I.
LATAR BELAKANG Seiring dengan pertumbuhan perkotaan yang amat pesat di Indonesia, permasalahan drainase perkotaan semakin meningkat pula.
Pada
umumnya penanganan drainase di banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan
secara
menyeluruh,
dimulai
tahap
perencanaan,
konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai drainase kepada pihak yang terlibat baik bagi pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan agar penanganan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dengan semakin berkurangnya daerah terbuka di kawasan perkotaan yang dapat difungsikan sebagai lahan peresapan air dan didukung pula oleh menurunnya kondisi saluran drainase baik kapasitas, sistem operasi, maupun pengelolaannya telah menyebabkan timbulnya berbagai masalah di sektor drainase. Apalagi dengan penurunan permukaan
tanah
secara
tidak
langsung
akan
menimbulkan
penambahan beban pada sektor drainase. Demikian halnya dengan kondisi di Kota Malang dalam beberapa tahun
terakhir
mengalami
perkembangan
seiring
dengan
perkembangan dinamika masyarakatnya dan kewenangan yang
1
diberikan pada pemerintah Kota Malang untuk membangun kotanya secara mandiri. Perkembangan dan pertumbuhan Kota Malang membawa dampak ke seluruh kota, sehingga diperlukan penataan dan perencanaan secara menyeluruh bahkan agar diperoleh kondisi kota yang optimal maka diperlukan rencana terperinci, dan salah satunya adalah penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Kota Malang. Kebutuhan akan prasarana wilayah di Kota Malang yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, dimana menurut Kota Malang Dalam Angka Tahun 2012 mencapai ± 894.342 jiwa, berdampak pada berkurangnya lahan kosong/resapan air sebagai lahan terbangun, pada dasarnya sangat membutuhkan penanganan yang lebih intensif dari pihak pemerintah kota. Bentuk penanganan tidak hanya dalam bentuk penanganan konstruksi bangunan namun lebih dari itu, salah satunya adalah faktor perencanaan dimana faktor perencanaan merupakan faktor urgensi dan mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkat keberhasilan sistem prasarana yang akan diterapkan. Selain kondisi diatas yang melatarbelakangi perlunya disusun Rencana Induk Sistem Drainase, ada beberapa hal yang secara spesifik menyebabkan perlu disusunnya rencana induk ini yaitu : 1. Masih kurang jelasnya komponen-komponen sistem drainase yang ada sebagai konsekuensi pengalihfungsian sistem drainase; 2. Kurang atau tidak layaknya dimensi saluran drainase saat ini;
2
3. Kurangnya perawatan / perbaikan komponen sistem drainase yang ada; 4. Kurangnya sumber daya manusia untuk perawatan.
II. LINGKUP FISIK
Secara umum kondisi drainase di Kota Malang terutama pada saluran drainase tertutup, sebagian besar sudah cukup tua sebagai hasil peninggalan penjajahan jaman Belanda (sebagian besar jenis saluran yang telah berusia lebih dari 10 (sepuluh tahun). Kondisi bangunannya banyak mengalami penurunan kualitas
seperti
terjadinya
penyumbatan
dan
tidak
berfungsinya manhole sebagai street inlet. Keadaan ini sangat mengkhawatirkan bagi penduduk dan pengguna jalan apabila terjadi genangan air akibat peningkatan intensitas curah hujan. Saluran yang ada sebagian besar dimanfaatkan untuk saluran pembuangan rumah tangga. Sistem drainase yang merupakan sistem gabungan antara limbah domestik dan air hujan, mempunyai kelebihan dalam hal pemanfaatan lahan dan minimatitas OP. Akan tetapi disisi lain keberadaan saluran drainase juga menimbulkan genangan air dan bau yang kurang sedap. Salah satu penyebabnya adalah sistem saluran yang kurang sempurna, proses sedimentasi dan penyumbatan saluran akibat sampah. Saluran pembuangan limbah domestik yang secara tidak langsung telah menimbulkan proses
3
sedimentasi yang dapat berakibat terhadap terjadinya luapan air dan dapat menimbulkan genangan. Berdasarkan
data yang diperoleh dari pengamatan
di
lapangan, secara umum penyebab terjadinya genangan pada beberapa lokasi disebutkan pada Tabel 2.1.
Tabel 1. Penyebab genangan yang terjadi di Kota Malang No
Penyebab Genangan
1
Kapasitas saluran yang kurang
2
Terjadinya sedimentasi
3
Terjadinya penumpukan sampah
4
Kombinasi: kapasitas kurang, proses sedimentasi, dan proses penumpukan sampah
5
Kondisi dimensi inlet saluran yang kurang memadai
6
Jumlah inlet drainase yang terbatas
7
Tidak tersedianya inlet menuju saluran drainase
8
Daerah terletak pada daerah cekungan
9
Kemiringan saluran drainase tidak sesuai
Sumber: Hasil Survey
4
III.
KONDISI FISIK DASAR Wilayah Kota Malang merupakan kota yang memiliki karakteristik wilayah pegunungan. Dengan kondisi udara yang berhawa sejuk dan kering, curah hujan rata-rata tiap tahun 1.833 mm dan kelembaban udara rata-rata 72%.
Adapun keadaan permukaan
tanah yang ada di Kota Malang berupa; bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, dan cocok di fungsikan sebagai pusat kegiatan untuk industri. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian, bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang subur, dan bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan.
Jenis tanah yang ada di Kota Malang terdiri atas 4 macam, yaitu : Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6.930.267 Ha, Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha. Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha. Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha. Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %. Sedangkan sungai yang mengalir di Kota Malang antara lain adalah Sungai Brantas, Amprong, dan Bango.
5
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2010 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,8C sampai 24,1. Sedangkan suhu maksimum mencapai 31,8C dan suhu minimum 18,5C. Rata-rata
kelembaban udara udara berkisar 74% - 82% dengan kelembapan maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya di daerah lain, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus dan November curah hujan relatif rendah. a. DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN) Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan. Penduduk tidak saja berperan sebagai sasaran pembangunan tetapi juga menjadi pelaksana pembangunan. Oleh sebab
itu,
perkembangan
penduduk
harus
diarahkan
pada
peningkatan kualitas, pengendalian kuantitas serta pengarahan mobilitasnya
yang
pembangunan
yaitu
menunjang meningkatkan
tercapainya kesejahteraan
keberhasilan penduduk.
Penduduk dalam suatu daerah merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan dalam proses pembangunan, disamping juga sebagai konsumen dalam pembangunan. Dalam konteks penduduk sebagai potensi SDM, mengandung arti bahwa penduduk/manusia memiliki peranan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).
6
Peranan penduduk dalam pembangunan akan berhasil apabila memiliki
kemampuan
dalam
menjawab
semua
tantangan
dalampembangunan baik posisinya sebagai pengelola sumber daya alam maupun sebagai pengguna/konsumen sumber daya alam.
Penduduk
usia
produktif
merupakan
suatu
modal
dalam
pelaksanaan pembangunan di segala sektor, dengan harapan produktifitas dan efektifitas yang terjadi ditunjang pula dengan sarana dan prasarana pembangunan, dimana manusia merupakan tujuan dan pelaksana pembangunan. Keluasan pilihan bagi usia produktif
untuk
meningkatkan
kualitas
dirinya
tentu
akan
pendorong naiknya angka IPM.
b. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk di Kota Malang berdasar atas data Sensus Penduduk Tahun 2010 yang dikoordinasi oleh Biro Pusat Statistik Kota Malang
Tahun
2010
adalah
sebesar
820.243
jiwa,
dengan
perbandingan jumlah penduduk berkelamin pria sebesar 404.553 jiwa dan wanita sebesar 415.690 jiwa.
Persebaran penduduk pada tiap wilayah adminsitratif Kecamatan di Kota Malang dapat diketahui bahwa Kecamatan Lowokwaru memiliki kontribusi terbesar yaitu 186.013 jiwa, kemudian disusul oleh
7
Kecamatan Sukun sebesar 181.513 jiwa, Kecamatan Kedungkandang sebesar 174.477 jiwa, Kecamatan Blimbing sebesar 172.333 jiwa. Sementara jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Klojen yaitu sebesar 105.907 jiwa. Apabila dilihat dari luas wilayah Kota Malang yang memilki luas 110,056 Km2, maka kepadatan penduduk Kota Malang sebesar 7,453 jiwa/Km2. Penduduk Kota Malang tersebar di 5 Kecamatan, 57 Kelurahan, 531 RW dan 3.649 RT. Sementara untuk tingkat kepadatan penduduk di Kota Malang, tingkat kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Klojen dengan tingkat kepadatan mencapai 11.994 Jiwa/km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Kedungkandang yang mencapai 4.374 jiwa/ km2. Lebih jelasnya lihat tabel dibawah.
Tabel 2. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kota Malang Tahun 2010 No
Kecamatan
Jumlah
Luas
Kepadatan
Penduduk
Wilayah
Penduduk
(jiwa)
(km2)
(Jiwa/km2)
1
Kedungkandang
174.477
39,89
4.374
2
Sukun
181.513
20,97
8.565
3
Klojen
105.907
8,83
11.994
4
Blimbing
172.333
17,77
9.698
5
Lowokwaru
186.013
22,6
8.231
Sumber : BPS Kota Malang 2011
8
Sedangkan
untuk
data
terupdate
yang
berasal
dari
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang pada tahun 2011 jumlah penduduk Kota Malang sebesar 894.342 jiwa. Untuk lebih jelas rincian jumlah penduduk Kota Malang
yang berasal dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kota Malang Tahun 2011 NO 1 2 3 4 5
KECAMATAN
Jumlah Penduduk (jiwa)
BLIMBING KLOJEN KEDUNGKANDANG SUKUN LOWOKWARU
198.684 119.656 201.922 203.315 170.765
LUAS WILAYAH (km2)
KEPADATAN PENDUDUK (jiwa/km2)
17,77 8,83 39,89 20,97 22,6
11.181 13.551 5.062 9.696 7.556
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang 2012
IV. 1.
UNDANG-UNDANG Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Provfinsi Jawa-Timur, Jawa-Tengah,
Jawa-Barat
dan
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,
9
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3034);
3.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Tanah dan Benda-Benda yang Ada Diatasnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 288, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2324);
4.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
5.
Undang-Undang
Nomor
41
Tahun
1999
tentang
Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah terkakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 6.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
7.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
10
8.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411);
9.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
10.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
11.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 12.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
13.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
11
14.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan
Berkelanjutan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068); 15.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
16.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 17.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
untuk
Kepentingan
Umum
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280);
A. PERATURAN PEMERINTAH 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang Penguasaan TanahTanah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 362); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3745);
12
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3934); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4242); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83,
13
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
14
Nomor 5004); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5098); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5230); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 5393);
B. PERATURAN PRESIDEN 1. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pelaksanaan
Pembangunan
untuk
Kepentingan
Umum
sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006;
15
2. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan; 3. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014; 4. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air;
C. KEPUTUSAN PRESIDEN: 1. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional; 2. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah;
D. PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA: 1. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol / Warna untuk Penyajian dalam Peta; 2. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi; 3. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
16
4. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin Lokasi, Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah;
E. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI: 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Daerah; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
F. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM: 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 39 / PRT / 1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai; 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 48 / PRT / 1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 / PRT / M / 2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;
17
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
30 / PRT / M / 2007
tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Drainase Partisipatif; 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
31 / PRT / M / 2007
tentang Pedoman Mengenai Komisi drainase; 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
32 / PRT / M / 2007
tentang Pedoman Operasi dan pemeliharaan Jaringan Drainase; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
33 / PRT / M / 2007
tentang Pedoman Pemberdayaa P3A/GP3A/IP3A; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota beserta Rencana Rincinya; 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota; 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 / PRT / M /2010 tentang Standar Pelayanan Umum Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 / PRT / M / 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan; 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06 / PRT / M / 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air;
G. PERATURAN BERSAMA MENTERI:
18
1. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 186/PMK.06/2009 dan Nomor : 24 Tahun 2009 tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah;
H. PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR: 1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 Nomor 2 Seri E); 2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2007 tentang Perizinan Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan di Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 Nomor 6 Seri E); 3. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 1 Seri E); 4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
I.
PERATURAN DAERAH KOTA MALANG :
1. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 2 Seri E);
19
2. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009 - 2013 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 3 Seri E); 3. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010 - 2030 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2011 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4);
ISTILAH DAN DEFINISI 1.
drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan;
2.
drainase perkotaan adalah drainase di wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air permukaan, sehingga tidak menimbulkan genangan yang dapat mengganggu masyarakat, serta dapat memberikan manfaat bagi kegiatan manusia;
3.
rencana induk sistem drainase perkotaan adalah perencanaan dasar yang menyeluruh pada suatu daerah perkotaan untuk jangka panjang;
4.
badan penerima air adalah sumber air dipermukaan tanah berupa laut, sungai, danau, dan di bawah permukaan tanah berupa air tanah di dalam akifer;
5.
bangunan pelengkap adalah bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan, dan daerah curam, bangunan tersebut seperti goronggorong, pertemuan saluran, bangunan terjunan, jembatan, street inlet, pompa, pintu air;
20
6.
daerah genangan adalah kawasan yang tergenang air akibat tidak berfungsinya sistem drainase;
7.
daerah pengaliran adalah daerah tangkapan air yang mengalirkan air ke dalam saluran;
8.
kala ulang adalah selang waktu pengulangan kejadian hujan atau debit banjir rencana yang mungkin terjadi;
9.
saluran primer adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkan ke badan penerima air;
10. saluran sekunder adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke saluran primer; 11. saluran tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari sistem drainase lokal dan menyalurkannya ke saluran sekunder; 12. sistem drainase utama adalah sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian besar warga masyarakat; 13. sistem drainase lokal adalah sistem drainase perkotaan yang melayani kepentingan sebagian kecil warga masyarakat; 14. study terkait adalah studi lain yang terkait dengan kegiatan drainase kota yang memuat data, seperti : hidrologi, topografi, geologi, geografi; 15. tinggi jagaan adalah ketinggian yang diukur dari permukaan air maksimum sampai permukaan tanggul saluran; 16. waktu pengaliran permukaan adalah waktu yang diperlukan oleh titik air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dan mengalir ke ketitik saluran drainase yang diamati; 17. waktu drainase adalah waktu yang diperlukan oleh titik air hujan yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam saluran drainase yang diamati;
21
18. waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh titik air hujan yang jatuh pada permukaan tanah mengalir sampai di suatu titik di saluran drainase yang terdekat; 19. zona adalah sub sistem pelayanan satu aliran saluran drainase; 20. kota metropolian adalah kota yang mempunyai penduduk lebih dari 1.000.000 jiwa; 21. kota besar adalah kota yang mempunyai penduduk antara 500.000 jiwa – 1.000.000 jiwa; 22. kota sedang adalah kota yang mempunyai penduduk antara 100.000 jiwa – 500.000 jiwa; 23. kota kecil adalah kota yang mempunyai penduduk antara 20.000 jiwa – 100.000 jiwa;
ANALISA KEBIJAKAN Perundangan
yang
berkaitan
dengan
perumusan
kebijakan
penanganan banjir/genangan air di Kota Malang, yaitu :
UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air sebagai pengganti UU No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Permen PU No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
22
Permen 22/ PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air SNI : 02-2406-1991 tentang Tata Cara Umum Perencanaan Drainase Perkotaan Permen
Negara
Perumahan
Rakyat
No.
32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
A.
Tinjauan Terhadap UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang ini menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan sumber daya air oleh negara dimaksud, negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan melakukan pengaturan hak atas air. Penguasaan negara atas sumber daya air tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya, seperti hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak-hak yang serupa dengan itu, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
23
Beberapa istilah yang terdapat dalam UU No. 7 Tahun 2004 menyebutkan bahwa:
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.
Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat
Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya
Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Pola pengelolaan sumber daya air adalah kerangka dasar dalam merencanakan, mengevaluasi
melaksanakan,
kegiatan
konservasi
memantau, sumber
daya
dan air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Rencana pengelolaan sumber daya air adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau
24
pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.
Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan secara terkoordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan sumber daya air.
Sumber daya air dikelola berdasarkan beberapa asas, antara lain:
Asas
Kelestarian
mengandung
pengertian
bahwa
pendayagunaan sumber daya air diselenggarakan dengan menjaga kelestarian fungsi sumber daya air secara berkelanjutan.
Asas Keseimbangan mengandung pengertian keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup dan fungsi ekonomi.
Asas Kemanfaatan Umum mengandung pengertian bahwa pengelolaan sumber daya air dilaksanakan untuk memberikan
25
manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan umum secara efektif dan efisien.
Asas Keterpaduan dan Keserasian mengandung pengertian bahwa pengelolaan sumber daya air dilakukan secara terpadu dalam mewujudkan keserasian untuk berbagai kepentingan dengan memperhatikan sifat alami air yang dinamis.
Asas Keadilan mengandung pengertian bahwa
pengelolaan
sumber daya air dilakukan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat di wilayah tanah air sehingga setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan menikmati hasilnya secara nyata.
Asas Kemandirian mengandung pengertian bahwa pengelolaan sumber daya air dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dan keunggulan sumber daya setempat.
Asas Transparansi dan Akuntabilitas mengandung pengertian bahwa pengelolaan sumber daya air dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Pengelolaan sumber daya air dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan
berwawasan
lingkungan
hidup
dengan
tujuan
mewujudkan
kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh mencakup semua
bidang
pengelolaan
yang
meliputi
konservasi,
pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air, serta meliputi satu sistem wilayah pengelolaan secara utuh yang mencakup
26
semua proses perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi.
Pengelolaan sumber daya air secara terpadu merupakan pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pemilik kepentingan antar sektor dan antar wilayah administrasi
Pengelolaan sumber daya air berwawasan lingkungan hidup adalah pengelolaan yang
memperhatikan keseimbangan
ekosistem dan daya dukung lingkungan.
Pengelolaan sumber daya air berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya air yang tidak hanya ditujukan untuk kepentingan generasi sekarang tetapi juga termasuk untuk kepentingan generasi yang akan datang.
Sumber daya air mempunyai fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi yang diselenggarakan dan diwujudkan secara selaras.
Sumber daya air mempunyai fungsi sosial berarti bahwa sumber daya air untuk kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan individu.
Sumber daya air mempunyai fungsi lingkungan hidup berarti bahwa sumber daya air menjadi bagian dari ekosistem sekaligus sebagai tempat kelangsungan hidup flora dan fauna.
Sumber daya air mempunyai fungsi ekonomi berarti bahwa sumber daya air dapat didayagunakan untuk menunjang kegiatan usaha.
Air
sebagai
sumber
keberadaannya bersifat dinamis
kehidupan
masyarakat
secara
alami
mengalir ke tempat yang lebih rendah
27
tanpa mengenal batas wilayah administrasi. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologis yang erat hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah sehingga menyebabkan ketersediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan setiap wilayah. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan masyarakat mengakibatkan perubahan fungsi lingkungan yang berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air dan meningkatnya daya rusak air. Salah satu pengelolaan sumber daya air adalah pengendalian daya rusak air. Daya rusak air air yang terjadi dapat berupa banjir ataupun genangan air yang akan merugikan. Pengendalian
banjir/genangan
air
diutamakan
pada
upaya
pencegahan melalui perencanaan pengendalian banjir/genangan air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air. Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Pencegahan melalui kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan prasarana
serta
upaya
lainnya
dalam
rangka
pencegahan
kerusakan/bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air, sedangkan kegiatan nonfisik adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak yang meliputi antara lain: pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Pencegahan dengan penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara upaya kegiatan konservasi di bagian hulu dengan pendayagunaan di daerah hilir.
28
Perencanaan pengendalian banjir/genangan air disusun untuk menghasilkan rencana yang berfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan. Perencanaan pengendalian banjir/genangan air disusun sesuai dengan prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan dalam standar perencanaan yang berlaku secara nasional yang mencakup inventarisasi sumber daya air, penyusunan, dan penetapan rencana pengendalian.
B. Tinjauan Terhadap UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara, dan penatagunaan sumber daya alam lain, antara lain, adalah penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain melalui pengaturan yang terkait dengan pemanfaatan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lain sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Dalam penatagunaan air, di kembangkan pola pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang melibatkan 2 (dua) atau lebih wilayah administrasi provinsi dan kabupaten/kota serta untuk menghindari konflik antar daerah hulu dan hilir.
29
Kegiatan
penyusunan
neraca
penatagunaan
tanah,
neraca
penatagunaan sumber daya air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber daya alam lain meliputi:
penyajian neraca perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain pada rencana tata ruang wilayah;
penyajian neraca kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain pada rencana tata ruang wilayah; dan
penyajian ketersediaan tanah, sumber daya air, udara, dan sumber daya alam lain dan penetapan prioritas penyediaannya pada rencana tata ruang wilayah.
Dalam
penyusunan
neraca
penatagunaan
tanah,
neraca
penatagunaan air, neraca penatagunaan udara, dan neraca penatagunaan sumber daya alam lain, diperhatikan faktor yang mempengaruhi ketersed iaannya. Hal ini berarti penyusunan neraca penatagunaan sumber daya air memperhatikan, antara lain, faktor meteorologi, klimatologi, geofisika, dan ketersediaan prasarana sumber daya air, termasuk sistem jaringan drainase dan pengendalian banjir.
i. Tinjauan Terhadap PP No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Lingkup pengaturan pengelolaan sumber daya air dalam peraturan pemerintah ini meliputi:
30
proses penyusunan dan penetapan kebijakan, pola, dan rencana pengelolaan sumber daya air;
pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air, operasi dan pemeliharaan sumber daya air; dan
konservasi sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air.
Pengendalian daya rusak air meliputi upaya:
pencegahan sebelum terjadi banjir
Pencegahan dilakukan, baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun
penyeimbangan hulu dan hilir wilayah
sungai.
Kegiatan fisik dalam rangka pencegahan bencana dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana yang ditujukan untuk
mencegah
kerusakan
dan/atau
bencana
yang
diakibatkan oleh daya rusak air.
Kegiatan
nonfisik
dalam
rangka
pencegahan
bencana
dilakukan melalui pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
Penyeimbangan hulu-hilir dilakukan dengan mekanisme penataan ruang dan pengoperasian prasarana sungai sesuai dengan kesepakatan para pemilik kepentingan.
penanggulangan pada saat terjadi banjir Upaya Penanggulangan daya rusak air dilakukan dengan kegiatan yang ditujukan untuk meringankan penderitaan akibat bencana dilakukan berdasarkan rencana pengendalian daya
31
rusak air yang disusun secara terpadu, menyeluruh, dan terkoordinasi.
pemulihan akibat banjir Upaya pemulihan dilakukan berdasarkan rencana pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu, menyeluruh, dan terkoordinasi.
ii. Tinjauan Terhadap Permen PU No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai Pengelolaan Sumber Daya Air dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya berdasarkan penetapan wilayah sungai. Penetapan wilayah sungai didasarkan pada pertimbangan dan kriteria sebagai berikut: a. efektivitas pengelolaan sumber daya air:
pengelolaan sumber daya air pada wilayah tersebut memenuhi kebutuhan konservasi
sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya air; dan/atau
keberadaan prasarana sumber daya air yang menghubungkan daerah aliran sungai yang
32
satu dengan daerah aliran sungai yang lain.
b. fisiensi pengelolaan sumber daya air; c. tercukupinya hak setiap orang untuk mendapatkan air guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Kriteria penetapan wilayah sungai strategis nasional di samping memenuhi kriteria dan harus memenuhi parameter sebagai berikut: a. potensi sumber daya air pada wilayah sungai dibandingkan dengan potensi sumber daya air pada provinsi lebih besar atau sama dengan 20%; b. banyaknya sektor yang terkait dengan sumb er daya air pada wilayah sungai paling kurang 16 sektor dan jumlah penduduk dalam wilayah sungai paling kurang 30% dari jumlah penduduk pada provinsi; c. Besarnya dampak terhadap pembangunan nasional:
Sosial:
tenaga kerja pada lapangan kerja yang terpengaruh oleh sumber daya air paling kurang 30% dari seluruh tenaga kerja di tingkat provinsi; atau
wilayah sungai yang terdapat pulau kecil atau gugusan pulau kecil yang berbatasan dengan wilayah negara lain;
Lingkungan hidup:
terancamnya keanekaragaman hayati yang spesifik pada sumber air, yang langka dan perlu dilindungi atau yang merupakan konvensi internasional;
33
perbandingan antara debit air sungai maksimum dengan debit air sungai minimum rata-rata tahunan sungai utama melebihi 75;
perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan air pada wilayah sungai yang bersangkutan melampaui angka 1,5 (satu koma lima);atau
seringnya timbul kejadian penyakit terkait dengan air yang mengakibatkan kematian/cacat tetap dalam jumlah besar.
Ekonomi:
Terdapat paling kurang 1 (satu) daerah drainase yang luasnya lebih besar atau sama dengan 10.000 ha;
Nilai produksi industri terkait dengan sumber daya air pada wilayah sungai paling kurang 20% dari nilai produksi industri di tingkat provinsi; atau
Produksi pembangkit listrik tenaga air pada wilayah sungai yang bersangkutan terkoneksi atau merupakan bagian dari jaringan listrik lintas provinsi.
d. besarnya
dampak
negatif
akibat
daya
rusak
air
terhadap
pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat kerugian ekonomi yang diakibatkan paling kurang 1% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tingkat provinsi. Berdasarkan Permen PU No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai Lampiran 3 (WS Strategis Nasional), kota Malang yang dilalui sungai Brantas masuk dalam Wilayah Sungai Brantas. WS Sungai Brantas yang melewati kota Malang terdapat 2 (dua) DAS, yaitu: DAS Brantas dan DAS Bango.
34
iii. Tinjauan Terhadap Permen 22/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Mempelajari Kebijakan Nasional Sumber Daya Air, Kebijakan Pengelolaan
Sumber
Daya
bersangkutan
(provinsi
atau
pembangunan
provinsi
atau
Air
pada
wilayah
kabupaten/kota) kabupaten/kota
administrasi atau
dalam
hal
yang
kebijakan kebijakan
pengelolaan sumber daya air terintegrasi dalam kebijakan pembangunan. Kebijakan pengelolaan sumber daya air
ditinjau menurut aspek- aspek
dalam pengelolaan sumber daya air yang meliputi aspek konservasi sum ber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, dan sistem informasi sumber daya air. Beberapa hal penting yang harus diidentifikasi meliputi :
kebijakan pemerintah dan kebijakan daerah terkait pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang bersangkutan .
aspek konservasi sumber daya air, khususnya terhadap :
tingkat kekritisan daerah aliran sungai (DAS), meliputi prosentase tutupan lahan terhadap luas DAS, laju erosi lahan, tingkat sedimentasi sungai, dan rasio debit maksimum dan minimum ;
penggerusan garis pantai ; dan
sarana dan prasarana sumber daya air .
aspek pendayagunaan sumber daya air, khususnya terhadap :
ketersediaan air permukaan dan air tanah;
35
jaringan dan bangunan drainase yang ada, yang meliputi luas daerah drainase, alokasi air drainase, dan potensi lahan yang dapat dikembangkan;
sumber-sumber air yang tersedia;
pemanfaatan air permukaan dan air tanah untuk berbagai keperluan;
kemampuan layanan air minum;
sektor-sektor pengguna air yang dominan beserta kuantitas penggunaannya;
lokasi daerah yang mengalami kekurangan air dan daerah yang kelebihan air; dan
neraca air per-DAS/ water district.
aspek pengendalian daya rusak air, khususnya terhadap:
terjadinya bencana, meliputi kejadian bencana (banjir, longsor, gempa, tsunami, abrasi pantai), wilayah yang rawan terhadap
bencana,
upaya
pengendalian
yang
telah
dilakukan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi;
erosi tebing dan degradasi sungai;
sedimentasi muara sungai ; dan
pencemaran sungai, yang meliputi kualitas air sungai, jenis, jumlah dan lokasi limbah yang di buang ke sungai.
aspek sistem informasi sumber daya air dan ketersediaan data sumber
daya
air
yang
meliputi
kerapatan
stasiun
hidroklimatologi, jumlah dan kondisi stasiun hidroklimatologi yang berfungsi/rusak, stasiun pengukur tinggi muka air/debit, stasi un pengamatan kualitas air pada sumber air dan badan air,
36
serta keberadaan data series (curah hujan dan debit), keakuratan data dan keberadaan sistim informasi data sumber daya air.
aspek pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia
usaha
serta
kelembagaan
yang
terkait
dengan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai, khususnya terhadap:
keberadaan dan jumlah organisasi pengguna air;
kemandirian organisasi (kemampuan swadaya);
keberadaan dan jumlah usaha yang sangat tergantung pada ketersediaan air serta
peran dunia usaha
terhadap
pengelolaan sumber daya air; dan
kelembagaan pengelolaan sumber daya air yang meliputi landasan hukum pembentukannya, jumlah lembaga, lingkup kegiatan, frekuensi koordinasi
antarlembaga
(dalam
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan).
potensi yang dapat dikembangkan terkait dengan sumber daya air, antara lain pengembangan atau peningkatan:
transportasi sungai; dan
sektor–sektor pertanian , industri, pariwisata, perkebunan dan perikanan termasuk pengusahaannya.
aspirasi para pemilik kepentingan terkait dengan sumber daya air,
khususnya
mengenai
harapan-harapannya
terhadap
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai masa yang akan datang.
