Summary ICON+B ER
iCon News RSIH IBE AN
Rp
C o m m u n i C at i n g o u r w o r l d
januari 2015
PERCAYA DIRI MENYONGSONG MEA 2015 Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sebagai salah satu infrastruktur utama bisnis memiliki keterkaitan langsung dengan besaran dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Industri TIK regional ASEAN pada akhirnya akan mengalami babak baru setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) disepakati pada KTT ASEAN ke-12 Januari 2007 lalu. Rencananya MEA akan diterapkan pada akhir tahun 2015 ini. Sebagai perusahaan yang berkompetisi pada industri TIK, ICON+ juga turut menganalisasi berbagai kemungkinan dan dampak yang disebabkan oleh kehadiran MEA. Pada akhirnya, ICON+ memandang MEA sebagai tantangan sekaligus peluang serta momentum untuk mempercepat dan menguatkan langkah agar mampu bersaing dalam industri TIK regional ASEAN. Bersama dengan PT PLN (Persero), ICON+ siap mendukung Indonesia bersaing dalam rivalitas pasar bebas negaranegara ASEAN. ICON+ juga telah menyusun berbagai strategi dan inisiatif sebagai upaya mengambil peluang yang tercipta setelah penerapan MEA di berlakukan. Memperkaya produk dan layanan serta meningkatkan kehandalan jaringan menjadi salah satu cara ICON+ meraih kesempatan memperluas konektivitas. Secara konsisten berkesinambungan memfasilitasi ICONers dalam proses upgrading kemampuan menjadi modal ICON+ memenangkan kompetisi SDM. Di tambah serangkaian langkah konkrit yang siap di implementasikan membuat ICON+ percaya bahwa tantangan MEA dapat ditaklukan.
PERCAYA DIRI
MENYONGSONG MEA 2015 ICON+ BERSIH : KORUPSI MUSUH KITA BERSAMA PRODUK & LAYANAN : LEBIH EFISIEN DENGAN VICON ICON+
MEA 2015 juga dipandang ICON+ sebagai momentum memperluas pasar dan media tampil ke kancah regional ASEAN. Berbagai tantangan yang diproyeksikan turut hadir tak membuat ICON+ gentar. Dengan kompetensi SDM, keunggulan produk dan pelayanan prima terhadap pelanggan, ICON+ percaya diri untuk mentransformasi setiap tantangan menjadi peluang.
SAMBuT 2015 DENgAN
DAFTARISI
3
PENUH PERCAyA DIRI
M
enyambut peralihan tahun, sudah selayaknya kita terlebih dahulu haturkan syukur kepada Tuhan YME, karena atas izin-Nya ICON+ bisa menapaki tahun 2014 dengan berbagai macam prestasi dan pencapaian. Dari Tuhan YME pulalah kita di anugerahi berbagai macam kemampuan untuk bisa menunaikan berbagai tugas dan tanggung jawab selama tahun 2014.
FOKuS PERCAYA DIRI MENYONGSONG MEA 2015
7
CATATAN KOMISARIS MEA 2015, SEBUAH PELUANG
9
KIlAS BERITA - ICON+ LUNCURKAN APLIKASI GOLDS NON EAM - KHITANAN MASSAL - KNOWLEDGE SHARING FORUM ICON+ - SMK INFORMATIKA PESAT GOES TO ICON+ - TRI PUTRA GRUP GOES TO ICON+ - GO LIVE SAP HCM - SOSIALISASI ESS SAP HCM - WORKSHOP PENYUSUNAN RKAP BERBASIS RESIKO
12
BOD NOTE
Tak sekedar bermakna sebagai peralihan waktu, tahun baru menjadi momentum untuk meresapi kembali berbagai pencapaian di dua belas bulan sebelumnya. Kita tak hanya mengukir prestasi tetapi juga mengevaluasi berbagai kesalahan dan kealpaan. Introspeksi diri dan komitmen berprestasi menjadi salah satu cara memperbaiki dan memperkokoh langkah kita ke depan. Sepanjang tahun 2014, ICON+ telah berhasil meraih berbagai prestasi baik di sisi layanan maupun kinerja manajemen berbasis Malcolm Baldrige. Tak mau lengah dengan prestasi, ICON+ terus memperbaiki diri melalui pengembangan sistem informasi manajemen, diantaranya implementasi SAP HCM yang akan Go Live pada awal tahun 2015 ini. Tahun 2015 akan dipenuhi dengan tantangan terutama karena di tahun inilah, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) siap bergulir. Persaingan kompetensi perusahaan maupun individu akan semakin ketat, dengan perkembangan TIK yang sangat dinamis dan cepat, tuntutan pelanggan semakin tinggi, juga target kinerja manajemen yang cukup menantang akan membuat langkah ICON+ tak berkesempatan mengambil jeda.
ICONers SUDUT PANDANG ICONERS TERHADAP MEA 2015 - ARI RAHMAT - HERMAWAN ASMOKO - LUTFI MULYO SAPUTRO
Secara konsisten, ICON+ akan berbenah, melahirkan inovasi, menjawab tantangan dan memenangkan kompetisi. Tanpa peran serta ICONers hal ini tentulah hanya akan menjadi khayalan. Menyambut tahun 2015, saatnya kita bergandengan tangan, melangkah dengan penuh percaya diri bahwa kita bisa menjadikan ICON+ sebagai perusahaan TIK yang dipercaya di Industri Telekomunikasi dan siap menyambut MEA 2015.
14 PRODuK & lAyANAN LEBIH EFISIEN DENGAN VICON ICON+
16
SDM
Semoga dengan kerja keras dan kerja sama seluruh lapisan ICON+ dan tentunya restu dari Tuhan YME, kita mampu menjawab berbagai tantangan di tahun 2015.
ZONA NYAMAN HARUSKAH DITINGGALKAN?
18 TEROPONg MANFAAT MANCING BAGI KESEHATAN
19
ICON+BERSIh KORUPSI MUSUH KITA BERSAMA
SELAMAT TAHUN BARU 2015…. SEMANgAT BARU MERAIH PRESTASI Salam Semangat !!!! Direksi
iCon News PENANGGUNG JAWAB Detty Elviany [Sekretaris Perusahaan] PEMIMPIN REDAKSI Titik Riana PT INDONESIA COMNETS PLUS Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710 Telp. 62-21 525 3019 Fax. 62-21 525 3659
KOORDINATOR LIPUTAN Erna Pardede KONTRIBUTOR Melly Rahmadani
NARASUMBER Seluruh Manajer PT Indonesia Comnets Plus KOLOM INTERAKTIF Bunga Brimagita SIKLUS Nasari, Khasbullah Arief Santoso
KONSULTAN MEDIA INTEgRITI PT Integra Cipta Kreasi Telp/Fax : 021-27650474 EDITOR Muhammad Pamungkas REPORTER & PHOTOGRAPHER Agustina Masito DESAIN & TATA LETAK Andunk Bayumurti
PERCAYA DIRI
MENYONGSONG MEA 2015
I
ndustri TIK regional ASEAN akan mengalami babak baru setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) disepakati pada KTT ASEAN ke-12 Januari 2007 lalu. MEA merupakan komitmen pemimpin-pemimpin di negara ASEAN untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015. Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN p a d a ta h u n 20 1 5 d a n untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.
dengan besaran dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Indonesia, sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menjanjikan besarnya potensi pasar TIK. Menurut Ibisworld, ekonomi Indonesia mencakup hampir sepertiga dari seluruh ekonomi di kawasan ASEAN. Besaran ekonomi Indonesia yang jauh dibandingkan negara-negara tetangga menjadikan daya tarik bagi pemain TIK asing melakukan invasi ke pasar Indonesia. Bagi GM SDMU, Bambang Widyastomo, industri TIK merupakan bidang yang sangat menjanjikan sehingga banyak diminati terutama oleh anak muda. Bambang menambahkan, “anak-anak muda menyukai TIK karena ini adalah industri kreatif”. Meskipun tidak berlatar belakang pendidikan TIK, namun Bambang konsisten mengikuti perkembangan dunia TIK setiap saat. Baginya, TIK telah berkembang sangat pesat. Bambang juga meyakini industri TIK Indonesia tak kalah jika disandingkan dengan kemajuan TIK Internasional.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas.
Manajer Produk dan Pemasaran, Wuri Yulianto memaparkan isu krusial yang saat ini tengah berkembang di industri TIK antara lain seputar Upgrade the coverage, Increasing bandwidth per customer need, Integrated solution (infrastructure until application), Value added service above the connectivity, Recovery solution, infrastructure (link, space, etc.) and data/information, Next
Lalu, bagaimana sudut pandang ICON+ terhadap MEA 2015 ? TANTANGAN Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sebagai salah satu infrastruktur utama bisnis memiliki keterkaitan langsung
3
iCon
News
edisi ja nu a ri 2015
FOKUS
FOKUS
India 16,4%
Greater China 47.9% China 44.0% Hong Kong 1.1% Taiwan 2.8%
Other Indian Subcontinent 3.1% Other Asia-Pacific 0.6% South East Asia 6.8% Thailand Malaysia Philippines Vietnam Singapore
2.0% New Zealand 0.4% 1.5% Australia 2.9% 1.2% 1.1% Indonesia 3.9% 1.0%
PELUANG Selain tantangan, kehadiran MEA dianggap Wuri sebagai sebuah momentum untuk meraih peluang. Baginya, pelaku bisnis TIK yang beroperasi di Indonesia akan membutuhkan infrastuktur, sehingga ICON+ berkesempatan memperluas pasar.
