perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA POCKET BOOK DAN TANPA POCKET BOOK PADA MATERI KINEMATIKA GERAK MELINGKAR KELAS X
Skripsi
Skripsi Oleh : Nurul Hidayati Dyah Sulistyani K 2308107
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Nurul Hidayati Dyah Sulistyani
NIM
: K2308107
Jurusan/ Program Studi : PMIPA/ Pendidikan Fisika menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA POCKET BOOK DAN TANPA POCKET BOOK PADA MATERI KINEMATIKA GERAK MELINGKAR KELAS X” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 4 Januari 2013 Yang membuat pernyataan
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA POCKET BOOK DAN TANPA POCKET BOOK PADA MATERI KINEMATIKA GERAK MELINGKAR KELAS X
Oleh : Nurul Hidayati Dyah Sulistyani K 2308107
Skripsi Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari
:
Tanggal
:
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Jamzuri,M.Pd NIP. 19521118 198103 1 002
Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si NIP. 19680403 199802 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi : Ketua
Nama Terang : Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D
(
)
Sekretaris
: Drs. Yohanes Radiyono
(
)
Anggota I
: Drs. Jamzuri,M.Pd
(
)
Anggota II
: Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si
(
)
Disahkan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001 v
Tanda Tangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Nurul Hidayati Dyah Sulistyani. K 2308107. PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA POCKET BOOK DAN TANPA POCKET BOOK PADA MATERI KINEMATIKA GERAK MELINGKAR KELAS X. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013 Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book dan tanpa pocket book pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta. Penentuan sampel dilakukan melalui teknik simple random sampling. Perbandingan yang diuji adalah hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book dan tanpa pocket book pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal siswa dari nilai ulangan harian materi Gerak Lurus. Data awal diuji dengan uji normalitas melalui metode Liliefors, uji homogenitas melalui metode Barlett dan uji-t dua ekor untuk mengetahui kesamaan keadaan awal siswa. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t dua ekor. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket book (nilai mean= 81,270) dan tanpa pocket book (nilai mean= 77,730) terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X. Hasil perbedaan diperoleh thitung > ttabel =2,097>2,000 pada taraf signifikansi 5%, yang berarti ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa yang menggunakan pocket book (X1 ) dan tanpa pocket book (X2 ) pada materi Kinematika Gerak Melingkar.
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Nurul Hidayati Dyah Sulistyani. K2308107. DIFFERENCES BETWEEN USE POCKET BOOK USE POCKET BOOK MEDIA ON CIRCULAR CLASS X. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Maret University, January 2013.
STUDENT LEARNING MEDIA AND WITHOUT MOTION KINEMATICS Education Faculty, Sebelas
The purpose of research are to determine the presence or absence of differences in student learning outcomes between use pocket book and without pocket book on Circular Motion Kinematics material. The research use method of experimental research. The research was conducted at SMAN 4 Surakarta. Determination of samples were done through simple random sampling technique. Comparisons were tested are student learning outcomes between use pocket book and without pocket book on Circular Motion Kinematics material. Techniques of collecting data are used documentation techniques and testing techniques. Documentation techniques are used to determine the initial state student from daily test score on Straight Motion material. Initial state tested similarity data use the Liliefors normality test method, homogeneity test use Barlett method, and t-two-tailed test to determine the similarity of the initial state student. Techniques test are used to determine student learning outcomes were then analyzed by using normality test, homogeneity test and t-two-tailed test. Based on data analysis and discussion, it can be concluded that there is a significant difference between the use of a pocket book (mean = 81,270) and without pocket book (mean = 77,730) on student learning outcomes in Circular Motion Kinematics material class X. The results supported are tcount > t table =2,097>2,000 significant differences in the level of 5%, which means that there are differences in student learning outcomes using a pocket book (X1) and without pocket book (X2) on Circular Motion kinematics material.
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Insyirah :6-8) “Keberanian dan keyakinan adalah kekuatan untuk melakukan yang ‘meskipun’.” (Mario Teguh)
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada: 1. Ibu dan Bapakku yang telah memberikan doa dan dukungan yang tidak akan bisa dibalas dengan apapun. 2. Kakakku dan adikku yang selalu memberiku semangat dan dukungan.
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 2. Bapak Sukarmin, S.Pd, M.Si, PhD, Selaku Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi ini. 3. Bapak Supurwoko,M.Si, Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd dan Drs. Surantoro, M. Si. Selaku Koordinator Skripsi yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun Skripsi. 5. Bapak Drs. Jamzuri,M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Dwi Teguh Rahardjo, S.Si, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, nasehat dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd, Selaku Kepala SMA Negeri 4 Surakarta yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian. 8. Bapak Drs. Munarso, Selaku Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 4 Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penelitian berlangsung. 9. Siswa-siswi kelas XC, XD dan XE dari SMA Negeri 4 Surakarta. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Ibu dan Bapak yang telah memberikan do’a restu dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 11. Kakak dan Adikku tercinta yang senantiasa menjadi motivator. 12. Rea, Oni,Vicky, Monik, Anggar, Tya untuk segala dukungan dan bantuannya. 13. Mas Dewo untuk segala dukungannya 14. Sahabat-sahabatku di Fisika 2008 untuk segala dukungan, persahabatan, dan bantuannya. 15. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi yang telah dikerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan Surakarta, Januari 2013
Penulis
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Hal
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………
i
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ……………………………………………………...
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...………………………………………………...
iv
HALAMAN PENGESAHAN. …………....……………………………………
v
HALAMAN ABSTRAK ……………....………………………………………
vi
HALAMAN ABSTRACT……………………………………………………...
vii
HALAMAN MOTTO ....……………...…………………………………………
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……....……………………….………………
ix
KATA PENGANTAR ………………....………………………….……………
xi
DAFTAR ISI ………………………...……………………………….……….
xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xvii
BAB I.
PENDAHULUAN ………………...……………………………….…
1
A. Latar Belakang Masalah ………..…………………………………
1
B. Identifikasi Masalah ...………....…………………………………
4
C. Pembatasan Masalah .....…………..……………………………
5
D. Perumusan Masalah ...……………..………………………….…
5
E. Tujuan …………..……… ...……...…………………...............
5
F. Manfaaat Penelitian........................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI...........................................……..……….… A.Tinjauan Pustaka ……………………………………..………… 1. Media Pembelajaran…………....……….....................................
