Perbedaan Credit Card dan Debet Card (ATM)
Credit Card Kartu kredit adalah bagian dari persediaan uang dalam perekonomian, namun pada kenyataanya pengukuran jumlah uang justru tidak mencakup kartu kredit. Kartu kredit bukan merupakan metode pembayaran yang sesungguhnya, melainkan metode penundaan pembayaran. Ketika kita membeli suatu barang dengan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank untuk membayar barang yang kita beli di toko atau outlet-outlet tertentu, bank tersebut yang akan membayar terlebih dahulu barang yang kita beli. Tapi pada hari berikutnya (biasanya di akhir bulan) kita akan membayar kembali pada bank yang mengeluarkan kartu kredit untuk kita. Kita mungkin akan melakukan pembayaran tagihan kartu kredit dengan menulis cek berdasarkan dana yang ada pada rekening tabungan (berlaku untuk pengusaha atau nasabah yang tidak mendapatkan payroll) atau bisa juga melalui gaji (berlaku untuk pegawai yang menerima gaji dengan system payroll). Saldo dalam rekening cek ini merupakan bagian persediaan uang dalam system perekonomian. Debet Card (ATM)
Apa itu Magnetic Stripe pada Kartu Kredit/ Debit
Strip di bagian belakang kartu kredit adalah strip magnetik, sering disebut juga sebagai magstripe atau magnetic stripe. Bahkan semua kartu magnetic stripe juga kadang disebut dengan swipe card (kartu gesek) atau magstripe. Kartu-kartu tersebut sering ditemukan dalam bentuk kartu kredit, kartu identitas, maupun tiket transportasi.
Magstripe ini terbuat dari partikel magnetik berbasis iron atau besi dalam bentuk film seperti plastik. Setiap partikel benar-benar sebuah bar magnet kecil sekitar 20-sepersejuta inci panjangnya. Kadang magstripe ini ditemukan berwarna coklat, hitam, atau juga silver.
Magstripe ini dapat "ditulis" (menyimpan data) karena magnet bar kecil tersebut dapat dimagnetize atau dimodifikasi. Magstripe pada bagian belakang kartu kredit sangat mirip dengan sepotong pita kaset.
Magstripe reader (Anda mungkin telah melihatnya terpasang pada PC di sebuah bazaar atau fair) adalah alat yg dapat mambaca informasi dari tiga-track stripe tersebut. Jika ATM tidak bisa membaca atau menolak kartu Anda, masalahnya mungkin salah satu dari berikut:
Magstripe yang kotor atau tergores.
Magstripe yang terhapus (salah satu penyebabnya adalah karena terkena magnet lainnya seperti pajangan magnet yang digunakan untuk menempel kertas atau catatan di kulkas).
Strip magnetik kartu kredit terdiri dari tiga trek data. Setiap trek memiliki lebar sekitar sepersepuluh inci. Track pertama dan yang kedua pada strip magnetik menyimpan informasi tentang rekening pemegang kartu, seperti nomor kartu kredit mereka, nama lengkap, tanggal kadaluwarsa kartu dan kode negara. Informasi tambahan dapat disimpan dalam track ketiga. Kartu kredit generasi baru, yang disebut sebagai chip card tidak memerlukan magnetic stripe lagi.
Apa yang terjadi jika anda membayar belanjaan anda di mall atau supermarket dengan menggesekkan kartu kredit anda? Ini cara kerjanya:
Setelah Anda atau orang kasir menggesekkan kartu kredit Anda melalui mesin reader, software EDC pada terminal Point-of-sale (POS) akan memanggil/men-dial nomor telepon yang tersimpan (menggunakan modem) untuk menelpon acquirer. Acquirer merupakan suatu organisasi yang mengabulkan permintaan otentikasi-kredit dari pedagang dan menyediakan para pedagang dengan jaminan pembayaran.
