Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
PERBEDAAN EFEK ANTARA INTERVENSI TEKNIK ROLL GLIDE DENGAN MWM TERHADAP MOBILITAS SENDI DAN PENURUNAN DISABILITAS PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT Michaela (2012 66 103) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
ABSTRAK Terdiri dari VI Bab, 87 Halaman, 14 Tabel, 9 Gambar, 6 Grafik, 4 Skema, 11 Lampiran Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efek antara intervensi teknik roll glide dengan MWM terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut. Metode: Penelitian bersifat eksperimental, dimana mobilitas sendi diukur menggunakan goniometer dan penurunan disabilitas diukur menggunakan the western Ontario and mcmaster universities osteoarthritis index (womac) . Sampel terdiri dari 26 orang dan berdasarkan rumus pocock. Sampel yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel dibagi kedalam 2 kelompok masing-masing 13 orang. Kelompok perlakuan I dengan roll glide, kelompok perlakuan II dengan MWM. Hasil: Uji normalitas dengan shapiro wilk test didapatkan data berdistribusi normal sedangkan uji homogenitas dengan independent sample t-test didapatkan data bervarian homogen. Hasil uji hipotesis pada kelompok perlakuan I dengan paried sample t-test didapatkan nilai p=0,0001 untuk mobilitas sendi dan p=0,0001 untuk penurunan disabilitas yang berarti ada efek intervensi teknik roll glide terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut. Pada kelompok perlakuan II dengan paried sample t-test didapatkan nilai p=0,0001 untuk mobilitas sendi dan p=0,0001 untuk penurunan disabilitas yang berarti ada efek MWM terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut. Hasil independent sample t-test menunjukkan nilai 0,005 untuk mobilitas sendi dan 0,005 untuk penurunan disabilitas yang berarti ada perbedaan efek antara intervensi teknik roll glide dengan MWM terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut.Kesimpulan: Ada perbedaan efek yang signifikan antara intervensi teknik roll glide dengan MWM terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut Kata Kunci: Roll Glide, MWM, Osteoarthritis Lutut.
sendi secara bertingkat dan diikuti
PENDAHULUAN Osteoarthritis adalah penyakit
dengan penebalan tulang subkhondral,
degeneratif sendi yang bersifat kronik,
pertumbuhan osteofit, penebalan kapsul
berjalan
sendi,
progresif
lambat,
keseluruhan
struktur
mengalami
perubahan
dimana
dari
sendi
patologis.
Ditandai dengan hilangnya tulang rawan
melemahnya
menghubungkan
otot–otot
sendi,
yang
kerusakan
ligament dan peradangan sinovium,
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
sehingga
sendi
bersangkutan
membentuk efusi (Fytilli et al., 2005).
yang menggunakan pemeriksaan foto polos.
Osteoartritis biasanya mengenai
Osteoarthritis
terdiri
dari
sendi penopang berat badan (weight
Osteoarthritis primer dan Osteoarthritis
bearing).
sekunder.
Terjadinya
osteoarthritis
Osteoarthritis
Primer,
dipengaruhi oleh faktor-faktor resiko
dialami setelah usia 45 tahun, sebagai
yaitu
akibat dari proses penuaan alami, tidak
umur
(proses
penuaan
atau
degenerasi), obesitas, cedera sendi,
diketahui
pekerjaan, olah raga, anomali anatomi.
menyerang
Keluhan
perlahan
tapi
progresif, dan dapat mengenai lebih dari
meliputi nyeri sendi yang merupakan
satu persendian. Biasanya menyerang
keluhan
gerakan
sendi yang menanggung berat badan
sendi, kaku pagi yang timbul setelah
seperti lutut dan panggul, bisa juga
imobilitas, krepitasi, pembesaran sendi,
menyerang punggung, leher, dan jari-
utama,
–
keluhan
secara
pastinya,
pasien
tanda
-
penyebab
hambatan
tanda
peradangan
dan
jari.
perubahan gaya berjalan.
Osteoarthritis Sekunder, dialami
Hambatan gerak yang sering kali
sebelum
usia
45
tahun,
biasanya
sudah ada meskipun secara radiologis
disebabkan oleh trauma dan instabilitas
masih berada pada derajat awal dapat
yang menyebabkan luka pada sendi
ditemukan
fisik.