37
Berdasarkan identifikasi tersebut dapat dirumuskan pokok-pokok permasalahan dan potensi
yang dapat dikembangkan dimasa yang akan
datang. Beberapa skenario kondisi wilayah sungai merupakan asumsi tentang kondisi pada masa yang akan datang yang mungkin terjadi, misalnya, kondisi perekonomian, perubahan iklim atau perubahan politik. Untuk
menyiapkan
data
tentang
konservasi
sumber
daya
air,
pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, dan sistem informasi sumber daya air serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha pada wilayah sungai yang bersangkutan untuk waktu lampau, saat ini dan yang akan datang . Data-data
digunakan untuk membuat
beberapa
skenario kondisi wilayah sungai. Beberapa skenario kondisi wilayah sungai ditinjau
pada
setiap
aspek
pengelolaan
sumber
daya
air
yang
menggambarkan kondisi wilayah sungai yang ada ( eksisting) serta kondisi wilayah sungai masa yang akan datang sesuai dengan harapan. Penyusunan prioritas
beberapa
skenario kondisi wilayah sungai berdasarkan aspek
yang paling dominan
pada masing - masing wilayah sungai. Beberapa
skenario berdasarkan asumsi tentang kondisi pada masa yang akan datang yang mungkin terjadi misalnya: - kondisi perekonomian; - kondisi perubahan iklim; atau - kondisi perubahan politik iv. Tinjauan Terhadap SNI : 02-2406-1991 tentang Tata Cara Umum Perencanaan Drainase Perkotaan
38
Standar ini menetapkan Tata cara perencanaan umum Drainase perkotaan yang dapat digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuanketentuan teknik perencanaan. Faktor - faktor umum dalam perencanaan drainase perkotaan, antara lain:
Sosial ekonomi: pertumbuhan penduduk, urbanisasi, angkatan kerja;
kebutuhan
nyata dan prioritas daerah; keseimbangan
pembangunan antar kota dan dalam kota, ketersediaan tataguna tanah: pertumbuhan fisik kota dan ekonomi pedesaan
Lingkungan: topografi, eksisting jaringan drainase jalan, sawah. perkampungan, laut, pantai, tataguna tanah, pencemaran lingkungan, estetika yang mempengaruhi sistem drainase kota, kondisi lereng dan kemungkinan longsor; untuk daerah datar diperhitungkan pengelontoran, pengendapan dan pencemaran; untuk daerah yang terkena pengempangangan dari laut, danau atau sungai
diperhitungkan
masalah
pemben-dungan dan
pengempangan. Perencanaan drainase perkotaan, didasarkan pada:
Landasan: didasarkan pada konsep kelestarian lingkungan dan konservasi sumberdaya air yaitu pengendalian air hujan agar lebih banyak meresap ke dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan.
39
Tahapan:
pembuatan
rencana
induk,
studi
ke-layakan,
perencanaan detail; didasarkan pada pertimbangan teknik, sosial ekonomi.
Finansial dan
lingkungan: dilakukan dengan survai lokasi,
topografi, hidrologi, geoteknik tataguna tanah, sosial ekonomi, institusi, peran serta masyarakat, kependudukan, lingkungan dan pembiayaan; penyelidikan terhadap parameter penyiapan
tanah;
pelaksanaan
drainase;
operasi
disain; dan
pemeliharaan.
Data dan persyaratan: data
primer mencakup data 'banjir
meliput luas, lama, kedalaman rata-rata, frekuensi genangan, keadaan fungsi, sistem, geometri dan dimensi saluran
Daerah pengaliran sungai: prasarana dan fasilitas kota yang ada dan yang
direncanakan;
pembangunan kependudukan,
data
sekunder meliputi rencana
kota, geoteknik
foto udara, pembiayaan,
institusi,
sosial
ekonomi,
peran
serta
masyarakat, kesehatan lingkungan; persyaratan kualitas dan kualitas data, peralatan, metode perhitungan dan asumsi yang digunakan.
Sistem drainase perkotaan: sistem drainase terpisah dan gabungan; sistem saluran terbuka dan tertutup.
Kriteria: pertimbangan teknik meliput aspek hidrologi, hidraulik dan
struktur;
pertimbangan
lain
meliputi
pemeliharaan. Koordinasi dan tanggung
biaya
dan
jawab: seluruh
penyelenggara teknis pekerjaan dilaksana kan dibawah seorang ahli yang berkompeten dalam tim terpadu; masalah yang tidak
40
dapat diselesaikan oleh instansi yang berwenang harus diajukan kepada pihak yang berwenang di atasnya.
v. Tinjauan Terhadap Permen Negara Perumahan Rakyat No. 32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Kawasan Siap Bangun Dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri Penyusunan rencana rinci tata ruang Kasiba harus me menuhi persyaratan prasarana, sarana dan utilitas untuk pengembangan Kasiba. bahwa rencana rinci tata ruang Kasiba harus dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan berupa jalan, drainase atau saluran pembuangan air hujan dan saluran pembuangan air limbah, yang terpadu dengan prasarana kawasan/wilayahnya jaringan primer dan sekunder drainase atau saluran pembuangan air hujan harus dihubungkan dengan badan air (sungai, danau, atau laut) yang dapat menyalurkan atau menampung air hujan yang jatuh di atau mengalir melalui Kasiba. Pembangunan prasarana drainase di Kasiba harus memenuhi stándar nilai koefisien aliran saluran drainase di Kawasan Perumahan yang terdiri dari : a. rumah tinggal terpencar harus memenuhi stándar koofisien pengaliran 0,30 – 0,50; b. komplek
perumahan
harus
memenuhi
stándar
koofisien
pengaliran 0,40 – 0,60; c. permukiman (suburban) harus memenuhi stándar Koofisien pengaliran 0,25 – 0,40;
41
d. apartemen harus memenuhi stándar Koofisien pengaliran 0,50 – 0,90. Jaringan primer dan sekunder drainase harus mempunyai kapasitas tampung yang cukup untuk menampung air yang mengalir dari area Kasiba dan kawasan sekitarnya. Aluran pembuangan air hujan dapat dibangun secara terbuka dengan ketentuan sebagai berikut: a. dasar saluran terbuka ½ lingkaran dengan diameter minimum 20 cm atau berbentuk bulat telur ukuran minimum 20/30 cm; b. bahan saluran terbuat dari tanah liat, beton, pasangan batu bata dan atau bahan lain; c. kemiringan saluran minimum 2 %; d. tidak boleh melebihi peil banjir di daerah tersebut; e. kedalaman saluran minimum 30 cm; f. apabila saluran dibuat tertutup, maka pada tiap perubahan arah harus dilengkapi dengan lubang kontrol dan pada bagian saluran yang lurus lubang kontrol harus ditempatkan pada jarak maksimum 50 (lima puluh) meter; g. saluran tertutup dapat terbuat dari PVC, beton, tanah liat dan bahan-bahan lain; h. untuk mengatasi terhambatnya saluran air karena endapan pasir/tanah pada drainase terbuka dan tertutup perlu bak kontrol dengan jarak kurang lebih 50 M dengan dimensi (0,40x 0,40x 0,40) M i. setiap Kasiba perlu melestarikan dan menyediakan kolam-kolam retensi dan sumur resapan pada titik-titik terendah;
42
j. penggunaan pompa drainase merupakan upaya tambahan apabila ditemui kesulitan untuk mengalirkan air secara gravitasi dan dapat juga digunakan untuk membantu agar pengaliran air dalam saluran mengalir lebih cepat. Tahapan perencanaan jaringan primer dan sekunder drainase meliputi : a. pengumpulan data topografi dan pemetaan yang terdiri dari pemetaan topografi dan pemotretan dari udara atau satelit; membuat peta tematik dengan
ketelitian skala 1: 5000 yang
mencakup kontur interval 5 meter untuk perencanaan jaringan; membuat peta tematik
dengan ketelitian skala 1:1.000 untuk
perencanaan detail; membuat level ikat topografi ( benchmark) yaitu elevasi dasar kota yang dikaitkan dengan elevasi muka air laut pasang atau pada sungai besar; menentukan garis kontur dengan penyesuaian terhadap titik ikat elevasi berdasarkan elevasi sungai yang ada guna perencanaan drainase perumahan; b. pengumpulan data hidrologi yang terdiri dari data yang mencakup kedudukan muka air banjir terhadap elevasi lahan, serta data curah hujan harian, bulanan dan tahunan; c. pengumpulan data geologi yang terdiri dari penyelidikan tanah untuk mengetahui kemungkinan penurunan pondasi saluran dan ke kuatan / kondisi tanah dasar untuk mengetahui daya dukung lapisan tanah tersebut.; d. pengumpulan data kualitas dan kuantitas genangan, luas, lama, tinggi dan frekuensi genangan dalam setahun;
43
e. pengumpulan data tentang kerugian dan kerusakan akibat genangan.
Dalam sistem penyediaan prasarana drainase ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
kolam retensi, yaitu bangunan resapan buatan atau bangunan resapan alam yang berfungsi untuk menampung air hujan dan kemudian meresap kedalam tanah atau mengalir ke saluran drainase.
peil banjir sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana dalam pembangunan fisik agar terbebas atau terhindar dari banjir dalam periode ulang tertentu.
Pada
periode
perencanaan
sistem
drainase
perlu
memperhatikan daerah tangkapan air (catchment area) agar tidak terjadi kegagalan pada fungsi sistem drainase.
Periode ulang desain yang harus direncanakan untuk Kasiba adalah seperti tercantum pada Tabel Periode Disain Makro dan Tabel Periode Disain Mi
b. Arah Kebijakan Pembangunan Drainase Kota Malang Perumusan
arah
kebijakan
pembangunan
drainase
untuk
penanganan banjir/genangan air di kota Malang berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, maka akan mengarah pada pengendalian banjir
44
secara menyeluruh berdasarkan Sub DAS yang melalui kota Malang mulai dari hulu sampai dengan hilir. Pengendalian banjir/genangan air secara menyeluruh adalah dalam upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan dalam 1 (satu) sistem sub DAS dari hulu sampai dengan hilir. Arah kebijakan pembangunan drainase di Kota Malang adalah sebagai berikut:
Penyelenggaran/penanganan terpadu dengan sektor terkait terutama pengendalian banjir, air limbah dan sampah).
Mengoptimalkan sistem yang ada, disamping pembangunan baru.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dunia usaha dan masyarakat.
Mendorong Pemkab/Pemkot dalam pembangunan S&P drainase untuk melancarkan perekonomian regional dan nasional serta meningkatkan tenaga kerja.
Dalam
upaya
penanganan
banjir/genangan
air
harus
memperhatikan fungsi drainase sebagai prasarana kota yang didasarkan pada konsep berwawasan lingkungan, yang sesuai UU No. 7 Tahun 2004., yaitu:
Pencegahan terjadinya banjir
Pencegahan dilakukan, baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun
penyeimbangan hulu dan hilir wilayah
sungai.
45
Kegiatan fisik dalam rangka pencegahan bencana dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana yang ditujukan untuk
mencegah
kerusakan
dan/atau
bencana
yang
diakibatkan oleh daya rusak air seperti sumur resapan, pembangunan saluran drainase kolam retensi atau polder.
Kegiatan non fisik dalam rangka pencegahan bencana dilakukan melalui beberapa cara, antara lain: meningkatkan daya resap tanah dengan penanaman pohon, pembersihan saluran drainase dari sampah, menerapkan peraturan tentang sempadan saluran drainase.
penanggulangan pada saat terjadi banjir Upaya
penanggulangan
banjir
dilakukan
dengan
cara:
pembuatan sistem informasi drainase, membuat rencana induk sistem drainase peningkatan kapasitas saluran drainase yang telah ada.
pemulihan akibat banjir Upaya pemulihan dilakukan dengan cara: memperbaiki sarana prasarana yang rusak akibat banjir seperti perbaikan saluran drainase, gorong-gorong dll.
46
V. KONDISI UMUM DAERAH DRAINASE KOTA MALANG Tabel 4. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Brantas A.
Saluran Sekunder Kode Saluran S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 45 46 47 48 49 50 51
Nama Jalan Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. Sukarno Hatta Jl. Sukarno Hatta Jl. M.Panjaitan Jl. M.Panjaitan Jl. M.Panjaitan Jl. Letjen Sutoyo Jl. Letjen Sutoyo Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. Dr. Wahidin Jl. Cokroaminoto Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman Jl. Rumah Sakit Jl. Urip Sumoharjo Jl. KH. Agus Salim Jl. KH. Ahmad Dahlan Jl. Gatot Subroto Jl. Mangunsarkoro Jl. Mangunsarkoro Jl. Gatot Subroto Jl. Muharto Jl. Gatot Subroto Jl. Martadinata Jl. Kol. Sugiono Jl. Kol. Sugiono Gg II Jl. Kol. Sugiono Jl. Kol. Sugiono Jl. Lembayung Jl. Bayem Jl. Terong Jl. Kyai Parseh
Panjang saluran (m) 508.89 386.38 497.98 733.29 534.84 370.04 931.98 562.65 338.25 631.45 418.83 233.62 209.92 429.44 231.36 257.84 453.73 237.01 201.95 249.22 152.71 472.09 814.30 194.03 365.30 243.36 422.00 270.00 135.00
Slope saluran 0.016 0.019 0.019 0.051 0.016 0.068 0.013 0.021 0.000 0.010 0.004 0.009 0.006 0.002 0.007 0.011 0.004 0.007 0.010 0.009 0.009 0.009 0.003 0.015 0.002 0.009 0.001 0.001 0.002
365.30
0.010
297.70 263.83 240.55 365.30 119.31 456.17 633.18 624.04 320.43 429.75 808.62 488.25 603.64 873.77 620.43 316.13
0.020 0.050 0.010 0.000 0.047 0.005 0.049 0.022 0.094 0.070 0.043 0.072 0.021 0.086 0.060 0.003
B1 0.50 0.50 0.50
B2 0.80 0.75 0.80
0.65
0.83
0.50 0.50 0.70 2.00 0.60 2.00 2.00 2.00 2.00 0.50
Dimensi m 0.50
h 1.10 0.60 1.10
d
0.44 0.25 0.25
0.95 0.60
0.25
0.60 0.60 0.65 2.00 0.60 1.20 0.50 1.20 2.00 0.50 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45
0.80 0.80 0.80
0.60 0.70 0.70
0.50 0.60
0.75 0.60 1.00 0.60
0.60 0.50
0.30 0.60 0.70
2.00 0.50 1.80 1.00
2.00 1.50
1.50 1.00
47
B.
Saluran Tersier
Kode Saluran S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III -
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Jalan Jl. Kertosono Jl. Sumbersari Jl. Veteran Jl. Bogor Jl. Banten Jl. Bandung Jl. B. Kumis Kucing Jl. Bungur Jl. Sarangan Jl. Sukapura Jl. Sukapura Jl. Ters. Sukarpura Jl. Jaksa Agung S I Jl. Hasanudin Jl. Dr. Cipto Jl. Dr. Cipto Jl. Pattimura Jl. Pattimura Jl. Pajajaran Jl. Kertanegara Jl. Gajah Mada Jl. Suropati Jl. Aris Munandar Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. KH. Agus Salim Jl. Kapt. Tendean Jl. Kyai Tamin Jl. Kyai Tamin Jl. Halmahera Jl. Irian Jaya Jl. Sartono Jl. Kebalen Wetan Jl. Kebalen
Panjang saluran (m) 323.34 1409.35 689.18 250.62 208.42 298.37 501.47 612.15 697.52 319.88 297.21 250.20 382.24 527.53 383.19 202.49 722.77 189.03 291.05 249.53 728.94 381.31 722.77 189.03 291.05 249.53 384.90 381.31 313.96 292.78 298.49 438.58 185.48 384.90 206.22 471.12
Slope saluran 0.027 0.014 0.009 0.012 0.014 0.012 0.004 0.008 0.084 0.023 0.001 0.033 0.011 0.008 0.024 0.020 0.007 0.026 0.027 0.002 0.017 0.024 0.007 0.026 0.027 0.002 0.046 0.024 0.021 0.018 0.025 0.019 0.049 0.046 0.056 0.017
B1
B2
0.50 0.40 0.80 0.50 0.30
0.40 0.40 0.50 1.40 0.40 0.80 0.80 0.40 0.40 0.50 0.30 0.60 0.40 0.75
Dimensi m
h
0.25 0.20
0.50 1.00 0.70
0.75
0.75 0.50
0.20 0.20 0.63 0.20
0.60 0.40
d
0.13
0.50 0.50 0.50 1.20 0.50 0.40 0.60 0.40 0.40 0.75 1.00 0.60 0.40 0.70 1.00 1.00 1.00
0.60 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.60
0.50
0.50 0.50 0.60
0.60 0.40 0.60 0.60 0.60 0.60 0.70
48
C.
Saluran Kuarter
Kode Saluran S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Jalan Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Sutan Syahrir Jl. Sutan Syahrir Jl. Sersan Harun Jl. Sersan Harun Jl. Kopral Usman Jl. Kopral Usman Jl. Prof Yamin Jl. Prof Yamin
Panjang saluran (m) 178.34 304.64 170.78 168.38 104.36 138.66 122.71 139.68 102.47 157.76 229.03 179.68
Slope saluran 0.070 0.039 0.002 0.044 0.053 0.016 0.019 0.043 0.006 0.056 0.030 0.124
B1 0.3
B2
Dimensi m h 0.3
d 0.6
0.3 0.7
0.3 0.6 0.5 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
49
Tabel 5. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Brantas A. Saluran Sekunder Kode Sal. Sekunder S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 24 26 31 38 39 40 41 45 46 47 48 49 50 51
Nama Jalan Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. Sukarno Hatta Jl. Sukarno Hatta Jl.MDI.Panjaitan Jl.MDI.Panjaitan Jl.MDI.Panjaitan Jl.Bungur Jl.Bungur Jl. Panglima Sudirman Jl. J.A. Suprapto Jl. K.Ahmad Dahlan Jl. Martadinata Jl. Kol. Sugiono Gg II Jl. Kol. Sugiono Jl. Kol. Sugiono Jl. Lembayung Jl. Bayem Jl. Terong Jl. Kyai Parseh
Panjang saluran (m) 508.89 386.38 497.98 733.29 534.84 370.04 931.98 562.65 338.25 631.45 418.83 814.30 365.30 365.30 456.17 633.18 624.04 320.43 429.75 808.62 488.25 603.64 873.77 620.43 316.13
Slope saluran 0.016 0.019 0.019 0.051 0.016 0.068 0.013 0.021 0.000 0.010 0.004 0.003 0.002 0.000 0.005 0.049 0.022 0.094 0.070 0.043 0.072 0.021 0.086 0.060 0.003
Kode Area AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-
1 2 3 4 8 14 5 6 13 17 18 33 28 36 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
To (jam)
V (m/dt)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q 3 (m /dt)
12.798 13.382 12.768 5.452 6.953 2.235 4.735 2.809 2.393 29.213 10.987 2.458 4.163 6.041 7.655 5.047 8.481 2.938 3.430 5.987 17.953 7.405 10.864 6.515 3.897
0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90
404.514 202.517 329.335 126.457 130.374 284.703 37.509 112.102 85.595 377.682 203.905 227.999 174.263 228.555 200.282 108.773 215.685 79.487 174.802 162.217 327.048 206.082 853.631 627.753 338.127
0.031 0.062 0.038 0.020 0.077 0.035 0.067 0.067 0.082 0.033 0.025 0.055 0.072 0.055 0.062 0.046 0.058 0.157 0.072 0.077 0.038 0.036 0.088 0.080 0.052
1.01 0.36 0.74 0.39 0.21 0.66 0.06 0.19 0.13 0.91 0.57 0.43 0.28 0.43 0.35 0.22 0.39 0.09 0.29 0.26 0.73 0.47 1.26 0.97 0.65
0.86 1.22 0.96 0.69 1.36 0.92 1.27 1.27 1.41 0.89 0.77 1.15 1.32 1.15 1.23 1.05 1.18 1.95 1.32 1.37 0.96 0.94 1.46 1.39 1.13
0.16 0.09 0.14 0.29 0.11 0.11 0.20 0.12 0.07 0.20 0.15 0.20 0.08 0.09 0.10 0.17 0.15 0.05 0.09 0.16 0.14 0.18 0.17 0.12 0.08
1.17 0.44 0.88 0.69 0.31 0.78 0.27 0.31 0.20 1.10 0.72 0.62 0.36 0.52 0.45 0.39 0.54 0.13 0.38 0.42 0.87 0.65 1.43 1.10 0.72
28.67 54.66 34.56 40.85 68.76 37.70 76.68 69.13 93.79 29.80 39.60 43.67 62.71 49.50 53.90 59.76 48.10 121.98 61.03 56.74 34.85 42.37 25.12 29.93 39.46
0.9347 0.9100 0.9245 0.8236 0.8524 0.9330 0.7240 0.8357 0.8555 0.9184 0.9051 0.8637 0.9037 0.9212 0.8979 0.8233 0.8803 0.8538 0.8925 0.8362 0.9252 0.8793 0.9448 0.9464 0.9489
0.8580 1.6655 1.0208 0.4589 1.0195 0.1967 0.6577 0.4061 0.4803 2.0003 0.9853 0.2319 0.5902 0.6892 0.9271 0.6213 0.8985 0.7656 0.4674 0.7108 1.4485 0.6902 0.6452 0.4617 0.3651
Sumber : Hasil Perhitungan
