengelola dana. Saling menanggung terjadi antara peserta, perusahaan asuransi dan sesama peserta asuransi lainnya. Dalam asuransi pendidikan, terdapat manfaat takaful (diacu dari Divisi Pengembangan dan Pelatihan 2003) sebagai berikut : 1. Bila Peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka Peserta akan mendapatkan : •
Dana rekening tabungan yang telah disetor.
•
Bagian
keuntungan
atas
hasil
keuntungan
rekening
tabungan
(mudharabah) 2. Bila Peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya akan mendapatkan: •
Dana rekening tabungan yang telah disetor
•
Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan (mudharabah)
•
Selisih dari Manfaat Takaful Awal (rencana menabung) dan premi yang sudah dibayar.
Selain itu bila anak (sebagai penerima hibah): •
Hidup sampai dengan 4 tahun di Perguruan Tinggi, yang bersangkutan akan mendapatkan dana pendidikan sesuai dengan Tabel 2
•
Meninggal, maka dana pendidikan yang belum sempat diterimanya akan dibayarkan pada ahli warisnya.
3. Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir dan bila anak (sebagai penerima hibah): •
Hidup sampai dengan 4 tahun di Perguruan Tinggi, maka penerima hibah akan mendapatkan dana pendidikan sesuai tabel.
•
Meninggal sebelum seluruh dana pendidikan diterima, maka kepada peserta akan mendapatkan semua saldo rekening tabungan dan bagian keuntungan atas investasi rekening tabungan.
Tabel 2 Dana Pendidikan Dana Pendidikan pada saat Anak Usia
Masuk
4 tahun di Perguruan Tinggi
Anak (tahun)
SD
SMP
SMU
PT
Th.2
Th.3
Th.4
Th.5
1 -3 10%MT 15%MT 20%MT 40%MT 25%SRT 35%SRT 50%SRT
100%SRT
4 -9 10%MT 15%MT 20%MT 40%MT 25%SRT 35%SRT 50%SRT
100%SRT
10-12
-
-
-
45%MT 25%SRT 35%SRT 50%SRT
MT = Manfaat Takaful Awal
100%SRT
SRT= Saldo Rekening Tabungan
Perhitungan pada produk asuransi ini adalah sebagai berikut: •
MT = Premi x MP
•
Mudharabah : 60% untuk peserta, 40% untuk perusahaan Biaya pengelolaan (BP) = (35 %) x Premi
1. MP = Masa Perjanjian = 18 tahun – usia anak Usia anak = usia ulang tahun yang akan datang 2. Premi = Premi tahunan 3. Tabarru’ = (5.75%) x Premi (untuk umur 25 tahun) Tabarru’ = (19%) x Premi (untuk umur 40 tahun) 4. Jumlah Tabungan (JT) Besar tabungan tahun I = Premi – Tabarru’- Biaya P engelolaan Besar tabungan tahun selanjutnya = Premi – Tabarru’ Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JT akan dikurangi dengan dana pendidikan. 5. Jumlah Bagi Hasil (JBH) ROI : Return of investment (tingkat investasi) Besar bagi hasil tahun I = JT x ROI x 0.6 Besar bagi hasil tahun selanjutnya = (JT x ROI x 0.6) + (JBHtahun sebelumnya x ROI x 0.6) Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JBH akan ditambah dengan (dana pendidikan x ROI x 0.6). 6. Dana Kematian (DK) = MT – Jumlah Premi
7. Nilai Tunai = JT +JBH 8. Santunan ahli waris = DK + NT 9. Saldo Rekening tabungan (SRT) = NT pada akhir masa perjanjian yang menjadi saldo awal tahun pada saat anak di Perguruan Tinggi.
Sistem Asuransi Konvensional Sistem asuransi konvensional menempatkan peserta sebagai tertanggung dan perusahaan asuransi sebagai penanggung. Saling menanggung terjadi antara peserta dengan perusahaan asuransinya. Pada sisten konvensional manfaat yang akan diterima nasabah disebut dana kelangsungan belajar, yaitu : 1. Pemegang polis akan menerima dana kelangsungan belajar secara bertahap pada saat: • 12 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 10% Uang Asuransi • 6 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 20% Uang Asuransi • 3 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 30% Uang Asuransi • Saat berakhirnya pembayaran premi sebesar 50% Uang Asuransi 2. Selanjutnya akan dibayarkan beasiswa secara berkala setiap bulan selama 5 tahun sebesar 1/60 x Uang Asuransi. 3. Apabila Tertanggung meningg al dunia dalam masa pembayaran premi, polis menjadi bebas premi (pembayaran premi berakhir), Uang Asuransi dibayar sebesar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan. Dengan ketentuan : •
Premi (5 tahun pertama) = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi x nilai baku Nilai baku = 1.05
•
Premi tahun berikutnya = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi Tarif premi telah ditetapkan pada tabel Premi Tahunan yaitu sebesar 78.56
untuk umur 25 tahun dan 86.16 untuk umur 40 tahun (Ilustrasi asuransi Jiwasraya 2004).
Percobaan Ekono mi Percobaan Ekonomi merupakan salah satu cara pengumpulan data selain data yang tersedia di publikasi. Studi percobaan ekonomi menirukan suatu tingkah laku pasar dengan menggunakan hadiah (rewards) sebagai alat utamanya dan manusia sebagai pelaku percobaan. Menurut Juanda (2000), pengumpulan data dengan menggunakan metode percobaan dibandingkan dengan metode observasi dan survei memiliki kelebihan, diantaranya: •
peneliti leluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap lingkungan atau sumber-sumber keragaman data (control).
•
dapat menciptakan jenis perlakuan yag diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada respon.
•
telaahnya bersifat analitik, yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab -akibat antar berbagai faktor. Dalam melakukan percobaan ekonomi, sasaran utama yang harus
diperhatikan oleh seorang perancang percobaan adalah naluri untuk menentukan suatu rancangan yang menawarkan kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang berguna dan menjawab pertanyaan yang melatarbelakangi penelitian. Biasanya suatu rancangan dapat dikatakan efektif apabila rancangan tersebut dengan mudah dapat dibandingkan dengan realita dan lebih sederhana dari model formalnya. (Friedman dan Sunder, 1994). Suatu rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran. Rancangan perlakuan adalah rancangan tentang bagaimana perlakuan -perlakuan tersebut dibentuk. Rancangan lingkungan merupakan rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan -perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit percobaan. Rancangan pengukuran adalah rancangan yang membicarakan perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk (Mattjik dan Sumertajaya 2002).
bagaimana
Mattjik dan Sumertajaya (2002) menyatakan bahwa ada tiga prinsip dasar dalam merancang suatu percobaan agar data yang dianalisis satistika dikatakan sah dan valid yaitu: 1. Harus ada ulangan, yaitu pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam. 2. Pengacakan, yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. 3. Pengendalian lingkungan, yaitu usaha utuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan. Untuk mengontrol karakteristik pelaku ekonomi yang sangat beragam, dalam metode percobaan ekonomi berkembang suatu teori yaitu induced-value theory. Teori ini dikembangkan oleh Prof.Vermon L Smith seorang ilmuwan AS dari George Mason University. Dengan adanya teori ini membuat ilmu ekonomi dapat diuji dalam laboratorium ekonomi seperti halnya ilmu-ilmu alam lainnya. Pada dasarnya teori ini menyatakan bahwa perobaan ekonomi dapat dilakukan dengan memberikan reward yang tepat sehingga para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan mengacu pada keinginan memperoleh keuntungan atau imbalan yang sebesar-besarnya. Friendman dan Sunder (1994) menyatakan bahwa inti dari induced-value theory
adalah
media
imbalan
yang
tepat
menjadikan
peneliti
dapat
membangkitkan (induce) karakteristik awal pada peserta percobaan sehingga karakteristik ‘bawaan’ peserta dapat diabaikan. Ada tiga kondisi yang harus dipenuhi agar karakteristik yang dibutuhkan didalam percobaan dapat dimunculkan : 1. Monotonicity. Pelaku percobaan harus selalu lebih menyukai imbalan yang lebih besar. 2. Salience. Imbalan yang diterima masing-masing pelaku percobaan tergantung dari tindakan mereka sendiri (dan pelaku-pelaku lain) sesuai aturan institusi yang mereka pahami.
