PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN ARANG AKTIF PADA ANGGOTA JEMAAT MASEHI ADVENT HARI KETUJUH PARONGPONG DI BANDUNG Charles Manullang Fakultas Keperawatan Universitas Advent Indonesia
Abstract This thesis is motivated by survey which suggests that the danger of high cholesterol can lead to sudden death due to coronary heart disease and stroke. The purpose of the study is to look at the total blood cholesterol levels before and after administration of activated charcoal. The method used was experimental with pre and post design with the population is male, aged over 40 years, members of Parongpong Seventh-day Adventist Church. The samples used were 10 people, selected by purposive sampling suffering from hypercholesterolemia. The instrument used to measure total blood cholesterol level is Nesco, records of the value of cholesterol levels in the blood before and after administration of activated charcoal from the respondents. The results showed that prior administration of activated charcoal, respondents hypercholesterolemia patients have total blood cholesterol levels by an average value of 217.0 mg/dl and the average value after administration of activated charcoal was 170.3 mg / dl . Conclusion of this study shows that there is a significant difference in total blood cholesterol levels before and after administration of activated charcoal. The results of this study would be useful for the health department of the Parongpong Seventh-day Adventist Church in providing counseling due to the benefits of activated charcoal lowering total blood cholesterol levels and also to areas of research that can be used as a baseline for future studies. Keywords: Total blood cholesterol level, Activated charcoal, Male ages over 40 years old.
Abstrak Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi hasil survey yang mengemukakan bahwa bahaya kolesterol tinggi dapat mengakibatkan kematian mendadak karena penyakit jantung coroner dan stroke. Tujuan penelitian adalah untuk melihat kadar kolesterol total darah sebelum dan sesudah pemberian arang aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan pre and post design dengan populasi adalah pria, berusia dipopulasi adalah pria, berusia diatas 40 tahun dari anggota gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong. Sampel yang digunakan adalah 10 orang yang dipilih secara purposive sampling yang menderita Hiperkolesterolemia. Instrumen yang digunakan adalah alat pengukur kolesterol merek Nesco, lembaran catatan data nilai kadar kolesterol di dalam darah sebelum dan sesudah pemberian arang aktif dari pada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian arang aktif, responden penderita hiperkolesterolemia memiliki kadar kolesterol total darah dengan nilai rata-rata 217.0 mg/dl dan nilai rata-rata setelah pemberian arang aktif adalah 170.3 mg/dl.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kadar kolesterol total darah sebelum dan sesudah pemberian arang aktif. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk departemen kesehatan gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong dalam memberikan penyuluhan akan manfaat arang aktif menurunkan kadar kolesterol total darah dan juga untuk bidang penelitian agar dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya. Kata kunci: Kadar kolesterol total darah, Arang aktif, dan Pria berusia diatas 40 tahun. Latar belakang World Health Organization (2010) melaporkan bahwa arang sebagai pereduksi kolesterol dan penghambat penyakit. Sejumlah pasien berkolesterol tinggi yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25% dari total kolesterol, 41% kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein), serta melipat gandakan rasio HDL/LDL kolesterol. Hal ini karena arang menyerap penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner. Penelitian yang dilakukan Japan Science and Technology Agency dan Japan Cancer Insitute, yang dikutip oleh Utomo (2012), menjelaskan bahwa arang tidak berbau dan tidak berasa tetapi mampu menyerap 60% zat beracun di dalam tubuh yang masuk ke seluruh jaringan pencernaan seperti usus halus, usus besar, dan perut. Arang efektif bekerja 1,5 jam setelah pemberian. Fifinela (2009:21) menjelaskan bahwa dewasa ini orang lebih menyukai makanan cepat saji dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat yang dapat menyebabkan kolesterol dalam darah meningkat. Hasil survei mengemukakan bahwa bahaya kolesterol tinggi yang paling mengancam adalah