Ketika perusahaan acquirer menerima permintaan otentikasi kartu kredit, sistimnya akan otomatis mengecek setiap transaksi untuk validitas dan data yang tersimpan pada magstripe seperti:
Merchant ID
Nomor kartu yang valid
Tanggal kadaluwarsa
Batas limit kredit-card
Penggunaan kartu
Bagaimana dengan PIN pada Kartu Debit
PIN tersimpan secara terenkripsi (disembunyikan dalam kode-kode) pada database. Misalkan, ketika anda menarik uang di ATM, ATM tersebut otomatis mengenkripsi PIN anda dan mengirimkannya ke database untuk mengetahui apakah serasi.
PIN dapat tersimpan pada komputer di bank dalam bentuk terenkripsi (yg disebut juga sebagai cipher ) atau tersimpan secara terenkripsi pada kartu itu sendiri. Demikian juga, komunikasi antara ATM dan komputer pusat bank akan dienkripsi untuk mencegah para maling yang mencoba untuk menyuri segala informasi yang dibutuhkan untuk mengambil cash.
Jenis-jenis Kartu PVC
Jenis-jenis Kartu PVC Kartu PVC (Poly Vinyl Chloride) adalah kartu plastik berwarna putih polos dengan material PVC yang mempunyai ukuran CR80 (85,5mm X 53,6mm) dan mempunyai ketebalan standard 30 mil. Jenis-jenis Kartu PVC umumnya dipakai untuk bahan utama IDCard Printer semua merk seperti (Fargo, Zebra, Datacard, Evolis, Nisca, Hiti, Pointman, Edisecure, Polaroid dan lain-lain). Untuk ketebalan kartu PVC bervariasi sesuai kebutuhan, ada yg tipis 10 mil, 20 mil, 30 mil dan lain-lain. Umumnya yang sering kita jumpai disekitar kita seperti kartu ATM, kartu kredit, kartu mahasiswa, kartu npwp dll memakai ketebalan 30 mil dan ukuran standard CR80 (85,5mm X 53,6mm) Kartu Blank PVC bisa dicetak Full Color (text, image, barcode dll) pada kedua sisi-nya tentunya dengan IDCard Printer. Dalam perkembangannya, Kartu Blank PVC sekarang ada beberapa macam mengikuti tingakat keamanan / security-nya.
Kartu Magnetik (Magnetic Card) Adalah Kartu plastic PVC berwarna putih polos di sisi depan dan belakang, dan di sisi belakang ada tambahahan pita warna hitam dg ukuran (85,5 mm X 13mm). Pita warna hitam inilah yang disebut Magnetic Stripe. Magnetic stripe pada kartu pvc ini bisa dibaca dan ditulis (R/W). Proses penulisan pada magnetic stripe ini disebut ENCODE. Untuk meng-encode bisa menggunakan alat Magnetic Stripe Encoder atau bisa juga memakai IDCard printer yg sudah ada modul Magnetic Encoder. Sedang untuk pembacaannya (READ) bisa memakai alat MCR (Magnetic Card Reader). Untuk cara pencetakan di IDcard printer sama dengan cara pencetakan memakai bahan kartu blank pvc. Kartu magnetic terdiri dari 2 jenis yaitu jenis HiCo (High Coercivity) dan LoCo (Low Coercivity) dimana kualitas yang lebih baik adalah pada jenis Hi Co.
Kartu Proximity (Proximity Card) Kartu Proximity atau Prox Card adalah nama yang umum digunakan untuk contactless card yang digunakan untuk security acces system atau system pembayaran. Frekuensi yang umum digunakan pada kartu dan alat pembacanya (card reader) adalah 125 kHz atau yang generasi lebih baru bekerja pada frekuensi 13.56 MHz. Proximity Card dikenal juga dengan nama RFID smartcard contactless. Standarisasi kartu ini umumnya yaitu ISO/IEC 14443 (jarak baca kartu) dan ISO/IEC 15693 . Umumnya jarak baca berkisar 0 sampai 3 inch sehingga memungkinkan untuk ditaruh dalam tas atau dompet. Saat ini kartu proximity bisa diperoleh dengan harga yang terjangkau yaitu harga umum berkisar USD 1 – USD 3 sehingga banyak digunakan dalam aplikasi identifikasi, akses control, pembayaran, transportasi, dan lain-lain. Komponen kartu terdiri dari rangakaian IC, kapasitor dan kumparan yang terhubung secara parallel.
