KETRAMPILAN MENULIS MELALUI MEDIA E-MAIL
NASKAH LOMBA SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
Oleh: ZAINAH SYAFITRI, M.Pd NIP. 19710514199503 2 002
SMP Negeri 4 Palangka Raya Jln. Mawar No. 1 Kelurahan Kalampangan. Kecamatan Sabangau Kotamadya Palangka Raya Kalimantan Tengah
1
2
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk memecahkan masalah menulis bahasa
Inggris siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2016/2017 melalui media email. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu data dikumpulkan melalui pengamatan kemudian di analsis dan di apresiasi dalam bentuk kata-kata. Penelitian dilakukan dengan mengunakan media email untuk mengirimkan tugas ketrampilan menulis bahasa Inggris, Tugas mengirimkan jawaban melalui email ini diberikan untuk siswa kelas IX semua kelas. Siswa mendapat waktu yang cukup untuk mengirimkan jawabannya. Dan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan baik dalam hal nilai maupun dalam hal sikap yang tercermin pada kegiatan belajar mengajar pada pertemuan berikutnya. Terdapat kejasama yang baik untuk saling membantu dalam hal pengiriman email. Pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih menarik hal ini terlihat dari antusiasnya siswa untuk saling berbagi cerita tentang keberhasilan mengirimkan emailnya. Siswa lebih memahami pentingnya media email dalam zaman modern ini, dimana beberapa kegiatan yang meminta email sebagai salah satu syarat. Dan dapat memberikan pengetahuan ini pada lingkungan sekitarnya dimana mereka tinggal daerah pedesaan. Kata kunci: ketrampilan menulis, pengalaman siswa, email.
3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang SMP Negeri 4 Palangka Raya beralamatkan di jalan Mawar no 1 kelurahan kalampangan, kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Ini sekitar 20 KM dari ibukota provinsi Kalimantan Tengah. Siswanya terdiri dari 80 % suku jawa karena orang tua mereka merupakan transmigran dari pulau jawa, sisanya suku asli dayak dan suku banjar. Bahasa sehari-hari cenderung bahasa jawa. Sekolah ini terdiri dari 12 kelas, dengan masing-masing kelas terdiri dari 4 rombongan belajar, dan jumlah siswa untuk masing-masing kelas tak lebih dari 25 siswa. Dari segi jumlah tersebut tentu sangat ideal dalam proses pembelajaran di kelas. Akan tetapi karena latar belakang kemampuan siswa yang berbeda-beda, tidaklah mudah untuk menyampaikan pelajaran di kelas, khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Seperti diketahui, dalam pembelajaran bahasa Inggris terdapat 4 skill yang harus
dikuasai
siswa
yakni;
listening,
speaking,
reading
dan
writing.
Kenyataannya selama mereka belajar di kelas 7 dan 8 kemampuan siswa masih dibawah standar kompetensi yang diharapkan. Siswa masih kesulitan untuk memahami pelajaran yang diberikan. Untuk ketrampilan menulis, siswa masih mengalami kesulitan untuk menuangkan apa yang ada dalam pikirannya dalam bentuk tulisan. Sedangkan setiap tahun nilai KKM selalu bertambah. Pada kesempatan kali ini, saya tertarik untuk mengangkat permasalahan writing untuk dipecahkan, dengan tidak mengurangi pentingnya ketrampilan yang lain yang juga perlu untuk di pecahkan. Kurangnya ketrampilan menulis siswa saya coba memecahkannya melalui media email. Masalah ini saya angkat karena seperti kita ketahui perkembangan zaman mengakibatkan orang harus mengikuti arus modernisasi. Internet adalah salah satu dampak dari arus modernisasi itu. Suka atau tidak suka hal ini tentu saja ada dampak positif dan negative bagi para penggunanya. Pengguna internet
4
bukan hanya orang dewasa tetapi juga para pelajar. Facebook, twitter, instagram, game online, apapun itu dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang. Sebagai seorang guru, saya merasa terpanggil untuk memaksimalkan penggunaan internet untuk hal-hal yang berdampak positif bagi siswa saya. Disini saya memakai media email untuk melatih ketrampilan menulis siswa kelas 9. Kelas ini dipilih karena mereka akan memasuki ujian sekolah, bahkan ujian nasional Apa hubungan warnet dan email? Disini saya mencoba untuk mengurangi dampak buruk dari keberadaan internet yang semula siswa-siswa bermain internet hanya untuk facebookan, dll, kita berikan tugas yang memang memaksa mereka membuka internet dengan tujuan belajar. Belajar membuat alamat email, mengirim email dan membalas e-mail. Adapun yang mereka kirimkan melalui email adalah tugas bahasa Inggris terkait dengan ketrampilan menulis yang diberikan di sekolah. Dengan cara ini saya mengharapkan siswa membuka internet, bukan hanya untuk bermain tetapi juga untuk belajar. Ketrampilan menulis siswa akan semakin terasah dengan mengirimkan tugas/kabar melalui email dimana mereka bisa saling memberi kabar antara sesama teman dengan email tersebut.