terjadinya kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan stroke. Tujuan Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yang dicapai. Dalam penelitian ini penulis membagi tujuan dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kadar kolesterol total darah sebelum dan sesudah pemberian arang aktif pada anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong di Bandung Tujuan Khusus Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan tujuan yaitu: I. Mengukur kadar kolesterol total darah anggota jemaat sebelum pemberian arang aktif pada anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong di Bandung. II. Mengukur kadar kolesterol total darah anggota jemaat sesudah pemberian arang aktif pada anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong di Bandung. III. Menganalisis perbedaan kadar kolesterol total darah sebelum dan sesudah pemberian arang aktif pada anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Parongpong di Bandung. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: I. Departemen kesehatan jemaat Parongpong, sebagai masukan tentang manfaat arang aktif terhadap kolesterol. II. Bidang penelitian, sebagai bahan untuk dikembangkan dalam penelitian selanjutnya Tinjauan Pustaka Arang aktif atau sering disebut karbon aktif merupakan material yang berbentuk butiran atau bubuk yang berasal dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan proses aktifasi seperti perlakuan dengan tekanan dan suhu tinggi. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas
permukaan.Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu 251000% terhadap berat arang aktif (Sembiring, 2003). Arang aktif adalah bahan yang luar biasa. Arang dapat menyerap (adsorb, bukan absorb) lebih banyak racun daripada bahan lain yang dikenal manusia. Arang dapat menyerap timah asetat, strychnine, DDT, banyak obat-obatan (termasuk kokain, iodine, penicillin, aspirin, phenobarbital), dan bahan-bahan anorganik (klorin, timah dan merkuri). Arang dapat menyerap ribuan kali beratnya sendiri zat-zat berupa gas, logam berat, racun-racun dan bahan-bahan kimia seperti lainnya; sehingga merupakan bahan yang efektif dan tidak berbahaya. Suarsana (2008:12) menjelaskan bahwa kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Mumpuni dan Wulandari (2011:23-28) mengemukakan bahwa jenis-jenis kolesterol terdiri atas tiga bagian yaitu Kolesterol Low Density Lipoprotein, Kolesterol High Density Lipoprotein dan Trigliserida. Suarsana (2008:10) mengemukakan bahwa Low-density lipoprotein (LDL) yang sering disebut sebagai kolesterol jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol dinding pembuluh darah. Sebaliknya, High-density lipoprotein (HDL) disebut sebagai kolesterol baik karena membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkut kembali ke hati. Batasan ideal kadar kolesterol LDL dan HDL dalam tubuh total kolesterol normal dalam darah 160-200 mg/dl, kadar ideal LDL dalam darah < 160 mg/dl, dan kadar ideal HDL dalam darah > 35 mg/dl.
Tabel 3.1. Skala Kadar Total Kolesterol Nilai
Kategori
Interpretasi
< 160mg/dl
Rendah
Kolesterol Rendah
160-200 mg/dl
Normal
Kolesterol Normal
> 200 mg/dl
Tinggi
Kolesterol Tinggi
Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan pre and post design. Nursalam (2008:85) mengatakan bahwa penelitian pra eksperimental design adalah suatu metode dengan mengungkapkan hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diuji sebelum dilakukan intervensi, kemudian diuji kembali setelah dilakukan intervensi. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian satu sendok makan arang aktif, dilarutkan dengan air sebanyak 240 cc sekali sehari, diminum dua jam sebelum makan pagi selama tujuh hari. Perbandingan dilakukan untuk melihat keadaan variabel dependen pada subjek yang belum dilakukan intervensi dan yang sudah dilakukan intervensi. Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008:89). Populasi dalam penelitian ini adalah 30 anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Parongpong. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang mempunyai karakteristik tertentu atau ciri yang a diukur. Sampel pada penelitian ini adalah 10 pria yang menderita hiperkolesterolemia yang berusia > 40 tahun dari anggota GMAHK Parongpong. Kountur (2006:33) mengatakan bahwa purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti, jika peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan tertentu atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.