(misalnya patah tulang atau permukaan
Selain itu dapat ditemukan adanya
sendi tidak sejajar), akibat sendi yang
krepitasi, pembengkakan sendi yang
longgar, dan pembedahan pada sendi.
seringkali asimetris , nyeri tekan tulang,
Penyebab lainnya adalah faktor genetik
dan
dan penyakit metabolic (Soeroso, 2006).
tak
pada
pemeriksaan
teraba
kulit.Sedangkan penyempitan
hangat
gambaran
berupa
dapat
terjadi
berdasarkan dua mekanisme berikut,
peningkatan
yaitu beban yang berlebihan pada
densitas tulang subkondral, kista tulang,
komponen material kartilago sendi dan
osteofit
tulang
asimetris,
pada
pinggir
sendi
Osteoarthritis
yang
seringkali
celah
pada
sendi,
dan
subkondral
yang
terjadi
kerusakan
perubahan struktur anatomi sendi dapat
sehingga
ditemukan pada pemeriksaan radiologis
kegagalan
jaringan,
dan
normal, atau kualitas
komponen material kartilago yang jelek
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
sehingga dengan beban yang normal
inflamasi, dimana reseptor nyeri akan
pun tetap terjadi kerusakan
melepaskan zat-zat algogen yang dapat
Osteoartritis
diduga
berawal
dari kelainan yang terjadi pada sel yang
meningkatkan
sensitifitas
nosiceptor
sehingga menimbulkan nyeri.
membentuk komponen tulang rawan,
Otot – otot di sekitar sendi lutut
seperti kolagen dan proteoglikan. Pada
seperti Musculus (M) rectus femoris,
osteoartritis akan terjadi kerusakan
M.vastus medialis, M.vastus lateralis
tulang rawan sendi yang progresif,
dan M.vastus intermedius akan menjadi
akibatnya terjadi perubahan bentuk
lemah karena efusi sinovial dan atrophy
tulang rawan yang menipis, retak-retak
pada satu sisi dan spasme otot pada sisi
dan akhirnya mengelupas. Selain itu
lainnya.
akibat dari beban aksial yang diterima
tersebut, penipisan tulang rawan yang
oleh sendi lutut maka tulang rawan yang
terjadi
rusak membentuk tulang dipinggiran
menyebabkan
sendi yang disebut osteofit. Apabila
menyempit
terjadi penekanan atau gesekan yang
cruciatum
akan
dan
cruciatum ligament, medial collateral
pada
ligament dan lateral collateral ligament
mengiritasi
mengaktifkan
ujung
reseptor
saraf nyeri
jaringan sekitar.
yang
Timbulnya
osteofit
dapat
Bersamaan
akibat
dengan
rusaknya jarak
dan
kartilago
antar
ligament
ligament,
mengikat
proses
sendi anterior
posterior
sendi
lutut
akan
mengendur dan terjadi laxity sehingga
mengiritasi jaringan sekitar sendi dan
Menurunnya
fleksibilitas
dan
dapat pula menghambat gerak sendi
menyebabkan
hipomobilitas
serta
lutut.
instabilitas.
Keadaan
Keadaan
ini
kemudian
tersebut
mengakibatkan inflamasi pada tulang
mengakibatkan
rawan. Permukaan sendi akan menjadi
melakukan
kasar dan adanya fragmentasi pada
penderita akan cenderung melakukan
keadaan tersebut permukaan sendi yang
gerakan
kasar bisa terlepas menjadi serpihan-
menyebabkan terjadinya cedera dan
serpihan yang disebut corpus libera dan
perubahan
aligment
mengakibatkan penguncian pada sendi
selanjutnya
akan
lutut. Kerusakan yang terjadi pada
deformitas genu valgus atau genu varus.
persendian
juga
menimbulkan
terhambatnya
gerakan
yang
salah,
tertentu
yang
sendi,
dan
akan
yang
menyebabkan
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
lutut
Adanya Osteoartritis pada sendi
digunakan untuk manajemen nyeri pada
mengakibatkan
muskuloskeletal (Collins et al, 2004).
disabilitas
nyeri
sehingga
dan
mengganggu
Pemberian MWM merupakan
aktifitas sehari-hari dan menimbulkan
terapi yang menggunakan gerakan aktif
dampak
co-contraction
sosial
penderitanya.
ekonomi
gerak
yang
dikombinasi
fungsi
dengan kontrol gerakan dari terapis
gangguannya dipengaruhi oleh beberapa
dengan prinsip tanpa nyeri saat metode
hal antara lain, adanya nyeri (pain),
diaplikasikan,
gejala yang dimunculkan (symptoms),
suatu bentuk latihan aktif dengan
fungsi aktivitas sehari-hari atau Activity
perbaikan
Daily Living (ADL function), fungsi
merangsang
olah raga dan rekreasi (sport and
gerak dan memberikan peregangan
recreation function) dan kualitas hidup
kapsul
individu.