B. Permasalahan Dari permasalahan yang diuraikan pada latar belakang pelaksanaan sayaan ini dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang dihadapi siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2016/2017 dalam proses pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam ketrampilan menulis seperti uraian dibawah ini: 1. Siswa kesulitan untuk mengekspresikan pikirannya dalam bentuk tulisan, sehingga Setiap kali materi tersebut di berikan, pada akhir penilaian banyak siswa yang mendapat nilai tidak tuntas.
5
2. Banyak siswa yang tertarik menggunakan internet, baik untuk besosialisasi di media sosial maupun untuk bermain game online.
Semua permasalahan yang telah teridentifikasi tersebut perlu segera dipecahkan. Untuk memecahkan masalah tersebut diatas saya menekankan pada upaya memecahkan masalah menulis bahasa Inggris siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2016/2017 melalui media email. Dengan harapan melalui penggunaan media e-mail ini para siswa diharapkan dapat terampil menulis dan mengirim berita dalam bahasa Inggris.
6
II. LANDASAN TEORI
A. Belajar Belajar merupakan focus utama dalam psikologi pendidikan. Suryabrata (1984) dan Masrun dan Martinah(1972) dalam M. Nur Gufron dan Rini Risnawita (2012: 4) mengemukakan bahwa pada dasarnya belajar merupakan
sebuah
proses
untuk
melakukan
perubahan
perilaku
seseorang, baik lahiriah maupun batiniah. Perubahan menuju kebaikan, dari yang jelek menjadi baik proses perubahan tersebut relatif permanen dalam artian bahwa kebaikan yang diperoleh berlangsung lama dan proses perubahan tersebut dilakukan secara adaptif. Tidak mengabaikan kondisi lingkungannya. Perubahan tersebut terjadi karena adanya akumulasi pengalaman seseorang ketika melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Cronbach dalam Sardiman A.M (2005: 20) dalam Hamdani ( 2010: 20) memberikan definisi” learning is shown by change in behavior as a result of experience” dan Harold spears memberikan batasan “ learning to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction. Ormrod (2004) dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita, S (2012: 7) menjelaskan bahwa definisi belajar berbeda sesuai dengan perspektif atau pendekatan psikologi yang digunakan, namun demikian dapat disari menjadi dua definisi, yaitu: 1. Belajar adalah perubahan yang cenderung menetap dalam perilaku sebagai hasil pengalaman. 2. Belajar adalah perubahan yang cenderung menetap dalam representasi atau asosiasi mental sebagai hasil pengalaman. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Belajar merupakan suatu proses perubahan yang cenderung menetap dan merupakan hasil dari pengalaman. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu
7
belajar akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. B. Belajar Bahasa Inggris. Salah satu bahasa Internasional di dunia adalah Bahasa Inggris. Bahasa Inggris sangat populer digunakan di dunia bahkan banyak buku ilmu pengetahuan yang dituliskan dalam Bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan di seluruh dunia. Komunikasi adalah kebutuhan manusia. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu pembelajaran bahasa membantu peserta didik mampu mengemukakan pendapat, gagasan dan perasaan dalam lingkungan hidupnya. Bahasa digunakan sebagai komunikasi untuk ilmu pengetahuan untuk pemahaman dan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi diterapkan di Indonesia. Selain itu Bahasa Inggris diperlukan sebagai sarana komunikasi antar bangsa. Pada negara berkembang, seperti Indonesia memerlukan penggunaan Bahasa Inggris. Maka dengan demikian bahwa kemampuan Bahasa Inggris walaupun hanya sebagai bahasa asing merupakan bahasa yang berperan dalam kemajuan negara. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan Kurikulum 2006 Departemen Pendidikan Nasional adalah untuk: 1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, baik dalam bentuk lisan atau tulisan yang meliputi kemampuan mendengarkan (listening), berbicara (speaking),membaca (reading), dan menulis (writing).