Etika Pengumpulan Data Adapun prinsip etika yang digunakan dalam penelitian ini adalah: I. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti memohon kepada Dekan Fakultas Keperawatan untuk meminta ijin secara tertulis kepada Majelis Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Parongpong. Dalam surat tersebut dijelaskan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, serta perlindungan terhadap kerahasiaan subyek penelitian. Setelah ijin diberikan baru data dikumpulkan. II. Responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksaan dan bersedia menandatangani informed consent. III. Peneliti lebih dahulu memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta prosedur penelitian sebelum pengumpulan data dilakukan. IV. Hasil penelitian terhadap responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2013 sesuai dengan persetujuan. Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah: I. Meminta izin tertulis dari Dekan Fakultas Keperawatan kepada Gembala Jemaat Parongpong. II. Setelah mendapat izin, peneliti melakukan pemilihan partisipan yang memenuhi kriteria sebanyak 10 orang. III. Pada bulan Desember 2013 dilakukan pemilihan partisipan. Peneliti melakukan pengukuran kadar kolesterol didalam darah dari anggota GMAHK Parongpong, pria dan berumur diatas 40 tahun, untuk mencari responden yang memiliki kadar kolesterol tinggi di atas 200 mg/dl yang dijadikan data pre-test. IV. Menjelaskan tujuan penelitian kepada partisipan, yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian arang aktif terhadap kolesterol tinggi didalam darah pada anggota GMAHK Parongpong. V. Menjelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan, yaitu: 1. Pengukuran kadar kolesterol. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum mengkonsumsi arang aktif dan setelah mengkonsumsi arang aktif selama 7 hari. 2. Prosedur pengukuran kada kolesterol. Pengukuran kadar kolesterol menggunakan Nesco. Peneliti menjelaskan prosedur yang dilakukan lalu mengadakan test kadar kolesterol didalam darah. Pengambilan darah dilakukan pada salah satu jari tangan partisipan, diawali dengan pembersihan jari dengan menggunakan alcohol swap, dibiarkan kering sendiri, lalu menggunakan lanchet untuk mengambil darah yang diperlukan dari jari partisipan tersebut. Darah yang keluar dari jari langsung di masukkan ke pada strip kolesterol yang sudah terlebih dahulu dimasukkan ke alat pengukur kadar kolestrerol Nesco. Setelah itu bekas tusukan lanchet di jari di bersihkan dengan alcohol swap, hinga jari bersih dari darah dan juga untuk menghentikan perdarahan. Dan terakhir luka tusukan akan di tutup dengan plester antiseptik untuk menghindari terjadinya infeksi. Hasil kadar kolesterol didalam darah akan muncul pada alat pengukur kurang lebih 3 menit kemudian. 3. Prosedur pemberian arang aktif. Terlebih dahulu menyiapkan gelas yang dapat menampung sebanyak 240 cc air putih, lalu mengambil satu sendok makan arang aktif dan memasukkan kedalam gelas dan kemudian memasukkan air sebanyak 240 cc lalu mengaduk arang aktif sampai rata dengan menggunakan sendok, kemudian meminum larutan arang aktif sekali gus. Untuk membersihkan tenggorakan dari arang, dapat meminum air putih secukupnya. VI. Menanyakan persetujuan untuk menjadi partisipan secara sukarela. Jika setuju, maka partisipan diminta menandatangani informed consent. VII. Subjek penelitian diberikan mengkonsumsi arang aktif selama tujuh hari, dari tanggal 8 Desember 2013 sampai dengan 14 Desember 2013.
VIII.Setelah tujuh hari dilakukan intervensi pemberian arang aktif, maka dilakukan pengukuran kadar kolesterol didalam darah untuk dijadikan data pre-test, yang dilakukan pada tangal 15 Desember 2013. Hasil dan Analisa Tabel 4.1Kadar Kolosterol Total Darah Sebelum Pemberian Arang Aktif
Kadar Kolesterol Total Darah Responden
Usia
Sebelum Pemberian Arang Aktif (mg/dl)
1
57 tahun
261 mg/dl
2
41 tahun
241 mg/dl
3
42 tahun
210 mg/dl
4
63 tahun
224 mg/dl
5
53 tahun
202 mg/dl
6
53 tahun
201 mg/dl
7
54 tahun
220 mg/dl
8
50 tahun
205 mg/dl
9
51 tahun
202 mg/dl
10
68 tahun
204 mg/dl
Total
2170 mg/dl
Rata-rata
217.0 mg/dl
Kadar kolesterol total darah sebelum pemberian arang aktif adalah:
Me
Me
x
i
n
2170 217.0mg / dl 10
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kadar kolesterol total darah sebelum pemberian arang aktif adalah 217.0 mg/dl. Berdasarkan tabel klasifikasi kolesterol nilai tersebut termasuk kategori tinggi.