50
B. Saluran Tersier Kode Sal. Tersier S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III -
1 2 3 4 5 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 28 32 33 37
Nama Jalan Jl. Kertosono Jl. Sumbersari Jl. Veteran Jl. Bandung Jl. Banten Jl. B. Kumis Kucing Jl. Bungur Jl. Sukapura Jl. Sukapura Jl. Ters. Sukarpura Jl. Jaksa Agung S I Jl. Hasanudin Jl. Dr. Cipto Jl. Dr. Cipto Jl. Pattimura Jl. Urip Sumoharjo Jl. Pajajaran Jl. Kertanegara Jl. Gajah Mada Jl. Suropati - Tugu Jl. KH. Agus Salim Jl. Halmahera Jl. Kebalen
Panjang saluran (m) 323.34 1409.35 1057.32 250.62 208.42 501.47 612.15 319.88 297.21 250.20 382.24 527.53 383.19 202.49 722.77 189.03 291.05 249.53 728.94 381.31 384.90 298.49 438.58 471.12
Slope saluran 0.027 0.014 0.013 0.012 0.014 0.004 0.008 0.023 0.001 0.033 0.011 0.008 0.024 0.020 0.007 0.026 0.027 0.002 0.017 0.024 0.046 0.025 0.019 0.017
Kode Area AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA-
7 9 10 11 12 15 16 19 20 23 21 22 24 25 26 27 30 31 29 32 39 49 46 50
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
To (jam)
V (m/dt)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q 3 (m /dt)
15.604 43.359 31.776 3.653 2.094 5.096 29.932 5.732 4.924 3.429 4.151 4.828 5.071 4.857 20.289 8.469 4.194 4.718 4.375 3.051 8.014 11.851 10.453 9.676
0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90
334.165 622.828 738.439 365.2942 90.622 361.037 435.794 252.653 166.750 161.732 108.851 97.748 142.192 212.689 517.242 349.172 183.869 200.364 292.690 165.702 193.646 323.069 313.222 327.227
0.037 0.020 0.017 0.014 0.055 0.035 0.029 0.027 0.028 0.047 0.023 0.128 0.018 0.047 0.024 0.037 0.272 0.255 0.043 0.060 0.065 0.039 0.023 0.038
0.76 1.92 2.48 1.37 0.17 0.85 1.13 0.67 0.43 0.33 0.31 0.12 0.47 0.43 1.46 0.79 0.15 0.17 0.62 0.29 0.33 0.72 0.90 0.73
0.95 0.70 0.64 0.58 1.16 0.92 0.83 0.81 0.83 1.07 0.75 1.76 0.65 1.07 0.76 0.95 2.56 2.48 1.02 1.21 1.25 0.97 0.75 0.96
0.09 0.56 0.46 0.12 0.05 0.15 0.20 0.11 0.10 0.07 0.14 0.08 0.16 0.05 0.26 0.06 0.03 0.03 0.20 0.09 0.09 0.09 0.16 0.14
0.85 2.48 2.94 1.49 0.22 1.00 1.33 0.78 0.53 0.39 0.46 0.20 0.63 0.48 1.72 0.85 0.19 0.20 0.82 0.38 0.42 0.80 1.07 0.87
35.47 17.35 15.51 24.44 87.65 31.81 26.33 37.48 48.37 59.53 53.68 92.19 43.21 51.80 22.19 35.56 97.78 92.57 36.37 60.39 56.85 36.81 30.50 34.97
0.9474 0.8984 0.9276 0.9609 0.8973 0.9293 0.9287 0.9343 0.9144 0.9231 0.8650 0.8296 0.8857 0.9481 0.9290 0.9684 0.9218 0.9352 0.8915 0.8972 0.9073 0.9494 0.9289 0.9273
1.3120 1.6911 1.1435 0.2146 0.4119 0.3770 1.8309 0.5022 0.5449 0.4715 0.4823 0.9238 0.4855 0.5967 1.0465 0.7297 0.9457 1.0219 0.3549 0.4136 1.0343 1.0363 0.7411 0.7851
Sumber : Hasil Perhitungan
51
C. Saluran Kuarter Kode Sal. Kuarter S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Jalan Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Sutan Syahrir Jl. Sutan Syahrir Jl. Sersan Harun Jl. Sersan Harun Jl. Kopral Usman Jl. Kopral Usman Jl. Prof Yamin Jl. Prof Yamin
Panjang saluran (m) 178.34 304.64 170.78 168.38 104.36 138.66 122.71 139.68 102.47 157.76 229.03 179.68
Slope saluran 0.070 0.039 0.002 0.044 0.053 0.016 0.019 0.043 0.006 0.056 0.030 0.124
Kode Area AAAAAAAAAAAA-
34 35 37 38 40 41 42 43 44 45 48 47
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
To (jam)
V (m/dt)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q (m3/dt)
2.301 6.918 4.484 4.934 2.285 2.835 1.055 1.141 1.951 3.084 9.008 4.508
0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90
124.683 201.652 220.697 233.536 185.357 171.318 74.143 71.291 142.582 136.879 294.906 205.440
0.080 0.065 0.057 0.064 0.135 0.146 0.337 0.351 0.175 0.183 0.042 0.061
0.19 0.34 0.41 0.40 0.22 0.20 0.06 0.05 0.15 0.14 0.63 0.36
1.39 1.26 1.17 1.25 1.81 1.88 2.86 2.91 2.06 2.10 1.01 1.21
0.04 0.07 0.04 0.04 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.02 0.06 0.04
0.23 0.41 0.45 0.44 0.24 0.22 0.07 0.07 0.16 0.16 0.69 0.41
85.26 57.46 54.52 54.98 83.16 88.24 191.47 194.95 106.78 107.58 40.79 58.11
0.9277 0.9245 0.9565 0.9591 0.9672 0.9548 0.9191 0.9083 0.9593 0.9392 0.9564 0.9517
0.4554 0.9196 0.5850 0.6510 0.4599 0.5977 0.4645 0.5054 0.5000 0.7795 0.8793 0.6238
Keterangan
:
52
Kode Saluran : S.BR.II
= Saluran Sekunder
S.BR.III
= Saluran Tersier
S.BR.IV
= Saluran Kuarter
Panjang Saluran
V = 4.918 . S0.5 rerata
Td = Drain flow time =
Slope saluran (S)
: Dari pengukuran peta
Tc = To + Td (jam)
Intensitas
I
: Dari pengukuran peta
kontur
C
: Koefisien Pengaliran
Panjang lereng
: Dari pengukuran peta
kontur
Slope lahan : Dari pengukuran peta kontur
To = overland flow time : 2 x3,28 xLx n /60
R24 24 24 tc
Hujan
=
23
Cs = koefisien tampungan =
2Tc 2Tc Td
3
Ls /60 60V
(jam)
kontur
: Kecepatan
Q = Cs. C. I. A
S
(jam)
53
Tabel 6. Perhitungan Debit Total Pada Tiap Saluran DAS Brantas A. Saluran Sekunder Kode No. Saluran Sal S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II S.BR.II -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Nama Jalan Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. MT Haryono Jl. Sukarno Hatta Jl. Sukarno Hatta Jl. M.Panjaitan Jl. M.Panjaitan Jl. M.Panjaitan Jl. Letjen Sutoyo Jl. Letjen Sutoyo Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. J.A. Suprapto Jl. Dr. Wahidin Jl. Cokroaminoto Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman Jl. Rumah Sakit Jl. Urip Sumoharjo Jl. KH. Agus Salim Jl. KH. Ahmad Dahlan Jl. Gatot Subroto Jl. Mangunsarkoro Jl. Mangunsarkoro Jl. Gatot Subroto Jl. Muharto Jl. Gatot Subroto Jl. Martadinata Jl. Kol. Sugiono Jl. Kol. Sugiono Gg II Jl. Kol. Sugiono Jl. Kol. Sugiono
Jl. Lembayung Jl. Bayem Jl. Terong Jl. Kyai Parseh
Panjang saluran (m)
Slope saluran
Q tiapsaluran (m3/dt)
508.89 386.38 497.98 733.29 534.84 370.04 931.98 562.65 338.25 376.87 631.45 418.83 233.63 209.92 429.44 231.36 257.84 453.73 237.00 201.95 249.22 152.71 472.09 814.30 194.03 365.30 243.36 297.70 263.83 240.55 365.30 119.31 212.29 189.09 239.36 498.60 124.70 456.17 633.18 624.04 320.43 1648.62 553.19 564.59 429.75 808.62 488.25 603.64 873.77 620.43 316.13 768.43
0.016 0.019 0.019 0.051 0.016 0.068 0.013 0.021 0.000 0.000 0.010 0.004 0.023 0.002 0.022 0.010 0.003 0.019 0.023 0.011 0.001 0.002 0.020 0.003 0.062 0.002 0.009 0.020 0.050 0.000 0.000 0.047 0.025 0.048 0.010 0.024 0.109 0.005 0.049 0.022 0.094 0.003 0.045 0.044 0.070 0.043 0.072 0.021 0.086 0.060 0.003 0.010
0.735 1.200 0.831 0.363 0.604 0.165 0.325 0.241 0.282 1.641 0.827
0.153 0.405
0.524
0.645 0.397 0.608 0.376
0.311 0.406 1.179 0.515 0.491 0.359 0.303
Beban Total saluran
Qtotal saluran (m3/dt)
S.BR.II-1 S.BR.II-1+ S.BR.II-2 S.BR.II-2+S.BR.II-3 S.BR.II-3+S.BR.II-4 S.BR.II-5 S.BR.II-6 S.BR.II-7 S.BR.II-7+S.BR.II-8 S.BR.II-9+S.BR.II-8+S.BR.III-6 S.BR.III-8 S.BR.II-11 S.BR.II-11+S.BR.II-12 S.BR.II-13+S.BR.II-12 S.BR.II-14 + S.BR.III-12 S.BR.II-15 + S.BR.II-14 + S.BR.III-14 S.BR.II-16 + S.BR.III-15 + S.BR.II-15 S.BR.III-13 + S.BR.II-17 S.BR.III-16 + S.BR.II-17 S.BR.III-19 + S.BR.II-18 S.BR.III-26 + S.BR.II-22 S.BR.III-21+S.BR.II-20 S.BR.II-21 + S.BR.III-22 S.BR.II-23 + S.BR.III-17 S.BR.II-24 + S.BR.III-19 S.BR.II-22 + S.BR.II-24 S.BR.II-26 S.BR.II-27 S.BR.II-28+S.BR.IV-1+S.BR.IV-3 S.BR.II-28+S.BR.II-29+S.BR.IV-4 S.BR.II-30+S.BR.III-24 S.BR.II-31 S.BR.II-31+ S.BR.II-32 S.BR.II-29+S.BR.II-30+S.BR.II-33 S.BR.II-34+S.BR.III-28 S.BR.II-33+S.BR.II-35+S.BR.III-27 S.BR.II-35+S.BR.III-3+S.BR.IV-12 S.BR.II-37+S.BR.III-37+S.BR.III-36 S.BR.II-38+ S.BR.II-36+S.BR.III-35 S.BR.II-39 S.BR.II-40+ S.BR.II-38 S.BR.II-41 S.BR.II-42 S.BR.II-43 S.BR.II-44 S.BR.II-45 S.BR.II-46 S.BR.II-47 S.BR.II-48 S.BR.II-49 S.BR.II-50 S.BR.II-51 S.BR.II-51
0.735 1.935 2.766 3.128 0.604 0.165 0.325 0.566 4.766 0.314 1.641 2.468 2.468 0.892 1.279 1.731 0.369 0.789 1.705 2.222 2.831 3.120 0.501 1.319 4.439 0.405 0.405 0.824 1.370 0.684 0.524 0.524 2.054 0.733 3.026 1.704 1.536 3.122 0.397 3.730 0.376 0.376 0.376 0.376 0.311 0.406 1.179 0.515 0.491 0.359 0.303 0.303
Sumber : Hasil perhitungan
54
B. Saluran Tersier Kode No. Saluran Sal S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III S.BR.III -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Panjang Slope Q tiapsaluran saluran (m) saluran (m3/dt)
Nama Jalan Jl. Kertosono Jl. Sumbersari Jl. Veteran Jl. Bogor Jl. Banten
323.34 1409.35 1057.32 250.62 208.42 50.91 362.87 501.47 612.15 697.52 319.88 297.21 250.20 382.24 527.53 383.19 202.49 722.77 189.03 291.05 249.53 728.94 381.31 292.78 236.73 96.45 185.48 384.90 206.22 92.48 194.42 298.49 438.58 256.05 363.24 140.25 471.12
Jl. Bandung Jl. B. Kumis Kucing Jl. Bungur Jl. Sarangan Jl. Sukapura Jl. Sukapura Jl. Ters. Sukarpura Jl. Jaksa Agung S I Jl. Hasanudin Jl. Dr. Cipto Jl. Dr. Cipto Jl. Pattimura Jl. Pattimura Jl. Pajajaran Jl. Kertanegara Jl. Gajah Mada Jl. Suropati Jl. Aris Munandar Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. KH. Agus Salim Jl. Kapt. Tendean Jl. Kyai Tamin Jl. Kyai Tamin Jl. Halmahera Jl. Irian Jaya Jl. Sartono Jl. Kebalen Wetan Jl. Kebalen
0.027 0.014 0.013 0.012 0.014 0.000 0.019 0.004 0.008 0.015 0.023 0.001 0.033 0.011 0.008 0.024 0.020 0.007 0.026 0.027 0.002 0.017 0.024 0.018 0.047 0.046 0.049 0.046 0.056 0.047 0.017 0.025 0.019 0.006 0.014 0.010 0.017
Beban Total saluran
Qtotal saluran (m3/dt)
S.BR.III-1 S.BR.III-1 + S.BR.III-2 S.BR.III-2 + S.BR.III-3 S.BR.III-4 S.BR.III-5 S.BR.III-4 + S.BR.III-5 S.BR.III -3 + S.BR.III-7 S.BR.III-8 S.BR.III-9 S.BR.III-9 S.BR.III-11 S.BR.III-11 + S.BR.III-12 S.BR.III-13 S.BR.III-14 S.BR.III-15 S.BR.III-16 S.BR.III-17 S.BR.III-18 S.BR.III-19 S.BR.III-20 S.BR.III-21 S.BR.III-22 S.BR.III-23 S.BR.III-24 S.BR.IV-5 S.BR.III-26+S.BR.IV-7 S.BR.III-26+S.BR.IV-9 S.BR.III-28 S.BR.IV-6 S.BR.III-29+S.BR.IV-8 S.BR.III-30+S.BR.IV-10 S.BR.III-32 S.BR.III-33 S.BR.III-33 S.BR.III-34+S.BR.IV-11 S.BR.III-32 S.BR.III-37
1.130 2.582 3.625 0.207 0.294 3.918 0.294 0.314 1.565 1.565 0.437 0.892 0.369 0.387 0.452 0.420 0.501 0.915 0.664 0.518 0.609 0.263 0.289 0.684 0.367 0.605 0.972 0.733 0.440 0.683 1.191 0.894 0.652 0.652 1.417 0.894 0.642
1.130 1.452 1.042 0.207 0.294 0.314 1.565 0.437 0.455 0.369 0.387 0.452 0.420 0.501 0.915 0.664 0.518 0.609 0.263 0.289
0.733
0.894 0.652
0.642
Sumber : Hasil Perhitungan
C. Saluran Kuarter Kode No. Saluran Sal S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV S.BR.IV -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Jalan Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Merdeka Timur Jl. KH Zainal Arifin Jl. Sutan Syahrir Jl. Sutan Syahrir Jl. Sersan Harun Jl. Sersan Harun Jl. Kopral Usman Jl. Kopral Usman Jl. Prof Yamin Jl. Prof Yamin
Panjang Slope saluran (m) saluran 178.34 304.64 170.78 168.38 104.36 138.66 122.71 139.68 102.47 157.76 229.03 179.68
0.070 0.039 0.002 0.044 0.053 0.016 0.019 0.043 0.006 0.056 0.030 0.124
Q tiapsaluran (m3/dt)
Beban Total saluran
Qtotal saluran (m3/dt)
0.330 0.684 0.493 0.546 0.367 0.440 0.238 0.243 0.367 0.508 0.765 0.513
S.BR.IV-1 S.BR.IV-2 S.BR.IV-3 S.BR.IV-4 S.BR.IV-5 S.BR.IV-6 S.BR.IV-7 S.BR.IV-8 S.BR.IV-9 S.BR.IV-10 S.BR.IV-11 S.BR.IV-12
0.330 0.684 0.493 0.546 0.367 0.440 0.238 0.243 0.367 0.508 0.765 0.513
55
Tabel 7. Analisa Kapasitas dan Evaluasi Saluran Drainase Eksisting DAS Brantas Nama Jalan Jl. UripSumoharjo Jl. UripSumoharjo Jl. Pajajaran kiri Jl. Pajajaran kanan Jl. Kertanegara - kiri Jl. Kertanegara - sudetan Jl. Merdeka Selatan Jl. Gajayana Jl. Mt. Haryono kiri Jl. Mayjen Panjaitan Jl. Banten Jl. Bogor Jl. Brigjen S.Riyadi Jl. Aris Munandar Jl. Cokroaminoto Jl. Dr Cipto Jl. Dr Cipto Jl. Dr wahidin Jl. Gajahmada Jl. Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto Jl. Hasanudin Jl. JA. Suprapto Jl. JA. Suprapto Jl. JA. Suprapto Jl. JA. Suprapto I Jl. KH Agus Salim Jl. KH.A.Dahlan Jl. Kyai Tamin Jl. Kyai Tamin Jl. Kyai Tamin Jl. Martadinata Jl. Martadinata Jl. Mayjen Panjaitan Jl. Mayjen Panjaitan Jl. Merdeka Timur Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman Jl. Panglima Sudirman
Tipe Saluran terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka terbuka tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup terbuka terbuka terbuka tertutup tertutup tertutup terbuka tertutup terbuka tertutup terbuka tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup tertutup terbuka terbuka terbuka terbuka
Segiempat Segiempat Segiempat Trapesium Trapesium Trapesium Segiempat Segiempat Trapesium Trapesium lingkaran Trapesium Trapesium Segiempat lingkaran Segiempat Segiempat Trapesium Segiempat lingkaran lingkaran Trapesium Segiempat Trapesium Segiempat Segiempat Segiempat lingkaran Segiempat Segiempat lingkaran lingkaran lingkaran Trapesium Trapesium Segiempat Segiempat Segiempat Segiempat
Tipe konstruksi Plesteran Plesteran Plesteran Plesteran Pas.Batukali Pas.Batukali Plesteran Plesteran Plesteran Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali
n 0.015 0.015 0.015 0.015 0.025 0.025 0.015 0.015 0.015 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
Dimensi b1 (m) 0.50 0.50 0.50 0.25 0.30 0.75 0.30 1.20 0.50 0.50
b2 (m)
m
0.30 0.60 1.00
0.13 0.13 0.25
0.75
0.50 0.25
h
d
(m) 0.75 0.50 0.75 0.50 1.00 0.75 0.50 1.00 0.60 0.60
(m)
0.40 0.80 0.50 0.75
0.20 0.25
0.70 0.60 0.70 0.45
0.80 0.80 0.50 0.60
0.25
0.40 0.60 0.50 0.60 0.60 0.60
0.40 2.00 2.00 2.00 1.40 0.60
0.20
0.50 1.20 0.50 1.20 1.20 0.60 1.00
0.50 0.50
0.60 0.60 0.70 0.70 0.70
0.50 0.50 0.30 0.80 0.80 0.80
0.25 0.25
0.60 0.60 0.30 0.60 0.70 0.70
A
P
R
(m2) 0.375 0.250 0.375 0.156 0.425 0.703 0.150 1.200 0.480 0.390 0.314 0.658 0.390 0.525 0.354 0.320 0.480 0.313 0.360 0.471 0.471 0.250 2.400 1.000 2.400 1.680 0.360 0.786 0.300 0.300 0.550 0.550 0.550 0.390 0.390 0.090 0.480 0.560 0.560
(m2) 2.000 1.500 2.000 1.258 2.316 2.296 1.300 3.200 1.842 1.737 0.629 2.228 1.737 2.150 0.707 1.600 2.000 1.531 1.800 0.943 0.943 1.420 4.400 3.000 4.400 3.800 1.800 1.571 1.700 1.700 1.100 1.100 1.100 1.737 1.737 0.900 2.000 2.200 2.200
m 0.188 0.167 0.188 0.124 0.184 0.306 0.115 0.375 0.261 0.225 0.500 0.295 0.225 0.244 0.500 0.200 0.240 0.204 0.200 0.500 0.500 0.176 0.545 0.333 0.545 0.442 0.200 0.500 0.176 0.176 0.500 0.500 0.500 0.225 0.225 0.100 0.240 0.255 0.255
V
Kapasitas Saluran
Q desain
Qp
(m/dt) 3.52 3.26 3.56 2.70 0.58 0.81 4.17 7.49 3.76 1.07 1.59 1.39 0.68 0.58 1.47 0.94 1.44 0.92 1.03 1.18 0.87 1.18 1.16 0.82 2.70 1.61 0.36 0.84 0.97 1.94 3.89 1.53 1.51 0.91 1.35 0.39 1.11 0.87 1.93
(m3/dt) 1.32 0.81 1.33 0.42 0.25 0.57 0.63 8.99 1.81 0.42 0.50 0.91 0.26 0.31 0.52 0.30 0.69 0.29 0.37 0.56 0.41 0.29 2.79 0.82 6.47 2.70 0.13 0.66 0.29 0.58 2.14 0.84 0.83 0.36 0.53 0.04 0.53 0.48 1.08
(m3/dt) 1.585 0.977 1.601 0.507 0.295 0.686 0.751 10.785 2.167 0.499 0.601 1.094 0.317 0.368 0.623 0.360 0.830 0.345 0.446 0.669 0.494 0.354 3.352 0.979 7.767 3.242 0.156 0.788 0.351 0.699 2.566 1.012 0.998 0.426 0.634 0.043 0.642 0.581 1.300
(m3/dt) 0.664 0.664 0.518 0.518 0.609 0.609 0.330 0.367 1.935 0.325 0.566 0.207 0.367 0.684 0.789 0.420 0.501 0.369 0.263 0.684 2.054 0.452 0.892 1.279 4.766 0.387 0.824 1.370 0.440 0.683 1.191 3.026 0.765 0.566 4.766 0.330 0.501 1.319 4.439
S 0.0260 0.0260 0.0265 0.0265 0.0020 0.0020 0.0698 0.0467 0.0191 0.0052 0.004 0.0061 0.0021 0.0014 0.0034 0.0047 0.0087 0.0044 0.0057 0.0022 0.0012 0.0088 0.0019 0.0018 0.0102 0.0048 0.0007 0.0011 0.006 0.0238 0.0238 0.0037 0.0036 0.0038 0.0084 0.0021 0.0052 0.0029 0.0145
56
Keterangan
Kondisi:
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan
Dimensi Nama Jalan Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. Pasar Besar Jl. Pattimura Jl. Prof. Yamin Jl. Sartono Jl. Sersan Harun Jl. Sersan Harun Jl. Sukapura Jl. Sutan Syahrir Jl. Sutan Syahrir Jl. Tendean Jl. Terusan Sekarpura Jl. Zaenal Arifin Jl. Zaenal Arifin
Tipe Saluran tertutup tertutup tertutup terbuka tertutup terbuka tertutup tertutup terbuka tertutup tertutup tertutup terbuka tertutup tertutup
lingkaran lingkaran lingkaran Trapesium lingkaran Segiempat lingkaran lingkaran Trapesium lingkaran lingkaran Segiempat Trapesium lingkaran Segiempat
Tipe konstruksi Plesteran Plesteran Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Plesteran Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali Pas.Batukali
n 0.015 0.015 0.025 0.025 0.025 0.025 0.015 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
b1
b2
(m)
(m)
m
h
d
(m)
(m) 1.00 1.00 1.00
0.40
0.40
0.60
0.70
0.60 0.60 0.60 0.40
0.20
0.50 0.50 0.50
0.50 0.50
0.25
0.40 0.50 0.60
0.70
0.60
A
P
R
(m2) 0.786 0.786 0.786 0.160 0.471 0.420 0.471 0.471 0.250 0.393 0.393 0.200 0.313 0.471 0.420
(m2) 1.571 1.571 1.571 1.200 0.943 2.000 0.943 0.943 1.420 0.786 0.786 1.300 1.531 0.943 1.900
m 0.500 0.500 0.500 0.133 0.500 0.210 0.500 0.500 0.176 0.500 0.500 0.154 0.204 0.500 0.221
S 0.0073 0.0073 0.0073 0.0043 0.0037 0.0037 0.0065 0.0088 0.0039 0.0065 0.005 0.0121 0.004 0.0017 0.001
Sumber : Hasil Perhitungan
57
V
Kapasitas Saluran
Q desain
Qp
(m/dt) 3.59 3.59 2.15 0.68 1.53 0.86 3.39 2.36 0.78 2.03 1.78 1.26 0.88 1.04 0.46
(m3/dt) 2.82 2.82 1.69 0.11 0.72 0.36 1.60 1.11 0.20 0.80 0.70 0.25 0.27 0.49 0.19
(m3/dt) 3.383 3.383 2.030 0.131 0.867 0.433 1.915 1.337 0.235 0.958 0.840 0.303 0.329 0.588 0.233
(m3/dt) 0.367 0.605 0.972 0.915 0.513 1.417 0.238 0.243 0.892 0.367 0.440 2.054 0.369 0.546 0.684
Keterangan
Kondisi:
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan
Keterangan :
B1 = Dasar Saluran m = kemiringan talud h = tinggi saluran d = diameter saluran (Lingkaran)
Luas Penampang - Trapesium : A = (b+mh)h - Segiempat : A = b. h
Perimeter - Trapesium
:
P
=
b+2h 1 m - Segiempat : P = b+2h 2
2
R = A/P V = 1/n . R2/3. S0.5 Q saluran = V. A (Kapasitas Saluran) Q desain = 1.2. Qsaluran
Jika Q desain > Kapasitas Saluran eksisting Memenuhi Jika Q desain < Kapasita Saluran eksisitng Tidak memenuhi , maka saluran perlu perbaikan.
