KONTRAK DALAM ASURANSI KESEHATAN (STUDI KOMPARATIF ANTARA SISTEM ASURANSI KONVENSIONAL DAN SISTEM ASURANSI SYARI’AH)
SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: MUHAMMAD ZAINURI FATAKH NIM: 05360001 PEMBIMBING 1. Budi Ruhiatudin, SH. M.Hum. 2. Abdul Mujib, SAg., M.Ag.
PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA 2010
i
ABSTRAKSI Pada zaman sekarang ini manusia sulit untuk memprekdiksi apa yang akan dihadapi dimasa yang akan datang, apalagi kehidupan manusia penuh dengan persaingan, penuh dengan resiko yang suatu saat bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Dalam bertransaksi atau bermuamalat akad sangatlah penting karena dengan akad inilah para pihak mengetahui kesepakatan-kesepakatan yang akan mereka jalani, agar dikemudian hari tidak timbul permasalahan, atau kalau timbul permasalahan akan mudah, jelas dan adil sesuai dengan dasar kesepatannya, sebagai contoh pentingnya akad misalnya ada sebuah akad meminjam mobil akan tetapi peminjam kemudian menjual mobil tersebut, dari sinilah akan timbul permasalahan. Sedangkan kaitannya dalam kontrak asuransi kesehatan misalnya disana tercantum bahwa yang dapat melakukan klaim asuransi adalah yang mendapat perawatan Inap di Rumah Sakit selama minimal tiga hari dengan jumlah 80% dari biaya seluruhnya dibuktikan dengan kwitansi pembayaran asli, atau di pasal lain dalam asuransi syari’ah apabila di akhir perjanjian masih ada sisa dana maka akan di bagi kepada peserta, posisi perusahaan asuransi disini hanyalah pengelola dana, berbeda dalam asuransi konvensional dana akan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Dalam penyusunan skripsi ini kami menggunakan jenis penelitian pustaka dengan banyak menggunakan data-data tertulis seperti buku-buku, majalah, jurnal, maupun contoh kontrak asuransi dari perusahaan asuransi syari’ah maupun konvensional bersifat deskriptif komparatif karena berusaha untuk menjelaskan keadaan yang berlaku saat ini, sedangkan pendekatan yang kami gunakan adalah pendekatan normatife karena banyak menggunakan dalil dari ayat Al-quran, hadis maupun undang-undang yang terkait dengan usaha perasuransian, pengumpulan data yang kami lakukan adalah dengan mengumpulkan sumber-sumber yang terkait kemudian dari sumber tersebut kita jabarkan dan simpulkan. Dari data yang kami dapatkan maka dapat kami sampaikan dasar hukum dari kontrak asuransi syari’ah adalah ayat Al-quran, hadis, dan sangat menjaga transaksi dari dari unsur riba, judi (maisi>r), larangan Gara>r (ketidak pastian). Akad dalam muamalah dan juga dalam asuransi secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu akad tija>ra>h dan akad taba>rru’. Dalam hal pembayaran klaim semua memakai Reimbustment adalah sistem pelayanan dimana peserta harus membayar terlebih dahulu seluruh biaya yang dikeluarkan dan kemudian mengajukan klaim untuk penggantian biaya tersebut kepada perusahaan. Dalam asuransi kesehatan syari’ah dan konvensional terdapat persamaan seperti dalam prinsip-prinsip universal seperti kejujuran, tolong-menolong, keadilan, bekerjasama, amanah, kerelaan tanpa ada paksaan, bertanggung jawab, akan tetapi ada juga perbedaan yang mendasar antara keduanya, paling tidak perbedaan tersebut adalah dalam pengawasan asuransi syari’ah dilakukan oleh Dewan Syari’ah Nasional (DSN), dalam asuransi konvensional tidak ada, dalam asuransi syari’ah investasi dana dengan sistem bagi hasil dan kepemilikan dana adalah milik peserta, akan tetapi dalam asuransi konvensional dengan sitem bunga dan kepemilikan, pengelolaan dan investasi dana sepenuhnya milik dan wewenang perusahaan.
ii
MOTTO Barangsiapa yang belum pernah merasakan kesusahan dalam belajar, maka dia akan tetap dalam kebodohan sepanjang hidupnya. Barangsiapa yang pada waktu mudanya melewatkan waktu belajar, lebih baik kita bertakbir empat kali untuk kematiannya. Demi Allah sesungguhnya kehidupan seseorang dengan ilmu dan ketakwaan, apabila belum punya kedua hal tersebut maka kehadirannya tidak berarti apa-apa. Hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, karena dengan perjuangan dan pengorbanan kita akan merasakan apa arti kehidupan ini. Apabila kamu mencintai seseorang maka cintailah dengan sewajarnya karena mungkin suatu saat dia akan menjadi orang yang kamu benci, dan bila kamu membenci seseorang maka bencilah dengan sewajarnya karena mungkin suatu saat dia akan menjadi orang yang kamu cintai. Dimananapun kita berada masalah menyertai kita, akan tetapi kita tidak boleh menyerah dengan masalah dan keadaan Tetaplah berjuang dan pantang menyerah.
vi
Persembahan Karya ini Kupersembahkan Kepada : ¾ Kedua orang tuaku dan seluruh kakek dan nenekku yang telah mengasuhku dari kecil dan membimbingku sampai dewasa dengan penuh kasih sayang yang tak mungkin dapat terbalas dengan apapun, dengan kerja keras, dorongan dan doanya untuk kesuksesan buah hatinya. ¾ Adik-adikku yang telah melengkapi kebahagiaan dalam hidupku. ¾ Keluarga besar ayah dan ibuku yang selalu mensuportku. ¾ Kepada guru-guruku dan asatidzah yang telah memberikan ilmunya, semoga keikhlasanmu dalam mengajar dihitung oleh Allah sebagai amal jariah dan dibalas dengan pahala yang besar. ¾ Kepada keluarga besar Pondok Pesantren Muhammadiyah Klaten., untuk semua pengemban amanah dan santri-santriku yang sangat kami cintai dan sayangi. ¾ Kepada Almamaterku Pondok Modern Darussalam Gontor yang telah memberikan banyak ilmu, pendidikan yang berarti bagi hidupku, yang akan selalu terkenang selamanya. ¾ Kepada Almamaterku Kampus Putih UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. ¾ Kepada keluarga besar Pondok Pesantren Mahasiswa Budi Mulia Yogyakarta. ¾ Kepada segenap pengurus dan anggota REMKA (Remaja Masjid Karangmojo). ¾ Kepada semua sahabatku tempat berbagi suka, duka, pikiran dan pengalaman.,sungguh tanpa persahabatan dan kekeluargaan hidup terasa hampa.
vii
KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻧﺤﻤﺪﻩ و ﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ وﻧﺴﺘﻐﻔﺮﻩ وﻧﻌﻮﺬ ﺑﺎﷲ ﻡﻦ ﺷﺮور أﻧﻔﺴﻨﺎ ﻡﻦ یﻬﺪى اﷲ أﺷﻬﺪ أن ﻻ اﻟﻪ اﻻ اﷲ وﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮیﻚ ﻟﻪ و أﺷﻬﺪ أن،ﻓﻼ ﻡﻈﻞ ﻟﻪ وﻡﻦ یﻈﻠﻞ ﻓﻼ هﺎدى ﻟﻪ . أﻡﺎ ﺑﻌﺪ. اﻟﻠﻬﻢ ﺻﻠﻰ وﺱﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻡﺤﻤﺪ وﻋﻠﻰ أﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ.ﻡﺤﻤﺪا ﻋﺒﺪﻩ ورﺱﻮﻟﻪ
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, hidayah, dan kenikmatan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kontrak dalam Asuransi (Studi Komparatif Antara Sistem Asuransi Konvensional dan Sistem Asuransi Syari’ah). Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, penutup para nabi Rasulullah Muhammad SAW, beserta seluruh keluarganya, sahabat, dan para pengilutnya sampai akhir zaman nanti. Kami menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan mungkin bisa terselesaikan tanpa bantuan, dan support dari berbagai pihak, karena perhatian pengorbanan merekalah secara langsung maupun tidak langsung skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: Prof. Dr.H.Musa Asy’arie, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Drs. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
viii
Bpk.Budi Ruhiatuddin. SH., M.Hum sebagai Ketua jurusan PMH yang sekaligus menjadi pembimbing I, Bpk.Fathorrahman, S.Ag, M.Si
sebagai
sekretaris jurusan PMH, yang telah meluangkan tenaga, pikiran, waktu, serta memberi kemudahan administratif dan bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini, selanjutnya kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bpk. Abdul Mujib., SAg. M.Ag. selaku pembimbing II, yang telah banyak memberi masukan dalam penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini. Kepada bapakbapak dan Ibu-ibu dosen beserta seluruh civitas akademika Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kami mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu, pendidikan dan pengalamannya yang telah diberikan. Kemudian, kami haturkan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah banyak menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam pengumpulan data dan referensi diantaranya perpustakaan (UPT) UIN Sunan Kalijaga, perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum. Kepada seluruh guru dan asatidzah yang bersabar dalam mengajar dan mendidik kami mulai dari kecil sehingga dewasa, memberikan segudang ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum yang menjadi bekal masa depan kami nantinya. Rasa hormat, bakti dan terima kasih kami haturkan kepada kakek dan nenek, kepada Ayah dan Ibunda (Bp. Syamsul Hadi, S.H dan Ibu Mu’isah), yang mengasuh kami dengan penuh kasih sayang yang tidak mungkin kita bisa membalasnya.
