Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 1
PERBEDAAN KETEPATAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GENAP DAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GANJIL DI SEKOLAH BULUTANGKIS NITIKAN YOGYAKARTA PADA USIA 12-15 TAHUN Oleh: Ardiansyah Trias Dewanta, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penempatan shuttlecock hasil overhead smash siswa usia 12-15 tahun di Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta masih sering jauh dari sisi luar garis lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun.Penelitian merupakan penelitian komparatif. Subjek penelitian ini adalah Seluruh siswa usia 12-15 tahun di sekolah bulutangkis Nitikan Yogyakarta yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes ketepataan pukulan overhead smash silang kanan dan pukulan overhead smash silang kiri. Teknik analisis data menggunakan uji-t.Hasil uji-t memperoleh nilai bahwa t hitung sebesar 2,586 > 2,024 (ttabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,014 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada perbedaan ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun. Apabila dilihat dari rerata smash silang posisi genap sebesar 33 dan rerata smash silang posisi ganjil sebesar 28,85 maka diperoleh angka mean difference sebesar 4,15. Hal ini menunjukkan bahwa smash silang posisi genap lebih baik 14,38% dibandingkan rerata smash silang posisi ganjil.Kata Kunci : overhead smash silang, posisi smash, bulutangkis
Abstract This research was conducted for the shuttlecock placement of students’ overhead smash aged 12-15 years old at Nitikan Badminton school of Yogyakarta which was often distant from the outer side of the court. This research aimed to identify the accuracy differences of even and odd cross overhead smash of the students aged 12-15 years old of Nitikan Badminton school of Yogyakarta.It is comparative research. The subjects of this research were 20 students aged 1215 years old of Nitikan Badminton school of Yogyakarta. The data collection techniques used were test and measurement. The instruments of this research were tests of shot accuracy of right and left cross overhead smash for the students aged 12-15 years old at Nitikan Badminton school of Yogyakarta. The data analysis technique was t-test. The results of t-test showed that t hitung was 2.586 > 2.024 (t-table) and the probability significance score was 0.014 < 0.05, so Ho was rejected and Ha was accepted. It means that there was different accuracy of even and odd cross overhead smash of the students aged 12-15 years old of Nitikan Badminton school of Yogyakarta. The mean score of even cross smash was 33 and that of odd cross smash was 28.85, so the mean difference score was 4.15. It showed that even cross smash was better 14.38% than odd cross smash.
Keywords: cross overhead smash, accuracy, badminton
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 2
mengetahui penguasaan pola pukulan
PENDAHULUAN Sekolah Yogyakarta
Bulutangkis
merupakan
Nitikan
salah
yang
merupakan
rangkaian
yang
satu
menggabungkan antara teknik pukulan
penyaluran bakat bagi siswa yang ingin
yang satu dengan teknik pukulan yang
mengembangkan bakat mereka dalam
lain dan dilakukan secara berulang-
hal bermain bulutangkis. Pesertanya
ulang sehingga menjadi suatu bentuk
yang mengikuti latihan banyak dari
rangkaian teknik pukulan yang dapat
pelajar yang ingin belajar maupun ingin
dimainkan secara terpadu.
melatih kemampuan dalam olahraga bulutangkis
agar
dapat
berprestasi.
Pelatihan diselenggarakan pada hari senin,rabu,jumat,dan sabtu pukul 16.00 - 19.00 di Gedung DM Giwangan Yogyakarta. Seorang
Materi Sekolah
diberikan
Bulutangkis
di
Nitikan
Yogyakarta ialah semua teknik yang dipergunakan dalam cabang olahraga bulutangkis itu seperti: servis, pukulan lob,
dropshot,
smash,
netting,
bulutangkis
underhand, overhead, dan drive. Seperti
memahami
yang dijelaskan di atas salah satu teknik
komponen dasar yaitu teknik dasar
dalam bulutangkis adalah smash. Smash
bermain
merupakan
perlu
pemain
yang
menguasai
dan
bulutangkis.