3. Dominance. Adanya dominasi kepentingan pelaku di dalam pelaksanaan percobaan, yaitu mereka lebih mengutamakan imbalan dan mengabaikan pengaruh-pengaruh lain. Jika ketiga kondisi di atas dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan bahwa eksperimenter telah berhasil melakukan kontrol terhad ap karakteristik pelaku percobaan. Friendman dan Sunder (1994) menyarankan beberapa hal praktis yang dapat dilakukan peneliti agar induced-value theory terpenuhi, antara lain: 1. Memilih mahasiswa atau pelajar sebagai pelaku percobaan. Karena mahasiswa atau pelajar merupakan pelaku percobaan yang mempunyai keinginan belajar yang kuat serta dapat dipuaskan dengan bayaran yang rendah. 2. Memotivasi pelaku percobaan menggunakan uang tunai (cash) atau menggunakan nilai/angka (grade) sebagai imbalan apabila pelajar yang digunakan sebagai pelaku percobaan. 3. Menciptakan lingkungan percobaan yang sesederhana mungkin namun dapat mewakili masalah dari hal-hal yang ingin diteliti. 4. Melakukan pemeriksaan pemahaman pelaku percobaan sebelum percobaan sebenarnya dilaksanakan. 5. Menghindari penggunaan identitas institusi yang ditirukan atau menggunakan penamaan yang menjurus pada hal-hal yang disukai atau tidak disukai pelaku percobaan.
Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Percobaan faktorial dicirikan oleh perlakuan yang merupakan komposisi dari semua kemungkinan kombinasi dari taraf-taraf dua faktor atau lebih. Jika diterapkan pada rancangan acak kelompok lengkap maka disebut rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok lengkap atau faktorial RAKL (Mattjik dan Sumertajaya 2002).
Adapun model dari rancangan ini adalah sebagai berikut : Yijk = µ + a i + ß j +(aß)ij+ ?k + eijk dimana : Yijk
= Nilai pengamatan faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan kelompok ke-k
µ
= Rataan umum
ai
= Pengaruh faktor A taraf ke-i
ßj
= Pengaruh faktor B taraf ke-j
(aß) ij = Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B ?k
= Pengaruh kelompok ke-k
eijk
= Galat percobaan untuk asuransi ke-i dengan umur ke-j periode ke-k Hipotesisnya dapat disusun sebagai berikut:
Pengaruh utama faktor A: H0
:
α 1 = ... = α a = 0
(faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )
H1 : paling sedikit ada satu i dimana α i ≠ 0 Pengaruh utama faktor B: H0 : ß 1 = ... = ßb = 0
(faktor B tidak berpengaruah terhadap faktor yang diamati )
H1 : paling sedikit ada satu j dimana ßj ≠ 0 Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B: H0 : (aß) 11 = … = (aß)ab = 0
(interaksi dari faktor A dengan faktor Btidak berpengaruh terhadap respon yg diamati)
H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (aß)ij ≠ 0 Pengaruh pengelompokan: H0 : ? 1 = …= ? r = 0
(Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu k dimana ?k ≠ 0
Pengujian Hipotesis Aunuddin (2005) menyatakan bahwa analisis ragam adalah salah satu metode yang sering dipakai untuk analisis data. Metode ini diperkenalkan oleh Fisher. Dalam pengertian uji hipotesis, analisis ragam digunakan untuk menilai kesamaan nilai tengah beberapa populasi yaitu memeriksa apakah µ 1 = µ2 =...= µp dengan tandingannya berupa pernyatan bahwa paling sedikit ada sepasang populasi yang berbeda. Fisher mengartikan analisis ragam sebagai cara menghitung jumlah kuadrat, memecah komponen keragaman data dan meringkas hasilnya dalam bentuk tabel analisis ragam.
Tabel 3 Analisis Ragam untuk faktorial RAKL Sumber Keragaman
Derajat bebas
Jumlah Kuadrat 2
A
a-1
B
b-1
AB
(a-1)(b-1)
Blok/ Kelompok
r-1
Galat
(ab-1)(r-1)
Total
abr -1
Kuadrat Tengah
F hitung
KTA
KTA/KTG
KTB
KTB/KTG
KTAB
KTAB/KTG
KTK
KTK/KTG
2
Y Y.. ∑ bri .. − abr Y. j . 2 Y.. 2 ∑ ar − abr JKP-JKA-JKB dimana,
Yij .
2
2
Y JKP = ∑ ∑ − .. r abr 2 2 Y..k Y − .. ∑ ab abr JKT − JKP − JKK 2 Y.. 2 Y − ∑∑∑ ijk abr
KTG
Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F. Untuk faktorial RAKL pengujian faktor A dan faktor B maupun interaksinya diuji dengan sebaran F, yaitu dengan menghitung rasio kuadrat tengah masing-masing sumber keragaman dengan kuadrat tengah galat (KTG). Penolakan hipotesis nol berimplikasi bahwa perlakuan yang diberikan terhadap unit-unit percobaan memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon yang diamati (Mattjik dan Sumertajaya 2002).
DATA DAN METODE Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil percobaan ekonomi menggunakan bantuan 24 mahasiswa Departemen Matematika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh angkatan 2002 yang dilakukan tanggal 22 dan 29 November 2005. Metode Suatu rancangan percobaan merupakan suatu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran. Percobaan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu disebut percobaan A dan B. Rancangan Perlakuan Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan faktorial. Dalam percobaan ini ada dua faktor dengan dua taraf dalam tiap faktornya sehingga didapat empat kombinasi perlakuan. Faktor-faktor yang dilihat pengaruhnya yaitu : 1. Faktor sistem asuransi yang terdiri dari dua taraf yaitu syariah dan konvensional. 2. Faktor umur peserta yang terdiri dari dua taraf yaitu 25 tahun dan 40 tahun. Faktor umur terkait dengan salah satu risiko dalam perasuransian yaitu risiko kematian. Rancangan Lingkungan Rancangan yang digunakan dalam percobaan A adalah RAKL. RAKL dipilih untuk menekan biaya percobaan seminimal mungkin. Apabila RAL yang diterapkan pada percobaan ini membutuhkan 120 peserta sekaligus, sedangkan RAKL dapat dilaksanakan percobaan menggunakan 24 peserta dengan melakukan pengacakan peserta pada setiap ulangan atau periode. Ulangan atau periode dilakukan 5 kali. Untuk setiap periode dilakuakn pengacakan peserta. Setiap transaksi pada satu periode tidak dipengaruhi transaksi pada periode sebelumnya atau saling bebas, karena itu pengacakan inflasi juga dilakukan per periode.
Rancangan Pengukuran Respon yang diamati adalah: 1. Premi, merupakan besar premi yang diberikan tiap -tiap pelaku prcobaan. 2. Profit peserta, adalah besarnya profit yang diterima peserta dalam transaksi asuransi berupa manfaat asuransi. 3. Profit perusahaan, adalah besarnya profit yang diperoleh perusahaan asuransi dari masing-masing peserta per kombinasi perlakuan masing -masing. Dalam mensimulasikan sistem asuransi mencakup tingkat investasi yang termasuk dalam perhitungan untuk memperoleh beasiswa pendidikan. Uang nasabah diinvestasikan dalam berbagai bentuk seperti deposito, saham, bagi hasil dan sebagainya. Dalam percobaan ini investasi dianggap sama pada kedua sistem asuransi. Dalam membagi keuntungan investasi pada sistem syariah berbeda dari sistem konvensional. Pada sistem syariah diterapkan sistem bagi hasil sehingga tingkat investasi berbeda tiap tahunnya. Sedangkan pada sistem konvesional tingkat investasi tetap setiap tahun. Perusahaan asuransi akan memberikan beasiswa yang berhak diterima peserta selama peserta mentaati kesepakatan dalam masing -masing asuransi. Apabila ada dari penerima beasiswa yang tidak melanjutkan pendidikannya atau tidak naik kelas pada saatnya perusahaan akan tetap memberikan beasiswa pada tahun-tahun yang sudah disepakati, hal ini berlaku pada kedua sistem asuransi. Dalam percobaan ini diasumsikan tidak ada peserta yang mengundurkan diri dan usia anak yang diasuransikan adalah satu tahun. Peran yang akan disimulasikan oleh peserta adalah kepala rumah tangga yang hidup sampai masa perjanjian berakhir atau meninggal dalam masa perjanjian. Peluang peserta mendapatkan peran-peran tersebut berbeda-beda tergantung pad a umur peserta selama masa perjanjian yang dirujuk dari Tabel Mortalita Indonesia (TMI II) Dewan Asuransi Indonesia. Dalam menentukan profit peserta dan perusahaan mengikuti nilai inflasi pada tahun pembayaran beasiswa. Nilai-nilai yang terdapat dalam perhitungan
asuransi menggunakan inflasi yang dianggap sama tiap tahun dengan menggunakan rumus Present Value, yaitu : PV = ∑
xt (1 + i)t
dimana; i = nilai inflasi dan t = tahun. Nilai inflasi yang diacak per periode diperoleh dari tabel inflasi Indonesia tahun 1980 sampai tahun 2006. Sedangkan nilai investasi yang diacak per tahun diperoleh dari informasi perusahaan asuransi yaitu 8% sampai 12 % dalam 5 tahun terakhir.