Kartu Mifare Sejenis kartu semi konduktor yang diproduksi oleh NXP (philips) yang sering digunakan untuk public transportation, parking, ID card, sistem absensi, tiket, kartu kredit, kartu toll, dan masih banyak aplikasi lainya. Frekuensi yang umum digunakan pada kartu dan alat pembacanya (card reader) adalah 13.56 MHz.
Kartu EM EM card secara umum sering disebut juga kartu proximity akan tetapi secara umum karakteristik dasar kartu ini tidak memiliki memory untuk menyimpan data seperti kartu mifare. Kartu EM banyak digunakan dalam akses control system dimana dengan karakteristik dasar kartu EM yaitu frekuensi yang unik maka sangat memungkinkan untuk digunakan dalam security system.
Kartu Chip Kartu chip adalah smart card yang memiliki karakteristik yaitu merupakan Integrated Circuit Card (ICC) atau secara kasat mata kita dapat melihat ada rangkaian circuit di lempengan metal yang biasanya berwarna keemasan atau silver. Selain itu kartu chip juga memiliki memory yang mampu menampung data. Jenis kartu chip ini saat ini digunakan secara besar-besaran untuk kartu kredit, bahan utama kartu chip ini biasanya adalha PVC.
Ciri dasar kartu chip adalah : -
Ukuran dengan Standard ISO / IEC 7810 ( 85,60 mm X 53,98 mm).
-
Menggunakan system keamanan cryptoprocessor.
-
Mampu berkomunikasi dengan perangkat pembaca dan penulis kartu.
Itu tadi ulasan review Jenis-jenis Kartu PVC, Semoga cukup membantu anda dalam pemilihan kebutuhan IDCard Printer. Jika Anda masih kurang jelas segera hubungi customer service PrinterKartu.com kami dengan senang hati membantu anda. Dan jika anda puas dengan ulasan kami diatas jangan lupa Klik SUKA dan SHARE ke FACEBOOK, TWITTER danGoogle+ Anda. Kami akan membantu memilihkan Jenis-jenis Kartu PVC.
Cetak ID Card adalah proses mencetak kartu pada material kertas pvc dengan mesin cetak offset, sablon atau digital print sehingga menjadi sebuah Kartu ID Card dengan ukuran dan ketebalan yang sama seperti Kartu ATM. Pencetakan id card bisa dilengkapi dengan data personalisasi seperti photo, barcode, nomer karyawan, magnetic stripe dan lain-lain. Cetak ID Card di Printerkartu.Com menggunakan beberapa teknik sistem cetak yaitu Offset, Digital Print, dan Sablon. Percetakan ID Card kami juga menggunakan sistem laminasi Press Oven bukan Laminating, sehingga kualitas Cetak ID Card seperti Kartu ATM yang tidak bisa luntur, terkelupas dan patah meski dalam cuaca dan kondisi apapun.
Beberapa Teknik Cetak ID Card di PrinterKartu.Com :
Cetak Offset Cetak Digital Print Cetak Sablon Laminasi Press Menggunakan Press Oven Bukan Laminating
Keunggulan Cetak ID Card di PrinterKartu.Com :
Tidak Tidak Tidak Kartu
Bisa Luntur Bisa Terkelupas Bisa Patah bisa dicetak lagi pakai ID Card Printer / Printer Kartu
Maka dari itulah Kami menerima jasa cetak beberapa kartu yaitu Kartu Member, Kartu Pasien, Kartu Mahasiswa, Kartu Pelajar, Kartu Asuransi, Kartu ATM, Kartu Garansi, Kartu Anggota, dll. Kami memberikan garansi CASH BACK 100% apabila kartu kami bisa luntur, bisa terkelupas dan bisa patah. Dan kami juga pastikan bahwa harga cetak di tempat kami adalah YANG TERMURAH dan KUALITAS TERBAIK dibandingkan di tempat-tempat lain di Indonesia. Kapasitas produksi kami bisa mencapai 40.000 pcs/hari atau 500.000 pcs/bulan bahkan bisa lebih dg case special project. Cetak ID Card di tempat kami tidak kami kenakan minimal order. Berapapun jumlah id card yang anda mau cetak kami bisa kerjakan. Sudah tentu saja cetak id card di tempat kami semakin banyak quantity maka harga akan semakin murah. Berikut kami berikan gambaran kilasan harga cetak id card (tanpa data) berdasarkan quantity cetak :
Cetak qty 100 pcs : Rp. 3.500 Cetak Qty 10.000 pcs : Rp. 1.600 Cetak Qty 100.000 pcs : Rp. 900 Dst…
Mengapa Anda harus memilih cetak id card di PrinterKartu.Com ?