58
Tabel 8. Klasifikasi Saluran Drainase Sub DAS Sukun A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II -
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 31 32 33 34 35 36 37 38
Panjang saluran (m) Jl. Ijen 500.00 Jl. TGP 213.00 Jl. Guntur (ki) 562.00 Jl. Besar Ijen (ki) 400.00 Jl. Buring (ki) 735.00 Jl. Semeru (ki) 830.00 Jl. Besar Ijen 2 (ki) 414.11 Jl. Kawi (ka) 680.00 Jl. Kawi 680.00 Jl. IR. Rais 802.00 Jl. IR. Rais 105.00 Jl. B. Katamso (ka) 315.00 Jl. Ade Irma Suryani (ka) 205.00 Jl. Arif Margono (ka) 146.00 Jl. Arif Margono (ki) 110.00 Jl. Arif Margono 146.00 Jl. Sutan Sahrir 233.00 Jl. Halmahera 979.00 Jl. Tanimbar (ki) 398.00 Jl. Ters. Halmahera 979.00 Jl. Nusa Barung 147.00 Jl. Nusa Barung 2 315.00 Jl. Sonokeling 225.00 Jl. Janti utara 835.00 Jl. Janti selatan (ki) 135.00 Jl. IR. Rais/Jl. Pucang 802.00 Jl. S. Supriadi 1 305.01 Jl. S. Supriadi 2 158.28 Jl. S. Supriadi 3 94.00 Jl. S. Supriadi 4 512.00 Nama Jalan
Slope saluran 0.01000 0.01600 0.01600 0.00980 0.03230 0.01430 0.01430 0.02170 0.03607 0.02100 0.02100 0.00900 0.00150 0.02100 0.02100 0.00150 0.00160 0.00500 0.00230 0.00500 0.00310 0.00310 0.00400 0.05330 0.09500 0.02100 0.01700 0.01700 0.01650 0.00200
0.45 0.5 0.35 0.4 0.8 0.28 0.3 0.35 0.73 0.35 0.25 0.6 0.7
Dimensi B2 d 0.7 0.4 0.7 0.7 0.35 0.4 0.8 0.28 0.3 0.53 0.73 0.53 0.6 0.6 0.7
0.7
0.8
B1 0.5
h 0.8 1.14 0.8 0.5 0.4 1 0.45 0.45 0.5 1.04 0.5 0.73 0.5 0.96
0.5 0.9 0.3 1.2 1.2
1.43 1.43
0.5
0.6
1.5 1.5 0.8 0.6 0.3
0.3 0.3 0.3 0.3
0.55 0.55 0.55 0.55
0.68 0.68 0.68 0.68
59
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III
-
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Jalan Jl. Jakarta (ka) Jl. Surabaya Jl. Pahlawan trip Jl. Galunggung Jl. Retawu Jl. Galunggung Jl. Wilis Jl. Wilis Jl. Ters. Kawi Jl. Kawi atas Jl. Raya Dieng Jl. Kedondong (ka) Jl. Raya Langsep (ki) Jl. Raya Langsep Jl. Bareng raya (ka) Jl. Bareng raya (ki) Jl. AR. Hakim Jl. Kauman Jl. Hasyim Ashari 1 Jl. Hasyim Ashari 2 Jl. Yulius Usman Jl. Yulius Usman Jl.Nusakambangan 3 Jl. Nusakambangan 1 Jl. Sulawesi(ka) Jl. Andalas Tengah Jl. Rajawali Jl. S.Supriyadi gg. 2
Panjang saluran (m) 841.00 365.00 475.39 173.88 400.00 173.88 270.00 200.00 218.00 358.00 266.45 270.00 175.00 175.00 505.00 505.00 130.00 60.00 370.21 190.00 167.00 167.00 92.00 294.00 210.00 256.00 175.00 339.02
Slope saluran 0.0100 0.0247 0.0010 0.0023 0.0038 0.0023 0.0084 0.0084 0.0017 0.0015 0.0023 0.0183 0.0183 0.0183 0.0407 0.0407 0.0023 0.0016 0.0123 0.0123 0.0070 0.0070 0.0059 0.0059 0.0038 0.0062 0.0110 0.0120
Dimensi B1
B2
0.4 0.8 0.3
0.4 0.94 0.3
0.3 0.7 0.41 0.8
0.3 0.7 0.61 1.2
d
h 0.5 0.7 0.3
0.4 0.3 0.6 0.61 0.8 0.5 0.2 0.4 0.4 0.7 0.7
0.75 0.5 0.5 0.7 0.7
0.75 0.4 0.4 0.6 0.6
0.3 0.4 0.4 0.6 0.65 0.3 0.55 0.6 1.1 0.4 0.3
0.4 0.4 0.4 0.6 0.65 1 0.55 0.9 1.35 0.4 0.3
0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.4 0.5 1.2 1 0.5 0.3
60
Tabel 9.Perhitungan Debit Rancangan Metode Rasional Sub DAS Sukun Kode Sal. Sekunder
Nama Jalan
Panjang saluran (m)
Slope saluran
Luas Area (m2)
C
V (m/dt)
Tc (jam)
Q (m3/dt)
S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III -
Jl. Ijen Jl. TGP Jl. Guntur (ki) Jl. Besar Ijen (ki) Jl. Buring (ki) Jl. Semeru (ki) Jl. Besar Ijen 2 (ki) Jl. Kawi (ka) Jl. Kawi Jl. IR. Rais Jl. IR. Rais Jl. B. Katamso (ka) Jl. Ade Irma Suryani (ka) Jl. Arif Margono (ka) Jl. Arif Margono (ki) Jl. Arif Margono Jl. Sutan Sahrir Jl. Halmahera Jl. Tanimbar (ki) Jl. Ters. Halmahera Jl. Nusa Barung Jl. Nusa Barung 2 Jl. Sonokeling Jl. Janti utara Jl. Janti selatan (ki) Jl. IR. Rais/Jl. Pucang Jl. S. Supriadi 1 Jl. S. Supriadi 2 Jl. S. Supriadi 3 Jl. S. Supriadi 4 Jl. Jakarta (ka) Jl. Surabaya Jl. Pahlawan trip Jl. Galunggung Jl. Retawu Jl. Galunggung Jl. Wilis Jl. Wilis Jl. Ters. Kawi Jl. Kawi atas Jl. Raya Dieng Jl. Kedondong (ka) Jl. Raya Langsep (ki) Jl. Raya Langsep Jl. Bareng raya (ka) Jl. Bareng raya (ki) Jl. AR. Hakim Jl. Kauman Jl. Hasyim Ashari 1 Jl. Hasyim Ashari 2 Jl. Yulius Usman Jl. Yulius Usman Jl.Nusakambangan 3 Jl. Nusakambangan 1 Jl. Sulawesi(ka) Jl. Andalas Tengah Jl. Rajawali Jl. S.Supriyadi gg. 2
500.00 213.00 562.00 400.00 735.00 830.00 414.11 680.00 680.00 802.00 105.00 315.00 205.00 146.00 110.00 146.00 233.00 979.00 398.00 979.00 147.00 315.00 225.00 835.00 135.00 802.00 305.01 158.28 94.00 512.00 841.00 365.00 475.39 173.88 400.00 173.88 270.00 200.00 218.00 358.00 266.45 270.00 175.00 175.00 505.00 505.00 130.00 60.00 370.21 190.00 167.00 167.00 92.00 294.00 210.00 256.00 175.00 339.02
0.0100 0.0160 0.0000 0.0098 0.0323 0.0143 0.0143 0.0217 0.0361 0.0210 0.0210 0.0090 0.0015 0.0210 0.0210 0.0015 0.0016 0.0050 0.0023 0.0050 0.0031 0.0031 0.0040 0.0533 0.0950 0.0210 0.0170 0.0170 0.0165 0.0020 0.0100 0.0247 0.0010 0.0023 0.0038 0.0023 0.0084 0.0084 0.0017 0.0015 0.0023 0.0183 0.0183 0.0183 0.0407 0.0407 0.0023 0.0016 0.0123 0.0123 0.0070 0.0070 0.0059 0.0059 0.0038 0.0062 0.0110 0.0120
69015.632 5757.569 13253.163 67031.985 53142.090 67031.985 14839.546 182758.000 88770.000 112386.484 2594.305 22487.423 8438.364 8486.364 2192.182 8438.364 9400.796 72929.909 24609.835 72929.909 25225.949 19508.655 8410.698 126906.728 2551.805 46938.535 3990.714 2449.070 2992.559 29142.688 93591.635 47691.323 40576.829 9681.670 40576.829 9681.670 18719.410 17038.040 17038.040 17038.040 12083.976 9585.409 1940.568 1940.568 14587.160 15993.855 3891.316 2118.230 22487.423 9078.845 5155.124 5852.618 2381.876 10482.564 12631.406 6306.487 3112.241 6498.424
0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
1.472 0.251 1.321 1.453 1.842 1.25 1.757 1.372 1.268 1.675 1.675 1.097 0.506 1.899 2.34 0.506 1.612 1.178 0.442 1.178 1.343 1.343 0.998 3.239 12.329 2.423 1.78 1.78 1.545 0.538 1.258 1.717 0.533 0.409 2.449 0.409 1.338 1.182 0.743 1.549 0.929 1.644 1.508 1.508 2.949 2.949 1.879 1.245 1.212 1.212 1.096 1.133 0.63 0.63 0.935 1.669 1.146 0.944
13.748 5.947 16.805 11.691 11.772 17.682 10.375 12.936 12.936 14.866 3.107 10.031 14.364 4.004 3.22 14.364 15.372 30.119 20.481 30.119 8.382 15.074 10.578 10.711 2.108 14.866 7.66 4.662 3.13 26.018 20.518 7.621 32.089 10.825 16.89 10.825 9.159 7.269 14.462 22.066 14.828 6.774 4.851 4.851 8.073 8.073 8.563 2.264 10.072 6.026 6.779 6.779 4.582 11.21 10.284 9.89 5.905 9.502
0.698 0.73 0.866 0.698 0.322 0.2 1.657 0.123 0.157 0.369 1.839 0.241 0.157 0.57 0.924 1.088 0.368 0.634 0.06 0.795 1.03 3.09 0.519 1.549 1.742 1.324 0.446 0.155 1.355 0.924 0.441 0.343 0.324 0.037 0.615 0.037 0.562 0.368 0.608 0.594 1.437 0.586 0.271 0.271 1.239 1.239 2.979 0.174 0.343 0.242 0.329 0.368 0.164 0.266 0.972 1.03 0.229 0.085
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 31 32 33 34 35 36 37 38 1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
61
Tabel 10. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting Sub DAS Sukun Kode Sal. Sekunder S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II -
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 23 24 25 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Jalan Jl. Ijen Jl. TGP Jl. Guntur (ki) Jl. Besar Ijen (ki) Jl. Buring (ki) Jl. Semeru (ki) Jl. Besar Ijen 2 (ki) Jl. Kawi (ka) Jl. Kawi Jl. IR. Rais Jl. IR. Rais Jl. B. Katamso (ka) Jl. Ade Irma Suryani (ka) Jl. Arif Margono (ka) Jl. Arif Margono (ki) Jl. Sutan Sahrir Jl. Halmahera Jl. Tanimbar (ki) Jl. Ters. Halmahera Jl. Nusa Barung Jl. Nusa Barung 2 Jl. Sonokeling Jl. Janti utara Jl. Janti selatan (ki) Jl. IR. Rais/Jl. Pucang Jl. S. Supriadi 1 Jl. S. Supriadi 2 Jl. S. Supriadi 3 Jl. S. Supriadi 4
Bentuk Saluran trapesium lingkaran trapesium trapesium segiempat segiempat segiempat segiempat segiempat trapesium segiempat trapesium trapesium segiempat segiempat lingkaran trapesium lingkaran
b1(m) 0.50 0.45 0.50 0.35 0.40 0.80 0.28 0.30 0.35 0.73 0.35 0.25 0.60 0.70 0.70
Dimensi b2 (m) D (m) 0.70 0.40 0.70 0.70 0.35 0.40 0.80 0.28 0.30 0.53 0.73 0.53 0.60 0.60 0.70 0.50 0.80 0.30
trapesium trapesium lingkaran trapesium lingkaran
1.20 1.20
1.43 1.43
0.50
0.60
trapesium trapesium trapesium trapesium
0.30 0.30 0.30 0.30
H (m) 0.80 1.14 0.80 0.50 0.40 1.00 0.45 0.45 0.50 1.04 0.50 0.73 0.50 0.96 0.90
1.50 1.50 0.80 0.60 0.30
0.55 0.55 0.55 0.55
0.68 0.68 0.68 0.68
n
A
P (m)
R (m)
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
0.480 0.251 0.656 0.480 0.175 0.140 0.800 0.126 0.090 0.220 0.759 0.220 0.310 0.300 0.672 0.393 0.675 0.135
2.150 0.251 2.785 2.150 1.350 1.200 2.800 1.180 0.900 1.416 2.810 1.416 1.883 1.600 2.620 0.393 2.511 1.200
0.223 1.000 0.235 0.223 0.130 0.133 0.286 0.107 0.100 0.155 0.270 0.155 0.165 0.188 0.256 1.000 0.269 0.113
1.937 1.937 0.520 0.330 0.141
4.235 4.235 2.100 1.717 0.141
0.466 0.466 0.248 0.162 1.000
0.289 0.289 0.289 0.289
1.753 1.753 1.753 1.753
0.165 0.165 0.165 0.165
62
Kapasitas saluran (m3/dt) 0.698 1.271 0.866 0.698 0.322 0.2 1.657 0.18 0.114 0.369 1.839 0.241 0.157 0.57 0.924 0.633 0.795 0.06 0.795 2.65 2.65 0.519 1.355 1.742 1.324 0.446 0.155 0.446 0.155
Kode Sal. Sekunder S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III -
1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Jalan Jl. Jakarta (ka) Jl. Surabaya Jl. Pahlawan trip Jl. Galunggung Jl. Retawu Jl. Galunggung Jl. Wilis Jl. Wilis Jl. Ters. Kawi Jl. Kawi atas Jl. Raya Dieng Jl. Kedondong (ka) Jl. Raya Langsep (ki) Jl. Raya Langsep Jl. Bareng raya (ka) Jl. Bareng raya (ki) Jl. AR. Hakim Jl. Kauman Jl. Hasyim Ashari 1 Jl. Hasyim Ashari 2 Jl. Yulius Usman Jl. Yulius Usman Jl.Nusakambangan 3 Jl. Nusakambangan 1 Jl. Sulawesi(ka) Jl. Andalas Tengah Jl. Rajawali Jl. S.Supriyadi gg. 2
Bentuk Saluran
Dimensi b1(m)
b2 (m)
D (m)
H (m)
segiempat trapesium segiempat lingkaran segiempat segiempat trapesium trapesium lingkaran
0.40 0.80 0.30
0.40 0.94 0.30
0.30 0.70 0.41 0.80
0.30 0.70 0.61 1.20
trapesium trapesium trapesium segiempat segiempat
0.20 0.40 0.40 0.70 0.70
0.75 0.50 0.50 0.70 0.70
0.75 0.40 0.40 0.60 0.60
trapesium segiempat segiempat segiempat segiempat trapesium segiempat trapesium trapesium segiempat segiempat
0.30 0.40 0.40 0.60 0.65 0.30 0.55 0.60 1.10 0.40 0.30
0.40 0.40 0.40 0.60 0.65 1.00 0.55 0.90 1.35 0.40 0.30
0.40 0.50 0.50 0.50 0.50 0.40 0.50 1.20 1.00 0.50 0.30
n 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
0.50 0.70 0.30 0.40 0.30 0.60 0.61 0.80 0.50
Sumber : Hasil Perhitungan
63
A
P (m)
R (m)
0.200 0.609 0.090 0.251 0.090 0.420 0.311 0.800 0.393
1.400 2.228 0.900 0.251 0.900 1.900 1.696 2.606 0.393
0.143 0.273 0.100 1.000 0.100 0.221 0.183 0.307 1.000
0.356 0.180 0.180 0.420 0.420
2.130 1.225 1.225 1.900 1.900
0.167 0.147 0.147 0.221 0.221
0.140 0.200 0.200 0.300 0.325 0.260 0.275 0.900 1.225 0.200 0.090
1.125 1.400 1.400 1.600 1.650 2.794 1.550 3.076 3.163 1.400 0.900
0.124 0.143 0.143 0.188 0.197 0.093 0.177 0.293 0.387 0.143 0.100
Kapasitas saluran (m3/dt) 0.441 0.343 0.324 0.037 0.615 0.037 0.562 0.368 0.594 0.608 1.437 0.586 0.271 0.271 1.239 1.239 2.979 0.174 0.242 0.242 0.329 0.368 0.164 0.266 0.972 2.044 0.229 0.085
Tabel 11. Evaluasi Kapasitas Saluran Sub DAS Sukun Kode Sal. Sekunder S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.II S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III S.S.III -
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 24 25 31 32 33 35 36 37 38 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Jalan
Kapasitas saluran (m3/dt)
Q banjir 3 (m /dt)
Q Desain (m3/dt)
Keterangan
Keterangan saluran eksisting
Jl. Ijen Jl. TGP Jl. Guntur (ki) Jl. Besar Ijen (ki) Jl. Buring (ki) Jl. Semeru (ki) Jl. Besar Ijen 2 (ki) Jl. Kawi (ka) Jl. Kawi Jl. IR. Rais Jl. IR. Rais Jl. B. Katamso (ka) Jl. Ade Irma Suryani (ka) Jl. Arif Margono (ka) Jl. Arif Margono (ki) Jl. Sutan Sahrir Jl. Halmahera Jl. Tanimbar (ki) Jl. Nusa Barung Jl. Nusa Barung 2 Jl. Sonokeling Jl. Janti utara Jl. Janti selatan (ki) Jl. S. Supriadi 1 Jl. S. Supriadi 2 Jl. S. Supriadi 3 Jl. S. Supriadi 4 Jl. Surabaya Jl. Pahlawan trip Jl. Galunggung Jl. Retawu Jl. Galunggung Jl. Wilis Jl. Wilis Jl. Ters. Kawi Jl. Kawi atas Jl. Kedondong (ka) Jl. Raya Langsep (ki) Jl. Raya Langsep Jl. Bareng raya (ka) Jl. Bareng raya (ki) Jl. Kauman Jl. Hasyim Ashari 1 Jl. Hasyim Ashari 2 Jl. Yulius Usman Jl. Yulius Usman Jl.Nusakambangan 3 Jl. Nusakambangan 1 Jl. Sulawesi(ka) Jl. Andalas Tengah Jl. Rajawali Jl. S.Supriyadi gg. 2
0.698 1.271 0.866 0.698 0.322 0.20 1.657 0.18 0.114 0.369 1.839 0.241 0.157 0.57 0.924 0.633 0.795 0.06 2.65 2.65 0.519 1.355 1.742 0.446 0.155 0.446 0.155 0.343 0.324 0.037 0.615 0.037 0.562 0.368 0.594 0.608 0.586 0.271 0.271 1.239 1.239 0.174 0.242 0.242 0.329 0.368 0.164 0.266 0.972 2.044 0.229 0.085
0.186 0.05 0.05 0.186 0.05 0.187 0.132 0.08 0.219 0.059 0.056 0.098 0.062 0.082 0.078 0.062 0.127 0.081 0.112 0.08 0.065 0.067 0.063 0.061 0.082 0.063 0.069 0.111 0.093 0.067 0.112 0.067 0.092 0.1 0.077 0.069 0.05 0.053 0.053 0.05 0.05 0.073 0.075 0.075 0.075 0.062 0.071 0.056 0.055 0.061 0.05 0.05
0.2232 0.06 0.06 0.2232 0.06 0.2244 0.1584 0.096 0.2628 0.0708 0.0672 0.1176 0.0744 0.0984 0.0936 0.0744 0.1524 0.0972 0.1344 0.096 0.078 0.0804 0.0756 0.0732 0.0984 0.0756 0.0828 0.1332 0.1116 0.0804 0.1344 0.0804 0.1104 0.12 0.0924 0.0828 0.06 0.0636 0.0636 0.06 0.06 0.0876 0.09 0.09 0.09 0.0744 0.0852 0.0672 0.066 0.0732 0.06 0.06
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap
Sumber : Hasil Perhitungan
64
Tabel 12. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Bango A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II
1 3 5 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Nama Jalan jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba saluran pembuang sawojajar sekunder gribig kanan Tumenggung suryo B kanan ikan kakap panji suroso kanan B panji suroso kanan A Griya asri pandanwangi Sukarno Hatta B kanan Hamid Rusdi hamid rusdi-kaliurang ka hamid rusdi-kaliurang ka sisingamangaraja-hamid rusdi 3 warinoi ki warinoi ka Sukarno Hatta A kanan Asahan kiri asahan kanan binor ciliwung Letjen Sutoyo A kanan batanghari ka Letjen Sutoyo B kanan JA suprapto-Letjen sutoyo kiri Titan Asri Batubara Ahmad Yani - Borobudur Letjen Sutoyo mawar Tumenggung suryo-kaliurang ki Tumenggung suryo A kanan SEMANGGI kedawung kedawung simpang akordion simpang akordion Sukarno Hatta kanan SPWRN papa kuning Simp. Tenaga Baru S. parman kanan Panji Suroso kiri SIDOMULYO PURWODADI teluk grajakan sksa tunjung sekar tunjung sekar plaosan barat teluk mandar puri palma asri blimbing indah megah ki blimbing indah megah ka IKAN MUJAER RAYA KH YUSUF blimbing indah ki blimbing indah ka simp panji suroso ki Raden intan kanan Raden intan kiri Perum griya sejahtera kanan Perum griya sejahtera kiri akordion barat pahlawan Ahmad yani kanan bale arjosari riverside Sukarno Hatta kiri simp sulfat selatan SP sudarmo A kiri SP sudarmo A kanan SP sudarmo B kiri SP sudarmo B kanan karya timur tenaga barat kiri tenaga barat kanan
Panjang saluran (m)
Slope saluran
355.59
Dimensi B1
B2
h
d
0.007
0.80
1.33
1.20
-
840.19
0.007
0.93
1.38
0.88
526.08 499.56 389.11 116.21 371.95 1467.58 247.04 338.87
0.025 0.021 0.018 0.026 0.027 0.005 0.022 0.049 0.024
3.57 0.65 0.55 1.80 0.30 0.30 2.60 0.60 3.00
6.43 0.75 0.09 2.40 0.80 0.80 2.60 0.60 3.00
2.63 0.40 0.90 1.70 0.70 0.80 2.65 0.50 2.00
854.54
0.015
1.03
1.36
0.98
390.26 357.11 560.98 179.06 339.55 339.55 2034.64 452.25 488.79 339.55 975.13 1212.15 1439.59 1116.49 778.98 1045.76 213.26 3946.78
0.031 0.014 0.014 0.056 0.029 0.029 0.015 0.022 0.016 0.029 0.010 0.014 0.014 0.013 0.018 0.024 0.047 0.013
0.73 0.63 2.25 0.60 0.40 0.50 1.20 0.55 0.65 0.60
1.08 0.63 2.25 0.60 0.40 0.80 1.20 0.55 0.75 0.60
1.13 0.73 1.28 0.50 0.40 0.80 0.80 0.66 0.40 0.60
1.20 1.00 0.80 0.55 0.93 1.28 1.60
1.20 1.00 0.80 0.55 0.93 1.28 1.60
0.80 0.50 0.80 0.56 1.07 1.50 1.00
3763.34
0.013
2.00
2.00
1.50
393.01
0.010
1.00
1.00
0.80
390.41 1892.56 2375.53 259.40 140.78 275.95 849.43 1046.79 4418.41
0.018 0.018 0.011 0.008 0.014 0.025 0.016 0.019 0.018
1.00 2.20 1.63 1.00 0.45 0.75 0.45 3.60 1.20
1.00 2.20 3.08 1.00 0.70 0.75 0.80 3.60 1.50
0.80 1.30 0.65 1.25 0.55 0.50 0.60 1.60 1.00
-
274.06 2463.67 466.13 1724.50 1724.50 1009.50 947.69 1497.65 1549.54 974.39 976.38 1265.11 2551.34 1064.96 1282.79 2084.79 411.93 552.61 1344.93 648.89 111.67 179.16 179.16 2243.28 2178.02 1070.95 324.97 425.58
0.029 0.014 0.032 0.020 0.020 0.014 0.021 0.017 0,016 0.010 0.011 0.013 0.018 0.019 0.016 0.012 0.024 0.009 0.015 0.015 0.090 0.011 0.011 0.012 0.012 0.015 0.009 0.007
2.95 1.30 3.90 1.00 1.00 0.68 1.40 1.00 1.00 0.80 0.95 0.80 4.00 2.00 0.60 1.20 1.45 0.60 2.00 0.45 0.40 0.30 0.35 0.40 0.30 0.80 0.40 0.40
1.30 3.90 1.00 1.00 0.68 1.80 1.00 1.00 0.80 0.95 0.80 4.00 1.00 0.60 0.33 1.45 0.80 2.00 0.45 0.40 0.80 0.85 0.90 0.80 0.85 0.40 0.40
1.05 0.50 1.30 1.00 1.00 0.40 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00 1.30 2.00 1.00 0.90 1.00 1.20 0.65 1.00 0.80 0.80 0.65 0.80 0.65 0.65 0.80 0.30 0.30
-
0.80 -
65
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III
1 2 3 5 4 6 7 9 13 8 14 10 12 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 31 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Nama Jalan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kanan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kiri kerincikanan kerinci kiri kerinci kanan kerincikanan kerinci kiri ranau kanan ranau kanan ranau kiri sentani kiri sentani kanan dirgantara kanan dirgantara kiri cengger ayam indraprasta ksatrian kanan ksatrian kiri cengger ayam 1 kalpataru ki sarangan raya indragiri ciwulan ciwulan kedawung ki kedawung kanan kalpataru ka kendalsari kendalsari SANAN TIRTONADI LA sucipto purwodadi taman borobudur ikan lodan polowijen polowijen tersier teluk grajakan Sukarno Hatta C kiri pahlawan kanan pahlawan kiri riverside bulutangkis LA sucipto Borobudur kiri karya timur A kiri karya timur A kanan perum puskopad SP sudarmo C kiri SP sudarmo C kanan karya timur
Panjang saluran (m) 589.12
Slope saluran 0.007
B1 0.73
Dimensi B2 h 1.03 0.90
d -
1509.21
0.005
0.85
1.58
1.30
-
719.65
0.004
0.93
1.13
0.73
1242.65
0.007
0.75
1.13
0.80
1324.36
0.007
0.83
1.08
0.85
615.26
0.005
0.68
0.68
0.80
615.26 1432.00 1415.84 2621.34 652.49 282.17 346.91 276.97 276.97 157.06 1721.72 637.37 918.21
0.005 0.004 0.004 0.006 0.008 0.014 0.003 0.004 0.004 0.032 0.010 0.019 0.027
0.75 0.48 0.63 2.35 0.95 1.00 0.60 0.50 0.50 1.00 0.60
0.75 0.95 0.95 2.65 1.38 1.00 0.60 0.50 0.50 1.00 0.60
0.78 0.88 0.45 2.00 1.23 1.50 0.80 0.60 0.60 2.00 0.60
2.43
2.43
1.45
650.01
0.012
2.00
2.00
1.50
470.42 470.42 908.30
0.038 0.028 0.015
0.60 0.50 0.60
0.60 0.50 0.60
0.60 0.65 0.60
2579.53
0.013
0.80
1.00
1.00
324.09 335.15 1244.03 835.46 3315.45 2642.41
0.031 0.009 0.008 0.005 0.013 0.017
0.45 0.95 1.00 0.75 1.20 0.60
0.45 1.50 1.00 0.75 1.40 0.60
3.50 1.55 0.50 0.50 1.10 0.58
2467.40
0.009
1.58
1.58
1,08
367.15 190.24 439.50 837.76 1242.18 1189.53 715.36 1596.06 182.96 182.96 374.74 88.92 121.09 614.02
0.030 0.016 0.005 0.006 0.008 0.021 0.008 0.009 0.038 0.005 0.003 0.011 0.008 0.029
2.20 0.60 0.40 0.40 0.60 1.00 2.20 1.13 0.55 0.43 1.00 0.40 0.30 0.35
0.73 0.60 0.65 0.65 0.60 1.00 2.20 1.55 0.55 0.43 0.80 0.75 1.00 0.85
0.60 0.70 0.55 0.55 0.50 0.50 1.40 1.10 0.55 0.55 0.83 0.70 0.90 0.80
-
0.50 -
66
Tabel 13. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Bango A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II
1 3 5 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Jalan jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba saluran pembuang sawojajar sekunder gribig kanan Tumenggung Suryo - B kanan ikan kakap panji suroso kanan B panji suroso kanan A Griya asri pandanwangi suhat B kanan Hamid Rusdi Hamid Rusdi-Kaliurang kanan Hamid Rusdi-Kaliurang kanan sisingamangaraja-hamid Rusdi 3 warinoi ki warinoi ka Sukarno Hatta A kanan Asahan kiri Asahan kanan Binor ciliwung Letjen Sutoyo A kanan Batanghari ka Letjen Sutoyo B kanan JA suprapto-Letjen sutoyo kiri Titan Asri Jl. Batubara A. Yani - Borobudur Letjen sutoyo mawar Tumenggung suryo-kaliurang ki Tumenggung suryo A kanan SEMANGGI kedawung kedawung simpang akordion simpang akordion
Panjang saluran (m)
Slope saluran (%)
Luas Area (km2)
C
V (m/dt)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Q hujan (m3/dt)
Q Desain (m3/dt)
355.593
0.007
1.901
0.60
2.18
0.85
35.93
11.387
13.6644
840.190
0.007
0.60
2.22
0.42
58.01
2.807
3.3684
526.080 499.560 389.110 116.210 371.950 1467.580 247.040 338.870 854.540
0.025 0.021 0.018 0.026 0.027 0.005 0.022 0.049 0.024 0.015
0.106 0.070 0.042 0.036 0.017 0.190 0.055 0.020 0.495
0.50 0.60 0.30 0.50 0.50 0.40 0.55 0.60 0.60
2.41 2.83 6.20 2.95 1.35 6.47 3.61 6.93 3.27
0.18 0.18 0.13 0.06 0.23 0.39 0.07 0.12 0.30
101.58 100.40 125.03 209.77 85.64 60.64 185.90 131.33 72.98
1.501 1.167 0.439 1.039 0.197 1.283 1.565 0.447 6.020
1.8012 1.4004 0.5268 1.2468 0.2364 1.5396 1.878 0.5364 7.224
390.260 357.110 560.980 179.060 339.550 339.550 2034.640 452.250 488.790 339.550 975.130 1212.150 1439.590 1116.490 778.980 1045.760 213.260 3946.780 3763.340
0.031 0.014 0.014 0.056 0.029 0.029 0.015 0.022 0.016 0.029 0.010 0.014 0.014 0.013 0.018 0.024 0.047 0.013 0.013
0.027 0.206 0.275 0.008 0.009 0.013 1.365 0.105 0.006 0.015 0.349 0.293 0.128 0.258 0.300 0.148 0.015 0.151 0.672
0.45 0.45 0.45 0.60 0.55 0.55 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.40 0.60 0.60 0.60 0.65 0.55
4.25 2.15 4.24 3.87 2.24 2.24 3.02 2.49 2.13 2.93 1.73 2.90 2.34 2.32 2.17 3.64 6.34 3.31 4.18
0.12 0.16 0.22 227.28 0.11 0.11 0.55 0.16 0.19 0.11 0.38 0.40 0.46 0.39 0.26 0.29 0.07 1.02 0.96
130.72 111.80 89.09 89.09 138.86 138.86 46.77 111.36 99.06 138.86 61.63 59.73 54.55 60.54 79.87 73.88 198.66 31.91 33.26
0.593 2.884 3.064 0.292 0.183 0.273 10.639 1.952 0.098 0.337 3.585 2.922 1.165 1.734 3.993 1.826 0.510 0.872 3.415
0.7116 3.4608 3.6768 0.3504 0.2196 0.3276 12.7668 2.3424 0.1176 0.4044 4.302 3.5064 1.398 2.0808 4.7916 2.1912 0.612 1.0464 4.098
393.010
0.010
0.027
0.50
2.30
0.19
98.07
0.371
0.4452
0.290
67