Rancangan Percobaan Percobaan ini menggunakan 24 mahasiswa sebagai unit percobaan. Gambar 1 dan Gambar 2 memperlihatkan bagaimana rancangan percobaan dilakukan.
24 peserta
Syariah
Konvensional
25 tahun
40 tahun
25 tahun
40 tahun
6 peserta
6 peserta
6 peserta
6 peserta
Gambar 1 Rancangan Percobaan A
Pada Percobaan A, 24 mahasiswa sebagai pelaku percobaan ditempatkan pada empat kombinasi perlakuan sehingga diperoleh 6 peserta asuransi syariah berumur 25 tahun, 6 peserta asuransi syariah berumur 40 tahun, 6 peserta asuransi konvensional berumur 25 tahun dan 6 peserta asuransi konvensional berumur 40 tahun. Peluang peserta mendapat perlakuan tertentu diacak per periode.
24 peserta
25 tahun
Syariah
40 tahun
Konvensional
Syariah
Konvensional
Gambar 2 Rancangan percobaan B Pada percobaan B, 24 mahasiswa diacak dalam dua kelompok umur yaitu 12 peserta dengan umur 25 tahun dan 12 peserta dengan umur 40 tahun. Masingmasing peserta diberi kebebasan memilih sistem asuransi. Prosedur simulasi yang dilakukan sama dengan percobaan A satu periode dengan respon tambahan yaitu jumlah peserta yang memilih masing-masing sistem asuransi.
Model Analisis Rancangan yang digunakan dalam percobaan A adalah faktorial RAKL. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yijk = µ + a i + ß j +(aß)ij+ ?k + eijk dimana:
Yijk
= Respon untuk asuransi ke-i dengan umur-j dan periode ke-k
µ
= Rataan umum
ai
= Pengaruh sistem asuransi ke-i; i = 1,2
ßj
= Pengaruh umur ke-j; j = 1,2
?k
= Pengaruh periode ke-k; k = 1,2,...,5
(aß) ij = Pengaruh interaksi faktor umur dengan faktor sistem asuransi eijk
= Galat percobaan untuk asuransi ke-i dengan umur ke-j periode ke-k
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh sistem asuransi H0
:
α 1 = α2 = 0
(sistem asuransi tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )
H1 : paling sedikit ada satu I dimana α i ≠ 0 2. Pengaruh umur H1 : ß 1 = ß 2 = 0
(umur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )
H1 : paling sedikit ada satu j dimana ßj ≠ 0 3. Pengaruh interaksi sistem asuransi dengan umur H0 : (aß) 11 =…= (aß)22 = 0
(interaksi sistem asuransi dengan umur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (aß)ij ≠ 0 4. Pengaruh kelompok (ulangan/periode) H0 : ? 1 = …= ? 5 = 0
(Periode tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati )
H1 : paling sedikit ada satu k dimana ?k ≠ 0 Keempat hipotesis diatas diuji dengan menggunakan uji F, yaitu dengan menghitung rasio kuadrat tengah masing-masing sumber keragaman dengan kuadrat tengah galatnya. Langkah-langkah dalam analisis data dengan prosedur pembangkitkan data simulasi percobaan ekonomi sebagai berikut: a. Melakukan prosedur simulasi untuk sistem asuransi syariah •
Tiga belas orang peserta percobaan terdiri dari 1 orang sebagai perusahaan asuransi, 6 orang sebagai peserta dengan umur 25 tahun dan 6 orang sebagai peserta dengan umur 40 tahun menempati tempat duduknya. Masing-masing didalam ruangan kelas dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan peneliti.
•
Peneliti (yang membantu peneliti) menjelaskan instruksi percobaan kepada peserta, hal-hal yang kurang dimengerti harus ditanyakan langsung kepada peneliti.
•
Masing-masing peserta diberi modal sebanyak Rp 5000 (yang akan diproses dalam dua rekening; rekening tabungan dan tabarru’).
•
Proses asuransi dimulai, kepada peserta asuransi dipersilahkan untuk menyepakati premi yang ingin dan mampu dibayar pada perusahaan asuransi.
•
Peserta asuransi hidup sampai masa perjanjian berakhir dipersilahkan membayar premi kepada perusahaan asuransi sampai masa perjanjian berakhir, perusahaan asuransi memberikan bagi hasil 60% dari hasil pendapatannya berbentuk dana tahapan untuk biaya saat Anak masuk sekolah (SD,SMP,SMU,PT), dan Beasiswa di PT selama 4 tahun.
•
Peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian berhenti membayar premi.
•
Bagi peserta asuransi yang meninggal, perusahaan asuransi akan memberikan dana kematian, seluruh dana pada rekening tabungan Peserta serta Tahapan untuk biaya saat anak masuk sekolah (SD,SMP,SMU,PT sesuai kondisinya).
•
Setelah transaksi satu masa perjanjian selesai peserta diharuskan menunjukkan lembar keputusan kepada peneliti.
•
Masing-masing peserta asuransi menghitung penerimaan yang diperoleh pada periode ke-1.
•
Proses ini berlangsung selama 5 periode.
•
Peneliti akan menuliskan semua hasil yang diperoleh peserta asuransi.
b. Melakukan prosedur simulasi untuk sistem asuransi konvensional •
Tiga belas orang peserta percobaan terdiri dari 1 orang sebagai perusahaan asuransi, 6 sebagai peserta dengan umur 25 tahun dan 6 sebagai peserta dengan umur 40 tahun menempati tempat duduknya. Masing-masing didalam ruangan kelas dipersilahkan membaca dan memahami lembar instruksi percobaan yang diberikan peneliti.
•
Peneliti (yang membantu peneliti) menjelaskan instruksi percobaan kepada peserta, hal-hal yang kurang dimengerti harus ditanyakan langsung kepada peneliti.
•
Masing-masing peserta diberi modal sebanyak Rp 5000.
•
Proses asuransi dimulai, kepada peserta asuransi dipersilahkan untuk menetapkan
Uang
Asuransi
sehingga
perusahaan
asuransi
dapat
menghitung besarnya premi yang harus dibayar. •
Peserta asuransi hidup sampai masa perjanjian berakhir dipersilahkan membayar premi kepada perusahaan asuransi sampai masa perjanjian berakhir, perusahaan asuransi akan memberikan dana kelangsungan belajar secara bertahap.
•
Peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian berhenti membayar premi.
•
Bagi peserta asuransi yang meninggal dalam masa perjanjian, perusahaan asuransi akan memberikan Uang asuransi seb esar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan.
•
Setelah transaksi satu masa perjanjian selesai peserta diharuskan menunjukkan lembar keputusan kepada peneliti.
•
Masing-masing peserta asuransi menghitung penerimaan yang diperoleh pada periode ke-1.
•
Proses ini berlangsung selama 5 periode.
•
Peneliti akan menuliskan semua hasil yang diperoleh peserta asuransi.
Seluruh perhitungan asuransi dan pengacakan dilakukan dengan software Microsoft Excel, sedangkan hasil dari percobaan yang dilakukan diolah dengan software Minitab dan SAS.
HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Pelaku Percobaan Untuk memenuhi induced -value theory dalam penelitian ini digunakan beberapa alat kontrol yang disarankan oleh Friendman dan Sunder (1994) yaitu: 6. Memilih 24 orang mahasiswa Srata satu (S1) sebagai pelaku/peserta percobaan. Ke-24 mahasiswa ini mengikuti prosedur-prosedur percobaan dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti dalam lembar keputusan. Para peserta percobaan terlihat antusias ketika mengetahui keuntungan berupa uang tunai yang diberikan pada akhir periode, sehingga cenderung dapat memenuhi kondisi monotonicity dan dominance. 7. Menciptakan lingkungan percobaan yang sesederhana mungkin dan melakukan pemeriksaan pemahaman pelaku percobaan sebelum percobaan sebenarnya dilaksanakan untuk memperoleh kondisi salience. Peserta percobaan dibebaskan untuk bertanya langsung ke meja perusahaan agar memudahkan perhitungan karena masa perjanjian yag relatif lama (17 tahun). Sebelum percobaan sebenarnya juga dilakukan simulasi perhitungan dan ilustrasi-ilustrasi perhitungan dibagikan kepada masing-masing peserta. 8. Untuk memdapatkan dominance, digunakan istilah-istilah umum asuransi dan menghindari penggunaan istilah-istilah yang menjurus kepada sistem asuransi tertentu sehingga para peserta percobaan tidak mengetahui asuransi apa sebenarnya yang dicobakan. Dari evaluasi pertimbangan peserta asuransi dalam memberikan premi (Lampiran 2) ternyata semua peserta (100%) mempunyai keinginan untuk mendapatkan imbalan yang tinggi sehingga dapat dianggap induced-value theory terpenuhi. Pengacakan-pengacakan yang dilakukan adalah: •
Pengacakan peserta untuk memperoleh kombinasi perlakuan dilakukan per periode (Lampiran 6).