Belum Punya Desain ? : Kami siap membantu untuk mendesain id card anda dengan GRATIS Data Kami Simpan dengan baik : Jika Anda ingin mencetak ulang id card tidak perlu khawatir data hilang, bahkan kami bisa juga memberikan master desain kepada Anda jika diminta. Kami juga menjamin kerahasiaan data dari klien, customer, pegawai, siswa dan lain-lain tidak akan bocor atau tersebar ke pihak manapun. Ketepatan Waktu : Kami mempunyai komitmen untuk mengirimkan pesanan semua pelanggan dengan tepat waktu Harga Kompetitif : Kami berkomitmen untuk memberikan harga TERMURAH dan KUALITAS TERBAIK. Dan sesuai dengan motto kami bahwa ” Berapapun Harga di Tempat Lain, Langsung Kami Potong Harga Dibawahnya “ bisa dibuktikan…!!! Pengiriman Seluruh Indonesia : Kami sudah sangat berpengalaman mengirimkan pesanan ke seluruh wilayah di Indonesia dengan tepat waktu dan kondisi barang diterima dengan baik sampai di tempat tujuan. Berbagai Media Komunikasi : Anda bisa berkomunikasi kapanpun dan dimanapun dengan pilihan komukasi yang kami sediakan antara lain : Telepon, Fax, Handphone, SMS, Email, YM, BBM, WhatsApp dll pada jam kerja 08.00 – 21.00 BBWI
Produk ID Card Beragam : Di tempat kami tersedia lengkap untuk seluruh kebutuhan cetak id card seperti kartu pasien, kartu member, kartu pelajar, kartu parkir, kartu garansi dan lain-lain. Juga dilengkapi dengan fitur-fitur security printing yaitu : barcode, magnetic, signature panel, emboss, mifare & RFID, Invisible Printing, Microtext, Hologram, Security Seal dan lain-lain
Encoding Magnetic Stripe Card
Encoding magnetic stripe card adalah salah satu jalan untuk meningkatkan keamanan kartu ID card Anda, selain itu juga dapat melacak orang yang masuk atau keluar dan dapat berfungsi untuk melacak penggunaan produk serta jasa. Dengan kemajuan teknologi saat ini mencetak kartu ID dapat dilakukan dengan card printer dan magnetic stripe ID cards. Untuk memasukan encode magnetic card printer yang digunakan harus dilengkapi dengan magnetic stripe encoder, biasanya toko yang menjual memberikan pilihan agar membeli produk yang telah memiliki magnetic stripe encoder tersebut seperti Zebra ZXP3, printer tersebut dipilih karena telah dilengkapi kemampuan untuk encoding kartu. Faktor lain seperti volume dan interface akan membantu Anda dalam memilih printer yang tepat sesuai kebutuhan. Ada dua langkah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, pertama adalah mencari printer dengan encoding teknologi yang benar dan langkah kedua adalah memiliki kartu yang tepat. Blank ID dengan magnetic stripes sangat umum digunakan bagi kalangan produsen. Satu-satunya vaiabel yang dapat menentukan dalam mencari kartu yang tepat adalah apakah kartu tersebut mempunyai koersivitas tinggi (HiCo) atau koersivitas rendah (LoCo). -
HiCo (High-Coercivity) merupakan magstripes yang mempunyai koersivitas tinggi dan sulit untuk dihapus, oleh karena itu cocok untuk kartu yang sering digunakan dan tahan lama. HiCo biasanya berwarna hitam dan tahan terhadap magnet yang dimiliko oleh consumer.