7 7 7
a. Definisi Media Pembelajaran.................................................
7
b. Media Visual …………………………......…………........
8
c. Pemilihan dan Penggunaan Media …..................................
9
2. Pocket Book sebagai Media Pembelajaran ……………………
11
a. Definisi Pocket Book…………………………………….
11
b. Fungsi Media Pocket Book ………………………………
11
c. Manfaat Media Pocket Book …………………………….
13
d. Syarat Penulisan Pocket Book ……………………………
13
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pocket Book ………
15
3. Buku Teks sebagai Media Pembelajaran .............................
15
a. Pengertian Buku Teks ...................................................
15
b. Manfaat Buku Teks ........................................................
16
c. Kelebiha dan Kekurangan Buku Teks .............................
16
4. Hakikat belajar……………………………………………...
16
a. Pengertian Belajar………………………………………..
16
b. Ciri-ciri Belajar……………………………………………
17
c. Tujuan Belajar…………………………………………....
18
d. Prinsip-prinsip Belajar …………………………………...
19
e. Kemampuan Kognitif Fisika Siswa ....................................
20
5. Metode Diskusi……………………………………………..
20
a. Kebaikan Metode Diskusi ………………………………
21
b. Kelemahan Metode Diskusi ………………………………
21
6. Materi Kinematika Gerak Melingkar………………………
21
a. Besaran dalam Gerak Melingkar………………………...
21
b. Gerak Melingkar Beraturan ……………………………..
24
c. Gerak Melingkar Berubah Beraturan………………………
28
B. Penelitian yang Relevan………………………………………....
30
C. Kerangka Berpikir ………………………………………………
32
D. Hipotesis ………………………………………………………...
33
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………..
34
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………..
34
B. Rancangan Penelitian ……………………………………………..
34
C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Sampel …………….
35
1. Populasi ……………………………………………………….
35
2. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ……………………..
35
3. Sampel …………………………………………………………
35
D. Variabel Penelitian …………………………………………......
36
1. Variabel Bebas …………………………………………………
36
2. Variabel Terikat ………………………………………………
36
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..
36
1. Teknik Dokumentasi …………………………………………
36
2. Teknik Tes …………………………………………………...
36
F. Instrumen Penelitian ……………………………………………...
36
1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian ………………………….
36
2. Instrumen pengambilan Data ……………………………….
37
a. Validitas ……………………………………………………
37
b. Reabilitas……………………………………………….......
37
c. Taraf Kesukaran …………………………………………….
38
d. Daya pembeda……………………………………………….
38
G. Uji Kesamaa Keadaa Awal ………………………………………
39
1. Uji Normalitas…………………………………………………
39
2. Uji Homogeitas ………………………………………………
41
3. Uji t Dua Ekor ………………………………………………….
41
H. Teknik Analisis Data …………………………………………… 1. Uji Prasyarat Analisis …………………………………………
42 42
a. Uji Normalitas ………………………………………………
43
b. Uji Homogenitas…………………………………………….
44
Pengujian Hipotesis Uji t Dua Ekor …………………………
44
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………………..
46
2.
A. Deskripsi data ……………………………………………………
46
1. Pengambilan Sampel ………………………………..............
46
2. Data Nilai Siswa ……………………………………..............
46
B. Pengujian Prasyarat Analisis ……………………………………
47
1. Uji Normalitas ………………………………………………….
48
2. Uji homogenitas ………………………………………………
49
3. Uji t Dua Ekor.......................................................................
49
C. Pengujian Hipotesis ………………………………………….........
50
1. Uji Normalitas.....................................................................
51
2. Uji Homogenitas ...................................................................
51
3. Uji t Dua Ekor ....................................................................
52
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil penelitian …………………………………… BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………………………
54 55
A. Kesimpulan ……………………………………………………
55
B. Implikasi …………………………………………………………
55
C. Saran ……………………………………………………………
55
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………
xvi
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 3.1
Desain Perbandingan Kelompok Statis …………………………….
34
Tabel 3.2
Hasil Uji Coba Tes Fisika ………………………………………….
39
Tabel 4.1
Daftar Nama .............................................................................
Tabel 4.2
Data Nilai Tertinggi dan Terendah Kemampuan Awal Kelas
126 46
Eksperimen dan Kontrol………………………………………… Tabel 4.3
Data Mean, Median, Modus Standart Deviasi dan Standart Error
47
untuk Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Tabel 4.4
Data Nilai Tertinggi dan Terendah Kemampuan Akhir Kelas
47
Eksperimen dan Kontrol ……………………………………….. Tabel 4.5
Tabel 4.6
Data Mean, Median, Modus Standart Deviasi dan Standart Error
47
untuk Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
48
Deskripsi Nilai Keadaan Awal Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................................................................
144
Tabel 4.7
Hasil Test Normalitas Liliefors …………………………………
50
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Varians …………………………………..
50
Tabel 4.9
Statistik Group Keadaan Awal Kelas ……………………………....
Tabel 4.10
Hasil Uji-t Dua Ekor pada Keadaan Awal Kelas ............................... 152
Tabel 4.11
Statistik Group Hasil Akhir Belajar pada Kelas Eksperimen dan
152
51
Kelas Kontrol ............................................................................ Tabel 4.12
Hasil Uji-t Dua Ekor Hasil Akhir Belajar pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................................................
xvii
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 2.1
Pergeseran Sudut ……………………………………………
22
Gambar 2.2
Partikel Melakukan Gerak Melingkar Beraturan ……………
24
Gambar 2.3
Pada Gerak Melingkar Beraturan Partikel Bergerak Mengitari Lintasan Lingkaran dengan Laju Tetap ……………………….
Gambar 2.4
Pada GMB, Percepatan Sentripetal Selalu Mengarah ke Pusat Lingkaran dan Selalu Tegak Lurus dengan Kelajuan ……….
Gambar 2.5
26
27
Pada GMBB, Partikel Mengalami Percepatan Sentripetal dan Percepatan Tangensial yang Segaris Kerja dengan Vektor Kecepatan Linear …………………………………………….
