Januari—Maret 2011
Mengenal dan Mengerti akan
Emosi kita Pelajaran KE-Sembilan Kwartal 1
,
Percaya Diri 19 – 26 Februari 2011 Diterjemahkan Oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatanperbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:” (1Pet 2:9)
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Sabbath 19 Februari
Rom. 6:13
Pendahuluan
Signora Bella dan Tali Kendur
Signora Bella, akrobat Italia terkenal (berjalan di atas tali) mengajak orang-orang menyaksikan atraksinya dengan menjanjikan bahwa mereka akan melihat Bella Signora berjalan di atas tali yang kendur. Tidak hanya berjalan di atas tali kendur, tapi melakukannya sambil melempar beberapa buah pedang Turki yang tajam dan obor yang menyala secara bergantian. Oh, ya. Sambil melakukan ini semua Signora Bella juga menghibur dengan kata-kata yang lucu. Harga diri, seperti berjalan di atas tali, adalah hal yang rumit. Jika Anda jatuh dari satu sisi, Anda jatuh pada kesombongan, menganggap rendah orang di sekitar Anda. Jatuh dari sisi lain, dan Anda menemukan diri Anda rendah diri, tidak mampu bergerak dengan percaya diri melalui kehidupan dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan dari Anda.
Kita adalah orang asing, pendatang di planet ini Untuk berjalan di atas tali harga diri tidak membutuhkan latihan, seperti halnya Signora Bella. Untuk orang Kristen yang diperlukan adalah penyerahan dan penerimaan. Penyerahan, karena segala sesuatu yang kita miliki dan segala sesuatu yang ada pada kita berasal dari Allah dan milik Allah. “Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjatasenjata kebenaran.”. Penerimaan, karena Tuhan mengasihi kita, menciptakan kita, menebus kita, dan berjalan dengan kita setiap saat setiap hari. Dia adalah kekuatan kita dan kenyamanan kita. Tugas kita adalah menerima kenyataan tersebut, karena sebagai orang Kristen di situlah harga diri kita, nilai diri kita berasal. Dengan kuasa diri sendiri, kita punya apa-apa dan bukan apa-apa. Kita adalah orang asing, pendatang di planet ini. Semuanya, dari tarikan napas kita, makanan kita, berasal dari tangan Allah. Dia bahkan mengijinkan pencobaan untuk membentuk karakter kita dan mempersiapkan kita bagi surga. Harga diri kita berasal dari fakta bahwa Tuhan peduli tentang setiap hal kecil yang kita pikirkan, rasakan, atau takut. Yesus meninggalkan tempat-Nya di surga, mengambil rupa manusia, dan mati agar kita dapat bersama dengan Allah di surga untuk selama-lamanya. Adakah pernyataan nilai yang lebih besar dari yang Allah rasakan bagi setiap manusia yang Dia telah ciptakan? Allah telah melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk dilakukan untuk menunjukkan nilai yang Dia tetapkan pada masing-masing kita. Dan itu adalah nilai keseluruhan dari harga diri kita. Ketika kita menerima sepenuhnya kebenaran ini dan mulai menggali dari sumur nilai Allah, tali yang kendur akan menjadi jalan raya yang penuh harapan. Sementara Anda mempelajari pelajaran minggu ini, semoga nilai diri Anda bertumbuh kuat dalam Tuhan yang telah menciptakan Anda. Céleste Perrino-Walker, Rutland, Vermont, U.S.A.
.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 2
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Minggu 20 Februari
Logos Dari Yang Terbuang Menjadi Anak Raja
2 Samuel 9; Maz. 100:3; Mat. 22:37–39; Luk 15; Kis 17:24–28; Rom. 12:3; Ef. 4:22– 32
Dinilai Oleh Raja (2 Sam 9:1-5, Luk 15:1-10) Karena kasihnya pada Yonatan, Daud berkeinginan untuk memperlakukan keturunan Saul yang masih tinggal dengan baik. Meskipun Saul telah menjadi musuhnya, kesetiaan Daud terhadap Saul dan keluarganya tidak luntur (1 Sam 24 dan 26). Kemudian Daud memulai pencarian terhadap anggota keluarga Saul yang masih tinggal untuk menunjukkan “kasih yang dari Allah” (2 Sam 9:3). Yohanes mengatakan, “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” (1 Yoh 4:10). Melalui cerita domba dan dirham yang hilang, Yesus menegaskan kebaikan hati Alah yang telah membuatNya mencari kita. Domba telah tersesat dalam padang belantara kehendaknya sendiri. (Yes 53:6), tidak dapat menemukan jalan pulang. Domba Yang Baik mencarinya sampai domba yang hilang ditemukan (Luk 15:1-7). Uang dirham tidak mengetahui kalau dia telah hilang, namun perempuan itu tetap menghargai uang dirham dan mencarinya sampai ia menemukannya (Luk 15:8-10).