South Korea 5.0% Japan 13.0%
$39.9 trillion (39.8% of world GDP)
generation technology, example: data analytic, Overseas expansion, Regulatory of government and Competition risk. Sebagai salah satu negara yang dianggap merupakan jantung penting perkembangan ekonomi kawasan regional ASEAN, Indonesia memiliki sejumlah keunggulan dalam bisnis TIK. Bagi Bambang Widyastomo, keunggulan utama Indonesia adalah unsur demografis. “Kita memiliki limpahan SDM berlatar pendidikan TIK yang masih produktif” ujar Bambang. Selain unsur demografis, Wuri menilai, “Indonesia memiliki potential market in any segment industry yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka tentu membutuhkan perusahaan untuk support kebutuhan TIK-nya” Tantangan yang akan dihadapi Indonesia tentu juga akan menjadi tantangan bagi ICON+. Menurut Wuri Yulianto, kehadiran MEA akan memperketat kompetisi sehingga menuntut ICON+ meningkatkan kualitas di segala lini. Pria kelahiran 1975 silam itu mengungkapkan bahwa kehadiran p e m a i n a s i n g , ba i k i tu ya n g melakukan direct investment maupun pola partnership dengan pemain lokal terkait bisnis TIK akan menjadi tantangan ICON+ dalam mempertahankan pasar. Namun, Wuri menuturkan sebagai pemain lokal, ICON+ memiliki
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
Arfen menganggap PT PLN (Persero) tengah mengedepankan kecanggihan teknologi dalam proses bisnis maupun pelayanannya terhadap pelanggan. Ditambah d e n g a n k e h a d i ra n M E A , P T P L N ( Pe rse ro) a ka n se m a k i n menuntut kehandalan layanan dan infrastruktur ICON+.
keunggulan yang tak dimiliki ‘pemain asing’ diantaranya pengetahuan pasar yang lebih dalam, jaringan penjualan yang lebih luas, serta waktu investasi yang lebih awal. Meskipun begitu, Wuri mengaku belum meratanya sumber daya dengan kompetensi TIK di seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu tantangan utama bagi perusahaan TIK Indonesia.
“Dengan pelayanan prima, ICON+ akan menjadi pilihan utama para penyedia layanan TIK untuk menggantungkan kebutuhan infrastrukturnya” ujar pria berusia 39 tahun itu.
Terkait dengan SDM, Bambang Widyastomo memaknai MEA sebagai tantangan mempertahankan SDM agar tetap memilih ICON+ sebagai tempat aktualisasi diri. Baginya, MEA akan membuka peluang SDM berkompetensi dengan mudah melakukan perpindahan ke perusahaan TIK di regional ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN secara langsung juga akan meningkatkan intensitas perpindahan barang dan jasa yang terjadi di regional ASEAN. Industri dan perusahaan Indonesia tak hanya akan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat namun juga pasar yang lebih luas. Produsen akan membutuhkan lebih banyak energi listrik untuk mempercepat p roses m e n g h a s i l ka n ba ra n g dan jasa. Hal inilah yang menjadi perhatian GM Ketenagalistrikan, Arfen Effendi. Sebagai enabler PT PLN (Persero), ICON+ fokus mendukung induk perusahaannya dalam melayani listrik ke seluruh masyarakat Indonesia termasuk industri dan perusahaan yang tengah bersiap menjawab tantangan pada MEA 2015.
4
tak segera di eksekusi. Untuk itu, ICON+ telah menyusun strategi serta mengambil langkah guna merengkuh peluang dan kesempatan di tahun 2015. Menurut Wuri Yulianto, ICON+ secara konsisten terus melakukan peningkatan kualitas mulai dari proses pra penjualan, penjualan, aktivasi, operasional, pemeliharaan, penanganan gangguan, hingga proses billing dan pembayaran.
Arfen memandang optimis untuk kemungkinan implementasi aplikasi prepaid ke sektor lain seperti gas dan air. Arfen meyakinkan bahwa ICON+ tidak menutup mata pada setiap peluang yang tercipta dari kehadiran MEA. Katanya, “why not?”
ICON+ akan mendapat peluang memenangkan kompetisi industri TIK. Selama ini produk dan layanan ICON+ tersebut telah banyak diminati dan terbukti memiliki added value bagi perusahaan.
Sepakat dengan kedua rekannya, Ba m ba n g Wi d ya sto m o j u g a menganggap MEA sebagai peluang sekaligus ajang tampil bagi ICON+. Dengan begitu, ICON+ akan menarik perhatian banyak pihak tanpa terkecuali konsumen asing. Baginya, MEA adalah saat yang tepat untuk menjual kemampuan ke pasar yang lebih luas.
Be b e ra pa p ro d u k u n g g u l a n ICON+ yang diproyeksikan memperoleh perhatian di era MEA, antara lain: a. Metro Ethernet, untuk koneksi berkecepatan tinggi antara kotakota besar di Indonesia dengan didukung standarisasi dunia dari Metro Ethernet Forum. b. IP VPN, untuk koneksi yang lebih luas di seluruh Indonesia dengan harga yang lebih kompetitif. Pengembangan IP VPN juga dilakukan dengan menawarkan layanan IP VPN dengan SLA 99,9% menggunakan gabungan dari 2 (dua) akses dan/atau provider berbeda. c. I n te r n e t , ya n g a ka n te r u s dikembangkan dengan menambah kapasitas backbone internasional menggunakan berbagai cable dari beberapa provider untuk memberikan akses layanan internet berkecepatan tinggi dengan tingkat redundansi yang handal. d. Data Center, dengan proses yang akan dilakukan adalah sertifikasi dari badan internasional. e. Value Added Services, dengan pengembangan produk-produk berbasis aplikasi untuk lebih jauh masuk ke dalam business process pelanggan.
“ I n i m o m e nt I CO N e rs ta m p i l mengusung nama ICON+ ke regional ASEAN” ujar pria kelahiran 1962 tersebut. Bicara lebih jauh, Wuri Yulianto meyakini produk dan layanan
WURI YULIANTO Manajer Produk dan Pemsaran ICON+
Sepakat dengan Wuri, Arfen juga menganggap MEA sebagai ladang baru bagi perluasan sasaran pasar ICON+. Bagi Arfen, produk dan layanan yang dipersembahkan ICON+ kepada PT PLN (Persero) dapat dipasarkan ke regional ASEAN, salah satunya adalah Contact Center PLN 123 dan layanan prepaid . “Kita terbukti mengelola Contact Center PLN 123 dan Prepaid listrik dengan tujuan memberikan dukungan dan layanan penuh bagi peningkatan layanan PLN” papar Arfen.
BAMBANG WIDYASTOMO GM SDMU, ICON+
INISIATIF KONKRIT Peluang yang tercipta dari penerapan MEA tentu hanya akan berlalu jika
5
Hal ini sepenuhnya guna memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan kepada pelanggan ICON+. Secara rutin, ICON+ juga melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengukur Customer Experience Journey. Wuri juga menambahkan ICON+ terus berupaya mengembangkan dan melakukan diferiansiasi produk dan layanan. “Survey kepuasan pelanggan ini akan memberi rekomendasi halhal yang perlu ditingkatkan dalam pelayanan” ujar Wuri. Tak cukup sampai disitu, ICON+ juga serius menjaga kedekatan dengan pelanggan PT PLN (Persero) maupun eksternal. Wuri berujar ICON+ secara konsisten mengadakan below the line activities dengan pelanggan. “Dalam event-event yang akan diadakan, ICON+ mengemas acara tersebut dengan sedemikian rupa agar tak sekedar menjalin kerekatan antara ICON+ dan pelanggannya , tapi juga sebagai media bagi pelanggan untuk menambah wawasan” ujar Wuri, “ini adalah nilai tambah yang kami berikan kepada pelanggan” Seperti diketahui, sebelumnya ICON+ telah sukses menggelar Business Gathering bersama pakar-pakar IT di bidang Manufacture, Provider dan Banking. Selain meningkatkan kinerja internal, Wuri memandang ICON+ juga harus memperhatikan rekan kerjasama dan kemitraan dalam mencapai targettarget perusahaan serta meningkatkan daya saing. Mitra tersebut berkaitan dengan Mitra instalasi untuk terus meningkatkan kecepatan dan kualitas jaringan, Mitra Service Point untuk terus meningkatkan kehandalan dan kecepatan penanganan gangguan serta Mitra pengembangan layanan,
iCon
News
e d isi januari 2015
FOKUS
untuk bersama-sama menawarkan layanan-layanan aplikasi berkualitas yang dapat diserap pasar dan memenuhi kebutuhan business process pelanggan. Sementara itu, GM Ketenagalistrikan, Arfen Effendi juga telah menyusun berbagai langkah konkrit untuk mendukung PT PLN (Persero) dalam melayani dan mengelola listrik se-Indonesia. Menurut Arfen, saat ini ICON+ dan PJB tengah bekerjasama d a l a m mengimplementasikan CMMS - MAXIMO yaitu, tata kelola Pembangkit berbasis Computerized Maintenance Management System.
