Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI (COMPARATIVE RESULT STUDY BETWEEN SNOWBALL DRILLING METHOD AND DISCUSSION METHOD)
Anifah Andriani (
[email protected]) Risdiana Chandra Dhewy Ahmad Hanif Asyhar Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dengan metode snowball drilling dan hasil belajar dengan metode diskusi pada materi pecahan kelas VII SMP Negeri 1 Tanggulangin tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dari perhitungan uji kesamaan rata-rata pretest diperoleh nilai ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ = 0,316 sedangkan nilai ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 1,66 pada taraf signifikan 5%, sehingga tidak ada perbedaan pada kedua kelas. Sedangkan untuk uji hipotesis diperoleh ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ = 2,61 dan ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 1,66 pada taraf signifikan 5%, maka ๐ป๐ diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar dengan menggunakan metode snowball drilling lebih baik daripada hasil belajar dengan menggunakan metode diskusi. Kata Kunci: perbandingan, hasil belajar, snowball drilling, diskusi Abstract The purpose of this research was to know comparative of result study with snowball drilling method and result study with discussion method on the fractions of Class VII SMP 1 Tanggulangin academic year 2014/2015. The research was a quantitative study with experimental methods. From the calculation of the similarity test average pretest values obtained the value of ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ = 0,316, while the value of ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 1,66 at significant level of 5%, so there is no difference in the two classes. As for the t-test of the hypothesis was obtained was ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ = 2,61 and ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 1,66 at significant level of 5%, then Ho is accepted. The conclusion of this research is result study with the snowball drilling method is better than result study with discussion method. Keywords: Comparative, result study, snowball drilling, discussion, fractions 113
114 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
Pendahuluan Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut lembaga pendidikan agar lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Isjoni, 2009:7). Oleh karenanya sebagai seorang pendidik seorang guru sangatlah perlu untuk selalu bereksperimen dengan model-model pembelajaran demi menciptakan suasana kelas yang lebih kondusif. Permasalahan yang kini dihadapi di dalam dunia pendidikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan yang umumnya selalu dikaitkan dengan tinggi atau rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum yang sekarang menjadi kurikulum 2013 dan penggunaan model maupun metode pembelajaran yang inovatif di sekolah. Langkah ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun kenyataannya kemampuan dan hasil belajar siswa terutama dalam bidang matematika masih tergolong rendah Matematika merupakan pelajaran yang mengajarkan siswa untuk berfikir secara logis dalam memecahkan masalah. Melalui pembelajaran matematika siswa dibekali kesiapan dan kesanggupan untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari โ hari dan dalam belajar pengetahuan lain dimasa yang akan datang. Menurut Anni (2007:5) hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan menurut Sudjana (2010:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006:125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku kearah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Dan menurut Hamalik (2006:155) memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh.
115 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
Metode snowball drilling dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh siswa dari membaca bahan-bahan bacaan (Suprijono, 2009:87). Dalam metode pembelajaran snowball drilling sisi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subjek, sehingga pola interaksi yang terjadi adalah antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah. Tujuan metode diskusi ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Metode diskusi ini membantu siswa untuk bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan suatu masalah untuk mencapai tujuan bersama (Dharma, 2008:18). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian ini adalah True Experimental Design dengan bentuk Pretest - Posttest - Control Group Design. Pada penelitian ini, eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berupa penerapan dua metode pembelajaran yang berbeda kepada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Pada kelompok eksperimen 1 diberikan perlakuan berupa penerapan metode snowball drilling sedangkan pada kelompok eksperimen 2 diberikan perlakuan berupa penerapan metode diskusi. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Tanggulangin pada tanggal 14 Agustus hingga 22 Agustus 2014. Penelitian difokuskan pada kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diberikan tes awal yaitu pretest. Pada pengambilan data pretest kelas eksperimen 1 yaitu kelas VII-2 semua siswa hadir, sehingga jumlah siswa yang hadir berjumlah 37 siswa. Begitu juga dengan pengambilan data pretest kelas eksperimen 2 yaitu kelas VII-3 semua siswa hadir, sehingga jumlah siswa yang hadir berjumlah 37 siswa.
