JURNAL PSIKOLOGI VOLUME 5 NO. 2, AGUSTUS 2010: 323 – 334
PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA AKTIVIS DAN NON AKTIVIS UKM KEROHANIAN DI UNIVERSITAS MERDEKA MALANG Andrew Trisno1 Fakultas Psikologi, Universitas Merdeka Malang Abstract Students are the hope of the nation's younger generation who are prepared to continue the national development in the future, the students are required to perform well in various fields, including in education. High achievement motivation of a student will have an effect on academic achievement. achievement motivation is the impetus for success in a situation of competition based on the size advantages over the standard itself or others. Achievement motivation is the driving force that motivates the spirit of a person's work, because that achievement motivation would encourage someone to develop creativity and mobilize all its capabilities and energy to achieve maximal performance. UKMKerohanian is a container building and spiritual refreshment for students. Influential religion as a motivation in encouraging individuals to perform an activity, because the acts committed backgrounds religious beliefs judged to have the element of obedience, so that the presence of UKM Kerohanian activities will build spiritual maturity it is expected that individual students can be motivated also in academics included. Students who are actively involved in UKM Kerohanian is called activist of UKM Kerohanian. This study title is Achievement Motivation Differences between student activists and non-activist UKM Kerohanian at the Merdeka University of Malang. The variables in this study was achievement motivation as the dependent variable, activist and non activist UKM Kerohanian as independent variables. The hypothesis of this study were that there are differences of achievement motivation between student activists and nonactivists UKM Kerohanian at Merdeka University of Malang. The sample of this study were activists student of UKM Kerohanian and non-activist UKM Kerohanian, and the total were 84 people. The sampling technique in this research using purposive sampling technique. Methods of data collection in this study using a scale of achievement motivation with a high of 72 aitem. The results of testing the validity of using the formula of Pearson product moment correlation for the scale of achievement motivation showed that there are 15 aitem aitem fall and there were 57 valid by a correlation coefficient moves from 0.218 to 0.707. Reliability Test Results using the formula shown alpha cronbach, alpha value were 0.934. This indicated that the scale of measurement or research instrument for the study variables have been reliable. The results of data analysis using the T-Test showed that the t-count of 2.987 with a significance level of 0.004, so the hypothesis have been accepted,that there are differences in achievement motivation between student activists and nonactivists UKM Kerohanian at Merdeka University of Malang. Keywords: Achievement Motivation, UKM Kerohanian. 1
Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan dengan menghubungi:
[email protected]
323
TRISNO Mahasiswa adalah generasi muda
Merdeka Malang, semester genap tahun
harapan bangsa yang dipersiapkan untuk
ajaran 2010/2011, terdapat 302 orang
meneruskan pembangunan nasional di
mahasiswa yang masih menempuh kuliah
masa
datang. Mahasiswa
lebih dari 8 semester, yang berarti
merupakan generasi emas yang siap
melebihi waktu normal yang seharusnya.
melahirkan perubahan demi perubahan
Motivasi
bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan
diambil menjadi sorotan dalam penelitian
cita-cita
Peran
ini, dengan mengacu pada rendahnya
mahasiswa dalam mencetuskan ide-ide
prestasi mahasiswa dan masih banyaknya
kreatif sangat dibutuhkan untuk kemajuan
mahasiswa yang lulus lebih dari 8 semester
bangsa di masa akan datang, maka
di Universitas Merdeka Malang. Secara
mahasiswa dituntut untuk berprestasi baik
umum, memang tidak semua mahasiswa
di berbagai bidang, termasuk dalam bidang
berprestasi rendah, karena ada pula yang
pendidikan. Zaman globalisasi saat ini,
menunjukkan prestasi akademik yang baik.
masih belum banyak mahasiswa yang
Menurut
menunjukkan prestasi yang baik bahkan
mahasiswa dipengaruhi oleh dua faktor
gagal di bidang akademik. Hal ini diakui
besar, seperti kemampuan dasar, motivasi,
dalam
faktor
sikap dan kebiasaan belajar, sedangkan
penyebab mahasiswa berprestasi rendah
factor eksternal mahasiswa atau disebut
pada beberapa Universitas Swasta di Jawa
sebagai
Barat,
kemampuan
yang akan
dan
tujuan
penelitian
bahwa
nasional.