•
Pengacakan peran peserta diperoleh bahwa pada umur 25 tahun selama masa perjanjian tidak ada peserta yang meninggal, sedangkan pada umur 40 tahun
selama 17 tahun masa perjanjian terdapat 2 peserta yang meninggal yaitu peserta ke-3 pada tahun ke-3 dan peserta ke-5 pada tahun ke-14 masa perjanjian. •
Pengacakan inflasi diperoleh untuk tiap periode ialah 5.8%, 7%, 3.8%, 6.5% dan 6.1%.
•
Pengacakan investasi per tahun diperoleh berturut-turut 9%, 11%, 10%, 12%, 11%, 12%, 9%, 9%, 8%, 11%, 12%, 10%, 11%, 12%, 10%, 12%, 12%, 10%, 11%, 12%, 10%, 12%.
Percobaan A Premi Sebelum melakukan analisis ragam, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Hasil uji asumsi kenormalan, kehomogenan ragam dan keacakan galat terpenuhi untuk setiap respon (Lampiran 7). Rancangan percobaan dilakukan dengan nilai α =10%
Dari hasil yang digambarkan pada Tabel 4 terlihat bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur tidak berpengaruh nyata terhadap premi peserta dengan nilai-p=0.534 (nilai-p> α =0.1). Faktor asuransi tidak mempengaruhi secara nyata terhadap premi peserta dengan nilai-p=0.112 (nilai-p> α =0.1), sedangkan umur berpengaruh nyata terhadap besar premi yang diberikan peserta dengan nilaip=0.072 (nilai-p< α =0.1). Tabel 4 Hasil analisis ragam premi percobaan A Duncan
RSumber
db
JK
KT
F
P
Periode
4
121.9
30.5
30.5
0.965
Asuransi
1
646.4
646.4
2.93
0.112
Umur
1
856.4
856.4
3.9
0.072
0.41
0.534
Asuransi*Umur
1
90.3
90.3
Error
12
2643.1
220.3
Total
19
4361.1
Square 0.393
C.V. 5.517
Grouping Mean
N
PLAKUAN
A
275.617
10
40
B
262.508
10
25
Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa rata-rata peserta dengan umur 40 tahun memberikan premi yang lebih tinggi daripada peserta dengan umur 25 tahun.
Kecenderungan ini disebabkan pada umur 40 tahun risiko meninggal lebih besar sehingga peserta memberikan investasi dalam bentuk premi yang lebih besar. Profit Peserta Hasil analisis ragam pada Tabel 5 menunjukkan bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur memiliki pengaruh nyata terhadap profit peserta dengan nilai-p=0.091 (nilai-p< α =0.1). Tabel 5 Hasil analisis ragam profit peserta percobaan A Sumber
db
JK
KT
F
R-Square
P
Mean
5.547
A
3316.7
N 5
PLAKUAN KON40
A
3256.3
5
SYA40
Periode
4
4759709
1189927
41.5
0.000
Asuransi
1
31097
31097
1.08
0.318
Umur
1
1094044
1094044
38.15
0.000
B
2927.8
5
SYA25
Asuran si*Umur
1
96971
96971
3.38
0.091
C
2709.7
5
KON25
28676
Error
12
344109
Total
19
6325930
0.946
Duncan C.V. Grouping
Dari hasil uji Duncan dapat dilihat bahwa pada α =0.1 rata-rata profit peserta konvensional berumur 40 tahun tidak berbeda nyata dengan sistem syariah, tetapi berbeda nyata dengan peserta 25 tahun pada kedua sistem. Ratarata profit peserta syariah berumur 40 tahun berbeda nyata dengan peserta 25 tahun pada kedua sistem. Demikian juga rata-rata profit peserta syariah berumur 25 tahun berbeda secara nyata pada α =0.1 dengan peserta dengan umur yang sama pada sistem konvensional.
Rata-rata Profit Peserta (Rp) 3256.3
3500
2927.8
3000
3316.7
2709.7
2500 2000
Syariah
1500
Konvensional
1000 500 0 25th
40th Umur
Gambar 3 Profit peserta percobaan A.
Melalui grafik dapat dilihat lebih jelas adanya pengaruh interaksi antara asuransi dengan umur terhadap profit peserta karena terlihat bahwa pengaruh sistem asuransi tergantung dari umur peserta. R ata-rata profit peserta dengan umur 25 tahun lebih tinggi pada sistem syariah daripada konvensional. Sedangkan untuk peserta umur 40 tahun diperoleh rata-rata profit yang relatif sama. Hal ini disebabkan perbedaan pengertian uang pertanggungan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional yang dijadikan acuan persentase profit yang diterima peserta. Pada asuransi syariah uang pertanggungan berarti jumlah premi yang dibayar oleh peserta selama masa perjanjian (MTA=Manfaat Takaful Awal), sedangkan pada asuransi konvensional uang pertanggungan adalah nilai tertentu yang lebih kecil dari jumlah premi peserta selama masa perjanjian yang mengakibatkan perusahaan peserta asuransi syariah mendapatkan profit yang lebih besar daripada peserta asuransi konvensional.
Profit perusahaan Pada hasil analisis ragam Tabel 6 terlihat bahwa interaksi antara sistem asuransi dan umur juga memiliki pengaruh nyata terhadap profit perusahaan dengan nilai-p=0.043 (nilai-p< α =0.1). Tabel 6 Hasil analisis ragam profit perusahaan percobaan A RSumber
db
JK
KT
F
P
Duncan
Square
C.V.
Mean
N
PLAKUAN
Ulangan
4
3591109
897777
17.39
0.000
A
2350.9
5 KON25
Asuransi
1
2526539
2526539
48.93
0.000
B
1531.3
5
Umur
1
1741582
1741582
33.73
0.000
B
1410.7
5
SYA25
Asuransi*Umur
1
263007
263007
5.09
0.043
C
1049.8
5
SYA40
51640
Error
12
619683
Total
19
8741919
0.929 14.33
Grouping
KON40
Hasil uji Duncan memperlihatkan bahwa rata-rata profit perusahaan sistem konvensional dengan peserta 25 tahun berbeda secara nyata pada α =0.1 dengan peserta 40 tahun, juga dari perusahaan sistem syariah dengan peserta 25 tahun dan 40 tahun. Rata-rata profit perusahaan asuransi konvensional dengan peserta 40 tahun tidak berbeda nyata pada α =0.1 dengan rata-rata profit perusahaan syariah
dengan peserta 25 tahun, tetapi berbeda secara nyata pada α =0.1 dengan sistem syariah dengan peserta 40 tahun juga. Sementara rata-rata profit perusahaan syariah dengan peserta 25 tahun terlihat berbeda secara nyata pada α =0.1 dengan rata-rata profit perusahaan pada sistem yang sama dengan peserta 40 tahun.
Rata-rata Profit Perusahaan (Rp) 2350.9
2500 2000
1531.3
1410.7
1500
Syariah
1049.8
Konvensional
1000 500 0 25th
40th Umur
Gambar 3 Profit perusahaan percobaan A Dari grafik terlihat bahwa profit rata-rata perusahaan asuransi dari peserta umur 25 tahun jauh lebih tinggi pada sistem konvensional daripada syariah. Demikian pula halnya dari peserta dengan umur 40 tahun lebih tingg i profit perusahaan pada sistem konven sional daripada syariah namun tidak sejauh perbedaan pada peserta umur 25 tahun. Rata-rata profit perusahaan pada sistem konvensional terlihat jauh lebih tinggi dibandingkan pada sistem syariah. Hal ini disebabkan sumber dana yang diinvestasikan diperoleh dari premi yang dibayar oleh peserta. Dana tahapan per masa masuk sekolah yang diberikan perusahaan pada peserta asuransi sistem syariah merupakan persentase dari jumlah premi yang dibayar oleh peserta, sedangkan perusahaan asuransi konvensional dari uang pertan ggungan yang lebih kecil dari jumlah premi peserta selama masa perjanjian yang mengakibatkan perusahaan asuransi konvensional mendapatkan dana untuk investasi yang lebih besar daripada sistem syariah. Pada umur 25 tahun profit perusahaan konvensional jauh lebih tinggi dibandingkan pada umur 40 tahun. Hal ini disebabkan dalam percobaan ini tidak ada peserta yang meninggal dari peserta umur 25 tahun sehingga perusahaan sebagai pemilik dana memperoleh keuntungan yang besar (dana hangus bagi
peserta). Sedangkan pada umur 40 tahun ada peserta yang meninggal sehingga perusahaan harus membayar dana kematian yang mengakibatkan profit perusahaan berkurang dibandingkan pada peserta umur 25 tahun.