Gambar 2.6
29
Kerangka Berpikir Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Pocket Book dan Tanpa Pocket Book …………
32
Gambar 4.1
Histogram Distribusi Keadaan Awal pada Kelas Eksperimen
145
Gambar 4.2
Histogram Distribusi Keadaan Awal pada Kelas Kontrol ....
145
Gambar 4.3
Grafik Uji normalitas Kemampuan Awal pada Kelas
46
Eksperimen …………………………………………………. Gambar 4.4
Grafik Uji normalitas Kemampuan Awal pada Kelas Kontrol
xviii
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1
Jadwal Penelitian ……………………………………………
58
Lampiran 2
Silabus ………………..........................................................
59
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) ..........................
60
Lampiran 4
Pocket Book ........................................................................
70
Lampiran 5
Kisi-kisi dan Instrumen Tes Try Out ...................................
81
Lampiran 6
Kunci Jawaban Tes Try Out ................................................
89
Lampiran 7
Lembar Hasil Telaah Butir Soal Pilihan ganda .....................
101
Lampiran 8
Hasil Telaah Instrumen ........................................................
103
Lampiran 9
Analisis Derajat Kesukaran, Daya Pembeda, Reabilitas Tes Try 114 Out ......................................................................................
Lampiran 10
Kisi-kisi dan Instrumen Tes ..................................................
118
Lampiran 11
Kunci Jawaban Tes ..............................................................
126
Lampiran 12
Daftar Nama Siswa ..............................................................
138
Lampiran 13
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Keadaan Awal .............
140
Lampiran 14
Uji t Dua Ekor Keadaan Awal ..............................................
148
Lampiran 15
Uji t Dua Ekor Hasil Akhir Belajar Siswa .............................
154
Lampiran 16
Tabel Normalitas .................................................................
159
Lampiran 17
Tabel Homogenitas ...............................................................
160
Lampiran 18
Tabel Distribusi t ..................................................................
161
Lampiran 19
Surat-Surat ...........................................................................
162
xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
xx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Banyak yang beranggapan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Hasil evaluasi Rustaman menyatakan bahwa: Hasil Trends in Internasional Mathematics and Science Study (TIMSS) 2003 yang menempatkan Indonesia berada pada urutan 36 dari 48 negara peserta untuk kemampuan siswa dibidang sains. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian The Programme For Internatinal Student Assesment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dari 41 negara yang disurvei pada bidang IPA, Indonesia menempati peringkat ke-38, matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat ke-39 (Puskur, 2007:25). Disimpulkan dari peringkat penilaian TIMSS dan PISA kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara memperbaiki kurikulum supaya tidak tertinggal dengan negaranegara maju. Salah satu perbaikan sudah ditempuh yakni perubahan kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah diberi kewenangan untuk memilih, menyesuaikan dengan kebutuhan, dan mengembangkan secara kreatif kurikulum yang telah disusun secara nasional. Pengembangan KTSP dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran yang bersangkutan dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa. Siswa dituntut untuk beraktivitas dan bertindak kreatif pada proses pembelajaran yang berbasis KTSP
di
sekolah. Guru
mempunyai
tugas,
tanggung jawab,
merencanakan dan melaksanakan pengajaran dalam proses belajar mengaja. Sehingga guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan, memilih, menerapkan dan menggunakan media pendidikan
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 yang bervariasi secara luas. Sehingga kemampuan guru menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kehadiran media mempunyai arti penting dalam proses pembelajaran. Ketidakjelasan yang disampaikan oleh guru dapat dibantu dengan media sebagai sarana perantara. Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media juga dapat mewakili informasi yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Siswa akan lebih mudah memahami materi dengan media pembelajaran. Anita menyatakan bahwa, ”Media Pembelajaran memiliki banyak jenis dan tidak ada satupun media yang paling baik dibandingkan dengan media yang lain. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing”(2009: 1). Guru dapat memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan kompetensi dasar, karakteristik siswa serta materi yang akan disampaikan. Keberhasilan menggunakan media pembelajaran yang dikemukakan oleh Sutjiono pada jurnal pendidikan sebagai berikut: Keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan dan (3) karakteristik penerima pesan. Tidak berarti bahwa semakin canggih media yang digunakan akan semakin tinggi hasil belajar atau sebaliknya. Media pembelajaran yang sederhana lebih efektif dan lebih efesien jika dikemas dengan tepat serta disajikan kepada siswa yang tepat pula (2005:82). Supriatna menyatakan bahwa, “Media pembelajaran dapat dikelompokan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio- visual (3) media teknologi audiovisual, (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer” (2009:72). Gagne dan Briggs dalam Arsyad menyatakan bahwa: Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Media sebagai suatu komponen sumber belajar atau sebagai wahana fisik dan non-fisik yang mengandung materi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 instruksional di lingkungan siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar (2007:4). Meskipum masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern, tetapi media cetak tidak akan ditinggalkan sebagai sarana pengajaran. Media cetak dalam berbagai bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat digunakan atas dasar pengajaran mandiri. Onaya menyatakan bahwa “The print media are some of the oldest media in education, this category of media are useful for informational or motivational purposes” (2004:128), yang intinya media cetak merupakan media tertua dalam pendidikan, yang berguna untuk tujuan informasi atau motivasi. Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media cetak menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media cetak ini diantaranya adalah buku teks, modul, buletin, majalah dan bahan pengajaran terprogram. Menurut Aryad, media cetak mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran, yaitu: Kelebihan media cetak: (1) dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak, (2) dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan dan minat, (3) dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa dan akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna, dan perbaikan/revisi mudah dilakukan Kelemahan media cetak: proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama, bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya, apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek (2007:7). Pocket book (buku saku) merupakan media cetak yang berukuran kecil. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana” (2005:185). Menurut kamus Encharta dictionary pocket book adalah buku kecil yang mudah dibawa. Sehingga disimpulkan pocket book merupakan buku dengan ukuran yang kecil, ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa serta dibaca.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 Pocket book digunakan sebagai alat bantu yang menyampaikan informasi tentang materi pelajaran dan lainnya yang yang bersifat satu arah, sehingga bisa mengembangkan potensi peserta didik menjadi pembelajar mandiri. Pocket book Fisika disajikan dengan materi yang singkat tetapi jelas, perumusan, contoh soal untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan, serta soal evaluasi dan kunci jawaban yang digunakan bagi siswa untuk melatih kemampuannya dalam bidang Fisika. Pocket book merupakan salah satu media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian Tuminah (2010:70), hasil analisis dari data yang diperoleh perbedaan signifikan antara kelas yang menggunakan media pocket book dan tanpa menggunakan media pocket book dalam pembelajaran siswa. Kelas yang menggunakan media pocket book hasilnya lebih baik dibandingkan dengan kelas tanpa menggunakan pocket book. Hasil penelitian juga menunjukkan 82,9% siswa merespon positif dan sebanyak 17,1% siswa merespon negatif. Berdasarkan manfaat dan kelebihan pocket book sebagai media pembelajaran cetak, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X” B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, ada permasalahan yang dapat terindetifikasi yaitu penggunaan media cetak yang kurang dikemas dengan baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah Dari permasalahan yang diidentifikasikan di atas, yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada: 1.