Garis keturunan kita berasal dari “Adam, anak Allah” Nilai Di Mata Yang Mencari (2 Sam 9:6-8; Luk 15:18,10; Kis 17;24-28) Mefiboset akan sepenuhnya menyadari kalau Daud bersikap tidak mempedulikannya. Dia berasal dari keluarga raja saingan. Keadaannya yang cacat membatasi kemampuannya. Keadaannya yang cacat itu juga merupakan pengingat bagaimana ia mengetahui kabar tentang kejatuhan kerajaan Saul (2 Sam 4:4). Sekarang Daud, orang yang dikejar-kejar oleh kakeknya dan pamannya, hendak menunjukkan “kasih yang dari Allah.” Mefiboset berkata, "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?" (2Sam9:8). Ketika kita melihat pada diri kita secara jujur, kita tidak akan dapat menemukan alasan mengapa Allah mengasihi kita (bandingkan Luk 15:18, 19). Akan tetapi, Allah menginginkan agar kita hidup di dalam Dia (Kis 17:28). Meskipun Allah tidak memerlukan pertolongan kita dalam hal apapun (Kis 17:24,25), Ia menciptakan kita agar kita mencari dan menemukanNya (Kis 17:27). Ia senantiasa menopang kita, “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kis 17:28). Garis keturunan kita berasal dari “Adam, anak Allah” (Luk 3:38). Nilai Yang Hilang Dikembalikan (2 Sam 9:9, 10; Luk 15:11,32) Mefiboset akan dapat mengerti kalau Daud menyita semua tanah milik kerajaan yang telah tumbang. Tetapi, ia menerima kembali semua milik yang telah hilang ataupun disita, dan dikembalikan pada keadaannya yang terhormat. Semua yang merupakan milik Saul, musuh besar Daud, dikembalikan kepada cucunya, Mefiboset, oleh karena Daud hendak menunjukkan “kasih yang dari Allah.” Dengan cara yang sama, anak yang hilang, setelah menghabiskan segala harta miliknya, SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 3
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
yang merupakan bagian miliknya yang sah (Luk 15:11-19), diterima kembali oleh ayahnya sebagai anak dengan hak-hak sebagai seorang anak – kasih ayahnya, kehormatan keluarganya (jubah), akses kepada perbendaharaan keluarga (cincin), dan makanan dan pesta perayaan (Luk 15:20-24). “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Ef 1:3). Rasa Syukur dan Kerendahan Hati Terhadap Yang Mengembalikan Nilai (Rom 12:3; Maz 100:3) Rasa syukur Mefiboset terhadap Daud terlihat jelas ketika pada peristiwa setelah Daud mendengar kematian Absalom. Baca 2 Sam 19:24. “Kasih yang dari Allah” yang Daud telah tunjukkan kepadanya telah mendatangkan kecintaan yang dalam. Mengetahui sesuatu sebagai kemurahan dan kebaikan Allah dalam mendatangkan rasa hormat dan harga diri memberikan kita pengetahuan yang benar akan nilai diri kita. Pada satu sisi kita ketahui bahwa hanya dengan kemurahan Tuhan yang dinyatakan dalam kuasa penciptaanNyalah kita bernilai sesuatu. “Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita” (Maz 100:3). Pada sisi lain, apa yang telah Allah ciptakan bagi kita telah mendatangkan kita nilai, kehormatan, harga diri, dan perlindunganNya. “Punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya” (Maz 100:3). Ketika kita mengerti hal ini, pikiran kita menjadi jernih untuk dapat mengerti siapa kita sesungguhnya (Rom 12:3). Kita menjadi lebih rendah hati, karena kita melihat ketergantungan kita terhadap Allah. Rasa syukur dan cinta mengalir, karena kita merasakan kedalaman kasihNya bagi kita. Dihargai Sebagai Anggota Kerajaan (2 Sam 9:10-12; Mat 2:36-39; Ef 4:23-32) Daud berkata bahwa “Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.” (2Sam 9:1). Dengan demikian anak raja yang telah tersingkir itu dikembalikan kepada kehormatan dan kedudukannya. Inilah “kasih yang dari Allah” bagi setiap anak Adam dan Hawa yang bertobat yang menerima Anak Daud dengan iman (Yoh 1:12, 13; 1 Pet 2:9,20). M yang menerima Anak Daud dengan iman (Yoh 1:12, 13; 1 Pet 2:9,20). Mungkin Anda merasa tidak layak, tetapi jika Allah katakan bahwa engkau anggota kerajaan, siapakah yang dapat mengatakan sebaliknya? Jika Allah menghormati, menghargai dan mengasihi Anda, maka anda memiliki ijin untuk menghormati, menghargai dan mengasihi diri anda. Kemampuan untuk menghargai diri sendiri sebagaimana Allah mengasihi kita membawa kita ke posisi untuk menunjukkan “kasih yang dari Allah” pada orang-orang di sekitar kita (Mat 22:39; Ef 4:23-32). REAKSI 1. Bukti apa yang Allah berikan mengenai nilai diri Anda? 2. Bagaimana mengasihi sesama seperti Allah mengasihi dapat mengajarkan Anda untuk mengasihi sesama” Arnet Mathers, Bennington, Vermont, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 4