ix
Kepada adikku (Dwi Santosa Pambudi, Abdurrahman Irfan Zakki Fitriawan, Agus syafrudin Mustofa dan Himsyah Amiruddin Jupri) tempat untuk berbagi, bercanda, bersama-sama beribadah mengabdi kepada Allah SWT setiap hari dan setiap waktu sebagai rasa syukur kita dengan segala karunia, rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kita. Tidak lupa juga kami ucapakan terima kasih banyak kepada sahabatsahabatku dan adekku semua (Roni, Arif, Yogi, Arbik, Aziz, Sari, Oktavina Fatmawati, Erna, Dewi, Siti, Septi, Arini, Muhtadin, Sultan, Aji, Estu Hanin Muflihatun, Nurul Inayah, Rizal, Hafidz, Lia, Agung, Furiani, Tafak, Abdul Wahid Mu’izudin sebagian dari mereka adalah teman KKN Relawan Gempa 2006 di Jln. Imogiri Barat Semail, Sewon, Bantul, teman-temanku alumni Pondok Modern Darussalam Gontor angkatan 2003 (Joko, Sholikul, Muhlisin, Harul, Dwi, Mursyid, Agung Mabdi, Agung.P, Ibnu Majah, Sriyanto, Erwin, Amin Munthoha dll, teman kost di KAMAS (Keluarga Alumni Madrasah Al-Islam Surakarta) Nuril, Nandar, Mas Aris, Mas Jarot, Mas Iwan, Mas Doni, Mas Agung Doni kecil, Didik, Mas Sholeh, RISMA Masjid Al-Qomar Gowok, teman PMH (Musadad, Krismono, Nanang, Luqman, Riki Marjono, Riki Solpan, Hari, Riyanto, Lutfi, Izza, Yusnidar, Neni, Nina, dll) semoga persahabatan kita akan selamanya terjalin walaupun kita tidak bersama lagi. Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman IMM Cabang Sleman, IMM Korkom UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
x
IMM Komfak Syari’ah (Haris, Ihah, Ahong, Makwa, Nihayatus Suhria, Veri, dkk) IMM Komfak Tarbiyah, IMM Komfak Ushuluddin, IMM Komfak Adab (Sobirin, dkk), IMM Komfak Dakwah-Soshum, IMM Komfak Saintek (Danuri, dkk), Imawan/ Immawati UMY, UAD, UGM, UNY, dan UII, tempat belajar dan menempa diri dalam berorganisasi, menjalin kebersamaan, bertukar pikiran dan pengalaman yang mungkin belum kita dapatkan di sekolahan atau perkuliahan. Kawan-kawan pergerakan HMI DIPO, HMI MPO, PMII, KAMMI, FMN, PII, dan GMNI. Seluruh Keluarga besar Pondok Pesantren Muhammadiyah Klaten (Ustd. Mustakim, Lc. Ustdah Qurata ‘Ayun, Lc. Ustd. Ariful Fata, Ustad Syihabuddin, S.HI, Ustd. Ahmad Salim, Ustdah Laila Umi Imtihanah, Ustdah.Uswatun Saufika, Ustdah. Iim, Mbak. Sri Darwati, Ustd. Syahbana Daulay, M.Ag dan Ustadzah Rini Sekeluarga, ustadzah Lia, ustadzah Ririn, ustadzah Annisa., MAg, ustadzah Istiqomah, Ustad Sholeh Arifudin, Ustad Muhammad Sopyan, Ustad Ahmad Fauzi, Sister Yanoke Putri Dhini, Sister Tika Mardiana seluruh santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Klaten yang kami sayangi dan banggakan. Serta masih banyak lagi yang lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga semua pengorbanan dan perjuangan mereka dicatat sebagai amal sholeh yang nantinya dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat-lipat. Dan akhirnya kami menyadari, kami hanyalah seorang hamba Allah yang dalam penyusunan skripsi ini penuh dengan kekurangan, kesalahan serta jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran, kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
xi
Kami berharap tulisan kecil yang berbentuk skripsi ini bermanfaat khususnya bagi kami sendiri, dan umumnya bagi siapa saja yang tertarik dan berminat untuk membacanya.
Yogyakarta, 8 Jumadal Ula 1431 H 23 April 2010 M
Penyusun
Muhammad Zainuri Fatakh
xii
PEDOMAN TRASLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ﺍ
alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan
ﺏ
Ba>‘
b
-
ﺕ
Ta>'
t
-
ﺙ
s\a>
s\
s (dengan titik di atas)
ﺝ
ji>m
j
-
ﺡ
h{a>‘
h{
h (dengan titik di bawah)
ﺥ
kha>>'
kh
-
ﺩ
da>l
d
-
ﺫ
z\a>l
z\
z (dengan titik di atas)
ﺭ
Ra>‘
r
-
ﺯ
zai
z
-
ﺱ
si>n
s
-
ﺵ
syi>n
sy
-
ﺹ
s}a>d
s}
s} (dengan titik di bawah)
xiii
ﺽ
d{a>d
d{
d} (dengan titik di bawah)
ﻁ
t}a>'>
t}
t} (dengan titik di bawah)
ﻅ
z}a>'
z}
z} (dengan titik di bawah)
ﻉ
‘ain
‘
koma terbalik
ﻍ
gain
g
-
ﻑ
Fa>‘
f
-
ﻕ
Qa>f
q
-
ﻙ
Ka>f
k
-
ﻝ
la>m
l
-
ﻡ
mi>m
m
-
ﻥ
Nu>n
n
-
ﻭ
wa>wu
w
-
ﻫـ
Ha>’
h
-
ﺀ
hamzah
’
apostrof (tetapi tidak dilambangkan apabila ter-letak di awal kata)
ﻱ
ya>'
y
-
2. Vokal Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong. a. Vokal Tunggal
xiv
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
َ
Fathah
a
a
Kasroh
i
i
D{ammah
u
u
ِ ُ Contoh:
ﻛﺘﺐ- kataba - ﺳﺌﻞsu’ila
ﻳﺬﻫﺐ- yaz\habu ﺫﻛﺮ- z\ukira
b. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut: Tanda
َ ﻯ َو
Huruf Latin
Nama Fath}ah dan ya
ai
Fath}ah dan wawu
Nama a dan i
au
a dan u
Contoh:
ﻛﻴﻒ- kaifa
ﻫﻮﻝ- haula
3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda: Tanda
Nama
ََ ﺍ ﻯ
Fath}ah dan alif atau alif \
xv
Huruf Latin
Nama
a>
a dengan garis di atas
Maksu>rah
ﻯ
ُ و
Kasrah dan ya
i@
i dengan garis di atas
d}ammah dan wawu
u>
u dengan garis di atas
Contoh:
ﻗﺎﻝﺭﻣﻰ
ﻗﻴﻞ- qi>la ﻳﻘﻮﻝ- yaqu>lu
qa>la - rama>
4. Ta’ Marbut}ah Transliterasi untuk ta’ marbut}ah ada dua: a. Ta Marbut}ah hidup Ta’ marbut}ah yang hidup atau yang mendapat harkat fath}ah, kasrah dan d}ammah, transliterasinya adalah (t). b. Ta’ Marbut}ah mati Ta’ marbut}ah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah (h) Contoh:
ﻃﻠﺤﺔ- T{alh}ah
c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbut}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’marbut}ah itu ditransliterasikan dengan h}a /h/ Contoh:
ﺭﻭﺿﺔ ﺍﳉﻨﺔ- raud}ah al-Jannah
5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut
xvi
dilambangkan dengan huruf yang sama dengan
huruf yang diberi tanda
syaddah itu. Contoh:
ﻨﺎﺭﺑ- rabbana> ﻢ ﻧﻌ- nu’imma
6. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
ﺍﻝ
yaitu “ ”. Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh qomariyyah. a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu “al” diganti huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Contoh :
ﺟﻞ – ﺍﻟﺮar-rajulu ﻴﺪﺓ – ﺍﻟﺴas-sayyidatu
b. Kata sandang yang dikuti oleh huruf qomariyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Bila diikuti oleh huruf syamsiyah mupun huruf qomariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yag mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda sambung (-) Contoh:
ﺍﻟﻘﻠﻢ
ﺍﳉﻼﻝ-al-jala>lu
- al-qalamu
xvii
ﺍﻟﺒﺪﻳﻊ
- al-badi>’u
7. Hamzah Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh :
ﺷﻴﺊ- syai’un ﺍﻟﻨﻮﺀ- an-nau’u
أﻣﺮﺕ- umirtu ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ- ta’khuz\u>na
8. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh:
ﻭﺇﻥ ﺍﷲ ﳍﻮ ﺧﲑ ﺍﻟﺮﺍﺯﻗﲔ- Wa innalla>ha lahuwa khair ar-ra>ziqi>n atau Wa innalla>ha lahuwa khairur- ra>ziqi>n
ﻓﺄﻭﻓﻮﺍ ﺍﻟﻜﻴﻞ ﻭﺍﳌﻴﺰﺍﻥ
- Fa ‘aufu> al-kaila wa al-mi>za>na atau Fa ‘aufu>l – kaila wal – mi>za>na
9. Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam EYD, di antaranya = huruf kapital digunakan
xviii
untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh :
ﺪ ﺇ ﹼﻻ ﺭﺳﻮﻝ ﻭﻣﺎﳏﻤ- wa ma> Muh}ammadun illa> Rasu>l ﻝ ﺑﻴﺖ ﻭﺿﻊ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺇ ﹼﻥ ﺃﻭ- inna awwala baitin wud}i’a linna>si Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh :
ﻧﺼﺮ ﻣﻦ ﺍﷲ ﻭﻓﺘﺢ ﻗﺮﻳﺐ- nas}run minalla>hi wa fathun qori>b ﺎ ﷲ ﺍﻷﻣﺮﲨﻴﻌ- lilla>hi al-amaru jami>’an 10. Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.