Tabel 4.2 Kadar Kolesterol Total Darah Sesudah Pemberian Arang Aktif Kadar Kolesterol Total Darah Responden
Usia
Sesudah Pemberian Arang Aktif (mg/dl)
1
57 tahun
112 mg/dl
2
41 tahun
214 mg/dl
3
42 tahun
206 mg/dl
4
63 tahun
192 mg/dl
5
53 tahun
168 mg/dl
6
53 tahun
169 mg/dl
7
54 tahun
122 mg/dl
8
50 tahun
146 mg/dl
9
51 tahun
182 mg/dl
10
68 tahun
192 mg/dl
Total
1703 mg/dl
Rata-rata
170.3 mg/dl
Kadar kolesterol total darah sesudah pemberian arang aktif adalah: Me
Me
x
i
n
1703 170.3mg / dl 10
Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesa Kadar Total Kolesterol Sebelum dan Sesudah Pemberian Arang Aktif Responden
Kadar Kolesterol Total
Kadar Kolesterol Total Darah
Darah Sebelum
Sesudah Pemberian Arang Aktif
Pemberian Arang Aktif
(x2)
(x1) 1
261
112
2
241
214
3
210
206
4
224
192
5
202
168
6
201
169
7
220
122
8
205
146
9
202
182
10
204
192
.Jumlah
2170
1703
Rata-rata
217.0
170.3
Varians
s12 404.222
s 22 1176.9
Standard deviasi
s1 = 20.10
s2 = 34.30
Korelasi
r = 0.301
Uji Hipotesa
thitung = 4.0485
Tabel 4.4 Tabel Pengolahan Data Kadar Total Kolesterol Sebelum Dan Sesudah Pemberian Arang Aktif Responden
x1
x2
x12
x 22
x1 x2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
261 241 210 224 202 201 220 205 202 204 2170
112 214 206 192 168 169 122 146 182 192 1703
68121 58081 44100 50176 40804 40401 48400 42025 40804 41616 474528
12544 45796 42436 36864 28224 28561 14884 21316 33124 36864 300613
29232 51574 43260 43008 33936 33969 26840 29930 36764 39168 367681
Tabel 4.5 Tabel Penolong Uji t-dua pihak
Responden
x1
x1 x1
( x1 x1 ) 2
x2
x2 x 2
( x2 x 2 ) 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
261 241 210 224 202 201 220 205 202 204 2170
44 24 -7 7 -15 -16 3 -12 -15 -13 0
1936 576 49 49 225 256 9 144 225 169 3638
112 214 206 192 168 169 122 146 182 192 1703
-58.3 43.7 35.7 21.7 -2.3 -1.3 -48.3 -24.3 11.7 21.7 0
3398.89 1909.69 1274.49 470.89 5.29 1.69 2332.89 590.49 136.89 470.89 10592.1
x1
2170 217.0 10
x1
1703 170.3 10
Nilai korelasi antara x (pre test) dan Y (post test) dapat diperoleh dengan cara berikut:
r
n x1 x2 ( x1 )( x2 )
n x
2 1
r
x1 n x22 x2 2
2
10 x367681 (2170)(1703) 10(474528) (2170) 2 10(300613) (1703) 2
r
3676810 3695510 4745280 4708900 3006130 2900209
r
18700 36380 105921
r
18700 190.73x325.45
r
18700 = 0.301 62073.079 Untuk mencari varians sampel responden pemberian arang aktif (s12) dan
sesudah pemberian arang aktif (s22) adalah:
2 1
s
x
1
s
2
n 1
s12
2 2
x
3638 3638 404.222 10 1 9
x
2
x
2
n 1
s 22
10592.1 10592.1 1176.9 10 1 9 Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians. Maka, untuk mencari
standar deviasi (s1 ) dan (s2) adalah: s1 =
404.222 20.10
s2 =
1176.9 34.30 Dari perhitungan diatas berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan harga
uji t adalah: t
t
t
t
t
X1 X 2 2 2 S S S1 S 2 2r 1 2 n1 n2 n1 n 2
217.0 170.3 20.10 34.30 404.222 1176.9 2 x0.301 10 10 10 10 46.70 20.10 34.30 40.422 117.690 0.602 3.16 3.16
46.70
158.112 0.6026.36110.854
46.70 158.112 25.019
t
46.70 133.093
t
46.70 4.0485 11.5365
Analisis Data Berdasarkan hasil olah data, diketahui bahwa hasil thitung 4.0485 dan ttabel 2.101. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila t hitung> ttabel maka H0 ditolak dan harga t hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (−), dengan demikian, 4.0485 >2.101, maka t hitung> ttabel. Berarti H0 ditolak dan Ha diterima dengan signifikansi pada taraf kepercayaan 95%, nilai α = 0,05, dk = 10+ 10 – 2 = 18.
DAFTAR PUSTAKA
Fifinela, V. 2009. Awas, Bahaya Katen Kolesterol. Bantul: IN Azna Books. Kountur, R. 2007. Statistik praktis. Jakarta: PPM. Nursalam 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Sembiring. 2013. http://akhirzaman.org/index.php/gayahidup/kesehatan/1658-arang-obat-ajaib-2 (31 Agustus 2013). Suarsana, IN. Pengaruh yoghurt terhadap kolesterol total dan profil lipoprotein serum kelinci (studi pendahuluan). [online]. Available: http://www.juetuned.com/arcchives/category /juet - vol - 5(1)2008/-18k (31 Agustus 2013). Sugiyono, D. 2008. Metode Untuk Penelitian. IKAPI, Bandung.