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Senin 21 Februari Lukas 12:7
Kesaksian Dia Akan Mengangkat Kita
“Pada sebuah hari Jumat, saya telah menulis sebanyak empat puluh halaman, dan pada Sabat pagi saya telah lelah, namun itu tidak melemahkan saya. Saya tahu pada lengan siapa saya bergantung, dan Tuhan tidak mengecewakan saya. Ketika saya memikirkan kemurahan, kebaikan, dan kasih Allah, secara spontan saya memuji nama Tuhan. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
“Kita harus mengetahui nilai yang sesungguhnya akan diri kita sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Allah.” “Jika kata-kata ini tidak menggetarkan jiwa yang mereka yang merenungkannya, lalu apa lagi yang dapat menggetarkan jiwa mereka? Ini adalah harga keselamatan kita – kematian yang paling hina dan siksa yang pernah dialami oleh manusia. Dan Anak Allah mengalami kematian ini agar orang yang berdosa dapat berdiri tanpa dosa di hadapan takhta Allah. Perhatikanlah bagaimana Yesus dating dari posisi yang sangat tinggi, turun merendahkan diriNya untuk menjangkau orang yang berdosa, dan mengangkat manusia agar dapat mengambil bagian di dalam sifat IlahiNya, untuk kemudian menghubungkan hidup dan jiwanya dengan Allah. Ketika kita bisa melihat pada salib; ketika seruan penderitaan “Sudah selesai,” menembus pendengaran kita, lengkaplah pengorbanan itu. KasihNya telah menuliskan nama dari semua umat manusia pada tanganNya. “Betapa dalamnya kasih dilukiskan! Tidakkah kita dapat melenyapkan kesombongan dari diri kita? Masih dapatkah kita memikirkan harga diri, bersikap keras kepala, ketika kita melihat dan memahami harga yang telah dibayar untuk penebusan kita? Tidakkah pemandangan terhadap salib membuat kita merendahkan diri di hadapan Allah, sehingga Dia dapat meninggikan kita? “Namun jika kita hendak merendahkan diri, kita harus mengetahui nilai yang sesungguhnya akan diri kita sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Allah melalui harga yang telah dibayar untuk menebus kita. Kita harus dapat menghargai setiap kemampuan dan talenta yang dipercayakan pada kita sebagai pemberian Allah yang berharga, yang dapat kita gunakan untuk kemuliaan Tuhan. “Ketika kita melihat pada diri kita yang telah dibeli dengan harga yang tidak ternilai agar kita dapat memiliki pertolongan untuk memiliki hidup yang kekal, maka kita akan membuat setiap pemberian Tuhan sebagai harta yang dapat digunakan untuk mencapai kesempurnaan, kelengkapan dalam Yesus Kristus. Biarlah doa Daniel menjadi doa kita juga, agar Roh Kudus dapat bekerja melalui kita.”* ____________ *MR No. 1303 - Heaven and Earth Are Closely Linked; Lessons From Daniel's Prayer Experience in Daniel 9 and 10, pp. 19, 20. Stuart Griffin, Mount Holly, Vermont, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 5
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Selasa 22 Februari
Bukti
Pilihan Tuhan
1 Pet. 2:9
Singkatnya, nilai diri adalah apa yang Anda pikir mengenai diri Anda. Data dari Center for Disease Control di Amerika menunjukkan bahwa obat-obatan yang paling banyak dikonsumsi di Amerika adalah obat anti depresi. Hal ini sungguh ironis oleh karena kita hidup dalam masyarakat yang terobsesi dengan kebahagiaan dan kesuksesan pribadi. Banyak pakar yang telah memberikan kiat-kiat bagaimana cara meningkatkan nilai diri, yang pada gilirannya mendatangkan kebahagiaan dan keberhasilan. Kalau begitu apakah jawaban bagi orang yang rendah diri dan tidak puas bisa ditemukan pada kata-kata yang menguatkan diri yang dibaca berulangkali sambil berkaca untuk meyakinkan diri akan kekuatan dan nilai diri sendiri?
