PERBEDAAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ANTARA MEDIA MODEL DAN MEDIA VIDEO Ansik Khoiriyah* dan Ninis Nur Hidayah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Kenyataan di lapangan menunjukkan sebagian besar pembelajaran praktikum hanya menggunakan media model yang dilakukan satu kali demonstrasi dan minimnya penggunaan media video dalam pembelajaran pratikum ketrampilan pertolongan persalinan. Penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi 100 mahasiswa dengan sampel sebanyak 80 mahasiswa yang dilpilih secara simple random sampling. Hasil penelitian lebih dari sebagian responden yang menggunakan media model mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72,5%), sedangkan responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%). Uji statistik Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video. Maka perlu penggunaan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa. Kata Kunci: media, model, video, persalinan normal Berdasarkan hasil investigasi kualitas secara tepat (Quick Investigation of Quality) yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, terungkap bahwa hampir sebagian besar (80%) penolong persalinan yang bekerja di fasilitas kesehatan tidak mampu melaksanakan asuhan persalinan sesuai dengan standar yang diinginkan. Tidak tersedianya standar asuhan, terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan, dan kurangnya kepatuhan petugas terhadap standar menyebabkan rendahnya kinerja dan kualitas pelayanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam
PENDAHULUAN Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sector kurikulum. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Indikator pembaruan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang menentukan hasil pendidikan. (Majid, 2008).
77 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
menolong persalinan. (JNPK-KR, 2008) Praktikum pertolongan persalinan normal merupakan salah satu praktikum wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa kebidanan. Praktikum tersebut masuk dalam salah satu mata uji dalam ujian tahap. Bahkan mereka lupa dengan praktikum persalinan normal setelah dilakukan ujian. Selain metode pembelajaran, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran. Media pembelajaran harus dimanfaatkan oleh dosen dalam pembelajaran. Namun pada kenyataanya media pembelajaran terabaikan dengan berbagai alasan seperti terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit untuk mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan lainnya. Alasan tersebut sebenarnya tidak perlu muncul karena terdapat banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. (Slameto, 2003).
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran. Manfaat Media dalam Pembelajaran Menurut Suciati (2001), manfaat pembelajaran antara lain: 1. Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif 4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi 5. Kualitas belajar mahasiswa dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja 7. Sikap positif mahasiswa terhadap bahan belajar maupun terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran dosen dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif Macam – Macam Media Pembelajaran Media audio misalnya radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon; Media visual, terdiri dari visual diam misalnya foto, buku, OHP/ OHT, peta, diagram, bagan, globe, visual gerak misalnya film bisu; Media audio visual, terdiri dari Audio visual diam misalnya televisi diam, slide dan suara, buku dan suara, Audio visual gerak misalnya video, CD; Media serba aneka, terdiri dari papan dan display misalnya papan tulis, white board ; media tiga dimensi misalnya realia, sampel, model. Media berbasis computer misalnya LCD projector.
TUJUAN PENELITIAN Menganalisis perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video pada mahasiswa semester tiga Prodi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun 2013-2014. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Media Pembelajaran Media pembelajaran didefinisikan sebagai teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Briggs dalam Suciati (2001), media pembelajaran
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran Dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut :
78 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
1. Biaya yang lebih murah baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan Pengembangan instruksional memilih media atas dasar biaya yang tersedia. 2. Kesesuaian dengan metode instruksional 3. Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa 4. Pertimbangan praktis. (Suparman, Atwi, 2005).
2.
3.
Konsep Asuhan Persalinan Normal Tujuan Asuhan Persalinan Normal Ketrampilan Asuhan Persalinan Normal dirancang untuk membuat petugas kesehatan di lini depan (bidan di desa) maupun semua pelaksana asuhan persalinan mampu melaksanakan persalinan bersih dan aman sehingga ibu bersalin dan bayi baru lahir mendapat asuhan yang efektif dan berkualitas tinggi, meningkatkan sikap positif untuk mengamalkan Asuhan sayang IbuBayi dan jaminan pelaksanaan persalinan bersih dan aman Asuhan Persalinan Normal termasuk deteksi dini dan penanganan awal penyulit atau komplikasi dan rujukan optimal tepat waktu, memperbaiki kinerja pengetahuan-ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan Asuhan Persalinan Normal.(JNPKKR, 2008) Fokus Kinerja Asuhan Persalinan Normal Fokus kinerja mengacu pada tingkat kompetensi ketrampilan yang terintegrasi dengan pengetahuan esensial dan perilaku terpuji.