mengenai
rendahnya
prestasi
mahasiswa ataupun kegagalan mahasiswa
berprestasi
Sudjana
kualitas
pada
mahasiswa
(2000),
prestasi
pengajaran, dosen
meliputi mencakup
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
mengikuti pendidikan di perguruan tinggi,
Motivasi berprestasi yang tinggi dari
diakibatkan karena kurangnya motivasi
seorang mahasiswa sangat penting karena
belajar, tidak memiliki rencana belajar
akan
yang baik, kurang menepati rencana
unggul dalam prestasi dan lulus tepat pada
belajar yang ada, dan lingkungan yang
waktunya, sehingga membantu bangsa ini
kurang
mendukung
untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita
(http://jurnal.dikti.go.id). Padahal sudah
nasional. Motivasi adalah dorongan dasar
seharusnya mahasiswa semakin berlomba
yang
untuk berprestasi seiring dengan kemajuan
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada
zaman.
diri seseorang yang menggerakan individu
menjadikan
mahasiswa
menggerakkan
seseorang
menjadi
untuk
Menurut data her registrasi yang
untuk melakukan sesuatu yang sesuai
diperoleh dari biro akademik Universitas
dengan dorongan dalam dirinya. Perbuatan
JURNAL PSIKOLOGI
324
MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA AKTIVIS seseorang yang didasarkan atas motivasi
kurang baik, maupun kurang aktif dalam
tertentu mengandung tema sesuai dengan
kegiatan perkuliahan, sedangkan orang
motivasi yang mendasarinya (Uno, 2007).
yang
Salah satu motivasi yang memegang
memiliki ciri-ciri seperti, suka bekerja
peranan penting dalam prestasi mahasiswa
keras, ulet, membutuhkan umpan balik
adalah
secara nyata, berorientasi masa depan,
motivasi
berprestasi.
Menurut
memiliki
motivasi
berprestasi
Dwivedi dan Herbert (dalam Asnawi,
tidak
2002),
adalah
bertanggung jawab, dan memperhatikan
dorongan untuk sukses dalam situasi
resiko. Motivasi berprestasi merupakan
kompetisi yang didasarkan pada ukuran
pijakan dasar bagi mahasiswa untuk dapat
keunggulan dibanding standarnya sendiri
lebih mengeksplorasi potensi dirinya, baik
maupun orang lain.
melalui kegiatan diskusi akademis, banyak
motivasi
Motivasi
berprestasi
waktu,
optimis,
merupakan
membaca buku referensi, maupun aktif
memotivasi
dalam keorganisasian kampus (Sumarwan,
semangat bekerja seseorang, karena itu
2004). Universitas di Indonesia berlomba-
motivasi berprestasi akan
lomba meningkatkan kualitasnya untuk
daya
berprestasi
membuang
penggerak
mendorong
yang
seseorang
untuk
menjadi yang terbaik sebagai wadah
dan
menciptakan mahasiswa yang berprestasi
mengerahkan semua kemampuan serta
demi mendukung pembangunan nasional
energi yang dimilikinya demi mencapai
di masa yang akan datang.
mengembangkan
prestasi
kreativitas
maksimal
(Trisiswo,
2007).
Tenaga pendidik yang handal dan
Menurut Atkinson dan Raynor (dalam
kompeten menjadi bukti dari keseriusan
Lestari, 2010), individu yang memiliki
tiap-tiap universitas dalam peningkatan
motivasi
kualitas
berprestasi
rendah
biasanya
universitas.