ARFEN EFFENDI GM Ketenagalistrikan ICON+
Lebih jauh, Arfen mengaku ICON+ telah menyusun konsep unik untuk meningkatkan kontribusi ICON+ kepada induk perusahaannya. ICON+ menyebutnya dengan S-M-A-C (S = Social Media, M = Mobility, A = Analitic dan C = Cloud). “Contact Center PLN 123 akan memanfaatkan media sosial dalam melayani pelanggan PLN (Social Media). Seluruh petugas PLN akan menggunakan gadget sebagai fasilitas penunjang kerja (Mobility). ICON+ akan mengelola data dan menarik kesimpulan hingga kita akhirnya bisa menciptakan inovasi atau aplikasi dari hasil perumusan data-data tersebut (Analitic). Kita akan terus memasarkan Cloud dan memaksimalkan layanannya (Cloud)” jelas Arfen seputar konsep S-M-A-C. Terkait SDM, Bambang Widyastomo memaparkan bahwa ICON+ juga telah merumuskan dan melakukan berbagai langkah sebagai upaya mempertahankan kekuatan
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
CATATAN KOMISARIS
SDM. Kehadiran MEA yang akan memperluas pilihan SDM IT dalam memilih labuhan kariernya membuat I CO N + m e n g a m b i l b e b e ra p a langkah. Salah satunya dengan perubahan kebijakan remunerasi sesuai perkembangan industri TIK. Selain langkah tersebut, ICON+ secara konsisten juga membangun suasana kantor yang menyenangkan. Menurut Bambang, ini adalah strategi agar SDM ICON+ bekerja dengan penuh semangat dan enggan berpaling ke labuhan karier lain. “ICON+ adalah perusahaan yang sangat memperhatikan aspek emosi SDM-nya” tutur Bambang. Hal itu terbukti dengan eksisnya berbagai komunitas sebagai media ICONers menyalurkan hobi dan minat. Bagi Bambang, kehadiran komunitas dapat membangun hubungan baik dan instrumen ICONers mendapatkan tambahan ilmu. Tak hanya terkait hobi dan minat, komunitas agama pun rutin melakukan berbagai kegiatan sebagai bentuk eksistensinya di ICON+. Lebih jauh, Bambang dan timnya di Divisi SDM juga tengah mewacanakan untuk membangun komunitas di bidang peningkatan hardskill seperti programming atau system analyst. ICON+ membuka lebar inisiatif ICONers membangun komunitas sesuai kebutuhan. Hal ini diharapkan menjadi salah satu alasan ICONers enggan berpindah hati ke perusahaan lain. “Jika ICONers sudah merasa nyaman dan betah berada di sini, maka tentu akan berat hati meninggalkan ICON+” tambah Bambang. Tak cukup sampai di situ, ICON+ juga menyusun berbagai langkah konkrit agar ICONers mampu bersaing dengan SDM perusahaan TIK di ASEAN. Pelatihan, workshop dan knowledge sharing akan menjadi kegiatan rutin di ICON+. Nantinya, ini akan menjadi media upgrading bagi ICONers. “Kita ingin 60% budget pelatihan ditujukan untuk meng-upgrade hard skill” jelas pria lulusan Universitas Indonesia itu. PERCAYA DIRI “Kita punya spesialisasi usaha dan kompetensi di bidang kelistirikan.
6
Jadi, kita memiliki modal kuat untuk menyambut segala tantangan yang akan datang di tahun ini, termasuk MEA” tutur Arfen penuh percaya diri. “ICON+ memiliki banyak potensi ke u n g g u l a n . Sa l a h sa tu nya kompetensi ICONers dan kecintaan mereka pada perusahaan ini” tambah Bambang. Bagi Bambang, rancana penerapan MEA di akhir tahun 2015 akan memicu ICON+ untuk meningkatkan kompetensi ICONers. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan inisiatif ICONers mencari media upgrading. Salah satu anjuran ya n g d i s a m p a i ka n B a m b a n g untuk upgrading ICONers adalah melatih kemampuan presentasi dan mempromosikan diri. Bambang memandang How to sell yourself menjadi aspek penting dalam upaya memenangkan kompetisi. “Banyak orang yang handal dalam mempresentasikan diri lebih diminati d i ba n d i n g o ra n g ya n g h a nya bermodalkan kompetensi” nasihat Bambang. Selaras dengan Bambang, Arfen juga mengajak ICONers untuk bergerak cepat agar bisa bersaing di tengahtengah kompetisi SDM se-regional ASEAN. Bagi Arfen salah satu modal utama untuk memenangkan kompetisi adalah kreativitas. Ia meyakini kreativitas hanya akan dimiliki oleh orang yang rajin melakukan eksplorasi serta giat mencari ilmu baru. “Kalau kita kreatif, tantangan bisa berubah menjadi peluang” tutup Arfen. Keberhasilan mencapai tujuan segala bentuk strategi maupun langkah konkrit yang telah disusun oleh ICON+ sangat bergantung pada dukungan dan kontribusi ICONers. Kolaborasi dan kerjasama apik ICONers akan membuat ICON+ tumbuh menjadi perusahaan TIK dengan kekuatan mengarungi berbagai jenis perubahan, termasuk perubahan yang disebabkan oleh kehadiran MEA. Maka, di awal tahun ini, ICONers telah kembali memompa semangat dan dengan penuh percaya diri siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
MEA 2015
SEBUAH PELUANG PERLUAS PASAR Tiga Dewan Komisaris yang terdiri dari Satriyo Wibowo, Ritme Aula Jaffar dan Moestafa Nadjib menyampaikan pandangan tentang rencana penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan bergulir di akhir tahun 2015 ini. Ketiganya sepakat bahwa dengan atau tanpa MEA, ICON+ sudah selayaknya terus mempercepat langkah dan menyusun strategi mumpuni agar memenangkan kompetisi di industri TIK. Ketiganya sepakat kehadiran MEA akan menciptakan peluang-peluang bagi bisnis ICON+.
ICON+ untuk memperbesar pasar sekaligus perusahaan. Bagi pria kelahiran Padang ini, kehadiran MEA akan meningkatkan kebutuhan pasar atas TIK. Namun, Moestafa Nadjib menyarankan agar ICON+ tidak hanya berfokus pada jaringan melainkan juga melirik industri aplikasi/content.
“MEA berarti sudah tidak ada lagi batas-batas negara, SDM bisa berpindah dengan lebih mudah, tentunya juga menjadi peluang ICON+ berjualan ke luar” ujar Satriyo Wibowo ketika ditanya pandangannya perihal MEA 2015 bagi ICON+.
“Saya rasa aplikasi dan produk yang kita jual di PLN bisa menarik banyak pembeli dari luar” ujarnya sepakat dengan Satriyo Wibowo.
Salah satu produk yang dipandang Satriyo Wibowo sebagai komoditi menjanjikan adalah Contact Center PLN 123. Baginya, Contact Center PLN 123 telah terbukti memberi pelayanan excellent kepada pelanggan listrik di Indonesia serta meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap PT PLN (Persero).
Produk ICON+ lain yang menurut Moestafa Nadjib juga memiliki peluang besar untuk dipasarkan adalah Data Center ICON+. Menurutnya, MEA akan membuat banyak perusahaan membutuhkan server, maka ICON+ harus bergerak cepat menangkap pasar tersebut.. “Kita harus cepat bergerak dan lincah dalam mengambil peluang” ajak Moestafa Nadjib.
“Saat ini belum ada perusahaan yang berhasil mengelola Contact Center yang m el aya n i pe l an gg a n sejumlah pelanggan PLN” ujar Satriyo.
Le b i h j a u h , M o esta fa N a d j i b memandang MEA juga dapat memperbesar ICON+. Langkah yang dapat diambil untuk memperbesar ICON+ adalah dengan membuka kemungkinan kerjasama dengan perusahaan ASEAN untuk memberikan investasinya di ICON+.
Selain menganggap MEA sebagai peluang memperluas pasar, pria kelahiran Semarang ini juga memandang MEA sebagai kesempatan ICON+ untuk mendapatkan SDM IT terbaik dari regional ASEAN, “Nantinya SDM tersebut dapat membagi ilmu dan pengalaman kepada ICONers sehingga ICONers mengalami upgrading”.
“Kita bisa menggandeng orang-orang ASEAN untuk membangun bisnis kita” tambah Moestafa Nasjib. OPTIMALISASI KONTRIBUSI KEPADA PLN Melengkapi pendapat kedua komisaris tersebut, Ritme Aula Jaffar memandang MEA sebagai peluang ICON+ untuk semakin berkontribusi kepada induk perusahaannya, PT PLN (Persero). Menurut Ritme, penerapan MEA akan menuntut lebih banyak ketersediaan tenaga listrik bagi industri-industri besar/kecil/menengah maupun perusahaan-perusahaan pelaku bisnis yang akan tumbuh di masa depan. Listrik menjadi modal utama dalam hal produksi barang maupun jasa. Hal ini menjadi tanggung
Sejalan dengan rekannya di Dewan Komisaris, Moestafa Nadjib juga menganggap kehadiran MEA sebagai peluang
7
iCon
News
e d isi januari 2015
CATATAN KOMISARIS
KILAS BERITA
ICON+ LUNCURKAN APLIKASI GOLDS NON EAM jawab PT PLN (Persero) guna melancarkan berbagai kegiatan tersebut.
Sepakat dengan rekannya, Moestafa Nadjib juga mengajak ICON+ mendidik seluruh lapisan ICON+ untuk berlatih melakukan interaksi dengan bahasa Inggris. Menurut pria lulusan ITB ini, mempelajari Bahasa Inggris bukan berarti melupakan Bahasa Indonesia. Baginya, dengan menguasai dua bahasa tersebut, ICONers dapat bersaing dengan SDM regional ASEAN maupun dunia.