8
2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasa dan pentingnya Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar. 3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya agar siswa memiliki wawasan lintas budaya dan dapat melibatkan diri dalam keragaman budaya (Depdiknas, 2006).
C. Ketrampilan Menulis Keterampilan
menulis
terkadang
jauh
lebih
berat
dibanding
keterampilan berbahasa yang lain, bahkan sering guru meninggalkan keterampilan menulis karena sulit untuk dilaksanakan. Karena siswa sering tidak melakukan apa-apa dikelas ketika pelajaran menulis. Hal ini terjadi karena siswa tidak tahu apa yang akan di tulis dan cara menulis untuk dapat menuangkan ide, opini dan gagasan. Mengekpresikan ide langkahlangkah dan latihan terbimbing akan jauh lebih mudah dari pada kata-kata. Menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar mengajar di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan yang terbimbing dan latiahan yang terus menerus. Konsep menulis harus dikuasai dengan baik sehingga keterampilan menulis siswa akan terus meningkat. Pembelajaran menulis memiliki berbagai macam bentuknya. Menulis berdasar gambar akan lebih mudah dalam berimajinasi. Dalam hal ini ada kegiatan menyusun merangkai dan menulis kalimat agar terbentuk paragrap
selanjutnya
akan
tersusun
tulisan.
DePorter
(2000:178)
menuliskan bahwa anak-anak adalah penulis alamiah. Mereka kerapkali mempunyai fantasi yang segar. Namun ketika dihadapkan kepada sekolah formal seolah kreatifitasnya terperangkap dan memudar. Maka perlu ada satu teknik agar kemampuan menulis tumbuh kembali ketika menginjak remaja.
DePorter
merekomendasikan
untuk
mengatasi
hambatan-
hambatan masalah menulis agar memberikan kemajuan dengan cepat dengan cara;
9
1. Pilihlah topik 2. Gunakan timer untuk jangka waktu tertentu 3. Mulailah menulis secara kontinu 4. Saat timer berjalan hindari; pengumpulan gagasan, pengaturan kalimat, pemeriksaan tata bahasa, dan pengulangan kembali serta mencoret atau menghapus sesuatu. Judih Rusmajadi (2010: 229) menulis sebenarnya merupakan proses berfikir atau dengan kata lain writing and thinking are interwoven. (menulis dan berfikir saling terkait). Menulis merupakan suatu proses yang kompleks dimana penulis melakukan explorasi dari berbagai ide dan pemikiran dan membuat ide dan pemikiran tersebut menjadi suatu yang konkret. Berfikir itu sendiri merupakan fondasi dari kegiatan menulis karena berfikir adalah inti dari belajar. Dari sisi pembelajaraan Bahasa Inggris, menulis merupakan kegiatan yang saling berhubungan dengan bidang lain, yaitu dengan kemampuan reading dan grammar, bahkan dengan listening dan speaking. Secara sederhana dapat kita katakan bahwa tidak mungkin seseorang akan mampu menulis dengan baik jika kemampuan grammarnya atau perbendaharaan kata-katanya, sangat lemah. Dengan kegiatan menulis maka berbagai tujuan dan manfaat dapat dihasilkan. Misalnya: 1. Menulis itu dapat memotivasi orang berkomunikasi 2. Manulis itu dapat melatih konsentrasi dan memperluas pemikiran 3. Dengan menulis orang juga melakukan kontempelasi ( perenungan) 4. Writing juga merupakan “multi-sensory” maksudnya bahwa semua “sense”- penglihatan, pendengaran, rasa, penciuman, dan sentuhan bisa melakukan ide yang disalurkan kedalam tulisan. Belajar menulis merupakan proses yang berkembang dan bersifat recursive (pengulangan) karena merupakan proses, maka pada level yang sudah tinggi, akan menjadikan seorang pelajar mampu menulis seperti penulis profesional, dia akan mampu memilih topik dan genre tulisannya. 10