xix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN ABSTRAK.....................................................................................
ii
HALAMAN NOTA DINAS .............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN .......................... ix DARTAR ISI ..................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. A. Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1 B. Pokok Masalah……………………………………………………….. 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………... 5 D. Telaah Pustaka………………………………………………………… 6 E. Kerangka Teoritik……………………………………………………. 8 F. Metode Penelitian……………………………………………………. 11 G. Sistematika Pembahasan……………………………………………... 13 BAB
II
TINJAUAN
UMUM
TENTANG
KONTRAK
ASURANSI
SYARI’AH A. Sejarah dan Perkembangan Asuransi Syari’ah ……………………… 15 B. Pengertian Asuransi Syari’ah ……………………………………….. 19
xx
C. Akad dalam Kontrak Asuransi Syari’ah …………………………….. 22 D. Menghilangkan Riba>, Maisi>r, Ga>ra>r dalam Asuransi Syari’ah ……… 36 E. Prinsip dan Unsur-unsur Akad dalam Bermuamalah ………………... 44 F. Jenis-jenis Akad …………………………………………………. … 52 G. Prinsip dan Dasar Asuransi Syari’ah ………………………………. . 54 H. Contoh Kontrak Asuransi Kesehatan Syari’ah ……………………… 57 BAB III TINJAUAN UMUM KONTRAK ASURANSI KONVENSIONAL A. Sejarah dan Perkembangan Asuransi Konvensional ……………….. 72 B. Pengertian Asuransi Konvensional ………………………………… 75 C. Pengertian Kontrak atau Perjanjian ………………………………... 78 D. Syarat-syarat Sahnya Perjanjian …………………………………… 79 E. Prinsip dan Dasar Asuransi Konvensional ………………………… 84 F. Contoh Kontrak Asuransi Kesehatan Konvensional ………………. 104 BAB IV ANALISIS KONTRAK ASURANSI KESEHATAN SYARI’AH DAN ASURANSI KESEHATAN KONVENSIONAL......................... A. Segi Prinsip Dasar ………………………………………………… 111 B. Dari Segi Akad atau Perjanjian …………………………………… 116 C. Dari Segi Pembayaran Klaim …………………………………….. 120 BAB V PENUTUP......................................................................................... A. Kesimpulan ………………………………………………………. . 123 B. Saran ………………………………………………………………. 125 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 127 LAMPIRAN - LAMPIRAN
xxi
I. DAFTAR TERJEMAHAN ……………………………………… I II. BIOGRAFI ULAMA …………………………………………….. II III. CURICULUM VITAE …………………………………………… III
xxii
1
BAB I A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini ekonomi Islam mulai menjadi wacana dan pembicaraan yang hangat di masyarakat tidak terkecuali umat Islam di Indonesia. Padahal jika dirunut latar belakang ekonomi Islam sudah ada sejak empat belas abad yang silam, baik secara praktek maupun teoritis.1 Bagi sebagian orang asuransi sangatlah menarik, misalnya dalam kontrak asuransi kesehatan dicantumkan kesepakatan hanya dengan pembayaran uang premi dengan jumlah tertentu mereka akan mendapatkan jaminan keamanan ataupun ganti rugi pengobatan selama dirawat di Rumah Sakit lebih besar dari yang telah dibayarkan atau minimal sama, dengan syarat dan prosedur yang sudah disepakati, padahal obyek akad belum pasti kejadiannya, kita tidak mengetahui kapan kita sakit, bagaimana, dan berapa biaya yang akan kita keluarkan, disinilah permasalahan muncul karena uang pertanggungan tadi lebih dari yang dia setorkan masuk dalam kategori riba, dan kejadian yang belum pasti tadi termasuk dalam perjudian, yang kedua hal tersebut sangatlah dilarang dalam Islam. Menurut Jafril Khalil, yang dikutip kembali oleh Gemala Dewi dalam perkembangan, asuransi memiliki beberapa kendala atau tantangan, yaitu:
1 Krisna Adityangga, Membumikan Ekonomi Islam Diskursus Pengembangan Ekonomi Berbasis Syari’ah, cet. ke-1 (Yogyakarta: Pilar media, 2006), hlm. 1.
2
1. Tantangan utamanya adalah dalam diri umat Islam sendiri, apakah mereka berani untuk melaksanakan suatu perniagaan yang didasarkan kepada iman dan takwa dengan aturan syari’ahnya yang jelas. 2. Belum adanya peraturan dari pemerintah secara komprehensif yang memberikan landasan hukum terhadap bisnis asuransi syari’ah. 3. Kesiapan umat Islam untuk mendukung bisnis asuransi syari’ah. Jika tidak ada kesiapan umat Islam untuk mendukung, tentu bisnis ini tidak akan mampu bergerak, karena keunggulannya
terletak pada sektor
penempatan dana atau investasi syari’ah. Sedangkan menurut Muhammad Syakir Sula yang juga dikutip oleh Gemala Dewi beberapa yang masih menjadi kendala atau tantangan bagi perkembangan asuransi syari’ah, antara lain: 1. Kurangnya sosialisasi 2. Tenaga ahli asuransi syari’ah masih sangat terbatas 3. Dukungan nyata dari umat 4. Kurang maksimalnya dukungan pemerintah.2 Manusia tidak dapat mengetahui apa yang akan ia perbuat esok hari, dan tidak mengetahui di bumi mana ia meninggal dunia.3 Manusia setiap waktu dihadapkan dengan sederet bahaya yang mengancam jiwa, harta kehormatan, agama, dan tanah airnya. Ancaman-ancaman bahaya ini menimbulkan rasa takut 2
Gemala Dewi, Aspek- Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syari’ah di Indonesia, cet. ke- 3, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 144 - 145. 3 Husain Husain Syahatah, Asuransi Prespektif Syari’ah, cet. ke- 1 (Jakarta: AMZAH, 2006), hlm.1
3
dan cemas pada diri manusia sehingga membutuhkan cara untuk melindunginya, dan inilah yang menjadi salah satu alasan pendirian perusahaan-perusahaan jasa asuransi.4 Untuk mengetahui hukum perasuransian para ulama’ menggunakan ijtihad, baik dengan cara masla>ha>h mursa>la>h (untuk kemaslahatan umum) ataupun melakukan interpretasi/ penafsiran hukum secara analogi (metode qiya>s). Dengan penggunaan metode tersebut maka akan melahirkan pendapat atau pandangan yang berbeda satu sama lain yang sangat dipengaruhi oleh pola pikir masingmasing ahli. Adapun hasil ijtihad para ahli hukum Islam tentang hukum asuransi ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Pendapat pertama mengemukakan bahwa asuransi dengan segala bentuk perwujudannya dipandang haram menurut ketentuan hukum Islam. 2. Pendapat kedua asuransi dengan segala bentuknya dapat diterima dalam syariat Islam. 3. Pendapat ketiga asuransi sosial dibolehkan sedangkan asuransi yang bersifat komersial tidak dibolehkan atau bertentangan dengan syariat Islam. 4. Pendapat keempat asuransi dengan segala jenisnya dipandang syubha>t. Kontrak asuransi adalah dengan pengelolaan resiko dengan upah. kerjasama tersebut menggunakan akad taba>rru’ yaitu dengan semangat tolongmenolong dan bukan semata-mata mencari keuntungan, tentunya sesuai dengan kesepakatan yang telah tertuang dalam ikhtisar polis asuransi, disana disebutkan 4
Ibid., hlm. 4
4
bagaimana syarat atau cara menjadi anggota, apa saja yang masuk dalam syarat pengajuan klaim, apa saja yang menjadi pembatal dan pengecualian kontrak asuransi semua terangkum dalam ikhtisar polis. Ketika seorang mukmin tengah dicekam ketakutan dan kecemasan, Islam menyarankannya untuk segera meminta perlindungan kepada Allah dengan berdoa, berharap, dan berzikir. Dalam hal ini Allah berfirman : 5
.اﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮا وﺗﻄﻤﺌﻦ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺑﺬآﺮ اﷲ أﻻ ﺑﺬآﺮ اﷲ ﺗﻄﻤﺌﻦ اﻟﻘﻠﻮب
Mengenai kecemasan akan kesulitan ekonomi keluarga dan keturunan, Allah berfirman: 6
.وﻟﻴﺨﺶ اﻟﺬﻳﻦ ﻟﻮ ﺗﺮآﻮا ﻣﻦ ﺥﻠﻔﻬﻢ ﺬرﻳﺔ ﺿﻌﺎﻓﺎ ﺥﺎﻓﻮا ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻠﻴﺘﻘﻮا اﷲ وﻟﻴﻘﻮﻟﻮا ﻗﻮﻻ ﺳﺪﻳﺪا Keamanan yang hakiki tidak akan terwujud kecuali dengan konsistensi
memegang etika, pranata dan menerapkan aturan Allah SWT. Kendati telah dipayungi jaminan perlindungan Tuhan, namun karena sudah menjadi tabiatnya, maka manusia pun tetap diliputi kecemasan, Allah berfirman: 7
.ﻗﺎل ﻻﺗﺨﺎﻓﺎ إﻥﻨﻰ ﻣﻌﻜﻤﺎ أﺳﻤﻊ وأرى
Demikian pentingnya rasa aman dan ketenangan jiwa dimiliki oleh manusia, maka diperlukan sebuah penjaminan, yang pada masa kemasa sudah ada prakteknya namun belum terlembaga dan dikelola secara profesional seperti perusahan asuransi yang ada pada saat ini, tapi dengan segala perkembangannya
5
Ar-Ra>’d (13): 28
6
An- Nisa>’ (4): 9
7
{T{>a>ha> (20): 46
5
penting kita kaji bagaimana hukum praktek asuransi kesehatan sekarang ini, terutama dalam kontraknya, karena kontrak merupakan pembeda dan sekaligus ciri khas asuransi yang satu dengan yang lainnya. B. Pokok Masalah Berangkat dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas maka dirumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana kontrak dalam asuransi kesehatan syari’ah ? 2. Bagaimana kontrak dalam asuransi kesehatan konvensional ? 3. Apa persamaan dan perbedaan kontrak asuransi kesehatan syari’ah dan asuransi kesehatan konvensional ? C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana kontrak dalam asuransi kesehatan syari’ah. 2. Mengetahui bagaimana kontrak dalam asuransi kesehatan konvensional. 3. Mengetahui persamaan dan perbedaan antara kontrak asuransi kesehatan syari’ah dan asuransi kesehatan konvensional. Sedangkan kegunaan penelitian ini antara lain adalah: 1. Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perasuransian. 2. Dapat menarik niat peneliti lain khususnya dikalangan mahasiswa untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai masalah asuransi.
6
3. Dapat memberikan gambaran tentang kontrak asuransi kesehatan di dalam sistem asuransi konvensional dan sistem asuransi syari’ah. D. Telaah Pustaka Pembahasan tentang hukum asuransi sudah banyak dilakukan dan bukan suatu hal yang baru sama sekali, karena telah banyak peneliti, akademis dan cendekiawan yang telah membahas tentang obyek asuransi ini, akan tetapi dalam pembahasan kontrak asuransi kesehatan ini pertama yang menjadi kajian adalah contoh Kontrak Asuransi Kesehatan Syari’ah maupun Kontrak Asuransi Kesehatan Konvensional. Kemudian diantara buku yang membahas tentang asuransi adalah “Asuransi dalam Prespektif Syari’ah”karangan Husain Husain Syahatah memuat tentang status hukum produk jasa asuransi kontemporer dan sistem dan prosedur asuransi dalam Islam. Kemudian buku “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam” ditulis oleh AM Hasan Ali, dalam buku ini menjelaskan tentang kajian asuransi secara historis, disertai dengan teoritis-praktis, kemudian menjabarkan tentang asuransi dalam pandangan syari’at Islam.8 Buku “Pandangan Islam Tentang Asuransi dan Riba” ditulis oleh Ayatullah Murtadha Muthahari yang dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama mengenai Bank dan Riba dan bagian kedua mengenai Asuransi.9 8
Am. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam suatu tinjauan analisis histories, teoritis dan praktis, cet. ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 14. 9 Murtadho Muthahhari, Pandangan Islam Tentang Asuransi dan Riba, cet. ke-1, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1995).
7
Buku “Hukum Perjanjian dalam Islam” karangan H.Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, dalam buku ini membahas macam-macam akad atau perjanjian yang ada menurut ketentuan Hukum Islam.10 Buku “Hukum Perikatan Islam Indonesia” karangan Gemala Dewi, dkk, buku ini mencakup berbagai aspek dalam hukum perikatan, dari aspek teoritis, praktis maupun kedudukannya dalam sistem hukum di Indonesia.11 Buku “Menggugat Asuransi Modern Mengajukan Suatu Alternative Baru dalam Perspektif Hukum Islam” ditulis oleh Muhammad Muslehuddin hasil disertasi Doktor pada Fakultas Hukum, Universitas London. Skripsi saudara Kuat Ismanto berjudul “Aplikasi Konsep Maqasid Syari’ah Terhadap Asuransi Syari’ah” disini lebih fokus membahas bagaimana manfaat dan kebaikan yang dapat diambil dari asuransi. Skripsi saudari Ihyaul Lazib berjudul “Asuransi Islam di Indonesia dan kedudukannya dalam perundangundangan yang berlaku”. Skripsi saudara Ahmad Sholeh bejudul “Kontrak Asuransi Konvensional (Studi Kritis atas Pemikiran Afzalur Rahman)” walaupun membahas tentang kontrak tapi masih secara umum dan fokus dalam asuransi konvensional menurut suatu tokoh tertentu. Dan masih banyak buku, artikel, maupun tulisan yang berkaitan dengan asuransi, termasuk di dalamnya materi pelatihan asuransi yang kami ikuti selama empat hari di PT. Asuransi Bumi Asih Jaya Klaten. Penelitian ini meneruskan penelitian yang sudah ada terutama yang berkaitan dengan akad atau kontraknya kemudian kami lengkapi dengan 10
Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, cet. ke-2, (Jakarta: Sinar Grafika offset, 1996. 11
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, cet. ke-2 (Jakarta: Prenada Media Group, 2006).
8
menambah data-data yang berkaitan tentang kontrak asuransi konvensional sehingga diharapkan mendapatkan informasi yang lengkap, mendalam dan konfrehensif. E. Kerangka Teori Kontrak merupakan bagian yang paling penting yang membedakan asuransi syari’ah dengan asuransi konvensional. Bagaimana asuransi syari’ah membentengi diri dari ga>ra>r, maisi>r, dan riba> dengan kontrak asuransi syari’ah yang tepat. Unsur terpenting dalam kontrak asuransi syari’ah dalam kontrak yang disepakati oleh kedua belah pihak dimulai dengan adanya proposal atau ijab dan dinyatakan oleh pemilik resiko untuk berbagai resiko dengan pemilik. Pemilik resiko lainnya yang dikelola oleh operator asuransi syari’ah dan kesanggupannya untuk
melakukan tanggung jawab tertentu, seperti membayar kontribusi dan
mengikuti ketentuan atau kondisi perjanjian atau akad asuransi syari’ah.12 Semua permasalahan industri asuransi memiliki penyebab yang umum yaitu yang disebut dengan gara>r dalam istilah asuransi syariah. Dua bidang gara>r yang umum adalah sebagai berikut: 1. Gara>r pada obyek resiko, karena sifat obyek resiko yang belum teridentifikasi sepenuhnya, dengan demikian konsep pertukaran kerugian
12 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syari’ah dalam Praktek Upaya Menghilangkan Garar, Maisir, dan Riba, cet. ke-1 (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), hlm. 27.
