Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
Efektivitas Stretching terhadap Penurunan Nyeri sendi lutut Pada Lansia The effectiveness of stretching to decrease knee pain for Elderly
Cut Rahmiati1,Endang Mutiawati1, Arti Lukitasari1 1 Magister Ilmu KeperawatanUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh,
[email protected] (korespondensi)
E-mail
:
Abstrak Nyeri sendi merupakan suatu keadaan yang sering dialami oleh lansia yang disebabkan oleh penyakit degeratif yang menyebabkan berkurangnya cairan sinovial sendi sehingga mengakibatkan nyeri dan kekakuan sendi. Stretching merupakan suatu latihan yang dilakukan untuk meningkatkan produksi cairan sinovial dan meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan stretching terhadap tingkat nyeri sendi lutut pada lansia. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan pre and post test without control. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 11 Agustus hingga 6 September 2014 di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh, sampel berjumlah 33 lansia. Tingkat nyeri sendi lutut di ukur dengan menggunakan skala nyeri VAS. Analisa data menggunakan program SPSS, uji statistik yang digunakan yaitu uji Marginal Homogeneity. Hasil penelitian terdapat perbedaan skala nyeri sendi lutut sebelum dan sesudah diberikan stretching pada lansia dengan p value = 0.014. terjadi penurunan tingkat nyeri sesudah dilakukan stretching, dengan demikian maka stretching dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri sendi, terutama nyeri sendi lutut pada lansia. Kata kunci : Lansia, Nyeri sendi, Stretching Abstract Joint pain is a condition that often experienced for elderly and caused by a degenerative disease that causes reduced joint synovial fluid and give a pain and joint stiffness. Streching exercise is an exercise that done to increasing the production of synovial fluid and the flexibility of muscles and joints. The purposeof this research was to find out the effect of stretching on knee joint pain level for elderly. The method of this research was aquasi experimentresearchdesign device of pre and postest without control. Thedata collectedonAugust 11-6, 2014 at Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang UPTD Banda Aceh, with amount of sample counted 33 respondent. The level of the knee joint pain was measured by VAS pain scale. The data were analyzed with SPSS 17 program with non parametric statistic test, when the knee joint pain on standstill was measured by McNemar test, but when the knee joint pain on pressure, while moving (walking), and to see the general knee pain scale before and after stretching was measured by Marginal Homogenity test. The research result showedthe differences joint pain level between before and after stretching exercise (p value = 0,014). So stretching exercise can be used as one of the alternative therapies to relieve joint pain for the elderly. Key words : Elderly, Joint Pain, Stretching
83
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
kesehatan atau dengan gejala. Sedangkan
Latar Belakang
jumlah penyakit sendi yang diderita oleh Keberhasilan pembangunan merupakan cita-
lansia yaitu pada umur 55- 64 tahun
cita
dari
berjumlah 28,5% dengan diagnosa oleh
peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan
tenaga kesehatan dan 56,4% dengan diagnosa
Hidup (UHH) atau Angka Harapan Hidup
tenaga kesehatan atau dengan gejala, pada
(AHH). Namun peningkatan UHH ini dapat
umur 65-75 tahun berjumlah 33,5% dengan
mengakibatkan
transisi
diagnosa oleh tenaga kesehatan dan 62,9%
epidemiologi dalam bidang kesehatan akibat
dengan diagnosa oleh tenaga kesehatan atau
meningkatnya jumlah angka kesakitan karena
dengan
penyakit degeratif (Kemenkes RI, 2013).
berjumlah 35,1% dengan diagnosa oleh
Salah satu penyakit yang sering dialami lansia
tenaga kesehatan dan 65,4% dengan diagnosa
adalah penyakit yang berhubungan dengan
oleh tenaga kesehatan atau dengan gejala.
nyeri sendi.
Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada
Di
suatu
bangsa
yang
terlihat
terjadinya
Amerika sekitar
gejala,
pada
umur
75+
tahun
37 juta penduduk
lansia, dapat dilakukan dengan farmakologi
menderita peyakit sendi, yang berarti 1 dari 7
maupun nonfarmakologi. Salah satu terapi
orang Amerika menderita penyakit sendi.