Bahan-bahan Proses Pembelajaran Bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran Asuhan persalinan Normal adalah : 1. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal 2. Penuntun belajar berupa checklist yang dirancang untuk menolong peserta mempelajari ketrampilanketrampilan yang diperlukan. Penilaian kinerja setiap langkah pertolongan persalinan normal menggunakan skala sebagai berikut : (1) perlu berbaikan, artinya langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai; (2) mampu, artinya langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya, pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal; (3) mahir, artinya langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya
Evaluasi Asuhan Persalinan Normal 1. Pengetahuan Minimal peserta menguasai 85% dari materi persalinan normal.
79 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
Ketrampilan Dosen akan melakukan penilaian secara obyektif terhadap unjuk kinerja peserta. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung peragaaan ketrampilan klinik pada model anatomi atau klien. Praktik Pelatih dan atau instruktur klinik bertanggung jawab untuk mengamati dan mengembangkan kinerja klinik dari setiap peserta selama melaksanakan praktik dan pencapaian kompetensi di fasilitas kesehatan. Pengamatan dan penilaian juga mencakup aspek perilaku peserta selama memberikan pelayanan karena hal ini merupakan komponen strategis pelayanan berkualitas (JNPK-KR, 2008).
dan waktu kerja yang sangat efisien. Selanjutnya akan dihitung criteria Awal nilai 0 – 58, Mampu nilai 59 – 116, mahir nilai 117 – 174. 3. Model anatomi, instrumen untuk asuhan ibu bersalin dan bayi baru lahir, video prosedur atau tindakan yang diberikan dalam asuhan persalinan normal (JNPKKR, 2008).
persalinan normal dimungkinkan memiliki perbedaan yang signifikan. Penggunaan media video lebih mempermudah mahasiswa dalam proses belajar terutama dalam hal ketrampilan melakukan tindakan. Menurut Wahid iqbal, 2007) penggunaan media video membantu mahasiswa dalam menangkap pengertian yang diberikan pengajar. Selain itu media video lebih menarik dan mudah dibawa. Pemilihan media pembelajaran didasarkan pada tujuan instruksional yang ingin dicapai. Dalam pertolongan persalinan normal termasuk aspek yang dinilai adalah ketrampilan psikomotorik. Penilaian dilakukan secara obyektif melalui pengamatan langsung terhadap unjuk kinerja peserta latih/ mahasiswa. (JNPK, 2008). Dengan menggunakan media video, ketrampilan pertolongan persalinan normal akan lebih mudah dipahami. Media video lebih mudah dibawa sehingga memungkinkan dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Selain itu media video dapat diputar secara berulang sehingga mempermudah dalam mengamati ketrampilan yang ingin dicapai. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam. Tinggi dan rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar dapat dilihat pada tabel berikut : Pada praktikum pertolongan persalinan normal aspek yang dinilai adalah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan prosedur tindakan. Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa penggunaan media model/ obyek tiga dimensi memiliki kemampuan yang rendah bila dibandingkan dengan programmed
Konsep Penilaian Ketrampilan Belajar Penilaian hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Nana Sudjana, 2008 : 2, 22) Tujuan Penilaian Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana (2008) tujuan penilaian hasil belajar antara lain : 1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa 2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. 3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian 4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang berkepentingan. Konsep Perbedaan Penggunaan Media Model Dan Media Video Dalam Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Penggunaan media model dan video dalam ketrampilan pertolongan
80 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
instruction / video (Atwi Suparman, 2005).