9
yang tidak pasti (klaim) dengan kerugian yang pasti (premi) sangatlah tidak adil, karena nilai klaim yang sulit diperkirakan secara relatife akurat. 2. Gara>r pada kontrak, karena sebagian besar kontrak asuransi di abad modern ini memungkinkan untuk penafsiran yang berbeda-beda terhadap ruang lingkup pertanggungannya. Pada saat terjadi perbedaan interpretasi dan berakhir di pengadilan, pengadilan mungkin akan memberikan intrepretasi yang berbeda dari maksud dan keinginan semula yang telah ditetapkan oleh pihak penanggung.13` Di Indonesia, asuransi merupakan komoditas yang relatife baru dan kesadaran tentang asuransi serta penetrasi asuransi terus menempati posisi terendah di dunia. Kesadaran berasuransi di Indonesia memang masih rendah. Dari dua ratus sepuluh juta penduduk Indonesia, baru sekitar tiga belas juta orang yang memegang polis asuransi. Menurut Nandi Rahman paling tidak ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya jumlah pemegang polis di negara yang penduduknya sangat besar. Pertama, faktor dari dalam, yaitu kekayaan masyarakat, tingkat pendapatan, pendidikan, gaya hidup, rasa, adat, dan kebiasaan bahkan keyakinan agama. Kedua, faktor lain, faktor lain ini lebih banyak berada dipihak perusahaan asuransi, yaitu kepentingan produk bagi pembeli tingkat premi serta tingkat bagi hasil yang memperoleh nasabah dari perusahaan. Disamping itu, peraturan
13
Ibid., hlm. 11.
10
pemerintah dan struktur pajak juga menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya pemegang polis di Indonesia.14 Diantara perbedaan mendasar antara ekonomi syari’ah dengan ekonomi konvesional ialah terletak pada akadnya. Agama Islam mengajarkan pada pemeluknya dan bahkan orang lain sekalipun supaya didasarkan pada prinsip rela, prinsip berkeadilan, prinsip manfaat nilai guna dan prinsip saling menguntungkan atau paling sedikit tidak saling merugikan.15 Dalam pada itu seperti diingatkan Muhammad Nejatullah Siddiqi dikutip oleh Amin Suma, di samping penipuan, perjudian dan bunga, hal-hal berikut juga merupakan keburukan yang harus dihindari dalam melakukan transaksi ekonomi yaitu: 1. Paksaan 2. Ekploitasi atas keadaan yang menekan. 3. Pemalsuan dan penipuan. 4. Ketidaktentuan dan bahaya yang nyata, dan ketidaktahuan, yang mungkin menimbulkan perselisihan. 5. Mad}a>ra>t (kerusakan, kerugian, ketidakpastian). Menurut Jurisprudensi Islam, suatu praktek dapat digolongkan halal atau haram tergantung pada ada atau tidaknya keburukan-keburukan tersebut.
14
Nandi Rahman, Asuransi dalam Padangan Islam, cet. ke-1 (Bekasi: Lembaga Pers Bekasi, 2003), hlm.1-2. 15 M. Amin Suma, Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional, cet. ke-1 (Ciputat: Kholam Publishing, 2006), hlm. 26.
11
Transaksi yang bebas dari padanya adalah halal, dan jika suatu transaksi melayani suatu kepentingan umat manusia yang sah diperbolehkan dan dianjurkan.16 F. Metode Penelitian Dalam suatu penyusunan karya ilmiah maka diperlukan metode, disamping untuk mempermudah penelitian juga sebagai cara kerja yang efektif dan rasional guna mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dalam hal ini kami mencoba menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah pustaka, dengan mengumpulkan data dan informasi baik berupa kontrak asuransi kesehatan syari’ah maupun asuransi kesehatan konvensional, dengan bantuan bermacam-macam data tertulis yang berasal dari buku-buku, majalah, jurnal dan sumber-sumber data lainnya yang berguna dan mendukung penelitian ini. Penelusuran data tertulis ini, melalui undang-undang maupun buku-buku yang terkait, tentang kontrak asuransi kovensional maupun kontrak asuransi syari’ah. 2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, komparatif, yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini.17 16 17
Ibid., hlm. 26-27.
Mardalis, Metode Penelitian Fikih Suatu Pendekatan Proposal, cet. ke-10, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 26.
12
3. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan normatife. Pendekatan tersebut dipilih dan digunakan karena secara implisit ataupun eksplisit peneliti banyak mengambil yang terkandung dari Al-Qura>n dan Sunnah begitu juga dari undang-undang yang bersangkutan dengan begitu akan lebih mudah untuk menemukan titik persamaan dan perbedaan yang mendasar dari obyek yang diteliti. 4. Pengumpulan Data Dalam penelitian, pengumpulan data adalah suatu keniscayaan, maka dari itu penelitian melakukan penelurusan pada sejumlah literatur baik primer maupun sekunder yang terkait dan berhubungan dengan masalah ini. 5.Analisis Data. Analisis data merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Disamping tahapan dan kegiatan lain dalam penelitian. Secara umum analisis data dilakukan dengan cara menghubungkan dari apa yang diperoleh, bertujuan untuk memahami data yang terkumpul dari sumber, untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan kerangka berfikir tertentu.18 Langkah-langkah dan teknik yang digunakan penyusun dalam menganalisis data: a. Langkah-langkah analisis data: 1. Mengumpulkan data-data yang terkait dengan topik penelitian.
18
Cik Hasan Bisri, Model Penelitian Fiqh, cet. ke-1 (Bogor: Kencana, 2003), hlm. 228.
13
2. Menyeleksi data-data yang terkumpul sehingga menemukan data-data yang sesuai dengan tema dan fokus penelitian. 3. Data yang sudah terseleksi kemudian disusun, sehingga menghasilkan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan menjadi satu kesatuan. Selanjutnya penyusun menambahkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan agar penelitian lebih mengarah dan mudah dipahami. b. Teknik analisis data. Cara menganalisis data adalah pemaparan apa yang telah didapatkan dari sumber-sumber
tertulis
maupun
wawancara
dari
beberapa
pihak
yang
berkompeten. G. Sistematika Pembahasan Secara garis besar pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu, pendahuluan, isi dan penutup, dan setiap bab memuat sub-sub bab. Bab I adalah pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, daftar pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Pada bab ini adalah sebagai pengantar untuk mempermudah, memahami pembahasan penelitian yang akan dikaji. Bab II adalah Sejarah dan Perkembangan Asuransi Syari’ah, Pengertian Asuransi Syari’ah, Akad dalam Kontrak Asuransi Syari’ah, Bagaimana Menghilangkan Riba, Maisir, Garar dalam Asuransi Syari’ah, Prinsip dan Unsurunsur Akad dalam Bermuamalah, Jenis-jenis Akad, Prinsip dan Dasar Asuransi Syari’ah, Contoh Kontrak Asuransi Kesehatan Syari’ah
14
Bab III adalah Sejarah dan Perkembangan Asuransi Konvensional, Pengertian Asuransi Konvensional, Pengertian Kontrak atau Perjanjian, Syaratsyarat Sahnya Perjanjian, Prinsip dan Dasar Asuransi Konvensional, Contoh Kontrak Asuransi Kesehatan Konvensional. Bab IV Segi Prinsip Dasar, Dari Segi Akad atau Perjanjian, Dari Segi Pembayaran Klaim. Bab V Sebagai penutup, kami mengemukakan kesimpulan serta beberapa saran.
123
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1.
Dasar hukum dari asuransi sistem syari’ah adalah dalil dari Al- qura>n dan
Al- Hadi<s, pada awal perkembangan Islam pada zaman Rasulullah SAW belum ada transaksi ekonomi yang disebut asuransi, namun ada peristiwa pada masyarakat Arab sendiri terdapat ‘aqila>h yang sudah menjadi kebiasaan mereka sejak zaman pra Islam yaitu pembayaran ganti rugi kepada keluarga yang terbunuh untuk menyelesaikan masalah. Kemudian ada prinsip utama yang harus dihindari dalam bermuamalah adala larangan riba, judi (maisi>r), larangan Gara>r (ketidak pastian). Akad dalam muamalah dan juga dalam asuransi secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu akad tija>ra>h dan akad taba>rru’. Dalam hal pembayaran klaim semua memakai Reimbustment adalah sistem pelayanan dimana peserta harus membayar terlebih dahulu seluruh biaya yang dikeluarkan dan kemudian mengajukan klaim untuk penggantian biaya tersebut kepada perusahaan. 2.