Snon-farmakologi dapat dilakukan latihan
Pada kelompok umur >55 tahun, penderita
stretching.
gangguan sendi lebih banyak pada perempuan
Stretching
dan
meregangkan
kebanyakan
sakit
sendi
bentuk
merupakan otot
suatu
untuk
aktivitas
meningkatkan
oateoarthritis (Yatim F, 2006). Secara umum
fleksibilitas otot dan jangkauan gerakan
prevalensi penyakit sendi di Indonesia sangat
persendian. The Crossfit Journal Article
tinggi sebesar 30,3%. Pada usia 45-55
(2006) mengemukakan
prevalensinya sebesar 46,3%, usia 55-64
sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan
sebesar 56,4%, usia 65-74 sebesar 62,9% dan
fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat
usia lebih 75 sebesar 65,4% (Badan Penelitian
memberikan efek penurunan atau hilangnya
dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI,
rasa nyeri sendi pada lansia. Latihan ini juga
2008).
dapat
Data dari Riskesdas (2007) bahwa jumlah
memperkuat tulang.
penduduk
Aceh
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat
Darussalam terdapat 23,1% yang mengalami
pengaruh latihan gerak kaki (stretching)
penyakit sendi yang didiagnosa oleh tenaga
terhadap tingkat nyeri sendi lutut pada lansia
kesehatan
mengalami
yang ada di UPTD Rumoh Seujahtera
penyakit sendi yang didiagnosa oleh tenaga
Geunaseh Sayang Banda Aceh, sendi lutut
di
dan
provinsi
34,2%
Nanggroe
yang
84
meningkatkan
bahwa stretching
aliran
darah,
juga
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
merupakan salah satu sendi yang sering
lansia, hanya saja pada saat penelitian ada 1
menanggung beban berat badan sehingga
orang lansia yang tidak mau mengikuti
nyeri sendi lutut akan berpengaruh dalam
program latihan, dengan alasan tidak sempat
melakukan aktivitas sehari-hari, Data yang
mengikuti latihan karena ada kegiatan di luar
didapatkan di UPTD Rumoh Seujahtera
panti, sehingga jumlah sampel menjadi 33
Geunaseh Sayang Banda Aceh terdapat 70
orang.
orang lansia yang terdiri dari laki-laki 24
Penelitian ini dilakukan di UPTD Rumoh
orang dan perempuan 46 orang. Yang
Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh.
mengalami nyeri sendi sebanyak 58,6%, Dari
Dilakukan sejak tanggal 11 Agustus sampai 6
jumlah lansia yang mengalami nyeri sendi,
September 2014, dimulai dari pengecekan
82,9% mengalami nyeri sendi lutut yang
atau
meyebabkan lansia mengalami hambatan
mengalami nyeri sendi lutut, sedangkan untuk
dalam
sehari-hari.
pelaksanaan intervesi stretching mulai tanggal
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah
25 Agustus sampai dengan 6 September 2014,
dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian
dengan frekuensi seminggu 3 kali dan
ini adalah “apakah ada penurunan tingkat
dilakukan selama 2 minggu atau 6 kali
nyeri sendi lutut pada lansia di UPTD Rumoh
latihan.
melakukan
aktivitas
pendataan
terhadap
lansia
yang
Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh setelah diberikan stretching?”
Hasil
Metode
Tabel 1. Distribusi umur dan jenis kelamin responden (n = 33)
Jenis
penelitian
yang
digunakan
Karakteristik
dalam
penelitian ini adalah Penelitian eksperimen
Umur 60-70 tahun >70 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
semu (quasi experiment) dengan rancangan pre and post test without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Jumlah (n)
Persentase (%)
22 11
66,67 33,33
7 26
21,21 78,79
Berdasarkan tabel 1. Mayoritas responden
lansia yang mengalami nyeri sendi lutut di
berusia 60-70 tahun (66,67%) dan berjenis
UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang
kelamin perempuan (78,79%).Tabel 2 di
Banda Aceh berjumlah 34 lansia. Tehnik
bawah
pengambilan sampel yang digunakan dalam
menunjukkan
bahwa
sebelum
diberikan stretching terdapat 5 lansia yang
penelitian ini adalah total sampling yaitu
mengalami tingkat nyeri sedang (15,2%),
semua lansia yang mengalami nyeri sendi
sedangkan setelah diberikan stretching tidak
lutut dijadikan sampel penelitian sejumlah 34 85
ada lagi lansia yang mengalami nyeri sedang.