intraseluler kapsuloligamentair sendi
Dengan
dan
bagi
berbagai
sehingga
memberikan
keseimbangan reedukasi
otot
dan
propriosepsi
sendi, melepaskan perlekatan
gangguan
sekaligus memberikan pumping reaksi
fungsional atau
untuk sirkulasi kapiler dan cairan
disabilitas yang terjadi pada lutut akibat
persendian sehingga terjadi perpindahan
Osteoartritis, penulis menggunakan The
atau
Western
penyebab nyeri, saat pemberian latihan
mobilitas sendi dan
Ontario
Universities
and
Mcmaster
Osteoarthritis
Index
akan
sirkulasi
sisa
diperoleh
metabolisme
pengaruh
(womac) dan goniometer sebagai alat
peningkatan
ukur. Womac merupakan kuisioner
sekaligus memberikan kestabilan gerak
untuk menilai pendapat pasien tentang
persendian
dan
terjadinya
cedera
masalah
–
masalah
yang
terkait.
kadar
air
terhadap
dan
mengurangi berulang
matrix
resiko pada
Sedangkan goniometer untuk mengukur
jaringan, Selain itu intervensi ini dapat
tingkat lingkup gerak sendi pasien.
meningkatnya mobilitas dan fungsi
Penanganan yang akan diberikan dalam
mengurangi
osteoartritis memberikan
masalah
diantaranya mobilization
pada dengan
sendi serta menurunnya rasa nyeri. Sehingga pola gerak sendi lutut kembali normal (Mulligan, 2004).
with
MWM
akan
intervensi
roll
dibandingkan
movement (MWM) yang merupakan
dengan
glide,
bisa
teknik manual terapi yang secara luas
diberikan dengan gerakan pasif-aktif
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
lingkup
gerak
sendi
manfaatnya
(LGS),
untuk
yang
Berdasarkan
uraian
latar
melepaskan
belakang tersebut penulis tertarik untuk
abnormal cross link antara serabut-
mengangkat topik diatas dalam bentuk
serabut
penelitian dan memaparkannya dalam
kolagen
sehingga
terjadi
perbaikan lingkup gerak dan juga
skripsi
pergegangan otot-otot lutut sehingga
mengetahui
memperlancar peredaran darah dan
intervensi teknik roll glide dengan
dapat mengurangi nyeri.
MWM terhadap mobilitas sendi dan
Pada kasus osteoarthritis lutut
dengan
maksud
Perbedaan
penurunan
untuk
efek
antara
disabilitas
pada
dilakukan intervensi mobilisasi roll
osteoarthritis lutut.
glide. Bentuk pasif latihan ini dirancang
METODE
untuk
Sampel sebanyak 26 orang yang dipilih
memulihkan
gerakan
roll
sendi dan
bermain meluncur.
melalui
assessmen
fisioterapi
dan
mempertimbangkan mobilisasi menjadi
kriteria yang telah ditentukan yakni
modalitas pilihan, untuk memulihkan
penderita osteoarthritis lutut, berjenis
atau mempertahankan gerak fisiologi
kelamin wanita dengan usia 45 – 75
sendi yang terjadi pada saat sendi
tahun.
melakukan gerakan fleksi – ekstensi lutut
dan
analisis
sampel
dilakukan
articular
secara matching alocation dan dibagi
terdapat komponen gerak gelinding –
kedalam 2 kelompok dengan masing-
luncur
dengan
masing kelompok berjumlah 13 orang.
tujuan
Dimana kelompok perlakuan I diberikan
utamanya adalah untuk meregangkan
intervensi roll glide dan kelompok
kapsul sendi dan ligament dengan
perlakuan
proporsi tepat sesuai dengan gerak
MWM.
dan
spin
arthokinematika
fisiologis
sendi
peningkatan
intra
Pemilihan
sesuai
sendi
lutut,
sehingga
Sebelum diberikan perlakuan,
fungsional dan akan menurunkan nyeri
mobilitas
sendi
gerak
goniometer dan pengukuran disabilitas
pemulihan
memungkinkan
biomekanik
joint (anwar, 2012).
yang
intervensi
melakukan
untuk
sendi
diberikan
peneliti
serta
mobilitas
diperoleh
II
tibiofemoral
dengan
pengukuran alat
ukur
dengan alat ukur quisioner womac. Selanjutnya sampel diberikan perlakuan sebanyak 7 kali dengan frekuensi dua
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
kali
seminggu
Kemudian mobilitas
selama
3
dilakukan sendi
minggu
minggu.
goniometer dan pengukuran disabilitas
pengukuran
dengan alat ukur quisioner womac pada
dengan terakhir
alat
ukur
pemberian
menentukan tingkat keberhasilan dari
intervensi, hal ini dilakukan untuk
perlakuan yang telah diberikan.