Fasilitas-fasilitas
memilih tugas yang terlalu mudah atau
pendukung sistem belajar mengajar terus
sukar, kurang memiliki tanggung jawab
dikembangkan dan diperbaharui mengikuti
terhadap tugas yang dikerjakan, tidak
pola
menyukai
balik,
memotivasi mahasiswa menjadi lebih baik
menyenangi pekerjaan yang berstruktur.
lagi dalam prestasi akademik. Kegiatan
Mahasiswa
berprestasi
ekstra
kurangnya
diwadahi
rendah
pemberian yang
akan
umpan
motivasi
terlihat
dari
perkembangan
kurikuler dalam
non
zaman
akademik
bentuk
UKM.
untuk
juga Unit
perhatian terhadap aktivitas perkuliahan
kegiatan mahasiswa (UKM) adalah wadah
yaitu meliputi tugas yang dikerjakan
yang disediakan oleh tiap-tiap universitas
kurang maksimal, nilai yang diperoleh
untuk mewadahi berbagai bakat, minat dan
325
JURNAL PSIKOLOGI
TRISNO aspirasi mahasiswa. Salah satu UKM yang
suatu aktivitas, karena perbuatan yang
ada di tingkat Universitas adalah UKM
dilakukan berlatar belakang keyakinan
kerohanian. UKM kerohanian merupakan
agama dinilai mempunyai unsur ketaatan.
wadah pembinaan dan penyegaran rohani
Perilaku
bagi mahasiswa. Rangkuman tujuan UKM
dinamis, agama telah mampu mengontrol
kerohanian secara umum, yaitu membina
dan
dan mengembangkan sikap yang memiliki
aktivitasnya.
iman dan takwa terhadap Tuhan Yang
semuanya dilaksanakan demi kepentingan
Maha Esa, membina dan mengembangkan
agama
aspek intelektual yang berwawasan luas,
Karakter yang dinamis ini di dalamnya
menjalin sikap persatuan, persaudaraan
meliputi motivasi intrinsik, otonom, dan
dan toleransi di antara mahasiswa di
independen dalam kehidupan beragama
Universitas Merdeka Malang maupun di
Hasil
masyarakat (Buku pedoman / ADRT
(mohamadsoleh.multiply.com)
UKM-UKM
menunjukkan bahwa semakin tingginya
Kerohanian
Universitas
Merdeka Malang). Aktivitas dilakukan
di
dilakukan
mengarahkan
tingkat kerohanian
UKM
secara
individu
itu
yang
berkarakter
motif-motif
Aktivitas sendiri
keagamaan
(Subandi,
penelitian
religiusitas
dan
1995).
Ahmad yang
seseorang
maka
yang
semakin tinggi tingkat disiplin yang
juga
dimilikinya,
begitu
berkesinambungan,
dedikasinya.
Karena
kerohanian
pula seseorang
dengan yang
antara lain mengadakan doa-doa bersama,
berdedikasi terlihat dari kedisplinannya.
ibadah secara rutin, pendalaman Kitab
Dinamika ini terbukti bila seseorang
Suci, dan lain-lain. Setiap mahasiswa
memiliki kematangan beragama. Karena
diharapkan menjadi lebih baik dalam
individu
lingkungannya ketika mengikuti UKM
beragama, ia memiliki karakter yang
kerohanian
unsur
dinamis yang mencakup motivasi intrinsik,
keagamaan, seperti melakukan aktivitas
otonom, dan mandiri dalam berkehidupan
kerohanian secara rutin terjadwal (doa-
agama dan konsistensi moral yang tinggi.
doa,
Kematangan beragama yang baik dapat
yang
pendalaman
mengandung
agama,
dan
lain
yang
memiliki
kematangan
sebagainya). Inilah kekhususan dari UKM
mendorong
kerohanian yang tidak dimiliki oleh UKM
disiplin.
non kerohanian.
diperoleh dari UKM Kerohanian apabila
Menurut Jalaluddin (2007), agama berpengaruh
sebagai
motivasi
dalam
mendorong individu untuk melakukan JURNAL PSIKOLOGI
mahasiswa
Kematangan
untuk beragama
lebih akan
mahasiswa menjadi aktivis di UKM kerohanian, karena tanpa adanya aktivitas kerohanian,
maka
mahasiswa
tidak 326
MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA AKTIVIS mungkin mengerti ajaran-ajaran maupun
bergeser dari aktivitas perkuliahan ke
nilainilai agama secara instan. Selanjutnya
aktivitas organisasi. UKM Kerohanian
dijelaskan juga bahwa individu yang
juga
matang
memiliki
sebagai sarana aktualisasi diri sehingga
karakter dinamis yang mencakup motivasi
minat, kebutuhan dan potensinya lebih
intrinsik. Motivasi berprestasi merupakan
banyak
bagian dari motivasi intrinsik. Motivasi
organisasi.