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan oksigenasi sel. Tabel 2. Perbedaan tingkat nyeri sendi lutut pada lansia sebelum dan sesudah diberikan stretching (n = 33) Tingkat nyeri Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang
Sebelum diberikan stretching Frekuensi Persentase (n) (%) 3 9,1 25 75,8 5 15,2
Sesudah diberikan stretching Frekuensi Persentase (n) (%) 4 12,1 29 87,9 0 0
yang dapat menyebabkan peningkatan asam
Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan
laktat
nilai rata-rata skala nyeri yang signifikan stretching
dan
0,014
mengurangi gejala kekurangan oksigen sel
atau p Value adalah 0.014 < 0.05, sehingga
sebelum
P Value
Dengan demikian latihan peregangan dapat
Hasil analisa data diperoleh nilai signifikan
antara
Perbedaan sebelum dan sesudah stretching
sehingga
menimbulkan
nyeri
(Suwardana W, 2012).
sesudah
stretching. Dari
hasil
uji
Marginal
Homogeneity
diketahui bahwa ada perbedaan skala nyeri
Pembahasan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah Berdasarkan
hasil
penelitian
latihan stretching (p value = 0,014). P value<
didapatkan
0,05 sehingga Ho di tolak yang berarti ada
bahwa terjadi penurunan tingkat nyeri sendi
perbedaan
lutut pada lansia setelah diberikan stretching.
signifikan
Hal ini disebabkan karena stretching termasuk
pengaruh
atau peregangan ketegangan otot menjadi tubuh
terasa
lebih
antara
skala
sebelum
nyeri dan
yang sesudah
diberikan latihan stretching, hal ini berarti ada
dalam teknik relaksasi. Dengan stretching
berkurang,
rata-rata
pemberian
latihan
stretching
terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada
relaks,
lansia.
memperluas rentang gerak, menambah rasa nyaman, dan membantu mencegah cedera
Stretching
(Sari & Pamungkas, 2010). Latihan
peregangan
dapat
merupakan
suatu
aktivitas
meregangkan otot-otot untuk meningkatkan
membantu
fleksibilitas (kelenturan) otot dan jangkauan
meningkatkan fleksibilitas otot-otot yang
gerakan persendian (Gallahue, 1998). Nyeri
menegang dan mempengaruhi saraf. Latihan
sendi merupakan suatu akibat yang diberikan
peregangan juga dapat membantu menjaga
tubuh karena pengapuran atau penyakit lain.
tubuh tetap sehat dan bugar dalam jangka
Sendi lutut manusia terdiri dari pertemuan 4
waktu panjang.Selain itu latihan peregangan 86
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
tulang, yaitu tulang paha (os femur), tulang
meningkat 9.2% (76.5 ± 13.0º vs 64.0 ± 12.0º,
lutut (os patella), tulang kering (os tibia), dan
p = 0.0018). sehingga dapat disimpulkan
tulang betis (os fibula). Tulang-tulang ini
bahwa program
membentuk sendi lutut (articulatio genu)
meningkatkan fleksibilitas dan berkurangnya
dengan rongga sendi yang berisi cairan sendi
latihan
didalamnya yang berfungsi sebagai pelumas
penurunan kerja otot.
sendi,
saling
Penelitian yang dilakukan oleh Sari &
berkontak/bergesekan, baik di saat istirahat
Pamungkas (2010) tentang pengaruh latihan
maupun
beban/pergerakan.
gerak kaki (stretching) terhadap penurunan
Didalam rongga sendi lutut, ujung bawah
nyeri sendi ekstremitas bawah pada lansia di
tulang paha dan ujung atas tulang kering
posyandu lansia sejahtera GBI setia bakti
masing-masing mempunyai tulang rawan
kediri
(cartilago) yang berfungsi sebagai bantalan
diberikan stretching terdapat 57% responden
atau bumper dalam menahan beban berat
mengalami nyeri sedang, sedangkan setelah
badan dan saat ada pergerakan.
stretching
agar
di
tulang-tulang
saat
ada
tidak
stretching
stretching
didapatkan
terdapat
dapat
hasil
cukup dapat
menyebabkan
bahwa
94,2%
sebelum
responden
mengalami penurunan nyeri sendi ekstremitas Latihan
stretching
dilakukan
untuk
bawah, sehingga hasil dari penelitian adalah
meningkatkan elastisitas tulang rawan dan
terdapat
pengaruh
stretching
terhadap
meningkatkan produksi cairan pelumas sendi,
penurunan nyeri sendi ekstremitas bawah
sehingga bisa mengurangi nyeri sendi lutut
pada lansia dengan uji statistik wilcoxon
yang dialami lansia. Sebuah studi yang
Match pair test dengan tingkat kemaknaan p=
dipublikasikan oleh Brazilian Journal of
0,00.