Kode Saluran S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Nama Jalan Sukarno Hatta kanan SPWRN papa kuning Simp. Tenaga Baru S. parman kanan Panji Suroso kiri SIDOMULYO PURWODADI teluk grajakan sksa tunjung sekar tunjung sekar plaosan barat teluk mandar puri palma asri blimbing indah megah ki blimbing indah megah ka IKAN MUJAER RAYA KH YUSUF blimbing indah ki blimbing indah ka simp panji suroso ki Raden intan kanan Raden intan kiri Perum griya sejahtera kanan Perum griya sejahtera kiri akordion barat pahlawan Ahmad yani kanan bale arjosari riverside Sukarno Hatta kiri simp sulfat selatan SP sudarmo A kiri SP sudarmo A kanan SP sudarmo B kiri SP sudarmo B kanan karya timur tenaga barat kiri tenaga barat kanan
Panjang saluran (m) 390.410 1892.560 2375.530 259.400 140.780 275.950 849.430 1046.790 4418.410
Slope saluran (%) 0.018 0.018 0.011 0.008 0.014 0.025 0.016 0.019 0.018
274.060 2463.670 466.130 1724.500 1724.500 1009.500 947.690 1497.650 1549.540 974.386 976.380 1265.110 2551.340 1064.960 1282.790 2084.790 411.930 552.610 1344.930 648.890 111.670 179.160 179.160 2243.280 2178.020 1070.950 324.970 425.580
0.029 0.014 0.032 0.020 0.020 0.014 0.021 0.017 0,016 0.010 0.011 0.013 0.018 0.019 0.016 0.012 0.024 0.009 0.015 0.015 0.090 0.011 0.011 0.012 0.012 0.015 0.009 0.007
0.60 0.50 0.60 0.60 0.50 0.35 0.50 0.50 0.60
V (m/dt) 3.05 4.75 3.01 2.21 2.04 2.85 2.34 7.08 3.77
Tc (jam) 0.15 0.51 0.72 0.15 0.08 0.10 0.28 0.32 0.98
I (mm/jam) 113.80 50.64 40.06 113.04 180.97 148.65 74.72 69.72 32.83
Q hujan (m3/dt) 1.304 0.828 7.447 0.393 0.067 0.589 2.235 7.815 5.202
Q Desain (m3/dt) 1.5648 0.9936 8.9364 0.4716 0.0804 0.7068 2.682 9.378 6.2424
0.50 0.45 0.40 0.60 0.60 0.55 0.35 0.60 0.60 0.50 0.50 0.50 0.30 0.30 0.45 0.30 0.50 0.50 0.40 0.50 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.65 0.70 0.70
3.26 2.57 7.60 3.42 3.42 1.91 4.07 3.11 3.05 2.20 2.49 2.55 6.64 3.43 2.31 20.03 4.59 1.82 3.84 1.95 4.41 1.87 2.02 2.09 1.97 2.58 1.17 1.02
0.10 0.68 0.32 0.45 0.45 0.35 0.28 0.44 0.46 0.38 0.37 0.43 0.65 0.32 0.40 0.64 0.14 0.26 0.42 0.24 0.03 0.10 0.10 0.68 0.66 0.35 0.17 0.23
154.65 41.64 120.73 54.80 54.80 65.42 75.27 56.03 54.58 61.67 63.10 56.90 43.23 68.80 59.62 43.43 119.66 79.88 57.48 84.33 326.94 150.31 150.31 41.87 42.83 64.69 105.45 85.68
0.522 0.111 1.737 2.216 2.315 1.647 1.685 2.323 1.206 0.850 0.394 0.394 2.175 0.860 0.329 2.333 0.394 0.299 5.398 1.082 1.385 0.067 2.297 0.916 0.826 0.591 0.111 1.282
0.6264 0.1332 2.0844 2.6592 2.778 1.9764 2.022 2.7876 1.4472 1.02 0.4728 0.4728 2.61 1.032 0.3948 2.7996 0.4728 0.3588 6.4776 1.2984 1.662 0.0804 2.7564 1.0992 0.9912 0.7092 0.1332 1.5384
Luas Area (km2)
C
0.069 0.118 1.115 0.021 0.003 0.041 0.215 0.807 0.951 0.024 0.021 0.129 0.243 0.253 0.165 0.230 0.249 0.133 0.099 0.045 0.050 0.604 0.150 0.044 0.644 0.024 0.027 0.845 0.092 0.025 0.003 0.092 0.131 0.116 0.051 0.005 0.077
68
Saluran tersier Kode Saluran S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III
1 2 3 5 4 6 7 9 13 8 14 10 12 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 31 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Jalan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kanan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kiri kerincikanan kerinci kiri kerinci kanan kerincikanan kerinci kiri ranau kanan ranau kanan ranau kiri sentani kiri sentani kanan dirgantara kanan dirgantara kiri cengger ayam indraprasta ksatrian kanan ksatrian kiri cengger ayam 1 kalpataru ki sarangan raya indragiri ciwulan ciwulan kedawung ki kedawung kanan kalpataru ka kendalsari kendalsari SANAN TIRTONADI LA sucipto purwodadi taman borobudur ikan lodan
Panjang saluran (m) 589.120
Slope saluran (%) 0.007
1509.210
0.005
719.650
0.004
Luas Area (km2)
C
0.116
0.60
V (m/dt) 1.88
Tc (jam) 0.30
I (mm/jam) 71.81
Q hujan (m3/dt) 1.385
Q Desain (m3/dt) 1.662
0.564
0.60
1.98
0.72
40.18
3.776
4.5312
0.60
1.88
0.30
71.81
2.170
2.604
0.228
1242.65
0.007
0.206
0.6
1.96
0.523
49.772
1.708
2.0496
1324.360
0.007
0.464
0.60
1.92
0.56
47.39
3.664
4.3968
615.260
0.005
0.072
0.60
1.34
0.35
64.51
0.779
0.9348
615.260 1432.000 1415.840 2621.340 652.490 282.170 346.910 276.970 276.970 157.060 1721.720 637.370 918.210 650.010
0.005 0.004 0.004 0.006 0.008 0.014 0.003 0.004 0.004 0.032 0.010 0.019 0.027 0.012
0.076 0.265 0.129 0.294 0.339 0.276 0.061 0.021 0.109 0.276 0.188 0.055 0.255 0.552
0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.60 0.60 0.45 0.60
1.40 1.36 1.20 3.22 2.43 3.10 0.97 0.95 0.95 4.84 1.71 1.72 6.26 3.95
0.35 0.72 0.71 1.02 0.31 0.13 0.28 0.22 0.22 0.06 1.16 0.22 0.25 0.26
64.51 40.21 40.57 31.94 70.29 126.57 75.64 89.96 89.96 210.45 29.21 89.60 81.67 79.53
0.820 1.778 0.869 1.563 3.972 4.847 0.636 0.266 1.361 8.059 0.916 0.816 2.601 7.314
0.984 2.1336 1.0428 1.8756 4.7664 5.8164 0.7632 0.3192 1.6332 9.6708 1.0992 0.9792 3.1212 8.7768
470.420 470.420 908.300 2579.530
0.038 0.028 0.015 0.013
0.041 0.020 0.063 0.551
0.60 0.60 0.60 0.45
3.34 2.09 2.09 2.65
0.13 0.24 0.24 0.74
125.63 84.00 84.00 39.59
0.861 0.383 0.887 2.729
1.0332 0.4596 1.0644 3.2748
324.090 335.150 1244.030 835.460 3315.450 2642.410
0.031 0.009 0.008 0.005 0.013 0.017
0.427 0.038 0.149 0.182 1.144 0.182
0.30 0.60 0.40 0.30 0.45 0.40
3.12 2.83 3.32 1.24 3.23 2.19
0.11 0.18 0.50 0.45 0.88 0.68
143.93 102.98 51.09 54.87 35.13 41.84
5.126 0.653 0.844 0.832 5.025 0.846
6.1512 0.7836 1.0128 0.9984 6.03 1.0152
Sumber : Hasil Perhitungan
69
Kode Saluran S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III
40 41 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Nama Jalan polowijen polowijen riverside bulutangkis LA sucipto Borobudur kiri karya timur A kiri karya timur A kanan perum puskopad SP sudarmo C kiri SP sudarmo C kanan karya timur
Panjang saluran (m) 2467.400
Slope saluran (%) 0.009
1242.180 1189.530 715.360 1596.060 182.96 182.96 374.74 88.92 121.09 614.02
0.008 0.021 0.008 0.009 0.038 0.005 0.003 0.011 0.008 0.029
Luas Area (km2)
C
0.639
0.55
0.075 0.163 0.120 0.404 0.002 0.004 0.022 0.001 0.02 0.083
0.40 0.30 0.50 0.80 0.90 0.50 0.60 0.50 0.50 0.70
V (m/dt) 2.73 2.73 1.47 2.88 3.32 2.70 3.16 1.06 1.10 1.92 1.86 3.28
70
Tc (jam) 0.83
I (mm/jam) 36.48
Q hujan (m3/dt) 3.560
Q Desain (m3/dt) 4.272
0.50 0.34 0.32 0.59 0.06 0.13 0.31 0.06 0.08 0.18
51.15 66.91 68.62 45.97 203.99 123.79 71.28 215.76 170.10 102.33
0.428 0.911 1.141 4.133 0.0850 0.0740 0.2600 0.0290 0.4770 1.6440
0.5136 1.0932 1.3692 4.9596 0.102 0.0888 0.312 0.0348 0.5724 1.9728
Tabel 14. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting DAS Bango A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II
Nomor Saluran 1 3 5 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Nama Jalan jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba saluran pembuang sawojajar sekunder gribig kanan T suryo B kanan ikan kakap panji suroso kanan B panji suroso kanan A Griya asri pandanwangi suhat B kanan hamidrusdi hamid r-kaliurang ka hamid r-kaliurang ka sisingamangaraja-hamrusdi 3 warinoi ki warinoi ka Suhat A kanan Asahan kiri asahan kanan binor ciliwung letsu A kanan batanghari ka letsu B kanan JA suprap-Letsu kiri TITAN ASRI BATUBARA A YANI-BOROBDR letsu mawar T suryo-kaliurang ki T suryo A kanan SEMANGGI kedawung kedawung simpang akordion simpang akordion suhat kanan SPWRN papa kuning SIM TENAGA BARU s parman kanan P.SUROSO KIRI SIDOMULYO PURWODADI teluk grajakan sksa tunjung sekar tunjung sekar plaosan barat teluk mandar puri palma asri blimbing indah megah ki blimbing indah megah ka IKAN MUJAER RAYA KH YUSUF blimbing indah ki blimbing indah ka simp panji suroso ki R intan kanan R intan kiri Perum griya sejahtera kanan Perum griya sejahtera kiri akordion barat pahlawan A yani kanan bale arjosari riverside Suhat kiri simp sulfat selatan SP sudarmo A kiri SP sudarmo A kanan SP sudarmo B kiri SP sudarmo B kanan karya timur tenaga barat kiri tenaga barat kanan
b1 (m)
Dimensi b2 D (m) (m)
h (m)
n
A
P
R
Kapasitas saluran (m3/dt)
0.80
1.33
-
1.20
0.02
1.280
3.260
0.390
2.790
0.93
1.38
-
0.88
0.02
1.010
2.730
0.370
2.240
3.57 0.65 0.55 1.80 0.30 0.30 2.60 0.60 3.00 1.03
6.43 0.75 0.09 2.40 0.80 0.80 2.60 0.60 3.00 1.36
-
2.63 0.40 0.90 1.70 0.70 0.80 2.65 0.50 2.00 0.98
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
13.170 0.280 0.650 3.570 0.390 0.440 6.890 0.300 6.000 1.160
9.560 1.460 2.380 5.250 1.790 1.980 7.900 1.600 7.000 3.000
1.380 0.190 0.270 0.680 0.220 0.220 0.870 0.190 0.860 0.390
128.830 0.670 1.850 22.120 1.140 0.590 46.440 1.080 41.590 3.800
0.73 0.63 2.25 0.60 0.40 0.50 1.20 0.55 0.65 0.60
1.08 0.63 2.25 0.60 0.40 0.80 1.20 0.55 0.75 0.60
1.13 0.73 1.28 0.50 0.40 0.80 0.80 0.66 0.40 0.60
1.20 1.00 0.80 0.55 0.93 1.28 1.60 2.00
1.20 1.00 0.80 0.55 0.93 1.28 1.60 2.00
0.80 -
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
1.010 0.450 2.870 0.300 0.160 0.520 0.960 0.360 0.280 0.360 0.500 0.960 0.500 0.640 0.310 0.990 1.920 1.600 1.600
3.000 2.080 4.800 1.600 1.200 2.130 2.800 1.870 1.460 1.800 2.510 2.800 2.000 2.400 1.670 3.060 4.280 3.600 3.600
0.340 0.220 0.600 0.190 0.130 0.240 0.340 0.190 0.190 0.200 0.200 0.340 0.250 0.270 0.180 0.320 0.450 0.440 0.440
4.300 12.150 12.150 1.160 0.360 1.360 2.900 0.900 0.600 1.060 0.870 2.780 1.170 1.480 0.670 3.610 12.180 5.300 12.540
1.00
1.00
-
0.80
2.600
0.310
1.840
1.00 2.20 3.08 1.00 0.70 0.75 0.80 3.60 1.50
-
0.80 1.30 0.65 1.25 0.55 0.50 0.60 1.60 1.00
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
0.800
1.00 2.20 1.63 1.00 0.45 0.75 0.45 3.60 1.20
0.800 2.860 1.520 1.250 0.320 0.380 0.380 5.760 1.350
2.600 4.800 3.570 3.500 1.580 1.750 1.700 6.800 3.220
0.310 0.600 0.430 0.360 0.200 0.210 0.220 0.850 0.420
2.440 13.570 4.570 2.760 0.650 1.070 0.880 35.640 5.090
2.95 1.30 3.90 1.00 1.00 0.68 1.40 1.00 1.00 0.80 0.95 0.80 4.00 2.00 0.60 1.20 1.45 0.60 2.00 0.45 0.40 0.30 0.35 0.40 0.30 0.80 0.40 0.40
1.30 3.90 1.00 1.00 0.68 1.80 1.00 1.00 0.80 0.95 0.80 4.00 1.00 0.60 0.33 1.45 0.80 2.00 0.45 0.40 0.80 0.85 0.90 0.80 0.85 0.40 0.40
-
1.05 0.50 1.30 1.00 1.00 0.40 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00 1.30 2.00 1.00 0.90 1.00 1.20 0.65 1.00 0.80 0.80 0.65 0.80 0.65 0.65 0.80 0.30 0.30
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
1.550 0.650 5.070 1.000 1.000 0.270 1.280 1.000 1.000 0.800 0.950 1.040 8.000 1.500 0.540 0.760 1.740 0.460 2.000 0.360 0.320 0.360 0.480 0.420 0.360 0.660 0.120 0.120
6.570 2.300 6.500 3.000 3.000 1.480 3.050 3.000 3.000 2.800 2.950 3.400 8.000 4.240 2.400 3.380 3.850 1.920 4.000 2.050 2.000 1.690 2.030 1.790 1.690 2.400 1.000 1.000
0.240 0.280 0.780 0.330 0.330 0.180 0.420 0.330 0.330 0.290 0.320 0.310 1.000 0.350 0.230 0.230 0.450 0.240 0.500 0.180 0.160 0.210 0.240 0.240 0.210 0.270 0.120 0.120
5.050 1.670 38.530 3.420 3.420 0.520 5.210 3.110 3.050 1.760 2.370 2.650 53.120 5.140 1.250 1.550 7.980 0.830 7.680 0.700 1.410 0.670 0.970 0.880 0.710 1.710 0.140 0.120
0.80 0.50 0.80 0.56 1.07 1.50 1.00 1.50
71
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III
Nomor Saluran 1 2 3 5 4 6 7 9 13 8 14 10 12 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 31 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Nama Jalan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kanan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kiri kerincikanan kerinci kiri kerinci kanan kerincikanan kerinci kiri ranau kanan ranau kanan ranau kiri sentani kiri sentani kanan dirgantara kanan dirgantara kiri cengger ayam indraprasta ksatrian kanan ksatrian kiri cengger ayam 1 kalpataru ki sarangan raya indragiri ciwulan ciwulan kedawung ki kedawung kanan kalpataru ka kendalsari kendalsari SANAN TIRTONADI LA sucipto purwodadi taman borobudur ikan lodan polowijen polowijen tersier teluk grajakan suhat C kiri pahlawan kanan pahlawan kiri riverside bulutangkis LA sucipto Borobudur kiri karya timur A kiri karya timur A kanan perum puskopad SP sudarmo C kiri SP sudarmo C kanan karya timur
b1 (m) 0.73
Dimensi b2 D (m) (m) 1.03 -
h (m) 0.90
n
A
P
R
0.02
0.790
2.550
0.310
Kapasitas saluran (m3/dt) 1.480
0.85
1.58
-
1.30
0.02
1.580
3.550
0.440
3.120
0.93
1.13
-
0.73
0.02
0.740
2.390
0.310
1.480
0.75
1.13
-
0.80
0.02
0.750
2.390
0.310
1.47
0.83
1.08
-
0.85
0.02
0.810
2.540
0.320
1.550
0.68
0.68
-
0.80
0.02
0.540
2.280
0.240
0.720
0.75 0.48 0.63 2.35 0.95 1.00 0.60 0.50 0.50 1.00 0.60
0.75 0.95 0.95 2.65 1.38 1.00 0.60 0.50 0.50 1.00 0.60
0.78 0.88 0.45 2.00 1.23 1.50 0.80 0.60 0.60 2.00 0.60
2.43 2.00
2.43 2.00
0.50 -
1.45 1.50
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
0.580 0.620 0.350 5.000 1.420 1.500 0.480 0.300 0.300 2.000 0.360 0.200 3.520 3.000
2.300 2.290 1.580 6.360 3.440 4.000 2.200 1.700 1.700 5.000 1.800 1.570 5.330 5.000
0.250 0.270 0.220 0.790 0.410 0.380 0.220 0.180 0.180 0.400 0.200 0.130 0.660 0.600
0.810 0.850 0.430 16.110 3.460 4.640 0.470 0.280 0.280 9.690 0.620 0.340 22.000 11.840
0.60 0.50 0.60 0.80
0.60 0.50 0.60 1.00
-
0.60 0.65 0.60 1.00
0.02 0.02 0.02 0.02
0.360 0.330 0.360 0.900
1.800 1.800 1.800 2.810
0.200 0.180 0.200 0.320
1.200 0.750 0.750 2.380
0.45 0.95 1.00 0.75 1.20 0.60 1.58
0.45 1.50 1.00 0.75 1.40 0.60 1.58
-
3.50 1.55 0.50 0.50 1.10 0.58 1,08
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
1.580 1.900 0.500 0.380 1.430 0.350 1.710
7.450 4.100 2.000 1.750 3.410 1.750 3.740
0.210 0.460 0.250 0.210 0.420 0.200 0.460
4.910 5.380 10.210 0.460 4.620 0.750 4.660
2.20 0.60 0.40 0.40 0.60 1.00 2.20 1.13 0.55 0.43 1.00 0.40 0.30 0.35
0.73 0.60 0.65 0.65 0.60 1.00 2.20 1.55 0.55 0.43 0.80 0.75 1.00 0.85
-
0.60 0.70 0.55 0.55 0.50 0.50 1.40 1.10 0.55 0.55 0.83 0.70 0.90 0.80
0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
0.880 0.420 0.290 0.290 0.300 0.500 3.080 1.470 0.300 0.230 0.740 0.400 0.590 0.480
4.100 2.000 1.530 1.530 1.600 2.000 5.000 3.370 1.650 1.530 2.660 1.840 2.230 2.030
0.210 0.210 0.190 0.190 0.190 0.250 0.620 0.440 0.180 0.150 0.280 0.220 0.260 0.240
2.720 0.930 0.320 0.370 0.440 1.440 10.210 3.970 0.9500 0.2500 0.8200 0.7700 1.0900 1.5700
Sumber: Hasil Survey dan Perhitungan
Keterangan :
72
B1 = Dasar Saluran m = kemiringan talud h = tinggi saluran d = diameter saluran (Lingkaran)
R = A/P V = 1/n . R2/3. S0.5 Qsaluran = V. A Q desain = 1.2. Qsaluran
Luas Penampang - Trapesium : A = (b+mh)h - Segiempat : A = b. h Perimeter - Trapesium : P = b+2h 12 m 2 - Segiempat : P = b+2h
73
Tabel 15. Evaluasi Saluran DAS Bango A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II S.B. II
1 3 5 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Nama Jalan jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba jl. Danau toba saluran pembuang sawojajar sekunder gribig kanan Tumenggung suryo B kanan ikan kakap panji suroso kanan B panji suroso kanan A Griya asri pandanwangi Sukarno Hatta B kanan Hamid Rusdi hamid rusdi-kaliurang ka hamid rusdi-kaliurang ka sisingamangaraja-hamid rusdi 3 warinoi ki warinoi ka Sukarno Hatta A kanan Asahan kiri asahan kanan binor ciliwung Letjen Sutoyo A kanan batanghari ka Letjen Sutoyo B kanan JA suprapto-Letjen sutoyo kiri Titan Asri Batubara Ahmad Yani - Borobudur Letjen Sutoyo mawar Tumenggung suryo-kaliurang ki Tumenggung suryo A kanan SEMANGGI kedawung kedawung simpang akordion simpang akordion Sukarno Hatta kanan SPWRN papa kuning Simp. Tenaga Baru S. parman kanan Panji Suroso kiri SIDOMULYO PURWODADI teluk grajakan sksa tunjung sekar tunjung sekar plaosan barat teluk mandar puri palma asri blimbing indah megah ki blimbing indah megah ka IKAN MUJAER RAYA KH YUSUF blimbing indah ki blimbing indah ka simp panji suroso ki Raden intan kanan Raden intan kiri Perum griya sejahtera kanan Perum griya sejahtera kiri akordion barat pahlawan Ahmad yani kanan bale arjosari riverside Sukarno Hatta kiri simp sulfat selatan SP sudarmo A kiri SP sudarmo A kanan SP sudarmo B kiri SP sudarmo B kanan karya timur tenaga barat kiri tenaga barat kanan
Kapasitas saluran (m3/dt)
Q Desain (m3/dt)
Keterangan
Kondisi Saluran
2.790
13.6644
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
13.664
3.3684
Memenuhi
Dimensi tetap
1.8012 1.4004 0.5268 1.2468 0.2364 1.5396 1.878 0.5364
Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi
Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap
3.800
7.224
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
4.300 12.150 12.150 1.160 0.360 1.360 2.900 0.900 0.600 1.060 0.870 2.780 1.170 1.480 0.670 3.610 12.180 5.300
0.7116 3.4608 3.6768 0.3504 0.2196 0.3276 12.7668 2.3424 0.1176 0.4044 4.302 3.5064 1.398 2.0808 4.7916 2.1912 0.612 1.0464
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap
12.540
4.098
Memenuhi
Dimensi tetap
1.840
0.4452
Memenuhi
Dimensi tetap
2.440 13.570 4.570 2.760 0.650 1.070 0.880 35.640
1.5648 0.9936 8.9364 0.4716 0.0804 0.7068 2.682 9.378
Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap
5.090
6.2424
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
5.050 1.670 38.530 3.420 3.420 0.520 5.210 3.110 3.050 1.760 2.370 2.650 53.120 5.140 1.250 1.550 7.980 0.830 7.680 0.700 1.410 0.670 0.970 0.880 0.710 1.710 0.140 0.120
0.6264 0.1332 2.0844 2.6592 2.778 1.9764 2.022 2.7876 1.4472 1.02 0.4728 0.4728 2.61 1.032 0.3948 2.7996 0.4728 0.3588 6.4776 1.2984 1.662 0.0804 2.7564 1.0992 0.9912 0.7092 0.1332 1.5384
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan
128.830 0.670 1.850 22.120 1.140 0.590 46.440 1.080 41.590
74
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III S.B. III
1 2 3 5 4 6 7 9 13 8 14 10 12 11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 31 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
Nama Jalan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kanan maninjau kiri maninjau kanan maninjau kiri kerincikanan kerinci kiri kerinci kanan kerincikanan kerinci kiri ranau kanan ranau kanan ranau kiri sentani kiri sentani kanan dirgantara kanan dirgantara kiri cengger ayam indraprasta ksatrian kanan ksatrian kiri cengger ayam 1 kalpataru ki sarangan raya indragiri ciwulan ciwulan kedawung ki kedawung kanan kalpataru ka kendalsari kendalsari SANAN TIRTONADI LA sucipto purwodadi taman borobudur ikan lodan polowijen polowijen tersier teluk grajakan Sukarno Hatta C kiri pahlawan kanan pahlawan kiri riverside bulutangkis LA sucipto Borobudur kiri karya timur A kiri karya timur A kanan perum puskopad SP sudarmo C kiri SP sudarmo C kanan karya timur
Kapasitas saluran 3 (m /dt)
Q Desain (m3/dt)
Keterangan
Kondisi Saluran
1.480
1.662
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
3.120
4.5312
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
1.480
2.604
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
1.47
2.0496
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
1.550
4.3968
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
0.720
0.9348
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
0.810 0.850 0.430 16.110 3.460 4.640 0.470 0.280 0.280 9.690 0.620 0.340 22.000
0.984 2.1336 1.0428 1.8756 4.7664 5.8164 0.7632 0.3192 1.6332 9.6708 1.0992 0.9792 3.1212
Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi
Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap
11.840
8.7768
Memenuhi
Dimensi tetap
1.200 0.750 0.750
1.0332 0.4596 1.0644
Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan
2.380
3.2748
Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan
4.910 5.380 10.210 0.460 4.620 0.750
6.1512 0.7836 1.0128 0.9984 6.03 1.0152
Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan
4.660
4.272
Memenuhi
Dimensi tetap
2.720 0.930 0.320 0.370 0.440 1.440 10.210 3.970 0.9500 0.2500 0.8200 0.7700 1.0900 1.5700
12.5292 0.4728 0.96 0.618 0.5136 1.0932 1.3692 4.9596 0.102 0.0888 0.312 0.0348 0.5724 1.9728
Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan
Sumber : Hasil Perhitungan
75
Tabel 16. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi Sub DAS Amprong A. Saluran Sekunder Kode Saluran
Panjang saluran (m)
Slope saluran
S.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.II-
400.168 932.387 903.366 981.177 841.212 646.910 207.499 615.513
0.001 0.008 0.006 0.013 0.015 0.019 0.020 0.020
2 3 4 6 7 8 11 13
Kode Area AAAAAAAA-
33 34 35 31 32 30 29 24
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
V (m/dt)
To (jam)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q 3 (m /dt)
6.258 28.980 8.021 12.061 6.761 11.245 1.283 8.278
0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
140.42 174.97 100.74 702.02 750.86 312.28 114.72 80.99
0.00 0.04 0.07 0.09 0.08 0.04 0.03 0.09
0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
1.03 0.37 0.16 1.03 1.14 0.68 0.29 0.12
0.28 0.65 0.63 0.68 0.58 0.45 0.14 0.43
1.31 1.02 0.79 1.71 1.72 1.13 0.43 0.54
26.63 31.47 37.28 22.26 22.15 29.31 55.55 47.77
0.904 0.759 0.715 0.834 0.855 0.834 0.858 0.718
0.377 1.731 0.535 0.560 0.320 0.688 0.153 0.710
Sumber : Hasil Perhitungan
B. Saluran Tersier Kode Saluran
Panjang saluran (m)
Slope saluran
S.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.III-
764.479 640.186 639.932 620.624 620.624 316.549
0.003 0.020 0.020 0.020 0.020 0.016
7 8 9 10 11 12
Kode Area AAAAAA-
23 25 26 27 28 22
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
V (m/dt)
To (jam)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q 3 (m /dt)
15.898 6.851 6.254 8.693 7.764 6.290
0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
193.49 337.51 424.05 242.67 236.80 135.97
0.06 0.04 0.03 0.05 0.07 0.04
0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
0.33 0.77 1.08 0.47 0.38 0.31
0.53 0.44 0.44 0.43 0.43 0.22
0.86 1.21 1.52 0.90 0.81 0.53
35.09 28.01 24.03 34.18 36.57 48.60
0.765 0.845 0.873 0.807 0.790 0.828
1.07 0.41 0.33 0.60 0.56 0.63
76
C. Saluran Kuarter Kode Saluran S.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IV-
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 15 16 17 18 20 21 22
Panjang saluran (m)
Slope saluran
124.867 127.962 125.035 302.406 255.041 80.983 36.749 448.218 230.377 483.055 321.070 854.780 157.706 864.588 267.962 115.843 278.449 228.712