Penulis yang berhasil dengan mudah dapat menulis atas dasar pengalaman dan observasinya sendiri. Menurut stephanie Hirschman dalam Jodih rumajadi (2010: 242243) seorang penulis harus memperhatikan apa yang disebut “COAST” yaitu singkatan dari content, organization, accuracy, and range, style, dan target reader. C
sebagai Content, suatu pertanyaan tentang isi karangan.
O
sebagai Organization, ini suatu pertanyaan tentang apakah paragraf-paragraf
sudah
logis dan tersambung linking words
dengan benar. (lay out, greeting and closing). A
sebagai Accuracy and range, vocabulary dan grammarnya harus benar.
S
sebagai Style, tulisan bentuk formal, setengah formal, netral atau informal.
T
sebagai Target reader, apa pengaruh yang diinginkan oleh si penulis. Terhadap pembacanya. Dapat disimpulkan menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan ide
atau pikiran dalam bentuk tulisan dengan grammar yang benar. Menulis dapat memotivasi orang untuk berkomunikasi dan melatih berkonsentrasi. D. Media Email https://en.wikipedia.org/wiki/Email Surat elektronik, paling sering disebut sebagai email atau e-mail sejak sekitar tahun 1993, adalah metode bertukar pesan digital dari penulis untuk satu atau lebih penerima. Email modern beroperasi di Internet atau jaringan komputer lainnya. Beberapa sistem email awal yang diperlukan bahwa penulis dan penerima berdua akan online pada saat yang sama, yang sama dengan pesan instant. Sistem email hari ini didasarkan pada model store-and-forward . Email berupa menerima, meneruskan, mengirim dan menyimpan pesan. Baik pengguna maupun komputer mereka diharuskan untuk online secara 11
bersamaan, mereka perlu hubungkan hanya sebentar, biasanya ke server email, selama yang dibutuhkan untuk mengirim atau menerima pesan. Pesan email Internet terdiri dari tiga komponen, amplop pesan, header pesan, dan badan pesan. Header pesan berisi informasi kontrol, termasuk, minimal, alamat email pencetus dan satu atau lebih alamat penerima. Biasanya informasi deskriptif juga ditambahkan, seperti kolom header subyek dan penyampaian pesan tanggal / waktu cap. Bob Dignen (1999: 18) mengatakan E-mail is primarily a medium rather than a style of communication. People write e-mails in many different styles, defending on corporate policy and on whether they are writing a business letter to a client, a memo to subordinates, or a note to colleagues. E-mail terutama adalah sebuah media daripada gaya komunikasi. Orangorang menulis e-mail dalam berbagai gaya, tergantung pada kebijakan perusahaan dan pada apakah mereka menulis surat bisnis kepada klien, memo kepada bawahan, atau catatan kepada rekan-rekan. Bob memberikan tips untuk menjadi seorang e-mailer yang baik yaitu: 1. Keep massages short 2. Present information clearly with bullet points 3. Enter a precise subject in the subject box 4. Doesn’t over- use the “reply” function 5. Check the mail box at least three times daily. 6. Limit personal mails and small talk 7. Give people time to reply 8. Doesn’t forward mail without thinking 9. Create a filling system for mails/ attachments 10. Report offensive mails 11. Add key information in the e-mail signature 12. Never abuse the system for private massages 13. Thinks twice about attaching very large files 14. Telephones if an immediate answer is required 15. Keep address book up-to-date 16. Profesional at all time. 12
Dapat disimpulkan email adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui media internet. Untuk mengirimkan surat melalui email, pengirim dan penerima harus memiliki alamat email yang dapat dibuat dengan menghubungi penyedia layanan tersebut. Email dapat digunakan untuk pribadi maupun untuk kepentingan bisnis. Dalam menulis email, harus profesional dan bijak. Diharapkan email harus dicek secara tratur.