Teknik
dasar
jenis
pukulan
yang
merupakan hal pokok yang harus di
ditujukan untuk mematikan permaianan
kuasai dan dipahami oleh setiap pemain
lawan. Pukulan smash adalah pukulan
dalam bermain bulutangkis. Setelah
overhead (atas) yang di arahkan ke
mempelajari dan memahami teknik
bawah dan dilakukan dengan tenaga
dasar dalam permainan bulutangkis,
yang penuh. Pukulan ini identik sebagai
perlu kita menguasai teknik pukulan
pukulan menyerang (Syahri Alhusin,
karena inti dari permainan ini adalah
2007: 43).
dengan
adanya
pukulan
untuk
mematikan pertahanan lawan.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti
pada
sekolah
bulutangkis
Teknik pukulan yang di maksud
Nitikan Yogyakarta siswa usia 12-15
di sini ialah suatu cara untuk mematikan
tahun dalam latihan bulutangkis masih
lawan dengan menggunakan pukulan
banyak siswa menggunakan pukulan
keras.
teknik
overhead smash silang posisi genap
pukulan dasar dengan baik, juga perlu
dibandingkan dengan pukulan overhead
Selain
penguasaan
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 3
smash silang posisi ganjil. Hal tersebut
lawan dengan mudah. Oleh karena itu
dikarenakan dalam melakukan pukulan
posisi badan dan timing yang tepat pada
overhead smash silang posisi genap
saat melakukan overhead smash silang
lebih
dengan
sangat menentukan keberhasilan dalam
pukulan overhead smash silang posisi
mematikan lawan dan mendapatkan
ganjil. Hal tersebut disebabkan karenan
poin.
mudah
dibandingkan
smash silang posisi genap cenderung lebih baik di mana ayunan tangan tersebut ke arah dalam yang secara fisiologi ayunan ke arah poros tubuh adalah ayunan yang lebih kuat. Kemampuan
siswa
Di sekolah bulutangkis Nitikan Yogyakarta
juga
belum
diketahui
ketepatan pukulan overhead smash siswa 12-15 tahun sehingga sebagian besar siswa dengan usia 12-15 tahun di
dalam
sekolah bulutangkis Nitikan Yogyakarta
memukul overhead masih kurang akurat
masih
sehingga
kesalahan-kesalahan yang menyebabkan
ketika
pertandingan
didalam kesalahan
sebuah dalam
kurang
banyak
yang
akuratnya
melakukan
ketepan
pukulan
melakukan overhead smash silang akan
overhead smash yang dapat merugikan
merugikan
karena
diri sendiri jika terjadi didalam sebuah
memudahkan lawan untuk memperoleh
pertandingan. Oleh karena itu di dalam
poin akan tetapi jika siswa dalam
sebuah latihan harus di selipkan latihan
memukul
yang
diri
sendiri
overhead
smash
silang
melatih
untuk
melakukan
dengan baik dan tepat maka akan
ketepatan overhead smash silang yang
mudah mencuri poin dari lawan. Waktu
ditujukan untuk melatih siswa agar
melakukan
dalam
overhead
smash
silang
melakukan
overhead
smash
kanan dan overhead smash silang kiri
silang dapat melakukan dengan baik
penempatan shuttlecock masih banyak
dan akurat. Dalam olahraga bulutangkis
yang mendarat di net atau pinggir
teknik pukulan overhead smash silang
lapangan karena pada saat melakukan
kanan dan overhead smash sangat
overhead smash, posisi badan dan
penting dalam melakukan penyerangan
timing yang diambil kurang terpat
dan mematikan. Demikian pula halnya
sehingga
dengan
menyebabkan
shuttlecock
para
pemain
di
Sekolah
mendarat di net dan keluar dari garis
Bulutangkis Nitikan Yogyakarta. Agar
lapangan dan memberikan poin untuk
dalam permainan memperoleh hasil
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 4
yang optimal dalam melalukan pukulan
POPULASI PENELITIAN
overhead smash harus menggunakan
Populasi dalam penelitian ini
teknik yang tepat sehingga penempatan
berjumlah 20 anak kemudian 20 anak
shuttlecock dapat sesuai dengan arah
ini dijadikan sebagai subjek penelitian.
yang dituju dan dapat mematikan lawan.