intrinsik adalah adalah dorongan yang
mahasiswa aktivis UKM kerohanian pada
berasal
individu
akhirnya menjadi perhatian penting untuk
(http://www.scribd.com/doc/33232192/Mo
diteliti karena aktivitas yang dilakukan
tivasi-Berprestasi-Achievement
oleh
Motivation).
mengandung unsur keagamaan yang tidak
dalam
dari
keagamaan
dalam
diri
kemudian
dijadikan
disalurkan
dalam
Motivasi
aktivis
di
mahasiswa
wadah berprestasi
UKM
kerohanian
Dengan adanya aktivitas UKM
dimiliki mahasiswa non aktivis UKM
kerohanian yang membangun kematangan
kerohanian. UKM kerohanian seharusnya
rohani
diharapkan
bias memberikan kontribusi lebih untuk
mahasiswa dapat termotivasi berprestasi
menunjang individu menjadi mahasiswa
termasuk di bidang akademik. Berdasarkan
yang memiliki motivasi berprestasi yang
teori di atas, maka kajian mengenai UKM
tinggi. Berdasarkan permasalahan dan
kerohanian menjadi kajian yang lebih
uraian informasi di atas, maka penulis
menarik
ingin
individu
sekaligus
maka
penting
dibanding
meneliti
“perbedaan
motivasi
dengan UKM yang tidak mengandung
berprestasi antara mahasiswa aktivis dan
unsur agama, dengan mengacu pada tujuan
non
UKM kerohanian dan manfaat agama bagi
Universitas Merdeka Malang”.
aktivis
UKM
kerohanian
di
motivasi itu sendiri. Mahasiswa yang berprestasi
harus
memiliki
semangat
Hipotesis
belajar dan motivasi berprestasi yang tinggi.
Akan
tetapi
apabila
tidak
Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ada
diwaspadai kemungkinan dengan adanya
perbedaan
aktivitas organisasi dalam bentuk UKM
mahasiswa aktivis dan non aktivis UKM
termasuk di dalamnya UKM kerohanian,
kerohanian.
prioritas
327
berprestasi
mahasiswa
motivasi berprestasi
antara
dapat
JURNAL PSIKOLOGI
TRISNO Metode Subjek Penelitian
pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka
Populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksud untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah 36 mahasiswa di Universitas Merdeka Malang, yang meliputi jumlah aktivis UKM Kerohanian di Universitas Merdeka Malang yang berjumlah 212 orang dan sisanya adalah mahasiswa non aktivis UKM Kerohanian di Universitas Merdeka Malang.
jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, baik sifat kodrat maupun sifat pengkhususan (Hadi, 2000). Menurut Sugiyono (2007), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang diambil dari populasi. Bila populasi dan
mempelajari
peneliti semua
tidak yang
mungkin ada
pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya
akan
dapat
diberlakukan untuk populasi. Selanjutnya dijelaskan bahwa, apabila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, JURNAL PSIKOLOGI
minimal 30 orang.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 84 orang, yangmasing-masing terdiri dari 42 orang mahasiswa aktivis UKM kerohanian dan 42 orang mahasiswa non aktivis UKM kerohanian. Pembagian jumlah masingmasing kategori sebanyak 42 orang adalah berdasarkan
teori
Sugiyono
menyatakan
bahwa,
jumlah
yang anggota
sampel setiap kategori minimal adalah 30 orang, maka jumlah 42 orang sudah melebihi syarat minimal jumlah sampel.
Sampel adalah sejumlah penduduk yang
besar,
jumlah anggota sampel setiap kategori
37 Instrumen Penelitian Skala
yang
digunakan
adalah
Skala
Motivasi Berprestasi. Metode penskalaan yang digunakan dalam skala ini adalah metode Likert.Dengan metode
Likert,
variabel yang akan diukur diuraikan menjadi
indikator
variabel.
Indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiono, 2007).