13
III. PEMBAHASAN DAN SOLUSI
A. Ide Dasar Pemilihan media e-mail sebagai media untuk membantu siswa meningkatkan ketrampilan menulis, karena dalam era modern mau tidak mau, suka tidak suka, ada beberapa kegiatan yang mengharuskan kita untuk bersentuhan dengan media e-mail. Internet sebagai sarana untuk melihat dunia maya, sudah sering digunakan oleh para siswa. Sementara untuk e-mail siswa sudah mendapatkan materi pelatihan dari mata pelajaran TIK, tetapi hanya sebatas tahu dan belum diberikan praktek yang sesungguhnya. Dan untuk pelajaran bahasa Inggris terdapat text functional yang menghendaki siswa untuk dapat mengirim berita melalui email. Dengan demikian soal yang dibuat akan mendapat beberapa keuntungan sekaligus, yaitu siswa akan memahami mengenai cara membuat alamat email, mengirimkan email, membalas email dan tentu saja mengurangi dampak negatif dari internet hanya untuk facebookan, bermain game on line dan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya. Materi yang diberikan untuk dikirim melalui e-mail adalah materi bertukar pengalaman. .siswa dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman yang pernah dirasakannya. Baik pengalaman baik, buruk, sedih ataupun pengalaman yang membahagiakan. Memang tidaklah mudah menuangkan apa yang dipikirkan kedalam bentuk cerita. Tetapi sebelum siswa mengirim cerita lewat e-mail, tulisan itu terlebih dahulu sudah dikoreksi. Cerita siswa akan dikumpulkan dan akan dibukukan, sehingga siswa akan dapat membaca cerita teman-temannya dan dapat menambah wawasan dan kemampuan memahami cerita berbahasa inggris. Buku ini disimpan di perpustakaan sehingga adik-adik kelasnya kelak akan bisa membaca tulisan kakak kelasnya.
14
B. Penilaian/ analisa hasil Setelah beberapa hari ditunggu, mulailah beberapa email sampai ke email saya. Ada yang mengirimkan jawaban, ada pula yang mengirimkan email tanpa ada sesuatu yang ditulis, mungkin itu sebagai percobaan bagi siwa tersebut. Hampir semua berhasil mengirimkan emailnya. Menariknya disini ada beberapa siswa yang bersedia menolong temannya untuk membuatkan email dan mengirimkannya, dengan terlebih dahulu menjawab soal yang diberikan secara individu. Sebagian memang ada yang mempunyai fasilitas internet di rumahnya. Jadi terdapat kerjasama antara sesama teman sekelas bahkan antar kelas. Siswa lebih memahami mengirim email dapat dilakukan tidak hanya melalui computer, tetapi juga dapat dilakukan melalui hp yang mereka miliki. Kegiatan ini lebih memudahkan siswa untuk menguasai kompetensi yang diberikan. Sehingga KKM yang diharapkan dapat dicapai oleh masing-masing siswa.