Dasar hukum asuransi konvensional adalah Undang-Undang yang berlaku terutama yang menyangkut tentang usaha perasuransian, Peraturan Pemerintah, dan dilengkapi dengan adanya Keputusan Menteri Keuangan. Kontrak atau perjanjian asuransi dibuat sebagai usaha manusia untuk saling mengikatkan diri dengan suatu komitmen yang pasti dan jelas, dengan semangat untuk saling membantu walaupun di
124
sana ada unsur bisnis dan keuntungan. Di dalam perjanjian asuransi mempunyai unsur-unsur yang harus terpenuhi: 1. Perjanjian (perjanjian dan penawaran). 2. Pihak-pihak yang kompeten. 3. Obyek yang sah atau legal. 3.
Dalam asuransi kesehatan syari’ah dan konvensional terdapat persamaan seperti dalam prinsip-prinsip universal seperti kejujuran, tolongmenolong, keadilan, bekerjasama, amanah, kerelaan tanpa ada paksaan, bertanggung jawab, akan tetapi ada perbedaan yang mendasar antara keduanya, paling tidak perbedaan tersebut dapat kita lihat seperti tabel di bawah ini:
Keterangan Pengawasan Dewan Syari’ah Nasional
Asuransi Syari’ah Adanya Dewan Syari’ah Nasional, fungsinya mengawasi produk yang dipasarkan dan investasi dana. Akad Tolong-menolong (taka>ful) Investasi Dana Investasi dana berdasarkan syari’ah dengan sistem bagi hasil (mud}a>rabah) Kepemilikan Dana Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) merupakan milik peserta.perusahaaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelola Pembayaran Klaim Dari rekening tabarru’ (dana kebajikan) seluruh peserta sejak awal sudah diikhlaskan oleh peserta untuk keperluan tolongmenolong bila terjadi musibah. Keuntungan Dibagi antara perusahaan
Asuransi Konvensional Tidak ada
Jual beli Investasi dana berdasarkan bunga. Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) menjadi milik perusahaan sehinga perusahaan sehingga perusahaan bebas menentukan investasinya. Dari rekening dana perusahaan.
Seluruhnya menjadi milik
125
(profit) Dasar Hukum
dengan peserta sesuai perusahaan.118 dengan prinsip bagi hasil Al- qura>n dan Al- Hadi<s
B.Saran Dalam kehidupan yang semakin maju sekarang ini harus lebih waspada dan hati-hati supaya terhindar dari apa yang dilarang Allah SWT, jangan sampai kemudahan dan kemajuan menjerumuskan kita kepada sesuatu yang haram dan dilarang Allah SWT dan Rosulnya. Untuk turut mengembangkan asuransi syari’ah maka harus mendapat dukungan dari semua pihak, umat islam harus siap berperan aktif dalam usaha tersebut dengan turut mensosialisasikan, menyediakan tenaga ahli dengan cara menumbuhkan minat generasi muda untuk belajar asuransi, selain itu juga dukungan serius dari pemerintah dan para wakil rakyat dengan bentuk pelatihan, pengucuran dana bantuan juga sangat diperlukan, tidak kalah pentingnya adalah undang-undang maupun peraturan yang dapat memperkuat sektor asuransi, agar ada panduan dan aturan yang pasti kemudian terciptalah sebuah lembaga asuransi dapat benar-benar mewujudkan tujuan mulia yaitu saling tolong-menolong diantara sesama dengan tetap berprinsip pada Syari’ah dan legalitas hukum positif yang berlaku di Indonesia. Dan yang terakhir agar kita tidak salah memilih perusahaan asuransi maka dapat memperhatikan saran dan tips berasuransi berikut ini:
118
Gemala Dewi, Aspek-aspek hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syari’ah di Indonesia, cet.ke-3 (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.152.
126
1. Hindari asuransi yang ada embel-embel berinvestasi, selain melenceng dari tujuan fakta bahwa regulasi asuransi di indonesia sangat lemah. 2. Bandingkan produk dengan yang ada bukan dari penghargaan yang diterima perusahaan tersebut tapi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda. 3. Carilah produk yang dapat memberikan manfaat yang tidak tergerus inflasi. 4. Bandingkan produk satu dengan yang lainnya. 5. Menanyakan kepada agent independent bukan agent suatu perusahaan asuransi. 6. Tanyakan apa yang tidak dicover, apa yang menyebabkan pengurangan manfaat, serta jangan lengah untuk melihat kelemahan. 7. Jangan tertipu oleh produk yang mahal atau dengan kata lain ekonomi biaya tinggi. 8. Tanyakan berapa premi hari ini dan premi untuk besok. 9. Fokuskan ke manfaat yang tidak mengganggu keuangan anda. 10. Fakta usia merupakan salah satu faktor utama dalam asuransi kesehatan, usia muda membuat anda lebih mempunyai banyak pilihan.119
119
www.id.answer.yahoo.com, akses 24 Mei 2010.
127
DAFTAR PUSTAKA A. al- Qur’an/ Ulumul Qur’an Departemen Agama, Al- Qur’an dan terjemahannya, Jakarta, Proyek pengadaan Kitab suci Al- Quran. 1982/ 1983. Muhammad, Fakhruddin, ar-Razi, Tafsir al-Kabir, Bulaq: 1872.
B. Kelompok Hadist/ ‘Ulumul Hadist A. Hassan, Tarjamah Bulugul Maram Ibn Hajar Al- ‘Asqalani, Bandung: Cv. Diponegoro,1985. Al-‘Asqolani, Ibnu Hajar, Bulugul Maram Min Adillahah ahkam, Semarang: Taha Putra 773 H-852 H. C. Kelompok Fikih dan Ushul Fiqh Abduh, Isa, at-Ta’min bayn al-Hill wa al- Tahrim, al-Qohirah Mishr: Dar al- I’tisham, (t.t), hlm Ahmad az-Zarqa, Mustafa, al-Madkhal al- Fiqh al-‘Am, Juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr, 1968), hlm.291, dikutip kembali oleh AM Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2005. Ahmad Isa Asyur, Fiqh Islam Praktis, Bab muamalah, alih bahasa Abdul Hamid Zahwan, Solo: CV. Pustaka Mantiq. Azhar Basjir, Ahmad, Asas-Asas Hukum Mu’amalat (Hukum Perdata Islam), Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII, 1993. az- Zuhaili, Wahbah, Fiqh al Islam Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar alFikr, 1409 H Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh, Bogor: Kencana, 2003. Isa Asyur, Ahmad, Fiqh Islam Praktis, Bab muamalah, alih bahasa Abdul Hamid Zahwan, Solo: Cv. Pustaka Mantiq.
128
Mardalis, Metode Penelitian Fikih Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah 13, Bandung PT. Al-Madif, 1997. Yafie, Ali, Menggagas Fiqih sosial, Bandung: Mizan, 1995. Zein, Fuad, Kumpulan Materi Kuliah Fikih Muamalah. Zuhaili, Wahbah, al- Fiqh al-Islami wa‘adillatuhu, Juz I, Damaskus: Daral-Fikr, tth.
D. Lain – lain Adityangga, Krisna, Membumikan Ekonomi Islam Diskursus Pengembangan Ekonomi Berbasis Syari’ah, Yogyakarta: Pilar media, 2006. A.Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Ali Hasan AM., Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana, 2004. Amin Suma, Muhammad, Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional, Ciputat/ Tangerang: Kholam Publishing, 2006. Anshori, Abdul Ghafur, Asuransi Syari’ah di Indonesia Regulasi dan operasionalisasinya di dalam kerangka Hukum positif di Indonesia, Yogyakarta: VII press, 2007. Anwar, Syamsul, Sumber Hukum Islam dan Pengaturan Asuransi di Indonesia, dalam judul Asuransi Islam, ttp, tnp.,2002. Azhar Basyir, Ahmad, Takaful Sebagai Alternative Asuransi Islam, dalam Jurnal Ulumul Qur’an, No. 2, Vol. VII, tahun 1996. Badrudin, Rudi, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, edisi kedua, Yogyakarta: STIE YKPN, 2002. Dewi, Gemala, dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.
129
Dewi, Gemala, Aspek- Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syari’ah di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. Dewi, Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group, 2006. Dewan Syari’ah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Jakarta: Dewan Syari’ah Nasional Majelis ‘Ulama Indonesia dan Bank Indonesia, 2003. Fatwa DSN-MUI Nomor 21/ DSN/ MUI/ X/ 2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah. Hartono, Rejeki, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 1995 Hoven, Van, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I. Iqbal, Muhaimin, Asuransi Umum Syari’ah dalam Praktek Upaya Menghilangkan Garar, Maisir, dan Riba, Jakarta: Gema Insani Press, 2005. Madjid, Suroso, Asuransi di Indonesia, Diktat Mata Kuliah Lembaga Ekonomi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: STT NAS Press, 2004. Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta: Ekokonosia, 2002. Meher dan Cammack, Manajemen Asuransi, disadur oleh A. Hasymi, Jakarta: Balai Aksara, 1982. Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001. Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pondok Pesantren al- Munawwir Krapyak. Muslehuddin, Muhammad, Menggugat Asuransi Modern, Mengajukan Suatu Alternatif Baru Dalam Perspektif Hukum Islam, alih bahasa oleh Burhan Wirasubrata, Jakarta: Lentera 1999 Muthahhari, Murtadho, Pandangan Islam Tentang Asuransi dan Riba, Bandung: Pustaka Hidayah, 1995.