Hasil belajar yang diteliti pada aspek kognitif. Aspek kognitif mengacu pada nilai yang dicapai siswa setelah mengerjakan tes hasil belajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 2.
Penggunaan media yang dimaksud adalah penggunaan media pocket book dan buku teks dalam proses pembelajaran Fisika dalam materi kinematika gerak melingkar kelas X. D. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Adakah perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang menggunakan pocket book dan tanpa pocket book pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X?
E. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Fisika pada materi kinematika gerak melingkar dan untuk mengetahui hasil belajar Fisika. Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang menggunakan pocket book dan tanpa pocket book pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X.
F. Manfaat Penelitian Dari
penelitian
Perbedaan
Hasil
Belajar
Fisika
Siswa
dengan
Menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X diperoleh manfaat antara lain : 1. Bagi Guru, a. Sebagai informasi bahwa pemebelajaran Fisika dengan menggunakan media pocket book dapat diterapkan pada materi kinematika gerak melingkar b. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru dalam melaksankan proses belajar mengajar Fisika c. Memberikan alternatif pilihan media yang digunakan dalam pembelajaran Fisika untuk meningkatkan prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 2. Bagi Siswa a. Dapat digunakan sebagai alat bantu belajar siswa. b. Melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, bekerjasama, mengungkap pendapat, menghargai kekurangan dan kelebihan siswa lain sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa. 3. Bagi peneliti a. Melatih penelitian dibidang pendidikan terutama Fisika. b. Melatih peneliti dalam menulis sebuah buku c. Memberikan pilihan bagi peneliti tentang media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Media Pembelajaran a. Definisi Media Pembelajaran Arsyad menyatakan bahwa, “media pembelajaran mempunyai beberapa istilah diantaranya alat pandang dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational technology), alat peraga dan alat penjelas” (2007:6). Gerlach dan Ely menyatakan bahwa : Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media. Secara khusus, media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2007:3). Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium dari bahasa Latin. Medium dapat didefinisikan sebagai tengah, perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi
dari
pengirim
menuju
penerima.
Arsyad
menyataakan bahwa, “Dalam bahasa Arab, media diartikan sebagai perantara atau pengirim pesan kepada penerima pesan” (2007:3). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Proses
pembelajaran
mengandung
lima
komponen
komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 membawa pengaruh psikologi terhadap siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sadiman
menyatakan bahwa, “Banyak batasan yang diberikan
orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi” (2006:6). Gagne dan Briggs dalam Arsyad menyatakan bahwa: Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Media sebagai suatu komponen sumber belajar atau sebagai wahana fisik dan non-fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar (2007:4). Disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) baik fisik maupun non-fisik, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. b. Media Visual Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan. Pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual. Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka bisa disebut bahasa visual. Bahasa visual digunakan sebagai software- nya media visual.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 Unsur-unsur pada media visual menurut Arsyad terdiri dari: 1) Garis adalah kumpulan dari titik-titik. Terdapat banyak garis diantaranya: garis lurus horizontal, garis lurus vertikal, garis lengkung, garis lingkar dan garis zig-zag. 2) Bentuk adalah sebuah konsep simbol yang dibangun atas garisgaris atau gabungan garis dengan konsep-konsep lainnya. 3) Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, membangun keterpaduan, dan menciptakan respon emosional tertentu. 4) Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk memberikan penekanan seperti halnya warna. (2007:109110) Arsyad menyatakan simbol pesan visual untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip : 1) Kesederhanaan. Secara umum mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi kedalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami. Demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi, misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti. 2) Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubunganhubungan, perspektif, warna, atau kepada unsur terpenting. 3) Keterpaduan. Ia mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal dan membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya (2007:105). c. Pemilihan dan Penggunaan Media Pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah menurut Sanaky sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 1) Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatian untuk mengerjakan tugas dan latihan. 2) Perbedaan individual Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbedabeda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelijensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. 3) Tujuan pembelajaran Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. 4) Organisasi isi Pembelajaran akan lebih mudah dipahami jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. 5) Persiapan sebelum belajar Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk menggunakan media dengan sukses. 6) Emosi Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. 7) Partisipasi Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi pelajaran. 8) Umpan balik Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan. 9) Penguatan Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi tingkah laku. 10) Latihan dan pengulangan Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. 11) Penerapan Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru (2009:6).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 2. Pocket Book sebagai Media Pembelajaran a. Definisi Pocket Book Secara umum buku merupakan kumpulan kertas yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Buku berfungsi sebagai sumber dalam proses belajar dan membelajarkan . Pocket book dalam bahasa Indonesia berarti buku saku. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa” (2005:185). Menurut kamus Encharta dictionary pocket book adalah buku kecil yang mudah dibawa. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan buku saku (pocket book) merupakan buku dengan ukurannya yang kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku. Sehingga praktis untuk dibawa dan dibaca kapan saja. b. Fungsi Media Pocket book Pocket book merupakan salah satu bentuk dari media pembelajaran yang berupa cetak. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Akan tetapi, secara umum fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: 1) Fungsi atensi Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran. 2) Fungsi afektif Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3) Fungsi kognitif Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 5) Fungsi Psikomotoris Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan. 6) Fungsi Evaluasi Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran (Sanaky, 2009:6) Secara umum fungsi dari pocket book yang dapat disimpulkan dari fungsi media pembelajaran yaitu: 1) Fungsi atensi Media pocket book dicetak dengan kemasan kecil dan full colour sehingga dapat menarik dan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi materi yang tertulis didalamnya. 2) Fungsi Afektif Penulisan rumus pada media pocket book dan terdapat gambar pada keterangan materi sehingga dapat meningkatkan kenikmatan siswa dalam belajar. 3) Fungsi Kognitif Penulisan rumus dan gambar dapat memperjelas materi yang terkandung didalam pocket book sehingga dapat mempelancar pencapaian tujuan pembelajaran. 4) Fungsi kompensatoris Penulisan materi pada pocket book yang singkat dan jelas dapat membantu siswa yang lemah membaca untuk memahami materi dalam teks dan mengingatnya kembali. 5) Fungsi Psikomotoris Penulisan materi
pocket
book yang singkat
dan jelas dapat
mempermudah siswa untuk menghafalkannya. 6) Fungsi Evaluasi Penilaian kemampuan siswa dalam pemahaman materi dapat dilakukan dengan mengerjakan soal-soal evaluasi yang terdapat book.