PEMBAHASAN Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan media model lebih dari sebagian mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72, 5%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Disamping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar. Pembelajaran materi pertolongan persalinan normal dengan media model hanya dapat dilakukan dilaboratorium karena jumlah model yang terbatas dan ukuran model yang tidak memungkinkan untuk dibawa kemana-mana sehingga mahasiswa tidak mempunyai kesempatan untuk melihat demonstrasi praktek persalinan. Mahasiswa hanya mengingat-ngingat apa yang dilihat sebelumnya apabila mahasiswa menginginkan untuk mempraktekkan maka harus mengharuskan mahasiswa untuk datang ke labolatorium sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak.
HIPOTESIS Ada perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video pada mahasiswa semester tiga di Prodi DIII Kebidanan. METODE PENELITIAN Penelitian analitik komparatif, jenis rancangan Cross Sectional, Menggunakan data primer. Populasi seluruh mahasiswa semester tiga Program Studi DIII Kebidanan sebanyak 100 mahasiswa. Sampel sebagian mahasiswa semester tiga. Dengan cara Simple Random Sampling, uji statistic Man whitney dengan α= 0,05. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dapat diintrepretasikan bahwa lebih dari sebagian responden yang menggunakan media model mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72, 5%) dan sebagian kecil mempunyai ketrampilan awal yaitu 1 responden (2,5%). Sedangkan responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%) dan tidak satupun responden yang mempunyai ketrampilan awal (0%) Hasil analisa data dengan uji statistic Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α artinya Ho ditolak dan H1 diterima dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video.
Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Video Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian
81 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%) Media video memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran yang lain. Media video mampu menampilkan gerakan, suara, gambar. Yang lebih penting bahwa media video lebih fleksibel dan dapat diputar berulangulang sehingga memudahkan peserta didik untuk mempelajari setiap saat. Pembelajaran ketrampilan pertolongan persalinan normal memerlukan pengamatan dan pemahaman yang baik dalam mengamati tindakan dalam pertolongan persalinan sesuai dengan langkah-langkah yang terstandart dalam cheklist. Dengan menggunakan media video diharapkan mahasiswa mampu mengamati secara detail dan dapat dilakukan berulang-ulang sehingga mahasiswa semakin paham dan pada akhirnya mahir dalam pertolongan persalinan normal.
yang diuraikan dalam bentuk daftar tilik penilaian ketrampilan, dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Media model kurang bisa menjangkau kelas yang lebih luas sehingga dibutuhkan kelompok kelompok kecil dalam pembelajaran ketrampilan pertolongan persalinan normal. Selain itu pembelajaran dengan media model hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau laboratorium. Sedangkan apabila hanya dengan menggunakan media model, mahasiswa akan mengingatingat kembali apa yang telah diajarkan sehingga secara detail kurang bisa menirukan ketrampilan yang telah diajarkan. Ketrampilan pertolongan persalinan sampai pada level mampu saja sudah dianggap sebagai pencapaian yang baik karena pada level ini sudah dianggap dapat mencapai tanggung jawabnya tanpa harus berusaha ingin menonjol paling baik diantara teman yang lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media. Saran Dosen agar menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam memilih media pembelajaran yang digunakan, untuk mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam kegiatan belajar sehingga prestasi belajar meningkat.
Perbedaan Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Model dan Media Video Berdasarkan hasil analisa menggunakan program SPSS 16,0 dengan uji statistik Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α artinya Ho ditolak dan H1 diterima dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video. Penilaian yang digunakan dalam pertolongan persalinan melalui pengamatan langsung peragaaan ketrampilan klinik pada model anatomi atau klien. Dilaksanakan sesuai langkah-langkah
DAFTAR PUSTAKA Iqbal Mubarak, Wahit. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Graha Ilmu. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi (JNPK-
82 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
KR). (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Suciati. (2001). Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta : PAV-PPAI Universitas Terbuka Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga Slameto. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, PAU-PPAI Universitas Terbuka00 Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Zainul Asnawi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta-PAVPPAI Universitas Terbuka
83 Jurnal Midpro, edisi 2 /2013