130
Pasaribu, Chairuman dan K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika offset, 1996. Pasal 1 Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/ LK/ 2000 Tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Sistem Syari’ah. Purba, Radik, Memahami Asuransi di Indonesia, Jakarta: Pustaka Binama Presindo, 1996. Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 4, alih bahasa oleh Soeroyo dan Nastangin, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1996. Rahman, Nandi, Asuransi Syari’ah dalam Pandangan Islam, Bekasi: Lembaga Pers Bekasi, 2003. Saeed, Abdullah, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis Larangan Riba dan Interpretasi Kontemporer, alih bahasa Muhammad Ufuqul Mubin. dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Schacht, An Introduction Islamic Law. Suma, M. Amin, Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional, Ciputat: Kholam Publishing, 2006. Sumitro, Warkum, , Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, BAMUI, Takaful dan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Jakarta PT. Grafindo Persada, 2004. . Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Syahatah, Husain Husain, Asuransi dalam Presektif Syari’ah, Jakarta: Amzah, 2006. E. WEBSITE www.id.answer.yahoo.com, akses 24 Mei 2010.
131
132
1
DAFTAR PUSTAKA A. al- Qur’an/ Ulumul Qur’an Departemen Agama, Al- Qur’an dan terjemahannya, Jakarta, Proyek pengadaan Kitab suci Al- Quran. 1982/ 1983. Muhammad, Fakhruddin, ar-Razi, Tafsir al-Kabir, Bulaq: 1872.
B. Kelompok Hadist/ ‘Ulumul Hadist
A. Hassan, Tarjamah Bulugul Maram Ibn Hajar Al- ‘Asqalani, Bandung: Cv. Diponegoro,1985. Al-‘Asqolani, Ibnu Hajar, Bulugul Maram Min Adillahah ahkam, Semarang: Taha Putra 773 H-852 H. C. Kelompok Fikih dan Ushul Fiqh
Abduh, Isa, at-Ta’min bayn al-Hill wa al- Tahrim, al-Qohirah Mishr: Dar al- I’tisham, (t.t), hlm Ahmad az-Zarqa, Mustafa, al-Madkhal al- Fiqh al-‘Am, Juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr, 1968), hlm.291, dikutip kembali oleh AM Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2005. Ahmad Isa Asyur, Fiqh Islam Praktis, Bab muamalah, alih bahasa Abdul Hamid Zahwan, Solo: CV. Pustaka Mantiq. Azhar Basjir, Ahmad, Asas-Asas Hukum Mu’amalat (Hukum Perdata Islam), Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII, 1993. az- Zuhaili, Wahbah, Fiqh al Islam Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar alFikr, 1409 H Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh, Bogor: Kencana, 2003. Isa Asyur, Ahmad, Fiqh Islam Praktis, Bab muamalah, alih bahasa Abdul Hamid Zahwan, Solo: Cv. Pustaka Mantiq.
2
Mardalis, Metode Penelitian Fikih Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah 13, Bandung PT. Al-Madif, 1997. Yafie, Ali, Menggagas Fiqih sosial, Bandung: Mizan, 1995. Zein, Fuad, Kumpulan Materi Kuliah Fikih Muamalah. Zuhaili, Wahbah, al- Fiqh al-Islami wa‘adillatuhu, Juz I, Damaskus: Daral-Fikr, tth.
D. Lain – lain
Adityangga, Krisna, Membumikan Ekonomi Islam Diskursus Pengembangan Ekonomi Berbasis Syari’ah, Yogyakarta: Pilar media, 2006. A.Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Ali Hasan AM., Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana, 2004. Amin Suma, Muhammad, Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional, Ciputat/ Tangerang: Kholam Publishing, 2006. Anshori, Abdul Ghafur, Asuransi Syari’ah di Indonesia Regulasi dan operasionalisasinya di dalam kerangka Hukum positif di Indonesia, Yogyakarta: VII press, 2007. Anwar, Syamsul, Sumber Hukum Islam dan Pengaturan Asuransi di Indonesia, dalam judul Asuransi Islam, ttp, tnp.,2002. Azhar Basyir, Ahmad, Takaful Sebagai Alternative Asuransi Islam, dalam Jurnal Ulumul Qur’an, No. 2, Vol. VII, tahun 1996. Badrudin, Rudi, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, edisi kedua, Yogyakarta: STIE YKPN, 2002. Dewi, Gemala, dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.
3
Dewi, Gemala, Aspek- Aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syari’ah di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. Dewi, Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group, 2006. Dewan Syari’ah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional, Jakarta: Dewan Syari’ah Nasional Majelis ‘Ulama Indonesia dan Bank Indonesia, 2003. Fatwa DSN-MUI Nomor 21/ DSN/ MUI/ X/ 2001 Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah. Hartono, Rejeki, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 1995 Hoven, Van, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I. Iqbal, Muhaimin, Asuransi Umum Syari’ah dalam Praktek Upaya Menghilangkan Garar, Maisir, dan Riba, Jakarta: Gema Insani Press, 2005. Madjid, Suroso, Asuransi di Indonesia, Diktat Mata Kuliah Lembaga Ekonomi, tidak diterbitkan, Yogyakarta: STT NAS Press, 2004. Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta: Ekokonosia, 2002. Meher dan Cammack, Manajemen Asuransi, disadur oleh A. Hasymi, Jakarta: Balai Aksara, 1982. Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah, Yogyakarta: UII Press, 2001. Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pondok Pesantren al- Munawwir Krapyak. Muslehuddin, Muhammad, Menggugat Asuransi Modern, Mengajukan Suatu Alternatif Baru Dalam Perspektif Hukum Islam, alih bahasa oleh Burhan Wirasubrata, Jakarta: Lentera 1999 Muthahhari, Murtadho, Pandangan Islam Tentang Asuransi dan Riba, Bandung: Pustaka Hidayah, 1995.
4
Pasaribu, Chairuman dan K. Lubis, Suhrawardi, Hukum Perjanjian dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika offset, 1996. Pasal 1 Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/ LK/ 2000 Tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Sistem Syari’ah. Purba, Radik, Memahami Asuransi di Indonesia, Jakarta: Pustaka Binama Presindo, 1996. Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 4, alih bahasa oleh Soeroyo dan Nastangin, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1996. Rahman, Nandi, Asuransi Syari’ah dalam Pandangan Islam, Bekasi: Lembaga Pers Bekasi, 2003.
Saeed, Abdullah, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis Larangan Riba dan Interpretasi Kontemporer, alih bahasa Muhammad Ufuqul Mubin. dkk, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Schacht, An Introduction Islamic Law. Suma, M. Amin, Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional, Ciputat: Kholam Publishing, 2006. Sumitro, Warkum, , Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, BAMUI, Takaful dan Pasar Modal Syariah di Indonesia, Jakarta PT. Grafindo Persada, 2004. . Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Syahatah, Husain Husain, Asuransi dalam Presektif Syari’ah, Jakarta: Amzah, 2006.