pada pocket
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 c. Manfaat Media Pocket Book Manfaat
media pembelajaran
secara umum adalah
untuk
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal, efektif, dan efisien. Sedangkan secara lebih spesifik manfaat media pembelajaran menurut Arsyad (2007 : 25) adalah: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. 8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain sebagainya. Manfaat pocket book dalam proses pembelajaran yang dapat disimpulkan dari manfaat spesifik dari media pembelajaran, yaitu: 1) Penyampaian
materi
dengan
menggunakan
pocket book dapat
diseragamkan 2) Proses pembelajaran dengan menggunakan pocket book menjadi lebih jelas, menyenangkan dan menarik karena desainnya yang menarik dan dicetak dengan full colour. 3) Efisien dalam waktu dan tenaga. Pocket book yang dicetak dengan ukuran kecil dapat mempermudah siswa dalam membawanya dan memanfaatkan kapanpun dan dimanapun. 4) Penulisan materi dan rumus yang singkat dan jelas pada pocket book dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 5) Desain pocket book yang menarik dan full colour dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. d. Syarat Penulisan Pocket Book Menurut Arsyad terdapat enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang media pembelajaran berupa cetak, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 1) Konsistensi a) Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. b) Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. 2) Format a) Jika paragraph panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai dan jika paragraph tulisan pendek-pendek , wajah dua kolom akan lebih sesuai. b) Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual. c) Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual. 3) Organisasi a) Upayakan untuk selalu menginformasikan siswa/ pembaca mengenai sejauh mana mereka memahami teks tersebut. b) Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. c) Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks. 4) Daya Tarik Perkenalkan setiap bab atau bagian harus dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca terus. 5) Ukuran Huruf a) Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan lingkungannya. b) Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit. 6) Ruang (spasi) Kosong a) Gunakan spasi kosong tak berisi teks atau gambar untuk menambahkan kontras. b) Sesuaikan spasi antarbaris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan. c) Tambahkan spasi antarparagraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan (2007: 88-90). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pocket book Fisika, antara lain: 1) Konsistensi penggunaan simbol dan istilah pada pocket book Fisika 2) Penulisan materi secara singkat dan jelas pada pocket book Fisika 3) Penyusunan teks materi pada pocket book Fisika sedemikian rupa sehingga mudah dipahami. 4) Memberikan kotak atau label khusus pada rumus, penekanan materi dan contoh soal.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 5) Memberikan warna dan desain yang menarik pada pocket book Fisika. 6) Ukuran font standar isi adalah 9-10 point, jenis font menyesuaikan isinya 7) Jumlah halamannya kelipatan dari 4 misalnya 12 halaman, 16 halaman, 20 halaman, 24 halaman, dan seterusnya. Hal ini dikarenakan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan beberapa halaman kosong. e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pocket Book Pocket book termasuk jenis media pembelajaran berupa cetak, beberapa kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran, yaitu: Kelebihan pocket book: (1) dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak, (2) dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan dan minat, (3) dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa dan akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna, dan perbaikan/revisi mudah dilakukan Kelemahan pocket book: proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama, bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya, apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek. 3. Buku Teks sebagai Media Pembelajaran a. Pengertian Buku Teks Buku teks merupakan salah satu jenis buku pendidikan. Menurut Muslich,”Buku teks adalah buku berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarakan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa”(http://bermutumatokan.guru-indonesia.net/artikel_detail-25109.html, 2012: 1). Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2004) menyebutkan bahwa “Buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku”(http://bermutumatokan.guruindonesia.net/artikel_detail25109.html 2012: 1).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 b. Manfaat Buku Teks Menurut Sunarko dalam Banowati (2011), manfaat buku antara lain adalah: 1) Meningkatkan perhatian dan motivasi belajar, 2) Memberikan variasi dalam belajar, 3) Memberikan struktur yang memudahkan belajar, 4) Menyajikan inti informasi belajar, 5) Memberikan contoh yang lebih kongkret, 6) Merangsang berpikir analisis dan 7) Memberikan situasi belajar yang tanpa tekanan. Manfaat buku teks tidak hanya untuk siswa, tetapi guru pun terbantu dengan kehadiran buku teks. Selain digunakan oleh siswa, buku teks juga digunakan oleh guru pada waktu mengajar. Guru memiliki kebebasan dalam memilih, menyajikan, dan mengembangkan materi c. Kelebihan dan Kekurangan Buku Teks Kelebihan buku teks sebagai media pembelajaran, antara lain: dapat berdampingan dengan media lain, dapat di gunakan oleh semua kalangan, tidak memerlukan peralatan khusus dalam menggunakanya, dapat di guanakan dalam situasi dan kondisi yang kurang mendukung, dan cara penggunaan mudah dan praktis. Buku teks sebagai media pembelajaran juga memiliki kekurangan, antara lain: tidak menarik dan monoton, membutuhkan waktu untuk memahami sebuah bacaan, tidak dapat digunakan dalam tempat gelap, membutuhkan konsep awal, memerlukan
daya ingat yang
tajam,
membosankan, dan bersifat abstrak dan pengkonsepan. 4. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Kegiatan belajar merupakan bagian utama dari proses pendidikan. Budiningsih
menyatakan, ”Belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon” (2005:20). Pendapat Skinner dalam
Dimyati dan Mudjiono menyatakan