Prosedur
Berdasarkan
uraian
di
Penelitian
atas
penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mendalami secara ilmiah Ketepatan Overhead smash silang kanan dan overhead smash silang kiri dari sudut akurasinya. Sehingga penelitian ini mengambil judul “Perbedaan Ketepatan Overhead Smash Silang Posisi Genap Dan Overhead Smash Silang Posisi Ganjil Di Sekolah Bulutangkis Nitikan
ini
merupakan
penelitian komparasi yang bertujuan untuk
mengetahui
persamaan
dan
perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Tes ini menggunakan instrumen Saleh
Anasir
yaitu
tes
ketepatan
overhead smash silang kanan dan overhead smash silang kiri.
Yogyakarta Pada Usia 12-15 Tahun. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
Instrumen dan Teknik Pengumpulan ini
merupakan
penelitian komparasi dimana metode
Data Instrumen
penelitian
adalah
yang digunakan dalam penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur
survei
fenomena alam maupun sosial yang
dengan
teknik
tes
dan
pengukuran.
diamati.
Waktu dan Tempat Penelitian
fenomena ini disebut variabel penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam
Secara
(Sugiyono,2009:
spesifik
149).
semua,
Instrumen
satu kali pertemuan pada tanggal 2
pengumpulan data sebenarnya dapat
April 2016 yang man melakukan tes
berupa alat evaluasi menurut Arikunto
Ketepatan
Silang
(2006: 150), secara garis besar alat
Posisi Genap dan Overhead Smash
evaluasi digolongkan menjadi 2 macam
Silang Posisi Ganjil di Gedung AKK
yaitu tes dan non tes. Instrumen yang
Nitikan Yogyakarta.
berupa tes ini dapat digunakan untuk
Overhead
Smash
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 5
mengukur
kemampuan
dasar,
diberikan
serta
pemain
mencoba
pencapaian atau prestasi. Berdasarkan
gerakan overhead smash silang posisi
uraian diatas, dalam penelitian ini
genap dan overhead smash silang
instrumen
yang
digunakan
posisi
instrumen
tes.
Adapun
adalah tes
ini
ganjil
melaksanakan
kemudian
baru
test. Setiap testee
menggunakan instrumen Saleh Anasir
melakukan pukulan overhead smash,
yaitu tes ketepatan pukulan overhead
dimana petugas akan mencatat hasil
smash
yang diperoleh testee sesuai dengan
silang
kanan
dan
pukulan
overhead smash silang kiri.
jatuhnya bola ke dalam tabel.
Tes ketepatan pukulan overhead
Teknik Analisis Data
smash silang kanan dan overhead smash
Sebelum
peneliti
dapat
silang kiri untuk mengukur ketelitian
menggunakan analisis statistik tertentu
dan ketepatan memukul shuttlecock
ada persyaratan yang harus dipenuhi.
kearah sasaran tertentu dengan pukulan
Sebagai langkah untuk menganalisis
overhead smash. Alat ukur overhead
sebelumnya dilakukan uji prasyarat
smash dalam keterampilan bulutangkis
tersebut
telah diuji validitas dan reabilitasnya
mengetahui anak coba berdistribusi
oleh Saleh Anasir. Hasil pengujiannya
normal, yaitu apakah data yang akan
diperoleh
dianalisis tersebut tersebar antara
nilai
validitas
0,68
dan
realiabilitas tes 0,81
survei
ini
dan
mengunakan tes
pegukuran
metode untuk
mendapatkan data yang objektif. Agar pengumpulan data dapat sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu disusun langkah-langkah yang sistematis dan jelas. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat pelaksanaan tes. Sebelum test dimulai pemain diberi penjelasan dan contoh
mengenai
berikut
untuk
nilai yang paling tinggi dan yang
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
sebagai
test
yang
akan
paling rendah serta variabilitasnya. Selain apakah
itu
juga
kedua
harus
diketahui
kelompok
sampel
berasal dari populasi yang homogen. Uji
asumsi
normalitas
untuk sebaran
uji data
t
adalah dan
uji
homogenitas sampel. Berikut
adalah
perhitungan
dan
pengujian hipotesis. 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Perhitungan Uji normalitas
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 6
dimaksudkan untuk mengetahui
homogenitas, jika Fh i t < Ftabei
apakah variabel-variabel dalam
maka
penelitian mempunyai sebaran
variabel dinyatakan homogen,
distribusi
sebaliknya jika Fhit > Ftahei
normal
Perhitungan
atau
tidak.