E. WEBSITE www.id.answer.yahoo.com, akses 24 Mei 2010. .
5
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN II BIOGRAFI ULAMA Ahmad Azhar Basyir Seorang ulama bereputasi internasional, lahir di Yogyakarta pada 21 November 1928. Pendidikan formalnya dimulai dari Sekolah Rakyat Muhammadiyah tahun 1940 di Madrasah Al-Falah Kauman Yogyakarta tahun1944, sempat menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Tremas Pacitan tahun 1942-1943, kemudian masuk Madrasah Mubalighin III Muhammadiyah lulus tahun 1946. Pada masa revolusi fisik bergabung dengan kesatuan Hizbullah tahun 1946. Pendidikan tingginya dimulai menjadi mahasiswa PTAIN Yogyakarta lulus doktoral tahun 1965 dan berhasil mendapat Master or Art dari Universitas Cairo Mesir. Beliau menjadi dosen tetap UGM dan menjadi dosen luar biasa di UII, IAIN Suka, UMY. Aktifitas sosialnya diantaranya pernah menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah tahun 1990-1995, anggota Akademi Fiqh Internasional dan utusan OKI perwakilan dari Indonesia. Husain Husain Syahatah Seorang guru besar akutansi dan audit keuangan di fakultas perdagangan, Universitas Al-Azhar (Kairo). Anggota dewan penasehat organisasi akutansi dan audit Islam di Bahrain, anggota dewan syari’ah zakat internasional, ketua umum asosiasi akutan dan auditor, anggota dewan pengurus paguyuban tenaga pengajar Universitas Al-Azhar. Pernah mengikuti dalam sejumlah seminar dan konferensi internasional dibidang akutansi, pemikiran ekonomi Islam, zakat, perbankan Islam, perusahaan investasi Islam, dan wakaf. Memiliki sejumlah karya tulis dibidang pemikiran akuntansi Islam, pemikiran ekonimi Islam, pemikiran Islam, seri fikih dan akutansi zakat, dan seri keluarga Islam, sejumlah bukunya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, diantaranya Inggris, Prancis, Indonesia, Malaysia. Cik Hasan Bisri Cik Hasan Bisri, dilahirkan di Desa Tapos, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, tanggal 5 September 1946. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan pendidikan tinggi: Program Sarjana Muda pada Fakultas Hukum Islam Universitas Ibn Khaldun, Bogor (1973) Program Sarjana Lengkap di Jurusan Peradilan Agama, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung (1978), Program Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial di Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang (1981), dan Program Pascasarjana Bidang Sosiologi Pedesaan di Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor (1988). Selama menjadi mahasiswa aktif dan pernah menjadi Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Badan Koordinasi Jabar (1972-1974). Pernah menjadi pengurus Student Movement For Zero Population Growth di Bandung
(1973-1975) dan Pengurus KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) daerah Jabar (1974-1976). Karirnya sebagai PNS adalah menjadi guru agama SD dan SMP di Bogor (1976-1973), guru MTs Persis (Persatuan Islam) di Bandung (1973-1977), tenaga administrasi pada Sekretariat IAIN Sunan Gunung Djati (1977-1978) dan sejak tahun 1978 hingga kini menjadi tenaga pengajar di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Gunung Djati dengan mata kuliah tetap Peradilan Agama. Muhammad Syafi’i Antonio Lahir pada 12 Mei 1967 dengan nama asli Nio Gwan Chung dari pasangan Liem Soen Nio dan Nio Sem Nyau, dibesarkan di tengah keluarga Kong Hu Chu Kristen dengan hidayah Allah pengembaraan pencarian kebenaran telah mengantarkannya ke haribaan Islam, kemudian bersyahadat di depan K.H Abdullah bin Nuh di Bogor, belajar alif-ba-ta kepada H. Adung Abdurrahim di Masjid Agung Sukabumi, mondok di Ponpes An-Nizham Sukabumi di bawah asuhan K.H Abdullah Muchtar penerus dan murid utama ulama terkemuka Habib Syekh bin Salim bin Umar al-Attas. Pada tahun 1990 Lulus dari Fakultas Syari’ah dan Fakultas Ekonomi University of Jordan serta mengikuti program Islamic Studies di Al-Azhar University Kairo. Perintis Bank Muamalat dan Asuransi Takaful ini mendapat Master of Ekonomics dari International Islamic University Malaysia dan saat ini telah mengikuti program doctoral di University of Melbourne. Saat ini aktif di Komite Ahli Bank Syari’ah pada Bank Indonesia, Dewan pengawas Bank Muamalat, Asuransi Takaful, RHB Asset Management, dan BNI Faysal Finace. Santri yang hafal matan Alfiyah Ibn Malik ini telah menerbitkan delapan buah buku, yaitu: Apa dan Bagaimana Bank Islam, Prinsip Operasional Bank Islam (bersama Karnaen A. Pertaatmaja, direktur Eksekutif IDB Zakat Kaum Berdasi (bersama Adian Husaini), Wawasan Islam dan Ekonomi, Arbitrase Islam di Indonesia, Bank Syari’ah: Suatu Pengenalan Umum, Bank Syari’ah: Bagi Bankir dan Praktisi Keuangan, dan Bank Syari’ah: Wacana Ulama dan Cendekiawan. Gemala Dewi Gemala Dewi lahir di Jakarta 21 Juli 1964 memperoleh gelar Sarjana Hukum (S1) dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1989) dan pendidikan keagamaan dan bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Cabang dari Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud Al- Islamiyah, Saudi Arabia (1989). Meraih gelar LL.M di Washington Dc., Amerika Serikat (1997). Sekarang sedang mengikuti program Doktor (S3) di Fakultas Pascasarjana UI sejak Agustus 2004. Karier sebagai dosen dimulai sejak tahun 1989 sebagai asisten dan diangkat sebagai PNS di Instansi FHUI sebagai staf pengajar tetap (1990) sampai sekarang, dan juga mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul, pernah juga mengajar di berbagai Universitas swasta lainnya di Jakarta seperti STEKPI dan UBHARA JAYA.
M.Amin Suma Muhammad Amin bin Sulaiman-Maimunah yang lazim disingkat dengan sebutan Muhammad Amin Suma, adalah putra ketiga dari pasangan H. Sulaiman bin Semaun dan Hj. Maimunah binti Ali Hasan. Dilahirkan pada 5 Mei (1955) di kampung Cilurah, Desa Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon Propinsi Banten. Jenjang pendidikan diawali dengan mengaji pada orangtuanya sendiri. Pendidikan SD Negeri Serangilir Rangdakari Ciwandan selesai 1967, dan di MI Raudhotul Ulum Lijajar Tegal Ratu, tamat tahun 1967, tamat MTs (1971) dan MA (1974) di Perguruan Islam Al- Khairiyah Citangkil, Banten. Pendidikan Tinggi meneruskan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sekarang berubah nama manjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. AM. Ali Hasan Lahir di Jombang 1 Desember 1975, pendidikan formal dimulai dari SDN II Sumberjo Jombang, MI Miftahul Ma’arif Sumberjo Jombang, MTs N PP Manba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, Madrasah Diniyah PP Manba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, MAN Program Khusus (PK) Jember, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian melanjutkan Program Magister Paskasarjana UIN Syarif Hidayatullah, dan sekarang beliau juga menjadi Staf pengajar Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Muhaimin Iqbal Muhaimin Iqbal adalah sedikit dari tenaga ahli dan praktisi asuransi Indonesia yang menguasai baik asuransi konvensional maupun asuransi syari’ah, di asuransi konvensional beliau mendapatkan pengakuan professional sebagai Associate of Chartered Insurance Institute, CII London, Inggris; Fellow of Australian dan New Zealand Institute of Insurance and Finance, serta Fellow of Islamic Insurance di Jakarta, Indonesia, beliau juga sebagai Chartered Insurer yang telah bekerja di Industri ini selama 19 tahun, menangani berbagai jenis asuransi retail sampai asuransi beresiko tinggi pada sektor energi. Sekarang bekerja sebagai Direktur Teknik di Perusahaan asuransi terbesar di Indonesia. Nandi Rahman Bernama kecil Didi, lahir di Payakumbuh (Sumbar) pada tanggal 3 Juni 1995. Pendidikannya TK yang hanya bertahan dua bulan, melanjutkan SD yang akhirnya ditamatkan di SD Negeri IV Payakumbuh pada tahun 1968, Muallimin Muhammadiyah Payakumbuh sampai kelas IV, kemudian pindah dan akhirnya menamatkan sekolah lanjutan tingkat pertamanya di SMP Muhammadiyah 5 Jakarta (1972). Sekolah menengah tingkat atasnya ditempuh di Sekolah Persiapan (SP) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian melanjutkan ke Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaiakan program S2
(Magister) Studi Islam konsentrasi bidang Ekonomi Islam pada Program Paskasarjana Universitas Muhamadiyah Jakarta.
CURICULUM VITAE Nama
: Muhammad Zainuri Fatakh
Tempat/tgl. Lahir
: Klaten 14 Juli 1984
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat asal
: Dk.Karangmojo Rt. 01/Rw. 07, Ds. Ceper, Kec. Ceper, Kab. Klaten, Jawa Tengah (Kode Pos 57465)
Telepon
: (0272) 552101/ Hp: 085643873253
Riwayat pendidikan ¾ ¾ ¾ ¾
SDN I Ceper, Klaten, lulus tahun 1996 SLTP I Ceper, Klaten, lulus tahun 1999 Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, lulus tahun 2003 Fakultas Syari’ah, Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, masuk tahun 2005
Pengalaman Organisasi ¾ Bidang Kader (IMM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komfak Syari’ah periode 2005-2006. ¾ Bidang Publikasi (IMM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komfak Syari’ah periode 2006-2007. ¾ Panitia Pelatihan PerBank kan oleh (BI) Bank Indonesia untuk Mahasiswa ISID di Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 2004. ¾ Panitia Seminar Advokat oleh Advokat Syari’ah Indonesia di ISID Siman Ponoroga, tahun 2004. Orang tua
Bapak
Ibu
Nama bapak : Syamsul Hadi, S.H
Nama Ibu
: Mu’isah
Pekerjaan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
: Hakim PA Wonogiri