bahwa, “Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 responnya menjadi lebih baik dan bila tidak belajar maka responnya menurun” (2002: 9). Rusyan, Kusdinar dan Arifin menyatakan bahwa, “Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan” (1989:7). Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. Menurut Gagne Dimyati dan Mudjiono menyatakan bahwa: Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut dari: (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru (2002:10). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga diperoleh suatu perubahan yang mencangkup
aspek
kognitif
(pengetahuan),
aspek
afektif
(sikap),
psikomotorik (keterampilan), serta aspek-aspek lain sebagai hasil dari pengalaman belajar yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan. b. Ciri-Ciri Belajar Menurut Oemar Hamalik dalam Rusyan, Kusdinar dan Arifin (1989:12-13) mengemukakan ciri-ciri belajar sebagai berikut: 1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui 2) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan. 3) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi oleh perbedaan- perbedaan individual di kalangan peserta didik. 4) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalamanpengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan peserta didik. 5) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman yang dapat dipersamakan dan di pertimbangkan secara baik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 c. Tujuan Belajar Tujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting, karena semua komponen dalam pembelajaran dilaksanakan atas dasar pencapaian tujuan belajar. Usaha
pencapaian
tujuan
belajar
perlu
adanya
sistem
lingkungan/kondisi belajar yang baik. Sistem lingkungan yang baik terdiri dari komponen-komponen pendukung antara lain tujuan belajar yang akan dicapai, bahan pengajaran yang digunakan, guru dan siswa yang berperan, jenis kegiatan dan sarana/prasarana yang tersedia. Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono menjelaskan butir-butir pada ranah kognitif, afektif/sikap, dan psikomotor sebagai berikut : 1) Ranah Kognitif. a) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk yang dipelajari. b) Pengertian/pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan belajar ranah kognitif berupa kemampuan mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. c) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya sesuai dengan situasi yang konkret. d) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok. e) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok menjadi struktur baru. f) Evaluasi (penilaian), merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud/tujuan tertentu. 2) Ranah Afektif. a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimuli secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. b) Merespon, merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimuli dan merasa terikat srta aktif memperhatikan. c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan unuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang direspon
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Rancangan Penelitian
pocket book
pocket book
the static-group comparation
Posttest
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pocket book
pocket book pocket book
C. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel, dan Sampel 1. Populasi
2. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian simple random sampling random
3. Sampel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
pocket book 2. Variabel Terikat
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Dokumentasi
2. Teknik Tes
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian
pocket book
perpustakaan.uns.ac.id
2. Instrumen Pengambilan Data
a. Validitas
b. Reabilitas
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Taraf Kesukaran
d. Daya Pembeda
B
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Uji Kesamaan Keadaan Awal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Uji Normalitas
n
fi i
n
a. Hipotesis
b. Taraf Signifikasi: c. Keputusan Uji
=
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Homogenitas
a. Hipotesis
b. Taraf Signifikasi:
=
c. Menentukan uji Statistik
d. Keputusan Uji
3. Uji-t Dua Ekor
a. Hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Statistik Uji
x x
c. Taraf Signifikasi:
=
d. Kriteria Pengujian
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
n
fi i
n
1) Hipotesis
2) Taraf Signifikasi: 3) Keputusan Uji
2. Uji Homogenitas
=
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Hipotesis
b. Taraf Signifikasi:
=
c. Menentukan uji Statistik
d. Keputusan Uji
3. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t Dua Ekor
pocket book pocket book
a. Hipotesis
pocket book
pocket book
pocket book
pocket book
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
x x
b. Taraf Signifikasi: c.
Kriteria Pengujian
=
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 1. Pengambilan Sampel Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Surakarta dengan jumlah sampel dua kelas yaitu kelas XC sebagai kelas kontrol (tanpa pocket book) dan kelas XE sebagai kelas eksperimen (menggunakan pocket book). Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa sehingga jumlah keseluruhan adalah 60 siswa. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Adapun daftar nama siswa yang menjadi anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 (Lampiran12) 2. Data Nilai Siswa Diperoleh data kuantitatif berupa angka-angka/ hasil
belajar siswa
baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data nilai yang diperoleh digolongkan menjadi 2 kelompok,yaitu nilai kemampuan awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian Gerak Lurus dan nilai kemampuan akhir yang diperoleh dari nilai test pada pokok bahasan Kinematika Gerak Melingkar. a. Nilai kemampuan Awal Siswa Diperoleh data nilai kemampuan awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol (Tabel 4.2). Tabel 4.2 Data Nilai Tertinggi dan Terendah Kemampuan Awal pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Nilai terendah Nilai Tertinggi Eksperimen 11 100 Kontrol 15 100 Dari data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 16, sehingga diperoleh mean, median, modus, standard deviasi, dan standard error untuk masing-masing kelompok kelas pada Tabel 4.3.