Prosedur pelaksanaan intervensi roll
e. Pada
akhir
range,
glide
memberikan
a. Berikan penjelasan kepada pasien
secara pasif tanpa rasa nyeri
mengenai terapi yang akan
f. Lakukan
dilakukan.
lutut fleksi ± 90º dan telapak kaki menempel pada alas. c. Terapis melakukan mobilisasi posteromedial dan anterolateral glide ke kepala fibula. d. Lakukan mobilisasi ini tanpa menimbulkan rasa sakit dengan repetisi 10 x pengulangan dalam 3 set Prosedur pelaksanaan teknik MWM a. Berikan penjelasan kepada pasien terapi
yang
akan
dilakukan b. Posisi pasien tidur telentang dengan lutut ipsilateral fleksi 90º c. Terapis melakukan mobilisasi tibia kearah
mobilisasi
tambahan
ini
dengan
repetisi 10 x pengulangan dalam 3
b. Posisi pasien tidur terlentang dengan
mengenai
tekanan
terapis
internal
rotasi
terhadap
femur d. Instruksikan kepada pasien untuk menekuk lututnya
set
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
HASIL
sesudah penelitian. Penelitian dilakukan
Pengukuran Nilai Womac
7 kali selama 3 minggu. Berikut ini
Pengukuran penurunan disabilitas
adalah hasil pengukuran penurunan
dengan menggunakan Womac pada kelompok
perlakuan
I
dan
disabilitas
II.
Pengukuran dilakukan sebelum dan Tabel I Pengukuran Nilai Womac pada Kelompok Perlakuan I Roll Glide dan perlakuan II MWM Distribusi nilai penurunan disabilitas Kelompok Perlakuan I
Kelompok Perlakuan II
Sebelum
Sesudah
Sebelum
61
18
60
14
58
34
54
15
55
34
59
27
60
32
59
15
33
7
48
11
50
26
59
15
71
32
73
23
51
16
55
17
70
41
58
22
48
31
61
19
47
28
68
23
46
30
65
27
Mean
58 54,46
35 28
58 59,77
19 19
SD
10,30
9,23
6,28
5,08
Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Sesudah
Pada tabel I diatas kelompok perlakuan I roll glide dengan jumlah sampel 13 orang diperoleh nilai sebelum intervensi 54,46±10,30 dan sesudah intervensi 28±9,23 Pengukuran penurunan disabilitas Pada kelompok perlakuan II MWM dengan jumlah 13 sampel diperoleh nilai sebelum intervensi 59,77±6,28 dan sesudah intervensi 19±5,0
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Pengukuran dilakukan sebelum dan
Pengukuran Nilai Goniometer Pengukuran mobilitas sendi pada gerakan
fleksi
-
menggunakan kelompok
ekstensi
dengan
goniometer
pada
perlakuan
I
dan
II.
sesudah penelitian. Penelitian dilakukan 7 kali selama 3 minggu. Berikut ini adalah hasil pengukuran penurunan disabilitas
Table II Perlakuan Nilai Goniometer pada Kelompok Perlakuan I Roll Glide dan Kelompok Perlakuan II MWM Distribusi nilai peningkatan mobilitas sendi (range fleksi-ekstensi) Kelompok Perlakuan I
Kelompok Perlakuan II
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
1
86
133
73
125
2
90
130
90
133
3
65
97
70
127
4
70
102
102
129
5
115
125
100
135
6
105
119
75
120
7
85
120
95
129
8
110
126
95
128
9
88
115
95
126
10
115
125
97
135
11
100
116
90
117
12
90
117
100
132
13
95
115
133
Mean
93,38
118,46
85 89,77
Sampel
128,38
SD
15,61 10,219 10,826 5,501 Pada tabel II diatas kelompok perlakuan I roll glide dengan jumlah sampel 13 orang diperoleh nilai sebelum intervensi 93,38±15,602 dan sesudah intervensi 118,46 ±10,219. Pengukuran peningkatan mobilitas sendi Pada kelompok perlakuan II MWM dengan jumlah 13 sampel diperoleh nilai sebelum intervensi 89,77±10,826 dan sesudah intervensi 128,38±5,501.