Skala tersebut terdiri dari aitem
favourable dan aitem unfavourable. Aitem disebut favourable bila isinya mendukung atau menunjukan ciri adanya atribut yang diukur,
sebaliknya
bila
isinya
tidak 328
MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA AKTIVIS mendukung atau menunjukan ciri adanya
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
atribut
sangat tidak setuju.
diukur
maka
disebut
aitem
unfavourable (Azwar, 2003). Skala dibuat
Blue print skala motivasi berprestasi dapat
berupa
dilihat pada tabel 1.
pernyataan-pernyataan
dengan
empat alternatif pilihan jawaban, yaitu Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi No
Aspek-aspek
1
Tanggung jawab
2
Resiko pemilihan tugas
3
Kreatifinovatif Menyukai umpan balik
4
5
6
Waktu penyelesaian tugas
indikator
Aitem Aitem jumlah favourable unfavourable a. Mengerjakan tugas dengan 3 3 6 penuh tanggung jawab b. Menyelesaikan tugas sampai tuntas 3 3 6 a. Menyukai tantangan dalam tugas. b. Memperhatikan kemampuan dalam melaksanakan tugas a. Kreatif b. Inovatif a. Menyadari kekurangan/kelemahan hasil kerja b. Bersedia menerima kritik a. Menyelesaikan tugas sesegera mungkin b. Memanfaatkan waktu luang
Keinginan a. Terdorong untuk menjadi yang meningkatkan kualitas terbaik pekerjaannya b. Memiliki perencanaan yang matang total
Analisis Data Penelitian
metode T-test dengan maksud melihat motivasi
berprestasi
antara
mahasiswa aktivis UKM kerohanian dan mahasiswa non aktivis UKM kerohanian. 329
3
6
3 3 3 3
3 3 3 3
6 6 6 6
3 3
3 3
6 6
3
3
6
3
3
6
3 36
3 36
6 72
Perhitungan analisis data dilakukan dengan
analisis data yang digunakan adalah perbedaan
3
menggunakan SPSS. T-test adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan yang berasal dari dua mean (Winarsunu, 2002). Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian
JURNAL PSIKOLOGI
TRISNO dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data ini adalah T-test karena hanya
statistik T-test untuk menguji signifikansi
terdapat satu variabel saja. Rangkuman
perbedaan yang berasal dari dua mean.
hasil analisis data dapat dilihat pada tabel
Rumus yang digunakan dalam metode
8.
Tabel 8 Rangkuman Hasil Analisis Data T-hitung T-tabel
Keterangan
Sig / p Keterangan
Mean Aktivis
2,987
Thit>Ttab
0,004
214,78 57
1,989
Sig > 0,05
Mean Kesimpulan Nonaktivis 202,2381 signifikan
Hasil Berdasarkan analisis data, diperoleh T-
perbedaan
hitung sebesar 2,987 dan T-tabel sebesar
mahasiswa aktivis dan non aktivis UKM
1,989, maka T-hitung > T-tabel (2,987 >
Kerohanian
1,989) dengan signifikan (p) sebesar 0,004
Malang,
< 0,05, sehingga hal ini menunjukan
penelitian ini dapat diterima yaitu ada
bahwa ada perbedaan motivasi berprestasi
perbedaan
antara mahasiswa aktivis dan non aktivis
mahasiswa aktivis dan non aktivis UKM
UKM Kerohanian di Universitas Merdeka
Kerohanian
Malang.
juga
Malang.
motivasi
Diskusi
Hasil
menunjukan
analisis
bahwa
data
rata-rata
motivasi berprestasi di
Universitas
sehingga
Merdeka
hipotesa
dalam
motivasi berprestasi di
antara
Universitas
antara
Merdeka
UKM
Berdasarkan hasil analisis data dengan
Kerohanian sebesar 214,7857 dan rata-rata
metode statistik T-test, diperoleh hasil
motivasi
perhitungan
yang
mahasiswa
aktivis
berprestasi
aktivis
mahasiswa berprestasi
UKM
aktivis mahasiswa
Kerohanian
non
sebesar
menunjukan UKM
bahwa
kerohanian
202,2381. Hal ini menunjukan bahwa
memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi
motivasi berprestasi mahasiswa aktivis
daripada mahasiswa non aktivis UKM
UKM Kerohanian lebih tinggi daripada
Kerohanian
motivasi
non
Malang. Adanya perbedaan hasil uji t yang
aktivis UKM Kerohanian di Universitas
terlihat dari data yang menunjukan t-
Merdeka Malang. Berdasarkan hasil di
hitung > t-tabel (2,987 > 1,989), dimana
atas, maka dapat dijelaskan bahwa terdapat
nilai rata-rata untuk mahasiswa aktivis
berprestasi
JURNAL PSIKOLOGI
mahasiswa
di
Universitas
Merdeka
330
MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA AKTIVIS UKM Kerohanian sebesar 214,7857 dan
(Rusman, 2005). Aktivitas mahasiswa
nilai rata-rata untuk mahasiswa non aktivis
yang
UKM
202,2381.
