PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Bunga Fitriani Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email:
[email protected] ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk melihat: 1) Perbedaan motivasi belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan media gambar dan pembelajaran yang menggunakan media chart. 2). Perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan media gambar dan menggunakan media chart. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah Control Group Pre-test Post-test. Populasi dari penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 1 Batipuh. Teknik penentuan sampel penelitian adalah Simple Random Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan 1). Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar dengan motivasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media chart, 2). Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar dengan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media chart. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada guru agar penggunaan media dalam pembelajaran dikembangkan untuk meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa demi kemajuan dunia pendidikan dimasa yang akan datang. Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Media Gambar, Media Chart ABSTRACT This article have purposes to see: 1). Difference of students learning motivation among learning which use picture media and learning which use chart media 2). Difference of learning result of students among learning which use picture media and learning which use chart media. The kind of this observation is experimental observation. Experimental design that used is control group pretest postes. The population of the observation is grade VIII students of SMP State 1 Batipuh. Technique of observation sample determining is simple random sampling which is a way of taking sample that taken randomly without looking at level of the population. Technique of data analysis is descriptive analysis and inferential. The result of this observation shows that: 1). There is no difference of learning motivation of the students that learn by using picture media with learning motivation of the students that learn by using chart media. 2). There is no difference of learning result of the students that learn by using picture media with learning result of the students that learn by using chart media. Based on the observation result above. Suggested for teacher to use media in teaching learning process and developed to improve the motivation of the students so that it can improve the learning result of the student in order to make improvement in education world in the future. Keywords: Learning Motivation, Learning Result, Picture Media, Chart Media.
1
A. PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis, dimana setiap komponennya sangat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik. Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran itu saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar. Sebagaimana Wina Sanjaya (2008:88) menyatakan bahwa keberhasilan belajar diukur dari hasil yang diperoleh. Semakin banyak informasi yang dapat dipahami siswa, semakin bagus hasil belajarnya. Dari hasil belajar siswa tersebut, guru dapat melihat apakah siswa telah memahami materi pembelajaran dan apakah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran telah dilakukan secara efektif. Sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa, evaluasi memegang peranan yang sangat penting. Menurut Nana Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:191) motivasi adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Oleh karena itu, dapat dikatakan nilai memiliki peranan yang sangat penting untuk mengukur hasil belajar siswa karena mudah dianalisis. Selama penulis melakukan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi di SMP Negeri 1 Batipuh penulis memperoleh informasi bahwa pada mata pelajaran ekonomi, guru masih menggunakan model pembelajaran yang umum pada saat mengajar. Dalam pembelajaran guru masih menggunakan media papan tulis dengan metode yang umumnya digunakan. Dimana guru menerangkan materi pelajaran dan siswa menyimak materi tersebut sambil mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini membuat siswa tidak termotivasi dalam belajar, tetapi hanya menerima apa yang disampaikan guru dan menunggu perintah untuk melakukan sesuatu tanpa memiliki
inisiatif sendiri. Siswa juga tidak mau mencari sumber lain untuk memperkuat materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan apabila siswa tersebut mengalami kesulitan mereka tidak berinisiatif untuk bertanya kepada guru, teman, atau mencari sumber bacaan yang tepat. Umumnya siswa melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran seperti berbicara dengan teman, mengerjakan tugas lain, dan keluar dari kelas. Masalah lainnya siswa masih belum mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru, terbukti kebanyakan siswa hanya sekedar membaca materi pelajaran namun belum memahaminya. Sehingga apabila dihadapkan kepada masalah yang terjadi di lapangan, siswa masih belum mampu mengatasinya. Dapat disimpulkan kebanyakan siswa hanya membaca dan menghafal materi, tanpa mampu memahami dan mengkaitkan langsung terhadap masalah yang terjadi di lapangan. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan oleh guru sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar. Kondisi belajar yang demikian tentu mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa. Masih banyak nilai siswa SMP Negeri 1 Batipuh yang dibawah KKM yaitu 73. Rendahnya hasil belajar ini, salah satunya disebabkan oleh faktor pembelajaran yaitu dalam penggunaan media pembelajaran. Dalam pembelajaran dituntut kemampuan seorang guru dalam memilih dan mengkombinasikan media pembelajaran. Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran yaitu sebagai perantara penyampaian pesan akan lebih menarik siswa sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam belajar. Hal ini dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar dibandingkan pembelajaran secara konvensional. Penggunaan media pembelajaran dapat membawa siswa langsung dapat melihat kenyataan secara verbalitas saja.