“Tentunya kebutuhan akan produk barang jasa bagi kegiatan usaha dalam rangka persaingan di pasar era MEA menjadi semakin kompetitif, disinilah peran ICON+ sebagai penyedia layanan informasi ICT memberikan sarana konektivitas disamping membantu memberikan layanan ketenaga listrikan bagi pelaku-pelaku bisnis tersebut melalui PLN “ , ujar Ritme.
Meskipun Ritme sepakat menganggap MEA sebagai tantangan bagi SDM di ICON+ maupun Indonesia, namun ia meyakini bahwa kompetisi dan kemampuan ICONers dapat bersaing dengan para tenaga ahli IT dari negaranegara regional ASEAN.
Dengan beban kerja yang dimiliki PT PLN (Persero), maka ICON+ harus siap menyediakan infrastruktur di bidang IT dan komunikasi untuk mendukung kinerja induk perusahaannya tersebut. Lebih jauh dari itu, Ritme menganggap pengabdian ICON+ kepada PT PLN (Persero) sama dengan berkontribusi kepada Indonesia untuk meningkatkan daya saing di regional ASEAN.
“Saya rasa semua orang yang belajar IT mempelajari hal yang sama, meskipun berbeda lembaga pendidikan atau negara. Maka, saya yakin ICONers memiliki pengetahuan dan kompetensi yang sama dengan seluruh SDM IT dari seluruh dunia” ujar pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direksi ICON+ itu.
“ICON+ harus segera mendukung program pemerintah, salah satunya program PLN akan membangun 35.000 MW di seluruh Indonesia, tentunya kita berkontribusi melayani jaringan ke seluruh pembangkit. Dengan begitu ICON+ juga bisa memberikan layanan ke seluruh Indonesia” tambah pria kelahiran Jakarta 58 tahun silam itu.
Namun, diakui Ritme perbedaan antara SDM Indonesia dan asing adalah sikap atau pola mental kerja keduanya. Menurut Ritme, ICONers harus mampu mencontoh dan menerapkan pola kerja rajin, smart, giat/ kreatif, proaktif dan efektif-efisien. Dengan demikian, Ritme yakin ICONers mampu bersaing di kancah internasional.
Meski mengaku MEA bukanlah sebuah ancaman, ketiga dewan komisaris tetap memberikan berbagai masukan agar ICON+ terus bisa menapaki tangga kesuksesannya. Ritme Aula Jaffar mengungkap bahwa ICON+ secara berkesinambungan harus meningkatkan kemampuan aktivasi dan layanannya. Selain itu, Ritme juga berharap ICON+ terus mengembangkan program CSR hingga menyentuh pelosok desa dan daerah perbatasan.
Di akhir pembicaraan, Moestafa Nadjib berharap ICON+ semakin giat berkreasi. Menurutnya, ICONers didominasi oleh anak-anak muda berpotensi dan memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Untuk itu ia mengapresiasi manajemen yang telah menggulirkan KANVAS (Karya Inovasi ) untuk para inovator ICON+. Namun ia berharap ada lebih banyak media atau sarana untuk menampung ide-ide brilian ICONers.
ICONERS, SIAPKAN DIRI! Se m e nta ra i tu Sa t r i yo Wi b owo menganggap kehadiran MEA justru akan menyebabkan kompetisi SDM bergulir semakin ketat. Untuk itu, Satriyo berharap ICONers dapat mengambil langkah cepat dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan MEA.
Peluang yang tercipta dari diterapkannya MEA dapat dimanfaatkan dengan baik jika seluruh lapisan ICON+ bersedia berkolaborasi dan mendukung satu sama lain. Satriyo Wibowo, Ritme Aula Jaffar dan Moestafa Nadjib akan bersedia mengawasi dan mengarahkan ICON+ dalam memanfaatkan peluang tersebut. Ketiganya sepakat Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 akan menciptakan peluang dan sama sekali bukan ancaman bagi bisnis ICON+.
Menurutnya, upgrading adalah hal mutlak untuk memenangkan kompetisi. Tanpa upaya dan usaha meningkatkan kemampuan diri, ICONers hanya akan menjadi SDM yang tertinggal. Tak hanya berkutat soal sertifikasi dan skill, Satriyo juga berharap ICONers dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Baginya, berbagai kemampuan tersebut adalah bentuk investasi ICONers untuk hari ini hingga masa depan.
News
GOLDS merupakan wajah baru pengelolaan material di Gudang PLN. Dalam sambutannya, Ngurah Adnyana berharap dengan kehadiran GOLDS, maka tidak ada lagi keluhan bahwa material tidak tersedia. Harapan yang disampaikan Adnyana ini tentu sangat beralasan, karena data yang ditampilkan sudah akurat, sehingga pengambil keputusan bisa segera bertindak ketika mengetahui persedian material sudah sampai titik tertentu. “Dulu inisiator penataan gudang dimulai oleh PLN Area Depok dipimpin oleh Pak Sinung Yuwono dengan aplikasi pendukungnya namun belum terintergrasi dengan SAP. Demikian juga unit-unit yang lain seperti di Surabaya dan Palu. Di Bali, dengan
menjadi kandidat Dirut Pertamina belum lama itu.
K
nowledge Sharing Forum ICON+ kembali diselenggarakan dengan mengangkat tema “Kesiapan O rg a n i s a s i d a l a m M e nya m b u t Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015” (17/12). Acara yang digelar di Aula ICON+ Mampang ini menghadirkan CEO General Electric Indonesia, Handry Satriago dan Manajer USO ICON+, Iwan Sofyan Sorry sebagai narasumber. Acara yang di buka oleh GM SDMU, Bambang Widyastomo ini merupakan media ICONers menggali wawasan dan pengetahuan dari para pembicara.
“Kita harus bisa menjadi orang yang fleksibel, cepat & simplicity serta memiliki kemampuan dan kemauan untuk belajar” ujar sosok yang sempat
8
Pelayanan Pelanggan Jawa Bali PLN, dan yang GM PLN DJBB Bambang Budiarto
GM PLN DJBB Bambang Budiarto dalam sambutannya mengatakan, “GOLDS akan membuat pengelolaan material di gudang PLN menjadi ekselen tidak hanya di PLN Area Depok tapi juga seluruh unit di Jawa Barat dan Banten. Oleh sebab itulah, GOLDS akan segera diimplementasikan di seluruh Area PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.” Hadir dalam peresmian tersebut D i re k t u r N i a g a I CO N + H i k m a t Drajat, General Manager Layanan Ketenagalistrikan ICON+ Arfen Effendi, Manager Senior Divisi Distribusi Yohanes Sukrislismono, Manajer Area Depok serta para Manager Rayon di PLN Area Depok. Di akhir acara, Ngurah Adnyana memberikan Plakat Sertifikat kepada Bambang Budiarto.
KNOWLEDGE SHARING FORUM ICON+
CEO GE Indonesia, Handry Santriago dalam kesempatan ini membagi pemikirannya seputar bekal yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk menyambut masyarat Ekonomi ASEAN yang penuh dengan tantangan.
“Investasi yang tak akan pernah hilang adalah investasi edukasi” ujar Satriyo.
edisi januari 2 0 1 5
Acara yang diselenggarakan di Kantor PLN Area Depok, Jawa Barat (22/12) ini dihadiri Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) PLN Ngurah Adnyana, jajaran Manajemen Distribusi dan
“ICONers hanya membutuhkan motivasi, ruang dan reward untuk bisa mengeluarkan ide-idenya” tutup Moestafa Nadjib.
“ Pa s t i ka n I C O N e rs p u nya sertifikasi yang dibutuhkan dan terus meningkatkan skill” nasihat Satriyo.
iCon
K
ecepatan melayani pelanggan bermula dari “dapur” pelayanan, salah satunya gudang material. Pada kenyataannya, dalam menunjang k i n e r j a P L N , G u d a n g M a te r i a l senantiasa menyuplai berbagai material kepada PLN dalam upaya memberikan layanan optimal dan terbaik kepada pelanggan. Oleh karenanya, keakuratan data persediaan material di gudang menjadi penentu bagi pengambil kebijakan untuk mencari solusi ke depan. Berkenaan dengan hal tersebut, sebagai wujud dukungan terhadap upaya peningkatan layanan PLN kepada pelanggannya, ICON+ meluncurkan inovasi terbaru bertajuk dengan GOLDS (Gudang Online Delivery Swalayan) .
sudah memiliki DrEAM sebelumnya, maka aplikasi GOLDS dapat dengan cepat terintegrasi dengan SAP. Sekarang dengan dukungan dari ICON+, meski PLN Area Depok belum memiliki DrEAM, GOLDS tetap bisa terintegrasi dengan SAP. Oleh sebab itulah dinamakan GOLDS NON EAM”, ujar Ngurah Adnyana dalam sambutannya.