0.012 0.031 0.032 0.015 0.008 0.056 0.054 0.009 0.017 0.002 0.016 0.015 0.032 0.014 0.047 0.022 0.045 0.055
Kode Area AAAAAAAAAAAAAAAAAA-
1 2 3 4 5 9 7 8 10 6 11 14 17 15, 16 21 20 19 18
Luas Area (ha)
C
Panjang lereng
Slope lahan
V (m/dt)
To (jam)
Td (jam)
Tc (jam)
I (mm/jam)
Cs
Q 3 (m /dt)
0.973 0.969 1.502 1.150 4.221 4.994 7.613 3.740 4.680 7.861 4.653 12.542 3.654 28.997 6.828 2.945 4.484 5.846
0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
150.04 134.75 177.05 184.25 224.70 284.62 171.49 182.00 67.21 132.01 188.46 893.57 52.76 925.88 104.38 174.96 227.93 200.74
0.01 0.01 0.03 0.03 0.01 0.02 0.01 0.05 0.07 0.05 0.07 0.06 0.09 0.07 0.08 0.07 0.05 0.06
0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
0.66 0.56 0.46 0.49 0.85 0.99 0.69 0.34 0.11 0.27 0.32 1.65 0.07 1.56 0.16 0.29 0.43 0.35
0.09 0.09 0.09 0.21 0.18 0.06 0.03 0.31 0.16 0.34 0.22 0.59 0.11 0.60 0.19 0.08 0.19 0.16
0.74 0.65 0.55 0.70 1.03 1.05 0.72 0.65 0.27 0.61 0.54 2.25 0.18 2.16 0.35 0.37 0.62 0.51
38.80 42.53 47.56 40.41 31.26 30.89 39.62 42.38 75.53 44.43 47.82 18.56 98.23 19.05 63.97 62.13 43.82 49.82
0.945 0.936 0.927 0.869 0.921 0.974 0.983 0.807 0.774 0.783 0.830 0.883 0.771 0.878 0.790 0.901 0.865 0.865
0.09 0.10 0.17 0.10 0.30 0.38 0.74 0.32 0.68 0.68 0.46 0.51 0.69 1.21 0.86 0.41 0.43 0.63
Sumber: Hasil Perhitungan
77
Keterangan :
Kode Saluran : S.A.II = Saluran Sekunder S.A.III S.A.IV
= Saluran Tersier = Saluran Kuarter
Panjang Saluran : Dari pengukuran peta kontur Slope saluran (S) : Dari pengukuran peta kontur C : Koefisien Pengaliran Panjang lereng : Dari pengukuran peta kontur Slope lahan : Dari pengukuran peta kontur To = overland flow time : 2 x3,28 xLx n /60 3 S (jam)
V = 4.918 . S0.5 rerata
Td = Drain flow time =
(jam) Tc = To + Td (jam) Intensitas Hujan
I
R24 24 24 tc
: Kecepatan
Ls /60 60V =
23
Cs = koefisien tampungan =
2Tc 2Tc Td Q = Cs. C. I. A
78
Tabel 17. Perhitungan Debit Total Pada Tiap Saluran Sub DAS Amprong A. Saluran Sekunder Kode Saluran S.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.IIS.A.II-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Panjang saluran (m) 64.292 400.168 932.387 903.366 184.577 646.910 517.266 981.177 841.212 493.777 207.499 492.712 615.513
Slope saluran 0.194 0.001 0.008 0.006 0.027 0.019 0.024 0.013 0.015 0.025 0.019 0.020 0.020
Q (m3/dt) 0.3768 1.7310 0.5354 0.5600 0.3204 0.6880 0.1529
0.7103
Beban Total saluran
Qtotal saluran (m3/dt)
S.A.III-4, S.A.IV-10, S.A.III-5 S.A.II-2 S.A.II-2+S.A.II-3 S.A.II-3+S.A.II-4 S.A.II-4 S.A.II-6 S.A.II-7 S.A.II-9+S.A.II-12 S.A.III-8+ S.A.III-9 S.A.III-10+S.A.III-11+S.A.II-12 S.A.III-11 S.A.III-12 S.A.II-13
2.6792 0.3768 2.1078 2.6432 2.6432 0.5600 0.3204 1.3673 0.7338 1.7945 0.5614 0.6335 0.7103
Beban Total saluran
Qtotal saluran 3 (m /dt)
S.A.III-1+S.A.IV-1 S.A.III-1 + S.A.IV-3 S.A.III-2+S.A.IV-5 S.A.III-3+S.A.IV-11 S.A.IV-6 S.A.III-7 S.A.III-8 S.A.III-9 S.A.III-10 S.A.III-11 S.A.III-12 S.A.II-13+S.A.III-12+S.A.III-13 S.A.III.14 + S.A.IV-17 S.A.IV-22 S.A.IV-13
0.0892 0.2549 0.5588 1.2433 0.3758 1.0677 0.4056 0.3282 0.5996 0.5614 0.6335 1.3437 1.9060 2.3323 0.4619
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.IIIS.A.III-
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Panjang saluran (m) 207.288 195.794 241.743 777.198 505.578 764.479 640.186 639.932 620.624 620.624 316.549 76.340 331.709 294.249 89.373
Slope saluran 0.060 0.064 0.052 0.016 0.049 0.003 0.020 0.020 0.020 0.020 0.016 0.065 0.015 0.042 0.032
Q (m /dt) 3
1.0677 0.4056 0.3282 0.5996 0.5614 0.6335
79
C. Saluran Kuarter
Kode Saluran S.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IVS.A.IV-
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 15 16 17 18 19 20 21 22
Panjang saluran (m) 124.867 127.962 125.035 302.406 255.041 80.983 36.749 448.218 230.377 483.055 321.070 854.780 157.706 864.588 267.962 203.072 115.843 278.449 228.712
Slope saluran 0.012 0.031 0.032 0.015 0.008 0.056 0.054 0.009 0.017 0.002 0.016 0.015 0.032 0.014 0.047 0.062 0.022 0.045 0.055
Q (m3/dt) 0.0892 0.0965 0.1656 0.1011 0.3039 0.3758 0.7415 0.3201 0.6843 0.6845 0.4619 0.5144 0.6924 1.2136 0.8639 0.4126 0.4252 0.6306
Beban Total saluran S.A.IV-1 S.A.IV-2 S.A.IV-3 S.A.IV-4 S.A.IV-5 S.A.IV-6 S.A.IV-8+S.A.IV-4 S.A.IV-8+S.A.IV-4 S.A.IV-6+S.A.IV-10 S.A.IV-11 S.A.IV-13 S.A.IV-14, S.A.III-16 S.A.IV-16 S.A.IV-16+S.A.IV-17 S.A.IV-18 S.A.IV-18 S.A.IV-19+S.A.V-20 S.A.IV-20+S.A.IV-21 S.A.IV-21+S.A.IV-22
Qtotal saluran (m3/dt) 0.0892 0.0965 0.1656 0.1011 0.3039 0.3758 0.8380 0.9391 1.0601 0.6845 0.4619 0.9763 0.6924 1.9060 0.8639 0.8639 1.2764 1.7016 2.3323
Sumber: Hasil Perhitungan
80
Tabel 18. Kapasitas dan Evaluasi Saluran Drainase Eksisting Sub DAS Amprong Dimensi Nama Saluran Jl. Ki Ageng Gribig (Madyopuro Gang V) Jl. Ki Ageng Gribig (Depan PP2KDSP) Jl. D. Sentani kiri (Depan Telkom) Jl. D. Sentani kanan (Depan Telkom) Jl. Ki Ageng Gribig (Pertigaan Madyopuro) Jl. Ki Ageng Gribig (Ke arah Buring) Jl. Ki Ageng Gribig kanan (Dari arah D. Toba) Jl. Ki Ageng Gribig kiri (Dari arah D. Toba) Jl. Ki Ageng Gribig kiri (Dari arah D. Toba) Jl. Ki Ageng Gribig kiri (Dari arah Jl Muharto) Jl. Ki Ageng Gribig kanan (Dari arah Jl Muharto) Jl. Ki Ageng Gribig kanan (Dari arah Jl Muharto) Perum Buring
Tipe Saluran Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka Terbuka
Trapesium Trapesium Trapesium Trapesium Trapesium Trapesium Trapesium Segiempat Segiempat Segiempat Segiempat Segiempat Segiempat
n 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015 0.015
b1 (m) 0.80 2.00 0.50 0.50 0.85 0.60 0.80 0.60 1.00 1.00 0.35 0.50 0.30
b2 (m) 1.00 2.50 1.00 1.00 0.98 0.75 1.00
m 0.25 0.125 0.25 0.25 0.25
h (m) 0.85 1.20 0.70 0.70 0.75 0.55 1.00 0.40 1.00 0.60 0.40 0.50 0.40
d (m)
A 2
P 2
R
(m )
(m )
m
0.861 2.580 0.473 0.473 0.778 0.330 0.800 0.240 1.000 0.600 0.140 0.250 0.120
2.552 4.419 1.943 1.943 2.396 1.700 2.800 1.400 3.000 2.200 1.150 1.500 1.100
0.337 0.584 0.243 0.243 0.325 0.194 0.286 0.171 0.333 0.273 0.122 0.167 0.109
81
S 0.0161 0.0638 0.0638 0.0638 0.0494 0.0271 0.0012 0.0012 0.0012 0.0055 0.0271 0.0193 0.5144
V
kapasitas Saluran
Q desain
Qp
(m/dt)
3
(m /dt)
3
(m /dt)
(m3/dt)
4.10 11.77 6.56 6.56 7.00 3.68 1.02 0.73 1.13 2.09 2.70 2.81 10.92
3.53 30.36 3.10 3.10 5.45 1.21 0.82 0.17 1.13 1.25 0.38 0.70 1.31
4.230 36.432 3.721 3.721 6.540 1.457 0.981 0.209 1.359 1.502 0.453 0.842 1.572
1.243 0.255 0.255 0.255 1.243 2.643 0.377 2.108 2.643 2.643 2.643 0.560 0.976
Keterangan Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi Memenuhi
Keterangan :
B1 = Dasar Saluran m = kemiringan talud h = tinggi saluran d = diameter saluran (Lingkaran)
Luas Penampang - Trapesium : A = (b+mh)h - Segiempat : A = b. h Perimeter - Trapesium : P =
R = A/P V = 1/n . R2/3. S0.5 Qsaluran = V. A (Kap. Saluran) Q desain = 1.2. Qsaluran
b+2h 1 m * Segiempat : P = b+2h 2
2
-
Jika Q desain > Kapasitas Saluran eksisting Memenuhi Jika Q desain < Kapasitas Saluran eksisitng Tidak memenuhi , maka saluran perlu perbaikan.
82
Tabel 19. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Metro A. Saluran Sekunder Kode Saluran SM II - 1 SM II - 2 SM II - 3 SM II - 4 SM II - 5 SM II - 6 SM II - 7 SM II - 8 SM II - 9 SM II - 10 SM II - 11 SM II - 12 SM II - 13 SM II - 14 SM II - 15 SM II - 16 SM II - 17 SM II - 17 SM II - 18 SM II - 19 SM II - 20 SM II - 21 SM II - 22 SM II - 23 SM II - 24 SM II - 27 SM II - 28 SM II - 32 SM II - 33 SM II - 35 SM II - 36 SM II - 37 SM II - 38 SM II - 39 SM II - 40 SM II - 42 SM II - 43 SM II - 44 SM II - 45 SM II - 46 SM II - 47 SM II - 48 SM II - 49 SM II - 50 SM II - 51
JALAN Jl. Joyo Suryo ka Jl. Joyo Suryo ki Jl. Puncak Mandala 2 ki Jl. Puncak Mandala 1 ki Jl. Puncak Mandala 1 ka Jl. Jupri 3 ki Jl. Jupri 3 ka Jl. Bandulan Barat ki Jl. Bandulan Barat ka Jl. Mergan Lori 2 ka Jl. S. Supriyadi 1 ka Jl. Kelayatan III 1 ki Jl. Kelayatan III 1 ka Jl. S. Supriyadi 2 ka Jl. Mertojoyo 1 ki Jl. Mertojoyo 1 ka Jl. Gajayana ka Jl. Bend. Siguragura barat ki Jl. Sunan Kalijaga ki Jl. Raya Tidar 1 ki Jl. Raya Tidar 1 ka Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Galunggung 3 ka Jl. Raya Langsep ka Jl. Mertojoyo 2 ki Jl. Mertojoyo 2 ka Jl. Bend. Sutami 1 ka Jl. Bend. Sutami 2 ka Jl. Galunggung 1 ka Jl. Galunggung 2 ki Jl. Terusan Raya Dieng 1 ki Jl. Terusan Raya Dieng 1 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ki Jl. Raya Bandulan 2 ki Jl. Raya Bandulan 2 ka Jl. Tebo Utara 1 ki Jl. Tebo Utara 1 ka Jl. Tebo Utara 2 ki Jl. Tebo Utara 2 ka Jl. Raya Mulyorejo ki Jl. Raya Mulyorejo ka Jl. Kemanten III ki Jl. Kemanten III ka
Panjang Saluran (m)
Slope Saluran
265.00 288.70 441.70 77.60 74.10 155.10 135.70 203.90 206.90 854.80 535.00 102.50 98.30 1183.50 158.30 153.00 61.70 541.70 469.10 235.10 230.50 256.20 244.70 176.90 1185.00 465.30 467.00 350.70 326.20 278.20 196.00 66.00 68.30 209.50 212.20 169.90 169.50 202.20 202.00 67.90 75.10 227.70 214.50 311.10 310.70
0.0260 0.0320 0.0483 0.0783 0.0483 0.0533 0.0510 0.0720 0.0717 0.0187 0.0047 0.0543 0.0538 0.0047 0.0085 0.0127 0.0293 0.0177 0.0177 0.0483 0.0783 0.0783 0.0483 0.0023 0.0280 0.0127 0.0085 0.0270 0.0270 0.0002 0.0023 0.0490 0.0237 0.0237 0.0490 0.0347 0.0121 0.0073 0.0140 0.0140 0.0073 0.0463 0.0413 0.0443 0.0527
Dimensi B1
B2
1.57 0.26
1.65 0.32
0.26 0.55 0.40
0.32 0.90 0.80
0.33 0.30
0.46 0.54
B
D
h
0.35
-
0.30 0.40 0.34 0.60 0.34 0.40 0.85 0.32 0.47 0.45 0.60 0.20 0.25 0.60 0.56 0.30 0.40 0.50 0.50 0.34 0.60 0.60 0.37 0.30 0.40 0.30 0.56 0.40 0.40 0.30 0.30 0.60 0.30 0.30 0.60 0.60 0.61 0.85 0.73 0.73 0.85 0.74 0.55 0.75 0.75
0.60
0.25
0.67 0.45 0.35 0.67 0.24
0.40
0.40
0.50
0.25 0.50 0.50 0.26
0.32 0.60 0.60
0.26
0.32
0.40
0.50
0.24
0.40
0.30 0.25 0.30 0.30 0.30 0.30 0.60 0.30 0.30 0.60 0.50 0.48 0.40 0.40 0.40 0.40 0.46 0.50
0.77 0.57 0.70 0.80 0.80 0.70 0.86 0.95 0.60 0.60
83
B. Saluran Tersier Kode Saluran S.M III - 1 SM III - 1 SM III -2 SM III - 3 SM III - 4 SM III - 5 SM III - 6 SM III - 7 SM III - 8 SM III - 9 SM III - 10 SM III - 11 SM III - 12 SM III - 13 SM III - 14 SM III - 15 SM III - 16 SM III - 17 SM III -18 SM III - 19 SM III - 19 SM III - 20 SM III - 20 SM III - 21 SM III - 22 SM III - 24 SM III - 25 SM III - 26 SM III - 27 SM III - 28 SM III - 29 SM III - 30 SM III - 31 SM III - 32
JALAN Jl. Joyo Sari 2 ki Jl. Joyo Sari 2 ka Jl. Joyo Sari 1 ki Jl. Joyo Sari 1 ka Jl. Joyo Grand ki Jl. Joyo Grand ka Jl. Puncak Mandala 2 ka Jl. Raya Bandulan 1 ka Jl. Raya Bandulan 1 ki Jl. Kelayatan III 2 ki Jl. Kelayatan III 2 ka Jl. Simpang Gajayana 2 ki Jl. Simpang Gajayana 2 ka Jl. Jupri 1 ka Jl. Jupri 2 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ka Jl. Bend. Sigura-gura 2 ki Jl. Bend. Sigura-gura 2 ka Jl. Raya Tidar 3 ki Jl. Bukit Barisan 1 ki Jl. Raya Tidar 3 ka Jl. Bukit Barisan 1 ka Jl. Bukit Barisan 2 ki Jl. Bukit barisan 2 ka Jl. Mergan Lori 1 ki Jl. Mergan Lori 1 ka Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ka Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ka Jl. Simpang Gajayana 1 ka Jl. Simpang Gajayana 3 ki Jl. Simpang Gajayana 1 ki
Panjang Saluran (m)
Slope Saluran
180.40 173.30 462.00 439.30 200.60 198.60 457.00 964.90 982.10 499.70 510.10 61.80 114.90 91.30 28.50 78.80 80.60 530.10 537.30 174.50 363.40 186.30 329.00 70.40 68.70 233.40 228.10 189.40 186.90 617.30 622.90 189.50 115.80 280.70
0.0270 0.0300 0.0300 0.0270 0.0207 0.0390 0.0783 0.0413 0.0103 0.0443 0.0543 0.0200 0.0200 0.0510 0.0510 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0483 0.0147 0.0783 0.0147 0.0147 0.0147 0.0187 0.0187 0.0120 0.0170 0.0170 0.0120 0.0200 0.0200 0.0200
Dimensi B1
B2
0.59
0.76
B 0.60 0.60
0.59
0.76
0.40
0.50
0.56 0.42
0.61 0.60
0.30 0.60
0.35 0.45 0.50 0.50 0.40 0.40
0.80 0.80
1.00 1.00
1.85 1.85
0.32
0.32
0.86
0.86 0.70 0.60 0.50 0.50 0.70 0.18 0.30
0.54 0.30 0.28 0.28 0.30 0.50 0.50 0.50
D
h
-
0.85 0.60 0.60 0.85 0.30 0.47 0.60 0.80 0.72 0.25 0..2 0.60 0.60 0.85 0.85 0.62 2.00 2.00 0.62 0.34 0.70 0.60 0.80 0.80 0.70 0.24 0.45 0.30 0.25 0.25 0.30 0.60 0.60 0.60
84
Tabel 20. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Metro Kode Saluran S.M III - 1 SM III - 1 SM II - 2 SM II - 1 SM III -2 SM III - 3 SM III - 4 SM III - 5 SM II - 4 SM II - 5 SM II - 3 SM III - 6 SM II - 6 SM II - 7 SM III - 8 SM III - 7 SM II - 8 SM II - 9 SM II - 10 SM II - 11 SM II - 12 SM II - 13 SM III - 9 SM III - 10 SM II - 14 SM II - 15 SM II - 16 SM III - 11 SM III - 30 SM III - 31 SM III - 12 SM II - 17 SM II - 17 SM II - 18
Nama Jalan Jl. Joyo Sari 2 ki Jl. Joyo Sari 2 ka Jl. Joyo Suryo ki Jl. Joyo Suryo ka Jl. Joyo Sari 1 ki Jl. Joyo Sari 1 ka Jl. Joyo Grand ki Jl. Joyo Grand ka Jl. Puncak Mandala 1 ki Jl. Puncak Mandala 1 ka Jl. Pncak Mandala 2 ki Jl. Puncak Mandala 2 ka Jl. Jupri 3 ki Jl. Jupri 3 ka Jl. Raya Bandulan 1 ki Jl. Raya Bandulan 1 ka Jl. Bandulan Barat ki Jl. Bandulan Barat ka Jl. Mergan Lori 2 ka Jl. S. Supriyadi 1 ka Jl. Kelayatan III 1 ki Jl. Kelayatan III 1 ka Jl. Kelayatan III 2 ki Jl. Kelayatan III 2 ka Jl. S. Supriyadi 2 ka Jl. Mertojoyo 1 ki Jl. Mertojoyo 1 ka Jl. Simpang Gajayana 2 ki Jl. Simpang Gajayana 1 ka Jl. Simpang Gajayana 3 ki Jl. Simpang Gajayana 2 ka Jl. Gajayana ka Jl. Bend. Siguragura barat ki Jl. Sunan Kalijaga ki
Panjang Saluran
Luas Area
C
S
2
(m)
(km )
180.4 173.3 288.7 265.0 462.0 439.3 200.6 198.6 77.6 74.1 441.7 457.0 155.1 135.7 982.1 964.9 203.9 206.9 854.8 535.0 102.5 98.3 499.7 510.1 1183.5 158.3 153.0 61.8 189.5 115.8 114.9 61.7 541.7 469.1
0.003 0.015 0.015 0.007 0.016 0.02 0.005 0.01 0.006 0.013 0.006 0.009 0.019 0.016 0.056 0.088 0.057 0.071 0.117 0.054 0.002 0.004 0.063 0.024 0.075 0.021 0.001 0.02 0.009 0.003 0.015 0.032 0.021 0.022
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.0270 0.0300 0.0320 0.0260 0.0300 0.0270 0.0207 0.0390 0.0783 0.0483 0.0483 0.0783 0.0533 0.0510 0.0103 0.0413 0.0720 0.0717 0.0187 0.0047 0.0543 0.0538 0.0443 0.5430 0.0047 0.0085 0.0127 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0293 0.0177 0.0177
To
Td
Tc
Tc
(menit)
(menit)
(menit)
(jam)
4.278 3.983 5.756 5.837 8.474 8.489 5.146 3.999 1.483 1.724 6.813 5.808 2.931 2.690 22.830 13.207 3.222 3.265 16.338 19.423 2.117 2.056 7.746 7.281 35.793 6.038 5.043 2.106 4.987 3.413 3.392 1.813 11.745 10.514
0.785 0.976 1.477 2.738 2.601 1.911 2.161 1.325 0.270 0.507 3.019 1.592 0.550 0.444 10.973 5.048 1.074 0.793 7.278 6.187 0.558 0.547 3.064 2.744 13.685 1.891 1.945 0.394 1.207 0.738 0.732 0.427 5.161 4.470
5.063 4.959 7.233 8.575 11.075 10.400 7.307 5.324 1.753 2.231 9.832 7.400 3.481 3.143 33.803 18.255 4.296 4.058 23.616 25.610 2.674 2.603 10.810 10.055 49.479 7.292 6.988 2.500 6.195 4.151 4.124 2.240 16.907 14.984
0.084 0.083 0.121 0.143 0.185 0.173 0.122 0.089 0.029 0.037 0.164 0.123 0.058 0.052 0.563 0.304 0.072 0.068 0.394 0.427 0.045 0.043 0.180 0.168 0.825 0.122 0.116 0.042 0.103 0.069 0.069 0.037 0.282 0.250
85
Cs 0.928 0.910 0.907 0.862 0.895 0.916 0.871 0.889 0.928 0.898 0.867 0.903 0.927 0.934 0.860 0.879 0.889 0.911 0.866 0.892 0.906 0.905 0.876 0.879 0.879 0.893 0.878 0.927 0.911 0.918 0.919 0.913 0.868 0.870
I
Q
(mm/jam)
(m3/dt)
164.008 166.298 129.273 115.405 97.301 101.467 128.403 158.601 332.713 283.331 105.341 127.320 210.568 225.852 46.225 69.719 183.000 190.076 58.717 55.626 251.037 255.613 98.886 103.776 35.852 121.597 132.279 262.594 143.353 187.233 188.051 282.549 73.380 79.534
0.090 0.496 0.380 0.153 0.318 0.417 0.135 0.322 0.383 0.742 0.125 0.222 0.834 0.741 0.497 1.200 2.049 2.718 1.318 0.592 0.114 0.187 1.208 0.481 0.528 0.511 0.038 1.060 0.269 0.105 0.569 1.853 0.291 0.331
Kode Saluran SM II - 19 SM II - 20 SM II - 21 SM II - 22 SM II - 23 SM II - 24 SM III - 13 SM III - 14 SM II - 27 SM II - 28 SM III - 32 SM III - 15 SM III - 16 SM III - 17 SM III -18 SM II - 32 SM II - 33 SM III - 19 SM III - 20 SM II - 35 SM II - 36 SM III - 19 SM III - 20 SM III - 21 SM III - 22 SM II - 37 SM II - 38 SM II - 39 SM II - 40 SM III - 24 SM III - 25 SM II - 42 SM II - 43 SM II - 44 SM II - 45
Nama Jalan Jl. Raya Tidar 1 ki Jl. Raya Tidar 1 ka Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Galunggung 3 ka Jl. Raya Langsep ka Jl. Jupri 1 ka Jl. Jupri 2 ki Jl. Mertojoyo 2 ki Jl. Mertojoyo 2 ka Jl. Simpang Gajayana 1 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ka Jl. Bend. Sigura-gura 2 ki Jl. Bend. Sigura-gura 2 ka Jl. Bend. Sutami 1 ka Jl. Bend. Sutami 2 ka Jl. Raya Tidar 3 ki Jl. Raya Tidar 3 ka Jl. Galunggung 1 ka Jl. Galunggung 2 ki Jl. Bukit Barisan 1 ki Jl. Bukit Barisan 1 ka Jl. Bukit Barisan 2 ki Jl. Bukit barisan 2 ka Jl. Terusan Raya Dieng 1 ki Jl. Terusan Raya Dieng 1 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ki Jl. Mergan Lori 1 ki Jl. Mergan Lori 1 ka Jl. Raya Bandulan 2 ki Jl. Raya Bandulan 2 ka Jl. Tebo Utara 1 ki Jl. Tebo Utara 1 ka
Panjang Saluran
Luas Area
C
S
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.0483 0.0783 0.0783 0.0483 0.0023 0.0280 0.0510 0.0510 0.0127 0.0085 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0200 0.0270 0.0270 0.0483 0.0783 0.0023 0.0023 0.0147 0.0147 0.0147 0.0147 0.0490 0.0237 0.0237 0.0490 0.0187 0.0187 0.0347 0.0121 0.0073 0.0140
2
(m)
(km )
235.1 230.5 256.2 244.7 176.9 1185.0 91.3 28.5 465.3 467.0 280.7 78.8 80.6 530.1 537.3 350.7 326.2 174.5 186.3 278.2 196.0 363.4 329.0 70.4 68.7 66.0 68.3 209.5 212.2 233.4 228.1 169.9 169.5 202.2 202.0
0.032 0.004 0.002 0.038 0.004 0.036 0.004 0.001 0.021 0.022 0.00 0.002 0.003 0.052 0.010 0.002 0.003 0.031 0.038 0.009 0.008 0.056 0.088 0.047 0.059 0.001 0.004 0.002 0.016 0.005 0.005 0.047 0.059 0.013 0.035
To
Td
Tc
(menit)
(menit)
(menit)
(jam)
4.192 3.428 3.720 4.324 10.970 17.973 1.982 0.810 11.876 13.885 6.749 2.537 2.583 11.013 11.127 7.137 6.750 3.332 2.911 15.568 11.869 9.278 8.595 2.622 2.574 1.568 2.130 5.051 3.854 6.013 5.908 3.710 5.547 7.714 6.010
1.607 0.803 0.893 1.673 5.775 8.395 0.299 0.093 5.915 5.576 1.788 0.463 0.280 1.839 3.160 3.118 2.900 1.193 0.649 9.098 6.397 2.640 2.737 0.586 0.499 0.334 0.790 2.425 1.075 3.509 1.942 0.960 1.797 1.838 1.293
5.799 4.231 4.613 5.997 16.745 26.369 2.281 0.903 17.792 19.461 8.537 3.000 2.862 12.852 14.287 10.255 9.650 4.525 3.560 24.666 18.266 11.918 11.332 3.208 3.073 1.903 2.921 7.476 4.930 9.523 7.850 4.670 7.344 9.551 7.303
0.097 0.071 0.077 0.100 0.279 0.439 0.038 0.015 0.297 0.324 0.142 0.050 0.048 0.214 0.238 0.171 0.161 0.075 0.059 0.411 0.304 0.199 0.189 0.053 0.051 0.032 0.049 0.125 0.082 0.159 0.131 0.078 0.122 0.159 0.122
86
Tc
Cs 0.878 0.913 0.912 0.878 0.853 0.863 0.939 0.951 0.857 0.875 0.905 0.928 0.953 0.933 0.900 0.868 0.869 0.844 0.916 0.844 0.851 0.900 0.892 0.916 0.925 0.919 0.881 0.860 0.902 0.844 0.890 0.907 0.891 0.912 0.919
I
Q
(mm/jam)
(m3/dt)
149.812 184.859 174.516 146.496 73.851 54.553 279.141 517.862 70.924 66.807 115.745 232.513 239.907 88.107 82.101 102.422 106.661 176.773 207.431 57.038 29.689 92.655 95.824 222.348 228.800 315.034 236.703 126.457 166.950 107.612 122.408 173.083 127.972 107.395 128.449
0.923 0.162 0.053 1.084 0.055 0.372 0.251 0.075 0.278 0.280 0.000 0.095 0.162 0.949 0.165 0.033 0.068 1.083 1.603 0.096 0.105 1.043 1.676 2.145 2.793 0.093 0.173 0.055 0.524 0.100 0.120 1.653 1.505 0.280 0.929
Kode Saluran SM II - 46 SM II - 47 SM II - 48 SM II - 49 SM II - 50 SM II - 51 SM III - 26 SM III - 27 SM III - 28 SM III - 29
Nama Jalan Jl. Tebo Utara 2 ki Jl. Tebo Utara 2 ka Jl. Raya Mulyorejo ki Jl. Raya Mulyorejo ka Jl. Kemanten III ki Jl. Kemanten III ka Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ka Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ka
Panjang Saluran
Luas Area
C
S
2
(m)
(km )
67.9 75.1 227.7 214.5 311.1 310.7 189.4 186.9 617.3 622.9
0.001 0.001 0.017 0.01 0.013 0.091 0.016 0.014 0.004 0.044
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.0140 0.0073 0.0463 0.0413 0.0443 0.0527 0.0120 0.0170 0.0170 0.0120
To
Td
Tc
Tc
(menit)
(menit)
(menit)
(jam)
2.595 3.599 4.160 4.149 5.377 5.028 6.069 5.253 13.183 15.179
0.435 0.683 1.037 1.059 1.582 1.450 2.275 2.385 7.880 7.484
3.029 4.282 5.197 5.208 6.959 6.478 8.344 7.638 21.062 22.663
0.050 0.071 0.087 0.087 0.116 0.108 0.139 0.127 0.351 0.378
87
Cs 0.933 0.926 0.909 0.908 0.898 0.899 0.880 0.865 0.842 0.858
I
Q
(mm/jam)
(m3/dt)
231.007 183.397 161.166 160.941 132.646 139.142 117.525 124.663 63.374 60.351
0.060 0.051 0.561 0.335 0.348 2.540 0.362 0.325 0.043 0.512
Kode Saluran : S.M.II = Saluran Sekunder S.M.III
= Saluran Tersier
S.M.IV
= Saluran Kuarter
Panjang Saluran : Dari pengukuran peta kontur Slope saluran (S) : Dari pengukuran peta kontur C : Koefisien Pengaliran Panjang lereng : Dari pengukuran peta kontur Slope lahan : Dari pengukuran peta kontur To = overland flow time : 2 x3,28 xLx n /60 3 S (jam)
V = 4.918 . S0.5 rerata
Td = Drain flow time =
(jam) Tc = To + Td (jam) Intensitas Hujan
I
R24 24 24 tc
: Kecepatan
Ls /60 60V =
23
Cs = koefisien tampungan =
2Tc 2Tc Td
Q = Cs. C. I. A
88
Tabel 21. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting DAS Metro Kode
Nama Jalan
S.M III - 1 SM III - 1 SM II - 2 SM II - 1 SM III -2 SM III - 3 SM III - 4 SM III - 5 SM II - 4 SM II - 5 SM II - 3 SM III - 6 SM II - 6 SM II - 7 SM III - 8 SM III - 7 SM II - 8 SM II - 9 SM II - 10 SM II - 11 SM II - 12 SM II - 13 SM III - 9 SM III - 10 SM II - 14 SM II - 15 SM II - 16 SM III - 11 SM III - 30 SM III - 31 SM III - 12 SM II - 17 SM II - 17 SM II - 18 SM II - 19 SM II - 20 SM II - 21 SM II - 22
Jl. Joyo Sari 2 ki Jl. Joyo Sari 2 ka Jl. Joyo Suryo ki Jl. Joyo Suryo ka Jl. Joyo Sari 1 ki Jl. Joyo Sari 1 ka Jl. Joyo Grand ki Jl. Joyo Grand ka Jl. Puncak Mandala 1 ki Jl. Puncak Mandala 1 ka Jl. Pncak Mandala 2 ki Jl. Puncak Mandala 2 ka Jl. Jupri 3 ki Jl. Jupri 3 ka Jl. Raya Bandulan 1 ki Jl. Raya Bandulan 1 ka Jl. Bandulan Barat ki Jl. Bandulan Barat ka Jl. Mergan Lori 2 ka Jl. S. Supriyadi 1 ka Jl. Kelayatan III 1 ki Jl. Kelayatan III 1 ka Jl. Kelayatan III 2 ki Jl. Kelayatan III 2 ka Jl. S. Supriyadi 2 ka Jl. Mertojoyo 1 ki Jl. Mertojoyo 1 ka Jl. Simpang Gajayana 2 ki Jl. Simpang Gajayana 1 ka Jl. Simpang Gajayana 3 ki Jl. Simpang Gajayana 2 ka Jl. Gajayana ka Jl. Bend. Siguragura barat ki Jl. Sunan Kalijaga ki Jl. Raya Tidar 1 ki Jl. Raya Tidar 1 ka Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Raya Tidar 2 ki