2
Penggunaan media juga memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, merespon, serta dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan lebih jelas maknanya dan dapat lebih dipahami siswa. Menurut Yunus dalam Azhar Arsyad (2002:16) bahwasanya ”media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dibanding dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya”. Salah satu contoh media yang dapat dilihat (visual) adalah media gambar. Media gambar sangat membantu karena ilmu ekonomi adalah ilmu yang selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Sehingga dengan dibantu media gambar, siswa dapat mengaitkan materi yang sedang mereka pelajari dengan kejadian nyata yang ada dikehidupan mereka sehari-hari. Media gambar juga diharapkan dapat memancing siswa agar aktif dalam belajar serta memberi motivasi untuk belajar lebih kreatif dan tergugah minat belajarnya dalam menerima pembelajaran melalui media gambar tesebut. Motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor sebagaimana halnya inteligensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui kegiatan belajar. Selain itu dalam menggunakan media gambar, guru dituntut agar terampil dan tidak lupa menekankan pesanpesan berupa konsep ekonomi yang menjadi tujuan penggunaan media itu dalam pembelajaran.
B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2006:80) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII yang bertempat di SMP Negeri 1 Batipuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batipuh yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, kelas VIII2 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media gambar dan kelas VIII1 dijadikan sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan media chart. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan media chart serta variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (pretest dan posttest) dan motivasi siswa setelah diberi perlakuan di kedua kelas sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil belajar siswa dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan di awal sebelum diberi perlakuan dan di akhir pembelajaran setelah perlakuan diberikan. Sedangkan data yang diperoleh dari motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket. Instrumen penelitian berupa tes yang terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda, sedangkan uji coba angket dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3
dengan kelas kontrol yang memperoleh nilai maksimal 92 dengan selisih nilainya adalah 4. Sedangkan nilai minimalnya sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 56. Hal yang sama juga terlihat pada nilai ratarata kedua kelas sampel, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 75,40 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 73,47 dengan selisih nilainya adalah 1,93. Untuk kelas eksperimen nilai tengah (median) adalah 76 yang berarti bahwa 50% dari siswa kelas eksperimen memperoleh nilai di atas 76 dan 50% dari siswa kelas eksperimen memperoleh nilai di bawah 76. Median untuk kelas kontrol juga 76 yang berarti 50% dari siswa kelas kontrol memperoleh nilai di atas 76 dan 50% dari siswa kelas kontrol memperoleh nilai di bawah 76 . Nilai yang paling banyak muncul (modus) untuk kelas eksperimen adalah 76, sama halnya dengan kelas kontrol dengan nilai yang paling banyak muncul (modus) adalah 76 . Standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 10,159 sedangkan kelas kontrol memiliki standar deviasi sebesar 8,559. Pada kelas eksperimen, 60% siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sedangkan kelas kontrol 52,63% siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh SMP N 1 Batipuh yaitu tujuh puluh tiga (73) untuk mata pelajaran IPS Terpadu. Dari analisis deskriptif variabel motivasi belajar siswa untuk kelas eksperimen diperoleh TCR 75,05%. Hal ini bermakna bahwa motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dikategorikan baik dan untuk kelas kontrol diperoleh TCR 78,46%. Hal ini bermakna bahwa motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dikategorikan baik. Dari perhitungan uji t maka hipotesis 1 yang diajukan peneliti tentang motivasi belajar yaitu menerima Ho. Hal ini dapat dilihat dari perolehan thit = -1,64 dan ttab = 2,027 sehingga t hit berada dalam daerah
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan dua kali pertemuan. Dari hasil penelitian perbedaan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen memperoleh nilai minimal 44, lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol yang memperoleh nilai minimal 40 dengan selisih skor nilainya adalah 4. Sedangkan nilai maksimal kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol 4 skor, kelas eksperimen memperoleh nilai maksimal 60 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai maksimal 64. Terlihat ada perbedaan pada nilai rata-rata kedua kelas sampel, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 53,40 lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol yang memperoleh nilai rata-rata 54,32 dengan selisih nilainya adalah 0,92. Untuk kelas eksperimen nilai tengah (median) yaitu 56 yang berarti bahwa 50% dari siswa kelas eksperimen memperoleh nilai di atas 56 dan 50% dari siswa kelas eksperimen memperoleh nilai di bawah 54. Median untuk kelas kontrol juga 56 yang berarti 50% dari siswa kelas kontrol memperoleh nilai di atas 56 dan 50% dari siswa kelas kontrol memperoleh nilai di bawah 56. Nilai yang paling banyak muncul (modus) untuk kelas eksperimen adalah 56, sedangkan modus pada kelas kontrol adalah 56.Standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 5.236 sedangkan kelas kontrol memiliki standar deviasi adalah 5,386. Pada kelas eksperimen ataupun kelas kontrol dalam pre test ini belum ada yang mencapai Kriteria Kentuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah yaitu tujuh tiga (73) untuk mata pelajaran IPS Terpadu. Sedangkan perbedaan hasil belajar postest ekonomi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai maksimal kelas eksperimen 96 lebih tinggi dibandingkan