Ia juga membagi pengalamannya selama berkiprah di perusahaan kelas internasional hingga berhasil menduduki jabatan sebagai CEO di Indonesia. Menurutnya, salah satu hal terpenting untuk memenangkan kompetisi adalah terbiasa menciptakan ide. Ia menyebutnya dengan “Ideas will win”, dan GE saat ini terus bertumbuhkembang karena ide-ide dari seluruh pegawainya. “Tak hanya menciptakan ide, tetapi kita juga harus menjadi orang yang tahan terhadap berbagai halangan dalam mewujudkannya” ujar pria yang menjabat CEO GE Indonesia sejak 2011 lalu itu. Terkait dengan penyampaian ide, Handry juga memberikan tipsnya. Ia menuturkan agar ICONers tidak membiasakan diri menyampaikan ide dengan puluhan slide dan terlalu banyak penjelasan. Bagi pria yang terbiasa mendengarkan ide pegawainya ini, empat slide power point cukup untuk mewakili sebuah ide. Dengan pembagian slide : issue, options, recomandation dan help needed (apa yang bisa manajemen bantu untuk wujudkan ide ini).
9
Ketika ditanya tips dan triknya hingga berhasil meraih posisinya saat ini, Handry menyebutkan 4 tips diantaranya “Treat Everybody The Same, learning, don’t affraid to make mistake, and make it fun”. Tak hanya ilmu dan wawasan dari Handry Satriaga, ICONers juga mendapat pengetahuan dari narasumber kedua, Iwan Sofyan Sorry. Manajer USO ICON+ tersebut membagi ilmu dan pemikirannya seputar Low Cost Tower (LCT) Business Development for The Cellular Operator Needs By Utilizing The RoW. Dalam penjelasannya, Iwan Sofyan Sorry memberi beberapa rekomendasi untuk ICON+ guna mempercepat laju pertumbuhan perusahaan diantaranya mengupayakan memperoleh izin dari PLN terkait pemanfaatan tiang/ tower untuk penempatan BTS antena operator selular. Knowledge Sharing Forum merupakan kegiatan rutin tiga bulanan yang diprakasai oleh Divisi Strategi dan Pengembangan SDM. GM SDM, Bambang Widyastomo memberi kebebasan ICONers untuk memberi ide dan masukan seputar tema serta narasumber yang ingin di undang dalam Knowledge Sharing Forum berikutnya .
iCon
News
e d isi januari 2015
KILAS BERITA
KILAS BERITA
KHITANAN MASSAL
GO LIVE SAP HCM
I
CON+ dan Lazis ICON+ bekerjasama dengan PLN P3B JB dan Lazis P3B serta Rumah Sunatan menggelar acara khitanan massal sebagai salah satu kegiatan CSR Kemasyarakatan (22/12). Acara yang digelar di Kantor PLN P3B JB Gandul, Depok ini mengangkat tema “Harmoni Kebersamaan dalam Keceriaan Khitanan Massal”. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 182 putra dengan usia minimal empat tahun menjalani khitanan tanpa dipungut biaya. Ketua Panitia Khitanan Imron dalam sambutannya mengaku peserta khitanan tak hanya berasal dari sekitar Gandul melainkan juga dari berbagai daerah, diantaranya dari Bekasi, Jawa Barat. Ia juga mengungkapkan bahwa peserta khitanan massal ini adalah putra yang berasal dari keluarga tidak mampu. “Tadinya target awal hanya 125 peserta, tetapi Alhamdulillah membludak sampai 182 peserta” ujar Imron. Tak hanya di khitan, seluruh ‘pengantin sunat’ juga mendapatkan berbagai souvenir dan uang santunan.
SMK INFORMATIKA PESAT GOES TO ICON+ Selanjutnya, agenda kegiatan dilanjutkan oleh Wahyu P dan Haikal yang masing-masing memberikan informasi seputar CC PLN 123 dan Contact Center ICON+.
S
alah satu bentuk kepedulian ICON+ kepada bidang pendidikan diwujudkan melalui membuka kesempatan seluas-luasnya kepada sekolah dan universitas yang ingin melakukan study excursie ke kantor ICON+. Kali ini, kesempatan tersebut diberikan kepada SMK Informatika Pesat, Bogor. Tiga puluh enam siswa kelas X SMK Informatika Pesat didampingi tiga guru pendamping berkunjung ke ICON+ Gandul untuk melihat langsung proses bisnis yang dilaksanakan ICON+. D a l a m stu d y excu rs i e i n i , siswa-siswi SMK Informatika Pesat menerima berbagai pengetahuan seputar ICON+ yang disampaikan Engineer Desain Jaringan Diar Firman. Selaras, dalam kesempatan sama, informasi seputar Data Center disampaikan Engineer Preventif Pembangunan Area Kaltengbar Ilman Fauzi.
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
Setelah menerima berbagai informasi dan wawasan seputar ICON+, siswa-siswi SMK Informatika Pesat berkesempatan melihat langsung kecanggihan alat kerja yang digunakan ICON+. Melalui ruang Gallery, siswa-siswi SMK Informatika Pesat melihat ruang Network Operation Center. Kunjungan pun berlanjut ke Contact Center ICON+, Data Center dan VSAT. Tak cukup sampai di situ, siswa-siswi SMK Informatika Pesat pun mendapat ilmu seputar cara penyambungan kabel FO yang di praktekkan oleh Marulloh. Salah satu guru pendamping SMK Informatika Pesat, Nanang Syarifudin mengaku sangat senang atas keramahan ICON+ dalam menyambut kedatangan siswa-siswi SMK Informatika Pesat. “Ini adalah salah satu cara kami membuka cakrawala anak didik kami seputar dunia TIK. ICON+ telah memberikan pengalaman luar biasa kepada kami” ujarnya.
10
Acara ini dihadiri Direktur Niaga ICON+ Hikmat Drajat dan Manager Tra n s m i s i P 3 B J B S u m a r ya d i . Keduanya didampingi oleh Sekretaris Perusahaan ICON+ Detty Elviany dan Ketua Lazis ICON+ Ajat Munajat. Dalam sambutannya, Hikmat Drajat berharap kegiatan Khitanan Massal serupa dapat dilaksanakan di seluruh regional P3B maupun ICON+. “Melihat antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini, saya juga berharap tahun depan kita bisa menambah kuota pesertanya” tambah Hikmat.
TRI PUTRA GRUP GOES TO ICON+
S
ebagai salah satu bentuk pemasaran, ICON+ memberi kesempatan kepada calon pelanggan untuk melihat langsung kecanggihan pelayanan yang dihadirkan ICON+ melalui produk-produknya. Salah satu perusahaan yang tertarik dengan produk ICON+ adalah Tri Putra Group. Maka, pada tanggal 4 dan 11 Desember lalu, Tri Putra Group diberi kesempatan bertandang ke ICON+ G a n d u l . M a n a j e r Penjualan S e g m e n Enterprise Elise Juanita dan Manajer Customer Loyalty Yanto Trisno terlihat ikut serta menyambut kedatangan rekanrekan dari Triputra Group. Pada kesempatan kali ini, Tri Putra Group mendapatkan berbagai penjelasan dan melihat langsung kecanggihan perangkat dan proses bisnis yang digunakan oleh Data Center dan Contact Center ICON+. Tri Putra Group juga menerima penjelasan seputar produk-produk ICON+ yang selama ini terbukti mendukung pelanggan ICON+ dalam meningkatkan kinerja perusahaannya. Benchmark Triputra Group ke ICON+ ini berlangsung dalam dua batch. Peserta terdiri dari Manajer dan Staff IT dari seluruh perusahaan yang berada di bawah payung Triputra Group.
M
embuka tahun 2015, ICON+ mengambil langkah signifikan dalam mewujudkan ICON+ yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan peresmian ICON+ SAP HCM pada 5 Januari lalu. ICON+ SAP HCM sejatinya merupakan proyek implementasi SAP oleh ICON+. Adapun SAP merupakan salah satu sistem ERP yang mengintegrasikan dan mengotomatiskan proses bisnis dan data pada aspek finansial, operasi serta sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Setelah enam bulan melakukan analisis, penyusunan hingga uji coba, kini tim SAP HCM siap mengimplementasikan aplikasi hasil kerjasama antara ICON+ dan Accenture tersebut di ICON+ Prosesi implementasi yang digelar dalam sebuah acara bertajuk Go Live SAP HCM ini dihadiri oleh jajaran jajaran Direksi, General Manager dan ICONers. Dalam acara yang berlangsung di Aula ICON+ Mampang tersebut, Direktur Utama ICON+ M. Danny Buldansyah berharap sistem ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin
SOSIALISASI ESS SAP HCM
dan digunakan secara utuh oleh ICONers. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim ICON+ dan Accenture yang telah bekerja keras menyukseskan implementasi sistem ini. “Jangan bosan-bosan menyosialisasikan sistem ini ke seluruh ICONers. Data yang terkandung dalam sistem ini juga harus up to date” pesannya kepada tim SAP HCM. Selaras, Project Manager SAP HCM, Gapurendro Ardhyogi berkesempatan menyampaikan laporan seputar proses kerja timnya hingga berhasil mengimplementasikan SAP HCM di ICON+. Tak lupa ia pun menyampaiakn apresiasi dan terima kasihnya kepada seluruh lapisan ICON+ yang mendukung timnya sepanjang proses pengerjaan SAP HCM. Peresmian Go Live SAP HCM ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh M. Danny Buldansyah yang dalam kesempatan tersebut didampingi Direktur SDM & Keuangan ICON+ Iskandar.
