Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari orientasi pusat kendali pada mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 70 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Depok. Berdasarkan hasil pengelompokan subjek diketahui bahwa sebanyak 18 mahasiswa merupakan kelompok pusat kendali internal, 13 mahasiswa merupakan kelompok pusat kendali eksternal dan 39 mahasiswa lainnya merupakan kelompok yang tidak tergolongkan. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan Uji T (Independent Sample T Test), diketahui bahwa nilai t = 2,449 dengan signifikansi 0,021 (p<0,05). Berdasarkan nilai tersebut, maka hipotesis penelitian diterima. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara mahasiswa dengan pusat kendali internal dan mahasiswa dengan pusat kendali eksternal. Hasil deskriptif diketahui bahwa subjek dengan pusat kendali internal lebih tinggi motivasi berprestasinya dibandingkan dengan subjek yang memiliki pusat kendali eksternal. Kata Kunci: Motivasi Berprestasi, Orientasi Pusat Kendali.
(locus of control). Menurut Phares (dalam
PENDAHULUAN Motivasi berprestasi menurut Murray
Zimbardo, 1980), pusat kendali adalah
(dalam Chaplin, 2005) adalah motif untuk
karakteristik yang relatif stabil yang dibawa
mengatasi rintangan-rintangan atau berusaha
individu pada bermacam-macam situasi
untuk melaksanakan secepat dan sebaik
sebagai keyakinan umum tentang kekuatan
mungkin dengan usaha yang sungguh-
dan kontrol mereka. Zimbardo (1980)
sungguh. Hal ini berlangsung sampai usia
menyebutkan bahwa pusat kendali terbagi
dewasa dimana motivasi belajar secara
menjadi dua, yaitu pusat kendali internal dan
konsisten berkorelasi positif dengan prestasi
pusat kendali eksternal.
akademis, yaitu sebesar 98%. Apabila sudah
Individu dengan pusat kendali internal
termotivasi dalam belajar, maka banyak
cenderung memiliki motivasi berprestasi
tugas berjalan lancar karena terasa menarik
tinggi. Hal ini dikarenakan individu dengan
dan
membuat
pusat kendali internal mempunyai ciri lebih
kecemasan dalam diri individu berkurang,
aktif dan giat berusaha untuk mengatasi
kreativitas muncul, membuat individu lebih
masalah yang ada dalam lingkungan serta
kooperatif, konsentrasi dan perhatian pun
memanfaatkan
meningkat
membentuk
menyenangkan
serta
(Fiasher
dkk.
dalam
Wlodkowski, 1999).
umpan
harapan
balik
akan
dalam
keberhasilan
(Penner, 1978). Individu dengan pusat
Motivasi berprestasi merupakan
kendali internal akan lebih bertanggung
pijakan dasar bagi mahasiswa untuk
jawab terhadap keberhasilan diri, lebih tekun
dapat
dalam
lebih
mengeksplorasi
potensi
dirinya, baik melalui kegiatan diskusi akademis,
banyak
referensi,
maupun
keorganisasian
membaca
buku
aktif
dalam
kampus
(Sumarwan,
2004). Mahasiswa adalah panggilan
mengerjakan
tugas,
melakukan
sesuatu dengan lebih baik dengan sebaikbaiknya, membutuhkan umpan balik karena mereka ingin mengetahui apakah mereka sudah melakukan sesuatu dengan baik dibandingkan melakukan
dengan sesuatu
yang dengan
lain
dan
sukses.
untuk orang yang sedang menjalani
Kesemuanya itu merupakan ciri-ciri dari
pendidikan tinggi di sebuah universitas
individu dengan motivasi berprestasi tinggi.
atau perguruan tinggi (Wikipedia, 2007). Masing-masing
memiliki
kendali
mengenai
motivasi berprestasi rendah, karena individu
pengendalian atas kejadian hidupnya, yang
dengan pusat kendali eksternal mempunyai
biasanya disebut sebagai pusat kendali
ciri lebih pasif dalam mencari informasi dan
suatu
belief
individu
Sebaliknya individu dengan pusat
(keyakinan)
eksternal
cenderung
memiliki
memilih
untuk
menerima
jauh individu memandang kemungkinan
informasi dari orang lain serta harapan untuk
adanya hubungan antara perbuatan yang
mencapai kesuksesan rendah karena usaha
dilakukan dan akibatnya
mereka yang tidak maksimal (Penner, 1978).