Percobaan B Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi kenormalan data. Hasil uji asumsi kenormalan terpenuhi untuk setiap respon (Lampiran 10). Percobaan dilakukan dengan nilai α =10% Hasil dari uji Eksak Fisher diperoleh nilai-p = 0.00458. Nilai-p< α = 0.1 memperlihatkan bahwa kelompok umur berbeda nyata dengan sistem bermakna adanya hubungan antara umur dengan sistem asuransi yang dipilih peserta. Tabel 7 Data Frekuensi percobaan B ‚konven
‚syariah ‚
Total
ƒƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆ Frequency
‚
0 ‚
12 ‚
Expected
25
‚
3.5 ‚
8.5 ‚
Percent
‚
0.00 ‚
50.00 ‚
Row Pct
‚
0.00 ‚ 100.00 ‚
‚
0.00 ‚
Col Pct
12
50.00
70.59 ‚
ƒƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆ ‚
7 ‚
5 ‚
Expected
Frequency
40
‚
3.5 ‚
8.5 ‚
Percent
‚
29.17 ‚
20.83 ‚
Row Pct
‚
58.33 ‚
41.67 ‚
‚ 100.00 ‚
29.41 ‚
Col Pct
12
50.00
ƒƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆƒƒƒƒƒƒƒƒˆ Total
7
17
24
29.17
70.83
100.00
Dari grafik (Gambar 4) tampak bahwa pada umur 25 tahun semua peserta cenderung memilih asuransi syariah sedangkan pada umur 40 tahun sebagian besar peserta juga memilih asuransi syariah. [
Pilihan sistem peserta 25 tahun
Pilihan sistem peserta 40 tahun
0% syariah
42% Syariah
konvensional 58%
Konvensional
100%
Gambar 4 Persentase pilihan peserta percobaan B. Pada percobaan ini peserta umur 25 tahun tidak ada yang memilih sistem konvensional sehingga diperoleh tiga kelompok data yaitu sistem syariah dengan peserta umur 25 tahun, sistem syariah dengan peserta umur 40 tahun dan sistem konvensional dengan peserta umur 40 tahun. Oleh karena itu sistem asuransi yang dibandingkan hanya pada peserta dengan umur 40 tahun. Two -Sample T-Test dilakukan untuk melihat perbandingan nilai tengah dari kedua kelompok data (sistem syariah umur 40 tahun dan sistem konvensional umur 40 tahun).
Premi Dari Tabel 8 terlihat bahwa pada umur 40 tahun rat a-rata premi yang diberikan peserta asuransi syariah relatif sama dengan premi peserta asuransi konvensional pada α = 0.1 dengan nilai-p=0.574 (nilai-p> α =0.1). Tabel 8 Two-Sample T-Test untuk p remi percobaan B Syariah 40 vs Ko nvensional 40 N
Mean
P-Value
Premi Syariah
5
288.60
0.574
Premi Konvensional
7
287.04
Hasil ini mendukung hasil dari percobaan A yang menunjukkan bahwa sistem asuransi tidak mempengaruhi pemberian premi peserta.
Profit Peserta Dengan α = 0.1 rata-rata profit peserta umur 40 tahun berbeda secara nyata antara peserta asuransi syariah dengan asuransi konvensional dimana nilaip=0.004 (nilai-p< α =0.1). Nilai mean (rataan) memperlihatkan bahwa peserta asuransi konvensional mendapatkan rata-rata profit yang lebih tinggi dari peserta asuransi syariah. Tabel 9 Two-Sample T-Test untuk profit peserta pecobaan B Syariah 40 vs Konvensional 40 N
Mean
P-Value
ProfitPesertaSyariah
5
2650.8
0.004
ProfitPesertaKonvensional
7
2744.1
Hasil ini terlihat kontradiksi dengan hasil yang diperoleh pada percobaan A, hal ini disebabkan pada percobaan kedua ini tidak disimulasikan peran peserta meninggal dalam masa perjanjian karena hanya dilakukan satu periode maka diasumsikan semua peserta mendapat peran yang sama yaitu hidup sampai masa perjanjian berakhir.
Profit Perusahaan Rata-rata profit yang diperoleh perusahaan dari peserta umur 40 tahun terlihat pada Tabel 10 berbeda secara nyata pada α = 0.1 antara asuransi syariah dan konvensional dengan nilai-p=0.000 (nilai-p< α =0.1). Terlihat bahwa perusahaan asuransi konvensional mendapatkan rata-rata profit yang lebih tinggi dari perusahaan asuransi syariah. Hal yang sama terjadi pada percobaan A. Tabel 10 Two-Sample T-Test untuk profit perusahaan percobaan B Syariah 40 vs Konvensional 40 N
Mean
P-Value
ProfitPerusahaanSyariah
5
2162.6
0,000
ProfitPerusahaanKonvensional
7
2934.4
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Percobaan untuk membandingkan dua sistem asuransi ini dapat dijadikan alternatif untuk mendapatkan data asalkan mampu menciptakan kontrol lingkungan. Kontrol lingkungan terlihat dari evaluasi pelaku percobaan yang dapat dipengaruhi untuk menginginkan imbalan yang tinggi sehingga kontrol lingkungan yang merupakan prinsip dasar dalam suatu percobaan dipenuhi. Rata-rata profit peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada sistem syariah daripada konvensional. Sedangkan pada umur 40 tahun diperoleh rata-rata profit peserta yang relatif sama pada kedua sistem. Hal ini disebabkan pada asuransi syariah uang pertanggungan adalah jumlah premi (MTA=Manfaat Takaful Awal), sedangkan pada asuransi konvensional uang pertanggungan adalah nilai tertentu yang leb ih kecil dari jumlah premi yang mengakibatkan peserta asuransi syariah mendapatkan profit yang leb ih besar daripada peserta asuransi konvensional. Rata-rata profit perusahaan asuransi dari peserta umur 25 tahun lebih tinggi pada asuransi konvensional daripada syariah. Demikian pula dari peserta umur 40 tahun. Hal ini juga terkait dengan perbedaan pengertian dari uang pertanggungan pada kedua sistem. Sumber dana yang diinvestasikan diperoleh dari premi yang dibayar oleh peserta. Dana tahapan yang diberikan perusahaan pada peserta asuransi sistem syariah merupakan persentase dari jumlah premi, sedangkan perusahaan asuransi konvensional dari uang pertan ggungan yang lebih kecil dari jumlah premi yang mengakibatkan perusahaan asuransi konvensional mendapatkan dana untuk investasi yang lebih besar daripada sistem syariah. Apabila terdapat kebebasan memilih sistem asuransi, tanpa tahu nama sistem yang dipilih, baik peserta dengan umur 25 tahun dan 40 tahun cenderung memilih sistem asuransi syariah. Kenyataan ini disebabkan peserta lebih menyukai keuntungan dan keadilan yang ditawarkan sistem asuransi syariah apabila ada musibah yaitu kenyataan adanya dana derma bersama (tabarru ). Perbedaan mendasar antara asuransi sistem syariah dan konvensional terletak pada akad asuransi. Pada asuransi syariah terdiri atas akad tabarru (derma)
dan akad mudharabah (bagi hasil dari investasi). Pemisahan dana tersebut menjadikan sistem asuransi ini tidak mengenal dana hangus. Dana tabarru dan sistem bagi hasil membuat perbandingan profit p eserta dan profit perusahaan pada asuransi syariah seimbang. Sedangkan asuransi konvensional menggunakan akad jual beli. Ini berarti, perusahaan berkewajiban memberi sejumlah manfaat asuransi sesuai perjanjian. Namun apabila tidak terjadi musibah, semua dana selain manfaat asuransi menjadi milik perusahaan. Tidak adanya pemisahan dana ini berakibat pada terjadinya dana hangus. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada sistem syariah, peserta lebih diuntungkan karena pembagian nisbah dana yang diinvestasikan lebih besar untuk peserta daripada untuk perusahaan, adanya dana tabarru dan dana beasiswa merupakan persentase premi. Sedangkan pada sistem konvensional, perusahaan yang lebih diuntungkan karena seluruh selisih dari investasi dan manfaat asuransi menjadi milik perusahaan. Saran Dengan adanya penelitian ini disarankan pihak asuransi syariah untuk lebih mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa sistem syariah lebih menguntungkan dan adil bagi nasabah karena risiko yang ada pada investasi asuransi dibagi bersama antara nasabah dan perusahaan asuransi yang mengakibatkan keuntungan dibagi secara adil antara pihak nasabah dengan pihak perusahaan asuransi dan kerugian tidak hanya ditanggung oleh satu pihak saja. Untuk peneliti yang melihat percobaan ekonomi ini bisa dijadikan laboratorium untuk mendapatkan data sebaiknya melakukan simulasi sebelum percobaan yang sebenarnya dilakukan agar kesempurnaan percobaan dapat diperoleh. Pada percobaan dengan kebebasan memilih jenis asuransi disarankan untuk melakukan lebih dari satu periode agar memperoleh data yang lebih valid . Semakin banyak peserta percobaan dalam satu perlakuan semakin dapat dipenuhi nilai keuntungan perusahaan asuransi apabila peserta meninggal. Karena itu apabila memiliki dana yang mencukupi d isarankan menggunakan lebih banyak peserta percobaan per perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA Amrin A. 2006. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Aunuddin. 2005. Statistika; Rancangan dan An alisis Data. IPB Press, Bogor Davis DD, Holt CA. 1993. Experimental Economics. Princeton University Press, New Jersey. Divisi Pengembangan dan Pelatihan. 2003. Modul Pengetahuan Dasar Takaful. Asuransi Takaful Indonesia, Jakarta. Friedman D, Sunder S. 1994. Experimental Methods, A Primer for Economis. Cambridge University Press, Melbourne. Hey JD. 1991. Experiments in Economics. Cambridge, Blackwell. Juanda B. 1997. Percobaan Ekonomi Eksperimental dan Ekspektasi Rasional. Buletin Ekonomi vol 1, No 1, FE UKI. Juanda B. 2000. Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji Pengaruh Informasi serta Jumlah Penjual dan Pembeli dalam Transaksi Pasar. Jurnal Ekonomi vol 7, FE Universitas Borobudur. Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor. Muslehuddin M. 1999. Menggugat Asuransi Modern . PT Lentera Bashtama, Jakarta. Salma,
2004. Perbandingan kinerja Asuransi Pendidikan Syariah dan Konvensional [skripsi]. Jurusan statistika, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sembiring S. 2006. Himpunan Undang-Undang Lengkap tentang Asuransi Jaminan Sosial. Nuansa Aulia, Bandung. Sula MS. 2004. Asuransi Syariah (life and general) Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta; Gema Insani. Tatiana Y. 1999. Study Simulasi Percobaan Ekonomi untuk Mengkaji pengaruh Bid withdrawal dalam Pelelangan [tesis]. Bogor: Jurusan statistika, Institut Pertanian Bogor.
L AMP I RAN
Lampiran 1 Instruksi percobaan INSTRUKSI PERCOBAAN Pagi ini kita akan melakukan percobaan ekonomi dengan mensimulasikan sistem asuransi. Anda akan menjadi nasabah asuransi, sedangkan peserta yang telah ditentukan berada di meja depan ini sebagai perusahaan asuransinya. Selain penjelasan dan simulasi yang diberikan, sebagian ilustrasi dengan berbagai kemungkinan kasus telah dibagikan kepada anda. Anda akan diberi waktu untuk mempelajarinya. Peneliti akan melakukan beberapa pengacakan dalam menentukan peran masing-masing peserta yaitu umur peserta, jenis asuransi, peserta hidup sampai masa perjanjian berakhir atau meninggal dalam masa perjanjian (bagi yang meninggal, akan diacak lagi untuk menentukan tahun meninggalnya), tingkat investasi dan inflasi,. Percobaan ini akan dilakukan sebanyak 5 periode. Peran umur dan jenis asuransi anda akan diacak pada awal periode, sedangkan pengacakan peran-peran lainnya akan diberitahukan setelah satu periode berakhir. Di meja anda telah ada ”Lembar Keputusan Peserta ” untuk menghitung besar pendapatan yang akan anda peroleh sekaligus mencatat keputusan anda. Keputusan anda akan menentukan jumlah pendapatan yang akan anda peroleh pada akhir percobaan. Isilah lembar keputusan anda. Untuk memudahkan peserta dalam perhitungan, dipersilahkan mendapatkan informasi pada meja perusahaan. Anda dilarang berdiskusi dengan sesama peserta. Apabila ada yang tidak dimengerti, silakan bertanya pada peneliti. 24 peserta dibagi atas 2 kelompok yaitu 12 peserta pada umur 25 tahun dan 12 peserta pada umur 40 tahun. Setelah mengetahui peran anda, silahkan menduduki kursi masing -masing dan membaca intruksi khusus. Ingat, peran anda mungkin berubah tiap periodenya . Perhatikan peran anda masing-masing setiap periode. INSTRUKSI KHUSUS ASURANSI ’SABANG’ Peserta diberi modal Rp 5000,- sebagai kumulatif premi (dalam 17 tahun). Premi akan dipisahkan antara rekening tabungan dan rekening khusus (kas). Perhitungannya sebagai berikut: • UA=up=mt = Premi x MP • Pembagian : 60% untuk peserta, 40% untuk perusahaan Biaya pengelolaan (BP) = (35 %) x Premi 1. MP = Masa Perjanjian = 18 tahun – usia anak Usia anak = 1 tahun (usia ulang tahun yang akan datang) 2. Premi = Premi tahunan 3. Kas = (5.75%) x Premi (untuk umur 25 tahun) Kas = (19%) x Premi (untuk umur 40 tahun) 4. Jumlah Tabungan (JT) Besar tabungan tahun I = Premi – kas- Biaya Pengelolaan Besar tabungan tahun selanjutnya = Premi – kas Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JT akan dikurangi dengan dana pendidikan.
5. Jumlah Hasil Invest (JHI) ROI : Return of investment (tingkat investasi) Besar pembagian tahun I = JT x ROI x 0.6 Besar pembagian tahun selanjutnya = (JT x ROI x 0.6) + (JHItahun sebelumnya x ROI x 0.6) Pada tahun dimana peserta menerima Dana Pendidikan JHI akan dikurangi dengan dana pendidikan. 6. Dana Kematian (DK) = UA – Jumlah Premi 7. Nilai Tunai = JT +JHI 8. Santunan ahli waris = DK + NT 9. Saldo Rekening tabungan (SRT) = NT pada akhir masa perjanjian yang menjadi saldo awal tahun pada saat anak di Perguruan Tinggi. Bagi peserta yang hidup sampai masa perjanjian berakhir akan memperoleh dana pendidikan sebesar : 10%UA pada tahun ke-5, 15%UA pada tahun ke-11, 20%UA tahun ke 14, 40% tahun ke-17, 25%SRT tahun ke-18, 35%SRT tahun ke-19, 50%SRT tahun ke-20 dan 100%SRT tahun ke-21. Bagi peserta yang meninggal dunia, berhenti membayar premi dan bagi anak akan memperoleh: santunan ahli waris dan dana pendidikan yang sama seperti peserta yang hidup sampai masa perjanjian berakhir. Simulasi seperti diatas akan kita lakukan sampai 5 kali periode, perhatikan untung dan rugi yang anda peroleh tiap periodenya.
INSTRUKSI KHUSUS ASURANSI ’MERAUKE’ Peserta diberi modal Rp 5000,- sebagai kumulatif premi (dalam 17 tahun). Perhitungan sebagai berikut : • 12 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 10% Uang Asuransi • 6 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 20% Uang Asuransi • 3 tahun sebelum berakhirnya pembayaran premi sebesar 30% Uang Asuransi • saat berakhirnya pembayar an premi sebesar 50% Uang Asuransi • selanjutnya setiap bulan selama 5 tahun sebesar 1/60 x Uang Asuransi. Apabila peserta meninggal dunia dalam masa pembayaran premi, polis menjadi bebas premi (pembayaran premi berakhir), Uang Asuransi dibayar sebesar 100% dan dana belajar tetap dibayarkan. Dengan ketentuan : • Premi (5 tahun pertama) = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi x nilai baku Nilai baku = 1.05 • Premi tahun berikutnya = (Uang Asuransi/1000) x tarif premi Tarif premi telah ditetapkan pada tabel Premi Tahunan (78.56 untuk umur 25 ; 86.16 untuk umur 40). Simulasi seperti diatas akan kita lakukan sampai 5 kali periode, perhatikan untung dan rugi yang anda peroleh tiap periodenya.