-
LoCo (Low-Coercivity) yang mempunyai magstripes rendah sehingga membutuhkan jumlah medan magnet yang lebih kecil, tetapi kelemahanya menjadi mudah rusak bahkan jika terkena tali tas magnetic atau pengikat
Arsitektur Magnetic Card pada Kartu ATM Bismillah hir-Rahman nir-Rahim (Allah - beginning with the name of - the Most Gracious, the Most Merciful)
Magnetic Card
Magnetic Card adalah benda plastik empat persegi panjang yang mengandung salah satu objek magnetik yang tertanam dalam kartu atau garis magnetik di bagian luar kartu. Sebuah kartu magnetik dapat menyimpan segala bentuk data digital. Sebuah kartu magnetik jenis kartu yang mampu menyimpan data dengan memodifikasi magnetisme besi kecil berbasis partikel magnetik pada kelompok bahan magnetik pada kartu.Jalur magnetik, kadang-kadang disebut magstripe, Kartu magnetik biasanya digunakan dalam kartu kredit, kartu identitas, dan tiket transportasi. Proses melampirkan magnetik ke kartu plastik ini diciptakan oleh IBM di bawah kontrak dengan pemerintah AS untuk sistem keamanan. Forrest Parry, Engineer IBM, memiliki gagasan untuk mengamankan sepotong pita magnetik, media penyimpanan utama pada waktu itu, untuk kartu plastik basis. Dia menjadi frustrasi karena setiap perekat ia mencoba hasil yang dihasilkan tidak dapat diterima. Pita strip baik bengkok atau karakteristik yang dipengaruhi oleh perekat, pita strip render tidak dapat digunakan. Setelah frustrasi hari di laboratorium, mencoba untuk mendapatkan hak perekat, dia pulang dengan beberapa potong pita magnetik dan beberapa kartu plastik Ketika ia berjalan di pintu di rumah, istrinya sedang menyetrika dan menonton TV. Dia segera melihat frustrasi di wajah dan bertanya apa yang salah Dia menjelaskan sumber frustrasinya: ketidak mampuan untuk mendapatkan rekaman untuk "menempel" ke plastik dengan cara yang akan bekerja.." Dia berkata, "Sini, biar aku mencoba besi." Dia dan masalah itu terpecahkan. Panasnya besi hanya cukup tinggi untuk obligasi rekaman ke kartu. Sejarah Singkat Magnetic Card Magnetic Stripe Teknologi ini pertama kali digunakan pada awal tahun 1960-an. London Transit Authority memasang sistem magnetik di London Underground. Selama akhir 1960-an, BART (Bay Area Rapid Transit) mulai menginstal sebuah tiket berbasis kertas, yang memiliki ukuran yang sama seperti kartu kredit. Sistem menggunakan nilai toko di garis magnetik, yang dibacakan dan ditulis ulang setiap kali digunakan. (AIM Global, 1999)
Meskipun kartu kredit yang sudah digunakan pada tahun 1950-an, tidak sampai 1970 yang garis magnetik menjadi fitur dalam kartu. Saat ini, semua produsen kartu kredit mengikuti standar ISO pada format data sehingga setiap orang dapat menggunakan kartu magnetik di seluruh dunia tanpa mengenai ketidak cocokan dan masalah keamanan Cara Kerja Magnetic Card Menurut standar yang ada, kartu magnetik menyimpan informasi di tiga trek yang terpisah. Ketiga trek memiliki sedikit berbeda kerapatan dan disandikan rangkaian karakter. Rata-rata densitas bit trek pertama adalah 210 bit per inci (BPI). A 64-bit karakter Dataset yang digunakan untuk menyimpan informasi di trek 1. Karakter terdiri dari enam bit data dan bit paritas yang aneh. Format pengkodean hibah signifikan yang paling sedikit-sedikit untuk datang pertama dan bit paritas, yang terakhir. Jadi, track satu dapat menahan sekitar 79 karakter. Informasi densitas track kedua dan ketiga adalah sekitar 75 dan 210 BPI masing-masing. Hanya numerik data dapat disimpan pada trek kedua dan ketiga. 