Cara terbaik untuk memiliki rasa yang baik terhadap diri Anda adalah dengan melakukan sesuatu yang baik! Lebih dari satu dekade yang lalu saya membaca sebuah artikel mengenai musuh dari sistem pendidikan di Amerika. Setelah menempatkan matematika dan ilmu pasti pada tempat yang pertama, artikel tersebut mengatakan bahwa pelajar-pelajar Amerika menempatkan posisi yang berikut pada - nilai diri. Guru-guru berkelakar bisa jadi seorang pelajar bukan seorang yang pintar, tetapi paling tidak mereka tidak merasa rendah diri karena kegagalan mereka di bidang akademis. Ironis, tetapi apakah benar bahwa apa yang Anda lakukan berhubungan dengan bagaimana Anda berpikir mengenai diri Anda? Nilai diri adalah sikap respek pada diri sendiri. Sebagai seorang yang berspesialisasi dalam membaca, saya bekerja dengan pelajar-pelajar yang “sulit” pada sebuah sekolah menengah. Meskipun saya selalu mendorong para pelajar untuk berpikir positif mengenai diri mereka, hal yang sungguh mendorong mereka memiliki nilai diri yang baik sesungguhnya datang dari tindakan mereka sendiri. Cara terbaik untuk memiliki rasa yang baik terhadap diri Anda adalah dengan melakukan sesuatu yang baik! Paulus memberikan kita nasihat yang baik untuk memiliki nilai diri yang sehat dalam Efesus 4:2232. Sepertinya sifat-sifat ramah, baik, suka menolong, peduli terhadap orang lain, jujur, dan bekerja keras adalah penghalang terhadap nilai diri. Dan dalam hal-hal tersebut tidak ada orang yang pernah melakukannya lebih baik daripada Yesus. Kehidupan Yesus dalam membangun hubungan dan melayani sesama manusia adalah contoh bagi kita bukan hanya contoh dalam gaya hidup dan pengembangan karakter, tetapi juga nilai diri. Sebagai orang Krsiten, kita pernah mendengar bahwa kita adalah Umat pilihan Allah. 1 Petrus 2:9 menjanjikan bahwa Allah telah memilih kita sebagai pembawa terang. Kepastian mengenai nilai kita ini tersebar dalam masyarakat sebagai cara untuk mendatangkan keberhasilan dan kebahagiaan. Kita telah dipilih masuk ke dalam tim Allah, dan kita memilih untuk mengikuti firmanNya. REAKSI 1. Bagaimana Anda dapat berpikir yang baik mengenai diri anda jika anda tidak sebaik, si A atau si B? 2. Pikirkan pada suatu waktu ketika Anda tidak terpilih. Lalu pikirkan bagaimana rasanya bahwa Anda telah dipilih untuk masuk ke dalam tim Allah. 3. Bagaimana pelayanan Yesus di dunia berhubungan dengan membangun nilai diri? Apa kuncinya agar kita dapat menghargai diri kita? Debra Gardner-Baasch, Wallingford, Vermont, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 6
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Rabu 23 Februari
2 Samuel 9; Rom. 5:8; 12:2
Bagaimana Memiliki Harga Diri Yang Beriman
Bagaimana cara saya mendapatkan harga diri yang beriman? Pertama-tama, pahami dan percaya akan nilai yang Tuhan telah berikan kepada kita. Dalam Roma 5:8 telah kita baca bahwa bahkan dari sejak kita merupakan manusia berdose, Kristus telah mati bagi kita. Bila kita menentukan pilihan untuk percaya bahwa nilai kita adalah berdasarkan penglihatan Tuhan terhadap kita, daripada mempercayai penilaian sesama manusia berdosa di dunia ini tentang citra diri kita, kita akan mendapatkan harga diri beriman yang sejati – yaitu mempercayai bahwa kita adalah siapa yang Tuhan katakan siapa kita.