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Tabel 4.3 Data Mean, Median, Modus, Standart Deviasi, dan Standart Error untuk Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Mean Median Modus SD SE Eksperimen 58,17 64,00 71 21,249 3,880 Kontrol 68,43 72,00 85 19,265 3,517 b. Nilai Kemampuan Akhir Siswa Diperoleh data
nilai kemampuan akhir pada kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol (Tabel 4.4) Tabel 4.4
Data Nilai Tertinggi dan Terendah Kemampuan Akhir pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Nilai terendah Nilai Tertinggi Eksperimen 73 95 Kontrol 62 86 Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan bantuan program
SPSS 16, sehingga diperoleh mean, median, modus, standard deviasi, dan standard error untuk masing-masing kelompok kelas pada Tabel 4.5. Tabel 4.5
Data Mean, Median, Modus, Standart Deviasi, dan Standart Error untuk Kemampuan Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Mean Median Modus SD SE Eksperimen 81,27 81,00 81 7,570 1,382 Kontrol 77,73 78,00 81 5,278 0,964 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data nilai kemampuan awal Fisika diperoleh sebelum siswa mendapat
perlakuan. Sebelum diadakan perlakuan terhadap sampel yang akan diteliti, terlebih dahulu diuji kesamaan keadaan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji t dua ekor. Prasyarat untuk melakukan uji t dua ekor adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak normal. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi homogen atau tidak homogen. Data yang diambil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah nilai ulangan harian pokok bahasan Gerak Lurus (Lampiran 13).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 1. Uji Normalitas Hipotesis: H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian diperoleh dari nilai ulangan harian sebelum materi Kinematika Gerak Melingkar yaitu Gerak Lurus. Hasil uji normalitas pada Tabel 4.7 diperoleh dengan program SPSS 16. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
Nilai
Kelas eksperimen
Lilliefors Significance Correction Statistic df Sig. 0,141 30 0,129
Kontrol 0,145 30 0,108 Berdasarkan perhitungan uji normalitas, dapat disimpulkan hasil uji normalitas yaitu: 1) Untuk kelas eksperimen menunjukkan bahwa harga statistik uji dan harga kritik
= 0,161. Karena
<
(
= 0,141 ) maka dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Lampiran 13). 2) Untuk kelas kontrol menunjukkan bahwa harga statistik uji harga kritik
= 0,161. Karena
<
(
= 0,145 dan ) maka dapat
disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Lampiran 13). 2. Uji Homogenitas H0 : Sampel berasal dari populasi yang homogen. H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen. Data nilai kemampuan awal yang sudah diperoleh kemudian di uji homogenitasnya untuk melihat kondisi populasi dengan SPSS 16. Hasil uji pada SPSS 16 yaitu statistik Levene uji tersebut sama dengan uji Bartlett. Hasil uji homogenitas pada Tabel 4.8.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Varians
nilai
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 0,528 0,495
df1 1 1
df2 58 58
Sig. 0,471 0,485
0,495
1
58
0,485
0,619
1
58
0,435
Hasil data yang diperoleh pada statistik levene dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Dari hasil perhitungan diperoleh dengan
pada
=0,05 diperoleh
= 0,528. Apabila dikonsultasikan = 3,841. Karena x2hitung =0,528<
x20,05;1=3,841 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen (Lampiran 13). 3.
Uji t Dua Ekor Uji t dua ekor pada keadaan awal kelas berfungsi untuk mengetahui kesamaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan pada keadaan awal yaitu: H0 : Tidak ada perbedaan antara keadaan awal siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. H1 : Ada perbedaan antara keadaan awal siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Hasil perhitungan kesamaan keadaan awal antara kelas eksperimen (menggunakan media pocket book) dan kelas kontrol (tanpa pocket book) menggunakan analisis uji-t dua ekor. Perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 selain itu juga dilakukan uji hipotesis Levene’s Test. Berdasarkan perhitungan uji-t dua sampel ekor diperoleh hasil pada Tabel 4.10.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 Tabel 4.10. Hasil Uji t dua Ekor pada Keadaan Awal Kelas Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. Mean (2- Differen Std. Error F Sig. t df tailed) ce Difference nilai Equal variances 0,528 0,471 -1,961 58 0,055 -10,267 5,237 assumed Equal variances -1,961 58 0,055 -10,267 5,237 not assumed Dapat disimpulkan pengujian hipotesis sebagai berikut: a. SPSS 16 melakukan uji hipotesis Levene’s Test untuk mengetahui apakah asumsi kedua varians sama besar terpenuhi atau tidak terpenuhi dengan hipotesis: H 0 : kelas 1 dan
2 2
= 3,841 pada 0,528 sehingga
2 1
2 2
terhadap H1 :
2 1
2 2
dimana
2 1
varians
varians kelas 2. Tabel distribusi t diketahui harga 0,05 dan hasil perhitungan uji-t didapatkan = 0,528<
=
= 3,841. Sehingga
diterima. Dapat disimpulkan bahwa asumsi kedua varians sama besar terpenuhi. b. Hasil Levene’s Test di atas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka hasil uji-t dua ekor dengan asumsi kedua varians sama besar untuk hipotesis H 0 :
1
2 terhadap
H1 :
1
.2 Hasil thitung
dapat dibaca pada t yaitu sebesar -1,961. Diperoleh –ttabel < thitung > ttabel = 2,042 < 1,961 > 2,041 sehingga H 0 : µ1
µ 2 diterima. Disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan antara keadaan awal siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 C. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis menggunakan uji t dua ekor, prasyarat sebelum melakukan uji t dua ekor hasil belajar Fisika siswa antara menggunakan pocket book dan tanpa pocket book perlu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. 1.
Uji Normalitas Hipotesis: H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas dalam pengujian hipotesis menggunakan hasil belajar Fisika siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Hasil uji normalitas pada Tabel 4.11 diperoleh dengan program SPSS 16. Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
Nilai
Lilliefors Significance Correction kelas Statistic df Sig. eksperimen 0,119 30 0,200 kontrol 0,152 30 0,076 Berdasarkan perhitungan uji normalitas, dapat disimpulkan hasil uji
normalitas yaitu: a. Untuk kelas eksperimen menunjukkan bahwa harga statistik uji 0,119 dan harga kritik
= 0,161. Karena
<
(
= )
maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Lampiran 15). b. Untuk kelas kontrol menunjukkan bahwa harga statistik uji dan harga kritik
= 0,161. Karena
<
(
= 0,152 ) maka
dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Lampiran 15). 2.
Uji Homogenitas H0 : Sampel berasal dari populasi yang homogen. H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 Data nilai hasil belajar siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar yang sudah diperoleh kemudian di uji homogenitasnya untuk melihat kondisi populasi dengan SPSS 16. Hasil uji pada SPSS 16 yaitu statistik Levene uji tersebut sama dengan uji Bartlett. Hasil uji homogenitas pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Varians
nilai
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 2,710 2,724
df1
df2 1 1
58 58
Sig. 0,105 0,104
2,724
1
58
0,104
2,728
1
58
0,104
Hasil data yang diperoleh pada statistik levene dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Dari hasil perhitungan diperoleh dengan
pada
=0,05 diperoleh
= 2,710. Apabila dikonsultasikan = 3,841. Karena x2hitung =2,710<
x20,05;1=3,841 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen (Lampiran 15). 3.