B1
B2
0.59
0.76
Dimensi B 0.60
1.57
1.65 0.35 0.60
0.59
0.76
0.40
0.50
0.26 0.26
0.32 0.32
0.55 0.40 0.42 0.56
0.90 0.80 0.60 0.61
0.33 0.30
0.46 0.54
0.30 0.60
0.60
0.25
0.67 0.45 0.35 0.35 0.45 0.67 0.24
0.40 0.25 0.50 0.50 0.50 0.50
0.40
0.50
0.26
0.32
0.50 0.50 0.60 0.60 0.26
0.32
D
h
-
0.85 0.60 0.40 0.30 0.60 0.85 0.30 0.47 0.60 0.34 0.34 0.60 0.40 0.85 0.72 0.80 0.32 0.47 0.45 0.60 0.20 0.25 0.25 0..2 0.60 0.56 0.30 0.60 0.60 0.60 0.60 0.40 0.50 0.50 0.34 0.60 0.60 0.37
n
A
P
R
Q saluran
0.017 0.020 0.023 0.023 0.020 0.017 0.020 0.023 0.020 0.020 0.020 0.020 0.017 0.017 0.023 0.023 0.017 0.017 0.020 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.020 0.023 0.023 0.020 0.020 0.020 0.020
0.574 0.360 0.644 0.105 0.360 0.574 0.090 0.211 0.360 0.099 0.099 0.360 0.290 0.510 0.367 0.468 0.080 0.186 0.189 0.402 0.090 0.880 0.088 0.090 0.402 0.179 0.075 0.300 0.300 0.300 0.300 0.180 0.250 0.250 0.099 0.360 0.360 0.099
2.298 1.800 2.374 0.950 1.800 2.298 0.900 1.345 1.800 0.943 0.943 1.800 1.423 2.146 1.871 2.161 0.890 1.279 1.232 1.870 0.850 0.850 0.850 0.850 1.870 1.371 0.850 1.700 1.700 1.700 1.700 1.206 1.500 1.500 0.943 1.800 1.800 0.943
0..225 0.200 0.271 0.111 0.200 0.250 0.100 0.157 0.200 0.105 0.105 0.200 0.204 0.238 0.796 0.217 0.090 0.145 0.154 0.215 0.106 0.103 0.103 0.106 0.215 0.131 0.088 0.176 0.176 0.176 0.176 0.149 0.167 0.167 0.105 0.200 0.200 0.105
2.198 1.066 2.098 0.169 1.066 2.198 0.139 0.528 1.722 0.240 0.240 1.722 1.364 2.596 0.548 1.490 0.253 0.807 0.370 0.579 0.276 0.262 0.238 0.276 0.579 0.250 0.098 0.785 0.785 0.785 0.785 0.433 0.437 0.437 0.240 1.722 1.722 0.240
89
Kode
Nama Jalan
SM II - 23 Jl. Galunggung 3 ka SM II - 24 Jl. Raya Langsep ka SM III - 13 Jl. Jupri 1 ka SM III - 14 Jl. Jupri 2 ki SM II - 27 Jl. Mertojoyo 2 ki SM II - 28 Jl. Mertojoyo 2 ka SM III - 32 Jl. Simpang Gajayana 1 ki SM III - 15 Jl. Bend. Sigura-gura 1 ki SM III - 16 Jl. Bend. Sigura-gura 1 ka SM III - 17 Jl. Bend. Sigura-gura 2 ki SM III -18 Jl. Bend. Sigura-gura 2 ka SM II - 32 Jl. Bend. Sutami 1 ka SM II - 33 Jl. Bend. Sutami 2 ka SM III - 19 Jl. Raya Tidar 3 ki SM III - 20 Jl. Raya Tidar 3 ka SM II - 35 Jl. Galunggung 1 ka SM II - 36 Jl. Galunggung 2 ki SM III - 19 Jl. Bukit Barisan 1 ki SM III - 20 Jl. Bukit Barisan 1 ka SM III - 21 Jl. Bukit Barisan 2 ki SM III - 22 Jl. Bukit barisan 2 ka SM II - 37 Jl. Terusan Raya Dieng 1 ki SM II - 38 Jl. Terusan Raya Dieng 1 ka SM II - 39 Jl. Terusan Raya Dieng 2 ka SM II - 40 Jl. Terusan Raya Dieng 2 ki SM III - 24 Jl. Mergan Lori 1 ki SM III - 25 Jl. Mergan Lori 1 ka SM II - 42 Jl. Raya Bandulan 2 ki SM II - 43 Jl. Raya Bandulan 2 ka SM II - 44 Jl. Tebo Utara 1 ki SM II - 45 Jl. Tebo Utara 1 ka SM II - 46 Jl. Tebo Utara 2 ki SM II - 47 Jl. Tebo Utara 2 ka SM II - 48 Jl. Raya Mulyorejo ki SM II - 49 Jl. Raya Mulyorejo ka SM II - 50 Jl. Kemanten III ki SM II - 51 Jl. Kemanten III ka SM III - 26 Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ki SM III - 27 Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ka SM III - 28 Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ki SM III - 29 Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ka Sumber: Hasil Perhitungan
B1
B2
Dimensi B 0.30
0.40 0.40 0.40
0.50 0.80 0.80
0.24
0.40
0.25 0.50 0.86 1.00 1.00
1.85 1.85 0.86 0.30 0.30
0.32
0.32 0.60 0.30 0.30 0.70 0.50 0.50 0.70 0.60 0.30 0.30 0.60 0.18
0.30 0.50 0.48 0.40 0.40 0.40 0.40 0.46 0.50
0.54 0.77 0.57 0.70 0.80 0.80 0.70 0.86 0.95 0.60 0.60 0.30 0.28 0.28 0.30
D
h
-
0.30 0.40 0.85 0.85 0.30 0.56 0.60 0.62 2.00 2.00 0.62 0.40 0.40 0.34 0.60 0.30 0.30 0.70 0.80 0.80 0.70 0.60 0.30 0.30 0.60 0.24 0.45 0.60 0.61 0.85 0.73 0.73 0.85 0.74 0.55 0.75 0.75 0.30 0.25 0.25 0.30
n
A
P
R
Q saluran
0.020 0.020 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.020 0.023 0.023 0.023 0.023 0.020 0.020 0.023 0.023 0.017 0.017 0.017 0.017 0.230 0.230 0.230 0.023 0.017 0.020 0.020 0.017
0.090 0.180 0.510 0.510 0.075 0.179 0.300 0.533 2.852 2.852 0.533 0.120 0.120 0.099 0.360 0.090 0.090 0.490 0.400 0.400 0.490 0.360 0.900 0.900 0.360 0.043 0.189 0.381 0.320 0.467 0.438 0.438 0.467 0.488 0.399 0.450 0.450 0.090 0.070 0.070 0.090
0.900 1.206 2.146 2.146 0.850 1.371 1.700 2.100 5.090 5.090 2.100 1.100 1.100 0.943 1.800 0.900 0.900 2.100 2.100 2.100 2.100 1.800 0.900 0.900 1.800 0.660 1.232 1.730 1.703 2.126 1.914 1.914 2.126 1.993 1.688 2.100 2.100 0.900 0.780 0.780 0.900
0.100 0.149 0.238 0..238 0.080 0.131 0.176 0.254 0.560 0.560 0.254 0.109 0.109 0.105 0.200 0.100 0.100 0.233 0.190 0.190 0.233 0.200 0.100 0.100 0.200 0.065 0.154 0.220 0.188 0.220 0.229 0.229 0.220 0.245 0.236 0.214 0.214 0.100 0.090 0.090 0.100
0.046 0.423 2.596 2.596 0.098 0.250 0.785 1.511 13.704 13.704 1.511 0.225 0.225 0.240 1.722 0.046 0.046 1.124 0.801 0.801 1.124 1.187 0.130 0.130 1.184 0.048 0.370 1.124 0.503 0.856 1.140 1.140 0.856 1.787 1.346 1.474 1.607 0.125 0.091 0.091 0.125
90
Tabel 22. Evaluasi Saluran DAS Metro Kode Saluran
Nama Jalan
Q saluran
Q desain
Keterangan
Evaluasi Saluran
S.M III - 1 SM III - 1 SM II - 2 SM II - 1 SM III -2 SM III - 3 SM III - 4 SM III - 5 SM II - 4 SM II - 5 SM II - 3 SM III - 6 SM II - 6 SM II - 7 SM III - 8 SM III - 7 SM II - 8 SM II - 9 SM II - 10 SM II - 11 SM II - 12 SM II - 13 SM III - 9 SM III - 10 SM II - 14 SM II - 15 SM II - 16 SM III - 11 SM III - 30 SM III - 31 SM III - 12 SM II - 17 SM II - 17 SM II - 18 SM II - 19 SM II - 20 SM II - 21 SM II - 22
Jl. Joyo Sari 2 ki Jl. Joyo Sari 2 ka Jl. Joyo Suryo ki Jl. Joyo Suryo ka Jl. Joyo Sari 1 ki Jl. Joyo Sari 1 ka Jl. Joyo Grand ki Jl. Joyo Grand ka Jl. Puncak Mandala 1 ki Jl. Puncak Mandala 1 ka Jl. Pncak Mandala 2 ki Jl. Puncak Mandala 2 ka Jl. Jupri 3 ki Jl. Jupri 3 ka Jl. Raya Bandulan 1 ki Jl. Raya Bandulan 1 ka Jl. Bandulan Barat ki Jl. Bandulan Barat ka Jl. Mergan Lori 2 ka Jl. S. Supriyadi 1 ka Jl. Kelayatan III 1 ki Jl. Kelayatan III 1 ka Jl. Kelayatan III 2 ki Jl. Kelayatan III 2 ka Jl. S. Supriyadi 2 ka Jl. Mertojoyo 1 ki Jl. Mertojoyo 1 ka Jl. Simpang Gajayana 2 ki Jl. Simpang Gajayana 1 ka Jl. Simpang Gajayana 3 ki Jl. Simpang Gajayana 2 ka Jl. Gajayana ka Jl. Bend. Siguragura barat ki Jl. Sunan Kalijaga ki Jl. Raya Tidar 1 ki Jl. Raya Tidar 1 ka Jl. Raya Tidar 2 ki Jl. Raya Tidar 2 ki
2.198 1.066 2.098 0.169 1.066 2.198 0.139 0.528 1.722 0.24 0.24 1.722 1.364 2.596 0.548 1.49 0.253 0.807 0.37 0.579 0.276 0.262 0.238 0.276 0.579 0.25 0.098 0.785 0.785 0.785 0.785 0.433 0.437 0.437 0.24 1.722 1.722 0.24
0.108 0.595 0.456 0.184 0.382 0.500 0.162 0.386 0.460 0.890 0.150 0.266 1.001 0.889 0.596 1.440 2.459 3.262 1.582 0.710 0.137 0.224 1.450 0.577 0.634 0.613 0.046 1.272 0.323 0.126 0.683 2.224 0.349 0.397 1.108 0.194 0.064 1.301
Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan
91
Kode Saluran
Nama Jalan
Q saluran
Q desain
Keterangan
Evaluasi Saluran
SM II - 23 SM II - 24 SM III - 13 SM III - 14 SM II - 27 SM II - 28 SM III - 32 SM III - 15 SM III - 16 SM III - 17 SM III -18 SM II - 32 SM II - 33 SM III - 19 SM III - 20 SM II - 35 SM II - 36 SM III - 19 SM III - 20 SM III - 21 SM III - 22 SM II - 37 SM II - 38 SM II - 39 SM II - 40 SM III - 24 SM III - 25 SM II - 42 SM II - 43 SM II - 44 SM II - 45 SM II - 46 SM II - 47 SM II - 48 SM II - 49 SM II - 50 SM II - 51 SM III - 26 SM III - 27 SM III - 28 SM III - 29
Jl. Galunggung 3 ka Jl. Raya Langsep ka Jl. Jupri 1 ka Jl. Jupri 2 ki Jl. Mertojoyo 2 ki Jl. Mertojoyo 2 ka Jl. Simpang Gajayana 1 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ki Jl. Bend. Sigura-gura 1 ka Jl. Bend. Sigura-gura 2 ki Jl. Bend. Sigura-gura 2 ka Jl. Bend. Sutami 1 ka Jl. Bend. Sutami 2 ka Jl. Raya Tidar 3 ki Jl. Raya Tidar 3 ka Jl. Galunggung 1 ka Jl. Galunggung 2 ki Jl. Bukit Barisan 1 ki Jl. Bukit Barisan 1 ka Jl. Bukit Barisan 2 ki Jl. Bukit barisan 2 ka Jl. Terusan Raya Dieng 1 ki Jl. Terusan Raya Dieng 1 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ka Jl. Terusan Raya Dieng 2 ki Jl. Mergan Lori 1 ki Jl. Mergan Lori 1 ka Jl. Raya Bandulan 2 ki Jl. Raya Bandulan 2 ka Jl. Tebo Utara 1 ki Jl. Tebo Utara 1 ka Jl. Tebo Utara 2 ki Jl. Tebo Utara 2 ka Jl. Raya Mulyorejo ki Jl. Raya Mulyorejo ka Jl. Kemanten III ki Jl. Kemanten III ka Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 1 ka Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ki Jl. Pelabuhan Ketapang 2 ka
0.046 0.423 2.596 2.596 0.098 0.25 0.785 1.511 13.704 13.704 1.511 0.225 0.225 0.24 1.722 0.046 0.046 1.124 0.801 0.801 1.124 1.187 0.13 0.13 1.184 0.048 0.37 1.124 0.503 0.856 1.14 1.14 0.856 1.787 1.346 1.474 1.607 0.125 0.091 0.091 0.125
0.066 0.446 0.301 0.090 0.334 0.336 0.000 0.114 0.194 1.139 0.198 0.040 0.082 1.300 1.924 0.115 0.126 1.252 2.011 2.574 3.352 0.112 0.208 0.066 0.629 0.120 0.144 1.984 1.806 0.336 1.115 0.072 0.061 0.673 0.402 0.418 3.048 0.434 0.390 0.052 0.614
Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi
Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Dimensi tetap Perlu perbaikan Perlu perbaikan Perlu perbaikan Dimensi tetap Perlu perbaikan
Sumber: Hasil Perhitungan
92
6.2. Kondisi DPS di Kota Malang 6.2.1. Kondisi DPS Bango Sungai utama pada DPS Bango adalah Sungai Bango dimana pada Sungai Bango tersebut terdapat beberapa anak sungai yaitu Kali Lowokwaru, Kali Purwantoro, Kali Kajar, Kali Sumpil, Kali Mewek dan Kali Amprong. Diantara beberapa anak sungai tersebut ada beberapa yang merupakan saluran pembawa yang sebagian sudah tidak dimanfaatkan lagi antara lain Kali Lowokwaru, Kali Purwantoro dan Kali Sumpil. Pada beberapa daerah di DPS Bango yang berada di Kota Malang terjadi banjir/genangan air jika musim hujan tiba. Oleh sebab itu diperlukan identifikasi penyebab banjir/genangan yang terjadi dan mencari penyelesaian banjir/genangan/genangan air tersebut khususnya pada daerah yang berada di DPS Bango agar pada masa mendatang pada Kota Malang tidak terjadi banjir/genangan atau genagan air yang pada saat ini sudah dirasakan sangat menggangu aktivitas masyarakat.
93
1.2.1.2.
Kondisi Sub DPS Sawojajar Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah saluran sekunder Sawojajar diakibatkan oleh kapasitas sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan. Disamping juga terdapat beberapa saluran yang telah mengalami sedimentasi dan inlet saluran kurang memadai Lokasi-lokasi banjir/genangan atau genangan air di wilayah Saluran Sekunder Sawojajar dan permasalahannya dapat dilihat pada tabel berikut :
94
Tabel 23. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Sawojajar) Lokasi Genangan 1. Jl. Dirgantara
2. Jl. D. Toba
3. Jl. D. Maninjau
4. Jl. D. Kerinci
5. Jl. D. Sentani
6. Jl. D. Ranau
Permasalahan -
Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Terjadi sedimentasi Dinding saluran ambrol 40% Banjir setinggi ± 50 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak memadai 50% saluran tertutup oleh plat rumah Banjir setinggi ± 50 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit Kapasitas tampungan saluran tidak memadai 80% saluran tertutup oleh plat rumah Inlet untuk limpasan air hujan lebih tinggi Terjadi sedimentasi dan banyak sampah Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Kapasitas tampungan saluran tidak memadai 80% saluran tertutup oleh plat rumah Banjir setinggi ± 10 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Kapasitas tampungan saluran tidak memadai 80% saluran tertutup oleh plat rumah Terjadi sedimentasi Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Kapasitas tampungan saluran tidak memadai 80% saluran tertutup oleh plat rumah Terjadi sedimentasi
-
95
Menorm Membe Membu Menorm Membu Menam Menorm Membu Menam Membu Membe Menorm Membu Menam Menorm Membu Mengali Membe Menorm Membu Menam Membe
1.2.1.3. Kondisi Sub DPS Lowokwaru Sistem drainase wilayah kali Lowokwaru memanfaatkan saluran pembawa
yang
bersumber
dari
Bendung
Sengkaling
dan
merupakan saluran DRAINASE sekunder. Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah Kali Lowokwaru diakibatkan oleh kapasitas sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan. Disamping juga terdapat beberapa
saluran
yang
telah
mengalami
sedimentasi
dan
penyempitan akibat sempadan saluran didirikan rumah. Lokasilokasi banjir/genangan atau genangan air di wilayah Kali Lowokwaru dan permasalahannya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
96
Tabel 24. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Lowokwaru Lokasi Genangan
Permasalahan
1. Jl. Warinoi
- Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan - Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit
2. Jl. Hamid Rusdi
- Banjir di hilir saluran terjadi karena penyempitan saluran akibat didirikan bangunan rumah - Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit - Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit
3. Jl. Simpang Hamid Rusdi
4. Jl. Citandui
5. Jl. Letjen Sutoyo (Depan Mitra II)
6. Jl. Jagung Suprapto
7. Jl. Melati
8. Jl. Kembang Turi Jl. Remujung Jl. Soekarno-Hatta 9. Perum Griya Shanta Blokk C-D
10. Jl. Soekarno-Hatta (Pertigaan Jl. Candi Panggung)
11. Daerah Sanan 12. Jl. Sarangan
13. Jl. Kedawung 14. Jl. Kalpataru
15. Jl. Indraprasta
16. Jl. Ksatrian (Dekat Pertigaan Hamid Rusdi) 17. Jl. Industri Timur
-
- Meno Sekun - Mem
- Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan - Dimensi Gorong-gorong yang ada terlalu kecil - Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Lebar saluran yang ada mengalami penyempitan akibat didirikan bangunan rumah - Banjir setinggi ± 50 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit - Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan - Banjir setinggi ± 10 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet terlalu tinggi dan tertutup plat ± 90% - Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang ada kurang memadai - Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi - Saluran irigasi yang sudah tidak dimanfaatkan lagi - Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 25 menit - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang - Saluran irigasi yang sudah tidak terpakai lagi - Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang - Dimensi Gorong-gorong yang ada di Jl. Soekarno-Hatta terlalu kecil - Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit - Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang - Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan - Banjir setinggi ± 10 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit - Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit -
Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 40 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman saluran Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan sehingga pada saat musim hujan air meluap ke jalan Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman saluran Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan sehingga pada saat musim hujan air meluap ke jalan Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang
Meno Mem Mem Meno
- Meno - Mem
- Mem - Meno - Mem
- Meno - Mena
- Mem - Meru
- Mem
- Mem - Meru - Mem
- Mere - Mem - Mem
- Mem
- Mem - Mem
- Mem
- Mem
97
-
Meno Mem Meno Mem Mem Meno
- Mem - Meno - Mem
8. Jl. Kembang Turi
-
Jl. Remujung Jl. Soekarno-Hatta 9. Perum Griya Shanta Blokk C-D
-
7. Jl. Melati
10. Jl. Soekarno-Hatta (Pertigaan Jl. Candi Panggung)
11. Daerah Sanan 12. Jl. Sarangan
13. Jl. Kedawung 14. Jl. Kalpataru
15. Jl. Indraprasta
16. Jl. Ksatrian (Dekat Pertigaan Hamid Rusdi) 17. Jl. Industri Timur
18. Jl. R.T. Suryo
19. Jl. Soekarno-Hatta (Depan Taman Krida)
20. Jl. Soekarno-Hatta (Perempatan Jl. Coklat)
-
Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi Saluran irigasi yang sudah tidak dimanfaatkan lagi Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 25 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang Saluran irigasi yang sudah tidak terpakai lagi Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang Dimensi Gorong-gorong yang ada di Jl. Soekarno-Hatta terlalu kecil Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 10 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 40 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman saluran Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan sehingga pada saat musim hujan air meluap ke jalan Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman saluran Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan sehingga pada saat musim hujan air meluap ke jalan Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang kurang Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit Saluran tertutup plat ± 70% Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Limpasan air hujan tidak bisa masuk ke saluran akibat inlet yang terlalu tinggi dan kurang Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 60 menit
98
- Me - Me
- Me
- Me - Me - Me
- Me - Me - Me
- Me
- Me - Me
- Me
- Me -
Me Me Me Me Me Me
- Me - Me - Me
- Me - Me
- Me
- Me - Me - Me
1.2.1.4. Kondisi Sub DPS Purwantoro Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah Kali Kajar diakibatkan oleh kapasitas tampungan tidak memadai. Disamping juga terdapat beberapa saluran yang telah mengalami sedimentasi dan sempadan sungai didirikan bangunan. Lokasilokasi banjir/genangan atau genangan air di wilayah Kali Kajar dan permasalahannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
99
Tabel 25. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Purwantoro) Lokasi Genangan 1. Jl. Tenaga Baru V Jl. Simpang Tenaga Baru 2. Jl. Titan Asri
3. Jl. SP. Sudarmo 4. Jl. SP. Sudarmo 5. Jl. Tenaga Berat
6. Jl. Borobudur
7. Jl. Soekarno-Hatta 8. Jl. Tenaga Utara
9. Jl. Karya Timur Dalam
10. Jl. Simpang Timah s/d Jl. Magnesium
11. Jl. Sudimoro
Permasalahan -
Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Saluran irigasi yang tidak terpakai lagi Banjir setinggi ± 15 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit Banjir setinggi ± 60 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Saluran irigasi yang tidak terpakai lagi
-
Saluran tertutup plat 60% dan sempada saluran didirikan bangunan Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 30 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Inlet limpasan air hujan yang menuju ke saluran kurang Kapasitas tampungan saluran Sekunder Purwantoro tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 15 menit Banjir setinggi ± 60 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Saluran irigasi yang tidak berfungsi lagi Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banyak endapan sampah di dasar saluran Terjadi penyempitan hilir saluran karena didirikan bangunan Saluran tertutup plat 90% Banjir setinggi ± 20 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Banjir setinggi ± 60 cm dan surut dalam waktu ± 30 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Sudetan yang menuju ke saluran Sekunder Purwantoro tidak mampu menampung limpasan air hujan Saluran irigasi yang tidak berfungsi lagi Sempadan saluran didirikan bangunan Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Saluran irigasi yang tidak berfungsi lagi Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Saluran irigasi yang tidak berfungsi lagi Gorong-gorong yang ada terlalu kecil Banjir setinggi ± 5 cm dan surut dalam waktu ± 10 menit Kapasitas tampungan saluran tidak mampu menampung limpasan air hujan Tidak ada sudetan menuju kali Banjir setinggi ± 10 cm dan surut dalam waktu ± 20 menit
-
Rencana Penanganan Masalah
-
Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran Mengubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase Membuat sudetan menuju Kali Purwantoro di Jl. Batubara Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran Merubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase Menutup pintu air dibendung pada musim penghujan sehingga air dari Kali Purwantoro tidak masuk ke saluran
-
Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran Membuat sumur-sumur resapan Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran Membuat sumur-sumur resapan Membuat Inlet-inlet baru Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran
-
Membuat sumur-sumur resapan Merubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran Melakukan pengerukan sedimen dan endapan sampah di dasar saluran
- Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Menormalisasi sudetan dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Merubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase - Membuat aturan tentang batas sempadan saluran - Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Merubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase - Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Merubah fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase - Memperbaiki dimensi gorong-gorong sesuai dimensi saluran - Menormalisasi saluran dengan menambah kedalaman atau lebar saluran - Membuat sumur-sumur resapan
100
1.2.1.5. Kondisi Sub DPS Kali Sumpil Sistem drainase wilayah kali Sumpil memanfaatkan saluran pembawa yang bersumber dari Bendung di Kali Mewek. Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah Kali Sumpil diakibatkan oleh dasar saluran drainase yang hampir sejajar dengan jalan, kapasitas sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan dan inlet untuk limpasan air hujan lebih tinggi. Disamping juga terdapat beberapa saluran yang telah mengalami sedimentasi dan penyempitan akibat sempadan saluran didirikan rumah. Lokasi-lokasi genangan air di wilayah Kali Sumpil dan permasalahannya dapat dilihat pada Tabel
1.2.1.6. Kondisi Sub DPS Kali Mewek Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah Kali Mewek tidak begitu banyak dibandingkan dengan wilayah yang lain hal ini disebabkan karena Kali Mewek
merupakan
Saluran
Drainase
Murni.