S
osialisasi ESS (Employee Self Service) SAP HCM dilakukan dalam beberapa sesi (11-12/12) di Aula ICON+ Mampang. Direktur Keuangan dan SDM Iskandar dalam sambutannya berharap ICONers dapat memanfaatkan ESS dengan optimal. Sosialisasi juga akan dilakukan ke seluruh regional melalui Video Conference. ESS sejatinya adalah aplikasi yang terintegrasi dengan modul SDM d a l a m s i ste m SA P. ESS d a pa t memberikan layanan kepegawaian untuk setiap pegawai. ESS memiliki beberapa layanan kepegawaian diantaranya informasi penghasilan dan kesehatan. Dalam sosialisasi ini, ICONers menerima penjelasan terkait tata cara menggunakan ESS. ESS SAP HCM selanjutnya akan diterapkan untuk menggantikan aplikasi HRIS yang sebelumnya telah di gunakan di ICON+. Aplikasi ini Go Live pada 2 Januari 2015.
WORKSHOP PENYUSUNAN RKAP BERBASIS RESIKO “Ini akan menjadi materi penting dalam penyusunan RKAP” ujar Danny.
M
e n g awa l i 20 1 5, I CO N + melakukan persiapan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015. Salah satu persiapannya adalah d e n g a n m e n g g e l a r wo r k s h o p Penyusunan RKAP Berbasis Resiko (14/1). Workshop yang dihadiri jajaran General Manager ini bertujuan menyamakan persepsi tentang penyusunan RKAP berbasis resiko, pengartikulasian berbagai sasaran perseroan yang efektif dan
assessment resiko yang berpengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran, serta perancangan rencana kerja perusahaan sebagai bentuk perlakuan terhadap risiko-risiko yang mempengaruhi pencapaian sasaran. Direktur Utama ICON+, M. Buldansyah ( D a n n y) d a l a m s a m b u t a n n ya mengatakan bahwa penyusunan RKAP berbasis Resiko akan sangat membantu ICON+ dalam mengidentifikasi kemungkinan resiko sekaligus menemukan mitigasinya.
11
Workshop yang digelar di Aula ICON+ Mampang ini merupakan kerja sama antara ICON+ dan Wim Consultant. Dalam kesempatan ini fasilitator Victor Riwu menjelaskan beberapa manfaat penyusunan RKAP berbasis resiko. Diantaranya adalah memastikan setiap rencana kerja perusahaan d i s u s u n d a l a m ra n g ka u n t u k mengeksploitasi peluang keuntungan (risiko positif) dan mengendalikan ancaman (risiko negatif) terhadap pencapaian sasaran. Pada gilirannya, implementasi rencana kerja perusahaan sekaligus merupakan implementasi perlakuan terhadap risiko positif maupun risiko negatif. Tak sekedar menerima materi, peserta workshop juga diberi kesempatan melakukan simulasi penyusunan RKAP berbasis resiko.
iCon
News
e d isi januari 2015
ICONers
ICONers
SUDUT PANDANG ICONers TERHADAP MEA 2015 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) YANG AKAN DIBERLAKUKAN PADA AKHIR TAHUN 2015 MEMBUAT KOMPETISI BISNIS KIAN KETAT. BERBAGAI ISU SEPUTAR KESIAPAN TIK INDONESIA MENYAMBUT MEA PUN IKUT BERGULIR. SEBAGAI SALAH SATU PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG TIK, ICON+ TURUT BERPARTISIPASI DALAM MENDUKUNG PERUSAHAAN/INDUSTRI INDONESIA BERSAING DI KANCAH REGIONAL ASEAN. BERIKUT SUDUT PANDANG ICONERS TERHADAP MASYARAKAT EKONOMI ASEAN YANG SIAP BERGULIR.
HERMAWAN ASMOKO | MANAJER REGIONAL SUMBAGUT
KOMPETISI SDM KIAN KETAT “ICON+ sejak lahir sudah ditakdirkan untuk berkompetisi pada industri TIK, sehingga sewajarnya ICON+ memiliki kemampuan survive pada dunia yang kompetitif dengan atau tanpa MEA”
Untuk itu, ia berharap ICONers membekali diri dalam menyambut kompetisi SDM dari seluruh negara ASEAN. Bekal tersebut dapat berupa skill yang didukung oleh sertifikasi yang diakui oleh dunia Industri. Tentunya hal ini dilengkapi pula dengan integritas dan hasil kerja yang dapat diukur dan diakui oleh semua pihak.
Itulah jawaban Manajer Regional Sumbagut, Hermawan Asmoko ketika ditanya soal kesiapan ICON+ menyambut MEA 2015.
Menghadapi MEA, Hermawan menilai ICON+ perlu melakukan review terhadap bisnisnya saat ini. Langkah ini bertujuan agar bisnis dan layanan yang di-deliver ICON+ dapat sesuai dengan kebutuhan pasar industri TIK yang digeluti ICON+ dalam jangka panjang.Hal ini dilakukan agar ICON+ dapat memanfaatkan peluang yang tercipta saat MEA 2015 telah bergulir.
Bagi pria yang memulai kariernya di ICON+ sejak 11 tahun silam ini, rencana penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Salah satu yang ia soroti adalah kompetisi dan persaingan Sumber Daya Manusia akan bergulir semakin ketat.
“Sebagai contoh, akan semakin banyaknya perusahaan asing ASEAN yang membuka cabang di Indonesia, atau sebaliknya. ICON+ dapat mulai membenahi skema bisnisnya untuk mengambil peluang ini dengan menggandeng partner industri sejenis di negara ASEAN lain” tutupnya.
“Kompetitor ICON+ akan semakin mudah mendapatkan resource tenaga kerja asing yang mungkin pada beberapa bidang keahliannya belum banyak dimiliki oleh SDM ICON+” ujarnya.
ARI RAHMAT | MANAJER OPERASI
TINGKATKAN COMPETITIVENESS
M
peningkatan competitiveness ICON+ melalui upgrade kualitas layanan, peluang derifatif layanan hingga diversifikasi layanan baru berbasis jaringan melalui kerjasama dengan partner”
anajer Operasi ICON+, Ari Rahmat memandang optimis kemampuan ICON+ menghadapi MEA 2015. Menurutnya, ICON+ telah memiliki infrastruktur jaringan yang cukup baik dengan cakupan luas topologi backbone redundant dan coverage last mile.
Terkait kemampuan SDM, Ari Rahmat berharap ICON+ dan ICONers samasama berinisiatif untuk membangun kompetensi SDM di bidang TIK s e s u a i s t a n d a r Te l c o operator ASEAN. Ia juga menambahkan hal paling krusial dari persaingan global adalah kemampuan berinovasinya.
“ Ko n d i s i i n i b i s a m e n j a d i m o d a l competitiveness ICON+ menghadapi MEA khususnya terkait dengan demand layanan broadband hingga ke end user baik korporat ataupun retail dengan kualitas yang baik” ujarnya. Namun, pria yang bergabung dengan ICON+ sejak tahun 2003 silam itu mengaku ICON+ tak bisa hanya bertumpu pada keunggulan infrastrukturnya saja. Menurutnya, ICON+ harus menjaga kualitas layanan dengan melakukan perbaikan titik-titik critical layanan sejalan dengan kecepatan delivery layanan yang menjadi requirement market.
Ari berpandangan ICONers perlu memiliki kemampuan eksekusi yang excellent di bidang kerjanya, wawasan global dan passion untuk menjadi yang terbaik dalam mendukung target dan program korporat guna memenangkan kompetisi global dalam MEA 2015.
Pria kelahiran Bandung 1979 silam ini memandang MEA sebagai salah satu peluang ICON+ mendapatkan benefit, yaitu standar requirement kualitas layanan di regional ASEAN, yang akan mengacu kepada Negara maju seperti Singapura.
“Saat ini masih ada waktu yang sangat berguna bagi ICON+ maupun ICONers untuk mempersiapkan competitiveness sebelum implementasi MEA pada akhir 2015. Dengan meniatkan segala usaha terbaik kita untuk ibadah, Insya Allah ICON+ dan ICONers akan dapat memenangkan persaingan” tutupnya.
Menurut Ari, ICON+ dapat mengambil beberapa inisiatif untuk mengambil peluang yang tercipta dari penerapan MEA, “Kita harus melakukan
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
12
LUTFI MULYO SAPUTRO | MANAJER REGIONAL BALI DAN NUSA TENGGARA
KESEMPATAN MEMPERLUAS KONEKTIVITAS
M
anajer ICON+ Regional Bali dan Nusatenggara, Lutfi Mulyo Saputro menyoroti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sebagai sebuah tantangan bagi seluruh perusahaan termasuk ICON+ yang bergerak di Industri TIK. Dengan bergulirnya MEA 2015, ICON+ akan lebih dituntut untuk bisa memenuhi d a n m e n c i pta ka n j a r i n g a n t ra n s p o r ta s i ya n g e f i s i e n , aman, dan terintegrasi.
dengan Omphie ini. Untuk itu, ia menghimbau agar ICONers terus belajar dan meningkatkan pengetahuan, pelatihan dan pendidikan profesi dibidang Industri TIK. “Tidak hanya ICONers saja namun semua lini (lingkungan ICON+) termasuk yang bekerjasama dengan ICON+ contohnya Services Point-Pelayanan Teknik h a r u s m e n i n g ka t ka n kapabilitasnya sebagai SDM berkompeten” tambahnya.
Bagi pria kelahiran 23 September itu, untuk menjawab tantangan tersebut ICON+ harus mampu meningkatkan konektivitaskemitraan dilingkungan PT. PLN (Persero) beserta anak perusahaannya maupun antar sesama Provider dan atau Operator Jasa Jaringan dan Data Telekomunikasi.