C. Hasil Kegiatan Dengan mengirim jawaban soal melalui email membuat para siswa menjadi sibuk dan berusaha saling membantu satu sama lain untuk lebih dahulu mengirimkan jawabannya. Terdapat pula siswa yang sudah tuntas, tetapi merasa belum puas, masih mengirimkan jawabannya. Pengiriman email ini sebagai pekerjaan rumah bagi siswa. Dengan diberikan jangka waktu yang panjang. Artinya jika dalam seminggu pelajaran bahasa Inggris terdapat pada hari senin dan kamis, maka tugas itu diberikan pada hari kamis. sehingga siswa mempunyai waktu untuk mengerjakan tugas tersebut dirumah dan setelah selesai mereka pergi ke warnet atau membuka akses internet dirumah bahkan membuka internet melalui hp mereka untuk mengirimkan tugasnya lewat email. Kondisi ini berdampak pula pada lingkungan sekitar siswa. Siswa dapat memberikan informasi kepada orang tua dan tetangga sekitar tentang apa itu e-mail, bagaimana menulis email dan apa kegunaan dari email.
15
Tulisan siswa dijadikan buku yang dapat dibaca oleh siswa lain untuk menambah wawasan mereka tentang bahasa Inggris. Terdapat rasa ingin tahu dari satu siswa ke siswa lain tentang tulisannya. Tulisan siswa dibukukan dengan diberi label “unforgettable Experience by grade IX”. Buku ini akan disimpan di perpustakaan dengan harapan adik-adik tingkat mereka dapat membaca cerita-cerita menarik kakak-kakaknya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi bahan bacaan di perpustakaan SMP Negeri 4 khususnya yang berbahasa Inggris yang selama ini kurang tersedia.
16
IV. KESIMPULAN DAN HARAPAN
A. Simpulan 1. Dengan mengirimkan tugas lewat email, sedikitnya dapat mengurangi dampak buruk akan adanya internet yang bisa diakses oleh semua orang, terutama siswa-siswa di SMP Negeri 4 Palangka Raya. 2. Siswa untuk beberapa saat meluangkan waktunya untuk membuat tulisan berbahasa inggris. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang salah satu ketrampilan yang harus dikuasai siswa yakni ketrampilan menulis. 3. Secara tidak langsung tugas tersebut membuat siswa mengerti apa itu email dan kegunaannya. 4. Tercipta kerjasama yang baik antara sesama siswa, sehingga siswa yang lebih paham membantu siswa yang kurang paham dalam berkirim email. 5. Siswa jadi lebih mengetahui bahwa selain menggunakan surat dan sms mereka juga bisa berkirim berita melalui email. 6. Hasil tulisan siswa dapat dibaca oleh siswa lainnya dengan dibukukannya tulisan mereka. B. Rekomendasi 1. Praktik ketrampilan menulis melalui media email ini dapat dilakukan oleh guru lain yang mempunyai problem serupa. 2. Kegiatan ini juga dapat dilakukan sebagai kegiatan remedial. Jika dalam pembelajaran ketrampilan menulis siswa mendapat nilai tidak tuntas guru bisa
menugaskan
siswa
untuk
membuat
tugas
di
rumah
dan
mengumpulkannya melalui media email. Sehingga tidak menganggu jam belajar untuk materi pembelajaran berikutnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki, 2001, Quantum Learning diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrachman. New York: Dell Publishing Depdiknas (2006). Model Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris sekolah Menengah Pertama. Jakarta. Depdiknas. Dignen, Bob (1999). Writing for International business: emails, letters and reports. England. York Associates. Hamdani (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV Pustaka Setia. Jodih Rusmajadi, SH, SiP. LLM (2010). Terampil Berbahasa Inggris, Beberapa Tips Mengajar Bahasa Inggris, Jakarta, PT Indeks. Nur Ghufron, M dan Rini Risnawita (2012) . Gaya Belajar. Kajian Teoritik. Yogyakarta. PUSTAKA PELAJAR. https://en.wikipedia.org/wiki/Email diambil pada tanggal 21 Juni 2013.
18
Lampiran 1. Surat Pernyataan Keaslian Karya
19