Uji t Dua Ekor H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X 1) dan tanpa pocket book (X 2) pada materi Kinematika Gerak Melingkar. H1 : Ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X 1) dan tanpa pocket book (X 2) pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Hasil perhitungan perbedaan nilai belajar Fisika siswa antara kelas eksperimen (menggunakan media pocket book) dan kelas kontrol (tanpa pocket book) menggunakan analisis uji-t dua ekor. Perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16 selain itu juga dilakukan uji hipotesis Levene’s Test. Berdasarkan perhitungan uji-t dua sampel ekor diperoleh hasil pada Tabel 4.14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Tabel
4.14
Hasil Uji t-Dua Ekor Hasil Akhir Belajar pada Eksperimen dan Kontrol Levene's Test for Equality of Variances
Kelas
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Equal nilai variances 3,817 0,056 2,097 58 assumed Equal variances not 2,097 51,8 assumed
Mean Sig. (2- Differ Std. Error tailed) ence Difference 0,040
3,533 1,685
0,041
3,533 1,685
Dapat disimpulkan pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Uji-t dua ekor, SPSS 16 juga melakukan uji hipotesis Levene’s Test untuk mengetahui apakah asumsi kedua varians sama besar terpenuhi atau tidak 2 1
terpenuhi dengan hipotesis: H 0 : 2 1
varians kelas 1 dan
harga didapatkan Sehingga
2 2
2 2
terhadap H1 :
2 1
2 2
dimana
varians kelas 2. Tabel distribusi t diketahui
= 3,841 pada
0,05 dan hasil perhitungan uji-t
= 0,817 sehingga
= 0,817 <
= 3,841.
diterima. Disimpulkan bahwa asumsi kedua
varians sama besar terpenuhi. b. Hasil Levene’s Test di atas menyatakan bahwa asumsi kedua varians sama besar terpenuhi, maka hasil uji-t dua ekor dengan asumsi kedua varians sama besar untuk hipotesis H 0 :
1
2
terhadap H 1 :
1
2
. Hasil thitung
dapat dibaca pada t yaitu sebesar 2,097. Diperoleh thitung > ttabel= 2,097>2,042 sehingga H 0 : µ1
µ2
ditolak. Disimpulkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara proses pembelajaran yang menggunakan pocket book (X1) dan tanpa pocket book (X 2) pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Perhitungan uji-t dua ekor selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis uji-t dua ekor dapat diuraikan hal-hal sebagai hasil penelitian: H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X 1) dan tanpa pocket book (X 2) pada materi Kinematika Gerak Melingkar. H1 : Ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X1 ) dan tanpa pocket book (X2 ) pada materi Kinematika Gerak Melingkar. Hasil analisis data yang telah diperoleh pada uji- t dua ekor diperoleh thitung> ttabel = 2,097>2,042dan sehingga H 0 ditolak dan hipotesis yang berbunyi ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X1) dan tanpa pocket book (X 2) pada materi Kinematika Gerak Melingkar dapat diterima kebenarannya. Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol disebabkan karena pada kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran berupa pocket book
Fisika yang dibuat lebih menyenangkan. Siswa dapat
membaca pocket book Fisika saat pembelajaran berlangsung, konsep Kinematika Gerak Melingkar yang disajikan dengan materi yang singkat dan rumus yang jelas dapat memudahkan siswa untuk memahami materi. Pocket book berisi contoh soal dan soal evaluasi yang dapat melatih kemampuan siswa. Pocket book dicetak dengan ukuran yang kecil agar lebih efisien, praktis dan mudah dalam menggunakan. Pocket book juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan media buku teks pembelajaran yang berlangsung kurang menyenangkan karena materi yang disajikan sangat panjang dan membuat siswa sulit untuk memahaminya. Ukuran dari buku teks yang besar sehingga kurang praktis untuk dibawa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket book (nilai mean= 81,270) dan tanpa pocket book (nilai mean= 77,730) terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X. Hasil perbedaan didukung dengan diperoleh thitung > ttabel = 2,097 > 2,042 yang berarti ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X 1 ) dan tanpa pocket book (X 2) pada Kinematika Gerak Melingkar. B. Implikasi Perbedaan penggunaan media dalam pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol ternyata menimbulkan perbedaan hasil belajar Fisika siswa. Hal ini dapat dibuktikan kelas eksperimen yang menggunakan pocket book mampu meraih nilai rata-rata yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol tanpa pocket book. Penyajian pocket book dengan penulisan rumus dan materi singkat yang jelas sehingga dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal Fisika dengan mudah dan dapat menghasilkan nilai Fisika yang lebih baik dibanding dengan tanpa pocket book atau yang menggunakan buku teks. C. Saran Penulis mengajukan beberapa saran antara lain: pocket book dapat dimanfaatkan siswa sebagai kumpulan ringkasan rumus dan materi yang digunakan untuk proses menghafalkan konsep penting Fisika dalam pembelajaran mandiri dan pocket book merupakan salah satu penujang media pembelajaran bagi guru.
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara penggunaan pocket book (nilai mean= 81,270) dan tanpa pocket book (nilai mean= 77,730) terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi Kinematika Gerak Melingkar kelas X. Hasil perbedaan didukung dengan diperoleh thitung > ttabel = 2,097 > 2,042 yang berarti ada perbedaan hasil belajar Fisika siswa antara yang menggunakan pocket book (X 1 ) dan tanpa pocket book (X 2) pada Kinematika Gerak Melingkar. Perbedaan penggunaan media dalam pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol ternyata menimbulkan perbedaan hasil belajar Fisika siswa. Hal ini dapat dibuktikan kelas eksperimen yang menggunakan pocket book mampu meraih nilai rata-rata yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol tanpa pocket book. Penyajian pocket book dengan penulisan rumus dan materi singkat yang jelas sehingga dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal Fisika dengan mudah dan dapat menghasilkan nilai Fisika yang lebih baik dibanding dengan tanpa pocket book atau yang menggunakan buku teks.
55