memiliki jadwal rutin bersama UKM
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
Kerohaniannya untuk mempelajari ilmu
menunjukan hipotesis yang dibuat peneliti
dan
sebelumnya dapat diterima, yaitu ada
mendalam
perbedaan
antara
mahasiswa non aktivis UKM Kerohanian.
mahasiswa aktivis dan non aktivis UKM
Adanya aktivitas kerohanian pada UKM
Kerohanian
Merdeka
Kerohanian tersebut membuat mahasiswa
Malang. Menurut Winkel (2005), motivasi
menjadi lebih memahami ilmu dan nilai-
berprestasi adalah daya penggerak dalam
nilai
diri
adanya
Kerohanian
sebesar
motivasi di
berprestasi
Universitas
seseorang
untuk
memperoleh
aktif
dalam
nilai-nilai
UKM
Kerohanian
keagamaannya
lebih
dibandingkan
keagamaannya aktivitas
dengan
sehingga
dengan
kerohanian
keberhasilan dan melibatkan diri dalam
kemudian
kegiatan
memiliki motivasi berprestasi yang lebih
di
tergantung
mana
pada
keberhasilannya
usaha
kemampuan
yang
berprestasi
merupakan
mahasiswa
dan
baik daripada mahasiswa yang tidak
Motivasi
melakukan aktivitas kerohanian di UKM
pribadi
dimiliki.
menjadikan
tersebut
bagian
dari
Kerohanian.
Adanya
aktivitas
yang
intrinsik
dilakukan, yang mengandung nilai-nilai
adalah adalah dorongan yang berasal dari
agama, menghasilkan perbedaan tingkat
dalam
individu
motivasi berprestasi antara mahasiswa
(http://www.scribd.com/doc/33232192/Mo
aktivis dan non aktivis UKM Kerohanian.
tivasi-Berprestasi-Achievement-
Perbedaan informasi menyangkut ilmu dan
motivasi
intrinsik.
Motivasi
diri
Motivation).
UKM
Universitas
Merdeka
di
nilai-nilai agama diperoleh pada saat
adalah
mahasiswa aktif menjadi aktivis UKM
wadah organisasi yang disediakan bagi
Kerohanian dan informasi ini tentu tidak
mahasiswa yang mengenyam pendidikan
diperoleh mahasiswa yang tidak menjadi
di Universitas Merdeka Malang untuk
aktivis UKM Kerohanian. Hasil penelitian
pembinaan
Ahmad
kehidupan
kerohanian Malang
beragama
dan
(mohamadsoleh.multiply.com)
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
yang
Esa. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
tingginya tingkat religiusitas seseorang
Agama, merupakan bagian dari usaha
maka semakin tinggi tingkat disiplin yang
pembinaan
Pendalaman-
dimilikinya,
begitu
pendalaman agama merupakan gambaran
dedikasinya.
Karena
pembinaan
berdedikasi terlihat dari kedisplinannya.
331
keimanan. iman
di
dalam
kampus
menunjukkan
bahwa
semakin
pula seseorang
dengan yang
JURNAL PSIKOLOGI
TRISNO Dinamika ini terbukti bila seseorang
yang melibatkan kegiatan kerohanian yang
memiliki kematangan beragama. Karena
dilakukan tersebut diperkuat dengan teori
individu
Jalaluddin
yang
memiliki
kematangan
(2007),
yang
menyatakan
beragama, ia memiliki karakter yang
bahwa
dinamis yang mencakup motivasi intrinsik,
motivasi dalam mendorong individu untuk
otonom, dan mandiri dalam berkehidupan
melakukan
agama dan konsistensi moral yang tinggi.