116 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
Setelah memperoleh nilai pretest, data yang diperoleh diuji terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. X 2 hitung ๏ฝ 11,653 dan
X 2 tabel ๏ฝ 12,6 berarti X 2 hitung ๏ผ X 2 tabel , maka sampel (Kelas Eksperimen 1) berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
X 2 hitung ๏ฝ 9,355 dan
X 2 tabel ๏ฝ 12,6 berarti
X 2 hitung ๏ผ X 2 tabel , maka sampel (Kelas Ekperimen 2) juga berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,26 dan
Ftabel = 1,744, sehingga Fhitung ๏ผ Ftabel . Maka kedua sampel mempunyai varians yang homogen. Uji Kesamaan Rata-rata, uji ini bertujuan untuk mengetahui data pretest siswa kedua kelas sama atau tidak. Uji statistik yang digunakan adalah uji t. Rumus yang digunakan yaitu: t๏ฝ
X1 ๏ญ X 2 2
2
s1 s ๏ซ 2 n1 n2
t๏ฝ
49,76 ๏ญ 48,7 181,8 228,77 ๏ซ 37 37
t ๏ฝ 0,316 Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai t hitung = 0,316 sedangkan nilai t tabel = 1,6684. Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima. Wilayah penerimaan Ho dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
117 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
Gambar 1 Uji Dua Pihak Diperoleh nilai
t hitung = 0,316 dan pada
t tabel
= 1,6684. Sehingga
๏ญ 1,6684 ๏ผ 0,316 ๏ผ 1,6684 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Setelah dilakukan pretest dan dilanjut pembelajaran sesuai metode yang digunakan maka pada kedua kelas yakni kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diadakan posttest. Jumlah siswa yang mengikuti posttest pada kelas eksperimen 1 berjumlah 37 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang mengikuti posttest pada kelas eksperimen 2 berjumlah 37 siswa. Setelah memperoleh nilai posttest, data yang diperoleh diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji normalitas kelas eksperimen 1 hasilnya adalah X 2 hitung ๏ฝ 5,292 dan X 2 tabel ๏ฝ 12,6 berarti X 2 hitung ๏ผ X 2 tabel , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji normalitas kelas eksperimen 2 hasilnya adalah X 2 hitung ๏ฝ 4,532 dan X 2 tabel ๏ฝ 12,6 berarti X 2 hitung ๏ผ X 2 tabel , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas Posttest dari hasil perhitungannya diperoleh Fhitung = 1,192 dan
Ftabel = 1,744, sehingga Fhitung ๏ผ Ftabel . Maka kedua sampel mempunyai varians yang homogen. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunkan uji t satu pihak. Perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
118 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
๐ฬ
1 โ๐ฬ
2
๐ก= โ
(๐1 โ 1)๐ 12 + (๐2 โ 1)๐ 22 1 1 ( + ๐1 + ๐2 โ 2 ๐1 ๐2 ) (Sugiyono, 2010:273)
Perhitungannya sebagai berikut:
t๏ฝ
77,16 ๏ญ 67,35
๏จ37 ๏ญ 1๏ฉ
239,473 ๏ซ ๏จ37 ๏ญ 1๏ฉ 285,568 ๏ฆ 1 1 ๏ถ ๏ด๏ง ๏ซ ๏ท 37 ๏ซ 37 ๏ญ 2 ๏จ 37 37 ๏ธ
t ๏ฝ 2,61 Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai t hitung = 2,61 sedangkan nilai t tabel = 1,6684 pada taraf signifikan 5%. Sehingga nilai t hitung ๏พ ttabel yaitu 2,61 > 1,6684 , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Wilayah penerimaan Ha dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Gambar 2 Uji Satu Pihak (Uji Pihak Kanan)
Sesuai kriteria uji hipotesis, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan metode snowball drilling lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada materi pecahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanggulangin tahun pelajaran 2014/2015.
119 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166
Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar dengan metode snowball drilling lebih baik daripada hasil belajar dengan metode diskusi pada materi pecahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanggulangin tahun pelajaran 2014/2015.
Daftar Rujukan Anni, C. (2007). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas. Dharma, S. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan. Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Suprijono, A. (2009). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
120 Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.3, No. 2, September 2015 ISSN: 2337-8166