4
penerimaan Ho. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar dan media chart. Hal ini mungkin disebabkan oleh media yang peneliti gunakan baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol berupa media visual, sehingga motivasi belajar siswa tidak berbeda signifikan. Faktor motivasi adalah salah satu faktor yang penting dalam pendidikan. Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab siswa yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi merupakan suatu dorongan yang diperlukan seseorang dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi, semangat dan kegairahan seseorang dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih baik. Menurut Djaali (2009:110) “motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam belajar. Besar kecilnya pengaruh tersebut tergantung pada intensitasnya”. M. Sardiman (2009:75) menambahkan bahwa hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Motivasi belajar yang lebih tepat yaitu media gambar. Hasil belajar kedua kelas sampel dapat dilihat dari peningkatan (gain) nilai rata-rata pretest dan postest, yaitu gain kelas eksperimen adalah 22,00 dan kelas kontrol 19,15. Dari uji hipotesis 2 tentang hasil belajar, diperoleh thit = 0,64 dan ttab = 2,027 sehingga thit berada di dalam daerah penerimaan ttab. Maka, hipotesis yang diajukan peneliti (H1) ditolak dan H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajarannya menggunakan media gambar dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan media chart. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan kedua media tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran di kelas secara keseluruhan siswa terlihat aktif mencari informasi dengan bertanya dan mengeluarkan pendapat dari media yang ditampilkan. Penggunaan media yang bervariasi dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Ini sesuai dengan pendapat Hal ini sejalan dengan pendapat Nana & Rivai (2007:2) bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dimana bertujuan: a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik. c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, dan lainlain. Dari penerapan kedua media pembelajaran tersebut, dapat dilihat bahwa kedua media pembelajaran tersebut cocok digunakan untuk materi yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini yaitu pasar, dimana materi ini terdapat banyak materi konsep dan fakta. Dan penggunaan media gambar dan media chart dapat meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar siswa apabila diterapkan dengan materi yang sesuai dengan melihat situasi dan kondisi yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
5
D. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Saran Untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi di SMP Negeri 1 Batipuh peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru bidang studi IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batipuh: a. Sebaiknya guru dapat memanfaatkan penggunaan media gambar dan bagan (chart) dalam proses pembelajaran ekonomi pada kompetensi dasar bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat, karena dengan adanya media gambar dapat membuat siswa lebih mudah memahami, tidak cepat merasa bosan, dan mudah mengingat materi yang diberikan. b. Dalam menggunakan Media gambar disarankan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2) Menganalisis karakteristik siswa 3) Menentukan materi yang tepat karena tidak semua materi dapat menggunakan media gambar. 4) Dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan model atau metode untuk membantu media dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, dan metode yang disarankan dalam penelitian ini adalah diskusi. 2. Kepada Kepala Sekolah a. Kepala sekolah diharapkan untuk mengevaluasi setiap kegiatan guru di dalam kelas, apakah guru
1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak tedapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar antara pembelajaran menggunakan media gambar dan pembelajaran menggunakan media chart. 2. Dari hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa yang pembelajaran menggunakan media gambar tidak berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media chart, pada pokok bahasan pasar. Walaupun penggunaan media gambar dan media chart tidak berbeda secara signifikan, penggunaaan media dalam pembelajaran dapat dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan tanpa menggunakan media. Jika dilihat dari standar ketuntasan belajar IPS yang telah ditetapkan oleh SMP yaitu 73. Siswa dikatakan tuntas dalam mata pelajaran IPS jika telah mencapai skor nilai 19 yaitu 76, jadi hasil penelitian dengan pebelajaran yang menggunakan media gambar di kelas eks terdapat 12 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan 8 siswa yang belum tuntas, artinya 60% siswa kelas eksperimen telah mencapai SKKM yang telah ditetapkan oleh SMP Negeri 1 Batipuh.
6
memakai media yang bervariasi dalam proses pembelaran, agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan menyenangkan. b. Kepala sekolah diharapkan memberikan apresiasi kepada guru yang menggunakan media bervariasi dalam proses pembelajaran. c. Kepala sekolah diharapkan untuk memfasilitasi guru dengan alat bantu media pembelajaran, seperti LCD atau kelengkapan untuk membuat media lainnya sehingga dengan fasilitas tersebut dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada guru dalam meningkatkan penggunaan media untuk membantu dalam proses pembelajaran. 3. Kepada peneliti selanjutnya, agar lebih mempersiapkan diri, mempertimbangkan dan meminimalisir kendala-kendala yang telah dihadapi dan ditemukan oleh peneliti sebelumnnya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. M. Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wina Sanjaya. (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Group.
7