perbuatan
Peneliti
belakang
melihat
motivasi
adanya
berprestasi
berdasarkan mengikuti
yang
aktivitas UKM
perbedaan
agama
berpengaruh
suatu yang
aktivitas, dilakukan
keyakinan
agama
sebagai karena berlatar dinilai
dilihat
mempunyai unsur ketaatan. Munculnya
mahasiswa
unsur ketaatan yang dimulai dari suatu
Kerohanian,
karena
action atau aktivitas kerohanian yang
mahasiswa aktivis UKM Kerohanian lebih
dilakukan
sering
motivasi berprestasi yang lebih baik dari
melakukan
aktivitas-aktivitas
secara
rutin
menghasilkan
melakukan
dalam diri mahasiswa yang aktif dalam
ibadah-ibadah secara rutin, doa-doa secara
UKM Kerohanian dibandingkan motivasi
rutin, pendalaman kitab suci secara rutin,
berprestasi mahasiswa yang tidak aktif
diskusi agama, serta bimbingan kerohanian
dalam UKM Kerohanian.
kerohanian
rutin,
seperti
lainnya yang dilakukan secara rutin. Hal
Kepustakaan Asnawi, S. 2002. Teori Motivasi. Jakarta: Studia Press.
Anggaran Dasar Rumah Tangga UKM Kerohanian Katolik Universitas Merdeka Malang.
Azwar, S. 2003. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Buku
Arikunto. 2002. Prosedur Jakarta: Rieneka Cipta.
Penelitian.
Buku Pedoman UKM Kerohanian Kristen Universitas Merdeka Malang.
Abdiel, I Made Josiah. 2007. Perbedaan Kecerdasan Spiritual Antara Mahasiswa
Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Aktifis Gereja Dan Mahasiswa Non Aktifis Gereja. Skripsi. Malang: Universitas Psikologi Universitas Merdeka Malang.
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik – Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Hasan.
JURNAL PSIKOLOGI
Panduan Akademik 2008/2009. 2008. Universitas Merdeka Malang.
332
MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA AKTIVIS Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo. Jalaluddin, H. 2007. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers. Lestari. A. B. 2009. Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Kendali Pada Mahasiswa. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Diunduhhttp://www.gunadarma.ac.id /library/articles/graduate/psychology /2009/artikel_10503027.pdf. Tanggal 15 November 2010.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Trisiswo, W. 2007. Hubungan Antara Need For Achievement Dengan Burnout Pada Remaja. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang. Talalo, M. 2006. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Strategi Pengajaran Guru Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa SLTP. Skripsi. Jakarta:
Munandar, AS. 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: Universitas (UI Press).
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Mc.Clelland, D. 1987. Human Motivation. New York: Cambridge University Press.
Tarigans, R. P. 2006. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Partisipasi
Robbins, Steaven. 2005. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Politik Pada Mahasiswa/i Di Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Rusman. 2005. Cara Memilih Perguruan Tinggi. Malang: Universitas Merdeka Malang. Sumarwan, E. 2004. Meluruskan Arah Orientasi Kuliah. http://www.psikologi.net/suaramerde ka/wacana.doc. Diakses 15 November 2010. Sutanto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudarman, Paryati. 2004. Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Bandung:Simbiosa Rekatama Media Supranto. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabetha 333
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Utami, Khusnul Huda. 2010. Perbedaan Need For Achievement Ditinjau Dari Urutan Kelahiran Pada Remaja. Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang. Psikologi Winkel, W. S. 2005. Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Winarsunu, T. 2002. Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan Pendidikan. Malang: UMM Press.
JURNAL PSIKOLOGI
TRISNO Blog UKM Kerohanian Islam Universitas Merdeka Malang. http://www.ukmialhudaunmer.blogspot.co m/. Diakses 28 Juli 2011. http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/6:11 12/q/pengarang:IKA/offset/45/. Diakses 21 November 2010. http://mohamadsoleh.multiply.com/journal /item/3. Diakses 28 Juli 2011. http://www.scribd.com/doc/33232192/Mot ivasi-Berprestasi-AchievementMotivation. Diakses 28 Juli 2011.
JURNAL PSIKOLOGI
334