Individu
Individu dengan pusat kendali eksternal
kendali eksternal jika memiliki keyakinan
cenderung kurang memiliki tanggung jawab
bahwa keberhasilan atau kegagalan yang
terhadap
dikerjakannya,
didapatkan disebabkan oleh faktor seperti
menyenangi pekerjaan yang berstruktur
keberuntungan, nasib-nasib dan kesempatan
karena individu tidak harus menentukan
yang didapat. Sedangkan individu dikatakan
sendiri apa yang harus dikerjakannya dan
memiliki
bagaimana cara mengerjakannya dan tidak
memiliki
menyukai pemberian umpan balik karena
mempunyai kontrol terhadap dirinya.
tugas
menunggu
yang
dikatakan
pusat
atau
hasilnya.
memiliki
kendali
keyakinan
pusat
internal
bahwa
jika
mereka
akan memperlihatkan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Hal ini merupakan ciriciri
dari
motivasi
Rotter (dalam Robinson & Shaver,
berprestasi rendah (Atkinson & Raynor,
1996), menyebutkan bahwa ada dua jenis
1978).
pusat kendali, yaitu :
Hal
individu
di
atas
dengan
Jenis-jenis Pusat Kendali
diperkuat
dengan
pernyataan yang dikemukakan Bennasi dkk.
1. Pusat kendali internal. 2. Pusat kendali eksternal.
(1988), yang menyebutkan bahwa dengan jelas terdapat perbedaan antara pusat kendali
Faktor-faktor
internal dan pusat kendali eksternal dengan
Pembentukan Pusat Kendali
motivasi berprestasi yang dimiliki individu,
yang
Mempengaruhi
Menurut Phares (dalam London &
yang menunjukkan bahwa individu dengan
Exner,
1978)
faktor-faktor
yang
pusat kendali internal mempunyai need
mempengaruhi pusat kendali yang dimiliki
achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
seorang individu tidak terbentuk dengan
yang tinggi jika dibandingkan dengan
sendirinya, karena hal tersebut sangat terkait
individu dengan pusat kendali eksternal.
dengan perlakuan dari lingkungan sekitar serta pengalaman subjektif yang dialami.
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut
Pusat Kendali (Locus of Control)
mempengaruhi
Robinson
dan
Shaver
ini
adalah pusat
(1996),
individu, yaitu:
mengatakan bahwa pusat kendali pada
1. Usia
seseorang bisa menggambarkan seberapa
2. Keluarga
hal-hal kendali
yang seorang
3. Faktor sosial
6. Kesempatan untuk unggul.
4. Pengalaman gagal dan berhasil Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Berprestasi Rendah
Aspek-aspek Pusat Kendali 2006),
Menurut Atkinson dan Raynor (1978),
menyebutkan dan membedakan tiga faktor
individu yang memiliki motivasi berprestasi
terpisah internal-eksternal yang terdapat
rendah biasanya:
Levenson
(dalam
Azwar,
1. Memilih tugas yang terlalu mudah
dalam pusat kendali:
atau sukar.
1. Faktor Internal (I)
2. Kurang memiliki tanggung jawab
2. Powerful other (P)
terhadap
3. Chance (C)
tugas
yang
dikerjakannya. 3. Tidak
Motivasi Berprestasi
menyukai
(dalam
umpan balik.
Atkinson, 1964), motivasi berprestasi adalah
4. Menyenangi
Menurut
McClelland
pemberian
pekerjaan
yang
berstruktur.
motif untuk berprestasi yang mendorong individu, di beberapa aktivitas pekerjaan individu harus bertanggung jawab sukses
Faktor-faktor
yang
atau gagal, harus ada batasan pengetahuan
Motivasi Berprestasi McClelland
sehingga individu mengetahui ketika dirinya
Mempengaruhi
(1987),
menyebutkan
berhasil dan individu harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
bahwa ada tingkatan resiko yang harus
berprestasi, yaitu: 1. Keluarga.
diambil untuk mencapai kesuksesan.
2. Lingkungan. 3. Orientasi tugas individu yang
Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi
memiliki
Berprestasi Tinggi
motivasi
berprestasi
tinggi.
McClelland (1987), mengemukakan beberapa ciri yang membedakan individu
4. Kemampuan intelektual.
dengan motivasi berprestasi tinggi, yaitu:
5. Jenis kelamin.
1. Resiko pemilihan tugas.
Pengukuran Motivasi Berprestasi Dari literatur yang ada motivasi
2. Membutuhkan umpan balik. 3. Tanggung jawab.
berprestasi dapat diukur melalui empat cara,
4. Ketekunan.
yaitu:
5. Inovatif.
1. Tes Proyeksi.
2. Kuesioner.
Untuk
3. Tes Situasional.
mengukur
reliabilitas
menggunakan formulasi Alpha Cronbach.
4. Skala Motivasi Berprestasi.
Uji validitas dan reliabilitas pada Skala IPC-Pusat Kendali dan Skala Motivasi
METODE PENELITIAN
Berprestasi dilakukan dengan menggunakan
Identifikasi Variabel - variabel Penelitian
bantuan program SPSS Ver. 13.0 for
Dalam penelitian ini terdapat beberapa
windows.
variabel yang akan dianalisis, yaitu: 1. Variabel Bebas
: Orientasi
Pusat Kendali (internal dan
HASIL PENELITIAN Pengelompokan Pusat Kendali Subjek
eksternal)
Berikut ini akan dijelaskan langkah-
2. Variabel Terikat
: Motivasi
Berprestasi
langkah
untuk
menggolongkan
subjek
penelitian ke dalam dua jenis pusat kendali tersebut, sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan empirik
Subjek Penelitian Adapun subjek dalam penelitian ini, yaitu
mahasiswa
Fakultas
Psikologi
dengan bantuan program SPSS Ver. 13.0 for windows, diperoleh
Universitas Gunadarma Depok yang berjenis
data sebagai berikut:
kelamin laki-laki dan perempuan yang
a. Jumlah item valid = 17
berusia antara 18 tahun sampai dengan 23
b. Skor minimum = 53
tahun.
c. Skor maksimum = 76 d. Range = 23 e. Standard deviasi = 4,772
Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini dengan
f.