Banjir/genangan di wilayah ini diakibatkan oleh kapasitas sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan, tidak ada sudetan yang menuju ke Kali Mewek dan juga terdapat beberapa saluran yang telah mengalami sedimentasi. Lokasi-lokasi banjir/genangan atau genangan air di wilayah Saluran Sekunder Mewek dapat dilihat pada Tabel di bawah ini
Tabel 26. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Sumpil)
101
Lokasi Genangan 1. Jl. Blimbing Indah Tama
2. Jl. Raden Intan
3. Jl. Panji Suroso
4. Jl. Ikan Cakalang
Permasalahan - Gorong-gorong yang menuju saluran sekunder raya blimbing kanan dan kiri terlalu kecil - Kapasitas tampungan saluran bagian hilir tidak mampu menampung air - Banjir setinggi + 10 cm dan surut dalam waktu + 10 menit - Air yang melimpah dipermukaan tidak bisa masuk ke saluran karena inlet untuk limpasan air hujan kurang - Banjir setinggi + 10 cm dan surut dalam waktu + 10 menit - Air yang melimpah dipermukaan tidak bisa masuk ke saluran karena inlet untuk limpasan air hujan kurang - Banyak terdapat endapan sedimen di dasar saluran - Banjir setinggi + 10 cm dan surut dalam waktu + 10 menit - Saluran drainase memanfaatkan saluran irigasi - Inlet untuk limpasan air hujan letaknya terlalu tinggi - Banjir setinggi + 10 cm dan surut dalam waktu + 10 menit
- Mereh
- Memb masih - Memb - Memb masih - Melaku
- Memb - Memb - Memb
Tabel 27. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Mewek) Lokasi Genangan
1. Jl. Pahlawan
Permasalahan
- Kapasitas tampungan saluran tidak memadai
- Men salu
102
1.2.2. Kondisi DPS Brantas Daerah Aliran Sungai Brantas, melayani tangkapan air hujan di Malang Tengah dan Malang Barat Laut. Banjir/genangan pada musim penghujan yang terjadi di wilayah Kali Brantas diakibatkan oleh dasar saluran drainase yang hampir sejajar dengan jalan, kapasitas sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan dan inlet untuk limpasan air hujan lebih tinggi. Disamping juga terdapat beberapa saluran yang telah mengalami sedimentasi dan penyempitan akibat sempadan saluran didirikan rumah. Lokasi-lokasi genangan air di wilayah DPS Kali Brantas dan permasalahannya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
103
Tabel 28. Genangan Banjir di DPS Brantas No 1.
Lokasi Genangan Jl. MT. Haryono – Jl. Gajayana
No. Gambar
Permasalahan
Brantas - 1
- Salurannya merupakan saluran tertutup, namun kurang adanya inlet, sehingga jika hujan air akan melimpas/mengalir di badan jalan. - Bila hujan, tinggi genangannya 15 – 30 cm dan lama genangannya 15 – 30 menit.
- Saluran yang ada supaya diperbaiki
- Memperbaiki dan memberi jalan masukan air/inletnya, membersihkan saluran
2.
Jl. MT. Haryono (depan Universitas Brawijaya)
Brantas - 2
- Saluran di depan Poltek merupakan saluran terbuka, namun ada urugan tanah yang menghalangi air masuk ke saluran, selain itu pada saluran banyak sedimen dan sampa. inlet lebihtinggi tinggigenangan dari elevasi Didepan vihara, jarang - elevasi Bila hujan turun, 10jalan. cm dan lama genangan + 45 ditemui menit. inlet, inlet yang
3.
Jl. MT. Haryono (depan Rumah Sakit Islam)
Brantas - 3
- Saluran yang ada hanya sebelah kiri
4.
Jl. Mayjen DI. Panjaitan
Brantas - 4
5.
Jl. Veteran - Jl. Bogor
Brantas - 5
6.
Jl. DR. Cipto
Brantas - 6
7.
Jl. Tugu
Brantas - 7
8.
Perempatan Jl. Pattimura – Jl. Pamglima Sudirman – Jl. Urip Sumoharjo
Brantas - 8
9.
Jl. Urip Sumoharjo
Brantas - 9
10. Jl. Trunojoyo
Brantas - 10
Alternatif Penanggulangan
- Saluran yang tertutup diberi lubang/inlet supaya air bisa masuk ke dalam saluran.
- Perlu ada gorong-gorong dan bak kontrol di dekat pasar yang akan mengalirkan air menuju sungai kecil yang ada. - Saluran banyak yang ditutup oleh masyarakat - Saluran yang ada banyak permasalahannya, akibatnya air hujan lewat ke badan jalan dan terjadi genangan - Tipe saluran kebanyakan tertutup. Pada saluran terbuka, air yang lewat saluran tidak bisa - Perlu dibuatkan sudetan untuk mempermudah air hujan masuk saluran yang ada tertampung semua dan meluap ke jalan setinggi + 10 cm, namun karena jalannya miring maka limpasan air cepat mengalirnya. - Kondisi saluran terbuka banyak sampah, dedaunan dan sedimen - Perlu dibuatkan outlet pembuangan arah ke Sungai Brantas - Pertigaan Taman Makam Pahlawan (TMP), terjadi genangan karena inlet tersumbat - Perlu pembersihan saluran, Inlet perlu diperbaiki dan dibersihkan kotoran sehingga air tidak bisa masuk ke saluran, inlet sejajar dengan jalan Saluran di belokan Bogor yang tersumbat sampah. Saluran terbuka di depan TMP, salurannya banyak sampah dan sedimen. - Pada umumnya, kondisi saluran berubah fungsi, penuh sampah dan dedaunan. Tidak ada inlet untuk mengalirkan air ke saluran, sebab inlet terhalang urugan dan material . Kondisi jalan juga tidak memungkinkan air untuk ke saluran. Terdapat pipa PDAM di dalam saluran
- Memperbaiki dan memberi jalan air supaya aliran tidak menggenang. Membersihkan urugan tanah yang menggangu aliran.
- Membersihkan saluran yang tersumbat - Pada bundaran Tugu dan sekitarnya, saluran tertutup sepanjang jalan, terdapat inlet-inlet - Perlu ada gorong-gorong dan bak kontrol yang akan mengalirkan air menuju sungai keci di trotoar, namun memiliki dimensi yang kecil. Daerah ini merupakan daerah banjir yang ada dengan ketinggian ± 30 – 50 cm dan menggenang dalam waktu lebih dari 1 jam. - Lokasi tersebut adalah lokasi yang rawan terjadi genangan setiap kali hujan. Salurannya tertutup bangunan, apalagi setelah dibangun ruko , dengan inlet yang dimensinya kecil. Saluran yang ada tertutup dedaunan dan sampah. Ada saluran terbuka, namun terdapat endapan sedimen dan ada pipa PDAM
- Memperbaiki kondisi inlet, supaya air mudah masuk saluran
- Membersihkan saluran - Kondisi saluran drainase kurang memadai. Salurannya merupakan saluran terbuka, tetapi - Memperbaiki masukan air dan memberi inlet-inlet menuju saluran yang memadai floodway / inlet rusak sehingga air tidak dapat masuk saluran. Inletnya tersumbat batuan besar dan sampah, bila hujan deras, air malah keluar dari inlet. Bila hujan deras, air memasuki sebagian rumah warga - Di sepanjang Jl. Trunojoyo, salurannya merupakan saluran tertutup. Inlet-inlet/grill yang - Perlu dibuatkan gorong-gorong untuk mengatasi terjadinya genangan. ada dimensinya kecil, banyak sampah dan tidak dapat menampung air saat hujan turun - Di sepanjang Jl.Trunojoyo dan Stasiun Kota Baru, salurannya merupakan saluran tertutup. Genangan terjadi didepan stasiun Kota Baru karena inlet hanya sedikit dan elevasinya lebih tinggi dari badan jalan, sehingga air berkumpul di pertigaan tersebut. -
104
No. Gambar
Permasalahan
11. Jl. Gatot Subroto
Brantas - 11
- Tidak ditemui adanya saluran terbuka. Saluran berupa saluran tertutup dan tidak mampu menampung limpasan air hujan, selain itu karena inlet sangat sedikit jumlahnya dan dimensinya pun kecil. - Bila hujan, tinggi genangan 15 – 30 cm dengan lama genangan 15 – 30 menit.
- Perlu menormalisasi inlet, menambah jumlah grill ata gorong
12. Jl. Raya Dieng
Brantas - 12
- Membuat inlet/masukan air yang memadai.
13. Jl. Ijen - Jl. Kawi Atas
Brantas - 13
14. Jl. Wilis
Brantas - 14
- Saluran tidak mampu menampung limpasan air karena tidak terdapat inlet yang mengalirkan air ke saluran. - Inlet yang ada kondisinya tidak memadai dan kurang mampu mengalirkan air ke saluran - Bila hujan, tinggi genangan + 30 cm dengan lama genangan 15-30 menit - Saluran drainase tersebut berada di bawah jalan dan salurannya diberi penutup jeruji besi, inlet-inlet sudah mulai banyak sampah dan kurang memadai sebagai tempat pemasukan air - Selain itu, genangan terjadi karena kondisi jalan yang cekung - Salurannya merupakan saluran setengah lingkaran yang letaknya di bawah trotoar, kondisinya banyak sampah yang memenuhi saluran, namun air hujan tidak masuk inlet, jadi genangan yang terjadi karena bentuk jalan raya yang cekung.
15. Jl. Semeru
Brantas - 15
- Saluran setengah lingkaran yang terletak di bawah jalan raya, dan saluran penuh dengan sampah. Bila hujan, genangan juga terjadi didepan rumah warga. Selain itu, genangan terjadi karena jalan raya yang cekung
16. Perempatan Jl. Jakarta – Jl. Surabaya – Jl. Pahlawan
Brantas - 16
- Saluran tidak mampu menampung air hujan, karena saluran berdimensi kecil dan banyak sampah. Inlet-inlet dimensinya kecil dengan elevasi sejajar dengan jalan dan inlet yang ada di badan jalan sudah mulai tertutup sampah.
17. Jl. Arif Margono
Brantas - 17
- Di daerah ini tidak tersedia saluran pembuangan, sehingga apabila musim hujan tidak mampu menampung limpasan air. Inlet yang tersedia juga sedikit dan dimensinya kecil. - Bila hujan, tinggi genangan 15 – 30 cm dan lama genangannya 30 – 40 menit
No
Lokasi Genangan
Alternatif Penanggulangan
105
- Memperbaiki inlet pemasukan air dan membersihkan
- Membuat gorong-gorong untuk mengalirkan air - Memperbesar inlet yang masuk ke saluran dengan ka
- Memfungsikan saluran (saluran jangan ditutup) - Merehabilitasi masukan-masukan air hujan dari jalan jangan ditutup), Membuat sudetan yang diarahkan ke melintang jalan,
- Membuat sumur resapan - Memperbesar kapasitas saluran yang ada di bagian pe
- Merehabilitasi saluran pembuang yang lebih besar - Membuat inlet/masukan air yang memadai.
18. Jl. Yulius Usman
Brantas - 18
- Di Pertigaan jalan Sulawesi salurannya kurang memadai, karena sebagian tertutup trotoar. Saluran terbuka yang terlihat banyak sampahnya dan sedimen.
- Memperbaiki dan membersihkan inlet pemasukan untuk mengu
- Saluran pembuangan di sekitar daerah Yulius Usman tersebut kurang memadai, karena salurannya tertutup dan kurangnya jumlah inlet - Bila hujan, tinggi genangan 30 – 40 cm dengan lama genangan 30 – 40 menit 19. Jl. Kalimantan – Jl. Sulawesi – Jl. Tanimbar
Brantas - 19
20. Pertigaan Jl. Kalimantan – Jl. Banda
Brantas - 20
21. Jl. Andalas Tengah – Jl. Sempu
Brantas - 21
22. Jl. Halmahera – jl. Susanto – Jl. Nusa Barong
Brantas - 22
23. Jl. Janti Barat
Brantas - 23
- Di daerah ini tidak tersedia saluran pembuangan, sehingga apabila musim hujan tidak mampu menampung limpasan air. Inlet yang tersedia juga sedikit dan dimensinya kecil. - Bila hujan, tinggi genangan 15 – 30 cm dan lama genangannya 30 – 40 menit
- Membuat inlet/masukan air yang memadai.
- Kebanyakan saluran tertutup rapat, sehingga bila musim hujan air melimpas dan menggenang . Ada inlet, tetapi dimensinya kecil. Ada sebagian yang termasuk saluran terbuka, kondisi fisiknya cukup baik, namun terdapat sedikit sedimen.
- Memperbesar kapasitas saluran
-
- Tinggi genangannya 15 – 30 cm dengan lama genangan 50 – 60 menit - Bila hujan deras, saluran tidak mampu menampung air karena saluran merupakan - Merehabilitasi saluran pembuang yang melalui perumahan deng tempat berkumpulnya yang masuk dari saluran-saluran lain. Maka jika hujan kapasitas, Membuat sumur resapan di daerah perumahan. deras, tinggi genangan 50 – 60 cm dengan lama genangannya bisa lebih dari 1 jam. Diperempatan Jl. Sempu – Jl. Andalas dibuat pintu air menuju ke Barat (ke Kali Sukun) yang bermuara ke Kali sukun. - Gorong-gorong tersebut dibuat sebagai saluran irigasi menuju Gadang - Setiap kali hujan, pertigaan ini selalu terjadi genangan yang tinggi, karena pada saluran, alirannya tersumbat . Ada beberapa ruas jalan yang salurannya tertutup dan tidak dijumpai inlet
- Memperbaiki inlet pemasukan agar genangan dapat dikurangi, M saluran Membuat sumur resapan pada daerah perkantoran, pab perumahan, Membuat sudetan di akhir pembuangan (di daerah Jawa) menuju kali Kasin
- Bila hujan: Jl. Halmahera Utara, tinggi genangannya 15–30 cm, lama genangan 15–30 menit. Sedangkan Jl. Halmahera selatan tinggi genangannya 30 – 40 cm, lama genangan 50 – 60 menit - kondisi fisik salurannya baik, namun pada Gambar B masih terdapat tanaman liar. - Menormalisasi saluran dan menerapkan sistem drainase terpisa industri - Gambar C, D :Saluran berbentuk lingkaran, pada saluran terdapat banyak sampah. Terjadinya banjir/genangan saat hujan deras saja namun genangan akan surut jika hujan reda. - Bila musim kemarau, saluran tersebut menimbulkan bau tidak sedap karena banyak industri yang mengalirkan limbah dan limbah tersebut berhenti di saluran
106
1.2.3. Kondisi DPS Metro DPS Metro merupakan daerah pengaliran Sungai Metro yang terletak di barat hingga selatan Kota Malang. Sungai Metro yang berfungsi sebagai main drain, selain menerima aliran dari saluran drainasi di kiri kanan jalan juga menerima aliran dari anak-anak sungai yaitu Sungai Supit Urang, Sungai Poring, Sungai Watu, Sungai Glundeng dan Sungai Sat. Untuk tujuan drainase, DPS Metro dengan Sungai Metro sebagai main drain mempunyai keunggulan karena mempunyai kemiringan lahan yang relatif curam, kemiringan dasar sungai juga relatif curam, demikian juga kapasitas sungai masih sangat mencukupi. Tinggal pemanfaatan dan keberadaanya yang perlu diperhatikan untuk dijaga. DPS Metro, sebagian besar meliputi wilayah Kecamatan Sukun dan Kecamatan Lowokwaru dan sebagain kecil di Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Klojen. Secara umum, sistem drainase di wilayah DPS Metro masih menggunakan sistem drainase gabungan (mix drain) dimana pembuangan air limbah domestik/air kotor dan air hujan dialirkan melalui satu saluran. Hal ini
107
disebabkan karena terbatasnya lahan untuk saluran drainase. Bahkan di beberapa lokasi saluran drainase masih digabungkan dengan saluran drainase (pembawa). Sistem drainase gabungan memiliki kekurangan yaitu dalam perencanaannya menggunakan debit maksimum antara air limbah domestik dan air hujan hingga dimensi saluran yang dihasilkan menjadi besar. Pada saat musim kemarau air limbah saja yang melintasi saluran. Sehingga dengan debit yang rendah ini memungkinkan terjadinya sedimentasi pada dasar saluran dan pada akhirnya mempengaruhi kapasitas saluran pembuangan. Jenis konstruksi bangunan drainase di DPS Metro secara umum terdapat dua jenis yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak saluran terbuka menjadi tertutup karena perubahan tata guna lahan. Kondisi konstruksi bangunan drainase di wilayah ini sebagian besar masih dapat berfungsi. Namun demikian di beberapa tempat sangat diperlukan rehabilitasi dan normalisasi
pada
saluran-saluran
tertentu
yang
kondisinya sangat memprihatinkan karena sedimentasi, penyumbatan sampah dan tanaman liar, serta perubahan dimensi
yang
bervariasi
pada
satu
ruas
jalan.
108
Lokasi-lokasi genangan air di wilayah DPS Kali Metro dan permasalahannya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Tabel 29. Genangan Banjir di DPS Metro No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lokasi Genangan Pertemuan Jl. Tanjung Putrayudha dan Jl. Cenderawasih Jl. S. Supriadi (depan POM bensin) Sepanjang (Jl. Raya Langsep – perempatan Mergan) Pertemuan Jl. Bend. Sutami dengan Jl. Bend. Jatiluhur Pertemuan Jl. Raya Tidar dengan Jl. Kaluta dan Jl.Lokon Jl. Terusan Dieng (depan parkiran sepeda motor Plasa Dieng) Pertigaan Jl. Raya Bandulan
8. 9.
Jl. Raya Bandulan Pertemuan Jl. Bend. Sutami dengan Jl. Raya Candi II 10. Jl. Joyo Agung 11. Jl. Raya Tlogomas
12. Sumbersari
13. Di Pertigaan Jl. Gajayana dan Terusan Gajayana 14. Di Perempatan ITN (Pertemuan Jl. Veteran, Jl. Gajayana dan Sumbersari) 15. Jl. Satsuit Tubun (Pertigaan)
Penyebab
Alternatif Penanggulangan
- Banyak sedimen dan sampah sehingga saat hujan airnya meluap, saluran tertutup bangunan
- Menormalisasi saluran dengan cara membersihkan saluran dan memeperbaiki gorong-gorong yang menyempit karena sedimen dan sampah
- Kurang memadainya saluran pembuangan karena banyak saluran yang tetutup oleh bangunan dan trotoar - Saluran drainasi dan irigasi terlihat rancu serta sebagian besar saluran tertutup oleh bangunan - Dimensi saluran terlalu kecil dan banyak sampah yang menumpuk
- Membuka saluran yang tertutup dan membuat masukan air yang memadai
- Banyak sampah yang menumpuk di saluran sehingga air tidak dapat mengalir - Banyak vegetasi yang tumbuh di saluran serta kurangnya inlet yang langsung menuju ke saluran pembuangan - Tempat penampungan air (boezem) tertutup oleh bangunan perumahan serta akses air menuju boezem tertutup oleh tembok sehingga air melimpas ke jalan - Banyak sampah dan sedimen yang menumpuk di setiap pertemuan saluran - Kurang adanya inlet untuk membuang air yang berada di permukaan jalan, kalaupun ada kondisinya tertutup dengan sedimen dan sampah - Saluran rusak dan tersumbat kotoran/sampah tetapi genangan tidak terlalu parah karena dekat sungai - air tidak dapat masuk Saluran karena inlet tidak mencukupi dan kurang memadai - Saluran banyak tumbuh tumbuhan dan ada pipa PDAM - kurang memadainya Saluran pembuangan, Saluran tertutup bangunan dan trotoar. - Saluran drainase banyak endapannya.
- Memperjelas fungsi saluran dan memperbaiki saluran yang ada. (saat ini sedang dibuat sudetan) - Pembersihan saluran secara rutin, pelebaran saluran, serta pembuatan inlet yang lebih besar pada saluran tertutup - Perlu adanya pembersihan secara berkala dan rutin karena jika tidak ada pembersihan maka genangan baru hilang setelah dua hari - Membuka masukan air yang tertutup - Pembuatan saluran baru yang lebih lebar dan dalam untuk menampung air hujan - Pembersihan saluran terutama setiap di pertemuan saluran - Membuat inlet dengan dimensi yang lebih besar - Normalisasi saluran Merehabilitasi saluran pembuang yang lebih besar - Perbaikan inlet yang memadai serta normalisasi saluran.
- Membuat inlet-inlet yang memadai Membuat sumur resapan - Menerapkan sistem drainase terpisah, supaya limbah rumah tangga bisa tertampung dengan baik
- Air dari rumah tangga tidak bisa masuk saluran karena saluran drainase tertutup bangunan sehingga air menggenang di jalan. - Saat ini saluran masih diperbaiki dan memperbesar saluran yang tertutup. - Saluran terlalu kecil, sehingga apabila hujan terjadi penampungan air hujan di - Perlu renovasi agar saluran di perbesar, didekatkan dengan tembok pemakaman Jl. Gajayana yang ada. - Elevasi jalan lebih rendah dibanding jalan yang lain. - Saluran kecil, tersumbat kotoran. Kondisi saluran sudah ditutup dan berlubang- - Normalisasi sungai dan perbaikan inlet lubang, sehingga air melimpas ke badan jalan.
109
Tabel 1. Penyebab genangan yang terjadi di Kota Malang .................... 4 Tabel 2. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kota Malang Tahun 2010 ........................................................................................................................ 8 Tabel 3. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kota Malang Tahun 2011 ........................................................................................................................ 9 Tabel 4. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Brantas............................... 47 Tabel 5. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Brantas ............................................................................ 50 Tabel 6. Perhitungan Debit Total Pada Tiap Saluran DAS Brantas..... 54 Tabel 7. Analisa Kapasitas dan Evaluasi Saluran Drainase Eksisting DAS Brantas ................................................................................................ 56 Tabel 8. Klasifikasi Saluran Drainase Sub DAS Sukun ......................... 59 Tabel 9.Perhitungan Debit Rancangan Metode Rasional Sub DAS Sukun ........................................................................................................... 61 Tabel 10. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting Sub DAS Sukun ...... 62 Tabel 11. Evaluasi Kapasitas Saluran Sub DAS Sukun ............... 64 Tabel 12. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Bango .............................. 65 Tabel 13. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Bango .............................................................................. 67 Tabel 14. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting DAS Bango .............. 71 Tabel 15. Evaluasi Saluran DAS Bango ................................................. 74 Tabel 16. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi Sub DAS Amprong................................................................. 76 Tabel 17. Perhitungan Debit Total Pada Tiap Saluran Sub DAS Amprong ..................................................................................................... 79 Tabel 18. Kapasitas dan Evaluasi Saluran Drainase Eksisting Sub DAS Amprong ..................................................................................................... 81 Tabel 19. Klasifikasi Saluran Drainase DAS Metro ............................... 83 Tabel 20. Perhitungan Debit Limpasan Permukaan Metode Rasional Modifikasi DAS Metro............................................................................... 85 Tabel 21. Kapasitas Saluran Drainase Eksisting DAS Metro ............... 89 Tabel 22. Evaluasi Saluran DAS Metro ................................................... 91 Tabel 23. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Sawojajar) .................. 95 Tabel 24. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Lowokwaru ............... 97 Tabel 25. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Purwantoro) ............ 100
110
Tabel Tabel Tabel Tabel
26. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Sumpil) .................... 101 27. Genangan Banjir di SUB DPS Bango (Mewek) .................... 102 28. Genangan Banjir di DPS Brantas ........................................... 104 29. Genangan Banjir di DPS Metro ............................................. 109
I.
LATAR BELAKANG…………………………………………… 1
II.
LINGKUP FISIK…………………………………………………. 3
III.
KONDISI FISIK DASAR……………………………………….. 5
IV.
UNDANG-UNDANG……………………………………………. 9
V.
KONDISI UMUM DAERAH DRAINASE KOTA MALANG…….. 47
111