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Uji Normalitas Setelah di lakukan uji normalitas (saphiro
wilk
test)
di
dapatkan
terdistribusi secara normal pada uji normalitas
goniometer
pada
range
kesimpulan bahwa sampel terdistribusi
gerakan fleksi ekstensi lutut, dimana
secara normal pada uji normalitas
pada kelompok perlakuan I sebelum
womac,
kelompok
perlakuan nilai p = 0,566 terdistribusi
perlakuan I sebelum perlakuan nilai p =
normal, sesudah perlakuan nilai p =
0,785 terdistribusi normal, dan sesudah
0,327 terdistribusi normal. Dan pada
perlakuan nilai p = 0,122 terdistribusi
perlakuan
normal. Dan pada perlakuan kelompok
perlakuan nilai p = 0,056 terdistribusi
II sebelum perlakuan nilai p = 0,554
normal, sesudah perlakuan nilai p =
terdistribusi
sesudah
0,327 terdistribusi normal. Data hasil uji
perlakuan nilai p = 0,456 terdistribusi
normalitas dapat dilihat pada table
normal.
berikut
dimana
pada
normal,
Selain
dan
itu
sampel
juga
kelompok
II
sebelum
Table III Hasil Uji Normalitas Womac (Shapiro Wilk Test) Shapiro Wilk Test Variabel
Kelompok Perlakuan I
Keterangan
Kelompok Perlakuan II
Keterangan
p Sebelum
0,785
Normal
0,554
Normal
p Sesudah
0,122
Normal
0,456
Normal
Table IV Hasil Uji Normalitas Goniometer (Shapiro Wilk Test) Shapiro Wilk Test Variabel
Kelompok Perlakuan I
Keterangan
Kelompok Perlakuan II
Keterangan
p Sebelum
0,566
Normal
0,056
Normal
p Sesudah
0,327
Normal
0,327
Normal
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
perlakuan II nilai p = 0,095 yang berarti
Uji Homogenitas Setalah
di
lakukan
uji
data
homogen.
Data
hasil
uji
homogenitas womac (Leven’s test)
homogenitas womac dapat dilihat pada
didapatkan kesimpulan bahwa varian
table berikut :
data homogen, dimana nilai p pada kelompok perlakuan I dan kelompok Table V Uji Homogenitas Distribusi Nilai Disabilitas dengan Womac Leven’s Test
Variabel
Mean±SD
Sebelum I
54,46±10,31
Sebelum II
59,77±6,28
P 0,095
Keterangan
Homogen
Sumber data : Data Pribadi
Setalah
di
lakukan
uji
perlakuan II nilai p =0,238 yang berarti
homogenitas goniometer (Leven’s test)
data
didapatkan kesimpulan bahwa varian
homogenitas goniometer dapat dilihat
data homogen, dimana nilai p pada
pada table berikut :
homogen.
Data
hasil
uji
kelompok perlakuan I dan kelompok Table VI Uji Homogenitas Distribusi Nilai Mobilitas Sendi dengan Goniometer Variabel
Mean±SD
Sebelum I
93,38±15,602
Sebelum II
89,77±10,826
Leven’s Test P 0,238
Keterangan
Homogen
Sumber data : Data Pribadi
Dari kedua hasil pengujian di atas (uji normalitas dan uji homogenitas) maka ditetapkan: 1. Pengujian hipotesis I dan II menggunakan uji parametrik yaitu Paired Sampel t-Test 2. Pengujian hipotesis III menggunakan uji parametrik yaitu Independent Sampel t-Test
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Ho: Tidak ada efek intervensi roll glide
Uji Hipotesa I Untuk menguji signifikasi dua sampel yang saling berpasangan pada kelompok perlakuan I, dengan data
terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada kasus osteoarthritis lutut.
terdistibusi normal maka digunakan uji
Ha:
parametric yaitu paired sampel t-Test.
terhadap mobilitas sendi dan penurunan
Dengan
disabilitas pada kasus osteoarthritis
ketentuan
hasil
pengujian
hipotesa Ho ditolak bila nilai p < nilai α
Ada efek intervensi Roll Glide
lutut.