normalitas
ini
hubungan
kedua
maka tidak homogen.
menggunakan rumus chi-kuadrat, menurut
Suharismi
Arikunto
(2006: 290) rumus chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
2. Uji Hipotesis Ho tidak ada perbedaan overhead smash silang posisi genap dengan
overhead
smash
silang posisi ganjil Ha : ada perbedaan overhead Keterangan :
smash
X 2 = Chi kuadrat
overhead
silang
kanan
dengan
silang kiri fo = Frekuensi observasi (frekuensi yang diperolehsmash berdasarkan data) Setelah uji persyaratan th = Frekuensi yang diharapkan, (Suharismi, 2006: 290). terpenuhi maka dilakukan uji Kaidah uji normalitas jika
hipotesis, dalam penelitian ini
chi-kuadrat hitung < chi-Kuadrat
uji hipotesis digunakan untuk
tabel dan p > 0,05 (sig 5 %)
mengetahui ada atau tidaknya
maka
berdistribusi
perbedaan antara overhead
normal, sebaliknya apabila jika
smash silang posisi genap
chi-kuadrat hitung > chi-kuadrat
dengan overhead smash silang
tabel dan p < 0,05 (5 %) maka
posisi
sebaran
menggunakan Paired Sampel T
sebaran
berdistribusi
tidak
ganjil.
Uji
hipotesis
Test dengan uji t. Jika t hitung
normal.
> t tabel dan p < 0,05, maka Ha diterima
b. Uji Homogenitas
dan
Ho
ditolak,
homogenitas
berarti ada perbedaan antara
atau kesamaan untuk menguji
overhead smash silang kanan
apakah varians-varians tersebut
dengan overhead smash silang
homogen
kiri. Jika t hitung < t tabel dan p
Tujuan
uji
atau
tidak.
Kaidah
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 7
> 0,05, maka Ho diterima dan
Dari hasil uji t dapat dilihat
Ha ditolak, berarti tidak ada
bahwa t hitung sebesar 2,586 > 2,024
perbedaan
overhead
(t-tabel) dan besar nilai signifikansi
dengan
probability 0,014 < 0,05, maka Ho
smash
antara
silang
kanan
overhead smash silang kiri.
ditolak dan Ha diterima, berarti ada
Hasil Penelitian dan Pembahasan
perbedaan yang signifikan antara
Analisis data yang digunakan untuk
menjawab
diajukan
yaitu
hipotesis ada
yang
perbedaan
ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi
Sekolah
Bulutangkis
posisi genap dan overhead smash
pada usia 12-15 Tahun. Apabila
silang posisi
Sekolah
dilihat dari rerata smash silang posisi
Yogyakarta
genap sebesar 33 dan rerata smash
pada usia 12-15 Tahun sebagai
silang posisi ganjil sebesar 28,85
berikut:
maka
ganjil
di
Nitikan
Nitikan
di
ketepatan overhead smash silang
Bulutangkis
diperoleh
Yogyakarta
angka
mean
Untuk mengetahui ada atau
difference sebesar 4,15. Hal ini
tidak adanya perbedaan ketepatan
menunjukkan bahwa smash silang
overhead smash silang posisi genap
posisi genap lebih baik 14,38%
dan overhead smash silang posisi
dibandingkan rerata smash silang
ganjil
posisi ganjil.
di
Sekolah
Bulutangkis
Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15
Pembahasan
Tahun, maka dilakukan uji t. Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk
uji t terangkum dalam tabel berikut:
mengetahui
Tabel. Uji T
overhead smash silang posisi genap
t-test for equality of Means
T
d
hitung
f
Sma 2,586
perbedaan
ketepatan
dan overhead smash silang posisi ganjil
sh
ganjil
di
Sekolah
Bulutangkis
T-
Sig.