Yesus mendorong kita untuk mengasihi sesama kita sebagaimana kita mengasihi diri sendiri Bagaimana saya bisa menjaga harga diri yang beriman? Pada saat kita bisa sekilas melihat diri kita sendiri melalui mata Kristus, kita mesti bisa menolak dorongan untuk mengkritik apa yang Tuhan telah hargai begitu tinggi. Hak apa yang kita miliki sehingga kita bisa meremehkan mereka yang Tuhan sebut sebagai anak-anakNya? Dengan merendahkan diri kita sendiri atau orang lain, kita telah benar-benar mengkritik Ia yang telah menciptakan kita. Paulus membahas tentang memperbarui pikiran kita sebagai cara menanggulangi pola berpikir yang tidak sehat tersebut. “Anda harus menjadi rekan sekerja Tuhan dalam proses progam ulang dan pembaharuan ini. Pekerjaan tersebut adalah proses yang tak berkeputusan, bukan krisis tiba-tiba. Saya tidak mengetahui sebuah pengalaman Kristen yang akan merubah citra diri anda dalam waktu semalam. Anda akan „dirubah melalui pembaharuan pikiran anda‟ (Rom12:2). Kata-kata kerja dalam ayat ini mewakili tindakan-tindakan yang tak berkeputusan, dan kata pikiran menggambarkan cara anda berpikir, cara anda melihat kehidupan ini sebagai sebuah proses harian.” Bagaimana saya membantu orang lain untuk memiliki harga diri yang beriman? Jika kita sukses dalam dua langkah pertama tadi, kita akan dapat membantu orang lain dalam mengembangkan harga diri yang sehat. Yesus mendorong kita untuk mengasihi sesame sebagaimana kita mengasihi diri sendiri; dan kita akan dapat melalukan hal tersebut bisa kita tiba di tempat dimana kita tidak lagi melihat kepada orang lain untuk mendapatkan keyakinan akan siapa kita. Jika kita melihat diri kita sendiri dan orang-orang lain sebagai anak-anak dari Allah Bapa kita di surge, kita akan memperlakukan sesame kita dengan cara yang berbeda. Berada dalam hubungan kasih dengan Allah Bapa kita di surga, memberi kita kemampuan untuk memberkati semua anakanakNya dengan luapan kasih dan rahmatNya yang telah kita terima. Kita akan dengan giat mencari sesama anak-anak Tuhan lain, dengan tujuan jelas untuk memberkati mereka karena kita mengasihi Bapa kita. REAKSI 1. Apakah anda memandang diri anda sendiri sebagai seorang yang begitu berharga di mata Tuhan? Jika tidak, mengapa tidak? 2. Coba pikir siapa yang bisa anda berkati hanya karena anda mengasihi Allah Bapa. Kemudian lakukanlah. ____________
*David A. Seamands, Healing for Damaged Emotions (SP Publications, 1991), p. 74.
Amy and David Campbell, North Clarendon, Vermont, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 7
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Kamis 30 Februari
Pendapat “Ini Tempat Anda!”
Yesaya 43; Mat. 6:25–34; Luk 15; Luk 18:15– 17
Terkadang, di rumah kami, Rachel berada di dapur menyiapkan makan malam. Mesin pencuci piring telah selesai dan harus dikosongkan isinya. Rachel memulai dan sudah hamper selesai pada waktu Gary masuk ke dalam dapur dan berkata, “Saya bermaksud mengosongkan mesin pencucinya.” Kemudian Rachel membalas, “Saya tahu, tetapi saya harus bekerja supaya saya layak berada disini.” Gary tersenyum simpul dan berkata, “Oh tidak begitu, Sayang, anda tidak harus bekerja untuk itu, ini tempat anda.”