Lampiran 2 Lembar keputusan asuransi syariah Lembar Keputusan Asuransi ‘Sabang’ Nomor Peserta : Umur : Tarif kas; Umur 25 th : 5.75% Premi per tahun Umur 40 th : 19% Premi per tahun No Keterangan 1 Premi
Nilai
2
Jumlah premi=Uang Pertanggungan(UP)=(1) x 17
3
Sisa= 5000-(2)
4*
PV sisa=nilai sisa/(1+inflasi per tahun)
5
Tarif Kas
6*
Total PV Dana Pendidikan dan beasiswa ; 60%
7*
Keuntungan PV perusahaan asuransi; 40 % = [(5) / 0,6] x 0,4
8
Peran
tahun
=(3)/(1+inflasi) 17
Total yang diperoleh peserta hidup = (4) + (5) *
9
Total yang diperoleh peserta men inggal *ditanyakan pada meja perusahaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Pernahkah anda sebelumnya mengetahui tentang percobaan ekonomi? ; bila pernah, apakah anda pernah mengikutinya (sebutkan kasusnya) ? 2. Apa motivasi anda dalam melakukan transaksi dalam percobaan ini?
3. Apa yang mendasari keputusan anda dalam memberikan premi?
Mengapa pada akhirnya anda memilih asuransi ini? (untuk percobaan kedua)
Saran :
Lampiran 3 Lembar keputusan asuransi konvensional Lembar Keputusan Asuransi ‘Merauke’ Nomor Peserta Umur Tarif premi; umur 25 th umur 40 th
: : : 78,56 : 86,16
No Keterangan 1 Uang Pertanggungan (UP)
Nilai
2
Premi 5 tahun pertama = [(1)/1000]x tarif premi x 1,05
3
Premi 12 tahun selanjutnya = [(1)/1000 ]x tarif premi
4
Total premi = [(2)x 5]+ [(3) x 12]
5
Sisa= 5000-(2)
6*
PV sisa=nilai sisa/(1+inflasi per tahun)
7*
Total PV Dana Pendidikan dan beasiswa
8
Peran
9*
Total yang diperoleh peserta hidup = (6) + (7)
tahun
=(3)/(1+inflasi) 17
Total yang diperoleh peserta meninggal *ditanyakan pada meja perusahaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Pernahkah anda sebelumnya mengetahui tentang percobaan ekonomi? ; bila pernah, apakah anda pernah mengikutinya (sebutkan kasusnya) ? 2. Apa motivasi anda dalam melakukan transaksi dalam percobaan ini?
3. Apa yang mendasari keputusan anda dalam memberikan premi?
Mengapa pada akhirnya anda memilih asuransi ini? (untuk percobaan kedua)
Saran :
Lampiran 4 Lembar perhitungan asuransi syariah th
jml premi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
th 18 19 20 21
ket.premi bebas bebas bebas bebas
biaya pengelolaan
jml KAS
jml tabungan
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
jml hasil INVEST
nilai tunai
masuk ...
saldo awal tahun ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... jumlah hasil saldo akhir invest tahun ... ... ... ... ... ... ... ...
BAGI PESERTA HIDUP SAMPAI AKHIR PERJANJIAN : ... ... total : ... BAGI PESERTA MENINGGAL DALAM MASA PERJANJIAN : total : …
Sisa Modal:
Dana kematian
Dana Pendidikan %MTA
nominal inflasi
SD
10%
...
...
SLTP
15%
...
...
SMA
20%
...
...
PT
40%
... beasiswa di ket.di PT %SRT PT tahun ke-1 25% ... tahun ke-2 35% ... tahun ke-3 50% ... tahun ke-4 100% ... Total(peserta): ...
...
... ... ... ... ...
(ahli waris)
Peserta meninggal Manfaat ASURANSI
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Total(AW) inflasi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Lampiran 5. Lembar perhitungan asuransi konvensional tahun 1 2 3 4
UP (1)
Premi (2) [(1)/1000]xtarif premix1.05
5
Inflasi tahapan SD (10% x (1)) SLTP (20% x (1)) SMU (30% x (1)) PT (50% x (1)) beasiswa thn ke -1 di PT (1/60 x (1) x 12)
Dana kematian (TOTAL +(!))
nilai TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5
[(1)/1000]xtarif premi beasiswa thn ke -2 di PT (1/60 x (1) x 12) beasiswa thn ke -3 di PT (1/60 x (1) x 12) beasiswa thn ke -4 di PT (1/60 x (1) x 12) beasiswa thn ke -5 di PT (1/60 x (1) x 12) TOTAL
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TH 6 TH 7 TH 8 TH 9 TH 10 TH 11 TH 12 TH 13 TH 14 TH 15 TH 16 TH 17
Jumlah: BAGI PESERTA HIDUP SAMPAI AKHIR PERJANJIAN : Sisa Modal:
total : BAGI PESERTA MENINGGAL DALAM MASA PERJANJIAN : total :
Inflasi
Lampiran 6 Data percobaan A Data premi peserta Periode
1
A1U1 2 9 11 19 20 21
289 260 200 280 290 293 268.7 290 294 294 225 280 250 272.2 250 225 285 210 240 270 246.7 294 200 290 293 290 270 272.8 294 290 294 289 290 290 291.2
rataan
2
1 6 7 12 13 23
rataan
3
1 11 12 17 22 23
rataan
4
5 10 13 15 19 21
rataan
5
8 9 13 14 18 23
rataan
Keterangan:
Peserta / Kombinasi Perlakuan A1U2 A2U1 4 294 1 263.06 5 294 8 271.06 6 290 10 239.12 13 250 12 251.12 15 294 14 290.94 16 250 17 247.12 278.7 260.4 2 288 4 271.06 3 290 15 271.06 8 294 18 211.24 11 225 19 263.06 17 290 22 199.29 21 289 24 191.29 279.3 234.5 2 294 4 275 5 294 6 288.53 7 294 8 284.59 13 290 14 285 15 280 19 279 20 294 21 223.18 291 272.55 2 293 1 263.06 11 285 4 269.82 17 294 8 286.18 18 250 16 204.06 20 294 23 215.24 22 220 24 247.12 272.7 247.58 2 293 4 255.12 5 294 7 267.76 6 294 10 279 11 260 15 287 12 210 16 194.59 20 294 19 267.82 274.2 258.55
A1U1=Syariah25 A1U2=Syariah40
Perlakuan
1 2 3 4 5
A1U1
268.7 272.2 246.7 272.8 291.2
A1U2
278.7 279.3 291.0 272.7 274.2
5 9 10 14 16 20 3 9 10 16 18 24 3 6 7 9 12 14 1 3 17 21 22 24
A2U1=Konvensional25 A2U2=Konvensional40
Data rata-rata premi peserta Ulangan
3 7 18 22 23 24
A2U1
260.4 234.5 272.5 247.6 258.5
A2U2
255.7 279.2 271.9 290.3 263.2
A2U2 292.88 292.88 292.88 192.35 218.59 244.82 255.74 288.53 288.53 218.59 292.88 292.88 293.76 279.2 294.12 292.65 249.18 262.29 262.29 271 271.92 294.12 288.53 293.65 292.65 284.12 288.53 290.26 253.53 294.12 288.53 279.76 183.59 279.76 263.22
Data profit peserta
Periode
1
2 9 11 19 20 21
rataan
2
1 6 7 12 13 23
rataan
3
1 11 12 17 22 23
rataan
4
5 10 13 15 19 21
rataan
5
rataan
8 9 13 14 18 23
A1U1 3122 2808 2160 3024 3132 3165 2901.8 2640 2676 2676 2048 2549 2276 2477.5 3631 3268 4139 3050 3486 3921 3582.5 2872 1954 2833 2862 2833 2638 2665.33 3041 3000 3041 2989 3000 3000 3011.83
Peserta / Kombinasi Perlakuan A1U2 A2U1 4 3512 1 2758 5 6053 8 2842 6 2664 10 2507 13 2296 12 2633 15 2700 14 3051 16 2296 17 2591 3253.5 2730.3 2 2962 4 2382 3 2263 15 2382 8 2295 18 1856 11 4324 19 2312 17 2263 22 1751 21 2256 24 1681 2727.17 2060.7 2 3581 4 3912 5 3581 6 3742 7 3581 8 4048 13 6763 14 4053 15 4323 19 3968 20 3581 21 3175 4235 3816.3 2 5792 1 2487 11 3118 4 2551 17 2454 8 2705 18 2087 16 1929 20 2454 23 2035 22 1836 24 2336 2956.83 2340.5 2 2591 4 2558 5 5947 7 2685 6 3382 10 2798 11 2292 15 2878 12 1851 16 1998 20 2591 19 2686 3109 2600.5
A2U2 2800 2800 2800 3696 2090 3612 2966.3 5 5005 9 4257 10 1751 14 2347 16 2347 20 2354 3010.2 3 3814 9 5786 10 3231 16 6084 18 3402 24 3515 4305.3 3 2535 6 2487 7 2531 9 3912 12 2449 14 5219 3188.8 1 2318 3 4157 17 2638 21 2558 22 1679 24 5327 3112.8 3 7 18 22 23 24