4-bit encoding digunakan sebagai bagian desimal dengan paritas ganjil dan dikodekan dengan bit yang paling signifikan pertama dan terakhir bit paritas. Kedua dan ketiga terus track 40 dan 107 karakter masing-masing. Yang sebenarnya dapat digunakan data yang tersimpan akan diperkecil sebagai Sentinel Awal, Akhiri Sentinel, dan karakter LRC ditambahkan. "Dua-Frekuensi, koheren Fase Recording" digunakan untuk enkoding kartu magnetic. Hal ini juga disebut sebagai sampling F/2F-encoding. Dengan menggunakan data gabungan dan jam bit-clocking diri tercapai. Untuk track 3, format penyimpanan data adalah sebagai berikut: Memimpin nol bit dikodekan untuk menentukan keberadaan kartu magnetik yang disandikan dan menyediakan pulsa untuk sinkronisasi kepala baca elektronik dan, akhirnya, untuk kontroler. Start karakter kemudian menunjukkan inisiasi data aktual. Data yang dikodekan mengikuti Sentinel Awal karakter yang diikuti oleh Sentinel Akhir karakter. Akhir Sentinel berakhir karakter bagian data kartu dan diikuti oleh byte LRC (digunakan untuk pendeteksian error). Kartu yang tersisa diisi oleh nol bit. Pada kebanyakan kartu magnetik, garis magnetik terkandung dalam plastik-seperti film. Jalur magnetik terletak 0,223 inci (5,66 mm) dari tepi treck, dan 0,375 inci (9,52 mm) lebar. Jalur magnetik berisi tiga lagu, masing-masing 0,110 inci (2,79 mm) lebar. Treck satu dan tiga yang biasanya direkam pada 210 bit per inci (bit per 8,27 mm), sementara track dua biasanya memiliki kepadatan rekaman 75 bit per inci (2,95 bit per mm). Setiap treck dapat berisi 7-bit karakter alfanumerik, atau 5-bit numeric karakter. Track 1 Trek 1 standar yang diciptakan oleh industri penerbangan (IATA). Lagu 2 standar yang diciptakan oleh industri perbankan (ABA). Track 3 standar yang diciptakan oleh Tabungan Thrift-industri. Implementasi Pada Kartu ATM
Magnetic Card dalam kartu ATM digunakan untuk menyimpan data-data user dari nomer rekening pelanggan hingga masa kadaluarsa kartu yang digunakan pelanggan. Data yang dimasukkan akan tersimpan melalui treck-treck yang ada dalam Magnetic Card pada kartu ATM. Ada sampai dengan tiga trek pada kartu magnetik yang digunakan untuk transaksi keuangan / ATM card, yang dikenal sebagai trek 1, 2, dan 3. Track 3 hampir tidak digunakan oleh jaringan di seluruh dunia utama seperti VISA, dan bahkan sering tidak hadir secara fisik pada kartu berdasarkan magnetik yang lebih sempit. Point-of-sale pembaca kartu hampir selalu membaca treck 1, atau treck 2, dan kadang-kadang keduanya, jika salah satu treck tidak dapat dibaca. Rekening pemegang kartu minimum informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan transaksi terdapat pada kedua track.
Track 1 Track 1 dapat berisi hingga 76 karakter data alfanumerik (termasuk kontrol karakter) dengan kepadatan 210 rekaman BPI (bit per inci) dan konfigurasi karakter 7 bit per karakter.
Track 2 Track 2 dapat berisi hingga 40 karakter data numerik (termasuk kontrol karakter) dengan kepadatan rekaman dari 75 BPI dan konfigurasi karakter 5 bit per karakter.
Track 3 Track 3 dapat berisi hingga 107 karakter numerik (termasuk kontrol karakter) dengan kepadatan 210 rekaman BPI dan konfigurasi karakter 5 bit per karakter.
Track 1 memiliki kerapatan yang sedikit lebih tinggi (210 bit per inci vs 75), adalah satu-satunya jalur yang dapat berisi teks abjad, dan karenanya merupakan satu-satunya treck yang berisi nama pemegang kartu. Track 1 berisi nama pelanggan di samping nomor rekening dan tanggal
kedaluwarsa dicatat pada kepadatan yang lebih tinggi. Kepadatan rendah-data yang tercatat pada treck 2 hanya berisi nomor rekening dan tanggal kedaluwarsa.