Medical and Biological Research (2011), mengemukakan bahwa stretching digunakan
Kemudian Sa’adah, D. H (2012), juga
untuk meningkatkan
rentang gerak dan
melakukan penelitian untuk melihat pengaruh
meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi,
latihan stretching terhadap tingkat nyeri
efek dari stretching dapat dinilai dari otot dan
punggung bawah pada lansia di Posyandu
sendi, fleksibilitas, serta pada aktivitas sehari-
lansia RW 2 Desa kedungkandang Malang
hari lansia. Dari hasil penelitian didapatkan
dengan sampel berjumlah 20 responden.
bahwa pada kelompok stretching dapat
Analisis data menggunakan Tes Wilcoxon
meningkatkan fleksibilitas otot hamstring
Signed Rank, hasilnya menunjukkan adanya
sebesar 30% dibandingkan sebelum latihan
pengaruh stretching untuk menurunkan nyeri
(76.5 ± 13.0º vs 59.5 ± 9.0º, p = 0.0002),
punggung bawah terhadap lansia (p value =
sedangkan pada kelompok kontrol hanya
0,000 dan nilai signifikan ≤ 0,05). 87
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
Kedua penelitian ini menunjukkan adanya
lansia dengan nyeri sendi, terutama nyeri
pengaruh
sendi lutut.
latihan
stretching
dalam
menurunkan nyeri sendi pada lansia. Hal ini dikarenakan
setelah
lansia
Referensi
diberikan
stretching dengan benar dan teratur, otot-otot yang
tegang
akan
berkurang
dan
kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih
Arikunto. (2000). Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktek Ed. 3, Jakarta : Rineka Cipta
relaks. Selain itu juga rentang gerak lansia
Badan
mempertahankan
menjadi
lebih
atau
luas
meningkatkan
sehingga
membuat
aktivitas yang berat menjadi lebih mudah dilakukan. Dengan adanya penurunan rasa
penelitian dan pengembangan kesehatan, Depkes RI. (2008). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, Laporan Nasional 2007
BKKBN. (2012). Pembinaan Kesehatan Fisik bagi Lansia. Jakarta
nyeri sendi lutut yang merupakan salah satu sendi penahan beban tubuh yang besar, maka
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8 vol.3, Jakarta: EGC
lansia dapat menjadi lebih aktif, produktif dan dapat menjalani masa tuanya dengan lebih nyaman.
Darmojo. (1999). Buku Ajar Geriatri : Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Jakarta : FKUI
Kesimpulan Dharma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan, Jakarta : Trans Info Media
Hasil penelitian terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan stretching
Gallahue D, Ozneun J. (1998). Understanding Motor Development: Infants, Children, Adolescent, Adults, Boston : Mcgraw-Hill
dengan p value 0,014 dimana Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata skala nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah stretching.sehingga latihan stretching
Kemenkes RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia, Jakarta
dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengurangi rasa nyeri sendi pada
lansia.
Diharapkan
perawat
Long, Barbara C. (1998). Keperawatan Medikal Bedah : Suatu pendekatan proses keperawatan, Bandung : YIAPK
dapat
merekomendasikan hasil penelitian ini kepada pasien dengan nyeri sendi baik yang ada di
Nugroho. (2000). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Ed. 3, Jakarta : EGC
klinik maupun di masyarakat dan menjadikan salah satu intervensi kolaboratif keperawatan
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan Metodologi penelitian ilmu keperawatan : pedoman skripsi, tesis,
guna mendukung manajemen keperawatan
88
Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN: 2338-6371
Rahmiati, Mutiawati, Lukitasari
dan instrumen penelitian keperawatan, Jakarta : Salemba Medika Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik dilengkapi aplikasi kasus asuhan keperawatan gerontik, terapi modalitas, dan sesuai kompetensi standar, Nuha Medika, Yogyakarta Santoso, S. (2010). Statistik non parametrik konsep dan aplikasi dengan SPSS, Gramedia, Jakarta Sari & Pamungkas. (2010). Pengaruh latihan gerak kaki (stretching) terhadap penurunan nyeri sendi ekstremitas bawah pada Lansia di Posyandu Lansia Sejahtera GBI Setia bakti Kediri. Sa’adah, D. H. (2012). Pengaruh latihan Fleksi William (Stretching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada lansia di Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang. Stanley. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Ed. 2, Jakarta : EGC Suwardana, W. (2012). Jurnal pengaruh pemberian latihan peregangan terhadap penurunan nyeri pada pasien iskhialgia di praktik pelayanan keperawatan latu usadha Abiansemal Bandung The crossfit journal articles. (2006). Crossfit journals. Article reprint. First published in crossfit journal issue, stretching and flexibility, 41 Tomey & Alligood. (2006). Nursing Theory : utilization & Application, e-book Van Baar. (1999). Article Effectiviness of exercise therapy in patients with osteoarthritis of the hip or knee Yatim, F. (2006). Penyakit tulang dan persendian arthritis atau arthralgia, Jakarta : Pustaka populer obor 89