Mean
Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15
tab
(2-
Differ
Tahun. Hasil
el
tailed)
ence
bahwa t hitung sebesar 2,586 > 2,024
0,014
4,15
3
2,0
8
24
uji t dapat dilihat
(t-tabel) dan besar nilai signifikansi probability 0,014 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 8
perbedaan ketepatan overhead smash
smash silang posisi genap dan posisi
silang posisi genap dan overhead
ganjil. Hal ini menunjukkan bahwa
smash silang posisi ganjil di Sekolah
diantara kedua teknik tersebut terdapat
Bulutangkis
perbedaan tingkat kesulitan bagi siswa
Nitikan
Yogyakarta
pada usia 12-15 Tahun. Apabila
Sekolah
dilihat dari rerata smash silang posisi
Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun.
genap sebesar 33 dan rerata smash
Ketepatan smash silang pada posisi
silang posisi ganjil sebesar 28,85
genap maupun ganjil akan mememiliki
maka
tingkat
diperoleh
angka
mean
Bulutangkis
kesulitan
Nitikan
yang
berbeda
difference sebesar 4,15. Hal ini
dikarenakan kemampuan dan kebiasaan
menunjukkan bahwa smash silang
yang dimliki oleh siswa tersebut. Selain
posisi genap lebih baik 14,38%
itu, setiap siswa memiliki perbedaan
dibandingkan rerata smash silang
posisi smash yang paling tepat sehingga
posisi ganjil.
dimungkinkan
Dilihat
dengan
perbandingan hasil
grafik
pemain depan
rerata
Perbedaan Rerata 40 30 20
33
28,85
smash
silang
posisi
genap dan ganjil akan memberikan perbedaan diantara keduanya. Overhead
smash
meruapakan
teknik pukulan keras ke bawah dengan posisi raket berada di atas kepala untuk
Ketepatan Smash Posisi Genap Posisi Ganjil
mematikan lawan.teknik ini merupakan salah satu teknik untuk mematikan lawan dan memperoleh poin bagi
dan pemain belakang dilihat
pemain. Akan tetapi, dalam melakukan
dari nilai rata-rata:
smash tidak selalu mendapatkan hasil
Gambar 6. Grafik perbandingan rata-
yang
maksimal
dikarenakan
posisi
rata Ketepatan Smash
smash dan ketepatan smash yang belum
Silang Posisi Genap dan
maksimal.
Posisi Ganjil.
adalah
Ketepatan seseorang
mengendalikan Berdasarkan
hasil
(accuracy)
gerak-gerak
untuk bebas
penelitian
terhadap suatu sasaran. Sasaran ini
tersebut menunjukan bahwa terjadi
dapat merupakan jarak atau mungkin
perbedaan yang signifikan ketepatan
suatu objek langsung yang harus
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 9
dikenai dengan salah satu bagian
tubuh untuk mengayuh raket sebaik
tubuh (Moch. Wildan Septiadi, 2007:
mungkin.
10). Sejalan dengan pendapat terebut
Tidak
hanya
ketepatan
maka dapat dikatakan bahwa untuk
akan
meraih ketepatan smash yang baik dan
overhead smash lawan, tetapi posisi
menghasilkan pukulan yang keras
smash pemain sangat mempengaruhi
memerlukan posisi smash yang ideal
keberhasilan.
bagi setiap pemain. Setiap overhead
tingkat
smash
karena
berbeda serta kesulitan yang akan
kesulitan
dirasakan oleh pemain. Melakukan
dan
koordinasi dan kekuatan tangan yang
mengembalikan shuttlecock dengan
baik untuk meminimalisir kesulitan
baik jika memilki ketepatan yang baik
yang dikarenakan oleh posisi smash.
di area yang sulit dijangkau dan
Beradasarkan
menjadi titik lemah lawan.