“Anda tidak usah bekerja, ini tempat anda.” Rasa bengkak di hati saya, bila mendengar kalimat ini tempat anda tidak terlukiskan. Saya merasa amat diperlukan, amat dikasihi. Tidak ada cara yang lebih berkuasa untuk membangun harga diri seseorang daripada mengkomunikasikan kepadanya bahwa dia adalah bagian dari sebuah grup, bahwa mereka punya andil, bahwa mereka dibutuhkan dan diinginkan. Yesus juga memiliki perasaan yang sama pada waktu Ia berbicara tentang nilai dari burung-burung gereja dan hiasan bunga-bunga lily. Yesus berkata bahwa manusia lebih berharga daripada semua itu. Yesus member kita nilai. Waktu Yesus mengundang anak-anak kecil untuk datang kepadaNya setelah mereka berpaling daripadaNya, Yesus menyatakan bahwa anak-anak itu bernilai besar. Yesus berbicara tentang koin yang hilang, domba yang hilang, anak yang hilang, dimana tiap cerita berakhir dengan suka cita dan perayaan pada saat yang hilang telah ditemukan. Cerita-cerita tersebut menunjukkan nilai dari sebuah kepemilikan. Yesus tengah menyampaikan pesan kepada kita bahwa kita diinginkan, dikasihi dan dibutuhkan. Tidak ada yang lebih baik daripada mendengar kata-kata Tuhan sendiri yang memastikan kepada kita kasihNya dan pemeliharaanNya. Dengarkan suaraNya yang lembut sembari anda membaca kata-kata dari nabi Yesaya dalam Yes 43:1-3. Sisipkan nama anda tiap kali anda melihat kata “engkau”: Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu Allah Bapa, terima kasih atas jaminan bahwa saya adalah milikMu REAKSI 1. Bagaimanakah nilai anda di dunia ini dan di kehidupan kekal nanti? 2. Bagaimanakah tanggapan anda terhadap suara Tuhan di dalam kehidupan anda, setelah mengetahui tempat anda adalah bersamaNya? Rachel Busby Kinne, Rutland, Vermont, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 8
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Jum‟at 25 Februari
Eksplorasi Anda Layak!
Mat. 10:29–32
KESIMPULAN Harga diri tidak mudah dibangun pada saat anda merasa rendah. Tetapi Tuhanlah yang menjadikan kita. Ia mengasihi kita sebagaimana kita ada, dan melihat apa yang bisa kita capai. Tuhan tidak saja terima kita dengan segala kekurangan kita, namun Ia menopang kita. Tuhan sesungguhnya memulihkan kita manusia- manusia berdosa supaya kita bisa menjadi bagian dari imam-imam kerajaan. Nilai kita tidak terbatas di mata Tuhan, bukan hanya karena Yesus telah mati untuk yang membenarkan kita dan penyelamatan Yesus yang telah menutup dosa kita, tetapi karena Tuhan telah menciptakan kita sesuai rencanaNya untuk memuliakanNya dengan segala berkat yang telah diberikanNya. Melayani Tuhan membuat kita merasa senang terhadap diri kita sendiri, karena kita ada pengikutNya, dan kita hidup sesuai potensi kita. PERTIMBANGKAN Deskripsikan diri anda sebagaiman anda mengerti kepribadian anda sendiri. Kemudian tambahkan pembelajaran anda dengan Tuhan, dan bandingkan dengan citra diri anda. Pikirkan hal-hal apa yang cocok dengan pemeliharaan Tuhan dan apa yang anda pikirkan tentang anda sendiri. Tuliskan lagu mengenai keselamatan dan melayani Tuhan. Latihkan bersama teman-teman dan nyanyikan di dalam gereja. Atau latihkan lagu tentang kasih Tuhan kepada anda, dan bagikan kepada gereja anda atau kelas sekolah Sabat. Lukiskan gambar anda sendiri dengan symbol-simbol berbeda disekelilingnya yang menceritakan siapa anda. Biarkan teman-teman anda menelaahnya dan mengatakan kepada anda apakah mereka melihat anda seperti anda melihat anda sendiri. Minta teman-teman anda mendaftar tiga kualitas buruk anda dan tiga kualitas terbaik anda. Apakah anda merasa mereka benar atau salah? Mengapa? Pertunjukkan cerita tentang Yesus dan perempuan yang ditemukan berzinah (Yoh 8:1-11) melalui tarian atau pantomime di dalam gereja. Tanya teman-teman anda melalui Twitter atau Facebook apa yang teman-teman anda piker akan mengangkat harga diri mereka. Lihat apakah anda mendapat jawaban yang mengacu kepada Tuhan. Atau tuliskan komen-komen tentang itu sendiri. HUBUNGKAN Richard J. Foster, Celebration of Discipline, Bab 9, “Service.” David D. Burns, Feeling Good, Bab 4, “Start by Building Self-Esteem.” Karin Wieczorek, Melbourne, Australia
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Alwin dan Jessie Simanjuntak - 9