(0,05) dan Ho diterima bilai nilai p > nilai α (0,05). Hipotesis yang ditegakan adalah
Tabel VII Nilai Uji Hipotesis I untuk Disabilitas ( Womac ) Variabel
Mean±SD
Sebelum 1
54,46 ± 10,30
Sesudah 1
28 ± 9,23
Paired t-Test p-value
Keterangan
0,000
Signifikan
Sumber data : Data Pribadi
Tabel VIII Nilai Uji Hipotesis I untuk Mobilitas Sendi ( Goniometer ) Variabel
Mean±SD
Sebelum 1
93,38±15,602
Sesudah 1
118,46±10,219
Paired t-Test pvalue 0,000
Keterangan
Signifikan
Sumber Data : Data Pribadi
Berdasarkan tabel VII dan VIII
0,0001 dimana nilai p < nilai α (0,05).
di atas, didapatkan hasil Paired Sampel
Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak
t-Test yang diambil dari nilai sebelum
dan
dan sesudah untuk Disabilitas dan
disimpulkan bahwa ada efek Roll Glide
Mobilitas
terhadap mobilitas sendi dan penurunan
Sendi
pada
kelompok
perlakuan I menghasilkan nilai p=
Ha
diterima,
sehingga
disabilitas pada osteoarthritis lutut
dapat
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
nilai α (0,05). Hipotesis yang ditegakan
Uji Hipotesa II Untuk menguji signifikasi dua
adalah :
sampel yang saling berpasangan pada
Ho:
kelompok perlakuan II, dengan data
mobilitas
terdistibusi normal maka digunakan uji
disabilitas pada kasus osteoarthritis
parametric yaitu paired sampel t-Test.
lutut.
Dengan
Ha:
ketentuan
hasil
pengujian
Tidak ada efek MWM terhadap sendi
Ada
efek
dan
penurunan
MWM
terhadap
hipotesa Ho ditolak bila nilai p < nilai α
mobilitas
(0,05) dan Ho diterima bilai nilai p >
disabilitas pada kasus osteoarthritis
sendi
dan
penurunan
lutut.
Tabel IX Nilai Uji Hipotesis II untuk Disabilitas ( Womac ) Variabel
Mean±SD
Sebelum 2
59,77±6,28
Sesudah 2
19±5,08
Paired t-Test p-value
Keterangan
0,000
Signifikan
Sumber data : Data Pribadi
Tabel X Nilai Uji Hipotesis II untuk Mobilitas Sendi ( Goniometer ) Variabel
Mean±SD
Sebelum 2
89,77±10,826
Sesudah 2
128,38±5,501
Paired t-Test p-value Keterangan 0,000
Signifikan
Sumber data : Data Pribadi
Berdasarkan tabel IX dan X di
nilai p < nilai α (0,05). Hal ini
atas, didapatkan hasil Paired Sampel t-
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
Test yang diambil dari nilai sebelum
diterima, sehingga dapat disimpulkan
dan sesudah untuk nyeri dan disabilitas
bahwa
pada
mobilitas
kelompok
perlakuan
II
menghasilkan nilai p=0,0001 dimana .
ada
efek sendi
MWM dan
terhadap penurunan
disabilitas pada osteoarthritis lutut.
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Ho: Tidak ada perbedaan efek antara
Uji hipotesa III Untuk menguji signifikasi dua
intervensi roll glide dengan MWM
sampel yang saling berpasangan pada
terhadap mobilitas sendi dan penurunan
kelompok perlakuan I dan kelompok
disabilitas pada kasus osteoarthritis
perlakuan II, dengan data terdistibusi
lutut.
normal maka digunakan uji parametric
Ha:
yaitu
t-Test.
intervensi roll glide dengan MWM
pengujian
terhadap mobilitas sendi dan penurunan
hipotesa Ho ditolak bila nilai p < nilai α
disabilitas pada kasus osteoarthritis
(0,05) dan Ho diterima bilai nilai p >
lutut.
independent
Dengan
ketentuan
sampel hasil
Ada
perbedaan
efek
antara
nilai α (0,05). Hipotesis yang ditegakan adalah : Tabel XI Nilai Uji Hipotesis III untuk Disabilitas ( Womac ) Variabel
Mean±SD
Sesudah I
28±9,23
Sesudah 2
19±5,08
Nilai P
Keterangan
0,005
Signifikan
Sumber data : Data Pribadi
Tabel XII Nilai Uji Hipotesis III untuk Mobilitas Sendi ( Goniometer ) Variabel
Mean±SD
Sesudah I
118,46±10,219
Sesudah 2
128,38±5,501
Nilai P
Keterangan
0.005
Signifikan
Sumber data : Data Pribadi
Berdasarkan
dari
tabel
XI,
diterima dan Ho ditolak, sehingga ada
didapatkan hasil uji Independent Sample
perbedaan
t-Test menunjukan bahwa nilai p=0,005
dengan MWM terhadap mobilitas sendi
dan dari tabel XII diatas menunjukkan
dan
bahwa p=0,005 dimana nilai p > α
osteoarthritis lutut.