Lutfi meyakini MEA 2015 adalah kesempatan bagi ICON+ untuk memperbanyak konektivitas, mitra atau partner dengan Internal (Lingkungan PLN dan anak Perusahaannya) maupun Eksternal (sesama Industri Jaringan Telekomunikasi dan Data) serta dengan penyedia perangkat telekomunikasi.
MEA 2015 tak hanya menjadi persaingan antar perusahaan tetapi juga bagi SDM di kawasan ASEAN. Hal ini disepakati oleh pria yang biasa disapa
13
iCon
News
e d isi januari 2015
PRODUK & LAYANAN
PRODUK & LAYANAN
rapat kerja. Mulai dari perusahaan nasional hingga multi nasional kini telah memanfaatkan Video Conference. Tak sekedar mempermudah koordinasi, Video Conference juga memiliki berbagai manfaat dan benefit. Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan layanan VICON, diantaranya : 1. Mengurangi biaya operasional perjalanan 2. M e n g h i n d a r i ke r u g i a n (t i d a k produktif) akibat perjalanan dinas 3. Memperlancar koordinasi 4. Peningkatan kemampuan komunikasi dan kolaborasi: - Komunikasi menjadi lebih baik - Aliran informasi lebih baik - Perangkat kolaborasi lainnya dapat digunakan secara simultan 5. Penyampaian kebijakan secara cepat dan lengkap 6. Meningkatkan kontak dan kerekatan internal perusahaan 7. Meningkatkan transfer knowhow & knowledge lebih cepat 8. Membantu kinerja SDM secara efektif 9. Penghematan waktu khususnya waktu yang habis di perjalanan
LEBIH EFISIEN DENGAN
VICON ICON+
VICON ATAU VIDEO CONFERENCE MERUPAKAN KOMUNIKASI AUDIOVISUAL DUA ARAH SECARA INTERAKTIF DAN REAL TIME ANTARA BEBERAPA ORANG YANG BERADA PADA LOKASI BERBEDA DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN BERBASIS IP.
V
ideo Conference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video Conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, ya i t u v i d e o = v i d e o, co nfe re n ce = ko n fe re n s i , m a ka V i d e o Co n fe re n ce a d a l a h konferensi video dimana data yang di t ra n s m i s i ka n a d a l a h d a l a m b e ntu k v i d e o a t a u a u d i ov i s u a l . V i d e o C o n fe re n c e a d a l a h telekomunikasi dengan menggunakan
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
VICON ICON+ Menjawab tuntutan pasar dan kemajuan teknologi, ICON+ telah meluncurkan produk Video Conference yang diberi tajuk VICON ICON+. Saat ini, VICON ICON+ masih didayagunakan hanya untuk keperluan induk perusahaan dan entitas ICON+, PT PLN Persero Grup. Sejumlah perusahaan dibawah naungan PT PLN Persero tercatat sebagai pengguna ICON+ VICON, terutama dalam melakukan koordinasi dengan kantor jaringan yang menyebar di seluruh Indonesia.
Untuk lebih memanjakan pengguna VICON, ICON+ juga menyiapkan aplikasi VICON Personal (Jabber), yaitu aplikasi yang diinstal di notebook sehingga pengguna dapat melakukan video conference melalui layar notebook mereka ke sesama pelanggan lain. Segalanya menjadi lebih mudah dan praktis. Mengenai kecanggihan, VICON ICON+ tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan Multipoint Control Unit, VICON ICON+ dapat mengatur konferensi sampai 20 site secara bersamaan. MCU juga membuat sistem Managemen Terpusat dalam hal Web Administration dan membuat schedulling conference menggunakan web browser. NMS (Network Management System) yang digunakan oleh VICON ICON+ adalah Web Based Management Tool untuk mengatur perangkat (MCU dan Endpoint) serta monitoring konferensi. ICON+ juga memonitoring VICON dengan real time serta membuat notifikasi penjadwalan konferensi. Saat ini, tim ICON+ masih terus mengembangkan dan meningkatkan layanan VICON ICON+ dari berbagai sudut. Di tahun 2015 ini, sedang dilakukan Upgrade Multipoint Control Unit Server agar layanan VICON ICON+ menjadi semakin excellent.
audio dan video sehingga terjadi per temuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi yang berbeda (point-to-point) atau mengikutsertakan berberapa lokasi sekaligus di dalam satu ruangan konferensi (multi-point).
Maka tekhnologi ini adalah solusi yang sangat tepat bagi perusahaan untuk berkomunikasi secara tatap muka tanpa harus bertemu langsung sekaligus menghemat pengeluaran perusahaan serta seabrek benefit lainnya.
Video Conference kini menjelma sebagai sebuah jalur komunikasi yang di pilih oleh perusahaan dan industri untuk melakukan berbagai koordinasi dan
14
Sebagai enabler PT PLN Persero, ICON+ memberikan layanan terbaik untuk perusahaan listrik Indonesia tersebut. VICON ICON+ merupakan solusi atas semakin meningkatnya aktifitas komunikasi antar PLN Grup. Terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh VICON ICON+ dibanding Layanan Video Conference lain, di antaranya : 1. Maksimalisasi Penggunaan ROW sehingga jangkauan jaringan lebih luas 2. Support on site oleh tenaga-tenaga ahli dan profesional 3. SLA yang tinggi
15
iCon
News
e d isi januari 2015
SDM
SDM
HARUSKAH DITINGGALKAN? “TINGGALKAN ZONA NYAMAN ANDA!” DEMIKIAN KALIMAT YANG KERAP KITA DENGAR. TERUTAMA SAAT KITA BERADA DALAM SEBUAH SESI MOTIVASI UNTUK MENDONGKRAK KINERJA MAUPUN PENCAPAIAN. TETAPI APAKAH BENAR BAHWA KITA HARUS MENINGGALKAN ZONA NYAMAN KITA? LALU, KEMANA KITA BERPINDAH? HAL INI TENTU MENARIK UNTUK DIKETAHUI BERSAMA. SEBUAH DEFINISI Dalam ar tikel berjudul “From Comfort Zone to Performance M a n a g e m e nt” , A l a sd a i r A . K . White mendefinisikan comfort zone atau zona nyaman sebagai “Sebuah kondisi perilaku dimana seseorang bekerja dalam sebuah kondisi netral tanpa kecemasan, d e n g a n h a nya m e n g g u n a ka n seperangkat perilaku terbatas yang dipunyai untuk mencapai sebuah level kinerja yang menetap dan umumnya tanpa disertai adanya risiko” Nah, berlandas pada definisi tersebut, maka setidaknya terdapat 4 hal yang bisa menunjukan arti dari comfort zone. Yaitu kondisi netral
tanpa kecemasan; seperangkat perilaku terbatas sehingga menghambat kreativitas; tingkat kinerja yang menetap; dan disertai adanya resiko. Namun demikian, sejatinya comfort zone sulit diukur karena comfort zone bagi setiap orang itu berbeda. SISI POSITIF DAN SISI NEGATIF Selanjutnya, ada pula pemikiran yang menyebutkan bahwa sesungguhnya comfort zone memiliki dua sisi yang “berbeda”. Yaitu sisi negatif dan sisi positif. Bagaikan dua sisi mata uang, keduanya senantiasa hadir berdampingan meski tidak pernah bisa digapai secara bersamaan.
Dari sisi negatif, comfort zone dapat dianalogikan sebagai pembunuh diam-diam (silent killer). Yang dibunuh adalah kreativitas dan kinerja, sehingga kita tidak menjadi orang yang produktif. Hal ini terjadi karena pada umumnya kita merasa sudah nyaman dengan posisi kita saat ini. Menurut beberapa pemikiran, zona nyaman akan membuat kita terlena, berasyik masyuk dengan apa yang kita capai hari ini. Hingga terlupa bahwa kita mungkin bisa menjadi jauh lebih baik dari sekarang bila berani keluar dari comfort zone nyaman itu. Apalagi umumnya, digadang-gadang bahwa seseorang yang sukses adalah seseorang yang memiliki karakteristik berani keluar dari zona nyaman. Karena sesungguhnya,
Namun demikian,selain mempunyai sisi negatif, comfort zone juga ditenngarai memiliki sisi positif. Diantaranya kita tidak cemas atau stress dengan kondisi kita saat ini. Comfort zone dapat pula dimaknai sebagai anugerah, karenanya harus dimanfaatkan dengan baik, tidak semua orang bisa berada dalam / memiliki comfort zone. Sebagai jalan tengah, maka a d a b a i k n ya k i t a b e r p i k i ra n bahwa comfort zone bukan untuk ditakuti, asal kita tidak terlena oleh kenyamanan, yang penting kita harus berani keluar dari lingkaran kenyaman itu jika diperlukan, bukan lari meninggalkannya. Yang utamanya, justru “Memperluas comfort zone”, dapat diartikan sebagai upaya untuk mengganti efek negatif menjadi efek positif. Comfort zone diyakini dapat diperluas dengan pengalaman baru walau terkadang prosesnya tidak mudah dan mungkin menyakitkan. Orang harus merasakan jatuh dan bangun dahulu untuk memperluas zona ini. Intinya, perluaslah comfort zone, karena mungkin kita akan menjadi tahu kemampuan tersembunyi di dalam diri kita yang sebenarnya.