Mean (M) = 63,67
2. Maka
untuk
menggolongkan
menggunakan metode pengumpulan data
subjek ke dalam dua kategori
primer yaitu skala. Skala tersebut terdiri dari
yaitu pusat kendali internal dan
Skala IPC-Pusat Kendali dan Skala Motivasi
pusat kendali eksternal, maka
Berprestasi.
rumus yang digunakan (Azwar,
Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukur
2005) adalah:
Data
1. Internal Pengujian validitas item bagi alat
pengukur
data
ini
dibantu
dengan
menggunakan teknik item total correlation.
(M + 1 x SD) > X 63,67 + (1 x 4,772) > X 68,442 > X
2. Eksternal
Analisis data yang digunakan untuk
(M - 1 x SD) < X
menguji hipotesis dalam penelitian ini
63,67 – (1 x 4,772) < X
adalah dengan uji beda data dua kelompok
58,898 < X
yang berbeda Uji T (Independent Sample
Berdasarkan
hasil
perhitungan
Test). Berdasarkan hasil uji asumsi, data
tersebut, diketahui bahwa skor minimum 53
yang diperoleh adalah normal (signifikansi =
dan skor maksimum 76, maka subjek yang
0,200*) dan homogen (signifikansi = 0,383),
mendapatkan skor dengan nilai minimum 53
serta jumlah subjek lebih dari 30.
– 59 termasuk kelompok dengan pusat kendali eksternal, sedangkan subjek yang
Analisis Data
mendapatkan skor antara 60 – 67 termasuk
Hasil dari analisa data pada tabel
kelompok yang tak tergolongkan dan subjek
Independent Samples Test, kolom Equal
yang mendapat skor 68 – 76 termasuk
Variances Assumed, dimana nilai t = 2,449
kelompok dengan pusat kendali internal.
dengan signifikansi sebesar 0,021 (p<0,05). Berdasarkan nilai tersebut, maka hipotesis penelitian
Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam uji coba Skala IPC-Pusat
perbedaan
diterima motivasi
yang
artinya
berprestasi
ada yang
Kendali, dari 31 item yang diujicobakan
signifikan antara mahasiswa dengan pusat
terdapat 17 item yang valid dan 14 item
kendali internal dan mahasiswa dengan
lainnya dinyatakan gugur. Dari hasil uji
pusat kendali eksternal.
reliabilitas Skala IPC-Pusat Kendali, didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,
DAFTAR PUSTAKA
796 sehingga skala dinyatakan reliabel.
Atkinson, J. (1964). An Introduction to Motivation. New Jersey: Van Nostrand Company, Inc.
Dalam
uji
Berprestasi,
coba dari
Skala 40
Motivasi
item
yang
diujicobakan, terdapat 27 item yang valid dan 13 item lainnya dinyatakan gugur. Dari hasil uji reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi, didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,855 sehingga skala dinyatakan reliabel.
Atkinson, J. & Raynor, J. (1978). Personality, Motivation and Achievement. New York: John Wiley & Sons. Azwar, S. (2005). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar,
ANALISIS DATA Uji Asumsi
S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bennasi, Sweeney & Dafour. (1988). LOC: Definition and Much More from Answer. Com. http://www.answer.com/topic/locusof-control?cat= #wikipedia. Diakses 2 Agustus 2007. Chaplin, J. P. (2005) Kamus Lengkap Psikologi. Edisi Revisi. Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada. London, H. & Exner, J. E. (1978). Dimensions of Personality. New York: John Wiley & Sons Inc. McClelland, D. C. (1987). Human Motivation. New York: Cambridge University Press. Penner, L. (1978). Social Psychology; A Contemporary Approach. New York: Oxford University Press. Robinson, J. P. & Shaver. (1996). Measures of Personality and Social Psychological Attitudes. California: Academic Press, Inc. Sumarwan, E. (2004). Meluruskan Arah Orientasi Kuliah. http://www.Psikologi.Net/Suaramer deka/Wacana.doc. Diakses 16 Mei 2007. Wikipedia. (2007). Mahasiswa. http://www.wikipedia.org/wiki/mah asiswa. Diakses 18 Juli 2007. Wlodkowski, R. J. (1999). Enhancing Adult Motivation to Learn. San Fransisco: Joseey_Bass Publisher. Zimbardo, P. G. (1980). Essentials of Psychology and Life (10th ed). Boston: Houghton Mifflin, Co.