(0,05). Hal ini menunjukan bahwa Ha
efek
penurunan
antara
Roll
disabilitas
Glide
pada
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
memperbaiki kesalahan posisional pada
PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini peneliti
sendi. Kemudian gerak aktif fleksi lutut
membuktikan bahwa ada perbedaan
pada MWM akan memberikan efek
efek antara intervensi teknik roll glide
pompa
dengan MWM terhadap peningkatan
pembuluh darah, dan cairan synovial,
mobilitas
sehingga kapsul sendi akan teregang.
sendi
dan
penurunan
disabilitas pada osteoarthritis lutut.
pada
kapsul
sendi,
otot,
Perubahan tekanan akan membantu
Dalam penelitian ini sampel di
sirkulasi cairan synovial sehingga pada
bagi menjadi dua kelompok perlakuan
saat lutut kembali ke posisi awal cairan
yaitu kelompok perlakuan I dengan
synovial akan mendapatkan nutrisi yang
intervensi
baru dan terjadi peningkatan sirkulasi
teknik
roll
glide
dan
kelompok perlakuan II dengan MWM.
darah pada daerah sekitar lutut.
Hasil uji hipotesis III melalui uji
Sedangkan pada intervensi roll
T-test Independent didapatkan hasil uji
glide diberikan mobilisasi pasif yang
Independent Sample t-Test menunjukan
akan memberikan efek renggangan pada
bahwa nilai p=0,005 pada pengukuran
system
disabilitas
Meningkatnya
dan
dari
pengukuran
kapsulo
ligamentair.
elastisitas
system
mobilitas sendi menunjukkan bahwa
kapsulo ligamentair dapat memperluas
p=0,005 dimana nilai p > α (0,05). Hal
LGS dan mengurangi penekanan atau
ini menunjukan bahwa Ha diterima dan
kompresi pada sendi.
Ho ditolak, sehingga ada perbedaan efek antara Roll Glide dengan MWM terhadap mobilitas sendi dan penurunan disabilitas pada osteoarthritis lutut. Intervensi dikarenakan
MWM
lebih
memiliki
baik
beberapa
KESIMPULAN Berdasarkan
uraian
dan
hasil
penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat
diambil
kesimpulan
sebagai
berikut:
perbedaan dengan intervensi roll glide.
1. Intervensi roll glide efektif dalam
Diantaranya pada intervensi MWM
meningkatkan mobilitas sendi dan
diberikan gerak aktif co – contraction
menurunkan disabilitas pada kasus
dan input proprioceptive sesuai dengan
osteoarthritis lutut.
dan
2. Intervensi MWM efektif dalam
osteokinematik dari sendi sehingga akan
meningkatkan mobilitas sendi dan
gerak
arthrokinematik
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
menurunkan disabilitas pada kasus
tenets
osteoarthritis lutut.
mwms.2007;17:39-66.
3. Intervensi
MWM
lebih
baik
daripada
intervensi
roll
glide
terhadap
peningkatan
mobilitas
sendi dan penurunan disabilitas pada kasus osteoarthritis lutut.
and
prescription
of
Chaganti RK dan Nancy EL. Journal Risk
Factors
for
Incident
Osteoarthritis of the Hip and Knee.
Division
of
Rheumatology. Universitas of California.2011;3:99-104.
REFERENSI Andrea J Johnson. The Effect AnteriorPosterior
Glide
Joint
Cheraladhan E Sanbandam et al. Effect of Mulligan Mobilization and Maitland
Mobilization
Rotation Range of Motion in
Subjects
with
Patients With Shoulder Adhesive
Tibiofemoral
Capsulitis.2007;37:3.
Randomized
Mobilization
Anonim.
2015.
on
External
Anatomi
lutut.
http://www.reelshub.com/knee-
in
Unilateral
Osteoarthritis
-
ControlledTrial.
2011;11:17. Collins N, Teys P, Vicenzino B. The
anatomy-mcl-pain/normal-
initial effects of a Mulligan’s
anatomy-of-the-left-knee-
mobilization
normal-knee-anatomy-knee-
technique on dorsiflexion and
pains-knee-ligaments-and-
pain in subacute ankle sprains.
tendons/. Diakses tanggal 7 mei
Man Ther. 2004;9:77-82.