Tips
UNTUK KELUAR DARI ZONA NYAMAN: TANyAKAN PADA DIRI ANDA. Hanya karena Anda selalu melakukan sesuatu yang sama, bukan berarti itu merupakan hal yang terbaik untuk Anda. Sebagi contoh, ketika Anda begitu menikmati hidup sendiri, bukan berarti Anda harus terus hidup seperti itu bila suatu hari Anda ada keinginan untuk hidup bersama orangtua dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, Anda akan belajar banyak hal bagaimana harus berbagi dengan orangtua. hARuS SIAP BERKORBAN. Contoh paling sederhana, Anda lebih suka berada di rumah ketika teman mengajak Anda untuk mencoba hal baru, misalnya, mengambil kelas yoga. Anda tahu, bahwa yoga baik untuk kesehatan dan ketenangan pikiran, tetapi Anda lebih suka berada di rumah, karena Anda merasa melakukan aktivitas rutin di rumah seperti menonton TV, bermain game dan bersantai lebih mudah daripada belajar hal-hal baru seperti gerakan-gerakan yoga. Nah, persepsi itulah yang seharusnya segera diubah. hIDuP hARuS PENuh TANTANgAN. Alasan yang paling tepat untuk keluar dari zona nyaman cukup sederhana: Anda perlu tantangan. Dinamika hidup yang naik dan turun akan. Semua pengalaman dan kenangan hidup adalah cara untuk pendewasaan diri dan membentuk Anda menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, tidak ada salahnya mencoba hal baru yang belum pernah Anda lakukan. lEPASKAN MASA lAlu. Jangan terjebak oleh kenangan masa lalu yang tidak perlu, sehingga menjadi beban hidup saat ini. Kenangan ini biasanya dalam bentuk emosi atau ekspresi yang buruk dan menyakitkan. Salah satu cara yang dapat membantu Anda melepaskan beban adalah mengisi waktu dengan kegiatan baru. Psikolog Setyaningrum Rosdiana terkait hal ini menambahkan,bahwa keberanian untuk menghadapi tantangan hidup adalah kunci keberhasilan. Semua ini bisa terwujud dengan baik, tentunya dengan perhitungan yang matang. Asal masih dalam batas wajar, semua hal positif yang akan Anda coba, tentu mudah untuk menciptakan sebuah kenyamanan yang baru.
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
16
17
KE L U A R DARI COMFORT ZONE
ZONA NYAMAN
diluar segala kenikmatan yang diberikan, zona nyaman mengkondisikan seseorang hidup dan bekerja dalam keterbatasan.
iCon
News
e d isi januari 2015
TEROPONG
ICON+BERSIH
MANFAAT MANCING BAGI KESEHATAN
M
emancing diyakini m e m i l i k i m a nfa a t bagi kesehatan tubuh. Kegiatan ini disebut dapat membuat seseorang lebih bahagia dan lebih bugar. Berikut beberapa manfaat kegiatan memancing bagi kesehatan. PELEPAS STRESS Menurut para pemancing, aktivitas melempar kail, menunggu ikan, dan menarik kail merupakan aktivitas pelepas stres. “Hanya dengan melakukan aktivitas yang mengurangi tekanan sudah dapat menciptakan perasaan senang,” tutur CEO Recretional Boating and Fishing Foundation, Frank Petterson. MENJAGA KEBUGARAN FISIK Menuju tempat-tempat memancing umumnya memerlukan tenaga ekstra untuk mencapai ke sana. Misalnya dengan mendayung
kayuh sampan, bersepeda, mendaki bukit, atau berjalan kaki. Itu semua merupakan aktivitas kardiovaskular. HOBI MENYENANGKAN Dengan memancing, seseorang mendapatkan pengalaman menarik serta sensasi tersendiri ketika berhasil mendapatkan tangkapan dengan alat pancingnya. Lokasilokasi memancing juga menjadi ajang liburan dan wisata bagi keluarga. MELATIH KESABARAN Memancing juga dapat memberikan efek sabar dalam sebuah usaha meraih sesuatu. Ini tercermin dalam momen-momen memancing, yang merupakan sebuah usaha melatih kesabaran. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKONSENTRASI Memancing juga dapat meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Ini tercermin dalam
momen-momen dimana Anda harus terus berkonsentrasi dan fokus degan pancing Anda sejak melempar kail bahkan hingga saat kail disambar ikan. Dalam melakukan perlawanan dengan ikan pun dibutuhkan konsentrasi yang tinggi hingga ikan menyerah. Anda bahkan harus pintar mengaplikasikan tekhnik memancing untuk demi mendapatkan banyak tangkapan. MEMPERLUAS PERGAULAN Tak hanya baik untuk kesehatan, hobi memancing juga mendatangkan banyak teman dan meluaskan pergaulan, dimana para pemancing bisa saling bertukar pikiran dan i n fo r m a s i te r ka i t h o b i ya n g digelutinya. TERAPI KEJIWAAN Kegiatan memancing bahkan dijadikan sebuah terapi untuk meningkatkan kesehatan jiwa. Rumah Sakit Jiwa Greater Glasgow dan Rumah Sakit Jiwa Clyde adalah dua rumah sakit jiwa di Skotlandia yang menggunakan terapi teknik memancing untuk meningkatkan kesehatan jiwa para pasiennya.
KORUPSI
MUSUH KITA BERSAMA !! “CONCERNED ABOUT THE SERIOUSNESS OF PROBLEMS AND THREATS POSED BY CORRUPTION TO THE STABILITY AND SECURITY OF SOCITES, UNDERMINING THE INSTITUTION AND VALUE OF DEMOCRACY, ETHICAL VALUES AND JUSTICE AND JEOPARDIZING SUBTAINABLE DEVELOPMENT AND THE RULE OF THE LAW” (PARAGRAF 1 MUKADDIMAH KONVENSI ANTI KORUPSI 2003).
M
ukadimah Konvensi Anti Korupsi PBB tahun 2003 dipertegas kembali pada tahun 2004, sebagai berikut :
“Corruption is an insidious plague that has a wide range of corrosive effects on societies. It undermines democracy and the rule of law, leads to violations of human rights, distorts markets, erodes the quality of life and allows organized crime, terrorism and other threats to human security to flourish. This evil phenomenon is found in all countries—big and small, rich and poor—but it is in the developing world that its effects are most destructive. Corruption hurts the poor disproportionately by diverting funds intended for development, undermining a Government’s a b i l i ty to p rov i d e ba s i c services, feeding inequality and injustice and d i sco u ra g i n g fo re i g n a i d a n d i nvest m e n t. Co r r u pt i o n i s a key element in economic underperformance and a major obstacle to poverty alleviation and development”. J e l a s , te g a s , te ra n g b e n d e ra n g , c l e a r a n d crystal bahwa Korupsi telah menegasikan sendi dan nilai bangsa dan ras manusia. Sehingga sangat mafhum, ketika banyak kampanye dan ajakan yang menyatakan bahwa Korupsi adalah musuh bersama atau The Common Enemy. Sebagai epidemik yang telah menjangkiti hampir semua negara, termasuk pula Indonesia, yang dilalahnya menjadi salah satu negara suspect wabah Korupsi cukup akut dan parah di dunia ini. Berdasarkan data dari Transparency International tahun 2012, Indonesia masuk di urutan 118 di tingkat global, sedangkan di tingkat ASEAN, Indonesia berada di ranking 6, jauh di bawah Singapura yang berada di ranking 1.
menjadi Korupsi sebagai musuh bersama dan musuh yang nyata. Tanggal 9 Desember 2003 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui untuk melaksanakan sebuah Konvensi Anti Korupsi (United Nations Convention Against Corruption) di Meksiko. Konvensi ini dimaksudkan untuk memerangi tindak korupsi yang dinilai sudah merajalela dimana-mana. Lahirnya konvensi tersebut dipandang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai sebuah pernyataan tekad Internasional untuk memerangi dan memberantas korupsi, sehingga PBB menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Para anggota PBB menyadari bahwa kejahatan korupsi telah melampaui batasbatas teritorial masingmasing negara. Ko r u p s i m e r u p a k a n suatu kejahatan yang sangat kompleks. Dari sudut politik, korupsi merupakan faktor yang mengganggu dan mengurangi kredibilitas pemerintah. Dari sudut ekonomi, korupsi merupakan salah satu faktor yang menimbulkan kerugian keuangan negara dalam jumlah besar. Melalui gerakan “ICON+ Bersih, Berani Bersih”, ICON+ dan ICONERS memberikan sumbangsih, partisipasi dan kontribusi nyata terhadap sikap dan komitmen Anti Korupsi. Implementasi “ICON+ Bersih, Berani Bersih” adalah bahagian kepeduliaan dan kesadaran ICON+ dan ICONERS untuk menuju ICON+ yang bersih dan berintegritas.
“Integrity is foundation of all we do in ICON+”
Potret buram kondisi bangsa Indonesia yang terefleksi dari tingkat Korupsi diatas, semakin meyakinkan kita bahwa harus ada perubahan sikap dan tindak seluruh komponen bangsa ini untuk melawan, menolak dan
iCon
News
edisi januari 2 0 1 5
18
“KORUPSI BUKAN BUDAYA ICON+, KINI SAATNYA MENCIPTAKAN ICON+ BERSIH BERANI BERSIH DAN BERINTEGRITAS !”
19
iCon
News
e d isi januari 2015
LIFE BEGINS AT THE END OF YOUR COMFORT ZONE
www.iconpln.co.id