menujukkan bahwa posisi genap lebih
tidak
pemain
harus
lawan
melakukan
keras
akan antisipasi
mempengaruhi
yang
Hal
keberhasilan
ini
kemampuan
hasil
dikarenakan
pemain
yang
penelitian
Teknik overhead smash silang
mudah meraih ketepatan overhead
harus dilakukan dengan latihan yang
smash dibandingkan dengan overhead
maksimal. Pukulan ini membutuhkan
smash silang posisi ganjil. Hal ini
kekuatan otot tungkai, bahu, lengan,
dikarenakan perbedaan posisi badan
fleksibilitas pergelangan tangan, serta
dan
koordinasi gerak tubuh yang harmonis
sebelum smash ini menjadi faktor
(Syahri Alhusni, 2007: 43-44). Sejalan
yang mempengaruhi. Selain itu, smash
dengan
tersebut
silang posisi genap cenderung lebih
menunjukkan bahwa teknik overhead
baik di mana ayunan tangan tersebut ke
smash
dilakukan
arah dalam yang secara fisiologi ayunan
sehingga membutuhkan pola latihan
ke arah poros tubuh adalah ayunan yang
yang baik. Keadaan ini akan semakin
lebih kuat.
pendapat
tidak
semudah
sulit jika harus melakukan smash dengan target ketepatan yang baik. Hal ini menuntut pemain harus mampu memutar arah laju pukulan dengan adanya
koordinasi
gerak
anggota
arah
pergerakan
badan
dari
Kemampuan smash silang posisi genap
dan
membutuhkan
posisi
ganjil
ini
adanya kekuatan otot
lengan baik. Hal ini dikarenakan terjadinya
perbedaan
kinerja
otot
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 10
saat
praktis bagi pihak-pihak yang terkait
melakukan smash silang. Hal ini
utamanya bagi pelaku olahraga bulutangkis,
menujukkan bahwa diantara keduanya
yaitu pelatih dan pemain:
memiliki
1.
lengan
yang
mendominasi
perbedaan
faktor
Bagi guru dan pelatih, sebagai sarana
pendukungnya yaitu kinerja otot yang
evaluasi kualitas latihan yang telah
dipakai. Dengan hal ini menjukkan
dilakukan.
bahwa
posisi
mempengaruhi
smash
silang
prestasi
akan
2.
menjadikan acuan untuk siswa agar
smash
mau meningkatkan overhead smash
terutama overhead smash silang.
silang
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
pengujian hipotesa, maka dapat ditarik
melalui
latihan
yang
pada
hasil
maksimal. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan
Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat
Dengan
mengacu
penelitian dan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian, peniliti menyarankan:
kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ketepatan overhead smash
1.
Bagi guru, harus mampu menjadi
silang posisi genap dan overhead smash
fasilitator bagi siswa agar siswa dapat
silang posisi ganjil di Sekolah Bulutangkis
berlatih dengan maksimal.
Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun.
2.
Bagi
sekolah,
harus
mampu
Apabila dilihat dari rerata smash silang
memberikan fasilitas dan mendukung
posisi genap sebesar 33 dan rerata smash
kegiatan latihan agar siswa dapat
silang posisi ganjil sebesar 28,85 maka
meningkatkan
diperoleh angka mean difference sebesar
dapat mengangkat prestasi individu
4,15. Hal ini menunjukkan bahwa smash
maupun tim.
silang posisi genap lebih baik 14,38%
3.
Bagi
peneliti
kemampuanya
selanjutnya
dan
agar
dibandingkan rerata smash silang posisi
melakukan kontrol terhadap faktor-
ganjil.
faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan smash.
A. Implikasi Dengan diketahuinya perbedaan yang signifikan antara ketepatan overhead smash silang posisi genap dan overhead smash silang posisi ganjil di Sekolah Bulutangkis Nitikan Yogyakarta pada usia 12-15 Tahun, hasil penelitian ini mempunyai implikasi
Perbedaan Ketepatan Overhead. . .(Ardiansyah Trias D) 11
DAFTAR PUSTAKA
Moch.Wildan Septiadi. (2007). Hubungan Power Lengan dan Kekuatan Tangan dengan Ketepatan Pukulan Smash Penuh pada Pemain Pernula B Putra Pb. Pendowo Semarang Tahun 2007. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta Sukintaka. (1992). Teori bermain untuk D2 PGSD Penjas.Yogyakarta : FPOK IKIP Yogyakarta. Syahri Alhusni,M.S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.