Data rata-rata profit peserta Ulangan
1 2 3 4 5
A1U1 2901.8 2477.5 3582.5 2665.333 3011.833
Perlakuan A1U2 A2U1 3253.5 2730.333 2727.167 2060.667 4235 3816.333 2956.833 2340.5 3109 2600.5
A2U2 2966.333 3010.167 4305.333 3188.833 3112.833
Data profit perusahaan
Periode
1
2 9 11 19 20 21
rataan
2
1 6 7 12 13 23
rataan
3
1 11 12 17 22 23
rataan
4
5 10 13 15 19 21
rataan
5
rataan
8 9 13 14 18 23
A1U1 1492 1343 1033 1446 1498 1513 1387.5 1168 1185 1185 907 1128 1007 1096.667 1965 1768 2240 1650 1884 2122 1938.167 1313 893 1295 1309 1295 1206 1218.5 1426 1407 1426 1402 1407 1407 1412.5
Peserta / Kombinasi Perlakuan A1U2 A2U1 4 476 1 2361 5 -2801 8 2433 6 2173 10 2147 13 1874 12 2254 15 2203 14 2612 16 1874 17 2218 966.5 2337.5 2 351 4 1898 3 1696 15 1898 8 1719 18 1480 11 -1781 19 1843 17 1696 22 1396 21 1690 24 1340 895.1667 1642.5 2 3353 4 3757 5 3353 6 3592 7 3353 8 3887 13 -3777 14 3893 15 726 19 3811 20 3353 21 3049 1726.833 3664.833 2 -2505 1 2043 11 391 4 2095 17 1906 8 2222 18 1621 16 1584 20 1906 23 1671 22 1426 24 1919 790.8333 1922.333 2 2070 4 2152 5 -2674 7 2258 6 443 10 2353 11 1831 15 2420 12 1479 16 1681 20 2070 19 2259 869.8333 2187.167
Data rata-rata profit perusahaan Ulangan
1 2 3 4 5
A1U1 1387.5 1096.667 1938.167 1218.5 1412.5
Perlakuan A1U2 A2U1 966.5 2337.5 895.1667 1642.5 1726.833 3664.833 790.8333 1922.333 869.8333 2187.167
A2U2 1615.333 1163 2254.5 1370.667 1253.167
3 7 18 22 23 24 5 9 10 14 16 20 3 9 10 16 18 24 3 6 7 9 12 14 1 3 17 21 22 24
A2U2 2994 2994 2994 -1764 2234 240 1615.333 -2063 283 1743 2336 2336 2343 1163 4575 438 3876 -3658 4080 4216 2254.5 2601 2551 2597 249 2513 -2287 1370.667 2435 271 2771 2687 1764 -2409 1253.167
Lampiran 7 Pengujian asumsi analisis ragam percobaan A 1. Uji Kenormalan Normal Probability Plot
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 -20
-10
0
10
20
Premi per tahun Average: -0.0000000 StDev: 11.7945 N: 20
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.232 P-Value: 0.772
Normal Probability Plot
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 -300
-200
-100
0
100
200
Profit peserta Average: 0.0000000 StDev: 134.577 N: 20
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.296 P-Value: 0.560
Normal Probability Plot
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 -300
-200
-100
0
100
200
300
400
500
Profit Perusahaan Average: -0.0000000 StDev: 180.596 N: 20
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.422 P-Value: 0.291
2. Uji Kehomogenan Ragam Test for Equal Variances for Premi per tahun 90% Confidence Intervals for Sigmas
Factor Levels
Konvensional
25
Bartlett's Test Test Statistic: 1.614 P-Value Konvensional
40
Syariah
25
: 0.656
Levene's Test Test Statistic: 0.342 P-Value
Syariah
0
10
20
30
40
50
: 0.795
40
60
Test for Equal Variances for Profit Peserta 90% Confidence Intervals for Sigmas
Factor Levels
Konvensional
25
Bartlett's Test Test Statistic: 3.750 P-Value Konvensional
40
Syariah
25
: 0.290
Levene's Test Test Statistic: 0.759 P-Value
Syariah
0
100
200
300
400
500
: 0.533
40
600
Test for Equal Variances for Profit Perusahaan 90% Confidence Intervals for Sigmas
Factor Levels Konvensional
25
Bartlett's Test Test Statistic: 5.048 P-Value Konvensional
40
Syariah
25
: 0.168
Levene's Test Test Statistic: 0.725 P-Value
Syariah
0
500
1000
40
: 0.552
3. Uji Kebebasan Galat Residuals Versus the Order of the Data (response is Premi per tahun)
Standardized Residual
2
1
0
-1
-2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Observation Order
Residuals Versus the Order of the Data (response is Profit peserta)
Standardized Residual
1
0
-1
-2 2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Observation Order
Residuals Versus the Order of the Data (response is Profit Perusahaan)
Standardized Residual
3
2
1
0
-1
-2 2
4
6
8
10
12
Observation Order
14
16
18
20
Lampiran 8 Plot interaksi percobaan A Interaction Plot - Data Means for Premi peserta Asuransi 280
Konvensional Syariah
Mean
270
260
25
40
Umur
Interaction Plot - Data Means for Profit peserta Asuransi Konvensional
3300
Syariah
3200
Mean
3100 3000 2900 2800 2700 25
40
Umur
Interaction Plot - Data Means for Profit Perusahaan Asuransi 2400
Konvensional Syariah
2200
Mean
2000 1800 1600 1400 1200 1000 25
40
Umur
Lampiran 9 Data peserta percobaan B
25 tahun
40 tahun
No
peserta
1 2 3 4
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
6 9 11 13 15 16 20 21 5 17 18
292 280 285 290 290 293 288 293 285 290 294
3154 3024 3078 3132 3132 3165 3111 3165 2618 2664 2700
1504 1446 1472 1498 1498 1513 1487 1513 2136 2173 2203
4 5
19 22
294 280
2700 2572
2203 2098
Premi 294 294 285 288
Syariah No Profit Profit Peserta Prsh 3176 1518 3176 1518 3078 1472 3111 1487
Peserta
Konvensional Profit Profit Premi Peserta Prsh
tidak ada pemilih
1 2 3
7 8 10
291.1 291.1 285
2783 2783 2725
2976 2976 2914
4 5 6 7
12 14 23 24
285.5 282.9 285.1 288.5
2729 2705 2726 2758
2918 2892 2915 2950
Lampiran 10 Pengujian asumsi percobaan B Premi Syariah40
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 280
282
284
286
288
290
292
294
PreS40 Average: 288.6 StDev: 6.06630 N: 5
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.305 P-Value: 0.408
Profit Peserta Syariah40
.999 .99 .95
Probability
.80 .50 .20 .05 .01 .001 2600
2650
2700
PPesS40 Average: 2650.8 StDev: 55.4545 N: 5
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.307 P-Value: 0.402
Profit Perusahaan Syariah 40
.999 .99
Probabi li ty
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 2100
2150
2200
PPrsS40 Average: 2162.6 StDev: 45.4236 N: 5
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.304 P-Value: 0.410
Premi Konvensional 40
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001
283
284
285
286
287
288
289
290
291
PreK40 Average: 287.042 StDev: 3.22989 N: 7
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.429 P-Value: 0.215
Profit peserta Konvensional 40 .999 .99
Probabil i ty
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001 2705
2715
2725
2735
2745
2755
2765
2775
2785
PPesK40 Average: 2744.14
Anderson-Darling Normality Test
StDev: 30.7378 N: 7
A-Squared: 0.432 P-Value: 0.210
Profit perusahaan konvensional 40
.999 .99
Probability
.95 .80 .50 .20 .05 .01 .001
2900
2920
2940
2960
2980
PPrsK40 Average: 2934.43 StDev: 33.0750 N: 7
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.434 P-Value: 0.208