Informasi di jalur 1 pada kartu keuangan / ATM card yang terdapat dalam beberapa format : A, yang dicadangkan untuk penggunaan hak milik penerbit kartu.
B, yang digambarkan di bawah ini.
CM, yang dipesan untuk digunakan oleh Sub-komite ANSI X3B10 dan
NZ, yang tersedia untuk digunakan oleh masing-masing penerbit kartu.
Track satu, Format B:
Start sentinel - satu karakter (biasanya '%').
Format code = "B" - satu karakter (alfa saja).
Nomor rekening utama (PAN) - hingga 19 karakter. Biasanya, tetapi tidak selalu, sesuai dengan nomor kartu kredit yang tercetak di bagian depan kartu.
Field Separator - satu karakter (biasanya '^').
Nama - dua sampai 26 karakter.
Field Separator - satu karakter (biasanya '^').
Tanggal kadaluarsa - empat karakter dalam bentuk YYMM.
Kode Layanan - tiga karakter.
Discretionarydata - mungkin termasuk Pin Verifikasi Key Indicator (PVKI, 1 karakter), PIN Verifikasi Nilai (PVV, 4 karakter), Kartu Verifikasi Nilai atau Kartu Verification Code (CVV atau CVK, 3 karakter). End sentinel - satu karakter (biasanya '?'). Longitudinal redundancy check (LRC) - satu karakter (Kebanyakan perangkat pembaca tidak kembali nilai ini pada saat kartu digesek ke lapisan presentasi, dan gunakan hanya untuk memverifikasi masukan internal kepada pembaca). LRC adalah karakter validitas dihitung dari data lain di trekc. Perlu dicatat bahwa kebanyakan perangkat pembaca tidak kembali nilai ini pada saat kartu digesek ke lapisan presentasi, dan gunakan hanya untuk memverifikasi masukan internal kepada pembaca. Track 2 Format ini dikembangkan oleh industri perbankan (ABA). Treck ini ditulis dengan 5-bit skema (4 bit data + 1 parity), yang memungkinkan selama enam belas kemungkinan karakter, yang merupakan angka 0-9, ditambah dengan enam : ; < = > ? Pemilihan enam simbol-simbol tanda baca mungkin tampak aneh, namun kenyataannya hanya kode enam belas peta ke ASCII 0x30 rentang melalui 0x3f, yang mendefinisikan karakter ditambah sepuluh angka enam simbol-simbol.
Format data adalah sebagai berikut : Start sentinel - satu karakter (biasanya ';') Rekening utama (PAN) - hingga 19 karakter. Biasanya, tetapi tidak selalu, sesuai dengan nomor kartu kredit yang tercetak di bagian depan kartu.
Pemisah - satu char (umumnya '=')
Tanggal kadaluarsa - empat karakter dalam bentuk YYMM.
Kode Layanan - tiga karakter.
Discretionary data - seperti dalam lagu satu.
End sentinel - satu karakter (biasanya '?').
LRC - satu karakter - (Kebanyakan perangkat pembaca tidak kembali nilai ini pada saat kartu digesek ke lapisan presentasi, dan gunakan hanya untuk memverifikasi masukan internal kepada pembaca.). Keuntungan magnetik meliputi : Data dapat dimodifikasi atau ditulis ulang
Kapasitas data yang tinggi
Menambah keamanan karena tidak dalam bentuk yang dapat dibaca manusia
Kebal terhadap kontaminasi dengan tanah, air, minyak, kelembaban, dll.
Tidak bergerak komponen, secara fisik kuat.
Standar mapan.
Tidak habis pakai yang diperlukan untuk menulis atau menulis ulang.
Beberapa kerugian menggunakan kartu magnetik : Tidak bekerja pada jarak, sehingga membutuhkan kontak dekat pembaca Data dapat rusak oleh medan magnet liar Karena itu tidak dalam bentuk yang dapat dibaca manusia dapat menjadi kelemahan dalam beberapa aplikasi.