2016.
movement
Corwin, Elizabeth J. (2007) Buku Saku
Anwar. Efek Penambahan Roll Slide Fleksi
with
Ekstensi
Penurunan Osteoarthritis
Nyeri Sendi
Terhadap Pada Lutut.
2012;12:21-39. Bigelow R. Mulligan’s mobilization with movement a review of the
patofisiologi Edisi 3. Jakarta : EGC. Fytilli P.Interkulin-10 G and Interkulin10
R
Microsatellite
Poly
Morphisms and Osteoarthritis of the Knee. Journal Clinical dan Experimental
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Rheumatology.2005; 23: 621627. Hadi.
2009.
Exercise Valgus
dan
varus.
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/13 90361031-3-BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 19 mei 2016. Health. 2016. Otot bagian anterior. http:/pinterest.com/pin48561477 2294124888/. Diakses tanggal 7 mei 2016. Hiroshi . 2012. Aplikasi MWM. Jurnal effects
Kisner C. Colby L,A. 2012. Therapeutic
of
Mulligan's
mobilization with movement. Diakses tanggal 8 mei 2016. Houston. 2008. Otot pes anterinus. http:houstonmethodist.org/ortho pedics/where-does-ithurt/knee/pes-anserine-bursitis/. Diakses tanggal 7 mei 2016. Kementerian Kesehatan. 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia. Jakarta: Depkes. Kersten Paula, Peter J White, dan Alan Tennat. “The Visual Analogue WOMAC 3.0 Scale – Internal Validity And Responsiveness of The VAS Version”. (Highfield Southamton, UK, 2010)
:
Foundation
Techniques
six
Philadelphia.
F
and
edition. A
Davis
Company. Kuntono, Heru P. 2011. Nyeri Secara Umum dan Osteoarthritis Lutut dari
Aspek
Surakarta:
Fisioterapi. Perpustakaan
Nasional RI. Martha. 2011. Otot bagian posterior. https//essential.com/2011/03/14/ lengthening-hamstrings-forknee-pain-relief/.
Diakses
tanggal 7 mei 2016. Medscape. 2012. Kriteria Penilaian OA menurut
Kellgren-Lawrence.
http://www.medscape.org/viewa rticle/537370. Diakses tanggal 8 mei 2016. Mulligan, B R. 1999. Ebook ; Manual Therapy
“Nags”,
Snags”,
“MWMs”, etc., 4th Edn. New Zealand. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 80, Tahun 2013.
Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Dan
Praktik
Fisioterapis
Mentri Kesehatan Republik
Perbedaan Efek Antara Intervensi Teknik Roll Glide dengan MWM Terhadap Mobilitas Sendi dan Penurunan Disabilitas pada Osteoarthritis Lutut
Indonesia. BAB I ketentuan umum, pasal 1 ayat 2. Pocock.
2008.
Clinical
Trials
A
Medical Publication : New York Putz, R dan Pabts, T. (2008). Sobbota Atlas Anatomi Manusia. Jakarta. 2009.
Faktor-Faktor
yang
Berhubungan dengan Penyakit Sendi: 32- 33. Jakarta: Gramedia Randall. 2016. Otot iliotibial band. http://www.premax.com.au/blog /massage-versus-foam-rollerfor-the-itb. Diakses tanggal 7
and
maitland
mobilization in subjects with unilateral
tibiofemoral
osteoarthritis. 2011; 11: 1-4. ,
Joewono,
.Osteoartritis.
Jakarta.
Biomekanik.UIEU. Jakarta. Syaifuddin. 2013. Anatomi Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta. Vincenzino
Bill
mobilization
et
al.
Mulligan’s
with
movement
positional fault and pain relief : current concept from a critical review literature. 2007;12:98108. Wayne Hing.Mulligan’s mobilisation with movement: a review of the and
prescription
MWMs. 2008; 36: 144-164.
Sambandon E. 2011. Effect of mulligan
Soeroso
dan
Sugijanto.2008. Kinesiology dan
tenets
mei 2016.
mobilization
Kinesiology
Biomekanik.UIEU.
Practical Approach. A Willey
Rabea.
Sugijanto.2008.
dkk.
2006
Sudoyo
AW,
Setiyohadi
B,
Alwi
I,
Simadibrata
M,
Setiati
S,
editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia.
of